SISTEM KOORDINAT VEKTOR. Tri Rahajoeningroem, MT T. Elektro - UNIKOM

dokumen-dokumen yang mirip
dengan vektor tersebut, namun nilai skalarnya satu. Artinya

Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

Bab 1 : Skalar dan Vektor

BAB 1 ANALISA SKALAR DANVEKTOR

MEDAN LISTRIK OLEH DISTRIBUSI MUATAN. Tri Rahajoeningroem, MT T. Elektro - UNIKOM

Soal dan Solusi Materi Elektrostatika

B. Pengertian skalar dan vektor Dalam mempelajari dasar-dasar fisika, terdapat beberapa macam kuantitas kelompok besaran yaitu Vektor dan Skalar.

Medan Elektromagnetik 3 SKS. M. Hariansyah Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor

Pengantar KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK MATERI I ANALISIS VEKTOR DAN SISTEM KOORDINAT

ANALISIS VEKTOR. Aljabar Vektor. Operasi vektor

Keep running VEKTOR. 3/8/2007 Fisika I 1

A + ( B + C ) = ( A + B ) + C

Diferensial Vektor. (Pertemuan III) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

VEKTOR. Besaran skalar (scalar quantities) : besaran yang hanya mempunyai nilai saja. Contoh: jarak, luas, isi dan waktu.

BAB 1 Vektor. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

Bab 1 Vektor. A. Pendahuluan

BINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET. Hani Nurbiantoro Santosa, PhD.

DERET FOURIER. n = bilangan asli (1,2,3,4,5,.) L = pertemuan titik. Bilangan-bilangan untuk,,,, disebut koefisien fourier dari f(x) dalam (-L,L)

Kuis I Elektromagnetika I TT3810

Vektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.

BAB II BESARAN VEKTOR

Koordinat Kartesius, Koordinat Tabung & Koordinat Bola. Tim Kalkulus II

2.1 Zat Cair Dalam Kesetimbangan Relatif

a menunjukkan jumlah satuan skala relatif terhadap nol pada sumbu X Gambar 1

Outline Vektor dan Garis Koordinat Norma Vektor Hasil Kali Titik dan Proyeksi Hasil Kali Silang. Geometri Vektor. Kusbudiono. Jurusan Matematika

Kinematika. 1 Kinematika benda titik: posisi, kecepatan, percepatan

Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1

Soal No. 1 Perhatikan gambar berikut, PQ adalah sebuah vektor dengan titik pangkal P dan titik ujung Q

BAB I ANALISIS VEKTOR

Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Kode 132

Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Kode 483

Kalkulus Multivariabel I

VEKTOR YUSRON SUGIARTO

VEKTOR YUSRON SUGIARTO

Matematika II : Vektor. Dadang Amir Hamzah

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

BAB I TEGANGAN DAN REGANGAN

Analisis Vektor. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

Medan Magnet oleh Arus Listrik

BAB V TINJAUAN MENGENAI DATA AIRBORNE LIDAR

Saat mempelajari gerak melingkar, kita telah membahas hubungan antara kecepatan sudut (ω) dan kecepatan linear (v) suatu benda

BAB V MOMENTUM ANGULAR Pengukuran Simultan Beberapa Properti Dalam keadaan stasioner, momentum angular untuk elektron hidrogen adalah konstan.

ANALISA VEKTOR. Skalar dan Vektor

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

Matematika Teknik Dasar-2 9 Aplikasi Turunan Parsial dan Pengerjaannya Secara Geometri

, ω, L dan C adalah riil, tunjukkanlah

Rudi Susanto, M.Si VEKTOR

Kinematika Partikel. Modul 1 PENDAHULUAN

4.4. KERAPATAN FLUKS LISTRIK

Pengantar Teknologi dan Aplikasi Elektromagnetik. Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

VEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT

PanGKas HaBis FISIKA. Vektor

4.3. MEDAN LISTRIK OLEH DISTRIBUSI MUATAN KONTINYU

DIKTAT MATEMATIKA II

Catatan Kuliah FI2101 Fisika Matematik IA

f(-1) = = -7 f (4) = = 3 Dari ketiga fungsi yang didapat ternyata yang terkecil -7 dan terbesar 11. Rf = {y -7 y 11, y R}

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

D. 90 meter E. 95 meter

TAHUN PELAJARAN 2003/2004 UJIAN NASIONAL. Matematika (D10) PROGRAM STUDI IPA PAKET 2 (UTAMA) SELASA, 11 MEI 2004 Pukul

Apabila lintasan itu dinyatakan dengan satuan s, maka persamaan di atas dapat juga ditulis menjadi :

Vektor di ruang dimensi 2 dan ruang dimensi 3

PROPOSAL TUGAS AKHIR PENGARUH JUMLAH SUKU FOURIER PADA PENDEKATAN POLAR UNTUK SISTEM GEOMETRI KARTESIAN OLEH : IRMA ISLAMIYAH

BAB VI INTEGRAL LIPAT

MEDAN LISTRIK. Oleh Muatan Kontinu. (Kawat Lurus, Cincin, Pelat)

Bab 1 -Pendahuluan Hitung Vektor.

KATA SAMBUTAN. Jakarta, 17 Agustus 2008 Direktur Pembinaan SMK. iii

BINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET. Hani Nurbiantoro Santosa, PhD.

Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Bidang Matematika. Kode Paket 634. Oleh : Fendi Alfi Fauzi 1. x 0 x 2.

VEKTOR. Notasi Vektor. Panjang Vektor. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor (,, ) (,, ) di atas dapat dinyatakan dengan: Matriks = Maka = =

1. Akar-akar persamaan 2x² + px - q² = 0 adalah p dan q, p - q = 6. Nilai pq =... A. 6 B. -2 C. -4 Kunci : E Penyelesaian : D. -6 E.

19. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah θ. = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a. a =

VII III II VIII HAND OUT PERKULIAHAN GEOMETRI ANALITIK

18. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah. a = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a = 2. Penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor dengan bilangan real:

Konduksi Mantap 2-D. Shinta Rosalia Dewi

BAB I TEGANGAN DAN REGANGAN

TRY OUT MATEMATIKA PAKET 3B TAHUN 2010

matematika KTSP & K-13 GARIS SINGGUNG LINGKARAN K e a s A. Definisi Garis Singgung Lingkaran Tujuan Pembelajaran

Solusi Persamaan Laplace pada Koordinat Bola

LAMPIRAN. Hubungan antara koordinat kartesian dengan koordinat silinder:

Bab 4 Hukum Gauss. A. Pendahuluan

Matematika EBTANAS Tahun 1991

Jika titik O bertindak sebagai titik pangkal, maka ruas-ruas garis searah mewakili

TOPIK 3. Potensial Listrik. Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si.

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012

2 H g. mv ' A, x. R= 2 5 m R2 ' A. = 1 2 m 2. v' A, x 2

Suryadi Siregar Metode Matematika Astronomi 2

SISTEM KOORDINAT SISTEM TRANSFORMASI KOORDINAT RG091521

Lingkaran. A. Persamaan Lingkaran B. Persamaan Garis Singgung Lingkaran

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1. Integral Lipat Dua Atas Daerah Persegipanjang

Listrik Statik. Agus Suroso

KINEMATIKA PARTIKEL 1. KINEMATIKA DAN PARTIKEL

BESARAN, SATUAN & DIMENSI

Vektor Ruang 2D dan 3D

BAB 2 ANALISIS VEKTOR

Kalkulus Multivariabel I

Pengertian. Transformasi geometric transformation. koordinat dari objek Transformasi dasar: Translasi Rotasi Penskalaan

SOAL UN DAN PENYELESAIANNYA 2005

SISTEM KOORDINAT SISTEM TRANSFORMASI KOORDINAT RG091521

BAB II V E K T O R. Untuk menyatakan arah vektor diperlukan sistem koordinat.

Transkripsi:

SISTEM KOORDINAT VEKTOR Tri Rahajoeningroem, MT T. Elektro - UNIKOM

Tujuan Pembelajaran Mahasiswa dapat memahami koordinat vektor Mahasiswa dapat menggunakan sistem koordinat vektor untuk menyelesaikan permasalahan dalam bidang medan elektromagnetik Mahasiswa dapat mentransformasikan sistem koordinat satu dengan koordinat yang lain

Pokok bahasan Bahasan Pengenalan sistem koordinat Kartesian, Silindris dan Bola Penggunaan sistem koordinat Kartesian, Silindris dan Bola serta contoh-contoh soal-soal. Meninjau aplikasi dari analisa vektor ini dimana terdapat dalam bidang listrik dan gelombang, mekanika, mekanika teknik, mekanika zat alir dan lain-lain. 3

Kegunaan Sistem koordinat Untuk dapat menjabarkan sebuah vektor secara akurat, kita harus memberikan vektor yang bersangkutan suatu panjang, arah, sudut dan proyeksi-proyeksi yang spesifik Untuk itu diperlukan sistem koordinat dalam analisis vektor Ada 3 sistem koordinat yang akan kita gunakan : 1. Koordinat cartesian (persegi). Koordinat Silindris 3. Koordinat Bola

Sistem koordinat Koordinat cartesian tidak cukup!!! Terdapat beberapa kasus yang akan lebih mudah penyelesaiannya dengan menggunakan koordinat tabung dan bola Sebagai contoh, persoalan kabel yang menggunakan koordinat silindris dan persoalan antena yang memiliki penyelesaian menggunakan koordinat bola. Ilustrasi : Titik A digambarkan dalam 3 buah koordinat Koordinat cartesian = (x, y, z) koordinat silindris = (r,, z ) koordinat bola = (r,,)

Pendefinisian Variabel-Variabel Koordinat dalam Tiga Buah Sistem Koordinat Z Z Z A (x, y, z) A (r, φ, z) A (r,, z) A (r,,θ,φ) z z r z X x y Y X r Y X Y Bentuk komponen dari sebuah vektor dalam ketiga sistem koordinat : A = A x a x + A y a y + A z a z (Cartesian) A = A r a r + A a + A z a z (Silindris) A = A r a r + A a + Aa(Bola)

Bidang-bidang Permukaan Nilai Konstan untuk. Tiga sistem Koordinat

Bidang-bidang Permukaan Nilai Konstan untuk. Tiga sistem Koordinat

Bidang-bidang Permukaan Nilai Konstan untuk. Tiga sistem Koordinat

Arah vektor satuan untuk tiga sistem koordinat Masing-masing vektor satuan adalah normal terhadap bidang permukaan koordinatnya dan memiliki arah di mana koordinatnya bertambah. Semua sistem merupakan sistem tangan kanan: ax x ay = az ar x a = az ar x a = a

Transformasi skalar antar sistem koordinat Koordinat cartesian koordinat silinder vektor dalam Cartesian : A = A x a x + A y a y + A z a z Dengan masing-masing komponen merupakan fungsi dari x, y dan z; vektor dalam Silinder : A A r a r A a A a z z Dengan masing-masing komponen merupakan fungsi dari r, Φ dan z;

Untuk mendapatkan komponen sebuah vektor, kita ingat pada pembahasan perkalian titik yang menyatakan bahwa komponennya dapat dicari dengan mengambil perkalian titik ar aφ az ax. cos -sin 0 ay. sin cos 0 az. 0 0 1 A r = (A x a x + A y a y + A z a z) a r A Φ = (A x a x + A y a y + A z a z ) a Φ A z = (A x a x + A y a y + A z a z ) a z

Variabel-variabel dalam koordinat cartesian dapat dihubungkan dengan variable-variabel dari koord silindris secara relatif lebih mudah x=r cos Φ y=r sin Φ z=z r= (x +y ) Φ=tan -1 (y/x) z=z

Transformasi skalar antar sistem koordinat Koordinat cartesian koordinat bola vektor dalam Cartesian : A = A x a x + A y a y + A z a z Dengan masing-masing komponen merupakan fungsi dari x, y dan z; vektor dalam Bola : A A r a r A a A a Dengan masing-masing komponen merupakan fungsi dari r, θ dan Φ

Dengan cara yang sama ar aθ aφ ax. Sin θ Cos Cos θ Cos -Sin ay. Sin θ sin Cos θ Sin Cos az. Cos θ -Sin θ 0 A r = (A x a x + A y a y + A z a z) a r A θ = (A x a x + A y a y + A z a z ) a θ A Φ = (A x a x + A y a y + A z a z ) a Φ

Variabel-variabel dalam koordinat cartesian dapat dihubungkan dengan variable-variabel dari koord bola secara relatif lebih mudah x=r sin θ cos Φ y=r sin θ sin Φ z=r cos θ r= (x +y +z ) Θ = cos -1 (z/ (x +y +z ) Φ =tan -1 (y/x)

Diferensial volume pada tiga sistem koordinat Sebagai contoh, dalam koordinat bola, elemen diferensial permukaan yang tegak terhadap ar adalah, ds = (r d)(r sin d) = r sin d Elemen diferensial garis, dl, adalah diagonal melalui P. Jadi, dl = dx + dy + dz (Cartesian) dl = dr + r d + dz (Silindris) dl = dr + r d + r sin d (Bola)

Carilah vektor C yang memiliki arah dari M(x1, y1, z1) ke N(x, y, z)! Berapakah magnituda dari vektor ini dan vektor satuan arahnya? Penyelesaian : Koordinat-koordinat titik M dan N digunakan untuk menuliskan posisi dari kedua vektor A dan B pada Gambar 1-6. Selanjutnya. C = B A = (x x1)ax + (y y1)ay + (z z1)az Magnituda C adalah Vektor satuannya adalah 1 1 1 ) ( ) ( ) ( z z y y x x C C 1 1 1 1 1 1 ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( z z y y x x a z z a y y a x x C C a z y x C Soal-soal dan Penyelesaiannya Soal 1

Soal Hitunglah jarak antara (5,3/,0) dan (5,/,10) dalam koordinat silindris! Penyelesaian : Pertama carilah posisi Cartesian dari vektor A dan b Panda gambar diperoleh : A = -5ay, B = 5ay + 10az Selanjutnya, B A = 10ay + 10az, dan jarak ekuivalen antara kedua titik B A 10

Soal 3 Diberikan A = (y 1 )ax+xay, carilah vektor pada (,,1) dan proyeksinya pada vektor B = 5ax ay + az! Penyelesaian : A = ( 1)ax + ()ay = ax + 4ay. Seperti ditunjukkan pada Gambar, proyeksi sebuah vektor pada vektor kedua dapat diperoleh dengan menyatakan vektor satuan yang searah dengan vektor kedua serta mengambil perkalian titiknya. A B A Proyeksi A pada B = A ab B a B B Jadi pada (,,1) Proyeksi A pada B = Proyeksi A pada B A a B A B (1)(5) (4)( 1) (0)() B (5) ( 1) () 1 30

Soal 4 Gunakanlah sistem koordinat bola untuk memperoleh luas area dari sebuah lembaran tipis pada selubung bola dengan jarijari r = a ( Gambar 1-9). Berapakah luas area yang diperoleh jika = 0 dan =? Penyelesaian : Diferensial elemen permukaan adalah [ lihat Gambar diferensial volume pada tiga sistem koordinat Bola ] ds = r sin d d Selanjutnya, A 0 r0 sin dd r 0 (cos cos ) sehingga saat = 0 dan =, A = 4r0, yang merupakan luas permukaan bola.