PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI POWER OF TWO DI KELAS V SDN BADEGAN 02 PATI TAHUN 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI POWER OF TWO DI KELAS V SDN BADEGAN 02 PATI TAHUN 2013"

Transkripsi

1 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI POWER OF TWO DI KELAS V SDN BADEGAN 02 PATI TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuh sebagan persyaratan Guna mencapa derajat Sarjana S-1 PGSD D Susun Oleh : ERI YULIATI A.54E FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

2

3 ABSTRAK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI POWER OF TWO DI KELAS V SDN BADEGAN 02 PATI TAHUN 2013 ERI YULIATI, A54E090086, Jurusan PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Penddkan, Unverstas Muhammadyah Surakarta, 2013, 100 halaman Tujuan peneltan n adalah untuk menngkatkan aktvtas sswa dalam IPS dengan menggunakan penerapan Stateg Power of Two pada sswa kelas V SD Neger Badegan 02 Pat tahun Jens peneltan n adalah peneltan tndakan kelas dengan menggunakan penerapan Stateg Power of Two yang dlakukan 2 sklus, setap sklus terdr dar empat tahap yatu perencanaan, pelaksanaan, observas dan refleks. Subjek peneltan adalah guru dan sswa kelas V SDN Badegan 02 Pat.,sedangkan obyek yang d gunakan adalah aktftas belajar IPS dan penerapan Strategy Power Of Two. Teknk pengumpulan data menggunakan observas, tes, dokumen, dan wawancara. Tehnk analss data yang dgunakan analss deskrptf Hasl peneltan menunjukkan bahwa: Sklus I rata-rata keteramplan guru dalam mengelola cukup yatu 61 % menjad 69 % pada sklus II dalam crtera bak, dalam proses juga menngkatkan aktvtas sswa, sklus I sswa memperoleh 65% dalam kategor cukup, sklus II dperoleh 72% dengan kategor bak, hasl belajar sswa juga menngkat sesua analss data dketahu nla rata-rata ulangan terjad penngkatan pada sklus I 70, sklus II 75. Kesmpulan dar peneltan n adalah melalu penerapan Stateg Power of Two dapat menngkatkan aktftas Ilmu Pengetahuan Sosal. Saran bag guru Stateg Power of Two dapat dgunakan sebaga salah satu alternatf untuk menngkatkan hasl belajar Ilmu Pengetahuan Sosal. Kata kunc : aktvtas sswa, IPS

4 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosal dsusun secara sstemats, komprehensf, dan terpadu dalam proses yang menuju kedewasaan dan keberhaslan dalam kehdupan d masyarakat. Dengan pendekatan tersebut dharapkan peserta ddk akan memperoleh pemahaman yang lebh luas dan mendalam pada bdang lmu yang terkat. Penddkan IPS d Sekolah Dasar melalu berbaga pendekatan akan memperoleh pengalaman yang leh luas. Tercapanya d Sekolah Dasar mater yang dsampakan harus dapat membentuk pengetahuan, keteramplan dasar, serta skap dan nlanla kemasyarakatan yang terhmpun dalam satu kesatuan dspln lmu yang dsbut mata pelajaran.berdasarkan KTSP 2006 mata pelajaran d SD ada Semblan mata pelajaran yatu : Penddkan Agama, PKn, Bahasa Indonesa, Matematka, IPA, Sen Budaya dan Keteramplan (SBK), Penjaskes dan Mulok (Bahasa Inggrs dan SSD). Semblan mata pelajaran tersebut merupakan satu kesatuan program yang berkatan dan salng mendukung untuk mencapa tujuan dar d Sekolah Dasar. Dalam IPS serta dskus antara penelt dan guru kelas V SD Neger Badegan 02, dan hasl pengamatan penelt, maka perlu dlakukan perbakan. Tm kolaboras sepakat mencar alternatf pemecahan masalah untuk menngkatkan kualtas dengan menggunakan Stateg Power of Two. Fenomena pelaksanaan Ilmu Pengetahuan Sosal (IPS) tersebut merupakan gambaran yang terjad d Sekolah Dasar Neger Badegan 02. Berdasarkan pengamatan dalam sehar-har bahwa Ilmu Pengetahuan Sosal (IPS) pada konsep sejarah Indonesa mash belum optmal karena guru kurang varatf serta penggunaan meda mash kurang. Dalam pelaksanaan kelas kurang kondsf karena sswa lebh asyk berman sendr dan kurang tertark mendengarkan penjelasan guru. STRATEGI BELAJAR adalah salah satu cara yang dapat dgunakan oleh sswa untuk dapat belajar mengolah pkran sendr. Guru dharapkan mengembangkan atau mencar alternatf yang dgunakan untuk membmbng strateg belajar sswa. Pada dasarnya tdak ada strateg yang palng deal. Masngmasng strateg mempunya kelebhan dan kekurangan sendr. Hal n sangat bergantung pada tujuan yang hendak dcapa, pengguna strateg (guru), ketersedaan fasltas, dan konds sswa. Proses belajar akan lebh efektf jka guru mengkondskan agar setap sswa terlbat secara aktf dan terjad hubungan yang dnams dan salng mendukung antara sswa satu dengan sswa yang lan. Menurut Muqown (2007:23), terdapat beberapa strateg belajar yang dapat dgunakan sswa agar sswa aktf secara kolektf, msalnya: strateg belajar tm pendengar, strateg membuat catatan terbmbng (guded note takng), strateg terbmbng, perdebatan aktf (actve debate), strateg pon-kounterpon, strateg kekuatan berdua (the power of two), dan pertanyaan kelompok (team quz). Dar beberapa jens srateg kelompok tersebut, penuls mefokuskan pada strateg kekuatan berdua (the power of two).

