BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia yag diguaka adalah peelitia kuasi eksperime. Meurut Suharsimi Arikuto (000: 7) peelitia eksperime merupaka peelitia yag dimaksudka utuk megetahui ada da tidakya akibat dari sesuatu yag dikeaka pada subjek selidik. Sebuah peelitia eksperime miimal melibatka dua kelompok, yaitu kelompok kotrol da kelompok eksperime. Kelompok kotrol merupaka kelompok yag megikuti pembelajara megguaka model Ekspositori, sedagka kelompok eksperime merupaka kelompok yag megikuti pembelajara megguaka model Problem Based Learig. Peetua kelompok pada peelitia ii tidak memugkika utuk dipilih secara bear-bear acak karea peeliti haya megguaka kelompok kelas yag sudah ada di sekolah, da kelas yag diguaka sebayak dua kelas yag terdiri atas satu kelas kotrol da satu kelas eksperime. B. Populasi da Sampel Peelitia Populasi pada peelitia ii adalah seluruh siswa kelas X SMK N Saptosari yag terdiri dari 4 jurusa keahlia, meliputi Tekik Otomotif (OT), Tekik Busaa (TB), Tekik Audio Video (AV), da Tekik Komputer da Jariga (TKJ). Masig-masig jurusa terdiri atas dua kelas dega bayak siswa yag bervareasi seperti disajika pada Tabel 6 sebagai berikut. 3

2 Tabel 6. Data Siswa Kelas X SMK N Saptosari OT TB AV TKJ Bayak siswa laki-laki Bayak siswa Perempua A B A B A B A B Total Sempel pada peelitia ii adalah salah satu dari keempat jurusa yag ada di kelas X SMK N Saptosari. Sempel peelitia dipilih megguaka metode pegambila sampel gugus sederhaa (simple cluster samplig). Akhirya terpilih jurusa Tekik Komputer da Jariga (TKJ) sebagai sampel dari peelitia ii. Peetua kelas eksperime da cotrol megguaka udia sederhaa dega hasil kelas X TKJ A sebagai kelas eksperime da kelas X TKJ B sebagai kelas kotrol. C. Variabel Peelitia. Variabel bebas Variabel bebas dalam peelitia ii adalah model pembelajara, yaitu model Problem Based Learig. Model pembelajara ii diguaka pada kelas eksperime, sedagka kelas kotrol megguaka model pembelajara yag biasa diguaka guru matematika di SMK N Saptosari, yaitu model Ekspositori.. Variabel terikat Variabel terikat pada peelitia ii ada dua, yaitu kemadiria belajar da prestasi belajar siswa. 33

3 3. Variabel kotrol Variabel kotrol pada peelitia ii adalah guru, materi pelajara, da jumlah jam pelajara. Kelas eksperime da kotrol aka diampu oleh guru yag sama. Kedua kelas tersebut juga aka medapat materi yag sama selama peelitia, yaitu Fugsi Kuadrat. Jumlah jam pelajara kedua kelas sama, yaitu jam pelajara utuk pretest, 8 jam pelajara utuk materi, da jam pelajara utuk posttest, jadi jumlah jam pelajara setiap kelas adalah jam pelajara. D. Defiisi Oprasioal Variabel. Model Problem Based Learig Problem Based Learig merupaka salah satu model pembelajara yag berkembag sejak tahu 970a. Model pembelajara ii megguaka masalah sebagai basis pembelajara. Model Problem Based Learig memiliki 5 (lima) tahapa belajar, meliputi: () Orietasi siswa pada masalah () Megorgaisasi siswa utuk belajar (3) Membimbig peyelidika idividual maupu kelompok (4) Megembagka da meyajika hasil karya (5) Megaalisis da megevaluasi proses pemecaha masalah.. Kemadiria belajar siswa Kemadiria belajar siswa merupaka kesadara belajar yag timbul dari diri siswa sediri. Siswa dapat dikataka memiliki kemadiria yag baik apabila memeuhi tiga aspek kemadiria belajar, meliputi: () Bertaggug jawab () Memiliki iisiatif (3) Tidak bergatug pada orag lai. 34

4 3. Prestasi belajar siswa Prestasi belajar siswa adalah ilai yag dicapai siswa saat megikuti tes prestasi belajar. Siswa dapat dikataka tutas ketika ilai yag dicapai pada saat tes prestasi belajar mampu mecapai Kreteria Ketutasa Miimal (KKM). E. Tempat da Jadwal Peelitia Peelitia aka dilaksaaka di SMK Negeri Saptosari pada taggal 3 April 05 sampai dega 3 Mei 05 tahu pelajara 04/05 di kelas X TKJ A da B, dega ricia sebagai berikut. Tabel 7. Jadwal Peelitia Hari, Taggal No X TKJ A X TKJ B (kelas eksperime) (kelas kotrol) Materi Kamis, 3 April 05 Kamis, 3 April 05 Pretest da agket awal Rabu, 9 April 05 Sei, 7 April 05 Defiisi fugsi kuadrat 3 Kamis, 30 April 05 Kamis, 30 April 05 4 Rabu, 6 Mei 05 Sei, 4 Mei 05 Meggambar grafik fugsi kuadrat da sifatsifatya Meetuka persamaa fugsi kuadrat 5 Kamis, 7 Mei 05 Kamis, 7 Mei 05 Peerapa fugsi kuadrat 6 Rabu, 3 Mei 05 Sei, Mei 05 Posttest da agket akhir F. Racaga Peelitia Racaga atau desai peelitia merupaka recaa da struktur peelitia yag disusu oleh peeliti sehigga atiya peeliti dapat mejawab rumusa masalah. Darsoo (005 : 73) meyataka racaga peelitia adalah sebagai model pedekata peelitia yag sekaligus juga merupaka racaga 35

5 aalisis data. Di sampig itu dega adaya racaga peelitia, peetua sampel sudah diberi arah oleh racaga peelitiya. Racaga peelitia yag diguaka dalam peelitia ii adalah peelitia eksperime. Peelitia eksperime adalah suatu peelitia yag dimaksudka utuk megetahui akibat maipulasi yag diberika terhadap idividu atau kelompok utuk selajutya dilihat pegaruh dari maipulasi tersebut. Selai ada objek yag dimaipulasi atau diberi perlakua yag berbeda, peelitia eksperime juga membutuhka objek kotrol yag atiya berfugsi utuk membadigka pegaruh sesuai tujua dari eksperime tersebut. Dalam sebuah peelitia eksperime, objek eksperime dibedaka mejadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok eksperime, yaitu kelompok yag medapat perlakua yag berbeda dari biasaya (dimaipulasi). Sedagka kelompok yag lai adalah kelompok kotrol, yaitu kelompok yag medapat perlakua sam seperti biasaya (tidak ada maipulasi). Pada peelitia ii, peeliti megguaka jeis peelitia kuasi eksperime. Kuasi eksperime atau juga serig disebut eksperime semu merupaka racaga eksperime yag pegedaliaya terhadap variabelvariabel o-eksperimetal tidak begitu ketat da peetua sampelya pu dipilih buka secara acak. Pemiliha kuasi eksperime sebagai jeis dari peilitia ii adalah karea dalam kuasi eksperime peeliti memugkika megedalika beberapa variabel dari situasi yag ada. Peelitia ii dilakuka dega cara membadigka satu kelompok eksperime yag medapat perlakua dega megguaka model pembelajara Problem Based Learig 36

