BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA"

Transkripsi

1 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA

2 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA Sensus Penduduk 2010 merupakan sebuah kegatan besar bangsa Badan Pusat Statstk (BPS) berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statstk, bertanggung jawab menyedakan data statstk dasar yang salah satu caranya dperoleh dengan melakukan kegatan Sensus Penduduk. Hal n juga sejalan dengan rekomendas Perserkatan BangsaBangsa (PBB), sehngga pada 2010 n dlakukanlah Sensus Penduduk d seluruh wlayah Tertoral Negara Kesatuan Republk Indonesa. Indonesa yang haslnya sangatlah pentng untuk dapat dgunakan dalam rangka perencanaan pembangunan bak oleh pemerntah pusat maupun daerah. Data SP2010 dapat juga dgunakan sebaga salah satu bahan kajan evaluas akan keberhaslan pembangunan yang selama n dlakukan. Pada akhrnya semua hal tersebut dapat dtujukan untuk mencapa masyarakat Sensus Penduduk 2010 (SP2010) merupakan suatu kegatan besar, bak dar seg anggaran, jangka waktu persapan hngga proses akhr, jumlah petugas dan sebaganya. Semua untuk memperoleh data yang up to date dengan banyaknya varabel data sepert jens kelamn, umur, agama, penddkan, pekerjaan dan lanya. Indonesa umumnya dan Kabupaten Jayapura khususnya untuk mencapa tngkat kesejahteraan yang lebh bak. Publkas Hasl Sementara Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura n semoga dapat mencermnkan gambaran umum penduduk Angka Sementara SP2010 n merupakan hasl olah cepat yang dlakukan dar dokumen SP2010-L1 yang dgunakan untuk melstng penduduk pada suatu wlayah Blok Sensus. Cakupan data dasar yang dperoleh dar SP2010-L1 adalah Jumlah Penduduk berdasarkan jens kelamn dan Jumlah Rumah Tangga beserta data turunannya sepert kepadatan penduduk, sex rato dan laju pertumbuhan penduduk. kabupaten Jayapura hasl SP2010 yang dapat memberkan wacana atau gambaran sementara bag kta semua. Pada akhrnya kam mengucapkan terma kash untuk semua phak yang terlbat dalam kegatan Sensus Penduduk 2010 n, bak secara Pada akhrnya semua kegatan, upaya yang dlakukan takkan dapat terwujud tanpa adanya peran serta dan partspas seluruh lapsan masyarakat, untuk tu kam selaku penanggung jawab kegatan SP2010 menyampakan rasa terma kash dan penghargaan yang setngg-tnggnya kepada segenap lapsan masyarakat yang telah membantu kegatan Sensus Penduduk langsung maupun tdak langsung. Bukankah menyedakan waktu untuk dwawancara dan memberkan data apa adanya merupakan bantuan dan partspas yang palng mendasar dalam kegatan SP2010 n. Terma kash-. Sentan, Agustus 2010 Kepala BPS Kabupaten Jayapura

3 FADJRI AMORA, SE NIP Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 16 Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 01 Wlayah pembangunan IV dengan jumlah rata-rata anggota rumah SENSUS PENDUDUK adalah keseluruhan proses dar Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajan Data Penduduk d seluruh wlayah sensus. tangga sebesar 3,71 merupakan nla terkecl dan satu-satunya nla dbawah 4 dbandngkan dengan 3 wlayah pembangunan lannya. Wlayah pembangunan II dengan 4,83 merupakan nla rata-rata anggota rumah SENSUS PENDUDUK 2010 bermaksud utama untuk Menghtung seluruh penduduk sehngga setap orang dcatat sekal dan hanya sekal, mencatat karakterstk penduduk, rumah tangga dan perumahan. tangga tertngg. SENSUS PENDUDUK 2010 mencakup semua penduduk yang tnggal dalam wlayah tertoral Indonesa, tanpa mempertmbangkan: Kewarganegaraan (WNI/WNA) Kepemlkan KTP )memlk/tdak) Status tempat tnggal (tetap/tdak tetap) PENDUDUK dcatat berdasarkan dmana seseorang bertempat tnggal (usual resdence) tanpa mempertmbangkan status kependudukan dengan pendekatan de jure dan de facto. DICATAT/DICACAH bla sudah tnggal 6 bulan atau lebh atau tnggal kurang dar 6 bulan namun bermaksud menetap d wlayah tersebut. TIDAK DICATAT/DICACAH bla sedang bepergan 6 bulan atau lebh atau perg kurang dar 6 bulan namun bermaksud pndah dar wlayah tersebut.

4 Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 02 Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 15 Berdasarkan hasl pengolahan cepat Sensus Penduduk 2010 d Kabupaten Jayapura, jumlah penduduk Kabupaten jayapura sementara adalah jwa, yang terdr dar jwa lak-lak dan jwa perempuan. Dengan penduduk terbanyak d Dstrk Sentan dengan 41,66 % dar seluruh populas yang ada dan Dstrk Aru dengan persentase terkecl yatu 0.70 %.. Kepadatan penduduk kabupaten Jayapura mash terkonsentras pada Wlayah Pembangunan I, padahal bla kta lhata Wlayah Pembangunan I bukanlah merupakan daerah terluas. Sedangkan Wlayah Pembangunan IV yang merupakan wlayah terluas hanya memlk tngkat kepadatan penduduk terendah. Sex Rato untuk kabupaten Jayapura adalah sebesar 113, hal n berart jumlah penduduk lak-lak lebh banyak 13 % dar pada jumlah penduduk perempuan atau dengan kata lan terdapat 113 orang lak-lak untuk 100 orang perempuan. Dstrk Kaureh merupakandstrk dengan Sex Rato tertngg yatu 141 sedangkan sex rato terkecldengan nla 100 terdapat d 3 dstrk yatu Kemtuk Gres, Gres Selatan dan Sentan Tmur. Dengan luas wlayah sebesar ,6 klometerperseg yang ddam oleh jwa maka rata-rata tngkat kepadatan penduduk d kabupaten Jayapura adalah sebesar 6,54 jwa per klometer perseg. Dstrk Sentan dmana Kelurahan Sentan Kota berada merupakan wlayah dengan tngkat kepadatan tertngg yatu, 211,18 jwa per klometer persegnya. Hal n sangat jauh berbeda dengan dstrk Aru dmana kepadatan penduduknya hanya 0,26 jwa perklometer perseg. Secara umum dapat dkatakan bahwa penyebaran penduduk untuk kabupaten Jayapura mash terpusat pada dstrk Sentan dan dstrk-dstrk sektarnya sepert Sentan Tmur, Sentan Barat dan Wabu. Bla dbandngkan dengan data Sensus Penduduk 2000 dmana kabupaten Jayapura (data telah dpsahkan dengan kabupaten pemekaran; Keerom dan Sarm) ddam oleh 72,576 jwa. Maka laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Jayapura setap tahunnya sebesar 4,56 persen. Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 14 Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 03 Luas Wlayah terbesar terdapat pada Wlayah Pembangunan IV dengan 11,879,5 klometer perseg

