PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SUB KOMPETENSI MEMBUAT POLA ROK PIAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 2 JOMBANG

Transkripsi

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SUB KOMPETENSI MEMBUAT POLA ROK PIAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 2 JOMBANG Fitria Nur Khoridah Program Studi S1Pedidika Tata Busaa Fakultas Tekik Uiversitas Negeri Surabaya fitriaur955@gmail.com Aeke Edag Karyaigrum Dose Tata Busaa PKK Fakultas Tekik Uiversitas Negeri Surabaya aekeftuesa@gmail.com Abstrak Tujua peelitia ii adalah: Megetahui aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar da ketutasa. Peelitia ii merupaka peelitia tidaka kelas (PTK) yag terdiri dari empat tahap yaitu kegiata pedahulua, kegiata iti, kegiata akhir, pegelolaa pembelajara belajar. Istrume yag diguaka adalah lembar observasi aktivitas guru, aktivitas siswa. Metode observasi dega istrume lembar observasi aktivitas guru, aktivitas siswa da metode tes. Aalisis data meguaka aalisis diskriptif kuatitatif dega persetase. Hasil peelitia meujukka bahwa pada siklus I Aktivitas Guru pertemua I sebesar 89%, pertemua II sebesar 96,2. Aktivitas Siswa pertemua I sebesar 90,9%, pertemua II sebesar 95%. Hasil belajar idividu dari 34 siswa 23 siswa tutas da ketutasa secara klasikal pada raah pegetahua (kogitif) 69% tutas, raah keterampila (Psikomotor) tutas. Sedagka pada siklus II Aktivitas Guru pertemua I sebesar 99,3%, pertemua II sebesar 96,2. Aktivitas Siswa pertemua I sebesar 90,9%, pertemua II sebesar. Hasil belajar idividu 34 siswa tutas da ketutasa secara klasikal pada raah kogitif 99% tutas, raah psikomotor tutas. Jadi hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II terjadi peigkata. Kata Kuci: Model pembelajara lagsug, membuat pola rok pias, hasil belajar siswa. Abstract The aims of this research are to kow teacher activity, studet activity, learig achievemet, ad learig completeess. This research is Classroom Actio Research which cosisted of four steps, they are itroductio activity, mai activity, closig activity, ad learig maagemet. The methods used are observatio with istrumets i form of observatio sheet for teacher activity ad studet activity, also test usig questio sheet. Data aalysis used is descriptive quatitative with percetage. Result of this research shows that withi cycle I teacher activity at class meet I was 89%, class meet II 96.2%. Studet activity at class meet I was 90.9%, class meet II 95%. The idividual learig achievemet of 34 studets, 23 were completed ad 11 were ot completed, ad classically obtaied 69% completed. While withi cycle II teacher activity at class meet I was 99.3%, class meet II 96.2%. Studet activity at class meet I was 90.9%, class meet II. The idividual learig achievemet of 34 studets were completed ad classically completeess obtaied completed. Therefore, the studet learig achievemet from cycle I to cycle II obtaied improvemet. Keywords: Direct istructio model, flared skirt patter makig, studet learig achievemet. PENDAHULUAN Pedidika da pembelajara adalah suatu proses yag sadar tujua. Maksudya tidak lai bahwa kegiata belajar megajar merupaka peristiwa yag terkait, terarah pada tujua yag dilaksaaka utuk mecapai hasil belajar siswa. Selai iteraksi atara guru da siswa juga diperluka iteraksi atara siswa dega sumber belajar. Oleh karea itu guru harus memiliki kemampua da pegetahua yag luas utuk dapat melaksaaka proses belajar megajar yag efektif. Sekolah meegah kejurua (SMK) merupaka lembaga pedidika jalur formal jejag pedidika tigkat meegah meghasilka teaga 89

2 tigkat meegah yag terampil, terlatih, terdidik da bersifat profesioal. Struktur kurikulum SMK memuat beberapa mata pelajara yag terdiri dari program ormatif, adaptif, produktif, muata lokal da pegembaga diri. Kompetesi membuat pola merupaka salah satu kompetesi yag termasuk dalam program produktif da wajib ditembuh bagi siswaprogram keahlia tata busaa. SMK Negeri 2 Jombag merupaka salah satu lembaga yag mempuyai 3 program keahlia, yaitu program keahlia tata busaa, program keahlia tata rias, program keahlia tata boga. Salah satu program produktif dalam program keahlia tata busaa di SMK Negeri 2 Jombag yaitu kompetesi membuat pola, yag terdapat sub kompetesi membuat pola rok pias. Model pembelajara lagsug merupaka salah satu variasi pembelajara yag diracag secara khusus utuk megembagka belajar siswa tetag pegetahua prosedural da pegetahua deklaratif yag terstruktur dega baik da dapat dipelajari selagkah demi selagkah. Pegetahua deklaratif adalah pegetahua tetag suatu yag dapat diugkapka dega kata-kata, sedagka pegetahua prosedural adalah pegetahua tetag bagaimaa melakuka sesuatu Kardi Soeparma, dkk (2000:5) Tujua Peelitia 1. Megetahui aktivitas guru dalam peerapa model pembelajara lagsug pada sub kompetesi membuat pola rok pias di SMKN 2 Jombag. 2. Megetahui aktivitas siswa dalam peerapa model pembelajara lagsug pada sub kompetesi membuat pola rok pias di SMKN 2 Jombag. 3. Megetahui hasil belajar da ketutasa pada sub kompetesi membuat pola rok pias di SMKN 2 Jombag. Model pembelajara lagsug merupaka salah satu model pembelajara yag dapat membatu siswa mempelajari keterampila dasar da mempermudah iformasi melalui tahap-tahap atauproses yag dapat diajarka selagkah demi selagkah. Pembelajara lagsug meurut Kardi (2000: 26) adalah suatu model pembelajara yag diracag secara khusus utuk megembagka belajar siswa tetag pegetahua prosedural da pegetahua deklaratif yag terstruktur dega baik da dapat dipelajari selagkah demi selagkah. Tabel 1. Sitaks Model Pembelajara Lagsug Sumber: Kardi da Nur, (2000:8) FASE FASE PERILAKU GURU Fase 1: Meyampaika tujua da mempersiapka siswa. Guru mejelaska TPK, iformasi latar belakag pelajara, petigya pelajara, mempersiapka siswa utuk belajar. FASE FASE Fase 2: Medemostrasika pegetahua atau ketrampila. Fase 3: Membimbig pelatiha Fase 4: Megecek pemahama da memberka umpa balik. Fase 5: Memberika kesempata utuk perlatia lajuta da peerapa. PERILAKU GURU Guru medemostrasika keterampila dega bear, atau meyajika iformasi tahap demi tahap. Guru merecaaka da memberi bimbiga pelatia awal Megecek apakah siswa telah berhasil melakuka tugas dega baik, memberi umpa balik. Guru mempersiapka kesepakata melakuka pelatia lajuta, dega perhatia khusus peerapa pada situasi lebih kompleks dalam kehidupa sehari-hari. Aktivitas sebagai sumber belajar biasaya merupaka kombiasi atara suatu tekik peyajia dega sumber laiya memberika fasilitas atau kemudaha belajar bagi siswa. Meurut Sajaya (2006: 21) pera da kompetesi guru dalam proses belajar megajar atara lai guru sebagai sumber belajar, fasilitator, pegelola, demostrator, pembimbig, motivator, evaluator. Meurut Sardima (2011: 100) mejelaska bahwa aktivitas belajar adalah aktivitas yag bersifat fisik maupu metal. Dalam kegiata belajar kedua aktivitas tersebut harus selalu terkait. Sedagka belajar meurut Jihad da Haris, (2008:1) adalah kegiata berproses da merupaka usur yag sagat fudametal dalam peyeleggaraa jeis da jejag pedidika. Pada dasarya belajar merupaka proses perubaha tigkah laku idividu sebagai hasil dalam pegalamaya dalam beriteraksi dega ligkuga, Rusma (2012: 134) Hasil belajar meurut Juliah, 2004 seperti dikutip oleh Jihad da Haris (2008: 15), Segala sesuatu yag mejadi milik siswa sebagai akibat dari kegiata belajar yag dilakukaya. Meurut Agus Suprijoo (2009: 5) Hasil belajar adalah pola-pola perbuata, ilai-ilai, pegertia, sikap-sikap, apresiasi da kertampila. Meurut (Sudjaa Naa, 2011: 22) hasil belajar adalah kemampuakemampua yag dimiliki siswa setelah ia meerima pegalama belajarya. Aspek yag diguaka utuk megukur hasil belajar siswa meliputi: Aspek kogitif meliputi kemampua meyataka kembali kosep atau prisip yag telah dipelajari da kemampua itelektual dalam meyelesaika masalah, Aspek afektif berkeaa dega sikap da ilai yag terdiri atas aspek peerimaa, jawaba, peilaia, orgaisasi da iteralisasi, Pada aspek psikomotor mecakup kemampua ( skill) yag berupa keterampila fisik (motorik) yag terdiri atas geraka reflex, kemampua perceptual, ketepata, kierja, serta geraka ekspresif da iterperatif. 90

