SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian"

Transkripsi

1 SILABUS Nama Sekolah : MA PPMI Assalaam Sukoharjo Mata Pelajaran : Geograf Kelas / Jurusan : XII / IPS Semester : 1 ( satu ) : 55 x 40 ment Standar Kompetens : 1. Mempraktekkan ketramplan dasar peta dan pemetaan Kompetens Dasar Mater Pembelajaran Kegatan Pembelajaran Indkator Penlaan (ment) 1.1 Mendeskrpska n prnsp-prnsp dasar peta dan pemetaan Komponen peta Prnsp dasar peta dan pemetaan Secara ndvdu, mengdentfkas komponen peta pada atlas Secara kelompok dskus tentang penggambaran satu wlayah pada globe ke bdang datar Secara kelompok membuat peta suatu wlayah dar globe ke bdang datar Menunjukkan komponenkomponen peta Mengdentfkas prnsp dasar peta dan pemetaan membuat peta wlayah pada bdang datar Mempraktekkan prnsp proyeks peta ke bdang datar Test kelompok Test tertuls 4 x 40 Aryono Prhandto (1989) Kartograf Yogyakarta : Mtra Gama Wdya Buku Geograf yang relevan Bahan/Alat : Globe Tanah 1.2 Mempraktekkan ketramplan dasar peta dan pemetaan Membuat peta lngkungan sektar/sekolah Secara kelompok mengukur lokas sekolah/lngkungn dengan menggunakan kompas, meteran dan busur Secara kelompok mengolah data hasl pegukuran lokas sekolah/lngkungan Secara kelompok membuat peta hasl pengukuran langsung d lapangan Membuat laporan data hasl pengukuran Merumuskan data hasl pengukuran Membuat peta hasl pengukuran langsung d lapangan Test tertuls 12 x 40 Aryono Prhandto (1989) Kartograf Yogyakarta : Mtra Gama Wdya Buku Geograf yang relevan Bahan/Alat : Globe Tanah Kompas Meteran Kompetens Dasar Mater Pembelajaran Kegatan Pembelajaran Indkator Penlaan Geograf XII 1

2 (ment) 1.3 Menganalss lokas ndudtr dan pertanan dengan pemanfaatan peta Klasfkas ndustr Menentukan lokas ndustr atas dasar bahan baku, pasar, baya angkut, tenaga kerja, modal, teknolog peraturan dan lngkungan Mengdentfkas factor penyebab gejala agrlomeras ndustr Menganalss keterkatan sarana transportas dengan aglomeras Pemanfaatan peta dalam kajan aspekaspek pertanan Secara ndvdu, mengklasfkaskan ndustr berdasarkan crtera tertentu dar berbaga referens Secara kelompok menganalss keterkatan sarana transportas dengan aglomeras ndustr Mengdentfkas manfaat peta dalam menganallss lokas ndustr Secara kelompok dskus tentang penentuan lokas ndustr atas dasar bahan baku, pasar, baya angkut, tenaga kerja, modal, teknolog peraturan dan lngkungan Secara kelompok mengdentfkas factor penyebab gejala aglomeras ndustr Mengdentfkas manfaat peta dalam menganalss lokas pertanan Secara kelompok membuat laporan tentang pemanfaatan peta dalam menganalss lokas ndustr dan pertanan Mengklasfkaskan ndustr berdasarkan crtera tertentu Menentukan lokas ndustr atas dasar bahan baku, pasar, baya angkut, tenaga kerja, modal, teknolog peraturan dan lngkungan Mengdentfkas factor penyebab gejala aglomeras ndustr Menganalss keterkatan sarana transportas dengan aglomeras ndustr Mengdentfkas manfaat peta dalam menganalss lokas pertanan Membuat laporan dskus tentang pemanfaatan peta dalam menganalss lokas ndustr dan pertanan Test kelompok kus 14 x 40 Llesand dan Kefer (1979) remote Sensng and mage nterpretaton. New York : John Wlly and Son Buku Greograf Bahan/Alat : Ctra pengndraan jauh Foto udara Geograf XII 2

