Untuk memperoleh buku ini hubungi:
|
|
- Suhendra Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 2004 Badan Perencanaan Pembangunan Nasonal Untuk memperoleh buku n hubung: Pusat Data dan Informas Perencanaan Pembangunan Jl. Taman Suropat No. 2, Jakarta Pusat Telepon/Fax: atau Webste: e-mal: pusdatn@bappenas.go.d
3 KATA PENGANTAR Sstem nformas telah berkembang serng dengan perkembangan teknolog nformas yang sangat cepat dan terbukt sangat berperan dalam kegatan perekonoman dan strateg penyelenggaraan pembangunan. Keberadaan sstem nformas mendukung knerja penngkatan efsens, efektvtas dan produktvtas organsas pemerntah dan duna usaha, serta mendorong pewujudan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sstem nformas yang dbutuhkan, dmanfaatkan, dan dkembangkan bag keperluan pembangunan daerah adalah sstem nformas yang terutama darahkan untuk menunjang perencanaan pembangunan daerah. Hal n perlu dngat karena telah terjad perubahan paradgma menuju desentralsas d berbaga aspek pembangunan. Salah satu paradgma baru tu adalah perhal perencanaan pembangunan daerah. Mula tahun 2001, serng dengan pemberlakuan UU No. 22/1999 dan UU No. 25/1999, maka perencanaan pembangunan daerah telah dserahkan kepada pemerntah daerah. Dan dengan terbtnya UU No. 25/2004 tentang Sstem Perencanaan Pembangunan Nasonal yang bertujuan untuk mendukung koordnas antarpelaku pembangunan; menjamn tercptanya ntegras, snkronsas, dan snerg bak antardaerah, antarruang, antarwaktu, antarfungs pemerntah maupun antara Pusat dan Daerah; menjamn keterkatan dan konsstens antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; mengoptmalkan partspas masyarakat; dan menjamn tercapanya penggunaan sumber daya secara efsen, efektf, berkeadlan, dan berkelanjutan. Dengan demkan, kat d balk desentralsas adalah penngkatan pelayanan kepada masyarakat, partspas dalam perencanaan pembangunan, dan pencapaan akuntabltas, efektvtas, serta efsens. Salah satu hal yang belum dsepakat dalam pengembangan Sstem Informas dan Manajemen Perencanaan Pembangunan Nasonal (Smrenas) adalah jens data perencanaan pembangunan yang akan dhaslkan. Hal tersebut harus segera dtetapkan karena, sebenarnya, telah banyak dkembangkan sstem nformas yang berbass data perencanaan pembangunan, yang beroperas bak d pusat maupun d daerah. Akan tetap, harus daku bahwa pada umumnya sstem nformas yang telah dkembangkan tu hanya menyangkut aspek tertentu dalam perencanaan pembangunan. Msalnya, Sstem Informas Manajemen Departemen Dalam Neger (Smdagr) dan SIM Daerah (Smda), yang penerapan pengelolaannya d daerah dlakukan oleh Kantor Pengolahan
4 Data Elektronk (KPDE) d daerah. Contoh lan adalah yang berkatan dengan aspek ruang, yatu Sstem Informas Geografs (SIG), yang dkembangkan melalu proyek berbantuan luar neger Land Resources Evaluaton and Plannng (LREP) dan Marne Resources Evaluaton and Plannng (MREP); atau sstem nformas yang menyangkut aspek lngkungan, sepert Neraca Kependudukan dan Lngkungan Hdup Daerah (NKLD) serta Neraca Sumber Daya Alam dan Spasal Daerah (NSASD) d setap daerah. Sebaga salah satu sstem nformas, Smrenas dharapkan dapat menata berbaga aspek data perencanaan pembangunan tu secara komprehensf. Oleh karena tu, dbuat suatu Panduan sebaga acuan tunggal bag para perencana pembangunan, bak d pusat maupun daerah untuk 1. Memaham jens-jens data yang dbutuhkan perencanaan pembangunan serta memaham beberapa perangkat analss yang dapat dmanfaatkan untuk menyusun rencana pembangunan. 