MARKET BRIEF: PRODUK ROTAN Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
|
|
- Ridwan Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MARKET BRIEF: PRODUK ROTAN Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
2 Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan Pemilihan Produk Profil Jepang 7 II. Potensi Pasar Jepang Impor Komoditi Produk Rotan Jepang - Dunia Potensi Pasar Produk Rotan Jepang - Dunia Kebijakan Impor Produk Rotan di Jepang Saluran Distribusi Produk Rotan di Jepang Permintaan Pasar Produk Rotan di Jepang Persyaratan Impor Produk Rotan di Jepang Hambatannya & Isu yang Menghambat Ekspor Produk Rotan di Jepang 18 III. Peluang dan Strategi Peluang Strategi Rekomendasi Strategis 26 IV. Informasi Penting 28 Daftar Importir Produk Rotan di Jepang 31 Referensi 33 1
3 Kata Pengantar Dengan ucapan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, laporan yang berjudul "Market Brief Produk Rotan" telah selesai disusun. Laporan ini memberikan gambaran potensi pasar produk rotan di Jepang dengan mengacu pada "Outline Market Intelligence dan Market Brief" yang telah disampaikan sebelumnya. Laporan ini dibuat untuk memberikan informasi terkait kondisi terbaru pasar produk rotan di Jepang, dimana tingkat persaingan di Jepang dengan negara pemasok utama lainnya, seperti Vietnam, China, Filipina, Malaysia, serta negara-negara ASEAN lainnya menjadi semakin kompetitif. Laporan ini juga mencoba memberikan rekomendasi hal-hal yang perlu dilakukan agar Indonesia dapat meningkatkan daya saing dan meningkatkan ekspor produk rotan ini ke Jepang. Semoga laporan market brief produk rotan ini dapat bermanfaat bagi pengusaha, asosiasi terkait, serta pihak terkait lainnya dalam menentukan strategi pemasaran dan pengambilan kebijakan terkait ekspor produk rotan ke pasar Jepang sehingga nantinya dapat meningkatkan volume ekspor Indonesia ke pasar Jepang pada khususnya dan pasar global pada umumnya. Tokyo, Maret
4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pemilihan Produk Produk rotan memiliki cakupan yang luas. Tabel 1.1 menunjukkan produk rotan yang menjadi cakupan Market Brief ini. Definisi yang tercantum dalam Tabel 1.1 adalah definisi yang digunakan oleh International Trade Center. Tabel 1.1 Produk Rotan yang Menjadi Cakupan Market Brief ini HS Code Description Rattans used primarily for plaiting Mats, matting and screens, of rattan plaiting materials, flat woven or bound together Plaits and similar products, of rattan plaiting materials, whether or not assembled into strips Basketwork, wickerwork and other articles, made directly to shape from rattan plaiting materials or made up from goods of rattan plaiting materials of heading Seats of bamboo or rattan Furniture of bamboo or rattan (excl. seats and medical, surgical, dental or veterinary furniture) Gambar 1.1 menunjukkan besar market impor produk rotan di Jepang dalam lima tahun belakangan ini. Market impor produk rotan di Jepang pada tahun 2015 mencapai nilai US$ 30,986 juta. Jepang tercatat mengimpor dari Indonesia sebesar US$ 18,9 juta pada tahun Jepang merupakan negara produsen dan pengekspor produk rotan Sebagaimana terlihat pada Tabel 1.2, pada tahun 2015, Jepang tercatat mengekspor produk HS Rattans used primarily for plaiting ke China sebesar US$ 2 ribu. Indonesia tidak tercatat sebagai negara tujuan ekspor Jepang untuk produk HS ini. 3
5 Gambar 1.1 Market Impor Produk Rotan di Jepang (dalam Juta USD) Tabel 1.2 Ekspor HS Jepang ke Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir Pangsa PERUB (%) 2015 (%) WORLD China Sumber: ITC (diolah) Sebagaimana terlihat pada Tabel 1.3, pada tahun 2015, Jepang tercatat mengekspor produk HS Mats, matting and screens, of rattan plaiting materials, flat woven or bound together ke Taiwan sebesar US$ 2 ribu. Indonesia tidak tercatat sebagai negara tujuan ekspor Jepang untuk produk HS ini. Tabel 1.3 Ekspor HS Jepang ke Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir Pangsa PERUB (%) 2015 (%) WORLD Taiwan Sumber: ITC (diolah) 4
6 Pada tahun 2015, Jepang tidak tercatat mengekspor produk HS Plaits and similar products, of rattan plaiting materials, whether or not assembled into strips ke dunia. Negara-negara tujuan ekspor Jepang untuk produk HS Basketwork, wickerwork and other articles, made directly to shape from rattan plaiting materials or made up from goods of rattan plaiting materials of heading 4601 pada tahun 2015 adalah China (33,3%), Taiwan (33,3%), dan Amerika Serikat (33,3%). Indonesia tidak tercatat sebagai tujuan ekspor produk HS Jepang. Sebagaimana terlihat pada Tabel 1.4, total ekspor Jepang ke dunia untuk produk HS pada tahun 2015 adalah sebesar US$ 6 ribu, atau meningkat 100% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 1.4 Ekspor HS Jepang ke Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir Pangsa PERUB (%) 2015 (%) WORLD China Taiwan Amerika Serikat Singapura Korea Selatan Sumber: ITC (diolah) Sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1.5, pada tahun 2015, Jepang tercatat mengekspor produk HS Seats of bamboo or rattan ke Hongkong sebesar US$ 23 ribu. Total ekspor Jepang untuk produk HS ini meningkat 228,6% dibanding tahun sebelumnya. Indonesia tidak tercatat sebagai negara tujuan ekspor Jepang untuk produk HS ini. 5
7 Tabel 1.5 Ekspor HS Jepang ke Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir Pangsa PERUB (%) 2015 (%) WORLD Hongkong Mikronesia Perancis Taiwan Singapura Sumber: ITC (diolah) Lima negara tujuan utama ekspor Jepang untuk produk HS Furniture of bamboo or rattan (excl. seats and medical, surgical, dental or veterinary furniture) pada tahun 2015 adalah Taiwan (73,9%), Amerika Serikat (10,6%), Korea Selatan (4,2%), Australia (4,2%), dan Italia (2,1%). Indonesia tidak tercatat sebagai tujuan ekspor produk HS Jepang. Sebagaimana terlihat pada Tabel 1.6, total ekspor Jepang ke dunia untuk produk HS pada tahun 2015 adalah sebesar US$ 142 ribu, atau meningkat 100% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 1.6 Ekspor HS Jepang ke Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir Pangsa PERUB (%) 2015 (%) WORLD Taiwan Amerika Serikat Korea Selatan Australia Italia Sumber: ITC (diolah) 6