6 dalam pembalajaraya da satu kelompok kotrol yag pembelajaraya megguaka model pembelajara Ekspositori pada pokok bahasa Fugsi Kuadrat. Kedua kelompok diasumsika sama kecuali dalam hal model pembelajara yag diguaka. Salah satu jeis racaga yag temasuk dalam kuasi eksperime adalah "Pretest Posttest Cotrol Group Desig". Racaga ii merupaka racaga peelitia eksperime yag dilakuka dega "Pretest" selajutya diberi perlakua da diakhiri dega "Posttest". Tabel 8. Pretest Posttest Cotrol Group Desig Kelompok Kotrol Eksperime Kemadiria Belajar Awal Pretest Treatmet Kemadiria Belajar Akhir Posttest keteraga: : Rata-rata skor Kemadiria Belajar Awal kelas kotrol : Rata-rata skor Kemadiria Belajar Awal kelas eksperime : Rata-rata ilai Pretest kelas kotrol : Rata-rata ilai Pretest kelas eksperimet : Perlakua yag diterima kelompok kotrol berupa peerapa pembelajara matematika megguaka model pembelajara Ekspositori : Perlakua yag diterima kelompok eksperime berupa peerapa pembelajara matematika megguaka model Problem Based Learig 37

7 : Rata-rata skor Kemadiria Belajar Akhir kelas kotrol : Rata-rata skor Kemadiria Belajar Akhir kelas eksperime : Rata-rata ilai Posttest kelompok kotrol : Rata-rata ilai Posttest kelompok eksperime G. Peragkat Pembelajara Utuk memperlacar proses pembelajara, perlu disusu peragkat pembelajara. Peragkat pembelajara pada peelitia ii terdiri dari Recaa Pelaksaaa Pembelajara (RPP) da baha ajar berupa Lembar Kegiata Siswa (LKS). Berikut aka dijelaska lebih lajut tetag RPP da LKS.. Recaa Pelaksaaa Pembelajara (RPP) RPP yag diguaka dalam peelitia ii adalah RPP utuk kelas eksperime da kelas kotrol. Proses pembelajara dalam RPP kelas eksperime terdiri dari lagkah-lagkah model Problem Based Learig (PBL) da proses pembelajara dalam RPP kelas kotrol terdiri dari lagkah-lagkah model pembelajara Ekspositori. Peyusua RPP disesuaika dega Stadar Kompetesi da Kompetesi Dasar pada silabus matematika kelas X SMK jurusa Tekoogi Komputer da Jariga (TKJ) tetag materi fugsi kuadrat. RPP dikosultasika dega dose pembimbig da guru mata pelajara, kemudia direvisi sesuai dega sara.. Lembar Kegiata Siswa (LKS) LKS disusu utuk membatu siswa kelas eksperime dalam melaksaaka lagkah pembelajara sesuai dega model PBL. Materi pada LKS adalah materi fugsi kuadrat. LKS dikosultasika dega dose pembimbig da guru mata pelajara, kemudia direvisi sesuai dega sara. Pembelajara di kelas kotrol tidak 38

8 megguaka LKS karea pembelajara Ekspositori yag biasa dilakuka oleh guru juga tidak megguaka LKS. Kedua peragkat pembelajara tersebut disusu oleh peeliti melalui tahapa sebagai berikut:. Mempelajari Stadar Kopetesi da Kopetesi Dasar pada silabus matematika SMK kelas X.. Mempelajari pokok bahasa tetag Fugsi Kuadrat. 3. Meetuka tujua pembelajara. 4. Meetuka da merumuska idikator ketercapaia pembelajara. 5. Meyusu draf RPP. 6. Megkosultasika draf RPP kepada dose pembimbig da guru mata pelajara. 7. Merevisi draf RPP yag telah dikosultasika kepada dose pembimbig da guru mata pelajara. 8. Meyusu draf LKS. 9. Megkosultasika draf LKS kepada dose pembimbig da guru mata pelajara. 0. Merevisi LKS yag telah dikosultasika kepada dose pembimbig da guru mata pelajara. H. Istrume Peelitia Itrume yag diguaka utuk memperoleh data pada peelitia ii terdiri atas dua jeis, meliputi: 39

9 a. Istrume Tes Istrume tes dimaksudka utuk megukur prestasi belajar siswa. Dalam peelitia ii, istrume tes berbetuk tes tertulis yag berkaita dega materi yag diuji cobaka. Tes tertulis atiya aka berupa beberapa butir soal uraia yag mecakup keseluruha materi yag telah diajarka selama peelitia berlagsug. Pada peelitia ii, aka diadaka dua tahapa tes tertulis, yaitu pretest da posttest. Pretest adalah tes yag bertujua utuk megetahui sejauh maa pegetahua siswa sebelum diberi perlakua apapu. Semetara posttest merupaka tes utuk megukur kemampua siswa setelah diberi perlakua khusus, sehigga dapat dilihat perkembaga prestasi belajar siswa. Tipe soal uraia dipilih sebab ada beberapa keuggula dari tes dega tipe soal ii, atara lai: a) Peeliti dapat melihat sejauh maa siswa dapat memahami permasalaha yag disajika dalam betuk soal. b) Peeliti dapat megetahui sejauh maa siswa memahami kosep dari materi yag telah dijelaska. c) Peeliti dapat medeteksi dimaa letak kesulita siswa dalam memecahka permasalaha matematis. Hasil tes prestasi belajar siswa diyataka tutas ketika mecapai Kreteria Ketutasa Miimal (KKM) yag telah ditetuka oleh Sekolah. Pada SMK N Saptosari, KKM dari mata pelajara matematika adalah 75. Semetara pembelajara dapat dikataka efektif ditijau dari prestasi belajar apabila rata-rata ilai posttest dapat melampaui KKM. 40

10 b. Istrume No Tes Istrume o tes diguaka utuk memperoleh data kualitatif. Data kualitatif selajutya diolah dega cara membadigka atara data yag diperoleh dega teori yag ada. Pada peelitia ii, istrume o tes yag diguaka ada dua, yaitu lembar observasi keterlaksaaa pembelajara da agket kemadiria belajar. ) Lembar observasi keterlaksaaa pembelajara Lembar observasi keterlaksaaa pembelajara diisi oleh observer yag ikut ke dalam kelas selama pembelajara berlagsug. Lembar keterlaksaaa pembelajara ii terdiri dari dua jeis, yaitu lembar observasi keterlaksaaa pembelajara megguaka model Problem Based Learig da megguaka model pembelajara Ekspositori. Kriteria utuk megisi lembar observasi adalah dega memberi tada checklist ( ) pada kolom ya jika aspek yag diamati terlaksaa, atau memberi tada checklist ( ) pada kolom tidak jika aspek yag diamati tidak terlaksaa pada saat pembelajara berlagsug. ) Agket kemadiria belajar matematika siswa Agket merupaka metode peyelidika dega daftar pertayaa yag harus diisi oleh respode (siswa yag mejadi objek peelitia). Agket kemadiria belajar dimaksudka utuk memperoleh data kemadiria belajar siswa yag mejadi objek peelitia. Istrume agket kemadiria belajar matematika siswa. Berikut kisi-kisi agket kemadiria belajar matematika siswa. 4

