PENGGUNAAN GAMBAR DALAM PENYAJIAN SOAL CERITA MATEMATIKA DI KELAS I MIN GUNUNG PANGILUN PADANG. Oleh: Nuryasni MTsN Model Padang

Transkripsi

1 PEDAGOGI Jural Ilmiah Ilmu Pedidika Volume XIII No. April 03 PENGGUNAAN GAMBAR DALAM PENYAJIAN OAL CERITA MATEMATIKA DI KELA I MIN GUNUNG PANGILUN PADANG Oleh: Nuryasi MTsN Model Padag Abstract Peelitia ii bertujua utuk megetahui apakah hasil belajar matematika siswa yag diajar dega megguaka gambar dalam peyajia soal cerita matematika lebih tiggi dari pada yag diajar secara biasa. Peelitia ii dilakuka di MIN Guug Padag pada tahu pelajara 007/008 pada semester satu, dega megguaka desai treatme by block. Kelompok siswa yag terpilih dalam peelitia ii satu kelas eksperime da kelas kotrol. Data dikumpulka dega memberika tes akhir pada kedua kelompok. Hasil aalisis data meujukka bahwa: pertama, hasil belajar matematika siswa melalui peyajia soal cerita dega megguaka gambar lebih tiggi dari pada yag diajar secara biasa. Kedua, hasil belajar matematika siswa yag kemampua awal tiggi diajar melalui peyajia soal cerita dega megguaka gambar lebih tiggi dari pada yag diajar secara biasa. Ketiga, hasil belajar matematika siswa yag kemampua awal redah diajar melalui peyajia soal cerita dega megguaka gambar lebih tiggi dari pada yag diajar secara biasa. Keempat, tidak terdapat iteraksi atara metode pembelajara da tigkat kemampua awal siswa dalam mempegaruhi hasil belajar matematika siswa. Dapat disimpulka bahwa peigkata kemampua matematikaa siswa yag pembelajaraya melalui peyajia soal cerita dega megguaka gambar lebih tiggi dari pada peigkata kemampua matematika siswa yag pembelajaraya dilakuka secara biasa. Kata Kuci: Gambar, oal cerita, Matematika PENDAHULUAN Matematika adalah salah satu mata pelajara yag diaggap sulit oleh siswa. Alek Maryuis (003), meyataka beberapa faktor peyebab megapa matematika diaggap sulit oleh siswa adalah didomiasi lambag-lambag, berhirarki, sajia isi pegajara matematika dalam buku teks umumya meampilka kesimpula deduktif yag ditemuka ahliya. Kesulita siswa lebih bayak ditemui jika soal matematika disajika dalam betuk cerita, karea pemecaha soal cerita tidak haya meyagkut aspek komputasi atau sekedar memasukka algoritmis saja, tetapi juga meutut kemampua memberika maka terhadap kosep da aspek matematika. iswa diharapka mampu megubah iformasi ligkuga yag terdapat dalam soal cerita mejadi betuk model matematika, sehigga diperoleh hasil seperti yag diharapka. Harahap, dkk (979) meyataka bahwa hasil belajar adalah peilaia pedidika tetag perkembaga da kemajua siswa yag berkeaa dega peguasaa terhadap pelajara yag disajika kepada mereka. udiyato yag dikutip Waluyo (987) megemukaka bahwa ha sil belajar adalah peguasaa yag dicapai siswa dalam ragka megikuti program belajar megajar sesuai dega tujua yag telah ditetapka. edagka udjaa (990) megataka bahwa hasil belajar adalah kemampua yag dimiliki siswa setelah siswa meerima pegalama belajarya. Gambar dapat membatu guru dalam mecapai tujua istruksioal yag telah dirumuska, karea gambar termasuk media yag mudah da murah serta besar artiya utuk mempertiggi ilai pembelajara. Dega megguaka gambar siswa mudah memahami, serta lebih korit dalam igataya apa yag 5 PEDAGOGI Jural Ilmiah Ilmu Pedidika Diterbitka Olie Fakultas Ilmu Pedidika Uiversitas Negeri Padag

2 PEDAGOGI Jural Ilmiah Ilmu Pedidika Volume XIII No. April 03 disajika oleh guru. Meurut Ahmad Rohai dalam Muliyardi. dkk (997) mafaat gambar dalam proses istruksioal adalah peyampaia da pejelasa megeai iformasi, pesa, ide da sebagaiya dega tapa bayak megguaka bahasa-bahasa verbal, tetapi dapat lebih memberi kesa. Ada beberapa karakteristik gambar yag diguaka oleh Akbar utawidjaja et al (99) yaitu : ) agat mearik miat siswa, karea semua siswa melihat, memahami da megamati gambar, ) Gambar meguragi kerumita kosep, 3) Tekik ii dapat diguaka secara luas, 4) Dalam pemiliha suatu gambar harus hati-hati sesuai dega kosep yag diajarka. iswa ekolah Dasar/MIN pada umumya belum matag utuk meerima secara lagsug kosep abstrak tersebut. Oleh sebab itu guru perlu megupayaka cara-cara megajarka kosep abstrak tersebut agar mudah dipahami oleh siswa. alah satu caraya pertama-tam memberika suatu gambar kokret kepada siswa bagi suatu ide matematika, kemudia bahasaa verbal yag diperluka utuk mejelaska model itu da baru kemudia bahasa lambag utuk megugkapka ide itu dalam betuk tertulis. Pada dasarya kelemaha sebagia siswa ekolah Dasar/MIN dalam pemecaha soal cerita itu disebabka oleh ketidakmampua siswa dalam memahami persoala yag diberika. Maka merupaka taggugjawab guru utuk membimbig siswa supaya dapat memahami soal-soal cerita. Bertolak dari masalah di atas, perlu diadaka peelitia tetag pegguaa gambar dalam peyajia soal cerita matematika di kelas I mi guug pagilku padag. Peelitia ii bertujua utuk megetahui: ) Perbedaa atara hasil belajar matematika siswa yag diajar megguaka gambar dega cara biasa dalam meyelesaika soal cerita, ) Perbedaa atara hasil belajar matematika siswa yag memiliki kemampua awal tiggi i yag diajar dega megguaka gambar da cara biasa dalam meyelesaika soal cerita, 3) Perbedaa atara hasil belajar matematika siswa yag memiliki kemampua awal redah yag diajar dega megguaka gambar da cara biasa dalam meyelesaika soal cerita, 4) Iteraksi atara pegguaa gambar da kemampua awal terhadap hasil belajar matematika siswa dalam meyelesaika soal cerita. METODOLOGI PENELITIAN Metode peelitia yag dipilih bersifat eksperime semu ( quasi eperimet). Perlakua dilaksaaka pada satu kelas dega megguaka gambar da satu kelas sebagai kotrolya secara biasa. Tabel. Racaga peelitia yag diguaka Pembelajara Kemampua Awal Tiggi (A Redah (A Megguaka Gambar (B ) Cara Biasa (B ) A ) (A B ) (A B ) A ) (A B ) (A B ) A B A B A B A B : Data hasil belajar siswa yag kemampua awal tiggi dega megguaka gambar. : Data hasil belajar siswa yag kemampua awal tiggi secara biasa. : Data hasil belajar siswa yag kemampua awal redah dega megguaka gambar. : Data hasil belajar siswa yag kemampua awal redah secara biasa. Populasi peelitia ii adalah seluruh siswa kelas I MIN Guug Pagilu Padag Tahu Pelajara 007/008 yag terdiri dari empat kelas. Tekik pegambila sampel yag diguaka adalah radom samplig di maaa populasi diacak (kelas). ampel dalam peelitia ii terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok eksperime da kelompok kotrol. Jeis istrume yag diguaka adalah tes kemampua awal da tes akhir hasil belajar. Tekik pegumpula data yag diguaka dalam peelitia ii adalah pemberia tes. Data diaalisis melalui uji ormalitas, uji homogeitas variasi, uji kesamaa rata-rata, uji hipotesis. 6 PEDAGOGI Jural Ilmiah Ilmu Pedidika Diterbitka Olie Fakultas Ilmu Pedidika Uiversitas Negeri Padag