3 SILABUS Nama Sekolah : MA PPMI Assalaam Sukoharjo Mata Pelajaran : Geograf Kelas / Jurusan : XII / IPS Semester : 1 ( satu ) : 24 x 40 ment Standar Kompetens : 2. Memaham pemanfaatan ctra dan system nformas geograf (SIG) Kompetens Dasar Mater Pembelajaran Kegatan Pembelajaran Indkator Penlaan (ment) 2.1 Menjelaskan pemanfaatan ctra pengndraan jauh Pengertan Unsur-unsur ctra Pemanfaatan ctra Mengungkap kembal pengertan dar beberapa referens secara mandr Secara kelompok mengamat unsur-unsur ctra pengndraan jauh dar ctra yang terseda Secara kelompok mengdentfkas manfaat ctra Membuat klpng tentang pemanfaatan ctra dalam kasus tanah longsor (msalnya : kasus tanah longsor d Trenggalek) Menjelaskan pengertan Membedakan unsurunsur ctra Mengdentfkas pemanfaatan ctra Membuat laporan (klpng) tentang pemanfaatan ctra (mssal : kasus tanah longsor d Trenggalek) PG 6 x 40 Prahasta Eddy (2001). Konsep- Konsep dasar Sstem Informas Geograf. Bandung Informatka Buku Geograf lan Kunjungan ke Bakosurtanal dan LAPAN 2.2 Menjelaskan pemanfaatan system nformas Geograf Konsep dasar dan komponen SIG Tahapan kerja SIG Pengoperasan SIG secara konvensonal Mengungkap kembal konsep dasar SIG dar berbaga referens secara mandr Secara kelompok mengdentfkas komponen SIG Secara kelompok menentukan tahapan-tahapan dalam urutan kerja SIG Geograf XII 3 Merumuskan konsep dasar SIG Mengdentfkas komponenkomponen SIG Melakukan tahapan kerja SIG 2 x x 40 Prahasta Eddy (2001). Konsep- Konsep dasar Sstem Informas Geograf. Bandung Informatka Kunjungan Bakosurtanal LAPAN ke dan

4 Kompetens Dasar Mater Pembelajaran Kegatan Pembelajaran Indkator Penlaan (ment) Secara kelompok melakukan observas ke kalurahan terdekat mencar data tentang kependudukan Secara kelompok mengolah data hasl observas dalam bentuk grafk batang Secara kelompok membuat peta dasar kelurahan tertentu Secara kelompok membuat peta tematx tentang sex rato, denstas penduduk, tngkat penddkan, mata pencaharan, dll Melakukan kegatan megoverlaykan transparans peta dem peta Secara kelompok menympulkan hasl overlay peta Secara kelompok berdskus Secara kelompok membuat laporan hasl dskus Member contoh mengoverlaykan peta transparans Alat dan Bahan : Perangkat keras SIG/computer Perangkat lunak SIG Peta/ Plastk transparan Spdol warna transparan Sablon Penerapan SIG dalam kajan geograf Manfaat SIG dalam kajan geograf Secara kelompok mendskuskan penerapan SIG dalam menentukan lokas usaha (msalnya : pendran usaha warnet/foto copy) Mendskuskan beberapa manfaat SIG dalam kajan geograf Mengaplkaskan SIG dalam menentukan lokas usaha warnet/foto copy Mengdentfkas beberapa manfaat SIG dalam kajan geograf 4 x 40 Geograf XII 4

5 SILABUS Nama Sekolah : MA PPMI Assalaam Sukoharjo Mata Pelajaran : Geograf Kelas / Jurusan : XII / IPS Semester : 2 ( dua ) : 54 x 40 ment Standar Kompetens : 1. Menganalss wlayah dan pewlayahan Kompetens Dasar Mater Pembelajaran Kegatan Pembelajaran Indkator Penlaan (ment) 3.1 Menganalss pola persebaran, spasal, hubungan serta nteraks spasal desa-kota Potens desa Struktur ruang desa dan kota Interaks desa dan kota Secara kelompok, dskus tentang potens desa katannya dengan perkembangan desa kota Secara kelompok dskus tentang crr-cr struktur desa Secara kelompok dskus tentang crr-cr struktur kota Secara kelompok menganalssa model-model teor struktur spasal kota Mengungkapkan kembal factor-faktor yang mempengaruh terjadnya nteraks spasal desa-kota dar berbaga referens Secara ndvdu, menghtung kekuatan nteraks antara dua wlayah dar data yang dsajkan dalam LKS Mengdentfkas potens desa katannya dengan perkembangan desa kota Mengdentfkas crrcr struktur ruang desa Mengdentfkas crrcr struktur ruang kota Menganalss modelmodel teor struktur spasal kota Mengdentfkas factor-faktor yang mempengaruh terjadnya nteraks spasal desa dan kota Menghtung kekuatan nteraks antara dua wlayah 12 x 40 Bntarto : Geograf Kota (1977) Yogyakarta, Fakltas Geograf Unverstas Gajah mada Daldjoen, N (1999) Geograf Kota dan Desa. Alumn Bandung --Geograf Baru Alumn Bandung Buku Geograf lan Sumber/alat : Gambar (chart) CD nteraktf Geograf XII 5

6 Kompetens Dasar Mater Pembelajaran Kegatan Pembelajaran Indkator Penlaan (ment) 3.2 Menganalssa katan antara konsep wlayah dan pewlayahan dengan perencanaan pembangunan wlayah Konsep wlayah dan pewlayahan - Wlayah formal dan fungsonal (nodal) - Contoh pewlayahan secara formal dan fungsonal - Membuat pewlayahan berdasarkan fenomena geografs d lngkungan setempat - Menentukan batas-batas wlayah - Mengdentfkas pusat-pusat Mengungkapkan kembal perbedaan wlayah formal dan fungsonal (nodal) dar berbaga referens Mengdentfkas kota / wlayah yang termasuk ke dalam wlayah formal dan fungsonal Melalu dskus, membedakan generalsas wlayah (regon generalzaton) dan klasfkas wlayah (regon classfcaton) Secara kelompok menghtung deltmas wlayah secara kuanttatf dar data yang telah terseda pada LKS Secara ndvdu menentukan batas-batas wlayah (Msalnya : Nanggro Aceh Darussalam sebelum dan sesudah terjadnya gempa bum/tsunam) Secara kelompok menganalsa perbedaan spread effect dan backwash effect Melalu dskus, mengdentfkas fase-fase suatu wlayah Menelaah tentang batasbatas wlayah dar berbaga referens Mengdentfkas karakterstk sebuah kota Merumuskan pengertan konsep wlayah dan pewlayahan kota Mengdentfkas kota-kota atau wlayah yang termasuk ke dalam wlayah formal dan atau fungsonal Membedakan generalsas wlayah (regon generalzaton) dan klasfkas wlayah (regon classfcaton) Menghtung delmtas wlayah secara kuanttatf Menentukan batasbatas wlayah Menjelaskan pengertan pusat Menjelaskan perbedaan spread effect dan backwash effect Mengungkapkan tahapan fase-fase suatu wlayah Menganalsa batasbatas wlayah Mengdentfkas karakterstk sebuah kot Test tertuls 6 x x 40 Targan Robnson, Perencanaan Pembangunan wlayah (2005), Jakarta, Bum Aksara Buku geograf lan Soetanto (1990) regonalsas : Penerapan Batas wlayah. Fakultas geograf. UGM Yogyakarta Buku geograf lan Bahan/alat : Peta Indonesa Model/gambar struktur ruang kota Geograf XII 6

7 Kompetens Dasar Mater Pembelajaran Kegatan Pembelajaran Indkator Penlaan (ment) - Teor-teor pusat - Pusat-pusat Indonesa d Mengdentfkas perbedaan teor tempat yang sentral dan teor kutub Secara kelompok dengan alat peraga peta, mengdentfkas pusat-pusat d Indonesa Secara kelompok dskus tentang pengaruh pusat perkembangan ekonom dan perubahan socal budaya masyarakat Menjelaskan perbedaan teor tempat yang sentral dan teor kutub Menganalss pusatpusat d Indonesa Menjelaskan pengaruh pusat terhadap perkembangan ekonom dan pengaruh socal budaya masyarakat 10 x Menganalss wlayah/pewlay ahan negara maju dan Indkator negara maju dan Ukuran keberhaslan pembangunan dar UNRISD (Unted Natons Research Insttute For Socal Development) Tahun 1997 Tahapan-tahapan perkembangan negara menurut W.W Rostow Contoh-contoh negara maju dan Secara kelompok mengdentfkas crr atau ndcator negara maju dan Mengdentfkas ukuran keberhaslan pembangunan menurut ndcator UNRISD Tahun 1997 Secara kelompok atau dskus tentang tahapan-tahapan perkembangan negara menurut W.W Rostow Mengdentfkas crr/ndcator negara maju dan Memberkan contoh ndcator keberhaslan dengan tepat negara maju menurut UNRISD (Unted Natons Research Insttute For Socal Development) Tahun 1997 Mengdentfkas tentang tahapantahapan perkembangan negara menurut W.W Rostow Test tertuls Test tertuls 4 x 40 6 x 40 Todaro, Mchael (1978) Pembangunan Ekonom d duna Ketga. Jakarta : Ghala Indonesa Bahan/alat : Peta Todaro, Mchael (1978) Pembangunan Ekonom d duna Ketga. Jakarta : Ghala Indonesa Geograf XII 7

8 Kompetens Dasar Mater Pembelajaran Kegatan Pembelajaran Indkator Penlaan (ment) Contoh-contoh negara maju dan Model wlayah negara maju dan Pola pembangunan atau wlayah Indonesa Melalu dskus d dalam kelompok, mengdentfkas contoh-contoh negara Secara kelompok menganalss beberapa model wlayah negara maju dengan gambar pola bentuk kota d negara maju. Dskus kelompok tentang pola pembangunan/pengembanga n wlayah Indonesa Membuat laporan tulsan tentang pola pembangunan atau wlayah Indonesa Memberkan contoh negara-negara Mengemukakan beberapa model wlayah negara maju Mengemukakan model negara Menyajkan pola pembangunan atau wlayah Indonesa 4 x 40 Petter Haggett : Geography : a Modern Synthess Buku geograf yang relevan Bahan/alat : Peta Chart (gambar0gambar model wlayah) Geograf XII 8

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Geografi Kelas / Jurusan : XII / IPS Semester : 1 ( satu ) Alokasi Waktu : 55 x 40 menit Standar Kompetensi : 1. Mempraktekkan ketrampilan dasar dan

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Geografi Kelas / Jurusan : XII / IPS Semester : 2 ( dua ) Alokasi Waktu : 54 x 40 menit Standar Kompetensi : 3. Menganalisis pean Kompetensi Dasar 3.1

Lebih terperinci

بسم االله الرحمن الرحیم

بسم االله الرحمن الرحیم بسم االله الرحمن الرحیم PERANGKAT PEMBELAJARAN PEMETAAN SK, KD DAN ASPEK Mata Pelajaran : Geografi Program : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) Satuan Pendidikan : MA Kelas/Semester : X / 1 Nama Guru : NIP/NIK

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. NAMA SEKOLAH : MA PPMI Assalaam Sukoharjo MATA PELAJARAN : Geografi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. NAMA SEKOLAH : MA PPMI Assalaam Sukoharjo MATA PELAJARAN : Geografi RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NAMA SEKOLAH : MA PPMI Assalaam Sukoharjo MATA PELAJARAN : Geografi KELAS : XII SEMESTER : 1 ( satu ) TAHUN PELAJARAN : 2007 / 2008 ALOKASI WAKTU : 4 x 40 menit I. STANDAR

Lebih terperinci

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian SILABUS Nama Sekolah : MA PPMI Assalaam Sukoharjo Mata Pelajaran : Geografi Kelas / Jurusan : XI / IPS Semester : 1 ( satu ) : 54 x 40 menit Standar Kompetensi : 1. fenomena biosfer dan antrosfer 1.1 Menjelaskan

Lebih terperinci

Untuk memperoleh buku ini hubungi:

Untuk memperoleh buku ini hubungi: 2004 Badan Perencanaan Pembangunan Nasonal Untuk memperoleh buku n hubung: Pusat Data dan Informas Perencanaan Pembangunan Jl. Taman Suropat No. 2, Jakarta Pusat 10310 Telepon/Fax: 021-31934973 atau Webste:

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN GEOGRAFI

SILABUS MATA PELAJARAN GEOGRAFI SILABUS MATA PELAJARAN GEOGRAFI KURIKULUM SMA NEGERI 3 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 DINAS PENDIDIKAN KOTA MEDAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 MEDAN Jl. Budi Kemasyarakatan No. 3, Kel. Pulo Brayan Kota,

Lebih terperinci

S I L A B U S. Mengungkapkan kembali konsep dasar geografi dari bahan-bahan referensi secara mandiri

S I L A B U S. Mengungkapkan kembali konsep dasar geografi dari bahan-bahan referensi secara mandiri S I L A B U S Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Jurusan Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi : SMA Negeri Jakarta : Geografi : X : 1 (satu) : 18 x 45 menit : 1. Memahami konsep, pendekatan, prinsip

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PERANGKAT PEMBELAJARAN S I L A B U S Mata Pelajaran : GEOGRAFI Satuan Pendidikan : SMA / MA Kelas/Semester : X/1 Nama Guru : NITP : Sekolah : SILABUS PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Program Stud :Penddkan Geograf Nama Mata Kulah :Dasar-dasar Kode :SIF 6201 Jumlah SKS :2

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN : GAMBAR TEKNIK (PEMINATAN)

SILABUS MATA PELAJARAN : GAMBAR TEKNIK (PEMINATAN) SILABUS MATA PELAJARAN : GAMBAR TEKNIK (PEMINATAN) Satuan Penddkan : SMK Kelas : XI Kompetens Int : KI 1 : Menghayat mengamalkan ajaran agama yang utnya KI 2 : Menghayat mengamalkan perlaku jujur, dspln,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

FORMULIR RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Hal 1 dari 12. Dosen Pengampu/Penanggung jawab : Tim Pengampu Bahasa Indonesia

FORMULIR RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Hal 1 dari 12. Dosen Pengampu/Penanggung jawab : Tim Pengampu Bahasa Indonesia 1 dar 12 Mata Kulah : Bahasa Semester : semua semester SKS : 2 Kode MK : Mata Kulah Umum Capaan Pembelajaran Lulusan Capaan Pembelajaran Matakulah Deskrps Matakulah Mnggu ke Kemampuan yang dharapkan Dosen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Produk model pengembangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan teman sejawat dan permanan. Pemberdayaan teman

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara

lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara BAB V KESMPULAN, MPLKAS DAN REKOMENDAS A. Kesmpulan Berdasarkan hasl peneltan yang telah durakan sebelumnya kesmpulan yang dsajkan d bawah n dtark dar pembahasan hasl peneltan yang memjuk pada tujuan peneltan

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

Buku Pedoman Akademik (Standar Kompetensi Lulusan & Standar Isi Pembelajaran)

Buku Pedoman Akademik (Standar Kompetensi Lulusan & Standar Isi Pembelajaran) Buku Pedoman Akademk (Standar Kompetens Lulusan & Standar Is Pembelajaran) dsampakan Tatk Suryan tatk@perbanas.ac.d Catatan: Sebagan sldes dambl dar sldes yang dproduks oleh Tm Belmawa Dkt Buku Pedoman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

Pengembangan Perangkat Lunak Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya Hayati untuk Ketahanan Pangan

Pengembangan Perangkat Lunak Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya Hayati untuk Ketahanan Pangan PROSIDING SEMINAR NASIONAL HIMPUNAN INFORMATIKA PERTANIAN INDONESIA 29 ISBN : 978 979 95366-7 Pengembangan Perangkat Lunak Optmalsas Pemanfaatan Sumberdaya Hayat untuk Ketahanan Pangan Mustafrl a, Bud

Lebih terperinci

SILABUS URAIAN MATERI PEMBELAJARAN ES. WAKTU MEDIA PEMBEL AJARAN 2 X 45 LCD,WHI TEBOAR D,SPIDOL

SILABUS URAIAN MATERI PEMBELAJARAN ES. WAKTU MEDIA PEMBEL AJARAN 2 X 45 LCD,WHI TEBOAR D,SPIDOL SILABUS JUDUL MATA KULIAH : PERKEMBANGAN DEWASA-LANSIA NOMOR KODE/SKS : 02085229 / 2 SKS SEMESTER : 4 DOSEN : DESKRIPSI SINGKAT : Mata kulah n membahas mengena konsep-konsep dan pengetahuan dasar tentang

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF SISWA KELAS II SDN ANGKATAN LOR 02 KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN 2011 / 2012

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET 3. Sejarah dan Kegatan Operasonal Perusahaan 8 3.. Sejarah Perkemangan Kantor Perwaklan Bank Indonesa Wlayah I (Sumut & Aceh) 8 3. Struktur Organsas dan Deskrps Tugas Kantor

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

Model Potensial Gravitasi Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populasi Daerah

Model Potensial Gravitasi Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populasi Daerah Performa (2004) Vol. 3, No.1: 28-32 Model Potensal Gravtas Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populas Daerah Bambang Suhard Jurusan Teknk Industr, Unverstas Sebelas Maret, Surakarta Abstract Gravtaton

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI POWER OF TWO DI KELAS V SDN BADEGAN 02 PATI TAHUN 2013

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI POWER OF TWO DI KELAS V SDN BADEGAN 02 PATI TAHUN 2013 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI POWER OF TWO DI KELAS V SDN BADEGAN 02 PATI TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuh sebagan persyaratan Guna mencapa derajat Sarjana S-1 PGSD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakan Kualtas telah menjad karakterstk utama dalam oransas atau perusahaan aar dapat berkemban lebh bak la dalam bdan produks d suatu oransas atau perusahaan. Hal n dpenaruh

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMORTAHUN 2007 \ TENTANG URAIAN TUGAS. FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN I KABUPATEN PACITAN

PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMORTAHUN 2007 \ TENTANG URAIAN TUGAS. FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN I KABUPATEN PACITAN BUPAT PACTAN s PERATURAN BUPAT PACTAN \ NOMORTAHUN 2007 \ TENTANG URAAN TUGAS. FUNGS DAN TATA KERJA DNAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PACTAN > DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA \ BUPAT PACTAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat, Subek, Waktu dan Jens Peneltan Pada bagan n akan dbahas tentang tempat peneltan, waktu peneltan dar perencanaan sampa penulsan hasl peneltan, serta ens peneltan n.

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM TATA CARA PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN PENYELENGGARAAN PEMERNTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menmbang Mengngat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: NAMA : JABAL JAUHAR ROSADI NIM :

SKRIPSI. Oleh: NAMA : JABAL JAUHAR ROSADI NIM : ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN GCG (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) (StudEmprsPada Perusahaan Publk Yang Dsurve IICG Indonesan Insttute for Corporate Governance) SKRIPSI Oleh: NAMA

Lebih terperinci

Pengembangan Wilayah Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT) Kota Pagar Alam. Development of Strategic Area Growing Fast (KSCT) Pagar Alam City

Pengembangan Wilayah Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT) Kota Pagar Alam. Development of Strategic Area Growing Fast (KSCT) Pagar Alam City Pengembangan Wlayah Kawasan Strategs Cepat Tumbuh (KSCT) Kota Pagar Alam Development of Strategc Area Growng Fast (KSCT) Pagar Alam Cty Dw Wdarsh *) Fakultas Ekonom dan Bsns, Unverstas Muhammadyah Rau,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.. KERANGKA ANALISIS Kerangka analss merupakan urutan dar tahapan pekerjaan sebaga acuan untuk mendapatkan hasl yang dharapkan sesua tujuan akhr dar kajan n, berkut kerangka

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA

LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI KLASIFIKASI BENDA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BAGI SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 3 SIMO TIM PENGUSUL:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah: 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Sugyono (008:56) menjelaskan metode peneltan deskrptf adalah: Rumusan masalah deskrptf adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (013: 6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN ; PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 59 TAHUN 2011

BUPATI PACITAN ; PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 59 TAHUN 2011 BUPAT PACTAN ; PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KUALTAS AR DAN PENGENDALAN PENCEMARAN AR! D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Potensi dan Pengembangan Kawasan Wisata Desa Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Studi Kasus Obyek Wisata Rawa Jombor Dan Bukit Sidagora

Potensi dan Pengembangan Kawasan Wisata Desa Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Studi Kasus Obyek Wisata Rawa Jombor Dan Bukit Sidagora Potens dan Pengembangan Kawasan Wsata Desa Kraktan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Stud Kasus Obyek Wsata Rawa Jombor Dan Bukt Sdagora LAPORAN TUGAS AKHIR Dajukan untuk memenuh sebagan persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Dr. Marzuk, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY Pembelajaran PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 3 KURIKULUM 2004 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Penerbt dan Percetakan MEDIATAMA Meda Mencapa Prestas Jl. Adsumarmo No. 331 Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Peneltan n adalah peneltan pengembangan yang berorentas pada pembuatan meda dan pengembangan meda pembelajaran IPA tentang pesawat sederhana. Meda Ajar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 9 BENGKALIS KABUPATEN BENGKALIS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 9 BENGKALIS KABUPATEN BENGKALIS AKADEMIKA: VOLUME 13. No.2 Desember 2017 171 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 9 BENGKALIS KABUPATEN BENGKALIS SITI KHOTIMAH, S.Pd. SD SD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

VI. PEMODELAN SISTEM

VI. PEMODELAN SISTEM VI. PEMODELN SISTEM 6. Konfguras Model Model strateg pengembangan klaster agrondustr unggulan daerah drancang dalam bentuk perangkat lunak Sstem P enunjang Keputusan (SPK berbass komputer yang dber nama

Lebih terperinci

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN By: Rn Halla Nasuton, ST, MT MERANCANG JARINGAN SC Perancangan jarngan SC merupakan satu kegatan pentng yang harus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d Sunga Sak, Kota Pekanbaru, Provns Rau. Penentuan lokas dlakukan secara tertuju (purposve) karena sunga n termasuk dalam 13 sunga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB Putr Har Ikhtarn ), Bety Nurltasar 2), Hafdz Alda

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

---- ~,~ _~-

---- ~,~ _~- ---- ~,~-----..---..._~- BABV SMPULAN, MPLKAS DAN SARAN A. Smpulan ~... f. Smpulan-smpulan yang dapat dtark dar kajan peneltan adalah sebaga berkut: v. (:.Q / Pertama, kegatan pembelajaran yang dlaksanakan

Lebih terperinci

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bntaro Sektor 7, Bntaro Jaya Tangerang Selatan 15224 PENDAHULUAN Bangktan perjalanan (Trp generaton model ) adalah suatu tahapan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA Sensus Penduduk 2010 merupakan sebuah kegatan besar bangsa Badan Pusat Statstk (BPS) berdasarkan Undang-undang Nomor 16

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA KULIAH : TARI NUSANTARA II

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA KULIAH : TARI NUSANTARA II 1. Fakultas / Program Stud : _Bahasa dan Sen/ Pend Sen Tar 2. Mata Kulah & Kode : Tar Nusantara II Kode : TAR 248 3. Jumlah SKS : Teor : - SKS Praktk : 2 SKS : Sem : v Waktu : 300 ment 4. Standar Kompetens

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mater Pokok : Dnamka Rotas dan Kesembangan Benda Tegar : Pertama dan kedua / 4 x 45 ment : Cermah dan mengerjakan soal A. Kompetens Dasar 2.1 Memformulaskan hubungan antara konsep tors, momentum sudut,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

LAPORAN KKN SISDAMAS Kelompok 114 PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK DAN BARANG BEKAS MENJADI KERAJINAN YANG BERNILAI DAN BERDAYA JUAL DI DESA BONGAS KULON

LAPORAN KKN SISDAMAS Kelompok 114 PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK DAN BARANG BEKAS MENJADI KERAJINAN YANG BERNILAI DAN BERDAYA JUAL DI DESA BONGAS KULON LAPORAN KKN SISDAMAS Kelompok 114 PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK DAN BARANG BEKAS MENJADI KERAJINAN YANG BERNILAI DAN BERDAYA JUAL DI DESA BONGAS KULON Edtor : Dra. Hj. St Sumjat, M.S. Penuls : Dndn Ahmad

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Berpkr Secara umum kebjakan pembangunan daerah dapat memberkan kontrbus terhadap fenomena-fenomena yang bersfat aktual dan mendasar. Fenomenafenomena tersebut akan mempengaruh

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYUSUN KARANGAN BERDASARKAN RANGKAIAN GAMBAR SERI MELALUI METODE PENUGASAN DAN LATIHAN PADA SISWA KELAS V SDN JAMBEAN 03 SEMESTER 1 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN

Lebih terperinci

UJI VARIABEL YANG DIDUGA MEMPENGARUHI TINGKAT PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN SEDERAJAT DI BEKASI

UJI VARIABEL YANG DIDUGA MEMPENGARUHI TINGKAT PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN SEDERAJAT DI BEKASI UJI VARIABEL YANG DIDUGA MEMPENGARUHI TINGKAT PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN SEDERAJAT DI BEKASI RIESA ANANDYA ELFITRA 03050052 UNIVERSITAS INDONESIA

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN INVENTARISASI HUTAN

MODUL PEMBELAJARAN INVENTARISASI HUTAN MODUL PEMBELAJARAN Mata Kulah : INVENTARISASI HUTAN Dsusun oleh : Prof. Dr. Daud Malamassam PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN September, 009 KATA PENGANTAR Penyusunan Modul

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Analisa Line Balancing dengan Menggunakan Proses Stitching Speed Pada PT. Chingluh Indonesia

TUGAS AKHIR. Analisa Line Balancing dengan Menggunakan Proses Stitching Speed Pada PT. Chingluh Indonesia TUGAS AKHIR Analsa Lne Balancng dengan Menggunakan Proses Sttchng Speed Pada PT. Chngluh Indonesa Dajukan guna melengkap sebagan syarat dalam mencapa gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) Dsusun oleh : Nama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen

Lebih terperinci

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian SILABUS Nama Sekolah : MA PPMI Assalaam Sukoharjo Mata Pelajaran : Geografi Kelas / Jurusan : X Semester : 1 ( satu ) Alokasi Waktu : 18 x 40 menit Standar Kompetensi : 1. Memahami konsep, pendekatan,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM Aula Rahmatka Dew, Wdjanto, Dw Haryoto Unverstas Neger Malang e-mal:

Lebih terperinci

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PROMOSI (STUDI KASUS: PENGGUNAAN TWITTER SEBAGAI MEDIA PROMOSI EVENT FORBIDDEN DYNASTY QIN MAL KELAPA GADING)

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PROMOSI (STUDI KASUS: PENGGUNAAN TWITTER SEBAGAI MEDIA PROMOSI EVENT FORBIDDEN DYNASTY QIN MAL KELAPA GADING) PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PROMOSI (STUDI KASUS: PENGGUNAAN TWITTER SEBAGAI MEDIA PROMOSI EVENT FORBIDDEN DYNASTY QIN MAL KELAPA GADING) SKRIPSI Oleh Fera Roshana 1100028233 Unverstas Bna Nusantara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. SIL/EKO/EKK278/66 Revs : 00 Tgl : 21 Jun 2010 Hal 1 dar 6 I. DESKRIPSI MATA KULIAH a. Mengetahu Lnear actuator untuk Sngle Actng Cylnder b. Mengetahu Lnear actuator untuk Double actng Cylnder c. Mengetahu

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI

PENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI PENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI Reky Stenly Wndah Dosen Jurusan Teknk Spl Fakultas Teknk Unverstas Sam Ratulang Manado ABSTRAK Pada bangunan tngg,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN : Ruang tempat dan Sistem Sosial. Dra. Susilawati, M.Pd Bagja Waluya, S.Pd

SATUAN ACARA PERKULIAHAN : Ruang tempat dan Sistem Sosial. Dra. Susilawati, M.Pd Bagja Waluya, S.Pd SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata kuliah Kode Bobot SKS Program Tim Penyususn : Ruang tempat dan Sistem Sosial : GD311 : 4 SKS : S-1 PGSD : Dr. Epon Ningrum, M.Pd. Dra. Susilawati, M.Pd Bagja Waluya, S.Pd

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Dr. Marzuk, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY Pembelajaran PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 1 KURIKULUM 2006 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Penerbt dan Percetakan MEDIATAMA Meda Mencapa Prestas Jl. Adsumarmo No. 331 Surakarta

Lebih terperinci

Metode Estimasi Kemungkinan Maksimum dan Kuadrat Terkecil Tergeneralisasi pada Analisis Pemodelan Persamaan Struktural

Metode Estimasi Kemungkinan Maksimum dan Kuadrat Terkecil Tergeneralisasi pada Analisis Pemodelan Persamaan Struktural Jurnal Graden Vol. 11 No. 1 Januar 015 : 1035-1039 Metode Estmas Kemungknan Maksmum dan Kuadrat Terkecl Tergeneralsas pada Analss Pemodelan Persamaan Struktural Dan Agustna Jurusan Matematka, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kamus Buku acuan yang memuat kata dan ungkapan, basanya dsusun menurut abjad berkut keterangan tentang makna, pemakaan, atau terjemahannya, kamus juga dsebut buku yang memuat

Lebih terperinci