2. Mengskan data, sebaga wujud komtmen membangun sstem nformas perencanaan pembangunan yang komprehensf secara nasonal. 3. Memanfaatkannya sebaga masukan (nput) kebjakan, bak perencanaan, mplementas, pemantauan, maupun pengendalannya (controllng). Panduan n bers penjelasan mengena perencanaan, jens data untuk perencanaan, dan perangkat analss untuk perencanaan pembangunan daerah d Indonesa. Data yang dmasukkan ke dalam formulr-formulr yang terseda (lhat Lampran: Tabel Isan) akan dmasukkan ke dalam pangkalan data Smrenas agar dapat dakses oleh para pelaku perencanaan pembangunan, bak d daerah maupun pusat. Jakarta, Novermber 2004 Tm Penyusun
5 DAFTAR ISI Kata Pengantar... Daftar Is... BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 1 C. Hasl yang Dharapkan... 2 BAB II PERENCANAAN PEMBANGUNAN... 3 A. Pengertan Perencanaan Pembangunan... 3 B. Pembangunan dalam Konteks Otonom Daerah... 4 BAB III DATA UNTUK PERENCANAAN PEMBANGUNAN... 6 A. Data Perencanaan Pembangunan... 6 B. Lembaga Penyeda Data Pembangunan... 6 C. Penggunaan Data dan Informas untuk Kebjakan Pembangunan... 7 BAB IV JENIS-JENIS DATA PERENCANAAN PEMBANGUNAN... 9 A. Pengenalan Daerah dar Ss Supla (Ketersedaan) Sumber Daya Manusa (SDM) Sumber Daya Alam (SDA) Prasarana dan Sarana Aglomeras Ekonom Sstem Kota-kota B. Pengenalan Daerah dar Ss Demand (Kebutuhan) Perkembangan dan Persebaran Investas Perkembangan Ekspor Perkembangan Impor Perdagangan Antardaerah C. Pengenalan Daerah dar Ss Keberdayaan Pemerntah daerah... 28
6 1. Kemampuan Aparat Kemampuan Keuangan Kemampuan Kelembagaan Kebjakan Pemerntah Daerah D. Sstem Keuangan/Perbankan E. Data Poltk dan Keamanan BAB V SUMBER DATA PERENCANAAN BAB VI PERANGKAT ANALISIS UNTUK PERENCANAAN A. LQ (Locaton Quotent) B. COR (Captal-Output Rato) C. Shft Share 39 D. Analss Ketenagakerjaan E. Indeks Pembangunan Daerah (IPD) F. Perangkat Analss Bdang Pertanan DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN: Tabel Isan... 50
lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara
BAB V KESMPULAN, MPLKAS DAN REKOMENDAS A. Kesmpulan Berdasarkan hasl peneltan yang telah durakan sebelumnya kesmpulan yang dsajkan d bawah n dtark dar pembahasan hasl peneltan yang memjuk pada tujuan peneltan
Lebih terperinciBABY. S!MPULAN DA:"i SARAN. Rumah sakit adalah bentuk organisasi pengelolaan jasa pelayanan
BABY S!MPULAN DA:" SARAN A. Smpulan Rumah sakt adalah bentuk organsas pengelolaan jasa pelayanan kesehatan ndvdual secara menyeluruh oleh karena tu dperlukan penerapan vs. ms. dan strateg seara tepat oleh
Lebih terperinciBABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat
BABl PENDAHULUAN 1.1. LAT AR BELAKANG PERMASALAHAN ndonesa merupakan negara yang sedang berkembang dengan tngkat populas yang cukup besar. Dengan jumlah penduduk dewasa n mencapa lebh dar 180 juta jwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan
Lebih terperinciLAKIN. Laporan Kinerja BPS Provinsi Maluku Tahun 2014
LAKIN Laporan Knerja BPS Provns Maluku Tahun 2014 Jl. WolterMongnsd-Passo, Ambon 97232 Telep. (0911) 361329, Fax. (0911) 361319 E-mal : maluku@bps.go.d Kata Pengantar Akuntabltas knerja BPS Provns Maluku
