MARKET BRIEF: HS 2701 COAL Atase Perdagangan Tokyo
|
|
- Shinta Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 213 4 MARKET BRIEF: HS 271 COAL Atase Perdagangan Tokyo [HS 271 Coal; briquettes, ovoids and similar solid fuels manufactured from coal] [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
2 [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Daftar Isi Kata Pengantar 2 Peta Jepang 3 I. Pendahuluan Pemilihan Produk Profil Jepang 8 II. Potensi Pasar Jepang Ekspor Impor Produk HS 271 Jepang - Dunia Potensi Pasar Ekspor Produk HS 271 ke Jepang Kebijakan Impor Produk HS 271 di Jepang Saluran Distribusi Produk HS 271 di Jepang Hambatan Lainnya 2 III. Peluang dan Strategi Peluang Strategi 23 IV. Informasi Penting 26 Referensi 29 Lampiran I. Tabel Tarif Bea Masuk dari Indonesia 3 1
3 [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Kata Pengantar Dengan ucapan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, laporan yang berjudul "Market Brief HS 271 Coal" telah selesai disusun. Laporan ini memberikan gambaran potensi pasar produk batubara di Jepang dengan mengacu pada "Outline Market Market Brief" yang telah ditetapkan. Adapun latar belakang dibuatnya laporan ini adalah adanya dinamika perkembangan pasar di negara akreditasi dimana tingkat persaingan menjadi semakin kompetitif diantara negara-negara pemasok. Oleh karena itu, agar Indonesia dapat meningkatkan daya saing maka diperlukan informasi terkini terkait kondisi di lapangan produk HS 271 yang potensial bagi peningkatan ekspor Indonesia. Semoga laporan market brief produk HS 271 ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama para pengusaha/ eksportir yang bergerak di sektor produk batubara dan juga para pemangku kepentingan serta instansi terkait dalam menentukan strategi pemasaran dan pengambilan kebijakan terkait sehingga pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan ekspor produk non migas Indonesia ke pasar luar negeri khususnya Jepang. Tokyo, April 213 2
4 [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] PETA JEPANG 3
5 [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pemilihan Produk Produk HS 271, batu bara sangat dibutuhkan oleh negara Jepang untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Pada tahun 212, Jepang mengkonsumsi lebih dari 18 juta ton batubara dan merupakan negara pengimpor batu bara kedua terbesar di dunia setelah China. Definisi HS 271 dalam Buku Tarif Kepabeanan Indonesia 212 adalah "Batu bara; briket, ovoid dan bahan bakar padat semacam itu dibuat dari batu bara." Produk turunan HS 271 berdasarkan Buku Tarif Kepabeanan Indonesia 212 dapat dilihat dalam Tabel 1.1. Tabel 1.1 Komoditi Turunan HS 271 (BTKI 212) HS Code Deskripsi Description - Batu bara, dihancurkan maupun tidak, tetapi tidak diaglomerasi: - Coal, whether or not pulverised, but not agglomerated: Antrasit - - Anthracite Bituminous coal - - Bituminous coal Batu bara bahan bakar Coking coal 271,12, Lain-lain Other Batu bara lainnya - - Other coal Briket, ovoid dan bahan bakar padat semacam itu dibuat dari batu bara - Briquettes, ovoids and similar solid fules manufactured from coal Antrasit merupakan batu bara dengan kadar karbon tertinggi, yaitu di atas 85% dalam keadaan kering dan bebas abu (dry ash-free basis). Antrasit memiliki nilai kalor (heating value) lebih dari 5,7 kcal/kg. Gambar 1.1 menunjukkan contoh gambar Antrasit. 4
6 [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Gambar 1.1 Antrasit Gambar 1.2 menunjukkan contoh gambar Bituminous coal. Jenis batu bara ini memiliki kadar karbon yang lebih rendah dibanding dengan Antrasit. Bituminous coal dapat dibagi menjadi 2, yaitu steaming coal atau thermal coal, dan coking coal atau metallurgical coal. Steaming coal umumnya digunakan untuk pembangkit tenaga listrik, sementara coking coal yang memiliki kadar karbon yang lebih tinggi dan kadar sulfur dan fosfor yang lebih rendah dibanding steaming coal digunakan untuk proses pembuatan kokas yang dibutuhkan dalam pembuatan besi dan baja. Jenis batu bara yang banyak diekspor dari Indonesia ke Jepang adalah steaming coal. Gambar 1.2 Bituminous 5
7 [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Batu bara jenis lainnya adalah Sub-Bituminous dan Lignite (lihat Gambar 1.3 dan Gambar 1.4). Tabel 1.2 menunjukkan komponen dan nilai kalor dari masing-masing jenis batu bara. Gambar 1.3 Sub-Bituminous Gambar 1.4 Lignite Tabel 1.2 Komponen dan nilai kalor dari berbagai jenis batu bara Antrasit Bituminous Sub-Bituminous Lignite Caloric value (kcal/kg) > 5.7 > < Moisture < 15% 2-15% 1-45% 3-6% Fixed Carbon 85-98% 45-85% 35-45% 25-35% Ash 1-2% 3-12% 1% 1-5% Sulfur.6-.8%.7-4.% < 2%.4-1.% 6
8 [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Tabel 1.3 menunjukkan kategorisasi berdasarkan standar yang ditetapkan oleh American Society for Testing and Materials (ASTM). Produk turunan HS 271 yang digunakan dalam data statistik yang dikeluarkan oleh Japan Customs dapat dilihat dalam Tabel 1.4. Tabel 1.3 Kategorisasi batubara (ASTM) HS Code Tabel 1.4 Komoditi Turunan HS 271 (Japan Customs) Description Anthracite Bituminous coal - containing not more than 8% of ash calculated on the dry weight - coking coal, heavy Bituminous coal - containing not more than 8% of ash calculated on the dry weight - other Bituminous coal - other - coking coal, heavy 271,12-92 Bituminous coal - other - other coking coal Bituminous coal - other - other Other coal - containing not more than 8% of ash calculated on the dry weight Other coal - other Briquettes, ovoids and similar solid fules manufactured from coal 7
