Model Matematis Pembandingan Tingkat Kepentingan Dan Kinerja Yang Dirasakan Untuk Menentukan Tingkat Kepuasan Pelanggan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Model Matematis Pembandingan Tingkat Kepentingan Dan Kinerja Yang Dirasakan Untuk Menentukan Tingkat Kepuasan Pelanggan"

Transkripsi

1 Model Matemats Pembandngan Tngkat Kepentngan Dan Knerja ang Drasakan Untuk Menentukan Tngkat Kepuasan Pelanggan an Prhat Fakultas Ilmu Komputer Unverstas AKI Abstract Customer s satsfacton and dssatsfacton bascally are the dfference between expectatons and perceved performance. Customer s satsfacton means that the performance of a servce s at least equal to what s expected. Bascally, t s subjectve because t focuses on customer response. But for the sake of measurng the qualty of servce, provders need a procedure to measure how hgh the level of customer s satsfacton s. Measurement process s conducted by mathematcal model showng adjustment level, that s the rato between servce performance score whch may gve satsfacton to customer and customer s need score. The adjustment level wll determne the prorty of the ncreasng factors that nfluence the customer s satsfacton. In order the customer s satsfacton can be measured and determned more structurally, mathematcal models need to be developed accordngly. Key words: Customer s satsfacton, mathematcal models, adjustment level. Pendahuluan Kepuasan maupun ketdakpuasan pelanggan pada dasarnya merupakan perbedaan antara harapan dan knerja yang drasakan. Jad, pengertan kepuasan pelanggan berart bahwa knerja suatu jasa sekurang-kurangnya sama dengan apa yang dharapkan. Pelanggan yang tdak puas, basanya akan berpndah ke penyeda jasa pesang, sehngga menyebabkan penurunan jumlah pelanggan dan berart akan menurunkan pendapatan. Pada dasarnya, kepuasan pelanggan bersfat subjektf karena berfokus pada tanggapan pelanggan tetap untuk kepentngan pengukuran mutu pelayanan, penyeda memerlukan suatu prosedur untuk bsa mengukur seberapa tngg tngkat kepuasan pelanggan. Proses pengukuran dmula dengan menentukan sapa yang menjad pelanggan, lalu dpantau dar tngkat kualtas yang dngnkan dan pada akhrnya formulas strateg. Dar snlah dapat dketahu apakah penyeda jasa sudah memperhatkan hal-hal yang danggap pentng oleh pelanggan, sehngga dapat memuaskan. Agar kepuasan pelanggan bsa dukur dan dtentukan dengan lebh terstruktur, perlu -1-

2 Majalah Ilmah INFORMATKA Vol. 2 No. 2, Me 2011 kembangkan model matemats yang sesua. Berttk tolak pada hal tersebut d atas, dambl judul peneltan Model matemats pembandngan tngkat kepentngan dan knerja yang drasakan untuk menentukan tngkat kepuasan pelanggan. Perumusan Masalah Bagamana mengembangkan model matemats pembandngan tngkat kepentngan dan knerja yang drasakan untuk menentukan tngkat kepuasan pelanggan? Batasan Masalah Untuk membatas pembahasan, dalam peneltan n akan dgunakan stud kasus pada sebuah rumah sakt sebaga salah satu bentuk organsas penyeda jasa pelayanan kesehatan, khususnya d tempat pendaftaran pasen. Jasa Pelayanan Jasa merupakan suatu knerja penamplan, tdak berwujud dan cepat hlang, lebh dapat drasakan darpada dmlk, serta pelanggan lebh dapat berpartspas aktf dalam mengkonsums jasa tersebut. Karakterstk jasa adalah ntangble (tdak berwujud), nserparblty (tdak dapat dpsahkan), varablty (bervaras) dan pershablty (tdak tahan lama) Daya tahan suatu jasa tergantung pada suatu stuas yang dcptakan oleh beberapa faktor. Kualtas Pelayanan Kesehatan Kualtas adalah sebuah kata yang bag penyeda jasa merupakan sesuatu yang harus dkerjakan dengan bak. Aplkas kualtas sebaga sfat dar penamplan produk atau knerja merupakan bagan utama strateg perusahaan dalam rangka merah keunggulan yang berkesnambungan. Keunggulan suatu produk jasa adalah tergantung dar keunkan serta kualtas yang dperlhakan oleh jasa tersebut, apakah sudah sesua dengan harapan kengnan pelanggan. Kualtas Pelayanan Kesehatan adalah knerja yang menunjuk pada tngkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang d satu phak dapat menmbulkan kepuasan pada setap pasen atau keluarganya sesua dengan tngkat kepuasan rata-rata penduduk serta d phak lan tata cara penyelenggaraannya sesua dengan standard dan kode etk profes yang telah dtetapkan. Kepuasan Pelanggan Kepuasan adalah tngkat perasaan seseorang setelah membandngkan knerja atau hasl yang drasakan dengan harapannya. Jad, tngkat kepuasan merupakan fungs dar perbedaan antara knerja yang drasakan dengan harapan. Apabla d bawah harapan, maka pelanggan akan kecewa. Bla knerja sesua harapan, pelanggan akan puas. Sedangkan bla knerja melebh harapan, pelanggan akan sangat puas. -2-

3 Model Matemats Perbandngan Tngkat Kepentngan dan Knerja yg Drasakan utk Menentukan Tngkat Kepuasan Pelanggan (an P) Ukuran Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan dapat dukur dengan dmens mutu pelayanan melput: a. Keamanan. Keamanan adalah bebas dar bahaya, resko atau kerugan dan melput keamanan fsk, keamanan fnansal dan kerahasaan b. Kenyamanan. Kenyamanan adalah skap serta tndakan para pelaksanan ketka menyelenggarakan pelayanan serta fasltas yang dsedakan melput kenyamanan fsk, menjelaskan hubungan antar varabel tersebut. Model matemats dgunakan untuk : 1) menemukan pemecahan optmal perencanaan atau masalah keputusan; 2) menjelaskan masalah sebab-akbat (what-f) 3) menjelaskan pengertan hubungan nput dan output 4) mencoba menggunakan data dar masa lalu agar memlk makna mental dan lngkungan c. Hubungan nterpersonal. Hubungan nterpersonal adalah terjalnnya komunkas efektf yatu pembertahuan kepada para konsumen dalam bahasa yang bsa dpaham, mendengarkan suara konsumen, Tngkat Kesesuaan Tngkat kesesuaan akan menentukan urutan prortas penngkatan faktor-faktor yang mempengaruh kepuasan pelanggan. Dalam peneltan dua varabel yang dsmbolkan dengan menyesuakan bahasa kepada konsumen dan, merupakan tngkat knerja yang berbeda, menjelaskan perhal servce atau jasa yang dtawarkan dan bagamana masalah-masalah yang tmbul akan datas. d. Kompetens petugas. Kompetens petugas adalah hasl dar pengetahuan, ketramplan dan skap petugas yang dlakukan dengan kesungguhan hat. Model Matemats Model matemats (mathematcal model) adalah pernyataan matemats tentang proses, atau konsep yang dnyatakan dengan varabel-varabel dan sekumpulan persamaan atau pertdaksamaan yang pelayanan yang dapat memberkan kepuasan para pelanggan sedangkan merupakan tngkat kepentngan pelanggan. Model yang dgunakan adalah : T k x100% Dmana : T k = Tngkat kesesuaan responden = Skor penlaan knerja = Skor tngkat kepentngan pelanggan Dar model tersebut dapat dtentukan: 1. Bla T k < 100% maka berart bahwa untuk suatu varabel, skor penlaan knerja lebh kecl dar pada skor tngkat kepentngan. -3-

4 Majalah Ilmah INFORMATKA Vol. 2 No. 2, Me 2011 Dengan kata lan, pelanggan belum merasa puas dan menla bahwa knerja yang dtunjukkan belum sebandng dengan tngkat kepentngan. 2. Bla T k = 100% maka berart bahwa untuk suatu varabel, skor penlaan knerja sama dengan skor tngkat kepentngan. Dengan kata lan, pelanggan merasa puas dan menla bahwa knerja yang dtunjukkan telah sebandng dengan tngkat kepentngan. 3. Bla T k > 100% maka berart bahwa untuk suatu varabel, skor penlaan knerja lebh besar dar pada skor tngkat kepentngan. Dengan kata lan, pelanggan merasa sangat puas dan menla bahwa knerja yang dtunjukkan lebh dar tngkat kepentngan. Dagram Kartesus Dagram kartesus yang dgunakan dbag menjad empat bagan yang dbatas oleh dua buah gars yang berpotongan tegak lurus pada ttk (, ). Empat bagan tersebut adalah: a. Menunjukkan faktor yang danggap mempengaruh kepuasan pelanggan, termasuk unsur-unsur jasa yang danggap sangat pentng, namun manajemen belum melaksanakannya sesua kengnan pelanggan sehngga menngakbatkan ketdakpuasan pelanggan b. Menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasl dlaksanakan dan wajb dpertahankan. Danggap pentng dan memuaskan. c. Menunjukan faktor-faktor yang kurang pentng pengaruhnya bag pelanggan dan pelaksanaannya basa-basa saja. Danggap kurang pentng dan kurang memuaskan. d. Menunjukkan faktor-faktor yang kurang pentng dalam mempengaruh kepuasan pelanggan tetap pelaksanaannya berlebhan. Danggap kurang pentng tetap sangat memuaskan. Gambar 1. Dagram Kartesus Knerja (Sumbu ) dan Kepentngan (Sumbu ) -4-

5 Untuk menggambar dagram Kartesus, harus dhtung terlebh dahulu : Dmana : n j j. n j. n = Skor rata-rata penlaan knerja = Skor rata-rata tngkat kepentngan pelanggan = Jumlah responden = Banyak varabel pada faktor ke- Rumus selanjutnya adalah : Dmana : K K = Rata-rata dar skor rata-rata penlaan knerja untuk seluruh faktor = Rata-rata dar skor rata-rata tngkat kepetngan pelanggan untuk seluruh faktor K = Banyak faktor yang dapat mempengaruh kepuasan pelanggan Faktor-faktor ang Damat Telah djelaskan dalam batasan masalah bahwa untuk membatas pembahasan, dalam peneltan n akan dgunakan stud kasus pada sebuah rumah sakt sebaga salah satu bentuk organsas penyeda jasa pelayanan kesehatan, khususnya d tempat pendaftaran pasen. Faktor-faktor yang akan damat adalah: 1. Keamanan melput : a. Keamanan d ruang b. Keamanan saat mendaftar c. Keamanan saat masuk rumah sakt 2. Kenyamanan melput : a. Kenyamanan saat mendaftar b. Kenyamanan tempat duduk c. Kebershan d ruang d. Kebershan lngkungan e. Kenyamanan udara d ruang tngg f. Kenyamanan dengan adanya televs 3. Kompetens Petugas : a. Pelayanan yang tepat dan cepat b. Pelayanan yang sopan dan ramah 4. Hubungan Interpersonal: a. Kejelasan petugas dalam memberkan nformas b. Kemampuan berbahasa petugas Untuk masng-masng faktor, dtentukan skor untuk tanggapan kepentngan adalah: Tabel 1. Tabel Skor Tanggapan Kepentngan TANGGAPAN KEPENTINGAN SKOR Sangat Pentng 3 Pentng 2-5-

6 Majalah Ilmah INFORMATKA Vol. 2 No. 2, Me 2011 Tdak Pentng 1 Untuk masng-masng faktor, dtentukan skor untuk tanggapan knerja adalah: Tabel 2. Tabel Skor Tanggapan Knerja TANGGAPAN KEPENTINGAN SKOR Sangat Bak atau Sangat Puas 3 Bak atau Puas 2 Tdak Bak atau Tdak Puas 1 Smulas Hasl Peneltan Berkut n dsajkan smulas hasl peneltan dmana jumlah responden adalah 100 orang. Pada setap tabel, besaran Bobot dperoleh dengan cara mengalkan banyak responden yang menjawab dkalkan skor untuk plhan jawaban tersebut. Sebaga contoh pada Tabel 3, bobot untuk keamanan d ruang,dperoleh dengan cara : 2x x x 1=202 Tabel 3. Penlaan Responden Terhadap Knerja Keamanan NO VARIABEL SANGAT TIDAK BOBOT 1 Keamanan d ruang Keamanan saat mendaftar Keamanan saat masuk rumah sakt Tabel 4. Penlaan Responden Terhadap Kepentngan Keamanan NO VARIABEL SANGAT PENTING TIDAK BOBOT PENTING PENTING 1 Keamanan d ruang Keamanan saat mendaftar Keamanan saat masuk rumah sakt Tabel 5. Penlaan Responden Terhadap Knerja Kenyamanan NO VARIABEL SANGAT TIDAK BOBOT 1 Kenyamanan udara d ruang Kenyamanan saat mendaftar Kenyamanan tempat duduk