Lebih terperinciTENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA KABUPATEN PACITAN ( DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN
1 BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR S TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKAS DANA DESA KABUPATEN PACTAN ( DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang Bahwa dalam rangka tertb
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Banjarbaru, Januari Plh. Kepala Dinas, IR. FATHURRAHMAN NIP
KATA PENGANTAR Berdasarkan Surat Gubernur Kalmantan Selatan Nomor : 065/01140/ORG tanggal Desember 2013 perhal Penyampaan LAKIP Satuan Kerja Perangkat Daerah Provns Kalmantan Selatan Tahun 2013. Maka Dnas
Lebih terperinciDIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan Menteri
3 A S KEMENTERAN PERHUBUNGAN DREKTQRAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA * t % 3 PERATURAN DREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR: SKEP/317 /V / 2 0 1 1 TENTANG : TARGET NDKATOR KNERJA UTAMA (KU) Dl LNGKUNGAN
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciSistem Informasi Pendapatan Asli Daerah Pada Dinas Pendapatan Kabupaten Sangihe
Jurnal Sstem Informas Bsns 0(011) On-lne : http://ejournal.undp.ac.d/ndex.php/jsnbs 59 Sstem Informas Pendapatan Asl Daerah Pada Dnas Pendapatan Kabupaten Sanghe Alfranus Papuas a,*, Mustafd b, Eko Ad
Lebih terperinciBUPATI PACITAN, PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR A? TAHUN TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN
1.. \ ' BUPAT PACTAN, PERATURAN BUPAT PACTAN ; NOMOR A? TAHUN 2006 TENTANG 1 TATA KEARSPAN PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN BUPAT PACTAN Menmbang : a. bahwa untuk mewujudkan tertb admnstras dan ( penyeragaman
Lebih terperinciI PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN PACITAN TAHUN 2013 BUPATI PACITAN
BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN PACTAN TAHUN 2013 BUPAT PACTAN Menmbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 26
Lebih terperinciMENTERI KOORD[NATOR BlDANG POLITlK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA
. MENTER KOORD[NATOR BlDANG POLTlK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLK NDONESA PERATURAN MENTER KOORDNATOR BDANG POLTK, HUKUM, DAN KEAMANAN NOMOR: PER-07 MENKO/POLHUKAM/1212011 TEN-TANG ORGANSAS DAN TATA KERJA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinci! PERATURAN BUPATI PACITAN 1 NOMOR ^2) TAHUN 2011 i
BUPATI PACITAN! PERATURAN BUPATI PACITAN 1 NOMOR ^2) TAHUN 2011 ' TENTANG PERUBAHANKETIGAATAS PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan
Lebih terperinciBUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG
BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM TATA CARA PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN PENYELENGGARAAN PEMERNTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menmbang Mengngat
Lebih terperinciBUPATI PACITAN. j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 32 TAHUN 2011
BUPAT PACTAN j PERATURAN BUPAT PACTAN ; NOMOR 32 TAHUN 2011 f! TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN PUBLK DAN STANDAR OPERASONAL PROSEDUR PADA PEMERNTAH DAERAH ; KABUPATEN PACTAN DENGAN RAMAT TUHAN
Lebih terperinciOleh : Selvia Mamahit 2. Kata Kunci : Peranan, BPD, Fungsi Pengawasan, ADD.
PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PENGAWASAN PADA PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (Stud D Desa Lobu Dua Kecamatan Touluaan Kabupaten Mnahasa Tenggara) 1 Oleh : Selva Mamaht 2 ABSTRAK
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PACITAN
PEMERNTAH KABUPATEN DAERAH TNGKAT PACTAN PERATURANjDAERAH- KABUPATEN DAERAH TNGKAT PACTAN NOMOR 1 TAHUN 1934 - = TENTANG ; POLA DASAR PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TNGKAT PACTAN TAHUN 1994/1995-1998/1999
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan suatu aspek kehdupan yang sagat pentng. Bag masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, bak dalam rangka memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan
Lebih terperinciSTANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL JAKARTA 2015 KATA PENGANTAR Undang-Undang Dasar Negara Republk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciModel Potensial Gravitasi Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populasi Daerah
Performa (2004) Vol. 3, No.1: 28-32 Model Potensal Gravtas Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populas Daerah Bambang Suhard Jurusan Teknk Industr, Unverstas Sebelas Maret, Surakarta Abstract Gravtaton
Lebih terperinciPENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Dajukan Sebaga Salah Satu Syarat Untuk menyelesakan Program Sarjana ( S1) Pada Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Nahdlatul
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET
BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET 3. Sejarah dan Kegatan Operasonal Perusahaan 8 3.. Sejarah Perkemangan Kantor Perwaklan Bank Indonesa Wlayah I (Sumut & Aceh) 8 3. Struktur Organsas dan Deskrps Tugas Kantor
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB Putr Har Ikhtarn ), Bety Nurltasar 2), Hafdz Alda
Lebih terperinciLAPORAN PENGUKURAN INDEK PENERAPAN NILAI BUDAYA KERJA (IPNBK) TAHUN 2017
LAPORAN PENGUKURAN NDEK PENERAPAN NLA BUDAYA KERJA (PNBK) TAHUN 2017 KEMENTERAN PERTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANAN BALA BESAR PELATHAN PERTANAN KETNDAN MALANG - JAWA 2017 TMUR KATA
Lebih terperinciBUPATI RIALUKU TENGGARA BARAT
BUPATI RIALUKU TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA BARAT NOMOR: 13 TAHUN2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT
Lebih terperinciKEMAMPUAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KTSP PADA SD DI KECAMATAN DETUKELI KABUPATEN ENDE
Kemampuan Guru Mengmplementaskan KTSP... Ferdnandus Etuasus Dole, Udk Bud Wbowo 147 KEMAMPUAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KTSP PADA SD DI KECAMATAN DETUKELI KABUPATEN ENDE TEACHERS ABILITY TO IMPLEMENT THE
Lebih terperinciPROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG
BUPAT1 B W UASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk menentukan arah kebijakan Pembangunan Dinas Perhubungan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk menentukan arah kebjakan Pembangunan Dnas Perhubungan, Komunkas dan Informatka Kabupaten Breuen 2013 2017 yang harus sejalan dengan RPJMD Kabupaten Breuen, maka
Lebih terperinciMANUAL PROSEDUR PENGELOLAAN FUNGSIONAL DAN OPERASIONAL
MANUAL PROSEDUR PENGELOLAAN FUNGSIONAL DAN OPERASIONAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I UROLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 MANUAL PROSEDUR PENGELOLAAN FUNGSIONAL & OPERASIONAL
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA PENGAWASAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DIUKUR DARI PERATURAN BPKP NO. 16 TAHUN 2015 PADA INSPEKTORAT KABUPATEN MINAHASA SELATAN
Jurnal Rset Akuntans Gong Concern 12(2), 2017, 1179-1188 EVALUASI KINERJA PENGAWASAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DIUKUR DARI PERATURAN BPKP NO. 16 TAHUN 2015 PADA INSPEKTORAT KABUPATEN MINAHASA SELATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass
Lebih terperinciBUPATI PACITAN. ; PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR: 3g TAHUN 2010 TENTANG
BUPAT PACTAN ; PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR: 3g TAHUN 2010 TENTANG JENJANG NLA PENGADAAN BARANG/JASA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKT UMUM DAERAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat
Lebih terperinciKEBIJAKAN UMUM KETAHANAN PANGAN
KEBIJAKAN UMUM KETAHANAN PANGAN 2010 2014 DEWAN KETAHANAN PANGAN 2010 . PESAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Ketahanan Pangan mash merupakan su yang pentng bag bangsa Indonesa. Sekalpun saat n Indonesa telah
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses
Lebih terperinciSILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
SILABUS Nama Sekolah : MA PPMI Assalaam Sukoharjo Mata Pelajaran : Geograf Kelas / Jurusan : XII / IPS Semester : 1 ( satu ) : 55 x 40 ment Standar Kompetens : 1. Mempraktekkan ketramplan dasar peta dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 II TINJUN PUSTK 2.1 Manaemen Proyek 2.1.1 Pengertan Manaemen Proyek Sebelum mengemukakan apa art dar Manaemen Proyek, terlebh dahulu akan mengetahu art dar Manaemen dan Proyek tu. Menurut Hamng dan Nurnaamuddn
Lebih terperinciMODUL PEMBELAJARAN INVENTARISASI HUTAN
MODUL PEMBELAJARAN Mata Kulah : INVENTARISASI HUTAN Dsusun oleh : Prof. Dr. Daud Malamassam PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN September, 009 KATA PENGANTAR Penyusunan Modul
Lebih terperinciPENJADWALAN PRODUKSI di PT MEUBEL JEPARA PROBOLINGGO
Prosdng Semnar Nasonal Manajemen Teknolog III Program Stud MMTITS, Surabaya 4 Pebruar 2006 PENJADWALAN PRODUKSI d PT MEUBEL JEPARA PROBOLINGGO Mohammad Khusnu Mlad, Bobby Oedy P. Soepangkat, Nurhad Sswanto
Lebih terperincif BUPATI PACTEAN \ PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG
f BUPAT PACTEAN \ PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 2 TAHUN 202 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN NFORMAS DAN DOKUMENTAS D LNGKUNGAN PEMERNTAHAN DAERAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 25 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 21 Tahun 2007 tentang
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya
Lebih terperinciBUPATI PACITAN I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR 15 TAHUN 20U TENTANG
s BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN \ NOMOR 15 TAHUN 20U TENTANG PERUBAHANKEDUAATAS PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang
Lebih terperinciKEBIJAKAN UMUM KETAHANAN PANGAN 2010 2014
KEBIJAKAN UMUM KETAHANAN PANGAN 2010 2014 DEWAN KETAHANAN PANGAN 2010 . PESAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Ketahanan Pangan mash merupakan su yang pentng bag bangsa Indonesa. Sekalpun saat n Indonesa telah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN ; NOMOR 8 TAHUN 2001 SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA!
PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACTAN ; NOMOR 8 TAHUN 200 ; TENTANG SUSUNAN ORGANSAS DAN TATA KERJA! PEMERNTAH DESA t DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA. BUPAT PACTAN ESA Menmbang : a,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Landasan hukum Penyusunan Laporan Keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan a. Akuntabltas Mempertanggung jawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebjakan yang dpercayakan kepada unt organsas pemerntah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu
Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDATAAN PARIWISATA DI KOTA JEPARA. Kata kunci : Sistem informasi, Pariwisata, Kabupaten Jepara, SIG, Web.