9 [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Indonesia adalah negara produsen batu bara yang diperkirakan memiliki cadangan batu bara lebih dari 21 milyar ton. Indonesia tercatat memproduksi 317 juta ton batu bara dalam tahun 211 dengan 79 juta ton untuk konsumsi dalam negeri dan 248 juta ton diekspor ke luar negeri. Volume ini menempatkan Indonesia sebagai negara pengekspor batu bara terbesar kedua di dunia setelah Australia. Konsumsi dalam negeri diperkirakan akan terus meningkat, namun dengan proyeksi pertambahan produksi 1,5% per tahun, kapasitas ekspor 24 juta ton per tahun tetap dapat dipertahankan. Jepang juga memiliki cadangan batu bara yang tidak sedikit, namun karena tingginya biaya produksi dalam negeri, jumlah produksi batu bara di Jepang tercatat hanya 1,3 juta ton pada tahun 211 sehingga kebutuhan batu bara Jepang sangat bergantung pada ekspor. Dengan adanya desakan dari rakyat Jepang untuk mengurangi penggunaan reaktor nuklir, diperkirakan kebutuhan akan batu bara akan semakin meningkat. Hal ini memberikan peluang bagi Indonesia untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar di Jepang. pada Bab II. Analisa mengenai produk HS 271 di pasar Jepang akan disampaikan 1.2 Profil Jepang Jepang adalah negara kepulauan yang juga memiliki julukan sebagai negara Matahari Terbit dan negeri Sakura. Jepang yang beribukota di Tokyo merupakan negara industri dengan GDP terbesar ke-3 setelah Amerika Serikat dan China. Sistem pemerintahan Jepang adalah monarki konstitusional dengan sistem parlementer, dengan kaisar (tennō heika) sebagai kepala negara, dan 8
10 [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] perdana menteri sebagai kepala pemerintahan yang dipilih oleh parlemen. Parlemen di Jepang terdiri dari dua majelis: Majelis Rendah Jepang (House of Representatives) dan Majelis Tinggi Jepang (House of Councillors). Menurut Geospatial Information Authority of Japan, luas negara Jepang yang berpenduduk 126 juta (menurut sensus tahun 212) ini adalah sebesar km. Jepang memiliki 6.8 pulau, dengan 4 pulau terbesar yaitu Hokkaidō, Honshū, Shikoku, dan Kyūshū. Jepang secara geografis terletak di kawasan Asia timur yang terpisah dari benua Asia, dan berada di sebelah barat Samudera Pasifik. Adapun batas-batas negara Jepang adalah sebagai berikut: utara adalah Laut Okhotsk, timur adalah Samudera Pasifik, selatan adalah Laut Cina timur dan Laut Filipina, dan barat adalah Laut Jepang dan Selat Korea. Secara keseluruhan, Jepang mempunyai iklim muson laut sedang. Jepang memiliki mata uang Yen ( ). Kegiatan ekonomi utama Jepang adalah industri, pertanian, perikanan, pertambangan, perhubungan, dan perdagangan. Rasio swasembada pangan di Jepang adalah 4%, sehingga Jepang sangat tergantung pada impor bahan makanan dari luar negeri. Kota-kota perdagangan utama di Jepang adalah Tokyo, Osaka, dan Nagoya. Tokyo adalah kota perdagangan terbesar di dunia, dengan GDP lebih dari US$ 1 triliun. Pada tahun fiskal 211, jumlah listrik yang diproduksi di Jepang adalah sebesar 857,4 milyar kwh. 11.4% dihasilkan dari reaktor nuklir, sementara lebih dari 2% dihasilkan dari batu bara. 9
11 [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] BAB II POTENSI PASAR JEPANG 2.1 Ekspor Impor Produk HS 271 Jepang - Dunia Jepang merupakan negara produsen dan pengekspor produk HS 271 ke berbagai negara di dunia. Sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.1, negara tujuan utama ekspor produk HS 271 adalah Indonesia (95,58%), Arab Saudi (1,38%), Malaysia(1,8%), Qatar (,71%), dan Thailand (,67%). Pada Tabel 2.1 ini terlihat bahwa ekspor HS 271 Jepang mengalami peningkatan 4,67% pada tahun 212 dibanding dengan tahun 211. Dibanding dengan nilai ekspor HS 271 Jepang ke dunia, nilai impor Jepang dari dunia jauh lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena jumlah produksi dalam negeri Jepang tidak mencapai 1% dari jumlah yang dikonsumsi di dalam negeri Jepang. Tabel 2.1 Ekspor HS 271 Jepang ke Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir WORLD 1,68 1,171 1,966 2,29 2,397 1 Indonesia ,67 1,781 2,291 2 Arab Saudi Malaysia Qatar 17 5 Thailand Pangsa ,58 1,38 1,8,71,67 PERUB ,67 28,64-23, Sumber: ITC 1
12 [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Tabel 2.2 Impor HS 271 Jepang dari Dunia Periode (dalam milyar US$) Rank Importir WORLD Australia Indonesia Kanada Rusia Amerika Serikat ASEAN Vietnam Sumber: ITC 29,47 18,64 3,82 2,23 1,59,47,37 22,5 14,72 3,17 1,76 1,11,19,18 23,95 15,55 3,33 1,84 1,34,6,28 3,91 18,94 4,49 2,35 1,92 1,61,31 29,9 18,24 4,4 2,11 1,79 1,48,21 Pangsa ,7 15,12 7,25 6,15 5,9,72 PERUB ,89-3,7-2 -1,21-6,77-8,7-32,26 Dari Tabel 2.2, dapat dilihat bahwa total impor HS 271 Jepang pada tahun 212 adalah sebesar US$ 29,9 milyar. Lima negara utama pengekspor HS 271 ke Jepang adalah Australia (62,7%), Indonesia (15,12%), Kanada (7,25%), Rusia (6,15%), dan Amerika Serikat (5,9%). Tabel 2.3 menunjukkan impor HS Antrasit Jepang dari dunia. Total impor Antrasit pada tahun 212 adalah sebesar US$ 1,1 milyar. Lima negara pengekspor HS adalah Rusia (34,55%), China (25,45%), Australia (2%), Vietnam (19,9%), dan Amerika Serikat (,63%). Indonesia tidak tercatat mengekspor Antrasit pada tahun 212. Tabel 2.4 menunjukkan impor HS Bituminous coal - containing not more than 8% of ash calculated on the dry weight - coking coal, heavy. Lima negara pengekspor HS adalah Australia (47,11%), Amerika Serikat (28,93%), Kanada (14,88%), Indonesia (4,96%), dan Selandia Baru (2,48%). 11
13 [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Tabel 2.3 Impor HS Antrasit Jepang dari Dunia Periode (dalam milyarus$) Rank Importir WORLD Rusia China Australia Vietnam Amerika Serikat ASEAN Indonesia Sumber: ITC 1,1,9,53,11,37,59,8,18,15,18,99,18,32,21,28,,3 1,12,25,34,29,31,4,1 1,1,38,28,22,21,7 Pangsa ,55 25, ,9,63 PERUB , ,65-24,14-32, Tabel 2.4 Impor HS Jepang dari Dunia Periode (dalam milyar US$) Rank Importir WORLD Australia Amerika Serikat Kanada Indonesia Selandia Baru 1,21,81,8,1,6,92,68,4,8,2 1,16,71,15,18,2,2 1,49,78,32,16,8,3 1,21,57,35,18,6,3 Pangsa ,11 28,93 14,88 4,96 2,48 PERUB ,79-26,92 9,38 12,5-25 Sumber: ITC Tabel 2.5 menunjukkan impor HS Bituminous coal - containing not more than 8% of ash calculated on the dry weight - other. Lima negara pengekspor HS adalah Indonesia (63,4%), Australia (27,38%), Amerika Serikat (2,88%), Kanada (2,3%), dan Rusia (2,2%). 12
14 [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Tabel 2.5 Impor HS Jepang dari Dunia Periode (dalam milyar US$) Rank Importir WORLD Indonesia Australia Amerika Serikat Kanada Rusia Sumber: ITC 3,42 2,15,85,12,6,7 2,51 1,69,61,2,2,7 2,69 1,86,53,7,9,4 2,89 1,86,64,11,9,5 3,47 2,2,95,1,8,7 Pangsa ,4 27,38 2,88 2,3 2,2 PERUB ,7 18,28 48,44-9,9-11,11 4 Tabel 2.6 menunjukkan impor HS Bituminous coal - other - coking coal, heavy. Lima negara pengekspor HS adalah Australia (51,87%), Kanada (25,13%), Amerika Serikat (15,51%), Rusia (4,99%), dan China (1,25%). Indonesia tidak tercatat mengekspor HS ke Jepang pada tahun 212. Tabel 2.6 Impor HS Jepang dari Dunia Periode (dalam milyar US$) Rank Importir WORLD Australia Kanada Amerika Serikat Rusia China ASEAN Indonesia Sumber: ITC 6,82 4,11 1,79,19,41,3 4,92 3,18 1,37,12,18,4 5,3 3,8 1,35,32,21,3 6,99 3,6 1,72 1,7,38,18,1 5,61 2,91 1,41,87,28,7 Pangsa ,87 25,13 15,51 4,99 1,25 PERUB ,74-19,17-18,2-18,69-26,32-61,
