MARKET BRIEF: FURNITURE Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

Transkripsi

1 214 8 MARKET BRIEF: FURNITURE Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

2 Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan Pemilihan Produk Profil Jepang 11 II. Potensi Pasar Jepang Impor Produk Furniture Jepang - Dunia Potensi Pasar Produk Furniture Jepang - Dunia Kebijakan Impor Produk Furniture di Jepang Saluran Distribusi Produk Furniture di Jepang Hambatan Lainnya 27 III. Peluang dan Strategi Peluang Strategi 33 IV. Informasi Penting 37 Referensi 41 Lampiran I. Tabel Tarif Bea Masuk dari Indonesia 42 1

3 Kata Pengantar Dengan ucapan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, laporan yang berjudul "Market Brief Furniture" telah selesai disusun. Laporan ini memberikan gambaran potensi pasar produk furniture di Jepang dengan mengacu pada "Outline Market Intelligence dan Market Brief" yang disampaikan di Hotel Borobudur pada tanggal 8 Maret 211. Laporan ini dibuat untuk memberikan informasi terkini terkait kondisi terbaru pasar produk furniture di pasar tujuan ekspor khususnya Jepang, dimana tingkat persaingan dengan negara pemasok lainnya, terutama China, Vietnam, Taiwan, Malaysia, serta negara-negara ASEAN lainnya menjadi semakin kompetitif. Dengan adanya laporan ini diharapkan Indonesia dapat meningkatkan daya saing dan mengatur strategi bagi peningkatan ekspor produk furniture. Semoga laporan market brief Furniture ini dapat bermanfaat bagi pengusaha, asosiasi terkait, serta pihak terkait lainnya dalam menentukan strategi pemasaran dan pengambilan kebijakan terkait ekspor produk furniture ke pasar Jepang sehingga nantinya dapat meningkatkan volume ekspor Indonesia ke pasar global pada umumnya dan pasar Jepang pada khususnya. Tokyo, Agustus 214 2

4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pemilihan Produk Produk furniture memiliki market yang cukup besar di Jepang. Gambar 1.1 menunjukkan besar market di Jepang khusus untuk home furniture yang terdiri dari meja, kursi, lemari, ranjang, sofa, dan meja makan. Besar market pada tahun 213 diperkirakan senilai 921,6 milyar JPY. Tabel 1.1 menunjukkan produk furniture yang menjadi cakupan Market Brief ini. Definisi yang tercantum dalam Tabel 1.1 adalah definisi yang tercantum dalam Buku Tarif Kepabeanan Indonesia 212. milyar JPY Gambar 1.1 Market Home Furniture di Jepang tahun Sumber: Yano Research Institute (diolah) 3

5 Tabel 1.1 Produk furniture yang menjadi cakupan Market Brief ini HS Code Deskripsi Description 9413 Tempat duduk berputar yang dapat Swivel seats with variable height diatur tingginya adjustment 9414 Tempat duduk selain dari tempat duduk taman atau perlengkapan perkemahan, dapat diubah menjadi tempat tidur Seats other than garden seats or camping equipment, convertible into beds Tempat duduk dari tanaman beruas, osier, bambu atau bahan semacam itu: Dari bambu atau rotan Seats of cane, osier, bamboo or similar materials: Of bamboo or rattan Tempat duduk dari tanaman beruas, Seats of cane, osier, bamboo or osier, bambu atau bahan semacam itu: similar materials: Other Lain-lain Tempat duduk lainnya, dengan rangka Other seats, with wooden frames: kayu: Diberi lapisan penutup Upholstered Tempat duduk lainnya, dengan rangka Other seats, with wooden frames: kayu: Lain-lain Other Tempat duduk lainnya, dengan rangka Other seats, with metal frames: logam: Diberi lapisan penutup Upholstered Tempat duduk lainnya, dengan rangka Other seats, with metal frames: logam: Lain-lain Other 9418 Tempat duduk lainnya Other seats 943 Perabotan lain dan bagiannya. Other furniture and parts thereof. Gambar 1.2 menunjukkan besar market impor produk furniture di Jepang dalam lima tahun belakangan ini. Market impor produk furniture di Jepang pada tahun 213 adalah sebesar US$ 4,29 milyar. 4

6 milyar USD Gambar 1.2 Market Impor Produk Furniture di Jepang Jepang merupakan negara produsen dan pengekspor produk furniture ke berbagai negara di dunia. Dari Tabel 1.2 dapat terlihat bahwa lima negara tujuan utama ekspor produk HS 9413 Swivel seats&variable height adjustment oth than those of headg 94.2 Jepang adalah Kanada (51,1%), Uni Emirat Arab (15,4%), Arab Saudi (4%), Qatar (3,2%), dan Australia (3,2%). Indonesia (,2%) berada di urutan ke-25. Total ekspor Jepang ke dunia tahun 213 untuk produk HS 9413 ini adalah sebesar US$ 15,42 juta, atau menurun 4,3% dibanding tahun sebelumnya. 5