8 1.2 Profil Jepang Jepang adalah negara kepulauan yang juga memiliki julukan sebagai negara Matahari Terbit dan negeri Sakura. Jepang yang beribukota di Tokyo merupakan negara industri dengan GDP terbesar ke-3 setelah Amerika Serikat dan China. Sistem pemerintahan Jepang adalah monarki konstitusional dengan sistem parlementer, dengan kaisar (tennō heika) sebagai kepala negara, dan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan yang dipilih oleh parlemen. Parlemen di Jepang terdiri dari dua majelis: Majelis Rendah Jepang (House of Representatives) dan Majelis Tinggi Jepang (House of Councillors). Saat ini pemerintahan Jepang dikuasai oleh koalisi partai LDP dan Komeito. Gambar 1.2 menunjukkan peta negara Jepang. Menurut Geospatial 2 Information Authority of Japan, luas negara Jepang adalah sebesar km. Jepang memiliki pulau, dengan 4 pulau terbesar yaitu Hokkaidō, Honshū, Shikoku, dan Kyūshū. Jepang secara geografis terletak di kawasan Asia timur yang terpisah dari benua Asia, dan berada di sebelah barat Samudera Pasifik. Adapun batas-batas negara Jepang adalah sebagai berikut: utara adalah Laut Okhotsk, timur adalah Samudera Pasifik, selatan adalah Laut Cina timur dan Laut Filipina, dan barat adalah Laut Jepang dan Selat Korea. Secara keseluruhan, Jepang mempunyai iklim muson laut sedang. Menurut data estimasi Statistics Bureau tanggal 1 Januari 2016, Jepang memiliki penduduk sejumlah 126,82 juta. 7
9 Bank sentral di Jepang adalah Bank of Japan. Jumlah bank yang mendapatkan izin usaha dari Financial Service Agency, Jepang ada 197 bank, dan 56 bank di antaranya adalah bank negara asing. Jepang memiliki mata uang Yen ( ). Kegiatan ekonomi utama Jepang adalah industri, pertanian, perikanan, pertambangan, perhubungan, dan perdagangan. Pada tahun 2012, konsumsi energi di Jepang diperkirakan mencapai toe (tonne of oil equivalent), namun rasio swasembada energi di Jepang pada tahun 2012 tercatat hanya sebesar 6.0%, sehingga Jepang sangat bergantung pada impor bahan bakar dari luar negeri. Rasio swasembada pangan di Jepang adalah 40%, yang mengindikasikan bahwa Jepang sangat tergantung pada impor bahan makanan dari luar negeri. Jepang memiliki infrastruktur transportasi yang baik. Berdasarkan data 1 April 2012, total panjang jalan darat yang dapat dilalui kendaraan di Jepang adalah ,4 km. Untuk transportasi darat, kereta juga memegang peran yang sangat penting bagi Jepang. Menurut data 31 Maret 2009, total panjang rel di seluruh Jepang adalah ,4 km, 2.369,7 km di antaranya khusus untuk shinkansen. Jepang memiliki 82 bandara untuk penerbangan domestik, dan 32 di antaranya juga berfungsi sebagai bandara untuk penerbangan internasional. Jepang memiliki 994 pelabuhan, dengan pelabuhan Nagoya sebagai pelabuhan internasional terbesar. Kota-kota perdagangan utama di Jepang adalah Tokyo, Osaka, dan Nagoya. Tokyo adalah kota perdagangan terbesar di dunia, dengan GDP lebih dari US$ 1 triliun. 8
10 Gambar 1.2 Peta Negara Jepang 9
11 BAB II POTENSI PASAR JEPANG 2.1 Impor Produk Rotan Jepang - Dunia Jepang merupakan negara pengimpor produk rotan dari berbagai negara di dunia. Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1, lima negara utama pengekspor produk HS Rattans used primarily for plaiting ke Jepang pada tahun 2015 adalah China (64,4%), Malaysia (22,1%), Indonesia (6%), Taiwan (2,8%), dan Italia (2,4%). Total impor Jepang tahun 2015 untuk produk HS adalah sebesar US$ 1,9 juta, atau naik 83% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 2.1 Impor HS Jepang dari Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Eksportir Pangsa PERUB (%) 2015 (%) WORLD ,074 1,048 1, China , Malaysia Indonesia Taiwan Italia ASEAN 6 Singapura Thailand Sumber: ITC (diolah) Dari Tabel 2.2 dapat terlihat bahwa negara-negara pengekspor produk HS Mats, matting and screens, of rattan plaiting materials, flat woven or bound together ke Jepang adalah Indonesia (99,2%), dan Myanmar (0,8%). Total impor Jepang tahun 2015 untuk produk HS adalah sebesar US$ 1,356 juta, atau turun 35% dibanding tahun sebelumnya. 10
12 Tabel 2.2 Impor HS Jepang dari Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Eksportir Pangsa PERUB (%) 2015 (%) WORLD 2,469 2,756 2,400 2,074 1, Indonesia 2,441 2,732 2,338 2,070 1, Myanmar China Vietnam Sumber: ITC (diolah) Dari Tabel 2.3 dapat terlihat bahwa negara-negara pengekspor produk HS Plaits and similar products, of rattan plaiting materials, whether or not assembled into strips ke Jepang adalah China (97,1%), dan Indonesia (2,9%). Total impor Jepang tahun 2015 untuk produk HS adalah sebesar US$ 104 ribu, atau turun 29,3% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 2.3 Impor HS Jepang dari Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Eksportir Pangsa PERUB (%) 2015 (%) WORLD China Indonesia Hongkong Malaysia Singapura Sumber: ITC (diolah) 11
13 Lima negara utama pengekspor produk HS Basketwork, wickerwork and other articles, made directly to shape from rattan plaiting materials or made up from goods of rattan plaiting materials of heading 4601 ke Jepang adalah Vietnam (55,2%), Indonesia (18,5%), China (17,1%), Filipina (3,6%), dan Myanmar (2,1%). Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.4, total impor Jepang tahun 2015 untuk produk HS adalah sebesar US$ 9,8 juta, atau turun 9% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 2.4 Impor HS Jepang dari Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Eksportir Pangsa PERUB (%) 2015 (%) WORLD 11,426 13,606 12,689 10,779 9, Vietnam 3,539 4,718 5,445 5,153 5, Indonesia 2,427 2,833 2,623 2,375 1, China 4,248 4,738 3,735 2,161 1, Filipina Myanmar ASEAN 7 Thailand Malaysia Sumber: ITC (diolah) Lima negara utama pengekspor produk HS Seats of bamboo or rattan ke Jepang adalah Indonesia (94%), Filipina (2,2%), China (2%), Thailand (0,5%), dan Vietnam (0,5%). Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.5, total impor Jepang tahun 2015 untuk produk HS adalah sebesar US$ 13,88 juta, atau turun 20,8% dibanding tahun sebelumnya. 12
14 Tabel 2.5 Impor HS Jepang dari Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Eksportir Pangsa PERUB (%) 2015 (%) WORLD 18,000 18,757 16,958 17,536 13, Indonesia 16,855 17,604 15,873 16,688 13, Filipina China Thailand Vietnam ASEAN 7 Malaysia Sumber: ITC (diolah) Lima negara utama pengekspor produk HS Furniture of bamboo or rattan (excl. seats and medical, surgical, dental or veterinary furniture) ke Jepang adalah Indonesia (66,7%), China (29%), Vietnam (2,4%), Filipina (0,8%), dan Thailand (0,6%). Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.6, total impor Jepang tahun 2015 untuk produk HS adalah sebesar US$ 3,9 juta, atau turun 21,5% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 2.6 Impor HS Jepang dari Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Eksportir Pangsa PERUB (%) 2015 (%) WORLD 5,989 6,206 6,149 5,000 3, Indonesia 4,162 4,191 3,997 3,457 2, China 1,079 1,523 1,511 1,278 1, Vietnam Filipina Thailand Sumber: ITC (diolah) 13
15 Gambar 2.1 menunjukkan lima negara pengekspor terbesar ke Jepang dari kawasan ASEAN untuk produk rotan. Indonesia berada di urutan pertama di antara negara anggota ASEAN lainnya. Gambar 2.1 Lima Negara Pengekspor Terbesar ke Jepang dari Kawasan ASEAN untuk Produk Rotan (dalam juta USD) 2.2 Potensi Pasar Produk Rotan Jepang - Dunia Gambar 2.2 menunjukkan pangsa pasar eksportir, khususnya lima negara eksportir utama produk rotan ke Jepang pada tahun Lima negara eksportir utama produk rotan ke Jepang adalah Indonesia (61,2%), Vietnam (18%), China (14,3%), Filipina (2,2%), dan Malaysia (1,4%). Tabel 2.4 memperlihatkan potensi ekspor Indonesia untuk produk rotan pada tahun Dengan kapasitas ekspor produk rotan Indonesia ke dunia sebesar US$ 138,669 juta dan nilai impor Jepang dari dunia sebesar US$ 36,58 juta, maka terlihat bahwa Indonesia masih memiliki potensi sebesar US$ 10,9 juta untuk mengekspor produk rotan ke Jepang pada tahun
16 Malaysia (1,4%) Filipina (2,2%) Others (2,9%) China (14,3%) Indonesia (61,2%) Vietnam (18%) Gambar 2.2 Pangsa Pasar Eksportir Produk Rotan ke Jepang Tahun 2015 Tabel 2.4 Potensi Ekspor Produk Rotan Indonesia ke Jepang tahun 2014 (dalam ribu US$) HS code Impor Jpn dr Ina Ekspor Ina ke Dunia Impor Jpn dr Dunia Potensi Perdagangan Ina , ,070 2,281 2, ,375 39,872 10,779 8, ,688 62,876 17, ,457 32,786 5,000 1,543 Secara umum dapat disimpulkan bahwa potensi Indonesia untuk mereguk pasar/share yang lebih besar untuk produk rotan di Jepang masih cukup terbuka. 15
17 2.3 Kebijakan Impor Produk Rotan di Jepang berikut. Untuk impor produk rotan, regulasi yang berlaku di Jepang adalah sebagai (1) Custom Law. Seluruh produk rotan dari Indonesia sudah bebas tarif bea masuk berkat adanya perjanjian ekonomi bilateral Indonesia dan Jepang (Indonesia - Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA)). Untuk produk-produk dengan kode HS yang mendapatkan preferential treatment, pengekspor perlu melampirkan certificate of origin dengan format IJEPA yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Selain itu, Custom Law juga berlaku untuk mencegah masuknya produk tiruan yang melanggar Intellectual Property Right. (2) Plant Protection Act. Produk rotan yang masih memiliki sisa kulit kayu yang diekspor ke Jepang harus disertai dengan Phytosanitary Certificate yang dikeluarkan oleh lembaga terkait di negara asal ekspor, yang menyatakan bahwa produk tersebut bebas dari bakteri penyakit dan hama. Produk rotan yang sudah diproses pada dasarnya tidak dikenakan aturan ini. 2.4 Saluran Distribusi Produk Rotan di Jepang Gambar 2.3 mendeskripsikan alur distribusi produk rotan dari produsen, lalu diekspor dan sampai ke tangan konsumen. 16
18 Manufacturers Exporters Importers Wholesalers Local Manufacturers Retailers, Mass Merchandisers Consumers Gambar 2.3 Saluran Distribusi Produk Rotan dari Luar Negeri Produk HS Rattans used primarily for plaiting yang diimpor ke Jepang umumnya akan digunakan oleh produsen produk rotan di Jepang untuk produksi produk rotan, baru didistribusikan kepada konsumen. Untuk produk rotan lainnya, beberapa perusahaan Jepang yang memiliki pabrik di Indonesia akan bertindak sebagai importir yang langsung mendistribusikan produk rotan kepada konsumen. Selain itu, dengan berkembangnya penggunaan internet, konsumen juga dapat mengimpor langsung produk rotan dari luar negeri, karena pada dasarnya tidak ada proses karantina untuk impor produk rotan. 2.5 Permintaan Pasar Produk Rotan di Jepang Sebagaimana terlihat pada Gambar 1.1, secara umum dapat dikatakan bahwa permintaan pasar produk rotan di Jepang mengalami penurunan sejak tahun
19 Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.4, besar market impor produk HS Basketwork, wickerwork and other articles, made directly to shape from rattan plaiting materials or made up from goods of rattan plaiting materials of heading 4601 pada tahun 2014 masih di atas US$ 10 juta, namun telah jatuh di bawah US$ 10 juta pada tahun Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.5, produk HS Seats of bamboo or rattan masih memiliki market impor di atas US$ 10 juta. Walau market impor untuk produk HS ini pun telah merosot 20,8% pada tahun 2015 dibanding tahun 2014, dapat dikatakan bahwa produk HS masih memiliki permintaan pasar yang besar di Jepang. Sementara itu, sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1, market impor produk HS Rattans used primarily for plaiting terlihat mengalami peningkatan dalam 5 tahun belakangan ini. Hal ini menunjukkan permintaan pasar untuk produk HS di Jepang semakin meningkat. 2.6 Persyaratan Impor Produk Rotan di Jepang Produk rotan memiliki cakupan yang cukup luas dan memiliki target market yang beragam. Secara umum dapat dikatakan bahwa eksportir harus dapat memenuhi permintaan kualitas, desain dan volume yang diminta oleh pihak importir. Komunikasi yang baik dengan pihak importir sangatlah penting untuk dapat memenuhi permintaan pihak importir. 2.7 Hambatannya & Isu yang Menghambat Ekspor Produk Rotan ke Jepang Beberapa hal yang dapat menghambat peningkatan ekspor produk rotan ke Jepang adalah sebagai berikut. 18
20 (a) Pemasaran dan promosi. Pengusaha-pengusaha produk rotan perlu terus aktif untuk ikut dalam pameran dagang di Jepang sehingga keberadaan mereka dapat lebih dikenal oleh pengusaha-pengusaha Jepang. (b) Menyusutnya market impor produk rotan di Jepang. Sebagaimana terlihat pada Gambar 1.1, market impor produk rotan di Jepang mengalami penyusutan dalam beberapa tahun belakangan ini. (c) Meningkatnya demand dalam negeri. Semakin besarnya demand lokal di Indonesia terhadap produk rotan tentunya akan menjadi penghambat peningkatkan ekspor ke luar negeri bila tidak diiringi dengan peningkatan kapasitas produksi secara keseluruhan. (d) Peningkatan upah buruh di Indonesia. Peningkatan upah buruh di Indonesia akan menaikkan nilai harga produk rotan buatan Indonesia yang mengakibatkan turunnya daya saing harga dengan negara pesaing lainnya. (e) Larangan ekspor bahan baku rotan. Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.4, tidak tercatat adanya nilai ekspor Indonesia ke dunia untuk produk HS karena adanya larangan ekspor bahan baku rotan. Di sisi lain, sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1, permintaan pasar di Jepang untuk produk HS Rattans used primarily for plaiting terlihat mengalami peningkatan dalam 5 tahun belakangan ini. (f) Produk buatan Jepang. Meningkatnya market impor produk HS Rattans used primarily for plaiting dalam 5 tahun belakangan ini merupakan indikasi bahwa semakin banyak produk rotan buatan Jepang yang beredar di pasar Jepang. 19
