RANCANG BANGUN DAN UJI KARAKTERISTIK SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT DENGAN SISTEM BANDUL-PONTON DATAR. Agus Andy Setiawan
|
|
- Ida Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RANCANG BANGUN DAN UJI KARAKTERISTIK SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT DENGAN SISTEM BANDUL-PONTON DATAR Agus Andy Seiawan Jurusan Teknik Mesin Insiu Teknlgi Sepuluh Npember Jl. Arief Rahman Hakim, Kampus Suklil, Surabaya Jawa Timur, Indnesia Telp. (1)596, Fax. (1)5991, awan_me@yah.cm Absrak Indnesia memiliki pensi pengembangan sumber daya kelauan yang sanga besar karena Indnesia adalah negara kepulauan erbesar di dunia. Salah sau pensi ersebu adalah pensi energi dari gelmbang lau. Salah sau pengembangan energi dari lau ersebu adalah sudi pemdelan pembangki lisrik enaga gelmbang lau sisem pendulum pnn daar. Pada mdel ini, gelmbang lau akan digunakan unuk merubah dari psisi pnn daar. Akiba dari perubahan psisi ini (miring), pendulum akan berpuar dan pusa puaran dihubungkan dengan prs generar, sehingga generar akan berpuar dan menghasilkan vlase. Simular ini akan dimdelkan dengan gerakan jungka-jungki dimana inpuan gerakan dihasilkan leh gerakan rasi mr DC yang diknversi menjadi gerakan ranslasi.sedangkn pnn sendiri dimdelkan sebagai balk dimana dua sisi balk yang saling berlawanan diahan leh prs unuk menghasilkan gerakan jungka-jungki.didalam balk eranam sebuah generar mini yang prsnya akan di hubungkan dengan lengan pendulum yang naninya menyebabkan generar berpuar. Hasil simulasi gerakan gelmbang lau ini diharapkan bisa memuar pendulum yang naninya akan memuar generar unuk menghasilkan energy lisrik. Key wrd: PLTGL, Pnn daar, Generar 1. Pendahuluan Indnesia memiliki pensi sumber daya kelauan yang sanga besar. Salah sau pensi ersebu adalah energi gelmbang lau. Teknlgi pengembangan energi dari lau ersebu dapa memecahkan masalah energi lisrik sebagai negara kepulauan, apalagi masih banyak pulau-pulau aau daerah-daerah erpencil yang memerlukan penanganan khusus ermasuk penyediaan energi lisrik. Teknlgi ini dapa memperkua nilai awar bangsa Indnesia dalam hal eknlgi energi baru dan erbarukan, dan menghadapi isu pemanasan glbal. Salah saunya dengan pengembangan eknlgi Pembangki Lisrik Tenaga Gelmbang Lau Mdel Pendulum-Pnn Daar.. Dasar Teri Teri Gelmbang Lau Gelmbang merupakan fakr pening di dalam perencanaan pelabuhan, rekayasa panai dan lepas panai. Gelmbang di lau bisa dibangkikan leh angin, gaya arik maahari dan bulan, leusan gunung berapi, aau gempa di lau, kapal yang bergerak dan sebagainya. Gelmbang yang berada di lau sering nampak idak berauran karena puncak permukaan lau yang sering berubah-ubah, hal ini bisa diamai dari permukaan airnya yang diakibakan leh arah perambaan gelmbang yang sanga bervariasi sera benuk gelmbang yang juga idak berauran eruama jika dipengaruhi angin. Arah perambaan gelmbang dapa diaksirkan sebagai arah raa-raa dari gelmbang-gelmbang individu. Permukaan lau sanga suli diamai karena gelmbang-gelmbang individu ersebu. Gelmbang yang meramba lebih cepa akan menyusul gelmbang yang meramba lebih lamba. Ineraksi anar gelmbang-gelmbang individu ersebu dapa saling menguakan, saling menghilangkan, saling berabrakan, berlak aau menjadi percikan. Teri yang paling sederhana digunakan unuk menerangkan perambaan gelmbang lau dikenal sebagai small ampliude wave hery aau linear wave hery. Teri ini dapa digunakan unuk menganalisa gerakan gelmbang, gelmbang-gelmbang meramba anpa erjadi defrmasi dan prfil permukaan maupun kecepaan perikel air membenuk sinusidal. Prs Prs digunakan pada berbagai jenis perlengkapan permesinan, biasanya seperi prs daya, cam shaf, dsb. Secara definisi prs adalah bagian yang berpuar unuk menransmisikan daya. Prs juga harus dianalisa kekuaannya karena prs juga menerima gaya dari rsi sebagai akiba puaran dan beban yang diberikan aaupun dihasilkan. Rda gigi, pulley, rda gila (fly wheel), cam dan lain-lain merupakan kmpnen-kmpnen yang 1
