BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN
|
|
- Ida Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB TIJAUA KEPUSTAKAA.1. Gambaran Umum Obyek Peneltan Gambar.1 Lokas Daerah Stud Gambar. Detal Lokas Daerah Stud (Sumber : Peta Dgtal Jabotabek ver.0) 7
2 8 Kawasan perumahan yang dplh sebaga daerah stud adalah kawasan Perumahan Cputat Baru dan Graha Perma yang berada d Kelurahan Sawah Lama, Cputat, Tangerang, Banten. Sebagan besar lahan yang ada dpergunakan untuk pembangunan rumah, sedangkan ssanya dpaka untuk jarngan jalan dan juga fasltas umum sepert taman berman dan tempat perbadatan. Saat n kawasan Perumahan Cputat Baru dan Graha Perma telah dhun oleh sektar 663 kepala keluarga... Pemodelan Peramalan Kebutuhan Perjalanan Pada dasarnya peramalan kebutuhan perjalanan bertujuan untuk memperkrakan jumlah dan lokas kebutuhan transportas (untuk angkutan umum dan kendaraan prbad) untuk predks masa yang akan datang. Untuk daerah perkotaan, telah dketahu bahwa sebagan besar perjalanan yang terjad adalah berbasskan rumah (home based trps). Perjalanan yang berbasskan rumah adalah perjalanan yang dmula atau dakhr d rumah. Oleh karena tu, dengan membuat suatu pemodelan bangktan pergerakan dar zona perumahan akan dapat dperkrakan jumlah pergerakan keluarga per har dar lokas tersebut. (Gunawan, 1999) Perencanaan transportas dbutuhkan sebaga konsekuens dar pertumbuhan lalu lntas dan perluasan wlayah. Pertumbuhan wlayah kota perlu drencanakan jka dketahu bahwa penduduk d suatu tempat akan bertambah dan berkembang pesat sehngga memungknkan terjadnya penngkatan jumlah kendaraan. Konds lalu lntas pun harus dtnjau kembal apabla kepadatan dan kemacetan d jalan menngkat, sehngga menyebabkan sstem pergerakan dalam
3 9 suatu wlayah sudah tdak efsen lag. Pada waktunya, perluasan kota perlu dkendalkan, apabla dperkrakan sstem transportas sudah tdak mampu lag mendukung perluasan kota tersebut. Secara umum proses perhtungan kebutuhan perjalanan dlakukan secara bertahap dmana terdapat berbaga teknk yang berbeda untuk setap tahapnya. Metode yang palng luas dgunakan adalah metode 4 (empat) tahap atau Four Stage Method. Bangktan Perjalanan (Trp Generaton) merupakan salah satu dar tahapan perhtungan yang ada selan Dstrbus Perjalanan (Trp Dstrbuton), Pemlhan Moda (Modal Splt), dan Model Pelmpahan Rute Model merupakan alat bantu atau meda yang dapat dgunakan untuk mencermnkan dan menyederhanakan suatu realta untuk mendapatkan tujuan tertentu, yatu penjelasan dan pengertan yang lebh mendalam serta untuk kepentngan peramalan. (Tamn, 000) Dalam pemodelan transportas terdapat beberapa defns yang serng dgunakan yatu : a. Fungs. Konsep matemats yang dgunakan untuk menyatakan bagamana satu nla peubah (tdak bebas) dtentukan oleh satu atau beberapa peubah lannnya (bebas). b. Argumen. la tertentu suatu fungs dapat dhtung dengan memasukkan nlal pada peubah (bebas) yang ada dalam fungs tersebut; peubah bebas tu dsebut argumen. c. Peubah. Kuanttas yang dapat dgunakan untuk mengasumskan nla numerk yang berbeda-beda. Jka suatu huruf dgunakan untuk
4 10 menyatakan nla suatu fungs, huruf tu dsebut peubah tdak bebas; jka dgunakan sebaga argumen suatu fungs maka dsebut peubah bebas. d. Parameter. Kuanttas yang mempunya suatu nla konstan yang berlaku pada kasus tertentu, yang mungkn mempunya nla konstan yang berbeda-beda pada kasus yang lan. e. Koefsen. Dalam aplkas matematka, koefsen mempunya defns yang sama dengan parameter. f. Kalbras. Proses yang dlakukan untuk menaksr nla parameter atau koefsen sehngga hasl yang ddapat mempunya galat yang sekecl mungkn debandngkan dengan hasl yang sebenarnya. g. Algortma. Suatu prosedur yang menunjukkan urutan operas matematka yang rumt. Basanya algortma serng dgunakan dalam pembuatan program komputer. (Prmeswar, 007).3. Model Bangktan Perjalanan Tujuan dasar tahap bangktan perjalanan adalah menghaslkan model hubungan yang mengatkan parameter tata guna lahan dengan jumlah pergerakan yang menuju suatu zona atau pergerakan yang mennggalkan suatu zona. Zona asal dan tujuan pergerakan basanya juga menggunakan stlah trp end. (Tamn,000) Tahapan n basanya menggunakan data berbasskan zona untuk memodelkan besarnya pergerakan yang terjad (bak bangktan maupun tarkan), msalnya tata guna lahan, pemlkan kendaraan, populas, jumlah pekerja,
