VII III II VIII HAND OUT PERKULIAHAN GEOMETRI ANALITIK
|
|
- Verawati Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HAND OUT PERKULIAHAN GEOMETRI ANALITIK A. Sistem Koordinat Tegak Lurus Suatu sistem koordinat tegak lurus disebut juga dengan sistem koordinat cartesian. Di dalam ruang, terdapat tiga buah garis lurus yang masing-masingnya saling tegak lurus dan berpotongan di satu titik (ketiga garis tersebut disebut dengan sumbu-sumbu), dan ditentukan oleh himpunan semua tripel-tripel terurut dari bilangan-bilangan nyata. Z P (x,y,z) Y Bila titik P memiliki koordinat x,y,z, kita dapat menuliskannya dengan P (x,y,z) dimana x disebut absis, y disebut ordinat, dan z disebut Aplikat. X Dengan diterapkannya suatu sistem koordinat tegak lurus, maka ruang akan terbagi menjadi delapan bagian. Masing-masing bagian disebut dengan oktan dan diberi nomor dengan aturan sebagai berikut: z + Oktan I : berisi titik-titik dengan x > 0, y > 0, z > 0 Oktan II : berisi titik-titik dengan x < 0, y > 0, z > 0 Oktan III : berisi titik-titik dengan x < 0, y < 0, z > 0 III II Oktan IV : berisi titik-titik dengan x > 0, y < 0, z > 0 IV I Oktan V : berisi titik-titik dengan x > 0, y > 0, z < 0 VII Oktan VI : berisi titik-titik dengan x < 0, y > 0, z < 0 Oktan VII : berisi titik-titik dengan x < 0, y < 0, z < 0 VIII Oktan VIII : berisi titik-titik dengan x > 0, y < 0, z < 0 V VI x + y + Gambarlah koordinat titik-titik berikut: A (3,3,) B (3,-4,) C (3,-4,0) D (3,3,0) E (-,-4,0) F (-,3,0) B G (-,3,) H (-,-4,) C H E A D G F
2 B. Jarak Dua Titik Amatilah gambar paralel epipedum berikut ini T Z U Apakah RQ bidang PQVW? Apakah RQ WQ? X S P W(x y z ) R (x y z ) Y V Q Berdasarkan Teorema Phytagoras WR WQ RQ WQ WP PQ sehingga WR WQ RQ WP PQ RQ WR WP PQ RQ maka WR x x y y z z C. Koordinat yang Membagi Ruas Garis dengan Perbandingan m:n X : : Sehingga Koordinat titik R adalah Z H m P (x y z ) L ; ; R N n Q(x y z ) K M ; ; Y (karena tadi bidang XOY, maka) berdasarkan rumus membagi bidang, sehingga : : Terdapat R yang membagi garis PQ, dimana R (x,y,z) dengan perbandingan m:n. Gambarlah PL,RN, dan QM bidang XOY. Dari gambar tersebut diperoleh LNM adalah perpotongan bidang XOY dengan bidang PRQMNL. Tarik garis HRK sejajar LNM. Sehingga segitiga PRH sebangun dengan segitiga KRQ. Jika R adalah titik tengah ruas garis PQ maka R membagi PQ dengan perbandingan m : n = :. Sehingga dengan mensubstitusikan nilai perbandingan maka didapatkan Secara umum, perbandingan m:n = k, dimana k positif atau negatif tergantung R terletak diantara PQ ataukah perpanjangannya. Jika k > 0 maka R terletak diantara PQ - < k < 0 maka R terletak di perpanjangan QP (pada pihak P) k = - maka menunjukkan suatu titik tak berhingga k < - maka R terletak diperpanjangan PQ (pada pihak Q) sehingga koordinat R menjadi : dimana k : :
3 D. Vektor Notasi suatu vektor dapat dituliskan dengan dua huruf besar serta suatu strip atau tanda panah di atas huruf-huruf tersebut. Huruf pertama menyatakan titik awal dan huruf kedua menyatakan titik ujungnya. Sering pula suatu vektor diberi nama dengan sebuah huruf kecil (yang dicetak tebal), misalnya, atau, atau ataupun. Besar panjang vektor ditulis PQ atau Q a Vektor PQ a P Suatu vektor dimana titik awal dan ujungnya berimpit disebut vektor nol. Vektor-vektor yang terletak pada garis lurus yang sama atau sejajar disebut segaris. vektor-vektor disebut sama jika mereka segaris serta mempunyai panjang dan arah yang sama. Sebuah vektor yang arahnya berlawanan dengan vektor a tetapi mempunyai panjang yang sama, dinya takan sebagai a. a b a a b Jumlah dari vektor-vektor a dan b adalah sebuah vektor c = a + b, yang diperoleh dengan menempatkan titik awal vektor b berimpit dengan titik ujung vektor a lalu menghubungkan titik awal vektor a dengan titik ujung vektor b. metode ini disebut metode segitiga dari penjumlahan vektor. Metode lain adalah metode jajaran genjang, yaitu dengan menempatkan titik-titik awal vektor-vektor a dan b berimpit, lalu membentuk sebuah jajaran genjang dengan dua buah sisinya a serta b. a + b adalah diagonal jajaran gejang tersebut, yang bertitik awal a dan b tersebut. a a a a a+b a a+b Metode segitiga E. Vektor dan Sistem Koordinat Suatu vektor disebut vektor satuan bila panjangnya satu. Maka bila a vektor dengan panjang a 0 maka a/a adalah vektor satuan yang searah dengan a. pandanglah sistem koordinat cartesian berikut:
4 i z + k j y + i yang titik awalnya titik (0,0,0) dan arahnya searah sumbu X positif; j yang titik awalnya titik (0,0,0) dan arahnya searah sumbu Y positif; k yang titik awalnya titik (0,0,0) dan arahnya searah sumbu Z positif. Kita tulis : I = i + 0j +0k J = 0i +j +0k k = 0 + 0j +k i = [,0,0] j = [0,,0] k = [0,0,] x +. Panjang Vektor Dengan Titik Awal 0 Pandanglah sembarang vektor a yang titik awalnya titik (0,0,0) dan titik ujungnya titik (a, a, a 3 ). Jelas menurut metode segitiga bahwa 3 3. Bilangan-bilangan 3 disebut dengan komponen-komponen dari vektor a dan vektor itu (yang titik awalnya adalah 0) disebut dengan vektor posisi (radius vektor) dari titik ( 3). z + a i i k a j a a a 3 a 3 k a j y + a a a a 3 x +. Panjang Vektor dengan Titik Awal Bukan Titik 0 z + P u 0 p v Q y + Misalkan vektor p dengan titik awalnya adalah P (p p p 3 ), dan titik ujungnya adalah Q (q q q 3 ). Jika ditarik vektor-vektor u dan v, berturut-turut vektor posisi P dan Q maka: u p i p j p 3 k v q i q j q 3 k Sedangkan p v u q p i q p j q 3 p 3 k atau p q p q p q 3 p 3 x + Bila 3 3 dan k suatu skalar, maka 3 3 dan 3 3.
