Implementasi Teori Keputusan Penentuan Penerimaan Beasiswa Bagi Mahasiswa FMIPA Universitas Sulawesi Barat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Implementasi Teori Keputusan Penentuan Penerimaan Beasiswa Bagi Mahasiswa FMIPA Universitas Sulawesi Barat"

Transkripsi

1 JURNAL SAINTIFIK OL.3 NO., JANUARI 07 Implementas Teor Keputusan Penentuan Penermaan Beasswa Bag Mahasswa FMIPA Unverstas Sulawes Barat Hrman Rachman *, Nzar, Unverstas Sulawes Barat emal: * Abstrak Saat n pengelolah lembaga mash menggunakan cara manual untuk menentukan mahasswa yang berhak menerma beasswa sehngga pengelolaan data kurang efektf, membutuhkan waktu yang relatf lama dan serng terjad subjektftas dar para pengambl keputusan. Untuk mempermudah para pengelolah tersebut dalam menentukan mahasswa yang berhak menerma beasswa, maka perlu adanya suatu sstem rekomendas yang berfungs untuk membantu melakukan seleks bag para calon penerma beasswa. Peneltan n terkat pengaplkasan teor pengamblan keputusan yang dbangun dalam suatu sstem dengan menggunakan kombnas metode Analtcal Herarcy Process (AHP) dan Technque Order Preference by Smlarty To Ideal Soluton (TOPSIS). AHP dgunakan untuk member bobot penlaan pada krtera yang dkumpulkan dar hasl kajan pustaka dan hasl wawancara dan TOPSIS dgunakan dalam proses perangkngan keputusan yang akan dambl sebaga dasar penentuan keputusan. Peneltan n yang akan dterapkan pada penentuan penerma beasswa mahasswa d lngkungan Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Unverstas Sulawes Barat Kata kunc : Analtcal Herarcy Process (AHP), Technque Order Preference by Smlarty To Ideal Soluton (TOPSIS), Beasswa FMIPA Unsulbar. PENAHULUAN Undangundang asar Negara Indonesa telah mengamanatkan tentang upaya mencerdaskan kehdupan bangsa. Hal n menunjukkan bahwa setap warga Negara usa sekolah mula dar tngkat dasar hngga perguruan tngg harus mengenyam penddkan. Kenyataannya banyak warga negara usa sekolah tersebut yang tdak dapat mengenyam penddkan, lebhlebh penddkan tngg karena terkendala oleh baya penddkan. Ada kalanya mahasswa mempunya prestas tngg, tetap terhambat proses studnya, d lan phak ada mahasswa yang putus d tengah perjalanan studnya karena alasan ketadaan baya. Pemerntah telah berupaya mengurang angka putus kulah bag mahasswa dengan memberkan bantuan baya penddkan berupa beasswa. Pembayaan n umumnya dsalurkan melalu penyelenggara penddkan dserta wewenang dalam penentuan penerma hak beasswa tersebut. Lembaga penyelenggaran penyaluran bantuan beasswa dalam menenuh banyaknya permohonan bantuan beasswa mengadakan seleks terhadap pemohon karena keterbatasan kuota..

2 JURNAL SAINTIFIK OL.3 NO., JANUARI 07 yang terseda. Lembaga penyelenggara melakukan mekansme dalam rangka menentukan keputusan yang tepat pemberan bantuan beasswa, Namun banyaknya permohonan dan ragam jens beasswa serta krterakrtera yang dsyaratkan terkadang membuat lembaga penyelenggara kewalahan jka dlakukan secara manual. Oleh karena tu dperlukan suatu sstem pendukung keputusan yang bsa djadkan alat bantu untuk memudahkan proses seleks penermaan beasswa Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Unverstas Sulawes Barat dengan jumlah mahasswa yang mengajukan permohonan bantuan yang lebh besar dbandngkan keterersedaan kuota beasswa mengharuskan mengadakan seleks penermaan bantuan beasswa. Latar belakang mahasswa yang berbedabeda terhadap krtera yang dsyaratkan membuat seleks menjad rumt dan memerlukan banyak sumber daya. Oleh karena tu peneltan n dharapkan dapat memnmalskan sumber daya yang dperlukan. METOE PENELITIAN Peneltan n metode yang dpaka dalam pengamblan keputusan seleks beasswa adalah Analtcal Herarchy Process (AHP) dan Technque For Order Preference by Smlarty to Ideal Soluton (TOPSIS). Kedua metode tersebut dplh karena metode AHP merupakan suatu bentuk model pendukung keputusan dmana peralatan utamanya adalah sebuah herark fungsonal dengan nput utamanya perseps manusa, yakn dalam hal n adalah orang yang ahl dalam masalah beasswa atau orang yang mengert permasalahan beasswa. Sedangkan metode TOPSIS merupakan suatu bentuk metode pendukung keputusan yang ddasarkan pada konsep bahwa alternatf yang terbak tdak hanya memlk jarak terpendek dar solus deal postf tetap juga memlk jarak terpanjang dar solus deal negatf yang dalam hal n akan memberkan rekomendas penerma beasswa yang sesua dengan yang dharapkan.. Analytcal Herarchy Process (AHP) AHP merupakan pendekatan dasar pengamblan keputusan. alam proses n pembuatan keputusan dengan menggunakan parwse comparson yang dgunakan untuk membentuk seluruh prortas untuk mengetahu rangkng dar alternatf. Langkahlangkah dalam metode AHP melput:. Menyusun hrark dar permasalahan yang dtelt, permasalahan durakan menjad unsurunsur yatu tujuan, krtera, dan alternatf kemudan dsusun menjad struktur hrark sepert gambar Gambar Bagan Hrark AHP. Penlaan Krtera dan Alternatf Krtera dan alternatf dnla melalu perbandngan berpasangan.perbandngan dlakukan berdasarkan kebjakan pembuat keputusan dengan menla tngkat kepentngan satu elemen terhadapelemen lannya proses perbandgan berpasangan, dmula dar proses hrark palng..

3 JURNAL SAINTIFIK OL 3 NO., JANUARI 07 atas yang dtujukan unutk memlh krtera, msalnya A, kemudan dambl elemnen yang akan dbandngkan, msal A, A, A 3, A, A 5. Maka susunan elemenelemen yang dbandngkan tersebut. 3. penentuan Prortas Untuk setap krtera dan alternatf,perlu dlakukan perbandngan berpasangan (parwse comparson).nlanla perbandngan relatf kemudan dolah untuk menentukan perngkat alternatf dar seluruh alternatf. Pertmbanganpertmbangan terhadap perbandngan berpasangan untuk memperoleh secara keseluruhan prortas melalu tahapantahapan berkut: a. Kuadratkan matrks hasl perbandngan berpasangan. b. Htung jumlah nla dar setap bars, kemudan lakukan normalsaa matrks.. Konsstens Logs Perhtungan konsstens logs dlakukan dengan mengkut lngkahlangkah sebaga berkut: a. Mengalkan matrks dengan prortas bersesuaan. b. Menjumlahkan hasl perkalan per bars. c. Hasl penjumlahan tpa bars dbag prortas bersangkutan dan haslnyan djumlahkan. d. Hasl c dbag jumlah elemen, akan ddapat l maks. e. Consstenc Indeks ( CI) = ( l maks n) /( n) f. Consstency Rato = CR/RI, dmana RI adalah ndeks random consstens. Jka raso consstens g. Menghtung nla lambda dan consstency ndeks (CI) dan vonsstency Rato (CR) dengan rumus: C l = å å n l n CI = n CI CR= RI () mana: = ratarata vector consstency C = Consstency ector N = Jumlah faktor yang sedmg dbandngkan RI = Random Indeks CR = Consstency Rato l ³ 0., haslperhtungan dapat dbenarkan. ( ) l. Technque for Orders Preference by Smlarty to Ideal Soluton (TOPSIS) TOPSIS merupakan metode pengamblan keputusan untuk menetapkan alternatf terbak dar sejumlah alternatf berdasarkan beberapa krtera tertentu dengan menggunakan konsep bahwa alternatf yang terplh harus mempunya jarak terdekat dar solus postf dan terjauh dar solus negatf. Langkahlangkah penyelesaan masalah dengan TOPSIS:. Membuat matrks keputusan yang ternormalsas.. Membuat matrks keputusan yang ternormalsas tebobot. 3..

4 JURNAL SAINTIFIK OL.3 NO., JANUARI Menentukan matrks solus deal postf dan solus deal negatf.. Menentukan jarak antara nla setap altenatf dengan matrks solus deal postf dan matrks solus deal negatf. 5. Menentukan nla preferens untuk setap alternatf. TOPSIS membutuhkan ratng knerja setap alternatf A pada setap krtera Cj yang ternormalsas, yatu: r = xj =,, Km;.. j m å xj = () dan Solus deal postf A dan solus deal negatf A dapat dtentukan berdasarkan ratng bobot ternormalsas (y j) sebaga: dengan dan y = w r j j =,, Km; A A j=,, Kn; ìï max y j; jka y j = í ïmn y ; î j ìï max y j; jka y j = í ïmn y ; î j dan ( y, y, K, y ); ( y y, K, y ); j=,, Kn; = n =, n j adalah jka j adalah jka j adalah atrbut keuntungan atrbut baya j adalah atrbut keuntungan atrbut baya Jarak alternatf A dengan solus deal postf drumuskan sebaga: = n å( y yj) j= Jarak antara alternatf A dengan solus deal negatf drumuskan sebaga: = n å( yj y ) j= Menentukan nla preferens untuk setap alternatf: = yang lebh besar menunjukkan bahwa alternatf A lebh dplh. 3. HASIL AN PEMBAHASAN Pada bagan n akan dmula dengan pembahasan mengena proses AHP yatu matrks perbandngan berpasangan yang kemudan dlakukan normalsas terhadap matrks tersebut dan dperoleh vektor bobot krtera dar ratarata bars matrks yang telah ternormalsas, kemudan (3) () (5) (6)

5 JURNAL SAINTIFIK OL 3 NO., JANUARI 07 penentuan ektor Prortas untuk memperoleh pembobotan herark untuk semua krtera yang dsederhanakan 3. Matrks Perbandngan Berpasangan ata krtera yang dambl pada peneltan n sebanyak empat tem, yatu: nla semester mahasswa, nla extra mahasswa, penghaslan orang tua mahasswa, jumlah tanggungan orang tua. Sedangkan data alternatf dambl dar 0 mahasswa sebaga responden pada peneltan n. ata krtera dperoleh dar hasl penlaan yang telah dlakukan oleh phak unverstas dalam hal n adalah penyelenggaran penyaluran bantuan beasswa sedangkan nla perbandngan antar krtera dperoleh dar hasl wawancara berdasarkan standar skala preferens AHP pada tabel..ata penlaan krtera dan alternatf dapat dlhat pada lampran.pada peneltan n langkah pertama yang dlakukan pada AHP adalah menentukan nla/skor matrks perbandngan berpasangan (parwse comparson) dengan membandngkan dua krtera (sepasang) berdasarkan hasl wawancara dengan phak unverstas yatu penyelenggaran penyaluran bantuan beasswa. Matrks perbandngan berpasangan antar krtera yang dperoleh dar hasl peneltan n adalah sebaga berkut: Tabel. : Matrks perbandngan berpasangan krtera Semester Ekstra Penghaslan Semester Ekstra /3 3 Penghaslan /5 /3 Jumlah Tanggungan Orang /6 / / Tua Jumlah Jumlah Tanggungan ar matrks perbandngan berpasangan, kemudan langkah berkutnya yatu menentukan skor preferens dengan menjumlahkan nla pada tap kolom dbag dengan jumlah kolom terkat, yang haslnya merupakan matrks normalsas (normalzed matrx), dan ratarata tap barsnya dapat dlhat pada tabel. : Tabel. : Normalsas Matrks Perbandngan Berpasangan krtera Semester Ekstra Penghaslan Jumlah Tanggungan Orang Tua egen Semester Ekstra Penghaslan Jumlah Tanggungan Orang Tua jumlah 5..

6 JURNAL SAINTIFIK OL.3 NO., JANUARI 07 Selanjutnya, nla egen maksmum dperoleh dengan menjumlahkan hasl perkalan jumlah kolom dengan vektor egen. egen maksmum yang dapat dperoleh adalah l = =,390 maksmum ( ) ( ) ( ) ( ) Karena matrks berordo (yakn terdr dar krtera), maka nla ndeks konsstens yang dperoleh adalah lmax n, 390 CI = = = n Untuk n =, RI = (tabel Saaty), maka CI CR= = = RI Karena CR < 0.00, maka preferens responden adalah konssten. 3. Menentukan ektor Prortas Untuk memperoleh vektor prortas, setap unsur pada tabel. dkalkan dan selanjutnya dtark akar berpangkat n. Hasl dar setap bars n kemudan dbag dengan jumlah dar hasl semua bars. Tabel. 3 Tabel Pembobotan Herark Untuk Semua Krtera Yang sederhanakan krtera Semester Ekstra Penghaslan Semester Ekstra Penghaslan Jumlah Tanggungan Orang Tua engan demkan, dapat dperoleh vektor prortasnya, yatu: Bars I : 3 5 6= Bars II : =.86 Bars III : = 0.06 Bars I : = 0.38 Jumlah Tanggungan Hasl penjumlahan dar nla akar yang dperoleh adalah =,7 ektor prortas dhtung dengan cara sebaga berkut. 3,08 0, 65;,7 =,86 0, 5;,7 = , 0;,7 = 0,38 0,08;,7 = 6..

7 JURNAL SAINTIFIK OL 3 NO., JANUARI Perhtungan TOPSIS ar perhtungan AHP dperoleh bobot prortas sebaga berkut. Tabel. Bobot Prortas A B C 0,65 0,5 0,0 0,08 dmana A = Semester; B = Ekstra; C = Penghaslan ; = Jumlah Tanggungan Selanjutnya adalah memberkan penlaan tap krtera berdasarkan data yang dkumpulkan dar responden sebaga berkut: Tabel. 5 Tabel Penlaan Krtera Kode Mahasswa Krtera Semester Ekstra Penghaslan NM NM 0 5 NM NM NM NM 06 5 NM NM 08 5 NM NM NM 5 NM 5 5 NM 3 5 NM 5 5 NM 5 5 NM NM NM 8 5 NM NM Jumlah Tanggungan Hasl perolehan bobot prortas dan penlaan krtera responden selanjutnya akan dlakukan perangkngan tap Alternatf alternatf dapat dlakukan dengan pers () 7..

8 JURNAL SAINTIFIK OL.3 NO., JANUARI 07 Maka x = = 9, 539 x = 5 = 8, 5 r = = 0,9 ; r = = 0,68 ; 9,539 8,5 5 r = = 0,5 r = = 0,68 9,539 8,5 5 5 r 3 = = 0,5 ; r 3 = = 0,585 9,539 8,5 5 r = = 0,5 r = = 0,68 9,539 8,5 engan cara yang sama, dperoleh tabel perangkngan alternatf sebaga berkut. Tabel. 6 Tabel Perangkngan Alternatf Nama Krtera A B C NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM Matrks Keputusan Ternormalsas Terbobot Untuk membuat matrks ternormalsas terbobot menggunakan pers (3), dmana W j merupakan bobot prortas yang dperoleh dar tabel bobot prortas. 8..

9 JURNAL SAINTIFIK OL 3 NO., JANUARI 07 Untuk W, maka y = w r = = 0.7 y0, = w r0, = = 0.33 Untuk W, maka y = w r = = 0.3 y0, = w r0, = = Untuk W 3, maka y3 = w3 r3 = = y0,3 = w3 r0,3 = = Untuk W, maka y = w r = = 0.0 y0,3 = w3 r0,3 = = 0.08 engan demkan, dperoleh matrks keputusan ternormalsas terbobot sebaga berkut. Tabel. 7 Matrks Keputusan Ternormalsas Terbobot Nama Krtera A B C NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM

10 JURNAL SAINTIFIK OL.3 NO., JANUARI NM NM Menentukan Matrks Solus Ideal Postf dan Ideal Negatf Matrks solus deal postf dapat dtentukan dengan cara sebaga berkut. Y = max( 0.7; 0.306; 0.30; 0.; ;0.33) ) = 0. Y = max( 0.3; 0.8; 0.087; 0.65; ;0.060) 060) ) = 0.65 Y3 = max( 0.007; 0.008; 0.008; 0.009; ;0.008) 008) ) = Y = max( 0.0; ; 0.07; 0.055; ;0.08) ) = an matrks solus deal negatf dapat dtentukan dengan cara sebaga berkut. Y = mn( 0.7; 0.306; 0.30; 0.7; ;0.33) ) = 0.7 Y = mn( 0.3; 0.8; 0.087; 0.033; ;0.060 ;0.060) 060) ) = Y3 = mn( 0.007; 0.008; 0.008; 0.00; ;0.008) 008) ) = 0.00 Y = mn 0.0; ; 0.07; 0.036; ;0.08) = ( ) 3.6 Menentukan Jarak Antara Terbobot Setap Alternatf Menentukan jarak antara nla terbobot dengan solus deal postf dengan formula pers. (). maka 3 ( ) ( ) ( ) ( ) = 0.70 = ( ) ( ) ( ) ( ) = 0. = ( ) ( ) ( ) ( ) = 3 = 0.60 dan seterusnya sehngga dperoleh tabel berkut. Tabel. 8 Tabel Jarak Antara Terbobot dengan Solus Ideal Postf

11 JURNAL SAINTIFIK OL 3 NO., JANUARI Selanjutnya menentukan jarak antara nla terbobot dengan solus deal negatf dengan formula persamaan (5), sehngga 3 ( ) ( ) ( ) ( ) = 0.0 = ( ) ( ) ( ) ( ) = 0.6 = ( ) ( ) ( ) ( ) = 3 = dan seterusnya sehngga dperoleh tabel berkut. Tabel. 9 Tabel Jarak Antara Terbobot dengan Solus Ideal Negatf Mencar Kedekatan Setap Alternatf Terhadap Solus Ideal Mencar kedekatan setap alternatf terhadap solus deal dapat dlakukan dengan menggunakan formula persamaan (6), sehngga dperoleh hasl sebaga berkut = = = 0.39 = = = = = = = = = = = = = = =

12 JURNAL SAINTIFIK OL.3 NO., JANUARI = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = Perangkngan Berdasarkan Kedekatan Setap Alternatf Terhadap Solus Ideal ar perhtungan sebelumnya, dperoleh nla akhr sebaga berkut. Tabel. 0 Tabel Kedekatan Setap Alternatf Terhadap Solus Ideal.. Kode Mahasswa Kode Mahasswa NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM 7 0. NM NM NM NM NM NM Hasl perangkngan pada tabel d atas dapat dlhat pada tabel berkut. Tabel. Tabel Perangkngan Tap Alternatf Berdasarkan Kedekatan Terhadap Solus Ideal Kode Kode Rangkng Rangkng Mahasswa Mahasswa NM NM NM NM

13 JURNAL SAINTIFIK OL 3 NO., JANUARI 07 3 NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM NM ar tabel d atas, dapat dsmpulkan bahwa NM berada pada rangkng pertama sehngga palng layak drekomendaskan untuk mendapatkan beasswa. KESIMPULAN. Metode n dapat membantu menyelesakan permasalahan dalam pengamblan keputusan dengan sumber daya dan krtera yang majemuk.. Metode n menempatkan NM, NM 3, NM 6, NM 9, dan NM sebaga 5 rangkng teratas yang drekomendaskan sebaga calon penerma Beasswa 3. Penetapan perangkngan yang dperoleh relatf bsa dterma setelah dadakan seleks oleh phak fakultas yang dlakukan secara mandr sebaga perbandng AFTAR PUSTAKA Ftra (0). Penerapan sstem pendukung keputusan untuk penyaluran dana dan pendataan penngkatan kesejahteraan masyarakat PNPM Mandr pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerntahan esa Kabupaten Mesujdengan metode AHP, Prosdng Semnar Nasonal Manajemen Teknolog X, ITS Surabaya Julyant (0) Penyelesaan Permasalahan FuzzyMCM dengan Menggunakan MetodeAHP dan TOPSIS, Tess, Jurusan Matematka, Insttut Teknolog Sepuluh November, Surabaya Kusumadew, S.,Hartn, S., Hartat, S., Harjoko, A. dan Wardoyono, R. (006). Fuzzy Mult Atrbut ecson Makng (Fuzzy MAM), Grahana Ilmu. Yogyakarta. Kusumadew, S., dan Purnomo, H (00). Aplkas Logka Fuzzy untuk pendukung keputusan,eds, Graha Ilmu. Yogyakarta. Mer Azm (0) Pemamfaatan Sstem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Alokas ana Kegatan, Journal Momentum, ol.6, Hal 783 Nur.G dan Tr. W (03) Sstem Pendukung Keputusan Pemberan Beasswa Kepada Peserta dk Baru Menggunakan Metode TOPSIS, Semnar Nasonal Teknolog Informas dan Komunkas 03, Semarang 3..

14 JURNAL SAINTIFIK OL.3 NO., JANUARI 07 Saaty,T.L. dan argas, L.G. (006). ecson Makng Wth The Analytc Network Process, Sprnger. Unted States of Amerca. Taylor,B.W. (008).Introducton to Management Scence, Eds 8, Salemba Empat.Jakarta. Pema.W.B dan Ruben.P (0) Applcaton of AHP dan TOPSIS Method for Suppler Selecton Problem, IOSR Journal of Engneerng,

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

Preferensi untuk alternatif A i diberikan Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS PADA KASUS UMKM

PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS PADA KASUS UMKM PERBANINGAN METOE SAW AN TOPSIS PAA KASUS UMKM Muh. Alyazd Mude al.mude@yahoo.com Teknk Informatka Unverstas Muslm Indonesa Abstrak alam pengamblan keputusan terhadap masalah berdasarkan sebuah analsa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam memlh sesuatu, mula yang memlh yang sederhana sampa ke hal yang sangat rumt yang dbutuhkan bukanlah berpkr yang rumt, tetap bagaman berpkr secara sederhana. AHP

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB Putr Har Ikhtarn ), Bety Nurltasar 2), Hafdz Alda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tnjauan Pustaka Dar peneltan yang dlakukan Her Sulstyo (2010) telah dbuat suatu sstem perangkat lunak untuk mendukung dalam pengamblan keputusan menggunakan

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan dalam Merekomendasikan Smartphone untuk Kalangan Pemula dengan Metode TOPSIS

Sistem Pendukung Keputusan dalam Merekomendasikan Smartphone untuk Kalangan Pemula dengan Metode TOPSIS Sstem Pendukung Keputusan dalam Merekomendaskan Smartphone untuk Kalangan Pemula dengan Metode TOPSIS Karmla 1, Muhammad dwan 2, In Parlna 3, Heru Satra 3 1,2,3 Jurusan Sstem Informas, STIKOM Tunas Bangsa,

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan

Lebih terperinci

Model SPK. Model optimasi (2) Model optimasi (1) Metode-metode Optimasi dengan Alternatif Terbatas 4/30/2017. Tujuan.

Model SPK. Model optimasi (2) Model optimasi (1) Metode-metode Optimasi dengan Alternatif Terbatas 4/30/2017. Tujuan. 4/0/207 Tujuan Metode-metode Optmas dengan Alternatf Terbatas N O V R I N A Mahasswa dapat memaham dan mampu mengaplkaskan beberapa metode untuk menyelesakan masalah dengan alternatf-alternatf dalam jumlah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Manurung (2010) menerapkan sistem pendukung keputusan seleksi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Manurung (2010) menerapkan sistem pendukung keputusan seleksi BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tnjauan Pustaka Manurung (2010) menerapkan sstem pendukung keputusan seleks penerma beasswa dengan metode Analtcal Herarcy Process (AHP) dan Technque Order Preference by Smlarty

Lebih terperinci

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Meda Informatka, Vol. 2, No. 2, Desember 2004, 57-64 ISSN: 0854-4743 PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Sr Kusumadew Jurusan Teknk Informatka, Fakultas

Lebih terperinci

METODE OPTIMASI 11/13/2015. Capaian Pembelajaran

METODE OPTIMASI 11/13/2015. Capaian Pembelajaran 2 Capaan Pembelajaran METODE OPTIMASI N. Tr Suswanto Saptad Mahasswa dapat memaham dan mampu mengaplkaskan beberapa metode untuk menyelesakan masalah dengan alternatfalternatf dalam jumlah yang relatf

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Prestasi Akademik Siswa dengan Metode TOPSIS

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Prestasi Akademik Siswa dengan Metode TOPSIS Ctec Journal, Vol. 2, No. 2, Februar 2015 Aprl 2015 ISSN: 2354-5771 153 Sstem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Prestas Akademk Sswa dengan Metode TOPSIS Amela Nur Ftrana* 1, Harlana 2, Handaru 3 1

Lebih terperinci

Ardi Kurniawan 1), Kusrini 2) Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta 2)

Ardi Kurniawan 1), Kusrini 2) Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta 2) Semnar Nasonal Teknolog Informas dan Multmeda 2016 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februar 2016 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN MEREK DAN TIPE SEPEDA MOTOR BERBASIS WEB DENGAN METODE TOPSIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN MEREK DAN TIPE SEPEDA MOTOR BERBASIS WEB DENGAN METODE TOPSIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN MEREK DAN TIPE SEPEDA MOTOR BERBASIS WEB DENGAN METODE TOPSIS Lnda Purnama Sar (0911103) Mahasswa Program Stud Teknk Informatka, STMIK Buddarma Medan Jl. Ssmangaraja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan. menggantikan penilaian mereka. Dss ditujukan untuk keputusan keputusan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan. menggantikan penilaian mereka. Dss ditujukan untuk keputusan keputusan yang 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Sstem Pendukung Keputusan Lttle (1970) mendefnskan DSS sebaga sekumpulan prosedur berbass model untuk data pemrosesan dan penlaan guna membantu para manajer mengambl

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN PERANGKAT KOMPUTER DENGAN METODE TOPSIS (Studi Kasus: CV. Triad)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN PERANGKAT KOMPUTER DENGAN METODE TOPSIS (Studi Kasus: CV. Triad) Jurnal Informatka Mulawarman Vol. 10 No. 2 September 2015 1 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN PERANGKAT KOMPUTER DENGAN METODE TOPSIS (Stud Kasus: CV. Trad) Bunga Annete Bennng 1), Indah Ftr Astut 2),

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIBIT UBI KAYU MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (Studi Kasus : PT. Hutahaean)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIBIT UBI KAYU MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (Studi Kasus : PT. Hutahaean) Majalah Ilmah Informas dan Teknolog Ilmah (INTI ISSN : 3390X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIBIT UBI KAYU MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (Stud Kasus : PT. Hutahaean Relska Elfrda Capah (086 Mahasswa

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

PENERAPAN FUZZY AHP DAN TOPSIS UNTUK SELEKSI KANDIDAT PENERIMA BANTUAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RTLH) (STUDI KASUS : DESA BANTARWUNI)

PENERAPAN FUZZY AHP DAN TOPSIS UNTUK SELEKSI KANDIDAT PENERIMA BANTUAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RTLH) (STUDI KASUS : DESA BANTARWUNI) PENERAPAN FUZZY AHP DAN TOPSIS UNTUK SELEKSI KANDIDAT PENERIA BANTUAN RUAH TIDAK LAYAK HUNI (RTLH) (STUDI KASUS : DESA BANTARWUNI) Agus Tr Hdayat, Agus Pryanto, Andka Elok Amala 1 Program Stud S1 Informatka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

PEMILIHAN LAHAN TERBAIK UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

PEMILIHAN LAHAN TERBAIK UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Semnar Nasonal Inovas Dan Aplkas Teknolog D Industr 2017 ISSN 2085-4218 ITN Malang, 4 Pebruar 2017 PEMILIHAN LAHAN TERBAIK UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Helza

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

Optimasi Pemilihan Paket Internet Dengan Menggunakan Metode AHP

Optimasi Pemilihan Paket Internet Dengan Menggunakan Metode AHP Optmas Pemlhan Paket Internet Dengan Menggunakan Metode HP Wwek Katrna 1, Solkhun 2, M.Saf, Sumarno 1,2,, Jurusan Sstem Informas, STIKOM Tunas Bangsa, Pematangsantar Sumatera Utara 1 Mahasswa STIKOM Tunas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

VI. PEMODELAN SISTEM

VI. PEMODELAN SISTEM VI. PEMODELN SISTEM 6. Konfguras Model Model strateg pengembangan klaster agrondustr unggulan daerah drancang dalam bentuk perangkat lunak Sstem P enunjang Keputusan (SPK berbass komputer yang dber nama

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia) PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

UJI SENSITIVITAS METODE WP, SAW DAN TOPSIS DALAM MENENTUKAN TITIK LOKASI REPEATER INTERNET WIRELESS

UJI SENSITIVITAS METODE WP, SAW DAN TOPSIS DALAM MENENTUKAN TITIK LOKASI REPEATER INTERNET WIRELESS UJI SENSITIVITAS METODE WP, SAW DAN TOPSIS DALAM MENENTUKAN TITIK LOKASI REPEATER INTERNET WIRELESS Davd Ahmad Effendy 1), Rony Her Irawan 2) 1) Sekolah Tngg Agama Islam Kedr (STAIN Kedr) 2) Unverstas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

Penerapan Metode AHP-TOPSIS Untuk Penyeleksian Permohonan Kredit Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia

Penerapan Metode AHP-TOPSIS Untuk Penyeleksian Permohonan Kredit Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Jurnal Sstem Informas Bsns 01(2015) Onlne : http://ejournal.undp.ac.d/ndex.php/jsnbs 33 Penerapan Metode AHPTOPSIS Untuk Penyeleksan Permohonan Kredt Pada Koperas Pegawa Republk Indonesa Hlmansyah Gan

Lebih terperinci

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Jurnal Pengembangan Teknolog Informas dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 3. Maret 2018, hlm. 1219-1226 http://j-ptk.ub.ac.d Sstem Pendukung Keputusan Pemlhan Mtra Jasa Pengrman Barang menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN SANGKAR BURUNG MENGGUNAKAN METODE SMART SKRIPSI

PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN SANGKAR BURUNG MENGGUNAKAN METODE SMART SKRIPSI Artkel Skrps PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN SANGKAR BURUNG MENGGUNAKAN METODE SMART SKRIPSI Dajukan Untuk Memenuh Sabagan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) Pada Jurusan Teknk Informatka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAM CALON SISWA BARU PADA SMA MUHAMADIYAH 1 PRINGSEWU DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAM CALON SISWA BARU PADA SMA MUHAMADIYAH 1 PRINGSEWU DENGAN METODE SAW SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAM CALON SISWA BARU PADA SMA MUHAMADIYAH 1 PRINGSEWU DENGAN METODE SAW Tr Suslowat, Rnawat STMIK Prngsewu Lampung Jl. Wsma Rn No. 09 prngsewu Lampung webste:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM

MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM Tut Susant, Mashad, Sukamto Mahasswa Program S Matematka Dosen Jurusan Matematka Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan

Lebih terperinci

Dekomposisi Nilai Singular dan Aplikasinya

Dekomposisi Nilai Singular dan Aplikasinya A : Dekomposs Nla Sngular dan Aplkasnya Gregora Aryant Dekomposs Nla Sngular dan Aplkasnya Oleh : Gregora Aryant Program Stud Penddkan Matematka nverstas Wdya Mandala Madun aryant_gregora@yahoocom Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN ANALISIS KELAYAKAN PEMOHON PINJAMAN MODAL SYARIAH MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE SAW DAN TOPSIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN ANALISIS KELAYAKAN PEMOHON PINJAMAN MODAL SYARIAH MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE SAW DAN TOPSIS Sstem Pendukung Keputusan Analss Kelayakan Pemohon Pnjaman Modal Syarah (Ardhanyat, Alf Gbran) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN ANALISIS KELAYAKAN PEMOHON PINJAMAN MODAL SYARIAH MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW) RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW) Larasat Ayudha Jurusan Sstem Informas, Sekolah Tngg Manajemen Informatka dan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN TARGET USIA MENIKAH MENGGUNAKAN FUZZY AHP-TOPSIS (Studi Kasus di Kecamatan Klojen Kota Malang)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN TARGET USIA MENIKAH MENGGUNAKAN FUZZY AHP-TOPSIS (Studi Kasus di Kecamatan Klojen Kota Malang) PENGAMBILAN KEPUTUAN TARGET UIA MENIKAH MENGGUNAKAN FUZZY AHP-TOPI (tud Kasus d Kecamatan Klojen Kota Malang Inne Byas Mudhanva, Imam Nurhad Purwanto Jurusan Matematka, F.MIPA, Unverstas Brawjaya, Malang,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d Sunga Sak, Kota Pekanbaru, Provns Rau. Penentuan lokas dlakukan secara tertuju (purposve) karena sunga n termasuk dalam 13 sunga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Elastisitasnya

Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Elastisitasnya Vol. 8, No., 9-101, Januar 01 Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsums Rumah Tangga d Provns Sulawes Selatan dengan Elaststasnya Adawayat Rangkut Abstrak Seleks kurva pengeluaran konsums masyarakat Sulawes

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Pemasok Bahan Baku Menggunakan Metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Pemasok Bahan Baku Menggunakan Metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution Jurnal Integras Vol. 8, No. 1, Aprl 2016, 56-60 p-issn: 2085-3858 Artcle Hstory Receved February, 2016 Accepted March, 2016 Sstem Pendukung Keputusan Pemlhan Pemasok Bahan Baku Menggunakan Metode Technque

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV PEMBAHASAN MODEL BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

Jurnal Bakti Saraswati Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN :

Jurnal Bakti Saraswati Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : Jurnal Bakt Saraswat Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : 2088-2149 PEMANFAATAN PROGRAM APLIKASI MAPLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KALKULUS I MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DAN TINGKAT KERUSAKAN BANGUNAN GEDUNG AKIBAT GEMPA DI KABUPATEN ACEH TENGAH

ANALISIS BIAYA DAN TINGKAT KERUSAKAN BANGUNAN GEDUNG AKIBAT GEMPA DI KABUPATEN ACEH TENGAH ANALISIS BIAYA DAN TINGKAT KERUSAKAN BANGUNAN GEDUNG AKIBAT GEMPA DI KABUPATEN ACEH TENGAH Nurul Malahayat 1 1 Program Stud Teknk Spl, Unverstas Syah Kuala, Jl. Syech Abdul Rauf No.7Kopelma Darussaam,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

PERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT

PERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT BIAStatstcs (05) Vol. 9, No., hal. -7 PERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT Faula Arna Jurusan Teknk Industr, Unverstas Sultan Ageng Trtayasa Banten Emal : faulaarna@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Kualitas Dosen

TINJAUAN PUSTAKA Kualitas Dosen 4 TINJAUAN PUSTAKA Kualtas Dosen Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesa (KBBI) tahun 2002, kualtas dartkan sebaga : (1) tngkat bak buruknya sesuatu atau kadar; (2) derajat atau taraf (kepandaan, kecakapan,

Lebih terperinci