Kata Kunci: Pembelajaran kooperatif model think-pair-share, video animasi, motivasi, dan hasil belajar.

Transkripsi

1 1 Peerapa Pembelajara Kooperatif Model Thik-Pair-Share Dega Media Video Aimasi Utuk Meigkatka Motivasi Da Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 1 Pakusari Jember (Applicatio Of Cooperative Learig Model Thik-Pair-Share With Aimatio Video Media To mprove Motivatio Ad Results Studet Learig SMA Negeri 1 Pakusari Jember ) Ridi Chrisdia, Joko Waluyo, Sulifah Aprilya Hariai Jurusa Pedidika MPA, Fakultas Kegurua da lmu Pedidika, Uiversitas Jember (UNEJ) Jl. Kalimata 37, Jember chrisdia.redy@gmail.com Abstrak Tujua dari peelitia ii adalah utuk meigkatka motivasi da hasil belajar siswa dega megguaka pembelajara Kooperatif model Co-op Co-op berbasis lesso Study pada Mata Pelajara Biologi sub bahasa Sistem mu Pada Mausia kelas X PA 3 SMA Negeri 1 Pakusari Jember. Peelitia ii merupaka peelitia tidaka kelas secara kolaboratif dalam ragkaia kegiata thik-pair-share. Hasil yag didapatka dari peelitia ii adalah ada peigkata motivasi da hasil belajar siswa dega meerapka pembelajara Kooperatif model thik-pair-share dega media video aimasi. Kata Kuci: Pembelajara kooperatif model thik-pair-share, video aimasi, motivasi, da hasil belajar. Abstract The purpose of this research is toimprove studets' motivatio ad learig result usig the model of Cooperative Learig Thik-Pair-Share with aimatio video i biology topics System Huma mmue class X PA 3 SMA Negeri 1Pakusari Jember. This study is a collaborative actio research i a series of thik-pair-share. The results obtaied from this study there is a icrease i motivatio ad studet learig result by implemetig Cooperative Learig Model thik-pair-share with aimatio video. Key words : Cooperative Learig Model thik-pair-share, aimatio video, motivatio, learig result. Pedahulua Pedidika adalah proses iteraksi dimaa iteraksi ii terjadi atara guru da siswa, yag bertujua meigkatka perkembaga metal sehigga mejadimadiri. Secara umum dapat dikataka bahwa pedidika merupaka satua tidakayag memugkika terjadiya belajar da perkembaga [7]. Pertumbuha da perkembaga peserta didik bergatug pada dua usur yag salig mempegaruhi, yaki bakat yag dimiliki oleh peserta didik sejak lahir, daligkuga yag mempegaruhi higga bakat itu tumbuh da berkembag [10] Tujua Pedidika Nasioal adalah megupayaka perluasa da pemerataa kesempata memperoleh pedidika yag bermutu tiggi bagi seluruh rakyat doesia sediri secara optimal disertai dega hak dukuga da liduga sesuai dega potesiya. Sebagai perwujuda pe tujua tersebut maka belajar merupaka suatu proses aktif memerluka doroga da bimbiga ke arah tercapaiya tujua yag dikehedaki [4] Utuk medukug tercapaiya tujua pedidika, harus didukug oleh iklimpembelajara yag kodusif. klim pembelajara yag dikembagka oleh gurumempuyai pegaruh yag sagat besar terhadap keberhasila da kegairaha belajarsiswa. Selajutya dikataka pula, bahwa kualitas da keberhasila pembelajarasagat dipegaruhi oleh kemampua da ketetapa guru dalam memilih damegguaka Pedekata pembelajara [5] Pembelajara biologi merupaka suatu proses mejadika peserta didik belajar makhluk hidup sehigga mampu mecapai tujua pembelajara yag telah di tetapka. Berdasarka uraia di atas maka dapat diartika bahwa pembelajara biologi merupaka suatu proses

