MARKET BRIEF: HS 0603 FLOWERS Atase Perdagangan Tokyo

Transkripsi

1 214 7 MARKET BRIEF: HS 63 FLOWERS Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

2 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan Pemilihan Produk Profil Jepang 8 II. Potensi Pasar Jepang Impor Produk HS 63 Flowers Jepang - Dunia Potensi Pasar Produk HS 63 Flowers Jepang - Dunia Kebijakan Impor Produk HS 63 Flowers di Jepang Saluran Distribusi Produk HS 63 Flowers di Jepang Hambatan Lainnya 21 III. Peluang dan Strategi Peluang Strategi 26 IV. Informasi Penting 29 Referensi 34 1

3 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] Kata Pengantar Dengan ucapan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, laporan yang berjudul "Market Brief HS 63 Flowers" telah selesai disusun. Laporan ini memberikan gambaran potensi pasar produk HS 63 Flowers di Jepang dengan mengacu pada "Outline Market Intelligence dan Market Brief" yang disampaikan di Hotel Borobudur pada tanggal 8 Maret 211. Di tengah dinamika perkembangan pasar dimana tingkat persaingan dengan negara pemasok utama lainnya, yaitu Malaysia, Kolombia, China, Taiwan, dan Thailand, serta negara-negara ASEAN lainnya menjadi semakin kompetitif, informasi terkini terkait kondisi terbaru pasar produk HS 63 Flowers di pasar tujuan ekspor khususnya Jepang sangatlah dibutuhkan agar Indonesia dapat meningkatkan daya saing dan mengatur strategi bagi peningkatan ekspor produk HS 63 Flowers ini. Semoga laporan market brief HS 63 Flowers ini dapat bermanfaat bagi pengusaha, asosiasi terkait, serta pihak terkait lainnya dalam menentukan strategi pemasaran dan pengambilan kebijakan terkait ekspor produk HS 63 Flowers ke pasar Jepang sehingga nantinya dapat meningkatkan volume ekspor Indonesia ke pasar global pada umumnya dan pasar Jepang pada khususnya. Tokyo, Juli 214 2

4 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pemilihan Produk Bunga adalah produk yang banyak digunakan di Jepang, baik untuk acara-acara khusus, seperti pernikahan, pemakaman, maupun sebagai hiasan di hotel dan tempat-tempat umum lainnya. Gambar 1.1 menunjukkan contoh penggunaan bunga segar untuk meja pengantin di ruang resepsi pernikahan. Gambar 1.1 Penggunaan bunga di resepsi pernikahan Gambar 1.2 menunjukkan besar market impor produk HS 63 Flowers di Jepang. Market impor produk HS 63 Flowers di Jepang secara keseluruhan pada tahun 213 adalah sebesar US$ 386,9 juta. Tabel 1.1 menunjukkan HS code 6 digit dari produk HS 63 Flowers yang menjadi cakupan Market Brief ini, dengan definisi sebagaimana tercantum dalam Buku Tarif Kepabeanan Indonesia

5 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] juta USD Gambar 1.2 Market impor produk HS 63 Flowers di Jepang Tabel 1.1 Produk HS 63 Flowers yang menjadi cakupan Market Brief ini HS Code Deskripsi Description - Segar: - Fresh: Mawar - - Roses Anyelir - - Carnations Anggrek - - Orchids Krisan - - Chrysanthemums Lilies (Lilium spp.) - - Lilies (Lilium spp.) Lain-lain - - Other Lain-lain - Other Jepang merupakan negara produsen dan pengekspor produk HS 63 Flowers ke berbagai negara di dunia. Sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1.2, negara tujuan ekspor produk HS 6311 Fresh cut roses and buds, of a kind suitable for bouquets or for ornamental purposes Jepang pada tahun 213 hanyalah Amerika Serikat, dengan total ekspor sebesar US$ 2 ribu, atau menurun 89,5 % dibanding tahun sebelumnya. 4

6 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] Tabel 1.2 Ekspor HS 6311 Jepang ke Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir WORLD Amerika Serikat 2 Korea Selatan 5 China 7 Taiwan 5 Belanda 6 Sumber: ITC (diolah) Pangsa PERUB , Dari Tabel 1.3 dapat terlihat bahwa negara tujuan ekspor produk HS 6312 Fresh cut carnations and buds, of a kind suitable for bouquet or for ornamental purposes Jepang pada tahun 213 hanyalah Korea Selatan, dengan total ekspor sebesar US$ 19 ribu, atau menurun 93,4% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 1.3 Ekspor HS 6312 Jepang ke Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir WORLD Korea Selatan Vietnam 27 Sumber: ITC (diolah) Pangsa PERUB ,4 5,6-1 Dari Tabel 1.4 dapat terlihat bahwa negara-negara tujuan utama ekspor produk HS 6313 Fresh cut orchids and buds, of a kind suitable for bouquet or for ornamental purposes Jepang adalah Amerika Serikat (72%), dan Rusia (28%). Total ekspor Jepang ke dunia tahun 213 untuk produk HS 6313 ini adalah sebesar US$ 9 ribu, atau menurun 52,6% dibanding tahun sebelumnya. 5

