P U T U S A N. NOMOR : 126/Pdt.G/2010/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 1 P U T U S A N NOMOR : 126/Pdt.G/2010/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara cerai gugat antara pihak-pihak ; PENGGUGAT, umur 28 tahun, agama Islam, pendidikan SLTP, pekerjaan Ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten poso, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT ; L A W A N TERGUGAT, umur 29 tahun, agama Islam, pendidikan SLTA, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Tojo Una-Una, selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara ini; Telah mendengar keterangan para pihak berperkara, para saksi serta memeriksa alat bukti surat di muka persidangan; TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 25 Juni 2010 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Poso pada tanggal 2 Juli 2010 di bawah register perkara Nomor 126/Pdt.G/2010/PA.Pso, telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut :----

2 2 1. Bahwa Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan secara sah yang dilaksanakan menurut syari at Islam pada hari Ahad tanggal 12 Agustus 2001 Masehi dengan Kutipan Akta Nikah Nomor 112/12/VIII/2001 tanggal 14 Agustus 2001 dan telah tercatat pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Ampana Tete Kabupaten Tojo Una-Una; Bahwa setelah pernikahan, Penggugat dan Tergugat hidup bersama sebagai suami istri selama kurang lebih 2 tahun dan tinggal di rumah orang tua Tergugat, namun tidak bertahan lama karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus, sehingga pada akhir tahun 2002 sampai dengan pertengahan tahun 2003 Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal selama lebih kurang 9 bulan dan selama itu tanpa nafkah dari Tergugat; Bahwa selanjutnya pada awal tahun 2004, karena Tergugat menyatakan akan merubah sikap dan perilakunya yang tidak disenangi Penggugat, maka Penggugat dan Tergugat rukun kembali sampai saat ini telah berlangsung selama 6 tahun; Bahwa selama dalam ikatan pernikahan, Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak Penggugat dan Tergugat ; Bahwa selama hidup berumah tangga antara Penggugat dan Tergugat selalu diwarnai perselisihan dan pertengkaran yang mengakibatkan rumah tangga tidak harmonis. Hal ini disebabkan Tergugat sering minum minuman keras, sering memukul Penggugat bahkan pada akhir-akhir ini Tergugat telah berhubungan cinta dengan wanita lain yang membuat rumah tangga menjadi berantakan, sehingga Penggugat pergi meninggalkan Tergugat sampai saat ini telah berlangsung 2 bulan lamanya; Bahwa pihak orangtua Tergugat mengetahui tingkah laku Tergugat yang membuat rumah tangga selalu bertengkar, namun pihak orangtua

3 3 Tergugat tidak pernah menasihati Penggugat dan Tergugat agar rumah tangga bisa terjalin hidup dengan baik; Bahwa Penggugat telah berkesimpulan bahwa rumah tangga seperti ini sudah sulit untuk membina keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah, karena Penggugat telah berusaha menasihati Tergugat namun tidak berhasil. Olehnya Penggugat mengajukan perceraian sesuai hukum yang berlaku; Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Poso cq. Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dengan menjatuhkan putusan sebagai berikut : PRIMER : Mengabulkan gugatan Penggugat; Menetapkan jatuh talak satu bain Tergugat kepada Penggugat ; Menetapkan nafkah dua orang anak untuk setiap bulannya sampai anak-anak tersebut dewasa; Menetapkan biaya perkara menurut hukum yang berlaku; SUBSIDER : Apabila Pengadilan berpendapat lain mohon putusan yang seadil adilnya; Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, Penggugat dan Tergugat datang menghadap sendiri di muka persidangan; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua pihak berperkara baik di dalam persidangan maupun melalui upaya mediasi, namun tidak membuahkan hasil; Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat mengajukan jawaban secara tertulis sebagai berikut; Bahwa atas gugatan poin ke-3, memang pernah terjadi pisah tempat tinggal, tetapi selama itu saya (Tergugat) tetap memberikan nafkah