5 Hal tersebut ddukung data dar pencapaan hasl pada sswa kelas V tahun pelajaran 2010/2011 mash dbawah Krtera Ketuntasan Mnmal ( KKM ) yang dtetapkan sekolah yatu 65. Berdasarkan hasl belajar IPS pada sswa kelas V SDN Badegan 02 selama satu semester dapat dsmpulkan bahwa penguasaan mater sangat kurang hal n dapat terlhat dar nla rata-rata yang dperoleh sebesar 54. Dar 22 sswa 12 sswa mendapat nla dbawah KKM, dan 10 sswa mendapat nla datas KKM. Khususnya pada Pennggalan Sejarah. Proses belajar akan lebh efektf jka guru mengkondskan agar setap sswa terlbat secara aktf dan terjad hubungan yang dnams dan salng mendukung antara sswa satu dengan sswa yang lan. Menurut Muqown (2007:23), terdapat beberapa strateg belajar yang dapat dgunakan sswa agar sswa aktf secara kolektf, msalnya: strateg belajar tm pendengar, strateg membuat catatan terbmbng (guded note takng), strateg terbmbng, perdebatan aktf (actve debate), strateg pon-kounterpon, strateg kekuatan berdua (the power of two), dan pertanyaan kelompok (team quz). Dar beberapa jens srateg kelompok tersebut, penuls mefokuskan pada strateg kekuatan berdua (the power of two). Sebaga upaya penngkatan kualtas IPS, maka perlu penerapan yang novatf. Salah satunya adalah IPS Melalu Stateg Power of Two yang dharapkan dapat menngkatkan kualtas yang melput keteramplan guru, aktvtas sswa, dan hasl belajar. Dar ulasan latar belakang tersebut maka penelt akan mengkaj melalu Peneltan Tndakan Kelas dengan judul : Penngkatan Aktftas Belajar IPS Melalu Penerapan Stateg Power of Two D Kelas V SDN Badegan 02 Pat Tahun Belajar dan Pembelajaran Menurut Gagne dalam Suprjono (2009: 2) belajar adalah perubahan dsposs atau kemampuan yang dcapa seseorang melalu aktvtas. Perubahan dsposs tersebut bukan dperoleh langsung dar proses pertumbuhan seseorang secara alamah. Cronbach menyatakan bahwa learnng s shown by change n behavor as a result of experence yatu belajar adalah perubahan perlaku sebaga hasl dar pengalaman. Memaham menyangkut proses membuat koneks (keterkatan), menggunakan pengetahuan secara lncah dan fleksbel sehngga terbentuk suatu wawasan yang bermakna (Ann, dkk, 2007: 2). Belajar merupakan proses mendapatkan pengetahuan. Belajar mengacu pada perubahan perlaku yang terjad akbat dar nteraks antar ndvdu dengan lngkungannya. Sesua dengan prnsp belajar yatu: perubahan perlaku, merupakan suatu proses dan belajar merupakan bentuk pengalaman nteraks ndvdu dengan lngkungan. Belajar adalah perubahan dalam penamplan sebaga hasl praktek. Dar ketga defns datas dapat dsmpulkan bahwa belajar tu senantasa merupakan perubahan tngkah laku atau penamplan, dengan serangkaan kegatan msalnya dengan membaca, mengamat, mendengarkan, menru dan lan sebaganya. Juga belajar tu akan lebh bak kalau s subyek belajar tu mengalam atau melakukannya, jad tdak bersfat verbalstk. Belajar sebaga kegatan ndvdu sebenarnya merupakan rangsangan-rangsangan ndvdu yang dkrm kepadanya oleh lngkungan.

6 Menurut Kamal keteramplan guru dalam adalah kecakapan atau kemampuan guru dalam menyajkan mater pelajaran, keteramplan mengajar sangat pentng dmlk oleh seorang guru karena guru memegang peranan yang sangat pentng dalam proses ( dakses tanggal 16 Maret 2012 pukul WIB). Menurut Anton M. Mulyono (2001 :26), Aktvtas artnya kegatan atau keaktfan. Jad segala sesuatu yang dlakukan atau kegatan-kegatan yang terjad bak fsk atau non fsk merupakan suatu aktftas. Katannya dengan aktvtas belajar, Yunan menjelaskan bahwa segala sesuatu kegatan yang dlakukan dalam proses nteraks antara guru dengan sswa dalam mencapa tujuan. ( dakses tanggal 16 Maret 2012 pukul WIB). Ann, (2007:5) menyatakan bahwa hasl belajar merupakan perubahan perlaku yang dperoleh setelah mengalam aktvtas belajar. Oleh karena tu, hasl belajar dapat dlhat dar skap, keteramplan, dan pengetahuan yang dmlk oleh pembelajar setelah mengalam proses belajar. Nursd Suraatmadja, dkk (2005: 1.9) mengemukakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosal (IPS) tdak lan adalah mata pelajaran yang mempelajar kehdupan sosal yang kajannya mengntegraskan bdang-bdang sosal dan humanora The Power of Two (Dua Kekuatan) adalah Aktftas n dgunakan untuk mendorong kooperatf dan memperkuat pentngnya dan memperkuat pentngnya serta manfaat snerg yatu bahwa dua kepala sungguh lebh bak dar hanya satu kepala. KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN No Varabel Indkator Sumber Data Instrumen pengumpul data 1. Keteramplan guru dalam IPS dengan menggunakan Penerapan Strategy Power Of Two 1. Keteramplan membuka dan menutup pelajaran 2. Keteramplan mengembangkan rasa ngn tahu sswa dengan bertanya 3. Keteramplan member penguatan kepada sswa 4. Keteramplan 1. Guru 1. Lembar observas

7 mengadakan varas dalam 5. Keteramplan menjelaskan 6. Keteramplan mengajar kelompok kecl dan perorangan 7. Keteramplan memmpn dskus kelompok kecl 8. Keteramplan mengelola kelas. 9. Keteramplan guru melakukan Penerapan Strategy Power Of Two 2. Aktvtas sswa dalam IPS menggunakan Penerapan Strategy Power Of Two 1. Sswa memperhatkan penjelasan guru 2. Sswa mengajukan pertanyaan 3. Sswa mengemukakan pendapat 4. Sswa menjawab pertanyaan guru 5. Sswa mengerjakan tugas 6. Sswa bekerja sama dengan sswa lan 1. Sswa 1. Lembar observas

