Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi memutus sebagai berikut dalam perkara antara: PT. INDUKTORINDO UTAMA, diwakili oleh Direktur, Hardi Hartoko, kewarganegaraan Indonesia, berkedudukan di Kawasan Industri Taman Tekno, Bumi Serpong Damai, Kav. A-5, Tangerang 15314, dalam hal ini memberi kuasa kepada Octolin H. Hutagalung, S.H., M.H., dan kawan-kawan, Para Advokat, berkantor di Gedung Plaza Sentral, Lantai 10, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 47, Jakarta 12930, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 30 Mei 2016; Pemohon Kasasi dahulu Tergugat; L a w a n: 1. YULIANI, kewarganegaraan Indonesia, bertempat tinggal di Kampung Baruasih, RT 009, RW 003, Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan; 2. MARLINA, kewarganegaraan Indonesia, bertempat tinggal di Kampung Sengkol, RT 001, RW 001, Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan; 3. MUTIARA SIDA, kewarganegaraan Indonesia, bertempat tinggal di Kampung Cogreg, RT 001, RW 06, Kelurahan Cogreg, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor; 4. IDA ROHIMUTESYA, kewarganegaraan Indonesia, bertempat tinggal di Kampung Setu, RT 002, RW 002, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan; 5. RAHMAT, kewarganegaraan Indonesia, bertempat tinggal di Kampung Serpong, RT 003, RW 002, Kelurahan Serpong, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan; 6. DENI JUNAEDI, kewarganegaraan Indonesia, bertempat tinggal Kampung Baru Asih, RT 007, RW 003, Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan; ahkamaa Halaman 1 dari 34 hal. Put. Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 1

2 Direktori Putusan Mahkamaa 7. IYANUDIN, kewarganegaraan Indonesia, bertempat tinggal di Kavling Serpong, RT 01, RW 04, Desa Serpong, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan; 8. LALA JAMILAH, kewarganegaraan Indonesia, bertempat tinggal di Kampung Cogreg, RT 04, RW 07, Desa Cogreg, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor; Kesemuanya dalam hal ini memberi kuasa kepada Indarti, S.H., dan kawan-kawan, Para Advokat, berkantor di Perumahan Bukit Gading Cisoka Blok B 3 No 12 B, Desa Selapajang, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 20 Maret 2016; Para Termohon Kasasi dahulu Para Penggugat; Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat-surat yang bersangkutan; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Para Termohon Kasasi dahulu sebagai Para Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap Pemohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat di depan persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa PT Induktorindo Utama adalah perusahaan yang bergerak di bidang Alat kelistrikan dan memperkerjakan kurang lebih 800 orang buruh; 2. Bahwa Para Penggugat adalah Buruh dari PT Induktorindo Utama, ditempatkan di Bagian, Masa Kerja, Status dan Gaji sebagai berikut: 1. Nama : Yuliani Bagian : Assembly Produksi 3 Masa kerja : 1 April 2010 Gaji terakhir : Rp ,- 2. Nama : Marlina Bagian : Assembly Kren Masa kerja : 12 Oktober 2010 Gaji terakhir : Rp ,- 3. Nama : Mutiara Sida Bagian : Assembly Produksi 3 Masa kerja : Oktober 2010 ahkamaa Gaji terakhir : Rp ,- 4. Nama : Ida Rohimutesya Bagian : Assembly Produksi 3 Halaman 2 dari 34 hal. Put. Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 2

3 Direktori Putusan Mahkamaa Masa kerja : 1 November 2010 Gaji terakhir : Rp ,- 5. Nama : Rahmat Bagian : Quality Assurance Masa kerja : 1 Juli 2010 Gaji terakhir : Rp ,- 6. Nama : Deni Junaedi Bagian : Assembly Produksi 3 Masa kerja : 1 Mei 2010 Gaji terakhir : Rp ,- 7. Nama : Iyanudin Bagian : Assembly Produksi 3 Masa kerja : 1 April 2010 Gaji terakhir : Rp ,- 8. Nama : Lala Jamilah Bagian : Assembly Produksi 3 Masa kerja : 1 Maret 2010 Gaji terakhir : Rp ,- 3. Bahwa sebelum perselisihan ini didaftarkan di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang, hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat berlangsung dengan harmonis, dimana masing-masing pihak melaksanakan hak dan kewajibannya; 4. Bahwa Para Penggugat dalam melaksanakan kewajiban bekerja penuh dengan tanggung jawab, loyalitas dalam bekerja; 5. Bahwa Penggugat I (Yuliani) mulai masuk kerja tanggal 1 April 2010 di PHK massal karyawan kontrak dengan alasan ada komplain produk gen V dari Castumer (Valeo) pada bulan Septembe r 2010 dan beda berapa hari Penggugat dipanggil kembali oleh Tergugat untuk bekerja dengan status kontrak, dan dikontrak Pertama dari tanggal 22 September 2010 s.d. 21 September 2011, kontrak ke II dari tanggal 22 September 2011 s.d. 21 September 2012, dan kontrak ke III tetapi Tergugat menulisnya kontrak Pertama kembali dari tanggal 20 Oktober 2012 s.d. 21 Oktober 2013, kontrak ke IV ditulis oleh Tergugat Kontrak ke II dari tanggal 20 Oktober 2013 s.d. 21 Oktober 2014, lalu diputus hubungan kerja karena habis ahkamaa kontrak dan tidak diberikan haknya seperti Pesangon; 6. Bahwa Penggugat II ( Marlina) mulai masuk kerja tanggal 12 Oktober 2010 dikontrak I dari tanggal 12 Oktober 2010 s.d. 11 Oktober 2011, kontrak ke II Halaman 3 dari 34 hal. Put. Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 3