4 4 terhadap anak sesuai kesanggupan saya yang pekerjaannya tidak tetap. Namun karena mungkin Penggugat merasa itu tidak berarti, sehingga Penggugat merasa itu tidak pernah; Bahwa poin ke-6, Penggugat mengatakan bahwa Tergugat sering memukul dan itu memang benar. Namun hal ini dikarenakan Penggugat selalu keras hati bila diajak berkomunikasi, apalagi akhirakhir ini Penggugat sudah tidak memperdulikan suami; Bahwa pada poin ke-7, selama adanya pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat, orangtua Tergugat selalu menasihati. Namun kadang diambil musuh oleh Penggugat Menimbang, bahwa atas jawaban tersebut, Penggugat mengajukan replik sebagai berikut : Bahwa pada pokoknya saya tetap pada gugatan semula, yakni ingin bercerai dengan Tergugat, karena baik saya maupun Tergugat sudah tidak mungkin dapat hidup bersatu dalam membina rumah tangga; Bahwa benar selama ini Tergugat masih ada memberi nafkah walaupun tidak sering, itupun sebatas pada kemampuan penghasilannya dari bekerja;-- Bahwa berdasarkan keadaan dan kondisi Tergugat tersebut di atas, maka terhadap tuntutan saya pada poin nomor 3 tentang nafkah anak dengan ini saya cabut dan saya meminta pada Tergugat untuk tetap menafkahi kedua anak tersebut sampai dewasa; Bahwa benar penyebab ketidakharmonisan rumah tangga karena Tergugat sering minum minuman keras, pemukul dan biasa pulang malam. Saat pemukulan terjadi badan saya sampai biru-biru, tetapi tidak ada satu orangpun yang melihat kejadian tersebut;

5 5 Bahwa tidak benar saya pernah dinasihati oleh orangtua Tergugat, yang benar orangtua Tergugat pernah memarahi Tergugat karena sikap dan perbuatannya tersebut di hadapan saya, tetapi kejadiannya hanya sekali itu saja; Menimbang, bahwa atas replik Penggugat tersebut, Tergugat mengajukan duplik yang pada pokoknya tetap pada jawaban semula dan tidak keberatan bercerai dengan Penggugat serta Tergugat sanggup untuk tetap memberikan nafkah kepada kedua anak Penggugat dan Tergugat sampai dewasa; Menimbang, bahwa Penggugat di muka persidangan telah menyerahkan alat bukti tertulis berupa sehelai fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor 112/12/VIII/2001 tanggal 14 Agustus 2001 yang dibuat dan ditandatangani oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Ampana Tete Kabupaten Poso (sekarang Kabupaten Tojo Una-Una) dan telah disesuaikan dengan aslinya serta telah dibubuhi meterai secukupnya (Bukti P); Menimbang, bahwa selain itu Penggugat juga mengajukan alat bukti saksi 2 orang sebagai berikut : Saksi 1, di bawah sumpahnya menurut tata cara agama Islam telah memberikan kesaksian sebagai berikut : Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat sebagai suami istri. Keduanya adalah tetangga saksi sejak tinggal di Uentanaga A;- Bahwa saksi tidak hadir saat pernikahan Penggugat dengan Tergugat, karena saksi baru mengetahui pernikahan tersebut pada tahun 2004 dan sekarang keduanya telah dikaruniai 2 orang anak;-- Bahwa saksi mengetahui sejak lebih kurang 2 tahun setelah pernikahan, rumah tangga keduanya selalu diwarnai perselisihan dan pertengkaran;----

6 6 Bahwa saksi mengetahui penyebab perselisihan dan pertengkaran tersebut dikarenakan Tergugat sering keluar malam, minum minuman keras dan Tergugat kurang perhatian terhadap Penggugat Bahwa saksi juga mengetahui berdasarkan pemberitahuan Penggugat sendiri, bahwa Tergugat juga pernah memukul Penggugat; Bahwa saksi mengetahui antara keduanya sudah berpisah tempat tinggal sejak kurang lebih 3 bulan lamanya sampai dengan sekarang dan selama perpisahan tersebut, Tergugat tidak pernah memberikan nafkah kepada Penggugat, namun komunikasi keduanya masih ada sebatas melalui HP ; Bahwa saksi pernah berusaha mendamaikan keduanya akan tetapi tidak berhasil. Jadi kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah sulit untuk dipertahankan, karena Penggugat sudah tidak ingin rukun kembali dengan Tergugat; Saksi 2, di bawah sumpahnya menurut tata cara agama Islam telah memberikan kesaksian sebagai berikut : Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat sebagai suami istri. Keduanya adalah sahabat saksi dan sudah kenal sejak lama;--- Bahwa saksi tidak hadir saat pernikahan Penggugat dengan Tergugat di Desa Sabo, tetapi saksi mengetahui keduanya sudah menikah dan sekarang telah dikaruniai 2 orang anak; Bahwa saksi mengetahui sejak lebih kurang 2 tahun setelah pernikahan, rumah tangga keduanya selalu diwarnai perselisihan dan pertengkaran;---- Bahwa saksi mengetahui penyebab perselisihan dan pertengkaran tersebut dikarenakan Tergugat suka minum minuman keras dan sering memukul Penggugat dalam kondisi mabuk;

7 7 Bahwa saksi juga pernah mendengar dari pemberitahuan Penggugat, bahwa Tergugat punya hubungan dengan wanita lain;--- Bahwa saksi mengetahui keduanya sudah berpisah tempat tinggal selama lebih kurang 3 bulan sampai dengan sekarang dan selama perpisahan tersebut, Tergugat tidak pernah memberikan nafkah kepada Penggugat, namun komunikasi keduanya masih ada sebatas karena adanya kedua anak mereka; Bahwa saksi pernah menasihati keduanya akan tetapi tidak berhasil, karena Penggugat sudah tidak mau lagi dan tetap ingin bercerai dengan Tergugat; Menimbang, bahwa atas keterangan para saksi tersebut Penggugat membenarkan sedang Tergugat menyatakan menerima dan tidak keberatan serta tidak akan mengajukan alat bukti apapun di muka persidangan; Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat berkesimpulan tetap pada gugatannya semula untuk bercerai sedangkan Tergugat menyatakan menerima dan tidak keberatan serta keduanya mohon putusan; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka segala yang termuat di dalam Berita Acara Persidangan perkara ini harus dianggap telah termasuk dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana telah diuraikan di atas; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan kedua pihak berperkara di setiap persidangan maupun dengan upaya mediasi melalui Mediator Hakim Pengadilan Agama Poso AHMAD JAMIL, S.Ag., namun tidak membuahkan hasil. Hal ini telah memenuhi ketentuan

8 8 Pasal 154 ayat (1) R.Bg. jo. Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 143 Kompilasi Hukum Islam jo. Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi; Menimbang, terlebih dahulu bahwa berdasarkan bukti P, Penggugat dan Tergugat adalah suami istri, menikah di Desa Sabo Ampana Tete pada tanggal 12 Agustus 2001 dan dari pernikahan tersebut telah lahir 2 orang anak; Menimbang, bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam perkara ini adalah Penggugat mendalilkan rumah tangga / perkawinannya tidak harmonis yang disebabkan terjadinya perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus dengan Tergugat dan diakhiri dengan pisah tempat tinggal. Di lain pihak Tergugat mendalilkan di dalam jawabannya, bahwa rumah tangga / perkawinannya memang telah terjadi perselisihan dan pertengkaran, namun Tergugat masih memperhatikan kedua anak tersebut dengan tetap memberikan nafkah sesuai penghasilan Tergugat; Menimbang, bahwa dalam acara jawab menjawab, Tergugat akhirnya menerima dan mengakui dalil-dalil gugatan Penggugat, antara lain Tergugat mengakui sering keluar malam dan minum minuman keras serta Tergugat juga pernah memukul Penggugat dengan dalih karena Tergugat tidak dilayani sebagaimana mestinya sebagai seorang suami; Menimbang, bahwa terhadap petitum poin ke-3 mengenai gugatan nafkah anak, Penggugat mencabut dan Tergugat menerima dan tidak keberatan atas pencabutan tersebut, maka Majelis Hakim berpendapat hal tersebut tidak perlu dipertimbangkan lagi;

9 Menimbang, bahwa dengan mencermati materi gugatan dan replik Penggugat serta jawaban dan duplik Tergugat, Majelis Hakim mengkonstatir peristiwanya, yaitu antara Penggugat dengan Tergugat sejak lebih kurang 2 tahun setelah keduanya melangsungkan perkawinan selalu diwarnai perselisihan dan pertengkaran yang pada awalnya dilatarbelakangi oleh kondisi Tergugat yang sering keluar malam, sehingga mengakibatkan rumah tangga menjadi berantakan karena Tergugat sering minum minuman keras dan sering memukul Penggugat; Menimbang, bahwa konstruksi kejadian sebagaimana tersebut di atas, dikuatkan dengan kesaksian para saksi yang menyaksikan sendiri keadaan rumah tangga / perkawinan kedua belah pihak berperkara; Menimbang, bahwa saksi Saksi 1 dan Saksi 2 memberikan keterangan yang pada intinya bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak rukun lagi, keduanya sering berselisih dan bertengkar, diakhiri dengan pisah tempat tinggal serta sudah sulit untuk dirukunkan, karena Tergugat sering minum minuman keras dan memukul Penggugat serta ternyata pula Tergugat punya hubungan dengan perempuan lain; Menimbang, bahwa ternyata keterangan para saksi tersebut bersesuaian antara satu dengan yang lain dan relevan dengan kasus perkara ini, maka berdasarkan ketentuan Pasal 309 R.Bg. jo. Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam, kesaksian tersebut dapat diterima sebagai bukti dalam perkara ini; Menimbang, bahwa atas dasar pengakuan Tergugat dan kesaksian para saksi tersebut, Majelis Hakim menemukan fakta kejadiannya yaitu rumah tangga / perkawinan Penggugat dan Tergugat telah pecah (marriage breakdown) dan tidak ada harapan lagi untuk didamaikan;

10 Menimbang, bahwa bila salah satu pihak pasangan suami istri berperilaku kasar, kemudian mengakibatkan terjadinya perselisihan, maka perselisihan itu sangat sulit untuk didamaikan, satu dan lain oleh karena perlakuan kasar akan menyebabkan sikap trauma bagi pihak yang menjadi perlakuan sasaran itu, yang dalam perkara ini adalah Penggugat; Menimbang, bahwa kenyataan menunjukkan bila pasangan suami istri telah mengalami pisah tempat tinggal dan tidak tegur sapa layaknya sebagai suami istri, kemudian mengakibatkan hubungan lahir batin antara keduanya sudah tidak terjalin lagi dalam arti yang sebenarnya, maka dapat dipastikan antara keduanya sudah tidak saling percaya lagi dan telah hilanglah rasa cinta mencintai, hormat menghormati sebagaimana yang dikehendaki dalam Pasal 33 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa dari segi penyelesaian masalah, perceraian sudah merupakan alternatif satu-satunya yang terbaik bagi kedua belah pihak dan mudhoratnya akan lebih besar jika kedua belah pihak tetap dipaksakan untuk mempertahankan keutuhan perkawinan/rumah tangganya serta dari segi kemaslahatan adalah lebih baik kedua belah pihak bercerai dari pada hidup terkatung-katung dalam perkawinan yang sakit; Menimbang, bahwa dari fakta-fakta kejadian di atas, tidak mungkin lagi dapat mewujudkan tujuan perkawinan yaitu rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana dikehendaki oleh Al-Quran surah Al-Rum ayat 21 dan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa berdasarkan rangkaian pertimbangan tersebut di atas, gugatan Penggugat untuk melakukan perceraian telah memenuhi alasan hukum sebagaimana isi penjelasan Pasal 39 ayat (2) Undang-

11 11 Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam serta tuntutan Penggugat agar Tergugat menjatuhkan talak satu bain shughra terhadap Penggugat dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa demi terwujudnya tertib administrasi, Panitera Pengadilan Agama Poso harus mengirimkan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah setempat sebagaimana yang diamanatkan oleh Pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Pasal 35 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 147 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini mengenai sengketa di bidang perkawinan, sesuai dengan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara dibebankan kepada Penggugat; Mengingat dan memperhatikan peraturan perundang-undangan lainnya dan segala ketentuan hukum syara yang berkaitan dengan perkara ini; M E N G A D I L I Mengabulkan gugatan Penggugat; Menjatuhkan talak satu bain shughra Tergugat terhadap Penggugat ; Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Poso untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat

12 12 perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara yang hingga hari ini sebesar Rp ,- (tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan Pengadilan Agama Poso yang dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Senin tanggal Dua Puluh Tiga bulan Agustus tahun Dua Ribu Sepuluh Masehi bertepatan dengan tanggal Tiga Belas bulan Ramadan tahun Seribu Empat Ratus Tiga Puluh Satu Hijriah, oleh kami MUHAMMAD AZHAR, S.Ag. selaku Ketua Majelis; YUSRI, S.Ag. dan M. TOYEB, S.Ag. masing-masing sebagai Hakim Anggota dan dibantu oleh Hj. NURHAYATI A, BA. sebagai Panitera Pengganti. Putusan mana diucapkan pada hari itu juga dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh Penggugat di luar hadirnya Tergugat; KETUA MAJELIS MUHAMMAD AZHAR, S.Ag. HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II YUSRI, S.Ag. M. TOYEB, S.Ag.

13 13 PANITERA PENGGANTI Hj. NURHAYATI A, BA. Perincian Biaya : Untuk Salinan Pengadilan Agama Poso Untuk Salinan PANITERA, 1. Pendaftaran : Rp ,- 2. Biaya ATK : Rp ,- 2. Panggilan : Rp ,- PANITERA 3. Redaksi : Rp ,- 4. Meterai : Rp ,- Drs. MUSTAMIN H.HAKIMUDDIN Jumlah : Rp ,- (tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah)