KAUS KAKI. ITPC Osaka

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAUS KAKI. ITPC Osaka"

Transkripsi

1 2014 KAUS KAKI ITPC Osaka 1

2 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 I. Pendahuluan Pemilihan Negara Pemilihan Produk Profil Jepang... 6 II. Potensi Pasar Jepang Sekilas tentang masyarakat Jepang dan kaus kaki Jenis kaus kaki Ekspor dan Impor Produk tekstil di Jepang Tren Impor Jepang berdasarkan negara Kondisi pasar domestic Jepang mengenai produk alas kaki (sepatu dan kaus kaki) Kebijakan impor pakaian (kaus kaki) di Jepang Saluran Distribusi produk kaus kaki dan apparel lainnya di Jepang III. Peluang Dan Strategi IV. Informasi Penting TPO/Kedutaan Negara Jepang Di Indonesia Kamar Dagang Jepang Asosiasi Tekstik Di Jepang Daftar Pameran Terkait Perwakilan Indonesia Di Jepang Referensi

3 KATA PENGANTAR ITPC Osaka mengucapkan puji syukur pada hadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah dapat menyelesaikan Market Brief: Kaus Kaki untuk Edisi pada bulan Februari 2014 ini. Market brief (MB) merupakan kajian singkat yang memberikan gambaran kondisi dan potensi pasar di Jepang. Adapun isi dari Market Brief ini dibuat berdasarkan acuan Outline Market Intelligence dan Market Brief yang disampaikan kepada seluruh Perwakilan Luar Negeri Kementerian Perdagangan tanggal 8 Maret 2011 di Hotel Borobudur, Jakarta. Selain merupakan bagian dari tugas dan fungsi perwakilan luar negeri, Market Brief disusun untuk memberikan informasi terkini mengenai pasar suatu komoditi, peraturan impor di negara akreditasi setempat, potensi pasar, negara pesaing, strategi penetrasi pasar dan informasi penting lainnya. Sehingga diharapkan secara tidak langsung Market Brief ini dapat menjadi informasi pendukung dalam meningkatkan keunggulan komoditi kaus kaki Indonesia yang bersaing di pasar Jepang. Akhir kata ITPC Osaka mengharapkan kiranya informasi dalam MB ini dapat bermanfaat bagi pemerintah selaku pembuat kebijakan dan para pelaku usaha dalam menentukan strategi eskpor ke negara Jepang. Osaka, Pebruari

4 PETA JEPANG 1. Luas daratan Jepang km2, yaitu 1/25 dari luas Amerika Serikat (bandingkan dengan luas daratan Indonesia km2). 2. Jepang berbatasan dengan Rusia di sebelah barat, Korea Utara dan Korea Selatan di bagian selatan dan China di bagian barat daya. 3. Empat pulau utama adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu. 4

5 BAB I. PENDAHULUAN 1. Pemilihan Negara Jepang adalah negara mitra dagang yang strategis bagi Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, selama lima tahun terakhir, yaitu periode , perdagangan Indonesia-Jepang menunjukkan tren positif sebesar 11,3%. Pada periode ini Indonesia mengalami surplus perdagangan. Sementara di tahun 2012, total perdagangan Indonesia-Jepang mencapai USD 52,9 milliar, dengan nilai ekspor sebesar 22,8 miliar dan impor sebesar USD 30,1 milliar. Pada periode ini Indonesia mengalami defisit sebesar USD 7,4 miliar. Komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang meliputi: coal; briquettes, ovoids (USD 3,6 miliar); natural rubber, balata (USD 1,3 miliar); nickel mattes, nickel oxide sinters (USD 0,9 miliar); copper ores and concebtrates (USD 0,9 miliar); plywood, veneered panels and similar laminated wood (USD 0,7miliar). Sementara dari Jepang, Indonesia mengimpor beberapa komoditas seperti incompletely knocked down motor vehicles (USD 1,9 miliar); parts of accessories of the motor vehicles of headings (USD 1,2 miliar); self-propelled bulldozers, angledozers, graders, levellers (USD 0,8 miliar); motor cars & other motor vehicles principally designed for the transport of pers ons (USD 0,8 miliar); parts, suitable for use solely (USD 0,8 miliar). 2. Pemilihan Produk Kaus kaki merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa dipisahkan dari kebiasaan sehari-hari orang Jepang, karena kaus kaki merupakan bagian dari pakaian dimana selalu dipakai baik di luar rumah maupun di dalam rumah dan disesuaikan dengan musim yang sedang berjalan, sehingga bisa dikatakan bahwa kaus kaki merupakan salah satu kebutuhan primer. 5

6 Penggunaan kaus kaki ini selain merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dengan pemakaian pakaian juga dipadukan dengan pemakaian sepatu atau alas kaki sehingga produk kaus kaki ini dikategorikan juga sebagai produk fashion. Itu sebabnya, kaus kaki yang juga merupakan bagian dari produk tekstil ditinjau sebagai salah satu barang yang mempunyai peluang besar bagi UKM Indonesia dalam rangka pengembangan potensi ekspor Indonesia. 3. Profil Jepang 1. Geografi Berdasarkan kondisi geografis Jepang, Jepang terdiri dari 47 perfektur yang dikelompokkan menjadi 9 kawasan yaitu Hokkaido, Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki, Chugoku, Shikoku, Kyushu dan Okinawa. Sedangkan kota utama Jepang yaitu Tokyo, Osaka, Kobe, Kyoto, Sapporo, Sendai, Nagoya, Hiroshima dan Fukuoka. 2. Pemerintahan Jepang merupakan negara constitutional monarchy dimana kekuasaan Kaisar sangat terbatas. Disini Kaisar hanya sebagai simbol negara dan persatuan dabagi rakyat Jepang. Kekuasaan tertinggi pemerintahan terletak pada Perdana Menteri. Sedangkan untuk badan legislatif di Jepang adalah adalah National Diet yang terdiri dari House of Representatives (480 kursi) dan House of Councillors (242 kursi). PM diangkat oleh Kaisar setelah mendapat persetujuan dari Diet. 3. Demografi Populasi penduduk Jepang per Agustus 2013 mencapai jiwa. Data ini menurun bila dibandingkan data per Juli 2012 yang berjumlah jiwa. Berdasarkan kategori jenis kelamin, populasi penduduk pria berjumlah (48.6% dari total populasi) dan penduduk wanita berjumlah (51.4%). 6

7 Tabel 1. Estimasi penduduk Jepang berdasarkan usia dan jenis kelamin Sumber: Japan statistic bureau: Age (years) Total Male Female Tabel 2. Estimasi populasi yang didasarkan pada usia dan jenis kelamin di Jepang per Agustus 1, 2013 (in thousands) 7

8 Gambar 1. Piramida Populasi Penduduk Jepang tahun Sumber: United States Census Bureau Populasi terbesar adalah sepanjang pesisir Pasifik di mana cuaca ringan dengan fasilitas transportasi dan industri yang sangat berkembang. Populasi Jepang berpusat di kota-kota besar, bahkan, sekitar 70% dari penduduk tinggal di dataran pantai antara Tokyo dan bagian utara Kyushu. Hal ini mengakibatkan majunya industrialisasi disertai dengan pergeseran penduduk ke arah kota-kota besar dan ditandai penurunan populasi di daerah pertanian. Lebih dari 1/3 populasi Jepang berdomisili di Tokyo, dan lebih dari setengah populasi tinggal di dua kota besar Tokyo dan Osaka. Pada tahun 2012, tingkat harapan hidup di Jepang adalah 83,91 tahun, dan merupakan salah satu tingkat harapan hidup tertinggi di dunia. Namun populasi Jepang semakin cepat menua dikarenakan dampak dari ledakan kelahiran pasca perang diikuti dengan penurunan tingkat kelahiran. 8

9 Gambar 2. Estimasi Penurunan Populasi Penduduk Jepang. Sumber: Japan Ministry of Internal Affairs Masyarakat Jepang homogen dalam etnis, budaya dan bahasa, dengan sedikit populasi pekerja asing. Di antara sedikit penduduk minoritas di Jepang terdapat orang Korea Zainichi, Cina Zainichi, orang Filipina, orang Brazil-Jepang, dan orang Peru-Jepang. Perubahan dalam struktur demografi menyebabkan sejumlah masalah sosial, terutama kecenderungan menurunnya populasi angkatan kerja dan meningkatnya biaya jaminan sosial seperti uang pensiun. Masalah lain termasuk meningkatkan generasi muda yang memilih untuk tidak menikah atau memiliki keluarga ketika dewasa. 4. Infrastruktur Berdasarkan data tahun 2012, energi di Jepang berasal dari batu bara 90,78 % gas alam, 2,69 % tenaga nuklir, dan 6,18 % tenaga air serta new energy dll. 0,55 %.. Transportasi utama di Jepang adalah kereta yang sangat tepat waktu dan aman bagi konsumen. Jepang memiliki 173 bandara, untuk penerbangan domestic terbesar adalah Haneda airport, dan untuk penerbangan internasional adalah Narita International Airport, Kansai International 9

10 Airport, dan Chubu Central International Airport dan untuk pelabuhan terbesarnya adalah Nagoya Port. 5. Ekonomi Jepang adalah salah satu dari 3 (tiga) negara dunia dengan ekonomi terbesar serta termaju didunia. Berdasarkan survei banyak lembaga internasional, ekonomi Jepang adalah ekonomi terbesar kedua di Asia (dibawah China) dan ketiga didunia (selain AS dan China). Jepang selama ini dikenal sebagai negara yang inovatif dan kreatif serta memiliki semangat berkarya yang tinggi sehingga walaupun bangsa mereka bukan bangsa penemu mereka mampu menciptakan berbagai penemuan-penemuan terpenting dalam sejarah dunia. Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan dan kemajuan Jepang ialah karena Jepang memiliki kultur dan watak penduduk yang mau bekerja keras, pantang menyerah, berjiwa wirausahawan sejati, berani dan sangat berdisiplin. Pada 2012, Jepang memiliki GDP perkapita $ dan berhasil menjadi Negara ketiga dengan nilai GDP terbesar didunia. Ekonomi Jepang adalah ekonomi no.3 yang tercepat sepanjang sejarah modern umat manusia selain ekonomi Korea Selatan dan RRC. Tonggak kebangkitan dan kemajuan ekonomi Jepang dimulai sesaat setelah Jepang dikalahkan Sekutu dalam perang Dunia ke-2. Saat kota-kota dan ekonomi yang pernah dibangun Jepang sebelum 1945 hancur, bangsa Jepang membangun negaranya hanya dengan modal dengkul ditambah semangat kerja, etos kerja dan kedisiplinan. Tak perlu waktu yang lama, mereka mampu membangun kembali ekonomi dan negerinya menjadi salah satu yang raksasa ekonomi global. Ekonomi Jepang yang bertumbuh dengan cepat, dalam sekejap telah mampu menembus pasar internasional sekaligus menumpas pameo lama produk Jepang enak dipandang, cepat dibuang. Sejak akhir tahun 1950-an produk-produk manufaktur Jepang telah menyaingi produk-produk manufaktur AS dan negara-negara Eropa sehingga dibeberapa negara terjadi anti-jepang dan pelarangan produk-produk Jepang. 10

11 Meskipun begitu, Jepang tetap percaya diri dan membuktikan bahwa bangsa mereka adalah yang unggul. Walaupun Jepang negara maju, negara ini tidak melupakan bidang usaha lain seperti pertanian, perikanan dan peternakan. Pertanian di Jepang tergolong maju dan menerapkan intensifikasi pertanian, sehingga walaupun luas wilayah Jepang yang dijadikan lahan pertanian kurang dari 15 % Jepang dapa terswasembada memenuhi kebutuhan domestiknya. 11

12 BAB II. POTENSI PASAR JEPANG 1. Sekilas Tentang Masyarakat Jepang dan Kaus Kaki Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, kaus kaki merupakan salah satu produk tekstil yang telah melekat pada kebiasaan serta gaya hidup masyarakat Jepang pada umumnya. Hampir seluruh lapisan masyarakat dengan berbagai ragam profesi di Jepang, mulai dari para pegawai perusahaan, buruh pabrik, pelajar, hingga petani menggunakan kaus kaki dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Penggunaan kaus kaki dimaksudkan untuk berbagai macam tujuan seperti melindungi kaki dari udara dingin, melindungi kaki dari gesekan langsung dengan sepatu/alas kaki, mode & fashion, dan berbagai macam kegunaan lainnya. Penggunaan tersebu tidak hanya saat berada di luar rumah, di dalam rumah juga dipakai dan semuanya disesuaikan dengan muasim yang sedang berjalan. Beberapa hal tentang penggunaan kaus kaki oleh masyarakat Jepang tersebut merupakan fakta empirik yang mudah untuk ditemukan dalam kehidupan modern masyarakat Jepang. Sejarah juga mencatat tentang penggunaan kaus kaki oleh masyarakat Jepang terdahulu. Sebagai contoh, masyarakat Jepang memiliki kaus kaki tradisional khas yang disebut tabi ( 足袋 ). Kaus kaki jenis ini biasa dipakai bersama dengan alas kaki sejenis sandal tradisional khas Jepang seperti zori dan geta. Tabi merupakan salah satu bagian penting dari pakaian tradisional Jepang/wafuku ( 和服 ) dan merupakan pakaian yang umum digunakan oleh para samurai Jepang pada era pemerintahan feudal Jepang. Warna yang umum untuk tabi adalah putih dan umumnya digunakan pada acara tradisional Jepang seperti upacara meminum teh. Namun tabi berwarna serta memiliki pola desain yang beragam juga banyak diminati oleh 12

13 kalangan pria dan wanita Jepang. Berbeda dengan kaus kaki pada umumnya, tabi memiliki tempat tersendiri untuk ibu jari kaki dan keempat jari kaki lainnya. Selain itu, tidak seperti kaus kaki pada umumnya yang pas dengan bentuk kaki ketika dipakai karena sifat yang elastis dari bahan dasar kainnya, tabi cenderung lebih kaku serta memiliki ruang dibagian belakang untuk tempat memasukan kaki. Tabi juga dilengkapi semacam tali pengencang untuk dipasangkan di kaki penggunanya. Pada era Jepang modern seperti sekarang, penggunaan tabi juga masih menjadi kegemaran bagi sebagian masayarakat Jepang, terutama di musim panas ketika temperatur udara tinggi disertai oleh kelembaban yang juga relatif tinggi. Jenis kaus kaki lain yang juga memiliki kemiripan desain dengan tabi ialah kaus kaki-berjari atau gohon-yubi no kutsushita ( 五本指の靴下 ). 2. Jenis Kaus Kaki Jenis kaus kaki yang biasa digunakan oleh masyarakat Jepang pada umumnya memiliki kemiripan dengan berbagai negara empat musim lainnya. Hanya saja dari segi desain serta pemilihan warna untuk diproduksi, hal ini tentu bergantung pada target konsumen. Kaus kaki mempunyai ragam yang sangat banyak, dan untuk di Negara 4 musim seperti di Jepang, kaus kaki ini dibagi menjadi beberapa kategori. Berikut merupakan beberapa jenis kaus kaki yang dikutip dari salah situs perusahaan produsen kaus kaki Jepang ( 1. Kaus kaki berdasarkan musim Karena lokasi Jepang yang berada pada posisi subtropis, Jepang mempunyai 4 musim, dan perbedaan musim ini sangat mempengaruhi pemilihan kaus kaki yang dipakai. Kaus kaki berdasarkan kategori musim ini, pada dasarnya berada pada letak pemilihan bahan kaus kakinya. Berikut ini contoh kaus kaki berdasarkan musim: 13

14 - Kaus kaki penghangat (leg warmers), fungsinya untuk menghangatkan betis; terbuat dari bahan wol, dan kedua ujungnya berlubang, sehingga tidak menutupi jari dan telapak kaki, dipakai setelah kaus kaki/stocking. - Kaus kaki jenis wigwam (Wigwam Canada crew socks), merupakan kaus kaki terhangat yang digunakan pada musim dingin. Disebut wigwam Canada crew socks, karena kaus kaus kaki ini di disain untuk mengatasi hari terdingin di musim dingin (Amerika utara/canada dipercaya mengalami musim terdingin untuk Negara-negara 4 musim). - Kaus kaki untuk atlet di musim dingin (Bridgedale endurance trekker), di desain untuk para atlit yang melakukan kegiatannya pada musim dingin. Kaus kaki ini terbuat dari wol, tetapi dengan kontur yang lebih tipis. Kaus kaki ini bisa menghangatkan sekaligus memberi kelembaban untuk kaki. - 14

15 2. Kategori berdasarkan Jenis kelamin Sama halnya dengan jenis perlengkapan pakaian lainnya, kaus kaki memiliki desain yang dikhususkan untuk pria, wanita ataupun untuk kedua gender (unisex). Berikut contohcontoh desain gambar kaus kaki pria, wanita dan juga unisex: - kaus kaki pria Kaus kaki untuk pria memiliki desain yang relatif lebih sederhana baik itu dari segi desain bentuk kaus kaki maupun pemilihan warna. Kaus kaki dengan desain yang elegan namun memberikan kesan maskulin serta fungsionalitas yang lebih spesifik biasanya menjadi pilihan bagi para pria pada umumnya dan di Jepang pada khususnya. - Kaus kaki wanita Kaus kaki wanita pada umumnya memiliki desain yang lebih variatif baik dari segi desain serta pemilihan warna, disamping juga fungsinya. Khususnya bagi para wanita di Jepang yang umumnya sangat memperhatikan model dan trend berpakaian, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para produsen kaus kaki untuk dapat mendesain jenis kaki yang memiliki desain atraktif namun tetap memiliki fungsional yang baik. Berikut beberapa jenis desain kaus kaki wanita yang berdasarkan produsen kaus kaki Tabio. 15

16 - kaus kaki unisex Kaus kaki unisex pada umumnya memiliki desain yang lebih sederhana. Karena diperuntukan bagi pria dan wanita, pada umumnya kaus kaki jenis ini tidak memiliki desain khusus dan pemilihan warna serta fungsi relatif lebih umum. 3. Kategori berdasarkan usia Kaus kaki berdasarkan kategori usia umumnya berkaitan dengan ukuran tubuh. Berikut detail data tentang model kaus kaki untuk kelompok usia tertentu disertai dengan contoh desain yang dikutip dari situs Tabio. - Newborn (1~6 bulan kelahiran) Kategori ini diperuntukan untuk bayi yang baru lahir (newborn). Ukuran kaus kaki untuk kompok usia ini umumnya berkisar antara 7-9 cm. 16

17 - Toddler (1~3 tahun) Kategori jenis toddler atau anak kecil yang yang baru berjalan pada umumnya memiliki kisaran ukuran kaus kaki sepanjang cm. Kenyamanan serta kelembutan pada umumnya sangat perlu diperhatikan untuk kaus kaki jenis anak-anak balita mengingat kulit mereka yang lebih sensitive dibandingkan dengan kulit orang dewasa pada umumnya. - Anak-anak kelompok usia 4-6 tahun Kategori usia 4-6 tahun (laki-laki) dan 4-7 tahun (wanita) juga memiliki ukuran yang spesifik untuk kaus kaki. Anak-anak yang sudah mulai tumbuh dan berkembang ini memiliki ukuran yang sudah lebih panjang dibanding anak ukuran balita dengan panjang kaus kaki pada umumnya berkisar antara cm. 17

18 - Anak-anak kelompok usia 7-10 tahun Kategori usia 7-10 tahun (laki-laki) dan 8-10 tahun (wanita) juga memiliki ukuran yang spesifik untuk kaus kaki. Anak-anak yang sudah mulai tumbuh dan berkembang ini memiliki ukuran yang sudah lebih panjang dibanding anak ukuran balita dengan panjang kaus kaki pada umumnya berkisar antara cm. - Dewasa Untuk dewasa wanita dan pria, pada umumnya di Jepang memiliki pembagian / klasifikasi ukuran yang sama dengan negara-negara lainnya. Ukuran biasanya dibagi menjadi tiga yaitu ukuran kecil, menengah dan besar. Ukuran kecil, sedang dan besar untuk wanita Jepang pada umumnya berkisar antara cm, cm, cm. Sedangkan untuk pria, ukuran kecil, sedang dan besar berkisar antara cm, cm, cm. Model untuk wanita dan pria dewasa pada umumnya disesuaikan dengan fungsi dari kaus kaki itu sendiri. Pada sub-bab kategori selanjutnya, akan dirincikan tentang model-model kaus kaki wanita dan pria dewasa untuk fungsi-fungsi tertentu. 18

19 4. Kategori berdasarkan jenis bahan Jenis bahan pembuat kaus kaki juga sangat penting untuk menjadi bahan pertimbangan bagi para produsen kaus kaki. Beberapa konsumen memiliki sifat alergi pada jenis bahan tertentu. Perlu menjadi bahan pertimbangan pula bagi para produsen / calon eksportir kaus kaki Indonesia ke Jepang bahwa penentuan jenis bahan juga harus disesuaikan dengan musim di Jepang karena kondisi iklim dan cuaca juga sangat menentukan preferensi para konsumen dalam memilih kaus kaki yang dapat memberikan kenyamanan bagi para konsumen untuk musim-musim tertentu-tertentu % Cotton / Kapas Kaus kaki jenis ini memiliki tingkat penggunaan yang relatif lebih menjangkau berbagai tipe konsumen. Karena bahannya yang umumnya terasa nyaman di kaki pada saat digunakan, jenis kaus kaki ini sangat potensial untuk diproduksi dan didesain dalam berbagai ragam warna serta pola yang atraktif dan eye-catching. - Sutra Bahan sutra juga menjadi salah satu bahan yang cukup populer digunakan. Karena sifatnya yang halus dan nyaman di kulit, sutra juga menjadi bahan yang cukup menjadi pilihan bagi para konsumen kaus kaki di Jepang terutama bagi para wanita. 19

20 - Linen Kaus kaki berbahan linen juga menjadi bahan dasar produksi kaus kaki di Jepang. Berikut contoh-contoh desain variasi kaus kaki yang menggunakan bahan dasar linen. - Wol Pada umumnya negara dengan empat musim banyak memproduksi bahan pakaian dari wol, termasuk kaus kaki. Hal ini mengingat wol dapat memberikan rasa hangat dan juga rasa nyaman di kulit. - Cupra Cupra merupakan bahan dasar material yang diproses dari turunan bahan kapas (cotton) yang telah diproses sedemikian rupa melalui proses solvasi pada larutan ammonia dan tembaga oksida. Hasilnya adalah bahan tekstil berkualitas tinggi yang 20

21 mampu memberikan kenyaman bagi tubuh setelah diproses menjadi pakaian. Bahan ini juga menjadi bahan dasar pembuatan kaus kaki di beberapa negara di dunia, termasuk Jepang. Berikut desain kaus kaki yang terbuat dari Cupra. - Cashmere Bahan dasar cashmere berasal dari domba cashmere yang berasal dari Australia dan domba-domba lain di dunia pada umumnya. Bahan ini memiliki keunggulan yaitu kuat, halus serta ringan. Beberapa produsen kaus kaki juga menggunakan bahan ini untuk memproduksi kaus kaki. 5. Kategori berdasarkan kegunaan Kaus kaki juga didesain berdasarkan fungsi dan kegiatan kaus kaki itu digunakan. Berikut beberapa desain kaus kaki berdasarkan tempat kaus kaki digunakan untuk aktivitasaktivitas tertentu. - kaus kaki rumah/ dalam ruangan/kaus kaki hangat 21

22 - Kaus kaki musim panas - Kaus kaki untuk pejalan kaki / anti lelah Beberapa contoh perusahaan produsen kaus kaki Jepang lainnya seperti Okamoto Corp., ( dan Naigai Co.,Ltd. ( juga memproduksi tipe-tipe kaus kaki sejenis yang diproduksi oleh Tabio. Contoh-contoh yang telah diberikan dari ketiga perusahaan tersebut di atas menunjukan bahwa variasi kaus kaki yang digunakan di Jepang (dan di negara-negara lain pada umumnya) lebih difokuskan kepada 2 (dua) hal penting yaitu model (pemilihan warna, pola jahit, dll.) dan pemilihan bahan / kain (wool, sutra, lenan, kasmir 22

23 halus, cotton, nilon, dll). Fungsi / kegunaan kaus kaki untuk hal-hal tertentu juga penting dijadikan bahan pertimbangan dalam mendesain kaus kaki karena ada beberapa kaus kaki yang memiliki kegunaan spesifik seperti kaus kaki penghangat untuk musim dingin, kaus kaki untuk musim panas, kaus kaki anti bakteri, kaus kaki pengurang rasa lelah untuk pejalan kaki, kaus kaki untuk olahraga tertentu, dan fungsi spesifik lainnya. 3. Ekspor & Impor Produk Tekstil di Jepang Sub-bab ini akan menyajikan secara ringkas mengenai data ekspor impor Jepang selama kurun waktu Gambar 3 menunjukan data produk yang diimpor oleh Jepang untuk produk pakaian (apparel). Article of apparels Article of leathers (juta ) value volume 1000 articles (juta ) tons Article of bags Footwear and shoes (juta ) tons (juta ) 1000pasang

24 Gambar 3. Data produk impor Jepang untuk barang jenis pakaian, bahan kulit, tas dan perlengkapan alas kaki. Data di atas menunjukan penurunan kuantitas impor Jepang yang cukup signifikan untuk keempat jenis barang (pakaian, bahan kulit, tas, dan perlengkapan alas kaki). Penurunan yang cukup signifikan terjadi pada periode Hal ini dikarenakan adanya resesi ekonomi global akibat jatuhnya perusahaan Lehman Bro. di Amerika yang menyebabkan menurunnya daya beli konsumen global. Walaupun terjadi penurunan kuantitas impor secara nilai (dalam Yen Jepang), penurunan kuantitas volume relatif tidak terjadi secara signifikan. Hal ini dapat dipahami karena semakin populernya apa yang disebut dengan fast fashion yang diujungtombaki oleh perusahaan-perusahaan seperti Uniqlo, Forever 21, SPA speciality stores. Perusahaan-perusahaan ini menerapkan sistem produksi yang berbasis di luar negeri seperti China, Bangladesh, India, Vietnam dll., sehingga dapat menekan harga produksi yang berimplikasi dapat ditekannya harga jual produk ke konsumen (JETRO 2011). Namun semenjak tahun 2010, kuantitas impor baik dari segi nilai finansial maupun volume barang mulai 24

25 meningkat dibanding tahun 2009 dan diharapkan dapat terus meningkat seiring dengan pertumbuhan dan pulihnya ekonomi global. Hal khusus mengenai semakin populernya pakaian yang diproduksi berbasis luar negeri ialah menurunnya kuantitas produksi pakaian yang diproduksi di dalam negeri Jepang (produksi berbasis domestik). Dengan nilai jual yang lebih murah, pakaian atau barang-barang tekstil Jepang yang diproduksi di luar negeri mendapat atensi yang lebih besar dibandingkan dengan barang produksi dalam negeri Jepang yang relatif lebih mahal. Kemudian seiring dengan menurunnya daya beli masyarakat global secara umum dan masyarakat Jepang pada kasus ini, kuantitas impor bahan dasar pakaian untuk produksi dalam negeri Jepang juga mengalami penurunan. Hal ini dapat diamati pada Gambar 4 berikut. (juta ) (tons) Gambar 4. Data produk impor Jepang untuk bahan dasar pakaian seperti linen, sutra, wool, kulit, kapas. 4. Tren Impor Jepang Berdasarkan Negara 25