8 7. Senang dan antusas dalam 3. Hasl belajar dalam IPS 1. Dapat menjelaskan alur mater Pennggalan sejarah d Indonesa 2. Hasl belajar sswa dalam IPS dengan ketuntasan 80% sswa dar 22 sswa. 1. Sswa 1. Tes tertuls METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Peneltan Tempat peneltan yang d gunakan adalah SDN Badegan 02 dan sswa kelas V sebanyak 22 sswa, yang terdr dar 11 sswa lak-lak, 11 sswa perempuan dan keteramplan guru kelas V. Peneltan dlaksanakan d SD Neger Badegan 02 Pat pada tanggal 5 dan 25 February 2013.Subyek dalam peneltan adalah guru dan sswa kelas V, sedangkan Obyek yang d ambl penelt adalah kualtas IPS dan Strategy Power Of Two. Peneltan n dlakukan secara kolaboratf antara penelt dengan guru kelas V, penelt bertndak sebaga pelaksana peneltan sedangkan guru kelas V bertndak sebaga observer Varabel Peneltan Adapun varabel dalam peneltan n adalah sebaga berkut : 1. Keteramplan guru dalam IPS dengan melalu Stateg Power of Two 2. Aktvtas sswa dalam IPS dengan melalu Stateg Power of Two. 3. Hasl belajar sswa setelah guru melakukan pendekatan melalu Stateg Power of Two Prosedur / Langkah-langkah PTK 1. Perencanaan Perencanaan tndakan dsusun untuk menguj secara emprs hpotess tndakan yang dtentukan dengan mempersapkan mater/bahan ajar, rencana pengajaran, serta teknk atau nstrumen observas dan evaluas yang akan dgunakan ( s.weblog.com dakses tanggal 6 Maret pukul WIB). Perencanaan n melput :

9 a. Menelaah mater dalam IPS serta menelaah ndcator bersama tm kolaboras. b. Menyusun RPP sesua ndkator yang telah dtetapkan dan skenaro dengan melalu Stateg Power of Two c. Menyapkan meda d. Menyapkan alat evaluas berupa tes tertuls dan lembar kerja sswa. e. Menyapkan lembar observas dan catatan lapangan untuk mengamat aktvtas sswa dan guru. 2. Pelaksanaan Tndakan Pelaksanaan tndakan dmula dengan mempersapkan rencana dan skenaro tndakan termasuk bahan pelajaran dan tugas-tugas, menyapkan alat pendukung/sarana lan yang dperlukan, ( dakses tanggal 10 Maret 2011 pukul WIB). Dalam pelaksanaan PTK n drencanakan dalam 2 sklus. Pada sklus I mengkaj tentang Jasa tokoh pejuang dalam memproklamaskan kemerdekaan Indonesa dan pada sklus II mengkaj tentang peranan tokoh pejuang dalam memproklamaskan kemerdekaan Indonesa 3. Pengamatan Pengamatan yatu kegatan pengamatan yang dlakukan oleh pengamat (bak oleh orang lan maupun guru sendr). Sepert telah djelaskan sebelumnya bahwa kegatan pengamatan n tdak terpsah dengan pelaksanaan tndakan karena pengamatan dlakukan pada waktu tndakan sedang dlakukan. Kegatan pengamatan dlaksanakan secara kolaboratf dengan guru pengamat untuk mengamat proses dan hasl dar pelaksanaan peneltan melalu Stateg Power of Two. 4. Refleks Merupakan kegatan untuk mengemukakan kembal apa yang sudah dlakukan. Istlah "refleks" dar kata bahasa Inggrs reflecton, yang dterjemahkan dalam bahasa Indonesa pemantulan. Kegatan refleks n sebetulnya lebh tepat dkenakan ketka guru pelaksana sudah selesa melakukan tndakan, kemudan berhadapan dengan penelt untuk mendskuskan mplementas rancangan tndakan. Tabel ketuntasan persentase belajar sswa Pencapaan tujuan Kualfkas Tngkat keberhaslan 85% % Sangat Bak (SB) Berhasl 65% - 84% Bak (B) Berhasl 55% - 64% Cukup (C) Tdak berhasl 0% -54% Kurang (K) Tdak berhasl

10 Tabel klasfkas kategor nla untuk pengamatan aktvtas guru dan aktvtas sswa sebaga berkut : Skor Penlaan Kualfkas Tngkat keberhaslan 3,1 4 Sangat Bak Berhasl (SB) 2,1 3 Bak (B) Berhasl 1,1 2 Cukup (C) Tdak berhasl 0,1 1 Kurang (K) Tdak berhasl Indkator Keberhaslan Dengan pendekatan melalu Stateg Power of Two dharapkan dapat menngkatkan kualtas IPS pada sswa kelas V SD Neger Badegan 02 Pat dengan ndkator sebaga berkut: a. Keteramplan guru dalam IPS yang melput : keteramplan membuka dan menutup pelajaran, keteramplan bertanya dasar dan bertanya lanjut, keteramplan member penguatan, keteramplan mengadakan varas, keteramplan menjelaskan, keteramplan membmbng dskus kelompok kecl, keteramplan mengajar kelompok kecl dan perorangan menngkat melalu penerapan Stateg Power of Two dan mencapa krtera sekurangkurangnya bak. b. Aktftas sswa dalam IPS dapat menngkat melalu bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru, dan bsa bekerja saman dengan sswa lan, serta tanggung jawab terhadap tugas yang dberkan melalu penerapan Stateg Power of Two dan mencapa krtera sekurangkurangnya bak. c. Ketuntasan hasl belajar sswa IPS melalu Stateg Power of Two mencapa 75%. Data Hasl Peneltan Tabel Data Hasl Belajar Pra Sklus No Keterangan Jumlah 1 Nla rata-rata 59 2 Sswa yang tuntas belajar 9 3 Sswa yang tdak tuntas belajar 13 4 Nla terendah 35 5 Nla tertngg 75 6 Krtera Ketuntasan Mnmal 65 7 Persentase ketuntasan belajar (%) 41% Sklus I rata-rata keteramplan guru dalam mengelola cukup yatu 61 % menjad 69 % pada sklus II dalam crtera bak

11 Sklus II dperoleh 72% dengan kategor bak, Peneltan Ilmu Pengetahuan Sosal mater Pennggalan dan Tokoh sejarah yang bercorak agama Hndu, Budha, Islam d Strategy Power Of Two dapat menngkatkan hasl belajar sswa sesua analss data dketahu nal rata-rata ulangan terjad penngkatan pada sklus I 70, sklus II 75. KESIMPULAN Berdasarkan hasl peneltan tndakan kelas pada Ilmu Pengetahuan Sosal mater Pennggalan dan Tokoh sejarah yang bercorak agama Hndu, Budha, Islam d Indonesa melalu Strategy Power Of Two yang sudah dlaksanakan d kelas V SDN Badegan 02 Kabupaten Pat, maka dapat dsmpulkan sebaga berkut: Peneltan Ilmu Pengetahuan Sosal mater Pennggalan dan Tokoh sejarah yang bercorak agama Hndu, Budha, Islam d Indonesa melalu Strategy Power Of Two dapat menngkatkan keteramplan guru dalam mengelola terlhat pada sklus I rata-rata keteramplan guru dalam mengelola cukup yatu 61 % menjad 69 % pada sklus II dalam crtera bak. Proses Ilmu Pengetahuan Sosal mater Pennggalan dan Tokoh sejarah yang bercorak agama Hndu, Budha, Islam d Indonesa melalu Strategy Power Of Two dapat menngkatkan aktvtas sswa dalam proses. Sklus I sswa memperoleh 65% dalam kategor cukup, sklus II dperoleh 72% dengan kategor bak, Peneltan Ilmu Pengetahuan Sosal mater Pennggalan dan Tokoh sejarah yang bercorak agama Hndu, Budha, Islam d Strategy Power Of Two dapat menngkatkan hasl belajar sswa sesua analss data dketahu nal rata-rata ulangan terjad penngkatan pada sklus I 70, sklus II 75. Karena Stateg Power of Two sudah berhasl, maka dapat dgunakan sebaga salah satu alternatf untuk menngkatkan hasl belajar Ilmu Pengetahuan Sosal. SARAN 1. Kepada Sswa a. Dengan penerapan model melalu Stateg Power of Two pada IPS hasl belajar sswa akan menngkat dan sswa lebh aktf dalam menerma. b. Khusus untuk anak yang nlanya d bawah KKM, sswa perlu mengkut belajar prvate. 2. Kepada Guru Sebaga motvas untuk menngkatkan keteramplan memlh model bervaras yang dapat memperbaka sstem sehngga memberkan layanan terbak bag sswa. 3. Kepada Sekolah Hasl peneltan n akan menjad pendorong pada yang lebh efektf sehngga memunculkan pembaharuan d sekolah.

12 DAFTAR PUSTAKA Ann, Catharna Tr. Dkk Pskolog Belajar. Semarang : UPT MKK UNNES Aqb, Zanal Peneltan Tndakan Kelas. Bandung: Yrama Wdya Arkunto, S Prosedur Peneltan suatu pendekatan Praktk. Jakarta: PT Rneke Cputra Dmyat dan Mudjono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Rneke Cpta Enne Luca Belajar dengan Heboh. Yogyakarta : G- Meda Karsd, Ravk Sosolog Penddkan. Surakarta: UNS Press dan LPP UNS Nan Rosdjat, Zanal Aqb dan Trmo Panduan PAKEM IPS SD. Jakarta : Erlangga Reny Yulat dan Ade Munja Ilmu Pengetahuan Sosal. Jakarta : Pusat Perbukuan Soewarso dan Susla Penddkan IPS d Sekolah Dasar. Salatga : Wdya Sar Press Uno Hamzah Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : PT Bum Aksara Tr Ann, C,dkk Pskolog Penddkan. Semarang : UPT MKK UNNES. / kualtas-proses.html dakses tanggal 12 Februar pukul dakses tanggal 2 Februar pukul WIB dakses tanggal 14 Maret pukul WIB dakses tanggal 16 Maret 2011 pukul WIB dakses tanggal 16 Maret 2011 pukul WIB paket- 1.pdf dakses tanggal 28 Februar 2011 pukul WIB/

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF SISWA KELAS II SDN ANGKATAN LOR 02 KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN 2011 / 2012

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT KELAS I SDN JAMBEAN 03 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYUSUN KARANGAN BERDASARKAN RANGKAIAN GAMBAR SERI MELALUI METODE PENUGASAN DAN LATIHAN PADA SISWA KELAS V SDN JAMBEAN 03 SEMESTER 1 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA

LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI KLASIFIKASI BENDA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BAGI SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 3 SIMO TIM PENGUSUL:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Produk model pengembangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan teman sejawat dan permanan. Pemberdayaan teman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah RINGKASAN OPTIMALISASI PELAKSANAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN GROUP RESUME DAN CONCEPT MAP DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN EKONOMI Oleh: Endang Mulyan Daru Wahyun Peneltan n bertujuan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK CHANGE OF PAIRS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK CHANGE OF PAIRS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK CHANGE OF PAIRSUNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL-SOAL SUB POKOK BAHASAN LUAS TRAPESIUM KELAS VII A SMP NEGERI 7 JEMBER TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT KELAS VII D SMP NEGERI 7 JEMBER TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

Ningrum Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstrak

Ningrum Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstrak PENGARUH PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ TERHADAP HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMK KARTIKATAMA METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Nngrum Penddkan Ekonom FKIP Unverstas

Lebih terperinci

BAIQ NURHIDAYAH Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

BAIQ NURHIDAYAH Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) BERBASIS METODE RESITASI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII.1 SMPN 1 PRAYA BARAT PADA MATERI POKOK KUBUS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan suatu aspek kehdupan yang sagat pentng. Bag masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, bak dalam rangka memperoleh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN LKS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN LKS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN LKS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA Putu Suarnt Novantar Program Stud Penddkan Matematka, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah: 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Sugyono (008:56) menjelaskan metode peneltan deskrptf adalah: Rumusan masalah deskrptf adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI Yuwta Srmela 1 Fazr Zuzano 1 Nnwat 1 1 Jurusan Penddkan Matematka dan IPA,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara

lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara BAB V KESMPULAN, MPLKAS DAN REKOMENDAS A. Kesmpulan Berdasarkan hasl peneltan yang telah durakan sebelumnya kesmpulan yang dsajkan d bawah n dtark dar pembahasan hasl peneltan yang memjuk pada tujuan peneltan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Pengembangan Peneltan n merupakan jens peneltan pengembangan yang dkenal dengan stlah Research and Development ( R& D ). Menurut Sukmadnata (2005:164), peneltan pengembangan

Lebih terperinci

---- ~,~ _~-

---- ~,~ _~- ---- ~,~-----..---..._~- BABV SMPULAN, MPLKAS DAN SARAN A. Smpulan ~... f. Smpulan-smpulan yang dapat dtark dar kajan peneltan adalah sebaga berkut: v. (:.Q / Pertama, kegatan pembelajaran yang dlaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Laporan n Dsusun Guna Sebaga Pertanggungjawaban Pelaksanaan Praktk Pengalaman Lapangan (PPL) Tahun Akademk 2014/2015 Lokas PPL Nama Sekolah : SMA N 2

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DALAM RANGKA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII A PADA MATA PELAJARAN

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DALAM RANGKA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII A PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DALAM RANGKA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII A PADA MATA PELAJARAN PKn SMP NEGERI 1 KECAMATAN PUDAK KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2011-2012 SKRIPSI Dajukan Untuk

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 9 BENGKALIS KABUPATEN BENGKALIS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 9 BENGKALIS KABUPATEN BENGKALIS AKADEMIKA: VOLUME 13. No.2 Desember 2017 171 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 9 BENGKALIS KABUPATEN BENGKALIS SITI KHOTIMAH, S.Pd. SD SD

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai 3 BAB III METODELOGIPENELITIAN 3. Lokas dan Waktu Peneltan 3.. Lokas Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger Bonepanta pada kelas X pada semester genap tahun ajaran 0/03. 3.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

Jurnal Bakti Saraswati Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN :

Jurnal Bakti Saraswati Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : Jurnal Bakt Saraswat Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : 2088-2149 PEMANFAATAN PROGRAM APLIKASI MAPLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KALKULUS I MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Peneltan Penuls melaksanakan peneltan terlebh dahulu membuat surat zn peneltan yang dtujukan pada SMK Neger 1 Cmah, dengan waktu pelaksanaan peneltan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DAN METODE MATEMATIKA SISWA KELAS X DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DAN METODE MATEMATIKA SISWA KELAS X DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD Pengembangan Perangkat Pembelajaran... (Prawda Estnngtyas) 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DAN METODE MATEMATIKA SISWA KELAS X DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DEVELOPMENT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodolog adalah salah satu faktor yang sangat pentng dalam sebuah peneltan, juga sedkt banyak tergantung pada ketepatan metode yang dgunakan. A. Jens Peneltan Berdasarkan rumusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KEPERGURUAN TINGGI DI SMA XAVERIUS II KOTA JAMBI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KEPERGURUAN TINGGI DI SMA XAVERIUS II KOTA JAMBI 1 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KEPERGURUAN TINGGI DI SMA XAVERIUS II KOTA JAMBI Shanmada Smanjuntak 1), Dr.Hj. Farda Kohar, MP ), St Syuhada, S.Pd.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU KIMIA MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MELALUI SUPERVISI KLINIS. Haholongan Simanjuntak

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU KIMIA MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MELALUI SUPERVISI KLINIS. Haholongan Simanjuntak MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU KIMIA MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MELALUI SUPERVISI KLINIS Haholongan Smanjuntak SMA Neger 1 Sanjur Mulamula, Kabupaten Samosr, SUMUT haholongansmanjuntak@yahoo.co.d

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER UNIVERSITAS DIPONEGORO 013 ISBN: 978-60-14387-0-1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER Saftr Daruyan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI. Oleh Saepudin Abstrak

PENGARUH LINGKUNGAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI. Oleh Saepudin Abstrak PENGARUH LINGKUNGAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI Oleh Saepudn 82351112034 Abstrak Masalah utama peneltan n adalah Pengaruh Lngkungan dan Kepuasan Kerja terhadap Knerja Guru Penddkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Meda Informatka, Vol. 2, No. 2, Desember 2004, 57-64 ISSN: 0854-4743 PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Sr Kusumadew Jurusan Teknk Informatka, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anema adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobn (HB) atau proten pembawa oksgen dalam sel darah merah berada d bawah normal,anema dalam kehamlan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI KELAS X MS 4 SMA NEGERI 2 BANJARMASIN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI KELAS X MS 4 SMA NEGERI 2 BANJARMASIN MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI KELAS X MS 4 SMA NEGERI 2 BANJARMASIN Putr Dana Amrta, M. Arfuddn Jamal, Msbah Program Stud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah:. Untuk mengetahu pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learnng pada mater pokok kalor kelas VII d MTs Nurul Itthad

Lebih terperinci

PENGARUH COOPERATIVE LEARNING TEKNIK STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS IV SDN 01 RASAU JAYA

PENGARUH COOPERATIVE LEARNING TEKNIK STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS IV SDN 01 RASAU JAYA PENGARUH COOPERATIVE LEARNING TEKNIK STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS IV SDN 01 RASAU JAYA ARTIKEL PENELITIAN Oleh SULINDA NIM. F37008001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan

Lebih terperinci