7 Tabel 1.2 Ekspor HS 9413 Jepang ke Dunia Periode (dalam juta US$) Rank Importir WORLD 9,2 17,29 19,5 16,11 15,42 1 Kanada 2,85 6,2 9,2 7,36 7,88 2 Uni Emirat Arab 1,41 2,7 1,93 1,14 2,38 3 Arab Saudi,4,5,76 1,22,62 4 Qatar,4,22,16,39,5 5 Australia 1,23 1,3 1,3 1,22,49 25 Indonesia,7,4,1,16,4 Sumber: ITC (diolah) Pangsa ,1 15,4 4 3,2 3,2,2 PERUB ,3 7,1 18,8-49,2 28,2-59,8-75 Dari Tabel 1.3 dapat terlihat bahwa lima negara tujuan utama ekspor produk HS 9414 Seats excludg garden seats or campg equipment,convertible into beds Jepang adalah China (46,4%), Korea Selatan (18,6%), Thailand (16,5%), Taiwan (6,2%), dan Uruguay (5,2%). Indonesia tidak tercatat sebagai tujuan ekspor Jepang untuk produk HS 9414 ini. Total ekspor Jepang ke dunia tahun 213 untuk produk HS 9414 ini adalah sebesar US$ 97 ribu, atau meningkat 34,2% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 1.3 Ekspor HS 9414 Jepang ke Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir WORLD China Korea Selatan Thailand 16 4 Taiwan Uruguay 5 Sumber: ITC (diolah) Pangsa ,4 18,6 16,5 6,2 5,2 PERUB ,2 181,

8 Dari Tabel 1.4 dapat terlihat bahwa negara tujuan utama ekspor produk HS Seats of bamboo or rattan Jepang hanyalah Perancis. Indonesia tidak tercatat sebagai tujuan ekspor Jepang untuk produk HS ini. Total ekspor Jepang ke dunia tahun 213 untuk produk HS ini adalah sebesar US$ 6 ribu, atau menurun 53,8% dibanding tahun sebelumnya. Jepang tidak tercatat mengekspor produk HS Seats of cane, osier or similar materials (excl. of bamboo or rattan) sejak tahun 212. Tabel 1.4 Ekspor HS 94151Jepang ke Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir WORLD Perancis Mikronesia 6 Finlandia 3 Jerman 4 Hongkong 7 Sumber: ITC (diolah) Pangsa PERUB ,8 2 Lima negara tujuan utama ekspor produk HS Seats with wooden frames, upholstered nes Jepang adalah Korea Selatan (21%), Singapura (19,5%), Taiwan (11,3%), Amerika Serikat (8,1%), dan China (6,7%). Indonesia (1%) berada di urutan ke-15. Sebagaimana dapat terlihat pada Tabel 1.5, total ekspor Jepang ke dunia tahun 213 untuk produk HS ini adalah sebesar US$ 4,675 juta, atau meningkat 2,8% dibanding tahun sebelumnya. 7

9 Tabel 1.5 Ekspor HS Jepang ke Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir WORLD Korea Selatan Singapura Taiwan Amerika Serikat China Indonesia Sumber: ITC (diolah) Pangsa ,5 11,3 8,1 6,7 1 PERUB ,8-53,3 333,3 124,8-58,5 135,6-14,8 Sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1.6, lima negara utama tujuan ekspor produk HS Seats with wooden frames, nes adalah Denmark (25,3%), Australia (19,5%), Amerika Serikat (9,3%), Singapura (7,7%), dan Hongkong (7,3%). Indonesia tidak tercatat sebagai tujuan ekspor Jepang untuk produk HS ini. Total ekspor Jepang ke dunia tahun 213 untuk produk HS ini adalah sebesar US$ 1,675 juta, atau meningkat 36,2% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 1.6 Ekspor HS Jepang ke Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir WORLD Denmark Australia Amerika Serikat Singapura Hongkong Pangsa ,3 19,5 9,3 7,7 7,3 PERUB ,2 38,1 236,1 9,2 114,5 -,8 Sumber: ITC (diolah) 8

10 Dari Tabel 1.7 dapat terlihat bahwa lima negara tujuan utama ekspor produk HS Seats w metal frames,upholsterd nes,oth than those of headg No 94.2 Jepang adalah Hongkong (17,3%), Korea Selatan (16,9%), Amerika Serikat (16,2%), China (6,5%), dan Singapura (6,5%). Indonesia (1,3%) berada di urutan ke-14. Total ekspor Jepang ke dunia tahun 213 untuk produk HS ini adalah sebesar US$ 3,466 juta, atau meningkat 4,9% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 1.7 Ekspor HS Jepang ke Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir WORLD Hongkong Korea Selatan Amerika Serikat China Singapura Indonesia Sumber: ITC (diolah) Pangsa ,3 16,9 16,2 6,5 6,5 1,3 PERUB ,9 669,2-23,7-19,8 3,8 2,4-31,3 Sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1.8, lima negara utama tujuan ekspor produk HS Seats with metal frames, nes, other than those of heading No 94.2 Jepang adalah Amerika Serikat (22,5%), Australia (21%), Korea Selatan (2%), Indonesia (7,5%), dan Belgia (4,8%). Total ekspor Jepang ke dunia tahun 213 untuk produk HS ini adalah sebesar US$ 1,866 juta, atau menurun 32,3% dibanding tahun sebelumnya. 9

11 Tabel 1.8 Ekspor HS Jepang ke Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir WORLD Amerika Serikat Australia Korea Selatan Indonesia Belgia Sumber: ITC (diolah) Pangsa , ,5 4,8 PERUB ,3 42,4-33,9 52,9 29,6 55,2 Dari Tabel 1.9 dapat terlihat bahwa lima negara tujuan utama ekspor produk HS 9418 Seats nes, other than those of heading No 94.2 Jepang adalah China (25,3%), Amerika Serikat (15,8%), Korea Selatan (15,1%), Jerman (8,1%), dan Hongkong (7,1%). Indonesia (,2%) berada di urutan ke-19. Total ekspor Jepang ke dunia tahun 213 untuk produk HS 9418 ini adalah sebesar US$ 4,23 juta, atau meningkat 8,4% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 1.9 Ekspor HS 9418 Jepang ke Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir WORLD China Amerika Serikat Korea Selatan Jerman Hongkong Indonesia 13 7 Sumber: ITC (diolah) Pangsa ,3 15,8 15,1 8,1 7,1,2 PERUB ,4,8 48,9 6-37,1-4,1-1