5 F. Dot Product Bila a dan b vektor-vektor, adalah sudut antara a dan b (0, maka: Dot product: Jika a dan b adalah vektor-vektor, dan m merupakan skalar maka berlaku:. a.b = b.a. a.(b+c) = ab +ac 3. m(a.b) = (ma).b = a.(mb) = (a.b)m 4. bila a = 3, b = 3 maka a.b = a.a = 3 6. a.b = 0 (a 0, b 0) maka a tegak lurus b (ortogonal) contoh: a = 3i +4j + 5k dan b = i+6j, tentukan cos! jawab : a.b = = 30 a = 0 dan 0 0 Maka cos = G. Cross Product Bila a dan b vektor-vektor, = sudut antara a dan b (0, maka: Cross Product: { } 3 Arah dari a x b ditentukan berdasarkan aturan tangan kanan atau sekrup putar kanan. 3 5 axb a b a bxa b Jika a dan b adalah vektor-vektor, dan m merupakan skalar maka berlaku:. a x b = -b x a. a x (b +c) = (a x b) + (a x c) 3. m(axb) = ma x b = a x mb =(a x b)m 4. i x i = j x j = k x k = 0. i x j = k, j x k = i, k x i = j j x i = -k, k x j =-i, i x k = -j 5. bila a = 3 = 3 bila b = 3 = 3
6 maka a x b = [ ] = panjang dari a x b yaitu a x b = absin menyatakan luas jajaran genjang yang dua buah sisinya a dan b. 7. jika a x b = 0 dan a 0, b 0 maka a sejajar dengan b. contoh: a = [,,], b = [-3,6,7], maka a x b adalah jawab: a x b = [ H. Arti Suatu Persamaan ] = [, -7, 5] Pada sistem koordinat cartesius XYZ suatu bidang dinyatakan sebagai sebuah persamaan yang terdiri dari 3 variabel x,y,z. Bidang nyata misalnya mempunyai mempunyai persamaan derajat pertama f(x,y,z) = Ax + By + Cz + D = 0. Suatu titik (x 0, y 0, z 0, ) terletak pada suatu bidang F(x,y,z) = 0 apabila terpenuhi F (x 0, y 0, z 0 ) = 0 Persamaan yang bebas dari suatu peubah : - Persamaan f(x,y) = 0 menyatakan sebuah permukaan silinder dengan semua garis pelukisnya sejajar sumbu Z - Persamaan f(x,y) = 0 menyatakan sebuah permukaan silinder dengan garis pelukisnya sejajar sumbu Y - Persamaan f(x,y) = 0 menyatakan sebuah permukaan silinder dengan garis pelukisnya sejajar sumbu X Contoh : a. Persamaan x + 3y + 5z = 30 menyatakan permukaan, yang merupakan sebuah bidang rata b. Persamaan y + z = 9 menyatakan suatu permukaan, yang merupakan sebuah silinder sejajar sumbu X. Z 6 0 Y X 5 x + 3y + 5z = 30
7 Persamaan hanya mengandung satu peubah : - Persamaan f(x) = 0 menyatakan himpunan bidang rata, yang sejajar bidang YOZ - Persamaan f(y) = 0 menyatakan himpunan bidang rata, yang sejajar bidang XOZ - Persamaan f(z) = 0 menyatakan himpunan bidang rata, yang sejajar bidang XOY Contoh: a. Persamaan x = menyatakan sebuah bidang rata, yang sejajar bidang YOZ dengan jarak (ke arah sumbu positif). b. Persamaan z 4 = 0 menyatakan dua buah bidang rata z = dan z = -, yang sejajar bidang XOY berjarak z c. Persamaan y 3 y y = 0 menyatakan tiga buah bidang rata y = 0, y = 4, y = - yang sejajar bidang XOZ Z Z Y Y X Z X Y X
8 I. Proyeksi Garis Lengkung Pada Bidang Koordinat Pada garis lengkung c : f(x,y,z) = 0, g(x,y,z) = 0 jika salah satu peubah (misalnya z) dieleminasi, terdapat suatu persamaan baru F(x,y) = 0, merupakan silinder yang garis pelukisnya // sumbu Z serta melalui c, berarti merupakan silinder proyektor dari garis lengkung c di atas, ke bidang XOY. Jadi proyeksinya mempunyai F(x,y) = 0, z = 0, untuk proyeksi ke bidang YOZ maupun XOZ Kita dapat melakukan hal yang sama pada proyeksi ke bidang XOY. Dimana : - Jika kita mengeliminasi x, maka kita akan mendapatkan proyeksi pada bidany YOZ. - Jika kita mengeliminasi y, maka kita akan mendapatkan proyeksi pada bidany XOZ. f(x,y) = 0 z =0 Contoh: Tentukan proyeksi garis lengkung (lingkaran) perpotongan bola-bola x + y + z = dan x + (y -) + (z ) = ke bidang XOY. Jawab : Menentukan silinder proyektor dengan mengeliminasi z dari persamaan () dan (). x + y + z =.. () x + (y - ) + (z - ) = () - x + y + z = - x + (y - ) + (z - ) = x + (y y + ) + (z z + ) = x + y y + z z = - - x + y + z = x + y y + z z = - y + z = z = y z = y (3)
9 Subtitusikan z ke dalam persamaan () x + y + z = x + y + ( y) = x + y + (y y + ) = x + y + y y = 0 x + y y = 0, merupakan persamaan silinder proyektor. Jadi proyeksi : x + y y = 0 z = 0 yang dapat dijabarkan menjadi : x + y y = 0 x + (y y) = 0 x + {(y ) - } = 0 x + {(y ) - } = 0 x + {(y ) = x + 4{(y ) = Suatu elips dengan pusat (0,,0) Latihan Soal. Buktikan bahwa segi empat yang titik-titik sudutnya adalah tengah-tengah sisi-sisi suatu segi empat sebarang, merupakan suatu jajaran genjang!. Buktikan bahwa bila a = [a,a,a 3 ], b = [b,b,b 3 ], maka Buktikan bahwa segitiga dengan satu sisinya garis tengah lingkaran dan titik yang ketiga sebarang pada busur lingkaran adalah segitiga siku-siku! 4. Gambarkan grafik dari 3x + 4y + z = 5. Gambarlah grafik persamaan linear x + 3y = 6 dalam ruang dimensi 3
10 6. Berikan analisis persamaan dan buatlah sketsa grafiknya 7. Tentukan proyeksi garis lengkung x + y = 3z dan x y + z = 0 J. Persamaan Vektoris Bidang Rata Jika di dalam suatu bidang rata tertentu terdapat tiga buah titik (yang tidak segaris), misalkan diketahui tiga titik pada bidang rata V: Z P R Q X Titik P (x,y,z ), Q(x,y,z ), R(x 3,y 3,z 3 ) PQ = [x -x, y -y, z -z ] PR = [x 3 -x, y 3 -y, z 3 -z ] O Y X Untuk setiap titik sebarang X (x,y,z) pada bidang rata V berlaku: PX = PQ + PR ( ). Terlihat jelas pada gambar di atas bahwa OX = OP + PX Atau [x,y,z] = [x,y,z ]+ [x -x, y -y, z -z ]+ [x 3 -x, y 3 -y, z 3 -z ].() Persamaan tersebut merupakan persamaan vektoris bidang rata melalui tiga buah titik. Kedua vektor PQ dan PR disebut vektor-vektor arah bidang (setiap dua vektor, yang tidak segaris, pada bidang merupakan vektor-vektor arah bidang tersebut). Sehingga persamaan vektoris bidang rata diketahui melalui satu titik P (x,y,z ) dan diketahui kedua vektor arahnya a = [x a,y a,z a ] dan b = [x b,y b,z b ] adalah: [x,y,z] =[x,y,z ] + [x a,y a,z a ]+ [x b,y b,z b ] () Dan persamaan () dapat ditulis menjado tiga persamaan: x = x + x a + x b.. (3) y = y + y a + y b.. (4) z = z + z a + z b.. (5) Disebut dengan persamaan parameter bidang rata
11 Contoh: Tentukan persamaan vektoris dan persamaan parameter bidang rata yang melalui titik (,,), (,3,5), dan (,3,7)! Penyelesaian: Persamaan vektoris : [x,y,z] = [x,y,z ]+ [x -x, y -y, z -z ]+ [x 3 -x, y 3 -y, z 3 -z ], sehingga [x,y,z] = [,,]+ [-,3-,5-]+ [-,3-,7-] [x,y,z] = [,,]+ [,,3]+ [0,,5] Persamaan parameter : x = + y = + + z = K. Persamaan Linier Bidang Rata Jika dan kita eliminasikan dari persamaan (3) dan (4) di atas, maka diperoleh: ; ; ; dan ; ; ; Dimana C = dimana c 0. (6) Kemudian, jika dan diatas kita substitusikan ke persamaan (5), maka akan diperoleh: { } { } 0 atau 0.(7.) 0..(7.) Dimana: dan Dan Sehingga persamaan (7) menjadi Ax +By +Cz + D = 0...(8) Persamaan (8) tersebut merupakan persamaan linier (umum) dari suatu bidang rata.
12 L. Vektor Normal dari Bidang Rata V = Ax + By + Cz + D = 0 Terlihat bahwa vektor Vektor di atas merupaka vektor yang tegak lurus pada bidang rata yang dibentuk oleh a dan b, dalam hal ini bidang rata V = Ax + By + Cz + D = 0. Dimana n = [A,B,C] disebut dengan vektor normal dari bidang rata V = 0 tersebut. Dimana vektor normal tersebut akan memegang peranan penting di dalam pembahasan suatu bidang rata. Dari persamaan (7) di atas, suatu bidang rata yang diketahui melalui satu titik (x,y,z ) denganvektor normalnya [A,B,C] berbentuk: A(x x ) + B(y y ) + C(z z ) = 0.(9) Catatan : Hal-hal khusus dari bidang rata V = Ax + By + Cz + D = 0 adalah:. Bila D = 0 maka bidang rata akan melalui titik asal O (0,0,0) dan sebaliknya, setiap bidang rata yang melalui titik asal, persamaannya akan mempunyai harga D = 0.. Apabila D 0 persamaan Ax + By + Cz + D = 0 dapat ditulis menjadi dan sebut berturut-turut dengan, maka didapatkan persamaan yang mana memotong sumbu X di (p,0,0), sumbu Y di (0,q,0), dan sumbu z di (0,0,r). 3. Bila A = 0, bidang rata sejajar sumbu X Bila B = 0, bidang rata sejajar sumbu Y Bila C = 0, bidang rata sejajar sumbu Z 4. Bila A = B = 0, bidang rata sejajar bidang XOY Bila A = C = 0, bidang rata sejajar bidang XOZ Bila B = C = 0, bidang rata sejajar bidang YOZ Catatan :. Jika persamaan (7.) 0 kita tulis dalam bentuk dot product, maka akan menjadi:
13 [ ( ) ] [ ) 0 (0) Atau (r r ).n = 0, dimana r = vektor posisi sebarang titik pada bidang, r vektor posisi suatu titik tertentu pada bidang, dan n = vektor normal bidang.. Tetapi n = a x b, dimana a dan b adalah vektor-vektor pada bidang, sehingga (0) dapat ditulis sebagai (r r ).(a x b) = 0 atau: 0..() Adalah persamaan bidang melalui titik P (x,y,z ) dengan vektor arah a = [x a,y a,z a ] dan b = [x b,y b,z b ]. 3. Jika a bertitik awal di P (x,y,z ) dan titik ujungnya adalah Q (x,y,z ), serta b titik awalnya di P (x,y,z ) dan titik ujungnya R (x 3,y 3,z 3 ), maka bentuk () menjadi: 0..() Adalah persamaan bidang rata dengan diketahui tiga titik P (x,y,z ), Q (x,y,z ), dan R (x 3,y 3,z 3 ) yang ditulis dalam bentuk determinan. 4. Sehingga, empat buah titik (x,y,z ), (x,y,z ), (x 3,y 3,z 3 ), dan (x 4,y 4,z 4 ) akan sebidang jika dan hanya jika: Contoh : 0..(3) Tentukan persamaan linier bidang rata yang melalui titik (,,), (,3,5), dan (,3,7)! Penyelesaian: Persamaan vektoris : [x,y,z] = [x,y,z ]+ [x -x, y -y, z -z ]+ [x 3 -x, y 3 -y, z 3 -z ], sehingga [x,y,z] = [,,]+ [-,3-,5-]+ [-,3-,7-] [x,y,z] = [,,]+ [,,3]+ [0,,5] Untuk mengubah persamaan vektoris ke persamaan linier dapat dilakukan dengan cara mencari vektor normal sebagai hasil cross product [,,3] x [0,,5] = [4,-5,]
14 Sehingga: A(x x ) + B(y y ) + C(z z ) = 0. (9) 4(x ) + (-5)(y ) + (z ) = 0 4x 5y + z - 3 = 0 Contoh : Tentukan titik potong sumbu-sumbu dari persamaan bidang x + 3y + 4z = - Penyelesaian : Berdasarkan catatan no. didapatkan dan, sehingga:, akan memotong sumbu-sumbu di (6,0,0), (0,4,0), dan (0,0,3) Z 3 4 Y X 6 Contoh 3: Tentukan persamaan bidang rata melalui tiga titik (,-,), (3,,-), dan (-,3,) Penyelesaian: Latihan: 0 atau 0 0. Tentukan persamaan vektoris, persamaan parameter, dan persamaan linier bidang rata melalui tiga titik: a. (3,4,), (-,-,5), (,7,) b. (3,,4), (,,6), (3,,4) c. (3,,), (,3,), (,-,3)
15 Misalkan n = [A,B,C] adalah vektor normal bidang V = Ax + By + Cz + D = 0,. Apakah empat titik berikut sebidang? Jika sebidang, tentukan persamaan liniernya a. (,,3), (4,,), (-,-,4), (0,0,5) b. (4,,), (-,-,), (0,4,-5), ( 0) c. (3,,), (4,-,-),(,,4), (,,) 3. Tentukan persamaan linier bidang rata yang melalui titik-titik P(,3,-), Q(3,,) dan R(-,,3) 4. Tentukan titik potong sumbu-sumbu dari persamaan bidang y + z = 4 M. Persamaan Normal Bidang Rata berturutturut adalah sudut antara n dengan sumbu-sumbu koordinat ( yang arahnya ditentukan oleh vektor i, j, dan k). Z n cosá n i n i A n k ã cosâ n j n j B n (4) á â j Y cosã n k n k C n i X Atau: [cos, cos, cos ] = [A, B, C]/n = n/n.(5), yaitu vektor satuan yang searah dengan n, juga berarti bahwa cos + cos + cos =. = [cos, cos, cos ] disebut vektor cosinus dari bidang V, atau boleh dikatakan juga vektor normal yang panjangnya satu. Misalkan p = jarak titik (0,0,0) ke bidang V = 0, dimana p 0 dan X(x,y,z) titik sebarang pada bidang, maka p adalah proyeksi OX = [x,y,z] pada yaitu: p = OX. = [x,y,z]. [cos, cos, cos ] atau xcos + ycos + zcos = p..(6)merupaka persamaan normal (HESSE) dari bidang V = 0. Untuk mengubah bentuk V = Ax + By + Cz + D = 0 ke bentuk normal maka (dari persamaan (4) diperoleh: n(xcos + ycos + zcos ) = -D..(7). Kita selalu menghendaki bahwa D/n= p positif. Jadi, jika D negatif, maka
16 masing-masing ruas persamaan (7) kita bagi +n = + dan kalau D positif, masing-masing ruas kita bagi -n. Contoh: Carilah bentuk normal dari 3x +6y z +6 = 0 Jawab: D = 6 adalah positif, sedangkan n = =. Jadi persamaan normalnya adalah N. Sudut Antara Dua Bidang Rata 6 7 Sudut antara vektor V = A x + B y + C z + D = 0 dan V = A x + B y + C z + D = 0 adalah sudut antara normal-normal n = [A, B, C ] dan n = [A, B, C ] yaitu: : : : : : : Contoh : Sudut antara x + y + z + 3 = 0 dan x + y + z = 0 adalah.. Jawab: 5 : : : : 3 3 Atau cos =arccos Catatan: - Kedudukan sejajar: bila V dan V sejajar, maka n dan n sama (atau berkelipatan), yang berarti bahwa: [A, B, C ] = [A, B, C ], adalah syarat bidang V dan V sejajar, ( sebarang 0). - Kedudukan tegak lurus: bila V tegak lurus V maka vektor normalnya akan saling tegak lurus, n n, atau n.n = 0 A A + B B + C C = 0. Contoh:. Tentukan persamaan bidang rata V yang melalui (0,,) dan sejajar bidang rata V = x + y +5z = 9!
17 Jawab: V = x + y +5z = 9 memiliki normal [,,5], akan berbentuk x + y + z + D = 0 V melalui (0,,) maka terpenuhi D = D = 0 D = -7 Sehingga persamaan bidang rata V adalah x + y + 5z -7 = 0. Tentukan persamaan bidang rata V yang tegak lurus bidang rata V = x + y + z = serta melalui titik- titik (0,0,0) dan (,,0)! Jawab: Misalkan V = A x + B y + C z + D = 0 V berarti: A A + B B + C C = 0.A +.B +.C = 0 A + B + C = 0 C = -A B.(*) Karena V melewati (0,0,0), maka D = 0, dan melewati (,,0) berarti: A + B = 0 atau A = -B (**) Dari (*) dan (**) C = -A B C = -(-B ) B C = 0 Jadi persamaan V : A + B + C + D = 0 V = -B x + B y + 0z + 0 = 0 atau x +y = 0 O. Jarak Antara Sebuah Titik dan Sebuah Bidang Rata dan Jarak Antara Dua Bidang Sejajar Pandang bidang. Kita akan menentukan jarak antara titik R (x,y,z ) ke bidang V. Selanjutnya kita buat V yang melalui R sejajar dengan V. Jadi vektor normal V dan V sama. Sedangkan jarak dari titik asal 0 ke V adalah p d (tergantung letak V dan V terhadap titik 0). V xcosá ycosâ zcosã p d dan karena R (x,y,z ) pada V, sehingga: x cosá y cosâ z cosã p d atau d x cosá y cosâ z cosã p, adalah jarak titik R (x,y,z ) ke bidang V xcosá ycosâ zcosã p. Jika V berbentuk Ax +By +Cz + D = 0, maka: d Ax By Cz D A B C
