SALINAN P U T U S A N Nomor 40/Pdt.G/2012/PA.Sgr. pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara Cerai

Transkripsi

1 SALINAN P U T U S A N Nomor 40/Pdt.G/2012/PA.Sgr. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Singaraja yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara Cerai Gugat antara; PENGGUGAT, umur 27 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan karyawan toko, tempat tinggal di Kabupaten Buleleng, sebagai Penggugat; Melawan TERGUGAT, umur 29 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Swasta (Tambak bandeng), tempat tinggal di Kabupaten Buleleng, sebagai Tergugat; Pengadilan Agama tersebut; Telah memeriksa berkas perkara; Telah mendengarkan keterangan Penggugat dan Tergugat serta saksi-saksi di depan persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 06 Juni 2012 yang terdaftar pada Kepaniteraan Pengadilan Agama Singaraja dengan Register Nomor: 40/Pdt.G/2012/PA.Sgr, tanggal 06 Juni 2012 telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut: Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat adalah pasangan suami isteri sah yang telah menikah secara syariat Islam pada tanggal 06 September 2005, yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, sesuai Kutipan Akta Nikah;

2 2. Bahwa seteleh pernikahan antara Penggugat dan Tergugat hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri di rumah orang tua Penggugat di Kabupaten Buleleng selama 4 (empat) tahun, kemudian pindah dan tinggal di rumah sendiri di Kabupaten Buleleng selama 2 (dua) tahun 4 (empat) bulan; Bahwa selama pernikahan tersebut, Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai seorang anak yang bernama ANAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT, laki-laki, lahir tanggal 26 Oktober 2007 (umur 4 tahun 7 bulan); Bahwa semula rumah tangga Penggugat dan Tergugat berjalan rukun dan harmonis, akan tetapi sejak bulan Januari 2012 mulai goyah, antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena Tergugat jarang memberi nafkah kepada Penggugat bahkan orang tua Penggugat lah yang memberi uang kepada Penggugat untuk kebutuhan hidup sehari-hari, padahal Tergugat bekerja sehari-harinya namun Tergugat jarang memberi nafkah kepada Penggugat dan karena merasa malu kepada orang tua Penggugat yang lebih sering memberikan nafkah kepada Penggugat untuk kebutuhan hidup sehari-hari, lalu Penggugat memutuskan untuk mencari pekerjaan sendiri; Bahwa akibat dari peristiwa tersebut antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi pisah tempat tinggal selama 4 (empat) bulan sejak bulan Pebruari 2012 dan selama itu pula antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada hubungan komunikasi lagi maupun hubungan layaknya suami istri; Bahwa atas sikap Tergugat tersebut, Penggugat merasa menderita lahir dan bathin serta sudah tidak sanggup lagi untuk melanjutkan perkawinan dengan Tergugat; ---- Bahwa berdasarkan alasan dalil/dalil di atas, Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Singaraja untuk memeriksa, mengadili dan kemudian menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut; PRIMAIR; Mengabulkan gugatan Penggugat;

3 2. Menjatuhkan talak ba in sughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT); Membebankan biaya perkara menurut hukum; SUBSIDAIR; Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya; -- Bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan Penggugat dan Tergugat telah datang menghadap di persidangan dan Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Pihak-pihak dengan memberi nasehat kepada Penggugat dan Tergugat agar rukun kembali dengan Tergugat, namun tidak berhasil; Bahwa atas perintah Majelis Hakim, Penggugat dan Tergugat telah melaksanakan mediasi di Pengadilan Agama Singaraja yaitu pada hari Rabu, tanggal 27 Juni 2012 dengan Mediator dari Hakim yang dipilih Penggugat dan Tergugat yaitu MUHAMMAD RAIS, S.Ag., M.Si, namun mediator tidak berhasil merukunkan Penggugat dan Tergugat; Bahwa kemudian dibacakan surat gugatan Penggugat dalam persidangan yang dinyatakan tertutup untuk umum, yang isinya tetap dipertahankan Penggugat; Bahwa, atas gugatan Penggugat tersebut Tergugat telah mengajukan jawaban secara lisan yang pada pokoknya Tergugat mengakui dalil gugatan Penggugat, namun Tergugat memberikan alasan-alasan sebagai berikut; Bahwa Tergugat tidak memberikan nafkah kepada Penggugat dikarenakan Tergugat tidak bekerja sejak anak Penggugat dan Tergugat sakit dan opname di Rumah sakit; Bahwa Tergugat keberatan bercerai dengan Penggugat karena mengingat anak masih kecil dan masih cinta kepada Penggugat; Bahwa, atas jawaban Tergugat tersebut Penggugat telah mengajukan replik secara lisan, yang pada pokoknya membantah jawaban Tergugat dengan menyatakan sebagai berikut :