5 sedangkan Wlayah Pembangun I merupakan wlayah dengan luas yang terkecl (1,356 klometer perseg). Dalam hal kepadatan penduduk Wlayah Pembangunan I merupakan wlayah yang terpadat, hal n dtunjukkan dengan 47,52 jwa untuk setap klometer persegnya. Hal n berbandng terbalk dengan Wlayah Pembangunan IV yang hanya ddam oleh 1,20 jwa untuk per klometer persegnya. Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 04 Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 13 Perbedaan yang sangat besar akan terlhat lebh jelas dalam hal Sex Rato Kabupaten Jayapura pada Sensus Penduduk 2010 sebesar 113, hal n menurun dar hasl Sensus Penduduk 2000 dmana sex ratoberdasarkan hasl SP2000 sebesar 114. jumlah penduduk bla kta sajkan dalam dagram kue. Dmana secara jelas terlhat bahwa Wlayah Pembangunan I yang terdr dar dstrk Sentan, Sentan Tmur. Ebungfau dan Wabu dengan jumlah penduduk 64,427 jwa merupakan lebh dar setengah jumlah penduduk Kabupaten Jayapura secara keseluruhan (56 persen). Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 12 Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 05 Wlayah Pembangunan I memlk jumlah penduduk terbanyak yatu 64,427 jwa. Jumlah n hampr 3 kal lpat dar jumlah penduduk Wlayah Pembangunan III (21,756 jwa) yang merupakan wlayah dengan penduduk terbanyak kedua. Sedangkan dua Wlayah Pembangunan lannya memlk jumlah penduduk yang dapat dkatakan relatf sama banyaknya dmana 14,266 untuk wlayah pembangunan IV dan 14,066 jwa untuk Wlayah Pembangunan II. Wlayah Pembangunan I memlk nla Laju Pertumbuhan Penduduk yang cukup besar, yatu 7,55 %, nla n jauh lebh besar dar LPP Kabupaten yang hanya 4,56 %. Sedangkan Wlayah Pembangunan II memlk nla LPP yang sangat kecl, yatu 0,80 %. Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura

6 06 Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 11 Laju pertumbuhan penduduk kabupaten Jayapura per tahun berdasarkan hasl perbandngan data SP2010 dan SP2000 sebesar 4,56 persen. Dmana laju pertumbuhan penduduk tertngg ada d dstrk Sentan yatu 9,09 persen. Wlayah Pembangunan I Dstrk Sentan Dstrk Sentan Tmur Dstrk Ebungfau Dstrk Wabu Wlayah Pembangunan II Dstrk Depapre Dstrk Yokar Dstrk Demta Wlayah Pembangunan III Dstrk Ravenrara Dstrk Sentan Barat Dstrk Nmboran Dstrk Nmbokrang Dstrk Kemtuk Dstrk Kemtuk Gres Dstrk Gres Selatan Dstrk Namblong Wlayah Pembangunan IV Dstrk Unurm Guay Dstrk Kaureh Dstrk Yaps Dstrk Aru Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 10 Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 07 Secara rata-rata dalam setap rumah tangga d kabupaten jayapura terdr atas 4,45 jwa. Sedangkan bla menurut dstrk terdapat rentang antara 3,65 (Yaps) hngga 5,35 (Kemtuk Gres) jwa per rumah tangga. Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 08 Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 09

7 Secara rata-rata dalam setap rumah tangga d kabupaten jayapura terdr atas 4,45 jwa. Sedangkan bla menurut dstrk terdapat rentang antara 3,65 (Yaps) hngga 5,35 (Kemtuk Gres) jwa per rumah tangga. Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 08 Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 09 Laju pertumbuhan penduduk kabupaten Jayapura per tahun berdasarkan hasl perbandngan data SP2010 dan SP2000 sebesar 4,56 persen. Dmana laju pertumbuhan penduduk tertngg ada d dstrk Sentan yatu 9,09 persen. Wlayah Pembangunan I Dstrk Sentan Dstrk Sentan Tmur Dstrk Ebungfau Dstrk Wabu Wlayah Pembangunan II Dstrk Depapre Dstrk Yokar Dstrk Demta Wlayah Pembangunan III Dstrk Ravenrara Dstrk Sentan Barat Dstrk Nmboran Dstrk Nmbokrang Dstrk Kemtuk Dstrk Kemtuk Gres Dstrk Gres Selatan Dstrk Namblong Wlayah Pembangunan IV Dstrk Unurm Guay Dstrk Kaureh Dstrk Yaps Dstrk Aru Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 10 Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 07 Wlayah Pembangunan I memlk jumlah penduduk terbanyak yatu 64,427 jwa. Jumlah n hampr 3 kal lpat dar jumlah penduduk Wlayah Pembangunan III (21,756 jwa) yang merupakan wlayah dengan penduduk terbanyak kedua. Sedangkan dua Wlayah Pembangunan lannya memlk jumlah penduduk yang dapat dkatakan relatf sama banyaknya dmana 14,266 untuk wlayah pembangunan IV dan 14,066 jwa untuk Wlayah Pembangunan II. Wlayah Pembangunan I memlk nla Laju

8 Pertumbuhan Penduduk yang cukup besar, yatu 7,55 %, nla n jauh lebh besar dar LPP Kabupaten yang hanya 4,56 %. Sedangkan Wlayah Pembangunan II memlk nla LPP yang sangat kecl, yatu 0,80 %. Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 06 Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 11 Perbedaan yang sangat besar akan terlhat lebh jelas dalam hal Sex Rato Kabupaten Jayapura pada Sensus Penduduk 2010 sebesar 113, hal n menurun dar hasl Sensus Penduduk 2000 dmana sex ratoberdasarkan hasl SP2000 sebesar 114. jumlah penduduk bla kta sajkan dalam dagram kue. Dmana secara jelas terlhat bahwa Wlayah Pembangunan I yang terdr dar dstrk Sentan, Sentan Tmur. Ebungfau dan Wabu dengan jumlah penduduk 64,427 jwa merupakan lebh dar setengah jumlah penduduk Kabupaten Jayapura secara keseluruhan (56 persen). Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 12 Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 05 Luas Wlayah terbesar terdapat pada Wlayah Pembangunan IV dengan 11,879,5 klometer perseg sedangkan Wlayah Pembangun I merupakan wlayah dengan luas yang terkecl (1,356 klometer perseg). Dalam hal kepadatan penduduk Wlayah Pembangunan I merupakan wlayah yang terpadat, hal n dtunjukkan dengan 47,52 jwa untuk setap klometer persegnya. Hal n berbandng terbalk dengan Wlayah Pembangunan IV yang hanya ddam oleh 1,20 jwa untuk per klometer persegnya. Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 04 Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura

9 13 Berdasarkan hasl pengolahan cepat Sensus Penduduk 2010 d Kabupaten Jayapura, jumlah penduduk Kabupaten jayapura sementara adalah jwa, yang terdr dar jwa lak-lak dan jwa perempuan. Dengan penduduk terbanyak d Dstrk Sentan dengan 41,66 % dar seluruh populas yang ada dan Dstrk Aru dengan persentase terkecl yatu 0.70 %.. Kepadatan penduduk kabupaten Jayapura mash terkonsentras pada Wlayah Pembangunan I, padahal bla kta lhata Wlayah Pembangunan I bukanlah merupakan daerah terluas. Sedangkan Wlayah Pembangunan IV yang merupakan wlayah terluas hanya memlk tngkat kepadatan penduduk terendah. Sex Rato untuk kabupaten Jayapura adalah sebesar 113, hal n berart jumlah penduduk lak-lak lebh banyak 13 % dar pada jumlah penduduk perempuan atau dengan kata lan terdapat 113 orang lak-lak untuk 100 orang perempuan. Dstrk Kaureh merupakandstrk dengan Sex Rato tertngg yatu 141 sedangkan sex rato terkecldengan nla 100 terdapat d 3 dstrk yatu Kemtuk Gres, Gres Selatan dan Sentan Tmur. Dengan luas wlayah sebesar ,6 klometerperseg yang ddam oleh jwa maka rata-rata tngkat kepadatan penduduk d kabupaten Jayapura adalah sebesar 6,54 jwa per klometer perseg. Dstrk Sentan dmana Kelurahan Sentan Kota berada merupakan wlayah dengan tngkat kepadatan tertngg yatu, 211,18 jwa per klometer persegnya. Hal n sangat jauh berbeda dengan dstrk Aru dmana kepadatan penduduknya hanya 0,26 jwa perklometer perseg. Secara umum dapat dkatakan bahwa penyebaran penduduk untuk kabupaten Jayapura mash terpusat pada dstrk Sentan dan dstrk-dstrk sektarnya sepert Sentan Tmur, Sentan Barat dan Wabu. Bla dbandngkan dengan data Sensus Penduduk 2000 dmana kabupaten Jayapura (data telah dpsahkan dengan kabupaten pemekaran; Keerom dan Sarm) ddam oleh 72,576 jwa. Maka laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Jayapura setap tahunnya sebesar 4,56 persen. Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 14 Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 03 Wlayah pembangunan IV dengan jumlah rata-rata anggota rumah SENSUS PENDUDUK adalah keseluruhan proses dar Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajan Data Penduduk d seluruh wlayah sensus. tangga sebesar 3,71 merupakan nla terkecl dan satu-satunya nla dbawah 4

10 dbandngkan dengan 3 wlayah pembangunan lannya. Wlayah pembangunan II dengan 4,83 merupakan nla rata-rata anggota rumah SENSUS PENDUDUK 2010 bermaksud utama untuk Menghtung seluruh penduduk sehngga setap orang dcatat sekal dan hanya sekal, mencatat karakterstk penduduk, rumah tangga dan perumahan. tangga tertngg. SENSUS PENDUDUK 2010 mencakup semua penduduk yang tnggal dalam wlayah tertoral Indonesa, tanpa mempertmbangkan: Kewarganegaraan (WNI/WNA) Kepemlkan KTP )memlk/tdak) Status tempat tnggal (tetap/tdak tetap) PENDUDUK dcatat berdasarkan dmana seseorang bertempat tnggal (usual resdence) tanpa mempertmbangkan status kependudukan dengan pendekatan de jure dan de facto. DICATAT/DICACAH bla sudah tnggal 6 bulan atau lebh atau tnggal kurang dar 6 bulan namun bermaksud menetap d wlayah tersebut. TIDAK DICATAT/DICACAH bla sedang bepergan 6 bulan atau lebh atau perg kurang dar 6 bulan namun bermaksud pndah dar wlayah tersebut. Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 02 Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 15 Sensus Penduduk 2010 merupakan sebuah kegatan besar bangsa Badan Pusat Statstk (BPS) berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statstk, bertanggung jawab menyedakan data statstk dasar yang salah satu caranya dperoleh dengan melakukan kegatan Sensus Penduduk. Hal n juga sejalan dengan rekomendas Perserkatan BangsaBangsa (PBB), sehngga pada 2010 n dlakukanlah Sensus Penduduk d seluruh wlayah Tertoral Negara Kesatuan Republk Indonesa.

11 Indonesa yang haslnya sangatlah pentng untuk dapat dgunakan dalam rangka perencanaan pembangunan bak oleh pemerntah pusat maupun daerah. Data SP2010 dapat juga dgunakan sebaga salah satu bahan kajan evaluas akan keberhaslan pembangunan yang selama n dlakukan. Pada akhrnya semua hal tersebut dapat dtujukan untuk mencapa masyarakat Sensus Penduduk 2010 (SP2010) merupakan suatu kegatan besar, bak dar seg anggaran, jangka waktu persapan hngga proses akhr, jumlah petugas dan sebaganya. Semua untuk memperoleh data yang up to date dengan banyaknya varabel data sepert jens kelamn, umur, agama, penddkan, pekerjaan dan lanya. Indonesa umumnya dan Kabupaten Jayapura khususnya untuk mencapa tngkat kesejahteraan yang lebh bak. Publkas Hasl Sementara Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura n semoga dapat mencermnkan gambaran umum penduduk Angka Sementara SP2010 n merupakan hasl olah cepat yang dlakukan dar dokumen SP2010-L1 yang dgunakan untuk melstng penduduk pada suatu wlayah Blok Sensus. Cakupan data dasar yang dperoleh dar SP2010-L1 adalah Jumlah Penduduk berdasarkan jens kelamn dan Jumlah Rumah Tangga beserta data turunannya sepert kepadatan penduduk, sex rato dan laju pertumbuhan penduduk. kabupaten Jayapura hasl SP2010 yang dapat memberkan wacana atau gambaran sementara bag kta semua. Pada akhrnya kam mengucapkan terma kash untuk semua phak yang terlbat dalam kegatan Sensus Penduduk 2010 n, bak secara Pada akhrnya semua kegatan, upaya yang dlakukan takkan dapat terwujud tanpa adanya peran serta dan partspas seluruh lapsan masyarakat, untuk tu kam selaku penanggung jawab kegatan SP2010 menyampakan rasa terma kash dan penghargaan yang setngg-tnggnya kepada segenap lapsan masyarakat yang telah membantu kegatan Sensus Penduduk langsung maupun tdak langsung. Bukankah menyedakan waktu untuk dwawancara dan memberkan data apa adanya merupakan bantuan dan partspas yang palng mendasar dalam kegatan SP2010 n. Terma kash-. Sentan, Agustus 2010 Kepala BPS Kabupaten Jayapura FADJRI AMORA, SE NIP Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 16 Angka Sementara Hasl Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 01 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA

12

13

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA Angka Sementara Hasil Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Jayapura 01 Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, bertanggung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

LAPORAN KKN SISDAMAS Kelompok 114 PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK DAN BARANG BEKAS MENJADI KERAJINAN YANG BERNILAI DAN BERDAYA JUAL DI DESA BONGAS KULON

LAPORAN KKN SISDAMAS Kelompok 114 PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK DAN BARANG BEKAS MENJADI KERAJINAN YANG BERNILAI DAN BERDAYA JUAL DI DESA BONGAS KULON LAPORAN KKN SISDAMAS Kelompok 114 PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK DAN BARANG BEKAS MENJADI KERAJINAN YANG BERNILAI DAN BERDAYA JUAL DI DESA BONGAS KULON Edtor : Dra. Hj. St Sumjat, M.S. Penuls : Dndn Ahmad

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bntaro Sektor 7, Bntaro Jaya Tangerang Selatan 15224 PENDAHULUAN Bangktan perjalanan (Trp generaton model ) adalah suatu tahapan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n akan menjelaskan latar belakang pemlhan metode yang dgunakan untuk mengestmas partspas sekolah. Propns Sumatera Barat dplh sebaga daerah stud peneltan. Setap varabel yang

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

Teori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sebagai koleksi (pengelompokan) dari objek-objek yang

Teori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sebagai koleksi (pengelompokan) dari objek-objek yang Modul 1 Teor Hmpunan PENDAHULUAN Prof SM Nababan, PhD Drs Warsto, MPd mpunan sebaga koleks (pengelompokan) dar objek-objek yang H dnyatakan dengan jelas, banyak dgunakan dan djumpa dberbaga bdang bukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d Sunga Sak, Kota Pekanbaru, Provns Rau. Penentuan lokas dlakukan secara tertuju (purposve) karena sunga n termasuk dalam 13 sunga

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV PEMBAHASAN MODEL BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Dajukan Sebaga Salah Satu Syarat Untuk menyelesakan Program Sarjana ( S1) Pada Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Nahdlatul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA

DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA Dstrbus Bnomal Msalkan dalam melakukan percobaan Bernoull (Bernoull trals) berulang-ulang sebanyak n kal, dengan kebolehjadan sukses p pada tap percobaan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia) PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas

Lebih terperinci

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM 1) Membuat dstrbus frekuens. 2) Mengetahu apa yang dmaksud dengan Medan, Modus dan Mean. 3) Mengetahu cara mencar Nla rata-rata (Mean). TEORI PENUNJANG

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.. KERANGKA ANALISIS Kerangka analss merupakan urutan dar tahapan pekerjaan sebaga acuan untuk mendapatkan hasl yang dharapkan sesua tujuan akhr dar kajan n, berkut kerangka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah

Lebih terperinci

DISTRIBUSI FREKUENSI

DISTRIBUSI FREKUENSI BAB DISTRIBUSI FREKUENSI Kompetens Mampu membuat penyajan data dalam dstrbus frekuens Indkator 1. Menjelaskan dstrbus frekuens. Membuat dstrbus frekuens 3. Menjelaskan macam-macam dstrbus frekuens 4. Membuat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS

MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS Semnar Nasonal Statstka IX Insttut Teknolog Sepuluh Nopember, 7 November 29 MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS Stud Kasus : Kota Surabaya Rokhana DB 1, Sutkno 2, Agnes Tut

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN : JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA MARULAM MT SIMARMATA, MS STATISTIK TERAPAN FAK HUKUM USI @4 ARTI UKURAN LOKASI DAN VARIASI Suatu Kelompok DATA berupa kumpulan nla VARIABEL [ vaabel ] Ms banyaknya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF SISWA KELAS II SDN ANGKATAN LOR 02 KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN 2011 / 2012

Lebih terperinci

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS Resa Septan Pontoh Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran resa.septan@unpad.ac.d ABSTRAK.

Lebih terperinci

BAB V Model Bayes Pendugaan Area Kecil untuk Respon Binomial dan Multinomial Berbasis Penarikan Contoh Berpeluang Tidak Sama

BAB V Model Bayes Pendugaan Area Kecil untuk Respon Binomial dan Multinomial Berbasis Penarikan Contoh Berpeluang Tidak Sama BAB V Model Bayes Pendugaan Area Kecl untuk Respon Bnomal dan Multnomal Berbass Penarkan Contoh Berpeluang Tdak Sama 5.1. Pendahuluan Pada umumnya pengembangan model SAE dan pendugaannya dlakukan dengan

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

Menggugat Kinerja Profesor

Menggugat Kinerja Profesor Haran Kompas, 11 November 2015 Menggugat Knerja Profesor Jumlah profesor d negara kta terlalu sedkt. Itu pun sebagan dnla kurang berkualtas dan tdak produktf. Hal n terkuak dalam Semnar Nasonal Keprofesoran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Kualitas Dosen

TINJAUAN PUSTAKA Kualitas Dosen 4 TINJAUAN PUSTAKA Kualtas Dosen Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesa (KBBI) tahun 2002, kualtas dartkan sebaga : (1) tngkat bak buruknya sesuatu atau kadar; (2) derajat atau taraf (kepandaan, kecakapan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anema adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobn (HB) atau proten pembawa oksgen dalam sel darah merah berada d bawah normal,anema dalam kehamlan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-324

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-324 JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 1, No. 1, (Sept. ) ISSN: 3-98X D-3 Analss Statstk entang Faktor-Faktor yang Mempengaruh Waktu unggu Kerja Fresh Graduate d Jurusan Statstka Insttut eknolog Sepuluh Nopemper

Lebih terperinci

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a UKURAN SAMPEL Prof. Dr. H. Almasd Syahza, SE., MP Emal: asyahza@yahoo.co.d Webste: http://almasd. almasd.staff. staff.unr.ac.d Penelt Senor Unverstas Rau Penentuan Sampel Peneltan lmah hampr selalu hanya

Lebih terperinci

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting Peramalan Produks Sayuran D Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcastng Esrska 1 dan M. M. Nzam 2 1,2 Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, UIN Sultan Syarf Kasm Rau Jl. HR. Soebrantas No. 155

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA INDUSTRI KEMPLANG RUMAH TANGGA BERBAHAN BAKU UTAMA SAGU DAN IKAN

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA INDUSTRI KEMPLANG RUMAH TANGGA BERBAHAN BAKU UTAMA SAGU DAN IKAN ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA INDUSTRI KEMPLANG RUMAH TANGGA BERBAHAN BAKU UTAMA SAGU DAN IKAN (THE ANALYSIS OF ADDED VALUE AND INCOME OF HOME INDUSTRY KEMPLANG BY USING FISH AND TAPIOCA AS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada BAB 5 ASIL DAN PEMBAASAN 5. asl Peneltan asl peneltan akan membahas secara lebh lengkap mengena penyajan data peneltan dan analss data. 5.. Penyajan Data Peneltan Sampel yang dgunakan dalam peneltan n

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci