Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor:40/Pdt.Sus-PHI/2017/PN Mdn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Hubungan Industrial pada memeriksa dan memutus perkaraperkara perselisihan hubungan industrial pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara : ELLY YUSNITA HARAHAP, Kelahiran Dolok Parmonangan, tanggal Lawan : , Perempuan, Kewarganegaraan Indonesia, Karyawan, Alamat, Jalan Istiqomah LK XI Gang Sehat, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, dalam hal ini memberikan Kuasa kepada 1. GINDO NADAPDAP, SH.,MH. (Advokat), 2. GANDA PUTRA MARBUN, SH.,MH. (Advokat), 3. PANGULU SIREGAR, SH. (ADVOKAT), 4. ARISVANDI, SH. (Advokat Magang), 5.LEO NABABAN, SH. (Advokat Magang) dan 6. TIOPAN TARIGAN, SH. (Advokat Magang) masing-masing Warga Negara Indonesia yang tergabung pada Kantor Advokat FIRMA HUKUM SENTRA KEADILAN yang beralamat di Jalan Bahagia By Pass No. 49 A, Kel. Sudi Rejo II, Kec. Medan Kota, Medan berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 14 Februari 2017, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan dibawah Register No. 104/Penk.PHI/2017/PN.Mdn, tanggal 16 Februari 2017, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT ; 1. PT. GLAXO SMITH KLINE -GSK, yang berkedudukan di Jalan Pertahanan No. 108 Patumbak, Medan, Provinsi Sumatera Utara, selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT ; 2. PT. ADVANCED CARCER INDONESIA, yang berkedudukan di Gedung Wisma lantai 3 Jalan Kapten Tendean No. 34 Mampang, Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta aia (12790), selanjutnya disebut sebagai TURUT TERGUGAT I ; Hal. 1 dari 19 Hal. Putusan No.40/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn Telp : (ext.318) Halaman 1

2 Direktori Putusan Maia 3. PT. GALANG KREASI SEMPURNA, yang berkedudukan di Jalan. KH. Adullah Syafei No. 25 C-D, Bukit Duri, Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta (12840), selanjutnya disebut sebagai TURUT TERGUGAT II ; 4. PT. INDOLIMA PERKASA, berkedudukan di Jalan Sei Lepan No. 15 Kelurahan Sikambing D, Kec. Medan Petisah, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, selanjutnya disebut sebagai TURUT TERGUGAT III ; Pengadilan Hubungan Industrial pada ; Setelah membaca berkas perkara yang bersangkutan; Setelah mendengar Tergugat; Menimbang, bahwa Penggugat dengan Surat Gugatan tanggal 16 Februari 2017, yang dilampiri anjuran atau risalah penyelesaian, yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 17 Februari 2017 dalam Register Nomor 40/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn, telah mengajukan gugatan sebagai berikut: 1. Bahwa Penggugat bekerja pada PT. GLAXO SMITH KLINE (i.c.tergugat) selama bertahun-tahun sejak tanggal 1 April 2011 yang ditempatkan pada outlet miliktergugat di Carrefour Transmart Jalan Gatot Subroto Medan, sebagai Sales Promotion Girl (SPG). 2. Bahwa Penggugat diterima bekerja setelah mengajukan permohonan lamaran kerja kepada Tergugat yang selanjutnya mengikuti proses rekruitmen dan seleksi yang dilakukan oleh Tergugat, hingga kemudian dinyatakan lulus test dan diterima bekerja. Setelah Penggugat diterima bekerja ternyata Tergugat mengalihkan hubungan kerja Penggugat kepada Perusahaan Penyedia Jasa Tenaga Kerja yaitu PT. ADVANCED CARCER INDONESIA (i.c. Turut Tergugat I) dan Tergugat memerintahkan Penggugat untuk menandatangani Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dengan Turut Tergugat I, yang merupakan mitra kerja dari Tergugat. 3. Bahwa jangka waktu PKWT yang ditandatangani oleh Penggugat dengan Turut Tergugat I adalah untuk masa kerja terhitung sejak tanggal 1 April 2011 sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, akan tetapi oleh Turut Tergugat I kemudian dibuat lagi PKWT yang baru dengan jangka waktu 1 aia Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 yang selanjutnya ditandatangani oleh Penggugat dan Turut Tergugat I. Hal. 2 dari 19 Hal. Putusan No.40/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn Telp : (ext.318) Halaman 2

3 Direktori Putusan Maia 4. Bahwa setelah berakhirnya jangka waktu PKWT pada tanggal 31 Desember 2012 yang dibuat dan ditandatangani oleh Penggugat dengan Turut Tergugat I, kemudian pada tanggal 1 Januari 2013 Tergugat melakukan penggantian perusahaan mitra penyedia jasa tenaga kerja yang sebelumnya perusahaan Turut Tergugat I diganti dengan PT. GALANG KREASI SEMPURNA (i.c. Turut Tergugat II). 5. Bahwa berkaitan dengan bergantinya perusahaan mitra penyedia jasa tenaga kerja, Tergugat kemudian mengalihkan hubungan kerja Penggugat dari Turut Tergugat I kepada Turut Tergugat II. Tanggal 1 Januari 2013 Tergugat kembali menyuruh / memerintahkan Penggugat untuk menandatangani PKWT dengan Turut Tergugat II untuk jangka waktu masa kerja selama 2 (dua) tahun terhitung sejak tangggal 1 Januari 2013 sampai dengan tanggal 31 Desember Bahwa pada tanggal 1 Januari 2016 Tergugat mengakhiri hubungan kerjanya dengan Turut Tergugat II, dan menggantinya dengan perusahaan mitra penyedia jasa tenaga kerja yang baru yaitu PT. INDOLIMA PERKASA (i.c. Turut Tergugat III). Tergugat dalam hal ini juga mengalihkan hubungan kerja Penggugat dari Turut Tergugat II kepada Turut Tergugat III. Berkaitan dengan pengalihan hubungan kerja tersebut Tergugat memerintahkan/menyuruh Penggugat untuk menandatangani perjanjian kerja yang baru dengan Turut Tergugat III, dengan jangka waktu masa kerja selama 1 (satu) tahun, terhitung sejak tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 31 Desember Bahwa hubungan kerja antara Tergugat dengan Turut Tergugat I, dengan Turut Tergugat II, dan dan dengan Turut Tergugat III merupakan jenis perjanjian penyediaan jasa tenaga kerja atau pemborongan pekerjaan, dimana Tergugat sebagai perusahaan pemberi kerja dalam masa waktu sebagaimana dijelaskan dalam angka 3-6 gugatan ini sedangkan Turut Tergugat I, Turut Tergugat II dan Turut Tergugat III sebagai perusahaan penerima pekerjaan untuk menyediakan tenaga kerja/buruh kepada Tergugat. 8. Bahwa pada awalnya Penggugat adalah pekerja/ buruh yang direkrut dan diterima bekerja secara langsung oleh Tergugat, kemudian ditempatkan sebagai Sales Promotion Girl (SPG) untuk menjadi sales yang aia menjual dan mempromosikan barang-barang yang diproduksi oleh Perusahaan Tergugat di outlet Carrefour Transmart di Jalan Gatot Subroto Medan. Hal. 3 dari 19 Hal. Putusan No.40/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn Telp : (ext.318) Halaman 3