4 Direktori Putusan Mahkamaa dari tanggal 12 Oktober 2011 s.d. 11 Oktober 2012, dan kontrak ke III dari tanggal 12 November 2012 s.d. 11 November 2013, kontrak ke IV dari tanggal 12 November 2013 s.d. 11 November 2014, lalu di putus hubungan kerja karena habis kontrak dan tidak diberikan haknya seperti Pesangon; 7. Bahwa Penggugat III (M utiara Sida) mulai masuk kerja bulan Oktober 2010 langsung dikontrak I dari bulan Oktober 2010 s.d. Oktober 2011, kontrak ke II dari bulan Oktober 2011 s.d. Oktober 2012, dan kontrak ke III tetapi Tergugat menulisnya kontrak pertama kembali dari bulan November 2012 s.d. November 2013, kontrak ke IV ditulis oleh Tergugat kontrak ke II dari bulan November 2013 s.d. November 2014, lalu diputus hubungan kerja karena habis kontrak dan tidak diberikan haknya seperti Pesangon; 8. Bahwa Penggugat IV (Ida Rohimutesya) mulai masuk kerja taggal 01 November 2010 langsung dikontrak I dari tanggal 01 November 2010 s.d. 01 November 2011, kontrak ke II dari tanggal 01 November 2011 s.d. 01 November 2012, dan kontrak ke III dari tanggal 30 Desember 2012 s.d. 29 Desember 2013, kontrak ke IV dari tanggal 1 Desember 2013 s.d. 30 November 2014, lalu diputus hubungan kerja karena habis kontrak dan tidak diberikan haknya seperti Pesangon; 9. Bahwa Penggugat V (Rahmat) mulai masuk kerja bulan Juli 2010, pada bulan September 2010 di PHK Massal karyawan kontrak, karena ada complain produk gen V dari Castumer (Valeo), dan beda beberapa hari di PHK, Penggugat dipanggil kembali pada tanggal 24 September 2010 langsung dikontrak I dari tanggal 24 September 2010 s.d. 23 September 2011, kontrak ke II dari tanggal 24 September 2011 s.d. 22 September 2012, pada tanggal 24 September 2012 sampai dengan 20 Oktober 2012 Penggugat masih bekerja seperti biasa dan pada tanggal 22 Oktober 2012 sampai 21 Oktober 2013 dikontrak kembali dengan kontrak pertama, kontrak ke II pada tanggal 22 Oktober 2013 sampai dengan 21 Oktober 2014, lalu di putus hubungan kerja karena habis kontrak dan tidak diberikan haknya seperti Pesangon; 10. Bahwa Penggugat VI (Deni Junaedi) mulai masuk kerja bulan Mei 2010 pada bulan September 2010 ada PHK Massal karyawan kontrak, karena ada complain produk gen V dari Castumer (Valeo), dan beda beberapa hari dari di PHK, Penggugat dipanggil Tergugat untuk bekerja pada tanggal 24 ahkamaa September 2010 dan langsung dikontrak Pertama dari tanggal 24 September 2010 s.d. 23 September 2011, kontrak ke II bulan September 2011 sampai Halaman 4 dari 34 hal. Put. Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 4

5 Direktori Putusan Mahkamaa dengan September 2012, dan pada bulan September 2012 sampai Oktober 2013 kontrak ke III; 11. Bahwa Penggugat VI sebelum menjalankan kontrak ke IV yang ditulis Tergugat kontrak ke II Penggugat diistirahatkan 1 (satu) hari kerja lalu suruh menandatangani Perjanjian Kerja Waktu tertentu (PKWT) yang kontrak ke -2 atau ke IV dari Oktober 2013 s.d. Oktober 2014, pada tanggal 18 Oktober 2014 diputus hubungan kerja tanpa diberikan Pesangon; 12. Bahwa Penggugat VII ( Iyanudin) mulai masuk kerja bulan April 2010, dan bulan September 2010 dan di PHK Massal karyawan kontrak karena ada komplain produk gen V dari Castumer (Valeo), dan beda beberapa hari Penggugat dipanggil oleh Tergugat untuk bekerja pada tanggal 24 September 2010 langsung dikontrak I dari tanggal 24 September 2010 s.d. 23 September 2011, kontrak ke II dari tanggal 24 September 2011 s.d. 22 September 2012, dan kontrak ke III tetapi Tergugat menulisnya kontrak Pertama kembali dari tanggal 22 Oktober 2012 s.d. 21 Oktober 2013, kontrak ke IV ditulis oleh Tergugat kontrak ke II dari tanggal 21 Oktober 2013 s.d. 21 Oktober 2014 lalu diputus hubungan kerja karena habis kontrak; 13. Bahwa Penggugat VIII (Lala Jamilah) mulai masuk kerja tanggal 06 Desember 2010 langsung dikontrak pertama dari tanggal 06 Desember 2010 s.d. 5 Desember 2011, kontrak ke II dari tanggal 6 Desember 2011 s.d. 5 Desember 2012, dan kontrak ke III tanggal 05 Desember 2012 s.d. 05 Januari 2013, kontrak ke IV dari tanggal 05 Januari 2013 s.d. 30 Desember 2014 lalu diputus hubungan kerja karena habis kontrak dan tidak diberikan haknya seperti Pesangon; 14. Bahwa setiap tanda tangan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) Para penggugat tidak pernah diberi Salinan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu yang sudah ditandatangani; 15. Bahwa Penggugat I, V, VI, VII mulai didaftarkan kepersertaan Jamsostek bulan Maret 2011 sedangkan Penggugat II, III, IV, VIII mulai didaftarkan kepesertaan Jamsostek bulan April 2011; 16. Bahwa awal terjadinya permasalahan pada bulan Oktober 2014 Penggugat I, V, VI, dinyatakan Putus Hubungan Kerja oleh Tergugat secara lisan dengan alasan kontrak kerja habis dan Penggugat II, III, IV, VII, dipanggil Tergugat bulan November 2014 dan dinyatakan Putus Hubungan Kerja karena habis ahkamaa kontrak sedangkan Penggugat VIII dinyatakan habis kontrak pada bulan Desember 2014; Halaman 5 dari 34 hal. Put. Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 5

6 Direktori Putusan Mahkamaa 17. Bahwa Tergugat memberlakukan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu kepada Para Penggugat tidak sesuai Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 59 ayat (1), (2), (4), (7); 18. Bahwa menurut Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 59 ayat (1), (2), (4), (7), dan KEP MEN 100 Para Penggugat adalah buruh Tetap (Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu atau PKWTT), yang berbunyi sebagai berikut; Pasal 59 ayat (1), (2), (4), (7) (1). Perjanjian kerja untuk waktu tertentu hanya dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu yang menurut jenis dan sifatnya atau kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam waktu tertentu, yaitu: a. Pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya; b. Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu lama dan paling lama 3 (tiga) tahun; c. Pekerjaan yang bersifat musiman, atau; d. Pekerjaan yang berhubungan dengan produk yang baru, kegiatan baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan; (2).Perjanjian kerja untuk waktu tertentu tidak dapat diadakan untuk pekerjaan yang bersifat tetap; (4) Perjanjian kerja waktu tertentu yang didasarkan atas jangka waktu tertentu dapat diadakan untuk paling lama 2 (dua) tahun dan hanya boleh diperpanjang 1 (satu) kali untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun; (7) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (4), ayat (5) dan ayat (6) maka batal demi hukum menjadi Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu; 19. Bahwa akibat dari Pemutusan Hubungan Kerja yang tidak sesuai dengan aturan dan gagalnya perundingan, maka permasalahan ini didaftarkan ke Dinas Sosial Tenaga Kerja Kota Tangerang Selatan sehingga Dinas Sosial Tenaga Kerja mengeluarkan Anjuran dengan Nomor 560/08- Bid Penta, Tangerang Selatan Juni 2015, dan Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang Selatan menganjurkan sebagai berikut: Menganjurkan ahkamaa 1. Agar PT Induktorindo Utama mempekerjakan kembali Sdr. Iyanudin dkk karena dalam Pasal 59 ayat (7) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan juncto Pasal 15 ayat (3) Keputusan Menteri Halaman 6 dari 34 hal. Put. Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 6