2 membebani prs dengan berbagai kmbinasi baik secara psisi dan beban. Unuk iu pening direncanakan diameer prs berdasarkan dengan mmen bending dan disribusi rsi sepanjang prs. Diameer dari prs aaupun diameer iap bagian prs erganung pada kmbinasi egangan sebagai akiba mmen bending dan rsi yang diimbulkan. Berdasarkan hal ersebu, maka lkasi persis / epa sepanjang prs dimana erjadi egangan maksimum erjadi sering kali idak pasi. Oleh karena iu pening sekali dilakukan penggambaran egangan geser dan diagram mmen unuk mengeahui iik pada sepanjang prs dimana erjadi mmen maksimum. Seelah dilakukan hal ersebu di aas maka unuk menenukan besarnya diameer prs dapa dilakukan berdasarkan rumus-rumus beriku. Tegangan geser maksimum dari sebuah abung slid dapa diniung dengan : max = σ x τ + τ M 16T σ x = dan τ = unuk prs berupa silinder yang berlubang maka : σ x = M 16T dan τ = ( 1 ( D / D ) ) 1 ( D / D ) i ( ) maka dengan menggunakan eri kegagalan egangan geser maksimum dan menggani σ x dan τ maka dari persamaan di aas kia perleh :.55S yp 16 τ max = = M + T N 1 D / D ( ( ) ) i τ max : egangan geser maksimum (dari Lingkaran Mhr s ) S yp : egangan luluh dari maerial N : fakr keamanan D : diameer luar prs D i : diameer dalam prs M : mmen bending yang ada T : rsi prs Berdasarkan dari persamaan-persamaan di aas maka dapa direncanakan besarnya diameer prs minimal yang harus digunakan agar syara keamanannya erpenuhi. i Banalan Gelinding (Rlling Bearing) Gambar 1 Radial Ball Bearing Dengan dicipakannya aumbil, mesinmesin berkecepaan inggi dan mesin prduksi mais mendrng lebih eksensifnya peneliian dan pengembangan banalan gelinding (juga dikenal dengan ani fricin bearing). Sebagai hasilnya, AFBMA (Ani Fricin Bearing Manufacurers Assciain) membua sandar dimensi banalan gelinding dan dasar-dasar dalam pemilihannya. Unuk iu dimungkinkan bagi para perancang unuk memilih bearing dari kaalg dari salah sau prdusen dan mengganinya dengan banalan yang memiliki dimensi yang sesuai dari prdusen yang berbeda. Banalan gelinding diklasifikasikan dalam iga kaegri yaiu radial ball bearing, angular cnac ball bearings dan hrus ball bearing. Dalam pkk bahasan ini banalan gelinding yang digunakan yaiu radial ball bearings. Pada gambar 1 diunjukan sebuah radial ball bearing besera isilah-isilah di dalamnya. Radial ball bearings didesain unuk mensuppr beban radial, mempunyai kedalaman linasan bla yang kninyu sepanjang keliling dari ring. Jenis ini juga dapa mensupr beban aksial pada prs unuk semua arah. Pada kenyaaannya kapsias beban aksial yang dapa dierima leh radial ball bearings yaiu sampai dengan 7% dari beban radial yang ada. Pengujian secara eksensif pada banalan gelinding dan sesuai dengan analisa saisik diperleh bahwa beban dan umur banalan relaive eap. Dari hal ersebu maka didapakan persamaan : b C L1 = P L 1 : ingka umur dalam juaan kali puaran dimana erjadi 1% kerusakan C : beban dasar P b : Beban ekivalen :. unuk ball bearings, 1/ dan 1/ unuk rller bearings dan unuk penenuan umur banalan dalam sauan jam, maka persamaan di aas menjadi :
