ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL
|
|
- Utami Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL SELEKSI PASAR DAN LOKASI BISNIS INTERNASIONAL Terdapat dua tujuan penting, konsentrasi para manajer dalam proses penyeleksian pasar dan lokasi, yaitu: - Menjaga biaya-biaya serendah mungkin. - Memeriksa setiap potensi pasar dan setiap lokasi yang potensial. Untuk mencapai tujuan ini, manajer dapat mengelompokkan penyeleksian pasar dan lokasi kedalam 4 langkah berikut: - Identifikasi daya tarik utama - Evaluasi lingkungan bisnis pasar sasaran - Pengukuran pasar potensial - Penentuan lokasi bisnis dan target pasar A. Identifikasi Daya Tarik Utama Tahap pertama untuk pengenalan potensi pasar adalah menilai dasar permintaan suatu produk. Demikian pula, tahap pertama dalam memilih lokasi yang mudah untuk melakukan produksi, penelitian dan pengembangan (research and development), atau melakukan kegiatan lainnya adalah memeriksa tersedianya kebutuhan sumber daya. 1. Menentukan dasar permintaan Dalam mencari potensi pasar yaitu dengan mencari tahu apa yang menjadi dasar permintaan untuk setiap produk perusahaan. Contoh dalam penentuan dasar permintaan adalah: - Kesesuaian iklim, tidak ada perusahaan menawarkan perlengkapan bersalju di Indonesia, Sri Lanka, atau Amerika Tengah, karena daerah tersebut tidak bersalju. - Adanya larangan spesifik barang, Negara Islam melarang impor produk beralkohol, bagi yang menyelundupkan akan diberikan sanksi yang berat. 2. Menentukan ketersediaan sumber daya Perusahaan memerlukan sumber daya tertentu yang digunakan aktivitas bisnis benar-benar tersedia. Sumber daya yang dibutuhkan berupa: 1
2 - Bahan baku Bahan baku yang digunakan dalam pabrik, harus ditemukan di pasar internasional atau diimpor. Namun, impor memiliki tarif, kuota bahan baku, atau kebijakan lain dari pemerintah. Manajer harus mempertimbangkan tambahan biaya-biaya impor untuk memastikan jumlah biaya produk tidak meningkat sampai tidak dapat diterima. - Tenaga kerja Ketersediaan tenaga kerja sangat penting untuk produksi di negara manapun. Beberapa perusahaan memilih untuk berpindah tempat ke negara lain, dimana gaji pegawainya lebih rendah daripada negara asalnya. Perusahaan yang mempertimbangkan produksi domestik harus menentukan apakah tenaga kerja domestik yang tersedia, cukup untuk operasi produksi. - Keuangan Perusahaan-perusahaan itu berharap untuk menjamin keuangan di pasar luar negeri harus menentukan ketersediaan dan biaya dari modal domestik. Jika tingkat suku bunga domestik terlalu tinggi, mungkin suatu perusahaan terpaksa dipengaruhi untuk memperoleh keuangan di negara asal atau di pasar lain yang masih aktif. B. Evaluasi Lingkungan Bisnis Pasar Sasaran Negara-negara memiliki perbedaan dari budaya, politik, hukum, dan ekonomi. Manager yang mengatur perusahaan internasional harus memahami perbedaan tersebut dan mengabungkan pemahaman negara tersebut kedalam keputusan pasar dan pemilihan lokasi. Pengaruh budaya Unsur-unsur budaya ini akan mempengaruhi jenis produk apa yang akan dijual dan bagaimana cara menjualnya dan apakah produk yang akan dijual memerlukan modifikasi ataupun tidak. Pengaruh politik dan hukum Faktor-faktor politik dan hukum yang mesti diperhatikan yakni: 1. Peraturan pemerintah Perlakuan pemerintah suatu negara terhadap perdagangan dan investasinya dapat tercermin dari jumlah dan jenis pembatasan impor, ekspor, dan investasinya. 2
3 2. Biokrasi pemerintah Sulitnya mendapatkan lisensi atau perijinan untuk mendirikan suatu perusahaan yang biasanya membutuhkan banyak dokumen dari berbagai instansi. 3. Stabilitas politik Perusahaan tidak dapat memperkirakan kondisi politik negara di masa depan yang tentunya terus berubah-ubah sehingga rencana aktivitas bisnis tidak dapat ditentukan secara akurat. Pengaruh ekonomi dan keuangan Kebjakan fiskal dan moneter, nilai tukar mata uang Kebijakan fiskal dan moneter yang buruk dari bank sentral negara tersebut dapat menyebabkan tingkat inflasi tinggi, peningkatan defisit anggaran, mata uang yang terdepresiasi, dan tingkat produktivitas yang menurun. Masalah nilai mata uang yang tidak stabil juga merupakan tantangan khusus bagi perusahaan-perusahaan internasional. Biaya transportasi bahan baku dan barang. Biaya transportasi bahan baku dan barang jadi mempengaruhi keputusan untuk menemukan fasilitas manufaktur. Beberapa biaya produk sangat sedikit untuk transportasi karena proses produksi dan distribusi. Logistik mengacu pada pengelolaan aliran fisik produk dari titik asal sebagai bahan baku untuk pengguna akhir produk yang selesai. Logistik mengatur kegiatan produksi yang diperlukan