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDATAAN PARIWISATA DI KOTA JEPARA ABSTRAK Kemajuan teknolog dbdang komputer yang begtu pesat telah mendorong semakn berkembangnya sebuah nformas. Salah satunya nformas geografs
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana
Lebih terperinciSeminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004
Semnar Nasonal Aplkas Teknolog Informas 004 Yogyakarta, 19 Jun 004 Aplkas Pemrograman Komputer Dalam Bdang Teknk Kma Arf Hdayat Program Stud Teknk Kma Fakultas Teknolog Industr, Unverstas Islam Indonesa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada
BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG
1 j BUEAn PACrAN PERATURAN BUPAT PACTAN \ NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PENDAYAGUNAAN TEKNOLOG NFORMAS DAN KOMUNKAS DALAM PENYELENGGARAAN PEMERNTAHAN! D KABn>ATEN PACTAN Menmbang Mengngat DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini
BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau
Lebih terperinciSemoga bermanfaat. Kepala Badan Ketahanan Pangan ACHMAD SURYANA
KATA PENGANTAR Dversfkas pangan merupakan salah satu cara adaptas yang efektf untuk mengurang resko produks akbat perubahan klm dan kondusf dalam mendukung perkembangan ndustr pengolahan pangan berbass
Lebih terperincii PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 93 TAHUN 2011 TATA CARA PENYALURAN DANA BAGI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA <
PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 93 TAHUN 2011 : ' TENTANG!. TATA CARA PENYALURAN DANA BAGI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA BUPATI PACITAN Menmbang:
Lebih terperinciPEMILIHAN LAHAN TERBAIK UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING
Semnar Nasonal Inovas Dan Aplkas Teknolog D Industr 2017 ISSN 2085-4218 ITN Malang, 4 Pebruar 2017 PEMILIHAN LAHAN TERBAIK UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Helza
Lebih terperinciPengembangan Perangkat Lunak Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya Hayati untuk Ketahanan Pangan
PROSIDING SEMINAR NASIONAL HIMPUNAN INFORMATIKA PERTANIAN INDONESIA 29 ISBN : 978 979 95366-7 Pengembangan Perangkat Lunak Optmalsas Pemanfaatan Sumberdaya Hayat untuk Ketahanan Pangan Mustafrl a, Bud
Lebih terperinciSKRIPSI. PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAKSANAAN PEMERINTAHAN DESA (Studi Desa Pesse, Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng)
SKRIPSI PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAKSANAAN PEMERINTAHAN DESA (Stud Desa Pesse, Kecamatan Donr-Donr, Kabupaten Soppeng) Oleh A.MUH IKHSAN W R NIM B 121 13 323 FAKULTAS HUKUM PRODI
Lebih terperinciVlSl PERTANIAN INDONESIA 2030
VlSl PERTANAN NDONESA 2030 ROEDHY POERWANTO, SKANDAR LUBlS da.n ED SANTOSO Departemen Agronom dan Hortkultura Fakultas Pertanan - PB Pendahuluan Menurut Yayasan lndonesa Forum (2007), Vs lndonesa tahun
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerntahan Daerah dpandang sebaga suatu upaya penguatan Persatuan dan Kesatuan Nasonal, sehngga program mplementas kebjakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tnjauan Pustaka Dar peneltan yang dlakukan Her Sulstyo (2010) telah dbuat suatu sstem perangkat lunak untuk mendukung dalam pengamblan keputusan menggunakan
Lebih terperinciBOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL
BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan
Lebih terperinciBUPATI PACITAN TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
} BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN j NOMOR 1 ^. TAHUN 2009 TENTANG PARTSPAS MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN NFRASTRUKTUR D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN. Menmbang : a.
Lebih terperinciBuku Pedoman Akademik (Standar Kompetensi Lulusan & Standar Isi Pembelajaran)
Buku Pedoman Akademk (Standar Kompetens Lulusan & Standar Is Pembelajaran) dsampakan Tatk Suryan tatk@perbanas.ac.d Catatan: Sebagan sldes dambl dar sldes yang dproduks oleh Tm Belmawa Dkt Buku Pedoman
Lebih terperinciVI. PEMODELAN SISTEM
VI. PEMODELN SISTEM 6. Konfguras Model Model strateg pengembangan klaster agrondustr unggulan daerah drancang dalam bentuk perangkat lunak Sstem P enunjang Keputusan (SPK berbass komputer yang dber nama
Lebih terperinciBUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 3( TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KABUPATEN PACITAN
BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 3( TAHUN 200 TENTANG PEMBENTUKAN UNT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang a.: c. bahwa dalam rangka.menngkatkan..