11 Tabel 9. Aspek Agket Kemadiria Belajar No Aspek Idikator Bertaggug jawab a. Keikutsertaa melaksaaka tugas kelompok b. Komitme dalam megerjaka tugas c. Bersugguh-sugguh dalam megikuti pelajara. d. Ketepata waktu pegumpula tugas. e. Ketepata waktu kehadira di kelas. Butir Agket + - 7, 30 Jumlah 3 6, Mempuyai Iisiatif a. Keikutsertaa dalam, megemukaka da meaggapi pedapat. b. Keikutsertaa dalam 8 7 megajuka da mejawab pertayaa. c. Mecari sumber belajar lai. 7 8 d. Cederug memilih tugas yag sulit Tidak bergatug a. Meetuka gaya/cara belajar sediri. 9 8 pada orag lai b. Belajar tapa ada paksaa dari 0, pihak lai. c. Megerjaka soal tapa batua 4 4 orag lai. d. Berusaha megatasi masalah 9 belajar pada diriya sediri. Jumlah

12 Peeliti memberika empat alteratif jawaba pada agket, yaitu () Sagat Setuju (SS) ; () Setuju (S) ; (3) Tidak Setuju (TS) ; (4) Sagat Tidak Setuju (STS). Peyekora utuk setiap butir agket berdasarka piliha da sifat butir sebagai berikut. Tabel 0. Pedoma Peyekora Agket Kemadiria Belajar Piliha Sifat Sagat Tidak Sagat Tidak Setuju Setuju Setuju Setuju Positif 4 3 Negatif 3 4 Karea agket terdiri dari 30 peryataa, maka klasifikasi kemadiria belajar dapat dihitug dega cara sebagai beikut. Rata-rata ideal: X i skormaks skormi Satua lebar wilayah: Sb i skormaks skormi Tabel. Klasifikasi Skor Kemadiria Belajar Rumus Iterval Klasifikasi Sagat Baik Baik Cukup Kurag Sagat Kurag Dilihat dari tabel klasifikasi skor agket kemadiria belajar siswa, dapat disimpulka bahwa kemadiria belajar siswa dapat dikataka baik ketika mecapai skor miimal lebih dari 84. Maka model pembelajara dapat dikata 43

13 efektif ditijau dari kemadiria belajar siswa ketika rata-rata skor kemadiria belajar akhir lebih dari 84. I. Validitas Istrume peelitia yag berupa agket da soal tes tetu harus memeuhi kualifikasi yag baik. Utuk soal tes da agket yag baik harus memeuhi validitas. Validitas yag diguaka pada peelitia ii adalah validitas isi. Validitas isi meujuka seberapa valid istrume tersebut utuk megukur aspek yag hedak diteliti. Validitas sebuah istrume aka didapatka setelah istrume diuji validitasya oleh dose ahli atau dose validator. Validitas dilakuka utuk memastika bahwa tiap butir soal dalam istrume dapat mewakili aspek yag diteliti. Sebuah tes dikataka valid apabila tes tersebut dapat megukur apa yag hedak diukur (Suharsimi Arikuto, 00: 65). Validitas isi istrume tes dapat diketahui dari kesesuaia istrume tes tersebut dega stadar kompetesi da kompetetesi dasar. Selajutya, utuk istrume o tes berupa agket kemadiria belajar siswa, validitas dapat diketahui dari kesesuaia istrume yag telah dikembagka dega kisikisiya. Setelah istrume delesai dibuat, selajutya istrume aka dikosultasika dega validator. Pada peelitia ii, validator yag dimaksud adalah dose ahli yaitu Nur Isai, M.Sc. da Edag Listyai, M.S. Validasi ii bertujua utuk memperoleh validitas isi, kemudia peeliti melakuka revisi berdasarka masuka dari validator. 44

14 J. Tekik Pegumpula Data Peelitia ii megguaka tiga tekik pegumpula data, meliputi observasi, agket, da tes. Tekik observasi keterlaksaaa pembelajara dilakuka utuk megetahui tigkat keterlaksaaa pembelajara. Agket diguaka utuk medapatka data kemadiria belajar matematika siswa, sedagka tes diguaka utuk medapatka data prestasi belajar siswa pada materi Fugsi Kuadrat dari dua kelompok sampel, yaitu kelas eksperime da kotrol. Agket diguaka utuk megetahui kemadiria belajar matematika siswa. Peroleha skor maksimal dari agket kemadiria belajar siswa adalah 0 poi da skor miimalya adalah 30 poi. Tes yag diguaka pada peelitia ii berupa pretest da posttest yag berisi tetag materi Fugsi Kuadrat. Data tes diperoleh dari peilaia pada lembar jawab siswa dega ilai maksimal 00 da miimal 0. K. Tekik Aalisis Data. Aalisis Diskriptif Aalisis deskriptif diguaka utuk mediskripsika data. Pada peelitia ii, data yag didiskripsika adalah berupa hasil observasi keterlaksaaa pembelajara, agket kemadiria belajar da berupa ilai pretest da posttest dari kelas eksperime da kelas kotrol. Data hasil observasi merupaka data yag diperoleh dari hasil observasi tetag keterlaksaaa pembelajara matematika di kelas eksperime da kotrol berdasarka lembar observasi. Data hasil observasi aka diaalisis dega 45

15 ketetua skor utuk jawaba ya da 0 utuk jawaba tidak. Cara meghitug persetase keterlaksaaa pembelajara matematika adalah sebagai berikut. Semetara data yag didapatka dari agket kemadiria belajar da tes prestasi belajar, aka dihitug rata-rata, variasi, da simpaga baku megguaka rumus berikut. a. Rata-rata (Sumber: Walpole, 99 :4) b. Variasi (Sumber: Walpole, 99 :35) c. Simpaga Baku 46

16 . Uji Asumsi Sebelum melakuka pegujia hipotesis terlebih dahulu dilakuka uji ormalitas, uji homogeitas, da juga uji kesamaa rata-rata. a. Uji Normalitas Uji ormalitas dimaksudka utuk meguji apakah data berasal dari populasi yag berdistribusi ormal atau tidak. Meurut Purbayu da Ashari (005: 3) uji ormalitas diguaka karea utuk melakuka aalisis statistik parametrik, asumsi yag harus dimiliki oleh data adalah data tersebut berdistribusi ormal. Uji ormalitas yag dilakuka megguaa statistik uji satu sampel Kolmogorov-Smirov dega batua software Miitab 6 dega taraf kepercayaa yag diguaka sebesar 95%. Perumusa hipotesis yag diguaka utuk uji ormalitas data skor kemadiria awal sebagai berikut. : Sebara skor kemadiria belajar matematika awal (kelas eksperime atau kotrol) berasal dari data yag berdistribusi ormal. : Sebara skor kemadiria belajar matematika awal (kelas eksperime atau kotrol) berasal dari data yag tidak berdistribusi ormal. Perumusa hipotesis yag diguaka utuk uji ormalitas data skor kemadiria akhir sebagai berikut. 47

17 : Sebara skor kemadiria belajar matematika akhir (kelas eksperime atau kotrol) berasal dari data yag berdistribusi ormal. : Sebara skor kemadiria belajar matematika akhir (kelas eksperime atau kotrol) berasal dari data yag tidak berdistribusi ormal. Perumusa hipotesis yag diguaka utuk uji ormalitas data pretest sebagai berikut. : Sebara ilai pretest (kelas eksperime atau kotrol) berasal dari data yag berdistribusi ormal. : Sebara ilai pretest (kelas eksperime atau kotrol) berasal dari data yag tidak berdistribusi ormal. Sedagka perumusa hipotesis yag diguaka utuk uji ormalitas data posttest sebagai berikut. : Sebara ilai posttest (kelas eksperime atau kotrol) berasal dari data yag berdistribusi ormal. : Sebara ilai posttest (kelas eksperime atau kotrol) berasal dari data yag tidak berdistribusi ormal. Uji ormalitas megguaka taraf sigifikasi, dega kreteria pegujiaya adalah ditolak jika ilai p-value Kolmogorov-Smirov kurag dari sama dega. 48

18 b. Uji Homogeitas Meurut Meilia (00: 38) uji homogeitas dilakuka utuk megetahui apakah populasi data dalam peelitia memiliki variasi yag sama atau tidak. Pada peelitia ii, uji homogeitas dimaksudka utuk meguji apakah variasi data kemadiria belajar da prestasi belajar dari kedua kelompok sama atau tidak. Hipotesis statistik yag diguaka utuk uji homogeitas data kemadiria belajar adalah sebagai berikut. : Tidak terdapat perbedaa varias data kemadiria belajar (awal atau akhir) atara kelas eksperime da kelas kotrol. : Terdapat perbedaa varias data kemadiria belajar (awal atau akhir) atara kelas eksperime da kelas kotrol. Hipotesis statistik yag diguaka utuk uji homogeitas data prestasi belajar adalah: : Tidak terdapat perbedaa varias data prestasi belajar (pretest atau posttest) atara kelas eksperime da kelas kotrol. : Terdapat perbedaa varias data prestasi belajar (pretest atau posttest) atara kelas eksperime da kelas kotrol. Uji homogeitas dibatu megguaka software Miitab 6 dega uji Test for Equal Variaces. Uji homogeitas megguaka taraf sigifikasi, dega kriteria keputusa ditolak jika p-value dari Levee s Test for Equality of Variaces kurag dari sama dega. 49

19 c. Uji Kesamaa Rata-rata Setelah uji ormalitas da homogeitas terpeuhi, maka dilajutka dega uji kesamaa rata-rata. Rumusa hipotesisya sebagai berikut. ) Uji kesamaa rata-rata skor kemadiria belajar matematika awal siswa. : 0 H : Tidak terdapat perbedaa rata-rata kemampua awal ratarata atara kelas eksperime da kelas kotrol ditijau dari kemadiria belajar siswa. H : Terdapat perbedaa rata-rata kemampua awal rata-rata : atara kelas eksperime da kelas kotrol ditijau dari kemadiria belajar siswa. keteraga: : Rata-rata skor kemadiria belajar matematika awal siswa kelas eksperime. : Rata-rata skor kemadiria belajar matematika awal siswa kelas kotrol. ) Uji kesamaa rata-rata ilai pretest. : 0 : H : Tidak terdapat perbedaa rata-rata kemampua awal ratarata atara kelas eksperime da kelas kotrol ditijau dari prestasi belajar siswa. H : Terdapat perbedaa rata-rata kemampua awal rata-rata atara kelas eksperime da kelas kotrol ditijau dari prestasi belajar siswa. 50

20 keteraga: = Rata-rata ilai pretest kelas eksperime = Rata-rata ilai pretest kelas kotrol Uji kesamaa rata-rata dibatu megguaka software Miitab 6 dega uji Two Samples T Test. Uji kesamaa rata-rata megguaka taraf sigifikasi, dega kriteria keputusa ditolak jika p-value dari hasil uji Two Samples T Test kurag dari sama dega. 3. Uji Hipotesis a. Uji hipotesis utuk mejawab rumusa masalah pertama Rumusa masalahya adalah apakah peerapa model Problem Based Learig efektif ditijau dari kemadiria belajar matematika siswa pada materi fugsi kuadrat. Pembelajara dapat dikataka efektif ditijau dari kemadiria belajar matematika siswa apabila rata-rata skor kemadiria belajar siswa mecapai klasifikasi baik atau lebih dari 84. Perumusa hipotesisya adalah : Pembelajara dega model Problem Based Learig tidak efektif ditijau dari kemadiria belajar matematika siswa. : Pembelajara dega model Problem Based Learig efektif ditijau dari kemadiria belajar matematika siswa. Taraf sigifikasi yag diguaka adalah. Statistik uji yag diguaka 5

21 x s 0 t hit Keteraga: rata-rata skor kemadiria belajar matematika akhir siswa kelas eksperime simpaga baku bayakya siswa kelas eksperime derajat kebebasa Kriteria keputusaya adalah ditolak jika. Uji yag dilakuka pada hipotesis pertama adalah uji pihak kaa. Uji hipotesis pada peelitia ii dibatu dega megguaka software Miitab 6 dega uji Oe-Samples T Test. Taraf sigifikasi yag diguaka adalah dega kriteria keputusa ditolak jika ilai p-value. b. Uji hipotesis utuk mejawab rumusa masalah kedua Rumusa masalahya adalah apakah peerapa model Problem Based Learig efektif ditijau dari prestasi belajar siswa pada materi fugsi kuadrat. Pembelajara dapat dikataka efektif ditijau dari prestasi belajar matematika siswa apabila rata-rata ilai posttest kelas dapat melampaui KKM atau lebih dari 75. Perumusa hipotesisya adalah : Pembelajara dega model Problem Based Learig tidak efektif ditijau dari prestasi belajar matematika siswa. 5

22 : Pembelajara dega model Problem Based Learig efektif ditijau dari prestasi belajar matematika siswa. Taraf sigifikasi yag diguaka adalah. Statistik uji yag diguaka x s 0 t hit Keteraga: Rata-rata ilai posttest siswa kelas eksperime simpaga baku bayakya siswa kelas eksperime = derajat kebebasa Kriteria keputusaya adalah ditolak jika. Uji yag dilakuka pada hipotesis kedua adalah uji pihak kaa. Uji hipotesis pada peelitia ii dibatu dega megguaka software Miitab 6 dega uji Oe-Samples T Test. Taraf sigifikasi yag diguaka adalah dega kriteria keputusa ditolak jika ilai p-value. c. Uji hipotesis utuk mejawab rumusa masalah ketiga Rumusa masalahya adalah apakah peerapa model Ekspositori efektif jika ditijau dari kemadiria belajar siswa pada materi fugsi kuadrat. Pembelajara dapat dikataka efektif ditijau dari kemadiria belajar 53

23 matematika siswa apabila rata-rata skor kemadiria belajar siswa mecapai klasifikasi baik atau lebih dari 84. Perumusa hipotesisya adalah : Pembelajara dega model pembelajara Ekspositori tidak efektif ditijau dari kemadiria belajar matematika siswa. : Pembelajara dega model pembelajara Ekspositori efektif ditijau dari kemadiria belajar matematika siswa. Taraf sigifikasi yag diguaka adalah. Statistik uji yag diguaka x s 0 t hit Keteraga: Rata-rata skor kemadiria belajar matematika akhir siswa kelas kotrol simpaga baku bayakya siswa kelas kotrol derajat kebebasa Uji yag dilakuka pada hipotesis ketiga adalah uji pihak kaa. Uji hipotesis pada peelitia ii dibatu dega megguaka software Miitab 6 dega uji Oe-Samples T Test. Taraf sigifikasi yag diguaka adalah dega kriteria keputusa ditolak jika ilai p-value. d. Uji hipotesis utuk mejawab rumusa masalah keempat 54

24 Rumusa masalahya adalah apakah peerapa model Ekspositori efektif ditijau dari prestasi belajar siswa pada materi fugsi kuadrat. Pembelajara dapat dikataka efektif ditijau dari prestasi belajar matematika siswa apabila rata-rata ilai posttest kelas dapat melampaui KKM atau lebih dari 75. Perumusa hipotesisya adalah : Pembelajara dega model pembelajara Ekspositori tidak efektif ditijau dari prestasi belajar matematika siswa. : Pembelajara dega model pembelajara Ekspositori efektif ditijau dari prestasi belajar matematika siswa. Taraf sigifikasi yag diguaka adalah. Statistik uji yag diguaka adalah x s 0 t hit Keteraga: Rata-rata ilai posttest siswa kelas kotrol simpaga baku bayakya siswa kelas kotrol derajat kebebasa Kriteria keputusaya adalah ditolak jika. Uji yag dilakuka pada hipotesis keempat adalah uji pihak kaa. Uji hipotesis pada peelitia ii dibatu dega megguaka software Miitab 6 55

25 dega uji Oe-Samples T Test. Taraf sigifikasi yag diguaka adalah dega kriteria keputusa ditolak jika ilai p-value. e. Uji hipotesis utuk mejawab rumusa masalah kelima Apablia hasil uji kesamaa rata-rata meyataka tidak terdapat kemampua awal atara kelas eksperime da kotrol ditijau dari kemadiria belajar siswa, maka dapat dilakuka uji hepotesis rumusa masalah kelima. Rumusa masalahya adalah apakah model Problem Based Learig lebih efektif dibadigka dega model pembelajara Ekspositori jika ditijau dari kemadiria belajar siswa pada materi fugsi kuadrat. Perumusa hipotesisya adalah : Model Preblem Based Learig tidak lebih efektif atau samadega model pembelajara Ekspositori ditijau dari kemadiria belajar siswa : Model Preblem Based Learig lebih efektif dari pada model pembelajara Ekspositori ditijau dari kemadiria belajar siswa Taraf sigifikasi yag diguaka adalah. ) Jika uji homogeitas meyataka bahwa kelas eksperime da kelas kotrol memiliki variasi yag sama, maka statistik uji yag diguaka adalah sebagai berikut. t, s p x x dk, 56

26 s p ( ) s ( ) s Keteraga: x = Rata-rata skor kemadiria belajar akhir kelas eksperime x = Rata-rata skor kemadiria belajar akhir kelas kotrol = Bayakya siswa kelas eksperime = Bayakya siswa kelas kotrol s = variasi skor kemadiria belajar akhir kelas eksperime s = variasi skor kemadiria belajar akhir kelas kotrol = variasi gabuga = derajat kebebasa ) Jika uji homogeitas meyataka bahwa kelas eksperime da kelas kotrol memiliki variasi yag berbeda, maka statistik uji yag diguaka adalah sebagai berikut. t x, s s x Keteraga: dk, x = Rata-rata skor kemadiria belajar matematika akhir siswa kelas eksperime x = Rata-rata skor kemadiria belajar matematika akhir siswa kelas kotrol = Bayakya siswa kelas eksperime 57

27 = Bayakya siswa kelas kotrol s = variasi skor kemadiria belajar matematika akhir siswa kelas eksperime s = variasi skor kemadiria belajar matematika akhir kelas kotrol = derajat kebebasa Kriteria keputusaya adalah ditolak jika. Uji yag dilakuka pada hipotesis kelima adalah uji pihak kaa. Uji hipotesis pada peelitia ii dibatu dega megguaka software Miitab 6 dega uji Two-Samples T Test. Taraf sigifikasi yag diguaka adalah dega kriteria keputusa ditolak jika ilai p-value. f. Uji hipotesis utuk mejawab rumusa masalah keeam Apablia hasil uji kesamaa rata-rata meyataka tidak terdapat kemampua awal atara kelas eksperime da kotrol ditijau dari prestasi belajar siswa, maka dapat dilakuka uji hepotesis rumusa masalah keeam. Rumusa masalahya adalah apakah model Problem Based Learig lebih efektif dibadigka dega model pembelajara Ekspositori jika ditijau dari prestasi belajar siswa pada materi fugsi kuadrat. Perumusa hipotesisya adalah : Model Preblem Based Learig tidak lebih efektif atau sama dega model pembelajara Ekspositori ditijau dari prestasi belajar siswa : Model Preblem Based Learig lebih efektif dari pada model pembelajara Ekspositori ditijau dari prestasi belajar siswa Taraf sigifikasi yag diguaka adalah. 58

28 . Jika uji homogeitas meyataka bahwa kelas eksperime da kelas kotrol memiliki variasi yag sama, maka statistik uji yag diguaka adalah sebagai berikut. t, s p x x dk, s p ( ) s ( ) s Keteraga: x = Rata-rata ilai posttest kelas eksperime x = Rata-rata ilai posttest kelas kotrol = Bayakya siswa kelas eksperime = Bayakya siswa kelas kotrol s = variasi ilai posttest kelas eksperime s = variasi ilai posttest kelas kotrol = variasi gabuga = derajat kebebasa. Jika uji homogeitas meyataka bahwa kelas eksperime da kelas kotrol memiliki variasi yag berbeda, maka statistik uji yag diguaka adalah sebagai berikut. 59

29 t x, s s x dk Keteraga: x = Rata-rata ilai posttest kelas eksperime x = Rata-rata ilai posttest kelas kotrol = Bayakya siswa kelas eksperime = Bayakya siswa kelas kotrol s = variasi ilai posttest kelas eksperime s = variasi ilai posttest kelas kotrol = derajat kebebasa Kriteria keputusaya adalah ditolak jika. Uji yag dilakuka pada hipotesis keeam adalah uji pihak kaa. Uji hipotesis pada peelitia ii dibatu dega megguaka software Miitab 6 dega uji Two-Samples T Test. Taraf sigifikasi yag diguaka adalah dega kriteria keputusa ditolak jika ilai p-value. 60

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur 0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia pegembaga (research ad developmet), yaitu suatu proses peelitia utuk megembagka suatu produk. Produk yag dikembagka dalam peelitia

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I 7 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Kotaagug Tahu Ajara 0-03 yag berjumlah 98 siswa yag tersebar dalam 3

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan. 9 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di MTs Muhammadiyah Natar Lampug Selata. Populasiya adalah seluruh siswa kelas VIII semester geap MTs Muhammadiyah Natar Tahu Pelajara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas I MIA SMA Negeri 5 Badar Lampug Tahu Pelajara 04-05 yag berjumlah 48 siswa. Siswa tersebut

Lebih terperinci

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan BAB III METODE PENELITAN. Tempat Da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo dega subject Peelitia adalah siswa kelas VIII. Pemiliha SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo. Adapu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMP Negeri 1 Seputih Agug. Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Seputih Agug sebayak 248 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif karea bertujua utuk megetahui kompetesi pedagogik mahasiswa setelah megikuti mata kuliah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi 5 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMPN 0 Badar Lampug, dega populasi seluruh siswa kelas VII. Bayak kelas VII disekolah tersebut ada 7 kelas, da setiap kelas memiliki

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Badar Lampug tahu pelajara 2009/2010 sebayak 279 orag yag terdistribusi dalam tujuh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di 4 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah siswa kelas VIII (delapa) semester gajil di SMP Xaverius 4 Badar Lampug tahu ajara 0/0 yag berjumlah siswa terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas BAB III METOE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia eksperime. Karea pada peelitia ii, haya megguaka kelas eksperime tapa adaya kelas cotrol. Peelitia ii megguaka pedekata kuatitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode kuatitatif dega eksperime semu (quasi eksperimet desig). Peelitia ii melibatka dua kelas, yaitu satu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia adalah suatu cara ilmiah utuk medapatka data dega tujua tertetu. Peelitia yag megagkat judul Efektivitas Tekik Permaia Pioy Heyo dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia dilaksaaka dari bula Agustus-September 03.Peelitia ii dilakuka di kelas X SMA Muhammadiyah Pekabaru semester gajil tahu ajara 03/04. B. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Berdasarka pertayaa peelitia yag peeliti ajuka maka jeis peelitia ii adalah peelitia diskriptif kuatitatif. Dalam hal ii peeliti aka mediskripsika kemampua relatig,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning 4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii digologka ke dalam peelitia eksperime. Eksperime yag dilakuka bermaksud megetahui Pegaruh Metode Discovery Learig terhadap Kemampua Pemecaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia pada peelitia ii adalah peelitia eksperime semu atau biasa disebut pre-eksperime. Karea pada peelitia ii, peeliti haya megguaka kelas eksperime

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga Peelitia 1. Pedekata Peelitia Peelitia ii megguaka pedekata kuatitatif karea data yag diguaka dalam peelitia ii berupa data agka sebagai alat meetuka suatu keteraga.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii termasuk peelitia pegembaga, yaitu pegembaga buku teks matematika. Model pegembaga yag diguaka adalah model 4-D (four D models) dari Thigaraja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia BAB III METODE PENELITIAN Peelitia ii termasuk peelitia pegembaga (Developmet Research) karea peeliti igi megembagka peragkat pembelajara sub pokok bahasa bilaga. Peragkat pembelajara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika. Meurut Arikuto (99 :

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMP Negeri 3 Bukit Kemuig Tahu Pelajara 0/0. Populasi peelitia ii adalah seluruh kelas VII yag terdiri dari 4 kelas yaitu VII-A,

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd Pertemua Ke- Komparasi berasal dari kata compariso (Eg) yag mempuyai arti perbadiga atau pembadiga. Tekik aalisis komparasi yaitu salah satu tekik aalisis kuatitatif yag diguaka utuk meguji hipotesis tetag

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia tidaka kelas yag dilaksaaka pada siswa kelas VIIIB SMP Muhammadiyah 1 Sidomulyo Kabupate Lampug Selata semester geap tahu pelajara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas kontrol.

BAB III METODE PENELITIAN. hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas kontrol. BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia pada peelitia ii adalah peelitia eksperime semu atau biasa disebut Quasi Eksperime. Karea pada peeletia ii, peeliti haya megguaka kelas eksperime

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki 18 III. METODE PENELITIAN A. Subyek da Tempat Peelitia Subjek peelitia adalah siswa kelas X2 SMA Budaya Badar Lampug Tahu Ajara 2010-2011 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 19 siswa lakilaki da

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Peelitia da Waktu Peelitia Sehubuga dega peelitia ii, lokasi yag dijadika tempat peelitia yaitu PT. Siar Gorotalo Berlia Motor, Jl. H. B Yassi o 8 Kota Gorotalo.

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika, meurut Arikuto (998:73)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah peelitia korelasi, yaitu suatu metode yag secara sistematis meggambarka tetag hubuga pola asuh orag tua dega kosep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12 7 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Badar Lampug Semester Geap Tahu Pelajara 0/0, yag terdiri dari 9 kelas. Dalam peelitia

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 8 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode ex post facto. Ada dua variabel dalam proses peelitia ii yaitu variabel bebas (variabel ) adalah

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 89 BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Dalam upaya mearik kesimpula da megambil keputusa, diperluka asumsi-asumsi da perkiraa-perkiraa. Secara umum hipotesis statistik merupaka peryataa megeai distribusi probabilitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar III. METODE PENELITIAN A. Subjek da Tempat Peelitia Subjek dari peelitia adalah siswa kelas.b SMA Muhammadiyah 2 Badar Lampug Tahu Ajara 2011-2012 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 15 siswa laki-laki

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua BAB IV METODE PENELITlAN 4.1 Racaga Peelitia Racaga atau desai dalam peelitia ii adalah aalisis komparasi, dua mea depede (paired sample) yaitu utuk meguji perbedaa mea atara 2 kelompok data. 4.2 Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Dalam melakuka peelitia, terlebih dahulu meetuka desai peelitia yag aka diguaka sehigga aka mempermudah proses peelitia tersebut. Desai peelitia yag diguaka

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Subyek dalam peelitia ii adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Badar Lampug, semester gajil Tahu Pelajara 2009-2010, yag berjumlah 19 orag terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. III. METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Subjek peelitia ii adalah siswa kelas VIIB semester gajil SMP Negeri 22 Badar Lampug Tahu Pelajara 2009-2010 dega jumlah siswa 32 orag terdiri dari 12 siswa laki-laki

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi, 7 III. METODE PENELITIAN 3.1 Idetifikasi Masalah Variabel yag diguaka dalam peelitia ii adalah variabel X da variabel Y. Variabel X merupaka variabel bebas adalah kepemimpia da motivasi, variabel Y merupaka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau biasa disebut Quasi Eksperimen. Karena pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. atau biasa disebut Quasi Eksperimen. Karena pada penelitian ini, peneliti 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia pada peelitia ii adalah peelitia eksperime semu atau biasa disebut Quasi Eksperime. Karea pada peelitia ii, peeliti haya megguaka kelas eksperime

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode peelitia Peelitia merupaka suatu kegiata pegumpula, pegolaha, peyajia da aalisis data yag dilakuka secara sistematis da efisie utuk memecahka suatu masalah. Peelitia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Dalam peelitia ii peeliti megguaka jeis Peelitia Tidaka Kelas (Classroom Actio Research) dega megguaka metode Diskriptif Kuatitatif. Peelitia Tidaka Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian yang disajikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian yang disajikan 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii tergolog peelitia deskriptif kuatitatif. Peelitia deskriptif kuatitatif bertujua utuk mejelaska hasil peelitia yag disajika dalam betuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngemplak.Sekolah ini beralamatkan di jalan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngemplak.Sekolah ini beralamatkan di jalan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di SMA Negeri 1 Ngemplak.Sekolah ii beralamatka di ala Embarkasi Hai Doohuda, kecamata Ngemplak, Kabupate Boyolali, Provisi Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode peelitia diartika sebagai cara ilmiah utuk medapatka data dega tujua da keguaa tertetu. Cara ilmiah berarti kegiata peelitia itu didasarka pada ciri-ciri keilmua,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia dilaksaaka di SMAN Siak Hulu pada kelas I IPA semester gajil. Utuk pegampila data dilakuka pada bula Juli tahu 03, tahu ajara 03/04. B. Objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii termasuk jeis peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif. Hal ii disebabka peelitia ii megguaka data kuatitatif da dideskripsika utuk meghasilka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujua Peelitia Peelitia ii bertujua utuk megetahui apakah terdapat perbedaa hasil belajar atara pegguaa model pembelajara Jigsaw dega pegguaa model pembelajara Picture ad Picture

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar, 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kelas I MIA MA Negeri Kampar, pada bula April-Mei 05 semester geap Tahu Ajara 04/05 B. ubjek da Objek Peelitia ubjek dalam

Lebih terperinci

Efektivitas Model Pengajaran Langsung Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen Dende. Rubianus. Abstrak

Efektivitas Model Pengajaran Langsung Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen Dende. Rubianus. Abstrak Efektivitas Model Pegajara Lagsug Dalam Pembelajara Matematika Pada iswa Kelas VIII MP Kriste Dede Rubiaus Abstrak Model pegajara lagsug merupaka suatu pedekata megajar yag dapat membatu siswa mempelajari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay A III METODOLOGI PENELITIAN Peelitia ii adalah peelitia eksperime yag dilakuka terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperime da kotrol. Dimaa kelas eksperime aka medapat perlakua dega megguaka model pembelajara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis peelitia Peelitia ii merupaka jeis peelitia eksperime. Karea adaya pemberia perlakua pada sampel (siswa yag memiliki self efficacy redah da sagat redah) yaitu berupa layaa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kelas X MA N 0 Pekabaru, semester tahu ajara 03/04. Waktu pegambila data dilaksaaka pada bula eptember 03. B. Objek da

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Meurut Sukardi, (003:7) Metodologi peelitia adalah cara yag dilakuka secara sistematis megikuti atura-atura, direcaaka oleh para peeliti utuk memecahka permasalaha

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian BAB II METODOLOGI PEELITIA 2.1. Betuk Peelitia Betuk peelitia dapat megacu pada peelitia kuatitatif atau kualitatif. Keragka acua dalam peelitia ii adalah metode peelitia kuatitatif yag aka megguaka baik

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Metodelogi adalah sekumpulan prosedur yang terdokumentasi. dalam penelitian. Soekidjo Notoatmodjo, (2002:29)

III. METODELOGI PENELITIAN. Metodelogi adalah sekumpulan prosedur yang terdokumentasi. dalam penelitian. Soekidjo Notoatmodjo, (2002:29) III. METODELOGI PENELITIAN A. Metodelogi Peelitia Metodelogi adalah sekumpula prosedur yag terdokumetasi medefiisika siklus pemecaha masalah atau pegembagaya da meetuka bagaimaa sistem aka dibagu metodelogi

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 19 3 METODE PENELITIAN 3.1 Keragka Pemikira Secara rigkas, peelitia ii dilakuka dega tiga tahap aalisis. Aalisis pertama adalah megaalisis proses keputusa yag dilakuka kosume dega megguaka aalisis deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi peelitia berasal dari kata metode yag artiya cara yag tepat utuk melakuka sesuatu, da logos yag artiya ilmu atau pegetahua. Jadi metodologi artiya cara melakuka sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka jeis peelitia deskriptif-kuatitatif, karea melalui peelitia ii dapat dideskripsika fakta-fakta yag berupa kemampua siswa kelas VIII SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jeis da Desai Peelitia Jeis peelitia ii adalah kuasi eskperime (Quasi-Experimetal Research). Kuasi eksperime merupaka sebuah eksperime semu dalam sebuah peelitia kerea melibatka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk A III MEODOLOGI PENELIIAN 3.1 Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu pedekata yag diguaka utuk mecari jawaba atau meggambarka permasalaha yag aka dibahas. Metode peelitia juga dapat dikataka sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Metode 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka jeis peelitia pegembaga. Metode peelitia da pegembaga atau dalam bahasa Iggrisya Research ad Developmet adalah metode peelitia yag diguaka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Peyajia Data Hasil Peelitia Peelitia ii dilaksaaka pada taggal 31 Jauari 2017 sampai dega 17 Pebruari 2017 dega jumlah pertemua sebayak 5 kali pertemua. Peelitia ii dilaksaaka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab BAB III METODE PENELITIAN Metode peelitia merupaka suatu cara atau prosedur utuk megetahui da medapatka data dega tujua tertetu yag megguaka teori da kosep yag bersifat empiris, rasioal da sistematis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Peelitia ii megguaka metode peelitia Korelasioal. Peelitia korelasioaal yaitu suatu metode yag meggambarka secara sistematis da obyektif tetag hubuga atara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jeis da Sumber Data Jeis peelitia yag aka diguaka oleh peeliti adalah jeis peelitia Deskriptif. Dimaa jeis peelitia deskriptif adalah metode yag diguaka utuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Subjek Peelitia Subjek yag diteliti adalah siswa kelas VII B SMP egeri 2 Mrebet Kabupate Purbaligga, Jawa Tegah tahu pelajara 2011/2012, dega jumlah 31 aak. B. Settig Peelitia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desai Peelitia Peelitia ii megguaka desai Eksperimet dega pedekata pre test post test with cotrol group. Peelitia ii berupaya utuk megugkapka hubuga sebab-akibat dega cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujua Peelitia Tujua yag igi dicapai dalam peelitia ii adalah:. Utuk megetahui perbedaa hasil belajar atara model pembelajara tutor sebaya dalam kelompok kecil dega model pembelajara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Metodologi megadug maka yag lebih luas meyagkut prosedur da cara melakuka verifikasi data yag diperluka utuk memecahka atau mejawab masalah peelitia, termasuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Meurut Kucoro (003:3): Peelitia ilmiah merupaka usaha utuk megugkapka feomea alami fisik secara sistematik, empirik da rasioal. Sistematik artiya proses yag

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Permasalaha Matematika merupaka Quee ad servat of sciece (ratu da pelaya ilmu pegetahua). Matematika dikataka sebagai ratu karea pada perkembagaya tidak tergatug pada

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peelitia Dalam suatu peelitia diperluka metode utuk memecahka masalah yag igi diteliti. Metode peelitia memberika gambara kepada peeliti tetag lagkah-lagkah bagaimaa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan dengan jenis studi korelasional. Pendekatan yang dilakukan dalam. penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan dengan jenis studi korelasional. Pendekatan yang dilakukan dalam. penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode da Desai Peelitia 1. Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode deskriptif, dega dega jeis studi korelasioal. Pedekata yag dilakuka dalam

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodelogi Peelitia Keberhasila dalam suatu peelitia sagat ditetuka oleh ketepata pegguaa metode peelitia. Oleh karea itu, metode yag aka diguaka haruslah sesuai dega data

Lebih terperinci

ABSTRAK. Irvan Hadi Purnomo Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY

ABSTRAK. Irvan Hadi Purnomo Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DEMONTRAI TERHADAP MINAT DAN PRETAI BELAJAR IWA PADA KOMPETENI ITEM LITRIK OTOMOTIF KELA XI PADA JURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI MK PIRI YOGYAKARTA Irva Hadi Puromo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia yag diguaka adalah peelitia ex-post facto dega pedekata kuatitatif. Peelitia ii merupaka peelitia ex-post facto disebabka peelitia ii berhubuga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia yag dilakuka dalam peelitia ii adalah peelitia korelasioal. Peelitia korelasioal pada peelitia ii bertujua utuk megetahui adaya hubuga atara bakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi da objek peelitia Lokasi peelitia dalam skripsi ii adalah area Kecamata Pademaga, alasa dalam pemiliha lokasi ii karea peulis bertempat tiggal di lokasi tersebut sehigga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode korelasioal, yaitu Peelitia korelasi bertujua utuk meemuka ada atau tidakya hubuga atara dua variabel atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOG1 PENELIT1AN. penelitian sangat tergantung pada metode yang digunakan. Tujuan penelitian ini

BAB III METODOLOG1 PENELIT1AN. penelitian sangat tergantung pada metode yang digunakan. Tujuan penelitian ini 35 BAB III METODOLOG PENELITAN A. Metode da Desai Peelitia Data yag diperoleh diharapka sesuai dega tujua, pokok masalah peelitia sagat tergatug pada metode yag diguaka. Tujua peelitia ii adalah utuk megetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kawasa huta magrove, yag berada pada muara sugai Opak di Dusu Baros, Kecamata Kretek, Kabupate Batul. Populasi dalam peelitia ii adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah. BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak: PENGUJIAN HIPOTESIS A. Lagkah-lagkah pegujia hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaa megeai sesuatu. Jika hipotesis tersebut tetag ilai-ilai parameter maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran yang berupa RPP, buku siswa, dan LKS.

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran yang berupa RPP, buku siswa, dan LKS. 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii termasuk peelitia pegembaga karea tujuaya megembagka model pembelajara kooperatif tipe Jigsaw dega metode soroga da team teachig pada pokok bahasa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Aalisis Regresi Istilah regresi pertama kali diperkealka oleh seorag ahli yag berama Facis Galto pada tahu 1886. Meurut Galto, aalisis regresi berkeaa dega studi ketergatuga dari suatu

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI PENELITIAN BAB V METODOLOGI PEELITIA 5.1 Racaga Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia kualitatif dega metode wawacara medalam (i depth iterview) utuk memperoleh gambara ketidaklegkapa pegisia berkas rekam medis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia 1. Tempat Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMPISLAM ALHADI SUKOHARJO kelas VIII semester geap Tahu Pelaara 015/016.. Waktu Peelitia Peelitia ii

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat 38 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia 3.1.1 Lokasi Peelitia BAB III METODE PENELITIAN Lokasi peelitia ii dilakuka di Puskesmas Limba B terutama masyarakat yag berada di keluraha limba B Kecamata Kota Selata

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang 54 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka strategi umum yag diaut dalam pegumpula data da aalisis data yag diperluka, gua mejawab persoala yag dihadapi. Metode merupaka

Lebih terperinci

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai PENGUJIAN HIPOTESIS Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai ilai-ilai parameter populasi,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. disengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 2006:3). Dengan cara ini peneliti sengaja

METODOLOGI PENELITIAN. disengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 2006:3). Dengan cara ini peneliti sengaja III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode eksperime. Eksperime adalah cara utuk mecari hubuga sebab akibat atara dua faktor yag disegaja

Lebih terperinci

A. Pengertian Hipotesis

A. Pengertian Hipotesis PENGUJIAN HIPOTESIS A. Pegertia Hipotesis Hipotesis statistik adalah suatu peryataa atau dugaa megeai satu atau lebih populasi Ada macam hipotesis:. Hipotesis ol (H 0 ), adalah suatu hipotesis dega harapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. TUJUAN PENELITIAN erdasarka rumusa masalah di atas maka secara operasioal tujua peelitia ii adalah utuk megetahui efektivitas pemberia tugas da resitasi terhadap hasil matematika

Lebih terperinci

IIL. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode

IIL. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode 9 IIL. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah eksperime. Metode eksperime bertujua utuk megetahui adaya pegaruh akibat dari suatu perlakua atau treatmet. Meurut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Metode peelitia adalah cara mecari kebeara da asas-asas gejala alam masyarakat atau kemausiaa berdasarka disipli ilmu yag bersagkuta. (Kamus Besar Bahasa

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia harus disesuaika dega masalah da tujua peelitia, hal ii dilakuka utuk kepetiga peroleha da aalisis data. Megeai pegertia metode peelitia,

Lebih terperinci