untuk memberikan produk kepada pembeli. Itu mencakup semua sistem transportasi, penyimpanan, dan distribusi. Pencitraan Negara. Karena citra negara mewujudkan setiap aspek dari lingkungan bisnis suatu negara, sangat relevan dengan pemilihan lokasi untuk produksi, penelitian dan pengembangan, atau kegiatan lainnya. Sebagai contoh, citra negara mempengaruhi lokasi manufaktur atau perakitan operasi karena produk biasanya dicap dengan kode produksi mengidentifikasi di mana mereka dibuat atau dirakit - seperti "Dibuat di China (Made in China)" atau "Dirakit di Brazil." Meskipun kode produksi tersebut tidak mempengaruhi semua produk ke tingkat yang sama, mereka dapat menyajikan gambar positif atau negatif yang penting dan meningkatkan atau mengurangi penjualan. 3
4 Produk yang dibuat di negara-negara yang relatif maju cenderung dievaluasi lebih positif dibandingkan produk dari negara-negara kurang berkembang. Hubungan ini disebabkan persepsi di kalangan konsumen bahwa tenaga kerja dari negara-negara tertentu memiliki kemampuan unggul dalam membuat produk-produk tertentu. Misalnya, produk Procter & Gamble ( dan Unilever ( memiliki fasilitas manufaktur di Vietnam. Tetapi konsumen Vietnam cenderung menghindari perusahaan-perusahaan buatan lokal (Close-Up pasta gigi dan Tide deterjen), dan sebagai gantinya mereka mencari produk yang identik dan merek yang diproduksi di negara-negara tetangga, seperti Thailand. Sebagai salah satu konsumen remaja Vietnam menjelaskan, "Tide dari Thailand lebih baik." Sebuah persepsi umum di kalangan konsumen Vietnam adalah bahwa barangbarang dari Jepang atau Singapura adalah yang terbaik, diikuti oleh barang Thailand. Sayangnya untuk Procter & Gamble dan Unilever di Vietnam, banyak barang-barang dari negara lain diselundupkan dan dijual di pasar gelap Vietnam, sehingga menyangkal perusahaan penjualan lokal. C. Pengukuran Pasar dan Lokasi Potensial Meskipun permintaan lokal untuk produk atau ketersediaan sumber daya, konsumen mungkin belum siap atau mampu untuk membeli suatu produk dan lokasi-lokasi tertentu, mungkin tidak dapat menyediakan sumber daya yang dibutuhkan. 1. Mengukur Potensi Pasar Tingkat perkembangan ekonomi mempengaruhi produk yang dijual, bagaimana mereka dijual, dan fitur mereka. Tingkat perkembangan ekonomi yang berbeda memerlukan berbagai pendekatan untuk meneliti potensi pasar. Pasar industri Informasi diperlukan untuk memperkirakan potensi pasar untuk sebuah produk di negara-negara industri cenderung lebih mudah didapatkan daripada pasar negara berkembang. Faktanya, kebanyakan pasar negara berkembang, mencari para agen untuk tujuan tunggal dari penyediaan data pasar untuk perusahaan. Seperti: Euromonitor adalah salah satu perusahaan dengan memiliki jangkauan yang global dalam menghabiskan barang-barang. Perusahaan menjual laporan dan perusahaan khusus belajar untuk beberapa hukum internasional dan pengusaha. Beberapa informasi dalam analisis industri khas termasuk: Nama, volume produksi, dan pasar saham dari pesaing terbesar. 4
5 Volume ekspor dan impor produk. Struktur grosir dan jaringan distribusi eceran. Latar belakang Pasar, termasuk jumlah penduduk dan sosial tren Total pengeluaran untuk produk (dan produk sejenis) dipasar. Volume penjualan eceran dan harga pasar suatu produk. Prospek masa depan untuk pasar dan peluang potensial. Pasar Berkembang Perusahaan sering menghadapi kurangnya informasi. Data ukuran pasar atau potensi mungkin tidak tersedia. Salah satu cara adalah dengan memberikan nilai pada lokasi yang berbeda menggunakan indikator-potensi pasar, jika perusahaan sedang mempertimbangkan mengekspor. Variabel utama yang termasuk analisa potensi pasar adalah: Ukuran Pasar: Ukuran pasar data mengijinkan pengusaha untuk menilai kota dari yang terbesar sampai yang terkecil, tanpa memperhatikan dari keterangan produk. Tingkat pertumbuhan pasar: membantu manajer menghindari pasar yang besar tetapi menyusut dan bukan target mereka yang kecil tapi berkembang pesat. Umumnya diperoleh melalui perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dan konsumsi energi. Intensitas Pasar: variabel ini memperkirakan kekayaan atau daya beli pasar dari pengeluaran baik individu dan bisnis. Kapasitas konsumsi pasar: tujuan variabel ini adalah untuk memperkirakan kapasitas belanja. sering diperkirakan dari persentase penduduk pasar di kelas menengah, sehingga berkonsentrasi pada inti dari daya beli suatu perekonomian. Infrastruktur Komersial: Faktor ini mencoba untuk menilai saluran distribusi dan komunikasi. variabel dapat mencakup jumlah telepon, televisi, mesin faks, atau komputer pribadi per kapita; kepadatan jalan beraspal atau jumlah kendaraan per kapita; dan populasi per gerai ritel. variabel yang semakin penting untuk bisnis bergantung pada internet untuk penjualan adalah jumlah internet host per kapita. tetapi karena data ini menjadi usang dengan cepat, perawatan harus dilakukan untuk memastikan informasi yang akurat dari sumber terbaru. 5
