MARKET BRIEF SWEATER HS-6110

Transkripsi

1 MARKET BRIEF SWEATER HS-6110 ITPC OSAKA 2015

2 EKSEKUTIF SUMMARY Hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang memberikan peluang bisnis bagi produsen pakaian di Indonesia untuk mengekspor produknya ke Jepang. Khususnya produk sweater, Indonesia memliki peluas bisnis yang baik di Jepang karena Jepang memiliki daerah yang beriklim dingin dan dimana penduduk di Jepang akan banyak membutuhkan pakaian hangat, salah satunya sweater. Kualitas produksi sweater Indonesia pun tidak kalah bersaing dengan produk dari negara lainnya karena Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan berkualitas. Market brief tentang sweater dengan HS code 6110 ini dibuat sebagai rekomendasi dan panduan bagi produsen sweater di Indonesia dalam perencanaan ekspor produk sweaternya ke Jepang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. i

3 DAFTAR ISI Executive Summary i Daftar Isi ii BAB 1 POTENSI PASAR JEPANG 1 1. Tentang Masyarakat Jepang dan Sweater 1 2. Jenis Sweater 2 3. Ekspor dan Impor Sweater Jepang Dunia 3 4. Potensi Pasar Ekspor Sweater Jepang 5 5. Kebijakan Impor Sweater Jepang 7 6. Saluran Distribusi Sweater Jepang 8 7. Hambatan Lainnya 9 BAB II PELUANG Konsumer Sweater Indonesia Pemasok Sweater di Jepang Harga Sweater di pasar Jepang Sweater asal Indonesia dibandingkan negara lain 15 BAB II STRATEGI Strategi memasuki pasar Jepang Trend Sweater di Jepang Rekomendasi 20 Informasi Penting 21 Referensi 27 ii

4 BAB I POTENSI PASAR JEPANG 1.1 Tentang Masyarakat Jepang dan Sweater Jepang memiliki pembagian empat musim dengan perbedaan iklim yang mencolok antara wilayah utara dan selatan. Pada saat musim dingin tiba, Jepang bagian utara seperti Hokkaido mengalami musim salju, namun sebaliknya Jepang bagian selatan beriklim subtropis. Iklim Jepang terbagi atas enam zona Iklim yang diantaranya wilayah Hokkaido, dataran tinggi tengah, dan Samudra Pasifik mengalami musim dingin dan salju. Pakaian hangat, salah satunya sweater, menjadi pakaian yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Jepang saat musim dingin tiba dikarenakan bahan material pembuatnya yang hangat dan nyaman untuk dipakai di suhu kurang dari 20 derajat celcius. Sweater merupakan pakaian yang didesain untuk menghangatkan tubuh. Walaupun demikian, di jaman modern seperti sekarang ini banyak sekali diproduksi sweater berbahan tipis dan tidak panas serta nyaman untuk dikenakan pada saat musim panas. Di Jepang khususnya, sweater berbahan katun tipis banyak dikenakan masyarakat Jepang saat musim panas Pasar Domestik dan Pola Konsumen Jepang Sweater termasuk dalam kategori pakaian. Pasar pakaian di Jepang telah dikenal sebagai pasar pakaian terbesar di dunia jika dilihat dari jumlah penjualannya. Menurut laporan yang dipublikasikan oleh Japan Textiles Importer s Association (JTIA), ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dari pasar pakaian Jepang: 1

5 1. Pasar pakaian Jepang merupakan pasar yang menggunakan teknologi sangat canggih, informatif, serta supply yang membutuhkan small-lot dan sistem pengiriman dengan metode short supply cycle. 2. Pasar Jepang sangat kompetitif. 3. Permintaan kualitas tinggi dari konsumen. 4. Terdapat peningkatan SPA (Speciality store retailer of Private label Apparel) trend. 1.2 Jenis Sweater Sweater atau yang juga sering disebut sebagai cardigan, pullover, jumper, jersey adalah pakaian yang menggunakan bahan yang cenderung berat untuk menutupi badan dan lengan. Sweater biasanya dipakai di atas kemeja, blus, atau kaos. Dahulu kala, sweater secara tradisional hanya dibuat dari benang wool saja. Namun di jaman modern seperti saat ini, sweater sudah banyak diproduksi menggunakan benang sintetis, katun dan bahan campuran lainnya. (Gambar 1.1) (Gambar 1.2) 2

6 Sweater diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu cardigan dan pullover. Perbedaan dasar dari kedua kategori tersebut dapat diihat pada bagian depan sweater. Cardigan memiliki bagian depan terbuka dan pada umumnya memiliki kancing atau ritsleting untuk dapat menutup dan membuka bagian tersebut (Gambar 1.1). Namun untuk jenis pullover, bagian depan tidak terbuka dan kadang dikenal dengan sebutan lain seperti jumper atau jersey (Gambar 1.2). Beberapa jenis sweater lainnya seperti model rompi, dapat dikategorikan sebagai cardigan (Gambar 1.3) atau pullover (Gambar 1.4) tergantung pada bagian depan rompi tersebut. (Gambar 1.3) (Gambar1.4) 1.3 Ekspor dan Impor Sweater Jepang - Dunia Ekspor Jepang ke Dunia Tabel 1.1 memaparkan nilai ekspor sweater Jepang ke dunia selama 5 tahun terakhir. Terlihat bahwa nilai ekspor sweater dari Jepang relatif kecil dan terus mengalami penurunan dari tahun 2010 sampai Tujuan ekspor utama sweater Jepang pada tahun 2014 adalah Cina dan Vietnam, selain itu Jepang juga melakukan 3

7 kegiatan ekspor ke Indonesia dengan nilai yang cenderung mengalami kenaikan dari tahun 2010 sampai Tabel 1.1 : Ekspor Sweater Jepang ke Dunia Tahun (dalam satuan ribu USD) Importers Exported 2010 Exported 2011 Exported 2012 Exported 2013 Exported 2014 World China Viet Nam Indonesia Hong Kong, China Thailand Korea, Republic of United States of America Taipei, Chinese Philippines Germany Impor Jepang dari Dunia Berdasarkan tabel 1.2 tentang nilai impor sweater Jepang dari dunia, terlihat bahwa selama 5 tahun terakhir nilai impor sweater mengalami kenaikan dari sekitar 11 juta USD pada tahun 2010 menjadi 15 juta USD pada tahun Negara eksportir sweater terbesar adalah Cina dengan nilai 50 juta USD pada tahun 2014, disusul oleh Korea dengan nilai 32 juta USD. Negara eksportir sweater lainnya adalah Italia, Taipei, Thailand, America, Malta, Indonesia, Jerman, dan Perancis. Nilai ekspor sweater Indonesia ke Jepang meningkat dari tahun 2010 sampai tahun Namun, nilai ekspor sweater Indonesia ke Jepang sempat menurun dari tahun 2013 sampai tahun

8 Tabel 1.2 : Impor Sweater Jepang dari Dunia Tahun (dalam satuan ribu USD) Exporters Imported 2010 Imported 2011 Imported 2012 Imported 2013 Imported 2014 World China Korea, Republic of Italy Taipei, Chinese Thailand United States of America Malta Indonesia Germany France Potensi Pasar Ekspor Sweater Jepang Dari pembahasan 1.3 mengenai ekspor dan impor sweater, Jepang lebih cenderung mengekspor sweater dari pada mengimpor, khususnya ekspor ke Cina pada tahun Tak hanya dengan Cina, Jepang pun lebih cenderung mengekspor sweater ke Indonesia daripada mengimpor dari Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari Gambar 1.5, Gambar 1.6, dan Gambar 1.7 yang menunjukkan ekspor impor sweater Jepang- Indonesia. Selama periode 4 tahun dari 2012 sampai 2014, ekspor sweater Indonesia ke Jepang mengalami kenaikan dari nilai 89 juta USD ke 109 juta USD walaupun sempat terjadi penurunan dari tahun 2013 ke tahun

9 Japan's imports from Indonesia Jerseys, pullovers, cardigans, etc, knitted or crocheted HS-6110 (dalam satuan ribu USD) (Gambar1.5) Value in Value in 2013 Value in 2014 Indonesia Exports' to The World Jerseys, pullovers, cardigans, etc, knitted or crocheted HS-6110 (dalam satuan ribu USD) (Gambar1.6) Value in 2012 Value in 2013 Value in

10 Japan's imports to The World Jerseys, pullovers, cardigans, etc, knitted or crocheted HS-6110 dalam satuan ribu USD (Gambar1.7) Value in 2012 Value in 2013 Value in Kebijakan Impor Sweater Jepang Sweater termasuk dalam kategori apparel, dimana dalam mengimpor produk sweater harus sesuai dengan peraturan-peraturan yang mengacu pada peraturan impor apparel seperti di bawah ini: 1. Customs Tariff Act (sistem tarif kuota). Tarif kuota diberlakukan pada sepatu kulit, dan artikel yang terbuat dari kulit (termasuk sarung tangan kulit). Eksportir yang menggunakan kuota akan kenakan tarif bea masuk rendah (primary rate). Aplikasi permohonan kuota diajukan kepada Minister of Economy, Trade and Industry. 2. Larangan terhadap importasi produk tekstil dengan merek palsu/tiruan, hukuman berupa denda dan penjara. 3. Foreign Exchange and Foreign Trade Act. Aturan importasi produk yang terbuat dari hewan ataupun tanaman (produk terbuat dari kulit) berdasarkan lampiran pada Convention on International Trade in Endangered Species (CITES). 7

11 4. Wildlife Protection and Proper Hunting Act. Diwajibkan menyertakan sertifikat ekspor atau sertifikat penangkapan legal yang dikeluarkan pemerintah eksportir bagi produk yang terbuat dari kulit dan bulu binatang. 5. Act on Domestic Animal Infectious Diseases Control. Bagi produk yang terbuat dari tulang, bulu atau rambut binatang terutama jenis hewan yang menyebarkan penyakit tertentu, peraturan ini mewajibkan pemerintah eksportir menerbitkan sertifikat yang menyatakan sebagai produk karantina (designated quarantine items). 1.6 Saluran Distribusi Sweater Jepang Gambar 1.8 mengilustrasikan alur distribusi produk apparel (termasuk sweater) di Jepang. Produk dapat masuk ke Jepang melalui 4 (empat) cara yaitu: (i) Pabrik Domestik Jepang, (ii) Perusahaan dagang ekspor impor, (iii) Perwakilan perusahaan Jepang di luar negeri atau agen impor, dan (iv) secara langsung dari Department Stores, Butik, ataupun toko ritel lainnya. Importir no. 1 sampai 3 akan bermuara ke toko ritel yang nantinya akan menjual produk apparel tersebut kepada konsumen. 8

12 (Gambar 1.8) 1.7 Hambatan Lainnya 1. Tariff Barriers Dari Tabel 1.3 dapat diketahui bahwa bagi pengusaha Indonesia yang mengekspor produk HS 6110 yang menggunakan skema Indonesia-Japan EPA sudah tidak dikenakan tarif bea masuk oleh Jepang. Apabila menggunakan skema IJEPA maka Form SKA (Surat Keterangan Asal) yang digunakan adalah Form-IJEPA. Namun apabila pengusaha Indonesia tidak menggunakan dua skema tersebut maka akan dikenakan tarif bea masuk WTO. Tabel 1.3 : Tarif Bea HS 6110 Statistical code Description Tariff rate Tariff rate (EPA) H.S. code General WTO LDC Indonesia 61.1 Jerseys, pullovers, cardigans, waistcoats and similar articles, knitted or crocheted. 9

13 Of wool Of wool or fine animal hair 10 1 Containing embroidery or lace, or figured 16.80% 10.90% Free Free 20 2 Other 14% 10.90% Free Free Of Kashmir (cashmere) goats 10 1 Containing embroidery or lace, or figured 16.80% 10.90% Free Free 20 2 Other 14% 10.90% Free Free Other 10 1 Containing embroidery or lace, or figured 16.80% 10.90% Free Free 20 2 Other 14% 10.90% Free Free Of cotton 1 Containing embroidery or lace, or figured 16.80% 10.90% Free 11 - Sweat shirts Free 19 - Other Free 2 Other 14% Free 21 - Sweat shirts 10.90% Free 29 - Other 9.10% Free Of man-made fibres 1 Containing embroidery or lace, or figured 16.80% 10.90% Free 11 - Sweat shirts Free - Other -- Of synthetic fibres --- Acrylic or modacrylic Acrylic Free Modacrylic Free Of polyesters Free Of other synthetic fibres Free Of artificial fibres Free 2 Other 14% Free 21 - Sweat shirts 10.90% Free - Other -- Of synthetic fibres --- Acrylic or modacrylic Acrylic 9.10% Free 10

14 Modacrylic 10.90% Free Of polyesters 10.90% Free Of other synthetic fibres 10.90% Free Of artificial fibres 10.90% Free Of other textile materials 10 1 Containing embroidery or lace, or figured 16.80% 10.90% Free Free 20 2 Other 14% 10.90% Free Free 2. Nontariff Barriers Clothing markings menjadi hal utama yang perlu diperhatikan ketika memasuki pasar Jepang. Terdapat dua hal penting dalam clothing markings, yaitu Misleading Representations of Country of Origin dan Quality Indication. 1. Mengenai indikasi dari negara asal (negara atau daerah dimana sweater dijahit), di dalam Article 71 dari Customs Act menyatakan bahwa barang yang diimpor masuk ke Jepang dengan kesalahan penulisan negara asal tidak akan diterima sebagai barang impor oleh Custom Jepang. Selain itu, Act Againts Unjustifiable Premiums and Misleading Representations yang disahkan oleh Fair Trade Commisions, melarang barang impor masuk ke Jepang jika terdapat kesalahan pada keterangan negara asal pada barang impor tersebut. 2. Di dalam penjualan clothing di Jepang, Household Goods Quality Labeling Law menghendaki produsen, pada saat penjualan unit di pasar Jepang, untuk menuliskan (a) keterangan komposisi dari bahan, yang menunjukkan persentasi bahan dasar yang digunakan pada barang tersebut, dan (b) Care Labeling Using Symbols, yang menunjukkan bagaimanan penanganan dan pencucian di rumah. Produsen juga diminta untuk menuliskan kontak dan nama yang bisa dihubungi ketika ada masalah dalam penanganan unit. Hambatan lainnya adalah harga. Cina dikenal negara pengekspor terbesar di Dunia dalam berbagai bidang, salah satunya produk sweater. Reputasi Cina dalam 11

15 bidang tekstil yang dapat menjual berbagai produk dengan harga rendah sulit ditandingi produsen Indonesia. Namun, apabila Indonesia dapat bersaing dengan harga yang lebih kompetitif dan berkualitas dari pada produk sweater dari Cina, maka Indonesia dapat meningkatkan pangsa pangsa produk sweater. 12

16 BAB II PELUANG 2.1 Konsumer Sweater Indonesia Sweater buatan Indonesia yang masuk ke pasar Jepang cenderung lebih memusatkan pemasarannya pada kalangan usia remaja. Dari beberapa contoh sweater yang bisa dilihat pada Gambar 2.1 dan Gambar 2.2, dapat dilihat bahwa desain sweater buatan Indonesia yang dipasarkan di Jepang mengikuti trend fashion anak muda yang sedang berkembang saat ini. Produsen sweater Indonesia disarankan untuk bisa lebih memperluas target pemasaran menjadi kalangan usia menengah keatas. Banyaknya kalangan usia menengah keatas yang tinggal di Jepang menjadi salah satu alasan mengapa pentingnya memperluas target pemasaran. 2.2 Pemasok Sweater di Jepang Cina merupakan negara pengekspor terbesar dengan nilai share 87.2% dari total sweater yang diimpor oleh Jepang. Jika dilihat pada Tabel 2.1, terdapat penurunan share dari Cina dari tahun 2010 ke tahun 2014 sebesar 11%. Indonesia sendiri mengalami peningkatan share value selama 5 tahun ke belakang dari 0.6% menjadi 2.8% di tahun Tabel 2.1 : Negara-Negara Pemasok Sweater ke Jepang Exporters Share in Japan's Imported, % in 2010 Share in Japan's Imported, % in 2011 Share in Japan's Imported, % in 2012 Share in Japan's Imported, % in 2013 Share in Japan's Imported, % in 2014 World China Viet Nam

17 Indonesia Thailand Bangladesh Italy Cambodia Korea, Republic of Malaysia Philippines Harga Sweater di Jepang Pemberian harga penjualan unit bergantung pada jumlah stock dan permintaan. Jika dilihat dari table 2.2, Korea memiliki penawaran harga yang paling rendah diantara pemasok lainnya. Cina yang termasuk pemasok sweater terbesar ke Jepang memiliki harga hamper 3 kali lipat dari Korea. Harga sweater dari Indonesia masih dapat bersaing dengan Cina di tahun Hal ini dapat menjadikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor sweater ke Jepang diarenakan harga sweater Indonesia bersaing dengan Cina. Negara-negara pemasok sweater lainnya yang menjadi saingan bagi Indonesia adalah Bangladesh dan Malaysia. Tabel 2.2: Struktur harga dari Sweater Impor di Jepang (USD/tons) Exporters 2010 Imported unit value, US Dollar/Tons 2011 Imported unit value, US Dollar/Tons 2012 Imported unit value, US Dollar/Tons 2013 Imported unit value, US Dollar/Tons 2014 Imported unit value, US Dollar/Tons Imported 2014, US Dollar thousand Imported quantity in 2014, Tons World China Viet Nam Italy Indonesia Cambodia Bangladesh Thailand United Kingdom Malaysia Korea, Republic of

18 2.4 Sweater asal Indonesia dibandingkan negara Lain Sweater buatan Indonesia yang ada di pasar Jepang pada umumnya masih sangat jarang. Hanya beberapa toko saja yang menjual sweater buatan Indonesia. Sweater asal Cina dan Bangladesh mendominasi pasar Jepang saat ini. Namun begitu, tidak ada perbedaan yang begitu signifikan antara sweater asal Indonesia dan Cina maupun Bangladesh. Kualitas sweater asal Indonesia tergolong bagus dan rapih jahitannya. Desainnya pun modern dan mengikuti fashion yang sedang berkembang seperti pada Gambar 2.1 dan Gambar 2.2. Namun, sweater asal Indonesia tidak begitu memiliki banyak pilihan model. Mungkin hal ini dikarenakan masih sangat jarang sweater asal Indonesia dipasarkan di Jepang. Sebagai perbandingan, kami tampilkan beberapa contoh model sweater impor dari beberapa negara lain yang mendominasi pasar Jepang (Gambar 2.3, Gambar 2.4, dan Gambar 2.5). Gambar 2.1. Sweater impor dari Indonesia 15

19 Gambar 2.2. Sweater impor asal Indonesia Gambar 2.3. Sweater impor asal Bangladesh 16

20 Gambar 2.4. Sweater impor asal Kamboja Gambar 2.5. Sweater impor asal Cina 17

21 BAB III STRATEGI 3.1 Strategi Memasuki Pasar Jepang Guna mempertahankan dan meningkatkan keunggulan produk sweater Indonesia dan dapat bersaing dengan negara pesaing lainnya, pengusaha Indonesia hendaknya dapat melakukan beberapa hal berikut: 1. Mengikuti pameran tekstil dan produk tekstil yang banyak diselenggarakan setiap tahunnya di Jepang. Pameran tersebut diikuti oleh beberapa industry dari negara pengekspor pakaian, salah satunya sweater. Pengusaha tekstil Indonesia maupun asosiasi terkait diharapkan untuk dapat berpartisipasi dalam setiap kegiatan pameran untuk mempromosikan produk pakaian, khususnya sweater, dari Indonesia. 2. Para pengusaha, skala menengah maupun kecil, diharapkan aktif mengikuti perkembangan pasar apparel dari Perwakilan Perdagangan Luar Negeri Indonesia di Jepang, dalam hal ini melalui Atase Perdagangan KBRI Tokyo maupun ITPC Osaka. 3. Para pengusaha diharapkan untuk kontrol kualitan setiap produk yang akan di kirim ke Jepang. Kontrol kualitas diperlukan dalam setiap tahapan produksi dan pengiriman sampai produk tersebut sampai pada konsumen di Jepang. Berikut upcoming pameran sweater di Jepang: Japan Best knit Selection 2015, 9 Desember 2015 (10:00-18:00), 10 Desember (10:00-17:00), Tokyo International Forum Exhibition Hall 2 (Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 3-5-1), link: 18

22 3.2 Trend Sweater di Jepang Sweater banyak digemari oleh masyarakat Jepang, khususnya kalangan anak muda. Sweater biasa digunakan untuk pakaian sehari-hari di musim dengan suhu yang tidak terlalu panas. Sweater sudah menjadi trend fashion bagi anak muda untuk ke sekolah dan dipakai di atas seragam sekolah mereka. Trend fashion ini sering disebut dengan istilah school sweater. Model sweater yang mereka gunakan untuk sekolah adalah model rompi (Gambar 3.1) dan pullover (Gambar 3.2). Trend fashion school sweater ini dulunya hanya dipakai pelajar untuk pergi ke sekolah saja. Namun sekarang, school sweater banyak dijadikan trend fashion dan bukan hanya digunakan untuk pergi ke sekolah saja. (Gambar 3.1) (Gambar 3.2) Jenis sweater dengan model turtle neck atau bagian leher yang tinggi menjadi pilihan utama bagi wanita Jepang. Sweater yang terbuat dari wool, cashmere, campuran bulu domba dan cashmere, mohair, dan silk-mohair memiliki permintaan 19

23 yang sangat tinggi di Jepang. Sweater dengan warna dasar hitam atau putih yang solid dan warna yang tidak mencolok seperti krem, abu-abu, coklat juga lebih disukai oleh pasar Jepang. 3.3 Rekomendasi Negara Cina memiliki penawaran harga yang cukup kompetitif namun dengan kualitas yang tinggi pula. Untuk menyaingi negara pengekspor terbesar ini, produk sweater Indonesia harus memiliki kelebihan tambahan yang dapat menarik konsumen Jepang. Secara garis besar, terdapat dua kategori produk dari fashion yaitu Inexpensive Casual Items dan High-end Items. Meskipun diantara keduanya terdapat perbedaan pada ukuran pasar, namun keduanya memiliki tingkat permintaan yang sangat kuat. Produsen Indonesia harus dapat menidentifikasi di bidang yang mana produk mereka dapat memenuhi syarat pasar yang ada dan dapat menetapkan target konsumen yang tepat. Dengan kata lain, pilihannya adalah 1) Mendirikan pabrik Original Equipment Manufacturing (OEM) atau 2) Mengekspor Made in Indonesia produk. Trend fashion, tradisional maupun modern, menjadi faktor penting dalam mengekspresikan image dari negara pengekspor. Negara Cina telah sukses memberikan image harga murah dengan kualitas tinggi terhadap konsumen Jepang. Maka dari itu, produsen sweater Indonesia harus dapat memberikan image yang baik bagi produk ekspornya terhadap konsumen Jepang dan, disaat yang sama, dapat membedakan karakter produknya dari produk yang diekspor oleh negara Cina. 20

24 BAB IV INFORMASI PENTING 4.1. TPO dan/atau Kedutaan Jepang di Indonesia Kedutaan Besar Jepang Jakarta Duta Besar: Yoshinori KATORI Jl. M.H. Thamrin Kav. 24, Jakarta Pusat 10350, Indonesia Telepon: (62-21) Fax: (62-21) Website: Konsulat Jenderal Jepang Jakarta Konsul Jenderal: Yoshihiro TAKESHITA Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta Pusat 10350, Indonesia Telepon: (62-21) Fax: (62-21) Konsulat Jenderal Jepang Surabaya Konsul Jenderal: Masaaki TAKANO Jl. Sumatera No. 93, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia Telepon: (62-31) Fax: (62-31) Konsulat Jenderal Jepang Medan Konsul Jenderal: Hiroshi HASHI Wisma BII, Lantai 5, Jl. Diponegoro No. 18, Medan, Sumatera Utara, Indonesia Telepon: (62-61) Fax: (62-61) Konsulat Jenderal Jepang Makassar Konsul Jenderal: Noboru NOMURA Jl. Jenderal Sudirman No. 31, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia Telepon: (62-411) , Fax: (62-411) Konsulat Jenderal Jepang Denpasar Konsul Jenderal: Minoru SHIROTA Jl. Raya Puputan No. 170, Renon, Denpasar, Bali, Indonesia Telepon: (62-361) Fax: (62-361)