15 [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Tabel 2.7 menunjukkan impor HS Bituminous coal - other - other coking coal. Lima negara pengekspor HS adalah Australia (93,96%), Kanada (3,32%), Amerika Serikat (1,81%), Rusia (,91%), dan China (,9%). Indonesia tidak tercatat mengekspor HS ke Jepang pada tahun 212. Tabel 2.7 Impor HS Jepang dari Dunia Periode (dalam milyar US$) Rank Importir WORLD Australia Kanada Amerika Serikat Rusia China ASEAN Indonesia Sumber: ITC 4,1 3,76,4,4,11,13,1 3,12 3,1,1,2,6,1,1 3,3 3,14,2,3,9,2 4,33 4,1,6,5,8,2,1 3,31 3,11,11,6,3,3 Pangsa ,96 3,32 1,81,91,9 PERUB ,56-24,15 83, , Tabel 2.8 menunjukkan impor HS Bituminous coal - other - other. Lima negara pengekspor HS adalah Australia (78,85%), Indonesia (1,16%), Rusia (6,6%), Kanada (2,43%), dan China (,99%). Tabel 2.9 menunjukkan impor HS Other coal - containing not more than 8% of ash calculated on the dry weight. Lima negara pengekspor HS adalah Indonesia (94,24%), Amerika Serikat (4,8%), Australia (1,18%), China (,4%), dan Rusia (,1%). 14
16 [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Tabel 2.8 Impor HS Jepang dari Dunia Periode (dalam milyar US$) Rank Importir WORLD Australia Indonesia Rusia Kanada China Sumber: ITC 1,95 8,17 1,15,72,22,65 8,73 8,64,89,56,27,35 9,49 7,51,82,64,19,27 12,47 9,34 1,57,92,27,2 13,19 1,4 1,34,87,32,13 Pangsa ,85 1,16 6,6 2,43,99 PERUB ,77 11,35-14,65-5,4 18,52-35 Tabel 2.9 Impor HS Jepang dari Dunia Periode (dalam juta US$) Rank Importir WORLD Indonesia Amerika Serikat Australia China Rusia Sumber: ITC 64,1 486,14 2,97 132,42 8,38,43 64,24 556,34 4,26 37,81 4,89 677,25 623,27 7,1 38,87 8,9 94,99 929,3 2,67 5,6,3 826,59 778,97 33,7 9,78 3,34,8 Pangsa ,24 4,8 1,18,4,1 PERUB ,16-16, ,2 93,28-166,67 Tabel 2.1 menunjukkan impor HS Other coal - other. Lima negara pengekspor HS adalah Rusia (46,75%), China (34,53%), Australia (1,75%), Indonesia (4,67%), dan Amerika Serikat (1,34%). Tabel 2.11 menunjukkan impor HS Briquettes, ovoids and similar solid fules manufactured from coal. Negara pengekspor HS adalah China (97,81%), Australia (1,98%), dan Korea Selatan (,21%). Indonesia 15
17 [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] tidak tercatat mengekspor HS ke Jepang pada tahun 212. Tabel 2.1 Impor HS Jepang dari Dunia Periode (dalam juta US$) Rank Importir WORLD Rusia China Australia Indonesia Sumber: ITC Amerika Serikat 1.56,2 1,72 366,38 573,54 12,43 1,44 553,89 66,29 144,5 339,93,1 3,2 587,29 12,75 157,18 314,38 4,5 3,69 393,1 111, ,41 9,8 6,98 3,21 14,35 13,66 32,28 14,3 4,1 Pangsa ,75 34,53 1,75 4,67 1,34 PERUB ,63 26,28-38,85-53,35 54,51-42,55 Tabel 2.11 Impor HS Jepang dari Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir WORLD China Australia Korea Selatan Inggris Perancis ASEAN Indonesia Sumber: ITC Pangsa ,81 1,98,21 PERUB ,15 24,81 76, Potensi Pasar Ekspor HS 271 ke Jepang Perbedaan nilai ekspor dan impor produk HS 271 Jepang dengan dunia selama 5 tahun (lihat Tabel 2.1 dan Tabel 2.2) mengindikasikan potensi pasar ekspor produk HS 271 ke Jepang. Dari Tabel 2.2, dapat terlihat bahwa total impor produk HS 271 secara umum mengalami peningkatan, yang memberikan 16
18 indikasi potensi pasar yang baik untuk produk HS 271 ini. [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Tabel 2.12 memperlihatkan potensi ekspor Indonesia untuk produk HS 271. Dengan kapasitas ekspor batu bara Indonesia ke dunia sebesar US$ 24,29 milyar dan nilai impor Jepang dari dunia sebesar US$ 29,9 milyar, maka terlihat bahwa Indonesia masih memiliki potensi sebesar US$ 19,89 milyar untuk mengekspor batu bara ke Jepang. Secara umum dapat disimpulkan bahwa potensi Indonesia untuk mereguk pasar/share yang lebih besar untuk produk HS 271 di Jepang masih sangat terbuka. Tabel 2.12 Potensi Ekspor HS 271Indonesia ke Jepang tahun 212 HS code 271 Impor Jpn dr Ina Sumber: ITC (Satuan: juta US$) Ekspor Ina ke Dunia Impor Jpn dr Dunia Potensi Perdagangan Ina 4.43, , , , Kebijakan Impor HS 271 di Jepang Untuk impor produk HS 271, regulasi yang berlaku di Jepang adalah Custom Law, Petroleum and Coal Tax Act, Fire Services Act, Ship Safety Act/Act on Port Regulations. Berdasarkan Custom Law, produk HS 271 yang masuk ke Jepang harus mendapatkan izin impor dari bea cukai Jepang. Izin impor dapat diperoleh dengan menyerahkan formulir permohonan izin impor yang dilampiri dengan B/L, surat asuransi, bukti ongkos kirim dan sebagainya. Untuk impor HS 271 dari Indonesia, seluruhnya bebas tarif bea masuk. Berdasarkan Petroleum and Coal Tax Act, setiap ton produk batu bara 17
19 [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] yang diimpor dikenakan pajak sebesar 7 JPY. Namun untuk batu bara yang digunakan untuk pembuatan besi/baja, semen, kokas, atau untuk pembangkit listrik di daerah Okinawa tidak dikenakan pajak tersebut. Berdasarkan Fire Services Act, untuk 1 ton lebih batu bara yang disimpan di gudang, importir harus melapor ke dinas pemadam kebakaran dengan menyertakan peta lokasi sekitar gudang. Kapal yang digunakan mengangkut batu bara harus sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam Ship Safety Act. Penyimpanan batu bara di pelabuhan harus memenuhi aturan yang ditetapkan dalam Act on Port Regulations. 2.4 Saluran Distribusi Produk HS 271 di Jepang Gambar 2.2 mendeskripsikan alur distribusi produk HS 271 dari penambang, lalu diekspor dan sampai kepada konsumen. Transaksi produk HS 271 antara Indonesia dan Jepang umumnya berlangsung antara perusahaan Jepang yang dikenal dengan sebutan "Sogo Shosha" seperti Mitsubishi Corp., Mitsui & Co, dsb sebagai importir dan perusahaan batu bara besar di Indonesia sebagai eksportir. Dengan besarnya dana yang diperlukan untuk transaksi produk HS 271 ini, sulit untuk perusahaan-perusahaan di luar "Sogo Shosha" untuk ikut dalam bisnis ini. Di sisi lain, pihak "Sogo Shosha" bertransaksi dengan volume besar sehingga suilt untuk perusahaan batu bara kecil/menengah Indonesia untuk dapat langsung bertransaksi dengan mereka. Pihak "Sogo Shosha" menjual batu bara impor ke perusahaan listrik dan sebagainya. Transaksi dengan volume kecil dapat dilakukan bila perusahaan batu bara di Indonesia dapat memiliki jalur langsung ke konsumer. 18
20 Mine Owners/Mining Companies [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Local Brokers Exporter Importer Consumers: Electric Power Industries, Ceramic Material Manufacturers, Steel Industries, Pulp Industries, etc. Gambar 2.2 Saluran distribusi produk HS 714 dari luar negeri 2.5 Hambatan Lainnya Beberapa hal yang dapat menghambat peningkatan ekspor HS 271 ke Jepang adalah sebagai berikut. (a) Perubahan peraturan dalam negeri Indonesia. Pelaksanaan larangan ekspor bahan mentah tambang batu bara yang akan berlaku sejak tahun 214 merupakan hambatan yang besar bagi pengusaha batu bara skala kecil di Indonesia. Pembangunan pabrik pengolahan (smelter) memerlukan investasi yang besar dan dapat menghilangkan kemungkinan pengusaha batu bara kecil di Indonesia untuk dapat mengekspor batu bara ke Jepang. (b) Pajak ekspor batu bara. Penetapan pajak ekspor batu bara akan menaikkan harga batu bara di Indonesia yang dapat memberi dampak berkurangnya daya saing batu bara Indonesia dengan harga dari negara eksportir lainnya. (c) Kontrol kualitas. Pengiriman batu bara yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang disetujui akan menyebabkan hilangnya kepercayaan dari pihak pembeli. Praktek "nakal" dari pengusaha kecil/menengah seperti ini akan memberi 19
21 [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] dampak negatif pada pengusaha batu bara kecil/menengah Indonesia lainnya. (d) Keengganan untuk menjual stok ketika harga di pasaran melemah. Perusahaan-perusahaan besar terkadang mengambil kebijakan menahan stok batu bara yang ada ketika harga di pasaran dunia melemah. Hal ini akan memberi kesempatan kepada negara pesaing lain untuk merebut pangsa pasar yang ada. (e) Kendala bahasa/komunikasi. Ada kendala bahasa/komunikasi antara produsen/pengusaha produk HS 271 di Indonesia dengan konsumer di Jepang karena keterbatasan pihak Jepang dalam penggunaan bahasa Inggris, dan hal ini dapat menghambat proses transaksi. (f) Pemasaran dan promosi. Masih sangat sedikit promosi produk HS 271 ini kepada masyarakat Jepang. Perusahaan kecil/menengah produk HS 271 perlu ikut dalam pameran dagang di Jepang sehingga keberaaan mereka dapat dikenal oleh pengusaha-pengusaha Jepang. Keberhasilan transaksi produk HS 271 sangatlah memerlukan komunikasi yang baik antar pelaku transaksi. Kehadiran pengusaha batu bara kecil/menengah pada acara pameran dagang di Jepang akan mempermudah pembinaan hubungan bisnis dengan perusahaan-perusahaan di Jepang. 2
22 [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] BAB III PELUANG DAN STRATEGI 3.1 Peluang a. Bentuk Kerjasama Dengan hubungan bilateral yang terbina baik antara Indonesia dan Jepang, Indonesia memiliki keuntungan untuk mengundang lebih banyak investor dari Jepang untuk mengembangkan produksi HS 271 di Indonesia. b. Kebutuhan dalam negeri Jepang Dengan adanya desakan dari rakyat Jepang untuk mengurangi ketergantungan produksi listrik dengan reaktor nuklir, kebutuhan batu bara dalam negeri Jepang akan semakin meningkat. c. Jarak Dibanding dengan pesaing utama, yaitu Australia, Indonesia mempunyai keuntungan jarak lebih dekat. d. Prestasi transaksi yang sudah ada Indonesia merupakan negara pengekspor batu bara terbesar kedua, baik khusus untuk ekspor ke Jepang, maupun ke dunia secara umum. Khusus untuk steam coal, Indonesia merupakan eksportir terbesar di dunia. Sementara itu, khusus untuk ekspor ke Jepang, dari 9 turunan HS 271 berdasarkan Japan Customs, Indonesia memegang pangsa pasar terbesar untuk produk HS Bituminous coal - containing not more than 8% of ash calculated on 21
23 [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] the dry weight - other dengan nilai US$ 2,2 milyar, pangsa 63,4%, dengan volume 17,57 juta metric ton, dan untuk produk HS Other coal - containing not more than 8% of ash calculated on the dry weight dengan nilai US$ 778,97 juta, pangsa 94,24%, dan volume 7,46 juta metric ton. Indonesia memegang pangsa kedua terbesar di bawah Australia untuk produk HS Bituminous coal - other - other dengan nilai US$ 1,34 milyar, pangsa 1,16% dan volume 1,69 juta metric ton. Dengan prestasi transaksi yang sudah ada ini, peluang Indonesia untuk meningkatkan pangsa cukup besar. 3.2 Strategi Dengan melihat fenomena secara umum dan mempertimbangkan peluang-peluang yang tertera di atas, hal-hal berikut direkomendasikan bagi dunia usaha Indonesia untuk dapat meningkatkan atau kembali mendapatkan pangsa pasar untuk HS 271 di Jepang. a. Berpartisipasi dalam pameran dagang di Jepang. Pameran yang terkait produk HS 271 dilaksanakan setiap tahunnya di Jepang. Para pengusaha kecil/menengah produk HS 271 di Indonesia kiranya dapat proaktif untuk berpartisipasi mengikuti pameran sehingga keberadaan perusahan mereka dapat dikenal di Jepang.. b. Proaktif dengan Perwakilan Dagang di Jepang. Para pengusaha produk HS 271 di Indonesia diharapkan dapat secara proaktif menghubungi perwakilan dagang luar negeri Indonesia di Jepang (Tokyo dan Osaka) untuk meminta informasi pameran dan perkembangan terkait produk HS 271 ini, maupun untuk bantuan prasarana kerjasama dengan pihak Jepang. 22
24 [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] c. Peningkatan pangsa pasar untuk coking coal. Dari Tabel 2.4 terlihat bahwa ekspor produk HS Bituminous coal - containing not more than 8% of ash calculated on the dry weight - coking coal, heavy Indonesia ke Jepang pada tahun 212 menurun 25% dibanding tahun sebelumnya. Dari Tabel 2.6 dan Tabel 2.7 terlihat bahwa ekspor produk HS Bituminous coal - other - coking coal, heavy dan produk HS Bituminous coal - other - other coking coal Indonesia ke Jepang masing-masing senilai US$,1 milyar pada tahun 211, namun tidak tercatat adanya impor dari Indonesia untuk kedua produk turunan ini pada tahun 212. Indonesia pernah tercatat sebagai pengekspor coking coal ke Jepang kedua terbesar dalam 1 bulan pada bulan Juni tahun 211. Indonesia perlu meningkat kembali pangsa pasar di Jepang untuk coking coal ini. d. Membuka diri terhadap investor Jepang. Sehubungan dengan pelaksanaan peraturan larangan ekspor batu bara mentah, pengusaha kecil/menengah perlu membangun pabrik pengolahan (smelter) yang memerlukan investasi yang besar. Pengusaha batu bara kecil/menengah di Indonesia perlu berani membuka diri terhadap investor Jepang terutama untuk pembangunan smelter ini. Keberadaan investor Jepang akan memberi peluang bagi pengusaha kecil/menengah untuk mendapatkan teknologi pengolahan yang baik, serta membuka peluang bagi pengusaha batu bara kecil/menengah Indonesia untuk mendapatkan pasar di Jepang. Kerja sama ini pun dapat dilaksanakan dalam pengolahan tambang. 23