6 Kebebasan ekonomi: variabel ini mencoba untuk memperkirakan sejauh mana prinsip-prinsip pasar bebas mendominasi. itu biasanya ringkasan kebijakan perdagangan pemerintah, keterlibatan pemerintah dalam bisnis., penegakan hak milik, dan kekuatan pasar gelap. sumber yang berguna adalah Kebebasan tahunan dalam laporan Dunia yang diterbitkan oleh Freedom House Penerimaan Pasar: variabel ini mencoba untuk memperkirakan pasar "keterbukaan." Salah satu cara dapat diperkirakan dengan menentukan volume bangsa perdagangan internasional sebagai persentase dari produk domestik bruto (PDB). Jika sebuah perusahaan ingin melihat bagaimana menerima pasar adalah barang dari negara asalnya, ia dapat memastikan jumlah per kapita impor memasuki pasar dari negara asal. Manajer juga dapat memeriksa pertumbuhan (atau penurunan) impor tersebut. Risiko Negara: variabel ini mencoba untuk memperkirakan risiko total melakukan bisnis, termasuk risiko politik, ekonomi, dan keuangan. beberapa teknik estimasi-pasar potensial termasuk variabel ini dalam variabel pasarpenerimaan. Faktor ini biasanya diperoleh dari salah satu dari banyak layanan yang menilai risiko berbagai negara, seperti Service Risiko Politik. Setelah menganalisa setiap faktor, pentingnya masing-masing permintaan untuk produk yang ditentukan; maka potensi lokasi adalah peringkat menurut daya tarik pasar mereka. 2. Mengukur Potensi Lokasi Manajer harus menilai kualitas sumber daya mereka untuk dipekerjakan. Bagi banyak perusahaan, sumber daya yang paling penting akan menjadi tenaga kerja dan manajemen. Upah yang rendah jika tenaga kerja berlimpah, relatif kurang terampil (meskipun mungkin terdidik), atau keduanya. Namun, pelatihan manajer memerlukan investasi besar waktu dan uang. Perusahaan harus menilai produktivitas tenaga kerja lokal dan manajer; upah rendah mungkin mencerminkan tingkat produktivitas yang rendah. Manajer harus memeriksa infrastruktur lokal, termasuk jalan, jembatan, bandara, pelabuhan, dan sistem telekomunikasi; masingmasing dapat berdampak efisiensi. 6
7 D. Penentuan Lokasi Bisnis dan Target Pasar Manajer mengunjungi setiap lokasi untuk mengkonfirmasi harapan sebelumnya dan melakukan analisis pesaing. Manajer mengevaluasi kontribusi masing-masing calon lokasi untuk arus kas dengan melakukan evaluasi keuangan. 1. Karyawisata Perjalanan ke setiap lokasi yang tersisa membiarkan manajer lebih mengenal budaya, mengamati tenaga kerja, atau melakukan kontak personal dengan pelanggan baru yang berpotensi dan distributor. 2. Analisis pesaing Pasar yang sangat kompetitif memberikan tekanan pada harga bahwa perusahaan dapat membiayai pelanggan mereka. Lokasi yang sangat kompetitif untuk produksi dan kegiatan penelitian dan pengembangan meningkatkan biaya dalam melakukan bisnis. Analisis pesaing harus membahas hal-hal berikut: Jumlah pesaing di setiap pasar (domestik dan internasional). Saham pasar setiap pesaing Apakah banding produk setiap pesaing memiliki daya tarik massa Apakah setiap pesaing berfokus pada kualitas tinggi atau harga rendah Apakah pesaing ketat mengontrol saluran distribusi Pelanggan dikuasai oleh pesaing Potensi ancaman dari produk pengganti Potensi masuknya pesaing baru ke pasar Kontrol Pesaing terhadap sarana produksi (tenaga kerja, modal, baku bahan, dll) 7
8 DAFTAR PUSTAKA Wild, John J., dkk International Business: The Challenges of Globalization sixth edition. New Jersey : Pearson Prentice Hall
- Mereka ingin untuk menjaga biaya serendah mungkin - Mereka ingin memeriksa setiap potensi pasar dan setiap lokasi yang potensial
Terdapat 2 isu penting yang menjadi konsentrasi para manajer dalam proses penyeleksian pasar dan lokasi - Mereka ingin untuk menjaga biaya serendah mungkin - Mereka ingin memeriksa setiap potensi pasar
Lebih terperinciAspek ekonomi dan sosial
Aspek ekonomi dan sosial Pengertian Aspek Ekonomi dan Sosial Aspek ekonomi dan sosial merupakan pengaruh apa yang akan terjadi dengan adanya perusahaan, khususnya dibidang perekonomian masyarakat tempatan
Lebih terperinciFokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global
Fokus Negara IMF Orang-orang berjalan kaki dan mengendarai sepeda selama hari bebas kendaraan bermotor, diadakan hari Minggu pagi di kawasan bisnis Jakarta di Indonesia. Populasi kaum muda negara berkembang
Lebih terperinciAnalisis Perkembangan Industri
JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada
Lebih terperinciDaya Saing Global Indonesia versi World Economic Forum (WEF) 1. Tulus Tambunan Kadin Indonesia
Daya Saing Global Indonesia 2008-2009 versi World Economic Forum (WEF) 1 Tulus Tambunan Kadin Indonesia Tanggal 8 Oktober 2008 World Economic Forum (WEF), berkantor pusat di Geneva (Swis), mempublikasikan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BARANG KONSUMSI
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BARANG KONSUMSI 2.1 Sejarah Industri Barang Konsumsi Pada sekitar tahun 1920-an industri modern di Indonesia hampir semuanya dimiliki oleh orangasing meskipun jumlahnya relatif
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan estimasi yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil uji Impulse Response Function menunjukkan variabel nilai
Lebih terperinciKeseimbangan Ekonomi Empat Sektor. Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM
Keseimbangan Ekonomi Empat Sektor Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM Perekonomian empat sektor adalah perekonomian yg terdiri dari sektor RT, Perusahaan, pemerintah dan sektor LN. Perekonomian empat sektor
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN) Pada sekitar tahun 1920-an industri modern di Indonesia hampir
BAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN) 1.1. Sejarah Industri Barang Konsumsi Pada sekitar tahun 1920-an industri modern di Indonesia hampir semuanya dimiliki oleh orangasing meskipun jumlahnya relatif sedikit.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara fundamental, bahwa gerak perdagangan semakin terbuka, dinamis, dan cepat yang menyebabkan
Lebih terperinciVI. SIMPULAN DAN SARAN
VI. SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan sebelumnya maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Selama tahun 1999-2008, rata-rata tahunan harga minyak telah mengalami peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu negara, terutama untuk negara-negara yang sedang berkembang. Peningkatan kesejahteraan
Lebih terperinciPROFIL EKONOMI AMERIKA SERIKAT
PROFIL EKONOMI AMERIKA SERIKAT UNITED STATES of AMERICA Populasi: 309.349.689 Import Utama: Pasokan industri ( minyak mentah, dll ), barang modal ( komputer, peralatan telekomunikasi, otomotif, mesin kantor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian global yang terjadi saat ini sebenarnya merupakan perkembangan dari proses perdagangan internasional. Indonesia yang ikut serta dalam Perdagangan internasional
Lebih terperinciKEGIATAN DAN LINGKUNGAN BISNIS
KEGIATAN DAN LINGKUNGAN BISNIS Week-9 By: Dr. Ida Nurnida Contents 1 Konsep Lingkungan Organisasi 2 Peran Lingkungan Perekonomian Bagi Bisnis 3 Peran Lingkungan Teknologi Bagi Bisnis 4 Peran Lingkungan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010
PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak Juni 2010 viii Ringkasan Eksekutif: Keberlanjutan di tengah gejolak Indonesia terus memantapkan kinerja ekonominya yang kuat,
Lebih terperinciKEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO
1. Risiko Keuangan Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak di antisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Kebijakan
Lebih terperinciJenis-Jenis Inflasi. Berdasarkan Tingkat Keparahan;
INFLASI Pengertian Inflasi Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian dimana harga-harga secara umum mengalami kenaikan dan kenaikan harga itu berlangsung dalam jangka panjang. Inflasi secara umum terjadi
Lebih terperinciBab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA
Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA Makroekonomi Perekonomian Terbuka : Konsep Dasar Perekonomian Tertutup dan Terbuka Perekonomian tertutup adalah perekonomian yang tidak berinteraksi dengan perekonomian lain
Lebih terperinciLAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh
Triwulan I - 2015 LAPORAN LIAISON Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh terbatas, tercermin dari penjualan domestik pada triwulan I-2015 yang menurun dibandingkan periode
Lebih terperinciINDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER
PANDANGAN GUBERNUR BANK INDONESIA PADA RAPAT KERJA PANITIA ANGGARAN DPR RI MENGENAI LAPORAN SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II APBN TA 2006 2006 Anggota Dewan yang terhormat, 1. Pertama-tama perkenankanlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan disegala bidang harus terus dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Untuk melaksanakan pembangunan, pemerintah tidak bisa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia pada periode 24 28 mulai menunjukkan perkembangan yang pesat. Kondisi ini sangat memengaruhi perekonomian dunia. Tabel 1 menunjukkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Nilai ekspor Indonesia berperan dalam sebagai penyelamat dalam krisis global tahun 2008 lalu. Kecilnya proporsi ekspor terhadap PDB (Product Domestic Bruto)
