P U T U S A N. Nomor :./Pdt.G/2010/PA Pso. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor :./Pdt.G/2010/PA Pso. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Poso yang mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara Pemeliharaan Anak (Hadhanah) yang diajukan oleh pihak antara : PENGGUGAT, umur 29 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS Kabupaten Poso, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT ; L A W A N TERGUGAT, umur 30 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS pada Kabupaten Poso, selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT ; Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca semua surat dalam berkas perkara ini ; Telah mendengar keterangan dari Penggugat dan Tergugat ; Telah mendengar keterangan saksi-saksi Penggugat dan Tergugat ; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 6 Desember 2010 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Poso pada tanggal 6 Desember 2010 dibawah Register Nomor : /Pdt.G/2010/PA Pso. telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut : Bahwa Penggugat adalah ibu kandung dari anak yang bernama Dea Adisti, umur 6 tahun dari hasil pernikahan dengan Tergugat ; Bahwa pernikahan Penggugat dengan Tergugat dilaksanakan pada tanggal 21 September 2002, dihadapan Pegawai Pencatat Nikah KUA Kecamatan Palu Selatan sebagaimana terbukti dari Kutipan Akta Nikah Nomor :

2 2 400/52/IX/2002 tanggal 21 September 2002 yang dikeluarkan oleh KUA Kecamatan Palu Selatan Kota Palu ; Bahwa pada tanggal 14 September 2006 Penggugat dan Tergugat bercerai di Pengadilan Agama Poso dengan nomor perkara : 52/Pdt.G/2006/PA Pso tanggal 12 Juli 2006 ; Bahwa anak tersebut masih kecil dan membutuhkan bimbingan dan pengasuhan dari Penggugat sebagai ibu kandung dari anak tersebut ; Bahwa Penggugat adalah PNS mampu membiayai, memelihara dan mengasuh anak tersebut dengan sebaik-baiknya ; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatan Penggugat, mengajukan alasan-alasan sebagai berikut : Anak tersebut tidak dirawat dengan baik oleh Tergugat ; Penggugat di batasi bertemu dengan anak tersebut tanpa alasan yang jelas ; Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Poso berkenan untuk memberikan putusan sebagai wali dari anak Penggugat dan Tergugat, umur 6 tahun dengan putusan sebagai berikut : PRIMAIR : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat ; Menetapkan anak Penggugat dan Tergugat dibawah pengasuhan Penggugat sebagai ibu kandungnya ; Menghukum Tergugat untuk menyerahkan anak tersebut secara baikbaik dan manusiawi ; Menetapkan biaya perkara menurut hukum ;

3 3 SUBSIDAIR : Apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadiladilnya ; Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan kedua belah pihak yang berperkara datang menghadap sendiri dipersidangan, selanjutnya Majelis Hakim mengupayakan perdamaian kepada kedua belah pihak untuk menyelesaikan secara kekeluargaan baik dalam persidangan maupun melalui mediasi yang dilakukan oleh Hakim Mediator Drs. H. Patte, SH,.MH. akan tetapi usaha tersebut tidak membuahkan hasil yang positif ; Menimbang, bahwa oleh karena upaya perdamaian tidak berhasil, maka persidangan dilanjutkan dengan terlebih dahulu membacakan surat gugatan Penggugat dalam persidangan yang terbuka untuk umum yang isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh Penggugat dengan perbaikan identitas Tergugat sebagaimana tersebut diatas ; Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah mengajukan jawaban secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut : Bahwa poin 1 s/d 5 adalah benar ; Bahwa poin 6 adalah tidak benar anak tidak dirawat dengan baik, dan alhamdulillah selama anak tersebut dalam pengasuhan Tergugat dalam keadaan sehat-sehat saja dan bahkan anak tersebut telah bersekolah dan tidak benar Penggugat dibatasi bertemu dengan anak tersebut tanpa alasan yang jelas, bahkan Penggugat pernah membawa anak tersebut selama 1 (satu) bulan sewaktu Ibu Tergugat mau berangkat ke Kendari ; Bahwa Tergugat tidak mau memberikan hak asuh anak kepada Penggugat karena telah menikah lagi, dan Penggugat sebagai Pegawai Negeri Sipil tidak ada waktu untuk mengurus anak tersebut dan Tergugat menyatakan