21 (g) Produk artificial rattan. Produk-produk yang menggunakan artificial rattan sudah banyak dijual di pasar Jepang. Artificial rattan ini dibuat dari bahan polyethylene (PE). Dibanding rotan asli, produk ini memiliki keunggulan tidak berubah warna, tahan air, mudah dibersihkan, dan sebagainya. Gambar 2.4 menunjukkan contoh artificial rattan. Gambar 2.5 menunjukkan contoh produk artificial rattan yang dijual di pasar Jepang seharga 6,372. Gambar 2.6 menunjukkan contoh produk artificial rattan dari Jerman yang dijual di pasar Jepang dengan harga Keberadaan produk artificial rattan dapat mengurangi besar pasar impor produk ratan yang asli. Gambar 2.4 Artificial rattan Gambar 2.5 Produk Artificial rattan 20
22 Gambar 2.6 Produk artificial rattan dari Jerman (h) Reputasi pesaing. Untuk produk HS Rattans used primarily for plaiting, dan produk HS Plaits and similar products, of rattan plaiting materials, whether or not assembled into strips, reputasi produk China sulit ditandingi oleh negara lain. Sementara untuk produk HS Basketwork, wickerwork and other articles, made directly to shape from rattan plaiting materials or made up from goods of rattan plaiting materials of heading 4601, produk Vietnam memegang 50% lebih pangsa pasar yang ada. Reputasi para pesaing ini dapat menghambat peningkatan ekspor Indonesia ke Jepang. (i) Kendala bahasa/komunikasi. Kendala bahasa/komunikasi antara produsen/pengusaha produk rotan di Indonesia dengan pihak importir Jepang dapat menghambat proses transaksi. 21
23 BAB III PELUANG DAN STRATEGI 3.1 Peluang a. Bentuk Kerjasama Dengan hubungan bilateral yang terbina baik antara Indonesia dan Jepang, Indonesia memiliki keuntungan untuk mengundang lebih banyak investor dari Jepang untuk mengembangkan produk rotan di Indonesia. b. Tarif bea masuk Melalui perjanjian kerjasama ekonomi dengan Jepang dalam kerangka IJEPA, seluruh produk rotan dari Indonesia sudah bebas tarif bea masuk. Sebagai contoh, produk HS Basketwork, wickerwork and other articles, made directly to shape from rattan plaiting materials or made up from goods of rattan plaiting materials of heading 4601 dari China dikenakan tarif bea masuk sebesar 7,9%, sementara produk dari Indonesia sudah bebas tarif bea masuk. Lebih rendahnya nilai tarif bea masuk memberi peluang yang lebih baik bagi Indonesia. c. Potensi Perdagangan Indonesia Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.3, Indonesia memiliki kapasitas ekspor produk rotan sebesar US$ 138,669 juta pada tahun 2014, dan memiliki potensi sebesar US$ 10,9 juta untuk mengekspor produk rotan ke Jepang pada tahun
24 d. Reputasi produk Indonesia di Jepang Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.2, Indonesia memiliki pangsa pasar sebesar 99,2% untuk produk HS Mats, matting and screens, of rattan plaiting materials, flat woven or bound together di Jepang. Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.5, Indonesia memiliki pangsa pasar sebesar 94% untuk produk HS Seats of bamboo or rattan. Selain itu, sebagaimana terlihat pada Tabel 2.6, Indonesia memiliki pangsa pasar sebesar 66,7% untuk produk HS Furniture of bamboo or rattan (excl. seats and medical, surgical, dental or veterinary furniture). Pada Gambar 2.2 dapat terlihat bahwa secara keseluruhan, Indonesia memegang 61,2% pangsa pasar produk rotan di Jepang. Secara umum dapat dikatakan bahwa reputasi produk rotan Indonesia tidak dapat ditandingi oleh produk negara lain. Gambar 3.1 menunjukkan contoh produk ratan dari Indonesia yang dijual seharga 53,760 di pasar Jepang. Gambar 3.1 Produk ratan dari Indonesia 3.2 Strategi Dengan melihat fenomena secara umum dan mempertimbangkan peluang-peluang yang tertera di atas, hal-hal berikut direkomendasikan bagi dunia usaha Indonesia untuk dapat meningkatkan pangsa pasar untuk produk rotan di Jepang. 23
25 a. Berpartisipasi dalam pameran dagang di Jepang. Pameran-pameran yang terkait produk rotan dilaksanakan setiap tahunnya di Jepang. Para pengusaha produk rotan di Indonesia kiranya dapat proaktif untuk berpartisipasi mengikuti pameran sehingga keberadaan perusahaan mereka dapat dikenal di Jepang. b. Proaktif dengan Perwakilan Dagang di Jepang. Para pengusaha produk rotan di Indonesia diharapkan dapat secara proaktif menghubungi perwakilan dagang luar negeri Indonesia di Jepang (Tokyo dan Osaka) untuk meminta informasi pameran dan perkembangan terkait produk rotan ini, maupun untuk bantuan prasarana kerjasama dengan pihak Jepang. c. Membina terus hubungan baik dengan pembeli dari Jepang. Bila telah berhasil bertransaksi dengan importir Jepang, pengusaha produk rotan di Indonesia harus berusaha untuk terus menjaga kualitas produk sehingga tetap terjalin hubungan saling percaya yang baik dengan importir Jepang tersebut. d. Membuka diri terhadap investor Jepang. Pengusaha produk rotan di Indonesia perlu berani untuk membuka diri kepada investor Jepang. Tentunya perlu berhati-hati dan tidak sembarangan menekan kontrak perjanjian. Keberadaan investor Jepang juga akan membantu pemasaran produk rotan ke negeri Jepang itu sendiri. e. Mengundang pengusaha-pengusaha Jepang untuk menghadiri pameran-pameran terkait produk rotan di Indonesia, misalnya Trade Expo Indonesia. 24
26 f. Memperbanyak acara lomba desain produk rotan. Saat ini Indonesia sudah mengadakan lomba Indonesia Furniture Design Awards (IFDA). Lomba-lomba seperti ini perlu diperbanyak untuk mendorong desainer Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas desain produk rotan di Indonesia. g. Product branding. Pengusaha produk rotan di Indonesia perlu mengupayakan product branding dengan tujuan menembus premium market di Jepang. Hal ini tentunya tidak dapat dilaksanakan dalam waktu yang singkat, namun keberhasilan menembus premium market akan memberikan kontribusi yang besar untuk peningkatan nilai ekspor produk rotan ke Jepang. h. Menggunakan situs e-commerce untuk penjualan produk rotan ke pasar Jepang. Pengusaha di Indonesia perlu memikirkan pembuatan situs e-commerce berbahasa Jepang untuk penjualan produk rotan ke konsumen Jepang. Dalam hal ini, pengusaha di Indonesia harus dapat memastikan hanya produk dengan kualitas yang baik yang dijual kepada konsumen Jepang. Akan lebih baik lagi bila bisa bekerja sama dengan perusahaan Jepang untuk membantu pengelolaan situs e-commerce ini. i. Mempromosikan produk rotan Indonesia di media Jepang. Pengusaha Indonesia dapat menggunakan media Jepang untuk mempromosikan produk rotan Indonesia dan juga keberadaan perusahaan mereka. Gambar 3.2 menunjukkan contoh majalah di Jepang yang berhubungan dengan produk rotan. 25