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Makroekonomi Makroekonomi adalah teori dasar kedua dalam ilmu ekonomi, setelah mikroekonomi. Teori mikroekonomi menganalisis mengenai kegiatan di dalam perekonomian dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang wajib dimiliki dalam mewujudkan persaingan pasar bebas baik dalam kegiatan maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia berlomba-lomba untuk meningkatkan produksi dan kualitas barang yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri otomotif merupakan salah satu jenis bisnis yang berkembang pesat di Indonesia. Makin banyaknya kuantitas perusahaan otomotif merupakan salah satu bukti,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meskipun pertumbuhan ekonomi setelah krisis ekonomi yang melanda
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Meskipun pertumbuhan ekonomi setelah krisis ekonomi yang melanda indonesia pada tahun 1998 menunjukkan nilai yang positif, akan tetapi pertumbuhannya rata-rata per
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR BOKS... KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR BOKS... KATA PENGANTAR... i iii iv vi vii BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF... I-1 A. PROSES PEMULIHAN EKONOMI TAHUN 2003... I-1 B. TANTANGAN DAN
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3
IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3 4.1.1 Produk Domestik Bruto (PDB) Selama kurun waktu tahun 2001-2010, PDB negara-negara ASEAN+3 terus menunjukkan tren yang meningkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Sejarah dan Perkembangan PT Leoco Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi 1.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT Leoco Indonesia PT Leoco Indonesia didirikan pada tahun 1981, Leoco adalah produsen kelas dunia interkoneksi dan mencapai
Lebih terperinciRingkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia
Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3
IV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3 4.1 Gambaran Umum Kesenjangan Tabungan dan Investasi Domestik Negara ASEAN 5+3 Hubungan antara tabungan dan investasi domestik merupakan indikator penting serta memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, seperti Indonesia serta dalam era globalisasi sekarang ini, suatu negara tidak terlepas dari kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian negara dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri tekstil merupakan industri penting sebagai penyedia kebutuhan sandang manusia. Kebutuhan sandang di dunia akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah
Lebih terperinciSURVEI PERSEPSI PASAR
1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan I 29 Perlambatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-29 dan selama tahun 29 diperkirakan masih akan berlanjut sebagaimana kondisi perekonomian dunia yang belum menunjukkan
Lebih terperinciSURVEI PERSEPSI PASAR
1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan III 2010 Pertumbuhan ekonomi tahun 2010 diperkirakan sebesar 6,1%. Inflasi berada pada kisaran 6,1-6,5% Perkembangan ekonomi global dan domestik yang semakin membaik, kinerja
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara dapat diukur dan digambarkan secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003) menyatakan bahwa pertumbuhan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3
IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 4.1 Perkembangan Harga Minyak Dunia Pada awal tahun 1998 dan pertengahan tahun 1999 produksi OPEC turun sekitar tiga
Lebih terperinciPEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2007: PROSPEK DAN KEBIJAKAN
PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2007: PROSPEK DAN KEBIJAKAN KANTOR MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS) DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO FEBRUARI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia sangat tinggi. Menurut Amang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang jumlah penduduknya 255 juta pada tahun 2015, dengan demikian Indonesia sebagai salah satu pengkonsumsi beras yang cukup banyak dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan negara karena setiap negara membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya
Lebih terperinciPeranan Pasar Modal Indonesia dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia
Peranan Pasar Modal Indonesia dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia (Lomba Karya Tulis Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Akuntansi FPIPS 2007) Pengertian Pembangunan Ekonomi Perubahan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Analisis Berlian Porter Dayasaing diidentikkan dengan produktivitas atau tingkat output yang dihasilkan untuk setiap input yang digunakan.
Lebih terperinciAKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian
AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN 2012-2014 Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Jakarta, 1 Februari 2012 Daftar Isi I. LATAR BELAKANG II. ISU STRATEGIS DI SEKTOR INDUSTRI III.
Lebih terperinciBAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)
BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) 3.1. Asumsi Dasar yang Digunakan Dalam APBN Kebijakan-kebijakan yang mendasari APBN 2017 ditujukan
Lebih terperinciARTIKEL PASAR MODAL MEMBANTU PEREKONOMIAN Purbaya Yudhi Sadewa Senior Economist Danareksa Research Institute
ARTIKEL PASAR MODAL MEMBANTU PEREKONOMIAN Purbaya Yudhi Sadewa Senior Economist Danareksa Research Institute Kinerja dunia perbankan dalam menyalurkan dana ke masyarakat dirasakan masih kurang optimal.
Lebih terperinciSURVEI PERSEPSI PASAR
1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan II 2010 Aktivitas perekonomian pada triwulan III-2010 diperkirakan akan mengalami peningkatan dibandingkan triwulan II-2010. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan meningkat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Industri tekstil bukanlah merupakan sebuah hal baru dalam sektor
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri tekstil bukanlah merupakan sebuah hal baru dalam sektor perdagangan di Indonesia. Istilah tekstil yang dikenal saat ini berasal dari bahasa latin, yaitu texere
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. B. Belanja Negara (triliun Rupiah)
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang fokus terhadap pembangunan nasional. Menurut data Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat, dan Indonesia masih tetap menduduki urutan ke empat terbanyak di dunia setelah Cina,
Lebih terperinciANDRI HELMI M, SE., MM BISNIS INTERNASIONAL
ANDRI HELMI M, SE., MM BISNIS INTERNASIONAL Bagi perusahaan dengan ukuran atau jenis apapun yang ingin mendunia, mereka harus mengambil sederet keputusan, seperti : Memutuskan Untuk Berekspansi Ke Luar
Lebih terperinciRingkasan eksekutif: Tekanan meningkat
Ringkasan eksekutif: Tekanan meningkat Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap kuat tetapi tekanan semakin meningkat Indikator ekonomi global telah sedikit membaik, harga komoditas telah mulai meningkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi disuatu Negara yang diukur dari perbedaan PDB tahun
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pertumbuhan Ekonomi Ekonomi merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah atas keperluan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak terbatas dengan
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, KINERJA DAN DAYA SAING INDUSTRI ELEKTRONIKA DI INDONESIA JOHANNA SARI LUMBAN TOBING H
ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, KINERJA DAN DAYA SAING INDUSTRI ELEKTRONIKA DI INDONESIA JOHANNA SARI LUMBAN TOBING H14104016 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sembilan persen pertahun hingga disebut sebagai salah satu the Asian miracle
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini peranan minyak bumi dalam kegiatan ekonomi sangat besar. Bahan bakar minyak digunakan baik sebagai input produksi di tingkat perusahaan juga digunakan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di segala sektor diharapkan dapat mewujudkan struktur ekonomi yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang sekarang ini giat melakukan pembangunan. Pembangunan yang dilakukan mencakup di segala sektor. Pembangunan
Lebih terperinciSURVEI PERSEPSI PASAR
1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan I 2010 Inflasi dan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 diperkirakan berada pada kisaran 5,1-5,5%. Mayoritas responden (58,8%) optimis bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahun
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum Inflasi di Pulau Jawa
IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum Inflasi di Pulau Jawa Selama periode 2001-2010, terlihat tingkat inflasi Indonesia selalu bernilai positif, dengan inflasi terendah sebesar 2,78 persen terjadi pada