4 Bahwa sebenarnya Tergugat bekerja dan hasilnya dipegang sendiri dan ketika Penggugat meminta tidak diberi oleh Tergugat; Bahwa anak sungguhpun masih kecil sudah mengerti siapa orang tuanya; Kalau Tergugat mengatakan masih cinta kepada Penggugat kenapa kok baru sekarang Tergugat menyampaikan dan nafkah tidak diberi; Bahwa Penggugat tetap akan meminta cerai dari Tergugat pada Pengadilan Agama karena sudah tidak mau lagi dengan Tergugat; Bahwa, atas Replik Penggugat tersebut Tergugat telah mengajukan duplik secara lisan yang pada pokoknya tetap pada dalil jawabannya semula; Bahwa untuk menguatkan gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti surat berupa: Foto copy Kutipan Akta Nikah, yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, telah dicocokan dengan aslinya dan telah diberi meterai dan cap pos, oleh Ketua Majelis diberi kode P.1; Fotocopy KTP atas nama Penggugat, telah dicocokan dengan aslinya dan telah diberi meterai dan cap pos, oleh Ketua Majelis diberi kode P.2; Bahwa, atas surat-surat bukti yang diajukan Penggugat tersebut, Tergugat membenarkan dan tidak keberatan serta menerima dijadikan sebagai alat bukti Penggugat; Bahwa, disamping mengajukan bukti surat tersebut Penggugat telah pula menghadirkan 2 (dua) orang saksi keluarga, yaitu: SAKSI 1, umur 60 tahun, agama Islam, pekerjaan Tani, tempat tinggal di Kabupaten Buleleng, yang telah memberikan keterangan di bawah sumpah sebagai berikut: Bahwa, saksi adalah ayah kandung Penggugat; Bahwa, saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami isteri yang sah namun saksi lupa kapan tanggal bulan dan tahun menikahnya;

5 Bahwa, Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 1 orang anak laki-laki bernama ANAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT; Bahwa, sehabis menikah Penggugat dan Tergugat tinggal dirumah saksi selama 4 (empat) tahun; Bahwa, saksi mengetahui rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sejak semula kurang harmonis, disebabkan Tergugat tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat dan saksi lah yang memberi untuk kebutuhan hidup Penggugat dan anaknya; Bahwa, Penggugat dan Tergugat pernah hidup berpisah dan kemudian dirukunkan dan hidup bersama lagi sampai 4 (empat) kali, namun sekarang sudah hidup berpisah; Bahwa, antara Penggugat dan Tergugat sudah hidup berpisah dimana Tergugat meninggalkan Penggugat selama kurang lebih 4 (empat) bulan pulang kerumah orang tua Tergugat; Bahwa, selama hidup berpisah Tergugat pernah mengunjungi anaknya, namun tidak memberi nafkah baik kepada Penggugat maupun anaknya; Bahwa, saksi dan orang tua Tergugat pernah membicarakan masalah rumah tangga Penggugat dan Tergugat, namun tidak membawa hasil dan menyerahkan kepada yang bersangkutan; Bahwa, atas keterangan saksi tersebut Penggugat membenarkan dan menerimanya, namun Tergugat membantahnya dengan menyampaikan hal-hal sebagai berikut : Bahwa, tidak benar kalau dikatakan Tergugat tidak memberi nafkah sejak awal awal menikah dan yang benar adalah sejak hidup saling berpisah saja; Bahwa, Tergugat memberi kadang-kadang Rp ,00 (sepuluh ribu rupiah), kadang-kadang Rp ,00 (Dua puluh ribu rupiah) setiap harinya dan kadangkadang memang tidak memberi;

6 2. SAKSI 2, umur 47 tahun, agama Islam, pekerjaan Tani, tempat tinggal di Kabupaten Buleleng, yang telah memberikan keterangan di bawah sumpah sebagai berikut: Bahwa, saksi kenal Penggugat dan Tergugat sejak sebelum Penggugat dan Tergugat menikah; Bahwa, saksi tidak ada hubungan famili dengan Penggugat maupun Tergugat dan hanya tetangga yang berjarak dari rumah Penggugat kira-kira 500 meter; Bahwa, saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami isteri yang sah namun saksi lupa kapan tanggal bulan dan tahun menikahnya; Bahwa, Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 1 orang anak laki-laki bernama ANAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT; Bahwa, sepengetahuan saksi sehabis menikah Penggugat dan Tergugat tinggal dirumah orang tua Penggugat selama lebih kurang 4 (empat) tahun; Bahwa, saksi mengetahui rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sejak semula kurang harmonis, disebabkan Tergugat tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat dan untuk kebutuhan hidup Penggugat dan anaknya ditanggung oleh orang tua Penggugat; Bahwa, sepengetahuan saksi Penggugat dan Tergugat pernah hidup berpisah, kemudian dirukunkan dan hidup bersama lagi sampai 4 (empat) kali, namun sekarang sudah hidup berpisah; Bahwa, antara Penggugat dan Tergugat sudah hidup berpisah dimana Tergugat meninggalkan Penggugat selama kurang lebih 5 (lima) bulan pulang kerumah orang tua Tergugat; Bahwa, saksi sebagai tetangga pernah memberi nasehat dan mengajak bicara bersama Penggugat dan Tergugat masalah rumah tangga Penggugat dan Tergugat, namun tidak membawa hasil dan menyerahkan kepada yang bersangkutan;

7 Bahwa, atas keterangan saksi tersebut baik Penggugat maupun Tergugat membenarkan dan menerimanya; Bahwa, dalam kesimpulannya Penggugat telah mencukupkan keterangannya dengan menyatakan tidak akan mengajukan sesuatu bukti apapun dan selanjutnya mohon putusan; Bahwa untuk menyingkat uraian putusan ini, maka semua peristiwa hukum yang tercantum dalam Berita Acara Persidangan perkara ini merupakan bagian tak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud gugatan Penggugat seperti telah diuraikan di atas; - Menimbang, bahwa sebelum pemeriksaan pokok perkara ini dilanjutkan Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Pihak Pihak sesuai kehendak pasal 154 RBg. dengan memberi nasehat kepada Penggugat dan Tergugat agar rukun kembali dalam membina rumah tangga, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa sesuai dengan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008, maka pihak beperkara terlebih dahulu wajib untuk menempuh proses mediasi; Menimbang, bahwa atas perintah Majelis Hakim, Penggugat dan Tergugat telah melaksanakan mediasi di Pengadilan Agama Singaraja pada hari Rabu, tanggal 27 Juni 2012 dengan Hakim Mediator MUHAMMAD RAIS, S.Ag., M.Si, telah melaporkan bahwa Mediator tidak berhasil mendamaikan Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan pokok perkara, Majelis Hakim akan terlebih dahulu mempertimbangkan mengenai kewenangan Pengadilan Agama in casu Pengadilan Agama Singaraja untuk memeriksa dan mengadili perkara a quo dan juga mempertimbangkan kualitas hukum para pihak dalam perkara ini (persona standi in judicio); Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat masing-masing beragama Islam, sebagaimana tercantum dalam surat gugatan Penggugat dan tidak ada bantahan 7

8 mengenai hal itu, sedangkan perkara a quo adalah perkara perceraian yang terjadi antara orang-orang yang beragama Islam dan berdasarkan bukti P.2 berupa fotocopy KTP atas nama Penggugat, terbukti bahwa Penggugat benar bertempat tinggal di wilayah hukum Kabupaten Buleleng, oleh karenanya Pengadilan Agama in casu Pengadilan Agama Singaraja berwenang untuk memeriksa dan memutus perkara a quo (Vide Pasal 49 dan 73 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989); Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1, berupa foto copy Kutipan Akta Nikah atas nama Penggugat dan Tergugat, terbukti bahwa Penggugat dan Tergugat terikat dalam perkawinan yang sah menurut hukum dan oleh karenanya Penggugat dan Tergugat mempunyai kualitas hukum untuk bertindak sebagai pihak dalam perkara ini; - Menimbang, bahwa Penggugat mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat dengan alasan pokok bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Tergugat jarang memberi nafkah kepada Penggugat dan bahkan sejak Januari 2012 Tergugat tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat, sehingga untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga Penggugat dan anak Penggugat dengan Tergugat dicukupi oleh orang tua Penggugat dan hasil kerja sendiri Penggugat, disamping itu antara Penggugat dan Tergugat sudah berpisah selama 4 (empat) bulan dan selama itu pula tidak ada komunikasi ataupun hubungan layaknya suami istri; Menimbang, bahwa dalam jawabannya, Tergugat telah mengakui dan membenarkan semua dalil-dalil gugatan Penggugat, namun Tergugat menyatakan bahwa Tergugat tidak memberi nafkah kepada Penggugat dikarenakan Tergugat tidak bekerja sejak anaknya sakit dan opname di Rumah Sakit; Menimbang, bahwa sungguhpun Tergugat mengakui dan membenarkan alasan Penggugat namun dalam Duplik Tergugat yang menyatakan bahwa Tergugat keberatan bercerai dengan Penggugat karena anak masih kecil dan masih cinta pada Penggugat, oleh karenanya terhadap Duplik Tergugat tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut :

9 - Bahwa wajar Tergugat keberatan bercerai dengan Penggugat karena anak masih kecil, akan tetapi keterangan tersebut telah dibantah oleh Penggugat dengan menyatakan bahwa sungguhpun anak masih kecil tetapi sudah mengerti dan mengetahui siapa orang tuanya, sehingga keberatan Tergugat tersebut hanyalah alasan yang dicari-cari Tergugat sehingga keberatan tersebut harus dikesampingkan oleh Majelis Hakim; Bahwa Tergugat mengatakan masih cinta kepada Penggugat, namun disisi lain Tergugat tidak mampu menunjukkan rasa cintanya tersebut kepada Penggugat terbukti selama hidup berpisah tidak ada upaya dari Tergugat untuk membuktikan cintanya kepada Penggugat salah satu diantaranya tidak memenuhi kebutuhan lahir bathin pada Penggugat, terbukti pula Majelis Hakim telah memerintahkan kepada Tergugat untuk berusaha membuktikan ucapannya tersebut kepada Penggugat namun tidak pernah dilaksanakan oleh Tergugat, sehingga karenanya Majelis Hakim mengesampingkan alasan Tergugat tersebut; Menimbang, bahwa sesuai dengan maksud ketentuan pasal 22 ayat (2) PP. No 9 tahun 1975 dan pasal 76 ayat (1) UU No. 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang Undang No. 3 tahun 2006 dan diubah yang kedua dengan UU No. 50 tahun 2009, Majelis Hakim telah mendengar keterangan para saksi dari keluarga dekat Penggugat yang masing-masing bernama SAKSI 1 dan SAKSI 2 dimana para saksi tersebut telah memenuhi syarat formil dan materil sebagai saksi yang telah memberikan keterangan yang pada pokoknya bahwa antara Penguggat dan Tergugat terus menerus terjadi perelisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat sejak menikah tidak bisa memberi nafkah yang layak dan sejak Januari 2012 Tergugat tidak memberi nafkah sama sekali kepada Penggugat dan anaknya, keterangan mana saling mendukung dan bersesuaian serta diakui dan dibenarkan oleh Tergugat serta menguatkan dalil-dalil gugatan Penggugat, oleh karenanya keterangan saksi-saksi tersebut dapat Majelis Hakim jadikan bahan pertimbangan dalam memeriksa dan memutus perkara a quo (Pasal 308 dan 309 RBg);

10 Menimbang, bahwa dari semua yang telah dipertimbangkan di atas, Majelis Hakim memperoleh fakta sebagai berikut; Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami isteri yang telah dikaruniai seorang anak laki-laki, yang bernama ANAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT, lahir tanggal 26 Oktober 2007; Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat sering tering terjadi pertengkaran dan perselisihan, yang disebabkan Tergugat jarang memberi nafkah kepada Penggugat dan bahkan sejak bulan Januari 2012 sampai dengan diputuskan perkara ini Tergugat tidak pernah memberi nafkah lahir bathin kepada Penggugat; Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah tempat tinggal sejak bulan Januari 2012 hingga saat ini dan selama itu pula tidak ada komunikasi antara Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa dalam pemeriksaan perkara a quo, Majelis Hakim memandang tidak perlu mempermasalahkan fakta tentang apa dan siapa yang menyebabkan terjadinya perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat, akan tetapi fakta yang perlu diungkap adalah tentang pecahnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat itu sendiri; Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat bahwa antara Penggugat dengan Tergugat tidak mungkin dapat hidup rukun lagi dalam membina rumah tangga, sebagaimana dapat dilihat dari fakta sebagai berikut: Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat sudah pisah tempat tinggal sejak bulan Januari 2012 hingga saat ini; Bahwa mediasi yang dilakukan Penggugat dan Tergugat di Pengadilan Agama Singaraja dengan Hakim Mediator MUHAMMAD RAIS, S.Ag., M.Si, dan upaya damai yang dilakukan Majelis Hakim dalam setiap persidangan, telah tidak berhasil mendamaikan Penggugat dan Tergugat;

11 Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana diuraikan di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa hubungan antara Penggugat dengan Tegugat dalam membina rumah tangga sudah tidak harmonis yang disebabkan hal-hal sebagaimana tersebut di atas, sehingga sulit untuk mewujudkan tujuan perkawinan sebagaimana maksud dari Al Qur an Surat Ar-Rum Ayat 21 dan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (INPRES Nomor 1 Tahun 1991); Menimbang, bahwa Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 menyatakan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara suami dan isteri, untuk mewujudkan rumah tangga yang bahagia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa; Menimbang, bahwa ikatan batin menurut penjelasan pasal tersebut merupakan unsur yang penting dalam suatu perkawinan, apabila ikatan batin sudah tidak ada lagi, maka perkawinan tersebut sudah pecah, sehingga mempertahankan perkawinan tersebut merupakan hal yang sia-sia dan tidak akan bermanfaat bagi kedua belah pihak; Menimbang, bahwa tekad Penggugat yang kuat untuk bercerai dalam perkara aquo merupakan petunjuk bahwa antara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak terdapat ikatan batin lagi; Menimbang, bahwa didepan persidangan sungguhpun Tergugat menyatakan merasa keberatan bercerai dengan Penggugat, dengan alasan anak dan masih mencintai Penggugat, namun dalam kenyataannya Tergugat tidak dapat menunjukkan alasanalasannya tersebut dalam tindakan nyata dalam mempertahankan keutuhan rumah tangganya, sehingga karenanya Majelis Hakim berpendapat bahwa alasan-alasan Tergugat tersebut harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa pada uraian sebelum ini telah dipertimbangkan bahwa telah terbukti antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus, sehingga tidak dapat hidup rukun lagi dalam rumah tangga dan dihubungkan dengan fakta bahwa perkawinan Penggugat dan Tergugat telah pecah, Majelis Hakim berpendapat gugatan Penggugat untuk bercerai dari Tergugat, telah memenuhi ketentuan Pasal 39 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf 11

12 f dan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam, oleh karenanya dapat dikabulkan dengan menjatuhkan talak satu ba in sughra Tergugat terhadap Penggugat; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan diubah lagi untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, dipandang perlu memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Singaraja untuk mengirimkan salinan putusan ini kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman dan tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan, untuk dicatat dalam buku yang telah disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan, maka berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan diubah lagi untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara dibebankan kepada Penggugat; Memperhatikan semua pasal-pasal yang terdapat pada Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan diubah lagi untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, RBg, Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 dan Kompilasi Hukum Islam, Perma Nomor 1 Tahun 2008 serta hukum syara yang berkenaan dengan perkara ini; M E N G A D I L I 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; Menjatuhkan talak satu ba in sughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT); Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Singaraja untuk mengirimkan satu helai salinan putusan ini yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap tanpa 12

13 bermeterai, kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan kepada kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk didaftarkan putusan perceraian dalam sebuah daftar yang disediakan untuk itu; Membebankan kepada Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara ini sebesar Rp ,00 (tiga ratus tiga puluh satu ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Singaraja pada hari Rabu, tanggal 25 Juli 2012 Masehi. bertepatan dengan tanggal 05 Ramadlan 1433 H. oleh kami KAMALI, S.Ag., selaku Ketua Majelis, ABDUL RAHMAN, S.Ag., dan Drs. MUNIRUL IHWAN, masing-masing selaku Hakim Anggota. Putusan mana diucapkan oleh Ketua Majelis dan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut, dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari itu juga, dibantu oleh AHMAD BASIRUDIN, S.H., selaku Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat; Hakim-Hakim Anggota, ttd ABDUL RAHMAN, S.Ag. Ketua Majelis, ttd KAMALI, S.Ag. ttd Drs. MUNIRUL IHWAN Panitera Pengganti, ttd AHMAD BASIRUDIN, S.H. Perincian Biaya Perkara : 1. Pendaftaran Rp ,00 2. Biaya Proses Rp ,00 3. Panggilan Rp ,00 4. Redaksi Rp ,00 5. Meterai Rp ,00 Jumlah Rp ,00 (Tiga ratus tiga puluh satu ribu rupiah) 13

14 Untuk salinan yang sama bunyinya oleh Panitera Pengadilan Agama Singaraja SUPIAN, S.H. Catatan admin: Telah dilakukan anonimasi pada salinan putusan/penetapan ini demi untuk menjaga kerahasiaan identitas para pihak, para saksi dan pihak lain yang terkait dengan perkara ini, dengan demikian salinan putusan/penetapan yang telah dianonimasi ini, sedikit memiliki perbedaan dengan putusan/penetapan aslinya, namun demikian anonimasi ini tidak merubah pertimbangan hukum dan isi putusan/penetapan. 14