27 Gambar 3.2 Contoh majalah yang berhubungan dengan produk rotan 3.3 Rekomendasi Strategis Berikut adalah rekomendasi strategis yang perlu dipertimbangkan untuk pelaksanaan strategi yang disampaikan di atas. a. Pendataan eksportir dari Indonesia dan importir dari Jepang untuk produk rotan. Pelaksanaan pendataan ini perlu dilakukan dengan kerjasama Direktorat Jendral Bea dan Cukai sehingga dapat diperoleh nama-nama eksportir dari Indonesia dan importir dari Jepang yang saat ini sudah berjalan, terutama yang memiliki nilai transaksi dalam jumlah besar. Pendataan ini dimaksud untuk melaksanakan pendekatan dengan para eksportir dari Indonesia dan importir dari Jepang ini dan menanyakan perkembangan transaksi dan mengidentifikasi kesulitan yang dihadapi. b. Bantuan promosi. Pelaksanaan promosi produk rotan Indonesia di Jepang perlu mendapatkan dukungan bersama. Tentunya perlu waktu, upaya yang keras, dana yang cukup besar untuk mengadakan sosialisasi untuk produk Indonesia agar dapat meningkatkan share di pasar Jepang. 26
28 c. Pengadaan seminar investasi di Indonesia untuk produsen produk rotan Jepang. Pengadaan seminar investasi di Indonesia perlu terus dilaksanakan, terutama untuk mempertemukan pengusaha-pengusaha dari Indonesia yang berpotensi untuk menjadi partner bagi perusahaan-perusahaan Jepang. d. Penyediaan kawasan industri. Tersedianya kawasan industri yang memiliki akses ke pelabuhan yang baik tentunya akan menjadi daya tarik bagi perusahaan asing untuk mendirikan pabrik di Indonesia. e. Penyediaan infrastruktur. Pembangunan kawasan industri perlu diiringi dengan pembangunan jalan yang baik antara kawasan industri dan pelabuhan, ketersediaan perumahan dan tempat sosialisasi bagi karyawan asing dan keluarga. f. Penyediaan sumber daya manusia. Salah satu hal yang dapat menjadi daya tarik perusahaan asing untuk membuka pabrik di Indonesia adalah ketersediaan sumber daya manusia yang siap pakai. Tempat-tempat pelatihan untuk membina sumber daya manusia yang siap pakai perlu diusahakan sehingga sumber daya manusia yang berlimpah yang dimiliki oleh Indonesia dapat didayagunakan dengan baik. 27
29 BAB IV INFORMASI PENTING 1 Kamar Dagang Jepang The Tokyo Chamber of Commerce & Industry Head Office: 3-2-2, Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo , Japan Phone: Fax: Website: 2 Asosiasi Terkait Produk Rotan di Jepang Japan Houseware & Interior Association , Kotobuki, Taito-ku, Tokyo, Japan Phone: Fax: Website: jhi.or.jp Japan Interior Architects/Designers Association Shinjuku Park Tower 8F 3-7-1, Nishi Shinjuku, Shinjuku-ku, Tokyo , Japan Phone: Fax: Website: Japan Lifestyle Association , Nishi Shinjuku, Shinjuku-ku, Tokyo, Japan Phone: Fax: Website: 3 Daftar Pameran Terkait Produk Rotan di Jepang Fukuoka International Gift Show Website: Phone:
30 Japan Home & Building Show Website: Phone: JAPANTEX Interior Trend Show Website: japantex.jp Phone: Osaka International Gift Show Website: Phone: Tokyo International Gift Show Website: Phone: Perwakilan Indonesia di Jepang KBRI Tokyo Duta Besar: Bpk. Yusron Ihza Mahendra Atase Perdagangan: Ibu Julia Gustaria Silalahi 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo , Japan Phone: Fax: info@kbritokyo.com Website: kbritokyo.jp KJRI Osaka Konsul Jendral: Bpk. Wisnu Edi Pratignyo Resona Senba Building 6 th Floor , Minami Senba, Chuo-ku, Osaka , Japan Phone: Fax: kjri-osaka@indonesia-osaka.org Website: 29
31 ITPC Osaka Kepala: Ibu Hotmida Purba Wakil Kepala: Bpk. Adhi K. Yudha Halim Matsushita IMP Building 2 nd Floor 1-3-7, Shiromi, Chuo-ku, Osaka , Japan Phone: Fax: Website: 30
32 Daftar Importir Produk Rotan di Jepang 1. Bagus Time Co., Ltd F, Hama-cho, Funabashi-shi, Chiba , Japan Phone: Website: 2. Fujii Mannenhitsuten Corporation 1-3, Takahara (Seki), Ishii-cho, Myouzai-gun, Tokushima , Japan Phone: Fax: Website: 3. Furniture House Co., Ltd. 14-2, Namiki-cho, Narita-shi, Chiba , Japan Phone: Fax: Website: 4. Interior Suenaga Co., Ltd. 13-4, Kamikatsura-sannomiya-cho, Nishikyo-ku, Kyoto-shi, Kyoto , Japan Phone: Fax: Website: 5. Miura Rattan Co., Ltd. 8-19, Nishi-hiratsuka-cho, Naka-ku, Hiroshima-shi, Hiroshima , Japan Phone: Fax: Website: 6. Pishka Orient Jiyugaoka 1F , Okusawa, Setagaya-ku, Tokyo , Japan Phone: Website: 31
33 7. Shin-yo Koeki Co., Ltd. Nihon Bldg. 9F 79, Kyomachi, Chuo-ku, Kobe-shi, Hyogo , Japan Phone: Fax: Website: shinyokoeki.com 8. WessicaSari Co., Ltd , Yamamoto-doori, Chuo-ku, Kobe-shi, Hyogo , Japan Phone: Website: wessicasari.co.jp 9. X-SeeD Co., Ltd. Minami Aoyama Bldg. 4F , Minami Aoyama, Minato-ku, Tokyo , Japan Phone: Website: Yamakawa Rattan Japan Co., Ltd F, Hachiyama-chi, Shibuya-ku, Tokyo, Japan Phone: Website: 32
34 REFERENSI International Trade Center. Japan Customs, Maret 2016, Statistics Japan. Trade Statistics of Japan. World Tariff. 33
MARKET BRIEF: STEARIC ACID Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
2016 6 MARKET BRIEF: STEARIC ACID Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang
Lebih terperinciMARKET BRIEF: GUM ROSIN Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
2016 5 MARKET BRIEF: GUM ROSIN Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang 5
Lebih terperinciMARKET BRIEF: FURNITURE Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
214 8 MARKET BRIEF: FURNITURE Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang 11
Lebih terperinciMARKET BRIEF: HS 0603 FLOWERS Atase Perdagangan Tokyo
214 7 MARKET BRIEF: HS 63 FLOWERS Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan
Lebih terperinciMARKET BRIEF: HS 0902 TEH Atase Perdagangan Tokyo
2013 7 MARKET BRIEF: HS 0902 TEH Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 Peta Jepang 3 I. Pendahuluan 4 1.1 Pemilihan Produk 4 1.2
Lebih terperinciMARKET BRIEF: PRODUK KAKAO Atase Perdagangan Tokyo
2015 2 MARKET BRIEF: PRODUK KAKAO Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang
Lebih terperinciMARKET BRIEF: KOPI Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
2014 10 MARKET BRIEF: KOPI Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang 6 II.
Lebih terperinciMARKET BRIEF: SEKTOR JASA Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
2014 12 MARKET BRIEF: SEKTOR JASA Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Sektor 3 1.2 Profil Jepang
Lebih terperinciMARKET BRIEF: STATIONERY NON-PAPER Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
213 11 MARKET BRIEF: STATIONERY NON-PAPER Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] [Market Brief Atdag Tokyo 11/213] Daftar Isi Kata Pengantar 2 Peta Jepang 3 I.
Lebih terperinciMARKET BRIEF: HS 2701 COAL Atase Perdagangan Tokyo
213 4 MARKET BRIEF: HS 271 COAL Atase Perdagangan Tokyo [HS 271 Coal; briquettes, ovoids and similar solid fuels manufactured from coal] [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] [Market
Lebih terperinciMARKET BRIEF: E-COMMERCE DI JEPANG Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
2016 4 MARKET BRIEF: E-COMMERCE DI JEPANG Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil
Lebih terperinciMARKET BRIEF: HS 3301 ESSENTIAL OIL Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
2013 10 MARKET BRIEF: HS 3301 ESSENTIAL OIL Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 Peta Jepang 3 I. Pendahuluan 4 1.1 Pemilihan Produk
Lebih terperinciMARKET BRIEF: PRODUK OBAT, OBAT TRADISIONAL, KOSMETIK, DAN SUPLEMEN Atase Perdagangan Tokyo
2016 2 MARKET BRIEF: PRODUK OBAT, OBAT TRADISIONAL, KOSMETIK, DAN SUPLEMEN Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 3 I. Pendahuluan 4
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi dunia akan semakin besar seiring dengan pesatnya perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap terpenuhi agar roda
Lebih terperinciMARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talas Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
213 2 MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talas Atase Perdagangan Tokyo [HS 714 Manioc, arrowroot, salep, Jerusalem artichokes, sweet potatoes and similar roots and tubers with high starch or inulin content,
Lebih terperinciMARKET BRIEF: SEPATU Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
2013 8 MARKET BRIEF: SEPATU Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 Peta Jepang 3 I. Pendahuluan 4 1.1 Pemilihan Produk 4 1.2 Profil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan dengan mengurangi atau menghapuskan hambatan perdagangan secara diskriminatif bagi negara-negara
Lebih terperinciMARKET BRIEF: UDANG Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
214 9 MARKET BRIEF: UDANG Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 529, Higashi Gotanda, Shinagawaku, Tokyo] [Market Brief Atdag Tokyo 9/214] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk
Lebih terperinciMARKET BRIEF: COPPER & PRODUK COPPER Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
2016 1 MARKET BRIEF: COPPER & PRODUK COPPER Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil
Lebih terperinciMarket Brief. Beras di Jerman
Market Brief Beras di Jerman ITPC Hamburg 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi Beras di Pasar Jerman... 2 2.1 Analisa
Lebih terperinciMarket Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg
Market Brief Peluang Produk Sepeda di Jerman ITPC Hamburg 2015 I DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... II I. PENDAHULUAN... 1 A. Pemilihan Produk... 1 B. Profil Geografi Jerman... 1 II. POTENSI PASAR NEGARA JERMAN...
Lebih terperinciMarket Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I
Market Brief Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI MEI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI MEI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China 1. Total nilai perdagangan RR Tiongkok / RR China dengan Dunia
Lebih terperinciMARKET BRIEF: MEDICAL EQUIPMENTS Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
213 9 MARKET BRIEF: MEDICAL EQUIPMENTS Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 Peta Jepang 3 I. Pendahuluan 4 1.1 Pemilihan Produk
Lebih terperinciMARKET BRIEF ITPC OSAKA 2015 ROTAN FURNITURE
MARKET BRIEF ITPC OSAKA 2015 ROTAN FURNITURE DAFTAR ISI Executive Summary. 3 1. Potensi Pasar Jepang.. 4 1.1. Tren yang Sedang Berkembang.. 4 1.2. Rotan Furniture di Jepang 5 1.3. Ekspor-Impor Rotan Furniture
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional memiliki peranan penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu negara terhadap arus
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ASEAN sebagai organisasi regional, kerjasama ekonomi dijadikan sebagai salah
17 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ASEAN terbentuk pada tahun 1967 melalui Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok tepatnya pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok oleh Wakil Perdana Menteri merangkap
Lebih terperinciMARKET BRIEF: PRODUK KERTAS Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
2015 7 MARKET BRIEF: PRODUK KERTAS Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang
Lebih terperinciMarket Brief. Cengkeh di Jerman
Market Brief Cengkeh di Jerman ITPC Hamburg 2015 ITPC HAMBURG - CENGKEH DI JERMAN 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teh ditemukan sekitar tahun 2700 SM di Cina. Seiring berjalannya waktu, teh saat ini telah ditanam di berbagai negara, dengan variasi rasa dan aroma yang beragam. Menurut
Lebih terperinciMarket Brief. Peluang Pasar Produk ikan. dan Makanan Laut di Jerman
Market Brief Peluang Pasar Produk ikan dan Makanan Laut di Jerman ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN 2015 I Daftar Isi Kata Pengantar... III I. Pendahuluan...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internasional untuk memasarkan produk suatu negara. Ekspor dapat diartikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekspor merupakan salah satu bagian penting dalam perdagangan internasional untuk memasarkan produk suatu negara. Ekspor dapat diartikan sebagai total penjualan barang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2009
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER No. 06/02/61/Th. XIII, 1 Februari 2010 Ekspor Kalimantan Barat pada bulan ember mengalami penurunan sebesar 24,57 persen
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Maret 2014, neraca perdagangan Thailand dengan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI 2013
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 35/07/61/Th. XVI, 1 Juli PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI MENCAPAI US$105,49 JUTA Nilai ekspor Kalimantan Barat pada
Lebih terperinciLAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013
LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013 I. PENDAHULUAN Kegiatan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional telah diselenggarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomensa globalisasi dalam bidang ekonomi mendorong perkembangan ekonomi yang semakin dinamis antar negara. Dengan adanya globalisasi, terjadi perubahan sistem ekonomi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2011
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER No. 07/02/61/Th. XV, 1 Februari 2012 Ekspor Kalimantan Barat pada bulan ember mengalami penurunan sebesar 36,49 persen
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JANUARI 2010
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JANUARI 2010 No. 11/03/61/Th. XIII, 1 Maret 2010 Ekspor Kalimantan Barat pada bulan 2010 mengalami peningkatan sebesar 9,15
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Maret 2014 tercatat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER 2014
111 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 59/11/61/Th. XVII, 3 November PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER MENCAPAI US$56,42 JUTA Nilai ekspor
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2010
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER No. 56/12/61/Th. XIII, 1 Desember Ekspor Kalimantan Barat pada bulan ober mengalami peningkatan sebesar 65,94 persen
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia pada periode 24 28 mulai menunjukkan perkembangan yang pesat. Kondisi ini sangat memengaruhi perekonomian dunia. Tabel 1 menunjukkan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JULI 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JULI 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Juli 2014, neraca perdagangan Thailand dengan Dunia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penggerak perekonomian dunia saat ini adalah minyak mentah. Kinerja dari harga minyak mentah dunia menjadi tolok ukur bagi kinerja perekonomian dunia
Lebih terperinciEKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 25/06/31/Th. XVIII, 1 Juni NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN APRIL MENCAPAI 988,78 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta bulan
Lebih terperinciT R A D E. Grafik 7.1/Figure 7.1. Volume Impor 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1, ,247 3,507 3,067 2,627 1,747
Trade T R A D E Grafik 7.1/Figure 7.1 Volume Ekspor dan Impor Menurut Pelabuhan di Jawa Barat Volume of Imports by Port in Jawa Barat (Ton/Tons) 2006 20100 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 000 4,247
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT NOVEMBER 2015
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT NOVEMBER No. 02/01/61/Th. XIX, 4 Januari 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR NOVEMBER MENCAPAI US$25,38 JUTA Nilai ekspor Kalimantan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu cepat diiringi dengan derasnya arus globalisasi yang semakin berkembang maka hal ini
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI 2016
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI No. 50/09/61/Th. XIX, 1 September A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JULI MENCAPAI US$29,00 JUTA Nilai ekspor Kalimantan Barat
Lebih terperinciLAPORAN DATA. PERUSAHAAN PEMBELI BATUBARA INDONESIA DI PASAR EKSPOR BITUMINOUS coal - NON COKING COAL (HS CODE 2017: )
2017 LAPORAN DATA PERUSAHAAN PEMBELI BATUBARA INDONESIA DI PASAR EKSPOR BITUMINOUS coal - NON COKING COAL (HS CODE 2017: 27011290) DAFTAR ISI PANGSA PASAR PEMBELI BATUBARA INDONESIA DI PASAR EKSPOR 1 Grafik
Lebih terperinciKEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. INDO KORDSA, TBK JAKARTA, 06 JANUARI 2015
KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. INDO KORDSA, TBK JAKARTA, 06 JANUARI 2015 Yang Mulia Duta Besar Turki; Yth. Menteri Perdagangan atau yang mewakili;
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini telah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dunia terutama dalam penerimaan devisa negara melalui konsumsi yang dilakukan turis asing terhadap
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER 2015
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER No. 60/11/61/Th. XVIII, 2 November A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER MENCAPAI US$45,13 JUTA Nilai ekspor Kalimantan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI APRIL 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI APRIL 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-April 2015 tercatat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumberdaya alam yang melimpah, terutama pada sektor pertanian. Sektor pertanian sangat berpengaruh bagi perkembangan
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA PEMBUKAAN INDO LEATHER AND FOOTWEAR 2015 (ILF 2015) JAKARTA, 7 MEI 2015
SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA PEMBUKAAN INDO LEATHER AND FOOTWEAR 2015 (ILF 2015) JAKARTA, 7 MEI 2015 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua Yth. Sdr. Menteri Perdagangan Yth.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Desember 2014, neraca perdagangan Thailand
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3
IV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3 4.1 Gambaran Umum Kesenjangan Tabungan dan Investasi Domestik Negara ASEAN 5+3 Hubungan antara tabungan dan investasi domestik merupakan indikator penting serta memiliki
Lebih terperinci2015 LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA
2015 LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA 2015 Copyright @2015 PT. INDO ANALISIS Hak Cipta dilindungi Undang-undang DAFTAR ISI I.
Lebih terperinciLAPORAN INDUSTRI PASAR EKSPOR BATUBARA INDONESIA
2017 LAPORAN INDUSTRI PASAR EKSPOR BATUBARA INDONESIA BAB I KONSUMSI BATUBARA DUNIA Grafik 1.1. Pertumbuhan Konsumsi Batubara Dunia, 1980 2017 Grafik 1.2. Pertumbuhan Konsumsi dan Impor Batubara China,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2013
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-September 2013, neraca perdagangan Thailand
Lebih terperinciEKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 18/05/31/Th. XVIII, 2 Mei NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN MARET MENCAPAI 943,04 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta bulan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI 2013
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 41/08/61/Th. XV, 1 Agustus PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI MENCAPAI US$107,70 JUTA Nilai ekspor Kalimantan Barat
Lebih terperinciEKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 14/03/31/Th. XV, 1 Maret 2013 EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas melalui
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Agustus 2014, neraca perdagangan Thailand dengan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI 2016
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI No. 53/07/61/Th. XIX, 1 Juli A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI MENCAPAI US$36,70 JUTA Nilai ekspor Kalimantan Barat pada
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MARET 2015
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MARET No. 26/05/61/Th. XVIII, 4 Mei A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET MENCAPAI US$48,87 JUTA Nilai ekspor Kalimantan Barat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT FEBRUARI 2017
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT FEBRUARI No. 18/04/61/Th. XX, 3 April A. PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN BARAT EKSPOR FEBRUARI MENCAPAI US$79,38 JUTA Nilai ekspor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan dalam berbagai bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3
IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3 4.1.1 Produk Domestik Bruto (PDB) Selama kurun waktu tahun 2001-2010, PDB negara-negara ASEAN+3 terus menunjukkan tren yang meningkat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI 2013
da BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 49/09/61/Th. XVI, 2 September PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JULI MENCAPAI US$140,76 JUTA Nilai ekspor Kalimantan
Lebih terperinciMARKET BRIEF: GIFT PRODUCTS Atase Perdagangan Tokyo
213 6 MARKET BRIEF: GIFT PRODUCTS Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 Peta Jepang 3 I. Pendahuluan 4 1.1 Pemilihan Produk 4 1.2
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2015
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER No. 07/02/61/Th. XIX, 1 Februari 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER MENCAPAI US$ 42,54 JUTA Nilai ekspor Kalimantan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
No. 56/11/72/Th. XV, 01 November PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH SEPTEMBER EKSPOR SENILAI US$ 32,12 JUTA Nilai ekspor Sulawesi Tengah pada bulan ember (angka sementara) dibanding bulan us
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER 2016
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER No. 59/11/61/Th. XIX, 1 November A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER MENCAPAI US$77,48 JUTA Nilai ekspor Kalimantan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2016
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER No. 67/12/61/Th. XIX, 1 Desember A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR OKTOBER MENCAPAI US$84,85 JUTA Nilai ekspor Kalimantan
Lebih terperinciMateri Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional
E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 101 Materi Minggu 12 Kerjasama Ekonomi Internasional Semua negara di dunia ini tidak dapat berdiri sendiri. Perlu kerjasama dengan negara lain karena adanya saling
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jerman 1. Neraca perdagangan Jerman pada periode Januari-Juli 2013 tercatat surplus
Lebih terperinciITPC Osaka, 2014 WIG. HS Code : 6704
ITPC Osaka, 2014 WIG HS Code : 6704 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 I. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan Negara... 5 2. Pemilihan Produk... 5 3. Profil Jepang... 6 II. Potensi Pasar Jepang...
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JANUARI 2017
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JANUARI 2017 No. 14/03/61/Th. XX, 1 Maret 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN BARAT EKSPOR JANUARI 2017 MENCAPAI US$87,48
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Perkembangan Ekspor dan Impor Provinsi Papua Barat 2017 No. 52/10/91 Th. XI, 16 Oktober 2017 BERITA RESMI STATISTIK Perkembangan Ekspor dan Impor Provinsi Papua Barat 2017 Ekspor Papua Barat 2017 mencapai
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JANUARI 2016
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 14/03/61/Th. XIX, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JANUARI 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JANUARI 2016 MENCAPAI US$26,45 JUTA Nilai ekspor
Lebih terperinciEKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 16/04/31/Th. XIX, 3 April NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI NAIK 9,70 PERSEN DIBANDINGKAN BULAN SEBELUMNYA Nilai ekspor melalui DKI
Lebih terperinciEKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 20/04/31/Th. XIX, 17 April NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN MARET NAIK 11,42 PERSEN DIBANDINGKAN BULAN SEBELUMNYA Nilai ekspor melalui DKI
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT APRIL 2010
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT APRIL No. 26/06/61/Th. XIII, 1 Juni Ekspor Kalimantan Barat pada bulan April mengalami penurunan sebesar 5,36 persen dibanding
Lebih terperinciEKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 06/02/31/Th. XIX, 1 Februari 2017 NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN DESEMBER MENCAPAI 715,18 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Logistik Nasional memiliki peran strategis dalam menyelaraskan kemajuan antar sektor ekonomi dan antar wilayah demi terwujudnya sistem pertumbuhan ekonomi yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini dilihat dari kontribusi sektor
Lebih terperinciMendobrak Pasar Ekspor Melalui Pendekatan Total Football
Mendobrak Pasar Ekspor Melalui Pendekatan Total Football Oleh Ketua Umum KADIN Indonesia Pada Rapat Kerja Kementerian Perdagangan RI Jakarta, 20 Februari 2016 Strategi Mendobrak Ekspor 1. Memanfaatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (subsidiary) dari PT. Pertamina (Persero). Ada dua sektor yang menjadi target
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelumas Pertamina adalah produk pelumas yang diproduksi oleh perusahaan Indonesia yaitu PT. Pertamina Lubricants yang merupakan anak perusahaan (subsidiary)
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua
BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA 4.1. Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua Provinsi Papua terletak antara 2 25-9 Lintang Selatan dan 130-141 Bujur Timur. Provinsi Papua yang memiliki luas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. angka tersebut adalah empat kali dari luas daratannya. Dengan luas daerah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki luas daerah perairan seluas 5.800.000 km2, dimana angka tersebut adalah empat kali dari luas daratannya. Dengan luas daerah perairan tersebut wajar
Lebih terperinciEKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN OKTOBER 2012 MENCAPAI 1.052,95 JUTA DOLLAR AMERIKA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 53/12/31/Th. XIV, 3 Desember 2012 EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN OKTOBER 2012 MENCAPAI 1.052,95 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2014
111 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. No. 07/02/61/Th. XVIII, 2 Februari 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER MENCAPAI US$47,53 JUTA Nilai
Lebih terperinciPERUSAHAAN PEMBELI BATUBARA INDONESIA DI PASAR EKSPOR Other Coal (whether or not pulverised but not agglomerated) HS CODE 2017:
2017 LAPORAN DATA PERUSAHAAN PEMBELI BATUBARA INDONESIA DI PASAR EKSPOR Other Coal (whether or not pulverised but not agglomerated) HS CODE 2017: 27011900 DAFTAR ISI BAB I. PANGSA PASAR PEMBELI BATUBARA
Lebih terperinciBoks 1. Analisis Singkat Dampak Krisis Finansial Amerika Serikat terhadap Kinerja Perekonomian Kaltim
Boks 1. Analisis Singkat Dampak Krisis Finansial Amerika Serikat terhadap Kinerja Perekonomian Kaltim Krisis finansial yang tengah melanda Amerika Serikat (AS) diperkirakan dapat membawa kepada resesi
Lebih terperinciPoppy Ismalina, M.Ec.Dev., Ph.D., Konsultan ILO
DAMPAK LIBERALISASI PERDAGANGAN PADA HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA DAN TIGA NEGARA (CHINA, INDIA, DAN AUSTRALIA) TERHADAP KINERJA EKSPOR-IMPOR, OUTPUT NASIONAL DAN KESEMPATAN KERJA DI INDONESIA: ANALISIS
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Luas Lautan Indonesia Total Indonesia s Waters a. Luas Laut Teritorial b. Luas Zona Ekonomi Eksklusif c.
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan panjang garis pantai sekitar 104.000 km serta memiliki 17.504 pulau. Wilayah laut Indonesia membentang luas
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT NOVEMBER 2016
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT NOVEMBER No. 02/01/61/Th. XX, 3 Januari 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN BARAT EKSPOR NOVEMBER MENCAPAI US$72,12 JUTA
Lebih terperinci