25 [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] e. Membina terus hubungan yang baik dengan pembeli dari Jepang. Secara konkret hal ini dapat dilakukan dengan menjaga kualitas produk yang diekspor dan tetap memenuhi perjanjian kontrak yang ada. f. Dukungan pemerintah daerah kepada pengusaha kecil/menengah. Pemerintah daerah perlu mendukung pengolahan tambang batu bara pengusaha kecil/menengah dengan menyediakan infrastruktur yang baik seperti jalanan, rel kereta dan pelabuhan. 24
26 [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] BAB IV INFORMASI PENTING 1 Perwakilan Jepang di Indonesia Kedutaan Besar Jepang di Jakarta Duta Besar: Mr. Yoshinori Katori Jl. M.H. Thamrin Kav.24, Jakarta Pusat 135, Indonesia Phone: (21) Fax: (21) Website: Kantor Konsuler Jepang di Makassar Kepala Kantor Konsuler: Mr. Shingo Higashimoto Jl. Jenderal Sudirman No.31, Makassar, Indonesia Phone: (411) 871-3, Fax: (411) Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya Konsul Jenderal: Mr. Noboru Nomura Jl. Sumatera No. 93, Surabaya, Indonesia Phone : (31) 53-8 Fax : (31) 53-37, Website : Konsulat Jenderal Jepang di Denpasar Konsul Jenderal: Mr. Kazuo Shibata Jl. Raya Puputan No.17, Renon, Denpasar, Bali, Indonesia Phone : (361) Fax : (361) Website : Konsulat Jenderal Jepang di Medan Konsul Jenderal: Mr. Yūji Hamada Wisma BII, 5th floor Jl. Pangeran Diponegoro No. 18, Medan, Sumatera Utara, Indonesia Phone : (61) Fax : (61) Website : 25
27 [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] 2 Kamar Dagang Jepang The Tokyo Chamber of Commerce & Industry Head Office: 3-2-2, Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 1-5, Japan Phone: Fax: Website: 3 Asosiasi Terkait Produk HS 271 di Jepang Japan Coal Energy Center Daiwa Nishi Shinbashi Bld. 3 Floor 3-2-1, Nishi Shinbashi, Minato-ku, Tokyo 15-3, Japan Phone: Fax: Website: 4 Daftar Pameran Terkait Produk HS 271 di Jepang Energy & Environment Exhibition Website: Phone: Perwakilan Indonesia di Jepang KBRI Tokyo Duta Besar: Bpk. Muhammad Lutfi Atase Perdagangan: Ibu Julia Gustaria Silalahi 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo , Japan Phone: Fax: info@kbritokyo.com Website: kbritokyo.jp KJRI Osaka Konsul Jenderal: Bpk. Ibnu Hadi Resona Senba Building 6 th Floor , Minami Senba, Chuo-ku, Osaka , Japan 26
28 Phone: Fax: Website: [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] ITPC Osaka Kepala: Ibu Rosiana Christina Frederick Wakil Kepala: Bpk. Eko Priyantoro ITM 4-J-8, Asia and Pacific Trade Center 2-1-1, Nanko Kita, Suminoe-ku, Osaka , Japan Phone: Fax: Website: 27
29 [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] REFERENSI Agency for Natural Resources and Energy, METI. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Buku Tarif Kepabeanan Indonesia Tahun 212. International Trade Center. Japan Customs, April 213, JCOAL Journal, Vol. 23, JETRO. Trade Statistics of Japan, Ministry of Finance, January 213, World Tariff. 28
30 [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Lampiran I. Tarif Bea Masuk Komoditi HS 271 Coal dari Indonesia HS Number Description Tariff Note 271 COAL; BRIQUETTES, OVOIDS AND SIMILAR SOLID FUELS MANUFACTURED FROM COAL: - Coal, whether or not pulverized, but not agglomerated: Anthracite free - -Bituminous coal: Containing not more than 8% of ash calculated on the dry weight: Coking coal, heavy free Other free Other: Coking coal, heavy free Other coking coal free Other free - - Other coal: Containing not more than 8% of ash calculated on the dry weight free Other free Briquettes, ovoids and similar solid fuels manufactured from coal free 29
MARKET BRIEF: STEARIC ACID Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
2016 6 MARKET BRIEF: STEARIC ACID Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang
Lebih terperinciMARKET BRIEF: HS 0902 TEH Atase Perdagangan Tokyo
2013 7 MARKET BRIEF: HS 0902 TEH Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 Peta Jepang 3 I. Pendahuluan 4 1.1 Pemilihan Produk 4 1.2
Lebih terperinciMARKET BRIEF: HS 0603 FLOWERS Atase Perdagangan Tokyo
214 7 MARKET BRIEF: HS 63 FLOWERS Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] [Market Brief Atdag Tokyo 7/214] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan
Lebih terperinciLAPORAN INDUSTRI PASAR EKSPOR BATUBARA INDONESIA
2017 LAPORAN INDUSTRI PASAR EKSPOR BATUBARA INDONESIA BAB I KONSUMSI BATUBARA DUNIA Grafik 1.1. Pertumbuhan Konsumsi Batubara Dunia, 1980 2017 Grafik 1.2. Pertumbuhan Konsumsi dan Impor Batubara China,
Lebih terperinciMARKET BRIEF: GUM ROSIN Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
2016 5 MARKET BRIEF: GUM ROSIN Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang 5
Lebih terperinciMARKET BRIEF: PRODUK ROTAN Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
2016 3 MARKET BRIEF: PRODUK ROTAN Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI MEI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI MEI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China 1. Total nilai perdagangan RR Tiongkok / RR China dengan Dunia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi dunia akan semakin besar seiring dengan pesatnya perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap terpenuhi agar roda
Lebih terperinciMARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talas Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
213 2 MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talas Atase Perdagangan Tokyo [HS 714 Manioc, arrowroot, salep, Jerusalem artichokes, sweet potatoes and similar roots and tubers with high starch or inulin content,