7 Direktori Putusan Mahkamaa Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor KEP.100/MEN/IV/2004 tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian kerja Waktu Tertentu menyebutkan, Dalam hal PKWT dilakukan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan Produk Baru, menyimpang dari ketentuan Pasal 8 ayat (2) dan ayat (3) maka PKWT berubah menjadi PKWTT sejak dilakukan penyimpangan atau membayar sesuai ketentuan Pasal 156 Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. 2. Agar kedua belah Pihak memberikan jawaban atas Anjuran tersebut di atas selambat lambatnya dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari kerja setelah menerima anjuran ini. 3. Apabila salah satu pihak atau para pihak menolak Anjuran ini maka Para pihak atau salah satu pihak dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial; 20. Bahwa Tergugat dalam Jawabannya terhadap Anjuran ke Dinas Tenaga kerja Kota Tangerang Selatan Nomor: 560/08- Bid Penta tertanggal 10 Juni 2015, Tergugat menyatakan menolak; 21. Bahwa dikarenakan Tergugat menolak Anjuran dari Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang Selatan, yang seharusnya Tergugatlah yang mengajukan gugatan ke PPHI, tetapi sampai saat ini Tergugat membiarkan permasalahan tidak ada penyelesaian; 22. Bahwa akibat Pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak atau tanpa melalui prosedur yang diatur dalam ketentuan perburuhan yang berlaku adalah merupakan suatu pelanggaran, yaitu Pasal 1 angka 17, Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial berbunyi sebagai berikut Pengadilan Hubungan Industrial adalah pengadilan khusus yang dibentuk di lingkungan Pengadilan Negeri yang berwenang memeriksa mengadili dan memberi Putusan terhadap Perselisihan Hubungan Industrial serta Pasal 151 ayat (1) dan (3) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang berbunyi sebagai berikut; Pemutusan Hubungan Kerja tanpa penetapan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 151 ayat (3) batal demi hukum; 23. Bahwa dari awal Pemutusan hubungan kerja, Para Penggugat tetap menginginkan dipekerjakan kembali dengan status tetap, tetapi Tergugat ahkamaa tidak mau mempekerjakan Para Penggugat dengan status tetap, dan Tergugat melarang Para Penggugat masuk kerja; Halaman 7 dari 34 hal. Put. Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 7

8 Direktori Putusan Mahkamaa 24. Bahwa selama proses pemutusan hubungan kerja mulai bulan Oktober 2014 untuk Penggugat I, V, VI dan bulan November 2014 untuk Penggugat II, III, IV, VII dan Desember 2014 untuk Penggugat VIII sampai sekarang tidak menerima upah, dari Tergugat atau Tergugat sudah tidak membayar upah Para Penggugat; 25.Berdasarkan Pasal 169 ayat (1) huruf c dan ayat (2) yang berbunyi sebagai berikut; (1) Pekerja/Buruh dapat mengajukan permohonan pemutusan hubungan kerja kepada lembaga Penyelesaian Hubungan Industrial dalam hal pengusaha melakukan perbuatan sebagai berikut: c. Tidak membayar upah tepat pada waktu yang telah ditentukan selama 3 (tiga) bulan berturut turut atau lebih; (2) Pemutusan Hubungan kerja dengan alasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pekerja / Buruh berhak mendapatkan uang pesangon 2 kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), Uang Penghargaan Masa Kerja 1 (satu) Ketentuan ayat (3) dan Uang Penggantian Hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4); 26. Bahwa akibat tindakan Tergugat melakukan Pemutusan Hubungan kerja secara sepihak dengan alasan habis kontrak dan tidak mau mempekerjakan kembali Para Penggugat dengan Status Tetap maka sangat wajar kalau Tergugat harus membayarkan Pesangon Para Penggugat sesuai dengan Pasal 156 ayat (2), (3), dan (4) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Penggugat berhak atas uang Pesangon sebesar 2 x Pasal 156 ayat (2), 1 x Pasal 156 ayat (3) Penghitungan uang penghargaan masa kerja dan penggantian hak sesuai Pasal 156 ayat (4), sebesar Rp ,- (empat ratus sembilan puluh lima juta dua ratus empat puluh delapan ribu empat ratus tiga puluh lima rupiah) dengan rincian sebagai berikut: Nama ahkamaa 1 Yuliani Upah , - tanggal Masuk kerja 01 April 2010 Pesangon 2x Pasal 156 2x7 x ,- = ,- Penghargaan Masa Kerja 15% dari Total Pesangon Halaman 8 dari 34 hal. Put. Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Total , , ,- Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 8

9 Direktori Putusan Mahkamaa 2 Marlina 3 Mutiara Sida 4 Ida Rohimut esya 5 Rahmat , - 6 Deni Junaedi 7 Iyanudin 8 Lala Jamilah , , , , , , - 12 Oktober Oktober Nove mber Juli Mei April Maret x6x ,- = ,- 2x6x , , , ,- = ,- 2x6x , , , ,- = ,- 2x7 x , , , ,- = ,- 2x7 x , , ,- = ,- 2x7 x , , ,- = ,- 2x7 x , , ,- = , , ,- Jumlah ,- 27. Bahwa berdasarkan Anjuran yang dipekerjakan kembali sedang Tergugat tidak mau mempekerjakan Para Penggugat sebagai Buruh tetap (PKWTT/ Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu) atau Tergugat menolak anjuran dari Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang Selatan, maka Tergugat harus membayar upah Para Penggugat selama proses Pemutusan Hubungan Kerja dari bulan November 2014 sampai Juli 2016 sebesar Rp ,- ahkamaa (empat ratus enam puluh delapan juta empat ratus empat puluh empat ribu empat ratus rupiah), dengan perincian sebagai berikut: Halaman 9 dari 34 hal. Put. Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 9

10 Direktori Putusan Mahkamaa No Nama Upah bulan November Desember 2014 Upah bulan Januari - Desember 2015 Upah bulan Januari Juli ahkamaa 2016 Upah , , ,- Halaman 10 dari 34 hal. Put. Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Total 1 Yuliani , , ,- 2 Marlina , , ,- 3 Mutiara Sida , , ,- 4 Ida Rohimutesya , , ,- 5 Rahmat , , ,- 6 Deni Junaedi , , ,- 7 Iyanudin , , ,- 8 Lala Jamilah , , ,- Total ,- 28. Bahwa sampai saat ini perkara a quo belum diputus atau belum mempunyai kekuatan hukum yang mengikat, sedangkan tanggal Juli 2015 dan tanggal 6-7 Juli 2016 adalah Hari Raya Idul Fitri, tahun 2015 dan 2016, dan Tergugat belum memberikan Tunjangan Hari Raya Idul Fitri tahun 2015 dan Tunjangan Hari Raya Idul Fitri tahun 2016 maka sangat wajar Para Penggugat meminta untuk Tergugat harus membayar Tunjangan Hari Raya Penggugat sebesar Rp ,- (empat puluh lima juta delapan ratus lima puluh tiga ribu dua ratus rupiah) dengan Perincian sebagai berikut: No Nama THR 2015 THR 2016 Upah , ,- - Total 1 Yuliani , , ,- 2 Marlina , , ,- 3 Mutiara Sida , , ,- 4 Ida Rohimutesya , , ,- 5 Rahmat , , ,- 6 Deni Junaedi , , ,- 7 Iyanudin , , ,- 8 Lala Jamilah , , , ,- Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Para Penggugat mohon kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang agar memberikan putusan sebagai berikut: Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 10

11 Direktori Putusan Mahkamaa 1. Menerima dan Mengabulkan Gugatan Para Penggugat untuk keseluruhan; 2. Menyatakan status hubungan kerja antara Para Penggugat dengan Tergugat adalah Buruh Tetap ( PKWTT) dari awal masuk bekerja; 3. Menyatakan Putus Hubungan Kerja antara Para Penggugat dengan Tergugat semenjak dibacakan Putusan ini; 4. Menghukum Tergugat dengan membayar pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak sesuai Pasal 156 Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 kepada Para Penggugat sebesar Rp ,- (empat ratus sembilan puluh lima juta dua ratus empat puluh delapan ribu empat ratus tiga puluh lima rupiah) dengan rincian sebagai berikut: Nama Upah Tanggal Masuk 3 Mutiara Sida 4 Ida Rohimut esya 6 Deni Junaedi 8 Lala Jamilah Kerja 01 April Oktober Oktober Novem ber Juli Mei April Maret 2010 Pesangon 2x Pasal 156 2x7 x ,-= 1 Yuliani , ,- 2x6x ,-= 2 Marlina , ,- 2x6x ,-= , , , , ,- 2x6x ,-= , , , , ,- 2x7 x ,-= 5 Rahmat , ,- 2x7 x ,-= , , , ,- 2x7 x ,-= 7 Iyanudin , ,- 2x7 x ,-= , , , ,- Penghargaan Masa Kerja ahkamaa 15% dari Halaman 11 dari 34 hal. Put. Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Total Pesangon Total , , , , , , , , ,- Jumlah ,- 5. Menghukum Tergugat untuk membayar upah Para Penggugat selama proses pemutusan hubungan kerja dari bulan November 2014 sampai Juli 2016 kepada Para Penggugat sebesar Rp ,- (empat ratus enam Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 11

12 Direktori Putusan Mahkamaa No puluh delapan juta empat ratus empat puluh empat ribu empat ratus rupiah) dengan perincian sebagai berikut: Nama Upah bulan November Desember 2014 Upah bulan Januari - Desember 2015 Upah bulan Januari Juli ahkamaa 2016 Upah , , ,- Halaman 12 dari 34 hal. Put. Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Total 1 Yuliani , , ,- 2 Marlina , , ,- 3 Mutiara Sida , , ,- 4 Ida Rohimutesya , , ,- 5 Rahmat , , ,- 6 Deni Junaedi , , ,- 7 Iyanudin , , ,- 8 Lala Jamilah , , ,- Total ,- 6. Menghukum Tergugat membayar Tunjangan Hari Raya Idul Fitri tahun 2015 dan Tunjangan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2016 sebesar Rp ,- (empat puluh lima juta delapan ratus lima puluh tiga ribu dua ratus rupiah) dengan perincian sebagai berikut: No Nama THR 2015 THR 2016 Upah , ,- - Total 1 Yuliani , , ,- 2 Marlina , , ,- 3 Mutiara Sida , , ,- 4 Ida Rohimutesya , , ,- 5 Rahmat , , ,- 6 Deni Junaedi , , ,- 7 Iyanudin , , ,- 8 Lala Jamilah , , , ,- 7. Menyatakan Putusan yang dijatuhkan dapat dijalankan terlebih dahulu ( uit voerbaar bij voorraad), walaupun ada perlawanan ( verzet), banding dan upaya hukum lain; 8. Menghukum Tergugat membayar biaya-biaya yang ditimbulkan dalam perkara ini; Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 12

13 Direktori Putusan Mahkamaa Apabila Pengadilan Perselisihan Hubungan Industrial berpendapat lain, maka kami mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono); Bahwa, terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang telah memberikan putusan Nomor 38/Pdt.SUS- PHI/2016/PN.Srg tanggal 19 September 2016 yang amarnya sebagai berikut: Dalam Pokok Perkara 1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat sebagian; 2. Menyatakan hubungan kerja antara para Penggugat dan Tergugat menjadi Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) sejak terjadinya pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT): No Penggugat Berubah menjadi PKWTT sejak 1 Yuliani 19 Oktober Marliana 11 November Mutiara Sida 11 November Ida Rohimutesya 2 Desember Rahmat 23 Oktober Dedi Junaedi 19 Oktober Iyanudin 23 Oktober Lala Jamila 04 Januari Menyatakan putus hubungan kerja antara Para Penggugat dengan Tergugat karena PHK bukan atas kesalahan pekerja sejak berakhirnya PKWT terakhir: No. Penggugat Hubungan Kerja Putus terhitung sejak: 1 Yuliani 18 Oktober Marliana 10 November Mutiara Sida 10 November Ida Rohimutesya 30 November Rahmat 22 Oktober Dedi Junaedi 18 Oktober Iyanudin 22 Oktober Lala Jamila 03 Januari Menghukum Tergugat untuk membayar kompensasi pesangon sebagai akibat dari pemutusan hubungan kerja kepada para Penggugat secara tunai dengan perincian sebagai berikut: No. Penggugat Jumlah 1 Yuliani Rp ,00 2 Marliana Rp ,00 3 Mutiara Sida Rp ,00 4 Ida Rohimutesya Rp ,00 5 Rahmat Rp ,00 6 Dedi Junaedi Rp ,00 ahkamaa Halaman 13 dari 34 hal. Put. Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 13

14 Direktori Putusan Mahkamaa 7 Iyanudin Rp ,00 8 Lala Jamila Rp ,00 Total Rp ,00 5. Menolak gugatan Para Penggugat untuk selain dan selebihnya; 6. Membebankan biaya perkara yang timbul dari perkara ini kepada Tergugat sebesar Rp ,- (enam ratus sembilan puluh satu ribu rupiah); Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang tersebut telah diucapkan dengan hadirnya Tergugat pada tanggal 19 September 2016, terhadap putusan tersebut, Tergugat melalui kuasanya berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 30 Mei 2016 mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 6 Oktober 2016 sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 54/Kas./PHI.G/2016/PN.Srg yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang, permohonan tersebut diikuti dengan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang pada tanggal 19 Oktober 2016; Bahwa memori kasasi telah disampaikan kepada Para Penggugat pada tanggal 27 Oktober 2016 kemudian Para Penggugat mengajukan kontra memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang pada tanggal 8 November 2016; Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta keberatankeberatannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, sehingga permohonan kasasi tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya adalah: I. Keberatan I: Judex Facti pada pertimbangan hukumnya telah salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku yakni Pasal 59 ayat (1), ayat (2), ayat (4) dan ayat (5) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 sehingga Judex Facti berpendapat telah terjadi pembaharuan PKWT padahal berdasarkan buktibukti dari Pemohon Kasasi/Tergugat terbukti bukan sebagai pembaharuan PKWT melainkan sebagai PKWT ahkamaa 1. Bahwa berdasarkan pertimbangan Judex Facti pada halaman 47 sampai dengan halaman 54 Putusan a quo. Judex Facti telah keliru dan salah menerapkan isi setiap bukti yang sah yang telah diserahkan Pemohon Halaman 14 dari 34 hal. Put. Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 14

15 Direktori Putusan Mahkamaa Kasasi/Tergugat pada persidangan perkara a quo, dimana kekeliruan Judex Facti tersebut terjadi karena Judex Facti tidak membaca isi dan redaksi pada bukti-bukti Surat Keterangan/Surat Referensi Kerja, melainkan hanya merujuk pada tanggal diterbitkan Surat Keterangan/Surat Referensi Kerja, sehingga mengakibatkan Judex Facti salah menerapkan arti dan tujuan Surat Keterangan/Surat Referensi Kerja, termasuk tanggal berakhirnya PKWT dan juga mengabaikan Bukti Surat Lamaran Bekerja Para Termohon Kasasi/Para Penggugat; 2. Bahwa Pemohon Kasasi/Tergugat menolak dan sangat keberatan serta tidak sependapat dengan pertimbangan Judex Facti yang pada intinya menyatakan telah terjadi Pembaharuan PKWT, padahal jelas bahwa berdasarkan bukti hukum bahwa tidak pernah terbukti adanya pembaharuan PKWT, karena setelah berakhirnya PKWT, kemudian Termohon Kasasi/Para Penggugat menerima Surat Keterangan/Surat Referensi Kerja dari Pemohon Kasasi/Tergugat dan kemudian Para Termohon Kasasi/Para Penggugat melamar kerja kembali kepada Pemohon Kasasi/Tergugat dan diterima berdasarkan PKWT baru; 3. Bahwa untuk itu Pemohon Kasasi/Tergugat menguraikan kesalahankesalahan pertimbangan hukum Judex Facti yang sangat fatal terkait pertimbangan hukum Judex Facti pada halaman 47 sampai dengan halaman 54 Putusan a quo atas PKWT Para Termohon Kasasi/Para Penggugat yakni Penggugat I sampai dengan Penggugat VIII yakni sebagai berikut: 3.1 Bahwa adapun pertimbangan Judex Facti pada halaman 47 sampai dengan halaman 48 yang dikutip sebagai berikut: "Menimbang... dengan perincian sebagai berikut: Penggugat I (Yuliani) - Bahwa antara Penggugat I dan Tergugat setelah jeda melanjutkan hubungan kerja dengan PKWT berikutnya dilakukan dari tanggal 20 Oktober 2012 s.d. 19 Oktober 2013 (Bukti T -3) make Majelis Hakim berpendapat bahwa pembaharuan PKWT adalah sah"; 3.2 Bahwa pertimbangan Judex Facti sangat keliru dan salah menerapkan hukum karena Judex Facti telah menghubungkan Bukti ahkamaa T-2d menjadi satu kesatuan dengan Bukti T-3, padahal terbukti bahwa antara Bukti T-2d dengan Bukti T-3 masing-masing berdiri sendiri dan tidak merupakan hubungan hukum yang berkelanjutan Halaman 15 dari 34 hal. Put. Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 15

16 Direktori Putusan Mahkamaa dikarenakan berakhirnya PKWT dilanjutkan dengan terbitkan Surat Keterangan/Surat Referensi Kerja bagi Termohon Kasasi/ Penggugat I; 3.3 Bahwa berdasarkan bukti hukum pada Bukti T-2d yang diterbitkan pada tanggal 21 September 2012 jelas menerangkan bahwa hubungan kerja antara Termohon Kasasi/Penggugat I dan Pemohon Kasasi/Tergugat telah berakhir dan akibat hukumnya bahwa PKWT juga otomatis berakhir atau Bukti T-3 bukan perpanjangan dari Bukti T-2d; 3.4 Bahwa berdasarkan isi Bukti T-2d tersebut, secara tegas menerangkan yang dikutip sebagai berikut "terhitung sejak tanggal 21 September 2012 tersebut di atas sudah tidak bekerja di perusahaan kami dikarenakan kontrak selesai". Atau Termohon Kasasi/Penggugat I bekerja pada Pemohon Kasasi/Tergugat sampai dengan tanggal 20 September 2012; 3.5 Bahwa jika Judex Facti cermat dan teliti, bahwa berdasarkan Bukti T-2d dengan Bukti T-3 terdapat jeda waktu lebih dari 30 (tiga puluh) hari, oleh karenanya semakin terbukti bahwa Bukti T-3 bukan pembaharuan PKWT; 3.6 Bahwa berdasarkan Bukti T-2d tersebut secara nyata dan tegas menerangkan bahwa hubungan hukum antara Termohon Kasasi/Penggugat I dengan Pemohon Kasasi/Tergugat telah berakhir atau putus sehingga sangat tidak masuk akal dan terbukti Judex Facti melakukan kesalahan karena berpendapat bahwa Bukti T-3 adalah merupakan kesinambungan dari Bukti T-2d sehingga Judex Facti berpendapat adanya pembaharuan PKWT; 3.7 Bahwa akibat kesalahan fatal yang dilakukan oleh Judex Facti yang berpendapat bahwa Bukti T-3 sebagai pembaharuan dari Bukti T-2d telah mengakibatkan Bukti T-3d merupakan PKWTT, padahal jelas bahwa antara Bukti T-3 dan Bukti T-3d terpisah atau tidak memiliki hubungan hukum dengan Bukti T-2d atau antara Bukti T-2d terdapat Surat Keterangan/Surat Referensi Kerja akibat berakhirnya PKWT (Vide Bukti T-3); 3.8 Bahwa kesalahan lainnya pertimbangan Judex Facti pada halaman ahkamaa 48 sampai dengan halaman 49 yang dikutip sebagai berikut: "Menimbang... dengan perincian sebagai berikut: Penggugat II (Marlina) Halaman 16 dari 34 hal. Put. Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 16

17 Direktori Putusan Mahkamaa - Bahwa Penggugat II kemudian melamar kembali dengan surat lamaran tanggal 11 Oktober 2012 (Bukti T -S)r diterima kembali dan diikat dengan PKWT dari tanggal 12 November 2012 s.d 11 November 2013, Majelis Hakim berpendapat bahwa lamaran Penggugat II untuk pembaharuan PKWT nya dengan Tergugat karena Itu pembaharuan PKWT adalah sah."; 3.9 Bahwa pertimbangan Judex Facti sangat keliru dan salah menerapkan hukum karena Judex Facti telah menghubungkan Bukti T-4d menjadi satu kesatuan dengan Bukti T-5, padahal terbukti bahwa antara Bukti T-4d dengan Bukti T-5 masing-masing berdiri sendiri dan tidak merupakan hubungan hukum yang berkelanjutan; 3.10 Bahwa berdasarkan bukti hukum pada Bukti T-4d yang diterbitkan pada tanggal 11 Oktober 2012 jelas menerangkan bahwa hubungan kerja antara Termohon Kasasi/Penggugat II dan Pemohon Kasasi/Tergugat telah berakhir dan akibat hukumnya PKWT juga otomatis berakhir atau Bukti T-4d bukan perpanjangan dari Bukti T- 5; 3.11 Bahwa berdasarkan isi Bukti T-4d tersebut, secara tegas menerangkan yang dikutip sebagai berikut "terhitung sejak tanggal 11 Oktober 2012 tersebut di atas sudah tidak bekerja di perusahaan kami dikarenakan kontrak selesai". Atau Termohon Kasasi/ Penggugat II bekerja pada Pemohon dengan tanggal 10 Oktober 2012; Kasasi/Tergugat sampai 3.12 Bahwa berdasarkan Bukti T-4d tersebut jelas menerangkan hubungan hukum antara Termohon Kasasi/Penggugat II dengan Pemohon Kasasi/Tergugat telah berakhir atau Putus sehingga jelas Judex Facti melakukan kesalahan karena berpendapat Bukti T-4d adalah kesinambungan untuk Bukti T-5 sehingga Judex Facti berpendapat adanya pembaharuan PKWT; 3.13 Bahwa logika hukum lainnya yang membuktikan tidak ada kaitan antara Bukti T-4d dengan Bukti T-5, terbukti telah diakui oleh Judex Facti, apalagi dalam pertimbangan hukumnya Judex Facti mengakui adanya surat lamaran yang diajukan Termohon Kasasi/Penggugat II dan kemudian diterima bekerja. Logikanya seandainya terdapat ahkamaa pembaharuan, maka tidak terdapat surat lamaran diajukan oleh Termohon Kasasi/Penggugat II; kerja yang Halaman 17 dari 34 hal. Put. Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 17

18 Direktori Putusan Mahkamaa 3.14 Bahwa jika Judex Facti cermat dan teliti, bahwa berdasarkan Bukti T-4d dengan Bukti T-5 terdapat jeda waktu lebih dari 30 (tiga puluh) hari, oleh karenanya semakin terbukti bahwa Bukti T-5 bukan pembaharuan PKWT, apalagi adanya Bukti T-5 karena adanya surat lamaran kerja Termohon Kasasi/Penggugat II; 3.15 Bahwa akibat kesalahan fatal yang dilakukan oleh Judex Facti yang berpendapat bahwa Bukti T-5 sebagai pembaharuan dari Bukti T-4d telah mengakibatkan Bukti T-5b merupakan PKWTT, padahal jelas bahwa antara Bukti T-4d dan Bukti T-5 tidak memiliki hubungan hukum dengan Bukti T-5d; 3.16 Bahwa kesalahan lainnya pertimbangan Judex Facti pada halaman 49 sampai dengan halaman 50 yang dikutip sebagai berikut: "Menimbang... dengan perincian sebagai berikut: Penggugat III (Mutiara Sida) - Bahwa Penggugat III kemudian melamar kembali dengan surat lamaran pada tahun 2012 (Bukti T-7), diterlma kembali dan diikat dengan PKWT dari tanggal 12 November 2012 s.d 11 November 2013, Majelis Hakim berpendapat bahwa lamaran Penggugat III hanya dapat dipertimbangkan sebagai kesepakatan Penggugat III untuk memperbaharui PKWT nya dengan Tergugat karena itu pembaharuan PKWT adalah sah." 3.17 Bahwa pertimbangan Judex Facti sangat keliru dan salah menerapkan hukum karena Judex Facti telah menghubungkan Bukti T-6b menjadi satu kesatuan dengan Bukti T-7, padahal terbukti bahwa antara Bukti T-6b dengan Bukti T-7 masing-masing berdiri sendiri dan tidak merupakan hubungan hukum yang berkelanjutan; 3.18 Bahwa berdasarkan bukti hukum pada Bukti T-6d yang diterbitkan pada tanggal 12 Oktober 2012 jelas menerangkan bahwa hubungan kerja antara Termohon Kasasi/Penggugat III dan Pemohon Kasasi/ Tergugat telah berakhir dan akibat hukumnya PKWT juga otomatis berakhir atau Bukti T-6b bukan perpanjangan dari Bukti T-7; 3.19 Bahwa berdasarkan isi Bukti T-6d tersebut, secara tegas menerangkan yang dikutip sebagai berikut "terh/tung sejak tanggal 12 Oktober 2012 tersebut di atas sudah tidak bekerja di perusahaan ahkamaa kami dikarenakan kontrak selesai". Atau Termohon Kasasi/ Penggugat III bekerja pada Pemohon Kasasi/Tergugat sampai dengan tanggal 11 Oktober 2012; Halaman 18 dari 34 hal. Put. Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 18

19 Direktori Putusan Mahkamaa 3.20 Bahwa jika Judex Facti cermat dan teliti, bahwa berdasarkan Bukti T-6d dengan Bukti T-7 terdapat jeda waktu lebih dari 30 (tiga puluh) hari, oleh karenanya semakin terbukti bahwa Bukti T-7 bukan pembaharuan PKWT; 3.21 Bahwa berdasarkan Bukti T-6d tersebut jelas menerangkan hubungan hukum antara Termohon Kasasi/Penggugat III dengan Pemohon Kasasi/Tergugat telah berakhir atau Putus sehingga jelas Judex Facti melakukan kesalahan karena berpendapat Bukti T-6b adalah kesinambungan untuk Bukti T-7 sehingga berpendapat adanya pembaharuan PKWT; Judex Facti 3.22 Bahwa logika hukum lainnya sebagai bukti tidak ada kaitan antara T- 6b dengan Bukti T-7, terbukti telah diakui oleh Judex Facti, apalagi dalam pertimbangan hukumnya Judex Facti mengakui adanya surat lamaran yang diajukan Termohon Kasasi/Penggugat III dan kemudian diterima bekerja. Logika seandainya terdapat pembaharuan, maka tidak terdapat surat lamaran bekerja yang diajukan oleh Termohon Kasasi/Penggugat III; 3.23 Bahwa akibat kesalahan fatal yang dilakukan oleh Judex Facti yang berpendapat bahwa Bukti T-7 sebagai pembaruan dari Bukti T-6b telah mengakibatkan Bukti T-7b merupakan PKWTT, padahal jelas bahwa antara Bukti T-6b dan Bukti T-7 tidak memiliki hubungan hukum dengan Bukti T-7b; 3.24 Bahwa kesalahan lainnya pertimbangan Judex Facti pada halaman 50 yang dikutip sebagai berikut: "Menimbang..., dengan perincian sebagai berikut: Penggugat IV (Ida Rohimutesya) - Bahwa Penggugat IV kemudian melamar kembali dengan surat lamaran tanggal 2 November 2012 (Bukti T -9), diterima kembali dan diikat dengan PKWT dari tanggal 30 November 2012 s.d 29 November 2013 dan sesuai Surat Keterangan Nomor 867/HRD- KET/XI/ TAHUN 2013 dinyatakan oleh Tergugat putus hubungan kerjanya karena kontrak selesai sejak tanggal 29 November 2013 (Bukti T-9b), Majelis Hakim berpendapat bahwa lamaran Penggugat IV hanya dapat dipertimbangkan sebagai ahkamaa kesepakatan Penggugat IV untuk pembaharul PKWT nya dengan Tergugat karena itu pembaharuan PKWT adalah sah." Halaman 19 dari 34 hal. Put. Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 19

20 Direktori Putusan Mahkamaa 3.25 Bahwa pertimbangan Judex Facti sangat keliru dan salah menerapkan hukum karena Judex Facti telah menghubungkan Bukti T-8 menjadi satu kesatuan dengan Bukti T-9, padahal terbukti bahwa antara Bukti T-8 dengan Bukti T-9 masing-masing berdiri sendiri dan tidak merupakan hubungan hukum yang berkelanjutan; 3.26 Bahwa berdasarkan bukti hukum pada Bukti T-9b yang diterbitkan pada tanggal B 29 November 2013 jelas menerangkan ahkamaa bahwa hubungan kerja antara Termohon Kasasi/Penggugat IV dan Pemohon Kasasi/Tergugat telah berakhir dan akibat hukumnya PKWT juga otomatis berakhir atau Bukti T-10 bukan perpanjangan dari Bukti T-9b; 3.27 Bahwa berdasarkan isi Bukti T-9b tersebut, secara tegas menerangkan yang dikutip sebagai berikut "alasan berhenti kerja : Permohonan berhenti/kontrak selesai; Periode kerja : s/d "); 3.28 Bahwa berdasarkan Bukti T-9b tersebut jelas menerangkan hubungan hukum antara Termohon Kasasi/Penggugat IV dengan Pemohon Kasasi/Tergugat telah berakhir atau Putus sehingga jelas Judex Facti melakukan kesalahan karena berpendapat Bukti T-9b adalah kesinambungan dari Bukti T-8b sehingga berpendapat adanya pembaharuan PKWT; Judex Facti 3.29 Bahwa logika hukum lainnya sebagai bukti tidak ada kaitan antara Bukti T-8b dengan Bukti T-9b, terbukti telah diakui oleh Judex Facti, apalagi dalam pertimbangan hukumnya Judex Facti mengakui adanya surat lamaran yang diajukan Termohon Kasasi/Penggugat IV dan kemudian diterima bekerja. Logika seandainya terdapat pembaharuan, maka tidak terdapat surat lamaran bekerja yang diajukan oleh Termohon Kasasi/Penggugat IV; 3.30 Bahwa jika Judex Facti cermat dan teliti, bahwa berdasarkan Bukti T-9b dengan Bukti T-10 terdapat jeda waktu lebih dari 30 (tiga puluh) hari, oleh karenanya semakin terbukti bahwa Bukti T-10 bukan pembaharuan PKWT; 3.31 Bahwa akibat kesalahan fatal yang dilakukan oleh Judex Facti yang berpendapat bahwa Bukti T-9b sebagai pembaruan dari Bukti T-8b telah mengakibatkan Bukti T-10 merupakan PKWTT, padahal jelas bahwa antara Bukti T-8b dan Bukti T-9 tidak memiliki hubungan hukum dengan Bukti T-10; Halaman 20 dari 34 hal. Put. Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 20

21 Direktori Putusan Mahkamaa 3.32 Bahwa kesalahan lainnya pertimbangan Judex Facti pada halaman 51 yang dikutip sebagai berikut: "Menimbang... dengan perincian sebagai berikut: Penggugat V (Rahmat) - Bahwa Penggugat V melamar kerja kembali dengan surat lamaran tanggal 20 September 2012 dan diterima kembali bekerja dengan Ikatan PKWT dari tanggal 23 Oktober 2012 s.d 22 Oktober 2013 (Bukti T-14), Majelis Hakim berpendapat bahwa lamaran Penggugat V hanya dapat dipertimbangkan sebagai kesepakatan Penggugat V untuk memperbaharui PKWT nya dengan Tergugat karena itu pembaharuan PKWT adalah sah." 3.33 Bahwa pertimbangan Judex Facti sangat keliru dan salah menerapkan hukum karena Judex Facti telah menghubungkan Bukti T-13 menjadi satu kesatuan dengan Bukti T-14, padahal terbukti bahwa antara Bukti T-13 dengan Bukti T-14 masing-masing berdiri sendiri dan tidak merupakan hubungan hukum yang berkelanjutan; 3.34 Bahwa berdasarkan bukti hukum pada Bukti T-13b yang diterbitkan pada tanggal 22 September 2012 jelas menerangkan bahwa hubungan kerja antara Termohon Kasasi/Penggugat V dan Pemohon Kasasi/Tergugat telah berakhir dan akibat hukumnya PKWT juga otomatis berakhir atau Bukti T-14 bukan perpanjangan dari Bukti T-13; 3.35 Bahwa berdasarkan isi Bukti T-13b tersebut, secara tegas menerangkan yang dikutip sebagai berikut "terhitung sejak tanggal 22 September 2012 tersebut di atas sudah tidak bekerja dl perusahaan kami dikarenakan kontrak selesai". Atau Termohon Kasasi/Penggugat V bekerja pada Pemohon Kasasi/Tergugat sampai dengan tanggal 21 September 2012; 3.36 Bahwa berdasarkan Bukti T-13b tersebut jelas menerangkan hubungan hukum antara Termohon Kasasi/Penggugat V dengan Pemohon Kasasi/Tergugat telah berakhir atau Putus sehingga jelas Judex Facti melakukan kesalahan karena berpendapat Bukti T-14 adalah kesinambungan dari Bukti T-13 sehingga berpendapat adanya pembaharuan PKWT; Judex Facti ahkamaa 3.37 Bahwa jika Judex Facti cermat dan teliti, bahwa berdasarkan Bukti T-13b dengan Bukti T-14 terdapat jeda waktu lebih dari 30 (tiga Halaman 21 dari 34 hal. Put. Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 21

22 Direktori Putusan Mahkamaa puluh) hah, oleh karenanya semakin terbukti bahwa Bukti T-14 bukan pembaharuan PKWT; 3.38 Bahwa logika hukum lainnya sebagai bukti tidak ada kaitan antara Bukti T-13 dengan Bukti T-14, terbukti telah diakui oleh Judex Facti, apalagi dalam pertimbangan hukumnya Judex Facti mengakui adanya surat lamaran yang diajukan Termohon Kasasi/Penggugat V dan kemudian diterima bekerja. Logika seandainya terdapat pembaharuan, maka tidak terdapat surat Penggugat V; lamaran bekerja yang diajukan oleh Termohon Kasasi/ 3.39 Bahwa akibat kesalahan fatal yang dilakukan oleh Judex Facti yang berpendapat bahwa Bukti T-14 sebagai pembaruan dari Bukti T-13 telah mengakibatkan Bukti T-15 merupakan PKWTT, padahal jelas bahwa antara Bukti T-14 dan Bukti T-15 tidak memiliki hubungan hukum dengan bukti T-13; 3.40 Bahwa kesalahan lainnya pertimbangan Judex Facti pada halaman 52 yang dikutip sebagai berikut: "Menimbang... dengan perincian sebagai berikut: Penggugat VI (Deni Junaedi) - Bahwa Penggugat VI kemudian melamar kembali dengan surat lamaran tanggal 17 September 2012 dan Penggugat VI dipekerjakan kembali oleh Tergugat dengan hubungan PKWT dari tanggal 19 Oktober 2012 s.d. 18 Oktober 2013 (Bukti T-18), Majelis Hakim berpendapat bahwa lamaran Penggugat VI hanya dapat dipertimbangkan sebagai kesepakatan Penggugat VI untuk memperbaharui PKWT nya dengan Tergugat karena Itu pembaharuan PKWT adalah sah."; 3.41 Bahwa pertimbangan Judex Facti sangat keliru dan salah menerapkan hukum karena Judex Facti telah menghubungkan Bukti T-17b menjadi satu kesatuan dengan Bukti T-18, padahal terbukti bahwa antara Bukti T-17b dengan Bukti T-18 masing-masing berdiri sendiri dan tidak merupakan hubungan yang berkelanjutan; 3.42 Bahwa berdasarkan bukti hukum pada Bukti T-17d yang diterbitkan pada tanggal 19 September 2012 jelas menerangkan bahwa ahkamaa hubungan kerja antara Termohon Kasasi/Penggugat VI dan Pemohon Kasasi/Tergugat telah berakhir dan akibat hukumnya Halaman 22 dari 34 hal. Put. Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 22

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1351 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 221 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 546 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 37 PK/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 120 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1360 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 92 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia P U T U S A N Nomor 119 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 905 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 125 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 4 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 313 K/TUN/2000.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 493 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 142 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 11 PK/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 966 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 961 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 477 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 659 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 908 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1021 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 302 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 703 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1263 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1126 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 209 K/PDT.SUS-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 237 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 667 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 664 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 354 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 804 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1467 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 247 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 4 K/Pdt.Sus-Parpol/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan partai politik

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 165 K/Pdt.Sus-PHI/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1411 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 11 hal. Put. No.83 K/TUN/07

Hal. 1 dari 11 hal. Put. No.83 K/TUN/07 P U T U S A N No. 83 K/TUN/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 286 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 871 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 15 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 658 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus kepailitan (prosedur

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor : 13/ PDT/G/2013/ PN.JKT.IM. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang mengadili perkara perdata pada peradilan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1352 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada pemeriksaan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 779 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2 K/Pdt.Sus-Pailit/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus kepailitan prosedur renvoi pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor : 259/B/2017/PT.TUN.JKT DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta yang memeriksa dan memutus sengketa

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 977 K/Pdt/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia kama Direktori Putusan Mahkamaa red79;p U T U S A N NOMOR : 197/B/2010/PT.TUN.JKT DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta yang memeriksa dan memutus

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1170 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam

P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 793 K/Pdt/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 141 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 500/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 388 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 35 PK/FP/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara:

Lebih terperinci

LAPORAN HUKUM ACARA PERDATAA ANALISIS PUTUSAN TENTANG PERBUATAN MELAWAN HUKUM. Disusun Oleh : Nur Cholifah Wulan IV Sore A

LAPORAN HUKUM ACARA PERDATAA ANALISIS PUTUSAN TENTANG PERBUATAN MELAWAN HUKUM. Disusun Oleh : Nur Cholifah Wulan IV Sore A LAPORAN HUKUM ACARA PERDATAA ANALISIS PUTUSAN TENTANG PERBUATAN MELAWAN HUKUM Disusun Oleh : Nur Cholifah Wulan 1341173300230 IV Sore A FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SINGAPERBANGSA KARAWANG Jl. H.S.

Lebih terperinci

P U T U S A N 322 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N 322 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 322 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1116 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 845 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06 P U T U S A N No. 62 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 501/PDT/2015/PT.BDG.

P U T U S A N Nomor : 501/PDT/2015/PT.BDG. P U T U S A N Nomor : 501/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN NOMOR 569 K/PID/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa dan mengadili perkara pidana memutuskan sebagai berikut dalam perkara

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 238/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006

P U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006 P U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 577 K/Ag/2016 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara perdata agama pada tingkat kasasi telah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1127 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 78 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2789 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 68/Pdt/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ;

P U T U S A N. Nomor : 68/Pdt/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ; P U T U S A N Nomor : 68/Pdt/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ; Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding, telah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1532 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus keberatan terhadap pengesahan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 653 K/Ag/2015 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1198 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 103 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 17 P/HUM/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa dan mengadili perkara permohonan keberatan hak uji materiil terhadap Keputusan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Perdata dalam tingkat banding telah

Lebih terperinci

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 284 K/Pdt.Sus/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 644 PK/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada peninjauan kembali telah memutus sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 163 K/TUN/2004

P U T U S A N NOMOR : 163 K/TUN/2004 P U T U S A N NOMOR : 163 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 421 K/Pdt.Sus-Pailit/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus permohonan PKPU atas pernyataan

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 451/Pdt/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 186 K/TUN/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 415/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 216/PDT/2017/PT.BDG.

P U T U S A N Nomor 216/PDT/2017/PT.BDG. P U T U S A N Nomor 216/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat yang memeriksa dan memutus perkara perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 605 K/Pdt.Sus-BPSK/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang keberatan atas putusan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 494/Pdt/2013/PT.Bdg. M e l a w a n :

P U T U S A N. Nomor : 494/Pdt/2013/PT.Bdg. M e l a w a n : P U T U S A N Nomor : 494/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada tingkat banding

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 40 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci