dy = f(x,y) = p(x) q(y), dx dy = p(x) dx,

dokumen-dokumen yang mirip
Persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang memuat satu atau lebih turunan fungsi yang tidak diketahui.

Kuliah PD. Gaya yang bekerj a pada suatu massa sama dengan laju perubahan momentum terhadap waktu.

Persamaan Di erensial Orde-2

BAB I PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER ORDE I

PERSAMAAN DIFERENSIAL (PD)

Persamaan Diferensial

BAB II PERSAMAAN TINGKAT SATU DERAJAT SATU

PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE I. Nurdinintya Athari

BAB 1 PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDER SATU

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 1 - I

digunakan untuk menyelesaikan integral seperti 3

PERSAMAAN DIFERENSIAL I PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

perpindahan, kita peroleh persamaan differensial berikut :

BAB PDB Linier Order Satu

Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika. F (x) = f(x) dx dan f (x) dinamakan integran.

Jurusan Matematika FMIPA-IPB

INTEGRAL TAK TENTU (subtitusi parsial) Agustina Pradjaningsih, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNEJ

Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika. F (x) = f(x) dx dan f (x) dinamakan integran.

KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL

Turunan Fungsi. h asalkan limit ini ada.

II. TINJAUAN PUSTAKA ( ) ( ) ( ) Asalkan limit ini ada dan bukan atau. Jika limit ini memang ada, dikatakan ( ) ( ) ( ) ( )

TEKNIK-TEKNIK PENGINTEGRALAN

BAB V PERSAMAAN LINEAR TINGKAT TINGGI (HIGHER ORDER LINEAR EQUATIONS) Persamaan linear tingkat tinggi menarik untuk dibahas dengan 2 alasan :

BAB: TEKNIK PENGINTEGRALAN Topik: Metode Substitusi

Pertemuan 1 dan 2 KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN PERSAMAAN LINEAR

BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

Department of Mathematics FMIPAUNS

Rencana Pembelajaran

MATERI 2 MATEMATIKA TEKNIK 1 PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

MATEMATIKA TEKNIK 2 S1-TEKNIK ELEKTRO. Mohamad Sidiq

Persamaan Diferensial Orde Satu

FUNGSI LOGARITMA ASLI

I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde 1 (Review)

Kalkulus 2. Teknik Pengintegralan ke - 1. Tim Pengajar Kalkulus ITK. Institut Teknologi Kalimantan. Januari 2018

BAB I DASAR-DASAR PEMODELAN MATEMATIKA DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL

APLIKASI INTEGRAL 1. LUAS DAERAH BIDANG

Persamaan Diferensial Biasa

TINJAUAN PUSTAKA. Jika y = f(x) dengan f(x) adalah suatu fungsi yang terdiferensialkan terhadap

BAB 2 PERSAMAAN DIFFERENSIAL BIASA

FUNGSI-FUNGSI INVERS

II. TINJAUAN PUSTAKA. variabel x, sehingga nilai y bergantung pada nilai x. Adanya relasi kebergantungan

Bab 16. Model Pemangsa-Mangsa

BAB 2 LANDASAN TEORI

Nurdinintya Athari PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2

BAB I PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA ORDE SATU

FUNGSI LOGARITMA ASLI

Senin, 18 JUNI 2001 Waktu : 2,5 jam

Nughthoh Arfawi Kurdhi, M.Sc Department of Mathematics FMIPA UNS

BAB II KAJIAN TEORI. pada penulisan bab III. Materi yang diuraikan berisi tentang definisi, teorema, dan

BAB 4 SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

Integral Tak Tentu. Modul 1 PENDAHULUAN

BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

LANDASAN TEORI. Model ini memiliki nilai kesetimbangan positif pada saat koordinat berada di titik

MA1201 KALKULUS 2A (Kelas 10) Bab 7: Teknik Pengintegral

BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

HUBUNGAN ANTARA DIFFERENSIAL DAN INTEGRAL

MA1201 KALKULUS 2A (Kelas 10) Bab 7: Teknik Pengintegral

KED INTEGRAL JUMLAH PERTEMUAN : 2 PERTEMUAN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: Materi : 7.1 Anti Turunan. 7.2 Sifat-sifat Integral Tak Tentu KALKULUS I

SOLUSI PERSAMAAN DIFFERENSIAL

BAB II KAJIAN TEORI. syarat batas, deret fourier, metode separasi variabel, deret taylor dan metode beda

BAB IV PERSAMAAN TAKHOMOGEN

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Persamaan Diferensial Orde II

Aturan dasar pengintegralan Integral fungsi rasional Integral parsial Integral trigonometri Substitusi yang merasionalkan Strategi pengintegralan

PERSAMAAN DIFFERENSIAL LINIER

INTEGRAL TAK TENTU 1

BAB VIII PERSAMAAN DIFERENSIAL (PD)

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde II

BAB I PENGERTIAN DASAR

BAB VI PENYELESAIAN DERET UNTUK PERSAMAAN DIFERENSIAL

BAB 4 KEKONSISTENAN PENDUGA DARI FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN WAKTU TUNGGU DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

Fakultas Teknik UNY Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif INTEGRASI FUNGSI. 0 a b X A. b A = f (X) dx a. Penyusun : Martubi, M.Pd., M.T.