26 4.1. Barang Rajutan Data tahun 2010 menunjukan bahwa untuk barang rajut, Cina merupakan eksportir terbesar bagi untuk Jepang. Dengan kuantitas volume ekspor sebesar 89.5% (4,488 Juta barang) dari total volume impor Jepang untuk barang rajutan serta 87.2% (964,988 Juta Yen) dari total nilai transaksi, China merupakan negara eksportir terbesar ke Jepang diikuti oleh Vietnam, Korea, Malaysia, Thailand, dan Italia. Namun dalam beberapa periode tahun terakhir seperti yang dpat dilihat di gambar 2.3., produksi dari Vietnam dan negara-negara selain Cina lainnya semakin meningkat seiiring dengan adanya isu-isu lain menyangkut hubungan bilateral Jepang dan China. Tren Ekspor berdasarkan negara Vietnam China Share importers tahun % 3.30% 1.60% 1.30% 6.70% 0.40% 1.70% 4.60% china vietnam thai korea malaysia italy other 26

27 Gambar 5. Data produk impor Jepang untuk bahan rajutan SUMBER: JETRO Tren Impor Bahan Tekstil di Jepang Data mengenai impor Jepang untuk bahan-bahan tekstil, terutama untuk produksi kaus kaki ataupun kaus kaki jadi yang siap pakai serta produk tekstil lainnya tersedia pada Gambar 4 berikut. Sebagaimana halnya pada barang rajut, China masih mendominasi pasar Jepang untuk bahan tekstil. Indonesia pada khususnya memiliki kontrobusi yang cukup diperhitungkan dalam pasar bahan tekstil impor Jepang. Share importers tahun % 1.50% 3.50% 0.80% 0.30% china vietnam india 86.90% 6.20% 5.10% indonesia Thai italy other 27

28 Gambar 6. Data produk impor Jepang untuk bahan tekstil SUMBER: JETRO Barang Terbuat dari Kulit dan Suplai Bahan Dasar Kulit Beberapa kaus kaki juga dibuat dari bahan dasar kulit (baik itu sintesis maupun kulit alami). China sekali lagi mendominasi pasar Jepang dengan kompetitor lainnya berasal dari negaranegara Eropa seperti Italia, Perancis dan Swiss. Data mengenai impor Jepang untuk produkproduk berbahan kulit dapat dilihat pada gambar 5. Share importers tahun % 1.60% 1.60% 15.80% 1.10% 12.70% 3.10% 2.30% 7.30% china italy Korea USA india france Spain Others 28

29 Gambar 7. Data produk impor Jepang untuk bahan kulit SUMBER: JETRO 2011 Namun, berbeda dengan produk terbuat dari kulit yang didominasi oleh China, impor Jepang untuk bahan dasar kulit itu sendiri ternyata didominasi oleh Amerika Serikat dengan total 40.5% (15,346 Ton) dari total volume bahan dasar kulit yang diimpor Jepang dari luar negeri. Nilai volume ini setara dengan 22.2% dari total nilai transaksi yang dilakukan Jepang untuk bahan dasar kulit atau setara dengan Miliar Yen. Hal ini dapat dipahami mengingat Amerika merupakan salah satu negara penghasil daging terbesar di dunia dan kulit sebagai hasil tambahan dari pemotongan hewan dapat diproduksi secara mudah. Hal lain yang patut digarisbawahi ialah, walaupun kuantitas volume ekspor bahan dasar kulit (bahan mentah maupun kulit yang telah disamak) dari Cina cenderung menurun, namun nilai jual bahan dasar kulit China mengalami peningkatan. Data selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 8. 29

30 Share importir tahun 2010 (berdasarkan value) 35.50% 22.20% 5.60% USA canada australia Korea 6.60% 15.00% 6.30% 3.10% 5.40% Netherlands china bangladesh Other Gambar 8. Data produk impor Jepang untuk bahan dasar kulit SUMBER: JETRO Bahan Sutra China mendominasi untuk impor sutra ke pasar domestik Jepang dengan persentase 70.1% dari total volume bahan sutra yang diimpor oleh Jepang (setara dengan 2,273 ton). Sementara dari nilai transaksi, volume impor China tersebut setara dengan Miliar Yen (67.7% dari 30

31 total nilai transaksi impor sutra Jepang). Negara eksportir terbesar kedua dan ketiga untuk sutra ke Jepang ialah Vietnam dan Brazil. Data lengkap dapat dilihat Gambar 9. Share importer tahun 2010 (berdasarkan value) 1.30% 1.30% 9.90% 7.60% 2.10% 10.10% 67.70% china Vietnam Brazil Thai India Italy Other Gambar 9. Data produk impor Jepang untuk bahan sutra SUMBER: JETRO Bahan Wool 31

32 Dalam hal volume ekspor, eksportir terbesar untuk bahan wool di pasar domestik Jepang ialah China diikuti oleh Selandia Baru, Austria dan Taiwan. Sedangkan untuk nilai jual dan transaksi, China dan Italia adalah dua negara yang mendominasi. Gambar 10. mengilustrasikan data mengenai nilai impor Jepang untuk bahan wool. Share importer tahun 2010 (berdasarkan value) 15.00% 18.30% 7.30% 6.70% 6.70% 43.10% 2.80% china New Zealand Australia Taiwan Malaysia Italy Other Gambar 10. Data produk impor Jepang untuk bahan wool SUMBER: JETRO

33 4.2.4 Bahan Kapas Berdasarkan data tahun 2010, China masih menjadi negara pengekspor kapas terbesar ke Jepang dalam hal volume serta nilai transaksi perdagangan. China tercatat memiliki andil sebesar 21.6 % (39,256 ton) untuk volume ekspor serta 32.5 % (19.3 Milyar Yen) untuk nilai transaksi perdagangan kapas di Jepang. Dalam hal ini, China mendapat rival dari para eksportir kapas Amerika Serikat dan Indonesia. Australia dan Amerika mengekspor bahan dasar kapas serta benang kapas, sementara China dan Indonesia lebih banyak mengekspor bahan tekstil berbasis kapas yang telah dibuat dan diproses menjadi bahan atau produk lain, sehingga menimbulkan perbedaan di harga rata-rata per unit barang. Khusus Negara China, dalam beberapa dekade terakhir terus meningkatkan kualitas produksi serta proses penambahan nilai produksi pada produk sehingga meningkatkan harga barang-barang ekspor mereka, termasuk barang-barang berbahan kapas termasuk untuk bahan kaus kaki. Data lengkap mengenai produk kapas dapat dilihat pada gambar

34 Share importer tahun 2010 (berdasarkan value) 9.70% 19.50% 32.50% china USA Indonesia Australia 6.80% 5.30% 15.80% 10.40% Pakistan India other Gambar 11. Data produk impor Jepang untuk bahan wool. Sumber JETRO Bahan Linen China lagi-lagi mendominasi pasar impor lenin dijepang. Dengan 29.2% (8,638 ton) volume ekspor linen serta nilai transaksi sebesar 46.8% (2.912 Milyar Yen), China mendominasi pasar linen diikuti oleh Filipina, India, Sri Lanka, Bangladesh, dan Italia. Data lengkap dapat dilihat pada Gambar

35 Share importer tahun 2010 (berdasarkan value) 17.10% 9.40% 7.10% 8.30% 2.90% 8.30% 46.80% china Philippines Srilanka India Bangladesh Italy Other Gambar 12. Data produk impor Jepang untuk bahan linen SUMBER: JETRO Kondisi Pasar Domestik Jepang Mengenai Produk Alas Kaki (Sepatu dan Kaus Kaki) Kondisi pasar untuk produk domestik Jepang dapat dikatakan mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya jumlah produk low-end dari negara-negara Asia seperti China. Hal ini juga disebabkan oleh meningkatnya atensi konsumen Jepang terhadap fast fashion sebagaimana yang dipelopori oleh Uniqlo dalam beberapa tahun terakhir. Ditambah dengan 35

36 resesi ekonomi global yang berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat global, semakin mempersulit kondisi bagi para produsen dalam negeri Jepang. Berdasarkan data survei yang dikeluarkan oleh Japan Apparel Technology and Research Association per 2010, besarnya pasar apparel di Jepang ialah sebesar 7,251,900 Juta Yen, atau mengalami peningkatan sebesar 86.5% dibandingkan dengan data tahun 2009 (JETRO 2011). Namun jika dibandingkan dengan puncak nilai transaksi untuk apparel Jepang yang terjadi pada tahun 1996 (15,218,500 Juta Yen), bisa dibandingkan bahwa nilai transaksi pada tahun 2010 menurun tajam atau hamper setengah dari nilai transaksi puncak pada tahun 1996 tersebut. Data mengenai total nilai transaksi dari produk apparel di Jepang dalam kurun dapat dilihat pada gambar 13. Gambar 13. Data Nilai Transaksi Produk Apparel di Jepang SUMBER: JETRO

37 6. Kebijakan Impor Pakaian (Kaus Kaki) di Jepang 1) Customs Tariff Act (sistem tariff kuota), tariff kuota diberlakukan pada sepatu kulit, dan artikel yang terbuat dari kulit (termasuk sarung tangan kulit). Eksportir yang menggunakan kuota akan dikenakan tariff bea masuk rendah (primary rate). Aplikasi permohonan kuota diajukan kepada Minister of Economic, Trade and Industry; 2) Larangan terhadap importasi produk terkait dengan merek palsu/tiruan, hukuman berupa denda dan penjara; 3) Foreign Exchange and Foreign Trade Act, aturan importasi produk yang terbuat dari hewan ataupun tanaman (produk terbuat dari kulit) berdasarkan lampiran pada Convention on International Trade in endangered species ; 4) Wildlife Protection and Proper Hunting Act, diwajibkan menyertakan sertifikat ekspor atau sertifikat penangkapan legal yang dikeluarkan pemerintah eksportir bagi produk yang terbuat dari kulit binatang; dan 5) Act on Domestic Infectius Deseases Control, bagi produk yang terbuat dari tulang, bulu atau rambut binatang terutama jeis hewan yang menyebarkan penyakit tertentu. Peraturan ini mewajibkan pemerintah eskportir untuk menerbitkan sertifikat yang menyatakan sebagai produk karantina (designated quarratine items). Berdasarkan data yang diperoleh melalui Japan Custom, untuk periode 1 Januari 2013 maka tariff yang berlaku untuk barang impor (khususnya pakaian termasuk kaus kaki) ke Jepang sesuai dengan chapter untuk Indonesia. Sebagai bahan acuan, untuk tahun sebelumnya penetapan tariff yang berlaku di Jepang adalah sbb: 37

38 Tabel 3. Tarif impor untuk produk pakaian 38

39 Tabel 4: Indication Marking untuk Impor Produk Garmen ke Jepang 7. Saluran Distribusi Produk Kaus Kaki dan Apparel Lainnya Untuk produk apparel jadi seperti kaus kaki, saluran distribusi bagi para eksportir luar negeri untuk masuk ke pasar domestik Jepang ialah sebagaimana diterangkan oleh bagan pada gambar 14 berikut. Gambar 14. Diagram jalur distribusi produk apparel SUMBER: JETRO 2011 Sementara untuk bahan dasar apparel jalur distribusi ekspor ke Jepang ialah sebagai berikut. 39

40 Gambar 15. Diagram distribusi jalur untuk bahan dasar apparel SUMBER: JETRO

41 BAB III. PELUANG DAN STRATEGI Pasar produk apparel seperti dalam hal ini kaus kaki, termasuk pasar yang sudah matang dari segi pelaku pasar (produsen maupun konsumen), oleh karenanya penting untuk memiliki ciri khas brand dan karakteristik produk yang dapat dibedakan dari produk-produk sejenis lainnya. Resesi ekonomi global juga menyebabkan konsumen pasar di Jepang menjadi lebih selektif terhadap barang-barang yang muncul di pasar, baik itu dari segi harga maupun kualitas. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk para calon eksportir produk apparel ke Jepang dalam rangka memasuki ranah pasar konsumen Jepang. - Musim (season) Jepang merupakan negara empat musim dan memiliki temperatur serta keadaan iklim yang bervariasi sepanjang tahunnya. Hal ini menjadi penting untuk para produsen kaus kaki dan apparel lainnya mengingat kebutuhan kaus kaki untuk setiap musimnya bisa berbeda. Sebagai contoh, untuk musim dingin, produksi kaus kaki yang dapat memberi kehangatan pada kaki menjadi penting namun di sisi lain kenyamanan kaus kaki tersebut juga harus diperhatikan seperti menggunakan bahan yang tidak terlalu tebal namun dapat memberikan kehangatan di kaki. Di musim panas, kaus kaki yang dapat memberikan rasa sejuk serta melindungi kaki dari keringat berlebih yang dapat menimbulkan bau tak sedap di kaki. Contoh tersebut menjadi hal yang penting untuk memasukan musim sebagai bahan pertimbangan dalam memproduksi dan mengekspor kaus kaki dan barang lainnya ke Jepang. - Jumlah Produksi Barang 41

42 Berbeda dengan karakteristik pasar Amerika dan Eropa, produsen pada umumnya akan memproduksi barang dalam jumlah besar kemudian mengekspor barang tersebut ke negara-negara Amerika dan Eropa. Hal ini berbeda dengan pangsa pasar di Jepang yang lebih mengutamakan produksi dalam jumlah kecil namun memiliki variasi produk yang lebih beragam. Konsekuensi dari hal ini adalah perlunya studi yang berkesinambungan dan intensif mengenai permintaan pasar serta kuantitasnya dan mengembangkan suatu sistem pemasaran yang dapat melepas barang produksi ke pasar di momen-momen yang tepat. - Standar Kualitas Barang Walaupun barang ekspor tertentu telah lolos dari inspeksi standar kualitas ekspor negara tersebut, hal ini belum menjamin barang tersebut lolos dari inspeksi standar kualitas barang Jepang. Oleh karenanya, sangat penting menjaga kualitas barang ekspor ke Jepang karena negara Jepang terkenal memiliki standar yang sangat ketat mengenai barang-barang impor. 42

43 BAB IV. INFORMASI PENTING 1. TPO/Kedutaan Negara Jepang di Indonesia Kedutaan Besar Jepang Jakarta Duta Besar : Yoshinori KATORI Jl.M. H. Thamrin Kav. 24, Jakarta Pusat 10350, Indonesia Phone : (62-21) Fax : (62-21) Website : Konsulat Jenderal Jepang - Jakarta Konsul Jenderal : Yoshihiro TAKESHITA Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta Pusat 10350, Indonesia Phone : (62-21) Fax : (62-21) Konsulat Jenderal Jepang - Surabaya Konsul Jenderal : Masaaki TAKANO Jl. Sumatera 93, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia Phone : (62-31) Fax : (62-31) Kamar Dagang Jepang Tokyo Chamber of Commerce & Industry (HQ) Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo Japan T : (813) F : (813) W : E: kokusai@tokyo-cci.or.jp Fukuyama Chamber of Commerce and Industry Nishi-machi Fukuyama-City Hiroshima- Prefecture Japan Konsulat Jenderal Jepang - Medan Konsul Jenderal : Mr. Hiroshi HASHI Wisma BII, 5th Floor, Jl. Diponegoro No. 18, Medan, Sumatera Utara, Indonesia Phone : (62-61) Fax : (62-061) Konsulat Jenderal Jepang - Makasar Konsul Jenderal : Mr. Noboru NOMURA Address : Jl. Jenderal Sudirman No. 31, Makasar, Indonesia Phone : (62-411) , , Fax : (63-61) Konsulat Jenderal Jepang Cabang Denpasar Konsul : Mr. Minoru SHIROTA Address : Jl. Raya Puputan No. 170, Renon, Denpasar, Indonesia Phone : (62-361) Fax : (62-21) , T : (818) F : (818) W : E: cci@fukuyama.or.jp Hiroshima Chamber of Commerce 44 Matomachi 5-chome, Naka-ku Hiroshima 730 Japan T : (818) F : (818) W : ww.hiroshimacci.or.jp 43

44 Kawasaki Chamber of Commerce and Industry 11-2, Ekimae Honcho, Kawasaki-ku Kawasaki 210 Japan T : (814) F : (814) W : Kyoto Chamber of Commerce & Industry 240 Shoshoicho Ebisugawaagaru Karasumadori Nakakyo-ku 604, Japan T :(817) F : (817) W : E: shinkou@kyo.or.jp Osaka Chamber of Commerce & Industry 2-8 Hommachi-Bashi, Chuoku Osaka Japan T : (816) F : (816) W : Okinawa Chamber of Commerce and Industry Chuo 4-chome Okinawa-shi 904 Japan T : (819) F : (819) W : E: info@okinawacci.or.jp Nagahama Chamber of Commerce and Industry 10-1 Takada-cho Nagahama Shiga Japan T : (817) F : (817) W : E: cci@nagahama.or.jp 44

45 3. Asosiasi produksi kaos kaki dan stoking di Jepang Japan socks and stocking manufacturer association, Telp: (+81) Japan association of stocking manufacturer, Telp (+81) Daftar Pameran terkait Nama event Pelaksanaan Detil / informasi Festival kaus kaki Per tahun, September atau Oktober (Hyogo Prefektur) Pameran kaus kaki 2x setahun, setiap April dan Nopember (Nara Prefektur) Disponsori oleh perusahaan Kanagawa socks Disponsori oleh Koryo-cho socks union 5. Perwakilan Indonesia di Jepang KBRI Tokyo Duta Besar : Yusron Ihza Mahendra Atase Perdagangan : Julia Silalahi 2-9 Highashi Gotanda, 5-chome, Shinagawa-kuTokyo-to, ,Japan Phone : (+81-3) Fax : (+81-3) info@indonesianembassy.jp Website : ITPC Osaka Kepala : Rosiana C. Frederick Wakil : Eko Priyantoro ITM4 J-8 Asia and Pacific Trade Center Nanko Kita, Suminoe-ku, Osaka , Japan Tel : Fax : itpc.osaka@kemendag.go.id Website : KJRI Osaka KUAI KJRI : Bambang Soegianto Resona Semba Building 6th Floor, , Minami Semba, Chuo-ku, Osaka , Japan Phone : (81-6) Fax : (81-6) : kjri-osaka@indonesia-osaka.org Website : 45

46 REFERENSI 1. Japan Custom 2. JETRO, 3. Statistics Bureau of Japan 4. Ministry of Economy, Trade and Industry of Japan 5. Produsen kaus kaki di Jepang:

ITPC Osaka, 2014 WIG. HS Code : 6704

ITPC Osaka, 2014 WIG. HS Code : 6704 ITPC Osaka, 2014 WIG HS Code : 6704 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 I. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan Negara... 5 2. Pemilihan Produk... 5 3. Profil Jepang... 6 II. Potensi Pasar Jepang...

Lebih terperinci

Market Brief ITPC Osaka HS 3923 (Produk Plastik) HS 4819 (Produk Pembungkus Makanan) HS dan (Produk Kertas)

Market Brief ITPC Osaka HS 3923 (Produk Plastik) HS 4819 (Produk Pembungkus Makanan) HS dan (Produk Kertas) Market Brief ITPC Osaka 2014 HS 3923 (Produk Plastik) HS 4819 (Produk Pembungkus Makanan) HS 4820.20 dan 4820.10 (Produk Kertas) DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 1. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan

Lebih terperinci

Market Brief ITPC Osaka HS Code 6302

Market Brief ITPC Osaka HS Code 6302 Market Brief ITPC Osaka 2014 HS Code 6302 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 1. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan Negara... 5 2. Pemilihan Produk... 5 3. Profil Jepang... 6 2. Potensi Pasar Jepang...

Lebih terperinci

ITPC Osaka, Bulu Babi (Uni) HS Code 03.08

ITPC Osaka, Bulu Babi (Uni) HS Code 03.08 ITPC Osaka, 2014 Bulu Babi (Uni) HS Code 03.08 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 I. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan Negara... 5 2. Pemilihan Produk... 5 3. Profil Jepang... 6 II. Potensi

Lebih terperinci

ITPC Osaka, 2014 PALET HS

ITPC Osaka, 2014 PALET HS ITPC Osaka, 2014 PALET HS 4414.20 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 I. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan Negara... 5 2. Pemilihan Produk... 5 3. Profil Jepang... 6 II. Potensi Pasar Jepang...

Lebih terperinci

Bulu Mata Palsu HS code 6704

Bulu Mata Palsu HS code 6704 2014 Bulu Mata Palsu HS code 6704 ITPC Osaka DAFTAR ISI Kata Pengantar... 2 Peta Jepang... 3 I. Pendahuluan... 4 1. Pemilihan Negara... 4 2. Pemilihan Produk... 4 3. Profil Jepang... 4 II. Potensi Pasar

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR SUMPIT 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 4 Peta Jepang... 5 I. Pendahuluan... 6 1. Pemilihan Negara... 6 2. Pemilihan Produk... 6 3. Profil Jepang... 7 II. Potensi Pasar Jepang... 11 1. Ragam sumpit produksi

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. 1. Pemilihan Negara

BAB I. PENDAHULUAN. 1. Pemilihan Negara SAPUTANGAN 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 I. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan Negara... 5 2. Pemilihan Produk... 5 3. Profil Jepang... 6 II. Potensi Pasar Jepang... 10 1. Ragam saputangan

Lebih terperinci

Gobou HS (Japanese Burdock Root)

Gobou HS (Japanese Burdock Root) Gobou HS 0706.90-010 (Japanese Burdock Root) 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 I. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan Negara... 5 2. Pemilihan Produk... 5 3. Profil Jepang... 6 II. Potensi Pasar

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR PAYUNG 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 4 Peta Jepang... 5 I. Pendahuluan... 6 1. Pemilihan Negara... 6 2. Pemilihan Produk... 6 3. Profil Jepang... 7 II. Potensi Pasar Jepang... 11 1. Budaya menggunakan

Lebih terperinci

Beras Organik MARKET BRIEF

Beras Organik MARKET BRIEF Beras Organik MARKET BRIEF ITPC Osaka, 2015 EXECUTIVE SUMMARY Beras organik merupakan beras yang tidak menggunakan bahan kimia yang menyebabkan terakumulasinya senyawa arsenik didalam beras. Tak hanya

Lebih terperinci

Maret Market Brief : HS Kitchen Wooden Furniture. ITPC Osaka

Maret Market Brief : HS Kitchen Wooden Furniture. ITPC Osaka Maret 2012 Market Brief : HS 9403.40 Kitchen Wooden Furniture ITPC Osaka Daftar Isi Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 7 II. Potensi

Lebih terperinci

G A R M E N T MARKET BRIEF ITPC OSAKA

G A R M E N T MARKET BRIEF ITPC OSAKA 2013 G A R M E N T MARKET BRIEF ITPC OSAKA P a g e 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 5 3. Profil Jepang 6 II. Potensi Pasar Jepang 9

Lebih terperinci

MARKET BRIEF SWEATER HS-6110

MARKET BRIEF SWEATER HS-6110 MARKET BRIEF SWEATER HS-6110 ITPC OSAKA 2015 EKSEKUTIF SUMMARY Hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang memberikan peluang bisnis bagi produsen pakaian di Indonesia untuk mengekspor produknya ke

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi dunia akan semakin besar seiring dengan pesatnya perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap terpenuhi agar roda

Lebih terperinci

MARKET BRIEF ITPC OSAKA 2015 ROTAN FURNITURE

MARKET BRIEF ITPC OSAKA 2015 ROTAN FURNITURE MARKET BRIEF ITPC OSAKA 2015 ROTAN FURNITURE DAFTAR ISI Executive Summary. 3 1. Potensi Pasar Jepang.. 4 1.1. Tren yang Sedang Berkembang.. 4 1.2. Rotan Furniture di Jepang 5 1.3. Ekspor-Impor Rotan Furniture

Lebih terperinci

Market Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I

Market Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I Market Brief Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Maret 2014 tercatat

Lebih terperinci

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg Market Brief Peluang Produk Sepeda di Jerman ITPC Hamburg 2015 I DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... II I. PENDAHULUAN... 1 A. Pemilihan Produk... 1 B. Profil Geografi Jerman... 1 II. POTENSI PASAR NEGARA JERMAN...

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa Indonesia. Pada kurun tahun 1993-2006, industri TPT menyumbangkan 19.59 persen dari perolehan devisa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI APRIL 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI APRIL 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI APRIL 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-April 2015 tercatat

Lebih terperinci

Market Brief : HS 5705 Karpet

Market Brief : HS 5705 Karpet 2011 Market Brief : HS 5705 Karpet ITPC Osaka Daftar Isi Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 7 II. Potensi Pasar Jepang 10 1. Ekspor

Lebih terperinci

Market Brief : HS 8712 Sepeda. ITPC Osaka

Market Brief : HS 8712 Sepeda. ITPC Osaka 2011 Market Brief : HS 8712 Sepeda ITPC Osaka Daftar Isi Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 7 II. Potensi Pasar Jepang 9 1. Ekspor

Lebih terperinci

Fish Fillet and Other Fish Meats (HS 0304)

Fish Fillet and Other Fish Meats (HS 0304) Fish Fillet and Other Fish Meats (HS 0304) Anjaritha EXECUTIVE SUMMARY Jepang merupakan salah satu negara di Dunia dengan konsumen ikan terbesar di Dunia. Gempa yang terjadi pada tahun 2011 memunculkan

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: HS 2701 COAL Atase Perdagangan Tokyo

MARKET BRIEF: HS 2701 COAL Atase Perdagangan Tokyo 213 4 MARKET BRIEF: HS 271 COAL Atase Perdagangan Tokyo [HS 271 Coal; briquettes, ovoids and similar solid fuels manufactured from coal] [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] [Market

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - AUSTRALIA PERIODE : JANUARI - MARET 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - AUSTRALIA PERIODE : JANUARI - MARET 2013 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - AUSTRALIA PERIODE : JANUARI - MARET 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Australia 1. Total perdagangan Australia periode Januari-Maret 2013 tercatat sebesar

Lebih terperinci

Market Brief. ITPC Osaka

Market Brief. ITPC Osaka 2012 Market Brief ITPC Osaka Daftar Isi Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 7 II. Potensi Pasar Jepang 10 1. Ekspor Impor Cocoa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Agustus 2015 tercatat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI PEBRUARI 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI PEBRUARI 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI PEBRUARI 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Pebruari 2014 tercatat

Lebih terperinci

KOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA

KOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA JURNAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN ISSN : 2337-9572 MARKET INTELLIGENCE KOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN RI

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-September 2014 tercatat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional memiliki peranan penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu negara terhadap arus

Lebih terperinci

Market Brief. Beras di Jerman

Market Brief. Beras di Jerman Market Brief Beras di Jerman ITPC Hamburg 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi Beras di Pasar Jerman... 2 2.1 Analisa

Lebih terperinci

Market Brief : HS Ikan Hias

Market Brief : HS Ikan Hias 2011 Market Brief : HS 0301.10 Ikan Hias ITPC Osaka Daftar Isi Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 7 II. Potensi Pasar Jepang 10

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR Daftar Isi 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 4 Peta Jepang... 5 I. Pendahuluan 1. Pemilihan Negara... 6 2. Pemilihan Produk... 7 3. Profil Jepang... 7 II. Potensi Pasar Jepang 1. Potensi Pasar Ekspor Produk

Lebih terperinci

Market Intelligence. Produk Pertanian ITPC Osaka

Market Intelligence. Produk Pertanian ITPC Osaka Market Intelligence Produk Pertanian 2014 ITPC Osaka Daftar Isi Daftar Tabel, Gambar dan Bagan 2 Kata Pengantar 4 Peta Jepang 5 I. Pendahuluan 6 1. Pemilihan Negara 6 2. Latar Belakang Pemilihan Produk

Lebih terperinci

MARKET BRIEF. HS 6402 Other Footwear with Outer Soles and Uppers of Rubber or Plastics

MARKET BRIEF. HS 6402 Other Footwear with Outer Soles and Uppers of Rubber or Plastics MARKET BRIEF HS 6402 Other Footwear with Outer Soles and Uppers of Rubber or Plastics ITPC, Osaka 2017 EXECUTIVE SUMMARY Jepang adalah salah satu wilayah di Asia yang memiliki kebudayaan yang unik. Tidak

Lebih terperinci

Market Brief : HS 6111 Pakaian Bayi. ITPC Osaka

Market Brief : HS 6111 Pakaian Bayi. ITPC Osaka 2011 Market Brief : HS 6111 Pakaian Bayi ITPC Osaka Daftar Isi Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 7 II. Potensi Pasar Jepang 10

Lebih terperinci

MARKET BRIEF ITPC OSAKA 2016 WOODEN FRAMES

MARKET BRIEF ITPC OSAKA 2016 WOODEN FRAMES MARKET BRIEF ITPC OSAKA 2016 WOODEN FRAMES DAFTAR ISI 1. Pendahuluan... 3 1.1. Alasan Pemilihan Produk... 3 1.2. Ekspor Produk Indonesia ke Dunia... 3 1.3. Ekspor Produk Jepang ke Dunia... 5 2. Potensi

Lebih terperinci

Market Brief: HS 6912 Perkakas Keramik. ITPC Osaka

Market Brief: HS 6912 Perkakas Keramik. ITPC Osaka 2011 Market Brief: HS 6912 Perkakas Keramik ITPC Osaka Daftar Isi Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 7 II. Potensi Pasar Jepang

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor perikanan Indonesia dalam era perdagangan bebas mempunyai peluang yang cukup besar. Indonesia merupakan negara bahari yang sangat kaya dengan potensi perikananan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Jawa Barat No. 56/10/32/Th. XIX, 2 Oktober 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Jawa Barat Agustus 2017 Ekspor Agustus 2017

Lebih terperinci

Daftar Tabel. Daftar Gambar

Daftar Tabel. Daftar Gambar PAKAIAN DALAM 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 5 Peta Jepang... 6 I. Pendahuluan... 7 1. Pemilihan Negara... 7 2. Pemilihan Produk... 7 3. Profil Jepang... 8 II. Potensi Pasar Jepang... 12 1. Ragam pakaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah melalui perdagangan internasional. Menurut Mankiw. (2003), pendapatan nasional yang dikategorikan dalam PDB (Produk

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah melalui perdagangan internasional. Menurut Mankiw. (2003), pendapatan nasional yang dikategorikan dalam PDB (Produk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pendapatan nasional adalah melalui perdagangan internasional. Menurut Mankiw (2003), pendapatan nasional yang

Lebih terperinci

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013 LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013 I. PENDAHULUAN Kegiatan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional telah diselenggarakan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI JUNI 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI JUNI 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI JUNI 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Juni 2014 tercatat defisit

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teh ditemukan sekitar tahun 2700 SM di Cina. Seiring berjalannya waktu, teh saat ini telah ditanam di berbagai negara, dengan variasi rasa dan aroma yang beragam. Menurut

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3 IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3 4.1.1 Produk Domestik Bruto (PDB) Selama kurun waktu tahun 2001-2010, PDB negara-negara ASEAN+3 terus menunjukkan tren yang meningkat

Lebih terperinci

MARKET BRIEF ITPC OSAKA

MARKET BRIEF ITPC OSAKA MARKET BRIEF ITPC OSAKA IMITIATION JEWELLERY HS 7117 1 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN... 3 BAB 2 POTENSI PRODUK DI PASAR JEPANG... 9 Karakteristik Produk HS 7117 di Jepang... 9 Spesifikasi Produk HS 7117

Lebih terperinci

Uraian Diskusi Keadilan Ekonomi IGJ Edisi April/I/2018

Uraian Diskusi Keadilan Ekonomi IGJ Edisi April/I/2018 Uraian Diskusi Keadilan Ekonomi IGJ Edisi April/I/2018 Genderang perang dagang yang ditabuh oleh Amerika Serikat (AS) meresahkan banyak pihak. Hal ini akibat kebijakan Presiden AS, Donald Trump, yang membatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian di negara yang sedang berkembang seperti

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian di negara yang sedang berkembang seperti 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perekonomian di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, sektor industri merupakan sektor yang sedang dikembangkan untuk membantu meningkatkan

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR Daftar Isi 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 4 Peta Jepang... 5 I. Pendahuluan 1. Pemilihan Negara... 6 2. Pemilihan Produk... 6 3. Profil Jepang... 7 II. Potensi Pasar Jepang 1. Potensi Pasar Ekspor Produk

Lebih terperinci

Market Brief. Peluang Pasar Produk ikan. dan Makanan Laut di Jerman

Market Brief. Peluang Pasar Produk ikan. dan Makanan Laut di Jerman Market Brief Peluang Pasar Produk ikan dan Makanan Laut di Jerman ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN 2015 I Daftar Isi Kata Pengantar... III I. Pendahuluan...

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: STEARIC ACID Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: STEARIC ACID Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] 2016 6 MARKET BRIEF: STEARIC ACID Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang

Lebih terperinci

V. EKONOMI GULA. dikonsumsi oleh masyarakat. Bahan pangan pokok yang dimaksud yaitu gula.

V. EKONOMI GULA. dikonsumsi oleh masyarakat. Bahan pangan pokok yang dimaksud yaitu gula. V. EKONOMI GULA 5.1. Ekonomi Gula Dunia 5.1.1. Produksi dan Konsumsi Gula Dunia Peningkatan jumlah penduduk dunia berimplikasi pada peningkatan kebutuhan terhadap bahan pokok. Salah satunya kebutuhan pangan

Lebih terperinci

Kinerja Ekspor Nonmigas Januari-April Lampui Target *Sinyal bahwa FTA/EPA Semakin Efektif dan Pentingnya Diversifikasi Pasar

Kinerja Ekspor Nonmigas Januari-April Lampui Target *Sinyal bahwa FTA/EPA Semakin Efektif dan Pentingnya Diversifikasi Pasar SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Kinerja Ekspor Nonmigas Januari-April Lampui

Lebih terperinci

SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax: SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Ekspor Indonesia Tahun 2011 Melampaui Target USD 200 Miliar

Lebih terperinci

MENCERMATI KINERJA TEKSTIL INDONESIA : ANTARA POTENSI DAN PELUANG

MENCERMATI KINERJA TEKSTIL INDONESIA : ANTARA POTENSI DAN PELUANG MENCERMATI KINERJA TEKSTIL INDONESIA : ANTARA POTENSI DAN PELUANG Oleh : Ermina Miranti 1 Meskipun tak putus didera masalah, hingga saat ini Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia masih memainkan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - BRASIL PERIODE : JANUARI DESEMBER 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - BRASIL PERIODE : JANUARI DESEMBER 2013 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - BRASIL PERIODE : JANUARI DESEMBER 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Brasil Total perdagangan Brasil dengan Dunia pada periode Januari-Desember 2013

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR. tersebut juga menjadi tujuan ekspor utama bagi Indonesia.

BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR. tersebut juga menjadi tujuan ekspor utama bagi Indonesia. BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR Negara tujuan ekspor yang dibahas dalam bab ini hanya dibatasi pada 10 negara dengan tingkat konsumsi karet alam terbesar di dunia. Negara-negara tersebut

Lebih terperinci

Lima Perusahaan Alas Kaki Indonesia Menghadiri FOOTWEAR SOURCING Pada Pameran Dagang MAGIC

Lima Perusahaan Alas Kaki Indonesia Menghadiri FOOTWEAR SOURCING Pada Pameran Dagang MAGIC RI N G K ASA N KEG IATA N NEVADA, LAS VEGAS, 13 16 AGUSTUS 2017 TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Lima Perusahaan Alas Kaki Indonesia Menghadiri FOOTWEAR SOURCING Pada Pameran

Lebih terperinci

Boks 1. Analisis Singkat Dampak Krisis Finansial Amerika Serikat terhadap Kinerja Perekonomian Kaltim

Boks 1. Analisis Singkat Dampak Krisis Finansial Amerika Serikat terhadap Kinerja Perekonomian Kaltim Boks 1. Analisis Singkat Dampak Krisis Finansial Amerika Serikat terhadap Kinerja Perekonomian Kaltim Krisis finansial yang tengah melanda Amerika Serikat (AS) diperkirakan dapat membawa kepada resesi

Lebih terperinci

J A G U N G. MarketBrief. ITPC Osaka

J A G U N G. MarketBrief. ITPC Osaka 2013 J A G U N G MarketBrief ITPC Osaka DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 6 II. Potensi Pasar Jepang 11 1. Ekspor Impor

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: HS 0902 TEH Atase Perdagangan Tokyo

MARKET BRIEF: HS 0902 TEH Atase Perdagangan Tokyo 2013 7 MARKET BRIEF: HS 0902 TEH Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 Peta Jepang 3 I. Pendahuluan 4 1.1 Pemilihan Produk 4 1.2

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI DESEMBER 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI DESEMBER 2015 A. Perkembangan Perekonomian dan Perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Desember 2015 tercatat

Lebih terperinci

KTT Ketahanan Pangan Jakarta, Indonesia 7 & 8 Februari 2012

KTT Ketahanan Pangan Jakarta, Indonesia 7 & 8 Februari 2012 Industri daging merah Selandia Baru KTT Ketahanan Pangan Jakarta, Indonesia 7 & 8 Februari 2012 Tim Ritchie Pimpinan Eksekutif Meat Industry Association of New Zealand (Gabungan Industri Daging Selandia