7 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] Tabel 1.4 Ekspor HS 6313 Jepang ke Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir WORLD Amerika Serikat Rusia 4 3 Uni Arab Emirat 4 Brasil China 78 Sumber: ITC (diolah) Pangsa PERUB , Sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1.5, negara tujuan utama ekspor produk HS 6314 Fresh cut chrysanthemums and buds, of a kind suitable for bouquets or for ornamental purposes Jepang pada tahun 213 hanyalah China, dengan total ekspor sebesar US$ 21 ribu. Tabel 1.5 Ekspor HS 6314 Jepang ke Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir WORLD China 21 Korea Selatan 3 Belanda 3 Rusia 3 Sumber: ITC (diolah) Pangsa PERUB Jepang tidak tercatat sebagai negara pengekspor produk HS 6315 Fresh cut lilies and buds, of a kind suitable for bouquets or for ornamental purposes. 6

8 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] Lima negara tujuan utama ekspor produk HS 6319 Fresh cut flowers and buds, of a kind suitable for bouquets or for ornamental purposes Jepang adalah Amerika Serikat (58,2%), Hongkong (16,1%), Belanda (8,5%), Taiwan (5,8%), dan Kanada (4,3%). Sebagaimana dapat terlihat pada Tabel 1.6, total ekspor Jepang ke dunia tahun 213 untuk produk HS 6319 ini adalah sebesar US$ 988 ribu atau meningkat 28,8% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 1.6 Ekspor HS 6319 Jepang ke Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir WORLD Amerika Serikat Hongkong Belanda Taiwan Kanada Pangsa ,2 16,1 8,5 5,8 4,3 PERUB ,8 6,5 2,5 162, Indonesia 11 Sumber: ITC (diolah) Dari Tabel 1.7 dapat terlihat bahwa lima negara tujuan utama ekspor produk HS 639 Cut flowers & flower buds for bouquets or ornamental purposes, ex fresh Jepang adalah China (54,4%), Amerika Serikat (24,2%), Korea Selatan (1,1%), Hongkong (6,8%), dan Taiwan (2,8%). Total ekspor Jepang ke dunia tahun 213 untuk produk HS 639 ini adalah sebesar US$ 673 ribu, atau meningkat 77,1% dibanding tahun sebelumnya. 7

9 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] Tabel 1.7 Ekspor HS 639 Jepang ke Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir WORLD China Amerika Serikat Korea Selatan Hongkong Taiwan Sumber: ITC (diolah) Pangsa ,4 24,2 1,1 6,8 2,8 PERUB ,1 37, Profil Jepang Jepang adalah negara kepulauan yang juga memiliki julukan sebagai negara Matahari Terbit dan negeri Sakura. Jepang yang beribukota di Tokyo merupakan negara industri dengan GDP terbesar ke-3 setelah Amerika Serikat dan China. Sistem pemerintahan Jepang adalah monarki konstitusional dengan sistem parlementer, dengan kaisar (tennō heika) sebagai kepala negara, dan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan yang dipilih oleh parlemen. Parlemen di Jepang terdiri dari dua majelis: Majelis Rendah Jepang (House of Representatives) dan Majelis Tinggi Jepang (House of Councillors). Saat ini pemerintahan Jepang dikuasai oleh koalisi partai LDP dan Komeito. Gambar 1.3 menunjukkan peta negara Jepang. Menurut Geospatial Information Authority of Japan, luas negara Jepang yang berpenduduk 126 juta 2 (menurut sensus tahun 212) ini adalah sebesar km. 8

10 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] Jepang memiliki 6.8 pulau, dengan 4 pulau terbesar yaitu Hokkaidō, Honshū, Shikoku, dan Kyūshū. Jepang secara geografis terletak di kawasan Asia timur yang terpisah dari benua Asia, dan berada di sebelah barat Samudera Pasifik. Adapun batas-batas negara Jepang adalah sebagai berikut: utara adalah Laut Okhotsk, timur adalah Samudera Pasifik, selatan adalah Laut Cina timur dan Laut Filipina, dan barat adalah Laut Jepang dan Selat Korea. Secara keseluruhan, Jepang mempunyai iklim muson laut sedang. Bank sentral di Jepang adalah Bank of Japan. Jumlah bank yang mendapatkan izin usaha dari Financial Service Agency, Jepang ada 197 bank, dan 56 bank di antaranya adalah bank negara asing. Jepang memiliki infrastruktur transportasi yang baik. Berdasarkan data 1 April 211, total panjang jalan darat yang dapat dilalui kendaraan di Jepang adalah ,2 km. Untuk transportasi darat, kereta juga memegang peran yang sangat penting. Menurut data 31 Maret 29, total panjang rel di seluruh Jepang adalah ,4 km, 2.369,7 km di antaranya khusus untuk shinkansen. Jepang memiliki 82 bandara untuk penerbangan domestik, dan 32 di antaranya juga berfungsi sebagai bandara untuk penerbangan internasional. Jepang memiliki 994 pelabuhan, dengan pelabuhan Nagoya sebagai pelabuhan internasional terbesar. Jepang memiliki mata uang Yen ( ). Kegiatan ekonomi utama Jepang adalah industri, pertanian, perikanan, pertambangan, perhubungan, dan perdagangan. Rasio swasembada pangan di Jepang adalah 4%, sehingga Jepang sangat tergantung pada impor bahan makanan dari luar negeri. 9

11 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] Kota-kota perdagangan utama di Jepang adalah Tokyo, Osaka, dan Nagoya. Tokyo adalah kota perdagangan terbesar di dunia, dengan GDP lebih dari US$ 1 triliun. 1

12 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] Gambar 1.3 Peta Negara Jepang 11

13 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] BAB II POTENSI PASAR JEPANG 2.1 Impor Produk HS 63 Flowers Jepang - Dunia Jepang merupakan negara pengimpor produk HS 63 Flowers dari berbagai negara di dunia. Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1, lima negara utama pengekspor produk HS 6311 Fresh cut roses and buds, of a kind suitable for bouquets or for ornamental purposes ke Jepang adalah Kenya (41,8%), Kolombia (16,5%), Ekuador (8,8%), Korea Selatan (8,8%), dan India (8,1%). Indonesia (1,9%) berada di urutan ke-1. Total impor Jepang tahun 213 untuk produk HS 6311 adalah sebesar US$ 23,48 juta, atau menurun 14,8% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 2.1 Impor HS 6311 Jepang dari Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir WORLD Kenya Kolombia Ekuador Korea Selatan India ASEAN 6 Vietnam Indonesia Thailand Malaysia 51 4 Sumber: ITC (diolah) Pangsa ,8 16,5 8,8 8,8 8,1 6,1 1,9, PERUB ,8-6,9 5,4-24,2-44,3-31,6 3,5-37,3 33,3-1 12

14 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] Dari Tabel 2.2 dapat terlihat bahwa lima negara utama pengekspor produk HS 6312 Fresh cut carnations and buds, of a kind suitable for bouquet or for ornamental purposes ke Jepang adalah Kolombia (74,6%), China (17,5%), Ekuador (4,1%), Vietnam (2,3%), dan Kenya (,7%). Indonesia tidak tercatat sebagai pengekspor produk HS 6312 ke Jepang. Total impor Jepang tahun 213 untuk produk HS 6312 adalah sebesar US$ 92,53 juta, atau menurun 7,1% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 2.2 Impor HS 6312 Jepang dari Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir WORLD Kolombia China Ekuador Vietnam Kenya ASEAN Malaysia 18 3 Sumber: ITC (diolah) Pangsa , ,1 2,3,7 PERUB ,1-7,4-7,9-3,3 2,7 7,5 Dari Tabel 2.3 dapat terlihat bahwa lima negara utama pengekspor produk HS 6313 Fresh cut orchids and buds, of a kind suitable for bouquet or for ornamental purposes ke Jepang adalah Thailand (42,7%), Taiwan (31,5%), Selandia Baru (11,3%), Vietnam (6,9%), dan Malaysia (6,2%). Indonesia tidak tercatat sebagai pengekspor produk HS 6313 ke Jepang. Total impor Jepang tahun 213 untuk produk HS 6313 adalah sebesar US$ 64,4 juta, atau menurun 19,4% dibanding tahun sebelumnya. 13

15 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] Tabel 2.3 Impor HS 6313 Jepang dari Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir WORLD Thailand Taiwan Selandia Baru Vietnam Malaysia ASEAN 6 Singapura Filipina 3 Sumber: ITC (diolah) Pangsa ,7 31,5 11,3 6,9 6,2 1 PERUB ,4-18,8-21,2-15,6-8,9-3,1-15,2 Dari Tabel 2.4 dapat terlihat bahwa lima negara utama pengekspor produk HS 6314 Fresh cut chrysanthemums and buds, of a kind suitable for bouquets or for ornamental purposes ke Jepang adalah Malaysia (68,4%), China (15%), Vietnam (1,5%), Korea Selatan (3,7%), dan Taiwan (1,2%). Indonesia (,2%) berada di urutan ke-1. Total impor Jepang tahun 213 untuk produk HS 6314 adalah sebesar US$ 139,12 juta, atau menurun 7,9% dibanding tahun sebelumnya. Lima negara utama pengekspor produk HS 6315 Fresh cut lilies and buds, of a kind suitable for bouquets or for ornamental purposes ke Jepang adalah Korea Selatan (93,1%), Vietnam (2,2%), Israel (2,1%), Taiwan (,1%), dan Ekuador (,1%). Indonesia tidak tercatat sebagai pengekspor produk HS 6315 ke Jepang pada tahun 213. Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.5, total impor Jepang tahun 213 untuk produk HS 6315 adalah sebesar US$ 7,39 juta, atau menurun 16,8% dibanding tahun sebelumnya. 14

16 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] Tabel 2.4 Impor HS 6314 Jepang dari Dunia Periode (dalam juta US$) Rank Importir WORLD 9,13 119,12 136,43 151,2 139,12 1 Malaysia 63,6 8,74 94,29 14,97 95,13 2 China 11,54 16,38 18,89 22,92 2,87 3 Vietnam 8,56 9,9 1,72 12,47 14,64 4 Korea Selatan 5,52 8,2 8,2 6,14 5,21 5 Taiwan 1,8 2,33 2,33 2,18 1,6 ASEAN 9 Filipina,4,15,19,15,26 1 Indonesia,3,3,5,4,3 14 Thailand,3,3,1,1 Sumber: ITC (diolah) Pangsa ,4 15 1,5 3,7 1,2,2,, PERUB ,9-9,4-8,9 17,4-15,1-26,6 73, Tabel 2.5 Impor HS 6315 Jepang dari Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir WORLD Korea Selatan Vietnam Israel Taiwan Ekuador ASEAN Indonesia Sumber: ITC (diolah) Pangsa ,1 2,2 2,1,1,1 PERUB ,8-14,7 381,8-63,9-54,8 57,1-1 15

17 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] Lima negara utama pengekspor produk HS 6319 Fresh cut flowers and buds, of a kind suitable for bouquets or for ornamental purposes ke Jepang adalah Taiwan (36,3%), Belanda (17,4%), Selandia Baru (7.8%), Australia (7.7%), dan Afrika Selatan (6.9%). Indonesia tidak tercatat sebagai negara pengekspor produk HS 6319 ke Jepang. Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.6, total impor Jepang tahun 213 untuk produk HS 6319 adalah sebesar US$ 38,68 juta, atau menurun 2,6% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 2.6 Ekspor HS 6315 Jepang ke Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir WORLD Taiwan Belanda Selandia Baru Australia Afrika Selatan ASEAN 9 Malaysia Vietnam Filipina Thailand Sumber: ITC (diolah) Pangsa ,3 17,4 7,8 7,7 6,9 1,7,7,, PERUB ,6-27,2-29,2-27,5-2,7-18,2 33,5 479,6-25,4-93,6 16

18 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] Dari Tabel 2.7 dapat terlihat bahwa lima negara utama pengekspor produk HS 639 Cut flowers & flower buds for bouquets or ornamental purposes, ex fresh ke Jepang adalah Kolombia (35,9%), China (24,5%), Ekuador (2,5%), Thailand (11,2%), dan Amerika Serikat (4%). Indonesia tidak tercatat sebagai negara pengekspor produk HS 639 ke Jepang. Total impor Jepang tahun 213 untuk produk HS 639 adalah sebesar US$ 2,5 juta, atau menurun 15,4% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 2.7 Impor HS 639 Jepang dari Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir WORLD Kolombia China Ekuador Thailand Amerika Serikat ASEAN 2 Vietnam Filipina 7 4 Sumber: ITC (diolah) Pangsa ,9 24,5 2,5 11,2 4, PERUB ,4-22,5-22,4-11,5 1 33,9-37,5 Gambar 2.1 menunjukkan lima negara pengekspor utama ke Jepang dari kawasan ASEAN untuk produk HS 63 Flowers. Dalam 5 tahun belakangan ini, Indonesia berada di urutan ke-5 untuk kawasan ASEAN. 17

19 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] ribu USD Gambar 2.1 Lima negara pengekspor ke Jepang dari kawasan ASEAN untuk produk HS 63 Flowers 2.2 Potensi Pasar Produk HS 63 Flowers Jepang - Dunia Dilihat dari perbandingan nilai ekspor dan impor Jepang, dapat terlihat perbedaan yang sangat besar yang menunjukkan bahwa Jepang memiliki potensi pasar impor yang sangat besar. Gambar 2.2 menunjukkan pangsa pasar eksportir, khususnya lima negara eksportir utama produk HS 63 Flowers ke Jepang pada tahun 213. Lima negara eksportir utama produk HS 63 Flowers ke Jepang adalah Malaysia (25,8%), Kolombia (21,6%), China (11,2%), Taiwan (9,3%), dan Thailand (7,7%). 18

20 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] Others (24,3%) Malaysia (25,8%) Thailand (7,7%) Taiwan (9,3%) Kolombia (21,6%) China (11,2%) Gambar 2.2 Pangsa Pasar Eksportir produk HS 63 Flowers ke Jepang Tahun 213 Tabel 2.7 memperlihatkan potensi ekspor Indonesia untuk produk HS 63 Flowers pada tahun 213. Dengan kapasitas ekspor produk HS 63 Flowers Indonesia ke dunia sebesar US$ 8,19 juta dan nilai impor Jepang dari dunia sebesar US$ 386,9 juta, maka terlihat bahwa Indonesia masih memiliki potensi sebesar US$ 7,72 juta untuk mengekspor produk HS 63 Flowers ke Jepang pada tahun 213. HS code Tabel 2.7 Potensi Ekspor produk HS 63 Flowers Impor Jpn dr Ina Indonesia ke Jepang tahun 213 (dalam ribu US$) Ekspor Ina ke Dunia Impor Jpn dr Dunia Potensi Perdagangan Ina

21 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] Kebijakan Impor Produk HS 63 Flowers di Jepang Untuk impor produk HS 63 Flowers, regulasi yang berlaku di Jepang adalah sebagai berikut. (1) Plant Protection Act. Berdasarkan Plant Protection Act, produk yang masuk ke Jepang harus disertai dengan Phytosanitary Certificate dengan format yang sesuai dengan ketetapan International Plant Protection Convention dari negara asal yang menyatakan bahwa produk tersebut tidak mengandung bakteri penyakit dan hama. Bila pemeriksaan oleh karantina Jepang menemukan adanya bakteri penyakit atau hama pada produk, maka pengimpor bertanggung-jawab untuk memusnahkan produk tersebut. Selain itu, tidak boleh ada tanah yang melekat pada produk impor HS 63. (2) Export Trade Control Order. Regulasi ini akan berlaku bila produk yang diimpor termasuk dalam daftar spesies yang terancam punah yang dikeluarkan oleh Convention on International Trade in Endangered Species (CITES). Produk HS 63 yang perlu mendapat perhatian terutama adalah produk yang termasuk famili Orchidaceae (HS 6313) dan famili Liliaceae (HS 6315). 2.4 Saluran Distribusi produk HS 63 Flowers di Jepang Gambar 2.3 mendeskripsikan alur distribusi produk HS 63 Flowers dari produsen, lalu diekspor dan sampai kepada konsumen. Produsen produk HS 63 Flowers dapat mengekspor melalui eksportir atau langsung bertransaksi dengan importir di Jepang. 2

22 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] Importir untuk produk HS 63 di Jepang umumnya bukan general trading yang besar karena nilai transaksi untuk produk HS 63 ini tidak terlalu besar. Importir umumnya memiliki jaringan untuk mendistribusikan produk HS 63 Flowers ke wholesalers dan mass retailers, seperti supermarket dan sebagainya melalui central market. Namun, ada juga importir yang bertransaksi langsung dengan wholesalers. Produk HS 63 yang masuk ke wholesalers akan tersalur ke toko bunga atau florists, dan beberapa wholesalers ada yang langsung menjual kepada konsumen. Kemudian, produk yang masuk ke mass retailers akan tersalur langsung kepada konsumen. Foreign Manufacturers Exporters Importers Wholesalers Retailers Consumers Gambar 2.3 Saluran distribusi produk HS 63 Flowers dari luar negeri 2.5 Hambatan Lainnya Beberapa hal yang dapat menghambat peningkatan ekspor produk HS 63 Flowers ke Jepang adalah sebagai berikut. 21

23 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] (a) Pemasaran dan promosi. Pengusaha-pengusaha produk HS 63 Flowers perlu ikut dalam pameran dagang di Jepang sehingga keberadaan mereka dapat dikenal oleh pengusaha-pengusaha Jepang. (b) Meningkatnya demand dalam negeri. Semakin besarnya demand lokal di Indonesia terhadap produk HS 63 Flowers ini tentunya akan menjadi penghambat peningkatan ekspor ke luar negeri bila tidak diiringi dengan peningkatan kapasitas produksi secara keseluruhan. (c) Persaingan harga. Dari data yang terdapat di Trade Statistics of Japan, dapat terlihat bahwa rata-rata harga CIF untuk produk HS 6311 Roses dari Vietnam sebagai negara pesaing dari ASEAN adalah senilai US$ 1,46/kg, sementara rata-rata harga CIF produk dari Indonesia adalah senilai US$ 13,48/kg. Rata-rata harga CIF produk dari Kenya sebagai negara pemegang pangsa pasar terbesar untuk produk ini adalah US$ 12,29/kg. Untuk produk HS 6314 Chrysanthemums, rata-rata harga CIF produk dari Malaysia sebagai pemegang pangsa pasar terbesar untuk produk ini adalah US$ 7,39/kg, sementara produk dari Indonesia senilai US$ 9,2/kg. Harga produk dari negara-negara pesaing yang lebih murah ini dapat menjadi penghalang peningkatan ekspor Indonesia ke Jepang. (d) Jarak. Pengiriman jarak dekat seperti dari Taiwan dan Korea Selatan masih memungkinkan menggunakan kapal laut. Namun, pengiriman bunga segar dari Indonesia harus menggunakan transportasi udara. Biaya pengiriman dengan transportasi udara ini tentunya lebih mahal dibanding dengan kapal laut, sehingga akan menaikkan harga CIF produk HS 63 dari Indonesia. 22

24 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] (e) Kendala bahasa/komunikasi. Ada kendala bahasa/komunikasi antara produsen/pengusaha produk HS 63 Flowers di Indonesia dengan konsumen di Jepang karena keterbatasan pihak Jepang dalam penggunaan bahasa Inggris, dan hal ini dapat menghambat proses transaksi. (f) Menyusutnya market impor produk HS 63 Jepang. Sebagaimana terlihat pada Gambar 1.1, market impor produk HS 63 Jepang pada tahun 213 lebih kecil dibanding tahun 211 dan tahun 212. (g) Reputasi pesaing. Produk turunan HS 63 yang paling besar nilai impornya di Jepang ini adalah produk HS 6314 Chrysanthemums. Malaysia memegang 68,4% pangsa pasar impor untuk produk ini. Kualitas produk dari Malaysia ini sudah diakui oleh masyarakat Jepang. Gambar 2.4 menunjukkan contoh produk Chrysanthemums dari Malaysia yang masuk ke market Jepang. Gambar 2.4 Produk HS 6314 dari Malaysia di market Jepang 23

25 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] BAB III PELUANG DAN STRATEGI 3.1 Peluang a. Bentuk Kerjasama Dengan hubungan bilateral yang terbina baik antara Indonesia dan Jepang, Indonesia memiliki keuntungan untuk mengundang lebih banyak investor dari Jepang untuk mengembangkan produk HS 63 Flowers di Indonesia. b. Hubungan bilateral Jepang dengan negara pesaing Sejak tahun 212, hubungan bilateral Jepang dengan China tidaklah baik. Kondisi ini sedikit banyak menimbulkan keengganan dari perusahaanperusahaan Jepang untuk bertransaksi dengan China. Perusahaan-perusahaan Jepang yang saat ini bertransaksi dengan China pun tidak sedikit yang sedang mencari supplier di luar China. Kondisi ini merupakan momentum yang baik bagi Indonesia untuk mereguk pasar/share yang lebih besar di Jepang. c. Perbaikan ekonomi dalam negeri Jepang Dengan perbaikan ekonomi dalam negeri Jepang, dapat diharapkan market impor untuk produk HS 63 Flowers akan kembali meningkat. e. Kapasitas produksi Indonesia Gambar 3.1 menunjukkan kapasitas produk bunga anggrek, krisan, dan mawar di Indonesia, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik. 24

26 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] Dari Gambar 3.1 ini dapat terlihat bahwa kapasitas produksi produk HS 6314 Chrysanthemums atau bunga krisan mengalami peningkatan yang cukup besar sampai dengan tahun 212. Pada tahun 213, kapasitas produksi bunga krisan di seluruh Indonesia mencapai lebih dari 38 juta tangkai bunga per tahun. Kapasitas produksi produk HS 6311 Roses atau bunga mawar di seluruh Indonesia adalah sebanyak lebih dari 74 juta tangkai. Sementara kapasitas produksi produk HS 6313 Orchids atau bunga anggrek di seluruh Indonesia adalah sebanyak lebih dari 15 juta tangkai. Dengan kapasitas produksi yang besar, Indonesia memiliki peluang yang baik untuk meningkatkan ekspor ke Jepang. tangkai Gambar 3.1 Kapasitas produksi anggrek, krisan, dan mawar di Indonesia 25

27 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] 3.2 Strategi Dengan melihat fenomena secara umum dan mempertimbangkan peluang-peluang yang tertera di atas, hal-hal berikut direkomendasikan bagi dunia usaha Indonesia untuk dapat meningkatkan pangsa pasar untuk produk HS 63 Flowers di Jepang. a. Berpartisipasi dalam pelatihan. Petani produk HS 63 Flowers kiranya dapat proaktif mengikuti pelatihan-pelatihan yang ada untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk. b. Berpartisipasi dalam pameran dagang di Jepang. Pameran-pameran yang terkait produk HS 63 Flowers dilaksanakan setiap tahunnya di Jepang. Para pengusaha produk HS 63 Flowers di Indonesia kiranya dapat proaktif untuk berpartisipasi mengikuti pameran sehingga keberadaan perusahaan mereka dapat dikenal di Jepang. c. Proaktif untuk mengajak investor Jepang masuk ke Indonesia. Pengusaha-pengusaha di Indonesia perlu mendekati investor Jepang untuk mendirikan perusahaan bersama untuk pembudidayaan produk HS 63 ini. Investor Jepang yang baik akan membantu transfer teknologi budidaya, termasuk memilihkan sub-spesies dari produk-produk turunan HS 63 yang cocok untuk market Jepang. Usaha ini tentunya perlu ditunjang dengan regulasi yang mendukung dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 26

28 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] d. Membina terus hubungan yang baik dengan pembeli dari Jepang. Bila berhasil bertransaksi dengan importir Jepang, pengusaha produk HS 63 Flowers di Indonesia harus berusaha untuk terus menjaga kualitas produk sehingga tetap terjalin hubungan saling percaya yang baik dengan importir Jepang tersebut. e. Membina kerjasama dengan peneliti produk HS 63 Flowers ini. Perlu terus diupayakan penelitian yang dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas produk HS 63 Flowers di Indonesia. Salah satu hal yang perlu diusahakan adalah peningkatan produktivitas untuk dapat menekan biaya, sehingga meningkatkan daya saing harga produk dari Indonesia. Dari data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik, dapat terlihat bahwa masih ada perbedaan tingkat produktivitas yang signifikan antara propinsi yang satu dengan yang lain. Misalnya, untuk produktivitas bunga anggrek di propinsi Sumatera Selatan tercatat 3,2 tangkai per meter persegi. Sementara di propinsi Kalimantan Barat dapat mencapai 21,95 tangkai per meter persegi. Untuk produktivitas bunga krisan di propinsi Bali dapat mencapai 74,52 tangkai per meter persegi, sementara di propinsi Papua hanya mencapai 1,82 tangkai per meter persegi. Upaya peningkatan produktivitas perlu dilakukan bukan saja di daerah yang masih rendah tingkat produktivitasnya, namun juga di daerah-daerah yang sudah baik tingkat produktivitasnya. Pengusaha/petani produk HS 63 Flowers juga perlu berani membuka diri kepada peneliti dari luar negeri di bidang ini. 27

29 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] f. Proaktif dengan Perwakilan Dagang di Jepang. Para pengusaha produk HS 63 Flowers di Indonesia diharapkan dapat secara proaktif menghubungi perwakilan dagang luar negeri Indonesia di Jepang (Tokyo dan Osaka) untuk meminta informasi pameran dan perkembangan terkait produk HS 63 Flowers ini, maupun untuk bantuan prasarana kerjasama dengan pihak Jepang. g. Konsentrasi pengembangan dan promosi produk. Dilihat dari besar pasar market impor produk HS 63 Flowers di Jepang, dapat terlihat bahwa produk HS 6314 memiliki market impor terbesar dibanding produk-produk turunan HS 63 yang lain. Pada Tabel 2.27, dapat terlihat bahwa nilai ekspor Indonesia ke dunia untuk produk HS 6314 ini hanya sebesar US$ 772 ribu, di antaranya US$ 34 ribu untuk ekspor ke Jepang, sementara nilai impor Jepang dari dunia untuk produk HS 6314 ini adalah sebesar US$ 139,12 juta. Sebagaimana terlihat pada Gambar 3.1, Indonesia memiliki kapasitas produksi yang cukup besar untuk produk HS 6314 Chrysanthemums ini. Dengan adanya promosi yang gencar untuk produk HS 6314 ini yang diiringi dengan pengembangan produk HS 6314 yang memiliki kualitas ekspor, dapat diharapkan nilai ekspor produk HS 6314 ini dapat meningkat. Pemerintah pusat perlu mendukung konsentrasi pengembangan dan produksi produk ini dengan memberikan sarana dan prasarana untuk pengembangan kualitas dan kuantitas industri yang memproduksi produk HS 6314 ini. 28

30 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] BAB IV INFORMASI PENTING I. Kamar Dagang Jepang The Tokyo Chamber of Commerce & Industry Head Office: 3-2-2, Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 1-5, Japan Phone: Fax: Website: II. Asosiasi Terkait Produk HS 63 Flowers di Jepang Japan Cut Flower Association Fuji Bldg. 4, 5F 15-14, Sakuragaokacho, Shibuya-ku, Tokyo-15-31, Japan Phone: Fax: Website: Japan Florists Telegraph Delivery Association , Kita Shinagawa, Shinagawa-ku, Tokyo , Japan Phone: Fax: Website: Japan Flower Trade Association , Omori-minami, Ohta-ku, Tokyo , Japan Phone: Japan Rose Cut Flower Association Kyowa Bldg. 3F 2-6-5, Shiba Daimon, Minato-ku, Tokyo-14-12, Japan Phone/Fax: Website: 29

31 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] Nippon Flower Designers Association 4-5-6, Takanawa, Minato-ku, Tokyo , Japan Phone: Fax: Website: III. Daftar Importir Produk HS 63 Flowers di Jepang AN Corporation F, Kichijoji-honcho, Musashino-shi, Tokyo-18-4, Japan Phone: Fax: Website: Classic Co., Ltd F, Kojimachi, Chiyoda-ku, Tokyo-12-83, Japan Phone: Fax: Website: Create Co., Ltd , Minami Suita, Suita-shi, Osaka , Japan Phone: Fax: Website: Greenwings Japan K.K. Ena Azabudai Bldg. 3F , Azabudai, Minato-ku, Tokyo-16-41, Japan Phone: Fax: Website: greenwings.jp 3

32 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] Japan Agribio Co., Ltd. Hamamatsu Dai-ichi Seimei Nittsu Bldg. 12F 11-5, Itayamachi, Naka-ku, Hamamatsu-shi, Shizuoka , Japan Phone: Fax: Website: japanagribio.co.jp Kosato Co., Ltd. 328, Wasanaka, Wakayama-shi, Wakayama , Japan Phone: Fax: Otani Trading Co., Ltd. 463, Oyachi, Higashi-ku, Niigata-shi, Niigata , Japan Website: Suikoh Topline Co., Ltd. Topline Bldg , Yushima, Bunkyo-ku, Tokyo , Japan Phone: Fax: Website: Takii & Co., Ltd. 18, Umekoji, Inokuma, Shimogyo-ku, Kyoto , Japan Phone: Fax: Website: Yamamoto Engei 92, Nakashinko, Hobi-cho, Tahara-shi, Aichi , Japan Fax:

33 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] YMS Co., Ltd , Iguchido, Ikeda, Osaka , Japan Phone: Fax: Website: Zapper Japan Co., Ltd , Nihongi, Kumamoto-shi, Kumamoto-86-51, Japan Phone: Fax: Website: IV. Daftar Pameran Terkait Produk HS 63 Flowers di Jepang Flower Dream Website: Phone: International Flower Expo Website: Phone: Japan Flower & Garden Show Website: Phone: V. Perwakilan Indonesia di Jepang KBRI Tokyo Duta Besar: Bpk. Yusron Ihza Mahendra Atase Perdagangan: Ibu Julia Gustaria Silalahi 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo , Japan Phone: Fax: Website: 32

34 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] KJRI Osaka Kuasa Usaha Ad Interim: Bpk. Bambang Soegianto Resona Senba Building 6 th Floor , Minami Senba, Chuo-ku, Osaka , Japan Phone: Fax: kjri-osaka@indonesia-osaka.org Website: ITPC Osaka Kepala: Ibu Rosiana Christina Frederick Wakil Kepala: Bpk. Eko Priyantoro Matsushita IMP Bld. 2F 1-3-7, Shiromi, Chuo-ku, Osaka , Japan Phone: Fax: Website: 33

35 [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] REFERENSI Badan Pusat Statistik notab=42 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Buku Tarif Kepabeanan Indonesia, Tahun 212. International Trade Center. Japan Customs, Juli 214, Japan External Trade Organization (JETRO) World Tariff. 34