BAB II V E K T O R. Untuk menyatakan arah vektor diperlukan sistem koordinat.
|
|
- Devi Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 .. esaran Vektor Dan Skalar II V E K T O R da beberapa besaran fisis yang cukup hanya dinyatakan dengan suatu angka dan satuan yang menyatakan besarnya saja. da juga besaran fisis yang tidak cukup hanya dinyatakan dengan besarnya saja, tetapi harus juga diberikan penjelasan tentang arahnya. esaran vektor : esaran yang dicirikan oleh besar dan arah Contoh besaran vektor didalam fisika adalah: kecepatan, percepatan, gaya, perpindahan, momentum dan lain-lain. Untuk menyatakan arah vektor diperlukan sistem koordinat. esaran skalar : esaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besarnya dinyatakan oleh bilangan dan satuan) Contoh besaran skalar : waktu, suhu, volume, laju, energi, usaha dll. Tidak diperlukan sistem koordinat dalam besaran skalar.. Penggambaran, penulisan (Notasi) vektor Sebuah vektor digambarkan dengan sebuah anak panah yang terdiri dari pangkal (titik tangkap), ujung dan panjang anak panah. Panjang anak panah menyatakan nilai dari vektor dan arah panah menunjukkan arah vektor. Pada gambar (.) digambar vektor dengan titik pangkalnya P, titik ujungnya Q serta sesuai arah panah dan nilai vektornya sebesar panjang. P Q Gambar. : Gambar sebuah vektor PQ Titik P Titik Q Panjang PQ : Titik Pangkal (titik tangkap) : Ujung : Nilai (besarnya) vektor tersebut = PQ FISIK MEKNIK, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 3
2 Notasi (simbol) sebuah vektor dapat juga berupa huruf besar atau huruf kecil, biasanya berupa huruf tebal, atau berupa huruf yang diberi tanda panah di atasnya atau huruf miring. Contoh : V ektor (erhuruf tebal) Vektor (Huruf dengan tanda panah di atasnya) Vektor (Huruf miring) Untuk penulisan harga (nilai) dari vektor dituliskan dengan huruf biasa atau dengan memberi tanda mutlak dari vektor tersebut. Contoh : Vektor. Nilai vektor ditulis dengan atau da beberapa hal yang perlu diingat mengenai besaran vektor.. Dua buah vektor dikatakan sama jika mempunyai bila besar dan arah sama.. Dua buah vektor dikatakan tidak sama jika : a. Kedua vektor mempunyai nilai yang sama tetapi berlainan arah b. Kedua vektor mempunyai nilai yang berbeda tetapi arah sama c. Kedua vektor mempunyai nilai yang berbeda dan arah yang berbeda Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini: C D Gambar. : Gambar beberapa buah vektor esar (nilai) vektor,, C, dan D sama besarnya. Nilai vektor C lebih kecil dari vektor D. Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa: = C artinya: nilai dan arah kedua vektor sama = - artinya: nilainya sama tetapi arahnya berlawanan Vektor tidak sama dengan vektor D (Nilainya sama tetapi arahnya berbeda) Vektor D tidak sama dengan vektor E (Nilai dan arahnya berbeda) E FISIK MEKNIK, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 4
3 .3. Penjumlahan dan pengurangan vektor Mencari resultan dari beberapa buah vektor, berarti mencari sebuah vektor baru yang dapat menggantikan vektor-vektor yang dijumlahkan (dikurangkan) Untuk penjumlahan atau pengurangan vektor, ada beberapa metode, yaitu:. Metode jajaran genjang. Metode segitiga 3. Metode poligon (segi banyak) 4. Metode uraian.3. Metode Jajaran Genjang Cara menggambarkan vektor resultan dengan metode jajaran genjang adalah sebagai berikut. R=+ Gambar.3 : Resultan vektor +, dengan metode jajaran genjang Langkah-langkah : a. Lukis vektor pertama dan vektor kedua dengan titik pangkal berimpit b. Lukis sebuah jajaran genjang dengan kedua vektor tersebut sebagai sisi-sisinya c. Resultannya adalah sebuah vektor, yang merupakan diagonal dari jajaran genjang tersebut dengan titik pangkal sama dengan titik pangkal kedua vektor tersebut esarnya vektor : R = R = R = + + cosθ. θ adalah sudut yang dibentuk oleh vektor dan Catatan :. Jika vektor dan searah, berarti α = 0 : R = +. Jika vektor dan berlawanan arah, berarti α = 80 : R = - 3. Jika vektor dan saling tegak lurus, berarti α = 90 : R = 0 Untuk pengurangan (selisih) vektor R =, maka caranya sama saja, hanya vektor digambarkan berlawanan arah dengan yang diketahui. FISIK MEKNIK, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 5
4 .3. Metode Segitiga ila ada dua buah vektor dan akan dijumlahkan dengan cara segitiga maka tahap-tahap yang harus dilakukan adalah R=+ Gambar.4 : Resultan vektor +, dengan metode segitiga Langkah-langkah :. Gambarkan vektor. Gambarkan vektor dengan cara meletakkan pangkal vektor pada ujung vektor 3. Tariklah garis dari pangkal vektor ke ujung vektor 4. Vektor resultan merupakan vektor yang mempunyai pangkal di vektor dan mempunyai ujung di vektor Jika ditanyakan R =, maka caranya sama digambarkan berlawanan arah dengan yang diketahui saja, hanya vektor.3.3 Metode poligon Pada metode ini, tahapannya sama dengan metode segitiga, hanya saja metode ini untuk menjumlahkan lebih dari dua vektor. Contoh : Jumlahkan ketiga buah vektor,, dan C dengan metoda Poligon C Jawab: Resultan ketiga vektor R adalah R = + + C R C Gambar.5. Penjumlahan vektor dengan metode poligon FISIK MEKNIK, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 6
5 .3.4 Metode Uraian Setiap vektor yang akan dijumlahkan (dikurangkan diuraikan terhadap komponen-komponennya (sumbu x dan sumbu y ) Y x θ y X Gambar.5. Komponen komponen sebuah vektor Komponen vektor terhadap sumbu X : x = cos θ Komponen vektor terhadap sumbu Y : y = sin θ esar vektor R : Vektor Komponen X Komponen Y C X X C X Y Y C Y R = + + C R X = X + X + C X RY = Y + Y + C Y R = R X + R Y. rah vektor R terhadadap sunbu X positif : R Y tg θ =.3 R X Catatan : Jika vektor dinyatakan dengan vektor-vektor satuan i dan j maka, secara matematis vektor dapat ditulis dengan = i x + j y Yang merupakan penjumlahan kedua komponen-komponennya tau = x + y Nilai vektor : = X Y +.4 FISIK MEKNIK, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 7
6 Contoh :. Lima buah vektor digambarkan sebagai berikut : C X D Y E esar dan arah vektor pada gambar diatas : Vektor esar (m) rah( 0 ) C D E Hitung : esar dan arah vektor resultan. Jawab : Vektor esar (m) rah( 0 ) Komponen X(m) Komponen Y (m) C D E R X =8.5 RY =-5. esar vektor R : X R Y R = R + = ( 5.) = = 9.67 m rah vektor R terh adap sumbu x positif : 5. tg θ = = - 0,6 8.5 θ = (terhadap x berlawanan arah jarum jam ) FISIK MEKNIK, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 8
7 .4 Perkalian Vektor Untu k operasi perkalian dua buah vektor, ada dua macam operasi yaitu :. Perkalian skalar dengan vektor. Perkalian vektor dengan vektor. a. Perkalian titik (dot product) b. Perkalian silang (cross product).4. Perkalian skalar dengan vektor Sebuah besaran skalar dengan nilai sebesar k, dapat dikalikan dengan sebuah vektor yang hasilnya sebuah vektor baru C yang nilainya sama dengan nilai k dikali nilai. Jika nilai k positif, maka arah C searah dengan dan jika nilai k bertanda negatif, maka arah C berlawanan dengan arah. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut: C = k.5.4. Perkalian vektor dengan vektor da dua jenis perkalian antara vektor dengan vektor. Pertama disebut perkalian titik (dot product) yang menghsilkan besaran skalar dan kedua disebut perkalian silang (cross product) yang menghasilkan besaran vektor..4.. Perkalian titik (dot Product) Perkalian titik (dot product) antara dua buah vektor dan menghasilkan C, didefinisikan secara matematis sebagai berikut: = C dan vektor C besaran skalar esar C didefinisikan sebagai : θ C =. cos θ.6 = = besar vektor = = besar vektor θ = sudut antara vektor dan FISIK MEKNIK, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 9
8 Sifat-sifat perkalian titik :. bersifat komutatif : =. bersifat distributif : (+C) = + C 3. jika dan saling tegak lurus ma ka 4. jika dan searah : = 0 : =. 5. jika dan berlawanan arah maka : = -. Contoh: Usaha (W) yang dilakukan oleh gaya F untuk memindahkan benda sejauh s didefinisikan sebagai W = F s. Jika besar gaya F = 5 N, perpindahan s = 40 m dan gaya F membentuk sudut 60, maka hitung besar usaha W. Jawab: W = F s W = Fs cos θ W = N. 40 m cos 60 = 5 N. 40 m. 0,5 W = 00 N m = 00 Joule.4... Perkalian silang (cross product) Perkalian silang (cross product) antara dua menghasilkan C, didefinisikan sebagai berikut: buah vektor dan akan x = C.7 Gambar.6. Perkalian vektor,, dan C vektor Nilai C didefinisikan sebagai C =. sin θ.8 FISIK MEKNIK, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 0
9 = = besar vektor = = besar vektor θ = sudut antara vektor dan rah vektor C dapat diperoleh dengan cara membuat putaran dari vektor ke melalui sudut θ dan arah C sama dengan gerak arah sekrup atau aturan tangan kanan.. Sifat-sifat perkalian silang (cross Product).. bersifat anti komutatif : x = - x. jika dan saling tegak lurus maka : x =. 3. jika dan searah atau berlawanan arah : x = 0.5 Vektor Satuan Vektor satuan adalah sebuah vektor yang didefinisikan sebagai satu satuan vektor. Jika digunakan sistem koordinat Cartesian (koordinat tegak) tiga dimensi, yaitu sumbu x dan sumbu y dan sumbu Z, vektor satuan pada sumbu x adalah i, vektor satuan pada sumbu y adalah j dan pada sumbu z adalah k. Nilai dari satuan vektor-vektor tersebut besarnya adalah satu satuan. Z k i j Y X Sifat-sifat perkalian titik vektor satuan i. i = j. j = k. k = i. j = j. k = i. k = 0 Gambar.7 : vektor satuan FISIK MEKNIK, Jonifan, Iin Lidya, Yasman
10 Sifat-sifat perkalian silang vektor satuan i x I = j x j = k x k = 0 i x j = k k x I = j j x k = i j x i = - k i x k = - j k x j = - i Penulisan suatu vektor dalam koordinat katesian bedasarkan komponenkomponennya adalah : = x i + y j + z k.9 Dimana x, y dan z adalah komponen arah sumbu X, Y dan Z Contoh perkalian titik dan perkalian silang dua buah vektor dan.. Pekalian titik.. = ( x i + y j + z k). ( x i + y j + z k ) = xx i.i + xy i.j + xz i.k + yx j.i + yy j.j + yz j.k + zx k.i + zy k.j + zz k.k. = xx + yy + zz.30. Perkalian silang. x = ( x i + y j + z k) x ( x i + y j + z k ) = xx ixi + xy ixj + xz ixk + yx jxi + yy jxj + yzjxk + zx kxi + zy kxj + zz kxk = xy k - xz j - yx k + yz i + zx j - zy I x = (yz zy) i (xz zx )j + (xy yx)k.3 Salah satu cara untuk menyelesaikan perkalian silang adalah dengan metode determinan : i x = x y z.3 x j y k z FISIK MEKNIK, Jonifan, Iin Lidya, Yasman
11 untuk mencari determinan matriksnya dengan mengunakan metode Sarrus : i j k i j X = x x y y z z x x y y = iyz + j zx + kxy kyx izy j xz = (yz zy) i (xz zx )j + (xy yx)k.33 Cara lain yang mirip dengan metode diatas adalah dengan cara mereduksi determinan matriks 3x3 menjadi determinan matriks x sehingga lebih mudah menghitungnya : x = i x x j y y k z z = i y y z z - j x x z z +k x x y y = (yz zy) i (xz zx )j + (xy yx)k.34 Contoh. Diketahui koordinat titik adalah (,-3,4). Tuliskan dalam bentuk vektor dan berapa besar vektornya? Jawab : Vektor = i 3j + 4k = = + ( 3) + 4 = 9 satuan. Tiga buah vektor dalam koordinat kartesius : = 3i + j, = - i, C = i + j Tentukan jumlah ketiga vector dan kemana arahnya? Jawab : R = + + C = (3i+j)+(-i)+(i+j) = i + 3j FISIK MEKNIK, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 3
12 esar vektornya : rahnya : R = tg θ = = 3 satuan =,5 θ = 56, Tentukanlah hasil perkalian titik dan perkalian silang dari dua buah vector berikut ini : = i j + 4k = i 3j + k Jawab : Perkalian titik :. =. +(-)(-3) + 4. = 6 Perkalian silang : x = i j 3 k 4 = {(-). 4.(-3)}i {. 4.}j + {.(-3) (-).}k = (-4+)i (4-4)j + (-6+4)k = 8i 0 j k = 8i k FISIK MEKNIK, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 4
13 SOL SOL LTIHN. PILIHN GND :. Yang ketiganya termasuk besaran vektor adalah.... perpindahan, kuat medan listrik, usaha. perpindahan, daya, impuls C. jarak, momentum, percepatan D. gaya, momentum, momen E. gaya, tekanan, impuls. Empat buah vektor,, C, dan D memiliki arah dan besar seperti pada gambar berikut. Pernyataan yang benar adalah :. + + C = D. + + D = C C. + C + D = D. + C + D = D E. + + C + D = 0 C 3. Dua gaya masing-masing 0 N bekerja pada suatu benda. Sudut di antara kedua gaya itu adalah 0. esar resultannya adalah :.. 0 N D. 0 N. 4 N E. 5 N C. 7 N 4. Jika besar vektor,, dan C masing-masing, 5, dan 3 satuan, dan + = C, maka sudut antara dan adalah :. 0 D E. 90 C Perhatikan gambar di bawah. Dua buah vektor masing-masing besarnya 0 N dan F newton menghasilkan vektor resultan dengan besar 0 N dan dalam arah O. Jika θ adalah sudut antara F dengan arah O, maka nilai sin θ adalah : F O θ 0 N FISIK MEKNIK, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 5
14 C. 5 5 D. E Dua vektor dan besarnya 40 dan 0 satuan. Jika sudut antara kedua vektor itu adalah 60, maka besar dari adalah :. 0 D E.60 C Jika dua vektor P dan Q sama panjang dan tegak lurus satu sama lain (P Q), maka sudut apit antara P + Q dan P Q adalah :. 30 D E. 0 C Dua buah vektor memiliki besar yang sama. Jika hasil bagi selisih dan resultan antara kedua vektor tersebut, maka cosinus sudut apit antara kedua vektor tersebut adalah :. D E. C. 9. Manakah dari kumpulan gaya-gaya berikut yang tidak dapat memberikan jumlah vektor sama dengan nol :. 0, 0, dan 0 N D. 0, 0, dan 40 N. 0, 0, dan 0 N E. 0, 0, dan 40 N C. 0, 0, dan 0 N 0. Dua buah vektor masing-masing adalah F = 0 satuan dan F = 6 satuan. Resultan kedua vektor pada sumbu-x dan sumbu-y adalah: FISIK MEKNIK, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 6
15 F Y 60 F X. satuan dan 8 satuan. satuan dan 8 3 satuan C. 3 satuan dan 8 satuan D. 8 satuan dan 8 satuan E. 8 satuan dan 8 3 satuan. Komponen-komponen X dan Y dari vektor masing-masing adalah 4 m dan 6 m. Komponen-komponen X dan Y dari vektor ( + ) masingmasing adalah 0 dan 9 m. Panjang vektor adalah :. 4 m D. 9 m. 5 m E. 0 m C. 6 m. Diberikan dua vektor = 6 meter ke utara dan = 8 meter ke timur. esar dari vektor adalah :. 4 m D. 5 m. 4 5 m E. 0 m C. 0 m 3. Perhatikan gambar gaya-gaya berikut ini! Resultan ketiga gaya tersebut adalah :. 0 N Y. N C. 3 N 3 D. 3 N E. 3 3 N 60 X 3 60 FISIK MEKNIK, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 7 6
16 4. esaran yang diperoleh dari perkalian titik antara dua buah vektor adalah:. usaha. fluks listrik 3. fluks magnetik 4. fluks jajar genjang Pernyataan yang benar adalah :.,, 3 D. hanya 4., 3 E.,, 3, 4 C., 4 5. esaran yang diperoleh dari perkalian silang antara dua vektor adalah :. gaya dan momentum sudut. kopel dan gaya C. momen dan momentum sudut D. momen dan usaha E. usaha dan kopel FISIK MEKNIK, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 8
17 . ESSY :. esar-besaran di bawah ini, mana yang merupakan besaran skalar dan mana yang merupakan besaran vektor? a. Waktu (detik) b. Perpindahan (m) c. Kecepatan (m/s) d. Laju (m/s) e. Percepatan (m/s ) f. Usaha (Joule atau Kg m /s ) g. Temperatur ( C) h. Momentum (p) (Kg m/s). esaran-besaran pada soal no, tentukan besaran mana yang merupakan besaran pokok dan besaran mana yang merupakan besaran turunan? 3. Kita definisikan bahwa untuk vektor satuan gaya digambarkan 0,5 cm, artinya tiap satu newton, digambarkan dengan suatu vektor yang panjangnya 0,5 cm. ila ada suatu vektor gaya besarnya 60 newton, maka berapakah panjang vektor yang harus digambarkan untuk menunjukkan gaya tersebut? 4. Tentukan besar (nilai) dan gambarkan pada sistem koordinat kartesian untuk dua dimensi, dari vektor-vektor di bawah ini: a. = 7 i b. D = 3 i + 4 j c. C = 5 j 5. Tentukan besar dan arah dari vektor-vektor di bawah ini, jika komponen masing-masing di dalam koordinat Kartesian telah diketahui a. x = 6 cm, y = 8 cm b. F x =3N, F y =4N 6. Sebuah perahu bergerak dari suatu tepi sungai, tegak lurus aliran sungai dengan kecepatan m/detik dan kecepatan aliran sungai adalah 5 m/detik. Jika lebar sungai 0 m, berapa jauhkah dan dimana perahu tersebut berada pada tepi lain dari sungai tersebut 7. Dua buah vektor terletak pada bidang xy. esar kedua vektor masingmasing 3 clan 4 satuan: Kedua vektor masing-masing membentuk sudut 55 0 dan 80 0 terhadap sumbu x. Hitunglah besar dari perkalian titik dan perkalian silang kedua vektor ini! FISIK MEKNIK, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 9
18 8. Dua buah vektor saling tegak lurus. Resultannya 0 satuan, sedangkan salah satu vektor membuat sudut 30 0 dengan resultan. erapa besar dar vektor-vektor ini! 9. da 3 buah vektor a, b, dan c yang sebidang. esar vektor itu berturutturut 0, 5 dan 0 satuan. Jika resultan dari dua vektor yang mana saja adalah sama besar dan berlawanan arah dengan vektor yang lain, tentukan sudut antara vektor a dan c! 0. Dua buah vektor a dan b masing-masing sebesar 0 dan 5 satuan mengapit sudut Hitung besar selisih kedua vektor itu!. Dua buah vektor sebidang saling mengapit sudut θ. Jika besar jumlah dari kedua vektor itu sama dengan 4 kali besar selisih kedua vektor, hitung θ (besar kedua vektor sama)!. Diketahui jumlah vektor empat kali besar vektor yang lebih kecii dan sudut yang dibentuk oleh vektor resultan itu dan dengan vektor yang lebih kecil adalah 30 0 bagaimanakah perbandingan kedua vektor ini? Hitung juga sudut apitnya! 3. Dua vektor yang besarnya sama membentuk sudut θ. Resultan dari kedua vektor itu adalah 3 dari besar masing-masing vektor. Hitung θ! 4. Sebuah vektor besarnya 6 satuan hendak diurai menjadi buah vektor yang saling menyiku. Salah satu komponen vektor itu membuat sudut 60 0 dengan vektor tersebut. Hitung besar dari komponen-komponen vektor ini! 5. Jumlah dua buah vektor besarnya dua kali besar vektor yang lebih kecii. Jika kedua vektor membentuk sudut α (tanα = 4/3), berapakah perbandingan kedua vektor itu? 6. Dua buah vektor yang besarnya 6 dan 5 satuan mengapit sudut Hitung sudut antara resultan vektor dengan vektor yang pertama! 7. esar dari resultan vektor a dan b sama dengan besar selisih dari kedua vektor itu. uktikan bahwa kedua vektor itu saling tegak lurus. (petunjuk : gunakan (a + b). (a + b) = (a - b). (a - b), untuk membuktikan bahwa : a. b = 0.)! 8. Jika : a + b = c dan a + b = c, buktikan bahwa a dan b saling tegak lurus! FISIK MEKNIK, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 30
BAB II BESARAN VEKTOR
BAB II BESARAN VEKTOR.1. Besaran Skalar Dan Vektor Dalam fisika, besaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu besaran skalar dan besaran vektor. Besaran skalar adalah besaran yang dinyatakan dengan
Lebih terperinciVEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT
VEKTOR Oleh : Musayyanah, S.ST, MT 1 2.1 ESRN SKLR DN VEKTOR Sifat besaran fisis : esaran Skalar Skalar Vektor esaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh bilangan dan satuan).
Lebih terperinciBESARAN, SATUAN & DIMENSI
BESARAN, SATUAN & DIMENSI Defenisi Apakah yang dimaksud dengan besaran? Besaran : segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka (kuantitatif). Apakah yang dimaksud dengan satuan? Satuan
Lebih terperinciBESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor
BAB 1 BESARAN VEKTOR Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan definisi vektor, dan representasinya dalam sistem koordinat cartesius 2. Menjumlahkan vektor secara grafis dan dengan vektor komponen 3. Melakukan
Lebih terperinciB a b 2. Vektor. Sumber:www.tallship.org
a b 2 Vektor Sumber:www.tallship.org Pada bab ini, nda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep besaran Fisika dan pengukurannya dengan cara melakukan penjumlahan vektor. Pernahkah nda mengarungi lautan
Lebih terperinciBAB 1 Vektor. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom
A 1 Vektor Fisika Tim Dosen Fisika 1, Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom Sub Pokok ahasan Definisi Vektor Penjumlahan Vektor Vektor Satuan
Lebih terperinciRudi Susanto, M.Si VEKTOR
Rudi Susanto, M.Si VEKTOR ESRN SKLR DN VEKTOR esaran Skalar esaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh bilangan dan satuan). Contoh Catatan : waktu, suhu, volume, laju, energi
Lebih terperinciBAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor
BAB 1 BESARAN VEKTOR TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan definisi vektor, dan representasinya dalam sistem koordinat cartesius 2. Menjumlahan vektor secara grafis dan matematis 3. Melakukan perkalian vektor
Lebih terperinciBESARAN VEKTOR B A B B A B
Besaran Vektor 8 B A B B A B BESARAN VEKTOR Sumber : penerbit cv adi perkasa Perhatikan dua anak yang mendorong meja pada gambar di atas. Apakah dua anak tersebut dapat mempermudah dalam mendorong meja?
Lebih terperinciArahnya diwakili oleh sudut yang dibentuk oleh A dengan ketigas umbu koordinat,
VEKTOR Dalam mempelajari fisika kita selalu berhubungan dengan besaran, yaitu sesuatu yang dapat diukur dan dioperasikan. da besaran yang cukup dinyatakan dengan nilai (harga magnitude) dan satuannya saja,
Lebih terperincifi5080-by-khbasar BAB 1 Analisa Vektor 1.1 Notasi dan Deskripsi
BB 1 nalisa Vektor Vektor, dibedakan dari skalar, adalah suatu besaran yang memiliki besar dan arah. rtinya untuk mendeskripsikan suatu besaran vektor secara lengkap perlu disampaikan informasi tentang
Lebih terperinciBESARAN SKALAR DAN VEKTOR. Besaran Skalar. Besaran Vektor. Sifat besaran fisis : Skalar Vektor
PERTEMUAN II VEKTOR BESARAN SKALAR DAN VEKTOR Sifat besaran fisis : Skalar Vektor Besaran Skalar Besaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh bilangan dan satuan). Contoh : waktu,
Lebih terperinciL mba b ng n g d a d n n n o n t o asi Ve V ktor
ANALISIS VEKTOR Vektor dan Skalar Macam-macam macam kuantitas dalam fisika seperti: temperatur, volume, dan kelajuan dapat ditentukan dengan angka riil (nyata). Kuantitas seperti disebut dengan skalar.
Lebih terperinciBAB I BESARAN DAN SATUAN
BAB I BESARAN DAN SATUAN A. STANDAR KOMPETENSI :. Menerapkan konsep besaran fisika, menuliskan dan menyatakannya dalam satuan dengan baik dan benar (meliputi lambang, nilai dan satuan). B. Kompetensi Dasar
Lebih terperinciL mba b ng n g d a d n n n o n t o asi Ve V ktor
ANALISIS VEKTOR Vektor dan Skalar Macam-macammacam kuantitas dalam fisika seperti: temperatur, volume, dan kelajuan dapat ditentukan dengan angka riil (nyata). Kuantitas seperti itu disebut dengan skalar.
Lebih terperinciA x pada sumbu x dan. Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.com. 2. Vektor. 2.1 Representasi grafis sebuah vektor
. Vektor.1 Representasi grafis sebuah vektor erdasarkan nilai dan arah, besaran dibagi menjadi dua bagian aitu besaran skalar dan besaran vektor. esaran skalar adalah besaran ang memiliki nilai dan tidak
Lebih terperinciVektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan. Skalar hanya memiliki besaran saja, contoh : temperatur,
Lebih terperinciVEKTOR A. Vektor Vektor B. Penjumlahan Vektor R = A + B
Amran Shidik MATERI FISIKA KELAS X 11/13/2016 VEKTOR A. Vektor Vektor adalah jenis besaran yang mempunyai nilai dan arah. Besaran yang termasuk besaran vektor antara lain perpindahan, gaya, kecepatan,
Lebih terperinciSelain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor
Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja. Contoh :
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Vektor Ada beberapa besaran fisis yang cukup hanya dinyatakan dengan suatu angka dan satuan yang menyatakan besarnya saja. Ada juga besaran fisis yang tidak
Lebih terperinciujung vektor A bertemu dengan pangkal vektor B
. Pengertian Besaran Vektor Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki besar (nilai) saja. Beberapa besaran skalar di antaranya : semua besaran pokok, jarak, laju, usaha atau energi, daya, massa
Lebih terperinciBAB 2 ANALISIS VEKTOR
BAB ANALISIS VEKTOR A. Tujuan Umum Mahasiswa memahami pengertian vektor, operasi vektor, penjumlahan, pengurangan, perkalian dan kaedah aljabar vektor. B. Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami konsep
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 2. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks) Definisi Vektor, Komponen Vektor, Penjumlahan Vektor, Perkalian Vektor.
Jurusan Teknik Sipil 15 MODUL PERTEMUN KE MT KULIH : FISIK TERPN ( sks) MTERI KULIH: Definisi Vektor, Komponen Vektor, Penjumlahan Vektor, Perkalian Vektor. POKOK BHSN: VEKTOR -1 DEFINISI VEKTOR Skalar
Lebih terperinciVEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.
VEKTOR 1 A. Definisi vektor Beberapa besaran Fisika dapat dinyatakan dengan sebuah bilangan dan sebuah satuan untuk menyatakan nilai besaran tersebut. Misal, massa, waktu, suhu, dan lain lain. Namun, ada
Lebih terperinciB.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis
BAB II RESULTAN (JUMLAH) DAN URAIAN GAYA A. Pendahuluan Pada bab ini, anda akan mempelajari bagaimana kita bekerja dengan besaran vektor. Kita dapat menjumlah dua vektor atau lebih dengan beberapa cara,
Lebih terperinciBAB II V E K T O R. Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. FISIKA KELAS X Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 52
FISIKA KELAS X Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. BAB II V E K T O R Pernahkah Kamu naik pesawat terbang? Antara penumpang dan pilot dan copilot di ruang kemudi dipisah dengan sekat. Tujuannya agar pilot dapat
Lebih terperinciFISIKA UNTUK UNIVERSITAS OLEH
FISIKA UNTUK UNIVERSITAS OLEH BAB I VEKTOR Pendahuluan B esaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dalam bentuk angkaangka. Besaran fisika dapat dibagi menjadi besaran pokok dan besaran
Lebih terperinciHasil Kali Titik, Hasil Kali Silang, dan Hasil Kali Tripel
BAB II HASIL KALI TITIK DAN SILANG A. HASIL KALI TITIK ATAU SKALAR Hasil kali titik atau skalar dari dua buah vektor A dan B yang dinyatakan oleh A B (dibaca A titik B ) didefinisikan sebagai hasil kali
Lebih terperinciPENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm
PENGUKURAN BESARAN A. Pengertian Mengukur Mengukur adalahmembandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang dijadikan standar satuan. Misalnya kita mengukur panjang benda, dan ternyata panjang benda
Lebih terperinciAnalisis Vektor. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY
Analisis Vektor Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY Analisis Vektor Analisis vektor meliputi bidang matematika dan fisika sekaligus dalam pembahasannya Skalar dan Vektor Skalar Skalar ialah
Lebih terperinciPanGKas HaBis FISIKA. Vektor
Vektor PanGKas HaBis FISIKA Mari kita pandang sebuah perahu yang mengarungi sebuah sungai. Perahu itu, misalnya, berangkat dari dermaga menuju pangkalan bahan bakar. Jika dermaga dipakai sebagai titik
Lebih terperinciMATRIKS & TRANSFORMASI LINIER
MATRIKS & TRANSFORMASI LINIER Oleh : SRI ESTI TRISNO SAMI, ST, MMSI 082334051324 Daftar Referensi : 1. Kreyzig Erwin, Advance Engineering Mathematic, Edisi ke-7, John wiley,1993 2. Spiegel, Murray R, Advanced
Lebih terperincidengan vektor tersebut, namun nilai skalarnya satu. Artinya
1. Pendahuluan Penggunaan besaran vektor dalam kehidupan sehari-hari sangat penting mengingat aplikasi besaran vektor yang luas. Mulai dari prinsip gaya, hingga bidang teknik dalam memahami konsep medan
Lebih terperinciVEKTOR. Besaran skalar (scalar quantities) : besaran yang hanya mempunyai nilai saja. Contoh: jarak, luas, isi dan waktu.
VEKTOR Kata vektor berasal dari bahasa Latin yang berarti "pembawa" (carrier), yang ada hubungannya dengan "pergeseran" (diplacement). Vektor biasanya digunakan untuk menggambarkan perpindahan suatu partikel
Lebih terperinciVEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT
VEKTOR Oleh : Msayyanah, S.ST, MT . ESRN SKLR DN VEKTOR Sifat besaran fisis : esaran Skalar Skalar Vektor esaran yang ckp dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh bilangan dan satan). Contoh
Lebih terperinciVEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain
VEKTOR y PENDAHULUAN PETA KONSEP a Vektor di R 2 Vektor di R 3 Perkalian Skalar Dua Vektor o 45 O x Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain Soal-Soal PENDAHULUAN Dalam ilmu pengetahuan kita sering
Lebih terperinciBab 1 : Skalar dan Vektor
Bab 1 : Skalar dan Vektor 1.1 Skalar dan Vektor Istilah skalar mengacu pada kuantitas yang nilainya dapat diwakili oleh bilangan real tunggal (positif atau negatif). x, y dan z kita gunakan dalam aljabar
Lebih terperincia11 a12 x1 b1 Definisi Vektor di R 2 dan R 3
a11 a12 x1 b1 a a x b 21 22 2 2 Definisi Vektor di R 2 dan R 3 a11 a12 x1 b1 a a x b 21 22 2 2 Pendahuluan Notasi dan Pengertian Dasar Skalar, suatu konstanta yang dituliskan dalam huruf kecil Vektor,
Lebih terperinciDIKTAT MATEMATIKA II
DIKTT MTEMTIK II (VEKTOR) Drs.. NN PURNWN, M.T JURUSN PENDIDIKN TEKNIK MESIN FKULTS PENDIDIKN TEKNOLOGI DN KEJURUN UNIVERSITS PENDIDIKN INDONESI 004 VEKTOR I. PENDHULUN 1.1. PENGERTIN Sepotong garis berarah
Lebih terperinciBab 1 Vektor. A. Pendahuluan
Bab 1 Vektor A. Pendahuluan Dalam mata kuliah Listrik Magnet A, maupun mata kuliah Listrik Magnet B sebagaii lanjutannya, penyajian konsep dan pemecahan masalah akan banyak memerlukan pengetahuan tentang
Lebih terperinciKeep running VEKTOR. 3/8/2007 Fisika I 1
VEKTOR 3/8/007 Fisika I 1 BAB I : VEKTOR Besaran vektor adalah besaran yang terdiri dari dua variabel, yaitu besar dan arah. Sebagai contoh dari besaran vektor adalah perpindahan. Sebuah besaran vektor
Lebih terperinci9/17/2012 B E S A R A N. Besaran Fisika. massa, waktu, suhu, kecepatan, percepatan, panjang, luas, gaya, momentum, medan
Konseptual esaran Pokok : besaran yang dtetapkan dengan suatu standar ukuran esaran Fska esaran Turunan : esaran yang drumuskan dar besaran-besaran pokok esaran Skalar Matemats esaran Vektor E S R N Skalar
Lebih terperinciPentalogy BIOLOGI SMA
GENTA GROUP in PLAY STORE CBT UN SMA IPA Buku ini dilengkapi aplikasi CBT UN SMA IPA android yang dapat di-download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. Kode Aktivasi
Lebih terperinciKata. Kunci. E ureka Jika kalian mempunyai rekaman terjadinya tsunami, tontonlah bersama teman-teman kalian. Kemudian, jawablah pertanyaanpertanyaan
Kata Kunci Vektor Resultan vektor Penjumlahan vektor Penguraian vektor Dot product Cross product Di bab sebelumnya, kalian telah mempelajari besaran dan satuan. Pada bab ini, kita akan mempelajari pembagian
Lebih terperinciMAKALAH VEKTOR. Di Susun Oleh : Kelas : X MIPA III Kelompok : V Adisti Amelia J.M.L
MAKALAH VEKTOR Di Susun Oleh : Kelas : X MIPA III Kelompok : V Adisti Amelia J.M.L PEMERINTAHAN KABUPATEN BOGOR SMAN 1 PAMIJAHAN 017 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Lebih terperinci9.1. Skalar dan Vektor
ANALISIS VEKTOR 9.1. Skalar dan Vektor Skalar Satuan yang ditentukan oleh besaran Contoh: panjang, voltase, temperatur Vektor Satuan yang ditentukan oleh besaran dan arah Contoh: gaya, velocity Vektor
Lebih terperinciVEKTOR. Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas. Disusun Oleh : PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
VEKTOR Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas Disusun Oleh : 1. Chrisnaldo noel (12110024) 2. Maria Luciana (12110014) 3. Rahmat Fatoni (121100) PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
Lebih terperinciRuang Vektor Euclid R 2 dan R 3
Ruang Vektor Euclid R 2 dan R 3 Kuliah Aljabar Linier Semester Ganjil 2015-2016 MZI Fakultas Informatika Telkom University FIF Tel-U September 2015 MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R 2 dan R 3 September 2015
Lebih terperinciPengantar Teknologi dan Aplikasi Elektromagnetik. Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY
Pengantar Teknologi dan Aplikasi Elektromagnetik Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY Kelistrikan dan Kemagnetan Tanpa listrik dan magnet, maka dalam kehidupan jaman sekarang: tanpa motor
Lebih terperinci----- Garis dan Bidang di R 2 dan R
----- Garis dan Bidang di R dan R 3 ----- Sifat Operasi Hasil Kali Titik pada Vektor Teorema: Hasil kali titik (dot product) u dan v dapat dinyatakan pula sebagai: A. Pendekatan Geometri: R u v cos ; u,
Lebih terperinciMatematika II : Vektor. Dadang Amir Hamzah
Matematika II : Vektor Dadang Amir Hamzah sumber : http://www.whsd.org/uploaded/faculty/tmm/calc front image.jpg 2016 Dadang Amir Hamzah Matematika II Semester II 2016 1 / 24 Outline 1 Pendahuluan Dadang
Lebih terperincia menunjukkan jumlah satuan skala relatif terhadap nol pada sumbu X Gambar 1
1. Koordinat Cartesius Sistem koordinat Cartesius terdiri dari dua garis yang saling tegak lurus yang disebut sumbu Sumbu horizontal disebut sumbu X dan sumbu vertikal disebut sumbu Y Tiap sumbu mempunyai
Lebih terperinciGeometri pada Bidang, Vektor
Jurusan Matematika FMIPA Unsyiah September 9, 2011 Secara geometrik, vektor pada bidang dapat digambarkan sebagai ruas garis berarah (anak panah). Panjang dari anak panah merepresentasikan besaran (magnitude)
Lebih terperinci1. Besaran-besaran di bawah ini yang bukan termasuk besaran vektor adalah...
Jawaban 1 A 11 C 21 D 31 D 2 D 12 D 22 B 32 C 3 E 13 E 23 C 33 D 4 E 14 B 24 E 34 B 5 C 15 E 25 C 35 B 6 D 16 A 26 D 36 C 7 D 17 B 27 A 37 E 8 B 18 B 28 D 38 B 9 D 19 E 29 E 39 C 10 A 20 B 30 D 40 E 1.
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR
VEKTOR DAN SKALAR Materi pokok pertemuan ke I: 1. Vektor dan skalar 2. Komponen vektor 3. Operasi dasar aljabar vektor URAIAN MATERI Masih ingatkah Anda tentang vektor? Apa beda vektor dengan skalar? Ya,
Lebih terperinciBESARAN DAN SATUAN. Pensil meja
ESRN DN STUN Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat kegiatan kegiatan yang berhubungan dengan pengukuran. Sebagai contoh, Para pedagang sembako melakukan penimbangan terhadap massa barang sembako
Lebih terperinciPensil meja. Gambar 1.2 posisi mata saat membaca skala pada penggaris
KELS X SEMESTER 1 Kompetesi dasar: 1. Dapat mengukur besaran-besaran fisika denag alat yang sesuai dan mengolah data hasil dengan menggunakan aturan angka penting. 2. Dapat membedakan besaran pokok dan
Lebih terperinciVektor di Bidang dan di Ruang
Vektor di Bidang dan di Ruang 4.1. Pengertian, notasi,dan operasi pada ektor Vektor merupakan istilah untuk menyatakan besaran yang mempunyai arah. Secara geometris, ektor dinyakan dengan segmen-segmen
Lebih terperinciBAB I TEGANGAN DAN REGANGAN
BAB I TEGANGAN DAN REGANGAN.. Tegangan Mekanika bahan merupakan salah satu ilmu yang mempelajari/membahas tentang tahanan dalam dari sebuah benda, yang berupa gaya-gaya yang ada di dalam suatu benda yang
Lebih terperinciStandar Kompetensi Lulusan. Memahami prinsip-prinsip pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti dan objektif
Standar Kompetensi Lulusan 1 Standar Kompetensi Lulusan Memahami prinsip-prinsip pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti dan objektif Indikator Membaca hasil
Lebih terperinciMAKALAH MOMEN GAYA. Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Mekanik. Disusun Oleh: 1.Heri Kiswanto 2.M Abdul Aziz
MAKALAH MOMEN GAYA Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Mekanik Disusun Oleh: 1.Heri Kiswanto 2.M Abdul Aziz JURUSAN TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEXMACO SUBANG 2015 MOMEN GAYA
Lebih terperinciBESARAN DAN SATUAN DISUSUN OLEH : STEVANUS ARIANTO PENDAHULUAN PENGUKURAN JANGKA SORONG MIKROMETER SEKRUP BESARAN DASAR FAKTOR SI SATUAN DIMENSI
BESARAN DAN SATUAN DISUSUN OLEH : STEVANUS ARIANTO PENDAHULUAN PENGUKURAN JANGKA SORONG MIKROMETER SEKRUP CONTOH SOAL CONTOH SOAL CARA ANALITIS BESARAN DASAR FAKTOR SI SATUAN DIMENSI ANGKA PENTING KEGIATAN
Lebih terperinciVektor Ruang 2D dan 3D
Vektor Ruang 2D dan D Besaran Skalar (Tidak mempunyai arah) Vektor (Mempunyai Arah) Vektor Geometris Skalar (Luas, Panjang, Massa, Waktu dan lain - lain), merupakan suatu besaran yang mempunyai nilai mutlak
Lebih terperinciBAHAN AJAR 4. Medan Magnet MATERI FISIKA SMA KELAS XII
BAHAN AJAR 4 Medan Magnet MATERI FISIKA SMA KELAS XII GAYA LORENTZ Pada percobaan oersted telah dibuktikan pengaruh arus listrik terhadap kutub magnet, bagaimana pengaruh kutub magnet terhadap arus listrik
Lebih terperinciDefinisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga;
BAB I VEKTOR A. DEFINISI VEKTOR 1). Pada mulanya vektor adalah objek telaah dalam ilmu fisika. Dalam ilmu fisika vektor didefinisikan sebagai sebuah besaran yang mempunyai besar dan arah seperti gaya,
Lebih terperinciBAB I BESARAN & PENGUKURAN --- alifis.wordpress.com
1.1 PENGANTAR BAB I BESARAN & PENGUKURAN alifis@corner --- alifis.wordpress.com Untuk menggambarkan suatu fenomena fisika yang terjadi atau dialami suatu benda, diperlukan pengukuran berbagai besaran-besaran
Lebih terperinciPerkalian Titik dan Silang
PERKALIAN TITIK DAN SILANG Materi pokok pertemuan ke 3: 1. Perkalian titik URAIAN MATERI Perkalian Titik Perkalian titik dari dua buah vektor dan dinyatakan oleh (baca: titik ). Untuk lebih jelas, berikut
Lebih terperinciDINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Fisika Kelas XI SCI Semester I Oleh: M. Kholid, M.Pd. 43 P a g e 6 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Kompetensi Inti : Memahami, menerapkan, dan
Lebih terperinciI. Ulangan Bab 2. Pertanyaan Teori 1. Tentukanlah besar dan arah vektor-vektor berikut : a. V = 3, 1. b. V = 1, 3. c. V = 5, 8.
I. Ulangan Bab Pertanaan Teori 1. Tentukanlah besar dan arah vektor-vektor berikut : a. V = 3, 1 b. V = 1, 3 c. V = 5, 8 a. Besar V adalah V 3 1 31 4 Arah V adalah 1 1 tan = 3 30 3 3 b. Besar V adalah
Lebih terperinciModul Sifat dan Operasi Gaya. Ir.Yoke Lestyowati, MT
Modul Sifat dan Operasi Gaya Ir.Yoke Lestyowati, MT Konten E-Learning IDB 7in1 Terintegrasi PDITT 2015 BAB I SIFAT DAN OPEASI GAYA 1.1. Capaian Pembelajaran 1.1.1. Umum 1. Mampu menggunakan teori gaya
Lebih terperinci1.1. Mekanika benda tegar : Statika : mempelajari benda dalam keadaan diam. Dinamika : mempelajari benda dalam keadaan bergerak.
BAB I. PENDAHULUAN Mekanika : Ilmu yang mempelajari dan meramalkan kondisi benda diam atau bergerak akibat pengaruh gaya yang bereaksi pada benda tersebut. Dibedakan: 1. Mekanika benda tegar (mechanics
Lebih terperinciBESARAN, SATUAN DAN VEKTOR
I BESARAN, SATUAN DAN VEKTOR Tujuan umum perkuliahan yang dicapai setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman dan kemampuan menganalisis serta mengaplikasikan konsep-konsep besaran satuan dan vektor pada
Lebih terperinciMENJUMLAH VEKTOR. No Besaran Skalar Besaran Vektor
MENJUMLAH VEKTOR Kompetensi Siswa 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong,
Lebih terperinciStandar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar A. Mengukur Besaran Fisika B. Melakukan Penjumlahan Vektor
Standar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar A. Mengukur Besaran Fisika B. Melakukan Penjumlahan ektor BESARAN dan SATUAN Pengukuran besaran-besaran Fisis Fisika
Lebih terperinciMEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN
Kumpulan Soal Latihan UN UNIT MEKANIKA Pengukuran, Besaran & Vektor 1. Besaran yang dimensinya ML -1 T -2 adalah... A. Gaya B. Tekanan C. Energi D. Momentum E. Percepatan 2. Besar tetapan Planck adalah
Lebih terperinciVEKTOR II. Tujuan Pembelajaran
Kurikulum 03 Kelas X matematika PEMINATAN VEKTOR II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami tentang pembagian vektor.. Memahami tentang
Lebih terperinciFISIKA XI SMA 3
FISIKA XI SMA 3 Magelang @iammovic Standar Kompetensi: Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar: Merumuskan hubungan antara konsep torsi,
Lebih terperinciMatematika Lanjut 1. Sistem Persamaan Linier Transformasi Linier. Matriks Invers. Ruang Vektor Matriks. Determinan. Vektor
Matematika Lanjut 1 Vektor Ruang Vektor Matriks Determinan Matriks Invers Sistem Persamaan Linier Transformasi Linier 1 Dra. D. L. Crispina Pardede, DE. Referensi [1]. Yusuf Yahya, D. Suryadi. H.S., gus
Lebih terperinciPesawat Terbang. gaya angkat. gaya berat
Sumber: www.staralliance.com Pesawat Terbang Terbayangkah kalian dengan teknologi pesawat terbang? Alat transportasi ini diciptakan dengan teknologi yang canggih. Salah satunya adalah saat merancang konstruksi
Lebih terperinciBAB I ANALISIS VEKTOR
BAB I ANALISIS VEKTOR A. Deskripsi Materi ini akan membahas tentang pengertian, sifat, operasi dan manipulasi besaran fisik scalar dan vector. Pada pembahasan materi medan elektromagnetik berikutna akan
Lebih terperinciPengantar KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK MATERI I ANALISIS VEKTOR DAN SISTEM KOORDINAT
KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK Pengantar Definisi Arsitektur MATERI I ANALISIS VEKTOR DAN SISTEM KOORDINAT Operasional Sinkronisasi Kesimpulan & Saran Muhamad Ali, MT Http://www.elektro-uny.net/ali Pengantar
Lebih terperinciSatuan dari momen gaya atau torsi ini adalah N.m yang setara dengan joule.
Gerak Translasi dan Rotasi A. Momen Gaya Momen gaya merupakan salah satu bentuk usaha dengan salah satu titik sebagai titik acuan. Misalnya anak yang bermain jungkat-jungkit, dengan titik acuan adalah
Lebih terperinci2 Mekanika Rekayasa 1
BAB 1 PENDAHULUAN S ebuah konstruksi dibuat dengan ukuran-ukuran fisik tertentu haruslah mampu menahan gaya-gaya yang bekerja dan konstruksi tersebut harus kokoh sehingga tidak hancur dan rusak. Konstruksi
Lebih terperinciSoal Latihan 2. Vektor. 1. Perhatikan gambar di bawah ini!
Soal Latihan Vektor 1. Perhatikan gambar di bawah ini! Tiga buah gaya F1, F, dan F3 memiliki arah dan besar seperti pada gambar berikut ini. Hubungan yang benar untuk ketiga gaya tersebut adalah... a.
Lebih terperinciVEKTOR YUSRON SUGIARTO
VEKTOR YUSRON SUGIARTO Jurusan Keteknikan Pertanian FTP UB 2012 2 3 B E S A R A N Skalar besaran yang hanya memiliki besar (panjang/nilai) massa, waktu, suhu, panjang, luas, volum Vektor memiliki besar
Lebih terperinci1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong berikut adalah... Jawab:
TUGAS INDIVIDU 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong berikut adalah... Jawab: 2. Panjang sebuah pensil ditunjukkan oleh nonius sebuah jangka sorong seperti gambar samping. Panjang pensil
Lebih terperinciBAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
BAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA (LKS) A. Pengertian LKS Lembar kerja siswa merupakan salah satu komponen dari perangkat pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur kemampuan serta pemahaman siswa terhadap
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Kompetensi Inti (KI) KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Negeri 1 Kayen Mata pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/1 Materi Pokok : Vektor Alokasi Waktu : 12 x 45 menit A. Kompetensi Inti (KI) KI-1: Menghayati
Lebih terperinciVEKTOR YUSRON SUGIARTO
VEKTOR YUSRON SUGIARTO Jurusan Keteknikan Pertanian FTP UB 2013 2 3 B E S A R A N Skalar besaran yang hanya memiliki besar (panjang/nilai) Vektor memiliki besar dan arah Massa Waktu Kecepatan Percepatan
Lebih terperinciA. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :
BAB VI KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Standar Kompetensi 2. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar 2.1 Menformulasikan hubungan antara konsep
Lebih terperinciBAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS
BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya-gaya pada benda 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gerak objek 3. Menentukan pasangan
Lebih terperinciOutline Vektor dan Garis Koordinat Norma Vektor Hasil Kali Titik dan Proyeksi Hasil Kali Silang. Geometri Vektor. Kusbudiono. Jurusan Matematika
Jurusan Matematika 1 Nopember 2011 1 Vektor dan Garis 2 Koordinat 3 Norma Vektor 4 Hasil Kali Titik dan Proyeksi 5 Hasil Kali Silang Definisi Vektor Definisi Jika AB dan CD ruas garis berarah, keduanya
Lebih terperinciPengukuran Besaran Fisis
Bab 1 Pengukuran Besaran Fisis Kompetensi Umum: Mahasiswa mampu melakukan pengukuran dan perhitungan serta menggambarkan besaran fisis dengan metode dan notasi ilmiah Kompetensi Khusus: 1. Mahasiswa mampu
Lebih terperinciVEKTOR. Notasi Vektor. Panjang Vektor. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor (,, ) (,, ) di atas dapat dinyatakan dengan: Matriks = Maka = =
VEKTOR Notasi Vektor (,, ) (,, ) Vektor atau Matriks Maka di atas dapat dinyatakan dengan: Kombinasi linear vektor basis maka; ( ) + ( ) + ( ) + + (,, ) Panjang Vektor Misalkan + + (,, ), maka panjang
Lebih terperinciB. Pengertian skalar dan vektor Dalam mempelajari dasar-dasar fisika, terdapat beberapa macam kuantitas kelompok besaran yaitu Vektor dan Skalar.
ANALISIS VEKTOR A. Deskripsi Materi ini akan membahas tentang pengertian, sifat, operasi dan manipulasi besaran fisik scalar dan vector. Pada pembahasan materi medan elektromagnetik berikutna akan melibatkan
Lebih terperinciMatematika Teknik Dasar-2 5 Perkalian Antar Vektor. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya
Matematika Teknik Dasar-2 5 Perkalian Antar Vektor Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya Komponen-Komponen Vektor dalam Suku-Suku Vektor Satuan Artinya, OP = a (di sepanjang
Lebih terperinciBAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG
BAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG 1. KOORDINAT CARTESIUS DALAM RUANG DIMENSI TIGA SISTEM TANGAN KANAN SISTEM TANGAN KIRI RUMUS JARAK,,,, 16 Contoh : Carilah jarak antara titik,, dan,,. Solusi :, Persamaan
Lebih terperinciPengantar Vektor. Besaran. Vektor (Mempunyai Arah) Skalar (Tidak mempunyai arah)
Pengantar Vektor Besaran Skalar (Tidak mempunyai arah) Vektor (Mempunyai Arah) Vektor Geometris Skalar (Luas, Panjang, Massa, Waktu dan lain - lain), merupakan suatu besaran yang mempunyai nilai mutlak
Lebih terperinciPenjumlahan Vektor. Edisi Kedua. Untuk SMA kelas X. (Telah disesuaikan dengan KTSP)
Penjumlahan Vektor Edisi Kedua Untuk SMA kelas X (Telah disesuaikan dengan KTSP) Lisensi Dokumen : Copyright 008 009 GuruMuda.Com Seluruh dokumen di GuruMuda.Com dapat digunakan dan disebarkan secara bebas
Lebih terperinciPengertian Momen Gaya (torsi)- momen gaya.
Pengertian Momen Gaya (torsi)- Dalam gerak rotasi, penyebab berputarnya benda merupakan momen gaya atau torsi. Momen gaya atau torsi sama dengan gaya pada gerak tranlasi. Momen gaya (torsi) adalah sebuah
Lebih terperinci