SISTEM DINAMIK KONTINU LINEAR. Oleh: 1. Meirdania Fitri T 2. Siti Khairun Nisa 3. Grahani Ayu Deca F. 4. Fira Fitriah 5.

PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA ORDE SATU

II. TINJAUAN PUSTAKA. Turunan fungsi f adalah fungsi lain f (dibaca f aksen ) yang nilainya pada ( ) ( ) ( )

RUMUS INTEGRAL RUMUS INTEGRAL

Persamaan Differensial Biasa

MA1201 KALKULUS 2A Do maths and you see the world

HANDOUT PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA PDB 4)SKS. DOSEN Efendi, M.Si. BUKU)REFERENSI: )Persamaan )Diferensial)oleh)Dr.St. Budi Waluya, M.

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

Persamaan Diferensial

BAB 3 REVIEW PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS LOKAL DAN GLOBAL DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

Adalah : hubungan antara variabel bebas x, variabel

Teori kendali. Oleh: Ari suparwanto

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1. Integral Lipat Dua Atas Daerah Persegipanjang

TURUNAN. Bogor, Departemen Matematika FMIPA-IPB. (Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Turunan Bogor, / 50

matematika PEMINATAN Kelas X PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN K13 A. PERSAMAAN EKSPONEN BERBASIS KONSTANTA

ada. x 1 2, maka x 1 tidak ada.

Hendra Gunawan. 16 Oktober 2013

BAB VI INTEGRAL TAK TENTU DAN PENGGUNAANNYA

16. INTEGRAL. A. Integral Tak Tentu 1. dx = x + c 2. a dx = a dx = ax + c. 3. x n dx = + c. cos ax + c. 4. sin ax dx = 1 a. 5.

Metode Koefisien Tak Tentu untuk Penyelesaian PD Linier Homogen Tak Homogen orde-2 Matematika Teknik I_SIGIT KUSMARYANTO

Pertemuan Ke 2 SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL) By SUTOYO,ST.,MT

BERBAGAI MODEL MATEMATIKA BERBENTUK PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA TINGKAT SATU

BAB 2 PDB Linier Order Satu 2.1 PDB Linier Order Satu Homogen PDB order satu dapat dinyatakan dalam atau dalam bentuk derivatif = f(x y) dx M(x y)dx +

FUNGSI KHUSUS DALAM BENTUK INTEGRAL

Persamaan Diferensial

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

MA1201 KALKULUS 2A (Kelas 10) Bab 8: Bentuk Tak Tentu d

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi

Transkripsi:

5. Persamaan Diferensian Dengan Variabel Terpisah Persamaan diferensial berbentuk y = f(), dengan f suatu fungsi kontinu pada suatu interval real, dapat dicari penyelesaiannya dengan cara mengintegralkan ke dua ruas. Akan tetapi perhatikan bila persamaan diferensial berbentuk dy = f(,y), d (1.3) yang turunannya adalah suatu fungsi dalam dua variabel dan y. Untuk mencari penyelesaian (1.3) kadang tidak mudah. Bila f(,y) dapat difaktorkan ke faktor-faktor yang hanya memuat atau y, yakni atau dy = f(,y) = p() q(y), d dy q(y ) = p() d, (1.4) maka persamaan diferensial (1.4) ini merupakan persamaan diferensial dengan variabel terpisah. Solusi persamaan diferensial (1.4) dapat dicari dengan cara mengintegralkan kedua ruas (terhadap variabel yang sama yakni ). Pengintegralan seperti ini dapat dilakukan sebab diasumsikan y sebagai fungsi dari. Ruas kiri persamaan diferensial (1.4): dy y' ( ) = d, q(y ) q( y( )) sehingga diperoleh y' ( ) d = p() d. q( y( )) Selanjutnya bila dimisalkan u = y() dan du = y () d,maka dengan mengintegralkan kedua ruas persamaan menghasilkan solusi 1

du = q(u) p () d + C, C Selanjutnya subtitusikan kembali u = y() diperoleh solusi umum (1.4). misalnya Dalam beberapa kasus persamaan diferensial muncul dalam bentuk a. ye dy + d = 0. b. sec dy cot y d = 0. c. (e - e 2 y ) dy + (e y + ) d = 0. M(,y) d + N(,y) dy = 0, Persamaan diferensial pada Contoh a dan b dapat diubah dalam bentuk variabel terpisah sedangkan c tidak dapat. bentuk Persamaan diferensial biasa orde-1 derajat-1 sering dapat dinyatakan dalam M() d + N(y) dy = 0 dengan M() dan N(y) berturut-turut adalah fungsi dalam variabel dan y. Persamaan diferensial di atas adalah persamaan diferensial dengan variabel terpisah. Solusi umum persamaan diferensial seperti ini dapat dicari dengan cara mengintegralkan masing-masing suku dalam persamaan. M() d + N(y) dy = 0 d. M() d + N(y) dy = C, C Contoh 1.4 Carilah solusi umum persamaan diferensial 2 d + y dy = 0. 2 d + y dy = C 1, C 1 2 + ½y 2 = C 2, C 2 2 2 + y 2 = C, C Contoh 1.5 Carilah solusi umum persamaan diferensial y d ( 2 + 1) dy = 0. 2

Persamaan diferensial dapat ditulis dalam bentuk 2 1 d - y 1 dy = 0. Solusi persamaan diferensial ini adalah: 2 1 1 d - dy = C 1, C 1 konstan sebarang y ½ ln ( 2 + 1) ln y = ln C, C konstan sebarang ln y = ln 2 1 + ln C jika dan hanya jika ln y = ln C 2 1. y = C 2 1 5.1. Persamaan Diferensial Bentuk f( y ) d + g( y ) dy = 0. Terdapat berbagai bentuk persamaan diferensial orde-1. Misalnya terdapat persamaan diferensial orde-1 yang dapat ditulis dalam bentuk f( y ) d + g( y ) dy = 0. (1.5) Persamaan deferensial (1.5) dapat diselesaikan dengan cara subtitusi, u = y atau y = u dy = u d + du. Dengan cara seperti ini persamaan diferensial (1.5) bentuknya akan berubah menjadi persamaan diferensial dengan variabel terpisah. Contoh 1.4 Carilah solusi persamaan diferensial (2ye y - ) y + 2 + y = 0. Persamaan diferensial tersebut dapat diubah dalam bentuk f( y ) d + g( y ) dy = 0, yakni 3

y y (2 e - 1) dy + ( 2 + y ) d = 0, y dengan substitusi u = atau y = u, diperoleh dy = u d + du, dan (2ue u - 1)(u d + du) + (2 + u) d = 0. (2u 2 e u - u + 2 + u) d + (2ue u - 1) du = 0 u d 2ue 1 + du = 0. 2u e 2 merupakan persamaan diferensial dengan variabel terpisah. Dengan mengintegralkan kedua ruas didapat u d 2ue 1 + du = C 1, C 1 2u e 2 d d( u e 1) + ½ du - ½ u e 1 du = C 1. ln + ½ ln (u 2 e u + 1) ½u = C 2, C 2 2 ln + ln (u 2 e u + 1) ln e u = ln C, C 2 (u 2 e u + 1) = C e u. Jadi solusi persamaan diferensial yang dimaksud adalah y 2 e y + 2 = Ce y, C 5.2. Persamaan Diferensial Bentuk (a + by + c)d + (p + qy + r) dy = 0 Perhatikan persamaan diferensial berbentuk (a + by + c) d + (p + qy + r) dy = 0, (1.6) dengan a, b, c, p, q dan r bilangan-bilangan real. Persamaan diferensial (1.6) berorde- 1 dan berderajat-1. Solusi persamaan diferensial (1.6) bergantung pada berbagai kasus sebagai berikut. 1). Kasus: Jika c = 0 dan r = 0 Bentuk persamaan diferensial tersebut menjadi (a + by) d + (p + qy) dy = 0, 4

dan ini identik dengan (a + b y ) d + (p + q y ) = 0. Jadi persamaan persamaan diferensial ini berbentuk f( y ) d + g( y ) dy = 0, yang cara mencari solusinya dapat dilakukan dengan cara seperti pada bagian 5.1. 2) Kasus: Jika c 0 atau r 0 Ada 3 kemungkinan untuk mencari solusi persamaan diferensial (1.6). a. Kasus: aq bp 0. Misalkan u = a + by + c dan v = p + qy + r du = a d + b dy dv = p d + q dy d = qdu bdv aq bp dan dy = adv aq pdu bp Subtitusikan ke persamaan diferensial (1.6) akan menghasilkan persamaan diferensial berbentuk f( y ) d + g( y ) dy = 0, selanjutnya solusinya dapat dicari dengan cara seperti pada bagian 5.1. Contoh 1.5 Carilah solusi persaman diferensial ( + 2y + 1) d + ( + y + 1) dy = 0. Pada persamaan diferensial tersebuat nilai-nilai a = 1, b = 2, c = 1, p = 1, q = 1 dan r = 1. Diperiksa nilai aq bp dan ternyata aq bp = -1 atau aq bp 0. Solusi persamaan diferensial pada contoh ini, dicari dengan memisalkan u = + 2y + 1 dan v = + y + 1. du = d + 2 dy dan dv = d + dy. d = qdu bdv aq bp = du 2dv 1 = 2 dv - du, 5

dy = adv aq pdu bp = dv du 1 = du dv. Subtitusikan ke persamaan diferensial, didapat: u d + v dy = 0. u(2 dv du) + v (dv du) = 0. Selanjutnya misalkan u = tv, didapat du = t dv + v dt, dan disubtitusikan ke persamaan diferensial, didapat (2tv + v) dv (tv + v)(t dv + v dt) = 0. v(-t 2 + t + 1) dv - v 2 (t + 1) dt = 0. 1 t 1 dv + 2 v t t 1 dt = 0. merupakan persamaan diferensial dengan variabel terpisah, dan solusinya diperoleh dengan cara mengintegralkan. Cara lain untuk mencari solusi persamaan diferensial bentuk (1.6) bila aq bp 0 dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. Reduksilah persamaan diferensial (1.6) ke bentuk persamaan diferensial (au + bv) du + (pu + qv) dv = 0, dengan cara memisalkan = u + k dan y = v + l, dengan = k dan y = l adalah penyelesaian sistem persamaan linear a + by + c = 0, p + qy + r = 0. Selanjutnya carilah solusi persamaan diferensial yang dimaksud./. a b c b. Kasus: aq bp = 0 dan = p q r Untuk mencari solusi persamaan diferensial (2.10) misalkanlah p a = q b = m, atau a = pm dan b = qm, dan disubtitusikan ke persamaan diferensial. Didapat: (m(p + qy) + c) d + (p + qy + r) dy = 0. Selanjutnya misalkan u = p + qy, maka 6

du = p d + q dy atau dy = du pd. q Subtitusikan ke persamaan diferensial (1.6), maka akan diperoleh persamaan diferensial dengan dalam bentuk variabel terpisah, selanjutnya solusi umumnya dapat diperoleh dengan cara seperti pada bagian 5.1. Contoh 1.6 Carilah solusi persamaan diferensial (2 4y + 5) dy + ( 2y + 3) d = 0. Pada persamaan diferensial tersebuat nilai-nilai a = 2, b = -4, c = 5, p = 1, q = -2, dan r = 3.Diperiksa nilai aq bp dan ternyata aq bp = -4 (-4) = 0, dan berlaku hubungan p a = q b r c. Diambil m = 2, sebab p a = q b = 2. Maka a = 2p dan b = 2q. Dengan mensubstitusikan nilai a dan b ini diperoleh persamaan diferensial (2(-2y) + 5) dy + ( 2y + 3) d = 0. Sekarang misalkan u = 2y, maka du = d 2 dy, atau dy = Selanjutnya jika disubtitusikan ke persamaan diferensial didapat: d du. 2 1 d - 1 2 4 11 du = 0. adalah persamaan diferensial dengan variabel terpisah. c. Kasus: aq bp = 0 dan p a = q b = r c a b c Solusi persamaan diferensial (1.6) didapat dengan memisalkan = = = p q r m, atau a = pm, b = qm dan c = rm, dan disubtitusikan ke persamaan diferensial. Didapat: (m(p + qy +r) + c) d + (p + qy + r) dy = 0 atau 7

m d + dy = 0 (untuk p + qy + r 0). Jadi solusi persamaan diferensial (1.6) adalah m + y = 0. Contoh 1.7 Carilah solusi persamaan diferensial (3 7y 3) d + (-6 + 14y + 6) dy = 0. Pada persamaan diferensial tersebuat nilai-nilai a = 3, b = -7, c = -3, p = -6, q = 14, dan = 6. Diperiksa nilai aq bp dan ternyata aq bp = -4 (-4) = 0, dan berlaku a b c 1 a b c 1 hubungan = =. Kita ambil m = -, sebab = = = -, Maka a = - p q r 2 p q r 2 1 1 1 p, b = - q, dan c = - r. Dengan mensubtitusikan nilai a, b, dan c ini diperoleh 2 2 2 persamaan diferensial d 2 dy = 0 sebarang. (untuk 3 7y 3 0) dan solusinya adalah 2y = C, C konstan 8