BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan. menggantikan penilaian mereka. Dss ditujukan untuk keputusan keputusan yang

Transkripsi

1 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Sstem Pendukung Keputusan Lttle (1970) mendefnskan DSS sebaga sekumpulan prosedur berbass model untuk data pemrosesan dan penlaan guna membantu para manajer mengambl keputusan. DSS dmaksudkan untuk menjad alat bantu bag para pengambl keputusan untuk memperluas kapabltas mereka, namun tdak untuk menggantkan penlaan mereka. Dss dtujukan untuk keputusan keputusan yang memerlukan penlaan atau pada keputusan keputusan yang sama sekal tdak dapat ddukung oleh algortma (Turban, dkk., 2005). Pada dasarnya SPK n merupakan pengembangan lebh lanjut dar sstem nformas manajemen terkomputersas (Computerzed Management Informaton System), yang drancang sedemkan rupa sehngga bersfat nteraktf dengan pemakanya. Sfat nteraktf n dmaksudkan untuk memudahkan ntegras antara berbaga komponen dalam proses pengamblan keputusan, sepert prosedur, kebjakan, teknk analss, serta pengalaman dan wawasan manajeral guna membentuk suatu kerangka keputusan yang bersfat fleksbel. Secara luas, dapat dkatakan bahwa SPK drancang untuk menghaslkan berbaga alternatf yang dtawarkan kepada para pengambl keputusan dalam melaksanakan tugasnya. Karena, sebagan besar proses pengamblan keputusan yatu perumusan masalah, pencaran alternatf telah dkerjakan oleh sstem, maka dharapkan para manajer akan lebh cepat dan akurat dalam menangan masalah yang dhadapnya (Manurung, 2011). 4

2 5 Dalam sstem pendukung keputusan bukan untuk membuat keputusan. Dengan sekumpulan kemampuan untuk mengolah nformas/data yang dperlukan dalam proses pengamblan keputusan, sstem hanya berfungs sebaga alat bantu manajemen. Jad sstem n tdak dmaksudkan untuk menggantkan tugas pengamblan keputusan dalam membuat keputusan. Sstem n drancang hanyalah untuk membantu pengambl keputusan dalam melaksanakan tugasnya dengan menyajkan berbaga alternatf. B. Karakterstk dan Kapabltas Sstem Pendukung Keputusan Menurut Turban (2005) Karakterstk dan kapabltas kunc dar DSS dantaranya : 1. Dukungan untuk pengambl keputusan, terutama pada stuas semterstruktur dan tak terstruktur, dengan menyertakan penlaan manusa dan nformas terkomputersas. 2. Dukungan untuk semua level manajeral, dar eksekutf puncak sampa manajer ln. 3. Kontrol penuh oleh pengambl keputusan terhadap semua langkah proses pengamblan keputusan dalam memecahkan suatu masalah. DSS secara khusus menekankan untuk mendukung pengambl keputusan, bukannya menggantkan. 4. Pengguna akhr dapat mengembangkan dan memodfkaskan sendr sstem sederhana. Sstem yang lebh besar dapat dbangun dengan bantuan ahl sstem nformas. 5. Akses dsedakan untuk berbaga sumber data, format dan tpe, mula dar sstem nformas geografs sampa sstem berorentas-objek. 5

3 6 Karakterstk dan kapabltas kunc dar DSS tersebut membolehkan para pengambl keputusan untuk membuat keputusan yang lebh bak dan lebh konssten pada satu cara yang dbatas waktu. C. Konsep Pengamblan Keputusan Pengamblan keputusan ddalam suatu organsas merupakan hasl suatu proses komunkas dan partspas yang terus menerus dar keseluruhan organsas. Persoalan pengamblan keputusan, pada dasarnya adalah bentuk pemlhan dar berbaga alternatf tndakan yang mungkn dph yang prosesnya melalu mekansme tertentu, dengan harapan akan menghaslkan sebuah keputusan yang terbak. Penyusunan model keputusan adalah suatu cara untuk mengembangkan hubungan-hubungan logs yang mendasar persoalan keputusan ke dalam suatu model matemats, yang mencermnkan hubungan dantara faktor-faktor yang terlbat (Manurung, 2011). D. Komponen Sstem Pendukung Keputusan Sstem pendukung keputusan terdr dar 3 komponen utama atau subsstem yatu: 1. Subsstem Manajemen Bass Data (database) Menurut Suprad (2010), Subsstem data merupakan komponen SPK penyeda data bag sstem. Data tersebut dsmpan dalam suatu bass data (database) yang dorgansaskan oleh suatu sstem yang dsebut sstem manajemen bass data (database mangement system). Subsstem manajemen data terdr dar DSS database, sstem manajemen database, Drektor data, dan query faclty (Turban, dkk., 2005). 6

4 7 2. Subsstem Manajemen Bass Model (model base) Keunkan dar SPK adalah kemampuannya dalam mengntegraskan data dengan model-model keputusan. Model tersebut dorgansaskan oleh pengelola model yatu bass model (model base). 3. Subsstem Manajemen Bass Dalog (user sstem nterface) Keunkan lan dar SPK adalah adanya fasltas yang mampu mengntegraskan sstem dengan pemaka secara nteraktf. Fasltas n dkenal dengan subsstem dalog. Melalu sstem dalog nlah sstem d mplementaskan sehngga pemaka dapat berkomunkas dengan sstem yang drancang (Suprad, 2010). Menurut Yusuf (2011), sstem pendukung keputusan dapat memberkan manfaat atau keuntungan bag pemakanya. Keuntungan yang dmaksud dantaranya melput: 1 Sstem Pendukung Keputusan memperluas kemampuan pengambl keputusan dalam memproses data/nformas bag pemakanya. 2 Sstem Pendukung Keputusan membantu pengambl keputusan dalam hal penghematan waktu yang dbutuhkan untuk memecahkan masalah terutama berbaga masalah yang sangat kompleks dan tdak terstruktur. 3 Sstem Pendukung Keputusan dapat menghaslkan solus dengan lebh cepat serta haslnya dapat dandalkan. 7

5 8 E. Perekrutan Tenaga Kerja Perekrutan adalah proses pencaran sejumlah calon pelamar untuk menjad calon karyawan baru dan memlk potens sehngga mendorong untuk mengajukan lamaran dan perusahaan atau organsas dapat menyeleks orang yang palng tepat mengs lowongan kerja yang ada. Rekrutemen adalah proses mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang kualfald untuk jabatan/pekerjaan tertentu dalam suatu organsas atau perusahaan. Stoner (dalam Samsudn, 2005) mendefnskan rekrutmen sebaga proses pengumpulan calon pemegang jabatan yang sesua dengan rencana sumber daya manusa untuk menduduk satu jabatan atau pekerjaan tertentu. Rekrutmen pada hakkatnya merupakan proses menentukan dan menark pelamar yang mampu untuk bekerja dalam suatu perusahaan. Proses n dmula ketka pelamar dcar dan berakhr ketka lamaran lamaran mereka dserahkan/dkumpulkan. Haslnya adalah sekumpulan pelamar calon karyawan baru untuk dseleks dan dplh (Rva, Dkk., 2010). Tujuan dar rekrutmen adalah mendapat calon karyawan yang memungknkan phak manajemen untuk memlh atau menyeleks calon sesua dengan kualfkas yang dbutuhkan oleh organsas atau perusahaan. Semakn banyak calon yang berhasl dkumpulkan maka semakn bak karena kemungknan mendapat calon terbak akan semakn besar (Samsudn, 2005). 8

6 9 F. Perekrutan Tenaga Kerja Pada PT PLN Perusahaan Lstrk Negara (dsngkat PLN) adalah sebuah BUMN (Badan Usaha Mlk Negara) yang mengurus semua aspek kelstrkan yang ada d Indonesa. Krtera dalam perekrutan tenaga kerja pada PT PLN terdr atas : 1. Hasl seleks berkas 2. Hasl tes fsk 3. Hasl tes akademk 4. Hasl tes pskotes 5. Hasl tes kesehatan 6. Hasl wawancara Krtera datas merupakan krtera yang berasal dar ketetapan pada PT PLN dan ada dalam keputusan dreks PT PLN nomor 264. K/DIR/2008 tentang sstem rekrutmen pegawa (PT PLN, 2008). G. Technque for Order Preference by Smlarty to Ideal Soluton TOPSIS adalah salah satu metode pengamblan keputusan multkrtera yang pertama kal dperkenalkan oleh Yoon dan Hwang tahun 1981 (Lyantanto, 2009). TOPSIS ddasarkan pada konsep, dmana alternatf terplh yang bak tdak hanya memlk jarak terpendek dar solus deal postf, namun juga memlk jarak terpanjang dar solus deal negatf. Konsepnya sederhana dan mudah dpaham, komputasnya efsen, dan memlk kemampuan untuk mengukur knerja relatf dar alternatf-alternatf keputusan dalam bentuk matemats yang sederhana. Prnsp metode TOPSIS adalah sederhana, dmana alternatf yang dplh selan memlk kedekatan dengan solus deal postf dan jauh dar solus deal 9

7 10 negatf. Solus deal terbentuk jka sebaga kompost dar nla knerja terbak dtamplkan oleh setap alternatf untuk setap atrbut. Solus deal negatf adalah gabungan dar nla knerja terburuk. Jarak ke masng-masng kutub knerja dukur dalam pengertan Eucldean, dengan bobot opsonal dar setap atrbut. Konsep n banyak dgunakan pada beberapa model MADM untuk menyelesakan masalah keputusan secara prakts (Kahraman dalam Lestar, 2011). Secara umum, prosedur dar metode TOPSIS mengkut langkah-langkah sebaga berkut: (Lestar, 2011) 1. Menentukan matrks keputusan yang ternormalsas. Topss membutuhkan ratng knerja tap calon karyawan pada setap krtera atau subkrtera yang ternormalsas. Matrks ternormalsas (1). r j...(1) Matrks keputusan ternormalsas dapat dlhat pada tabel dbawah n x m Tabel 2.1 Matrks Keputusan Ternormalsas alternatf subkrtera subkrtera subkrtera subkrtera j 1 x 2 j a 1 x x x + x x + x x x + x x x + x a 2 x x x + x x + x x x + x x x + x Ket : contoh dengan dua alternatf 10

8 11 2. Menghtung matrks keputusan yang ternormalsas terbobot. Persamaan 3 dgunakan untuk menghtung matrks ternormalsas terbobot, maka harus dtentukan terlebh dahulu nla bobot yang merepresentaskan preferens absolute dar pengambl keputusan. Nla bobot preferens menunjukkan tngkat kepentngan relatf setap krtera atau subkrtera pada persamaan 2. W = w, w, w,.. w,...(2) y, = w, r...(3) Tabel 2.2 Matrks Keputusan Ternormalsas Terbobot alternatf subkrtera Subkrtera subkrtera subkrtera a 1 w1. r11 w2. r21 w3. r31 w4. r41 a 2 w1. r12 w2. r22 w3. r33 w4. r24 3. Menghtung matrks solus deal postf dan matrks solus deal negatf. Solus deal postf dan solus deal negatf dapat dtentukan berdasarkan ratng bobot ternormalsas. Perlu dperhatkan syarat pada persamaan 4 dan 5 agar dapat menghtung nla solus deal dengan terlebh dahulu menentukan apakah bersfat keuntungan (beneft) atau bersfat baya (cost). dmana, A A y y,, y ; 1, 2 y y,, y ; 1, 2 n n...(4)...(5) y j max yj; mn yj; jka j adalah atrbut keuntungan jka j adalah atrbut baya 11

9 12 y j mn yj; max yj; jka j adalah atrbut keuntungan jka j adalah atrbut baya Tabel 2.3 Solus Ideal Postf A (Max v11, v21) (Max v12, v22) (Max v13, v23) (Max v14, v24) Catatan : msalnya semua krtera adalah krtera keuntungan Tabel 2.4 Solus Ideal Negatf A (Mn v11, v21) (Mn v12, v22) (Mn v13, v23) (Mn v14, v24) 4. Menghtung jarak antara nla setap alternatf dengan matrks solus deal postf dan matrk solus deal negatf. Jarak antara alternatf A dengan solus deal postf drumuskan sebaga: D n 2 y yj ; j1... (6) Jarak antara alternatf A dengan solus deal negatf drumuskan sebaga: D n 2 yj y ; j1...(7) Alternatf Tabel 2.5 Separas Postf D a D = (v v ) + (v v ) + (v v ) + (v v ) a D = (v v ) + (v v ) + (v v ) + (v v ) 12

10 13 Tabel 2.6 Separas Negatf Alternatf D a D = (v v ) + (v v ) + (v v ) + (v v ) a D = (v v ) + (v v ) + (v v ) + (v v ) 5. Menghtung nla preferens untuk setap alternatf. Nla preferens (V) untuk setap alternatf (8). V D D D ;...(8) Nla V yang lebh besar menunjukkan bahwa alternatf A lebh dplh. Tabel 2.7 Nla Preferns Tap Alternatf Alternatf a a V D V = (D + D ) D V = (D + D ) H. Peneltan Terkat Peneltan dengann menggunakan metode TOPSIS telah banyak dgunakan pada peneltan-peneltan sebelumnya dalam pembuatan keputusan. Nanggolan (2007), menympulkan bahwa metode TOPSIS yang dterapkan pada PT INDRACO SURABAYA dapat membantu phak manajemen dalam melakukan 13

11 14 perekrutan sumber daya manusa untuk lowongan yang ada pada perusahaan sehngga memnmalkan baya dan menngkatkan keuntungan. Lestar (2008), mengatakan bahwa metode TOPSIS mampu memberkan rekomendas alternatf keputusan pemlhan karyawan terbak berdasarkan dar bobot krtera dan penlaan kerja karyawan. Tanus (2010), membuat sebuah aplkas sstem yang dbuat dapat dgunakan sebaga alat bantu dalam mengambl keputusan, tetap tdak untuk menggantkan penlaan dan tdak dtekankan untuk membuat keputusan dan krtera yang menjad parameter dalam mengambl keputusan sfatnya stats. Lestar (2011), menympulkan bahwa metode TOPSIS lebh tepat untuk menyelesakan permasalahan mult dmens sepert pada perekrutan penermaan calon karyawan, dengan banyak krtera sebaga komponen penlaan untuk setap alternatf (calon karyawan)untuk mplementas metode TOPSIS dalam perekrutan penermaan calon karyawan memlk kelemahan yatu tdak bsa dgunakan untuk melakukan penlaan jka yang dnla hanya satu calon karyawan. Fatm (2011), menerapkan metode TOPSIS yang mampu menghaslkan keputusan sswa yang berhak mengkut ujan perekrutan beasswa Departemen Agama dan dengan sstem n waktu pengerjaan penyeleksan sswa lebh efesen. Dar beberapa peneltan datas, maka penuls dapat menympulkan bahwa metode TOPSIS yang dgunakan, dapat membantu d dalam menyelesakan masalah-masalah terkat dengan multkrtera. Oleh karena tu penuls tertark untuk mengembangkan lebh jauh terkat dengan metode TOPSIS. Dalam peneltan n penuls menggunakan metode TOPSIS untuk perekrutan tenaga 14

12 15 kerja pada PT PLN (Persero) Wlayah Kota Gorontalo. Dengan perhtungan yang dlakukan berdasarkan nla yang ada pada subkrtera untuk tap krtera. Pada peneltan n dbuat dengan konsep fleksbel sehngga subkrtera, krtera, nla rentang max dan mnmal untuk tap krtera serta nla bobot bobot dapat dubah berdasarkan kengnan dar pengambl keputusan. 15