Lebih terperinciI NOMOR..I.L.. TAHUN 2012
f BUPATI PACITAN! PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR..I.L.. TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KLINIK PENGELOLA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN, Menmbang
Lebih terperinciPengembangan Wilayah Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT) Kota Pagar Alam. Development of Strategic Area Growing Fast (KSCT) Pagar Alam City
Pengembangan Wlayah Kawasan Strategs Cepat Tumbuh (KSCT) Kota Pagar Alam Development of Strategc Area Growng Fast (KSCT) Pagar Alam Cty Dw Wdarsh *) Fakultas Ekonom dan Bsns, Unverstas Muhammadyah Rau,
Lebih terperinciBUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR 30 TAHUN 2008 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN PACITAN
\. J 1 1! BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN j NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MNMAL BDANG PENDDKAN D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA j BUPAT PACTAN 'j Menmbang : a. bahwa
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemkran Untuk mencapa tujuan peneltan sebagamana durakan pada BAB 1, maka secara sstemats pendekatan masalah peneltan mengkut alur pkr kerangka pendekatan sstem yang
Lebih terperinciMANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN
MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN By: Rn Halla Nasuton, ST, MT MERANCANG JARINGAN SC Perancangan jarngan SC merupakan satu kegatan pentng yang harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konds persangan dalam berbaga bdang ndustr saat n dapat dkatakan sudah sedemkan ketatnya. Persangan dalam merebut pasar, adanya novas produk, mencptakan kepuasan pelanggan
Lebih terperinciDENGAN RAIIMATTUIIAN YANG MAMA ESA
BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN } NOMOR 3 TAHUN 2011 f \ TENTANG PETUNJUK PENERMAAN BAG ASL PAJAK BUM DAN BANGUNAN (PBB), MGAS DAN NON MGAS BAGAN KABUPATEN PACTAN KEPADA PEMERNTA DESA/KELURAAN TAHUN
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PERHUBUNGAN RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015
PEMERNTAH KOTA SURABAYA DNAS PERHUBUNGAN RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 SURABAYA, SEPTEMBER 2014 DAFTAR S Halaman DAFTAR S... BAB PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Maksud dan Tujuan Penyusunan
Lebih terperinciBUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR /3 TAIIUN 2007 TENTANG
1 [ BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR /3 TAIIUN 2007 TENTANG BESARAN TUNJANGAN KOMUNIKASI INTENSIF (TKI) BAGI PIMPINAN DAN ANGGOTADEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN BELANJA PENUNJANG OPERASIONAL
Lebih terperinciWALIKOTA BAUBAU PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR : 11 TAHUN 2013 TENTANG
WALIKOTA BAUBAU PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR : 11 TAHUN 2013 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB DAN PILIHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KOTA BAUBAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBab III Analisis Rantai Markov
Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada
Lebih terperinciMOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA
PENDAHULUAN Dr. MOHAMMAD ABDUL MUKHI, SE., MM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 27/03/20 27/03/20 2 27/03/20 3 Ekonom Makro : Mempelajar mekansme bekerjanya perekonoman secara keseluruhan
Lebih terperinciREVISI RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN
REVISI RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2012-2016 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Assalamu alakum Warahmatulllaah Wabarakaatuh Puj syukur kehadrat Tuhan Yang Maha Kuasa,
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS
28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan
Lebih terperinciBUPATI PACITAN ; PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 59 TAHUN 2011
BUPAT PACTAN ; PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KUALTAS AR DAN PENGENDALAN PENCEMARAN AR! D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang : a. bahwa
Lebih terperinciperencanaan dan perancangan taman bermain anak di Yogyakarta.
BAB IV PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN BERMAIN ANAK DI YOGYAKARTA 4.1. Pendekatan Konsep Tata Ruang dan Kualtas Ruang Pendekatan konsep dar tata ruang dan kualtas ruang n ddapat dar
Lebih terperinciε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu
Lebih terperinci