4 4 boleh saja anak tersebut dijemput/diambil kapan saja asalkan ada komunikasi dengan Tergugat terlebih dahulu ; Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan replik secara lisan sebagai berikut : Bahwa benar Penggugat dibatasi untuk bertemu dengan anak tersebut oleh Tergugat dengan berbagai alasan misalnya Tergugat mau mengajak makan diluar atau ada acara ulang tahun ; Bahwa anak tersebut dirawat oleh neneknya bukan oleh Tergugat bahkan kalau neneknya mau keluar kota anak tersebut dititip sama Penggugat ; Menimbang, bahwa Tergugat telah mengajukan Duplik secara lisan yang pada pokoknya tetap pada maksud jawabannya ; Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalilnya Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti sebagai berikut : I. ALAT BUKTI TERTULIS : Foto kopi Kutipan Akta Nikah Nomor : 058/11/IV/2002 tanggal 30 April 2002 yang telah dicocokkan dengan aslinya dan telah bermeterai cukup (Bukti P1) ; Foto kopi Akta Cerai Nomor : 67/AC/2006/PA Pso tanggal 4 Oktober 2006 yang dikeluarkan oleh Panitera Pengadilan Agama Poso yang telah dicocokkan dengan aslinya dan telah bermeterai cukup (Bukti P2) ; Foto kopi Kartu Tanda Penduduk Nomor : tanggal 5 Nopember 2010 An. MULIATI yang telah dicocokkan dengan aslinya dan telah bermeterai cukup (Bukti P3) ; Foto kopi Akta Kelahiran Nomor : 184/01/L/Ex/III/2009 tanggal 12 Maret 2009 An. Anak Pnggugat dan Tergugat yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Catata Sipil Kabupaten Poso (Bukti P4) ;

5 5 II. SAKSI-SAKSI : Saksi Pertama : Saksi 1, setelah bersumpah menurut tata cara agamanya (Islam) lalu menerangkan hal-hal sebagai berikut : Bahwa saksi mengenal dengan para pihak yang berperkara karena Penggugat adalah istri saksi ; Bahwa benar antara Penggugat dengan Tergugat sewaktu membina rumah tangganya telah dikaruniai satu orang anak perempuan, umur 6 tahun ; Bahwa sebelum menikah dengan Penggugat anak tersebut telah diasuh oleh Tergugat, sampai sekarang ; Bahwa keadaan anak tersebut selama diasuh oleh Tergugat dalam keadaan sehat-sehat dan sekarang telah duduk di kelas I SD ; Bahwa Tergugat pernah menitip anak tersebut kepada Penggugat sewaktu ibu kandung Tergugat berangkat ke Kendari selama 2 (dua) bulan ; Bahwa walaupun anak tersebut dalam pengasuhan Tergugat, namun Penggugat terkadang menjemput anak tersebut disekolahnya dan waktuwaktu libur ; Bahwa Penggugat cukup waktu untuk merawat anak tersebut walaupun bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil; Saksi Kedua : Saksi 2, setelah bersumpah menurut tata cara agamanya (Islam) lalu menerangkan hal-hal sebagai berikut : Bahwa saksi mengenal dengan kedua belah pihak yang berperkara dimana Penggugat sebagai tetangga ;

6 6 Bahwa benar antara Penggugat dan Tergugat sewaktu membina rumah tangganya telah dikarunia 1 (satu) orang anak perempuan umur 6 tahun sekarang duduk di kelas I SD ; Bahwa sepengetahuan saksi anak tersebut pernah ikut dengan Penggugat tahun 2010 selama 2 (dua) bulan karena neneknya keluar kota dan pada hari-hari libur Penggugat juga terkadang menjemput anaknya ; Bahwa selama ini anak tersebut pada hari libur terkadang dijemput oleh Penggugat dan setelah masa libur diantar kembali pada Tergugat ; Bahwa penglihatan saksi jika datang sama Penggugat anak tersebut dalam keadaan sehat-sehat ; Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi-saksi tersebut kedua belah pihak telah membenarkan dengan tidak mengajukan tanggapannya ; Menimbang, bahwa Tergugat untuk meneguhkan dalil-dalil jawabannya telah menghadirkan saksi-saksi sebagai berikut : Saksi Pertama : Saksi 1, setelah bersumpah menurut tata cara agamanya lalu menerangkan hal-hal sebagai berikut : Bahwa saksi mengenal dengan para pihak yang berperkara dan terikat hubungan keluarga yakni Tergugat adalah anak kandung saksi ; Bahwa benar antara Penggugat dan Tergugat pernah terikat dalam ikatan perkawinan dan telah dikaruniai 1 (satu) orang anak perempuan umur 7 tahun, sekarang duduk di kelas 1 SD ; Bahwa sejak usia 3 (tiga) tahun anak tersebut telah diasuh oleh Tergugat sampai sekarang (ikut saksi) ; Bahwa walaupun anak tersebut dalam pengasuhan Tergugat, tetapi Penggugat terkadang datang menjemput apabila menjelang hari-hari libur ;--