18 Contoh:. Tentukan jarak titik (4,7,3) ke bidang x +6y -3z -3 = 0 Jawab: : : : : : 4:6 7: ;3 3;3 :6 : ;3 = 8:4;9;3 8 4:36: Diketahui V = x + y + z - = 0 dan V = x + y + z 5 = 0, jika R pada V, hitunglah jarak tersebut ke V! Jawab: Ambil sebarang titik R pada V, x = 0, y = 0, z = 5, sehingga R (0,0,5), maka jarak R ke V : : : : : : : : 5; 3 : : 3 P. Berkas Bidang Rata Bidang-bidang V = A x + B y + C z + D = 0 dan V = A x + B y + C z + D = 0 berpotongan menurut sebuah garis lurus. Setiap titik pada garis potong tersebut akan memenuhi persamaan V + V = 0, (dimana dan parameter). Persamaan di atas merupakan himpunan bidang-bidang yang melalui garis potong V dan V. Bila 0 kita dapat menulis menjadi V + ( / )V = 0 atau V + V = 0 adalah persamaan berkas bidang melalui garis potong bidang-bidang V = 0 dan V = 0. Jika V dan V sejajar berkas bidang V + V = 0 merupakan himpunan bidang-bidang yang sejajar V = 0 dan V = 0, dapat kita tulis menjadi: A x + B y +C z = k, dimana k = parameter. Contoh: Tentukan persamaan bidang rata V yang melalui titik (0,0,0) serta melalui garis potong bidang-bidang V = x +3y +4 = 0 dan V = x y +z =
19 Jawab: V dapat dimisalkan berbentuk : V + V = 0 : x + 3y (x y + z ) = 0 (*) Karena V melalui (0,0,0), maka terpenuhi: ( ) = = 0 =, kemudian substitusikan = ke (*), maka akan diperoleh: x + 3y (x y + z ) = 0 x + 3y x y + 4z 4 = 0 4x + y + 4z = 0, bidang yang diminta. Q. Jaringan Bidang Rata Pandang bidang-bidang rata V = 0, V = 0, dan V 3 = 0 yang tidak terletak dalam sebuah berkas yang sama (tidak berpotongan pada satu garis ataupun sejajar satu sama lain). Persamaan V + λv + ìv 3 = 0 merupakan himpunan bidang-bidang yang melalui titik potong ketiga bidang disamping (pada gambar melalui titik T), dan himpunan bidang-bidang rata itu disebut jaringan bidang. Contoh: Tentukan persamaan bidang rata V yang sejajar bidang U = x + y + z = serta melalui titik potong bidang-bidang V = x 3 = 0, V = y 4 = 0, V 3 = z = 0 Jawab: Bidang rata V berbentuk V + V + V 3 = 0 x 3 + (y 4) + (z) = 0 x 3 + y z = 0 x + y + z 3-4 = 0 (*) karena sejajar dengan U, maka [,,] adalah normal dari V, atau [,, ] kelipatan dari [,,] sehingga = = substitusikan = = ke (*) sehingga menghasilkan V = x + y + z -7 = 0, yang diminta. Latihan Soal:. Tentukan persamaan linier bidang rata yang melalui (-,,4) dan sejajar bidang rata x - 3y-5z +6 = 0
20 . Tentukan persamaan linier bidang rata yang sejajar bidang rata 3x 6y z 4 = 0 dan berjarak 3 dari titik asal (0,0,0). 3. Tentukan persamaan bidang rata melalui (3,-,4) dan tegak lurus bidang-bidang rata 7x 3y + z 5 = 0 dan 4x y z + 9 = 0 4. Tentukan persamaan bidang rata melalui P(,,) dan Q(9,3,6) serta tegak lurus bidang V = x + 6y +6z = 9 R. Persamaan Vektoris Garis Lurus P = (x, y, z ), Q = (x, y, z ), X = (x, y, z) OP = [x 0, y 0, z 0] = [x, y, z ] OQ = [x 0, y 0, z 0] = [x, y, z ] = [x q x p, y q y p, z q z p ] = [x x, y y, z z ] titik sebarang X (x, y, z) pada g berlaku PX = PQ, ( ) OX = OP + PX = OP + PQ OX = [x, y, z ] + [x x, y y, z z ] Adalah persamaan vektoris garis lurus melalui dua titik P dan Q. PQ 0 yang terletak di g, disebut vektor arah garis lurus. Misalkan sebuah garis lurus melalui satu titik P = (x, y, z ), dan mempunyai vektor arah a = [a,b, c], maka persamaannya menjadi: [x, y, z] = [x, y, z ]+ [a,b,c] x = x + a y = y + b Persamaan Parameter Garis Lurus z = z + c a = x x b = y y c = z z = ; () ; = () ; = (3) dari pers. (), (), dan (3): ; ; ; persamaan linear garis lurus melalui titik P dengan vektor arah a ; ; ; ; ; ; Merupakan persamaan linear garis lurus melalui titik P dan Q Contoh : Tentukan persamaan vektoris dan persamaan linier garis lurus melalui titik (,, ) dan (-, 3, )!
21 Jawab : [x,y,z] = [x, y, z ] + [x x, y y, z z ] [x,y,z] = [,, ] + [--, 3-, -] = [,, ] + [-3,, ] ; ; ; ; ; ;; ; ;3 ; ; 3; ; ; ; ; ; S. Garis Lurus Sebagai Perpotongan Dua Bidang Rata Persamaan { adalah persamaan persamaan garis lurus yang merupakan perpotongan bidang-bidang dan. Tentukan persamaan garis lurus dari perpotongan bidang-bidang tersebut! Jawab : a = n x n [a,b,c] = [A,B,C ] x [A,B,C ] 0 Titik potong kedua bidang Misalnya XOY, maka z = 0 sehingga x x - Sehingga titik potongnya adalah (,-3,0) Maka persamaan garis tersebut adalah : [x,y,z] = [, -3,0] + [-9,-, 5] T. Kedudukan Dua garis Lurus Jika g = [x,y,z] = [x, y, z ] + [a, b, c ] g = [x,y,z] = [x, y, z ] + [a, b, c ] kasus : g //g (sejajar) maka [a, b, c ] = [a, b, c ]
22 kasus : g berimpit g maka [a, b, c ] = [a, b, c ] dan [x x, y y, z z ] = [a, b, c ] kasus 3 : g berpotongan dengan g 0 Contoh: Tunjukkan bahwa Sedangkan bidang yang memuat g dan g 0 berpotongan dengan Tentukan titik potong serta bidang yang memuat g dan g Jawab : g = [x,y,z] = [x, y, z ] + [a, b, c ] = [x,y,z] = [4, -3, -] + [, -4, 7] g = [x,y,z] = [x, y, z ] + [a, b, c ] = [x,y,z] = [, -, -0] + [, -3, 8] >> Akan dibuktikan apakah g berpotongan dengan g : (kasus 3) Maka terbukti bahwa g dan g berpotongan. 0 >> Akan dicari bidang yang memuat g dan g (bidang yang memuat g dan g ) >> untuk mencari titik potong lihat g dan g, maka:
23 () () (3) Eliminasi () dan () x Substitisikan ke persamaan () Jadi, [x,y,z] = [4, -3, -] + [, -4, 7] = [4, -3, -] + [, -4, 7] = [5, -7, 6], titik potongnya adalah [5,-7,6] U. Kedudukan Garis Lurus dan Bidang Rata g sejajar bidang V g tegak lurus bidang V g terletak pada bidang V. g sejajar dengan bidang V jika dan hanya jika vektor arah g tegak lurus dengan normal bidang, atau a.n = 0 [a,b,c][a,b,c] = 0 aa + bb + cc = 0. g tegak lurus bidang V jika dan hanya jika vektor arah g = vektor normal bidang rata (atau kelipatannya). a/a = b/b = c/c atau a. a >> [A,B,C] = [a,b,c] 3. g terletak seluruhnya pada bidang V jika terpenuhi a.n = 0 contoh : Buktikan bahwa g : sejajar bidang rata V = x + y + z + 7 = 0 Jawab : g // V jika dan hanya jika a.n = 0 [,-3,].[,,] = [ 3 + ] = 0, maka terbukti bahwa g sejajar V.
24 V. Jarak Antara Dua Garis Lurus g dan g ; ; Tentukan jarak garis lurus g : dan g ;4 : 3 3 Jawab : g : [x,y,z] = [,0,] + [,3,] g : [x,y,z] = [0,4,8] + [,3,] g //g karena [a,b,c ] = [a,b,c ]. Pilih titik yang ada di g, titik P (,0,). Buat bidang yang melalui (,0,) tegak lurus g ;8 a(x x ) +b(y y ) + c(z z ) =0 (x ) + 3(y 0) + (z ) = 0 x 4 + 3y 0 + z = 0 x + 3y + z 6 = 0 3. Mencari titik Q, yaitu titi tembus g pada W g dapat ditulis dalam persamaan parameter x = y = 4 +3 z = 8 + substitusikan persamaan parameter tersebut ke persamaan x + 3y + z 6 = 0, maka ( ) + 3(4+3 ) + (8+ ) 6 = = = 0 4 = -4 = - Substitusi kembali = - ke persamaan parameter x = maka x = (-) = - y = 4 +3 maka y = 4 + 3(-) = z = 8 + maka z = 8 - = 7 sehingga Q (-,,7) 4. Panjang PQ adalah jarak g ke g PQ = PQ = 0
25 PQ = PQ = W. Perpotongan Tiga Bidang Rata Pandang tiga bidang rata V : A x + B y + C z + D = 0 V : A x + B y + C z + D = 0 V 3 : A 3 x + B 3 y + C 3 z + D 3 = 0 Ketentuan : 0.() 0..() Terdapat tiga kemungkinan kedudukan. Hanya mempunyai satu titik persekutuan (membentuk jaringan bidang), jika tidak memenuhi () dan ().. Mempunyai satu garis lurus (membentuk berkas bidang), jika memenuhi () dan (). 3. Membentik prisma sisi tiga, jika memenuhi () dan persamaan () tidak terpenuhi. Contoh : Tunjukkan bahwa bidang bidang x + y + z + 3 = 0, 3x + y z + = 0, dan x + 4y + 7z -7 = 0 membentuk prisma sisi tiga! Jawab : Persamaan () 0 0
26 0 0 0.(persamaan terpenuhi) Persamaan () (persamaan tidak terpenuhi) Maka ketiga persamaan bbidang tersebut membentuk prisma sisi tiga. Latihan:. Tentukan persamaan bidang rata V yang melalui titik (0,0,0) serta melalui garis potong bidang : V = 3x + y + = 0 dan V = x + y - 3z = 0. Tentukan persamaan bidang rata V yang sejajar bidang U = x + y + z =serta melalui titik potong bidang-bidang V = x + 3 = 0, V = y = 0, V 3 = z = 0 3. Tunjukkan bahwa kedua garis lurus berikut berpotongan! Tentukan bidang yang memuat kedua garis berikut, serta titik potong kedua garis berikut! 0 dan 4. Tunjukkan bahwa kedua garis ini sejajar, dan hitunglah jaraknya! dan 5. Tentukanpersamaan vektoris dan persamaan linear garis lurus melalui (,-3,) dan (4,,0) X. Persamaan Bola Persamaan umum bola : 0 Secara simbolis ditulis dengan S = 0 Pusat bola : ( Jari-jari bola : 4 4 ) 4 Catatan : Pada persamaan 0 terdapat tiga kemungkinan terhadap antara lain yaitu: Bila > 0 : bola disebut bola sejati. Bila = 0 : bola berjari-jari nol (titik) 3. Bila < 0 : bola merupakan bola khayal.
27 Contoh:. Tentukan jari-jari dan pusat bola dari 0 0. Tentukan jari-jari dan pusat bola dari 0 0 Jawab:. A = 8, B = -0, C = -6, D = Pusat = ( Jari jari = 4 4 )= ( 4 = 4 0. A =, B =, C = 4, D = 0 Pusat = ( )= ( 4 0 )) = (-4, 5, 3) )= (-, -, -) 4 = = 7 Jari jari = = = = khayal Y. Bola dan Bidang Rata Bola S = 0 berjari-jari r, dengan pusat M. Bidang V = 0, dengan d = jarak pusat M ke bidang.. V memotong bola, jika d < r, perpotongannya sebuah lingkaran.. V menyinggung bola, jika d = r, perpotongannya sebuah titik (bidang menyinggung bola). Bidang singgung di N (x, y, z ) pada bola S = 0 Pusat M ( ) Titik singgung N (x, y, z ) - Jika bola (x a) + (y b) + (z c) = r, maka bidang singgungnya adalah (x a)(x a) + (y b)(y b) + (z c)(z c) = r - Jika bola x + y + z = r, maka bidang singgungnya adalah x x +y y + z z = r 3. V tidak memotong bola, jika d > r Contoh: Bagaimana kedudukan bola S = 0 dan bidang 0. Bila berpotongan, tentukan jari-jari lingkaran perpotongannya! Jawab: Pusat Bola : ( )= ( )) = (-, -, -) Jari jari bola : 4 d = jarak M ke bidang V = 0 yaitu: d = ; : ; : ; : : 4 4 = = = 5
28 ternyata d < r, maka bidang memotong bola, dan perpotongannya sebuah lingkaran. S = 0 NP = (phytagoras) M 3 N 5 P V = 0 Garis g
PERSAMAAN BIDANG RATA DAN VEKTOR NORMAL. (,, ) dan (,, ). Dan misalkan
PERSAAAN BIDANG RATA DAN VEKTOR NORAL Bila terdapat tiga titik yang tidak kolinear maka ketiga titik itu menentukan sebuah bidang rata. dan. Dan misalkan isalkan ketiga titik itu masing-masing vector-vektor
Lebih terperinciMODUL 3 BIDANG RATA. [Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat]
1 MODUL 3 BIDANG RATA Setelah mempelajari modul 1 dan 2 anda akan melanjutkan mempelajari modul 3 tentang bidang rata. Materi bidang rata ini berkaitan dengan materi pada modul sebelumnya. Pada modul 3
Lebih terperinciMODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS
1 MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS Dalam matematika, sistem koordinat kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang biasa disebut koordinat x (absis)
Lebih terperinciPERSAMAAN BIDANG RATA
1 KEGIATAN BELAJAR 5 PERSAMAAN BIDANG RATA Setelah mempelajari kegiatan belajar 5 ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menentukan persamaan vektoris bidang rata 2. Menentukan persamaan linier bidang rata
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sebelum pembahasan mengenai irisan bidang datar dengan tabung lingkaran tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut. A. Matriks Matriks adalah himpunan skalar (bilangan
Lebih terperinciBESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor
BAB 1 BESARAN VEKTOR Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan definisi vektor, dan representasinya dalam sistem koordinat cartesius 2. Menjumlahkan vektor secara grafis dan dengan vektor komponen 3. Melakukan
Lebih terperinciMODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS
MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS Dalam matematika, sistem koordinat kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang
Lebih terperinciMODUL 2 GARIS LURUS. Mesin Antrian Bank
1 MODUL 2 GARIS LURUS Gambar 4. 4 Mesin Antrian Bank Persamaan garis lurus sangat berperan penting terhadap kemajuan teknologi sekarang ini. Bagi programmer handal, banyak aplikasi yang membutuhkan persamaan
Lebih terperinciLINGKARAN. Lingkaran. pusat lingkaran diskriminan posisi titik posisi garis garis kutub gradien. sejajar tegak lurus persamaan lingkaran
LINGKARAN Persamaan Persamaan garis singgung lingkaran Persamaan lingkaran berpusat di (0, 0) dan (a, b) Kedudukan titik dan garis terhadap lingkaran Merumuskan persamaan garis singgung yang melalui suatu
Lebih terperincierkalian Silang, Garis & Bidang dalam Dimensi 3
erkalian Silang, Garis & Bidang dalam Dimensi 3 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah menyelesaikan pertemuan ini mahasiswa diharapkan : Dapat menghitung perkalian silang dari suatu vektor dan mengetahui
Lebih terperinciKEDUDUKAN DUA GARIS LURUS, SUDUT DAN JARAK
1 KEGIATAN BELAJAR 4 KEDUDUKAN DUA GARIS LURUS, SUDUT DAN JARAK Setelah mempelajari kegiatan belajar 4 ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menentukan kedudukan dua garis lurus di bidang dan di ruang 2.
Lebih terperinciAljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9
Aljabar Linier Elementer Kuliah ke-9 Materi kuliah Hasilkali Titik Proyeksi Ortogonal 7/9/2014 Yanita, FMIPA Matematika Unand 2 Hasilkali Titik dari Vektor-Vektor Definisi Jika u dan v adalah vektor-vektor
Lebih terperinci2. Memahami dan mampu menyelesaikan Permasalahan yang berkaitan dengan vektor di Ruang Tiga, yaitu Persamaan Bidang
TUJUAN EMBELAJARAN Agar pembaca memahami tentang Sistem Koordinat Kartesian beserta fungsinya yaitu titik, jarak dua titik, persamaan bola serta Vektor dalam ruang dimensi tiga beserta aplikasinya yaitu
Lebih terperinciBAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor
BAB 1 BESARAN VEKTOR TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan definisi vektor, dan representasinya dalam sistem koordinat cartesius 2. Menjumlahan vektor secara grafis dan matematis 3. Melakukan perkalian vektor
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR
VEKTOR DAN SKALAR Materi pokok pertemuan ke I: 1. Vektor dan skalar 2. Komponen vektor 3. Operasi dasar aljabar vektor URAIAN MATERI Masih ingatkah Anda tentang vektor? Apa beda vektor dengan skalar? Ya,
Lebih terperinciJARAK DUA TITIK KEGIATAN BELAJAR 2
1 KEGIATAN BELAJAR 2 JARAK DUA TITIK Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. menghitung jarak dua titik di bidang, 2. menghitung jarak dua titik di ruang, 3. menentukan
Lebih terperinciOutline Vektor dan Garis Koordinat Norma Vektor Hasil Kali Titik dan Proyeksi Hasil Kali Silang. Geometri Vektor. Kusbudiono. Jurusan Matematika
Jurusan Matematika 1 Nopember 2011 1 Vektor dan Garis 2 Koordinat 3 Norma Vektor 4 Hasil Kali Titik dan Proyeksi 5 Hasil Kali Silang Definisi Vektor Definisi Jika AB dan CD ruas garis berarah, keduanya
Lebih terperinciMAKALAH GEOMETRI ANALITIK RUANG PERSAMAAN GARIS LURUS
MAKALAH GEOMETRI ANALITIK RUANG PERSAMAAN GARIS LURUS Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geometri Analitik Ruang Dosen Pengampu : NINA AGUSTYANINGRUM, M.Pd Disusun Oleh Yani Novita Murni
Lebih terperinciVEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain
VEKTOR y PENDAHULUAN PETA KONSEP a Vektor di R 2 Vektor di R 3 Perkalian Skalar Dua Vektor o 45 O x Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain Soal-Soal PENDAHULUAN Dalam ilmu pengetahuan kita sering
Lebih terperinciBAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG
BAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG 1. KOORDINAT CARTESIUS DALAM RUANG DIMENSI TIGA SISTEM TANGAN KANAN SISTEM TANGAN KIRI RUMUS JARAK,,,, 16 Contoh : Carilah jarak antara titik,, dan,,. Solusi :, Persamaan
Lebih terperinciPERSAMAAN GARIS LURUS
1 KEGIATAN BELAJAR 3 PERSAMAAN GARIS LURUS Setelah mempelajari kegiatan belajar 3 ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. menentukan persamaan gradien garis lurus, 2. menentukan persamaan vektoris dan persamaan
Lebih terperinciLingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak
4 Lingkaran 4.1. Persamaan Lingkaran Bentuk Baku. Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak tetap dari suatu titik tetap. Titik tetap dari lingkaran disebut pusat lingkaran,
Lebih terperinciMODUL 4 LINGKARAN DAN BOLA
1 MODUL 4 LINGKARAN DAN BOLA Sumber: www.google.co.id Gambar 6. 6 Benda berbentuk lingkaran dan bola Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai benda-benda yang berbentuk bola maupun lingkaran.
Lebih terperinciModul. Geometri Analitik Ruang. Jero Budi Darmayasa
Modul Geometri Analitik Ruang Pada perkuliahan Geometri Analitik Ruang, diawali dengan diskusi tentang sistek koordinat tegak lurus pada ruang. Untuk pembicaraan saat ini, terdapat beberapa kajian yaitu
Lebih terperinciIKIP BUDI UTOMO MALANG. Analytic Geometry TEXT BOOK. Alfiani Athma Putri Rosyadi, M.Pd
IKIP BUDI UTOMO MALANG Analytic Geometry TEXT BOOK Alfiani Athma Putri Rosyadi, M.Pd 2012 DAFTAR ISI 1 VEKTOR 1.1 Vektor Pada Bidang... 4 1.2 Vektor Pada Ruang... 6 1.3 Operasi Vektor.. 8 1.4 Perkalian
Lebih terperinciSelain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor
Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja. Contoh :
Lebih terperinciSISTEM KOORDINAT. Berikut ini kita akan mempelajari bagaimana menentukan sistem koordinat dibidang dan diruang.
1 KEGIATAN BELAJAR 1 SISTEM KOORDINAT Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini, mahasiswa diharapkan mampu menggambarkan dan membedakan sebuah titik yang terletak di bidang dan Berikut ini kita akan
Lebih terperinciBab 1 Vektor. A. Pendahuluan
Bab 1 Vektor A. Pendahuluan Dalam mata kuliah Listrik Magnet A, maupun mata kuliah Listrik Magnet B sebagaii lanjutannya, penyajian konsep dan pemecahan masalah akan banyak memerlukan pengetahuan tentang
Lebih terperinci2. Tentukan persamaan garis yang melalui titik P (x 1,y 1,z 1 ) dan R (x 2,y 2,z 2 ) seperti yang ditunjukkan pada gambar. Z P Q R
. Jika dan vektor-vektor tak kolinear dan A = ( x + 4y ) + ( 2x + y + ) dan B = ( y 2x + 2 ) + ( 2x 3y -), maka carilah nilai x dan y sehingga 3A = 2B. Penyelesian: 3A = 2 B 3(x + 4y ) +3 ( 2x + y + )b
Lebih terperinciSistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus
Modul 1 Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus Drs. Sukirman, M.Pd. D alam Modul Pertama ini, kita akan membahas tentang Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis
Lebih terperinciGeometri dalam Ruang, Vektor
Prodi Matematika FMIPA Unsyiah July 11, 2011 Koordinat Cartesius: Tiga garis koordinat yang saling tegak lurus (sumbu x, sumbu y dan sumbvu z); Titik nol ketiga garis berada pada titik O yang sama yang
Lebih terperinciVEKTOR A. Vektor Vektor B. Penjumlahan Vektor R = A + B
Amran Shidik MATERI FISIKA KELAS X 11/13/2016 VEKTOR A. Vektor Vektor adalah jenis besaran yang mempunyai nilai dan arah. Besaran yang termasuk besaran vektor antara lain perpindahan, gaya, kecepatan,
Lebih terperinciVektor di Bidang dan di Ruang
Vektor di Bidang dan di Ruang 4.1. Pengertian, notasi,dan operasi pada ektor Vektor merupakan istilah untuk menyatakan besaran yang mempunyai arah. Secara geometris, ektor dinyakan dengan segmen-segmen
Lebih terperinciMatematika II : Vektor. Dadang Amir Hamzah
Matematika II : Vektor Dadang Amir Hamzah sumber : http://www.whsd.org/uploaded/faculty/tmm/calc front image.jpg 2016 Dadang Amir Hamzah Matematika II Semester II 2016 1 / 24 Outline 1 Pendahuluan Dadang
Lebih terperincifi5080-by-khbasar BAB 1 Analisa Vektor 1.1 Notasi dan Deskripsi
BB 1 nalisa Vektor Vektor, dibedakan dari skalar, adalah suatu besaran yang memiliki besar dan arah. rtinya untuk mendeskripsikan suatu besaran vektor secara lengkap perlu disampaikan informasi tentang
Lebih terperinciVEKTOR II. Tujuan Pembelajaran
Kurikulum 03 Kelas X matematika PEMINATAN VEKTOR II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami tentang pembagian vektor.. Memahami tentang
Lebih terperinciVEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.
VEKTOR 1 A. Definisi vektor Beberapa besaran Fisika dapat dinyatakan dengan sebuah bilangan dan sebuah satuan untuk menyatakan nilai besaran tersebut. Misal, massa, waktu, suhu, dan lain lain. Namun, ada
Lebih terperinciDIKTAT MATEMATIKA II
DIKTT MTEMTIK II (VEKTOR) Drs.. NN PURNWN, M.T JURUSN PENDIDIKN TEKNIK MESIN FKULTS PENDIDIKN TEKNOLOGI DN KEJURUN UNIVERSITS PENDIDIKN INDONESI 004 VEKTOR I. PENDHULUN 1.1. PENGERTIN Sepotong garis berarah
Lebih terperinciBAB II BESARAN VEKTOR
BAB II BESARAN VEKTOR.1. Besaran Skalar Dan Vektor Dalam fisika, besaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu besaran skalar dan besaran vektor. Besaran skalar adalah besaran yang dinyatakan dengan
Lebih terperinciPersamaan Garis singgung Melalui titik (x 1, y 1 ) diluar lingkaran. Pusat Lingkaran (a, b) Persamaan Garis singgung. Jari Jari r.
PERSAMAAN LINGKARAN Pusat Lingkaran (0, 0) Melalui titik (x, y ) pada lingkaran Jika diketahui gradient m xx y mx r yy r m x y r Persamaan Garis singgung Melalui titik (x, y ) diluar lingkaran Jari Jari
Lebih terperinciLingkaran. A. Persamaan Lingkaran B. Persamaan Garis Singgung Lingkaran
Bab Sumber: www.panebiancod.com Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu merumuskan persamaan lingkaran dan menggunakannya dalam pemecahan masalah; menentukan persamaan garis singgung pada lingkaran
Lebih terperincikombinasi antara aljabar dan geometri. Dengan membuat korespondensi antara
Sistem Koordinat Cartesius.. Geometri Analitik Geometri analitik adalah suatu cabang ilmu matematika yang merupakan kombinasi antara aljabar dan geometri. Dengan membuat korespondensi antara persamaan
Lebih terperinciJika titik O bertindak sebagai titik pangkal, maka ruas-ruas garis searah mewakili
4.5. RUMUS PERBANDINGAN VEKTOR DAN KOORDINAT A. Pengertian Vektor Posisi dari Suatu Titik Misalnya titik A, B, C Dan D. adalah titik sebarang di bidang atau di ruang. Jika titik O bertindak sebagai titik
Lebih terperinciL mba b ng n g d a d n n n o n t o asi Ve V ktor
ANALISIS VEKTOR Vektor dan Skalar Macam-macam macam kuantitas dalam fisika seperti: temperatur, volume, dan kelajuan dapat ditentukan dengan angka riil (nyata). Kuantitas seperti disebut dengan skalar.
Lebih terperinciHand-Out Geometri Transformasi. Bab I. Pendahuluan
Hand-Out Geometri Transformasi Bab I. Pendahuluan 1.1 Vektor dalam R 2 Misalkan u = (x 1,y 1 ), v = (x 2,y 2 ) dan w = (x 3,y 3 ) serta k skalar (bilangan real) Definisi 1. : Penjumlahan vektor u + v =
Lebih terperinciKEGIATAN BELAJAR SISWA
KEGIATAN BELAJAR SISWA Bidang studi : Matematika Satuan Pendidikan: SLTP Kelas: 3 (tiga) Caturwulan: 1 (satu) Pokok Bahasan: Transformasi Subpokok Bahasan: Refleksi Waktu: 150 Menit Endang Mulyana 2003
Lebih terperinciSUDUT DAN JARAK ANTARA DUA BIDANG RATA
1 KEGIATAN BELAJAR 6 SUDUT DAN JARAK ANTARA DUA BIDANG RATA Setelah mempelajari kegiatan belajar 6 ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menentukan sudut antara dua bidang rata 2. Menentukan jarak sebuah
Lebih terperinciVEKTOR 2 SMA SANTA ANGELA. A. Pengertian Vektor Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Dilambangkan dengan :
1 SMA SANTA ANGELA VEKTOR A. Pengertian Vektor Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Dilambangkan dengan : A B Keterangan : Titik A disebut titik Pangkal Titik B disebut titik Ujung Dinotasikan
Lebih terperinciBESARAN SKALAR DAN VEKTOR. Besaran Skalar. Besaran Vektor. Sifat besaran fisis : Skalar Vektor
PERTEMUAN II VEKTOR BESARAN SKALAR DAN VEKTOR Sifat besaran fisis : Skalar Vektor Besaran Skalar Besaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh bilangan dan satuan). Contoh : waktu,
Lebih terperinciJika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm. C. 26 cm B. 52 cm. D. 13 cm Kunci : C Penyelesaian :
1. Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm C. 26 cm B. 52 cm D. 13 cm 2. Gambar disamping adalah persegi panjang. Salah satu sifat persegi panjang adalah
Lebih terperinci1. Akar-akar persamaan 2x² + px - q² = 0 adalah p dan q, p - q = 6. Nilai pq =... A. 6 B. -2 C. -4 Kunci : E Penyelesaian : D. -6 E.
1. Akar-akar persamaan 2x² + px - q² = 0 adalah p dan q, p - q = 6. Nilai pq =... A. 6-2 -4 Kunci : E -6-8 2. Himpunan penyelesaian sistem persamaan Nilai 6x 0.y 0 =... A. 1 Kunci : C 6 36 3. Absis titik
Lebih terperinciSoal No. 1 Perhatikan gambar berikut, PQ adalah sebuah vektor dengan titik pangkal P dan titik ujung Q
Soal No. 1 Perhatikan gambar berikut, PQ adalah sebuah vektor dengan titik pangkal P dan titik ujung Q a) Nyatakan PQ dalam bentuk vektor kolom b) Nyatakan PQ dalam bentuk i, j (vektor satuan) c) Tentukan
Lebih terperinciPengantar Vektor. Besaran. Vektor (Mempunyai Arah) Skalar (Tidak mempunyai arah)
Pengantar Vektor Besaran Skalar (Tidak mempunyai arah) Vektor (Mempunyai Arah) Vektor Geometris Skalar (Luas, Panjang, Massa, Waktu dan lain - lain), merupakan suatu besaran yang mempunyai nilai mutlak
Lebih terperinciVEKTOR. Notasi Vektor. Panjang Vektor. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor (,, ) (,, ) di atas dapat dinyatakan dengan: Matriks = Maka = =
VEKTOR Notasi Vektor (,, ) (,, ) Vektor atau Matriks Maka di atas dapat dinyatakan dengan: Kombinasi linear vektor basis maka; ( ) + ( ) + ( ) + + (,, ) Panjang Vektor Misalkan + + (,, ), maka panjang
Lebih terperinciPesawat Terbang. gaya angkat. gaya berat
Sumber: www.staralliance.com Pesawat Terbang Terbayangkah kalian dengan teknologi pesawat terbang? Alat transportasi ini diciptakan dengan teknologi yang canggih. Salah satunya adalah saat merancang konstruksi
Lebih terperinciDefinisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga;
BAB I VEKTOR A. DEFINISI VEKTOR 1). Pada mulanya vektor adalah objek telaah dalam ilmu fisika. Dalam ilmu fisika vektor didefinisikan sebagai sebuah besaran yang mempunyai besar dan arah seperti gaya,
Lebih terperinciHasil Kali Titik, Hasil Kali Silang, dan Hasil Kali Tripel
BAB II HASIL KALI TITIK DAN SILANG A. HASIL KALI TITIK ATAU SKALAR Hasil kali titik atau skalar dari dua buah vektor A dan B yang dinyatakan oleh A B (dibaca A titik B ) didefinisikan sebagai hasil kali
Lebih terperinciL mba b ng n g d a d n n n o n t o asi Ve V ktor
ANALISIS VEKTOR Vektor dan Skalar Macam-macammacam kuantitas dalam fisika seperti: temperatur, volume, dan kelajuan dapat ditentukan dengan angka riil (nyata). Kuantitas seperti itu disebut dengan skalar.
Lebih terperinciRuang Vektor Euclid R 2 dan R 3
Ruang Vektor Euclid R 2 dan R 3 Kuliah Aljabar Linier Semester Ganjil 2015-2016 MZI Fakultas Informatika Telkom University FIF Tel-U September 2015 MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R 2 dan R 3 September 2015
Lebih terperinciBab 1 : Skalar dan Vektor
Bab 1 : Skalar dan Vektor 1.1 Skalar dan Vektor Istilah skalar mengacu pada kuantitas yang nilainya dapat diwakili oleh bilangan real tunggal (positif atau negatif). x, y dan z kita gunakan dalam aljabar
Lebih terperinciD. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI
D. GEOMETRI 1. TUJUAN Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat memahami dan dapat menjelaskan unsur-unsur geometri, hubungan titik, garis dan bidang; sudut; melukis bangun geometri; segibanyak;
Lebih terperinciMatematika Semester IV
F U N G S I KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan perbedaan konsep relasi dan fungsi Menerapkan konsep fungsi linear Menggambar fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi trigonometri
Lebih terperinciPerkalian Titik dan Silang
PERKALIAN TITIK DAN SILANG Materi pokok pertemuan ke 3: 1. Perkalian titik URAIAN MATERI Perkalian Titik Perkalian titik dari dua buah vektor dan dinyatakan oleh (baca: titik ). Untuk lebih jelas, berikut
Lebih terperinciB.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis
BAB II RESULTAN (JUMLAH) DAN URAIAN GAYA A. Pendahuluan Pada bab ini, anda akan mempelajari bagaimana kita bekerja dengan besaran vektor. Kita dapat menjumlah dua vektor atau lebih dengan beberapa cara,
Lebih terperinciMODUL PEMBELAJARAN KALKULUS II. ALFIANI ATHMA PUTRI ROSYADI, M.Pd
MODUL PEMBELAJARAN KALKULUS II ALFIANI ATHMA PUTRI ROSYADI, M.Pd IDENTITAS MAHASISWA NAMA : KLS/NIM :. KELOMPOK:. Daftar Isi Kata Pengantar Peta Konsep Materi. BAB I Analisis Vektor a. Vektor Pada Bidang.6
Lebih terperinciSUSUNAN KOORDINAT BAGIAN-1. Oleh: Fitria Khasanah, M. Pd
SUSUNAN KOORDINAT BAGIAN-1 Oleh: Fitria Khasanah, M. Pd Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2010 Letak Suatu Titik pada Garis Lurus O g
Lebih terperinciMAKALAH VEKTOR. Di Susun Oleh : Kelas : X MIPA III Kelompok : V Adisti Amelia J.M.L
MAKALAH VEKTOR Di Susun Oleh : Kelas : X MIPA III Kelompok : V Adisti Amelia J.M.L PEMERINTAHAN KABUPATEN BOGOR SMAN 1 PAMIJAHAN 017 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Lebih terperinciKESEIMBANGAN BENDA TEGAR
Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal ME KANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu : a. KINE MATI KA = Ilmu
Lebih terperinciIRISAN DUA LINGKARAN. Tujuan Pembelajaran. ). Segmen garis dari P ke Q disebut sebagai tali busur. Tali busur ini memotong tegak lurus garis C 1
K- matematika K e l a s I IRISAN DUA LINGKARAN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Dapat menentukan persamaan dan panjang tali busur dua lingkaran
Lebih terperinciBAB III RUANG VEKTOR R 2 DAN R 3. Bab ini membahas pengertian dan operasi vektor-vektor. Selain
BAB III RUANG VEKTOR R DAN R 3 Bab ini membahas pengertian dan operasi ektor-ektor. Selain operasi aljabar dibahas pula operasi hasil kali titik dan hasil kali silang dari ektor-ektor. Tujuan Instruksional
Lebih terperinciSELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2008 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2009
SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2008 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2009 Bidang Matematika Bagian Pertama Waktu : 90 Menit DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN
Lebih terperinciGEOMETRI ANALIT DI R3
GEOMETRI ANALIT DI R3 1. Persamaan berderajat pertama dengan tiga variabel di Persamaan yang berbentuk Ax + By + Cz + D = 0, (3*) dengan A, B, C, D merupakan bilangan real dan A, B, C tak bersama-sama
Lebih terperinciParabola didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik P(x, y) pada
Parabola 6.1. Persamaan Parabola Bentuk Baku Parabola didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik P(x, y) pada bidang sedemikian hingga titik itu berjarak sama dari suatu titik tertentu yang disebut
Lebih terperinciGESERAN atau TRANSLASI
GESERAN atau TRANSLASI Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Geometri Transformasi Dosen Pembimbing : Havid Risyanto, S.Si., M.Sc. D I S U S U N O L E H 1. AMILIA 1111050031 2. HAIRUDIN 1111050153 3.
Lebih terperinci. A.M. A. Titik, Garis, dan Bidang BANGUN GEOMETRI
A. Titik, Garis, dan Bidang BANGUN GEOMETRI Suatu titik menyatakan letak atau posisi dari sesuatu yang tidak mempunyai ukuran, maka titik tidak mempunyai ukuran. Dikatakan bahwa titik berdimensi nol (tak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Titik, Garis, dan Bidang Pada geometri, tepatnya pada sistem aksioma, terdapat istilah tak terdefinisi. Istilah tak terdefinisi adalah istilah dasar yang digunakan dalam membangun
Lebih terperinciyang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan. yang sejajar dengan garis yang diberikan tersebut.
3 Gariis Lurus Dalam geometri aksiomatik/euclide konsep garis merupakan salah satu unsur ang tak terdefinisikan dalam arti keberadaanna tidak perlu didefinisikan. Karakteristik suatu garis diberikan pada
Lebih terperinciPP' OP = OP' PERSAMAAN UMUM LINGKARAN
Bab III : Lingkaran 30 Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik ang berjarak sama terhadap suatu titik tetap. Jarak ang sama itu disebut jari-jari sedangkan titik tetap dinamakan pusat lingkaran 3..
Lebih terperinciBab 1. Irisan Kerucut
Tahun Ajaran 01 01-013/Genap Bab 1. Irisan Kerucut e=0 e 1 A. Lingkaran Persamaan Lingkaran yang berpusat di titik (0,0) Pada segitiga siku-siku, siku, menurut dalil phytagoras berlaku : c =
Lebih terperincidengan vektor tersebut, namun nilai skalarnya satu. Artinya
1. Pendahuluan Penggunaan besaran vektor dalam kehidupan sehari-hari sangat penting mengingat aplikasi besaran vektor yang luas. Mulai dari prinsip gaya, hingga bidang teknik dalam memahami konsep medan
Lebih terperinciMODUL MATEMATIKA VEKTOR
MODUL MATEMATIKA VEKTOR Kementerian Pendidikan Nasional Universitas Negeri Manado Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Pendidikan Matematika 007 Kata Pengantar Modul pembelajaran ini dirancang
Lebih terperinciMATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS Fungsi Dalam ilmu ekonomi, kita selalu berhadapan dengan variabel-variabel ekonomi seperti harga, pendapatan nasional, tingkat bunga, dan lainlain. Hubungan kait-mengkait
Lebih terperinciBAB II V E K T O R. Untuk menyatakan arah vektor diperlukan sistem koordinat.
.. esaran Vektor Dan Skalar II V E K T O R da beberapa besaran fisis yang cukup hanya dinyatakan dengan suatu angka dan satuan yang menyatakan besarnya saja. da juga besaran fisis yang tidak cukup hanya
Lebih terperinciDIKTAT MATEMATIKA II
DIKTAT MATEMATIKA II (PERSAMAA GARIS DA PERSAMAA BIDAG DATAR) Drs. A. ABABA PURAWA, M.T JURUSA PEDIDIKA TEKIK MESI FAKULTAS PEDIDIKA TEKOLOGI DA KEJURUA UIVERSITAS PEDIDIKA IDOESIA 004 PERSAMAA GARIS DA
Lebih terperinciDiferensial Vektor. (Pertemuan II) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
TKS 4007 Matematika III Diferensial Vektor (Pertemuan II) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Definisi Secara Grafis : Dari gambar di samping, ada sebuah anak panah yang berawal
Lebih terperinciVektor Ruang 2D dan 3D
Vektor Ruang 2D dan D Besaran Skalar (Tidak mempunyai arah) Vektor (Mempunyai Arah) Vektor Geometris Skalar (Luas, Panjang, Massa, Waktu dan lain - lain), merupakan suatu besaran yang mempunyai nilai mutlak
Lebih terperinciSELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2005 TINGKAT PROVINSI
SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2005 TINGKAT PROVINSI Bidang Matematika Bagian Pertama Waktu : 90 Menit DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT
Lebih terperinciBAB II V E K T O R. Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. FISIKA KELAS X Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 52
FISIKA KELAS X Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. BAB II V E K T O R Pernahkah Kamu naik pesawat terbang? Antara penumpang dan pilot dan copilot di ruang kemudi dipisah dengan sekat. Tujuannya agar pilot dapat
Lebih terperinciBeberapa Benda Ruang Yang Beraturan
Beberapa Benda Ruang Yang Beraturan Kubus Tabung rusuk kubus = a volume = a³ panjang diagonal bidang = a 2 luas = 6a² panjang diagonal ruang = a 3 r = jari-jari t = tinggi volume = π r² t luas = 2πrt Prisma
Lebih terperinciUKURAN RUAS-RUAS GARIS PADA SEGITIGA SKRIPSI
UKURAN RUAS-RUAS GARIS PADA SEGITIGA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciVektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan. Skalar hanya memiliki besaran saja, contoh : temperatur,
Lebih terperinciModul Matematika 2012
Modul Matematika MINGGU V Pokok Bahasan : Fungsi Non Linier Sub Pokok Bahasan :. Pendahuluan. Fungsi kuadrat 3. Fungsi pangkat tiga. Fungsi Rasional 5. Lingkaran 6. Ellips Tujuan Instruksional Umum : Agar
Lebih terperinciPersamaan Bidang Datar Q P
Bab II Bidang Datar Perhatikan Persamaan Bidang Datar X C O Z Q P Misalkan P adalah sebarang titik pada bidang v Q adalah proyeksi O pada bid v shg OQ tegaklurus v Misal P(x,y,z) berarti absis x, ordinat
Lebih terperinciSistem PERSAMAAN dan PERTIDAKSAMAAN linier
Materi W4a Sistem PERSAMAAN dan PERTIDAKSAMAAN linier Kelas X, Semester 1 A. Sistem Persamaan Linier dengan Dua Variabel www.yudarwi.com A. Sistem Persamaan Linier dengan dua Variabel Bentuk umum : ax
Lebih terperinciArahnya diwakili oleh sudut yang dibentuk oleh A dengan ketigas umbu koordinat,
VEKTOR Dalam mempelajari fisika kita selalu berhubungan dengan besaran, yaitu sesuatu yang dapat diukur dan dioperasikan. da besaran yang cukup dinyatakan dengan nilai (harga magnitude) dan satuannya saja,
Lebih terperinciRelasi, Fungsi, dan Transformasi
Modul 1 Relasi, Fungsi, dan Transformasi Drs. Ame Rasmedi S. Dr. Darhim, M.Si. M PENDAHULUAN odul ini merupakan modul pertama pada mata kuliah Geometri Transformasi. Modul ini akan membahas pengertian
Lebih terperinciBAB IV ANALISA KECEPATAN
BAB IV ANALISA KECEPATAN PUSAT SESAAT Pusat sesaat adalah : - sebuah titik dalam suatu benda dimana benda lain berputar terhadapnya. - Sebuah titik sekutu yang terletak pada 2 buah benda yang mempunyai
Lebih terperinciPembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Bidang Matematika Kode Paket 578 Oleh : Fendi Alfi Fauzi 1. Diketahui vektor u = (a,, 1) dan v = (a, a, 1). Jika vektor u tegak lurus
Lebih terperinciSOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2009/2010
SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 9/. Diberikan premis sebagai berikut : Premis : Jika harga BBM naik, maka harga bahan pokok naik. Premis : Jika harga bahan pokok naik maka
Lebih terperinciA. PERSAMAAN GARIS LURUS
A. PERSAMAAN GARIS LURUS Persamaan garis lurus adalah hubungan nilai x dan nilai y yang terletak pada garis lurus serta dapat di tulis px + qy = r dengan p, q, r bilangan real dan p, q 0. Persamaan dalam
Lebih terperinci