3 PEDAGOGI Jural Ilmiah Ilmu Pedidika Volume XIII No. April 03 HAIL PENELITIAN Hasil Aalisis Tes Kemampua Awal iswa Hasil aalisis dari kemampua awal yag dilakuka dapat dideskripsika pada Tabel. Tabel. Deskripsi Data Hasil Kemampua Awal Eksperime Kotrol N Mea ( ) tad. Deviasi () Varia ( ) Maksimum Miimum 40 68,850 3,70 87, ,838,737 37, Tabel 3. Uji igifika Kemampua Awal iswa Variabel Mea df t hitug t table igifika ksperime Tidak 3,0 75,03,67 Kotrol igifika Tes Hasil Belajar Berikut ii disajika data hasil pegukura tes hasil belajar matematika dega pembelajara melalui peyajia soal cerita matematika megguaka gambar (kelas eksperime) da cara biasa (kelas kotrol). N ,050 80,08 Tabel 4. Aalisis Tes Hasil Belajar Eksperime Kotrol Jumlah 9,954 0,87 99,074 8,88 Tabel 5. Hasil Perhituga Data Tes Hasil Belajar Berdasarka Pegguaa aa Gambar da Tigkat Kemampua Awal Kelas Kemampual Awal Eksperime Kotrol Jumlah Matematika (B ) (B ) 0 Tiggi (A ) 94,909 89,000 4,57 6,864 0,89 47, Redah (A ) ,364,707 37, ,600 8,488 7,044 7 PEDAGOGI Jural Ilmiah Ilmu Pedidika Diterbitka Olie Fakultas Ilmu Pedidika Uiversitas Negeri Padag

4 PEDAGOGI Jural Ilmiah Ilmu Pedidika Volume XIII No. April 03 Aalisis Data Tabel 6. Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Nilai (L) L hitug L tabel B 0,0880 0,40 B 0,6 0,457 Keteraga: B Megguaka Gambar B ecara Biasa Tabel 7. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Kelompok Pembelajara dega Kemampua Awa Tiggi Nilai (L) L hitug L tabel Keteraga: A B 0,37 0,490 A B 0,46 0,580 A B Megguaka Gambar dega Kemampua Awal Tiggi A B ecara Biasa dega Kemampua Awal Tiggi Tabel 8. Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Kelompok Pembelajara dega Kemampua Awal Redah Nilai (L) L hitug L tabel Keteraga: A B 0,0847 0,490 A B 0,748 0,580 A B Megguaka Gambar dega Kemampua Awal Redah A B ecara Biasa dega Kemampua Awal Redah Tabel 9. Variasi Kelompok Data Berdasarka Pembelajara Pembelajara B B Jumlah Keteraga: B Megguaka a Gambar B ecara Biasaa N ,074 8,88 Uji variasi dilakuka dega membadigka variasi terbesar dega variasi terkecil dari kedua kelompok data. F hitug 8,88,93 93, sedagka F tabel dega taraf yata 0,05 da derajat 99,074 kebebasa (dk) (39;36) diperoleh F tabel,730. Ii berarti F hitug lebih kecil dari F tabel, sehigga dapat disimpulka bahwa kedua kelompok data homoge. 8 PEDAGOGI Jural Ilmiah Ilmu Pedidika Diterbitka Olie Fakultas Ilmu Pedidika Uiversitas Negeri Padag

5 PEDAGOGI Jural Ilmiah Ilmu Pedidika Volume XIII No. April 03 Tabel 0. Variasi Kelompok Data Berdasarka Kemampua Kelas A B A B Jumlah Keteraga: A B Me A B eca 0, , Awal Tiggi gguaka Gambar dega Kemampua Awal Tiggi ara Biasa dega Kemampua Awal Tiggi 47, Diperoleh F hitug, 55 sedagka F tabel dega taraf yata 0,05 da 0,89 derajat kebebasa (dk) (0;9) diperoleh F tabel 3,37. Ii berarti F hitug lebih kecil dari F tabel, sehigga dapat disimpulka bahwa kedua kelompok data homoge. Tabel. Variasi Kelompok Data Berdasarka Kemampua Awal Redah Kelas A B A B Jumlah Keteraga: 0 37,055 7,044 A B Megguaka Gambar dega Kemampua Awal Redah A B ecara Biasa dega Kemampua Awal Redah 37,055 Diperoleh F hitug 0, 56 7,044 sedagka F tabel dega taraf yata 0,05 da derajat kebebasa (dk) (0;9) diperoleh F tabel 3,37. Ii berarti F hitug lebih kecil dari F tabel, sehigga dapat disimpulka bahwa kedua kelompok data homoge. Pegujia Hipotesis Dalam peelitia ii, hipotesis pertama sampai ketiga diuji dega megguaka uji t, sedagka hipotesis keempat diuji dega megguaka ANAVA. ecara legkap pegujia hipotesis dijabarka dibawah ii: Hipotesis Tabel. Data-data Kelompok Pembelajara utuk Uji t Kelompok Eksperime Kotrol (X ) (X ) N 40 86,050 99, ,08 8,88 Uji t dega rumus : , , , ,757 08, PEDAGOGI Jural Ilmiah Ilmu Pedidika Diterbitka Olie Fakultas Ilmu Pedidika Uiversitas Negeri Padag

6 PEDAGOGI Jural Ilmiah Ilmu Pedidika Volume XIII No. April 03 t 08,49 0,404 86,050 80,08 0, Harga t hitug dibadigka dega t tabel pada tigkat kepercayaa α 0,05 dega dk ( + - ) (40+37-) 75, meghasilka ilai t tabel,67. Karea t hitug (,55) > t tabel (,67) maka H 0 yag megataka tidak ada perbedaa rata-rata kelas eksperime da kotrol ditolak. Jadi H diterima bahwa rata-rata kelas eksperime lebih tiggi dari rata-rata kelas kotrol. Dari perhituga hipotesis, dapat disimpulka bahwa hasil belajar matematika siswa yag diajar melalui peyajia soal cerita megguaka gambar lebih tiggi dari pada yag diajarka secara biasa. 5,969,373,55 Hipotesis Tabel 3. Data-data Kelompok Pembelajara dega Kemampua Awal Tiggi Kelompok Eksperime Kotrol (X ) (X ) N 94,909 0, ,000 47, Uji t dega rumus : 0, , ,909 44,000 33,3 9 33,3 5,77 t 94,909 89,000 5,909,5 5,77 0,343 Harga t hitug dibadigka dega t tabel pada tigkat kepercayaa α 0,05 dega dk ( + - ) (+0-) 9, meghasilka ilai t tabel,73. Karea t hitug (,343) > t tabel (,73) maka H 0 yag megataka tidak ada perbedaa rata-rata kelas eksperime kelompok tiggi da kotrol kelompok tiggi ditolak. Jadi H diterima bahwa rata-rata kelas eksperime kelompok tiggi lebih tiggi dari rata-rata kelas kotrol kelompok tiggi. 30 PEDAGOGI Jural Ilmiah Ilmu Pedidika Diterbitka Olie Fakultas Ilmu Pedidika Uiversitas Negeri Padag

7 PEDAGOGI Jural Ilmiah Ilmu Pedidika Volume XIII No. April 03 Dari perhituga hipotesis, dapat disimpulka bahwa hasil belajar matematika siswa yag memiliki kemampua awal tiggi yag diajar melalui peyajia soal cerita megguaka gambar lebih tiggi dari pada hasil belajar siswa yag diajar secara biasa. Hipotesis 3 Tabel 4. Data-data Kelompok Pembelajara dega Kemampua Awal Redah Kelompok Eksperime Kotrol (X ) (X ) N 80,364 37, ,600 7,044 t 37, , , ,400 06, ,60 0,308 0,308 80,364 0,764 4,504,6 Harga t hitug dibadigka dega t tabel pada tigkat kepercayaa α 0,05 dega dk ( + - ) (+0-) 9, meghasilka ilai t tabel,73. Karea t hitug (,6) > t tabel (,73) maka H 0 yag megataka tidak ada perbedaa rata-rata kelas eksperime kelompok redah da kotrol kelompok redah ditolak. Jadi H diterima bahwa rata-rata kelas eksperime kelompok redah lebih tiggi dari rata-rata kelas kotrol kelompok redah. Dari perhituga hipotesis 3, dapat disimpulka bahwa hasil belajar matematika siswa yag memiliki kemampua awal redah yag diajar melalui peyajia soal cerita matematika lebih tiggi dari pada hasil belajar matematika siswa yag diajar secara biasa. Hipotesis 4 (Aalisis Varias/ANAVA) Aalisis varias diguaka utuk megetahui iteraksi atara pembelajara dega kemampua awal matematika siswa dalam mempegaruhi hasil belajar matematikaya. Taraf sigifikasi yag ditetapka adalah 0,05. Perhituga ANAVA secara legkap terdapat pada lampira da hasil perhituga ANAVA ditujukka pada tabel berikut. Tabel 5. Rekapitulasi Hasil ANAVA 3 PEDAGOGI Jural Ilmiah Ilmu Pedidika Diterbitka Olie Fakultas Ilmu Pedidika Uiversitas Negeri Padag

8 PEDAGOGI Jural Ilmiah Ilmu Pedidika Volume XIII No. April 03 umber Varia dk Efek Utama A Efek Utama B Iteraksi AB Galat 38 Jumlah 4 M F F tabel 354, ,667 45,05 4,0 87,995 87,995,7 4,0 89,770 89,770,86 4,0 65,855 69,786 Keteraga H 0 terima Dari hasil uji ANAVA diperoleh F hitug sebesar,86. Utuk F ( 0,05) ( ;44) diperoleh 4,0. Karea F hitug,86 < F tabel 4,0, maka efek utama iteraksi faktor kemampua awal dega perlakua pembelajara tidak sigifika. Dari perhituga di atas dapat disimpulka bahwa tidak terdapat iteraksi atara perlakua pembelajara dega kemampua awal siswa. PEMBAHAAN etelah diketahui bahwa kedua kelompok sampel memiliki kemampua awal yag sama, selajutya peeliti melaksaaka aaka proses pembelajara. Ada dua perlakua yag diguaka dalam proses pembelajara yaitu pegguaa gambar dalam peyajia soal cerita matematika pada kelas eksperime da secara a biasa pada kelas kotrol. Pada akhir pembelajara seluruh siswa diberi tes akhir dega tujua utuk megetahui kemampua siswa setelah proses pembelajara berlagsug. Berdasarka hasil aalisis data yag diperoleh melalui pegujia hipotesis, terlihat hipotesis,, da 3 yag diajuka a H 0 ya ditolak. Ii berarti H diterima. edagka hipotesis 4 terjadi sebalikya yaitu H 0 diterima pada taraf yata 0,05, berarti H yag ditolak. Peyebab diterima atau ditolakya H dapat dijelaska sebagai berikut: Pada pegujia hipotesis pertama bahwa hasil belajar matematika siswa yag diajar dega megguaka gambar dalam peyajia soal cerita matematika lebih tiggi dari pada yag diajar secara biasa. Hal ii disebabka melalui pembelajara dega megguaka gambar pada peyajia soal cerita dapat membuat mbuat siswa cepat megerti da memahami materi yag diajarka guruya, sebalikya dega cara biasa siswa megalami kesulita dalam memakai makai soal cerita yag ditampilka guru, sehigga kesulita dalam mejawabya. Pegujia hipotesis kedua bahwa hasil belajar matematika siswa yag kemampua awal tiggi yag diajar dega megguaka gambar melalui peyajia soal cerita matematika lebih tiggi dari pada yag diajar secara biasa. Hal ii disebab, siswa yag memiliki kemampua awal tiggi aka lebih medorog bagi peigkata hasil belajar matematika. Peigkata hasil belajar ii aka lebih yata dega diterapkaya pembelajara melalui soal cerita matematika dega megguaka gambar iswa yag mempuyai kemampua awal tiggi dapat dega mudah memahami soal cerita matematika dega kemampua yag telah dimiliki. Dalam kosep pegguaa gambar, siswa dibatu utuk memahami soal cerita khususya yag bersifat abstrak agar mudah memakaiya sehigga siswa dapat dega mudah memecahka atau mejawab soal tersebut. Pegujia hipotesis ketiga bahwa hasil belajar matematika siswa yag kemampua awal redah yag diajar dega megguaka gambar melalui peyajia soal cerita lebih tiggi dari pada yag diajar secara biasa. Pada peelitia ii siswa yag memiliki kemampua awal redah pada umumya merasa kesulita utuk memahami da memakai soal cerita matematika, karea soal cerita yag bersifat abstrak terkadag sulit dipahami. Kodisi ii aka lebih parah bagi siswa yag memiliki kemampua awal redah dega pembelajara secara biasa aka sagat kesulita dalam memahami soal cerita matematika, sehigga pegguaa gambar aka sagat membatu siswa dalam belajar. Pegujia hipotesis keempat tidak terdapat iteraksi. Iteraksi merupaka adaya efek perlakua atau adaya kerjasama dua variabel bebas atau lebih yag mempegaruhi satu variabel. Artiya perbedaa hasil belajar matematika yag diajar dega pembelajara megguaka gambar da secara biasa dalam peyajia soal cerita matematika tidak mempuyai beda yag sigifika secara perhituga statistika atara siswa yag memiliki kemampua awal tiggi da redah. Hal ii meujukka bahwa faktor kemampua awal tidak tergatug pada perlakua pembelajara atau 3 PEDAGOGI Jural Ilmiah Ilmu Pedidika Diterbitka Olie Fakultas Ilmu Pedidika Uiversitas Negeri Padag

9 PEDAGOGI Jural Ilmiah Ilmu Pedidika Volume XIII No. April 03 sebalikya dalam mempegaruhi hasil belajar dalam peyajia soal cerita matematika lebih tiggi matematika siswa. dari pada yag diajar secara biasa, 4) tidak Pembelajara dega megguaka gambar melalui peyajia soal cerita matematika dapat meigkatka perhatia siswa terhadap pelajara. Hal ii disebabka, siswa dapat dega mudah memahami da memakai soal cerita matematika yag disajika melalui gambar. terdapat iteraksi atara perlakua pembelajara da kemampua awal dalam mempegaruhi hasil belajar matematika siswa. ara Berdasarka kesimpula diatas da temua yag diperoleh pada peelitia ii disaraka: ) Jadi dapat dikataka bahwa hasil belajar Guru yag megajar pada mata pelajara matematika siswa yag pembelajaraya matematika disaraka megguaka pembelajara megguaka gambar dalam soal cerita dega megguaka gambar utuk membatu matematika lebih tiggi dari pada hasil belajar matematika siswa yag pembelajaraya dega megguaka cara biasa. siswa memahami soal yag berbetuk abstrak, ) Guru yag melaksaaka pembelajara utuk memberika perhatia khusus kepada siswa yag Tigkat kemampua awal matematika siswa tigkat kemampua awalya redah melalui merupaka salah satu faktor peetu keberhasila peigkata pegguaa gambar dalam belajar. iswa yag memiliki tigkat kemampua pembelajaraya. awal yag tiggi cederug lebih cepat memahami materi yag dipelajari, begitu pula sebalikya. DAFTAR PUTAKA Namu dega megguaka betuk gambar ii diharapka siswa yag berkemampua awal redah Aleks Maryuis Upaya Peigkata Hasil mampu meigkatka hasil belajar mereka. Belajar Matematika iswa LTP Utuk meigkatka pemahama siswa, Megguaka trategi Pemetaa maka peyajia pembelajara dega Iformasi, Forum pedidika. megguaka gambar melalui peyajia soal cerita matematika dapat diguaka guru utuk membatu Akbar utawidjaja. 99. Pedidika Matematika siswa megetahui materi cerita yag berisi objek III. Jakarta, Idoesia: Departeme matematika yag abstrak, sehigga aka Pedidika da Kebudayaa Direktoral memberika kemudaha kepada siswa utuk dapat Pedidika Tiggi PLPTK. memahamiya terutama bagi siswa yag mempuyai kemampua lemah dalam membaca Herma Hudoyo. dkk 979. Pegembaga da siswa yag mempuyai kemampua awal yag Kurikulum Matematika da redah. Peyajia seperti ii diharapka dapat memudahka siswa megikuti proses pembelajara Pelaksaaaya di Depa Kelas. urabaya, Jawa Timur : Usahaa Nasioal. matematika sehigga berdampak positif terhadap hasil belajar mereka. Muliyardi;.Rusali Pegguaa Komik utuk Meyajika oal Cerita dalam IMPULAN DAN ARAN Pembelajara Matematika di Kelas I impula ekolah Dasar. (Tesis) urabaya: IKIP Berdasarka hasil peelitia dapat urabaya. disimpulka: ) hasil belajar matematika siswa yag diajar dega megguaka gambar dalam peyajia soal cerita matematika lebih tiggi dari pada yag diajar secara biasa, ) hasil belajar iggih atoso. 00. Megolah Data tatistik ecara Profesioal P Versi 0. Jakarta: PT Ele Media Komputido. matematika siswa yag memiliki kemampua awal tiggi yag diajar dega megguaka gambar udjaa, M da Rivai, A Media dalam peyajia soal cerita matematika lebih tiggi Pembelajara. Badug: iar Baru. dari pada yag diajar secara biasa, 3) hasil belajar matematika siswa yag memiliki kemampua awal redah yag diajar dega megguaka gambar udjaa. Tarsito Metode tatistika. Badug: PENINGKATAN PROE DAN HAIL BELAJAR IWA DALAM PEMBELAJARAN PK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARANKOOPERATIF PEDAGOGI Jural Ilmiah Ilmu Pedidika Diterbitka Olie Fakultas Ilmu Pedidika Uiversitas Negeri Padag 33