BAB 4 PERHITUNGAN NUMERIK
|
|
- Susanti Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Mata kulah KOMPUTASI ELEKTRO BAB PERHITUNGAN NUMERIK. Kesalahan error Pada Penelesaan Numerk Penelesaan secara numers dar suatu persamaan matemats kadang-kadang hana memberkan nla perkraan ang mendekat nla ang benar eksak darpada penelesaan analts, sehngga dalam penelesaan numerk tersebut terdapat kesalahan terhadap nla eksak, ada tga macam kesalahan atu: Kesalahan bawaan Kesalahan dar nla data, hal n terad karena kesalahan dalam mencatat data, salah membaca skala atau kurang mengert mengena hukum-hukum sk dar data ang dukur. Kesalahan pembulatan Karena tdak dperhtungkanna beberapa angka terakhr dar suatu blangan, hal n terad bla blangan perkraan dgunakan untuk menggantkan blangan eksak, contoh: 7578 dapat dbulatkan menad ,857 dapat dbulatkan menad,. Kesalahan pemotongan Karena tdak dlakukanna htungan sesua dengan prosedur matematk ang benar msalna suatu proses tak terhngga dgant dengan proses berhngga, padahal d matematka, suatu ungs dapat drepresentaskan dalam bentuk deret tak terhngga, msalna: e!!! Nla eksak dar e ddapat bla semua suku dar deret tersebut dperhtungkan.. Kesalahan Absolut dan Relat Hubungan antara nla eksak, nla perkraan dan kesalahan dapat drepresentaskan dalam bentuk berkut: p p * E e dengan: p nla eksak. p * nla perkraan. E e kesalahan terhadap nla eksak. Indeks e adalah kesalahan dbandngkan nla eksak, sehngga dapat dsmpulkan bahwa kesalahan adalah perbedaan antara nla eksak dan nla perkraan, atu: E e p p *. Persamaan n dsebut uga kesalahan absolut, karena tdak menunukkan besarna tngkat kesalahan. Sebaga contoh, kesalahan satu cm pada pengukuran panang pena, Jurusan Teknk Elektro ISTA Yogakarta
2 Mata kulah KOMPUTASI ELEKTRO akan sangat terasa dbandngkan dengan kesalahan ang sama nlana pada pengukuran panang embatan. Sedang kesalahan relat, atu besarna tngkat kesalahan dengan membandngkan kesalahan ang terad dengan nla eksak. E e ε e. p dengan ε e adalah kesalahan relat terhadap nla eksak. Kesalahan relat serng dberkan dalam bentuk persen sepert berkut n: E ε e e 00 %. p Dalam metode numerk, basana nla eksak tdak dketahu, untuk tu kesalahan dnatakan berdasarkan nla perkraan terbak dar nla eksak, sehngga kesalahan mempuna bentuk berkut: E ε a a 00 %. p dengan: p * nla perkraan terbak. E a kesalahan terhadap nla perkraan terbak. Indeks a menunukkan kesalahan dbandngkan terhadap nla perkraan appromate value. Pada metode numerk, serng dlakukan pendekatan secara terat, pada pendekatan tersebut perkraan sekarang dbuat berdasarkan perkraan sebelumna. Dalam hal n, kesalahan adalah perbedaan antara perkraan sebelumna dengan perkraan sekarang, dan kesalahan relat dberkan dalam bentuk berkut: n n p p ε a 00 %.5 n p dengan: n p nla perkraan pada teras ke n. n Contoh soal: p nla perkraan pada teras ke n. Pengukuran panang embatan dan pensl memberkan hasl 9999 cm dan 9 cm. Apabla panang ang benar eksak berturut-turut adalah cm dan 0 cm, htung kesalahan absolut dan relat. Penelesaan: a. Kesalahan absolut: - Jembatan: E e cm. - Pensl: E e 0 9 cm. E b. Kesalahan relat: - Jembatan: ε e e 00 % 00 % 0,0 %. p Pensl: ε e 0 00 % 0 %. Nampak bahwa pada kesalahan absolut keduana bernla sama, akan tetap kesalahan relat pada pensl auh lebh besar, sehngga dapat dsmpulkan bahwa Jurusan Teknk Elektro ISTA Yogakarta
3 Mata kulah KOMPUTASI ELEKTRO pengukuran embatan memberkan hasl ang bak memuaskan, sementara hasl pengukuran pensl tdak memuaskan. Htung kesalahan ang terad dar nla e dengan 0,5. Apabla hana dperhtungkan beberapa suku pertama saa. Nla eksak dar e 0,5,6877. Penelesaan: Untuk menunukkan pengaruhna, ang dperhtungkan hana beberapa suku pertama saa dar deret terhadap besarna kesalahan pemotongan, maka htungan dlakukan untuk beberapa keadaan. Keadaan pertama apabla hana dperhtungkan satu suku pertama, keadaan kedua hana dua suku pertama, dan seterusna sampa memperhtungkan 6 suku pertama. Nla e dapat dhtung berdasarkan deret berkut n. e!!! a Dperhtungkan satu suku pertama: e Kesalahan relat terhadap nla eksak dhtung dengan persamaan sebaga berkut: E ε e e 6877, 00 % 00 % 9,5 %. p, 6877 b Dperhtungkan dua suku pertama: e Untuk 0,5 maka: e 0,5 0,5,5. Kesalahan relat terhadap nla eksak adalah: 6877, 5, ε e 00 % 9,0 %. 6877, Kesalahan berdasarkan perkraan terbak dhtung dengan persamaan.: ε a E a 5, 00 % 00 %, %., 5 p c Dperhtungkan tga suku pertama: e 0, 5 0,5,65.!,6877,65 ε e 00 %, %.,6877 E ε a a,65,5 00 % 00 % 7,69 %., 65 p Htungan dlanutkan dengan memperhtungkan sampa 6 suku pertama, dan haslna dberkan pada Tabel.. Jurusan Teknk Elektro ISTA Yogakarta
4 Mata kulah KOMPUTASI ELEKTRO Tabel.. Hasl htungan kesalahan Suku Hasl ε e % ε a % 9, -,5 9,0,,65, 7,69,658 0,75,7 5, ,07 0,58 6, ,00 0,058. Deret Talor Deret Talor merupakan dasar untuk menelesakan masalah dalam metode numerk, terutama penelesaan persamaan derensal. Persamaan deret Talor Bla suatu ungs dketahu d ttk dan semua turunan dar terhadap dketahu pada ttk tersebut, maka dengan deret Talor persamaan.6 dapat dnatakan nla pada ttk ang terletak pada arak dar ttk. n n!! n! R n.6 dengan: ungs d ttk. ungs d ttk.,,, n turunan pertama, kedua,..., ke n dar ungs. langkah ruang, atu arak antara dan. R n kesalahan pemotongan.! operator aktoral, msalkan bentuk! ;!. Gambar.. Perkraan suatu ungs dengan deret Talor Kesalahan pemotongan R n dberkan oleh bentuk berkut: R n n n n! n n Jurusan Teknk Elektro ISTA Yogakarta 5 n.7! Persamaan.6 ang mempuna suku sebanak tak berhngga akan memberkan perkraan nla suatu ungs sesua dengan penelesaan eksakna, dalam praktekna sult memperhtungkan semua suku tersebut dan basana hana dperhtungkan beberapa suku pertama saa.
5 Mata kulah KOMPUTASI ELEKTRO a Memperhtungkan satu suku pertama order nol Bla ang dperhtungkan hana satu suku pertama dar ruas kanan, maka dapat dtuls sebaga berkut:.8 Persamaan n dsebut uga sebaga perkraan order nol, nla pada ttk sama dengan nla pada, perkraan tersebut adalah benar ka ungs ang dperkrakan adalah suatu konstan, ka ungs tdak konstan, maka harus dperhtungkan suku-suku berkutna dar deret Talor. b Memperhtungkan dua suku pertama order Bentuk deret Talor order satu, ang memperhtungkan dua suku pertama, dapat dtuls dalam bentuk:.9! ang merupakan bentuk persamaan lner gars lurus. c Memperhtungkan tga suku pertama order Deret Talor ang memperhtungkan tga suku pertama dar ruas kanan dapat dtuls menad:.0!! persamaan n dsebut uga perkraan order dua. Kesalahan pemotongan truncaton error Adana kesalahan karena tdak dperhtungkanna suku-suku terakhr dar deret Talor. Pada deret Talor akan memberkan perkraan suatu ungs dengan benar ka semua suku dar deret tersebut dperhtungkan, dalam praktekna hana beberapa suku pertama saa ang dperhtungkan sehngga hasl perkraan tdak tepat sepert pada penelesaan analtk. Bentuk kesalahan pemotongan truncaton error,r n sebaga berkut: R n O n Indeks n menunukkan bahwa deret ang dperhtungkan adalah sampa pada suku ke n, sedang n menunukkan bahwa kesalahan pemotongan mempuna order n. Notas O n berart bahwa kesalahan pemotongan mempuna order n, atau kesalahan sebandng dengan langkah ruang pangkat n, sehngga kesalahan pemotongan tersebut adalah kecl apabla: a Interval adalah kecl. b Memperhtungkan lebh banak suku dar deret Talor. Pada perkraan order satu, besarna kesalahan pemotongan adalah: O.!! Jurusan Teknk Elektro ISTA Yogakarta 6
6 Mata kulah KOMPUTASI ELEKTRO. Derensal Numerk Dgunakan untuk memperkrakan bentuk derensal kontnu menad bentuk dskrt dan banak dgunakan untuk menelesakan persamaan derensal, bentuk tersebut dapat dturunkan berdasar deret Talor. Derensal turunan pertama Deret Talor pada persamaan.6 dapat dtuls dalam bentuk: atau O. ' O. Sepert nampak pada Gambar. dan persamaan., turunan pertama dar terhadap d ttk ddekat oleh kemrngan gars ang melalu ttk B, dan d ttk C,. Gambar.. Perkraan gars snggung suatu ungs Bentuk derensal dar persamaan. dsebut derensal mau order satu, karena menggunakan data pada ttk dan untuk memperhtungkan derensal, ka data ang dgunakan adalah d ttk dan, maka dsebut derensal mundur, dan deret Talor menad:.!!! atau O.5 ' O.6 Bla data ang dgunakan untuk memperkrakan derensal dar ungs adalah pada ttk dan, maka perkraanna dsebut derensal terpusat. Bla persamaan.6 dkurang dengan persamaan. ddapat: atau ' ' '''!! ''' 6 Jurusan Teknk Elektro ISTA Yogakarta 7
7 Mata kulah KOMPUTASI ELEKTRO Jurusan Teknk Elektro ISTA Yogakarta 8 atau O '.7 Dar persamaan.7 terlhat bahwa kesalahan pemotongan berorder, sedang pada derensal mau dan mundur berorder, untuk nterval kecl, nla kesalahan pemotongan ang berorder dua lebh kecl dar order satu, hal n menunukkan bahwa perkraan derensal terpusat lebh telt dbandngkan derensal mau atau mundur. Keadaan n uga dapat dlhat pada Gambar.. Kemrngan gars ang melalu ttk A dan C derensal terpusat hampr sama dengan kemrngan gars snggung dar ungs d ttk, dbandng dengan kemrngan gars snggung ang melalu ttk A dan B derensal mundur atau ttk B dan C derensal mau. Turunan kedua dar suatu ungs dapat dperoleh dengan menambahkan persamaan.6 dengan persamaan.: Derensal turunan kedua! ''''! '' atau '''' '' atau ' ' O.8 Bentuk derensal basa ataupun parsl dapat dubah dalam bentuk derensal numerk beda hngga. Dengan cara serupa maka dapat dturunkan derensal turunan ang lebh tngg sepert berkut n. Derensal turunan lebh tngg a Derensal turunan ketga '''.9 b Derensal turunan keempat 6 ''''.0 Bla ungs mengandung lebh dar satu varabel bebas sepert,, maka bentuk deret Talor menad: Turunan terhadap varabel lan!!!!,,.
8 Mata kulah KOMPUTASI ELEKTRO Dengan cara ang sama dar persamaan ang lanna, turunan pertama terhadap varabel dan berturut-turut dapat dtuls dalam bentuk derensal mau:,,.,,. Untuk menederhanakan penulsan, selanutna bentuk, dapat dtuls menad, dengan dan menunukkan komponen dalam arah sumbu- dan sumbu-, bla ungs berada dalam sstem tga dmens sstem koordnat,, z, maka,, z k dtuls menad,, k. Maka persamaan. dan. dapat dtuls menad:,,.,,.5 Untuk derensal terpusat, bentukna menad:,,,,.6.7 Dengan cara ang sama, turunan kedua terhadap dan dapat dtuls menad:,,,.8,,,.9 Gambar., menunukkan arngan ttk htungan untuk ungs ang berada dalam sstem koordnat dan dua dmens. Gambar.. Jarngan ttk htungan dalam sstem dua dmens - Permasalahan suatu ungs selan tergantung pada ruang uga tergantung pada waktu, msalna pada alran tdak permanen sepert banr atau pasang surut dan Jurusan Teknk Elektro ISTA Yogakarta 9
9 Mata kulah KOMPUTASI ELEKTRO perambatan panas, dalam hal n turunan ungs,t terhadap waktu t dapat dtuls dalam bentuk: t n t n.0 Indeks n menunukkan bahwa varabel merupakan ungs waktu, pada Gambar., arngan ttk htungan ang dgunakan untuk memperkrakan derensal parsl ungs terhadap dan t. Contoh soal: Gambar.. Jarngan ttk htungan sstem ruang-waktu -t Dketahu suatu ungs 0,5 0,5 0,5 0,5. Dengan menggunakan deret Talor order nol, satu, dua, dan tga. Perkrakan ungs tersebut pada ttk, berdasar nla ungs pada ttk 0. Ttk berada pada arak dar ttk 0. Penelesaan: Karena bentuk ungs sudah dketahu, maka dapat dhtung nla antara 0 dan. Gambar.5, menunukkan ungs tersebut. Gambar.5. Perkraan ungs dengan deret Talor Untuk 0 maka 0 0,5 0 0,5 0 0,5 0 0,5 0,5. Untuk maka 0,5 0,5 0,5 0,5,5. Jurusan Teknk Elektro ISTA Yogakarta 50
10 Mata kulah KOMPUTASI ELEKTRO Jad nla eksak untuk adalah,5. Apabla dgunakan deret Talor order nol, maka berdasar persamaan.8 ddapat: 0 0,5. Nampak pada Gambar.5, perkraan order nol adalah konstan, dan kesalahan pemotonganna adalah: E e p p *,5 0,5,0. Apabla dgunakan deret Talor order satu, nla dapat dhtung dengan menggunakan persamaan.9. Pertama kal dhtung turunan ungs d ttk ,75 0,5 0, ,5 0,5. Sehngga dperoleh: 0,5 0,5 0,75.! Dalam Gambar., perkraan order satu adalah gars lurus, dan kesalahan pemotonganna adalah: E e p p *,5 0,75 0,75. Bla dgunakan deret Talor order dua, nla dapat dhtung dengan menggunakan persamaan.. Dhtung turunan kedua dar ungs d ttk 0: 0,5,5 0,0. Sehngga dperoleh: Δ Δ!! 0,5 0,5,5. Dalam Gambar.5, perkraan order dua adalah gars lengkung, dan kesalahan pemotonganna adalah: E e p p *,5,5 0,5. Apabla dgunakan deret Talor order tga, persamaan.6 menad:!! Turunan ketga dar ungs adalah: 0,5.! sehngga dperoleh: 0,5 0,5,5 Kesalahan pemotonganna adalah: E e p p *,5,5 0,0.,5 Jurusan Teknk Elektro ISTA Yogakarta 5
11 Mata kulah KOMPUTASI ELEKTRO Terlhat bahwa dengan menggunakan deret Talor order tga, hasl penelesaan numerk sama dengan penelesaan eksak. Dketahu suatu ungs 0,5 0,5 0,5 0,5. Perkrakan turunan pertama kemrngan kurve dan turunan kedua dar persamaan tersebut d ttk 0,5 dengan menggunakan langkah ruang 0,5. Penelesaan: Secara analts turunan pertama dan kedua dar ungs adalah: 0,5 0,75 0,5 0,75 0,5 0,5 0,5 0,975. 0,5,5,5 0,5,75. Dengan 0,5 dapat dhtung nla ungs pada ttk,, dan : 0 0,5. 0,5 0,785.,0,5. Perkraan turunan pertama dengan derensal mundur: 0,5 Kesalahan terhadap nla eksak: 0,785 0,5 0,565 0,5 E ε e e 0, 975 0, % 00 % 0 %. p 0, 975 Perkraan turunan pertama dengan derensal mau: 0, 5 Kesalahan terhadap nla eksak: 5, 0, 785, 75 0, 5 0,975,75 ε e 00 % 5, %. 0,975 Perkraan turunan pertama dengan derensal terpusat: 0, 5 Kesalahan terhadap nla eksak: 0,975,0 ε e 00 % 6,7 %. 0,975 Perkraan turunan kedua: '' 5, 0, 5 0, 0, 5 5, 0, 785 0, 5 0, 5 75, 0, 5 Jurusan Teknk Elektro ISTA Yogakarta 5
12 Mata kulah KOMPUTASI ELEKTRO Kesalahan terhadap nla eksak: ε e,75,75,75 00 % 0,0 %. Gambar.6, menunukkan kemrngan analts d ttk 0,5 dan perkraan turunan ungs d ttk tersebut. Gambar.6. Perkraan kemrngan ungs Jurusan Teknk Elektro ISTA Yogakarta 5
Deret Taylor & Diferensial Numerik. Matematika Industri II
Deret Taylor & Derensal Numerk Matematka Industr II Maclaurn Power Seres Deret Maclaurn adalah penaksran polnom derajat tak hngga 0 0! 0 n n 0 n! Notce: Deret nnte tak hngga menyatakan bahwa akhrnya deret
Lebih terperinciTEORI KESALAHAN (GALAT)
TEORI KESALAHAN GALAT Penyelesaan numerk dar suatu persamaan matematk hanya memberkan nla perkraan yang mendekat nla eksak yang benar dar penyelesaan analts. Berart dalam penyelesaan numerk tersebut terdapat
Lebih terperinciBAB III SKEMA NUMERIK
BAB III SKEMA NUMERIK Pada bab n, akan dbahas penusunan skema numerk dengan menggunakan metoda beda hngga Forward-Tme dan Centre-Space. Pertama kta elaskan operator beda hngga dan memberkan beberapa sfatna,
Lebih terperinciBab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN
Analsa Numerk Bahan Matrkulas Bab AKAR-AKAR PERSAMAAN Pada kulah n akan dpelajar beberapa metode untuk mencar akar-akar dar suatu persamaan yang kontnu. Untuk persamaan polnomal derajat, persamaannya dapat
Lebih terperinciBAB 8 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA
Maa kulah KOMPUTASI ELEKTRO BAB 8 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA Persamaan dferensal dapa dbedakan menjad dua macam erganung pada jumlah varabel bebas. Apabla persamaan ersebu mengandung hana sau varabel
Lebih terperinci.. Kekakuan Rangka batang Bdang (Plane Truss) BAB ANAISIS STRUKTUR RANGKA BATANG BIANG Struktur plane truss merupakan suatu sstem struktur ang merupakan gabungan dar seumlah elemen (batang) d mana pada
Lebih terperinciPendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan
Pendahuluan 0 Data-data ang bersfat dskrt dapat dbuat contnuum melalu proses curve-fttng. 0 Curve-fttng merupakan proses data-smoothng, akn proses pendekatan terhadap kecenderungan data-data dalam bentuk
Lebih terperinciBab IV Pemodelan dan Perhitungan Sumberdaya Batubara
Bab IV Pemodelan dan Perhtungan Sumberdaa Batubara IV1 Pemodelan Endapan Batubara Pemodelan endapan batubara merupakan tahapan kegatan dalam evaluas sumberdaa batubara ang bertuuan menggambarkan atau menatakan
Lebih terperinciPERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA
http://starto.sta.ugm.ac.d PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA Ordnar Derental Equatons ODE Persamaan Derensal Basa http://starto.sta.ugm.ac.d Acuan Chapra, S.C., Canale R.P., 990, Numercal Methods or Engneers,
Lebih terperinciBab 3 Analisis Ralat. x2 x2 x. y=x 1 + x 2 (3.1) 3.1. Menaksir Ralat
Mater Kulah Ekspermen Fska Oleh : Drs. Ishaft, M.S. Program Stud Penddkan Fska Unverstas Ahmad Dahlan, 07 Bab 3 Analss Ralat 3.. Menaksr Ralat Msalna suatu besaran dhtung dar besaran terukur,,..., n. Jka
Lebih terperinciII. TEORI DASAR. Definisi 1. Transformasi Laplace didefinisikan sebagai
II. TEORI DASAR.1 Transormas Laplace Ogata (1984) mengemukakan bahwa transormas Laplace adalah suatu metode operasonal ang dapat dgunakan untuk menelesakan persamaan derensal lnear. Dengan menggunakan
Lebih terperinciP n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman
OTIMISASI enjadualan Optmal embangkt Oleh : Zurman Anthony, ST. MT Optmas pengrman daya lstrk Dmaksudkan untuk memperkecl jumlah keseluruhan baya operas dengan memperhtungkan rug-rug daya nyata pada saluran
Lebih terperinciIV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI
IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan
Lebih terperinciBab III Analisis Rantai Markov
Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada
Lebih terperinciBab 3. Penyusunan Algoritma
Bab 3. Penusunan Algortma on anuwjaa/ 500030 Algortma merupakan penulsan permasalahan ang sedang dsorot dalam bahasa matematk. Algortma dbutuhkan karena komputer hana dapat membaca suatu masalah secara
Lebih terperinciANALISIS REGRESI. Catatan Freddy
ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c
6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. berasal dari peraturan SNI yang terdapat pada persamaan berikut.
BAB III LANDASAN TEORI 3. Kuat Tekan Beton Kuat tekan beban beton adalah besarna beban per satuan luas, ang menebabkan benda uj beton hanur bla dbeban dengan gaa tekan tertentu, ang dhaslkan oleh mesn
Lebih terperinciEFISIENSI DAN AKURASI GABUNGAN METODE FUNGSI WALSH DAN MULTIGRID UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN INTEGRAL FREDHOLM LINEAR
EFISIENSI DAN AKURASI GABUNGAN METODE FUNGSI WALSH DAN MULTIGRID UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN INTEGRAL FREDHOLM LINEAR Masduk Jurusan Penddkan Matematka FKIP UMS Abstrak. Penyelesaan persamaan ntegral
Lebih terperinciBAB VB PERSEPTRON & CONTOH
BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur
Lebih terperinciREGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear
REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana
Lebih terperinciMETODE NUMERIK. INTERPOLASI Interpolasi Beda Terbagi Newton Interpolasi Lagrange Interpolasi Spline.
METODE NUMERIK INTERPOLASI Interpolas Beda Terbag Newton Interpolas Lagrange Interpolas Splne http://maulana.lecture.ub.ac.d Interpolas n-derajat polnom Tujuan Interpolas berguna untuk menaksr hargaharga
Lebih terperinciAPLIKASI METODE ELEMEN HINGGA UNTUK PERHITUNGAN PERAMBATAN PANAS PADA KONDISI TUNAK
Semnar asonal Aplkas eknolog Informas 00 (SAI 00) ISB: 0 Yogakarta, Jun 00 APLIKASI MEODE ELEME HIGGA UUK PERHIUGA PERAMBAA PAAS PADA KODISI UAK Suprono Sekolah ngg eknolog uklr BAA Jl. Babarsar Kotak
Lebih terperinciBAB II TEORI ALIRAN DAYA
BAB II TEORI ALIRAN DAYA 2.1 UMUM Perhtungan alran daya merupakan suatu alat bantu yang sangat pentng untuk mengetahu konds operas sstem. Perhtungan alran daya pada tegangan, arus dan faktor daya d berbaga
Lebih terperinciKekakuan Balok (Beam) BAB ANAISIS STRUKTUR BAOK Struktur beam merupakan suatu sstem struktur ang merupakan gabungan dar seumlah elemen (batang) ang lurus (a ) d mana pada setap ttk smpulna danggap berperlaku
Lebih terperinciIMPLEMENTASI INTERPOLASI LAGRANGE UNTUK PREDIKSI NILAI DATA BERPASANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB
Semnar Nasonal Teknolog 007 (SNT 007) ISSN : 1978 9777 Yogakarta, 4 November 007 IMPEMENTASI INTERPOASI AGRANGE UNTUK PREDIKSI NIAI DATA BERPASANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MATAB Krsnawat STMIK AMIKOM Yogakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat
BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton
Lebih terperinciPEMAHAMAN METODE NUMERIK MENGGUNAKAN PEMPROGRMAN MATLAB (Studi Kasus : Metode Secant)
PEMAHAMAN METODE NUMERIK MENGGUNAKAN PEMPROGRMAN MATLAB (Stud Kasus : Metode Secant) Melda panjatan STMIK Bud Darma, Jln.SM.Raja No.338 Sp.Lmun, Medan Sumatera Utara Jurusan Teknk Informatka e-mal : meldapjt.78@gmal.com
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciRegresi. Bahan Kuliah IF4058 Topik Khusus Informatika I. Oleh; Rinaldi Munir(IF-STEI ITB)
Regres Bahan Kulah IF4058 Topk Khusus Informatka I Oleh; Rnald Munr(IF-STEI ITB) 1 Pendahuluan Regresadalahteknkpencocokankurvauntukdata ang berketeltanrendah. Contohdata ang berketeltanrendahdata haslpengamatan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan
Lebih terperinciPembayaran harapan yang berkaitan dengan strategi murni pemain P 2. Pembayaran Harapan bagi Pemain P1
Lecture : Mxed Strategy: Graphcal Method A. Metode Campuran dengan Metode Grafk Metode grafk dapat dgunakan untuk menyelesakan kasus permanan dengan matrks pembayaran berukuran n atau n. B. Matrks berukuran
Lebih terperinciPENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN
PENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN Pada koreks topograf ada satu nla yang belum dketahu nlanya yatu denstas batuan permukaan (rapat massa batuan dekat permukaan). Rapat massa batuan dekat permukaan dapat dtentukan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciALJABAR LINIER LANJUT
ALABAR LINIER LANUT Ruang Bars dan Ruang Kolom suatu Matrks Msalkan A adalah matrks mnatas lapangan F. Bars pada matrks A merentang subruang F n dsebut ruang bars A, dnotaskan dengan rs(a) dan kolom pada
Lebih terperinciPERANCANGAN JARINGAN AKSES KABEL (DTG3E3)
PERCG JRIG KSES KBEL (DTG3E3) Dsusun Oleh : Hafdudn,ST.,MT. (HFD) Rohmat Tulloh, ST.,MT (RMT) Prod D3 Teknk Telekomunkas Fakultas Ilmu Terapan Unverstas Telkom 015 Peramalan Trafk Peramalan Trafk Peramalan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan
Lebih terperinciCatatan Kuliah 12 Memahami dan Menganalisa Optimisasi dengan Kendala Ketidaksamaan
Catatan Kulah Memaham dan Menganalsa Optmsas dengan Kendala Ketdaksamaan. Non Lnear Programmng Msalkan dhadapkan pada lustras berkut n : () Ma U = U ( ) :,,..., n st p B.: ; =,,..., n () Mn : C = pk K
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinciDISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA
DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA Dstrbus Bnomal Msalkan dalam melakukan percobaan Bernoull (Bernoull trals) berulang-ulang sebanyak n kal, dengan kebolehjadan sukses p pada tap percobaan,
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada
BAB 5 ASIL DAN PEMBAASAN 5. asl Peneltan asl peneltan akan membahas secara lebh lengkap mengena penyajan data peneltan dan analss data. 5.. Penyajan Data Peneltan Sampel yang dgunakan dalam peneltan n
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel
BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi
Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5
Lebih terperinciBAB V INTEGRAL KOMPLEKS
6 BAB V INTEGRAL KOMPLEKS 5.. INTEGRAL LINTASAN Msal suatu lntasan yang dnyatakan dengan : (t) = x(t) + y(t) dengan t rl dan a t b. Lntasan dsebut lntasan tutup bla (a) = (b). Lntasan tutup dsebut lntasan
Lebih terperinciPEMODELAN REGRESI UNTUK RANCANGAN PERCOBAAN DUA FAKTOR. Dwi Ispriyanti 1. Abstrak
UNIVERSITAS DIPONEGORO ISBN: 978-979-97-4-4 PEMODELAN REGRESI UNTUK RANCANGAN PERCOBAAN DUA FAKTOR Dw Isprant Staf Pengaar Prod Statstka urusan Matematka Fakultas MIPA UNDIP Abstrak Metode Statstk ang
Lebih terperinciMATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN. (Nuryanto, ST., MT)
MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN (Nuryanto, ST., MT) Ukuran Statstk Ukuran Statstk : 1. Ukuran Pemusatan Bagamana, d mana data berpusat? Rata-Rata Htung = Arthmetc Mean Medan Modus Kuartl, Desl, Persentl.
Lebih terperinciPENYELESAIAN MASALAH PANAS BALIK (BACKWARD HEAT PROBLEM)
PENYELESAIAN MASALAH PANAS BALIK (BACKWARD HEAT PROBLEM) Rcha Agustnngsh, Drs. Lukman Hanaf, M.Sc. Jurusan Matematka, Fakultas MIPA, Insttut Teknolog Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Aref Rahman Hakm, Surabaya
Lebih terperinciε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu
Lebih terperinciDIKTAT KULIAH ANALISIS NUMERIK ( CIV
DIKTAT KULIAH ANALISIS NUMERIK ( CIV 8 Oleh : Agus Setawan S.T. M.T. PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNOLOGI & DESAIN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA TANGERANG SELATAN 6 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR
Lebih terperinciPenerapan Metode Runge-Kutta Orde 4 dalam Analisis Rangkaian RLC
Penerapan Metode Runge-Kutta Orde 4 dalam Analss Rangkaan RLC Rka Favora Gusa JurusanTeknk Elektro,Fakultas Teknk,Unverstas Bangka Beltung rka_favora@yahoo.com ABSTRACT The exstence of nductor and capactor
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4. PENGUJIAN PENGUKURAN KECEPATAN PUTAR BERBASIS REAL TIME LINUX Dalam membuktkan kelayakan dan kehandalan pengukuran kecepatan putar berbass RTLnux n, dlakukan pengujan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan metode statstka ang dgunakan untuk meramalkan sebuah varabel respon Y dar satu atau lebh varabel bebas X, selan tu juga dgunakan untuk
Lebih terperinciANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)
Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciUKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA
UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA MARULAM MT SIMARMATA, MS STATISTIK TERAPAN FAK HUKUM USI @4 ARTI UKURAN LOKASI DAN VARIASI Suatu Kelompok DATA berupa kumpulan nla VARIABEL [ vaabel ] Ms banyaknya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.
BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut
Lebih terperinciANALISIS BENTUK HUBUNGAN
ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel
Lebih terperinciTeori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sebagai koleksi (pengelompokan) dari objek-objek yang
Modul 1 Teor Hmpunan PENDAHULUAN Prof SM Nababan, PhD Drs Warsto, MPd mpunan sebaga koleks (pengelompokan) dar objek-objek yang H dnyatakan dengan jelas, banyak dgunakan dan djumpa dberbaga bdang bukan
Lebih terperinciBOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL
BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam memlh sesuatu, mula yang memlh yang sederhana sampa ke hal yang sangat rumt yang dbutuhkan bukanlah berpkr yang rumt, tetap bagaman berpkr secara sederhana. AHP
Lebih terperinciPertemuan ke-4 Analisa Terapan: Metode Numerik. 4 Oktober 2012
Pertemuan ke-4 Analsa Terapan: Metode Numerk 4 Oktober Persamaan Non Non--Lner: Metode NewtonNewton-Raphson Dr.Eng. Agus S. Muntohar Metode Newton Newton--Raphson f( f( f( + [, f(] + = α + + f( f ( Gambar
Lebih terperinciJURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 1, 23-32, April 2001, ISSN :
JRNAL MATEMATIKA DAN KOMPTER Vol 4 No 1, 3-3, Aprl 1, ISSN : 141-51 KAJIAN DISKRETISASI DENGAN METODE GALERKIN SEMI DISKRET TERHADAP EFISIENSI SOLSI MODEL RAMBATAN PANAS TANPA SK KONVEKSI Suhartono dan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya
Lebih terperinciBAB X RUANG HASIL KALI DALAM
BAB X RUANG HASIL KALI DALAM 0. Hasl Kal Dalam Defns. Hasl kal dalam adalah fungs yang mengatkan setap pasangan vektor d ruang vektor V (msalkan pasangan u dan v, dnotaskan dengan u, v ) dengan blangan
Lebih terperinciPENGURUTAN DATA. A. Tujuan
PENGURUTAN DATA A. Tuuan Pembahasan dalam bab n adalah mengena pengurutan data pada sekumpulan data. Terdapat beberapa metode untuk melakukan pengurutan data yang secara detl akan dbahas ddalam bab n.
Lebih terperinciIII PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan
Pada bab n akan dbahas mengena penyelesaan masalah ops real menggunakan pohon keputusan bnomal. Dalam menentukan penlaan proyek, dapat dgunakan beberapa metode d antaranya dscounted cash flow (DF). DF
Lebih terperinciSeemingly Unrelated Regression (SUR) Penderita Penyakit DBD RS. Wahidin Sudirohusodo Dan RS. Stella Maris Makassar
Vol. 3, o., -5, Jul 6 Seemngl Unrelated Regresson Penderta Penakt DBD RS. Wahdn Sudrohusodo Dan RS. Stella ars akassar A n s a Abstrak Hubungan antar varabel adalah salah satu hal ang selalu menark dalam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram alir penelitian
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Dagram Alr Peneltan Materal Amorph Magnetk (Fe 73 Al 5 Ga 2 P 8 C 5 B 4 S 3 ) Ekspermen DfraksNeutron (I vs 2theta) Smulas Insalsas atom secara random Fungs struktur, F(Q) Perhtungan
Lebih terperinciPreferensi untuk alternatif A i diberikan
Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses
Lebih terperinciPRAKTIKUM 6 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Newton Raphson Dengan Modifikasi Tabel
PRAKTIKUM 6 Penyelesaan Persamaan Non Lner Metode Newton Raphson Dengan Modfkas Tabel Tujuan : Mempelajar metode Newton Raphson dengan modfkas tabel untuk penyelesaan persamaan non lner Dasar Teor : Permasalahan
Lebih terperinci3 METODE HEURISTIK UNTUK VRPTW
12 3 METODE HEURISTIK UNTUK VRPTW 3.1 Metode Heurstk Metode heurstk merupakan salah satu metode penentuan solus optmal dar permasalahan optmas kombnatoral. Berbeda dengan solus eksak yang menentukan nla
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciKecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi
Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK
Lebih terperinci5.. Kekakuan Portal Bdang (Plane Frae) BAB 5 ANASS STRUKTUR PORTA BANG Struktur plane rae erupakan suatu sste struktur ang erupakan gabungan dar seulah eleen (batang) d ana pada setap ttk spulna danggap
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan
Lebih terperinciBAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas
9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya
Lebih terperinciPENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN TAK LINIER
PENYELESIN SISTEM PESMN TK LINIE Mater Kulah: Pengantar; Iteras Satu Tt; Iteras Newton # PENGNT # erut n adalah contoh seumpulan buah persamaan ta lner smulta dengan buah varabel ang ta detahu:... ( 57...
Lebih terperinciRANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan
. Pendahuluan ANGKAIAN SEI Dua elemen dkatakan terhubung ser jka : a. Kedua elemen hanya mempunya satu termnal bersama. b. Ttk bersama antara elemen tdak terhubung ke elemen yang lan. Pada Gambar resstor
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu
Lebih terperinciANALISIS REGRESI REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR REGRESI KUADRATIK REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUBIK
REGRESI NON LINIER ANALISIS REGRESI REGRESI LINEAR REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUADRATIK REGRESI KUBIK Membentuk gars lurus Membentuk Gars Lengkung Regres
Lebih terperinciBAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model
BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan
Lebih terperinciPENERAPAN PROGRAM LINIER KABUR DALAM ANALISIS SENSITIVITAS PROGRAM LINIER
Penerapan Program Lner Kabur dalam Analss.. Elfranto PENERAPAN PROGRAM LINIER KABUR DALAM ANALISIS SENSITIVITAS PROGRAM LINIER Elfranto Dosen Unverstas Muhammadyah Sumatera Utara Abstrak: Salah satu kaan
Lebih terperinciCONTOH SOAL #: PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA. dx dengan nilai awal: y = 1 pada x = 0. Penyelesaian: KASUS: INITIAL VALUE PROBLEM (IVP)
PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA KASUS: INITIAL VALUE PROBLEM (IVP) by: st dyar kholsoh Mater Kulah: Pengantar; Metode Euler; Perbakan Metode Euler; Metode Runge-Kutta; Penyelesaan Sstem Persamaan
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinciPENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN INTERGRADIEN. Rita Rahmawati Program Studi Statistika FMIPA UNDIP
PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN INTERGRADIEN Rta Rahmawat Program Stud Statstka FMIPA UNDIP Abstrak Dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), asums terpentng adalah
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS
28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.
Lebih terperinciUJI PRIMALITAS. Sangadji *
UJI PRIMALITAS Sangadj * ABSTRAK UJI PRIMALITAS. Makalah n membahas dan membuktkan tga teorema untuk testng prmaltas, yatu teorema Lucas, teorema Lucas yang dsempurnakan dan teorema Pocklngton. D sampng
Lebih terperinci(1.1) maka matriks pembayaran tersebut dikatakan mempunyai titik pelana pada (r,s) dan elemen a
Lecture 2: Pure Strategy A. Strategy Optmum Hal pokok yang sesungguhnya menad nt dar teor permanan adalah menentukan solus optmum bag kedua phak yang salng bersang tersebut yang bersesuaan dengan strateg
Lebih terperinciBab II Tinjauan Pustaka
Bab II Tnauan Pustaka 2.1 Konsep Gagasan Penghematan Bahan Bakar pada Kompor Gas Prnsp dar alat penghemat gas pada tugas akhr n merupakan pengembangan dar tugas akhr yang sebelumnya sudah pernah dlaksanakan.
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung
Lebih terperinciSTATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND
E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan
Lebih terperinci