Lebih terperinci

Market Brief. ITPC Osaka

Market Brief. ITPC Osaka Market Brief 2012 ITPC Osaka Daftar Isi Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 7 II. Potensi Pasar Jepang 10 1. Ekspor Impor Jahe Jepang

Lebih terperinci

BAB II GEOGRAFI JEPANG DAN ZAMAN MEIJI. astronomis, Jepang berada antara 30 LU - 46 LU dan 128 BT 179 BT. Luas

BAB II GEOGRAFI JEPANG DAN ZAMAN MEIJI. astronomis, Jepang berada antara 30 LU - 46 LU dan 128 BT 179 BT. Luas BAB II GEOGRAFI JEPANG DAN ZAMAN MEIJI 2.1 Geografi Jepang Jepang merupakan negara kepulauan yang terletak di kawasan Asia Timur, tepatnya terletak di sebelah Timur daratan Semenanjung Korea. Secara astronomis,

Lebih terperinci

Ekspor Bulan Juni 2014 Menguat. Kementerian Perdagangan

Ekspor Bulan Juni 2014 Menguat. Kementerian Perdagangan Ekspor Bulan Juni 2014 Menguat Kementerian Perdagangan 5 Agustus 2014 1 Neraca perdagangan non migas bulan Juni 2014 masih surplus Neraca perdagangan Juni 2014 mengalami defisit USD 305,1 juta, dipicu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam sistem perekonomian terbuka, perdagangan internasional merupakan komponen penting dalam determinasi pendapatan nasional suatu negara atau daerah, di

Lebih terperinci

Market Brief. Cengkeh di Jerman

Market Brief. Cengkeh di Jerman Market Brief Cengkeh di Jerman ITPC Hamburg 2015 ITPC HAMBURG - CENGKEH DI JERMAN 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MEI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MEI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MEI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Mei 2015 tercatat defisit

Lebih terperinci

Daftar Isi. Daftar Tabel, Gambar dan Bagan 2. Kata Pengantar 4. Peta Jepang Pemilihan Negara Pemilihan Produk 8. 3.

Daftar Isi. Daftar Tabel, Gambar dan Bagan 2. Kata Pengantar 4. Peta Jepang Pemilihan Negara Pemilihan Produk 8. 3. 2013 ITPC Osaka Daftar Isi Daftar Tabel, Gambar dan Bagan 2 Kata Pengantar 4 Peta Jepang 5 I. Pendahuluan 1. Pemilihan Negara 7 2. Pemilihan Produk 8 3. Profil Jepang 11 II. Potensi Pasar Jepang 1. Lapangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Selama beberapa dekade terakhir, pariwisata telah mengalami perkembangan dan perubahan yang membuat pariwisata menjadi salah satu industri tercepat dan terbesar

Lebih terperinci

KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. INDO KORDSA, TBK JAKARTA, 06 JANUARI 2015

KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. INDO KORDSA, TBK JAKARTA, 06 JANUARI 2015 KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. INDO KORDSA, TBK JAKARTA, 06 JANUARI 2015 Yang Mulia Duta Besar Turki; Yth. Menteri Perdagangan atau yang mewakili;

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR ISI 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 I. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan Negara... 5 2. Pemilihan Produk... 5 3. Profil Jepang... 6 II. Potensi Pasar Jepang... 10 1. Potensi Pasar

Lebih terperinci

SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax: SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 1 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Ekspor Bulan Februari 2012 Naik 8,5% Jakarta, 2 April 2012

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH MARET 2017 No.25/04/33/Th.XI, 17 April PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH MARET A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JAWA TENGAH MARET MENCAPAI US$ 523,71 JUTA Nilai ekspor Jawa Tengah bulan Maret mencapai US$ 523,71

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Maret 2015 tercatat

Lebih terperinci

MARKET BRIEF: PRODUK ROTAN Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: PRODUK ROTAN Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] 2016 3 MARKET BRIEF: PRODUK ROTAN Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Agustus 2014, neraca perdagangan Thailand dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomensa globalisasi dalam bidang ekonomi mendorong perkembangan ekonomi yang semakin dinamis antar negara. Dengan adanya globalisasi, terjadi perubahan sistem ekonomi

Lebih terperinci

Ekspor Indonesia Masih Sesuai Target 2008: Pemerintah Ambil Berbagai Langkah Guna Antisipasi Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Ekspor Indonesia Masih Sesuai Target 2008: Pemerintah Ambil Berbagai Langkah Guna Antisipasi Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Dunia SIARAN PERS DEPARTEMEN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Tel: 021 3858216, 23528400. Fax: 021-23528456 www.depdag.go.id Ekspor Indonesia

Lebih terperinci

MARKET BRIEF ITPC OSAKA

MARKET BRIEF ITPC OSAKA MARKET BRIEF ITPC OSAKA WOOD CHARCOAL HS 4402 1 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN... 3 BAB 2 POTENSI PRODUK DI PASAR JEPANG... 9 Karakteristik Produk HS 4402 di Jepang... 9 Spesifikasi Produk HS 4402 di Jepang...

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH APRIL 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH APRIL 2017 No.36/05/33/Th.XI, 15 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH APRIL A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JAWA TENGAH APRIL MENCAPAI US$ 452,93 JUTA Nilai ekspor Jawa Tengah bulan April mencapai US$ 452,93 juta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anggota badan serta penutup untuk tangan, kaki, dan kepala. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. anggota badan serta penutup untuk tangan, kaki, dan kepala. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah). Umat manusia universal memakai pakaian pada tubuh untuk melindunginya

Lebih terperinci

T-Shirt (HS 6109) ITPC Osaka

T-Shirt (HS 6109) ITPC Osaka T-Shirt (HS 6109) ITPC Osaka 2015 1 Daftar Isi I. Executive Summary...3 II. Potensi Pasar Jepang 4 1. Tentang Masyarakat Jepang dan T-Shirt.....4 2. Jenis T-Shirt (HS 6109) di Jepang... 5 3. Ekspor dan

Lebih terperinci

Market Brief HS7501 Nickel. International Trade Promotion Centre (ITPC) Osaka

Market Brief HS7501 Nickel. International Trade Promotion Centre (ITPC) Osaka Market Brief 2017 HS7501 Nickel International Trade Promotion Centre (ITPC) Osaka DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 2 BAB II POTENSI PRODUK HS75 DI PASAR JEPANG 8 2.1 Karakteristik Produk HS 7501 di Pasar Jepang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 4.1 Perkembangan Harga Minyak Dunia Pada awal tahun 1998 dan pertengahan tahun 1999 produksi OPEC turun sekitar tiga

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG BULAN : JANUARI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG BULAN : JANUARI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG BULAN : JANUARI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia bulan Januari 2015 tercatat defisit sebesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan dengan mengurangi atau menghapuskan hambatan perdagangan secara diskriminatif bagi negara-negara

Lebih terperinci

CAPAIAN KINERJA PERDAGANGAN 2015 & PROYEKSI 2016

CAPAIAN KINERJA PERDAGANGAN 2015 & PROYEKSI 2016 Policy Dialogue Series (PDS) OUTLOOK PERDAGANGAN INDONESIA 2016 CAPAIAN KINERJA PERDAGANGAN 2015 & PROYEKSI 2016 BP2KP Kementerian Perdagangan, Kamis INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI NOVEMBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI NOVEMBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI NOVEMBER 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-November 2013 tercatat

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No. 43/08/32/Th.XIX, 01 Agustus 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI 2017 MENCAPAI USD 1,95 MILYAR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ekonomi merupakan salah satu sektor yang memainkan peranan yang sangat

I. PENDAHULUAN. Ekonomi merupakan salah satu sektor yang memainkan peranan yang sangat I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekonomi merupakan salah satu sektor yang memainkan peranan yang sangat penting dan merupakan suatu indikator penentu kemajuan suatu Negara. Peningkatan pembangunan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri Indonesia bertumpu kepada minyak bumi dan gas sebagai komoditi ekspor utama penghasil

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH JULI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH JULI 2016 No59/08/33/ThX, 15 Agustus PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH JULI A PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JAWA TENGAH JULI MENCAPAI US$ 287,33 JUTA Nilai ekspor Jawa Tengah pada bulan Juli sebesar US$ 287,33

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jepang adalah negara kepulauan yang terdiri dari 3000 pulau bahkan lebih. Tetapi hanya ada empat pulau besar yang merupakan pulau utama di negara Jepang,

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA PEMBUKAAN INDO LEATHER AND FOOTWEAR 2015 (ILF 2015) JAKARTA, 7 MEI 2015

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA PEMBUKAAN INDO LEATHER AND FOOTWEAR 2015 (ILF 2015) JAKARTA, 7 MEI 2015 SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA PEMBUKAAN INDO LEATHER AND FOOTWEAR 2015 (ILF 2015) JAKARTA, 7 MEI 2015 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua Yth. Sdr. Menteri Perdagangan Yth.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional untuk memasarkan produk suatu negara. Ekspor dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. internasional untuk memasarkan produk suatu negara. Ekspor dapat diartikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekspor merupakan salah satu bagian penting dalam perdagangan internasional untuk memasarkan produk suatu negara. Ekspor dapat diartikan sebagai total penjualan barang

Lebih terperinci