SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIBIT UBI KAYU MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (Studi Kasus : PT. Hutahaean)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIBIT UBI KAYU MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (Studi Kasus : PT. Hutahaean)"

Transkripsi

1 Majalah Ilmah Informas dan Teknolog Ilmah (INTI ISSN : 3390X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIBIT UBI KAYU MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (Stud Kasus : PT. Hutahaean Relska Elfrda Capah (086 Mahasswa Program Stud Teknk Informatka STMIK Bud Darma Medan Jl. Ssngamangaraja No. 338 Sp. Lmun Medan http : // // Emal : Relskaelfrda5@gmal.com.com ABSTRAK Sstem nformas merupakan suatu hal yang sangat pentng dalam pengamblan suatu keputusan. Karena sstem nformas mempunya nla yang sangat tngg, agar keputusan yang dambl lebh cepat dan tepat maka harus d dukung dengan data yang relevan dan akurat mampu d gunakan oleh setap phak dalam mendukung kemajuan organsas atau perusahaan untuk menggapa tujuan dalam pengamblan keputusan yang bak. Banyak nstans yang menggunakan komputer sebaga alat bantu untuk lebh menngkatkan kualtas yang lebh bak bag nstans. Dengan menggunakan komputer proses pengolahan data d lakukan dengan cepat dan akurat sehngga menghaslkan data berupa nformas salah satunya adalah nformas tentang pemlhan bbt ub kayu. Adapun dbuat sstem n adalah untuk mempermudah mendapatkan nformas mengena bbt ub kayu dengan cepat dan akurat. Hasl sstem tersebut akan mempermudah proses kerja pegawa yang ada pada PT Hutahaean karena nformas penentuan bbt ub kayu yang dbutuhkan akan lebh cepat dproses. Kata kunc : Sstem Pendukung Keputusan Metode TOPSIS. PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Bbt merupakan salah satu penentu keberhaslan buddaya tanaman. Buddaya tanaman sebenarnya telah dmula sejak memlh bbt tanaman yang bak, karena bbt merupakan obyek utama yang akan dkembangkan dalam proses buddaya selanjutnya. Selan tu, bbt juga merupakan pembawa gen dar nduknya yang menentukan sfat tanaman setelah berproduks. Oleh karena tu untuk memperoleh tanaman yang memlk sfat tertentu dapat dperoleh dengan memlh bbt yang berasal dar nduk yang memlk sfat tersebut. Ub kayu merupakan tanaman perdu. Ub kayu berasal dar Benua Amerka, tepatnya dar Brasl. Tanaman n masuk ke Indonesa pada tahun 85. Ub kayu berkembang d negaranegara yang terkenal dengan wlayah pertanannya. Tanaman ub kayu dbuddayakan dengan menggunakan stek batang. PT Hutahaean merupakan perusahaan swasta yang bergerak d bdang tapoka. Dmana perusahaan n memlk perkebunan Ub kayu sendr. Berdasarkan peneltan yang dlaksanakan d PT. Hutahaean, ternyata perusahaan n mempunya masalah tdak adanya ub kayu yang akan dolah dsebabkan kurangnya hasl karena bbt yang dgunakan d PT. Hutahaean tersebut kurang bak. Sstem pendukung keputusan (SPK adalah bagan dar sstem nformas berbass komputer termasuk sstem berbass pengetahuan atau manajemen pengetahuan yang dpaka untuk mendukung pengamblan keputusan dalam suatu organsas atau perusahaan. Dapat juga dkatakan sebaga sstem komputer yang mengolah data menjad nformas untuk mengambl keputusan dar masalah sem terstruktur yang spesfk. Technque for Order Preference by Smlarty to Ideal Soluton (TOPSIS merupakan salah satu metode pengamblan keputusan. TOPSIS ddasarkan pada konsep, dmana alternatf terplh yang bak tdak hanya memlk jarak terpendek dar solus deal postf, namun juga memlk jarak terpanjang dar solus deal negatf. Konsepnya sederhana dan mudah dpaham dan komputasnya efsen. Metode TOPSIS merupakan metode yang dgunakan dalam menghadap stuas Fuzzy Multple Attrbute Decson Makng (FMADM atau pengamblan keputusan dengan mencar alternatf optmal dar sejumlah alternatf dar krtera tertentu. Berdasarkan permasalahan datas, dperlukan solus untuk mencar alternatf terbak berdasarkan krterakrtera yang telah dtentukan dengan menggunakan metode TOPSIS.. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang d atas maka perumusan masalah dapat drumuskan sebaga berkut:. Bagamana menentukan krtera pemlhan bbt ub kayu?. Bagamana menerapkan metode Technque for Order Preference by Smlarty to Ideal Soluton (TOPSIS terhadap sstem pendukung keputusan dalam pemlhan bbt ub kayu yang bak? 3. Bagamana merancang aplkas sstem pendukung keputusan pemlhan bbt ub kayu yang bak? Sstem Pendukung Keputusan Pemlhan Bbt Ub Kayu Menggunakan Metode Topss (Stud Kasus : PT. Hutahaean. Oleh : Relska Elfrda Capah 7

2 Majalah Ilmah Informas dan Teknolog Ilmah (INTI ISSN : 3390X.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam penulsan skrps n adalah :. Pemlhan bbt ub kayu sesua krtera yang dtentukan berdasarkan umur (bulan, hasl umb (t/ha, dan kadar pat (% bb.. Menggunakan metode Technque for Order Preference by Smlarty to Ideal Soluton (TOPSIS dalam penyelesaan masalah. 3. Pemograman yang dgunakan adalah Mcrosoft Vsual Basc Net 008 dan database dengan MySql..4 Tujuan dan Manfaat Peneltan.4. Tujuan Tujuan yang ngn dcapa pada peneltan n adalah:. Untuk mengetahu bbt ub kayu yang bak sesua krtera yang telah dtentukan.. Untuk menerapkan metode Technque for Order Preference by Smlarty to Ideal Soluton (TOPSIS dalam sstem pendukung keputusan pemlhan bbt ub kayu. 3. Untuk merancang aplkas sstem pendukung keputusan dalam pemlhan bbt ub kayu..4. Manfaat Adapun manfaat dar peneltan n adalah sebaga berkut :. Sebaga salah satu alternatf untuk membantu pemlhan bbt ub kayu pada PT.Hutahaean.. Dapat mempermudah pemlhan bbt ub kayu yang bak dengan penggunaan metode Technque for Order Preference by Smlarty to Ideal Soluton (TOPSIS.. LANDASAN TEORI. Sstem Kata sstem berasal dar bahasa Yunan yang artnya Kesatuan, suatu kesatuan yang salng bergantung dan salng bekerja sama untuk mencapa suatu tujuan usaha tertentu.. Sstem Pendukung Keputusan (Decson Support System DSS adalah sstem nformas nteraktf yang menyedakan nformas, pemodelan, dan pemanpulasan data. Sstem n dgunakan untuk membantu pengamblan keputusan dalam stuas yang semterstruktur dan stuas yang tdak terstruktur, d mana tak seorang pun tahu secara past bagamana keputusan seharusnya dbuat..3 Pengertan Bbt Pengertan bbt atau benh secara umum adalah jens varetas tanaman yang danggap bagus dengan krtera tertentu untuk dtanam serta bsa menghaslkan produks yang bak d saat panen. Sstem Pendukung Keputusan Pemlhan Bbt Ub Kayu Menggunakan Metode Topss (Stud Kasus : PT. Hutahaean. Oleh : Relska Elfrda Capah.4 Technque For Order Preference by Smlarty to Ideal Soluton (TOPSIS TOPSIS ddasarkan pada konsep dmana alternatf terplh yang terbak tdak hanya memlk jarak terpendek dar solus deal postf, namun juga memlk jarak terpanjang dar solus deal negatf. Konsep n banyak dgunakan pada beberapa model MADM untuk menyelesakan masalah keputusan secara prakts. Hal n dsebabkan konsepnya sederhana dan mudah dpaham, komputasnya efsen, dan memlk kemampuan untuk mengukur knerja relatf dar alternatfalternatf keputusan dalam bentuk matemats yang sederhana. Adapun langkahlangkah dar metode TOPSIS n sebaga berkut :. Topss dmula dengan membangun sebuah matrks keputusan Matrks keputusan X mengacu terhadap m alternatf yang akan devaluas berdasarkan n krtera. A X X X 3... X n A X X X 3... X n X A 3 X 3 X 3 X X 3n A m X m X m X m3.... X mn Dmana A (,,3,...m adalah alternatfalternatf yang mungkn, X j (j,,3,...n adalah atrbut dmana performans alternatf dukur, X j adalah performans alternatf A dengan acuan atrbut X j.. Membuat matrks keputusan yang ternormalsas r j x j ;dengan,,...,m; dan m x j j,,...,n dmana : r j matrks ternormalsas [][j] x j matrks keputusan [][j] 3. Membuat matrks keputusan ternormalsas terbobot v j w j.r j ; dengan,,...,m; dan j,,...,n dmana : v j Elemen dar matrks keputusan yang ternormalsas terbobot V w j Bobot dar krtera kej r j Elemen dar matrks keputusan yang ternormalsas R. 4. Solus deal postf A dan solus deal negatf A dapat dtentukan berdasarkan ratng bobot ternormalsas (y j sebaga : A (y, y,..., y n ; A (y, y,..., y n ; dmana : v j max y j, jka j adalah atrbut keuntungan mn y j, jka j adalah atrbut baya 7

3 v j mn y j, jka j adalah atrbut keuntungan max y j, jka j adalah atrbut baya 5. Jarak antara alternatf A dengan solus deal postf : n D ( v v j ;,,...,m dmana : D jarak alternatf A dengan solus deal postf v solus deal postf[] v j matrks normalsas terbobot[][j] 6. Jarak antara alternatf A dengan solus deal negatf : D n j ( v j v ;,,...,m dmana : D jarak alternatf A dengan solus deal negatf v solus deal postf[] v j matrks normalsas terbobot[][j] 7. Nla preferens untuk setap alternatf (V V D ;,,...,m D D dmana : V kedekatan tap alternatf terhadap solus deal D jarak alternatf A dengan solus deal postf D jarak alternatf A dengan solus deal negatf Nla V yang lebh besar menunjukkan bahwa alternatf A lebh dplh. 3. ANALISA DAN PERANCANGAN 3. Analsa Pemlhan Bbt Ub Kayu Sebaga langkah awal yang dlakukan dalam stud kasus tersebut adalah untuk mengetahu gambaran permasalahan dalam pemlhan bbt ub kayu dengan melakukan analsa permasalahan yang dapat memberkan solus sesua dengan permasalahan yang ada. Proses pemlhan bbt ub kayu membutuhkan keteltan dan waktu, dengan krtera yang dmlk oleh bbt ub kayu tersebut, yakn: Bbt ub kayu berdasarkan umur, haslumb (t/ha dan Kadar pat (% bb. 3. Penerapan Metode Topss Untuk Pemlhan Bbt Ub Kayu Pada proses pemlhan bbt ub kayu dbutuhkan sstem yang dapat membantu dalam membuat suatu keputusan. Penlaan terhadap krterakrtera yang ada dlakukan dengan model penlaan yang bersfat kuanttatf. salah satu metode perhtungan kuanttatf tersebut adalah metode Topss (Technque for Order Performance by Smlarty to Ideal Soluton. Adapun langkahlangkah metode n adalah: Majalah Ilmah Informas dan Teknolog Ilmah (INTI ISSN : 3390X. Menentukan jensjens krtera pemlhan bbt ub kayu. Dmana, krterakrtera yang dbutuhkan dalam pemlhan bbt ub kayu adalah berdasarkan umur,hasl umb, kadar pat.. Menentukan rangkng setap alternatf pada setap krtera dnla dengan sampa 4 yatu : Buruk Cukup 3 Bak 4 Sangat Bak Tabel Krtera Krtera Keterangan C C C3 Umur Hasl Umb Kadar pat Tabel Pembobotan Pembobotan Penlaan Buruk Cukup Bak 3 Sangat Bak 4 Tabel 3 Pembobotan Umur Umur (Bln Pembobotan Nla 05 Bulan Buruk 60 Bulan Cukup 5 Bulan Bak 3 60 Bulan Sangat Bak 4 Tabel 4 Pembobotan Hasl Umb Hasl Umb Pembobotan Nla (t/ha 00%bb Buruk 0%bb Cukup 30%bb Bak 3 345%bb Sangat Bak 4 3. Membuat data awal pada setap alternatf Tabel 5 Ratng Kecocokan Setap Alternatf Pada Setap Krtera Krtera Alternatf C C C3 A 7 45 A A A4 0 5 Keterangan : C Umur C Hasl Umb C3 Kadar pat Sstem Pendukung Keputusan Pemlhan Bbt Ub Kayu Menggunakan Metode Topss (Stud Kasus : PT. Hutahaean. Oleh : Relska Elfrda Capah 73

4 Majalah Ilmah Informas dan Teknolog Ilmah (INTI ISSN : 3390X A Adra A Malang A3 Malang A4 Darul Hdayah 4. Membuat matrks ratng kecocokan setap alternatf pada setap krtera yang dbentuk dar tabel data awal. Tabel 6 Ratng Kecocokan Setap Alternatf Pada Setap Krtera Krtera Alternatf C C C3 A 4 A 4 A 3 4 A Menentukan bobot Preferens untuk setap krtera. Tabel 7 Pembobotan Preferens Krtera Range (% Bobot Umur 5 0,5 Hasl umb 40 0,4 Kadar pat 35 0,35 6. Setelah matrks keputusan dan bobot krtera dbuat, selanjutnya adalah membuat matrks keputusan yang ternormalsas R yang fungsnya untuk memperkecl range data. Adapun elemenelemennya dtentukan dengan rumus berkut : R j Dmana : R j adalah elemen dar matrks keputusan yang ternormalsas R, x j adalah elemen dar matrks keputusan,,,3,..., m, j,,3,..., n.,,3,..., m, j,,3,..., n. Matrks keputusan yang dbentuk dar tabel kecocokan datas adalah : Adra 4 Malang 4 Malang 4 Darul Hdayah Matrks keputusan yang ternormalsas dar matrks datas dapat dlhat pada penyelesaan berkut : x 4,585 0,4364 0,4364 0,4364 0,6546 x 5 0, 0,4 0,4 0,8 x3 7,5498 0,598 0,598 0,598 0,3973 Sehngga dperoleh hasl perhtungan matrks keputusan ternormalsas sebaga berkut : 0,4364 0, 0,598 R 0,4364 0,4 0,598 0,4364 0,4 0,598 0,6546 0,8 0, Setelah matrks ternormalsas dbuat, selanjutnya adalah membuat matrks keputusan ternormalsas terbobot V yang elemenelemennya dtentukan dengan menggunakan rumus berkut : v j w j. r j Dmana : v j adalah elemen dar matrks keputusan yang ternormalsas terbobot v, Bobot w j (w, w, w 3,..., w n adalah bobot dar krtera kej R j adalah elemen dar matrks keputusan yang ternormalsas R Dengan,,3,..., m ; dan j,,3,..., n. Matrks keputusan ternormalsas terbobot dapat dlhat pada penyelesaan berkut : v w.r 0,5 x 0,4364 0,087 v w.r 0,5 x 0,4364 0,087 v 3 w.r 3 0,5 x 0,4364 0,087 v 4 w.r 4 0,5 x 0, v w.r 0,4 x 0, 0,09 v w.r 0,4 x 0,4 0,8 v 3 w.r 3 0,4 x 0,4 0,8 v 4 w.r 4 0,4 x 0,8 0,36 v 3 w 3.r 3 0,35 x 0,598 0,845 v 3 w 3.r 3 0,35 x 0,598 0,845 v 33 w 3.r 33 0,35 x 0,598 0,845 Sstem Pendukung Keputusan Pemlhan Bbt Ub Kayu Menggunakan Metode Topss (Stud Kasus : PT. Hutahaean. Oleh : Relska Elfrda Capah 74

5 v 43 w 3.r 43 0,35 x 0,3973 0,390 Sehngga dperoleh hasl perhtungan matrks keputusan ternormalsas terbobot berkut : 0,087 0,09 0,845 R 0,087 0,8 0,845 0,087 0,8 0, ,36 0, Selanjutnya menentukan matrks solus deal postf (A Umur Hasl Kadar pat Umb A Max Mn Mn 0,309 0,09 0,390 Y max (0,087 0,087 0, ,309 Y mn (0,09 0,8 0,8 0,36 0,09 Y 3 mn (0,845 0,845 0,845 0,390 0,390 A (0,309 0,08 0, Matrks solus deal negatf (A. Umur Hasl Kadar pat A Mn 0,087 Umb Max 0,36 Max 0,845 Y mn (0,087 0,087 0,087 0,309 0,087 Y max (0,09 0,8 0,8 0,36 0,36 Y 3 max (0,845 0,845 0,845 0,390 0,845 A (0,087 0,36 0, Selanjutnya menghtung jarak alternatf terbobot dengan solus deal postf (D. D D 0,044 D 0,309 D 3 n ( v v j Majalah Ilmah Informas dan Teknolog Ilmah (INTI ISSN : 3390X D 4 0,596. Selanjutnya menghtung jarak alternatf terbobot dengan solus deal negatf (D D D 0,596 D D 3 D 4 0,44 0,44 n j ( v v j 0,0994. Setelah menghtung jarak alternatf dar solus deal postf (A dan jarak alternatf solus deal negatf (A, selanjutnya adalah menghtung kedekatan relatf terhadap solus deal postf. V D D D V,0888 V 3,497 V 3 3,497 0,309 Sstem Pendukung Keputusan Pemlhan Bbt Ub Kayu Menggunakan Metode Topss (Stud Kasus : PT. Hutahaean. Oleh : Relska Elfrda Capah V 4 0, Selanjutnya alternatf durutkan dar nla C terbesar ke nla C terkecl. Alternatf dengan nla C terbesar merupakan solus yang terbak. Tabel 9 Hasl Pengurutan Kedekatan Relatf Alternatf Nla 75

6 A4,0888 A3 3,497 A 3,497 A 0,480 Pada tabel 4.4 dapat dlhat bahwa alternatf yang menempat urutan pertama yatu Darul Hdayah dengan nla,0888, alternatf yang menempat urutan kedua yatu Malang dengan nla0,803, alternatf yang menempat urutan ketga yatu Malang dengan nla 0,385, dan alternatf yang menempat urutan keempat yatu Adra dengan nla 0,480. Berdasarkan hasl pengurutan, maka plhan terbak adalah alternatf A4 yatu Malang yang dapat d anjurkan untuk pemlhan bbt terbak. 4. ALGORITMA DAN IMPLEMENTASI 4. Algortma Penggunaan metode Technque for Order Preference by Smlarty to Ideal Soluton (TOPSIS pada aplkas yang drancang mampu untuk menamplkan hasl proses pendukung keputusan dengan bak, adapun algortmanya adalah sebaga berkut :. Algortma matrks keputusan yang ternormalsas Input : : Xj Nla atrbut krtera Output : Rj Ratng knerja ternormalsas X Majalah Ilmah Informas dan Teknolog Ilmah (INTI ISSN : 3390X terbobot dengan solus postf yang dakarkan D v j ( v deal (Hasl penjumlahan nla normalsas terbobot dengan solus deal negatf yang dakarkan. 5. Algortma kedekatan relatf Input : : D Jarak alternatf solus deal postf D Jarak alternatf solus deal negatf Output : V Nla preferens alternatf Proses : V D (Hasl D D pembagan antara separas negatf dengan jumlah separas negatf dan postf. 6. Algortma merangkng alternatf Input : : C Output : Cmax dan Cmn Proses : C Nla relatf solus deal If Cmax nla tertngg, f Cmn nla terendah Cmax max (C If C then else f (mn mn (C then Htung (mnmal End f Proses : Rj (Nla elemen X dbag jumlah nla dar setap elemen X yang dakarkan.. Algortma matrks keputusan yang ternormalsas terbobot Input : W Nla bobot krtera Output : Vj Elemen dar matrks yang ternormalsas terbobot V Proses : Vj (Wj* Rj 3. Algortma matrks solus deal postf dan negatf Input : : Vj Elemen dar matrks yang ternormalsas terbobot V Output : A (Solus deal postf Atrbut krtera keuntungan A (Solus deal negatf Atrbut krtera Baya Proses : A Max (Vj (Nla tertngg dar nla normalsas terbobot A Mn (Vj (Nla terendah dar nla normalsas terbobot 4. Algortma menghtung Separas Input : : Vj Jarak alternatf terbobot Output : D Jarak alternatf solus deal postf D Jarak alternatf solus deal negatf Proses : D ( v j v (Hasl penjumlahan nla normalsas Sstem Pendukung Keputusan Pemlhan Bbt Ub Kayu Menggunakan Metode Topss (Stud Kasus : PT. Hutahaean. Oleh : Relska Elfrda Capah 4. Implementas Program Pengujan yang dlakukan adalah pengujan metode (method testng dengan menggunakan metode TOPSIS. Metode TOPSIS sebuah kerangka untuk mengambl keputusan dengan efektf. Pengujan metode berfokus pada tndakan pengguna yang terlhat dan pengguna dapat mengenal output dar sstem, pengujan n menjalankan sstem pada lngkungan yang aktf dengan menggunakan data yang benar. Pada tahap n pengujan hanya sebaga admnstrator yang memlk hak akses sepenuhnya pada sstem. 4.. Form Logn Form n dgunakan agar User dapat mengakses program jka nama dan passwordnya benar, dapat dlhat pada gambar berkut: Gambar Form Logn 4.. Form Menu Utama 76

7 Form n dgunakan sebaga tamplan utama dar program, Jka tombol fle dplh maka akan dtamplkan form data bbt ub kayu, pada data form bbt ub kayu terdapat beberapa data yang harus ds sepert kode bbt dan nama bbt. Jka tombol proses dplh maka akan dtamplkan form proses krtera bbt ub kayu. Pada form proses krtera bbt ub kayu terdapat beberapa data yang harus ds sepert kode bbt, nama bbt, serta krtera bbt ub kayu yang dtentukan yatu umur, hasl umb, dan kadar pat, dapat dlhat pada gambar 5. berkut n: Majalah Ilmah Informas dan Teknolog Ilmah (INTI ISSN : 3390X Tombol proses berfungs untuk memproses data pemlhan bbt ub kayu dengan menggunakan TOPSIS. Hasl pemrosesan berupa tabel pengurutan data berdasarkan nla prortas palng tngg kenla prortas palng rendah. Tombol keluar berfungs untuk keluar dar form proses pemlhan bbt ub kayu. Pada form proses pemlhan bbt ub kayu, terdapat bobot krtera yang harus ds sebelum melakukan pemrosesan data. Krterakrteranya yatu umur, hasl umb, dan kadar pat. Gambar Menu Utama Pada form data bbt ub kayu terdapat 6 tombol yatu tombol smpan, tombol baru, tombol hapus, tombol batal, tombol keluar yang masngmasng memlk fungs yang berbeda. Tombol smpan berfungs menympan data bbt ub kayu kedalam tabel data ub kayu, tombol baru berfungs untuk memperbaru data bbt ub kayujka terjad perubahan data bbt ub kayu. Tombol hapus berfungs untuk menghapus data bbt ub kayu yang telah tersmpan. Tombol batal berfungs untuk membatalkan perubahan data bbt ub kayu. Tombol keluar berfungs untuk keluar dar form data bbt ub kayu dan kembal ke form tamplan utama. Pada form data bbt ub kayu terdapat tabel yang berfungs untuk menamplkan data bbt ub kayu yang telah tersmpan pada tabel bbt ub kayu Form Data Bbt Ub Kayu Form n dgunakan sebaga tempat nput data bbt ub kayu dar program, dapat dlhat pada gambar 3 berkut n: Gambar 3 Form Data Bbt Ub Kayu Tombol laporan akan menamplkan form proses yang dapat dlhat pada gambar 3 akan menamplkan form proses penentuan bbt yang terplh. Sstem Pendukung Keputusan Pemlhan Bbt Ub Kayu Menggunakan Metode Topss (Stud Kasus : PT. Hutahaean. Oleh : Relska Elfrda Capah Gambar 4 Data Krtera Bbt Ub Kayu 5..4 Form Penentuan Bbt Form n dgunakan untuk menentukan bbt yang akan dplh dar program dapat dlhat pada gambar 5 berkut n: Gambar 5 Proses Penentuan Bbt Ub Kayu 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5. Kesmpulan Berdasarkan hasl dar peneltan yang penuls lakukan mengena pemlhan bbt ub kayu bag PT. Hutahaean dengan metode Technque for Order Preference by Smlarty to Ideal Soluton (TOPSIS untuk sstem pendukung keputusan pemlhan bbt ub kayu yang telah drancang, penuls dapat menark kesmpulan sebaga berkut :. Sstem pendukung keputusan pemlhan bbt ub kayu dtentukan oleh beberapa krtera yatu umur, hasl umb, dan kadar pat. Krterakrtera tersebut djadkan bahan proses perhtungan dalam menentukan bbt ub kayu yang tepat bag PT. Hutahaean.. Penerapan metode TOPSIS dalam pemlhan bbt ub kayu dmula dar tahap membuat matrks keputusan, membuat matrks keputusan yang ternormalsas, matrks keputusan yang ternormalsas terbobot, menentukan solus deal postf dan negatf, menghtung separas, 77

8 menghtung kedekatan relatf dan terakhr proses perangkngan. Dalam mendukung keputusan untuk memlh bbt ub kayu yang tepat bag PT. Hutahaean, metode Technque for Order Preference by Smlarty to Ideal Soluton (TOPSIS dapat dterapkan dengan bak serta mampu menunjukkan salah satu alternatf nput merupakan prortas dar keputusan. 3. Perancanagan aplkas sstem pendukung keputusan pemlhan bbt ub kayu menggunakan bahasa pemograman Vsual Basc 008 dan Mcrosoft Access sebaga databasenya. Vsual Basc 008 dgunakan untuk membuat form pengnputan data bbt ub kayu dan form penentuan bbt ub kayu yang tepat bag PT. Hutahaean. Mcrososft Access dgunakan untuk penympanan data bbt ub kayu. Majalah Ilmah Informas dan Teknolog Ilmah (INTI ISSN : 3390X [7] Turban, Efram dan Jaye Aronson, Decson Support Systems and Intellgent Systems (Sstem Pendukung Keputusan dan System Cerdas Jld, And, Yogyakarta, 005. [8] #Kegunaan [9] Ttk Sundar, Pengenalan Varetas Unggul dan Teknk Buddaya Ub Kayu, Malang: Bala peneltan Kacangkacangan dan umbumban, Saran Peneltan yang penuls lakukan drasa mash jauh dar sempurna. Untuk peneltan selanjutnya dsarankan halhal sebaga berkut :. Sstem pendukung keputusan pemlhan bbt ub kayu dapat dkembangkan lag dengan menambahkan beberapa krtera sepert Struktur tanah dan Cuaca.. Sstem pendukung keputusan pemlhan bbt ub kayu dapat dkembangkan dengan metode selan TOPSIS, msalnya sepert metode WP, AHP, SAW dan lan sebaganya. 3. Metode TOPSIS dharapkan dapat dmplementaskan ke dalam perangkat lunak yang lebh userfrendly, dmana user dapat lebh mudah menggunakannya. 4. Sstem dapat dkembangkan dalam bentuk webste agar dapat dgunakan multuser. 5. Perancangan aplkas sstem pendukung keputusan pemlhan bbt ub kayu dapat dkembangkan lag dengan menggunakan bahasa pemograman yang lan sepert JAVA, PASCAL, dan TURBO C. 6. DAFTAR PUSTAKA [] Jogyanto, Pengenalan Komputer, Penerbt And, Yogyakarta, 005. [] Kusrn, Konsep dan Aplkas Sstem Pendukung Keputusan, Penerbt And, Yogyakarta, 007 [3] Kusumadew, Sstem Pendukung Keputusan Dengan Metode TOPSIS, Penerbt Rndy, Graha Ilmu, 007. [4] Mesran, Dktat Perkulahan Pemograman Vsual, Medan, 0. [5] Nugroho Ad, Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java, And, Yogyakarta, 009.\ [6] Tata Sutarb, Konsep Dasar Informas, And, Yogyakarta, 005. Sstem Pendukung Keputusan Pemlhan Bbt Ub Kayu Menggunakan Metode Topss (Stud Kasus : PT. Hutahaean. Oleh : Relska Elfrda Capah 78

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

Preferensi untuk alternatif A i diberikan Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN MEREK DAN TIPE SEPEDA MOTOR BERBASIS WEB DENGAN METODE TOPSIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN MEREK DAN TIPE SEPEDA MOTOR BERBASIS WEB DENGAN METODE TOPSIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN MEREK DAN TIPE SEPEDA MOTOR BERBASIS WEB DENGAN METODE TOPSIS Lnda Purnama Sar (0911103) Mahasswa Program Stud Teknk Informatka, STMIK Buddarma Medan Jl. Ssmangaraja

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB Putr Har Ikhtarn ), Bety Nurltasar 2), Hafdz Alda

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan dalam Merekomendasikan Smartphone untuk Kalangan Pemula dengan Metode TOPSIS

Sistem Pendukung Keputusan dalam Merekomendasikan Smartphone untuk Kalangan Pemula dengan Metode TOPSIS Sstem Pendukung Keputusan dalam Merekomendaskan Smartphone untuk Kalangan Pemula dengan Metode TOPSIS Karmla 1, Muhammad dwan 2, In Parlna 3, Heru Satra 3 1,2,3 Jurusan Sstem Informas, STIKOM Tunas Bangsa,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS PADA KASUS UMKM

PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS PADA KASUS UMKM PERBANINGAN METOE SAW AN TOPSIS PAA KASUS UMKM Muh. Alyazd Mude al.mude@yahoo.com Teknk Informatka Unverstas Muslm Indonesa Abstrak alam pengamblan keputusan terhadap masalah berdasarkan sebuah analsa

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN PERANGKAT KOMPUTER DENGAN METODE TOPSIS (Studi Kasus: CV. Triad)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN PERANGKAT KOMPUTER DENGAN METODE TOPSIS (Studi Kasus: CV. Triad) Jurnal Informatka Mulawarman Vol. 10 No. 2 September 2015 1 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN PERANGKAT KOMPUTER DENGAN METODE TOPSIS (Stud Kasus: CV. Trad) Bunga Annete Bennng 1), Indah Ftr Astut 2),

Lebih terperinci

Ardi Kurniawan 1), Kusrini 2) Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta 2)

Ardi Kurniawan 1), Kusrini 2) Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta 2) Semnar Nasonal Teknolog Informas dan Multmeda 2016 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februar 2016 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tnjauan Pustaka Dar peneltan yang dlakukan Her Sulstyo (2010) telah dbuat suatu sstem perangkat lunak untuk mendukung dalam pengamblan keputusan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan. menggantikan penilaian mereka. Dss ditujukan untuk keputusan keputusan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan. menggantikan penilaian mereka. Dss ditujukan untuk keputusan keputusan yang 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Sstem Pendukung Keputusan Lttle (1970) mendefnskan DSS sebaga sekumpulan prosedur berbass model untuk data pemrosesan dan penlaan guna membantu para manajer mengambl

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN SANGKAR BURUNG MENGGUNAKAN METODE SMART SKRIPSI

PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN SANGKAR BURUNG MENGGUNAKAN METODE SMART SKRIPSI Artkel Skrps PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN SANGKAR BURUNG MENGGUNAKAN METODE SMART SKRIPSI Dajukan Untuk Memenuh Sabagan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) Pada Jurusan Teknk Informatka

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Manurung (2010) menerapkan sistem pendukung keputusan seleksi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Manurung (2010) menerapkan sistem pendukung keputusan seleksi BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tnjauan Pustaka Manurung (2010) menerapkan sstem pendukung keputusan seleks penerma beasswa dengan metode Analtcal Herarcy Process (AHP) dan Technque Order Preference by Smlarty

Lebih terperinci

METODE OPTIMASI 11/13/2015. Capaian Pembelajaran

METODE OPTIMASI 11/13/2015. Capaian Pembelajaran 2 Capaan Pembelajaran METODE OPTIMASI N. Tr Suswanto Saptad Mahasswa dapat memaham dan mampu mengaplkaskan beberapa metode untuk menyelesakan masalah dengan alternatfalternatf dalam jumlah yang relatf

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

PEMILIHAN LAHAN TERBAIK UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

PEMILIHAN LAHAN TERBAIK UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Semnar Nasonal Inovas Dan Aplkas Teknolog D Industr 2017 ISSN 2085-4218 ITN Malang, 4 Pebruar 2017 PEMILIHAN LAHAN TERBAIK UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Helza

Lebih terperinci

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Meda Informatka, Vol. 2, No. 2, Desember 2004, 57-64 ISSN: 0854-4743 PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Sr Kusumadew Jurusan Teknk Informatka, Fakultas

Lebih terperinci

UJI SENSITIVITAS METODE WP, SAW DAN TOPSIS DALAM MENENTUKAN TITIK LOKASI REPEATER INTERNET WIRELESS

UJI SENSITIVITAS METODE WP, SAW DAN TOPSIS DALAM MENENTUKAN TITIK LOKASI REPEATER INTERNET WIRELESS UJI SENSITIVITAS METODE WP, SAW DAN TOPSIS DALAM MENENTUKAN TITIK LOKASI REPEATER INTERNET WIRELESS Davd Ahmad Effendy 1), Rony Her Irawan 2) 1) Sekolah Tngg Agama Islam Kedr (STAIN Kedr) 2) Unverstas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Pemasok Bahan Baku Menggunakan Metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Pemasok Bahan Baku Menggunakan Metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution Jurnal Integras Vol. 8, No. 1, Aprl 2016, 56-60 p-issn: 2085-3858 Artcle Hstory Receved February, 2016 Accepted March, 2016 Sstem Pendukung Keputusan Pemlhan Pemasok Bahan Baku Menggunakan Metode Technque

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Prestasi Akademik Siswa dengan Metode TOPSIS

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Prestasi Akademik Siswa dengan Metode TOPSIS Ctec Journal, Vol. 2, No. 2, Februar 2015 Aprl 2015 ISSN: 2354-5771 153 Sstem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Prestas Akademk Sswa dengan Metode TOPSIS Amela Nur Ftrana* 1, Harlana 2, Handaru 3 1

Lebih terperinci

Model SPK. Model optimasi (2) Model optimasi (1) Metode-metode Optimasi dengan Alternatif Terbatas 4/30/2017. Tujuan.

Model SPK. Model optimasi (2) Model optimasi (1) Metode-metode Optimasi dengan Alternatif Terbatas 4/30/2017. Tujuan. 4/0/207 Tujuan Metode-metode Optmas dengan Alternatf Terbatas N O V R I N A Mahasswa dapat memaham dan mampu mengaplkaskan beberapa metode untuk menyelesakan masalah dengan alternatf-alternatf dalam jumlah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam memlh sesuatu, mula yang memlh yang sederhana sampa ke hal yang sangat rumt yang dbutuhkan bukanlah berpkr yang rumt, tetap bagaman berpkr secara sederhana. AHP

Lebih terperinci

Implementasi Teori Keputusan Penentuan Penerimaan Beasiswa Bagi Mahasiswa FMIPA Universitas Sulawesi Barat

Implementasi Teori Keputusan Penentuan Penerimaan Beasiswa Bagi Mahasiswa FMIPA Universitas Sulawesi Barat JURNAL SAINTIFIK OL.3 NO., JANUARI 07 Implementas Teor Keputusan Penentuan Penermaan Beasswa Bag Mahasswa FMIPA Unverstas Sulawes Barat Hrman Rachman *, Nzar, Unverstas Sulawes Barat emal: manksman0@gmal.com,

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAM CALON SISWA BARU PADA SMA MUHAMADIYAH 1 PRINGSEWU DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAM CALON SISWA BARU PADA SMA MUHAMADIYAH 1 PRINGSEWU DENGAN METODE SAW SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAM CALON SISWA BARU PADA SMA MUHAMADIYAH 1 PRINGSEWU DENGAN METODE SAW Tr Suslowat, Rnawat STMIK Prngsewu Lampung Jl. Wsma Rn No. 09 prngsewu Lampung webste:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW) RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW) Larasat Ayudha Jurusan Sstem Informas, Sekolah Tngg Manajemen Informatka dan

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Technique for Order by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)

Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Technique for Order by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) Sstem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Technque for Order by Smlarty to Ideal Soluton (TOPSIS) Murnawan 1, Akhmad Fadjar Sddq 2 1 Unverstas Wdyatama Bandung, Emal: murnawan@wdyatama.ac.d 2 STMIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konds persangan dalam berbaga bdang ndustr saat n dapat dkatakan sudah sedemkan ketatnya. Persangan dalam merebut pasar, adanya novas produk, mencptakan kepuasan pelanggan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan

Lebih terperinci

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Jurnal Pengembangan Teknolog Informas dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 3. Maret 2018, hlm. 1219-1226 http://j-ptk.ub.ac.d Sstem Pendukung Keputusan Pemlhan Mtra Jasa Pengrman Barang menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Negosas Negosas dapat dkategorkan dengan banyak cara, yatu berdasarkan sesuatu yang dnegosaskan, karakter dar orang yang melakukan negosas, protokol negosas, karakterstk dar nformas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka

Lebih terperinci

3.1 Desain Penelitian

3.1 Desain Penelitian 3.1 Desan Peneltan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Desan Peneltan Gambar datas menunjukan desan peneltan ang gunakan dalam membangun Sstem Pendukung Keputusan Penentuan Tema Skrps n. 28 29 3.2

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia) PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER 5.1 Pembelajaran Dengan Fuzzy Program Lner. Salah satu model program lnear klask, adalah : Maksmumkan : T f ( x) = c x Dengan batasan : Ax b x 0 n m mxn Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Baker (1974) mendefnskan penjadwalan sebaga proses pengalokasan sumber-sumber dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan sejumlah pekerjaan. Menurut Morton dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

Tinjauan Algoritma Genetika Pada Permasalahan Himpunan Hitting Minimal

Tinjauan Algoritma Genetika Pada Permasalahan Himpunan Hitting Minimal 157 Vol. 13, No. 2, 157-161, Januar 2017 Tnjauan Algortma Genetka Pada Permasalahan Hmpunan Httng Mnmal Jusmawat Massalesse, Bud Nurwahyu Abstrak Beberapa persoalan menark dapat dformulaskan sebaga permasalahan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

Penerapan Metode AHP-TOPSIS Untuk Penyeleksian Permohonan Kredit Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia

Penerapan Metode AHP-TOPSIS Untuk Penyeleksian Permohonan Kredit Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Jurnal Sstem Informas Bsns 01(2015) Onlne : http://ejournal.undp.ac.d/ndex.php/jsnbs 33 Penerapan Metode AHPTOPSIS Untuk Penyeleksan Permohonan Kredt Pada Koperas Pegawa Republk Indonesa Hlmansyah Gan

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

34 SEBATIK STMIK WICIDA

34 SEBATIK STMIK WICIDA 34 SEBATIK STMIK WICIDA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN SUPPLIER BAHAN BANGUNAN MENGGUNAKAN METODE SMART (SIMPLE MULTI ATTRIBUTE RATING TECHNIQUE) PADA TOKO BINTANG KERAMIK JAYA Irwan ukkas 1), Heny

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko, dkk. Komparas Hasl Belajar Sswa... 99 KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko,

Lebih terperinci

BAB II TEORI ALIRAN DAYA

BAB II TEORI ALIRAN DAYA BAB II TEORI ALIRAN DAYA 2.1 UMUM Perhtungan alran daya merupakan suatu alat bantu yang sangat pentng untuk mengetahu konds operas sstem. Perhtungan alran daya pada tegangan, arus dan faktor daya d berbaga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV PEMBAHASAN MODEL BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kamus Buku acuan yang memuat kata dan ungkapan, basanya dsusun menurut abjad berkut keterangan tentang makna, pemakaan, atau terjemahannya, kamus juga dsebut buku yang memuat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan suatu aspek kehdupan yang sagat pentng. Bag masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, bak dalam rangka memperoleh

Lebih terperinci

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) Wrayant ), Ad Setawan ), Bambang Susanto ) ) Mahasswa Program Stud Matematka FSM UKSW Jl. Dponegoro 5-6 Salatga,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

Model Matematis Pembandingan Tingkat Kepentingan Dan Kinerja Yang Dirasakan Untuk Menentukan Tingkat Kepuasan Pelanggan

Model Matematis Pembandingan Tingkat Kepentingan Dan Kinerja Yang Dirasakan Untuk Menentukan Tingkat Kepuasan Pelanggan Model Matemats Pembandngan Tngkat Kepentngan Dan Knerja ang Drasakan Untuk Menentukan Tngkat Kepuasan Pelanggan an Prhat Fakultas Ilmu Komputer Unverstas AKI Abstract Customer s satsfacton and dssatsfacton

Lebih terperinci

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM 1) Membuat dstrbus frekuens. 2) Mengetahu apa yang dmaksud dengan Medan, Modus dan Mean. 3) Mengetahu cara mencar Nla rata-rata (Mean). TEORI PENUNJANG

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 65 BAB IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penyaan Data Hasl Peneltan Data-ata hasl peneltan yang gunakan alam pengolahan ata aalah sebaga berkut: a. ata waktu kera karyawan b. ata umlah permntaan konsumen c. ata

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur Krtkan Terhadap Varans Sebaga Alat Ukur Varans mengukur penympangan pengembalan aktva d sektar nla yang dharapkan, maka varans mempertmbangkan juga pengembalan d atas atau d bawah nla pengembalan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sstem Pendukung Keputusan Menurut Turban, dkk (2005), sstem pendukung keputusan (DSS) dapat ddefnskan sebaga sebuah sstem ang dmaksudkan untuk mendukung para pengambl keputusan

Lebih terperinci

Optimasi Pemilihan Paket Internet Dengan Menggunakan Metode AHP

Optimasi Pemilihan Paket Internet Dengan Menggunakan Metode AHP Optmas Pemlhan Paket Internet Dengan Menggunakan Metode HP Wwek Katrna 1, Solkhun 2, M.Saf, Sumarno 1,2,, Jurusan Sstem Informas, STIKOM Tunas Bangsa, Pematangsantar Sumatera Utara 1 Mahasswa STIKOM Tunas

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Technique for Order by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)

Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Technique for Order by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) KNTIA 2011 C33 Sstem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Technque for Order b Smlart to Ideal Soluton (TOPSIS) 1 Murnawan, 2 Akhmad Fadjar Sddq Abstract Sstem Pendukung Keputusan merupakan suatu sstem

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Game Theory

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Game Theory BAB II DASAR TEORI Perkembangan zaman telah membuat hubungan manusa semakn kompleks. Interaks antar kelompok-kelompok yang mempunya kepentngan berbeda kemudan melahrkan konflk untuk mempertahankan kepentngan

Lebih terperinci