4 Direktori Putusan Maia 9. Bahwa walaupun Penggugat direkrut dan diterima bekerja secara langsung oleh Tergugat untuk mengerjakan pekerjaan yang merupakan kegiatan pokok atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan proses produksi, dimana pekerjaan yang dilakukan oleh Penggugat bukanlah merupakan kegiatan yang bersifat jasa penunjang di perusahaan Tergugat, oleh karena itu seharusnya menurut ketentuan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah hubungan kerja langsung antara Penggugat dengan Tergugat. Namun ternyata Tergugat justeru mengalihkan hubungan kerja tersebut melalui perusahaan penyedia jasa tenaga kerja yaitu kepada Turut Tergugat I, kemudian kepada Turut Tergugat II, dan selanjutnya kepada Turut Tergugat III. 10. Bahwa Tergugat sebagai perusahaan farmasi yang memproduksi produkproduk jenis pasta gigi, sikat gigi, obat-obatan jenis tablet dan sirup, tentu saja membutuhkan pekerja/buruh dalam rangka menjual dan mempromosikan barang-barang yang diproduksinya. Penggugat dalam hal ini adalah salah satu pekerja/buruh yang diterima serta digaji oleh Tergugat sebagai Sales Promotion Girl (SPG), dengan penempatan di outlet yang berada di Carrefour Transmart Jalan Gatot Subroto Medan. 11. Bahwa oleh karena karena pekerjaan yang dilakukan Penggugat merupakan kegiatan pokok di perusahaan Tergugat, maka semestinya pekerjaan tersebut menurut ketentuan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan tidak dapat diserahkan kepada pihak lain (perusahaan penyedia jasa tenaga kerja dan/atau perusahaan penerima pemborongan pekerjaan). 12. Bahwa pekerjaan yang dapat diserahkan kepada perusahaan lain hanyalah pekerjaan tambahan, dan kegiatan yang bersifat jasa penunjang atau kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi. Sedangkan yang sifatnya kegiatan pokok merupakan pekerjaan yang harus dilakukan perusahaan pemilik/pemberi pekerjaan itu sendiri. Ketentuan ini sudah tegas dan jelas diatur dalam Pasal 65 ayat (2) dan ayat (8) Jo. Pasal 66 ayat (1) dan ayat (4) UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, sebagai berikut : Pasal 65 ayat (2), Pekerjaan yang diserahkan kepada Perusahaan aia lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi syaratsyarat sebagai berikut : a. Dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama; Hal. 4 dari 19 Hal. Putusan No.40/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn Telp : (ext.318) Halaman 4

5 Direktori Putusan Maia b. Dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung dari pemberi kerja; c. Merupakan kegiatan penunjang perusahaan secara keseluruhan; dan d. Tidak menghambat proses produksi secara langsung. Pasal 65 ayat (8), Dalam hal hubungan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dan ayat (3), tidak terpenuhi, maka demi hukum status hubungan kerja pekerja/buruh dengan perusahaan penerima pemborongan beralih menjadi hubungan kerja pekerja/buruh dengan pemberi pekerjaan. Pasal 66 ayat (1), Pekerja/buruh dari penyedia jasa tenaga kerja tidak boleh digunakan oleh Pemberi Kerja untuk melaksanakan kegiatan pokok atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan proses produksi, kecuali untuk kegiatan jasa penunjang atau kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi. Pasal 66 ayat (4), Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) huruf a, huruf b, dan huruf d serta ayat (3) tidak terpenuhi, maka demi hukum status hubungan kerja antara pekerja/buruh dan perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh beralih menjadi hubungan kerja antara pekerja/buruh dan perusahaan pemberi pekerjaan. 13. Bahwa Penjelasan Pasal 66 ayat (1) UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan secara terperinci menjelaskan bahwa pengusaha tidak dapat memberikan pekerjaan yang bersifat kegiatan pokok yang berhubungan langsung dengan proses produksi kepada Perusahaan lain, dan lebih lanjut menguraikan jenis-jenis kegiatan jasa penunjang sebagai berikut : - Pada pekerjaan yang berhubungan dengan usaha pokok atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan proses produksi, pengusaha hanya diperbolehkan mempekerjakan pekerja/buruh dengan perjanjian kerja waktu tertentu dan/atau perjanjian kerja waktu tidak tertentu. - Yang dimaksud kegiatan jasa penunjang atau kegiatan yang tidak aia berhubungan langsung dengan proses produksi adalah kegiatan yang berhubungan diluar usaha pokok (core business) suatu perusahaan. Kegiatan tersebut antara lain : usaha pelayanan Hal. 5 dari 19 Hal. Putusan No.40/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn Telp : (ext.318) Halaman 5

6 Direktori Putusan Maia kebersihan (cleaning service), usaha penyediaan makanan bagi pekerja/buruh catering, usaha tenaga pengaman (security/satuan pengamanan), usaha jasa penunjang kegiatan di pertambangan dan perminyakan, serta usaha penyediaan angkutan pekerja/buruh. 14. Bahwa praktek hubungan kerja yang dilakukan oleh Tergugat dengan Turut Tergugat I, Turut Tergugat II dan Turut Tergugat III dalam hal ini sangat merugikan hak-hak Penggugat sebagai pekerja/buruh karena walaupun Penggugat telah bekerja selama lebih 5 (lima) tahun di perusahaan Tergugat akan tetapi Penggugat tidak mendapat kepastian hukum tentang hubungan kerjanya di perusahaan Tergugat, karena Tergugat dengan sewenang-wenang mengalihkan dan memindahkan hubungan kerja Penggugat kepada Perusahaan Penyedia Jasa Tenaga Kerja mitra Tergugat yang selalu berganti-ganti. 15. Bahwa Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. 19 Tahun 2012 tentang Syarat-Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain, lebih lanjut telah melarang dengan tegas pemberian pekerjaan yang merupakan kegiatan pokok dalam suatu perusahaan diserahkan kepada perusahaan penyedia jasa tenaga kerja, hal ini sangat jelas dapat dilihat dari uraian Pasal 17 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 19 Tahun 2012 : ayat (2), Pekerjaan yang dapat diserahkan kepada perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus kegiatan jasa penunjang atau yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi. ayat (3), Kegiatan jasa penunjang sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) meliputi : a. Usaha pelayanan kebersihan (cleaning service); b. Usaha penyediaan makanan bagi pekerja/buruh (catering); c. Usaha tenaga pengaman (security / satuan pengamanan); d. Usaha jasa penunjang pertambangan dan perminyakan; dan e. Usaha penyedia angkutan bagi pekerja/buruh. 16. Bahwa pemberian pekerjaan oleh Tergugat kepada Turut Tergugat I, Turut Tergugat II dan Turut Tergugat III dalam hubungan kerjanya juga aia tidak pernah dilaporkan dan tidak terdaftar/dicatat pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan sebagai Instansi yang berwenang di bidang ketenagakerjaan di Kota Medan. Sehingga hubungan kerja antara Hal. 6 dari 19 Hal. Putusan No.40/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn Telp : (ext.318) Halaman 6