3 1 6 C L1 = 6 n P n : kecepaan puaran dalam dan besarnya beban ekuivalen (P) sendiri adalah : b P = XVF r + YF a F r : gaya ke arah radial (melinang prs) F a : gaya kearah aksial (sepanjang prs) V : fakr rasi : 1. unuk inner ring rain, 1. unuk uer ring rain dan unuk self-aligning ball bearing digunakan 1 unuk inner dan uer ring rain. X : fakr beban radial Y : fakr beban aksial (prs) Dan jika kmpenen aksial jauh lebih kecil dari kmpnen radial persamaan di aas menjadi : P = VF r Dari persamaan-persamaan di aas maka dapa dianalisa keahanan banalan yang digunakan dalam perencanaan.. Medlgi 1. Sudi Lieraur Sebelum dilakukan peneliian, dilakukan beberapa sudi mengenai beberapa lieraur dan referensi yang berkaian dengan gearan single degree f freedm dan pergerakan pendulum. Lieraur yang dipelajari berupa ugas akhir, jurnal, dika perkuliahan dan exbk.. Pemdelan sederhana dari PLTGL sisem pendulum-pnn daar Pripe Pembangki Lisrik Tenaga Gelmbang Lau sisem pendulum-pnn daar yang sebenarnya mempunyai benuk yang lebih kmplek. Sedang dalam percbaan ini gerakan gelmbang lau di simulasikan dengan gerakan mekanisme yang menyerupai gerakan pnn daar yang dipengaruhi gelmbang lau, yang mana penggerak mekanisme menggunakan mr DC, sedangkan pnn daar dimdelkan sebagai benda berupa bx yang berbenuk persegi berukuran x x 6 cm, dimana di dalam bx erdapa generar. Pendulum bergerak rasi bebas erhadap pnndimana pusa puaran dihubungkan ke generar yang ada di dalam bx pnn. Beriku visualisasi mdel sederhana dari PLTGL sisem pendulumpnn daar.. Designing, Building, Checking Designing aau mendesain dengan menggunakan sfware aucad, dimana pnn sendiri berbenuk bx dengan ukuran x x 6 cm, dengan diengah engah aau perpngan diagnalnya akan dianam generar. Pnn sendiri akan dibua sebagai gerakan jungka jungki dmana pusa puaran jungka-jungki epa di engah-engah pnn, mekanisme jungka jungki inilah yang dianggap sebagai simulasi gerakan gelmbang air lau, dimana sesuai rise gelmbang air lau memiliki perida berkisar s, 6 s, dan 9 s. mekanisme ersebu akan digerakan leh mr DC yang dihubungkan dengan mekanisme yang mengubah gerakan rasi menjadi ranslasi dimana mr memiliki variasi sesuai dengan kisaran perida, sehingga sesuai rumus TT = 1 ; ῳ=πf dan f 1 rad = πῳ maka mr DC di variasikan, 1, dan 6. Kemudian dengan adanya gerakan jungka-jungki ersebu akan mengakibakan pendulum yang ada diaas pnn berpuar, karena ujung pangkal pendulum dihubungkan dengan prs generar yang menjadi pusa puaran pendulum maka generar juga iku berpuar dan dapa menghasilkan vlase Building aau membangun mekanisme. Pnn akan disusun dari maerial acrillic, dengan prs berada disamping dengan banalan unuk prs jungka-jungki menggunakan bearing yang kemudian di sangga dengan penyangga prs. Inpu gerakan menggunakan mr yang d sambung ke pulley yang kemudian anara pulley dengan epi pnn dihubungkan dengan cnnecing rd. Perhiungan Kekuaan Prs Pada perhiungan prs, kia menganalisa seiap gaya yang ada pada prs. Unuk memudahkan perhiungan gaya-gaya yang ada pada prs dibagi menjadi dua bagian, yaiu gaya arah hrisnal dan gaya arah verikal seperi gambar dibawah : A V B V Gambar Skema Arah Gaya Verikal Pada perancangan rda gigi didapa bera rda gigi, lebar rda gigi, gaya angensial dan gaya radial pada rda gigi. Dari perancangan ini dapa dicari C V