Lebih terperinciRingkasan eksekutif: Pertumbuhan melambat; risiko tinggi
Ringkasan eksekutif: Pertumbuhan melambat; risiko tinggi Melihat ke tahun 2014, Indonesia menghadapi perlambatan pertumbuhan dan risiko-risiko ekonomi yang signifikan yang membutuhkan fokus kebijakan tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercermin dari kegiatan perdagangan antar negara. Perdagangan antar negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini interaksi antar negara merupakan hal yang tidak bisa dihindari dan hampir dilakukan oleh setiap negara di dunia, interaksi tersebut biasanya tercermin dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur perkembangan perekonomian di sebuah negara. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian
Lebih terperinciInternational Monetary Fund UNTUK SEGERA th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C USA
Siaran Pers No. 16/104 International Monetary Fund UNTUK SEGERA 700 19 th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C. 20431 USA Dewan Eksekutif IMF Menyimpulkan Konsultasi Pasal IV 2015 dengan Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu kriterianya dilihat dari daya saing produk-produk ekspornya. Yang menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perdagangan internasional penting dalam ekonomi terutama sebagai sumber devisa negara. Keberhasilan suatu negara dalam perdagangan internasional salah satu
Lebih terperinciPEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI
PEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI Globalisasi Ekonomi Adalah suatu kehidupan ekonomi secara global dan terbuka, tanpa mengenal batasan teritorial atau kewilayahan antara negara satu dengan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang besar. Biaya biaya tersebut dapat diperoleh melalui pembiayaan dalam negeri maupun pembiayaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya bagi para pelaku ekonomi. Dewasa ini pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian
Lebih terperinciPengantar Teori Ekonomi dan Moneter
Pengantar Teori Ekonomi dan Moneter Pengantarn Teori Ekonomi Kebutuhan manusia tidak terbatas Sumber daya terbatas Teori Ekonomi Alokasi sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas
Lebih terperinciDisampaikan: Edy Putra Irawady Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan
Disampaikan: Edy Putra Irawady Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan 1 PENGAMANAN UMUM Penempatan likuiditas dana di Bank2 BUMN Menerbitkan 2 Perpu (Penjaminan, kolateral Pinjaman)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penanaman modal. Pembentukan modal dapat dikatakan sebagai kunci utama. tergolong dalam negara maju atau negara berkembang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan proses terjadinya kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan kekuatan ekonomi potensial yang diarahkan menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan ekonomi suatu negara. Sebagai negara berkembang, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih
Lebih terperinciBisnis dan Lingkungannya
Bisnis dan Lingkungannya Putu Semaradana, S.Pd A. PENGERTIAN BISNIS Secara terminologis, bisnis merupakan sebuah kegiatan atau usaha. Bisnis dapat pula diartikan sebagai aktivitas terpadu yang meliputi
Lebih terperinciSURVEI PERSEPSI PASAR
1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan III 2007 Kondisi ekonomi makro pada triwulan IV 2007 diperkirakan relatif sama dengan realisasi triwulan IV 2006. Kondisi ekonomi makro pada 2007 diperkirakan lebih baik
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3
IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3 4.1 Pertumbuhan Ekonomi Negara ASEAN+3 Potret ekonomi dikawasan ASEAN+3 hingga tahun 199-an secara umum dinilai sangat fenomenal. Hal
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. moneter terus mengalami perkembangan. Inisiatif kerjasama mulai dikembangkan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses integrasi di berbagai belahan dunia telah terjadi selama beberapa dekade terakhir, terutama dalam bidang ekonomi. Proses integrasi ini penting dilakukan oleh masing-masing
Lebih terperinciArus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian
Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian Putri Irene Kanny Thursday, April 28, 2016 Pokok bahasan pertemuan ke-4 Arus lingkar pendapatan dalam perekonomian tertutup dua sektor Arus lingkar pendapatan
Lebih terperinciManajemen Strategi 3. Aleria Irma Hatneny S.E., M.M.
Manajemen Strategi 3 Aleria Irma Hatneny S.E., M.M. LINGKUNGAN EKSTERNAL; PELUANG, ANCAMAN, PERSAINGAN INDUSTRI, DAN ANALISIS PESAING 2 PENTINGNYA ANALISIS DAN MEMAHAMI LINGKUNGAN EKSTERNAL PERUSAHAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menerus berupaya untuk mensejahterakan rakyatnya. Salah satu hal yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara yang berkembang, sehingga terus menerus berupaya untuk mensejahterakan rakyatnya. Salah satu hal yang dapat dilakukan negara guna
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertanian merupakan kegiatan pengelolaan sumber daya untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku untuk industri, obat ataupun menghasilkan sumber energi. Pertanian merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Perkembangan NFA periode 1997 s.d 2009 (sumber : International Financial Statistics, IMF, diolah)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dekade terakhir, perekonomian Indonesia telah menunjukkan integrasi yang semakin kuat dengan perekonomian global. Keterkaitan integrasi ekonomi
Lebih terperinciNERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP
NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP BAB I PENDAHULUAN Berita di media masa tentang neraca pembayaran (BOP): fenomena Cina sebagai kekuatan ekonomi dunia yang baru. Ada tiga alasan mempelajari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial-budaya, politik, maupun pertahanan dan keamanan negara. Sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengangkutan atau transportasi mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam mendukung segala aspek kehidupan dan penghidupan, baik dibidang ekonomi, sosial-budaya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian dunia dewasa ini ditandai dengan semakin terintegrasinya perekonomian antar negara. Indonesia mengikuti perkembangan tersebut melalui serangkaian
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Agustus 2014, neraca perdagangan Thailand dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wilayah. Karena pada dasarnya, investasi merupakan satu pengeluaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi atau penanaman modal merupakan instrumen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang ada di suatu negara atau wilayah. Karena pada dasarnya, investasi
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012
KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012 Januari 2013 Kinerja Ekonomi Daerah Cukup Kuat, Inflasi Daerah Terkendali Ditengah perlambatan perekonomian global, pertumbuhan ekonomi berbagai daerah di Indonesia
Lebih terperinciBAB 3 LINGKUNGAN EKSTERNAL ORGANISASI
BAB 3 LINGKUNGAN EKSTERNAL ORGANISASI 1. LINGKUNGAN LANGSUNG 2. ELEMEN LINGKUNGAN UMUM (LINGKUNGAN TIDAK LANGSUNG) 3. MODEL HUBUNGAN ORGANISASI- LINGKUNGAN LINGKUNGAN LANGSUNG 1. Lingkungan Langsung Eksternal
Lebih terperinciV. PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI INDONESIA. dari waktu ke waktu. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi merupakan proses
115 V. PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI INDONESIA 5.1. Pertumbuhan Ekonomi Petumbuhan ekonomi pada dasarnya merupakan proses perubahan PDB dari waktu ke waktu. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi merupakan proses
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Saluran Distribusi Pada perekonomian sekarang ini, sebagian besar produsen tidak langsung menjual barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah menggambarkan kondisi dan analisis statistik Perekonomian Daerah, sebagai gambaran umum untuk situasi perekonomian Kota
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi berbeda dari satu periode ke periode lainnya,
Lebih terperinciSATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA
RINGKASAN EKSEKUTIF SATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 4 INVESTASI UNI EROPA PENDORONG PERDAGANGAN INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permintaan energi di Asia Tenggara terus meningkat dan laju
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permintaan energi di Asia Tenggara terus meningkat dan laju pertumbuhannya merupakan yang tercepat di dunia sejak tahun 1990. Energy Information Administration (EIA)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar, yaitu sekitar 14,43% pada tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana atau sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan di masa mendatang. Kapan
Lebih terperinciSURVEI PERSEPSI PASAR
1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan III 2008 Kondisi ekonomi makro pada triwulan IV-2008 dan selama tahun 2008 diperkirakan akan mengalami tekanan akibat perekonomian dunia yang lesu dan krisis keuangan global.
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengertian Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara-cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas
Lebih terperinciSURVEI PERSEPSI PASAR
1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan I 2008 Responden memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahunan pada triwulan II-2008 relatif sama dengan triwulan II-2007, namun tingkat inflasi pada triwulan II-2008 diperkirakan
Lebih terperinci