7 Direktori Putusan Maia Tergugat dengan Turut Tergugat I, Turut Tergugat II, dan Turut Tergugat III juga bertentangan dan tidak tunduk kepada Pasal 5 Jo pasal 6 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republia Nomor 19 Tahun 2012 tentang Syarat-Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain. 17. Bahwa karena Tergugat tidak melaporkan, serta tidak tercatat pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan maka hubungan kerja antara Tergugat dengan Turut Tergugat I, maupun hubungan kerja antara Tergugat dengan Turut Tergugat II, serta hubungan kerja antara Tergugat dengan Turut Tergugat III adalah menjadi bukti bahwa Para Tergugat telah dengan sengaja mengelabui instansi terkait agar kegiatan usahanya dapat terus berlangsung walapun dalam menjalankan kegiatan usahanya telah melanggar ketentuan Perundang-Undangan yang berlaku. 18. Bahwa hubungan kerja antara Penggugat dengan Turut Tergugat I, maupun dengan Turut Tergugat II, dan dengan Turut Tergugat III juga sangat jelas bertentangan dengan Ketentuan Pasal 7 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 19 Tahun 2012 tentang Syarat-Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain, yang menyatakan : ayat (1), Perusahaan pemberi pekerjaan dilarang menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan penerima pemborongan sebelum memiliki bukti pelaporan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6. ayat (2), Apabila perusahaan memberi pekerjaan menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan penerima pemborongan sebelum memiliki bukti sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, maka hubungan kerja antara pekerja/buruh dengan perusahaan penerima pemborongan beralih kepada perusahaan pemberi pekerjaan. 19. Bahwa berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan sebagaimana diuraikan diatas maka hubungan kerja antara Tergugat dengan Turut Tergugat I, maupun hubungan kerja antara Tergugat dengan Turut Tergugat II, serta hubungan kerja antara Tergugat dengan Turut Tergugat III, yang mempekerjakan Penggugat sebagai SPG untuk menjual aia dan mempromosikan barang-barang yang diproduksi oleh Tergugat, pada outlet milik Tergugat di Carrefour Transmart Jl. Gatot Subroto Medan sangat jelas dan telah terbukti nyata-nyata merupakan pelanggaran terhadap UU Hal. 7 dari 19 Hal. Putusan No.40/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn Telp : (ext.318) Halaman 7

8 Direktori Putusan Maia No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (vide : 65 ayat (2), (8) Pasal 66 ayat (1). (4) ), dan Juga bertentangan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 19 Tahun 2012 tentang Syarat-Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain (Vide : Pasal 7 dan pasal 17). 20. Bahwa oleh karena perbuatan Tergugat memberikan pekerjaan kepada Turut Tergugat I, Turut Tergugat II, dan Turut Tergugat III dalam hal penyediaan jasa tenaga kerja yang mempekerjakan Penggugat sebagai Sales Promotion Girl untuk menjual dan mempromosikan barang-barang yang diproduksi oleh Tergugat pada outlet milik Tergugat di Carrefour Transmart merupakan kegiatan pokok yang berhubungan langsung dengan proses produksi dan bukan merupakan kegiatan jasa penunjang maka patut dan beralasan menurut hukum apabila Ketua Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan cq. Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini menyatakan perjanjian kerja antara Tergugat dengan Turut Tergugat I, Turut Tergugat II, dan Turut Tergugat III merupakan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan UU di bidang Ketenagakerjaan. 21. Bahwa oleh karena terbukti secara sah dan meyakinkan hubungan kerja antara Tergugat dengan Turut Tergugat I, maupun dengan Turut Tergugat II, dan dengan Turut Tergugat III bertentangan dengan Peraturan Perundang-Undangan, maka sudah tepat dan beralasan menurut hukum apabila Ketua Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, menyatakan hubungan kerja antara Tergugat dengan Turut Tergugat I, dengan Turut Tergugat II, dan dengan Turut Tergugat III tentang perjanjian penyediaan jasa tenaga kerja yang mempekerjakan Penggugat sebagai sales untuk menjual dan mempromosikan barang-barang yang diproduksi oleh Tergugat bertentangan dengan ketentuan Peraturan Perundangundangan sehingga tidak sah dan batal demi hukum. 22. Bahwa oleh karena terbukti secara sah dan meyakinkan hubungan kerja antara Tergugat dengan Turut Tergugat I, maupun kerja antara Tergugat dengan Turut Tergugat II, dan hubungan kerja Tergugat dengan Turut Tergugat III bertentangan dengan UU No. 13 Tahun 2003 tentang aia Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 19 Tahun 2012 tentang Syarat-Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain, maka sudah tepat dan Hal. 8 dari 19 Hal. Putusan No.40/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn Telp : (ext.318) Halaman 8

9 Direktori Putusan Maia beralasan menurut hukum apabila Ketua Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan cq. Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini menyatakan demi hukum hubungan kerja antara Penggugat dengan Turut Tergugat I, hubungan Kerja antara Penggugat dengan Turut Tergugat II dan hubungan kerja antara Penggugat dengan Turut Tergugat III demi hukum beralih menjadi hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat. 23. Bahwa karena demi hukum hubungan kerja antara Penggugat dengan Turut Tergugat I, maupun dengan Turut Tergugat II, dan dengan Turut Tergugat III demi hukum beralih menjadi hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat, maka secara mutatis-mutandis segala hak-hak normatif menyangkut hubungan pekerjaan, hak masa kerja maupun perlindungan perkerja/buruh (i.c. Penggugat), juga demi hukum beralih menjadi tanggung jawab serta menjadi kewajiban pemberi kerja yaitu Tergugat terhadap pekerja/buruh yaitu Penggugat), termasuk dan tidak terbatas menyangkut hak-hak normatif mengenai : Upah dalam Proses, Pesangon, Penghargaan Masa Kerja, dan Penggantian Hak Pekerja/Buruh apabila terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagaimana ketentuan yang diatur berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. 24. Bahwa oleh karena terbukti secara sah dan meyakinkan dan tidak terbantahkan oleh Tergugat, Turut Tergugat I, Turut Tergugat II, Turut Tergugat III, bahwa Penggugat telah bekerja secara tetap dan terusmenerus dan tidak pernah terputus di perusahaan Tergugat terhitung sejak tanggal 1 April 2011 sampai dengan tanggal 26 Juli 2016 maka sudah tepat dan beralasan menurut hukum apabila Ketua Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini menetapkan dan/atau menyatakan masa kerja Penggugat selama 5 tahun 3 bulan di perusahaan Tergugat sah dan mengikat hukum. 25. Bahwa selama Pengugat bekerja di Perusahaan Tergugat, Penggugat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan sebaik-baiknya, loyal dan bertanggung jawab dan tidak pernah melakukan perbuatan dan pelanggaran yang merugikan Tergugat. Hal ini dapat dibuktikan bahwa Penggugat tidak pernah mendapat surat peringatan dari Tergugat, Turut aia Tergugat I, Turut Tergugat II, dan Turut Tergugat III selama Penggugat bekerja perusahaan Tergugat. Hal. 9 dari 19 Hal. Putusan No.40/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn Telp : (ext.318) Halaman 9

10 Direktori Putusan Maia 26. Bahwa pada tanggal 25 Juni 2016 Penggugat mengajukan permohonan cuti melahirkan/bersalin kepada Tergugat yang selanjutnya telah menyerahkan Form Cuti, yang mana setelah Form Cuti dimaksud diisi dan ditanda tangani oleh Penggugat kemudian menyerahkan Form Cuti tersebut kepada Sdr. Fajar Karya Harahap sebagai koordinator area pada perusahaan Tergugat di Medan. 27. Bahwa dalam masa menjalani cuti kerja karena melahirkan/bersalin, pada 26 Juli 2016 Penggugat menerima terusan surat melalui account dari Regional Account Supervisor PT. GLAXO SMITH KLINE GSK yaitu Sdr. Hendra Fransjaya, dengan subject : BO gaji Juli SPG Elly & amnidariaty, yang pada pokoknya dalam surat tersebut menyatakan bahwa, Elly (i.c. Penggugat) telah resign (mengundurkan diri) sehingga dinyatakan tidak lagi menerima basic salary pada bulan juli 2016, haknya masih ada absensi dan incentive periode juni Dalam hal ini jumlah insentif tersebut yaitu uang yang diterima Penggugat lewat transfer ke Rekening Penggugat di Bank Mandiri sebesar Rp ,- (delapan ratus dua puluh delapan ribu rupiah) pada tanggal 21 Juli Bahwa Penggugat sangat terkejut membaca surat yang diterima melalui terusan dari Regional Account Supervisor PT. GLAXO SMITH KLINE GSK yaitu Sdr. Hendra Fransjaya bahwa PT. GLAXO SMITH KLINE GSK menyatakan Penggugat telah resgin (mengundurkan diri), padahal Penggugat hanya mengambil hak istirahat kerja (cuti ) yang sebelumnya telah diajukan untuk menjalani proses persalinan melahirkan anak. 29. Bahwa Penggugat sesungguhnya tidak pernah mengajukan Surat Pengunduran Diri untuk berhenti bekerja di perusahaan Tergugat, baik kepada Tergugat I maupun kepada Turut Tergugat III, akan tetapi Tergugat dan Turut Tergugat III tanpa mempunyai dasar yang jelas menyatakan Penggugat mengundurkan diri dari pekerjaannya. 30. Bahwa karena Penggugat menjalankan cuti kerja disebabkan kondisi sedang hamil tua dan akan menjalani proses persalinan melahirkan anak telah dianggap oleh Tergugat sebagai tindakan mengundurkan diri atau resgin. aia 31. Bahwa Tergugat maupun Turut Tergugat III tidak membayar gaji Penggugat selama Penggugat menjalani istirahat kerja (cuti), dan sertamerta melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan cara tidak Hal. 10 dari 19 Hal. Putusan No.40/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn Telp : (ext.318) Halaman 10

11 Direktori Putusan Maia memperbolehkan Penggugat bekerja di perusahaan Tergugat oleh karena Penggugat mengambil istirahat kerja (cuti) disebabkan oleh karena Penggugat menjalani proses persalinan melahirkan anak, sungguh tindakan yang tidak manusiawi, merupakan perbuatan melawan hukum, dan bertentangan dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. 32. Bahwa Pasal 153 ayat (1) hurup e UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan secara tegas melarang pengusaha melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap pekerja/buruh perempuan hamil, melahirkan, gugur kandungan, atau menyusui bayi. 33. Bahwa atas perbuatan Terugat dan Turut Tergugat III tidak membayar gaji Penggugat selama menjalani cuti/istirahat kerja serta melakukan Pemutusan Hubungan Kerja secara sepihak dengan cara menyatakan bahwa Penggugat mengundurkan diri yang telah nyata-nyata menyampaikan permohonan cuti baik lisan dan tertulis, sangat merugikan hak dan kepentingan Penggugat. Penggugat tidak menyangka bahwa dengan cuti yang telah diajukan secara patut, akan mengakibatkan Penggugat kehilangan pekerjaan yang menjadi sumber nafkah keluarga, disamping itu juga kehilangan upah yang seharusnya diperoleh selama masa cuti. Pemutusan Hubungan kerja tersebut telah mengakibatkan Penggugat mengalami tekanan moral dan bathin yang sangat dalam. Penggugat tidak merasa melakukan kesalahan, dan telah bekerja dengan sebaik-baiknya akan tetapi Tergugat dan Turut Tergugat III memperlakukan Penggugat dengan tidak adil dengan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja serta tidak membayar upah disaat Penggugat sedang menjalani proses persalinan melahirkan anak. 34. Bahwa cuti atau istirahat yang diambil oleh Penggugat serta haknya mendapatkan upah/gaji penuh walaupun mengambil cuti atau istirahat dalam rangka proses persalinan melahirkan anak, maupun setelah persalinan melahirkan anak sudah sangat jelas dan tegas dijamin dan dilindungi oleh UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dalam Pasal 82 Yo. Pasal 84 yang menyatakan : Pasal 82 ayat (1), Pekerja/buruh Perempuan berhak memperoleh istirahat selama 1,5 (satu setengah) bulan sebelum saatnya aia melahirkan anak dan 1,5 (satu setengah) bulan sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan. Hal. 11 dari 19 Hal. Putusan No.40/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn Telp : (ext.318) Halaman 11