4 mmen bending erbesar pada prs dengan rumus ΣM=, ΣFx =, ΣFy =. Seelah iu penenuan pemilihan maerial dengan meliha buku machine designdeuschman Dari abel Appendix A-Hal 87. Seelah mengeahui maerial yang dipilih maka langkah selanjunya menenukan wrking endurance limi dengan rumus : 1 Se = xs' nxcrxcs xcf xcw Kf Seelah menenukan Wrking endurance limi maka dapa dicari syara diameer minimal prs agar aman sesuai dengan rumus : N Syp D M * πsyp Se M* = K s K f Mr T* = K K T max s f 1/ + T * Perhiungan Umur Bearing Didalam perhiungan umur bearing, peramaama harus mengeahui jenis bearing dan dimensi dari bearing melipui diameer dalam, diameer luar, dan beban dinamisnya, dimana beban dinamis didapa dari buku machine designdeuschman dari abel 9- Halaman77. Seelah iu menenukan pula gaya radial resulan dengan rumus: F r = F Y + F Z gaya aksial resulan, dan beban ekivalen (P) dengan rumus: P = FS ( X. V. Fr + Fa ) Di mana: F r = Gaya radial. F a = Gaya Aksial. F S = Fakr kerja bearing, dari abel 9-8 buku machine designdeuschmanhalaman 89. V= Fakr puaran = 1, unuk inner ring rain dan =1, unuk uer ring rain X= Fakr beban radial, dari abel 9-5, 9-6, 9-7 buku machine designdeuschman halaman Y = Fakr beban hrus, dari abel 9-5, 9-6, 9-7 buku machine designdeuschman halaman Seelah iu barulah iu dapa dihiung umur bearing dengan rumus: C 6 1 = 1 L P Dengan sauan puaran, aau C 1 L 6 1 = P 6. n Dengan sauan jam kerja. Dimana: C = Beban dinamis P = Beban Ekivalen L 1 = Umur bearing Penenuan Daya Mr Dalam menenukan daya mr yang dibuuhkan unuk menggerakan bx pnn erlebih dahulu harus dienukan gaya angensial, yang idak lain adalah akiba pengaruh massa bx pnn dan pengaruh percepaan graviasi bumi dengan rumusan: F = mg dimana: F = Gaya angensial m = massa erhiung yang digerakan pulley mr g = Percepaan grafiasi Seelah iu dihiung pula rsi akiba gaya angensial ersebu dengan rumus: T = F r dimana: T = rsi r = jarak iik gaya angensial deng pusa pulley (jari- jari) maka seelah rsi diemukan baru dihiung daya yang dibuuhkan dengan rumus: Tn hp = 6 dimana: hp = daya dalam hrse pwer T = Trsi n = puaran. Pengujian Unuk mendapakan daa yang lebih deail dari vlase bangkian generar maka digunakan scillscpe, dengan eap menggunakan frekuensi maksimum dan memvariasikan massa dan lengan pendulum. Dimana selang waku iap variasi diambil deik, maka dengan menggunakan silscp maka akan erliha dengan jelas vlase bangkian yang dihasilkan iap deik dari selang waku sampai deik. Adapun salah sau hasil dari pengukuran menggunakan silscpe adalah sebagai beriku : Gambar Grafik unuk L 1 cm dan m gr Penenuan kecepaan sudu dari gerakan pendulum. Dengan mengeahui hubungan puaran dengan vlase (Y=,X-,119) dari pengujian generar dan mengeahui vlase bangkian diseiap deik melalui pengujian dengan scillscpe, maka bisa di dapakan
5 grafik yang menyaakan hubungan anara waku dengan puaran sebagai beriku : - 1 L 1 m L 1 m L 1 m Gambar Grafik Rpm Fungsi Waku Unuk L 1 cm Dari keiga grafik pada saa panjang lengan cm, dapa diliha bahwa pada saa massa gram juga memiliki nilai psiif lebih lebih dminan dibanding pada saa massa gram maupun gram, hal ini berari pada saa massa gram memiliki arah puaran yang lebih knsan, meski kecepaanya idak sabil. Unuk selanjunya akan dibandingkan grafik yang memiliki nilai psiif lebih dminan dari keiga lengan yang berbeda, yaiu saa L = 1 cm dengan m = gr, L = 15 cm dengan m = gr, dan L = cm dengan m = gr. Dari keiga grafik pada saa panjang lengan 1 cm, dapa diliha bahwa pada saa massa gram, memiliki nilai psiif lebih lebih dminan dibanding pada saa massa gram maupun gram, hal ini berari pada saa massa gram memiliki arah puaran yang lebih knsan, meski kecepaanya idak sabil - 1 L 1 m L 15 m - 1 L 15 m L 15 m L 15 m Gambar 5 Grafik Rpm Fungsi Waku Unuk L 15 cm Dari keiga grafik pada saa panjang lengan 15 cm, dapa diliha bahwa pada saa massa gram jusru memiliki nilai psiif lebih lebih dminan dibanding pada saa massa gram maupun gram, hal ini berari pada saa massa gram memiliki arah puaran yang lebih knsan, meski kecepaanya idak sabil. - 1 L m L m Gambar 6 Grafik Rpm Fungsi Waku Unuk L cm Gambar 7 Grafik Rpm Fungsi Waku Dengan membandingkan kndisi puaran paling dminan di aas, dapa diliha bahwa kndisi L m memiliki puaran psiif lebih dminan, akan eapi unuk kecepaan puaran yang relaive besar adalah kndisi L 15 m, sedangkan unuk L 1 m, kecepaan yang dimiliki memang paling besar, api kndisinya sanga idak sabil anara puaran psiif dan negaif. Kecepaan puaran yang relaive inggi ini berari vlase yang dihasilkan relaive lebih besar. 5. Kesimpulan Seelah melakukan rancang bangun dan menguji karakerisik dari Simular Pembangki Lisrik Tenaga Gelmbang Lau Sisem Bandul Pnn Daar ini maka penulis mengambil kesimpulan. Karena ala yang dibangun sebaas pada simular s aja maka kesimpulan diambil berdasar hasil erhadap simular. Adapun kesimpulan yang diperleh adalah sebagai beriku : 1. Dari hasil percbaan yang dihasilkan pendulum idak enu bisa menghasilkan puaran penuh, akan eapi pada keadaan frekuensi knsan gerakan pendulum membenuk sebuah pla.. Dari grafik hasil pengujian didapa bahawa pada kndisi lengan cm dengan massa gram memiliki arah puaran lebih dminan, akan eapi pada kndisi lengan 15 massa memiliki kecepaan puaran yang relaive lebih 5
6 besar, hal ini berari vlase bangkian juga lebih besar. 6. Dafar Pusaka 1. Balibang Keenagalisrikan PLN dan LPPM ITS, Sudi Pemdelan dan Simulasi Pembangki Lisrik Tenaga Gelmbang Lau- Sisem Bandul (PLTGL-SB), Surabaya, 1.. D. Dimargnas, Andrew, Vibrain fr Engineers, Prenice Hall PTR, New jersey,.. Hibbeler, R.C., Mekanika Teknik Dinamika, PT. Prenhallind, Jakara, Kelly, S. Graham, Fundamenals f Mechanical Vibrains, McGraw Hill, Singapre,. 5. Marin, Gerge H., Kinemaika dan Dinamika Teknik, Penerbi Erlangga, Jakara, Meirvich, Lenard, Fundamenals f Vibrains, McGraw Hill, Singapre, Ra, SingiresuS., Mechanical Vibrain, rd Ediin, Addisn Wesley Publishing Cmpany. Inc.Unied Sae f America, Thmsn, William T., Teri Gearan dengan Penerapan, Penerbi Erlangga, Jakara, Deuschman, Arn D, Machine Design hery and pracice,library f Cngres Caalging in Publicain Daa, New Yrk,
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka N. 4 Bandung 0. 414714 Fax. 0. 4587 hp//: www.smasanaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yah.c.id MODUL BAB 1 Page 1 f
Lebih terperinciBAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan
BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (013) ISSN: 337-3539 (301-971 Prin) D-108 Simulasi Peredaman Gearan Mesin Roasi Menggunakan Dynamic Vibraion Absorber () Yudhkarisma Firi, dan Yerri Susaio Jurusan Teknik
Lebih terperinciJurnal Bidang Teknik ENGINEERING, ISSN , Vol. 6 No. 1 April 2013 Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK LATERAL DAN TENAGA ANGIN PUTARAN RENDAH Soebyako, Ahmad Farid Dosen soebyako@yahoo.com, farield_s@yahoo.com Absrak Sisem pembangki lisrik enaga ombak laeral dan enaga
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI
PERTEMUAN KINEMATIKA SATU DIMENSI RABU 30 SEPTEMBER 05 OLEH: FERDINAND FASSA PERTANYAAN Pernahkah Anda meliha aau mengamai pesawa erbang yang mendara di landasannya? Berapakah jarak empuh hingga pesawa
Lebih terperincix 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.
Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.
Lebih terperinciPERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1
PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis
Lebih terperinciBAB III ANALISA MODEL ROBOT TANGGA. Metode naik tangga yang diterapkan pada model robot tugas akhir ini, yaitu
BAB III ANALISA MODEL ROBOT TANGGA 3.1 Gambaran Umum Robo Meode naik angga yang dierapkan pada model robo ugas akhir ini, yaiu meode karol dan rasio diameer roda-inggi anak angga/undakan. Gambar 3.1 Ilusrasi
Lebih terperinciPERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER
PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER BERBASIS RESPON AMPLITUDO SEBAGAI KONTROL VIBRASI ARAH HORIZONTAL PADA GEDUNG AKIBAT PENGARUH GERAKAN TANAH Oleh (Asrie Ivo, Ir. Yerri Susaio, M.T) Jurusan Teknik
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)
Polieknik Negeri Banjarmasin 4 MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciJ U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB
J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI Dsen: Tim Dsen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Mekanika Kinemaika Mempelajari gerak maeri anpa melibakan
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciSoal-Jawab Fisika OSN 2015
Soal-Jawab Fisika OSN 5. ( poin) Tinjau sebuah bola salju yang sedang menggelinding. Seperi kia ahu, fenomena menggelindingnya bola salju diikui oleh perambahan massa bola ersebu. Biarpun massa berambah,
Lebih terperinci1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu
.4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen
Lebih terperinci=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus
A. GERAK Gerak Lurus o a Secara umum gerak lurus dibagi menjadi 2 : 1. GLB 2. GLBB o 0 a < 0 a = konsan 1. GLB (Gerak Lurus Berauran) S a > 0 a < 0 Teori Singka : Perumusan gerak lurus berauran (GLB) Grafik
Lebih terperinciFaradina GERAK LURUS BERATURAN
GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang
Lebih terperinciMODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN
MODUL 1 FI 2104 ELEKTRONIKA 1 MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN 1. TUJUAN PRAKTIKUM Seelah melakukan prakikum, prakikan diharapkan elah memiliki kemampuan sebagai beriku : 1.1. Mampu
Lebih terperinciJurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)
MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : (4 sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran POKOK BAHASAN: GERAK LURUS 3-1
Lebih terperinciBAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR
BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR Karakerisik gerak pada bidang melibakan analisis vekor dua dimensi, dimana vekor posisi, perpindahan, kecepaan, dan percepaan dinyaakan dalam suau vekor sauan i (sumbu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah
37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah
Lebih terperinciBAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH,
BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH, S.Si NIP. 198308202011011005 SMA NEGERI 9 BATANGHARI 2013 I. JUDUL MATERI : GERAK LURUS II. INDIKATOR : 1. Menganalisis besaran-besaran
Lebih terperinciKINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan
KINEMATIKA Kinemaika adalah mempelajari mengenai gerak benda anpa memperhiungkan penyebab erjadi gerakan iu. Benda diasumsikan sebagai benda iik yaiu ukuran, benuk, roasi dan gearannya diabaikan eapi massanya
Lebih terperinci3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu
daisipayung.com 3. Kinemaika sau dimensi Gerak benda sepanjang garis lurus disebu gerak sau dimensi. Kinemaika sau dimensi memiliki asumsi benda dipandang sebagai parikel aau benda iik arinya benuk dan
Lebih terperinciMODUL 2. Gerak Berbagai Benda di Sekitar Kita
MODUL 2 MODUL 2 Gerak Berbagai Benda di Sekiar Kia i Kaa Penganar Dafar Isi Pendidikan kesearaan sebagai pendidikan alernaif memberikan layanan kepada mayaraka yang karena kondisi geografis, sosial budaya,
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK LURUS
Kinemaika Gerak Lurus 45 B A B B A B 3 KINEMATIKA GERAK LURUS Sumber : penerbi cv adi perkasa Maeri fisika sanga kenal sekali dengan gerak benda. Pada pokok bahasan enang gerak dapa imbul dua peranyaan
Lebih terperinciBAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131
BAB X GERAK LURUS. Apa perbedaan anara jarak dan perpindahan? 2. Apa perbedaan anara laju dan kecepaan? 3. Apa yang dimaksud dengan percepaan? 4. Apa perbedaan anara gerak lurus berauran dan gerak lurus
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Ir. J. Lubi BAHAIROTUL LU LU ( )
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI SUDUT KONIS TERHADAP POLA GERAK PENDULUM DAN VOLTASE BANGKITAN PADA SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT SISTEM BANDUL (PLTGL SB) KONIS Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam kehidupan sehari hari kia biasa menjumpai produk makanan yang sifanya kenal. Sebagai conoh produk mayonaisse yang diambahkan pada salad. Viskosias (kekenalan)
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,
Lebih terperinciIR. STEVANUS ARIANTO 1
GERAK TRANSLASI GERAK PELURU GERAK ROTASI DEFINISI POSISI PERPINDAHAN MEMADU GERAK D E F I N I S I PANJANG LINTASAN KECEPATAN RATA-RATA KELAJUAN RATA-RATA KECEPATAN SESAAT KELAJUAN SESAAT PERCEPATAN RATA-RATA
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI
PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciRANK DARI MATRIKS ATAS RING
Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciFIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI
KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan hubungan anara vekor posisi, vekor kecepaan, dan vekor percepaan unuk gerak
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 engerian Bejana Tekan Bejana ekan adalah abung aau angki yang digunakan unuk menyimpan media yang berekanan. Media yang disimpan dapa berupa za cair, uap, gas aau udara. Jika
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)
Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Peneliian Peneliian ini adalah peneliian Quasi Eksperimenal Design dengan kelas eksperimen dan kelas conrol dengan desain Prees -Poses Conrol Group Design
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciAplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg
Aplikasi Meode Seismik 4D unuk Memanau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg Prillia Aufa Adriani, Gusriyansyah Mishar, Supriyano Absrak Lapangan minyak Erfolg elah dieksploiasi sejak ahun 1990 dan sekarang
Lebih terperinciPENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.
PENGUJIAN HIPOTESIS 1. PENDAHULUAN Hipoesis Saisik : pernyaaan aau dugaan mengenai sau aau lebih populasi. Pengujian hipoesis berhubungan dengan penerimaan aau penolakan suau hipoesis. Kebenaran (benar
Lebih terperinciPemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun
Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Mobil Robo Mobil robo adalah robo yang memiliki kemampuan unuk berpindah empa mobiliy, mobil robo yang bergerak dari posisi awal ke posisi yang diinginkan, suau sisem
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
ISSN 5-73X PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR ISIKA SISWA Henok Siagian dan Iran Susano Jurusan isika, MIPA Universias Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciKLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS. Wulan Fatin Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 ABSTRAK
KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS Wulan Fain Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 1,2,3 Teknologi Informasi dan Kompuer, Polieknik Negeri Lhokseumawe, Jalan banda Aceh-Medan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan
Lebih terperinciFISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
K3 Kelas X FISIKA GLB DAN GLBB TUJUAN PEMBELAJARAN Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan beriku.. Memahami konsep gerak lurus berauran dan gerak lurus berubah berauran.. Menganalisis
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN
PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI
KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI PENDAHULUAN Kinemaika adalah bagian dari mekanika ang membahas enang gerak anpa memperhaikan penebab benda iu bergerak. Arina pembahasanna idak meninjau aau idak menghubungkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non
Lebih terperinciMODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma
Lebih terperinciHubungan antara Keterobservasian dan Keterkonstruksian Sistem Linier Kontinu Bergantung Waktu
Mah Educa Jurnal () (7): 86-95 Jur na l Maem aika Pend i di ka n Maema i ka Email: mejuinibpag@gmailcm Hubungan anara Keerbservasian Keerknsruksian Sisem Linier Kninu Berganung Waku Ezhari Asfa ani adris
Lebih terperinciJawaban Soal Latihan
an Soal Laihan 1. Terangkanlah ari grafik-grafik di bawah ini. dan ulis persamaan geraknya. an: a. Merupakan grafik kecepaan erhadap waku, kecepaan eap. Persamaan v()=v b. Merupakan grafik jarak erhadap
Lebih terperinciArdi Noerpamoengkas Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Ardi Noerpamoengkas 2106 100 101 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Latar Belakang Teknologi pengembangan potensi energi gelombang laut untuk memecahkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang
Lebih terperinciBab II Dasar Teori Kelayakan Investasi
Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.
Lebih terperinciJurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK
PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,
Lebih terperinciGERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL
Suau benda dikaakan bergerak manakalah kedudukan benda iu berubah erhadap benda lain yang dijadikan sebagai iik acuan. Benda dikaakan diam (idak bergerak) manakalah kedudukan benda iu idak berubah erhadap
Lebih terperinciANALISIS KEHANDDALAN DAN LAJU KERUSAKAN PADA MESIN CONTINUES FRYING (STUDI KASUS : PT XYZ)
hp://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/opsi OPSI Jurnal Opimasi Sisem Indusri ANALISIS KEHANDDALAN DAN LAJU KERUSAKAN PADA MESIN CONTINUES FRYING (STUDI KASUS : PT XYZ) Ahmad Muhsin, Ichsan Syarafi Jurusan
Lebih terperinciHUMAN CAPITAL. Minggu 16
HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Permasalahan Nyaa Penyebaran Penyaki Tuberculosis Tuberculosis merupakan salah sau penyaki menular yang disebabkan oleh bakeri Mycobacerium Tuberculosis. Penularan penyaki
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR ANTENA
BAB II TEORI DASAR ANTENA.1. endahuluan Anena didefinisikan oleh kamus Webser sebagai ala yang biasanya erbua dari meal (sebagai iang aau kabel) unuk meradiasikan aau menerima gelombang radio. Definisi
Lebih terperinciTryout SBMPTN. Fisika. 2 v
Tryou SBMPTN Fisika Doc. Name: TOSBMPTN1FIS Doc. ersion : 216-5 halaman 1 m v H 1/ 2m θ 1 2 v Dua meriam menembak bersamaan. Massa bola meriam yang diembakan dari anah seengah kali massa bola meriam yang
Lebih terperinciADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI
ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI Yusep Suparman Universias Padjadjaran yusep.suparman@unpad.ac.id ABSTRAK.
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciB a b. Aplikasi Dioda
Aplikasi ioda B a b 2 Aplikasi ioda Seelah mengeahui konsruksi, karakerisik dan model dari dioda semikondukor, diharapkan mahasiswa dapa memahami pula berbagai konfigurasi dioda dengan menggunkan model
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Meode Peneliian Pada bab sebelumnya elah dibahas bahwa cadangan adalah sejumlah uang yang harus disediakan oleh pihak perusahaan asuransi dalam waku peranggungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju
Lebih terperinciSeleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SAINTEK Fisika Kode:
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri SAINTEK Fisika 2013 Kode: 131 TKD SAINTEK FISIKA www.bimbinganalumniui.com 1. Gerak sebuah benda dinyaakan dalam sebuah grafik kecepaan erhadap waku beriku
Lebih terperinciSuatu Catatan Matematika Model Ekonomi Diamond
Vol. 5, No.2, 58-65, Januari 2009 Suau aaan Maemaika Model Ekonomi Diamond Jeffry Kusuma Absrak Model maemaika diberikan unuk menjelaskan fenomena dalam dunia ekonomi makro seperi modal/kapial, enaga kerja,
Lebih terperinci(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF
Seminar Nasional Saisika 12 November 2011 Vol 2, November 2011 (T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Gumgum Darmawan, Sri Mulyani S Saf Pengajar Jurusan Saisika FMIPA UNPAD
Lebih terperinciLIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1
LIMIT FUNGSI. Limi f unuk c Tinjau sebuah fungsi f, apakah fungsi f ersebu sama dengan fungsi g -? Daerah asal dari fungsi g adalah semua bilangan real, sedangkan daerah asal fungsi f adalah bilangan real
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya
Lebih terperinciAnalisis Model dan Contoh Numerik
Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Studi Eksperimen Karakteristik Putaran Pendulum Pada Simulator Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem Tiga Pendulum Andini Kusumastuti,
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI
Achmadi, Analisis Anrian Angkuan Umum Bus Anar Koa Reguler di Terminal ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI Seno Achmadi Absrak : Seiring dengan berkembangnya aku,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciBATANG GANDA DENGAN PLAT KOPEL
BATAG GADA DEGA PLAT KOPEL. Baasan-baasan Pela kopel digunakan jika jarak kosong a sebagai beriku : b a 6b Pla kopel dipasang pada jarak yang sau sama lain sebesar L. Pemasangannya harus seangkup (simeris)
Lebih terperinci2014 LABORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL. Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Lutvia, Imroatul Maghfiroh, Ratna Dewi Kumalasari
2014 LAORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Luvia, Imroaul Maghfiroh, Rana Dewi Kumalasari Laboraorium Fisika Maerial Jurusan Fisika, Deparemen Fisika
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa
BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciProyeksi Penduduk Provinsi Riau Menggunakan Metode Campuran
Saisika, Vol. 10 No. 2, 129 138 Nopember 2010 Proyeksi Penduduk Provinsi Riau 2010-2015 Menggunakan Meode Campuran Ari Budi Uomo, Yaya Karyana, Tei Sofia Yani Program Sudi Saisika, Universias Islam Bandung
Lebih terperinci