12 Sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1.1, negara-negara tujuan ekspor produk HS 943 Other furniture and parts thereof adalah Amerika Serikat (19,1%), Taiwan (13,2%), China (1,8%), Korea Selatan (8,3%), dan Thailand (5%). Indonesia (2,2%) berada di urutan ke-13. Total ekspor Jepang ke dunia tahun 213 untuk produk HS 943 ini adalah sebesar US$ 61,97 juta, atau menurun 11,4% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 1.1 Ekspor HS 943 Jepang ke Dunia Periode (dalam juta US$) Rank Importir WORLD 46,22 57,2 67,14 69,98 61,97 1 Amerika Serikat 6,5 1,13 12,4 13,23 11,86 2 Taiwan 3,74 5,71 7,67 9,39 8,16 3 China 7,8 1,27 8,3 8,39 6,7 4 Korea Selatan 3,56 3,37 5,45 2,97 5,12 5 Thailand 1,43 1,37 2,94 4,9 3,1 13 Indonesia,6 2,11,9 2,13 1,38 Sumber: ITC (diolah) Pangsa ,1 13,2 1,8 8,3 5 2,2 PERUB ,4-1,4-13,1-2,1 72,4-24,2-35,2 1.2 Profil Jepang Jepang adalah negara kepulauan yang juga memiliki julukan sebagai negara Matahari Terbit dan negeri Sakura. Jepang yang beribukota di Tokyo merupakan negara industri dengan GDP terbesar ke-3 setelah Amerika Serikat dan China. Sistem pemerintahan Jepang adalah monarki konstitusional dengan sistem parlementer, dengan kaisar (tennō heika) sebagai kepala negara, dan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan yang dipilih oleh parlemen. 11

13 Parlemen di Jepang terdiri dari dua majelis: Majelis Rendah Jepang (House of Representatives) dan Majelis Tinggi Jepang (House of Councillors). Saat ini pemerintahan Jepang dikuasai oleh koalisi partai LDP dan Komeito. Gambar 1.3 menunjukkan peta negara Jepang. Menurut Geospatial Information Authority of Japan, luas negara Jepang yang berpenduduk 126 juta 2 (menurut sensus tahun 212) ini adalah sebesar km. Jepang memiliki 6.8 pulau, dengan 4 pulau terbesar yaitu Hokkaidō, Honshū, Shikoku, dan Kyūshū. Jepang secara geografis terletak di kawasan Asia timur yang terpisah dari benua Asia, dan berada di sebelah barat Samudera Pasifik. Adapun batas-batas negara Jepang adalah sebagai berikut: utara adalah Laut Okhotsk, timur adalah Samudera Pasifik, selatan adalah Laut Cina timur dan Laut Filipina, dan barat adalah Laut Jepang dan Selat Korea. Secara keseluruhan, Jepang mempunyai iklim muson laut sedang. Bank sentral di Jepang adalah Bank of Japan. Jumlah bank yang mendapatkan izin usaha dari Financial Service Agency, Jepang ada 197 bank, dan 56 bank di antaranya adalah bank negara asing. Jepang memiliki mata uang Yen ( ). Kegiatan ekonomi utama Jepang adalah industri, pertanian, perikanan, pertambangan, perhubungan, dan perdagangan. Rasio swasembada pangan di Jepang adalah 4%, sehingga Jepang sangat tergantung pada impor bahan makanan dari luar negeri. Kota-kota perdagangan utama di Jepang adalah Tokyo, Osaka, dan Nagoya. Tokyo adalah kota perdagangan terbesar di dunia, dengan GDP lebih dari US$ 1 triliun. 12

14 Jepang memiliki infrastruktur transportasi yang baik. Berdasarkan data 1 April 211, total panjang jalan darat yang dapat dilalui kendaraan di Jepang adalah ,2 km. Untuk transportasi darat, kereta juga memegang peran yang sangat penting. Menurut data 31 Maret 29, total panjang rel di seluruh Jepang adalah ,4 km, 2.369,7 km di antaranya khusus untuk shinkansen. Jepang memiliki 82 bandara untuk penerbangan domestik, dan 32 di antaranya juga berfungsi sebagai bandara untuk penerbangan internasional. Jepang memiliki 994 pelabuhan, dengan pelabuhan Nagoya sebagai pelabuhan internasional terbesar. 13

15 Gambar 1.3 Peta Negara Jepang 14

16 BAB II POTENSI PASAR JEPANG 2.1 Impor Produk Furniture Jepang - Dunia Jepang merupakan negara pengimpor produk furniture dari berbagai negara di dunia. Dari Tabel 2.1 dapat terlihat bahwa lima negara utama pengekspor produk HS 9413 Swivel seats&variable height adjustment oth than those of headg 94.2 ke Jepang adalah China (61,8%), Taiwan (25%), Korea Selatan (3%), Amerika Serikat (1,9%), dan Jerman (1,7%). Indonesia (,1%) berada di urutan ke-16 atau urutan ke-4 untuk kawasan ASEAN. Total impor Jepang tahun 213 untuk produk HS 9413 adalah sebesar US$ 15,1 juta, atau menurun,3% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 2.1 Impor HS 9413 Jepang dari Dunia Periode (dalam juta US$) Rank Importir WORLD 16,49 118,96 13,58 15,56 15,1 1 China 58,47 67,81 74,85 92,5 92,78 2 Taiwan 33,61 33,72 35,54 37,6 37,56 3 Korea Selatan 2,16 2,66 5,3 3,47 4,57 4 Amerika Serikat 2,66 2,75 4,61 3,23 2,84 5 Jerman 1,51 4,65 1,39 2,71 2,48 ASEAN 6 Malaysia 1,7 2 3,43 3,91 2,1 7 Thailand 1,64 1,89 2,53 2,49 1,87 12 Vietnam,3,31,3,65,45 16 Indonesia,23,2,24,22,2 - Filipina,,4,3 - Singapura,,4 Sumber: ITC (diolah) Pangsa , ,9 1,7 1,4 1,2,3,1 PERUB ,3,8 -,1 31,7-12,1-8,5-46,3-24,9-3,8-9,1-1 15

17 Dari Tabel 2.2 dapat terlihat bahwa lima negara utama pengekspor produk HS 9414 Seats excludg garden seats or campg equipment,convertible into beds ke Jepang adalah China (94,9%), Turki (1,5%), Indonesia (1,2%), Denmark (,4%), dan Italia (,3%). Total impor Jepang tahun 213 untuk produk HS 9414 adalah sebesar US$ 44,43 juta, atau meningkat,2% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 2.2 Impor HS 9414 Jepang dari Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir WORLD China Turki Indonesia Denmark Italia ASEAN Thailand Vietnam Malaysia Singapura Filipina Sumber: ITC (diolah) Pangsa ,9 1,5 1.2,4,3,3,2,1,4,1 PERUB 13-12,2,4 4,4-47,5 39,5 64,9-25,4 65,9-59,5 - - Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.3, lima negara utama pengekspor produk HS Seats of bamboo or rattan ke Jepang adalah Indonesia (93,6%), China (3,8%), Filipina (1,2%), Vietnam (,9%), dan Denmark (,2%). Total impor Jepang tahun 213 untuk produk HS adalah sebesar US$ 17,5 juta, atau menurun 9,1% dibanding tahun sebelumnya. 16

18 Tabel 2.3 Impor HS Jepang dari Dunia Periode (dalam juta US$) Rank Importir WORLD 19,11 18, ,76 17,5 1 Indonesia 17,16 17,85 16,86 17,6 15,96 2 China,82,48,51,62,65 3 Filipina,38,27,36,25,2 4 Vietnam,8,7,2,15,15 5 Denmark,3,,,3 ASEAN 6 Thailand,9,1,2,6,3 7 Malaysia,5,1 Sumber: ITC (diolah) Pangsa ,6 3,8 1,2,9,2,2,1 PERUB ,1-9,3 4, ,7 - Dari Tabel 2.4 dapat terlihat bahwa negara-negara utama pengekspor produk HS Seats of cane, osier or similar materials (excl. of bamboo or rattan) ke Jepang adalah Indonesia (84,8%), Vietnam (1,5%), China (3,9%), dan Thailand (,6%). Total impor Jepang tahun 213 untuk produk HS adalah sebesar US$ 514 ribu, atau menurun 42,3% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 2.4 Impor HS Jepang dari Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Eksportir WORLD Indonesia Vietnam China Thailand ASEAN - Malaysia Filipina 15 4 Sumber: ITC (diolah) Pangsa ,8 1,5 3,9,6 PERUB ,3 46,8-46,5-54,5-99,2-1 17

19 Lima negara utama pengekspor produk HS Seats with wooden frames, upholstered nes adalah China (62,9%), Thailand (1,4%), Vietnam (9,9%), Italia (3,6%), dan Malaysia (3,5%). Indonesia (2%) berada di urutan ke-7 atau urutan ke-4 untuk kawasan ASEAN. Sebagaimana dapat terlihat pada Tabel 2.5, total impor Jepang tahun 213 untuk produk HS adalah sebesar US$ 649,14 juta, atau meningkat 3% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 2.5 Impor HS Jepang dari Dunia Periode (dalam juta US$) Rank Importir WORLD China Thailand Vietnam Italia Malaysia ASEAN Indonesia Filipina Singapura Sumber: ITC (diolah) 447,61 27,78 7,6 25,27 16,3 23,11 8,3,84,4 487,92 35,15 69,93 29,85 15,27 21,91 8,39,46,8 557,19 355,84 75,55 39,76 18,1 2,53 9,91 1,3,1 63,1 396,26 78,17 53,2 19,38 21,83 12,87 1,5,2 649,14 48,15 67,66 64,36 23,47 22,61 12,67 1,47,4 Pangsa ,9 1,4 9,9 3,6 3,5 2,2,1 PERUB , ,1 3,6-1,6 4 79,2 18

20 Lima negara utama pengekspor produk HS Seats with wooden frames, nes adalah China (4,2%), Vietnam (13%), Indonesia (8,6%), Thailand (8,1%), dan Denmark (5,2%). Sebagaimana dapat terlihat pada Tabel 2.6, total impor Jepang tahun 213 untuk produk HS adalah sebesar US$ 87,18 juta, atau meningkat 11,1% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 2.6 Impor HS Jepang dari Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir WORLD China Vietnam Indonesia Thailand Denmark ASEAN Malaysia Filipina Myanmar Singapura Sumber: ITC (diolah) Pangsa ,2 13 8,6 8,1 5,2 2,2,4,1, PERUB ,1 4,2 3,7 12,6 12, ,6-19

21 Lima negara utama pengekspor produk HS Seats w metal frames,upholsterd nes,oth than those of headg No 94.2 adalah China (72,9%), Italia (7,5%), Taiwan (5%), Jerman (4,2%), dan Korea Selatan (1,7%). Indonesia (1,4%) berada di urutan ke-8 atau urutan ke-2 untuk kawasan ASEAN. Sebagaimana dapat terlihat pada Tabel 2.7, total impor Jepang tahun 213 untuk produk HS adalah sebesar US$ 233,68 juta, atau menurun 8,5% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 2.7 Impor HS Jepang dari Dunia Periode (dalam juta US$) Rank Importir WORLD China Italia Taiwan Jerman Korea Selatan ASEAN Thailand Indonesia Vietnam Malaysia Filipina Singapura Sumber: ITC (diolah) 161,93 12,48 1,82 4,67 3,96 1,16 3,39 3,76 2,6 1,83,16,2 171,23 131,86 9,79 5,99 4,18 1,41 4,1 3,5 1,22,75,2 21,8 152,78 12,91 7,96 6,46 2,75 4,47 3,81,86,43, ,52 198,75 13,64 1,64 8,52 3,65 3,68 4,46 1,85 1,66,28,1 233,68 17,39 17,61 11,63 9,93 3,95 3,28 3,2 2,27 1,13,64,1 Pangsa ,9 7,5 5 4,2 1,7 1,4 1,4 1,5,3, PERUB ,5-14,3 29,1 9,3 16,5 8,2-1,9-28,3 22,7-31,9 128,6 2

22 Dari Tabel 2.8 dapat terlihat bahwa lima negara utama pengekspor produk HS Seats with metal frames, nes, other than those of heading No 94.2 ke Jepang adalah China (75,5%), Taiwan (7,2%), Italia (4,1%), Denmark (2,3%), dan Amerika Serikat (2,2%). Indonesia (,9%) berada di urutan ke-8 atau urutan ke-3 untuk kawasan ASEAN. Total impor Jepang tahun 213 untuk produk HS adalah sebesar US$ 11,11 juta, atau meningkat 12,9% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 2.8 Impor HS Jepang dari Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir WORLD China Taiwan Italia Denmark Amerika Serikat ASEAN Vietnam Thailand Indonesia Filipina Malaysia Singapura Sumber: ITC (diolah) Pangsa ,5 7,2 4,1 2,3 2,2 1,1,9,9,9,2, PERUB ,9 18,1, ,2 52,1 53,4 36,9-6,5 17,9-57,1 21

23 Dari Tabel 2.9 dapat terlihat bahwa lima negara utama pengekspor produk HS 9418 Seats nes, other than those of heading No 94.2 ke Jepang adalah China (78,4%), Italia (4,9%), Afrika Selatan (4,6%), Taiwan (2,8%), dan Korea Selatan (2%). Indonesia (,2%) berada di urutan ke-15 atau urutan ke-3 untuk kawasan ASEAN. Total impor Jepang tahun 213 untuk produk HS 9418 adalah sebesar US$ 99,86 juta, atau meningkat 15,5% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 2.9 Impor HS 9418 Jepang dari Dunia Periode (dalam ribu US$) Rank Importir WORLD China Italia Afrika Selatan Taiwan Korea Selatan ASEAN Thailand Vietnam Indonesia Filipina Malaysia Singapura Sumber: ITC (diolah) Pangsa ,4 4,9 4,6 2,8 2,7,3,2,1,, PERUB ,5 23,5,6-1, ,5-4,9 27,1 34,6 731,3 66,7-71,4 22

24 Lima negara utama pengekspor produk HS 943 Other furniture and parts thereof adalah China (46,3%), Vietnam (13,7%), Taiwan (7,3%), Malaysia (6,9%), dan Indonesia (6,4%). Sebagaimana dapat terlihat pada Tabel 2.1, total impor Jepang tahun 213 untuk produk HS 943 adalah sebesar US$ 2,9 milyar, atau menurun 2,4% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 2.1 Impor HS 943 Jepang dari Dunia Periode (dalam juta US$) Rank Importir WORLD China Vietnam Taiwan Malaysia Indonesia ASEAN Filipina Thailand Singapura Laos Myanmar Brunei Sumber: ITC (diolah) 2.312,6 1.86,3 261,45 139,52 169,17 178,78 52,24 131,36 1,24,1,4 2.48, ,5 281,1 155,36 178,48 196,99 59,67 127,92 3,19,5, , ,7 322,49 189,36 176,47 29,71 78,14 13,51 2,88,18, ,72 222,6 22,91 217,47 83,79 117,18 2,36,17, , ,2 396,77 211,71 21, ,54 13,54 2,78,13,4,2 Pangsa ,3 13,7 7,3 6,9 6,4 3,8 3,6,1,, PERUB ,4-3,4 7,3 4,7-8,9-14,5 3,7-11,6 17,8-23,5 Gambar 2.1 menunjukkan lima negara pengekspor terbesar ke Jepang dari kawasan ASEAN untuk seluruh produk furniture. Indonesia berada di urutan ke-3 di antara negara anggota ASEAN lainnya. 23

25 juta USD Gambar 2.1 Lima negara pengekspor terbesar ke Jepang dari kawasan ASEAN untuk produk furniture 2.2 Potensi Pasar Produk Furniture Jepang - Dunia Dilihat dari perbandingan nilai ekspor dan impor Jepang, dapat terlihat perbedaan yang sangat besar yang menunjukkan bahwa Jepang memiliki potensi pasar impor yang sangat besar. Gambar 2.2 menunjukkan pangsa pasar eksportir, khususnya lima negara eksportir utama produk furniture ke Jepang pada tahun 213. Lima negara eksportir utama produk furniture ke Jepang adalah China (52,5%), Vietnam (11,1%), Taiwan (6,4%), Malaysia (5,3%), dan Indonesia (5,3%). 24

26 Others (19,4%) China (52,5%) Indonesia (5,3%) Malaysia (5,3%) Taiwan (6,4%) Vietnam (11,1%) Gambar 2.2 Pangsa Pasar Eksportir Produk Furniture ke Jepang Tahun 213 Tabel 2.12 memperlihatkan potensi ekspor Indonesia untuk produk furniture pada tahun 213. Dengan kapasitas ekspor produk furniture Indonesia ke dunia sebesar US$ 1,64 milyar dan nilai impor Jepang dari dunia sebesar US$ 4,29 milyar, maka terlihat bahwa Indonesia masih memiliki potensi sebesar US$ 1,17 milyar untuk mengekspor produk furniture ke Jepang pada tahun 213. Secara umum dapat disimpulkan bahwa potensi Indonesia untuk mereguk pasar/share yang lebih besar untuk produk furniture di Jepang masih sangat terbuka. 25

27 HS code Tabel 2.12 Potensi Ekspor Produk Furniture Impor Jpn dr Ina Indonesia ke Jepang tahun 213 (dalam ribu US$) Ekspor Ina ke Dunia Impor Jpn dr Dunia Potensi Perdagangan Ina Kebijakan Impor Produk Furniture di Jepang Untuk impor produk furniture, regulasi yang berlaku di Jepang adalah sebagai berikut. (1) Custom Law. Tarif bea masuk yang berlaku untuk produk furniture dari Indonesia tercantum pada Lampiran I. Seluruh produk furniture dari Indonesia sudah bebas tarif bea masuk. Untuk produk-produk dengan nomor HS , HS , dan HS yang menjadi bebas tarif bea masuk berkat adanya perjanjian ekonomi bilateral Indonesia dan Jepang (Indonesia - Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA)), eksportir perlu menyertakan certificate of origin dengan format IJEPA yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Selain itu, Custom Law juga berlaku untuk mencegah masuknya produk furniture yang melanggar Intellectual Property Right, seperti produk tiruan yang menggunakan brand terkenal. 26

28 (2) Import Trade Control Order. Eksportir produk furniture perlu memastikan bahwa produknya tidak menggunakan jenis kayu yang tercantum di list Convention on International Trade in Endangered Species (CITES). 2.4 Saluran Distribusi Produk Furniture di Jepang Gambar 2.3 mendeskripsikan alur distribusi produk furniture dari produsen, lalu diekspor dan sampai kepada konsumen, baik konsumen pribadi, maupun perkantoran. Retailers atau mass merchandisers ada juga yang langsung bertransaksi dengan produsen atau broker luar negeri. Manufacturers Local Brokers Exporters Importers Wholesalers Retailers, Mass Merchandisers Consumers (Personals, Companies) Gambar 2.3 Saluran distribusi produk furniture dari luar negeri 2.5 Hambatan Lainnya Beberapa hal yang dapat menghambat peningkatan ekspor produk furniture ke Jepang adalah sebagai berikut. 27

29 (a) Pemasaran dan promosi. Pengusaha-pengusaha produk furniture perlu terus aktif untuk ikut dalam pameran dagang di Jepang sehingga keberadaan mereka dapat lebih dikenal oleh pengusaha-pengusaha Jepang. (b) Market used product untuk produk furniture di Jepang. Saat ini diperkirakan ada lebih dari 3 perusahaan yang bergerak di bidang used product untuk produk furniture di dalam negeri Jepang, dengan skala market puluhan milyar JPY. Keberadaan market used product untuk produk furniture ini sedikit banyak menjadi pesaing penjualan produk baru, karena produk dengan fungsi yang sama dapat dibeli dengan harga yang lebih murah. Gambar 2.4 adalah contoh used product dengan sedikit goresan yang dijual seharga JPY. Produk baru dijual dengan harga JPY. Gambar 2.4 Contoh meja buatan Jepang yang dijual sebagai used product (c) Meningkatnya demand dalam negeri. Semakin besarnya demand lokal di Indonesia terhadap produk furniture ini tentunya akan menjadi penghambat peningkatan ekspor ke luar negeri bila tidak diiringi dengan peningkatan kapasitas produksi secara keseluruhan. 28

30 (d) Persaingan harga. Persaingan harga dengan produk dari China yang memegang pangsa pasar impor terbesar di Jepang untuk produk furniture ini tentunya menjadi kendala bagi peningkatan ekspor Indonesia ke Jepang. Selain itu, Indonesia juga harus bersaing dengan produk-produk dari Vietnam dan Malaysia yang memegang pangsa pasar impor di Jepang lebih besar dibanding Indonesia. (e) Reputasi pesaing. Market premium Jepang menyukai produk-produk hasil karya desainer-desainer terkenal dari Eropa. Gambar 2.5 adalah contoh sofa hasil desain dari desainer asal Denmark bernama Nanna Ditzel. Produk dari Denmark ini dijual di Jepang seharga 59. JPY. Reputasi pesaing di premium market ini merupakan penghalang untuk produk Indonesia masuk ke premium market di Jepang ini. Gambar 2.5 Sofa dari Denmark 29

31 (f) Jarak. Pengiriman produk furniture secara umum menggunakan kapal laut. Proses pengiriman dari Indonesia lebih memakan waktu dan biaya bila dibandingkan dengan pengiriman dari negara pesaing seperti China, Vietnam, Malaysia, dan sebagainya. (g) Kendala bahasa/komunikasi. Ada kendala bahasa/komunikasi antara produsen/pengusaha produk furniture di Indonesia dengan konsumer di Jepang karena keterbatasan pihak Jepang dalam penggunaan bahasa Inggris, dan hal ini dapat menghambat proses transaksi. 3

32 BAB III PELUANG DAN STRATEGI 3.1 Peluang a. Bentuk Kerjasama Dengan hubungan bilateral yang terbina baik antara Indonesia dan Jepang, Indonesia memiliki keuntungan untuk mengundang lebih banyak investor dari Jepang untuk mengembangkan produk furniture di Indonesia. b. Tarif bea masuk Melalui perjanjian kerjasama ekonomi dengan Jepang dalam kerangka IJEPA, seluruh produk furniture dari Indonesia telah menjadi bebas tarif bea masuk. Untuk produk-produk dengan nomor HS , HS , dan HS , beberapa negara pesaing masih dikenakan tarif bea masuk. Sebagai contoh, produk dengan ketiga nomor HS di atas yang berasal dari Taiwan masih dikenakan tarif bea masuk sebesar 3,8%. Lebih rendahnya nilai tarif bea masuk memberi peluang yang lebih baik bagi Indonesia. c. Hubungan bilateral Jepang dengan negara pesaing Sejak tahun 212, hubungan bilateral Jepang dengan China tidaklah baik. Kondisi ini sedikit banyak menimbulkan keengganan dari perusahaanperusahaan Jepang untuk bertransaksi dengan China. Kondisi ini merupakan momentum yang baik bagi Indonesia untuk mereguk pasar/share yang lebih besar di Jepang. 31

33 d. Reputasi produk Indonesia Dilihat dari keseluruhan produk furniture, Indonesia merupakan negara pengekspor terbesar kelima ke Jepang. Selain itu, Indonesia memiliki pangsa pasar terbesar untuk produk HS Seats of bamboo or rattan, dan HS Seats of cane, osier or similar materials (excl. of bamboo or rattan). Hal ini mengindikasikan bahwa produk furniture dari Indonesia dapat diterima dengan baik oleh market Jepang. Gambar 3.1 menunjukkan contoh produk HS dari Indonesia yang dijual di market Jepang dengan harga 84. JPY. Gambar 3.1 Rattan Chair dari Indonesia 32

34 e. Meningkatnya jumlah pembangunan perumahan baru di Jepang Menurut Real Estate Economic Institute, jumlah pembangunan rumah baru di Jepang pada tahun fiskal 213 akan mencapai rumah (tidak termasuk apartemen), atau meningkat 7,3% dibanding tahun fiskal 212. Jumlah pembangunan rumah baru ini diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar 1% pada tahun fiskal 214. Sementara itu, jumlah apartemen baru yang dibangun selama tahun 213 mencapai buah, atau meningkat 12,2% dibanding tahun sebelumnya. Jumlah pembangunan apartemen baru ini diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar 4,5% pada tahun 214. Dengan adanya peningkatan pembangunan perumahan baru ini, dapat diharapkan bahwa market produk furniture akan semakin membesar. 3.2 Strategi Dengan melihat fenomena secara umum dan mempertimbangkan peluang-peluang yang tertera di atas, hal-hal berikut direkomendasikan bagi dunia usaha Indonesia untuk dapat meningkatkan pangsa pasar untuk produk furniture di Jepang. a. Membuka diri terhadap investor Jepang. Pengusaha produk furniture di Indonesia perlu berani untuk membuka diri kepada investor Jepang. Tentunya perlu berhati-hati dan tidak sembarangan menekan kontrak perjanjian. Investor Jepang yang baik akan membantu peningkatan kualitas dan kuantitas produksi produk furniture di Indonesia. Keberadaan investor Jepang juga akan membantu pemasaran produk furniture ke negeri Jepang itu sendiri. 33

35 b. Berpartisipasi dalam pameran dagang di Jepang. Pameran-pameran yang terkait produk furniture dilaksanakan setiap tahunnya di Jepang. Para pengusaha produk furniture di Indonesia kiranya dapat proaktif untuk berpartisipasi mengikuti pameran sehingga keberadaan perusahaan mereka dapat dikenal di Jepang. c. Proaktif dengan Perwakilan Dagang di Jepang. Para pengusaha produk furniture di Indonesia diharapkan dapat secara proaktif menghubungi perwakilan dagang luar negeri Indonesia di Jepang (Tokyo dan Osaka) untuk meminta informasi pameran dan perkembangan terkait produk furniture ini, maupun untuk bantuan prasarana kerjasama dengan pihak Jepang. d. Membina terus hubungan baik dengan pembeli dari Jepang. Bila telah berhasil bertransaksi dengan importir Jepang, pengusaha produk furniture di Indonesia harus berusaha untuk terus menjaga kualitas produk sehingga tetap terjalin hubungan saling percaya yang baik dengan importir Jepang tersebut. e. Membina kerjasama dengan desainer dari Jepang untuk mengembangkan industri furniture di Indonesia. Untuk meningkatkan pangsa pasar di Jepang, tentunya perlu penyesuaian dengan selera masyarakat setempat. Banyak hal yang dapat diperoleh atau dipelajari oleh pengusaha produk furniture bila dapat mengadakan kolaborasi dengan desainer dari Jepang. 34

36 f. Mencetak desainer-desainer produk furniture. Perlu adanya kerjasama antara pengusaha, asosiasi terkait, serta pemerintah untuk mencetak desainer-desainer produk furniture yang dikenal oleh dunia internasional. Desainer-desainer muda perlu didukung untuk ikut aktif dalam kontes-kontes desain furniture di luar negeri. Kontes-kontes yang terkait produk furniture dilaksanakan setiap tahunnya di Jepang, misalnya Furniture Design Contest yang diselenggarakan oleh Japan General Design Support Association, International Furniture Design Competition Asahikawa, dan sebagainya. Melalui keikutsertaan desainer Indonesia dalam acara-acara kompetisi di Jepang ini, desainer dari Indonesia akan lebih dikenal oleh masyarakat Jepang. Gambar 3.2 adalah kursi yang mendapatkan gold leaf (grand prize) pada International Furniture Design Competition Asahikawa 214. Gambar 3.2 Desain yang memenangkan grand price pada Int l Furniture Design Competition Asahikawa

37 g. Mempromosikan produk furniture Indonesia di media Jepang. Pengusaha Indonesia dapat menggunakan media Jepang untuk mempromosikan produk furniture Indonesia dan juga keberadaan perusahaan mereka. Gambar 3.3 menunjukkan contoh majalah di Jepang yang berhubungan dengan produk furniture. Gambar 3.4 menunjukkan contoh koran produk furniture di Jepang. Gambar 3.3 Majalah Kagu Collection Gambar 3.4 Koran Kagu Shinbun 36

38 BAB IV INFORMASI PENTING 1 Kamar Dagang Jepang The Tokyo Chamber of Commerce & Industry Head Office: 3-2-2, Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 1-5, Japan Phone: Fax: Website: 2 Asosiasi Terkait Produk Furniture di Jepang Japan General Design Support Association 931-1, Haya, Oita-shi, Oita , Japan Phone: Fax: Website: gallery-hozo.jp/ Japan Houseware & Interior Association , Kotobuki, Taito-ku, Tokyo, Japan Phone: Fax: Website: jhi.or.jp Japan Office Institutional Furniture Association F, Nihonbashi Ningyou-cho, Chuo-ku, Tokyo-13-13, Japan Phone: Fax: Website: 3 Daftar Importir Produk Furniture di Jepang A.D.A. Co., Ltd , Yoyogi, Shibuya-ku, Tokyo, Japan Phone: Website: 37

39 Bagus Time Co., Ltd F, Hama-cho, Funabashi-shi, Chiba , Japan Phone: Website: Dinos Cecile Co., Ltd , Honcho, Nakano-ku, Tokyo , Japan Phone: Website: Howdy Inc. KDX Ochanomizu Bldg. 5F 2-9, Kanda Surugadai, Chiyoda-ku, Tokyo-11-62, Japan Phone: Website: www2.howdy-inc.com Kaja Asian Resort Furniture Inc. Granico Bld. B1F , Kichijoji-honcho, Musashino-shi, Tokyo-18-4, Japan Phone: Website: kaja.co.jp Matsuya Denko Co., Ltd , Maeda, Hirokawa-cho, Arida-gun Wakayama , Japan Phone: Website: Otsuka Kagu, Co., Ltd , Ariake, Koto-ku, Tokyo, Japan Phone: Website: Tokai Kagu Kougyou Co.,Ltd , Yawata, Fujieda-shi, Shuzuoka-ken, Japan Phone: Website: 38

40 Toshin Shokai Co., Ltd , Minamimagome, Ota-ku, Tokyo , Japan Phone: Website: Yamakawa Rattan Japan Co., Ltd F, Hachiyama-chi, Shibuya-ku, Tokyo, Japan Phone: Website: 4 Daftar Pameran Terkait Produk Furniture di Jepang Fukuoka International Gift Show Website: Phone: International Furniture Fair Tokyo Website: Phone: JAPANTEX Interior Trend Show Website: japantex.jp Phone: Osaka International Gift Show Website: Phone: Tokyo International Gift Show Website: Phone: Perwakilan Indonesia di Jepang KBRI Tokyo Duta Besar: Bpk. Yusron Ihza Mahendra Atase Perdagangan: Ibu Julia Gustaria Silalahi 39

41 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo , Japan Phone: Fax: Website: kbritokyo.jp KJRI Osaka Kuasa Usaha Ad Interim: Bpk. Bambang Soegianto Resona Senba Building 6 th Floor , Minami Senba, Chuo-ku, Osaka , Japan Phone: Fax: kjri-osaka@indonesia-osaka.org Website: ITPC Osaka Kepala: Ibu Rosiana Christina Frederick Wakil Kepala: Bpk. Eko Priyantoro Matsushita IMP Bld. 2F 1-3-7, Shiromi, Chuo-ku, Osaka , Japan Phone: Fax: Website: 4

42 REFERENSI Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Buku Tarif Kepabeanan Indonesia Tahun 212. International Trade Center. Japan Customs, Agustus 214, JETRO. Real Estate Economic Institute. World Tariff. 41

43 Lampiran I. Tarif Bea Masuk Produk Furniture dari Indonesia HS Number Description Tariff Note 941 SEATS (OTHER THAN THOSE OF HEADING 942), WHETHER OR NOT CONVERTIBLE INTO BEDS, AND PARTS THEREOF: - Swivel seats with variable height adjustment Covered with leather free - - Other: Of rattan free Other free - Seats other than garden seats or camping equipment convertible into beds: Covered with leather free IJEPA A Other free - Seats of cane, osier, bamboo or similar materials: Of bamboo or rattan free Other free - Other seats, with wooden frames: - - Upholstered: Covered with leather free Other free Other free - Other seats, with metal frames: - - Upholstered: Covered with leather free IJEPA A Other free - - Other: Covered with leather free IJEPA A Other free - Other seats: - - Covered with leather: Of marble free Other free - - Other: Of marble free Other free 943 OTHER FURNITURE AND PARTS THEREOF: Metal furniture of a kind used in offices free Other metal furniture free Wooden furniture of a kind used in offices free Wooden furniture of a kind used in the kitchen free Furniture of wood, of a kind used in the bedroom free - Other wooden furniture: Shelved furniture (excluding cupboards and bookcases), designed to be hung, to be fixed to the wall or to stand one free on the other - - Other: Buddhist altar free Other free - Furniture of other materials, including cane, osier, bamboo or similar materials: Of bamboo or rattan free - - Other: Of marble free Other free - Parts Of metal free Of wood free Other free 42