VALUASI EKONOMI: KERANGKA KONSEPTUAL. Disiapkan oleh Arianto A. Patunru Untuk Program Pelatihan Analisis Biaya-Manfaat LPEM-FEUI, 2004

Transkripsi

1 VALUASI EKONOMI: KERANGKA KONSEPTUAL Dsapkan oleh Aranto A. Patunru Untuk Program Pelathan Analss Baya-Manfaat LPEM-FEUI, 2004 Dsarkan dan dadaptas dar: Ncholas E. Flores, Conceptual Framework for Nonmarket Valuaton. In Champ, Boyle, and Brown (eds), A Prmer on Nonmarket Valuaton. Dordrecht, the Netherlands: Kluwer Academc Publshng. Jka ngn mengutp, kutp sumber aslnya, bukan ntsar n. 1. Model Teorets Barang Non-Pasar Teor valuas barang non-pasar merupakan perkembangan dar teor harga barang pasar neoklask. Udara d Jakarta, msalnya, adalah contoh barang non-pasar. Kuanttas dan kualtasnya bsa berubah sehubungan dengan perlaku masyarakat. Tap tdak ada ndvdu yang mampu memlh kualtas udara yang palng dngnkannya (yang memaksmumkan kepuasannya) secara unlateral. Sebalknya semua orang mengkonsums kualtas udara yang sama. Prems dasar dar teor ekonom neoklask adalah bahwa ndvdu memlk preferens atas sejumlah barang (bak barang pasar maupun barang non-pasar). Terlepas dar bayanya, setap orang dasumskan dapat mengurutkan barang-barang berdasarkan preferensnya. Haslnya adalah complete preference orderng (pengurutan preferens secara komplt). In adalah dasar dar keputusan memlh. Unsur palng fundamental dar teor ekonom adalah preference orderng (pengurutan preferens). Selanjutnya, uang memlk peran yang vtal: barang dan jasa yang terseda terbatas, dan keterbatasan tu dcermnkan dalam harga. Uang adalah medumnya. Akan halnya motvas, lmu ekonom tdak terlalu pedul. (Becker (1993), msalnya, mengatakan bahwa alasan ndvdu memuaskan kebutuhannya bsa bermacam-macam: altrusme, loyaltas, kebencan, ataupun masoksme). Pengurutan preferens dapat dekspreskan dengan fungs utltas dengan doman barang dan jasa. Msalkan X = [ x1, x2,..., x n ] adalah vektor dar semua barang pasar yang dplh oleh seorang ndvdu. Msalkan juga a memlh sejumlah barang non-pasar Q= [ q1, q2,..., q k ]. Kta dapat menulskan fungs utltasnya sebaga U = U( X, Q). Untuk A A B B A A B B setap pasang bundel ( X, Q ) dan ( X, Q ), kta tulskan U( X, Q ) > U( X, Q ) jka A A B B dan hanya jka bundel ( X, Q ) lebh dsuka ketmbang ( X, Q ). Kta katakan, fungs utltas semacam n adalah complete representaton of preferences (representas preferens yang komplt). Dengan dpertmbangkannya unsur kendala anggaran, maka kta asumskan bahwa ndvdu memaksmumkan utltasnya tunduk pada kendala anggaran. D sampng tu, level barang non-pasar tdak berubah. Jad: 1

2 (1) max U( X, Q) s.t. P X y ; Q= Q X 0 Solus dar problem (1) d atas adalah vektor dar permntaan barang pasar optmal yang merupakan fungs dar harganya, level barang non-pasar, dan pendapatan. Kta dapat menulskan n sebaga X* = X( P, Q, y). Dengan demkan, tngkat utltas tertngg yang dapat dcapa juga adalah fungs dar ketga elemen tersebut. Dervas d atas juga mengmplkaskan bahwa teor ekonom neo-klask mengasumskan bahwa konsums barang dlakukan sampa pada ttk d mana margnal beneft (keuntungan marjnal) sama dengan margnal cost (baya marjnal). Maka, fungs permntaan X d atas dapat dlhat sebaga margnal value curve (kurva nla marjnal) Compensatng Welfare Measure dan Equvalent Welfare Measure Bayangkan satu paket kebjakan untuk menngkatkan kualtas jalur hjau d sektar Thamrn d Jakarta. Msalkan Anda pedul, karena setap har Anda lewat jalur hjau tersebut. Untuk membaya proyek n, pemerntah menngkatkan pajak (ms. pajak penjualan) atau Anda dan warga kota lan dmnta untuk membayar uran lump-sum. Akbat transaks semacam n, harga (beberapa) barang pasar mungkn berubah. Bagamana mengukur perubahan kesejahteraan Anda? Pertama, bsa dengan menghtung berapa uang yang harus dambl dar Anda setelah proyek dlaksanakan jka pemerntah ngn mengembalkan Anda ke tngkat kepuasan Anda sebelum proyek tu ada. Ukuran n dsebut compensatng welfare measure (ukuran kesejahteraan mengkompensaskan), msalkan kta sebut sebaga C. Msalkan superskrp 0 melambangkan keadaan sebelum proyek dan 1 setelah proyek. Maka kta bsa mendefnskan C secara formal dengan menggunakan fungs utltas tdak langsung sebaga (2) vp Q y vp Q y C (,, ) = (,, ) Kedua, bsa dengan menghtung berapa tambahan pendapatan yang Anda akan perlukan d konds sebelum adanya proyek jka saja Anda ngn berada pada tngkat kepuasan yang seharusnya Anda peroleh jka proyek tu memang dlaksanakan. Ukuran n dkenal sebaga equvalent welfare measure (ukuran kesejahteraan ekuvalen) kta notaskan sebaga E. Juga dengan menggunakan konsep utltas tdak langsung, ukuran n kta defnskan sebaga (3) vp Q y E vp Q y (,, + ) = (,, ) Apa yang membedakan kedua ukuran kesejahteraan d atas? Property rghts (hak mlk) Untuk C, level utltas awal dgunakan sebaga bass perbandngan. Sementara untuk E, bass perbandngannya adalah level utltas selanjutnya. Dalam contoh jalur hjau Thamrn d atas, property rghts yang sah dpegang oleh status quo atau konds awal. Karenanya, kta sebaknya menggunakan C sebaga ukuran kesejahteraan. Sekarang bayangkan jka Pemda DKI menetapkan standar mnmum kualtas jalur hjau sepert 2

3 yang sekarang ada d Thamrn. Msalkan, karena sesuatu hal, jalur hjau Thamrn rusak total karena bencana alam. Pemda DKI berencana untuk mengembalkannya ke keadaan standar. Dalam hal n property rghts dpegang oleh konds selanjutnya (yang ngn dcapa) dan oleh karenanya sebaknya dgunakan E untuk mengukur kesejahteraan Dualtas dan Fungs Pengeluaran Apakah ndrect utlty functon (fungs utltas tak langsung) sepert dbcarakan d atas adalah satu-satunya pendekatan yang bsa dpaka? Tdak. Kta juga bsa menggunakan konsep expendture functon (fungs pengeluaran). Malah, pendekatan n mungkn lebh mudah. Syarat perlu dar maksmsas utltas adalah bahwa kta membelanjakan pendapatan kta seefsen mungkn (baya serendah mungkn). Karenanya, proses keputusan rasonal, selan bsa dlhat sebaga utlty maxmzaton (maksmsas utltas), tentu juga bsa dlhat sebaga expendture mnmzaton (mnmsas pengeluaran). In yang dsebut sebaga dualty (dualtas). Kta dapat menyatakan problem mnmsas pengeluaran sebaga: (4) mn P X s.t. U( X, Q) U ; Q= Q X 0 0 Solus dar problem d atas adalah compensated Hcksan demand (permntaan Hcksan terkompensas) sebaga fungs dar harga, level barang non-pasar, serta level utltas: h X * = X ( P, Q, U). Dengan pendekatan n kta bsa mendefnskan C dan E sebaga (5) (6) C = e P Q U e P Q U (,, ) (,, ) E = e P Q U e P Q U (,, ) (,, ) 1.3. Perubahan Pendapatan Jka terjad perubahan pendpatan, maka kta bsa memodfkas (5) dan (6) menjad (7) (8) C = e P Q U e P Q U + y y (,, ) (,, ) ( ) E = e P Q U e P Q U + y y (,, ) (,, ) ( ) Perhatkan bahwa untuk C kta menla perubahan harga dan level barang non-pasar pada level utltas awal lalu mempertmbangkan perubahan pendapatan. Untuk E, kta menla perubahan harga dan level barang non-pasar pada level utltas setelah perubahan, lalu mempertmbangkan perubahan pendapatan Varaton Welfare Measure untuk Perubahan Harga Msalnya ada kebjakan yang berdampak hanya pada penurunan harga barang pasar, 0 1 yatu p > p. Hcks menyebut ukuran kesejahteraan yang mengkompensaskan dalam 3

4 kasus perubahan harga sebaga compensatng varaton (CV). Sementara tu, ukuran kesejahteraan ekuvalen untuk kasus peruabahan harga dsebut equvalent varaton. Untuk kasus harga turun, kedua ukuran n postf. CV dan EV ddefnskan sebaga (9) CV = e( p, P, Q, U ) e( p, P, Q, U ) (10) EV = e p P Q U e p P Q U (,,, ) (,,, ) 1.5. Ukuran Kesejahteraan untuk Perubahan Level Barang Non-Pasar j Ukuran kesejahteraan untuk kasus perubahan kuanttas dsebut sebaga compensatng surplus (CS) dan equvalent surplus (ES). Keduanya ddefnskan sebaga berkut: (11) (12) CS = e P q Q U e P q Q U (, j, j, ) (, j, j, ) ES = e P q Q U e P q Q U (, j, j, ) (, j, j, ) 1.6. CV, EV, WTP, dan WTA Tabel d bawah n menyarkan hubungan antara compenstang varaton (CV), equvalent varaton (EV), wllngness-to-pay (WTP) and wllngness-to-accept (WTA). Ukuran Kesejahteraan Harga Nak Harga Turun CV property rghts pada WTA untuk menerma WTP untuk mendapatkan konds awal EV property rghts pada konds selanjutnya WTP untuk menghndar WTA untuk mengorbankan Perlu dngat bahwa konsep d atas berlaku untuk kasus ndvdu. Untuk agregat basa dgunakan Uj Kaldor dan Uj Hcks (lhat bahan sebelumnya). 2. Pasar Implst untuk Barang Non-Pasar Kta tdak secara eksplst membel barang non-pasar. Kta membel barang lan (barang pasar) yang permntaannya mungkn berkatan dengan barang non-pasar. Msalnya, ketka saya membel rumah, saya mempertmbangkan faktor lngkungan. Saya berseda untuk membayar sedkt lebh tngg untuk rumah yang lebh bersh lngkungannya. Untuk bsa melakukan nferens atas nla ekonom lngkungan tersebut, anals perlu mengetahu hubungan antara permntaan barang pasar (dalam contoh n, rumah) dan barang non-pasar (dalam contoh n, lngkungan bersh). Selan tu, harus ada varas yang cukup dalam harga barang pasar dan kuanttas barang non-pasar. Namun dalam praktknya, tdak mudah untuk menemukan hubungan yang jelas antara barang pasar dan non-pasar. Tdak adanya hubungan yang dapat ddentfkas tdak berart orang yang bersangkutan menganggap bahwa barang non-pasar tu tdak 4

5 mempunya nla. Sebalknya, banyak orang yang meletakkan nla yang tngg untuk barang non-pasar sekalpun tdak ada hubungan yang jelas antara barang tersebut dengan permntaan barang pasar orang tu. Nla-nla sepert n dsebut non-use values atau passve use values. Untuk barang-barang non-pasar yang mempunya nla pasf, kta tdak punya plhan lan kecual menggunakan teknk yang dsebut stated preference method (metode preferens tersurat SPM), sebaga gant teknk revealed preference method (metode preferens tersrat RPM). Isu n kontroversal mengngat lmu ekonom tradsonal sangat mengandalkan RPM dan serngkal tdak menganjurkan SPM. Alasannya, RPM ddasarkan kepada observas atas perlaku nyata dar agen ekonom, dan karenanya tendens basnya seharusnya kecl. Sementara SPM ddasarkan kepada pernyataan agen ekonom yang tentu saja subjektf dan mungkn sekal berbeda dengan apa yang sebenarnya dlakukan oleh agen ekonom yang bersangkutan. Akan tetap, sepert dkatakan d atas, RPM tdak mampu melakukan valuas untuk barang yang memlk nla pasf. Jalan tengah dar kedua tens n adalah dengan terus menyempurnakan SPM agar semakn mendekat realsme. 5