Market Brief ITPC Osaka HS 3923 (Produk Plastik) HS 4819 (Produk Pembungkus Makanan) HS dan (Produk Kertas)
|
|
- Yenny Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Market Brief ITPC Osaka 2014 HS 3923 (Produk Plastik) HS 4819 (Produk Pembungkus Makanan) HS dan (Produk Kertas)
2 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang Pendahuluan Pemilihan Negara Pemilihan Produk Profil Jepang Potensi Pasar Jepang Sekilas tentang Kebiasaan Masyarakan Jepang Jenis-jenis Pembungkus Ekspor dan Impor Produk Pembungkus di Jepang Kebijakan dan Prosedur Impor Produk Pembungkus Saluran Distribusi Produk Pembungkus Peluang Dan Strategi Informasi Penting TPO/Kedutaan Negara Jepang Di Indonesia Kamar Dagang Jepang Asosiasi Produk Apparel di Jepang Daftar Pameran Terkait Perwakilan Indonesia Di Jepang Referensi
3 KATA PENGANTAR ITPC Osaka mengucapkan puji syukur pada hadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah dapat menyelesaikan Market Brief Pembungkus untuk Edisi pada bulan Desember 2014 ini. Market brief (MB) merupakan kajian singkat yang memberikan gambaran kondisi dan potensi pasar di Jepang. Adapun isi dari Market Brief ini dibuat berdasarkan acuan Outline Market Intelligence dan Market Brief yang disampaikan kepada seluruh Perwakilan Luar Negeri Kementerian Perdagangan tanggal 8 Maret 2011 di Hotel Borobudur, Jakarta. Selain merupakan bagian dari tugas dan fungsi perwakilan luar negeri, Market Brief disusun untuk memberikan informasi terkini mengenai pasar suatu komoditi, peraturan impor di negara akreditasi setempat, potensi pasar, negara pesaing, strategi penetrasi pasar dan informasi penting lainnya. Sehingga diharapkan secara tidak langsung Market Brief ini dapat menjadi informasi pendukung dalam meningkatkan keunggulan komoditi pembungkus Indonesia yang bersaing di pasar Jepang. Akhir kata ITPC Osaka mengharapkan kiranya informasi dalam MB ini dapat bermanfaat bagi pemerintah selaku pembuat kebijakan dan para pelaku usaha dalam menentukan strategi eskpor ke negara Jepang. Osaka, Agustus
4 PETA JEPANG 1. Luas daratan Jepang km2, yaitu 1/25 dari luas Amerika Serikat (bandingkan dengan luas daratan Indonesia km2). 2. Jepang berbatasan dengan Rusia di sebelah barat, Korea Utara dan Korea Selatan di bagian selatan dan China di bagian barat daya. 3. Empat pulau utama adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu. 4
5 BAB I. PENDAHULUAN 1. Pemilihan Negara Jepang adalah negara mitra dagang yang strategis bagi Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, selama 5 ( lima ) tahun terakhir, yaitu periode , perdagangan Indonesia Jepang menunjukkan trend positif sebesar 10 %. Pada periode ini Indonesia mengalami surplus perdagangan. Sementara di tahun 2013, total perdagangan Indonesia-Jepang mencapai USD 45,95 milliar, dengan nilai ekspor sebesar 17,04 miliar dan impor sebesar USD 28,90 milliar. Pada periode ini Indonesia mengalami defisit sebesar USD 11,86 miliar. Komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang meliputi: coal; briquettes, ovoids (USD 3,79 miliar); natural rubber, balata ( USD 1,13 miliar ); nickel mattes, nickel oxide sinters (USD 0,93 miliar); copper ores and concebtrates ( USD 0,81 miliar ); plywood, veneered panels and similar laminated wood ( USD 0,74 miliar ). Sementara dari Jepang, Indonesia mengimpor beberapa komoditas seperti parts & access of motor vehicles ( USD 1,77 miliar ); Trucks, motor vehicles for the transport of goods ( USD 0,64 miliar ); cars ( incl. station wagon ) ( USD 0,52 miliar ); Flat-rolld products of iron/non-al/s wdth>/=600mm,hr,not clad ( USD 0,46 miliar ). 2. Pemilihan Produk Pembungkus dengan berbagai macam HS Code ( 3923 untuk produk plastik; 4819 untuk produk pembungkus makanan; dan untuk produk kertas ) adalah produk yang sudah melekat untuk dipakai di kehidupan sehari-hari buat masyarakat Jepang. Kebiasaan ( budaya bersih ) yang dimiliki oleh masyarakat Jepang yang sangat maju mendorong mereka sangat menyukai hal-hal yang higienis dan bersih, sehingga produk pembungkus termasuk barang yang penting dalam kehidupan mereka sehari-hari. Untuk keperluan rumah tangga seperti penyimpanan barang-barang di dapur, pemisahan makanan atau bahan makanan dalam kulkas, sampai kepada pengepakan barang-barang yang jarang dipakai, semua membutuhkan suatu wadah yang disebut pembungkus. 5
6 Selain karena kebiasaan orang Jepang untuk membungkus makanan dan bahan makan supaya higienis, pembungkus juga dinilai mempunyai fungsi estetika, sehingga pemakaiannya meluas dari untuk memenuhi perlengkapan rumah tangga, menjadi kebutuhan sehari-hari lainnya. Oleh karena itu, kebutuhan dan kebiasaan menggunakan pembungkus oleh masyarakat Jepang tersebut bisa dikategorikan sebagai salah satu peluang besar bagi para UKM Indonesia untuk mengembangkan potensi ekspor Indonesia. 3. Profil Jepang 1. Geografi Berdasarkan kondisi geografis Jepang, Jepang terdiri dari 47 perfektur yang dikelompokkan menjadi 9 kawasan yaitu Hokkaido, Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki, Chugoku, Shikoku, Kyushu dan Okinawa. Sedangkan kota utama Jepang yaitu Tokyo, Osaka, Kobe, Kyoto, Sapporo, Sendai, Nagoya, Hiroshima dan Fukuoka. 2. Pemerintahan Jepang merupakan negara constitutional monarchy dimana kekuasaan Kaisar sangat terbatas. Disini Kaisar hanya sebagai simbol negara dan persatuan dabagi rakyat Jepang. Kekuasaan tertinggi pemerintahan terletak pada Perdana Menteri. Sedangkan untuk badan legislatif di Jepang adalah adalah National Diet yang terdiri dari House of Representatives (480 kursi) dan House of Councillors ( 242 kursi ). PM diangkat oleh Kaisar setelah mendapat persetujuan dari Diet. 3. Demografi Populasi penduduk Jepang per Oktober 2013 mencapai jiwa. Data ini menurun bila dibandingkan data per 1 Oktober 2012 yang jiwa. Berdasarkan kategori jenis kelamin, populasi penduduk pria berjumlah ( 48.6 % dari total populasi ) dan penduduk wanita berjumlah ( 51.4 % ). 6
7 Table 1. Estimasi penduduk Jepang berdasarkan usia dan jenis kelamin Sumber: Japan statistic bureau: Pertumbuhan populasi populasi (juta) (%) year (%) 0 0 Gambar 1. Populasi dan rata-rata pertumbuhan populasi penduduk jepang 7
8 Populasi terbesar adalah sepanjang pesisir Pasifik di mana cuaca ringan dengan fasilitas transportasi dan industri yang sangat berkembang. Populasi Jepang berpusat di kota-kota besar, bahkan, sekitar 70 % dari penduduk tinggal di dataran pantai antara Tokyo dan bagian utara Kyushu. Hal ini mengakibatkan majunya industrialisasi disertai dengan pergeseran penduduk ke arah kota-kota besar dan ditandai penurunan populasi di daerah pertanian. Lebih dari 1/3 populasi Jepang berdomisili di Tokyo, dan lebih dari setengah populasi tinggal di dua kota besar Tokyo dan Osaka. Pada tahun 2013, tingkat harapan hidup di Jepang adalah 82,97 tahun, dan merupakan salah satu tingkat harapan hidup tertinggi di dunia. Namun populasi Jepang semakin cepat menua dikarenakan dampak dari ledakan kelahiran pasca perang diikuti dengan penurunan tingkat kelahiran Penurunan jumlah usia kerja Peningkatan jumlah lanjut usia Penurunan laju kelahiran Gambar 2. Perubahan penduduk berdasarkan usia (tahun ) Masyarakat Jepang homogen dalam etnis, budaya dan bahasa, dengan sedikit populasi pekerja asing. Di antara sedikit penduduk minoritas di Jepang terdapat orang Korea Zainichi, Cina Zainichi, orang Filipina, orang Brazil-Jepang, dan orang Peru-Jepang. Perubahan dalam struktur demografi menyebabkan sejumlah masalah sosial, terutama kecenderungan menurunnya populasi angkatan kerja dan meningkatnya biaya jaminan sosial seperti uang pensiun. Masalah lain termasuk meningkatkan generasi muda yang memilih untuk tidak menikah atau memiliki keluarga ketika dewasa. 4. Infrastruktur 8
9 Berdasarkan data tahun 2013, energi di Jepang berasal dari LNG 43,2 %, batu bara 30,3 %, 1,0 % tenaga nuklir, minyak tanah 14,90 % dan 8,5 % tenaga air serta new energy dll 2,20 %. Transportasi utama di Jepang adalah kereta yang sangat tepat waktu dan aman bagi konsumen. Jepang memiliki 173 bandara, untuk penerbangan domestik terbesar adalah Haneda airport, dan untuk penerbangan internasional adalah Narita International Airport, Kansai International Airport dan Chubu Central International Airport dan untuk pelabuhan laut terbesarnya adalah Nagoya Airport. 5. Ekonomi Jepang adalah salah satu dari tiga negara dunia dengan ekonomi terbesar serta termaju didunia. Berdasarkan survei banyak lembaga internasional, ekonomi Jepang adalah ekonomi terbesar kedua di Asia ( dibawah China ) dan ketiga didunia ( selain AS dan China ). Jepang selama ini dikenal sebagai negara yang inovatif dan kreatif serta memiliki semangat berkarya yang tinggi sehingga walaupun bangsa mereka bukan bangsa penemu mereka mampu menciptakan berbagai penemuan-penemuan terpenting dalam sejarah dunia. Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan dan kemajuan Jepang ialah karena Jepang memiliki kultur dan watak penduduk yang mau bekerja keras, pantang menyerah, berjiwa wirausahawan sejati, berani dan sangat berdisiplin. Pada 2012, Jepang memiliki GDP perkapita $ dan berhasil menjadi Negara ketiga dengan nilai GDP terbesar didunia. Ekonomi Jepang adalah ekonomi nomor 3 yang tercepat sepanjang sejarah modern umat manusia selain ekonomi Korea Selatan dan RRC. Tonggak kebangkitan dan kemajuan ekonomi Jepang dimulai sesaat setelah Jepang dikalahkan Sekutu dalam perang Dunia ke-2. Saat kota-kota dan ekonomi yang pernah dibangun Jepang sebelum 1945 hancur, bangsa Jepang membangun negaranya hanya dengan modal dengkul ditambah semangat kerja, etos kerja dan kedisiplinan. Tak perlu waktu yang lama, mereka mampu membangun kembali ekonomi dan negerinya menjadi salah satu yang raksasa ekonomi global. Ekonomi Jepang yang bertumbuh dengan cepat, dalam sekejap telah mampu menembus pasar internasional sekaligus menumpas pameo lama produk Jepang enak dipandang, cepat dibuang. Sejak akhir tahun 1950-an produk-produk manufaktur Jepang telah menyaingi produk-produk manufaktur AS dan negara- 9
10 negara Eropa sehingga dibeberapa negara terjadi anti-jepang dan pelarangan produk-produk Jepang. Meskipun begitu, Jepang tetap percaya diri dan membuktikan bahwa bangsa mereka adalah yang unggul. Walaupun Jepang negara maju, negara ini tidak melupakan bidang usaha lain seperti pertanian, perikanan dan peternakan. Pertanian di Jepang tergolong maju dan menerapkan intensifikasi pertanian, sehingga walaupun luas wilayah Jepang yang dijadikan lahan pertanian kurang dari 15 % Jepang dapat terswasembada memenuhi kebutuhan domestiknya. 10
11 BAB II. POTENSI PASAR JEPANG 1. Sekilas Tentang Kebiasaan Masyarakat Jepang Masyarakat Jepang pada umumnya mempunyai kebiasaan yang seragam dalam hal penataan rumah dan kebiasaan di dalam rumahnya. Boleh dikatakan hampir semua penduduk Jepang telah terbiasa dengan tatanan penyusunan rumah yang sederhana sehingga penataan barang-barang rumah tangga harus disesuaikan dengan besarnya rumah yang mereka miliki. Karena berdasarkan lokasi Negara yang termasuk dalam Negara 4 ( empat ) musim, banyak barang-barang peralatan rumah tangga yang tidak kompatibel di musim yang satu, tapi sangat krusial di musim yang lainnya, sehingga pada saat barang tersebut tidak digunakan, memerlukan suatu wadah yang akan tetap menjaga kondisi barang tersebut sehingga tidak rusak, dan masih berfungsi dengan baik apabila nanti akan dipakai. Begitu pula halnya dengan barang habis pakai, seperti makanan dan bahan-bahan makanan. Untuk penyimpanan sisa bahan makanan di dalam kulkas, biasanya penduduk Jepang memakai pembungkus plastik wrap, ataupun sejenis Tupperware yang bisa menjaga kondisi bahan makanan supaya tidak busuk. Selain untuk keperluan makanan dan perlengkapan memasak di dapur, pembungkus juga banyak dipakai untuk penyimpanan baju / pakaian, penyusunan baju ketika bepergian, atau untuk menyimpan baju yang sudah jarang dipakai lagi. Juga, pembungkus merupakan hal penting saat akan memberikan hadiah kepada teman, saudara, ataupun kerabat. Dengan kemasan yang menarik, barang yang diberikan akan terkesan lebih berharga sehingga memberikan kepuasan baik kepada pemberi ataupun penerimanya. Di toko-toko dan supermarket pun, barang yang dikemas lebih menarik dan cantik, akan memberikan tanggapan yang lebih besar dari pengunjung yang datang berbelanja. Khusus untuk kebiasaan masyarakat Jepang, pada awal tahun, hampir setiap toko menawarkan produknya yang dikemas dalam suatu wadah tertutup dengan harga yang sangat murah, dan disebut fukubukuro (lucky bag). Tentu saja, produk barang tersebut dikemas dengan sangat cantik dan menarik perhatian para pelanggan. 11
12 2. Jenis jenis Pembungkus Pembungkus dengan HS Codenya yang beragam sesuai dengan bahan / materi pembungkusnya mempunyai jenis yang bervariasi. Untuk laporan market brief kali ini, penyusun hanya akan membahas jenis pembungkus untuk keperluan rumah tangga ( kitchen plastic ), pembungkus untuk keperluan harian, dan pembungkus dengan fungsi estetika. Berdasarkan jenisnya, pembungkus makanan dan minuman dibagi sebagai berikut. a. Pembungkus plastik ( plastic wrap ) Plastik merupakan jenis kemasan yang paling banyak digunakan dalam industry saat ini. Kemudahannya dalam memproduksi membuatnya menjadi pilihan kemasan paling murah. Sebagian besar dari kita menganggap plastik untuk kemasan tidak ada bedanya satu dengan lainnya, padahal plastik dibuat sesuai dengan penggunaan kemasan. Ada plastik yang dibuat khusus untuk produk tertentu dan tidak boleh digunakan untuk jenis produk lain. Pembungkus makanan yang terbuat dari bahan plastik ini mempunyai warna yang transparan sehingga mudah untuk dilihat isi didalamnya, tanpa perlu membuka bungkus atau wadah tersebut. Gambar 1. Pembungkus plastik makanan atau bahan makanan b. Pembungkus dengan zip ( ziplock ) Fungsinya sama dengan plastic wrap, hanya saja setiap kemasan ziplock mempunyai klip sehingga kedap udara. Fungsi dari plastik pembungkus ini adalah untuk melindungi makanan sehingga tidak mudah basi atau busuk. 12
13 Gambar 2. Pembungkus Makanan dari Plastik dengan Klip c. Kantong plastik ( plastic bag ) Pembungkus plastik jenis ini, dikenal dengan sebutan kantong kresek, mempunyai fungsi selain untuk melindungi makanan atau barang di dalamnya, juga memudahkan pengguna untuk membawanya. Biasanya kantong plastik tidak bisa bersentuhan langsung dengan makanan, karena bahan pembuatnya belum tentu aman. Kantong plastik ini banyak digunakan oleh toko-toko atau supermarket sebagai pembungkus bahan belanjaan, mempunyai ukuran yang bervariasi dan warna yang beraneka ragam. Gambar 3. Pembungkus Plastik yang bisa dijinjing (Kantong Kresek). d. Wadah plastik ( plastic container ) Merupakan pembungkus makanan yang berbentuk rigid dan terbuat dari plastik. Wadah plastik ini akan melindungi makanan tidak hanya dari udara atau kelembaban sekitarnya, tapi juga menjaga bentuk yang didalamnya agar tetap seperti semula. Pembungkus jenis ini banyak dipakai disemua kalangan, dan untuk semua keperluan, misalnya penyimpanan makanan yang sudah jadi, makanan untuk bekal ( bento ), ataupun bahan makanan atau buah-buahan. Selain itu, wadah plastik ini dijual dengan beraneka ragam warna dan ukuran, serta merk yang beragam, sehingga paling diminati oleh masyarakat umum. 13
14 Gambar 4. Plastik Kontainer, untuk Menyimpan makanan atau Bahan Makanan e. Wadah kertas Selain plastik, kertas juga bisa menjadi alat pembungkus makanan. Namun penggunaan kertas sebagai pembungkus makanan mempunyai beberapa kekurangan, misalnya tidak kedap udara, menyerap minyak, tidak kedap air, sehingga untuk penyimpanan makanan dengan waktu yang agak lama, pembungkus kertas ini kurang cocok untuk digunakan. Keuntungannya adalah, kemasan kertas ini mempunyai corak yang lebih menarik sehingga mempunyai fungsi dekorasi dan estetika. Gambar 5. Pembungkus Makanan/Minuman dari Kertas f. Pembungkus Styrofoam Styrofoam yang dibuat dari kopolimer styrene menjadi populer di kalangan bisnis makanan karena bahan tersebut dapat mencegah terjadinya kebocoran dan mampu mempertahankan bentuknya saat dipegang pelanggan. Bahan tersebut juga mampu mempertahankan suhu panas dan dingin agar tetap nyaman dipegang, dan yang membuatnya populer di kalanganan pebisnis makanan adalah harganya relatif murah. Meski demikian, pembungkus makanan jenis ini kurang populer di kalangan masyarakat Jepang, karena bahan styrene ini tidak begitu aman apabila bersentuhan dengan makanan, sehingga jarang dipakai. 14
15 Pembungkus jenis Styrofoam biasanya dipakai untuk makanan instan seperti produk mie, cup ramen, nasi instan, dan sebagainya. Gambar 6. Pembungkus Makanan dari Styrofoam Fungsi pembungkus lainnya selain untuk pengemasan bahan makanan, makanan atau buah-buahan, adalah untuk keperluan rumah tangga. Misalnya untuk penyimpanan barang-barang rumah tangga yang jarang dipakai atau dipakai khusus musim tertentu saja, pembungkus untuk bepergian / travelling, serta pembungkus untuk keperluan estetika. 1. Pembungkus barang Pembungkus barang keperluan rumah tangga ini ditujukan untuk penyimpanan barang supaya tidak berdebu, menjaga kualitas barang supaya tetap bagus, serta untuk meminimalisir barang-barang yang tidak dipakai yang bisa mempersempit ruang gerak dirumah. Sebagian besar penduduk Jepang mempunyai rumah yang relatif kecil dibandingkan dengan penduduk Indonesia, sehingga banyaknya barang mempengaruhi ruang lingkup pergerakan mereka dalam rumah. Berikut ini macam-macam pembungkus yang dipakai untuk keperluan barangbarang rumah tangga. a. Pembungkus pakaian Jepang adalah Negara empat musim, sehingga setiap musimnya mempunyai jenis dan bahan pakaian tertentu yang dikenakan. Untuk itu, apabila musim sudah berganti, pakaian yang akan dipakai untuk musim selanjutnya; seperti jaket, mantel, alas kaki wool, sepatu boots, dan sebagainya. Untuk pembungkus pakaian, biasanya digunakan bahan plastik, bahan kain, dan bahan kertas tebal ataupun kardus. 15
16 Gambar 7. Pembungkus Pakaian/Sepatu/Tas dari Bahan Plastik, Kain dan Kardus. b. Pembungkus barang-barang ukuran besar Pembungkus barang-barang berukuran besar ini dibutuhkan untuk menjaga kebersihan barang yang jarang dipakai, ataupun dipakai untuk musim selanjutnya, seperti heater, barang-barang yang tak tentu dipakai (tas besar atau koper), hot blanket / hot carpet, futon ( kasur tipis ) dan selimutnya, dan sebagainya. Pembungkus ini biasanya menggunakan bahan kain, plastik atau parasut yang tidak tembus air. Gambar 8. Pembungkus Ransel, Koper, Karpet, Futon, dan barang besar lainnya. 16
17 c. Pembungkus untuk bepergian ( travelling ) Pembungkus untuk bepergian ini mempunyai fungsi yang agak berbeda dengan pembungkus lainnya, karena pembungkus ini berfungsi untuk memperkecil volume barang sehingga lebih praktis dan gampang dikemas. Pembungkus jenis ini merupakan hal yang sangat penting untuk orang-orang yang mobile, artinya selalu bepergian ke luar daerah. Pembungkus jenis ini mempunyai klip yang dapat dibuka dan ditutup, untuk menghilangkan udara yang terkandung dari pakaian yang dikemas. Gambar 9. Pembungkus Barang untuk Bepergian 2. Pembungkus untuk tujuan dekorasi atau estetika Pembungkus yang mempunyai tujuan dekoratif atau estetika ini mempunyai bentuk dan ukuran yang beraneka ragam, tentunya disertai warna yang menarik sehingga banyak digemari oleh semua kalangan. Fungsi dari pembungkus ini adalah untuk memberikan kesan yang tidak monoton dalam penyimpanan barang di suatu ruangan, ataupun bisa digunakan sebagai kemasan kado atau hadiah. Gambar 10. Pembungkus untuk Tujuan Dekorasi dan Estetika 17
18 3. Ekspor dan Impor Produk Pembungkus di Jepang Untuk saat ini, informasi mengenai ekspor impor produk pembungkus di Jepang belum tersedia, dikarenakan Jepang merupakan Negara pengekspor produk kemasan baik plastik dan kemasan lainnya. Sebagai bahan pertimbangan, berikut ini adalah total produk impor yang termasuk ke dalam kategori design interior, dengan grafik beberapa tahun terakhir sebagai berikut. Juta Yen Data Import Produk Interior Plastik Ton Gambar 11. Data Import Produk Interior Plastik berdasarkan value dan volume Sumber JETRO 2011 Berdasarkan jumlahnya, impor produk interior berbahan plastik mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2009, baik dalam jumlah nominal ( yen ) ataupun kuantitas barang yang diimpor. Dari data diatas bisa diprediksikan bahwa untuk tahun 2014, permintaan pasar Jepang akan bahan pembungkus terbuat dari plastik akan meningkat diatas 140,000 ton. Hal ini merupakan peluang yang sangat bagus untuk komoditi ekspor Indonesia khususnya produk plastik. Untuk tableware dari plastik, China mendominasi sekitar 80 % pasar Jepang, diikuti oleh negara Asia lainnya, seperti Taiwan, Korea Selatan dan Vietnam, sehingga menempatkan negara Asia sebagai supplier utama produk tableware plastik. Diantara beberapa item produk plastik, sebagian besar produk plastik yang diimpor digunakan untuk kepentingan rumah tangga, semagian kecilnya digunakan sebagai aksesori. Produsen plastik yang dipakai sebagai aksesori berasal dari China, sedangkan untuk produk plastik perlengkapan dapur sedikit sekali yang diimpor dari Negara lain. 18
19 Tren Impor Produk Plastik dari Negara Importir Terbesar Volume (Ton) Cina Taiwan Tren Impor Produk Plastik berdasarkan value China Taiwan Korea Vietnam USA Thai Other Gambar 12. Data Import Produk Interior Plastik berdasarkan Negara Pengimpor Sumber JETRO 2011 Berikut ini data mengenai impor produk plastik yang biasa dipakai untuk kebutuhan rumah tangga berdasarkan Negara pengimpor berdasarkan jumlah barang yang dimpor (volume). 19
20 80 Cina kitchenware Spanyol household articles Gambar 13. Data Pengimpor Produk Keperluan Rumah Tangga (Dapur dan Lainnya). Sumber JETRO Kebijakan dan Prosedur Impor Produk Pembungkus Pada prinsipnya, untuk barang-barang pengemas atau pembungkus plastik, Jepang termasuk negara pengekspor produk plastik terbesar. Selain karena kualitasnya yang menjadi urutan nomor satu dibidang ekspor-impor, Jepang juga sudah terkenal akan kebijakannya yang ramah lingkungan, sehingga dipastikan semua produk plastik dan turunannya mendapatkan perhatian lebih untuk mengurangi menumpuknya sampah anorganik. Berdasarkan Japan External Trade Organisation ( JETRO ), produk pembungkus khususnya plastik termasuk kedalam kategori design interior atau tableware, dengan beberapa ketentuan sebagai berikut. 1. Aturan Sanitasi Makanan Untuk pengemasan dan wadah / kontainer produk makanan, diperlukan tes standar terhadap bahan material, dan interaksi yang mungkin terjadi antara bahan pengemas dengan makanan. Setelah diadakan tes dan keluar hasil uji serta sertifikatnya, bahan pembungkus tersebut dinyatakan lulus uji untuk masuk ke dalam pasar Jepang. Selain uji interaksi, dilakukan juga uji kontaminasi untuk waktu tertentu antara bahan pembungkus dengan makanan yang mungkin bersentuhan dengan barang tersebut. Hasil uji inipun membutuhkan sertifikat dari Kementerian Kesehatan Jepang. Importer wajib mencantumkan notifikasi yang bertuliskan makanan, dsb kepada Kementerian Kesehatan yang akan memonitor dan bertanggungjawab terhadap 20
21 hasil uji produk pembungkus dengan makanan. Selain itu, dibutuhkan juga dokumen yang hasil uji yang berisi pemerian terhadap hasil uji, komponen bahan penyusun pembungkus, laporan inspeksi dari departemen ekspor impor kementrian kesehatan, serta permohonan custom cleareance. Kontainer dan pembungkus dari semua produk yang tidak ditujukan untuk makanan, harus memperhatikan proses pembuangan akhir, yaitu daur ulang pembungkus atau container tersebut. Untuk itu diperlukan prosedur proses daur ulang dari bahan material yang digunakan, serta harus mencantumkan izin daur ulang dari asosiasi daur ulang untuk kontainer dan bahan plastik di Jepang. Informasi lain yang dibutuhkan dalam hal ekspor produk pembungkus ke negara Jepang adalah dengan mencantumkan jenis bahan pembungkus berikut kegunaan atau maksud penggunaan pembungkus tersebut, seperti: a. kaleng besi / aluminium untuk minuman dan minuman beralkohol b. PET botol untuk minuman, kecap, saus, dan minuman beralkohol c. Wadah plastik untuk pengemasan dan wadah penyimpanan makanan umum d. Wadah kertas dan pengemasan Berikut ini prosedur selengkapnya, 21
22 Gambar 14. Kebijakan dan Regulasi Ekspor Produk Plastik Pembungkus ke Jepang 2. Pelabelan Untuk pelabelan, pembungkus harus memenuhi ketentuan seperti yang termasuk kedalam ketentuan design interior atau tableware di Jepang. Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat di tabel di bawah ini. 22
23 Gambar 14. Prosedur Pelabelan untuk Ekspor Produk Pembungkus Sumber JETRO 2011 Selain itu berdasarkan Act on Promotion of Effective Utilization of Resources, apabila pembungkus menggunakan plastik atau kertas, untuk satu produk individu, maka tanda identifikasi seperti gambar dibawah ini harus dicantumkan dibagian luar pembungkus. Gambar 15. Label pada Produk Ekspor Pembungkus Sumber JETRO
24 5. Saluran Distribusi Produk Pembungkus Gambar 16. Saluran Distribusi Produk Pembungkus Sumber JETRO
25 BAB III. PELUANG DAN STRATEGI Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam pasar pembungkus di Jepang yang dapat membuka peluang untuk impor, yaitu sebagai berikut. 1. Jepang merupakan salah satu produsen untuk produk pembungkus, khususnya pembungkus makanan, sehingga barang yang masuk khususnya produk pembungkus ini harus mempunya kualitas yang tidak kalah bagusnya dengan produk hasil domestik Jepang. 2. Jepang sangat memperhatikan proses daur ulang dan prosedur penanganan sampah, oleh karena itu importir diharapkan memahami regulasi dan peraturan Jepang mengenai proses daur ulang dari pembungkus yang akan diekspor 3. Pada tahun 2010, meskipun volume impor dari produk interior meningkat, nilai unit impor menurun dibandingkan tahun 2009, mengindikasikan meningkatnya konsumsi barang-barang berharga murah dan menurunnya nilai yen (inflasi). Sehingga penduduk Jepang cenderung untuk memilih produk dengan kualitas sama atau hampir sama tetapi dengan harga yang jauh relative murah. Hal ini sangat membuka peluang untuk impor produk tersebut ke Jepang, asalkan tetap memperhatikan kualitas produknya. 4. Dibutuhkan riset pasar terhadap produk yang memenuhi kebutuhan pasar, sehingga produk bisa menarik perhatian konsumen, misalnya disesuaikan dengan tren dan mode serta gaya hidup yang saat ini digemari penduduk Jepang pada umumnya. 25
26 BAB IV. INFORMASI PENTING 1. TPO/Kedutaan Jepang di Indonesia Kedutaan Besar Jepang Jakarta Duta Besar : Yoshinori KATORI Jl.M. H. Thamrin Kav. 24, Jakarta Pusat 10350, Indonesia Phone : (62-21) Fax : (62-21) Website : Konsulat Jenderal Jepang - Jakarta Konsul Jenderal : Yoshihiro TAKESHITA Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta Pusat 10350, Indonesia Phone : (62-21) Fax : (62-21) Konsulat Jenderal Jepang - Surabaya Konsul Jenderal : Masaaki TAKANO Jl. Sumatera 93, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia Phone : (62-31) Fax : (62-31) Konsulat Jenderal Jepang - Medan Konsul Jenderal : Mr. Hiroshi HASHI Wisma BII, 5th Floor, Jl. Diponegoro No. 18, Medan, Sumatera Utara, Indonesia Phone : (62-61) Fax : (62-061) Konsulat Jenderal Jepang - Makasar Konsul Jenderal : Mr. Noboru NOMURA Address : Jl. Jenderal Sudirman No. 31, Makasar, Indonesia Phone : (62-411) , , Fax : (63-61) Konsulat Jenderal Jepang Cabang Denpasar Konsul : Mr. Minoru SHIROTA Address : Jl. Raya Puputan No. 170, Renon, Denpasar, Indonesia Phone : (62-361) Fax : (62-21) , Kamar Dagang Jepang Tokyo Chamber of Commerce &Industry (HQ) Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo Japan T : (813) F : (813)
27 W : E: kokusai@tokyo-cci.or.jp Fukuyama Chamber of Commerce and Industry Nishi-machi Fukuyama-City Hiroshima-Prefecture Japan T : (818) F : (818) W : E: cci@fukuyama.or.jp Hiroshima Chamber of Commerce 44 Matomachi 5-chome, Naka-ku Hiroshima 730 Japan T : (818) F : (818) W : ww.hiroshimacci.or.jp/ Kawasaki Chamber of Commerce and Industry 11-2, Ekimae Honcho, Kawasaki-ku Kawasaki 210 Japan T : (814) F : (814) W : Kyoto Chamber of Commerce & Industry 240 Shoshoicho Ebisugawa-agaru Karasumadori Nakakyo-ku 604, Japan T :(817) F : (817) W : E: shinkou@kyo.or.jp Osaka Chamber of Commerce & Industry 2-8 Hommachi-Bashi, Chuo-ku Osaka Japan T : (816) F : (816) W : Okinawa Chamber of Commerce and Industry Chuo 4-chome Okinawa-shi 904 Japan T : (819) F : (819) W : E: info@okinawacci.or.jp Nagahama Chamber of Commerce and Industry 10-1 Takada-cho Nagahama Shiga Japan T : (817) F : (817) W : E: cci@nagahama.or.jp 27
28 3. Asosiasi Produk Pembungkus (Design Interior) 4. Daftar Pameran Terkait 5. Perwakilan Indonesia di Jepang KBRI Tokyo Duta Besar : Yusron Ihza Mahendra Atase Perdagangan : Julia Silalahi 2-9 Highashi Gotanda, 5-chome, Shinagawa-kuTokyo-to, ,Japan Phone : (+81-3) Fax : (+81-3) info@indonesianembassy.jp Website : KJRI Osaka KUAI : Bambang Soegianto Resona Semba Building 6th Floor, , Minami Semba, Chuo-ku, Osaka , Japan Phone : (+81-6) Fax : (+81-6) kjri-osaka@indonesia-osaka.org Website : ITPC Osaka Kepala : Rosiana C. Frederick Wakil : Eko Priyantoro Matsushita IMP Bld. 2 Fl Shiromi, Chuo-ku, Osaka , Japan Tel : (+81-6) Fax : (+81-6) itpc.osaka@kemendag.go.id Website : 28
29 6. Referensi 1. Japan Custom 2. JETRO, 3. Statistics Bureau of Japan 4. Ministry of Economy, Trade and Industry of Japan 29
ITPC Osaka, 2014 WIG. HS Code : 6704
ITPC Osaka, 2014 WIG HS Code : 6704 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 I. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan Negara... 5 2. Pemilihan Produk... 5 3. Profil Jepang... 6 II. Potensi Pasar Jepang...
Lebih terperinciITPC Osaka, Bulu Babi (Uni) HS Code 03.08
ITPC Osaka, 2014 Bulu Babi (Uni) HS Code 03.08 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 I. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan Negara... 5 2. Pemilihan Produk... 5 3. Profil Jepang... 6 II. Potensi
Lebih terperinciBulu Mata Palsu HS code 6704
2014 Bulu Mata Palsu HS code 6704 ITPC Osaka DAFTAR ISI Kata Pengantar... 2 Peta Jepang... 3 I. Pendahuluan... 4 1. Pemilihan Negara... 4 2. Pemilihan Produk... 4 3. Profil Jepang... 4 II. Potensi Pasar
Lebih terperinciMarket Brief ITPC Osaka HS Code 6302
Market Brief ITPC Osaka 2014 HS Code 6302 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 1. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan Negara... 5 2. Pemilihan Produk... 5 3. Profil Jepang... 6 2. Potensi Pasar Jepang...
Lebih terperinciITPC Osaka, 2014 PALET HS
ITPC Osaka, 2014 PALET HS 4414.20 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 I. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan Negara... 5 2. Pemilihan Produk... 5 3. Profil Jepang... 6 II. Potensi Pasar Jepang...
Lebih terperinciDAFTAR TABEL DAN GAMBAR
SUMPIT 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 4 Peta Jepang... 5 I. Pendahuluan... 6 1. Pemilihan Negara... 6 2. Pemilihan Produk... 6 3. Profil Jepang... 7 II. Potensi Pasar Jepang... 11 1. Ragam sumpit produksi
Lebih terperinciGobou HS (Japanese Burdock Root)
Gobou HS 0706.90-010 (Japanese Burdock Root) 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 I. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan Negara... 5 2. Pemilihan Produk... 5 3. Profil Jepang... 6 II. Potensi Pasar
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. 1. Pemilihan Negara
SAPUTANGAN 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 I. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan Negara... 5 2. Pemilihan Produk... 5 3. Profil Jepang... 6 II. Potensi Pasar Jepang... 10 1. Ragam saputangan
Lebih terperinciKAUS KAKI. ITPC Osaka
2014 KAUS KAKI ITPC Osaka 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 I. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan Negara... 5 2. Pemilihan Produk... 5 3. Profil Jepang... 6 II. Potensi Pasar Jepang... 12 1.
Lebih terperinciDAFTAR TABEL DAN GAMBAR
PAYUNG 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 4 Peta Jepang... 5 I. Pendahuluan... 6 1. Pemilihan Negara... 6 2. Pemilihan Produk... 6 3. Profil Jepang... 7 II. Potensi Pasar Jepang... 11 1. Budaya menggunakan
Lebih terperinciMARKET BRIEF ITPC OSAKA 2015 ROTAN FURNITURE
MARKET BRIEF ITPC OSAKA 2015 ROTAN FURNITURE DAFTAR ISI Executive Summary. 3 1. Potensi Pasar Jepang.. 4 1.1. Tren yang Sedang Berkembang.. 4 1.2. Rotan Furniture di Jepang 5 1.3. Ekspor-Impor Rotan Furniture
Lebih terperinciMaret Market Brief : HS Kitchen Wooden Furniture. ITPC Osaka
Maret 2012 Market Brief : HS 9403.40 Kitchen Wooden Furniture ITPC Osaka Daftar Isi Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 7 II. Potensi
Lebih terperinciMarket Brief : HS 8712 Sepeda. ITPC Osaka
2011 Market Brief : HS 8712 Sepeda ITPC Osaka Daftar Isi Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 7 II. Potensi Pasar Jepang 9 1. Ekspor
Lebih terperinciBeras Organik MARKET BRIEF
Beras Organik MARKET BRIEF ITPC Osaka, 2015 EXECUTIVE SUMMARY Beras organik merupakan beras yang tidak menggunakan bahan kimia yang menyebabkan terakumulasinya senyawa arsenik didalam beras. Tak hanya
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Maret 2014 tercatat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI APRIL 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI APRIL 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-April 2015 tercatat
Lebih terperinciMARKET BRIEF ITPC OSAKA 2016 WOODEN FRAMES
MARKET BRIEF ITPC OSAKA 2016 WOODEN FRAMES DAFTAR ISI 1. Pendahuluan... 3 1.1. Alasan Pemilihan Produk... 3 1.2. Ekspor Produk Indonesia ke Dunia... 3 1.3. Ekspor Produk Jepang ke Dunia... 5 2. Potensi
Lebih terperinciFish Fillet and Other Fish Meats (HS 0304)
Fish Fillet and Other Fish Meats (HS 0304) Anjaritha EXECUTIVE SUMMARY Jepang merupakan salah satu negara di Dunia dengan konsumen ikan terbesar di Dunia. Gempa yang terjadi pada tahun 2011 memunculkan
Lebih terperinciMarket Brief : HS 5705 Karpet
2011 Market Brief : HS 5705 Karpet ITPC Osaka Daftar Isi Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 7 II. Potensi Pasar Jepang 10 1. Ekspor
Lebih terperinciMARKET BRIEF SWEATER HS-6110
MARKET BRIEF SWEATER HS-6110 ITPC OSAKA 2015 EKSEKUTIF SUMMARY Hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang memberikan peluang bisnis bagi produsen pakaian di Indonesia untuk mengekspor produknya ke
Lebih terperinciMarket Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg
Market Brief Peluang Produk Sepeda di Jerman ITPC Hamburg 2015 I DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... II I. PENDAHULUAN... 1 A. Pemilihan Produk... 1 B. Profil Geografi Jerman... 1 II. POTENSI PASAR NEGARA JERMAN...
Lebih terperinciMARKET BRIEF ITPC OSAKA
MARKET BRIEF ITPC OSAKA WOOD CHARCOAL HS 4402 1 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN... 3 BAB 2 POTENSI PRODUK DI PASAR JEPANG... 9 Karakteristik Produk HS 4402 di Jepang... 9 Spesifikasi Produk HS 4402 di Jepang...
Lebih terperinciMARKET BRIEF ITPC OSAKA WOOD SHEETS HS 4408
MARKET BRIEF ITPC OSAKA WOOD SHEETS HS 4408 DAFTAR ISI... 1 1. PENDAHULUAN... 3 1.1 Data Ekspor Indonesia ke Jepang... 6 1.2 Data Ekspor Jepang... 7 2. POTENSI PRODUK DI PASAR JEPANG... 9 2.1 Karakteristik
Lebih terperinciMARKET BRIEF: HS 2701 COAL Atase Perdagangan Tokyo
213 4 MARKET BRIEF: HS 271 COAL Atase Perdagangan Tokyo [HS 271 Coal; briquettes, ovoids and similar solid fuels manufactured from coal] [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] [Market
Lebih terperinciDAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
Daftar Isi 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 4 Peta Jepang... 5 I. Pendahuluan 1. Pemilihan Negara... 6 2. Pemilihan Produk... 7 3. Profil Jepang... 7 II. Potensi Pasar Jepang 1. Potensi Pasar Ekspor Produk
Lebih terperinciMarket Brief. ITPC Osaka
2012 Market Brief ITPC Osaka Daftar Isi Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 7 II. Potensi Pasar Jepang 10 1. Ekspor Impor Cocoa
Lebih terperinciMarket Brief: HS 6912 Perkakas Keramik. ITPC Osaka
2011 Market Brief: HS 6912 Perkakas Keramik ITPC Osaka Daftar Isi Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 7 II. Potensi Pasar Jepang
Lebih terperinciG A R M E N T MARKET BRIEF ITPC OSAKA
2013 G A R M E N T MARKET BRIEF ITPC OSAKA P a g e 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 5 3. Profil Jepang 6 II. Potensi Pasar Jepang 9
Lebih terperinciMarket Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I
Market Brief Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-September 2014 tercatat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - AUSTRALIA PERIODE : JANUARI - MARET 2013
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - AUSTRALIA PERIODE : JANUARI - MARET 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Australia 1. Total perdagangan Australia periode Januari-Maret 2013 tercatat sebesar
Lebih terperinciMarket Brief : HS Ikan Hias
2011 Market Brief : HS 0301.10 Ikan Hias ITPC Osaka Daftar Isi Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 7 II. Potensi Pasar Jepang 10
Lebih terperinciMARKET BRIEF ITPC OSAKA
MARKET BRIEF ITPC OSAKA IMITIATION JEWELLERY HS 7117 1 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN... 3 BAB 2 POTENSI PRODUK DI PASAR JEPANG... 9 Karakteristik Produk HS 7117 di Jepang... 9 Spesifikasi Produk HS 7117
Lebih terperinciMarket Brief HS7501 Nickel. International Trade Promotion Centre (ITPC) Osaka
Market Brief 2017 HS7501 Nickel International Trade Promotion Centre (ITPC) Osaka DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 2 BAB II POTENSI PRODUK HS75 DI PASAR JEPANG 8 2.1 Karakteristik Produk HS 7501 di Pasar Jepang
Lebih terperinciMarket Brief. Cengkeh di Jerman
Market Brief Cengkeh di Jerman ITPC Hamburg 2015 ITPC HAMBURG - CENGKEH DI JERMAN 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi
Lebih terperinciMarket Brief. Beras di Jerman
Market Brief Beras di Jerman ITPC Hamburg 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi Beras di Pasar Jerman... 2 2.1 Analisa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi dunia akan semakin besar seiring dengan pesatnya perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap terpenuhi agar roda
Lebih terperinciMARKET BRIEF. HS 6402 Other Footwear with Outer Soles and Uppers of Rubber or Plastics
MARKET BRIEF HS 6402 Other Footwear with Outer Soles and Uppers of Rubber or Plastics ITPC, Osaka 2017 EXECUTIVE SUMMARY Jepang adalah salah satu wilayah di Asia yang memiliki kebudayaan yang unik. Tidak
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI JUNI 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI JUNI 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Juni 2014 tercatat defisit
Lebih terperinciMARKET BRIEF: PRODUK ROTAN Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
2016 3 MARKET BRIEF: PRODUK ROTAN Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI PEBRUARI 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI PEBRUARI 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Pebruari 2014 tercatat
Lebih terperinciMARKET BRIEF: STEARIC ACID Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
2016 6 MARKET BRIEF: STEARIC ACID Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang
Lebih terperinciMarket Intelligence. Produk Pertanian ITPC Osaka
Market Intelligence Produk Pertanian 2014 ITPC Osaka Daftar Isi Daftar Tabel, Gambar dan Bagan 2 Kata Pengantar 4 Peta Jepang 5 I. Pendahuluan 6 1. Pemilihan Negara 6 2. Latar Belakang Pemilihan Produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berwarna hitam merupakan salah satu jenis plastik yang paling banyak beredar di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dan memberikan pengaruh satu sama lain, mulai dari keturunan, lingkungan, perilaku
Lebih terperinciMARKET BRIEF: GUM ROSIN Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
2016 5 MARKET BRIEF: GUM ROSIN Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang 5
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Agustus 2015 tercatat
Lebih terperinciDAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
DAFTAR ISI 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 I. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan Negara... 5 2. Pemilihan Produk... 5 3. Profil Jepang... 6 II. Potensi Pasar Jepang... 10 1. Potensi Pasar
Lebih terperinciDAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
Daftar Isi 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 4 Peta Jepang... 5 I. Pendahuluan 1. Pemilihan Negara... 6 2. Pemilihan Produk... 6 3. Profil Jepang... 7 II. Potensi Pasar Jepang 1. Potensi Pasar Ekspor Produk
Lebih terperinciMARKET BRIEF: SEKTOR JASA Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
2014 12 MARKET BRIEF: SEKTOR JASA Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Sektor 3 1.2 Profil Jepang
Lebih terperinciMarket Brief. Peluang Pasar Produk ikan. dan Makanan Laut di Jerman
Market Brief Peluang Pasar Produk ikan dan Makanan Laut di Jerman ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN 2015 I Daftar Isi Kata Pengantar... III I. Pendahuluan...
Lebih terperinciJ A G U N G. MarketBrief. ITPC Osaka
2013 J A G U N G MarketBrief ITPC Osaka DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 6 II. Potensi Pasar Jepang 11 1. Ekspor Impor
Lebih terperinciMARKET BRIEF: HS 0902 TEH Atase Perdagangan Tokyo
2013 7 MARKET BRIEF: HS 0902 TEH Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 Peta Jepang 3 I. Pendahuluan 4 1.1 Pemilihan Produk 4 1.2
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MEI 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MEI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Mei 2015 tercatat defisit
Lebih terperinciMARKET BRIEF: HS 0603 FLOWERS Atase Perdagangan Tokyo
214 7 MARKET BRIEF: HS 63 FLOWERS Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. plastik, maka akan berkurang pula volume sampah yang ada di Tempat
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sampah plastik adalah salah satu komponen terbanyak yang ada dalam sampah yang berbahaya apabila tidak ditindaklanjuti dengan bijaksana dan dukungan dari infrastruktur
Lebih terperinciMarket Brief. ITPC Osaka
Market Brief 2012 ITPC Osaka Daftar Isi Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 7 II. Potensi Pasar Jepang 10 1. Ekspor Impor Jahe Jepang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI NOVEMBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI NOVEMBER 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-November 2013 tercatat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Maret 2015 tercatat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Jepang adalah Negara yang kaya dengan keaneka ragaman kebudayaannya. Di era globalisasi sekarang ini negara Jepang termasuk dalam urutan-urutan Negara dengan modernisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari seperti plastik pembungkus permen, makanan, botol air minum, sampo, detergent, kantong plastik untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun silam, kini telah menjadi barang yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan manusia, barang-barang berbahan
Lebih terperinciT-Shirt (HS 6109) ITPC Osaka
T-Shirt (HS 6109) ITPC Osaka 2015 1 Daftar Isi I. Executive Summary...3 II. Potensi Pasar Jepang 4 1. Tentang Masyarakat Jepang dan T-Shirt.....4 2. Jenis T-Shirt (HS 6109) di Jepang... 5 3. Ekspor dan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-September 2015 tercatat
Lebih terperinciMARKET BRIEF 2017 HS Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) OSAKA
MARKET BRIEF 2017 HS 6304 Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) OSAKA DAFTAR ISI BAB I..... 4 PENDAHULAN 4 1.1. Data Ekspor Produk HS 6304 Jepang.......4 1.2. Data Volume Impor Tekstil dan Produk Tekstil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN UKDW
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah kantong plastik merupakan limbah yang membahayakan lingkungan karena materialnya sulit terurai oleh alam. Dibutuhkan waktu 80 sampai 200 tahun agar sampah kantong
Lebih terperinciMarket Brief : HS 6111 Pakaian Bayi. ITPC Osaka
2011 Market Brief : HS 6111 Pakaian Bayi ITPC Osaka Daftar Isi Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 7 II. Potensi Pasar Jepang 10
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat Indonesia dalam membuang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Agustus 2014, neraca perdagangan Thailand dengan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Sungai Ara, dan Sungai Tone. Peta wilayah Kanto diberikan dalam Gambar 5.
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kanto adalah wilayah geografis yang terletak di sebelah tenggara Pulau Hoshu yang meliput provinsi Gunma, Tochigi, Ibaraki, Saitama, Tokyo, Chiba, dan Kanagawa. Di daerah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH DI JEPANG
BAB II GAMBARAN UMUM GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH DI JEPANG 2.1 Definisi Sampah Sampah adalah suatu materi yang di buang oleh orang karena rusak, tidak terpakai, tidak dapat digunakan lagi, tidak di
Lebih terperinciDAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 4 Peta Jepang... 5 I. Pendahuluan... 6 1. Pemilihan Negara... 6 2. Pemilihan Produk... 6 3. Profil Jepang... 7 II. Potensi Pasar Jepang... 11 1. Persepsi Masyarakat Jepang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI DESEMBER 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI DESEMBER 2015 A. Perkembangan Perekonomian dan Perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Desember 2015 tercatat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI JULI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI JULI 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China 1. Total nilai perdagangan RR China dengan Dunia pada periode Januari-Juli
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Jawa Barat No. 56/10/32/Th. XIX, 2 Oktober 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Jawa Barat Agustus 2017 Ekspor Agustus 2017
Lebih terperinciP r o d u k P e r i k a n a n
2013 P r o d u k P e r i k a n a n MarketBrief ITPC Osaka DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5 1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 6 II. Potensi Pasar Jepang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jerman 1. Neraca perdagangan Jerman pada periode Januari-Juli 2013 tercatat surplus
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sembilan persen pertahun hingga disebut sebagai salah satu the Asian miracle
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini peranan minyak bumi dalam kegiatan ekonomi sangat besar. Bahan bakar minyak digunakan baik sebagai input produksi di tingkat perusahaan juga digunakan untuk
Lebih terperinciDaftar Tabel. Daftar Gambar
PAKAIAN DALAM 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 5 Peta Jepang... 6 I. Pendahuluan... 7 1. Pemilihan Negara... 7 2. Pemilihan Produk... 7 3. Profil Jepang... 8 II. Potensi Pasar Jepang... 12 1. Ragam pakaian
Lebih terperinciMARKET BRIEF PRODUK WOODEN FRAME DI PASAR INGGRIS
MARKET BRIEF PRODUK WOODEN FRAME DI PASAR INGGRIS Atase Perdagangan KBRI London, 2015 Market Brief Atase Perdagangan London 1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR. tersebut juga menjadi tujuan ekspor utama bagi Indonesia.
BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR Negara tujuan ekspor yang dibahas dalam bab ini hanya dibatasi pada 10 negara dengan tingkat konsumsi karet alam terbesar di dunia. Negara-negara tersebut
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI AGUSTUS A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China 1. Total nilai perdagangan RR China dengan Dunia pada periode Januari-Agustus
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Desember 2014, neraca perdagangan Thailand
Lebih terperinciAnalisis Perkembangan Industri
JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI APRIL 2013
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI APRIL 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-April 2013 tercatat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA KOREA SELATAN SELATAN PERIODE : JANUARI OKTOBER 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA KOREA SELATAN SELATAN PERIODE : JANUARI OKTOBER 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Korea Selatan Selatan 1. Total perdagangan Korea Selatan Selatan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggota badan serta penutup untuk tangan, kaki, dan kepala. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah). Umat manusia universal memakai pakaian pada tubuh untuk melindunginya
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM NEGARA JEPANG. Kepulauan Jepang yang terletak lepas pantai timur benua Asia,
BAB II GAMBARAN UMUM NEGARA JEPANG 2.1. Letak Geografis Kepulauan Jepang yang terletak lepas pantai timur benua Asia, membentang seperti busur yang ramping sepanjang 3.800 KM. Luas totalnya adalah 377.815
Lebih terperinciMARKET BRIEF Consumer Goods Non Food
MARKET BRIEF Consumer Goods Non Food Agustus 2015 Ringkasan Ekskutif Perekonomian Chile adalah salah satu yang terdepan diantara Negara Amerika Latin dengan konsistensi peningkatan GDP pertahunnya serta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Saat ini, plastik banyak digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, plastik banyak digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman. Ada berbagai alasan sehingga orang menggunakan kemasan plastik sebagai pembungkus pada makanan
Lebih terperinciMARKET BRIEF ITPC OSAKA 2015 SEATS
MARKET BRIEF ITPC OSAKA 2015 SEATS DAFTAR ISI Executive Summary. 3 1. Potensi Pasar Jepang.. 4 1.1. Tentang Masyarakat Jepang dan Seats.4 1.2. Seats di Jepang. 4 1.3. Ekspor-Impor Seats Jepang-Dunia. 10
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI NOVEMBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI NOVEMBER 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China 1. Total nilai perdagangan RR China dengan Dunia pada periode Januari-November
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Maret 2014, neraca perdagangan Thailand dengan
Lebih terperinciMarket Brief. Travel Goods. ITPC Osaka
Market Brief Travel Goods ITPC Osaka 2015 1 DAFTAR ISI I. EXECUTIVE SUMMARY... 3 II. POTENSI PASAR JEPANG... 4 1. Tentang Masyarakat Jepang dan Travel Goods 4 2. Jenis Travel Goods...5 3. Ekspor dan Impor
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Tenggara No. 58/11/74/Th. VIII, 1 November BERITA RESMI STATISTIK Provinsi Sulawesi Tenggara Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Tenggara Nilai ekspor Sulawesi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan, salah satunya adalah pengamanan makanan dan minuman. Upaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan menyebutkan bahwa peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan diselenggarakan melalui 15 macam kegiatan, salah satunya
Lebih terperinciMARKET BRIEF: E-COMMERCE DI JEPANG Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
2016 4 MARKET BRIEF: E-COMMERCE DI JEPANG Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil
Lebih terperinci2015 LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA
2015 LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA 2015 Copyright @2015 PT. INDO ANALISIS Hak Cipta dilindungi Undang-undang DAFTAR ISI I.
Lebih terperinciElectrical Machines and Apparatus HS 8543
Electrical Machines and Apparatus HS 8543 ITPC Osaka 2015 DAFTAR ISI I. EXECUTIVE SUMMARY... 2 II. POTENSI PASAR JEPANG... 3 1. Jenis Electrical Machinery and Equipment and Parts 3 2. Ekspor dan Impor
Lebih terperinci2015 LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA
2015 LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA 2015 Copyright @2015 PT. INDO ANALISIS Hak Cipta dilindungi Undang-undang DAFTAR ISI I.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang sangat kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar memakai konsep
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG BULAN : JANUARI 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG BULAN : JANUARI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia bulan Januari 2015 tercatat defisit sebesar
Lebih terperinci