Lebih terperinciMARKET BRIEF: KOPI Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
2014 10 MARKET BRIEF: KOPI Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang 6 II.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - OKTOBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - OKTOBER 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India 1. Total nilai perdagangan India dengan Dunia periode Januari-Oktober 2013 mencapai
Lebih terperinciMARKET BRIEF: PRODUK KAKAO Atase Perdagangan Tokyo
2015 2 MARKET BRIEF: PRODUK KAKAO Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - PEBRUARI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - PEBRUARI 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India 1. Total nilai perdagangan India dengan Dunia periode Januari-Pebruari 2014
Lebih terperinciMarket Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg
Market Brief Peluang Produk Sepeda di Jerman ITPC Hamburg 2015 I DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... II I. PENDAHULUAN... 1 A. Pemilihan Produk... 1 B. Profil Geografi Jerman... 1 II. POTENSI PASAR NEGARA JERMAN...
Lebih terperinciMARKET BRIEF: SEKTOR JASA Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
2014 12 MARKET BRIEF: SEKTOR JASA Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Sektor 3 1.2 Profil Jepang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Maret 2014 tercatat
Lebih terperinciMONTHLY REPORT JANUARI 2017 KINERJA EKSPOR BATUBARA
MONTHLY REPORT JANUARI 2017 KINERJA EKSPOR BATUBARA Bituminous Coal: Coking coal (HS Code: 2701121000) Bituminous Coal: Not Coking Coal (HS Code: 2701129000) Other Coal, whether or not pulverised but not
Lebih terperinciMARKET BRIEF: STATIONERY NON-PAPER Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
213 11 MARKET BRIEF: STATIONERY NON-PAPER Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] [Market Brief Atdag Tokyo 11/213] Daftar Isi Kata Pengantar 2 Peta Jepang 3 I.
Lebih terperinciMONTHLY REPORT MARET 2017 KINERJA EKSPOR BATUBARA
MONTHLY REPORT MARET 2017 KINERJA EKSPOR BATUBARA Bituminous Coal: Coking coal (HS Code: 2701121000) Bituminous Coal: Not Coking Coal (HS Code: 2701129000) Other Coal, whether or not pulverised but not
Lebih terperinciMARKET BRIEF: FURNITURE Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
214 8 MARKET BRIEF: FURNITURE Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang 11
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Batubara telah digunakan sebagai sumber energi selama beratus-ratus tahun dan telah diperdagangkan secara internasional mulai jaman Kekaisaran Romawi. Batubara tidak
Lebih terperinciMARKET BRIEF PRODUK BATUBARA DI PASAR HUNGARIA
MARKET BRIEF PRODUK BATUBARA DI PASAR HUNGARIA KATA PENGANTAR Dalam kesempatan kali ini, Market Brief yang disajikan memuat berbagai informasi mengenai pasar batubara di Hungaria. Market Brief ini ditujukan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Agustus 2015 tercatat
Lebih terperinciMARKET BRIEF: UDANG Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
214 9 MARKET BRIEF: UDANG Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 529, Higashi Gotanda, Shinagawaku, Tokyo] [Market Brief Atdag Tokyo 9/214] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI APRIL 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI APRIL 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-April 2015 tercatat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - SEPTEMBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - SEPTEMBER 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India 1. Total nilai perdagangan India dengan Dunia pada periode Januari-September
Lebih terperinci2015 LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA
2015 LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA 2015 Copyright @2015 PT. INDO ANALISIS Hak Cipta dilindungi Undang-undang DAFTAR ISI I.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - NOVEMBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - NOVEMBER 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India 1. Total nilai perdagangan India dengan Dunia periode Januari-November 2013
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA KOREA SELATAN SELATAN PERIODE : JANUARI OKTOBER 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA KOREA SELATAN SELATAN PERIODE : JANUARI OKTOBER 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Korea Selatan Selatan 1. Total perdagangan Korea Selatan Selatan dengan
Lebih terperinciShell Meresmikan Terminal Bahan Bakar Minyak di Pulau Laut Kalimantan Selatan
UNTUK DITERBITKAN SEGERA: 27 AGUSTUS 2010 Shell Meresmikan Terminal Bahan Bakar Minyak di Pulau Laut Kalimantan Selatan Shell bekerjasama dengan Indonesia Bulk Terminal (IBT), meresmikan Terminal Bahan
Lebih terperinciMarket Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I
Market Brief Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2
Lebih terperinciMARKET BRIEF: E-COMMERCE DI JEPANG Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
2016 4 MARKET BRIEF: E-COMMERCE DI JEPANG Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. panas yang berlangsung sangat lama. Proses pembentukan (coalification)
IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Pertambangan Batubara Indonesia Batubara merupakan batuan hidrokarbon padat yang terbentuk dari tumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen, serta terkena pengaruh tekanan dan panas yang
Lebih terperinciLAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA
2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA BAB I: PELUANG DAN TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA 1 1.1. PELUANG INDUSTRI BATUBARA 2 1.1.1. Potensi Pasar 2 Grafik 1.1. Prediksi Kebutuhan Batubara untuk
Lebih terperinciMARKET BRIEF: HS 3301 ESSENTIAL OIL Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
2013 10 MARKET BRIEF: HS 3301 ESSENTIAL OIL Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 Peta Jepang 3 I. Pendahuluan 4 1.1 Pemilihan Produk
Lebih terperinciMarket Brief. Cengkeh di Jerman
Market Brief Cengkeh di Jerman ITPC Hamburg 2015 ITPC HAMBURG - CENGKEH DI JERMAN 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR. tersebut juga menjadi tujuan ekspor utama bagi Indonesia.
BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR Negara tujuan ekspor yang dibahas dalam bab ini hanya dibatasi pada 10 negara dengan tingkat konsumsi karet alam terbesar di dunia. Negara-negara tersebut
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI JUNI 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI JUNI 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Juni 2014 tercatat defisit
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - NOVEMBER 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - NOVEMBER 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India 1. Total nilai perdagangan India dengan Dunia periode Januari-November 2014
Lebih terperinciMarket Brief. Beras di Jerman
Market Brief Beras di Jerman ITPC Hamburg 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi Beras di Pasar Jerman... 2 2.1 Analisa
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Agustus 2014, neraca perdagangan Thailand dengan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI NOVEMBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI NOVEMBER 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China 1. Total nilai perdagangan RR China dengan Dunia pada periode Januari-November
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan minyak bumi dan gas alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam strategis tidak terbarukan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. batubara menjadi semakin meningkat. Hal ini terjadi karena batubara merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, industri pertambangan batubara menjadi primadona di bidang industri pertambangan. Sejalan dengan terjadinya peningkatan kebutuhan energi
Lebih terperinciLAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA
2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA BAB I: PELUANG DAN TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA 1 1.1. PELUANG INDUSTRI BATUBARA 2 1.1.1. Potensi Pasar 2 Grafik 1.1. Prediksi Kebutuhan Batubara untuk
Lebih terperinciLAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA
2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA 2016 Diterbitkan Oleh: PT. Indo Analisis Copyright @ 2016 DISCALIMER Semua informasi dalam Laporan Industri
Lebih terperinci2015 LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA
2015 LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA 2015 Copyright @2015 PT. INDO ANALISIS Hak Cipta dilindungi Undang-undang DAFTAR ISI I.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI MARET A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI MARET 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China 1. Total nilai perdagangan RR China dengan Dunia pada periode Januari-Maret
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MEI 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MEI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Mei 2015 tercatat defisit
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, APRIL 2017
No. 33/06/17/Th. VIII, 2 Juni 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, APRIL 2017 Total ekspor Provinsi Bengkulu mencapai nilai sebesar US$ 24,17 juta. Nilai ekspor ini mengalami peningkatan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - PERANCIS PERIODE : JANUARI - JULI 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - PERANCIS PERIODE : JANUARI - JULI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Perancis 1. Total perdagangan Perancis periode Januari-Juli 2015 tercatat 573,45
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Desember 2014, neraca perdagangan Thailand
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia. Kontribusi batubara terhadap kebutuhan total energi dunia berkisar 23%.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batubara merupakan sumber energi yang penting dan banyak digunakan di dunia. Kontribusi batubara terhadap kebutuhan total energi dunia berkisar 23%. Penggunaan batubara
Lebih terperinciPERUSAHAAN PEMBELI BATUBARA INDONESIA DI PASAR EKSPOR Other Coal (whether or not pulverised but not agglomerated) HS CODE 2017:
2017 LAPORAN DATA PERUSAHAAN PEMBELI BATUBARA INDONESIA DI PASAR EKSPOR Other Coal (whether or not pulverised but not agglomerated) HS CODE 2017: 27011900 DAFTAR ISI BAB I. PANGSA PASAR PEMBELI BATUBARA
Lebih terperinciCara Pemesanan: Customer Support: Spesifikasi: Harga : Rp
2015 Copyright @ 2015 Spesifikasi: Tipe Laporan : Laporan Industri Terbit : April 2015 Halaman : 121 Format : Hardcopy (Book Full Colour) Softcopy (Data Grafik Excel) Harga : Rp 6.750.000 Cara Pemesanan:
Lebih terperinciMarket Brief. Peluang Pasar Produk ikan. dan Makanan Laut di Jerman
Market Brief Peluang Pasar Produk ikan dan Makanan Laut di Jerman ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN 2015 I Daftar Isi Kata Pengantar... III I. Pendahuluan...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber energi yang dominan dalam permintaan energi dunia. Dibandingkan dengan kondisi permintaan energi beberapa
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI 2016
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI No. 42/08/61/Th. XIX, 1 Agustus A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI MENCAPAI US$43,76 JUTA Nilai ekspor Kalimantan Barat
Lebih terperinciEkspor Indonesia Masih Sesuai Target 2008: Pemerintah Ambil Berbagai Langkah Guna Antisipasi Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Dunia
SIARAN PERS DEPARTEMEN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Tel: 021 3858216, 23528400. Fax: 021-23528456 www.depdag.go.id Ekspor Indonesia
Lebih terperinciLAPORAN DATA. PERUSAHAAN PEMBELI BATUBARA INDONESIA DI PASAR EKSPOR BITUMINOUS coal - NON COKING COAL (HS CODE 2017: )
2017 LAPORAN DATA PERUSAHAAN PEMBELI BATUBARA INDONESIA DI PASAR EKSPOR BITUMINOUS coal - NON COKING COAL (HS CODE 2017: 27011290) DAFTAR ISI PANGSA PASAR PEMBELI BATUBARA INDONESIA DI PASAR EKSPOR 1 Grafik
Lebih terperinciEkspor Non Migas Indonesia ke Jepang Selama Januari-Februari 2018 Tumbuh 26,1%
Ekspor Non Migas Indonesia ke Jepang Selama Januari-Februari 2018 Tumbuh 26,1% Osaka, 24 April 2018 - Ekspor Indonesia ke Jepang selama Bulan Februari 2018 mencapai USD 1,6 miliar, mengalami peningkatan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - AUSTRALIA PERIODE : JANUARI - MARET 2013
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - AUSTRALIA PERIODE : JANUARI - MARET 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Australia 1. Total perdagangan Australia periode Januari-Maret 2013 tercatat sebesar
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI AGUSTUS A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China 1. Total nilai perdagangan RR Tiongkok / RR China dengan
Lebih terperinciPembenahan Pasokan Daging Sapi Melalui Sistem Logistik Nasional Senin, 10 Juni 2013
Pembenahan Pasokan Daging Sapi Melalui Sistem Logistik Nasional Senin, 10 Juni 2013 Indonesia memiliki potensi sapi potong yang cukup besar. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) hasil Sensus Pertanian
Lebih terperinciMARKET BRIEF: COPPER & PRODUK COPPER Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
2016 1 MARKET BRIEF: COPPER & PRODUK COPPER Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA KOREA SELATAN PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA KOREA SELATAN PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Korea Selatan 1. Total perdagangan Korea Selatan dengan Dunia pada periode
Lebih terperinciLAPORAN DATA PERUSAHAAN PEMBELI BATUBARA INDONESIA DI PASAR EKSPOR BITUMINOUS COAL - COKING COAL (HS CODE 2017: )
2017 LAPORAN DATA PERUSAHAAN PEMBELI BATUBARA INDONESIA DI PASAR EKSPOR BITUMINOUS COAL - COKING COAL (HS CODE 2017: 27011210) DAFTAR ISI PANGSA PASAR PEMBELI BATUBARA INDONESIA DI PASAR EKSPOR 1 Grafik
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI JULI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI JULI 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China 1. Total nilai perdagangan RR China dengan Dunia pada periode Januari-Juli
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND BULAN : JANUARI 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND BULAN : JANUARI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama bulan Januari 2015, neraca perdagangan Thailand dengan Dunia defisit sebesar
Lebih terperinciMARKET BRIEF: SEPATU Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
2013 8 MARKET BRIEF: SEPATU Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] Daftar Isi Kata Pengantar 2 Peta Jepang 3 I. Pendahuluan 4 1.1 Pemilihan Produk 4 1.2 Profil
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
No. 05/01/72/Th.XX, 16 Januari 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH Selama Desember 2016, Nilai Ekspor US$ 200,01 Juta dan Impor US$ 190,26 Juta Selama Desember 2016, total ekspor senilai
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT APRIL 2017
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT APRIL No. 31/06/61/Th. XX, 2 Juni A. PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN BARAT EKSPOR APRIL MENCAPAI US$99,57 JUTA Nilai ekspor Kalimantan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan dengan mengurangi atau menghapuskan hambatan perdagangan secara diskriminatif bagi negara-negara
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua
BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA 4.1. Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua Provinsi Papua terletak antara 2 25-9 Lintang Selatan dan 130-141 Bujur Timur. Provinsi Papua yang memiliki luas
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Maret 2014, neraca perdagangan Thailand dengan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - INDIA BULAN : JANUARI 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - INDIA BULAN : JANUARI 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India 1. Total nilai perdagangan India dengan Dunia pada bulan Januari 2014 mencapai US$ 62,48
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penggerak perekonomian dunia saat ini adalah minyak mentah. Kinerja dari harga minyak mentah dunia menjadi tolok ukur bagi kinerja perekonomian dunia
Lebih terperinciBADAN PUSAT SATISTIK PROPINSI KEPRI
BADAN PUSAT SATISTIK PROPINSI KEPRI No. 14/07/21/Th. II, 2 Juli PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROPINSI KEPRI PEBRUARI 1. PERKEMBANGAN EKSPOR Nilai ekspor Propinsi Kepri mencapai US$ 521,10 juta atau mengalami
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - AUSTRALIA PERIODE : JANUARI - JUNI 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - AUSTRALIA PERIODE : JANUARI - JUNI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Australia 1. Total perdagangan Australia periode Januari - Juni 2015 tercatat sebesar
Lebih terperinciMARKET BRIEF Energi dan Pertambangan. Juni 2016
MARKET BRIEF Energi dan Pertambangan Juni 2016 i EXECUTIVE SUMMARY Energi merupakan salah satu sektor yang paling menantang dalam proses pembangunan setiap negara. Pertumbuhan ekonomi pada umumnya selalu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA FEBRUARI 2011
BADAN PUSAT STATISTIK No.21/04/Th.XIV, 1 April PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA FEBRUARI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR FEBRUARI MENCAPAI US$14,40 MILIAR Nilai ekspor Indonesia mencapai US$14,40
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2011
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER No. 07/02/61/Th. XV, 1 Februari 2012 Ekspor Kalimantan Barat pada bulan ember mengalami penurunan sebesar 36,49 persen
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Tenggara Agustus No. 54/10/74/Th. VIII, 2 Oktober BERITA RESMI STATISTIK Provinsi Sulawesi Tenggara Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Tenggara Agustus Nilai
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2015
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER No. 68/12/61/Th. XVIII, 1 Desember A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR OKTOBER MENCAPAI US$44,55 JUTA Nilai ekspor Kalimantan
Lebih terperinciBPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KEPRI JULI 2009
BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 138/10/21/Th. IV, 1 Oktober PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KEPRI JULI 1. PERKEMBANGAN EKSPOR Nilai ekspor Provinsi Kepri mencapai US$ 544,39 juta atau mengalami
Lebih terperinciLAPORAN INDUSTRI PASAR EKSPOR BATUBARA. Bituminous Coal: Coking Coal HS2012:
2017 LAPORAN INDUSTRI PASAR EKSPOR BATUBARA Bituminous Coal: Coking Coal HS2012: 2701121000 LAPORAN INDUSTRI PASAR EKSPOR INDUSTRI BATUBARA 2017 Bituminous Coal: Coking Coal HS2012: 2701121000 Diterbitkan
Lebih terperinciLAPORAN MARKET BRIEF UDANG DAN KEPITING di KOREA SELATAN
LAPORAN MARKET BRIEF UDANG DAN KEPITING di KOREA SELATAN ITPC BUSAN MARET 2014 Daftar Isi Hal 1. Pendahuluan...... 3 1.1 Gambaran Umum Sektor Perikanan Korea Selatan...... 3 1.2 Jumlah Konsumsi Seafood
Lebih terperinciITPC Osaka, 2014 WIG. HS Code : 6704
ITPC Osaka, 2014 WIG HS Code : 6704 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 3 Peta Jepang... 4 I. Pendahuluan... 5 1. Pemilihan Negara... 5 2. Pemilihan Produk... 5 3. Profil Jepang... 6 II. Potensi Pasar Jepang...
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2013
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-September 2013, neraca perdagangan Thailand
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT FEBRUARI 2015
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT FEBRUARI No. 22/04/61/Th. XVIII, 1 April A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR FEBRUARI MENCAPAI US$34,77 JUTA Nilai ekspor Kalimantan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MARET 2008
BADAN PUSAT STATISTIK No. 22/05/Th. XI, 2 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MARET A. Perkembangan Ekspor Nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 11,90 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 12,96
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2015
No. 02/11/Th. VI, 2 November 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2015 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan 2015 tercatat US$ 0,84 juta atau mengalami penurunan sebesar 92,68
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tim Batubara Nasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tim Batubara Nasional Kelompok Kajian Kebijakan Mineral dan Batubara, Pusat Litbang Teknologi Mineral dan Batubara,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA AGUSTUS 2015
No. 02/10/Th. VI, 1 Oktober 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA AGUSTUS 2015 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Agustus 2015 tercatat US$ 11,48 juta atau mengalami penurunan sebesar
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JUNI 2015
No. 02/08/Th. VI, 3 Agustus 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JUNI 2015 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Juni 2015 tercatat US$ 29,64 juta atau mengalami peningkatan sebesar
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI 2013
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 35/07/61/Th. XVI, 1 Juli PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI MENCAPAI US$105,49 JUTA Nilai ekspor Kalimantan Barat pada
Lebih terperinciPOTENSI BATUBARA DI SUMATERA SELATAN
POTENSI BATUBARA DI SUMATERA SELATAN Sumber batubara di Sumsel cukup besar sekitar 22,24 miliar ton (48% dari total sumber daya batubara di Indonesia) tersebar di 8 kabupaten yaitu Kab. Musi Banyuasin,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2016
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER No. 67/12/61/Th. XIX, 1 Desember A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR OKTOBER MENCAPAI US$84,85 JUTA Nilai ekspor Kalimantan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI PEBRUARI 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI PEBRUARI 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Pebruari 2014 tercatat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI - JUNI 2013
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI - JUNI 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Juni 2013, neraca perdagangan Thailand dengan
Lebih terperinci