12 Direktori Putusan Maia Pasal 84, Setiap pekerja buruh yang menggunakan hak istirahat sebagaimana dimaksud dalam pasal 79 ayat (2) huruf b,c, dan d pasal 80, dan pasal 82 berhak mendapat upah penuh. 35. Bahwa Tergugat dan Turut Tergugat III tidak membayar upah/gaji Penggugat selama Penggugat mengambil hak istirahat kerja/cuti melahirkan sejak tanggal 30 Juni 2016 sampai dengan tanggal 26 Juli 2016 (selama 1 bulan) sangat bertentangan dengan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (vide. Pasal 82 dan pasal 84), sehingga perbuatan Tergugat dan Turut Tergugat III tersebut merupakan perbuatan melawan hukum yang sangat merugikan Penggugat. 36. Bahwa oleh karena Perbuatan Tergugat dan Turut Tergugat III tidak membayar upah/gaji Penggugat pada saat menjalani istirahat kerja/cuti melahirkan maka patut dan beralasan menurut hukum apabila Ketua Pengadilan Hubungan Industrial yang memeriksa dan mengadili perkara ini menghukum Tergugat I untuk membayar upah/gaji Penggugat satu bulan gaji terhitung sejak tanggal 30 juni sampai dengan 26 Juli 2016, sebesar Rp ,- (dua juta dua ratus tujuh puluh satu ribu dua ratus lima puluh lima rupiah). 37. Bahwa Perbuatan Tergugat dan Turut Tergugat III yang menyatakan Penggugat dianggap mengundurkan diri (resgin), serta tidak membayar upah/gaji oleh karena Penggugat mengambil haknya untuk istirahat kerja/cuti untuk proses persalinan dan setelah persalinan, yang selanjutnya Tergugat dan Turut Tergugat III tidak memperkenankan Penggugat bekerja kembali di Perusahaan Tergugat merupakan tindakan Pemutusan Hubungan Kerja secara sewenang-wenang dan bersifat melawan hukum, karena hak untuk istirahat bekerja (cuti) bagi seorang pekerja/buruh perempuan yang akan melahirkan dan setelah melahirkan merupakan hak dasar yang telah dijamin berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang- Undangan. 38. Bahwa oleh karena tindakan Pemutusan Hubungan Kerja merupakan perbuatan yang melawan hukum yang diatur dalam UU di bidang Ketenagakerjaan, maka Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan oleh Tergugat dan Turut Tergugat III terhadap Penggugat adalah tidak sah dan batal demi hukum. aia 39. Bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh Penggugat sebagai sales (SPG) yang menjual barang-barang yang diproduksi oleh Tergugat telah berlangsung secara tetap dan terus-menerus dan tidak pernah terputus, terhitung sejak Hal. 12 dari 19 Hal. Putusan No.40/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn Telp : (ext.318) Halaman 12

13 Direktori Putusan Maia tanggal 1 April 2011 pada saat Penggugat diterima bekerja secara langsung oleh Tergugat sampai dengan di PHK oleh Tergugat dan Turut Tergugat III pada tangggal 26 Juli 2016, sehingga dengan demikian masa kerja Penggugat di perusahaan Tergugat adalah selama 5 tahun 3 bulan, dengan gaji terakhir sebesar Rp ,- (dua juta dua ratus tujuh puluh satu ribu dua ratus lima puluh lima rupiah). 40. Bahwa sehubungan dengan PHK secara melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat I dan Turut Tergugat III, Penggugat telah mengajukan permohonan mediasi kepada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan, yang selanjutnya telah memanggil para pihak (Penggugat, Tergugat I dan Turut Tergugat) untuk melakukan sidang mediasi, yang mana kemudian Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan mengeluarkan Surat Nomor : 567/6326/DTSTKM/2016 tertanggal 02 November 2016 Hal. Anjuran, yang pada pokoknya menganjurkan Tergugat agar membayar kepada Penggugat Uang Pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), Uang Penghargaan Masa Kerja sesuai Pasal 156 ayat (3) dan Uang Pengganti hak sebesar 15 % sesuai Pasal 156 ayat (4) UU No. 13 Tahun 2003 kepada Penggugat sebesar Rp ,- (Tiga Puluh Enam Juta Lima Ratus Enam Puluh Tujuh Ribu Dua Ratus Lima Rupiah). 41. Bahwa Tergugat tidak melaksanakan anjuran yang dikeluarkan oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan tersebut, bahkan sampai gugatan aquo diajukan di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan, Tergugat tidak menunjukkan etikat baik untuk membayar pesangon, penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak kepada Penggugat. 42. Bahwa oleh karena PHK yang dilakukan Tergugat dan Turut Tergugat III adalah PHK yang tidak sah dan bertentangan dengan hukum, maka patut dan layak menurut hukum jika Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan cq. Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini menghukum Tergugat untuk membayar uang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja sesuai pasal 156 ayat (3) dan Uang Pengganti Hak sebesar 15 % sesuai Pasal 156 ayat (4) UU RI No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dengan dasar perhitungan sesuai upah yang diterima oleh Penggugat, sebagai berikut : aia Masa kerja Penggugat 5 tahun 3 bulan a. Pesangon : 2 X 6 X Rp ,- = Rp ,- b. Uang Penghargaan Masa Kerja : 2 X Rp ,- = Hal. 13 dari 19 Hal. Putusan No.40/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn Telp : (ext.318) Halaman 13

14 Direktori Putusan Maia Rp ,- + Jumlah Rp ,- c. Uang Penggantian hak, Perobatan dan Perumahan : 15 % X Rp = Rp ,- + Total = Rp ,- (Total keseluruhan : Tiga Puluh Enam Juta Lima Ratus Enam Puluh Tujuh Ribu Dua Ratus Lima Rupiah). 43. Bahwa oleh karena tindakan PHK yang dilakukan oleh Tergugat dan Turut Tergugat III terhadap Penggugat telah mengakibatkan Penggugat kehilangan pekerjaan sehingga tidak memiliki penghasilan untuk membiayai dan menafkahi hidup keluarga Penggugat, Maka sesuai dengan ketentuan Pasal 155 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, maka Tergugat II wajib untuk membayar upah yang biasa diterima oleh Penggugat setiap bulannya. 44. Bahwa akan tetapi Tergugat dan Turut Tergugat III tidak mengindahkan sama sekali ketentuan Pasal 155 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dengan tidak membayar upah kepada Penggugat selama proses penyelesaian perselisihan hubungan industrial sampai ada putusan yang berkekuatan hukum tetap dalam perkara a quo, maka dengan mengacu pada Putusan Mahkamah Konstitusi No. 37/PUU- IX/2011 tentang upah proses, maka patut dan layak jika Tergugat dihukum untuk membayar upah Proses kepada Penggugat terhitung sejak Para Penggugat di PHK sampai perkara ini diputuskan oleh Pengadilan hingga berkekuatan hukum tetap terhitung sejak bulan agustus 2016 sebesar Rp ,- setiap bulannya. 45. Bahwa oleh karena gugatan Para Penggugat didasarkan kepada bukti-bukti yang kuat sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan tidak terbantahkan oleh Para Tergugat, maka patut dan layak menurut hukum jika Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan untuk mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya. 46. Bahwa untuk menjamin dilaksanakan putusan ini nantinya oleh Tergugat, maka Penggugat memohon kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan untuk menghukum Tergugat membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp ,- (dua ratus ribu rupiah) untuk aia setiap hari keterlambatan pelaksanaan putusan ini sejak diucapkan ; 47. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat didasarkan kepada bukti-bukti hukum yang kuat dan tidak terbantahkan oleh Tergugat, dan juga oleh Hal. 14 dari 19 Hal. Putusan No.40/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn Telp : (ext.318) Halaman 14

15 Direktori Putusan Maia karena gugatan Penggugat adalah mengenai pekerjaan dan penghidupan bagi keluarga dari Penggugat, maka patut dan layak menurut hukum jika putusan atas Perselisihan Perselisihan Hubungan Industrial tentang Pemutusan Hubungan Kerja ini dapat dilaksanakan secara serta merta meskipun ada upaya hukum kasasi dan peninjauan kembali serta perlawanan (uit voerbaar bij voeraad) ; 48. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat didasarkan kepada bukti-bukti yang kuat sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, maka patut dan layak menurut hukum jika Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan untuk membebankan segala biaya kepada Negara; Berdasarkan uraian tersebut diatas Penggugat dengan hormat memohon kepada Ketua Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan, berkenan memanggil kedua belah pihak untuk duduk bersidang dalam suatu ruang sidang yang telah ditentukan dan mengambil putusan hakim yang amarnya sebagai berikut : MENGADILI : Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya. 2. Menyatakan hubungan kerja antara Tergugat dengan Turut Tergugat I, hubungan kerja antara Tergugat dengan Turut Tergugat II dan hubungan kerja antara Tergugat dengan Turut Tergugat III, yaitu perjanjian penyediaan jasa tenaga kerja yang mempekerjakan Penggugat pada outlet milik Tergugat di outlet PT. GLAXO SMITH KLINE GSK di Carrefour Transmart Jl. Gatot Subroto medan sebagai Sales Promotion Girl bertentangan dengan UU No. 13 Tahun 2003 sehingga tidak sah dan batal demi hukum; 3. Menyatakan perbuatan Tergugat, Turut Tergugat I, Turut Tergugat II, dan Turut Tergugat III yaitu Perjanjian Penyediaan Tenaga Kerja yang mempekerjakan Penggugat pada outlet milik Tergugat I di outlet PT. GLAXO SMITH KLINE GSK di Carrefour Transmart Jl. Gatot Subroto medan sebagai Sales Promotion Girl adalah perbuatan melawan hukum; 4. Menyatakan hubungan kerja antara Tergugat dengan Turut Tergugat I, Turut Tergugat II, Turut Tergugat III yang mempekerjakan Penggugat pada outlet milik Tergugat I di outlet PT. GLAXO SMITH KLINE GSK di Carrefour Transmart Jl. Gatot Subroto medan sebagai Sales Promotion Girl aia demi hukum beralih menjadi hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat; Hal. 15 dari 19 Hal. Putusan No.40/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn Telp : (ext.318) Halaman 15

16 Direktori Putusan Maia 5. Menyatakan hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat terhitung sejak tanggal 1 April 2011 sampai dengan 26 juli 2016 dengan masa kerja selama 5 tahun 3 bulan adalah sah dan mengikat hukum; 6. Menyatakan Perbuatan Tergugat dan Turut Tergugat III tidak membayar gaji Penggugat selama istirahatkerja/cuti melahirkan adalah perbuatan Melawan Hukum; 7. Menghukum Tergugat I untuk membayar upah/gaji Penggugat selama menjalankan istirahat kerja/cuti melahirkan selama 1 bulan gaji sebesar Rp ,- (dua juta dua ratus tujuh puluh satu ribu dua ratus lima puluh lima rupiah); 8. Menghukum Tergugat untuk membayarkan kepada Penggugat berupa uang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), Uang Penghargaan masa kerja 1 (satu) kali ketentuan dalam pasal 156 ayat (3), Uang Pengganti Hak sesuai ketentuan dalam pasal 156 ayat (4) UU RI No. 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, sesuai dengan upah Penggugat sebagai berikut : Masa kerja Penggugat 5 tahun 3 bulan a. Pesangon : 2 X 6 X Rp ,- = Rp ,- b. Uang Penghargaan Masa Kerja : 2 X Rp ,-= Rp ,- + Jumlah Rp ,- c. Uang Penggantian hak : 15 % X Rp Perobatan dan perumahan = Rp ,- total = Rp ,- Dengan total keseluruhan uang pesangon, penghargaan masa kerja, dan uang penggatian hak perobatan dan perumahan Penggugat sebesar Rp ,- (tiga puluh enam juta lima ratus enam puluh tujuh ribu dua ratus lima rupiah) 9. Menghukum Tergugat untuk membayar upah selama proses penyelesaian perselisihan hubungan industrial ini kepada Penggugat selama 6 (enam) bulan gaji pokok berjalan terhitung mulai bulan Agustus 2016 sampai dengan bulan Februari pada saat gugatan ini diajukan di Pengadilan hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan, dengan perincian : 6 x Rp = Rp ,- aia Dengan total upah proses Penggugat sebesar Rp ,- ( tiga belas juta enam ratus dua puluh tujuh ribu lima ratus tiga puluh rupiah). Hal. 16 dari 19 Hal. Putusan No.40/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn Telp : (ext.318) Halaman 16