25 4.2. Kamar Dagang Jepang Tokyo Chamber of Commerce & Industry (HQ) Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo , Japan Telepon: (813) Fax: (813) Website: Fukuyama Chamber of Commerce & Industry Nishimachi, Fukuyama City, Hiroshima , Japan Telepon: (818) Fax: (818) Website: Hiroshima Chamber of Commerce & Industry 44 Matomachi-5-chome, Naka-ku, Hiroshima 730, Japan Telepon: (818) Fax: (818) Website: Kawasaki Chamber of Commerce & Industry 11-2 Ekimae Honcho, Kawasaki-ku, Kawasaki 210, Japan Telepon: (814) Fax: (814) Website: Kyoto Chamber of Commerce & Industry 240 Shoshoicho Ebisugawa-agaru Karasumadori, Nakakyo-ku 604, Japan Telepon: (817) Fax: (817)

26 Website: Osaka Chamber of Commerce & Industry 2-8 Honmachi-bashi, Chuo-ku, Osaka , Japan Telepon: (816) Fax: (816) Website: Okinawa Chamber of Commerce & Industry Chuo-4-chome, Okinawa-shi 904, Japan Telepon: (819) Fax: (819) Website: Nagahama Chamber of Commerce & Industry 10-1 Takada-cho, Nagahama, Shiga , Japan Telepon: (817) Fax: (817) Website: Asosiasi Tekstil di Jepang Nama Organisasi Web Site Japan Spinners' Association Japan Chemical Fibers Association 23

27 Japan Wool Industry Association www7.ocn.ne.jp/~ yobokai Japan Cotton & Staple Fiber Weavers' Association p Japan Silk & Synthetic Fabric Industrial Federation m Japan Worsted & Woollen Weavers Association Japan Textile Finishers' Association jp Japan Wool Dyers' & Finishers' Association Japan Knitting Industry Association Japan Socks & Stockings Manufacturers Association Japan Export Clothing Manufacturers Association Japan Textiles Exporters Association Federation of Japan Textile Fabric Wholesalers' Association Federation of Japan Yarn Twisters Association Japan Linen, Ramie & Jute Spinners' Association Japan Textile Dyeing & Printing Association Japan Towel Industrial Association 24

28 Japan Net Manufacturers Association The Japan Textiles Importers Association Japan Apparel Fashion Industry Council Nippon Interior Fabrics Association Japan Women's & Children's Wear Manufactures' Association Federation of Japan Apparel Industrial Association nippiren.com Federation of Japan Apparel Sewing Industry Association Nihon Body Fashion Association Japan Textile Evaluation Technology Council p Daftar Pameran Tekstil di Jepang Japan Fashion Week in Tokyo Kobe Collection Sponsored by Council of Fashion Fashion event focusing on young designers JFW International Fashion fair Sponsored by Senken Shimbun 4.5. Perwakilan Indonesia di Jepang KBRI Tokyo Duta Besar: Yusron Ihza Mahendra 25

29 Atase Perdagangan: Julia Silalahi Higashigotanda, Shinagawa-ku, Tokyo , Japan Telepon: (813) Fax: (813) Website: KJRI Osaka KUAI: Wisnu Edi Pratignyo Resona Semba Building 6F, Minami Semba, Chuo-ku, Osaka , Japan Telepon: (816) Fax: (816) Website: ITPC Osaka Kepala: Hotmida Purba Wakil: Adhi Kusuma Yudha Halim Matsushita IMP Bld. 2F, Shiromi, Chuo-ku, Osaka , Japan Telepon: (816) Fax: (816) Website:

30 REFERENSI ITC Trade Map WITS Data Base Japan Tekstil Federation (JTF) Japan Chamber of Commerce & Industries World Fact Book of CIA World Trade Organization Ministry of Economy, Trade, and Industry, Japan Japan Textile Importers Association (JTIA) Observatory of Economic Complexity JETRO 27