DAILY REPORT 05 August 2014

dokumen-dokumen yang mirip
WEEKLY REPORT 04 August 2014

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 06 August 2014

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 30 January 2014

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 17 September 2014

DAILY REPORT 29 January 2014

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 03 September 2014

DAILY REPORT 03 Jun 2014

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 15 August 2014

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 24 October 2013

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 05 February 2014

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 17 April 2014

DAILY REPORT 21 March 2014

DAILY REPORT 15 July 2014

DAILY REPORT 08 May 2014

DAILY REPORT 29 November 2013

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 14 May 2014

DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 28 February 2014

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. Major trend Up. CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Bn) IHSG LQ

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 22 April 2014

DAILY REPORT 31 October 2013

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

DAILY REPORT 14 November 2013

WEELY REPORT 10 February 2014

DAILY REPORT 12 Jun 2014

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 19 March 2014

DAILY REPORT. 03 October 2013

DAILY REPORT 25 October 2013

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 06 March 2014

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 25 March 2014

WEEKLY REPORT 10 March 2014

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 07 November 2013

DAILY REPORT 22 September 2015

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 11 Jun 2014

DAILY REPORT 18 Jun 2014

DAILY REPORT 15 November 2013

WEEKLY REPORT 11 April 2016

DAILY REPORT 11 September 2015

WEEKLY REPORT 26 May 2014

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

WEEKLY REPORT 18 November 2013

DAILY REPORT 12 Desember 2013

DAILY REPORT 02 November 2016

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

DAILY REPORT 23 Aug 2017

DAILY REPORT 16 May 2014

DAILY REPORT 20 February 2014

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

WEEKLY REPORT. 07 October 2013

DAILY REPORT 17 September 2015

WEEKLY REPORT 14 July 2014

DAILY REPORT 25 Februari 2016

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 31 January 2017

DAILY REPORT 17 Jun 2014

DAILY REPORT 24 November 2016

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Bn) IHSG LQ

LAPORAN November KINERJA 2014 BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 06 Oktober 2015

DAILY REPORT 22 Maret 2016

DAILY REPORT 06 Sep 2017

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 18 Maret 2016

WEEKLY REPORT 18 May 2015

DAILY REPORT 06 Agustus 2015

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 06 March 2017

DAILY REPORT 24 Februari 2015

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 15 September 2015

WEEKLY REPORT 12 May 2014

DAILY REPORT 01 November 2013

DAILY REPORT 31 August 2016

GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017

DAILY REPORT 29 Maret 2016

DAILY REPORT 22 Januari 2016

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. Major trend Down

Transkripsi:

DAILY REPORT 0 NEWS HEADLINES PSAB bagikan saham bonus rasio 1:6 Produksi batubara ADRO capai 13,84 juta ton pada kuartal II-2014 Grup INDY siapkan USD 330 juta untuk proyek lapangan gas BIPI kembali perpanjang CSPA dengan Goldwater Pendapatan dan laba bersih HRUM turun di 1H14 BUMI perpanjang jatuh tempo obligasi BUMI raih laba US$130,09 juta per Juni 2014 Pendapatan BRMS turun di 1H14 SUGI bukukan laba US$1,73 juta di 1H14 GTBO membukukan rugi bersih US$646,88 ribu CNKO laba bersih 1H2014 turun jadi Rp9,05 miliar Laba bersih TAXI naik 30,54% YoY di 1H14 Pendapatan SMCB naik 10% YoY di 1H14 Penjualan IPOL turun menjadi US$113,61 juta di 1H14 SSMS bukukan kenaikan laba 1H14 jadi Rp391,20 miliar HOTL pendapatan 1H2014 turun menjadi Rp51,61 miliar MICE laba bersih 1H2014 turun jadi Rp12,77 miliar KAEF didorong beli saham Phapros FREN bukukan rugi bersih 1H14 Rp625 miliar dan siap turunkan utang WIKA siap terbitkan MTN Rp 600 miliar VIVA kaji obligasi Rp 1,2 triliun SSIA alami penurunan laba di 1H14 Laba bersih SRTG meningkat 242,13% ABDA bukukan premi 1H14 Rp726,9 miliar BCIC raih laba Rp45.9 miliar di 1H14 JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Sinyal leading indicator untuk IHSG terkonfirmasikan pola kosolidasi. Seperti Support tercermin Level dari indikator 5073/5028/5005 MACD dan Stochastic, IHSG dalam fase bearish. Resistance Namun, Level dari lagging 5142/5165/5211 indicator indeks tengah menguji MA20 yang menjadi tahan solid sepanjang bulan Juli ini. Jika berhasil bertahan Major Trend Up di atas MA20, bisa menjadi sinyalemen up reversal bagi IHSG... Minor Trend Up JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 5119.245 +30.443 6000 8471.137 LQ-45 878.079 +9.782 1814 6649.363 MARKET REVIEW IHSG ditutup naik sebesar 30,44 poin (0,60%) dari 5.088,80 menjadi 5.119,25 dipengaruhi oleh sentimen domestik dan global. BPS mencatat tingkat inflasi pada bulan Juli 2014 sebesar 0,93% MoM, 2,94% YTD dan 4,53% YoY. Kendati demikian, angka inflasi tersebut tergolong rendah, dimana pada bulan tersebut ada momentum puasa dan lebaran. Sementara itu, ekspor Indonesia selama Juni 2014 mencapai US$15,42 miliar atau naik 4% MoM dan 4,45% YoY. Adapun nilai impor Indonesia Juni 2014 mencapai US$15,72 miliar atau naik 6,44% MoM dan 0,54% YoY. Dengan demikian, nilai neraca perdagangan Indonesia untuk Juni 2014 membukukan defisit sebesar US$0,30 miliar. Dari Jepang, Bank of Japan (BoJ) dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan kebijakan dua hari di akhir pekan ini. Pertemuan BoJ diperkirakan tidak untuk memunculkan perubahan dalam kebijakan, namun para pembuat kebijakan kemungkinan akan memaparkan strategi untuk perekonomian Jepang di tahun 2015. Indeks Nikkei 225 turun sebesar 48,61 poin (0,31%) dari 15.523,11 menuju 15.474,50. Indeks Hang Seng naik sebesar 67,65 poin (0,28%) dari 24.532,43 menjadi 24.600,08 sedangkan indeks Shanghai Composite turun sebesar 38,03 poin (1,74%) dari 2.185,30 menjadi 2.223,33. Dari Eropa, Bank sentral Portugal mengambil alih Banco Espirito Santo SA dengan mengucurkan dana talangan (bailout) senilai 4,9 miliar euro (US$6,6 miliar). Bank of Portugal's Resolution Fund akan memindahkan operasional deposit dan sebagian besar aset Banco Espirito Santo ke perusahaan baru, Novo Banco, yang dimiliki langsung bank sentral tersebut. Dana talangan tersebut akan membiayai penyelamatan Banco Espirito dengan pinjaman obligasi yang akan dibayar ulang oleh Novo Banco. Gubernur Bank Portugal mengatakan tengah berusaha untuk mencari investor swasta sebagai penyuntik dana tunai, sementara dana talangan pemerintah hanya akan menjadi pilihan terakhir. Saat ini pemerintah Portugal hanya memiliki dana tunai sekitar 6,4 miliar euro yang merupakan sisa dari dana talangan yang dikucurkan Uni Eropa pada 2011. Sementara itu, pasar masih mengamati perkembangan ekonomi AS menyusul data mengecewakan Non-Farm Payrolls yang dirilis pekan lalu. Hal ini dapat berpengaruh kepada keputusan yang akan diambil the Fed mengenai percepatan pengurangan stimulus AS. Adapun, bursa Eropa tentatif bergerak mixed. MARKET VIEW Data inflasi bulan Juli yang dirilis Senin kemarin tergolong kondusif, namun potensi untuk melaju ke angka 5% tahun ini masih terbuka. Pasalnya, pemerintah belum menaikan harga bahan bakar (BBM) subsidi. Inflasi Juli tercatat sebesar 0,93% yoy dibandingkan bulan sebelumnya, dihitung periode tahun kalender (Januari-Juli) 2014, inflasi Juli sebesar 2,94% dan tingkat inflasi tahunan (Juli 2014 terhadap Juli 2013) sebesar 4,53%. Mengacu pada data inflasi Juli tersebut Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih akan mempertahankan program pengetatan moneternya yang bertujuan untuk menyeimbangkan defisit neraca dan nilai tukar Rupiah. Kenaikan inflasi bulan Juli tidak akan otomatis berdampak pada penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia. Sementara itu, untuk data transaksi perdagangan bulan Juni 2014. Nilai ekspor tercatat sebesar USD15.42 miliar atau meningkat sebesar 4% dibandingkan laporan bulan Mei. Sementara jika dibandingkan dengan bulan Juni 2013, ekspor naik sebesar 4.45%. Nilai ekspor periode Januari-Juni 2014 mencapai USD88.83 miliar atau turun 2.46% dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Impor bulan Juni 2014 tercatat senilai USD 15.72 miliar atau naik 6.44% dibandingkan bulan Mei 2014. Jika dibandingkan dengan Juni 2013, impor tercatat naik sebesar 0.54%. Mengacu pada keseimbangan ekspor-impor Juni 2014, maka neraca perdagangan mengalami defisit USD 300 juta. Sentimen data makro ekonomi tersebut mendapat respon pasar pada perdagangan Selasa kemarin. Namun, dampak dari data tersebut berkurang pada perdagangan hari ini. Dan pasar akan menyikapi sentimen teranyar yang keluar pada hari ini, mengenai rilis data GDP Indonesia kuartal kedua 2014. Hasil survey Bloomberg diperkiraan GDP tahunan Indonesia kuartal kedua 2014 mengalami penurunan menjadi 5.20% dibandingkan pertumbuhan pada kuartal pertama 2014 sebesar 5.21%. Namun, jika pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut di atas dari ekpektasi pasar diperkirakan bisa menjadi positif bagi IHSG, sebaliknya jika pertumbuhan lebih rendah dari ekpektasi pasar menjadi sinyalemen negatif ke pasar. Dari eksternal, pelaku pasar global akan menyiasasti langkah dari pemerintah Portugal yang akan mengeluarkan dana mencapai 4.9 miliar euro untuk menyelamatkan bank terbesarnya. Tentunya ini kembali menguji ketahanan zona euro terhadap krisis perbankan yang hanya beberapa bulan setelah negara tersebut berhasil keluar dari bailout internasional.

Adaro Energy (ADRO) pada kuartal II-2014 telah memproduksi batubara sebanyak 13,84 juta ton atau meningkat 3% dibandingkan periode sama tahun lalu 13,52 juta ton. Perseroan menargetkan produksi sebesar 54-56 juta ton untuk tahun 2014. Perseroan dapat menjual 14,47 juta ton atau naik 4% dari tahun sebelumnya. Pada kuartal ini, tambang batubara Balangan mulai beroperasi secara komersial dengan menjual 53.274 ton ke pelanggan di Thailand, sementara produksinya mencapai 77.335 ton. Tripatra Engineers & Contractors Indonesia, anak usaha Indika Energy (INDY), menyiapkan dana sebesar USD 330 juta untuk mengembangkan kompleks Jangkrik, sebuah proyek lapangan gas di lepas pantai Selat Makassar. Dana tersebut sekitar 30% dari total nilai pengembangan yang mencapai USD 1,1 miliar. Proyek tersebut berdurasi selama 36 bulan. Benakat Integra (BIPI) kembali memperpanjang jangka waktu perjanjian jual beli saham bersyarat (CSPA) dengan Goldwater Indonesia Inc. Perpanjangan dilakukan hingga 2 September 2014. Perpanjangan jangka waktu bertujuan untuk melengkapi syarat-syarat transaksi tersebut. Tahun lalu, perseroan berjanji untuk menjual dan mengalihkan seluruh saham perseroan di Benakat Oil dan Indelberg Indonesia senilai USD 78,5 juta kepada Goldwater. Harum Energy (HRUM) meraih pendapatan sebesar Rp262,4 miliar di 1H14, turun dari Rp465,6 miliar pada periode yang sama tahun 2013. Beban pokok penjualan turun menjadi Rp209,3 miliar dari Rp374,07 miliar sehingga laba kotor turun menjadi Rp53,1 miliar dari Rp90,9 miliar. Laba bersih perseroan turun menjadi Rp19,9 miliar di 1H14 dari Rp26,1 miliar di 1H13. Bumi Resources (BUMI) meraih laba sebesar US$130,09 juta hingga periode Juni 2014, dibandingkan rugi sebesar US$269,73 juta di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan per Juni 2014 turun menjadi US$1,58 miliar, dibandingkan pendapatan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar US$1,86 miliar. Bumi Resources (BUMI) tidak memiliki dana yang cukup untuk membayar kewajibannya senilai US$ 1 miliar lebih dalam 18 bulan ke depan. Menurut Moody's Investors Service, kondisi itu menyebabkan BUMI menjadi salah satu perusahaan tambang paling berisiko dari empat perusahaan tambang besar di Indonesia. Menurut catatan Moody's, keuangan BUMI sangat terbatas. Kondisi ini diperburuk dengan adanya obligasi konversi senilai US$ 375 juta yang jatuh tempo hari ini (5/8) dan pembayaran semester pertama pinjaman senilai US$ 150 juta kepada China Development Bank Corp yang jatuh tempo besok lusa (6/8). BUMI tidak memiliki kapasitas internal untuk membiayai sejumlah utangnya yang akan segera jatuh tempo. Bumi Resources (BUMI) terus bernegosiasi dengan pemegang obligasi senilai US$375 juta untuk memperpanjang jatuh tempo dari semula tanggal 5 Agustus 2014 menjadi secepatnya April 2018. Perseroan memiliki tenggat waktu untuk mencapai kesepakatan mengenai ketentuan dan persyaratan baru atas obligasi konversi tersebut hingga 12 Agustus 2014, sedangkan pembayaran pokok akan dilakukan paling cepat pada April 2018. Tingkat suku bunga diharapkan dapat dikurangi hingga 7% per tahun. Bumi Resources Minerals (BRMS) hingga Juni 2014 mengalami penurunan pendapatan menjadi US$9,04 juta dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar US$10,31 juta. Beban usaha turun jadi US$3,68 juta dari tahun sebelumnya sebesar US$5,62 juta dan laba usaha naik jadi US$5,36 juta dari laba usaha tahun sebelumnya sebesar US$4,69 juta. Beban lain-lain naik jadi US$99,21 juta dari tahun sebelumnya sebesar US$42,18 juta. BRMS mencatat rugi neto sebesar US$82,14 juta di 1H14, naik dari tahun sebelumnya sebesar US$38,76 juta. Exploitasi Energi (CNKO) mencatatkan penurunan pendapatan usaha hingga Juni 2014 menjadi Rp735,34 miliar dari pendapatan usaha setahun sebelumnya yang sebesar Rp873,17 miliar. Selain itu, perseroan membukukan penurunan laba bersih semester I 2014 menjadi Rp9,05 miliar dari laba bersih setahun sebelumnya yang sebesar Rp33,08 miliar. Sugih Energy (SUGI) mencatat laba bersih sebesar US$1,73 juta di 1H14, dari sebelumnya rugi US$4,09 juta di periode yang sama tahun lalu. Pendapatan usaha perseroan turun menjadi US$2,04 juta dari sebelumnya Rp4.75 juta di semester pertama tahun lalu. Laba bersih SUGI ditopang oleh pencapaian perseroan dalam menekan beban pokok pendapatan dari sebelumnya US$4,39 juta di semester pertama tahun lalu menjadi US$103.301. Selain itu, beban usaha perseroan juga turun dari US$1,75 juta di 1H13 menjadi US$1,24 juta di 1H14. J Resources (PSAB) berencana membagikan saham bonus dengan rasio 1:6 sebesar Rp 453,6 miliar yang berasal dari kapitalisasi agio saham per 31 Desember 2013. Dengan demikian setiap pemegang saham yang memiliki 1 saham lama dengan akan memperoleh 6 saham bonus. Garda Tujuh Buana (GTBO) membukukan penjualan sebesar US$20,06 juta hingga Juni 2014 naik tajam dibandingkan penjualan periode sama tahun sebelumnya yang US$8,64 juta. Dari bottom line, perseroan mencatatkan rugi bersih mencapai US$646,88 ribu dari laba berish tahun sebelumnya US$783,11 ribu. Sawit Sumbermas (SSMS) membukukan kenaikan penjualan menjadi Rp1,12 triliun hingga Juni 2014 dari penjualan di periode sama tahun sebelumnya yang Rp891,66 miliar. Perseroan mencatatkan kenaikan laba tahun berjalan menjadi Rp391,20 miliar dari laba tahun berjalan sebelumnya Rp223,97 miliar. Wijaya Karya (WIKA) berencana menerbitkan surat utang berjangka menengah (MTN) sebesar Rp 500-600 miliar pada semester II-2014. Dana hasil emisi surat utang tersebut dialokasikan untuk membiayai ekspansi dan investasi dalam jangka panjang. Perseroan siap berinvestasi hingga sebesar Rp 10 triliun dalam beberapa tahun mendatang. Terkait penerbitan saham baru, WIKA menargetkan perolehan dana sebesar Rp 3 triliun dengan melepas sekitar 10,15% saham. Rights issue tersebut kemungkinan direalisasikan pada semester II-2015. Kementerian BUMN akan mendorong Kimia Farma (KAEF) untuk membeli saham Phapros. Pembelian saham dapat dilakukan melalui IPO Phapros pada awal 2015. Selain melalui IPO, KAEF dapat membeli saham Phapros lewat mekanisme private placement. Kebijakan pembelian saham tersebut merupakan langkah strategis untuk membangun sinergi dan membentuk induk (holding) BUMN bidang farmasi. Setelah tiga tahun mencatatkan kerugian EBITDA, akhirnya pada semester I/2014, Smartfren Telecom (FREN) dapat membukukan EBITDA positif. Perseroan mencatatkan EBITDA per Juni 2014 sebesar Rp47,9 miliar dan akan trus menjaga posisi EBITDA yang positif ini hingga akhir 2014. Untuk itu perseroan harus menjaga pendapatan dan beban operasional. Perseroan berencana meningkatkan pendapatan pada 2014 sebesar 50% menjadi Rp3,65 triliun dari tahun lalu sebesar Rp2,43 triliun. Sepanjang 6 bulan pertama tahun ini, perseroan meraih pendapatan Rp1,43 triliun naik 26,54% YoY. Pendapatan data berkontribusi paling signifikan yakni Rp 1,13 triliun. Sementara itu, rugi bersih perseroan menjadi Rp 652 miliar, dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 830,8 miliar. Smartfren Telecom (FREN) berencana menurunkan utang jatuh temponya pada semester II-2014 sekitar USD 30-40 juta atau setara Rp 345-460 miliar. Pelunasan utang dari China Development Bank (CDB) tersebut akan mengandalkan kas internal atau penerbitan obligasi wajib konversi (OWK) II seri baru. Visi Media Asia (VIVA) menjajaki penerbitan surat utang berkisar USD 105 juta atau Rp 1,2 triliun. Dana ini rencananya akan digunakan untuk membiayai percepatan pelunasan utang. Perseroan memiliki utang

senilai USD 220 juta kepada Credit Suisse. VIVA berkeinginan menerbitan surat utang berdenominasi Rupiah untuk menggantikan utang Dollar Amerika tersebut. Guna menyelesaikan sisa utang kepada Credit Suisse, perseroan juga berkeinginan untuk menjual 10% saham Intermedia Capital (MDIA). Nilai pelepasan saham MDIA diperkirakan USD 105 juta. Matahari Department Store (LPPF) per Juni 2014 membukukan pendapatan bersih Rp2,08 triliun atau meningkat 21,45% dari pendapatan bersih perseroan di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,74 triliun. Kontribusi pendapatan perseroan hingga Juni 2014 berasal dari penjualan eceran yang tercatat sebesar Rp2,08 triliun, penjualan konsinyasi sebesar Rp1,22 triliun, dan pendapatan jasa sebesar Rp24,40 miliar. Laba bersih perseroan di akhir Juni 2014 juga ikut mengalami peningkatan hingga 36,53%, yakni dari sebelumnya Rp264,94 miliar di akhir Juni 2013 menjadi Rp361,72 miliar. Express Transindo Utama (TAXI) mencatat laba bersih sebesar Rp79,10 miliar pada 1H14 atau meningkat 30,54% dari pencapaian laba bersih di 1H13 yakni senilai Rp60,59 miliar. Kenaikan laba bersih ditopang oleh pertumbuhan pendapatan perseroan di semester I tahun 2014 menjadi Rp408,98 miliar atau meningkat 23,41% YoY. Express Transindo Utama (TAXI) berencana untuk menambah 150 unit bus pariwisata dan 300 unit tambahan untuk taksi premium pada semester II-2014. Perseroan menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 20% di akhir tahun ini. Holcim Indonesia (SMCB) mencatat peningkatan pendapatan hampir 10% selama enam bulan pertama tahun 2014 menjadi Rp 4,93 triliun dari pencapaian sebelumnya Rp 4,48 triliun pada periode yang sama tahun 2013. Pendapatan tersebut ditopang oleh peningkatan volume penjualan 3 persen di pasar domestik dan peningkatan harga jual. Peningkatan kapasitas produksi dari pabrik baru di Tuban yang beroperasi pada Juni lalu, menjadi modal bagi Holcim Indonesia untuk mendorong pertumbuhan pendapatan dari penjualan sampai akhir tahun ini. Indopoly Swakarsa (IPOL) hingga Juni 2014 mengalami penurunan penjualan menjadi US$113,61 juta dibandingkan dengan penjualan pada periode sama tahun sebelumnya sebesar US$116,78 juta. Beban pokok turun menjadi US$94,58 juta dari beban pokok tahun sebelumnya sebesar US$96,65 juta dan laba kotor turun menjadi US$19,02 juta dari laba kotor tahun sebelumnya sebesar US$20,12 juta. Laba periode berjalan turun menjadi US$2,14 juta dari laba periode berjalan tahun sebelumnya US$3,53 juta. Multi Indocitra (MICE) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp239,53 miliar hingga periode Juni 2014 turun dibandingkan penjualan bersih periode sama tahun sebelumnya yang Rp279,59 miliar. Pada semester pertama 2014, perseroan mencatatkan penurunan laba bersih menjadi Rp12,77 miliar dari Rp20,14 miliar periode sama tahun sebelumnya. Surya Semesta Internusa (SSIA) meraih laba semester I 2014 sebesar Rp241,21 miliar, turun jika dibandingkan dengan laba tahun sebelumnya sebesar Rp399,67 miliar. Pendapatan usaha turun menjadi Rp2,18 triliun dari pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp2,35 triliun. Laba perseroan tertekan oleh beban umum yang naik menjadi Rp208,89 miliar dari Rp166,73 miliar serta beban lainnya yang naik menjadi Rp55,81 miliar dari Rp2,66 miliar. Saraswati Griya Lestari (HOTL) mencatatkan penurunan pendapatan hingga Juni 2014 menjadi Rp51,61 miliar dibandingkan pendapatan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp83,66 miliar. Penurunan pendapatan tersebut menyebabkan laba usaha turun menjadi Rp2,24 miliar dari laba usaha setahun sebelumnya Rp15,93 miliar. Saratoga Investama (SRTG) mencetak laba bersih Rp541,51 miliar pada semester I/2014, meningkat 242,13% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp158,27 miliar. Pertumbuhan laba bersih ini terutama didorong oleh laba yang dhasilkan oleh sejumlah perusahaan investasi SRTG serta peningkatan produksi dari bisnis kilang minyak. Perseroan akan terus membuka peluang investasi baru dan mendorong perusahaan investasi di bawah SRTG untuk semakin berkembang agar dapat meningkatkan nilai perusahaannya. Di samping itu, perseroan juga mencatatkan pertumbuhan laba yang signifikan yakni sebesar 165,29% dari Rp1,16 triliun pada 1H13 menjadi Rp3,09 triliun pada 1H14. Perseroan juga memperoleh bagian neto atas laba entitas asosisasi sebesar Rp501,4 miliar pada semester I/2014, naik 71,65% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp292,12 miliar. Asuransi Bina Dana Artha (ABDA) pada semester I/2014 membukukan premi bruto senilai Rp726,9 miliar atau tumbuh 12% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp644,39 miliar. Pertumbuhan premi tersebut mendorong kenaikan laba bersih menjadi Rp94,74 miliar dari Rp91 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Hingga akhir tahun perseroan menargetkan pertumbuhan premi dan laba sekitar 15%- 20%. Hasil investasi perseroan juga tercatat mengalami kenaikan menjadi Rp52,72 miliar dari sebelumnya Rp33,81 miliar. Wahana Ottomitra Multiartha (WOMF) sepanjang semester I/2014 menyalurkan pembiayaan senilai Rp2,7 triliun. Hingga akhir tahun ini, perseroan menargetkan total pembiayaan mencapai Rp6 triliun. Dari jumlah pembiayaan yang disalurkan sepanjang semester pertam tahun ini, kontribsi refinancing mobil masih terbilang kecil. Sementara pembiayaan motor mencapai angka 200 unit dengan sepeda motor merek Honda yang masih mendominasi pembiayaan. Untuk pembiayaan sepeda motor, WOMF memprediksi akan menembus angka 7,7 juta unit dari tahun lalu sebesar 7,7 juta unit. Radana Bhaskara Finance (HDFA) memperoleh pinjaman sebesar Rp 100 miliar dari Bank Kalsel. Dana itu rencananya digunakan untuk membiayai bisnis kendaraan bermotor perseroan. Pinjaman tersebut bertenor 36 bulan terhitung sejak penarikan pinjaman. HDFA menargetkan pembiayaan kendaraan bermotor sebesar Rp 1,64 triliun tahun ini, meningkat 29% dibandingkan tahun lalu senilai Rp 1,27 triliun. Rencana MNC Kapital Indonesia (BCAP) untuk meningkatkan kepemilikan sahamnya dalam Bank ICB Bumiputera (BABP) akhirnya terlaksana. Pada Maret 2014, BCAP memiliki 25% saham BABP dan 4 bulan kemudian meningkat menjadi 39,75%. Transaksi pembelian 1,73 miliar saham dilakukan pada 25 Juli 2014 dengan harga pembelian Rp160 saham sehingga total transaksi sekitar Rp276,8 miliar. Bank Mutiara (BCIC) hingga Juni 2014 meraih laba sebesar Rp45,92 miliar dari rugi sebesar Rp611,57 miliar periode sama setahun sebelumnya. Pendapatan bunga per Juni 2014 turun tipis menjadi Rp615,60 miliar dari pendapatan bunga setahun sebelumnya sebesar Rp619,52 miliar, sedangkan jumlah pendapatan operasional lainnya per Juni 2014 naik menjadi Rp112,36 miliar dari pendapatan operasional setahun sebelumnya sebesar Rp37,65 miliar. Jumlah beban operasional per Juni 2014 turun menjadi Rp106,68 miliar dari jumlah beban operasional setahun sebelumnya yang sebesar Rp778,04 miliar. Bank Tabungan Negara (BBTN) menargetkan pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sekitar 17% hingga 18% pada tahun 2014, lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Beberapa faktor penyebab penurunan target pertumbuhan KPR perseroan, yakni masalah kondisi likuiditas, kondisi ekonomi global, dan kondisi politik. Bank Central Asia (BBCA) menyatakan siap untuk mengembangkan BCA Life, anak usahanya yang bergerak di bidang asuransi jiwa. BCA Life telah mendapatkan izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan diperkirakan akan memulai kegiatan operasionalnya pada 3Q14. BBCA telah menyiapkan modal awal sebesar Rp100 miliar hingga Rp200 miliar untuk kegiatan operasional BCA Life.

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 98,36 0,07 TLKM (US) 47 13.687 482 Natural Gas (US$)/mmBtu 3,84 0,00 ANTM (GR) 0,08 1.073-47 Gold (US$)/Ounce 1288,64 0,34 Nickel (US$)/MT 18500,00 95,00 Tin (US$)/MT 22400,00-50,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 68,10 1,05 Coal (RB) (US$)/MT* 71,81 0,62 CPO (ROTH) (US$)/MT 810,00-2,50 CPO (MYR)/MT 2349,00 3,50 Rubber (MYR/Kg) 665,50-2,00 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 728,61-4,89 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 16569,28 0,46-0,04 14,63 13,54 2,75 2,54 4.797,8 USA NASDAQ COMPOSITE 4383,89 0,72 4,96 21,14 17,67 3,36 3,03 6.905,2 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6677,52-0,02-1,06 13,98 12,86 1,85 1,75 1.357,2 CHINA SHANGHAI SE A SH 2328,02 1,74 5,13 8,76 7,76 1,21 1,09 2.590,9 CHINA SHENZHEN SE A SH 1215,52 1,40 10,12 20,31 16,11 2,46 2,16 1.559,7 HONG KONG HANG SENG INDEX 24600,08 0,28 5,55 11,42 10,49 1,37 1,27 1.898,9 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5119,25 0,60 19,77 16,53 14,10 2,91 2,58 406,9 JAPAN NIKKEI 225 15474,50-0,31-5,01 17,48 15,60 1,50 1,41 2.869,2 MALAYSIA KLCI 1875,80 0,67 0,47 16,70 15,38 2,18 2,03 332,1 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3318,40-0,78 4,77 14,63 13,43 1,34 1,27 434,0 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 11.761,00-42,00 1000 IDR/ USD 0,09 0,0003 EUR/IDR 15.785,03-5,19 EUR / USD 1,34-0,0001 JPY/IDR 114,68 0,06 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 9.436,73 6,01 SGD / USD 0,80-0,0001 AUD/IDR 10.973,37 13,66 AUD / USD 0,93-0,0004 GBP/IDR 19.835,51 45,97 GBP / USD 1,69 0,0003 CNY/IDR 1.903,27 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000 MYR/IDR 3.677,61 3,11 MYR / USD 0,31 0,0004 KRW/IDR 11,41 0,03 100 KRW / USD 0,10 0,0002 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.80 BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.50 ECB Rate (%) Euro 0.15 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15 PBOC Rate (%) China 6.00 SHIBOR (RENMINBI) China 4.11

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Jul'14 Jun'14 Description Rate (%) Inflation YTD % 2.94 1.99 SBI (9M) 7,09418 Inflation YOY % 4.53 6.70 SBIS (9M) 7,09418 Inflation MOM % 0.93 0.43 Foreign Reserve (US$) 107.68 107.68 GDP (IDR Tn) 2,401,247.50 2,401,247.50 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 05 Aug* Indonesia GDP YoY Turun menjadi 5.20% dari 5.21% 05 Aug* Indonesia GDP QoQ Naik menjadi 2.63% dari 0.95% 05 Aug* US Factory Orders Naik menjadi 0.6% dari -0.5% 06 Aug* US Trade Balance Defisit naik menjadi $44.9 bn dari $44.4 Bn 07 Aug* Indonesia Foreign reserves -- 07 Aug* Indonesia Net Foreign Assets -- 07 Aug* US Initial Jobless Claims Naik menjadi 304 ribu dari 302 ribu 07 Aug* US Continuing Claims Turun menjadi 2500 ribu dari 2539 ribu 08 Aug* US Consumer Credit Turun menjadi $18.65 Bn dari $19.60 Bn 08 Aug* US Unit Labor Costs Turun menjadi 1.2% dari 5.7% 08 Aug* US Wholesale Inventories MoM Naik menjadi 0.7% dari 0.5% 08 Aug* US Wholesale Trade Sales MoM Naik menjadi 0.8% dari 0.7% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt ASII IJ 7900 2.27 7.63 BBRI IJ 10975-2.01-5.92 UNVR IJ 31475 2.36 5.96 KLBF IJ 1655-4.34-3.79 PGAS IJ 6100 3.39 5.22 INTP IJ 24350-2.40-2.38 TLKM IJ 2690 1.51 4.34 IIKP IJ 1400-22.22-1.45 UNTR IJ 23900 4.37 4.02 INVS IJ 1420-5.96-0.97 EXCL IJ 5775 6.94 3.45 BMTR IJ 1865-2.86-0.84 BBCA IJ 11725 1.08 3.29 AALI IJ 26250-1.69-0.76 TBIG IJ 8900 7.23 3.10 PWON IJ 401-3.37-0.73 SCMA IJ 3980 4.74 2.84 ANTM IJ 1220-3.94-0.51 MNCN IJ 2780 6.31 2.52 ACES IJ 900-2.70-0.46 UPCOMING IPO'S Company Business IPO (IDR) Issued Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment PANR 8.18 Cash Dividend 04 Aug-14 05 Aug-14 07 Aug-14 21 Aug-14 ETWA 1.62 Cash Dividend 04 Aug-14 05 Aug-14 07 Aug-14 21 Aug-14 DPNS 0 Cash Dividend 04 Aug-14 05 Aug-14 07 Aug-14 21 Aug-14 MDRN 2.00 Cash Dividend 04 Aug-14 05 Aug-14 07 Aug-14 21 Aug-14 GEMA 7.00 Cash Dividend 04 Aug-14 05 Aug-14 07 Aug-14 21 Aug-14 DART 28.00 Cash Dividend 06 Aug-14 07 Aug-14 11 Aug-14 25 Aug-14 GGRM 800 Cash Dividend 06 Aug-14 07 Aug-14 11 Aug-14 25 Aug-14 LION 400 Cash Dividend 06 Aug-14 07 Aug-14 11 Aug-14 25 Aug-14 LMSH 200 Cash Dividend 06 Aug-14 07 Aug-14 11 Aug-14 25 Aug-14 AMRT 4.25 Cash Dividend 07 Aug-14 08 Aug-14 12 Aug-14 26 Aug-14 SMAR 5.00 Cash Dividend 08 Aug-14 11 Aug-14 13 Aug-14 27 Aug-14 PANS 115.00 Cash Dividend 11 Aug-14 12 Aug-14 14 Aug-14 27 Aug-14 DGIK 2.50 Cash Dividend 12 Aug-14 13 Aug-14 15 Aug-14 22 Aug-14 RUIS 7.50 Cash Dividend 12 Aug-14 13 Aug-14 15 Aug-14 29 Aug-14 KIAS 1.51 Cash Dividend 12 Aug-14 13 Aug-14 15 Aug-14 29 Aug-14 PUDP 12.00 Cash Dividend 14 Aug-14 15 Aug-14 19 Aug-14 29 Aug-14 IPOL 1.00 Cash Dividend 15 Aug-14 18 Aug-14 20 Aug-14 03 Sep-14 IKBI 0 Cash Dividend 18 Aug-14 19 Aug-14 21 Aug-14 04 Sep-14 SCMA 51.00 Cash Dividend 18 Aug-14 19 Aug-14 21 Aug-14 05 Sep-14 RDTX 105.00 Cash Dividend 22 Aug-14 25 Aug-14 27 Aug-14 10 Sep-14 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period BABP Rights Issue 15:22 100 27-Jun-14 30-Jun-14 04 Jul 21 Aug 14 BCAP Rights Issue 25:33 900 27-Jun-14 30-Jun-14 04 Jul 21 Aug 14 BUMI Rights Issue 20:31 250 07-Jul-14 08-Jul-14 15 Jul 01 Sep 14 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda SAFE RUPST 08-Aug-14 CMNP RUPSLB 13-Aug-14 SIMA RUPSLB 18-Aug-14 FPNI RUPSLB 26-Aug-14 PSKT RUPSLB 26-Aug-14 PSAB RUPSLB 29-Aug-14 PNBN RUPSLB 01-Sep-14 HEXA RUPSLB 02-Sep-14

ASII S1 7650 R1 8000 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 7300 R2 8350 7900 ASII - Daily 04/08/2014 Open 7700, Hi 7900, Lo 7550, Close 7900 (2.3%) Auto Trading System(0.19,39) = 7,955.00, Fractal Up = 7,900, Fractal Down = 7,450, MA(Close,5) = 7,745.00, MA1(Close,8) = 7,712.50, MA2(Close 8,400 64,681,200 7,955 7,914.17 8,000 7,900 7,900 7,745 7,712.5 7,600 7,661.67 7,450 7,255.83 7,200 6,800 6,400 Trading range Rp7850-Rp8350 Entry Rp7900, take Profit Rp8350 Stochastics 49.66 Positif MACD 37.5 Positif True Strength Index (TSI) 51.4 Positif Bollinger Band (Mid) 7585 Positif MA5 7745 Positif ASII - Stochastic %D(5,3,3) = 48.77, Stochastic %K = 60.26, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 9 80 7 60.2564 60.2564 5 48.7749 48.7749 1 ASII - MACD (6,9) = 37.45, Signal() = 31.73 1 37.4507 31.7274 - ASII - TSI(3,5,3) = 51.45 51.4517 41.457 0000 - - - INDF S1 7050 R1 7250 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 6800 R2 7500 7175 Trading range Rp7150-Rp7500 Entry Rp7175, take Profit Rp7475 Stochastics 69.85 Positif MACD 21.6 Positif True Strength Index (TSI) 33.5 Positif Bollinger Band (Mid) 6976 Positif MA5 7075 Positif INDF - Daily 04/08/2014 Open 6950, Hi 7175, Lo 6950, Close 7175 (1.4%) Auto Trading System(0.19,39) = 6,910.63, Fractal Up = 7,150, Fractal Down = 6,900, MA(Clos e,5) = 7,075.00, MA1(Close,8) = 7,059.38, 7,800 7,600 7,400 9,912,900 7,237.72 7,175 7,200 7,150 7,075 7,059.38 7,000 7,041.67 6,910.63 6,900 6,800 6,714.78 6,600 91.0714 INDF - Stochastic %D(5,3,3) = 81.55, Stochastic %K = 91.07, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 91.0714 10 9 81.5476 81.5476 7 80 5 1 INDF - MACD (6,9) = 21.55, Signal() = 18.01 21.5501 18.0065 - - - INDF - TSI(3,5,3) = 33.45 33.4463 22.8422 0000 - - -

PGAS S1 5850 R1 6250 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 5450 R2 6650 6100 Trading range Rp6050-Rp6350 Entry Rp6100, take Profit Rp6350 Stochastics 88.20 Positif MACD 43.1 Positif True Strength Index (TSI) 23.4 Positif Bollinger Band (Mid) 5759 Positif MA5 6035 Positif 23,355,200 PGAS - Daily 04/08/2014 Open 5775, Hi 6100, Lo 5700, Close 6100 (3.4%) Auto Trading System(0.19,39) = 5,606.00, Fractal Up = 6,125.00, Fractal Down = 5,725.00, MA(Close,5) = 6,035.00, MA1(Close,8) = 5,996.886,400 6,211.87 6,125 6,100 6,035 6,000 5,996.88 5,846.67 5,725 5,600 5,606 5,305.63 5,200 4,800 4,400 80 PGAS - Stochastic %D(5,3,3) = 74.35, Stochastic %K = 68.87, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 9 74.3464 74.3464 7 68.8726 68.8726 5 1 PGAS - MACD (6,9) = 43.14, Signal() = 46.63 46.6299 43.1367 - - PGAS - TSI(3,5,3) = 23.44 35.6673 23.4448 0000 - - - SMGR S1 16450 R1 16900 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 15950 R2 17400 16725 Trading range Rp16675-Rp17375 Entry Rp16725, take Profit Rp17375 Stochastics 74.12 Positif MACD 43.7 Positif True Strength Index (TSI) -3.1 Positif Bollinger Band (Mid) 16259 Positif MA5 16690 Positif SMGR - Daily 04/08/2014 Open 16575, Hi 16825, Lo 16350, Close 16725 (0.9%) Auto Trading System(0.19,39) = 15,829.72, Fractal Up = 17,150, Fractal Down = 15,925.00, MA(Close,5) = 16,690, MA1(Close,8) = 18,000 14,370,200 17,707.7 17,400 17,150 16,725 16,709.4 16,800 16,690 16,653.3 16,200 15,925 15,829.7 15,600 15,000 14,809.8 14,400 13,800 SMGR - Stochastic %D(5,3,3) = 62.36, Stochastic %K = 59.18, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 80 9 62.3583 7 62.3583 59.1837 5 59.1837 1 SMGR - MACD (6,9) = 43.66, Signal() = 59.67 2 1 1 59.6668 43.6572 - -1-1 SMGR - TSI(3,5,3) = -3.14 1.12788 0000 - -3.13911 - -

TLKM S1 2625 R1 2725 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 2500 R2 2850 2690 Trading range Rp2680-Rp2850 Entry Rp2690, take Profit Rp2840 Stochastics 66.03 Positif MACD 9.5 Positif True Strength Index (TSI) 13.1 Positif Bollinger Band (Mid) 2600 Positif MA5 2648 Positif TLKM - Daily 04/08/2014 Open 2600, Hi 2700, Lo 2590, Close 2690 (1.5%) Auto Trading System(0.19,39) = 2,551.39, Fractal Up = 2,710, Fractal Down = 2,545.00, MA(Clos e,5) = 2,648.00, MA1(Close,8) = 2,657.50 212,200,70 2,800 2,743.32 2,710 2,700 2,690 2,657.5 2,648 2,637 2,600 2,551.39 2,545 2,500 2,456.68 2,400 2,300 2,200 2,100 TLKM - Stochastic %D(5,3,3) = 58.92, Stochastic %K = 69.70, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 9 80 69.697 7 69.697 58.9226 5 58.9226 1 TLKM - MACD (6,9) = 9.52, Signal() = 9.23 9.52133 1 9.23453-1 - TLKM - TSI(3,5,3) = 13.07 10 13.0741 9.94123 0000 - - - BMRI S1 10100 R1 10350 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 9850 R2 10600 10275 BMRI - Daily 04/08/2014 Open 10225, Hi 10275, Lo 10025, Close 10275 (0.2%) Auto Trading System(0.19,39) = 10,838.50, Fractal Up = 10,750, Fractal Down = 9,625.00, MA(Clos e,5) = 10,390, MA1(Close,8) = 10,481.25 38,622,300 10,956.8 10,838.5 10,800 10,750 10,481.3 10,436.7 10,390 10,200 10,275 9,600 9,625 9,570.66 9,000 8,400 Trading range Rp10225-Rp10600 Entry Rp10275, take Profit Rp10600 Stochastics 53.20 Positif MACD -10.9 Positif True Strength Index (TSI) -50.4 Positif Bollinger Band (Mid) 10264 Positif MA5 10390 Negatif 7,800 BMRI - Stochastic %D(5,3,3) = 23.07, Stochastic %K = 24.13, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 9 7 5 24.127 24.127 23.0688 23.0688 BMRI - MACD (6,9) = -10.85, Signal() = 7.03 20 10 7.03486-10.852 - - BMRI - TSI(3,5,3) = -50.39 0000 - -30.2146 - -50.3938

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 04/08/14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell 26250 26250 25850 25025 25850 26675 27500 Negatif Negatif Negatif 29350 25600 LSIP Trading Buy 2115 2115 2200 2015 2080 2145 2210 Positif Positif Positif 2400 1995 SGRO Trading Buy 2100 2100 2170 2035 2080 2125 2170 Positif Positif Positif 2395 1985 Mining BUMI Trading Sell 191 191 185 173 185 197 209 Negatif Negatif Positif 196 126 PTBA Trading Sell 12500 12500 11850 10750 11800 12850 13900 Negatif Negatif Positif 11700 10250 ADRO Trading Buy 1235 1235 1320 1125 1190 1255 1320 Positif Positif Positif 1305 1080 MEDC Trading Buy 3500 3500 3565 3415 3465 3515 3565 Positif Positif Positif 3700 3250 INCO Trading Buy 4000 4000 4130 3845 3940 4035 4130 Positif Positif Positif 4025 3525 ANTM Trading Sell 1220 1220 1180 1180 1210 1240 1270 Negatif Negatif Positif 1270 1070 TINS Trading Sell 1400 1400 1310 1305 1365 1425 1485 Negatif Negatif Positif 1505 1230 Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Buy 16725 16725 17375 15975 16450 16925 17400 Positif Positif Positif 17150 14925 INTP Trading Sell 24350 24350 23750 22275 23750 25225 26700 Negatif Negatif Negatif 27500 22350 SMCB Trading Sell 2975 2975 2850 2850 2935 3020 3105 Negatif Negatif Negatif 3100 2520 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 7900 7900 8350 7325 7675 8025 8375 Positif Positif Positif 8050 7125 GJTL Trading Sell 1750 1750 1660 1660 1725 1790 1855 Negatif Negatif Negatif 1945 1705 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 7175 7175 7475 6800 7025 7250 7475 Positif Positif Positif 7150 6700 GGRM Trading Buy 54400 54400 54900 52500 53700 54900 56100 Positif Positif Positif 54475 51650 UNVR Trading Buy 31475 31475 32125 28175 30150 32125 34100 Positif Positif Positif 33000 29250 KLBF Trading Sell 1655 1655 1625 1555 1625 1695 1765 Negatif Negatif Negatif 1800 1600 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1575 1575 1540 1485 1540 1595 1650 Positif Positif Negatif 1685 1425 PTPP Trading Buy 2285 2285 2225 2125 2225 2325 2425 Positif Positif Negatif 2420 1755 WIKA Trading Sell 2615 2615 2550 2550 2595 2640 2685 Negatif Negatif Negatif 2860 2145 ADHI Trading Buy 3060 3060 3155 2960 3025 3090 3155 Positif Positif Negatif 3420 2620 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 6100 6100 6350 5425 5825 6225 6625 Positif Positif Positif 6125 5275 JSMR Trading Sell 6400 6400 6250 5925 6250 6575 6900 Negatif Negatif Positif 6500 5800 ISAT Trading Sell 3975 3975 3750 3385 3745 4105 4465 Negatif Negatif Negatif 4150 3580 TLKM Trading Buy 2690 2690 2840 2510 2620 2730 2840 Positif Positif Positif 2710 2405 CMNP Trading Sell 3900 3900 3840 3750 3840 3930 4020 Negatif Negatif Negatif 4200 3325 Finance BMRI Trading Buy 10275 10275 10600 9850 10100 10350 10600 Positif Positif Negatif 11000 9625 BBRI Trading Sell 10975 10975 10700 10075 10700 11325 11950 Negatif Negatif Negatif 12200 9850 BBNI Trading Buy 5125 5125 5325 4885 5025 5175 5325 Positif Positif Positif 5300 4740 BBCA Trading Buy 11725 11725 12000 10425 11200 11975 12750 Positif Positif Positif 11800 10700 BBTN Trading Buy 1050 1050 1090 1015 1040 1065 1090 Positif Positif Negatif 1230 1005 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 23900 23900 24575 21775 23175 24575 25975 Positif Positif Positif 25350 21975 MPPA Trading Sell 2895 2895 2775 2765 2855 2945 3035 Negatif Negatif Negatif 3500 2675