7 Model Matemats Perbandngan Tngkat Kepentngan dan Knerja yg Drasakan utk Menentukan Tngkat Kepuasan Pelanggan (an P) 4 Kenyamanan dengan adanya televs 5 Kebershan d ruang Kebershan lngkungan Tabel 6. Penlaan Responden Terhadap Kepentngan Kenyamanan NO VARIABEL SANGAT PENTING TIDAK BOBOT PENTING PENTING 1 Kenyamanan udara d ruang Kenyamanan saat mendaftar Kenyamanan tempat duduk Kenyamanan dengan adanya televs 5 Kebershan d ruang Kebershan lngkungan Tabel 7. Penlaan Responden Terhadap Knerja Kompetens Petugas NO VARIABEL SANGAT TIDAK BOBOT 1 Kejelasan dlm memberkan nformas 2 Kemampuan berbahasa

8 Majalah Ilmah INFORMATKA Vol. 2 No. 2, Me 2011 Tabel 8. Penlaan Responden Terhadap Kepentngan Kompetens Petugas NO VARIABEL SANGAT PENTING PENTING TIDAK PENTING BOBOT 1 Kejelasan dlm memberkan nformas 2 Kemampuan berbahasa Tabel 9. Penlaan Responden Terhadap Knerja Hubungan Interpersonal NO VARIABEL SANGAT TIDAK BOBOT 1 Pelayanan yang tepat dan cepat Pelayanan yang sopan dan ramah Berdasarkan data d Tabel 3 sampa dengan Tabel 9, kemudan dhtung tngkat kesesuaan responden (T k ) untuk setap varabel dengan rumus: T k Haslnya dsajkan dalam Tabel 10. x100% Tabel 10. Penghtungan Tngkat Kesesuaan (T k ) Untuk Setap Varabel NO FAKTOR VARIABEL SKOR KINERJ A () SKOR KEPENTING AN () TINGKAT KESESUAIA N (T k ) 1 Keamanan Keamanan d ruang ,38 % 2 Keamanan saat mendaftar ,69 % 3 Keamanan saat masuk rumah ,30 % sakt 4 Kenyamanan Kenyamanan udara d ruang ,39 % 5 Kenyamanan saat mendaftar ,00 % 6 Kenyamanan tempat duduk ,00 % 7 Kenyamanan dngn adanya ,07 % televs 8 Kebershan d ruang ,63 % 9 Kebershan lngkungan ,52 % 10 Kompetens Kejelasan dlm memberkan ,14 % Petugas nformas 11 Kemampuan berbahasa ,57 % 12 Hubungan Pelayanan yang tepat dan cepat ,32 % 13 Interpersonal Pelayanan yang sopan dan ,32 % ramah -8-

9 Model Matemats Perbandngan Tngkat Kepentngan dan Knerja yg Drasakan utk Menentukan Tngkat Kepuasan Pelanggan (an P) dalam Tabel 11. Berkutnya, menentukan tngkat kesesuaan untuk setap faktor. Hasl perhtungan dsajkan Tabel 11. Penghtungan Tngkat Kesesuaan (T k ) Untuk Setap Faktor NO FAKTOR VARIABEL SKOR KINERJA () SKOR KEPENTING AN () TINGKAT KESESUAIA N (T k ) 1 Keamanan Keamanan d ruang ,72 % 2 Keamanan saat mendaftar Keamanan saat masuk rumah sakt Kenyamanan Kenyamanan udara d ruang ,14 % 5 Kenyamanan saat mendaftar Kenyamanan tempat duduk Kenyamanan dngn adanya televs Kebershan d ruang Kebershan lngkungan Kompetens Kejelasan dlm memberkan ,38 % Petugas nformas 11 Kemampuan berbahasa Hubungan Pelayanan yang tepat dan cepat ,32 % 13 Interpersonal Pelayanan yang sopan dan ramah Untuk menggambar dagram Kartesus, harus dhtung terlebh dahulu rata-rata dan untuk tap varabel. Hasl Perhtungan dsajkan dalam Tabel 12. Tabel 12. Penghtungan Rata-rata dan Rata-rata Tap Varabel NO FAKTOR VARIABEL SKOR KINERJA () 1 Keamanan Keamanan d ruang 2 Keamanan saat mendaftar 3 Keamanan saat masuk rumah sakt 4 Kenyamanan Kenyamanan udara d ruang 5 Kenyamanan saat mendaftar 6 Kenyamanan tempat duduk 7 Kenyamanan dng adanya televs 8 Kebershan d ruang SKOR KEPENTINGAN () RATA- RATA RATA- RATA ,02 2, ,05 2, ,06 2, ,79 2, ,42 2, ,39 2, ,99 2, ,07 2,85 9 Kebershan lngkungan ,86 2,31-9-

10 Majalah Ilmah INFORMATKA Vol. 2 No. 2, Me 2011 NO FAKTOR VARIABEL SKOR KINERJA () 10 Kompetens Kejelasan dlm Petugas memberkan nformas SKOR KEPENTINGAN () RATA- RATA RATA- RATA ,95 2,78 11 Kemampuan berbahasa ,09 2,88 12 Hubungan Pelayanan yg tepat &n ,09 2,89 Interpersonal cepat 13 Pelayanan yg sopan & ramah ,09 2,89 Berkutnya, harus dhtung rata-rata dan rata-rata untuk tap faktor dengan rumus: j. n j. n Hasl perhtungan dsajkan dalam Tabel 13. Tabel 13. Penghtungan Rata-rata dan Rata-rata Tap Faktor NO FAKTOR VARIABEL SKOR KINERJA () 1 Keamanan Keamanan d ruang 2 Keamanan saat mendaftar 3 Keamanan saat masuk rumah sakt 4 Kenyamanan Kenyamanan udara d ruang 5 Kenyamanan saat mendaftar 6 Kenyamanan tempat duduk 7 Kenyamanan dng adanya televs 8 Kebershan d ruang SKOR KEPENTINGAN () RATA- RATA RATA- RATA ,04 2, ,75 2, Kebershan lngkungan Kompetens Kejelasan dlm ,02 2,83 Petugas memberkan nformas 11 Kemampuan berbahasa Hubungan Pelayanan yg tepat &n ,09 2,89 Interpersonal cepat 13 Pelayanan yg sopan & ramah

11 Model Matemats Perbandngan Tngkat Kepentngan dan Knerja yg Drasakan utk Menentukan Tngkat Kepuasan Pelanggan (an P) Berdasar hasl perhtungan pada Tabel 13 kemudan dhtung: K K 2,04 1,75 2,02 2,09 1,98 4 2,81 2,69 2,83 2,89 2,81 4 Dagram Kartesus untuk setap varabel adalah: Keterangan : Nomor ttk sesua dengan nomor pada Tabel 11 Gambar 2. Dagram Kartesus Untuk Setap Varabel Dagram Kartesus untuk masng-masng faktor dsajkan dalam Gambar

12 Majalah Ilmah INFORMATKA Vol. 2 No. 2, Me 2011 Keterangan : 1. Keamanan, 2. Kenyamanan, 3. Kompetens Petugas, 4. Hubungan Interpersonal Gambar 3. Dagram Kartesus Untuk Setap Faktor Pembahasan Tngkat Kesesuaan D awal telah djelaskan bahwa tngkat kesesuaan akan menentukan urutan prortas penngkatan faktor-faktor yang mempengaruh kepuasan pelanggan. Tngkat kesesuaan menunjukkan perbandngan skor penlaan knerja dan skor tngkat kepentngan pelanggan. Dar Tabel 10 dapat dlhat bahwa secara umum, tngkat kesesuaan yang terendah adalah 50% pada varabel kenyamanan tempat duduk dan tertngg adalah 80,52% pada varabel kebershan lngkungan. Untuk faktor keamanan, tngkat kesesuaan terendah adalah 70,69% pada varabel keamanan saat mendaftar dan tertngg adalah 76,30% pada varabel keamanan saat masuk rumah sakt. In berart bahwa varabel keamanan saat mendaftar sudah bsa memenuh 70,69 % kepuasan pelanggan sedangkan varabel keamanan saat masuk rumah sakt sudah bsa memenuh 76,30% kepuasan pelanggan. Untuk faktor kenyamanan, tngkat kesesuaan terendah adalah 50,00% (yang berart sudah bsa memenuh 50,00% kepuasan pelanggan) pada varabel kenyamanan tempat duduk dan tertngg adalah 80,52% (yang berart sudah bsa memenuh 80,52% kepuasan pelanggan) pada varabel kebershan lngkungan. Untuk faktor kompetens petugas, tngkat kesesuaan terendah adalah 70,14% (yang berart sudah bsa memenuh 70,14% kepuasan pelanggan) pada varabel kejelasan dalam memberkan nformas dan tertngg -12-

13 Model Matemats Perbandngan Tngkat Kepentngan dan Knerja yg Drasakan utk Menentukan Tngkat Kepuasan Pelanggan (an P) adalah 72,57% (yang berart sudah bsa memenuh 72,57% kepuasan pelanggan) pada varabel kemampuan berahasa. Untuk faktor hubungan nterpersonal, tngkat kesesuaan kedua varabel adalah sama yatu 72,32% (yang berart sudah bsa memenuh 72,32% kepuasan pelanggan). Dar Tabel 11 dapat dketahu bahwa tngkat kesesuaan untuk faktor keamanan adalah 72,72% (yang berart sudah bsa memenuh 72,72% kepuasan pelanggan), untuk faktor kenyamanan adalah 65,14 % (yang berart sudah bsa memenuh 65,14% kepuasan pelanggan), untuk faktor kompetens petugas adalah 71,38 % (yang berart sudah bsa memenuh 71,38% kepuasan pelanggan) dan untuk faktor hubungan nterpersonal adalah 72,32 % (yang berart sudah bsa memenuh 72,32% kepuasan pelanggan) Informas tngkat kesesuaan dapat dgunakan sebaga dasar untuk evaluas dan perencanaan, aspek-aspek apa saja yang mash perlu dperbak dan dtngkatkan maupun yang perlu dpertahankan. Dagram Kartesus Dagram Kartesus untuk masngmasng varabel dsajkan pada Gambar 2. Daerah B (pertahakan prestas) adalah daerah dmana tngkat kepentngan tngg dan tngkat knerja juga tngg. Dengan kata lan, daerah n menggambarkan varabel-varabel dmana pelanggan telah merasa puas. Dar gambar n terlhat, terdapat beberapa varabel yang berada dalam daerah B yang berart untuk varabel-varabel n, pasen telah merasa puas yatu varabel keamanan d ruang, keamanan saat mendaftar, kebershan d ruang, kemampuan berbahasa, pelayanan yang tepat dan cepat, pelayanan yang sopan dan ramah. Daerah C (prortas rendah) adalah daerah dmana tngkat kepentngan rendah dan knerja juga rendah. Jad, daerah n menggambarkan varabel yang dnla kurang pentng oleh pelanggan dan tdak terlalu mempengaruh kepuasan mereka sehngga pelanggan tdak menuntut knerja yang tngg. Terdapat beberapa varabel yang berada dalam kategor C yatu varabel kenyamanan udara d ruang, kenyamanan saat mendaftar, kenyamanan tempat duduk, kebershan lngkungan dan kejelasan dalam memberkan nformas. Daerah D (berlebhan) adalah daerah dmana tngkat kepentngan rendah tetap tngkat knerja tngg. Jad, daerah n menggambarkan varabel-varabel yang dnla pelanggan kurang pentng dan tdak terlalu mempengaruh kepuasan mereka tetap knerja yang dtunjukkan justru tngg. Terdapat beberapa varabel yang berada dalam daerah D yatu keamanan saat masuk rumah sakt dan kenyamanan dengan adanya televs. -13-

14 Majalah Ilmah INFORMATKA Vol. 2 No. 2, Me 2011 Kesmpulan Berdasarkan hasl peneltan pada bab sebelumnya maka dapat dambl beberapa kesmpulan pentng sebaga berkut: 1. Kepuasan pelanggan dapat dukur dengan dmens mutu pelayanan yang melput keamanan, kenyamanan, hubungan nterpersonal dan kompetens petugas. 2. Kepuasan pelanggan bersfat subjektf tetap dapat dkembangkan suatu model matemats untuk menentukan tngkatannya 3. Model matemats yang dgunakan untuk menentukantngkat kepuasan pelanggan adalah tngkat kesesuaan dan dagram kartesus. 4. Tngkat kesesuaan akan menentukan urutan prortas penngkatan faktor-faktor yang mempengaruh kepuasan pelanggan 5. Dagram kartesus dbag mennjad empat daerah yang menunjukkan faktor-faktor yang termasuk kategor prorotas utama (daerah A), pertahankan prestas (daerah B), prortas rendah (daerah C) dan berlebhan (daerah D). Daftar Pustaka Supranto Johanes, Pengukuran tngkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menakkan Pangsa Pasar, Rneka Cpta, Jakarta 2001 Azrul Azwar, Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan, Pustaka Snar Harapan, Jakarta 1996 Ibrahm Buddy, Total Qualty Manajemen, Djambatan, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konds persangan dalam berbaga bdang ndustr saat n dapat dkatakan sudah sedemkan ketatnya. Persangan dalam merebut pasar, adanya novas produk, mencptakan kepuasan pelanggan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

Nama : Crishadi Juliantoro NPM : ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

Sri Indra Maiyanti, Irmeilyana,Verawaty Jurusan Matematika FMIPA Unsri. Yanti_Sri02@Yahoo.com

Sri Indra Maiyanti, Irmeilyana,Verawaty Jurusan Matematika FMIPA Unsri. Yanti_Sri02@Yahoo.com Apled Customer Satsfacton Index (CSI) and Importance- Performance Analyss (IPA) to know Student Satsfacton Level of Srwjaya Unversty Lbrary Servces Sr Indra Mayant, Irmelyana,Verawaty Jurusan Matematka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equation Modeling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equation Modeling BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pemodelan Persamaan Struktural Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equaton Modelng (SEM) merupakan analss multvarat yang dapat menganalss hubungan varabel secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

Ardi Kurniawan 1), Kusrini 2) Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta 2)

Ardi Kurniawan 1), Kusrini 2) Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta 2) Semnar Nasonal Teknolog Informas dan Multmeda 2016 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februar 2016 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB II TEORI ALIRAN DAYA

BAB II TEORI ALIRAN DAYA BAB II TEORI ALIRAN DAYA 2.1 UMUM Perhtungan alran daya merupakan suatu alat bantu yang sangat pentng untuk mengetahu konds operas sstem. Perhtungan alran daya pada tegangan, arus dan faktor daya d berbaga

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Meda Informatka, Vol. 2, No. 2, Desember 2004, 57-64 ISSN: 0854-4743 PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Sr Kusumadew Jurusan Teknk Informatka, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan suatu aspek kehdupan yang sagat pentng. Bag masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, bak dalam rangka memperoleh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

Consumer s Satisfaction Assessment for Service Quality by Servqual Method (Study Case at Waroeng X Soekarno Hatta-Malang Branch)

Consumer s Satisfaction Assessment for Service Quality by Servqual Method (Study Case at Waroeng X Soekarno Hatta-Malang Branch) Jurnal Teknolog Pertanan Vol. 11 No. 3 (Desember 010) 15-161 PENILAIAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL (SERVICE QUALITY) (STUDI KASUS PADA WAROENG CAB. SOEKARNO

Lebih terperinci

PENGARUH DIFERENSIASI JASA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA RUMAH SAKIT ISLAM GORONTALO

PENGARUH DIFERENSIASI JASA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA RUMAH SAKIT ISLAM GORONTALO PENGARUH DIFERENSIASI JASA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA RUMAH SAKIT ISLAM GORONTALO Oleh; Zulfah Abdussamad Dosen FEB Unverstas Neger Gorontalo Abstrak Persangan bsns d bdang kesehatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia) PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas

Lebih terperinci

BABY. S!MPULAN DA:"i SARAN. Rumah sakit adalah bentuk organisasi pengelolaan jasa pelayanan

BABY. S!MPULAN DA:i SARAN. Rumah sakit adalah bentuk organisasi pengelolaan jasa pelayanan BABY S!MPULAN DA:" SARAN A. Smpulan Rumah sakt adalah bentuk organsas pengelolaan jasa pelayanan kesehatan ndvdual secara menyeluruh oleh karena tu dperlukan penerapan vs. ms. dan strateg seara tepat oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Ruang Lngkup Peneltan Reksadana yang dgunakan dalam peneltan n adalah reksadana yang terdaftar dalam stus BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

Preferensi untuk alternatif A i diberikan Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA Sensus Penduduk 2010 merupakan sebuah kegatan besar bangsa Badan Pusat Statstk (BPS) berdasarkan Undang-undang Nomor 16

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tnjauan Teorts 2.1.1 Saham Menurut Anoraga (2006:58) saham adalah surat berharga bukt penyertaan atau pemlkan ndvdu maupun nsttus dalam suatu perusahaan. Saham berwujud selembar

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Produk model pengembangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan teman sejawat dan permanan. Pemberdayaan teman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV PEMBAHASAN MODEL BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi )

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi ) APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Stud Kasus d PT. Snar Terang Abad ) Bagus Suryo Ad Utomo 1203 109 001 Dosen Pembmbng: Drs. I Gst Ngr Ra Usadha, M.S Jurusan Matematka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 115 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 115 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, S A L I N A N KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 115 TAHUN 003 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menmbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. 1. Perguruan Tinggi Sebagai Industri Jasa. kependidikan tinggi. Menurut Tampubolon (2001), jasa kependidikan yang

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. 1. Perguruan Tinggi Sebagai Industri Jasa. kependidikan tinggi. Menurut Tampubolon (2001), jasa kependidikan yang BAB 2 KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorts 1. Perguruan Tngg Sebaga Industr Jasa Perguruan Tngg sebaga suatu lembaga penddkan tngg dapat dpandang sebaga suatu proses produks yang menghaslkan pelayanan jasa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUWARSA DAN FAKTOR UNIT DISKON

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUWARSA DAN FAKTOR UNIT DISKON PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUWARSA DAN FAKTOR UNIT DISKON Har Prasetyo Jurusan Teknk Industr Unverstas Muhammadyah Surakarta Jl. A. Yan Tromol Pos 1, Pabelan,

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan Pada bab n akan dbahas mengena penyelesaan masalah ops real menggunakan pohon keputusan bnomal. Dalam menentukan penlaan proyek, dapat dgunakan beberapa metode d antaranya dscounted cash flow (DF). DF

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko, dkk. Komparas Hasl Belajar Sswa... 99 KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Negosas Negosas dapat dkategorkan dengan banyak cara, yatu berdasarkan sesuatu yang dnegosaskan, karakter dar orang yang melakukan negosas, protokol negosas, karakterstk dar nformas,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI

PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI TEKNIK SAMPLING PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI PENDAHULUAN Pendugaan parameter dar peubah Y seharusnya dlakukan dengan menggunakan nformas dar nla-nla peubah Y Bla nla-nla peubah Y sult ddapat, maka

Lebih terperinci

current status dari subyek yang diteliti. Tipe penelitian ini umumnya berkaitan dengan

current status dari subyek yang diteliti. Tipe penelitian ini umumnya berkaitan dengan 36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Desan peneltan yang menggunakan adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf (descrptve research) adalah peneltan terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta

Lebih terperinci

LAPORAN PENGUKURAN INDEK PENERAPAN NILAI BUDAYA KERJA (IPNBK) TAHUN 2017

LAPORAN PENGUKURAN INDEK PENERAPAN NILAI BUDAYA KERJA (IPNBK) TAHUN 2017 LAPORAN PENGUKURAN NDEK PENERAPAN NLA BUDAYA KERJA (PNBK) TAHUN 2017 KEMENTERAN PERTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANAN BALA BESAR PELATHAN PERTANAN KETNDAN MALANG - JAWA 2017 TMUR KATA

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA INDUSTRI KEMPLANG RUMAH TANGGA BERBAHAN BAKU UTAMA SAGU DAN IKAN

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA INDUSTRI KEMPLANG RUMAH TANGGA BERBAHAN BAKU UTAMA SAGU DAN IKAN ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA INDUSTRI KEMPLANG RUMAH TANGGA BERBAHAN BAKU UTAMA SAGU DAN IKAN (THE ANALYSIS OF ADDED VALUE AND INCOME OF HOME INDUSTRY KEMPLANG BY USING FISH AND TAPIOCA AS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen

Lebih terperinci

RAY TRACING dan. Oleh : Karmilasari

RAY TRACING dan. Oleh : Karmilasari RAY TRACING dan RADIOSITY Oleh : Karmlasar RAY TRACING vs. RADIOSITY 2 Revew : ILUMINASI Secara umum dlhat dar fsknya, model lumnas menggambaran perpndahan energ dan radas fokus pada sfat sfat cahaya danmateral

Lebih terperinci