3 Rok adalah bagia busaa khususya busaa waita mulai dari batas piggag ke bawah melalui paggul sampai batas yag diigika Pratiwi Djati (2001:59). Rok bawah atau disebut skirt adalah bagia teredah gau waita yag memajag dari piggag turu kebawah melalui atas piggul Poespo (2000 : 1). Meurut Poespo ( 2000 : 50 ) Rok pias adalah rok dari pola rok suai, dapat digutig mejadi beberapa bagia, yaitu lima, eam, tuju atau delapa, bagia bagia itu disebut pias. Meurut Wiarti, Rok pias adalah rok yag mempuyai sambuga secara variasi dega teratur yag bersiluetka A. Ada beberapa macam rok pias yaitu rok pias 5, 6, 7, 8 pias bayak tergatug jumlahya lebar yag ada pada rok tersebut. METODE PENELITIAN Jeis peelitia ii adalah peelitia tidaka kelas. Istilah dalam bahasa Iggris adalah Classroom Actio Research (CAR). Dari amaya sudah meujukka isi yag terkadug di dalamya, yaitu sebuah kegiata peelitia yag dilakuka didalam kelas, Arikuto Suharsimi, dkk (2009:2) Metode aalisis data yag diguaka adalah aalisis diskriptif kuatitatif dega persetase, yaitu data yag berupa agka agka sehigga utuk meghitug rata rata dari data tersebut megguaka tekik aalisis berupa persetase Tekik pegumpula data dalam peelitia ii terdiri dari 2 macam yaitu: Metode observasi da Metode Tes. Istrume Peelitia Lembar observasi aktivitas meguaka skala peilaia 1, 2, 3, 4 da 5 dega kategori peilaia sebagai berikut: Nilai 1: Buruk Sekali, Nilai 2 : Buruk, Nilai 3: Sedag, Nilai 4: Baik, Nilai 5: Sagat Baik. Lembar observasi aktivitas siswa kategori peilaia sebagai berikut: Ya, Jumlah siswa yag melakuka aktivitas belajar, Tidak, Jumlah siswa yag tidak melakuka aktivitas belajar. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Berdasarka peelitia yag dilakuka dalam 2 siklus di SMK Negeri 2 Jombag dega Peerapa Model Pembelajara Lagsug Pada Sub Kompetesi Membuat Pola Rok Pias Utuk Meigkatka Hasil Belajar Siswa. 1. Hasil Peelitia Siklus I a.tahap Perecaaa a. Guru meyiapka/meyusu peragkat belajar megajar pada pokok sub bahasa membuat pola rok pias. b. Guru meyiapka istrume peilaia berupa lembar observasi aktivitas guru da aktivitas siswa, alat evaluasi pembelajara (soal tes siklus I) yaitu materi membuat pola rok pias. c. Meyiapka alat perlegkapa pembuata pola pesil, kertas, peghapus, pegaris pola, metera. b. Tahap Pelaksaaa Pada tahap pelaksaaa ii guru sebagai peeliti melakuka proses pembelajara pada sub kompetesi membuat pola rok pias sesuai dega sitak-sitak pembelajara lagsug yag meliputi: 1. Fase 1 Guru memotivasi siswa dega meujukka gambar-gambar rok pias megguaka power poi da meyampaika tujua pembelajara. 2. Fase 2 Guru mejelaska lagkah-lagkah membuat pola rok pias da medemostrasika pembuata pola rok pias ukura skala ¼ secara kostruksi da siswa memperhatika, serta megikuti demostrasi yag di lakuka oleh guru. 3. Fase 3 Guru membimbig siswa utuk membuat pola dasar da pecah pola rok pias, memberika arahha bagi siswa yag belum megerti dega melihat hadout yag sudah diterima siswa. 4. Fase 4 Guru megecek pemahama siswa dega cara melihat hasil kerja siswa dalam kegiata membuat pola dasar da pecah pola rok pias dega skala ¼ secara kostruksi 5. Fase 5 Guru bersamaa dega siswa mearik kesimpula dari pembelajara megeai pembuata pola dasar da pecah pola rok pias. c.tahap Observasi 1) Pertemua I Aktivitas Guru Dalam Pembelajara Berdasarka ilai dari ketiga observer maka hasil pegamata aktivitas guru dega Peerapa Model Pembelajara Lagsug Pada Sub Kompetesi Membuat Pola Rok Pias diperoleh ilai rata-rata pada tabel berikut ii: 86% 89.40% 83% 80% 60% 40% 20% 0% Pedahulua Kegiata Iti Kegiata Akhir Pegelolaa Gambar 1. Diagram Batag Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I 91

4 diatas dapat diketahui rata-rata skor aktivitas guru disetiap tahap pembelajara, yaitu: pada tahap pedahulua medapat total skor rata-rata diperoleh dega persetase (86%) dega kategori sagat baik. Dalam hal ii guru sudah meyampaika kegiata pada tahap pedahulua dega sagat baik. Pada tahap kegiata iti medapat total skor rata-rata diperoleh dega persetase (89,4%) dega kategori sagat baik. Pada tahap kegiata akhir medapat total skor rata-rata diperoleh dega persetase (83%) dega kategori sagat baik, hal ii guru mampu utuk megevaluasi pemahama siswa, merefleksi memberika kesempata siswa utuk bertaya. Pada tahap pegelolaa pembelajara medapat total skor rata-rata diperoleh dega persetase () dega k ategori sagat baik, dalam hal ii guru mampu megalokasika waktu secara efektif serta keterlaksaaa kegiata pembelajara terorgaisir dega baik. Berdasarka peryataa tersebut diketahui ilai tertiggi terdapat pada tahap pegelolaa pembelajara da ilai teredah terdapat pada tahap kegiata akhir % 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% 90.91% 9.51% Gambar 2. Diagram Batag Observasi Aktivitas Siswa Siklus I pertemua I di atas memperlihatka bahwa aktivitas belajar siswa pada tahap kegiata awal sejumlah siswa melakuka aktivitas dega baik adalah () da (0%) siswa yag tidak melakuka aktivitas. Pada tahap kegiata iti sejumlah siswa melakuka aktivitas dega baik adalah (90,14%) da (9,45%) siswa tidak melakuka aktivitas. Pada tahap kegiata akhir sejumlah siswa melakuka aktivitas dega baik adalah (73,5%) da (28,5%) siswa tidak melakuka aktivitas. 95% 90% 85% Berdasarka peryataa tersebut dapat disimpulka aktivitas siswa pada siklus I berjala sagat baik dega ilai 90,91% pada kategori sagat baik, siswa tidak melakuka aktivitas sesuai lembar observasi sebesar 9,51%. 2) Pertemua II Aktivitas Guru Dalam Pembelajara 92% 96.80% 96% Pedahulua Kegiata Iti Kegiata Akhir Pegelolaa Gambar 3. Diagram Batag Observasi Aktivitas Guru Siklus I pertemua II dapat diketahui rata-rata skor aktivitas guru pada tahap pedahulua medapat total skor rata-rata diperoleh dega persetase (92%) dega kategori sagat baik. Dalam hal ii guru sudah meyampaika kegiata pada tahap pedahulua dega sagat baik. Pada tahap kegiata iti medapat total skor rata-rata diperoleh dega persetase (96,8%) dega kategori sagat baik. Pada tahap kegiata akhir medapat total skor rata-rata diperoleh dega persetase (96%) dega kategori sagat baik, hal ii guru mampu utuk megevaluasi pemahama siswa, merefleksi memberika kesempata siswa utuk bertaya. Pada tahap pegelolaa pembelajara medapat total skor rata-rata diperoleh dega persetase () dega kategori sagat baik, dalam hal ii guru mampu megalokasika waktu secara efektif serta keterlaksaaa kegiata pembelajara terorgaisir dega baik. Dapat disimpulka bahwa keterlaksaaa pembelajara aktivitas guru pada siklus I pertemua II berjala dega sagat baik dega peroleha ilai seluruh tahapa kegiata pembelajara yaitu 96,2% dalam kategori Sagat Baik 92

5 Aktivitas Siswa Dalam Pembelajara Gambar 4. Diagram Batag Observasi Aktivitas Siswa Siklus I pertemua II memperlihatka bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemua II pada tahap kegiata awal sejumlah siswa melakuka aktivitas adalah () Pada tahap kegiata iti sejumlah siswa melakuka aktivitas adalah (92,2%) da (7,2%) siswa tidak melakuka aktivitas. Pada tahap kegiata akhir sejumlah siswa melakuka aktivitas adalah (83,5%) da (13,3%) siswa tidak melakuka aktivitas. Berdasarka peryataa tersebut dapat disimpulka bahwa aktivitas siswa pada siklus I berjala dega sagat baik dega ilai 95,17% pada kategori sagat baik, utuk siswa tidak melakuka aktivitas sesuai lembar observasi sebesar 5,25%. Hasil Belajar Siswa Tigkat keberhasila siswa diketahui dari tes yag dilakuka pada setiap siklus. Tes hasil belajar siswa pada peelitia ii megguaka tes kogitif, tes psikomotor. Ketutasa Belajar Siswa Ketutasa belajar siswa pada siklus I pada raah kokitif da psikomotor dari 34 siswa 11 siswa yag tidak tutas dega ilai < 78. Berdasarka tabel dilampira rekapitulasi hasil belajar secara idividu diyataka tutas jika ilai mecapai 78 sesuai dega KKM (Kriteria Ketutasa Miimum) yag ada di SMK Negeri 2 Jombag. Maka ketutasa belajar siswa secara klasikal pada raah kogitif da psikomotor dapat dirumuska sebagai berikut: Hasil Ketutasa Belajar Siswa 31% 69% Tutas Tidak Tutas Gambar 5. Diagram Pie Hasil Ketutasa Belajar klasikal 3) Tahap Refleksi Aktivitas guru selama meyeleggaraka kegiata pembelajara dikelas berjala sagat baik. Haya saja terdapat refleksi pada peyampaia tujua pembelajara oleh guru yag kurag spesifik, meyimpulka hasil belajar kurag jelas da pegguasaa kelas yag kurag siswa ada yag tidak memperhatika apa yag disampaika oleh guru. Sehigga sebagai tidak lajut guru. Sebaikya tujua pembelajara dirumuska secara lebih spesifik agar siswa dapat memahami tujua dari pembelajara yag diseleggaraka, guru meyimpulka hasil kegiata belajar dega jelas sehigga siswa dapat megerti aka kesimpula pelajara yag disampaika da sebagai seorag guru berupaya utuk megelola kelas dega baik sehigga materi yag disampaika bisa diterima dega baik. Aktivitas siswa selama peyeleggaraa kegiata pembelajara dikelas berjala sagat baik. Haya saja terdapat refleksi pada fase 5 Siswa kurag medegarka kesimpula hasil belajar yag dilakuka, sebaikya suara guru lebih keras supaya siswa dapat medegarka kesimpula dari guru. Hasil belajar pada raah kogitif da psikomotor pada siklus I dari 34 siswa yag megikukiti tes tulis ada 23 tutas da 11 siswa tidak tutas. Dilihat dari hasil belajar siswa terdapat 11 siswa belum tutas maka aka dilakuka perbaika pada siklus II. 2. Hasil Pelaksaaa Siklus II a. Tahap Perecaaa 1) Guru meyiapka/ meyusu peragkat belajar megajar pada pokok sub bahasa membuat pola rok pias. 2) Guru meyiapka istrume peilaia berupa lembar observasi aktivitas guru da aktivitas siswa, alat evaluasi pembelajara (soal tes siklus II) yaitu materi membuat pola rok pias. 93

6 3) Meyiapka alat perlegkapa pembuata pola pesil, kertas, peghapus, pegaris pola, metera. b. Tahap Pelaksaaa Pada tahap pelaksaaa ii guru sebagai peeliti melakuka proses pembelajara sesuai dega sitak-sitak pembelajara lagsug c. Tahap Observasi 1) Pertemua I Aktivitas Guru dalam pembelajara 99% 98% 97% 96% 95% 94% 98.40% a u lu d a h Pe ti I ta gia K e 96% ir kh A ta K e gia la elo e g P Pedahulua Kegiata Iti Kegiata Akhir Pegelolaa Gambar 6. Diagram Batag Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II pertemua I dapat diketahui rata-rata skor aktivitas guru disetiap tahap pembelajara, yaitu: pada tahap kegiata awal medapat total skor rata-rata diperoleh dega persetase () de ga kategori sagat baik. Dalam hal ii guru sudah meyampaika kegiata pada tahap awal dega sagat baik. Pada tahap kegiata iti medapat total skor rata-rata diperoleh dega persetase (98,40%) dega kategori sagat baik. Pada tahap kegiata akhir medapat total skor rata-rata diperoleh dega persetase (96%) dega kategori sagat baik, hal ii guru mampu utuk megevaluasi pemahama siswa, merefleksi memberika kesempata siswa utuk bertaya. Pada tahap pegelolaa pembelajara medapat total skor rata-rata diperoleh dega persetase () dega kategori sagat baik, dalam hal ii guru mampu megalokasika waktu secara efektif serta keterlaksaaa kegiata pembelajara terorgaisir dega baik. Dapat disimpulka bahwa keterlaksaaa pembelajara aktivitas guru pada siklus II pertemua I berjala dega baik dega peroleha ilai seluruh tahapa kegiata pembelajara yaitu 99,3. Aktivitas Siswa dalam pembelajara % 50.00% 0.00% 98.25% 2.10% % 80% 60% 40% 20% 0% Gambar 7. Diagram Batag Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II pertemua I memperlihatka bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus II pada kategori. Pada tahap kegiata awal sejumlah siswa melakuka aktivitas dega baik adalah (). Pada tahap kegiata iti sejumlah siswa melakuka aktivitas adalah (98%) da (2,4%) siswa tidak melakuka aktivitas. Pada tahap kegiata akhir sejumlah siswa yag melakuka aktivitas adalah (95%) da (6%) siswa yag tidak melakuka aktivitas. Dari peryataa tersebut dapat disimpulka bahwa aktivitas siswa pada siklus II berjala dega baik dega ilai 98,25% pada kategori sagat baik, utuk siswa yag tidak melakuka aktivitas sesuai lembar observasi sebesa 2,15. 2) Pertemua II Aktivitas guru dalam pembelajara lagsug Pedahulua Kegiata Iti Kegiata Akhir Pegelolaa Gambar 8. Diagram Batag Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemua II diatas dapat diketahui rata-rata skor aktivitas guru disetiap tahap pembelajara, yaitu: pada tahap kegiata awal medapat total skor rata-rata diperoleh dega persetase () dega kategori sagat baik. Dalam hal ii guru sudah meyampaika kegiata 94

7 pada tahap awal dega sagat baik. Pada tahap kegiata iti medapat total skor rata-rata diperoleh dega persetase () dega kategori sagat baik. Pada tahap kegiata akhir medapat total skor rata-rata diperoleh dega persetase () dega kategori sagat baik, hal ii guru mampu utuk megevaluasi pemahama siswa, merefleksi memberika kesempata siswa utuk bertaya. Pada tahap pegelolaa pembelajara medapat total skor rata-rata diperoleh dega persetase () dega kategori sagat baik, dalam hal ii guru mampu megalokasika waktu secara efektif serta keterlaksaaa kegiata pembelajara terorgaisir dega baik. Dapat disimpulka bahwa keterlaksaaa pembelajara aktivitas guru pada siklus II pertemua II berjala dega baik dega peroleha ilai seluruh tahapa kegiata pembelajara yaitu megguaka tes kogitif da tes psikomotor. Berdasarka tabel dilampira rekapitulasi ilai hasil belajar siswa pada siklus II meujukka bahwa 34 siswa yag megikuti kegiata pembelajara, 34 siswa diyataka tutas belajar. Ketutasa Belajar Siswa Berdasarka tabel diatas hasil belajar siswa pada siklus II meujukka bahwa 34 siswa diyataka tutas maka ketutasa siswa secara klasikal dapat dirumuska sebagai berikut: Hasil Ketutasa Belajar Siswa Siklus II 0% Tidak Tutas Aktivitas guru dalam pembelajara Tutas Tutas Tidak Tutas 50% 0% 0% Gambar 9. Diagram Batag Observasi Aktivitas Guru Siklus II pertemua II memperlihatka bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus II pada kategori. Pada tahap kegiata awal sejumlah siswa melakuka aktivitas adalah (). Pada tahap kegiata iti sejumlah siswa melakuka aktivitas adalah (). Pada tahap kegiata akhir sejumlah siswa melakuka aktivitas adalah (). Dari peryataa tersebut dapat disimpulka bahwa aktivitas siswa pada siklus II pertemua ke II dega ilai pada kategori sagat baik. Hasil Belajar Siswa Tigkat keberhasila siswa dapat diketahui dari tes yag dilaksaaka pada tiap siklusya.tes hasil belajar siswa pada peelitia ii Gambar 10. Diagram Pie Hasil Ketutasa Belajar Siswa Siklus II 3) Tahap Releksi Pada tahap ii tidak terdapat refleksi karea refleksi yag telah dilakuka pada siklus I dapat diterima dega baik pada siklus II, Sehigga pelaksaaa pada siklus II ii dapat tercapai sesuai dega perecaaa yag dilakuka guru da tujua pembelajara. B. PEMBAHASAN hasil pembahasa dari peelitia yag telah dilakuka adalah sebagai berikut: 1. Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajara SIKLUS I Dari pegamata aktivitas guru dalam meerapka pembelajara lagsug pada pertemua I, pertemua II yaitu telah berjala dega baik terdiri dari pedahulua, kegiata iti, kegiata akhir, da pegelolaa pembelajara dega rata-rata persetase sebagai berikut: a.pertemua I (membuat pola dasar rok ) Pada tahap pedahulua medapat skor 86% dega kategori sagat baik, karea guru jelas dalam mejelaska tujua 95

8 pembelajara, hal ii membuat siswa sadar tetag apa yag aka mereka pelajari membatu mereka membuat hubuga atar suatu pelajara tertetu da da relevasiya terhadap kehidupa mereka sediri (Kardi da Nur, 2000: 28). Pada tahap kegiata iti medapat skor 89,4% dega kategori sagat baik karea guru mejelaska materi dega baik, pada tahap kegiata akhir medapat skor 83% dega kategori sagat baik karea guru belum kereluruha memberika umpa balik, hal ii merupaka aspek petig dalam pembelajara lagsug karea tapa megetahui hasilya latiha tidak bayak bermafaat bagi siswa ( Kadir da Nur, 2000: 37) da pada tahap pegelolaa pembelajara medapat skor dega kategori sagat baik karea alokasi waktu efisie. b.pertemua II (membuat pecah pola rok pias) Pada tahap pedahulua medapat skor 92% dega kategori sagat baik karea guru meyampaika tujua pembelajara dega jelas da mudah dipahami siswa sesuai dega Triato (2007:36) siswa perlu megetahui dega jelas, megapa mereka berpartisipasi dalam suatu pelajara tertetu da mereka perlu megetahui apa yag harus dapat mereka lakuka setelah selesai berpera serta dalam pelajara itu. Pada tahap kegiata iti medapat skor 96,80% dega kategori sagat baik, karea guru sudah mejelaska mareti dega terperici da jelas sehigga setiap aspek dari kegiata iti berjala secara sitematis. Pada tahap kegiata akhir medapat skor 96% dega kategori sagat baik, karea kesimpula tetag materi membuat pola rok pias yag di berika guru kurag tertuju sehigga ada siswa yag belum megerti. da Pada tahap pegelolaa pembelajara medapat skor dega kategori sagat baik karea alokasi waktu efisie. SIKLUS II Dari pegamata aktivitas guru dalam meerapka pembelajara dega rata-rata persetase sebagai berikut: a.pertemua I (membuat pola dasar rok ) Pada tahap pedahulua medapat skor dega kategori sagat baik, karea guru jelas dalam mejelaska tujua pembelajara. hal ii disebabka karea dalam peyampaia setiap sitaks telah dilakuka dega efektif yaitu guru megiformasika tujua da meyiapka siswa, medemostrasika pegetahua da ketrampila, membimbig latiha, megecek pemahama siswa da memberika umpa balik ( Kardi da Nur, 2000: 8), pada tahap kegiata iti medapat skor 98,40% dega kategori sagat baik, karea guru medemostrasika membuat pola dasar rok dega jelas da dapat dimegerti siswa, meurut Triato (2007: 37) megataka belajar dega meiru tigkah laku orag lai dapat meghemat waktu. Pada tahap kegiata akhir medapat skor 96% dega kategori sagat baik, guru memberika umpa balik ke pada siswa secara meyeluruh. da Pada tahap pegelolaa pembelajara medapat skor kategori sagat baik. b. Pertemua II (membuat pecah p ola rok pias) Pada tahap pedahulua medapat skor dega kategori sagat baik, hal ii disebabka karea dalam peyampaia tujua pembelajara dega jelas da peyampaiaya dapat diterima siswa dega baik, pada tahap kegiata iti medapat skor dega kategori sagat baik, pada tahap kegiata akhir medapat skor dega kategori sagat baik, da pada tahap pegelolaa pembelajara medapat skor dega kategori sagat baik. 2. Aktivitas Siswa SIKLUS I Dari pegamata aktivitas siswa dalam meerapka pembelajara lagsug dega rata-rata persetase sebagai berikut: a.pertemua I (membuat pola dasar rok ) Pada tahap pedahulua siswa yag melakuka aktivitas medapat skor da siswa yag tidak melaluka aktivitas 0%, hal ii disebabka karea siswa atusias dega materi yag disampaika oleh guru. Pada tahap kegiata iti siswa yag melakuka aktivitas medapat skor 90,14% da yag tidak melaluka aktivitas 9,54%, hal ii disebabka karea suara guru kurag keras dega jumlah siswa yag bayak. Pada tahap kegiata akhir siswa yag melakuka aktivitas medapat skor 73,5% da yag tidak melaluka aktivitas 28,7%, hal ii disebabka karea sebagia siswa tidak bisa meyimpulka materi pelajara dega bear. da Pada tahap pegelolaa pembelajara siswa yag melakuka aktivitas medapat skor da siswa yag tidak melaluka aktivitas 0%. b.pertemua II (membuat pecah pola rok pias) Pada tahap pedahulua siswa yag melakuka aktivitas medapat skor da siswa yag tidak melaluka aktivitas 0%,hal ii disebabka karea siswa atusisas dega materi pelajara. Pada 96

9 tahap kegiata iti siswa yag melakuka aktivitas medapat skor 92,2% da yag tidak melaluka aktivitas 7,2%, hal ii disebabka karea suasaa kelas yag ramai sehigga ada sebagaia siswa yag tidak memperhatika pada saat guru mejelaska materi. Pada tahap kegiata akhir siswa yag melakuka aktivitas medapat skor 88,5% da yag tidak melaluka aktivitas 13,5%, hal ii disebabka karea sebagia siswa tidak dapat mejawab pertayaa yag diberika oleh guru, da Pada tahap pegelolaa pembelajara siswa yag melakuka aktivitas medapat skor da siswa yag tidak melaluka aktivitas 0%. SIKLUS II Dari pegamata aktivitas siswa dalam meerapka pembelajara lagsug dega rata-rata persetase sebagai berikut: a. Pertemua I (membuat pola dasar rok ) Pada tahap pedahulua siswa yag melakuka aktivitas medapat skor da siswa yag tidak melaluka aktivitas 0%, pada tahap kegiata iti siswa yag melakuka aktivitas medapat skor 98% da yag tidak melaluka aktivitas 2,4%, pada tahap kegiata akhir siswa yag melakuka aktivitas medapat skor 95% da yag tidak melaluka aktivitas 6%, da pada tahap pegelolaa pembelajara siswa yag melakuka aktivitas medapat skor da siswa yag tidak melaluka aktivitas 0%. b.pertemua II ( materi membuat pecah pola rok pias) Pada tahap pedahulua siswa yag melakuka aktivitas medapat skor da siswa yag tidak melaluka aktivitas 0% hal ii disebabka siswa atusias dala meerima materi membuat pola rok pis. Pada tahap kegiata iti siswa yag melakuka aktivitas medapat skor da yag tidak melaluka aktivitas 0%, hal ii disebabka siswa megikuti tahap-tahap dalam membuat pola rok pias dega bear da tepat. Pada tahap kegiata akhir siswa yag melakuka aktivitas medapat skor da yag tidak melaluka aktivitas 0%, hal ii disebabka karea siswa dapat meyimpulka da mejawab materi pelajara yag telah dipelajari. da Pada tahap pegelolaa pembelajara siswa yag melakuka aktivitas medapat skor da siswa yag tidak melaluka aktivitas 0%. 3. Hasil Belajar Siswa SIKLUS I Kriteria ketutasa belajar siswa apabila mecapai skor 78, da ketutasa secara klasikal mecapai 75% siswa yag tutas belajar. Hasil belajara siswa pada siklus I, secara idividu diyataka tutas jika ilai mecapai 78 dapat dilihat pada tabel rekapitulasi ilai. Sedagka ketutasa secara klasikal siklus I pada raah pegetahua (kogitif) 69% tutas, raah keterampila (Psikomotor) tutas. Hal ii sudah sesuai dega ketetua kriteria ketutasa hasil belajar. Faktor faktor-faktor yag mempegaruhi proses da hasil belajar dapat digologka mejadi empat, yaitu (a) bahasa atau materi yag dipelajari (b) ligkuga (c) faktor istrumetal da (d) kodisi peserta didik (Mulyasa, 2004:190). SIKLUS II Kriteria ketutasa belajar siswa apabila mecapai skor 78, da ketutasa secara klasikal mecapai 75 % siswa yag tutas belajar.hasil belajara siswa pada siklus I, secara idividu diyataka tutas jika ilai mecapai 78 dapat dilihat pada tabel rekapitulasi ilai. ketutasa secara klasikal Siklus II pada raah kogitif 99% tutas, raah psikomotor tutas Berdasarka pejelasa di atas diketahui bahwa meigkatya hasil belajar siswa. Hal ii membuktika bahwa suatu model pembelajara lagsug dega mejalaka sitak sitak secara keseluruha dapat membatu siswa dalam mecapai ketutasa belajar, da tepat diguaka dalam PTK khususya pada sub kompetesi membuat pola rok pias. PENUTUP A. Simpula Berdasarka hasil peelitia da aalisis data yag telah di peroleh dapat disimpulka. Hal ii dapat dilihat dari: 1. Aktivitas Guru Aktivitas guru dalam kegiata belajar megajar melalui peerapa model pembelajara lagsug mecapai kategori sagat baik, karea guru sudah meguasai materi dega baik da meegur siswa yag tidak memperhatika pada saat proses pembelajara. Sehigga aktivitas guru pada siklus I ke siklus II terjadi peigkata dari 96,2% mejadi 2. Aktivitas Siswa Aktivitas belajar siswa dalam kegiata belajar megajar pada sub kompetesi membuat pola rok pias pada proses pembelajara, Aktivitas siswa pada siklus I ke siklus II terjadi peigkata dari 95,17% mejadi. 3. Hasil belajar Hasil belajar siswa dalam kegiata belajar megajar dega peerapa model pembelajara lagsug yaitu secara idividu 97

10 diyataka tutas jika ilai mecapai 78 dapat dilihat pada tabel rekapitulasi ilai. Sedagka ketutasa secara klasikal siklus I pada raah pegetahua (kogitif) 69% tutas, raah keterampila (Psikomotor) tutas, Siklus II pada raah kogitif 99% tutas, raah psikomotor tutas. Sehigga hasil belajar siklus I ke siklus II terjadi peigkata. B. Sara Berdasarka kesimpula diatas hal hal yag perlu disaraka bagi guru adalah sebagai berikut: 1. Utuk materi yag terdapat pegetahua prosedural sebaikya megguaka peerapa model pembelajara lagsug. 2. Utuk keterlaksaaa sitak pembelajara lagsug dapat ditigkatka dega cara guru dapat megelola waktu dega baik, agar seluruh aspek yag telah direcaaka terlaksaa dega baik. tujua pembelajara tercapai sesuai dega harapa. 3. Utuk hasil belajar siswa, guru harus memberika bimbiga pada saat siswa megalami kesulita dalam peroses pembelajara berlagsug, agar siswa megerti aka tugas yag diberika. DAFTAR PUSTAKA Arikuto, Suharsimi. dkk Peelitia Tidaka Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar Proses Belajar Megajar. Jakarta: Bumi Aksara. Pratiwi, Djati, dkk Pola Dasar Da Pecah Pola Busaa. Jogyakarta: Kaisius. Jihad, Asep da Haris Abdul Evaluasi Pembelajara. Jogjakarta: Multi Pressido. Muliawa, Porrie Kostruksi Pola Busaa Waita. Jakarta: Guug Mulia. Muchith, Saekha Pembelajara Kotekstual. Semarag : RaSAIL Media Group. Mulyasa Implemetasi Kurikulum. Badug: PT Remaja Rosdakarya. Poespo, Goes Aeka Rok Bawah (Skirts).Yogyakarta : Kaisius. Pratiwi, Djati, dkk. 2001, Pola Dasar Da Pecah Pola Busaa. Yogyakarta: Kaisius. Rusma Model Model Pembelajara. Jakarta: Rajawali Pers Kardi Soeparma, Nur Mohamad Pembelajara Lagsug. Surabaya: UNESA- UNIVERSITIY PRESS Triato, Model Model Pembelajara Iovatif Berorietasi Kostruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Sajaya Wia Strategi Pembelajara. Jakarta : Kecaa Preadamedia Gruup Sardima Iteraksi & Motivasi Belajar Megajar. Jakarta: PT RajaGarfido Persada. 98