7 7 Bahwa anak tersebut pernah dititip selama 2 (dua) bulan sewaktu saksi berangkat ke Kendari ; Saksi Kedua : Saksi 2, setelah bersumpah menurut tata cara agamanya lalu menerangkan hal-hal sebagai berikut : Bahwa saksi mengenal dengan para pihak karena saksi hidup bertetangga dengan Penggugat ; Bahwa benar Penggugat dan Tergugat pernah terikat dalam ikatan perkawinan yang menikah di Palu, namun sudah bercerai ; Bahwa selama membina rumah tangganya sudah dikaruniai 1 (satu) orang anak dan sekarang duduk di kelas 1 SDN 3 Poso ; Bahwa walaupun anak tersebut dalam pengasuhan Tergugat, namun Penggugat sering datang menjemput pada saat menjelang hari-hari libur ;---- Bahwa pada saat terjadi perceraian Penggugat dan Tergugat anak tersebut sudah berusia 2 (dua) tahun sekarang usia anak tersebut sudah 7 (tujuh) tahun ; Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi-saksi tersebut Tergugat telah mengakui dan membenarkan, sedangkan Penggugat telah mengajukan tanggapannya bahwa sejak neneknya pulang dari Kendari anak tersebut sudah jarang dengan Penggugat lagi ; Menimbang, bahwa kedua belah pihak tidak mengajukan sesuatu apapun lagi, selanjutnya Penggugat mengajukan kesimpulan yang pada pokoknya tetap pada gugatannya, sedangkan Tergugat tetap pada maksud jawabannya dan bersedia untuk diselesaikan secara kekeluargaan ; Menimbang, bahwa untuk lengkap dan ringkasnya uraian putusan ini, maka segala sesuatu yang termuat dalam berita acara persidangan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini ;

8 TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana terurai diatas ; Menimbang, bahwa setiap persidangan Pengadilan telah berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat untuk menyelesaikan secara kekeluargaan, baik dalam persidangan maupun melalui mediasi, namun usaha tersebut tidak berhasil, hal ini telah memenuhi maksud pasal 154 ayat (1) R.Bg jo PERMA Nomor 1 tahun 2008 ; Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya telah mendalilkan yang pada pokoknya bahwa selama membina rumah tangga dengan Tergugat telah dikarunia seorang anak perempuan, umur 6 tahun. Oleh karena anak tersebut masih kecil Penggugat memohon agar ditetapkan sebagai pemegang hak asuh (Hadhanah) ; Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut akan dipertimbangkan sebagai berikut ; Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan Penggugat dan Tergugat yang dikuatkan dengan bukti P1 dan P2 telah terbukti bahwa antara Penggugat dan Tergugat adalah suami istri sah yang telah resmi bercerai berdasarkan Akta Cerai Nomor : 67/AC/2006/PA Pso. tanggal 4 Oktober 2006 dan selama membina rumah tangganya telah dikaruniai seorang anak perempuan yang lahir tanggal 19 Maret 2004 (7 tahun) dan diasuh oleh Tergugat ; Menimbang, bahwa oleh sebab pokok gugatan Penggugat adalah mengenai sengketa penguasaan anak (hadhanah), maka harus diikuti ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku tentang penguasaan anak sebagai berikut :

9 9 1. Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 1 huruf (g) Kompilasi Hukum Islam hadhanah adalah kegiatan mengasuh, memelihara dan mendidik anak hingga dewasa atau mampu berdiri sendiri ; Bahwa prinsip dasar pemeliharaan anak dalam agama Islam adalah memelihara dan mendidik anak agar kelak menjadi anak yang shalih yaitu anak yang berkualitas, berakhlak mulia dan sejahtera ; Bahwa Allah swt. telah memberikan petunjuk tentang pentingnya memelihara masa depan anak, yaitu sebagaimana firman-nya dalam Al- Qur an surah An-Nisa ayat 9 yang berbunyi : Artinya : Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. 4. Bahwa berdasarkan pasal 45 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 hadhanah bukan sekedar hak melainkan kewajiban dan tanggungjawab dimana kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anak-anak mereka sebaik-baiknya sampai anak itu kawin atau dapat berdiri sendiri, kewajiban mana berlaku terus meskipun perkawinan antara orang tua itu putus ; Bahwa secara sosiologis, perselisihan mengenai penguasaan anak hanya terjadi terhadap pemeliharaan dan pendidikan anak secara fisik (fisical custady) yakni pemeliharaan secara fisik dimana si anak harus berpisah dari salah satu dari ayah atau ibunya yang telah bercerai karena ayah dan ibunya harus hidup pisah rumah satu sama lain dan hal ini berakibat bahwa anak-anak harus mengikuti salah satu dari ayah atau ibunya ;

10 10 6. Bahwa dalam hal perkawinan kedua orang tua itu putus, maka berdasarkan ketentuan Pasal 105 Kompilasi Hukum Islam : a. Pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 (dua belas) tahun adalah hak ibunya ; b. Pemeliharaan anak yang sudah mumayyiz diserahkan kepada anak untuk memilih diantara ayah atau ibunya sebagai pemegang hak pemeliharaannya ; c. Biaya pemeliharaan ditanggung oleh ayahnya ; Bahwa oleh sebab baik ayah maupun ibu menurut hukum mempunyai hak dan kewajiban yang sama terhadap anak, maka gugatan mengenai penguasaan anak (hadhanah) harus didasarkan atas fakta-fakta kongkrit yang mendukung kepentingan anak sehingga dapat diketahui orang tua manakah (ayah atau ibu) yang lebih mampu menjamin kepentingan anak atau setidak-tidaknya lebih dominan dapat memenuhi kepentingan anak ; 8. Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 14 Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 setiap anak berhak untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan / atau aturan hukum yang sah menunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anak dan hal ini merupakan pertimbangan terakhir ; Menimbang, bahwa dalam menentukan kepentingan terbaik bagi anak, maka dapat dianut teori psikologi yang mengajarkan bahwa dalam menentukan hadhanah anak diukur dengan lima kriteria, yakni (1). keinginan orang tua anak, (2). keinginan anak, (3). hubungan antara anak, orang tuanya, saudara kandung dan orang lain yang memberikan pengaruh signifikan pada kepentingan terbaik anak, (4). penyesuaian anak di rumah, sekolah dan masyarakat dan (5). kesehatan fisik dan mental orang-orang yang terlibat dengan anak ;

11 Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan Penggugat dan Tergugat yang dikuatkan dengan keterangan saksi-saksi kedua belah pihak diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : Bahwa kedua belah orang tua (Penggugat dan Tergugat) sama-sama menghendaki untuk mengasuh anak ; Bahwa mengenai hubungan anak dengan orang tuanya telah ternyata bahwa anak tersebut mempunyai hubungan yang dekat baik kepada ibunya maupun ayahnya ; Bahwa anak tersebut sekarang telah duduk di kelas I SD dan mampu mengukir prestasi di sekolahnya, oleh karena kedua orang tuanya (Penggugat dan Tergugat) sama-sama mempunyai andil dalam mengasuh dan membimbing dengan memperhatikan kebutuhan anak tersebut, dimana Penggugat senantiasa menjemput di sekolahnya dan mengikutkan dalam kegiatan ekstrakurikuler ; Menimbang, bahwa selama persidangan, Penggugat tidak terbukti bahwa ia termasuk orang tua yang melalaikan kewajibannya terhadap anaknya atau berkelakuan buruk sekali sebagaimana ketentuan pasal 49 ayat (1) Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 ; Menimbang, bahwa dari pengakuan Penggugat dan Tergugat diperoleh fakta bahwa sewaktu hidup rukun membina rumah tangga tinggal bersama orang tua Tergugat, sehingga wajar apabila anak tersebut telah akrab dalam lingkungan keluarga Tergugat ; Menimbang, bahwa pada kenyataannya Penggugat telah menikah dengan laki-laki lain, namun menurut ahli-ahli fikih, hak hadhanah tidak menjadi gugur, jika ia menikah dengan kerabat dekat si anak yang memperlihatkan kasih sayang dan tanggung jawabnya atau menikah dengan laki-laki lain yang rela menerima kenyataan, sebagaimana yang terjadi pada diri Ummu Salamah

12 12 ketika ia menikah dengan Rasulullah saw. anaknya dengan suami pertama selanjutnya tetap dalam asuhannya (HR. Ahmad) ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Pengadilan Agama berpendapat bahwa anak Penggugat dan Tergugat, lahir tanggal 19 Maret 2004, karena belum mumayyiz dan selama dalam asuhan Tergugat, Penggugat tetap menjalin hubungan dengan baik dengan anak tersebut dalam bentuk menjemput di sekolah apabila Tergugat tidak mempunyai kesempatan dan bahkan pernah merawatnya selama 2 (dua) bulan ketika ibu Tergugat berangkat ke Kendari sehingga hubungan emosional antara anak dengan Penggugat semakin erat, maka untuk kepentingan anak tersebut pemegang hak hadhanah ditetapkan pada Penggugat ; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 45 ayat (1) dan (2) Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 hadhanah bukan sekedar hak, melainkan kewajiban dan tanggungjawab dimana kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anak-anak mereka sebaik-baiknya sampai anak itu kawin atau dapat berdiri sendiri, sehingga dalam perkara a quo Pengadilan Agama berpendapat bahwa meskipun antara Penggugat dan Tergugat telah bercerai akan tetapi kewajiban untuk memelihara dan mendidik anak tersebut tetap melekat kepada orang tuanya, sehingga dalam perkara a quo dengan ditetapkannya Penggugat sebagai pemegang hak hadhanah terhadap anak tersebut, maka bagaimanapun juga Tergugat sebagai ayah kandung dari anak tersebut dan demi kepentingan dan kesejahteraan anak, maka dianggap adil dan layak bilamana Tergugat ditetapkan pula diberi hak untuk berkunjung dan ikut membantu mendidik serta mencurahkan kasih sayangnya sebagai seorang ayah (misalnya : mengajak jalan-jalan, membelikan mainan dan sebagainya) kepada anak tersebut, selama tidak merugikan kepentingan anak ;

13 Menimbang, bahwa oleh karena dalam perkara a quo, ternyata anak tersebut berada dalam kekuasaan Tergugat, maka Tergugat harus dihukum untuk menyerahkan anak tersebut kepada Penggugat ; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka berdasarkan ketentuan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 biaya perkara dibebankan kepada Penggugat ; Menngingat segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syar i yang berkaitan dengan perkara ini ; M E N G A D I L I Mengabulkan gugatan Penggugat ; Menetapkan Anak Penggugat dan Tergugat umur 7 tahun lahir tanggal 19 Maret 2004 berada dibawah Hadhanah Penggugat selaku ibu kandungnya ;- 3. Memerintahkan kepada Penggugat untuk memberi kesempatan kepada Tergugat selaku ayah kandungnya untuk bertemu dengan anak tersebut dan ikut bersamanya pada hari-hari libur sekolah atau hari-hari yang disepakati ;- 4. Menghukum Tergugat untuk menyerahkan anak tersebut kepada Penggugat ; Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara yang hingga sekarang diperhitungkan sebesar Rp ,- (Seratus sembilan puluh satu ribu rupiah) ; Demikian Putusan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Poso pada hari Kamis tanggal Tiga bulan Maret tahun Dua Ribu Sebelas Masehi, bertepatan dengan tanggal Dua Puluh Delapan bulan Rabiul Awal tahun Seribu Empat Ratus Tiga Puluh Dua

14 14 Hijriah. Oleh kami Drs. ABD. PAKIH, SH.,MH. selaku Ketua Majelis, LUKMIN, S.Ag. dan YUSRI, S.Ag. masing-masing sebagai Hakim Anggota yang pada hari itu juga diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut dan FAUSIAH, S.Ag. sebagai Panitera Pengganti serta Penggugat dan Tergugat ; Ketua Majelis ttd Drs. ABD. PAKIH, SH.,MH. Hakim Anggota I ttd Hakim Anggota II ttd LUKMIN, S.Ag. YUSRI, S.Ag. Panitera Pengganti ttd FAUSIAH, S.Ag. Perincian Biaya : 1. Pendaftaran Rp ,- 2. Biaya ATK Rp ,- 3. Panggilan Rp ,- 4. M e t e r a i Rp ,- 5. Redaksi Rp ,- J u m l a h Rp ,- (Seratus sembilan puluh satu ribu rupiah) Untuk Salinan Pengadilan Agama Poso PANITERA Drs. H. HAKIMUDDIN