2 2 belajar megajar yag mempelajari tetag makhluk hidup yag bertujua utuk memperoleh pegetahua, keterampila, perubaha sikap, da emosi [6] Salah satu pedekata pembelajara yag sesuai dega kurikulum tigkat satua pedidika (KTSP) adalah pembelajara kostekstual [13] Pembelajara kostektual adalah kosep belajar dimaa guru meghadirka duiayata kedalam pembelajara di kelas da membimbig siswa memaduka atarapegetahua da pegalama yag dimilikya, dalam peerapa pada kehidupasehari-hari di ligkuga sekolah maupu masyarakat. Salah satu bagia dalampembelajara kostektual adalah pembelajara kooperatif [11] Model pembelajara kooperatif merupaka strategi pembelajara yag melibatka siswa salig tukar pedapat secara lisa, teratur da utuk megugkapka pikira megeai pokok pembicaraa tertetu [14]. Salah satu model dalam pembelajara kooperatif adalah tekik TPS (Thik Pair-Share). tekik ii terdiri dari dua orag aggota dalam satu kelompok yag memiliki tigkat kemampua yag berbeda. Dega megelompoka siswa secara berpasaga, maka dapat memberika waktu yag lebih bayak kepada siswa utuk dapat berpikir serta merespo sehigga dapat meigkatka partisipasi siswa. Selai itu juga memperkecil peluag siswa utuk pasif dalam pembelajara. Tekik pembelajara TPS termasuk dalam model pembelajarakooperatif. Dipilih tekik pembelajara TPS karea tekik pembelajaraii memberi kesempata pada siswa utuk berpikir, mejawab, da salig membatusatu sama lai da aka meambah variasi model pembelajara yag lebih mearik,meyeagka, meigkatka aktivitas da kerja sama siswa. Model Pembelajarakooperatif dega tekik TPS ii mudah diterapka pada semua matapelajara termasuk biologi [12]. Pada saat melakuka observasi di SMAN 1 Pakusari Jember, hasil wawacara dega guru bidag studi biologi bahwa guru masih meguaka metode kovesioal yaitu ceramah, walaupu terkadag megguaka metode diskusi da presetasi. Metode ceramah diguaka guru karea metode ii lebih mudah diterapka dalam proses pembelajara karea guru tidak megalami kesulita dalam megatur kegiata setiap kelompok, selai itu pembelajara yag diterapka selama kurag iovatif meimbulka motivasi siswa kurag saat megikuti mata pelajara biologi sehigga mempegaruhi hasil belajar siswa. Hal ii ditujukka dega hasil agket motivasi siswa sebesar 76,15% dega ricia rata-rata aspek attetio sebesar 24,82; aspek relevace sebesar 20,14; aspek cofidece sebesar 22,02; da aspek satisfactio sebesar 24,48. Adapu hasil belajar yaitu ilai ulaga haria dari seluruh siswa kelas X1 PA 1 X PA 5 pada materi Sistem mu Hewa ketutasa klasikal teredah yaitu pada kelas X PA 3 dega persetase 20% da belum memeuhi kriteria ketutasa klasikal 85% dega ilai 75. Metode Peelitia Jeis peelitia ii adalah Peelitia Tidaka Kelas (PTK) dega pembelajara kooperatif learig tipe thikpair-share. Peelitia tidaka dilaksaaka secara kolaboratif dalam ragkaia kegiata (pla, observatio, da reflectio) megguaka model Hopkis. Peelitia tidaka kelas dalam model ii terdiri dari empat tahap, meliputi perecaaa, tidaka, observasi da refleksi [7]. Peelitia dilaksaaka sebayak dua dega aalisis secara deskriptif kualitatif. a. Peilaia motivasi siswa Pegukur motivasi siswa megguaka agket ARCS. Utuk megetahui peigkata motivasi belajar siswa maka diguaka rumus: Pm = R2 - R1 Keteraga: Pm = peigkata motivasi R 1 = rata-rata motivasi sebelum R 2 = rata-rata motivasi sesudah Utuk megetahui kategori aspek adalah dega ketetua kriteria sebagai berikut. Tabel 1 Kriteria Motivasi Siswa Aspek Attetio da Satisfactio Rata rata tiap aspek Kategori Keteraga 27,5-32,0 SB Sagat baik 22,6-27,4 B Baik 17,7-22,5 TB Tidak Baik 8-17,6 STB Sagat Tidak Baik Tabel 2 Kriteria Motivasi Siswa Aspek Relevace da Cofidece Rata-rata aspek Kategori Keteraga 24,1-28,0 SB Sagat Baik 19,8-24,0 B Baik 15,5-19,7 TB Tidak Baik 7-15,4 STB Sagat Tidak Baik b.) Peilaia terhadap hasil belajar siswa 1) Raah Kogitif Kriteria Ketutasa Miimal disesuaika dega kebijaka SMA Negeri 1 Pakusari, Jember ditetuka: (a) Daya serap peroraga, seorag siswa dikataka tutas apabila telah mecapai ilai 75 dari skor maksimal 100.

3 (b) Daya serap klasikal, suatu kelas dikataka tutas apabila terdapat 85% yag telah mecapai ilai 75 dari jumlah maksimal 100. Utuk megetahui persetase ketutasa belajar siswa secara klasikal maka diguaka rumus [8]. Keteraga : Pk = x 100% N Pk = persetase ketutasa secara klasikal = jumlah siswa yag tutas hasil belajarya N = jumlah seluruh siswa 2)Raah Afektif Peilaia raah afektif siswa meliputi aktifitas siswa selama proses pembelajara berlagsug, yag meliputi: aktif bertaya da mejawab, meghargai pedapat, da bekerjasama. Utuk megetahui ilai hasil belajar raah afektif diguaka rumus: sebesar 1,78 atau 5,56%, aspek relevace meigkat 3,60 atau 12,86%, aspek cofidece meigkat 1,25 atau 6,14%, da aspek satisfactio meigkat 2,69 atau 8,4%. Tabel 4 Peigkata Motivasi Belajar Siswa dari Siklus ke Siklus Aspek Ratarata Atteti o Releva ce 26,60± 23,74± 1,80 Ratarata 83,12 27,22± 2,64 84,78 24,85± 2,08 Peig kat-a ratarata tase peig kat-a 85, Nilai = Skor didapat x 100 Skor maksimal Cofid ece 23,74± 1,73 84,78 24,22± 2, HASL DAN PEMBAHASAN Hasil Peelitia Berdasarka hasil aalisis meujukka bahwa peerapa pembelajara kooperatif model thik-pair-share dega media video aimasi dapat meigkatka motivasi da hasil belajar siswa. Peigkata motivasi siswa dari hasil agket dari pra ke. Tabel 3 Peigkata Motivasi Belajar Siswa dari Pra Siklus ke Siklus Aspek Ratarata pra Atteti o Releva ce 24,82± 2,49 20,14± pra Ratarata 77,56 26,60± 71,92 23,74± 1,80 Peig kat-a ratarata tase peig kat-a 83,12 1,78 5,56 84,78 3,60 12,86 Satisfa ctio 27,17± 1,91 84,90 27,20± 2, Berdasarka Tabel 4 diketahui bahwa motivasi belajar siswa megalami peigkata yag tidak terlalu sigifika dari aspek attetio rata-rata meigkat 0,62 atau 1,94%, aspek relevace meigkat 1,11 atau 7,25%, aspek cofidece meigkat 0,48 atau 1,72%, aspek satisfactio meigkat 0,03 atau 0,1%. Hal ii karea pada siswa sudah megetahui alur pembelajara seperti sebelumya pada, sehigga dari pegukura keempat aspek motivasi hasilya hampir sama dega hasil pada dega peigkata yag tidak terlalu sigifika. Dalam hal ii peigkata yag terjadi sudah dikataka baik bahwa dega meerapka pembelajara kooperatif model thik-pair-share dega media video aimasi dapat meigkatka motivasi belajar siswa terhadap pelajara biologi. Adapu peigkata motivasi dapat dilihat pada Gambar 1. Cofid ece 22,02± 2,57 78,64 23,74± 1,73 84,78 1,67 6,14 Satisfa ctio 24,48± 2,73 76,50 27,17± 1,91 84,90 2,69 8,40 Berdasarka Tabel 3 diketahui bahwa motivasi belajar siswa megalami peigkata dari pra ke. Pada aspek attetio megalami peigkata rata-rata

4 Gambar 1 Histogram Peigkata Rata-Rata Aspek Motivasi Belajar Siswa Hasil belajar raah kogitif persetase ketutasa klasikal pada pra ke meigkat sebesar 57,14%. Peigkata aspek kogitif ii terjadi karea guru terus memotivasi siswa utuk belajar da juga didukug oleh kesadara diri siswa utuk lebih meigkatka kemampuaya dalam memahami materi yag diberika. Hal ii sesuai dega dasar teoritis megeai prediksi pembelajara kooperatif terhadap pe prestasi siswa Hasil belajar raah kogitif pada diperoleh persetase klasikal 77,14%, dalam hal ii persetase ketutasa tersebut masih belum memeuhi kriteria ketutasa miimal yag ditetapka oleh SMAN 1 Pakusari dimaa ketutasa klasikal adalah apabila mecapai 85%. Adapu pada persetase ketutasa klasikal mejadi 88,57% da telah memeuhi kriteria ketutasa miimal. Peigkata hasil belajar kogitif dari ke adalah sebesar 11,43%. Hal ii dapat terjadi karea siswa sudah berhasil dalam megikuti pembelajara da memahami materi yag telah mereka terima. Raah afektif megalami peigkata 0,41%. Peigkata tersebut tidak terlalu sigifika dibadigka sebelumya hal ii terjadi karea dari peilaia raah afektif meujukka karakter yag hampir sama. Jadi besarya peigkata hasil belajar siswa dari pra ke pasca pada raah kogitif meigkat sebesar 68,47%, sedagka pada raah afektif meigkat sebesar 11,83%. Adapu peigkata hasil belajar siswa dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Histogram Peigkata Hasil Belajar Siswa Pembahasa Peigkata motivasi belajar siswa dari hasil agket motivasi yag terdiri dari empat aspek, yaitu attetio, relevace, cofidece, da satisfactio. ARCS merupaka suatu betuk pedekata pemecaha masalah utuk meracag aspek motivasi serta ligkuga belajar dalam medorog da mempertahaka motivasi siswa utuk belajar [9]. Aspek attetio (perhatia) megalami peigkata sebesar 2,4 atau 7,50% dari pra ke. Aspek attetio megkaji beberapa aspek diataraya yaitu, siswa memiliki rasa seag dalam meerima pelajara. Rasa seag ii aka membatu dalam kosetrasi belajarya da sebalikya siswa dalam kodisi tidak seag aka kurag bermiat dalam belajarya da megalami kesulita terhadap pelajara yag sedag berlagsug [10]. Rasa igi tahu dapat mucul dari motivasi itrisik yag timbul dari dalam diri siswa itu sediri [11]. Ciri-ciri siswa yag memiliki motivasi tiggi meliputi: siswa teku meghadapi tugas, ulet meghadapi kesulita da tidak cepat puas dega prestasi yag didapatka, doroga belajar utuk mecapai tujua, lebih seag bekerja madiri [12], dega variasi pembelajara kooperatif model thik-pair-share betuk taggug jawab terhadap peyelesaia topik mampu meigkatka kemadiria siswa sehigga motivasi terhadap pembelajara biologi meigkat. Aspek relevace (keterkaita) juga megalami peigkata. Besar peigkata pada aspek relevace dari pra ke yaitu 3,71 atau 13,25%. Adaya keterkaita materi pelajara dega kehidupa sehari-hari dega megamati ligkuga sekitar baik di daerah tempat tiggal mereka maupu di sekolah mejadika siswa memiliki doroga semagat yag tiggi utuk belajar. Salah satu tahapa dalam model thik-pair-share dimaa setiap siswa salig berbagi pegalama kepada aggota lai dalam satu kelompok meujukka adaya keterkaita materi pelajara dega kehidupa sehari-hari. Motivasi aka terpelihara apabila siswa merasa kegiata pembelajara yag mereka ikuti memiliki ilai, bermafaat da bergua bagi kehidupa mereka [13]. Aspek cofidece (percaya diri) megalami peigkata 2,2 atau 7,86%. Pada aspek ii siswa memiliki rasa percaya diri dalam proses pembelajara. Rasa percaya diri ii dapat terlihat pada tahapa model thik-pair-share saat siswa melakuka presetasi baik itu presetasi topik kecil maupu topik tim di depa kelas da dalam kegiata presetasi topik tim, siswa yag memiliki rasa percaya diri yag kuat siswa mampu dalam meyampaika jawabaya di depa kelas. Aspek satisfactio (kepuasa) megalami peigkata atau 8,5%. Hal tersebut berarti siswa memiliki kepuasa terhadap pembelajara megguaka pembelajara kooperatif model thik-pair-share. Siswa puas dega pembelajara kelompok yag membuat mereka merasa seag, karea dalam pembelajara ii siswa dapat meyalurka pedapat masig-masig sesuai dega pegalama yag mereka miliki terhadap materi yag bersagkuta, mereka salig bertukar pedapat dega tema dalam aggota kelompokya sehigga pembelajara tidak mooto da membosaka. Pada aspek satisfactio ada beberapa siswa yag kurag terlihat seag bekerjasama dega siswa yag lai, siswa yag lebih pitar cederug bekerja melebihi siwa yag lai, sehigga siswa yag memiliki kemampua yag lebih redah merasa mider da megadalka tema yag lebih pitar. Pembelajara berkelompok pada siswa yag teku merasa temaya yag kurag mampu haya bisa meumpag hasil jerih payah mereka [5], selai itu model pembelajara thik-pair-share juga memiliki kelemaha 4

5 bahwa masig-masig siswa haya memahami bagia yag mereka pelajari sediri, sedagka utuk bagia yag lai megadalka temaya yag lebih pitar. Peigkata hasil belajar siswa dipegaruhi oleh motivasi belajar siswa. Fugsi motivasi belajar bagi siswa adalah medorog tercapaiya prestasi [14]. Motivasi aka berpegaruh terhadap hasil belajar siswa, dimaa semaki besar motivasiya aka semaki besar kesuksesa belajarya [15]. Pada ulaga haria materi sebelumya hasil belajar siswa yag tutas secara klasikal sebesar 20% yaitu haya 7 siswa yag tutas dari jumlah 39 siswa. Pada hasil belajar siswa yag tutas secara klasikal sebesar 77,14% atau 29 siswa yag tutas. Setelah dilaksaaka diperoleh hasil belajar siswa yag tutas 89,57% atau 35 siswa yag tutas da telah memeuhi ketetapa ketutasa klasikal dega peigkata sebesar 11,43%. Kesimpula da Sara Berdasarka hasil aalisis da pembahasa di atas dapat disimpulka bahwa dega pembelajara kooperatif model thik-pair-share dega media video aimasi ada peigkata motivasi belajar siswa da hasil belajar siswa kelas X3 SMAN 1 Pakusari Jember tahu semester geap pelajara 2013/2014 pada pokok bahasa Sistem mu Pada Mausia. Peigkata motivasi siswa sebesar 13,31% dega ricia pada aspek attetio sebesar 2,40 (7,50%), aspek relevace meigkat sebesar 4,71 (20,11%), aspek cofidece meigkat sebesar 2,20 (7,86%), da aspek satisfactio meigkat sebesar (8,50%). Peigkata hasil belajar pada raah da raah kogitif meigkat sebesar 68,47% da afektif meigkat sebesar 11,83%. [4] Putro, W.P.E. (2008, Februari). Peigkata Profesioalisme Guru Melalui Lesso Study. [serial olie]. [5] Lie, A Cooperative Learig. Jakarta: PT. Gramedia Widiasaraa doesia. [6] Slavi, R. E Cooperative Learig: Teori, Riset da Praktik. Badug: Nusa Media. [7] Yuliawati, Suprihatiugrum, da Rokhimawa Peelitia Tidaka Kelas utuk Teaga Pedidik Profesioal. Yogyakarta: Pedagogia. [8] Arikuto, S Prosedur Peelitia, Suatu Pedekata Praktik. Jakarta: Rieka cipta. [9] Keller, J. M Developmet ad Use of the ARCS Model of structioal Desig. Joural of Educatioal Research 307. Vol. 10 (3): 4-5. [10] Abidi, Z Motivasi dalam Strategi Pembelajara dega Pedekata ARCS. SUHUF. Vol. 18 (2): [11] Hamzah, U Teori Motivasi da Pegukuraya Aalisis di Bidag Pedidika. Jakarta: Bumi Aksara. [12] Sardima teraksi da Motivasi Belajar Megajar. Jakarta: PT. Grafido Persada. [13] Sutirma. (2011.April). Motivasi dalam Pembelajara. [serial olie]. [14] Hamalik, O Kurikulum da Pembelajara. Jakarta: Bumi Aksara. 5 Pembelajara dega pembelajara kooperatif model thikpair-share dega media video aimasi dapat diguaka utuk melibatka peilaia dari raah kogitif, afektif, da psikomotor da dapat dijadika alteratif dalam pembelajara biologi. Ucapa Terima Kasih Peulis megucapka terima kasih atas segala bimbiga dose pembimbig biologi dalam peyusua peelitia pegembaga baha ajar biologi yag berupa buku siswa da guru SMAN 1 Pakusari yag telah bersedia membatu memberika iformasi da segala dukuga. Daftar Pustaka [1] Kompasiaa. (2013, Maret). Kemedikbud Kurikulum 2013 Dorog Siswa Lebih Kreatif. [serial olie]. Kurikulum.2013.Dorog.Siswa.Lebih.Kreatif [2] Satyasa,. W. (2009, Februari). mplemetasi Lesso Study dalam Pembelajara. [serial olie]. [3] Susilo, Chotimah, Joaharmawa, Jumiati Lesso Study Berbasis Sekolah. Malag: Bayumedia.