17 Direktori Putusan Maia 10. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat sebesar Rp ,- (dua ratus ribu rupiah) untuk setiap hari keterlambatan pelaksanaan putusan ini sejak diucapkan. 11. Menetapkan putusan dapat dilaksanakan secara serta merta meskipun ada upaya hukum baik kasasi, peninjauan kembali maupun perlawanan atas putusan dalam perkara ini (uit voer baar bij vooraad). 12. Membebankan segala biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Negara. Apabila Majelis Hakim yang mengadili dan memeriksa perkara ini berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya. (et aquo et bono) Menimbang, bahwa berdasarkan penetapan Hakim Ketua Nomor 40/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn tanggal 21 Februari 2017 dan berita acara persidangan tanggal 23 Maret 2017, yang memerintahkan untuk memanggil kedua belah pihak yang berperkara supaya menghadap di persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri tersebut; Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan Penggugat tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakilnya meskipun telah dipanggil secara patut berdasarkan risalah panggilan yang dibuat oleh M. Syahrir F Harahap, S.H., Jurusita pada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan Nomor 40/Pdt.Sus- PHI/2017/PN.Mdn tanggal 6 Maret 2017 yang dibacakan di persidangan, tidak menghadap di persidangan, Para Tergugat juga tidak hadir serta tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakilnya meskipun telah dipanggil secara patut sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya Penggugat dan Para Tergugat itu disebabkan oleh sesuatu halangan yang sah; Menimbang, bahwa pada persidangan tanggal 23 Maret 2017 Majelis Hakim telah menerima Surat Pencabutan Gugatan Perkara dari Kuasa Penggugat yang menyatakan akan mencabut gugatannya dengan alasanalasan sebagaimana yang diuraikan dalam surat Permohonan Pencabutan Perkara Gugatan Nomor : 40/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn, tertanggal 21 Maret 2017; Menimbang, bahwa berdasarkan berita acara persidangan, pada saat Penggugat mengajukan permohonan pencabutan perkara a quo, dimana masih dalam tahap awal acara persidangan belum sampai dengan Tanggapan/ Jawaban, sehingga secara yuridis pencabutan perkara tidak perlu mendapat persetujuan dari aia Tergugat (vide pasal 85 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial), sedangkan apabila Tergugat sudah memberikan Tanggapan/ Jawaban terhadap Gugatan Penggugat, maka Hal. 17 dari 19 Hal. Putusan No.40/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn Telp : (ext.318) Halaman 17

18 Direktori Putusan Maia pencabutan perkara harus mendapat persetujuan dari Tergugat (vide pasal 85 ayat (2) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial); Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum di atas, Majelis Hakim berpendapat permohonan Penggugat beralasan hukum dan karenanya dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa oleh karena permohonan Penggugat tentang pencabutan perkara a quo dikabulkan, maka Majelis Hakim akan memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Medan untuk mencatatkan pencabutan perkara Nomor 40/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn., ke dalam daftar register perkara Hubungan Industrial; Menimbang, bahwa oleh karena permohonan pencabutan perkara a quo dikabulkan dari nilai kerugian dibawah Rp ,- (seratus lima puluh juta rupiah), maka segala biaya yang timbul dalam perkara ini akan dibebankan kepada Negara; Memperhatikan Pasal 85 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; MENGADILI : 1. Mengabulkan permohonan Penggugat terhadap pencabutan perkara perdata khusus Gugatan Hubungan Industrial Nomor Register : 40/Pdt.Sus- PHI/2017/PN.Mdn; 2. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Medan untuk mencatatkan pencabutan perkara perdata khusus Gugatan Hubungan Industrial Nomor Register : 40/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn., tersebut ke dalam daftar register perkara Perdata Khusus Hubungan Industrial; 3. Membebankan ongkos perkara kepada Negara sebesar Rp ,00 (tiga ratus sebelas ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam rapat pemusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan, pada hari Kamis, tanggal 23 Maret 2017, oleh kami Riana Br. Pohan, S.H., M.H., sebagai Hakim Ketua, Nurmansyah, S.H., M.H., dan Meilinus Adri G. P. Hati Gulo, S.Kom., masing-masing Hakim Ad Hoc sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk aia berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan Nomor 40/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn tanggal 20 Februari 2017, putusan tersebut pada hari itu juga, diucapkan dalam Hal. 18 dari 19 Hal. Putusan No.40/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn Telp : (ext.318) Halaman 18

19 Direktori Putusan Maia persidangan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut, Addhie Y.P. Putra, S.H., Panitera Pengganti dan tanpa dihadiri oleh Penggugat maupun Kuasanya serta Para Tergugat. Hakim-Hakim Anggota, d.t.o Nurmansyah, S.H., M.H. Meilinus Adri G.P. Hati Gulo, S.Kom. Panitera Pengganti, Hakim Ketua, aia d.t.o Addhie Y.P. Putra, S.H. Hal. 19 dari 19 Hal. Putusan No.40/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Mdn d.t.o Riana Br. Pohan, S.H., M.H. Perincian biaya : 1. Ongkos Panggil Rp ,00 2. Materai Rp ,00 3. Redaksi Rp ,00 + Jumlah Rp ,00 (tiga ratus sebelas ribu rupiah). Telp : (ext.318) Halaman 19

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 221 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 120 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1351 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 92 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia P U T U S A N Nomor 119 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 546 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 166 / PDT / 2012 / PT-MDN.

P U T U S A N NOMOR : 166 / PDT / 2012 / PT-MDN. P U T U S A N NOMOR : 166 / PDT / 2012 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang mengadili perkara Perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 664 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 209 K/PDT.SUS-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 150/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 150/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 150/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 493 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

- 1 - P U T U S A N. Nomor : 347 / PDT / 2013 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

- 1 - P U T U S A N. Nomor : 347 / PDT / 2013 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. - 1 - P U T U S A N Nomor : 347 / PDT / 2013 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGG P U T U S A N. Nomor : 237/PDT/2016/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENGADILAN TINGG P U T U S A N. Nomor : 237/PDT/2016/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 237/PDT/2016/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 477 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

PEMBANDING, semula TERGUGAT;

PEMBANDING, semula TERGUGAT; PUTUSAN Nomor 337/Pdt/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI JAWA BARAT di BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N Nomor : 39/PDT/2016/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 415 /PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL III - 1 III - 2 Daftar Isi BAB I KETENTUAN UMUM III-9 BAB II TATACARA PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 271/PDT/2011/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

P U T U S A N Nomor : 271/PDT/2011/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. P U T U S A N Nomor : 271/PDT/2011/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, berdasarkan Penetapan penunjukan

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG SYARAT-SYARAT PENYERAHAN SEBAGIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG SYARAT-SYARAT PENYERAHAN SEBAGIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N Nomor : 216/PDT/2017/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata pada Pengadilan tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 383/PDT/2014/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 383/PDT/2014/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 383/PDT/2014/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam pengadilan tingkat banding,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 659 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial pada tingkat

Lebih terperinci

PENETAPAN Nomor: 046/Pdt.G/2013/PA.Dum

PENETAPAN Nomor: 046/Pdt.G/2013/PA.Dum PENETAPAN Nomor: 046/Pdt.G/2013/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN AGAMA DUMAI Pengadilan Agama yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA; Menimbang

Lebih terperinci

P U T U S A N 322 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N 322 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 322 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 905 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.98, 2003 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4316) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor: 214/Pdt.G/2013/PA.Dum

PUTUSAN Nomor: 214/Pdt.G/2013/PA.Dum PUTUSAN Nomor: 214/Pdt.G/2013/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHAESA PENGADILAN AGAMA DUMAI Pengadilan Agama yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

SALINAN P E N E T A P A N

SALINAN P E N E T A P A N SALINAN P E N E T A P A N Nomor : 0670/Pdt.G/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang mengadili perkara perdata tertentu pada

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 18/PDT.G/2013/PN.BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 18/PDT.G/2013/PN.BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 18/PDT.G/2013/PN.BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada peradilan tingkat pertama,

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA. Oleh: NY. BASANI SITUMORANG, SH., M.Hum. (Staf Ahli Direksi PT Jamsostek)

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA. Oleh: NY. BASANI SITUMORANG, SH., M.Hum. (Staf Ahli Direksi PT Jamsostek) PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA Oleh: NY. BASANI SITUMORANG, SH., M.Hum. (Staf Ahli Direksi PT Jamsostek) PENERAPAN HUKUM ACARA PERDATA KHUSUS PENGADILAN HUBUNGAN

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N NOMOR 172/PDT/2017/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah

Lebih terperinci

P UTUSAN Nomor 0608/Pdt.G/2015/PA.Plg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P UTUSAN Nomor 0608/Pdt.G/2015/PA.Plg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P UTUSAN Nomor 0608/Pdt.G/2015/PA.Plg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 412/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 412/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 412/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor: 523/Pdt.G/2013/PA.Dum

PUTUSAN Nomor: 523/Pdt.G/2013/PA.Dum PUTUSAN Nomor: 523/Pdt.G/2013/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHAESA PENGADILAN AGAMA DUMAI Pengadilan Agama yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 302 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 of 24 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 46 /PDT/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Teks tidak dalam format asli. LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.6,2004 KESRA Pemerintah Pusat. Pemerintah Daerah.Tenaga Kerja. Ketenagakerjaan. Perjanjian

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N Nomor : 135/PDT/2016/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG SYARAT-SYARAT PENYERAHAN SEBAGIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KEPADA PERUSAHAAN LAIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 15 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 41/PDT/2012/PT. MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 41/PDT/2012/PT. MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 41/PDT/2012/PT. MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA --------- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 120/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 120/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 120/B/2012/PT.TUN-MDN -------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N Nomor : 53/PDT/2016/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan Tingkat Banding,

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor : 612/Pdt.G/2010/PA.DUM BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor : 612/Pdt.G/2010/PA.DUM BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor : 612/Pdt.G/2010/PA.DUM BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Dumai yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN PUTUSAN Nomor: 676/Pdt.G/2011/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Dumai yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

Nomor : 1066/Pdt.G/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Nomor : 1066/Pdt.G/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN P U T U S A N Nomor : 1066/Pdt.G/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama {asuruan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 313 K/TUN/2000.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 489/PDT/2014/PT.Bdg.

P U T U S A N Nomor 489/PDT/2014/PT.Bdg. P U T U S A N Nomor 489/PDT/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata pada Peradilan Tingkat Banding,

Lebih terperinci

PUTUSAN. /Pdt.G/2013/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. /Pdt.G/2013/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN NOMOR : /Pdt.G/2013/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat pertama,

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 64/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 64/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 64/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 272/PDT/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 272/PDT/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 272/PDT/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN di Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 11 PK/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 137/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 137/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 137/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

- 1 - P U T U S A N. Nomor : 105 /PDT/2012 /PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

- 1 - P U T U S A N. Nomor : 105 /PDT/2012 /PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. - 1 - P U T U S A N Nomor : 105 /PDT/2012 /PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 170/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N. Nomor : 170/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 170/B/2012/PT.TUN-MDN -------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 41/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 41/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 41/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 153/Pdt.G/2014/PA.Mtk

P U T U S A N Nomor 153/Pdt.G/2014/PA.Mtk P U T U S A N Nomor 153/Pdt.G/2014/PA.Mtk DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Mentok yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara tertentu dalam persidangan Majelis Hakim

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1360 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Pengadilan Agama tersebut. Telah mempelajari berkas perkara.

Pengadilan Agama tersebut. Telah mempelajari berkas perkara. PUTUSAN Nomor 509/Pdt.G/2010/PA Prg. BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pinrang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 40/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 40/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 40/B/2012/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 98/Pdt.G/2012/PA.Prg. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pinrang yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor: 01/Pdt.G/2014/PN.BINJAI DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor: 01/Pdt.G/2014/PN.BINJAI DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor: 01/Pdt.G/2014/PN.BINJAI DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama telah mengambil

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 370/PDT/2013/PT-MDN

P U T U S A N NOMOR : 370/PDT/2013/PT-MDN P U T U S A N NOMOR : 370/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1127 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 57 /PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N Nomor : 80/PDT/2016/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan Tingkat Banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Makassar, selanjutnya disebut penggugat.

P U T U S A N BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Makassar, selanjutnya disebut penggugat. 1 P U T U S A N Nomor 520/Pdt.G/2011/PA Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara perdata tertentu pada

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 221/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 221/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 221/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 276/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 276/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 276/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam pengadilan tingkat banding,

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 125 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 60 / PDT / 2012 / PT - MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 60 / PDT / 2012 / PT - MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 60 / PDT / 2012 / PT - MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara perkara perdata dalam peradilan tingkat Banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor: 0265/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan

P U T U S A N. Nomor: 0265/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan SALINAN P U T U S A N Nomor: 0265/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N NOMOR 239 / PDT / 2017/ PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam peradilan tingkat banding telah

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 163/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 163/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 163/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara perkara perdata dalam tingkat banding, telah

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN 1 P U T U S A N Nomor : 239/PDT/2016/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA di Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 25 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan

P U T U S A N No. 25 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan P U T U S A N No. 25 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN - 1 - P U T U S A N NOMOR : 183 / PDT / 2017/ PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara Perdata dalam tingkat banding, telah

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N Nomor : 384/PDT/2016/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam pengadilan tingkat banding

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor : 1116/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor : 1116/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor : 1116/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 175/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N. Nomor : 175/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 175/B/2012/PT.TUN-MDN --------------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik,

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor XXXX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor XXXX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor XXXX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara tertentu pada

Lebih terperinci

P U T U S A N L A W A N NOMOR : 44/ PDT / 2012 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N L A W A N NOMOR : 44/ PDT / 2012 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 44/ PDT / 2012 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA -----PENGADILAN TINGGI MEDAN,yang mengadili perkara Perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan

Lebih terperinci

P U T U S A N BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan

P U T U S A N BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan SALINAN P U T U S A N Nomor 0435/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1263 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci