DAILY REPORT 31 January 2017

Transkripsi

1 DAILY REPORT NEWS HEADLINES ASII akan menguasai 45% saham Cipali Kredit BBCA tumbuh 7% YoY pada 2016 BBCA siap buka 40 kantor cabang di 2017 BNGA targetkan kredit konsumer tumbuh 10% YoY BBRI pilih obligasi baru TLKM 3S siap meluncur Volume produksi ANTM 2016 meningkat 18% INDY bidik pendapatan US$1 miliar Anak usaha SSIA siap lepas saham PT Baskhara Utama Sedaya MYOR targetkan pendapatan tumbuh 15-20% SKBM akusisi 90% saham Sentra Budidaya Biotek CNTX mancatat penjualan US$23,92 juta di 2016 SIAP siapkan capex Rp 200 miliar GIAA mengkaji penerbangan China- Lombok JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Konfirmasi dari bolinger band kenaikan dalam pekan lalu Support Level 5293/5283/5264 memposisikan IHSG berada di upper band, potensial upside bagi indeks Resistance masih Level berpeluang. Disamping 5322/5341/5351 itu, IHSG breakout fractal up line, mengindikasikan Major Trend potensial uptrend Up untuk IHSG. Konfirmasi positif IHSG juga Minor tercermin Trend dari lagging indicator Downbaik MA5 maupun MA20. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG ,3.43 6, LQ , , MARKET REVIEW IHSG ditutup melemah 0,192% ke level 5302,66 pada perdagangan Senin (30/01) di tengah ketidakpastian global. Presiden AS Donald Trump mencoba meredam reaksi keras berbagai pihak terhadap perintah untuk melarang imigran dari tujuh negara muslim memasuki AS atas dasar keamanan. Trump percaya bahwa AS akan melanjutkan izin mengeluarkan visa untuk semua negara setelah review kebijakan terkait imigrasi dan visa ini telah selesai dibahas dalam 90 hari ke depan. Selain itu, Trump menegaskan bahwa ini bukan untuk melarang muslim masuk ke AS seperti yang diberitakan media. Ini bukan masalah agama, ini tentang teror dan membuat AS tetap aman. Para pelaku pasar melihat ini sebagai ketidakpastian arah kebijakan AS setelah dipimpin oleh Donald Trump. Menambah tekanan di pasar, data hari Jumat lalu (27/01) menunjukkan bahwa pertumbuhan PDB Amerika Serikat (AS) yang melambat lebih dari ekpektasi pasar pada kuartal ke IV, dengan PDB AS hanya meningkat sebesar 1,9% secara tahunan, di bawah 2,2% survey ekonomis dan 3,5% pertumbuhan pada kuartal III. Laporan keuangan yang tidak cukup memuaskan juga menambah katalis negatif, dipimpin oleh Chevron yang performa kuartal tidak mencapai ekpektasi dan Starbucks, yang telah menurunkan target penjualan. Adapun, dampak terhadap pasar Asia akan terlambat. Bursa di China, Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, Singapore, Malaysia dan Vietnam tutup pada hari Senin (30/01) untuk perayaan tahun baru imlek. Ke depannya, pelaku pasar di Asia akan fokus ke rapat Bank of Japan hari Selasa (31/01) dan data manufaktur dan servis China yang keluar pada hari Rabu (01/02). Pelaku pasar juga akan mencermati data inflasi AS yang akan keluar hari Senin waktu setempat (30/01), data manufaktur dan hasil rapat the Fed pada hari Kamis (02/02), dan data non-farm payrolls pada hari Jumat pekan ini (03/02). Bursa Jepang ditutup melemah 0,51% pada hari Senin (30/01) ke level 19368,85. Kinerja penjualan ritel Jepang dilaporkan lebih rendah dari ekspektasi pada Desember dengan laju kenaikan yang melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Penjualan ritel Jepang naik 0,6% YoY pada Desember Angka kenaikan tersebut lebih kecil daripada prediksi para ekonom dengan kenaikan 1,7%. Dari Eropa, bursa Eropa dibuka tentative melemah pada awal perdagangan Senin (30/01). MARKET VIEW Revisi data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) pada kuartal IV 2016 di bawah ekspektasi menjadi salah satu penyebab utama dolar AS depresiasi terhadap mayoritas mata uang global. Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS kuartal IV 2016 turun ke 1,9%. Revisi pertumbuhan ekonomi AS, turut membuat ekspektasi pasar terhadap suku bunga acuan bank sentral AS yang dijadwalkan pada pekan ini masih akan dipertahankan. Kendati demikian, munculnya potensi pemangkasan prospek utang Cina oleh lembaga pemeringkat internasional Standard & Poors (S&P) dapat menopang dolar AS kembali. Di sisi lain, penguatan rupiah bisa tertahan dari respon inflasi Januari 2017 yang diperkirakan naik. Namun diharapkan naiknya inflasi dapat terbatas dan belum memicu kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia. Pasca data inflasi, fokus pasar perlahan akan tertuju pada pertumbuhan PDB Indonesia periode kuartal IV 2016 yang dijadwalkan rilis pada pekan pertama Februari Pelaku pasar akan menantikan rilis data ekonomi Indonesia pada 1 Februari Hasil survey, Reuters Inflasi tahunan Indonesia diperkirakan akan meningkat di Januari 2017 ketika kenaikan sejumlah harga barang dan jasa terjadi karena pemangkasan subsidi pemerintah. Sedangkan untuk inflasi tahunan Januari 2017 di level 3,11% dibandingkan 3,02% di Desember Dipihak lain, Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi Januari 2017 mencapai 0,69%. Kebijakan penyesuaian tarif listrik di awal tahun ini, kenaikan tarif administrasi surat kenderaan bermotor, dan ditambah naiknya harga cabai, angka inflasi terbilang masih akan stabil. Kenaikan tarif listrik untuk golongan pelanggan 900 Volt Ampere (VA) diimbangi dengan penurunan tarif listrik untuk golongan VA ke atas. Untuk penyesuaian tarif STNK, kenaikan yang terjadi tergolong kecil, kurang dari 4% dari total biaya STNK. Serta Kenaikan cabai rawit memang fenomenal. Namun bobotnya kalah dengan cabai merah dalam konsumsi umum masyarakat Indonesia. Pertemuan the Fed yang berlangsung pada 2 Februari diperkirakan otoritas moneter AS ini akan mempertahankan suku bunga acuannya. Pasalnya pemerintah Donald Trump yang baru menjabat belum belum nampak hasil atas kebijakan terhadap makro ekonomi dalam waktu dekat. Meski demikian The Fed dapat mempercepat kenaikan suku bunga, jika bauran kebijakan fiskal baru yang diperkenalkan pemerintahan baru dan kongres nantinya dapat meningkatkan inflasi. Selain dari faktor-faktor diatas yang dapat mempengaruhi bagi pergerakan indeks bursa saham Indonesia, tetapi yang tidak kalah pentingnya sentimen pergerakan dari indeks saham Asia hari ini. Potensi pelemahan terhadap indeks Asia, diperkirakan dapat mendorong bagi IHSG yang diperkirakan ikut terkoreksi pada perdagangan saham hari ini. 1

2 DAILY NEWS Astra International (ASII) melalui anak usahanya, Astratel Nusantara, berpeluang menguasai 45% saham Lintas Marga Sedaya (LMS), pemegang konsesi jalan tol ruas Cikopo-Palimanan (Cipali). Astra membeli saham LMS dari Saratoga Investama Sedaya (SRTG), Surya Semesta Internusa (SSIA), dan Nusa Raya Cipta (NRCA). Astra akan mengakuisisi seluruh saham dan utang LMS milik SSIA dan NRCA senilai total Rp 2,56 triliun. Akuisisi jalan tol Cipali juga sangat strategis karena nantinya akan ada proyek Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat. Perseroan juga tengah melihat peluang untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan proyek Patimban. Bank Central Asia (BBCA) membukukan pertumbuhan penyaluran kredit sekitar 7% YoY pada 2016, melambat dibandingkan tahun 2015 yang tumbuh 11,9% YoY. Pertumbuhan kredit tersebut masih didorong oleh pertumbuhan kredit segmen korporasi maupun konsumer. Di sisi lain, perseroan mampu menghimpun dana pihak ketiga (DPK) dengan pertumbuhan 12% YoY atau meningkat dibanding tahun 2015 yang tumbuh 5,8% YoY. Tahun ini, BBCA menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 10-12%. Sementara itu, perseroan menargetkan pertumbuhan DPK mencapai 7% YoY tahun ini. Bank Central Asia (BBCA) berencana memperluas jaringan dengan menambah sekitar 40 kantor cabang baru pada tahun ini. Kantor baru ini rencananya akan disebar di beberapa lokasi di Indonesia. Adapun lokasi penambahan cabang baru didasarkan atas tingkat pertumbuhan bisnis di daerah yang dituju BBCA. Bank CIMB Niaga (BNGA) akan mendorong pertumbuhan kredit pada segmen konsumer tumbuh di atas 10% YoY. Pertumbuhan kredit konsumer terutama didorong oleh pertumbuhan bisnis kartu kredit dan kredit tanpa agunan (KTA) yang diharapkan dapat tumbuh di atas 20%. Perseroan saat ini tengah berusaha mendorong porsi penyaluran kredit pada segmen konsumer dan usaha kecil menengah (UKM) meningkat di atas 60%. Selain didorong oleh bisnis kartu kredit dan KTA, pertumbuhan kredit konsumer pada tahun ini juga diharapkan dapat dikontribusikan oleh pertumbuhan pada bisnis kredit pemilikan rumah (KPR) yang diharapkan pada tahun ini dapat tumbuh di kisaran 8-10%. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) memiliki sejumlah pinjaman, obligasi dan medium term notes yang jatuh tempo pada tahun ini. Untuk melunasinya, perusahaan akan menggunakan sebagian dana dari obligasi yang diterbitkan. Secara total dari laporan keuangan BBRI per September 2016, pinjaman club deal, obligasi dan MTN yang jatuh tempo tahun ini sekitar Rp5.13 triliun. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) akan meluncurkan satelit Telkom 3S pada 15 Februari di Kourou, Guyana Prancis, Amerika Selatan sebagai pengganti satelit Telkom 3 yang menghilang dari orbit pada Satelit itu memiliki sebanyak 49 transponder. Dari total transponder, sebanyak 20-30% akan disewakan kepada penyewa dan sisanya digunakan untuk sendiri. diperkirakan akan meningkat 25% YoY dibandingkan US$0 juta. Surya Semesta Internusa (SSIA) mengumumkan rencana penjualan atas hak saham-saham milik PT Karya Sedaya Sejahtera (KSS), entitas anak perseroan dalam PT Baskhara Utama Sedaya (BUS) dan hak atas kepentingan utang yang dimiliki KSS terhadap BUS dan PT Lintas Marga Sedaya (LMS), entitas anak dari BUS dimana sebesar 45% merupakan operator jalan tol Cipali. Selain itu, SSIA juga akan melepas saham milik Nusa Raya Cipta (NRCA) dalam BUS dan hak atas kepentingan utang yang dimiliki NRC terhadap BUS yang keduanya dilepas kepada PT Astratel Nusantara, anak usaha Astra Internasional (ASII). Mayora Indah (MYOR) menargetkan pendapatan sebesar Rp 20,7 triliun hingga Rp 21,6 triliun, tumbuh sebesar 15-20% dari perkiraan pendapatan sepanjang 2016 yang sebesar Rp 18 triliun. Perseroan juga menargetkan laba bersih sekitar Rp 1,6 triliun dari proyeksi laba bersih tahun lalu sebesar Rp 1,3-1,4 triliun. Tahun ini, MYOR berencana menaikkan harga sejumlah produknya. Selain menaikkan harga, perseroan berencana meluncurkan satu hingga dua produk baru. MYOR juga menyiapkan belanja modal sebesar Rp miliar untuk kebutuhan rutin. Sekar Bumi (SKBM) telah melakukan akuisisi saham PT Sentra Budidaya Biotek sejumlah lembar saham dari Clareville International Limited senilai Rp Akuisisi tersebut telah diaktakan dihadapan Doktor Irawan Soerodjo SH, notaris di Jakarta dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.131 atas peralihan saham dari Clareville ke perseroan. Century Textile (CNTX) meraih penjualan sebesar US$23,92 juta untuk periode yang berakhir 31 Desember Penjualan tersebut turun tipis dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar US$24,72. Sekawan Intipratama (SIAP) menyiapkan belanja modal sekitar Rp 200 miliar pada tahun ini untuk membiayai operasional tambang perseroan. Sumber dana akan berasal dari kerja sama strategis dengan kontraktor yang melakukan investasi pada lokasi tambang. Selain itu, perseroan juga akan mendapatkan dana suntikan pemegang saham dan kas internal. Garuda Indonesia (GIAA) mempertimbangkan untuk membuka jalur penerbangan China menuju Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat karena potensi pasar wisatawan di Negera Tirai Bambu itu. Pasar China memiliki potensi untuk digarap dan diarahkan ke Pulau Lombok, ketika Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, di Kabupaten Lombok Tengah sudah siap pada Aneka Tambang (ANTM) mencatatk an produksi feronikel sebesar ton nikel dalam feronikel (TNi) sepanjang 2016, meningkat 18% dibandingkan dengan volume produksi pada tahun 2015 sebesar TNi. Sementara untuk penjualan feronikel, tercatat sebesar Tni, meningkat 12% dibandingkan tahun 2015 sebesar TNi. Indika Energy (INDY) menargetkan pendapatan US$1 miliar pada tahun ini seiring dengan stabilnya harga batu bara di kisaran US$70- per ton. Pendapatan dari penjualan batu bara tahun ini 2

3 MARKET DATA COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel TLKM (US) 29 9, Natural Gas (US$)/mmBtu ANTM (GR) Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) Market Cap %Day %YTD 2016E 2017F 2016E 2017F (USD Bn) USA DOW JONES INDUS ,722.2 USA NASDAQ COMPOSITE ,0.5 ENGLAND FTSE 100 INDEX ,796.1 CHINA SHANGHAI SE A SH ,241.9 CHINA SHENZHEN SE A SH ,228.9 HONG KONG HANG SENG INDEX ,901.2 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE JAPAN NIKKEI ,063.1 MALAYSIA KLCI SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13, IDR/ USD EUR/IDR 14, EUR / USD JPY/IDR JPY / USD SGD/IDR 9, SGD / USD AUD/IDR 10, AUD / USD GBP/IDR 16, GBP / USD CNY/IDR 1, CNY / USD MYR/IDR 3, MYR / USD KRW/IDR KRW / USD CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.75 JIBOR (IDR) Indonesia 5.81 BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 4.75 LIBOR (GBP) England 0.26 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03 BOE Rate (%) England 0.25 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 3.85 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS IDR AVERAGE DEPOSIT Description December-16 November-16 Description Rate (%) Inflation YTD % M 6.17 Inflation YOY % M 6.39 Inflation MOM % M 6.29 Foreign Reserve (USD) Bn Bn 12M GDP (IDR Bn) 3,216, ,084,

4 MARKET DATA BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 31 Jan US Employment Cost Index Tetap 0.6% 01 Feb Indonesia CPI YoY Feb Indonesia CPI MoM Feb US ISM Manufacturing Turun menjadi 54.5 dari Feb US ISM s Paid Naik menjadi 66.0 dari Feb US ISM New Orders Naik menjadi 60.3 dari Feb US ISM Employment Turun menjadi 52.8 dari Feb US Construction Spending MoM Turun menjadi 0.3% dari 0.9% 02 Feb US Total Vehicle Sales Turun menjadi juta dari juta 02 Feb US Domestic Vehicle Sales Turun menjadi juta dari juta Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt PGAS IJ ASII IJ AMRT IJ TLKM IJ BBCA IJ UNVR IJ BMRI IJ HMSP IJ PTBA IJ INDF IJ SMBR IJ ICBP IJ CPIN IJ UNTR IJ BBRI IJ SMGR IJ ISAT IJ KLBF IJ ENRG IJ KAEF IJ UPCOMING IPO'S Company PT Forza Land Indonesia PT Anugerah Berkah Mandiri PT Buyung Poetra Sembada Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Property & Real TBA TBA Sinarmas Sekuritas Estate Property & Real , TBA TBA RHB Securities, Mandiri, CIMB Estate Securities Consumer TBA TBA Bahana Securities 4

5 CORPORATE INFO DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment CMNP 9 : 2 Stock Dividend 10 Jan Jan Jan Jan 17 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period BINA Rights Issue 1000: Jan Jan Jan 02 Feb 17 BULL Rights Issue 1: Feb Feb Feb 21 Feb 17 PSKT Rights Issue 5: Feb Feb Feb 22 Feb 17 BPFI Rights Issue 613: Mar Mar Mar 15 Mar 17 RIMO Rights Issue 5: Mar Mar Mar - 17 Mar 17 GREN Rights Issue 1: TBA TBA TBA KICI Stock Split 1:2 -- TBA TBA TBA UNSP Reverse Stock 10:1 -- TBA TBA TBA SOBI Tender offfer Apr 05 May 17 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda BUVA RUPSLB 31-Jan-17 HADE RUPSLB 02-Feb-17 BRPT RUPSLB 03-Feb-17 RIMO RUPSLB 03-Feb-17 BUMI RUPST/LB 07-Feb-17 BKSL RUPSLB 07-Feb-17 BCIP RUPSLB 09-Feb-17 KBLV RUPSLB 10-Feb-17 BPFI RUPSLB 16-Feb-17 CNTX RUPSLB 21-Feb-17 CNTB RUPSLB 21-Feb-17 FPNI RUPSLB 28-Feb-17 BYAN RUPSLB 28-Feb-17 SOBI RUPSLB 28-Feb-17 BKSW RUPST 28-Feb-17 5

6 TECHNICAL ANALYSIS January January PTBA S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band PT BAWedge 14,000 13, , ,325 13,000 11, , , ,000 11,860 11, ,000 11,325 11,325 11,325 10,000 11,045 10,675 9,000 Trading range Rp Rp Entry Rp 11325, take Profit Rp ,000 7,000 Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) Negatif MA Positif PTBA-Stochastic %D(6,3,3)= 14.45, Stochastic %K = 24.85,OverboughtLevel=.00,Oversold Level= PTBA-MACD(5,3) = 47.95, Signal()= PTBA-TSI(3,5,3) = ,Volume()= 3,074, Created PTBA-William's% with AmiBroker - advanced R(14)= charting , and Volume()= technical analysis 3,074, software ,074, ,074, ITMG S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area oversold ITMG Downward Sloping Channel 18,000 17, ,500 16,9.1 16,9.1 16,000 15, ,000 15,000 15,000 14,000 14, , , ,635 14,200 12,000 Harga berada dalam area lower band Trading range Rp Rp Entry Rp 15000, take Profit Rp Stochastics 9.05 Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) Negatif MA Positif ITMG -Stochastic %D(6,3,3)= 18.17, Stochastic %K = 33.78,OverboughtLevel=.00,Oversold Level= ITMG -MACD(5,3) = 17.67, Signal()= ITMG -TSI(3,5,3) = ,Volume()= 628, Created ITMGwith -William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting , and Volume()= technical analysis 628, software. 10,000 8, , ,

7 TECHNICAL ANALYSIS January January ROTI S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R ROTI Wedge 2, ,100 2,000 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 1555-Rp 1655 Entry Rp 1590, take Profit Rp 1655 Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 1618 Negatif MA Positif 1,0 1,700 1,640 1,640 1,700 1, ,600 1,590 1,600 1,590 1,590 1, ,500 1,565 1, , ,400 1, ROTI -Stochastic %D(6,3,3)= 8.49, Stochastic %K = 13.98,OverboughtLevel=.00,Oversold Level= ROTI -MACD(5,3) = 4.20, Signal()= ROTI -TSI(3,5,3) = ,Volume()= 195, , , ROTI - William's% R(14)= , Volume()= 195, Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. 1,900 TLKM S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R TLKM BroadeningWedge 4,600 4,400 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral Trading range Rp 3840-Rp 3940 Entry Rp 3860, take Profit Rp 3940 Stochastics Negatif MACD Negatif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 3938 Negatif MA Negatif TLKM - Stochastic %D(6,3,3)= 63.06, Stochastic %K = 61.85,OverboughtLevel=.00,Oversold Level= TLKM - MACD(5,3) = 8.28, Signal()= 5.06 TLKM - TSI(3,5,3) = ,Volume()= 30,060, Created TLKMwith - William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting , and technical Volume()= analysis 30,060, software. 4,200 4, , ,960 4,000 3,938 3,900 3, ,860 3,860 3,0 3,860 3,7 3, ,600 3, , ,060, ,060,

8 TECHNICAL ANALYSIS January January CTRA S R Trend Grafik Major Down Minor Up S R MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral Trading range Rp 1310-Rp 1340 Entry Rp 1325, take Profit Rp 1340 Stochastics 60. Positif MACD 4.55 Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 1300 Positif MA Positif CT RAUpward Sloping Channel CTRA-Stochastic %D(6,3,3)= 60.74, Stochastic %K = 58.51,OverboughtLevel=.00,Oversold Level= CTRA-MACD(5,3) = -3.14,Signal()= CTRA-TSI(3,5,3) = 18.46, Volume()= 9,468, Created CTRA-William's% with AmiBroker - advanced R(14)= charting , and Volume()= technical analysis 9,468, software. 1,700 1,600 1,500 1, , , ,400 1,355 1,325 1,325 1,325 1,300 1,322 1, , ,290 1,200 1,290 1, ,468, ,468, PTPP S R Trend Grafik Major Down Minor Down S R MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 3470-Rp 3570 Entry Rp 3520, take Profit Rp 3570 Stochastics 4.99 Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 3617 Negatif MA Positif PT PPDownward Sloping Channel Bullish Breakout PTPP-Stochastic %D(6,3,3)= 15.43, Stochastic %K = 27.87,OverboughtLevel=.00,Oversold Level= PTPP-MACD(5,3) = 5.67, Signal()= PTPP-TSI(3,5,3) = ,Volume()= 23,879, Created PTPP-William's% with AmiBroker - advanced R(14)= charting , and Volume()= technical analysis 23,879, software. 4,0 4,600 4,400 4,200 4,000 3, ,840 3,0 3, ,530 3, ,600 3,520 3,520 3,520 3,400 3,494 3, , ,200 3, , ,879, ,879,

9 31 TRADING January 2017 VIEW THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy Positif Negatif Negatif LSIP Trading Sell Negatif Negatif Negatif SGRO Trading Buy Positif Positif Positif Mining PTBA Trading Buy Positif Positif Positif ADRO Trading Sell Negatif Negatif Negatif MEDC Trading Sell Positif Negatif Negatif INCO Trading Buy Positif Negatif Negatif ANTM Trading Sell Negatif Negatif Negatif TINS Trading Sell Positif Negatif Negatif Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell Negatif Negatif Negatif SMGR Trading Buy Positif Negatif Positif INTP Trading Buy Positif Negatif Positif SMCB Trading Sell Negatif Positif Negatif Miscellaneous Industry ASII Trading Buy Negatif Negatif Negatif GJTL Trading Buy Positif Positif Positif Consumer Goods Industry INDF Trading Buy Negatif Negatif Negatif GGRM Trading Sell Negatif Negatif Negatif UNVR Trading Sell Negatif Negatif Negatif KLBF Trading Sell Negatif Negatif Negatif Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Sell Negatif Negatif Negatif PTPP Trading Buy Positif Positif Positif WIKA Trading Sell Negatif Negatif Negatif ADHI Trading Sell Negatif Positif Negatif WSKT Trading Sell Negatif Negatif Negatif Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy Positif Positif Positif JSMR Trading Buy Positif Positif Positif ISAT Trading Buy Positif Positif Positif TLKM Trading Buy Negatif Positif Negatif Finance BMRI Trading Buy Positif Positif Positif BBRI Trading Buy Negatif Positif Negatif BBNI Trading Buy Positif Negatif Positif BBCA Trading Buy Positif Positif Positif BBTN Trading Buy Negatif Negatif Negatif Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell Negatif Negatif Negatif MPPA Trading Sell Negatif Positif Negatif

10