5 11 kepadatan penduduk, pendapatan, juga moda transportas yang dgunakan. (Tamn, 000) Bangktan perjalanan dapat dbedakan menjad (dua) yatu : a. Bangktan pergerakan (trp producton) merupakan suatu pergerakan berbass rumah yang mempunya tempat asal dan/atau tujuan rumah atau pergerakan yang dbangktkan oleh pergerakan berbass bukan rumah. b. Tarkan pergerakan (trp attracton) merupakan suatu pergerakan berbass rumah yang mempunya tempat asal dan/atau tujuan bukan rumah atau pergerakan yang dbangktkan oleh pergerakan berbass bukan rumah. (Tamn, 000) Penggambaran dar dnamka bangktan dan tarkan perjalanan dapat dlhat pada gambar berkut n : Rumah Bangktan Bangktan Tarkan Tarkan Tempat Kerja Tempat Kerja Bangktan Tarkan Tarkan Bangktan Tempat Belanja Gambar.3 Bangktan dan Tarkan Perjalanan (Tamn, 000) Tahapan bangktan pergerakan (trp generaton) serng dgunakan untuk menetapkan besarnya bangktan pergerakan yang dhaslkan oleh rumah tangga (bak untuk pergerakan berbass rumah ataupun berbass bukan rumah) pada selang waktu tertentu (per jam atau per har) (Tamn, 000). Berkut adalah beberapa faktor yang berpengaruh terhadap besarnya tahapan bangktan pergerakan :
6 1 a. Bangktan perjalanan untuk manusa Perlaku ndvdu dpengaruh oleh atrbut soso ekonom, dmana atrbut yang dmaksud adalah : - Tngkat Pendapatan - Tngkat pemlkan kendaraan - Ukuran dan struktur rumah tangga - la lahan - Kepadatan area pemukman - Aksesbltas Tga faktor pertama (pendapatan, penlkan kendaraan, struktur dan ukuran rumah tangga) telah dgunakan pada beberapa kajan bangktan pergerakan, sedangkan nla lahan dan kepadatan daerah pemukman hanya serng dpaka untuk kajan mengena zona. b. Tarkan pergerakan untuk manusa Faktor yang palng serng dgunakan adalah luas lanta untuk kegatan ndustr, komersal, perkantoran, pertokoan, dan pelayanan lannya. Faktor lan yang dapat dgunakan adalah lapangan kerja, dan stud tertentu telah memasukkan pengukuran aksesbltas. c. Bangktan dan tarkan pergerakan untuk barang Pergerakan n hanya merupakan bagan kecl dar seluruh pergerakan (0%) yang basanya terjad d negara ndustr. Peubah pentng yang mempengaruh adalah jumlah lapangan kerja, jumlah tempat pemasaran, luas atap ndustr tersebut, dan total daerah yang ada.
7 13 Untuk melakukan analsa bangktan perjalanan, terdapat berbaga metode yang dapat dgunakan, dantaranya adalah : a. Metode Faktor Pertumbuhan Metode pertumbuhan hanya dapat dgunakan untuk meramalkan besar pergerakan eksternal yang masuk ke suatu daerah d masa mendatang. Hal n sebabkan karena jumlahnya yang tdak terlalu besar pada saat awal sehngga galat yang dhaslkannya pun kecl. Selan tu juga tdak ada cara lan yang sederhana untuk meramalkannya. b. Metode Analsa Regres Analss regres lnear adalah metode statstk yang dapat dgunakan untuk memperajar hubungan antar sfat permasalahan yang sedang dseldk. Model analss regres lnear dapat memodelkan hubungan antara dua peubah atau lebh. c. Metode Klasfkas Slang Metode klasfkas slang atau analss kategor n ddasarkan pada adanya keterkatan antara terjadnya pergerakan dengan atrbut rumah tangga. Akan tetap analss kategor mempunya lebh sedkt batasan dbandngkan dengan analss regres lnear, sehngga menmbulkan sedkt kerugan antara lan data yang dperlukan sangat banyak pada setap kategor, dan juga tdak terdapatnya uj statstk untuk menguj keabsahan model yang terbentuk.
8 14.4. Analsa Regres Model analss regres lnear dapat memodelkan hubungan antara (dua) peubah atau lebh. Pada model n terdapat peubah tdak bebas (Y) yang mempunya hubungan fungsonal dengan satu atau lebh peubah bebas (X). (Tamn, 000).4.1. Regres Lnear Sederhana Persamaan umumnya adalah sebaga berkut (Tamn, 000): Y = peubah tdak bebas X = peubah bebas Y = A + BX (pers.1) A = ntersep atau konstanta regres B = koefsen regres Jka (pers.1) akan dgunakan untuk memperkrakan bangktan pergerakan berbass zona, semua peubah ddentfkaskan dengan, dan jka (pers.1) akan dgunakan untuk memperkrakan tarkan pergerakan berbass zona ddentfkaskan dengan d. (Tamn, 000) Parameter A dan B dapat dperkrakan dengan menggunakan metode kuadrat terkecl yang memnmumkan total kuadrats resdual antara hasl model dengan hasl pengamatan. la parameter A dan B bsa ddapatkan dar persamaan berkut. (Tamn, 000) (X Y ) (X ) (Y ) = 1 = 1 = 1 B = (pers.) (X ) (X ) = 1 = 1
9 15 A = Y BX (pers.3) dmana Y dan X adalah nla rata-rata dar Y dan X.4.. Regres Lnear Berganda Kadangkala pada beberapa kasus terdapat lebh banyak peubah bebas dan parameter B. Msalnya, beberapa varabel tata guna lahan secara smultan ternyata mempengaruh bangktan pergerakan. Analss regres lnear berganda yang mempunya persamaan umum sepert dbawah n cocok untuk mengetahu hubungan antara sebuah varabel tdak bebas dengan dua atau lebh varabel bebas. Bentuk persamaan umum metode analss regres lnear berganda adalah sebaga berkut (Tamn, 000): Y = A + B X + (pers.4) BX + B3X BzX z Y X 1... X Z A B 1... B Z = peubah tdak bebas = peubah bebas = konstanta regres = koefsen regres Analss regres adalah suatu metode statstk. Untuk menggunakannya, terdapat beberapa asums yang perlu dperhatkan : 1. la peubah, khususnya peubah bebas, mempunya nla tertentu atau merupakan nla yang ddapat dar hasl suve tanpa kesalahan berart.. Peubah tdak bebas (Y) harus mempunya hubungan korelas lnear dengan peubah bebas (X). Jka hubungan tersebut tdak
10 16 lnear, transformas lnear harus dlakukan, meskpun batasan n akan mempunya mplkas lan dalam analss resdual. 3. Efek peubah bebas pada peubah tdak bebas merupakan penjumlahan, dan harus tdak ada korelas yang kuat antara sesama peubah bebas. 4. Varans peubah tdak bebas terhadap gars regres harus sama untuk semua nla peubah bebas. 5. la peubah tdak bebas harus tersebar normal atau mnmal mendekat normal. 6. la peubah bebas sebaknya merupakan besaran yang relatf mudah dproyekskan. (Tamn, 000). Dalam melakukan analss dengan menggunakan model analss regres, terdapat 4 (empat) tahap uj statstk yang mutlak harus dlakukan agar model yang dhaslkan dnyatakan absah. Keempat uj statstk tersebut antara lan adalah (Tamn, 000) : 1. Uj kecukupan data Uj statstk n harus dlakukan untuk menentukan jumlah data mnmum yang harus terseda, bak untuk peubah bebas maupun peubah tdak bebas. Semakn tngg tngkat akuras yang dngnkan, semakn banyak data yang dbutuhkan. Jumlah data mnmum dapat dtentukan dengan menggunakan persamaan berkut : α CV Z = (pers.5) E
11 17 dengan : CV E Z α = koefsen varas = tngkat akuras = varans untuk tngkat kepercayaan α yang dngnkan. Uj Korelas Uj statstk n dlakukan untuk memenuh persyaratan model matemats, yatu sesama peubah bebas tdak boleh salng berkorelas, sedangkan antara peubah tdak bebas dengan peubah bebas harus ada korelas yang kuat (bak postf maupun negatf). Koefsen korelas dapat dhtung dengan berbaga cara yang salah satunya adalah sebaga berkut : r = (X Y ) (X ) (Y ) (X ) = 1 = 1 = 1 = 1 = 1 (X ) (Y ) = 1 = 1 (pers.6) (Y ) Persamaan uj korelas d atas memlk nla r (-1 r +1). la r yang mendekat -1 berart bahwa kedua peubah tersebut salng berkorelas negatf (penngkatan nla salah satu peubah akan menyebabkan penurunan nla peubah lannya). la r yang mendekat +1 bebart bahwa kedua peubah tersebut salng berkorelas postf negatf (penngkatan nla salah satu peubah akan menyebabkan penngkatan nla peubah lannya). la r yang mendekat 0 berart bahwa tdak terdapat korelas antara kedua peubah tersebut.
12 18 3. Uj Lneartas Uj statstk n perlu dlakukan untuk memastkan apakah model bangktan pergerakan dapat ddekat dengan model analss regres lnear atau model analss tdak lnear. 4. Uj Kesesuaan Uj statstk n dlakukan untuk menetukan model bangktan pergerakan yang terbak. Pada umumnya, uj n ddasarkan atas kedekatan atau kesesuaan hasl model dengan hasl observas. Dua uj kesesuaan yang palng serng dgunakan adalah model analss regres dan model kemrpan maksmum. Model analss regres mengasumskan bahwa model terbak adalah model yang mempunya total kuadrats resdual antara hasl model dengan hasl pengamatan (observas) yang palng mnmum. Memnmumkan = 1 Y ) S = (Y (pers.7) Model kemrpan maksmum mengasumskan bahwa model terbak adalah model yang mempunya total perkalan peluang antara hasl model dengan hasl pengamatan (observas) palng maksmum (mendekat 1). Memaksmumkan Y L = = (pers.8) 1 Y
13 19 Selan tu perlu dlakukan pengujan koefsen detemnas (R ) sebaga berkut : Gambar.4 memperlhatkan gars regres dan beberapa data yang dgunakan untuk mendapatkannya. Jka tdak terdapat nla x, ramalan terbaky adalah Y. Akan tetap, gambar memperlhatkan bahwa untuk x, galat model tersebut akan tngg : ( Y Y ). Jka dketahu, ternyata ramalan terbak Y menjad Y dan hal n memperkecl galat menjad ( Y Y ). Dar gambar., ddapatkan : Gambar.4 Beberapa Jens Smpangan ( Y Y ) = ( Y Y ) + ( Y Y ) (pers.9) smpangan total smpangan terdefns smpangan tak terdefns
14 0 Jka kta kuadratkan total smpangan dan menjumlahkan semua nla d dapat : ( Y Y) = Y Y + Y Y (pers.10) smpangan total smpangan terdefns smpangan tak terdefns Karena ( Y Y ) = b x mudah dlhat bahwa varas terdefns merupakan fungs koefsen regres b. Proses penggabungan total varas dsebut analss varans. Koefsen determnas ddefnskan sebaga nsbah antara varas terdefns dengan varas total : (Y Y ) R = (pers.11) (Y Y ) Koefsen n mempunya batas lmt sama dengan satu (perfect explanaton) dan nol (non explanaton); nla antara batas lmt n dtafsrkan sebaga persentase total varas yang djelaskan oleh analss regres lnear.
REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bntaro Sektor 7, Bntaro Jaya Tangerang Selatan 15224 PENDAHULUAN Bangktan perjalanan (Trp generaton model ) adalah suatu tahapan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinciBAB IV TRIP GENERATION
BAB IV TRIP GENERATION 4.1 PENDAHULUAN Trp Generaton td : 1. Trp Producton 2. Trp Attracton j Generator Attractor - Setap tempat mempunya fktor untuk membangktkan dan menark pergerakan - Bangktan, Tarkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat
BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.
BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciANALISIS BENTUK HUBUNGAN
ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel
BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciANALISIS REGRESI. Catatan Freddy
ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,
BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu
Lebih terperinciREGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear
REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.
Lebih terperinciIV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI
IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel
4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang
Lebih terperinciANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)
Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan metode statstka ang dgunakan untuk meramalkan sebuah varabel respon Y dar satu atau lebh varabel bebas X, selan tu juga dgunakan untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinciKORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /
KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.
Lebih terperinciDidownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi
Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciMODEL ESTIMASI BANGKITAN PERJALANAN DARI KAWASAN PERUMAHAN PANDAU PERMAI PEKANBARU DENGAN VARIABEL JUMLAH ANGGOTA KELUARGA DAN PENDAPATAN KELUARGA
Model Estmas Bangktan Perjalanan MODEL ESTIMASI BANGKITAN PERJALANAN DARI KAWASAN PERUMAHAN PANDAU PERMAI PEKANBARU DENGAN VARIABEL JUMLAH ANGGOTA KELUARGA DAN PENDAPATAN KELUARGA Wnayat 1, Fadrzal Lubs
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan analss statstk yang dgunakan untuk memodelkan hubungan antara varabel ndependen (x) dengan varabel ( x, y ) n dependen (y) untuk n pengamatan
Lebih terperinciε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB LANDASAN TEORI Unverstas Sumatera Utara . Pengertan Regres Istlah regres pertama kal dperkenalkan oleh Francs Galtom. Menurut Galtom, analss regres erkenaan dengan stud ketergantungan dar satu varael
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu
Lebih terperinciPowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian
SIFAT-SIFAT ANALISIS REGRESI PowerPont Sldes by Yana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 2007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 229 Bandung, Telp. 022 2013163-2523 Hal-hal yang akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
8 III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah suatu cara yang dpergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknk dan alat tertentu sehngga dperoleh hasl yang sesua dengan tujuan peneltan.
Lebih terperinciBAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas
9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen
Lebih terperinciANALISIS REGRESI REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR REGRESI KUADRATIK REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUBIK
REGRESI NON LINIER ANALISIS REGRESI REGRESI LINEAR REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUADRATIK REGRESI KUBIK Membentuk gars lurus Membentuk Gars Lengkung Regres
Lebih terperinciREGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI)
REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) PowerPont Sldes byyana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 9 Bandung, Telp. 0 013163-53 Hal-hal
Lebih terperinciDr. NINDYO CAHYO KRESNANTO. Blog.: nindyocahyokresnanto.wordpress.com .: -
1 Dr. NINDYO CAHYO KRESNANTO Blog.: nndyocahyokresnanto.wordpress.com Emal.: nndyo_ck@yahoo.co.d - nndyo_ck@staff.janabadra.ac.d 2 Nndyo Cahyo Kresnanto FT Unverstas Janabadra YK 3 Model adalah merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat
Lebih terperinciI. PENGANTAR STATISTIKA
1 I. PENGANTAR STATISTIKA 1.1 Jens-jens Statstk Secara umum, lmu statstka dapat terbag menjad dua jens, yatu: 1. Statstka Deskrptf. Statstka Inferensal Dalam sub bab n akan djelaskan mengena pengertan
Lebih terperinciApabila dua variabel X dan Y mempunyai hubungan, maka nilai variabel X yang sudah diketahui dapat dipergunakan untuk mempekirakan / menaksir Y.
ANALISIS KORELASI (ANALISIS HUBUNGAN) Korelas Hubungan antar kejadan (varabel) yang satu dengan kejadan (varabel) lannya (dua varabel atau lebh), yang dtemukan oleh Karl Pearson pada awal 1900 Apabla dua
Lebih terperinciBAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model
BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK
BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu
4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan
Lebih terperinciJURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :
JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka
Lebih terperinciModel Potensial Gravitasi Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populasi Daerah
Performa (2004) Vol. 3, No.1: 28-32 Model Potensal Gravtas Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populas Daerah Bambang Suhard Jurusan Teknk Industr, Unverstas Sebelas Maret, Surakarta Abstract Gravtaton
Lebih terperinciPendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan
Pendahuluan 0 Data-data ang bersfat dskrt dapat dbuat contnuum melalu proses curve-fttng. 0 Curve-fttng merupakan proses data-smoothng, akn proses pendekatan terhadap kecenderungan data-data dalam bentuk
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c
6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciBAB II TEORI ALIRAN DAYA
BAB II TEORI ALIRAN DAYA 2.1 UMUM Perhtungan alran daya merupakan suatu alat bantu yang sangat pentng untuk mengetahu konds operas sstem. Perhtungan alran daya pada tegangan, arus dan faktor daya d berbaga
Lebih terperinciPENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI
PENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI Reky Stenly Wndah Dosen Jurusan Teknk Spl Fakultas Teknk Unverstas Sam Ratulang Manado ABSTRAK Pada bangunan tngg,
Lebih terperinciSTATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND
E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciPENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN
PENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN Pada koreks topograf ada satu nla yang belum dketahu nlanya yatu denstas batuan permukaan (rapat massa batuan dekat permukaan). Rapat massa batuan dekat permukaan dapat dtentukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel
Lebih terperinciBab III Analisis Rantai Markov
Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan
Lebih terperinciV ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI
Solmun Program Stud Statstka FMIPA UB 31 V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI A. Pengertan Varabel Moderas Varabel Moderas adalah varabel yang bersfat memperkuat atau memperlemah pengaruh varabel penjelas
Lebih terperinciMODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS
Semnar Nasonal Statstka IX Insttut Teknolog Sepuluh Nopember, 7 November 29 MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS Stud Kasus : Kota Surabaya Rokhana DB 1, Sutkno 2, Agnes Tut
Lebih terperinciANALISIS PERMODELAN TARIKAN PERGERAKAN LAHAN PARKIR DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 1 INTISARI
ANALISIS PERMODELAN TARIKAN PERGERAKAN LAHAN PARKIR DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 1 Muhammad Adrul Jhan, Sr Atmaja Rosyd 3, Anta Rahmawat 4 INTISARI Model tarkan pergerakan transportas mempun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah
Lebih terperinciBab 3 Analisis Ralat. x2 x2 x. y=x 1 + x 2 (3.1) 3.1. Menaksir Ralat
Mater Kulah Ekspermen Fska Oleh : Drs. Ishaft, M.S. Program Stud Penddkan Fska Unverstas Ahmad Dahlan, 07 Bab 3 Analss Ralat 3.. Menaksr Ralat Msalna suatu besaran dhtung dar besaran terukur,,..., n. Jka
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Surabaya adalah bukota Provns Jawa Tmur yang merupakan kota terbesar kedua d Indonesa setelah Jakarta. Dengan jumlah penduduk metropolsnya yang mencapa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity
37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun
Lebih terperinciRegresi Linear Sederhana dan Korelasi
Regres Lnear Sederhana dan Korelas 1. Model Regres Lnear. Penaksr Kuadrat Terkecl 3. Predks Nla Respons 4. Inferens Untuk Parameter-parameter Regres 5. Kecocokan Model Regres 6. Korelas Utrwen Mukhayar
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA. sistem statis dan sistem fuzzy. Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Aziz (1996).
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stud Yang Terkat Peneltan n mengacu pada jurnal yang dtuls oleh Khang, dkk.(1995). Dalam peneltannya, Khang, dkk membandngkan arus lalu lntas yang datur menggunakan sstem stats dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.
44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN
AALISIS DISKRIMIA DISKRIT UTUK MEGELOMPOKKA KOMPOE Bernk Maskun Jurusan Statstka FMIPA UPAD jay_komang@yahoo.com Abstrak Untuk mengelompokkan hasl pengukuran yang dukur dengan p buah varabel dmana penlaan
Lebih terperinciKecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi
Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang
Lebih terperinciDISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA
DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA Dstrbus Bnomal Msalkan dalam melakukan percobaan Bernoull (Bernoull trals) berulang-ulang sebanyak n kal, dengan kebolehjadan sukses p pada tap percobaan,
Lebih terperinciUKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA
UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA MARULAM MT SIMARMATA, MS STATISTIK TERAPAN FAK HUKUM USI @4 ARTI UKURAN LOKASI DAN VARIASI Suatu Kelompok DATA berupa kumpulan nla VARIABEL [ vaabel ] Ms banyaknya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam
BAB LANDASAN TEORI Pengertan Regres Istlah regres dperkenalkan oleh seorang yang ernama Francs Gulton dalam makalah erjudul Regresson Towerd Medacraty n Heredtary Stature Menurut hasl peneltan elau, meskpun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam memlh sesuatu, mula yang memlh yang sederhana sampa ke hal yang sangat rumt yang dbutuhkan bukanlah berpkr yang rumt, tetap bagaman berpkr secara sederhana. AHP
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut teor molekuler benda, satu unt volume makroskopk gas (msalkan cm ) merupakan suatu sstem yang terdr atas sejumlah besar molekul (kra-kra sebanyak 0 0 buah molekul) yang
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,
III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan
Lebih terperinci