Optimasi Pemilihan Paket Internet Dengan Menggunakan Metode AHP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Optimasi Pemilihan Paket Internet Dengan Menggunakan Metode AHP"

Transkripsi

1 Optmas Pemlhan Paket Internet Dengan Menggunakan Metode HP Wwek Katrna 1, Solkhun 2, M.Saf, Sumarno 1,2,, Jurusan Sstem Informas, STIKOM Tunas Bangsa, Pematangsantar Sumatera Utara 1 Mahasswa STIKOM Tunas Bangsa, Pematangsantar Sumatera Utara 2,, Dosen STIKOM Tunas Bangsa, Pematangsantar Sumatera Utara 1,2,, Jln. Jenderal Sudrman blok. No. 1/2/ Pematangsantar Emal : wwekkatrna25@gmal.com, solkhun@amktunasbangsa.ac.d, m.saf@amktunasbangsa.ac.d, sumarno@gmal.com bstrak - Pada umumnya nternet merupakan salah satu teknolog yang sangat pesat perkembangannya dan sudah merupakan smbol dar cara berkomunkas masyarakat secara bebas, tanpa dbatas jarak, ruang, dan waktu. Internet kn menjad alternatf utama untuk memenuh segala kebutuhan terutama kebutuhan akan nformas dan penddkan yang akan member nla postf untuk semua aktftas d kalangan masyarakat. Bag para pengguna androd dalam memenuh kebutuhan nya untuk keperluan sosal meda, chattng, browsng, streamng dan download pastnya merasa tdak lengkap tanpa regstras paket nternet, dkarenakan selan hemat dar seg keuangan jka dbandngkan dengan menggunakan pulsa reguler.sekarang n sudah banyak paket nternet yang dsedakan oleh perusahaan telekomunkas untuk membatu memudahkan pengguna dalam mengakses nternet. Namun berdasarkan hasl survey yang telah dlakukan dengan responden ddapatkan hasl bahwa 9% responden mengalam kesultan untuk mengambl keputusan dalam memlh paket layanan nternet. Sebuah sstem yang akan mempermudah pengamblan keputusan untuk memlh paket layanan nternet, salah satunya yatu dengan adanya decson support system untuk membantu pengamblan keputusan. Dalam kasus n penuls menggunakan metode HP yang merupakan metode yang lebh tepat dalam menyederhanakan dan mempercepat proses pengamblan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut ke dalam bagan-bagannya. Dar hasl peneltan dperoleh pemlhan paket nternet yang tertngg dengan nla,28 (2,8%) adalah xs. Dengan metode HP n dharapkan dapat membantu masyarakat dalam menentukan alternatf-alternatf mana yang akan dplh sebaga suatu keputusan akhr dalam pemlhan paket nternet androd sesua dengan kebutuhan. Kata kunc: Paket Internet, SPK,Metode HP, Masyarakat 1. PENDHULUN Internet tak lag dpandang sebaga kebutuhan sekunder tetap sudah menjad kewajban dkalangan masyarakat. Pemlhan stud kasus untuk memlh paket layanan nternet dmasa sekarang n dlatarbelakang oleh menngkatnya pengguna nternet dengan sangat pesat. Terjad penngkatan jumlah dar ISP d Indonesa dan banyaknya paket layanan nternet yang dtawarkan d pasar Indonesa dengan berbaga jens yang berbeda dar seg kuota maupun lama pemakaan. ISP (Internet Servce Provder) adalah Penyeda Jasa Internet, yatu suatu lembaga atau perusahaan yang menghubungkan komputer penggunan dengan nternet. Dan kebanyakan operator telekomunkas adalah ISP. Kn jasa penyeda layanan nternet merupakan solus bag masyarakat dalam memenuh kebutuhan akan layanan nternet. Msalnya untuk keperluan sosal meda, chattng, browsng, streamng dan download masyarakat pastnya tdak lepas tanpa regstras paket nternet, dkarenakan hemat dar seg keuangan dbandngkan dengan menggunakan pulsa reguler. Dan beberapa provder kartu lokal kebanyakan menawarkan kuota dengan paket yang dsesuakan dengan duras pemakaan sebulan dengan selsh harga yang lumayan jauh. Semua paket layanan yang dtawarkan oleh ISP harus dapat dsesuakan dengan kebutuhan pengguna layanan. Setap tpe pengguna mempunya kebutuhanyang berbeda beda, sehngga memerlukan paket layanan nternet yang berbeda beda pula. Dengan beragamnya paket yang dtawarkan ISP, berdasarkan hasl survey yang telah dlakukan dengan responden ddapatkan hasl bahwa 9% responden mengalam kesultan untuk mengambl keputusan dalam memlh paket layanan nternet.

2 Proses pemlhan paket nternet n merupakan permasalahan yang melbatkan banyak komponen atau krtera yang dnla (mult krtera), sehngga dalam penyelesaannya dperlukan sebuah sstem pendukung keputusan. Sebuah sstem yangakan mempermudah pengamblan keputusan untuk memlh paket layanannternet, salah satunya yatu dengan adanya decson support system untukmembantu pengamblan keputusan. Dalam kasus n penuls menggunakan metode HP yang merupakan metode yang lebh tepat dalam menyederhanakan dan mempercepat proses pengamblan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut ke dalam bagan-bagannya. Dengan metode HP n dharapkan dapat membantu masyarakat dalam menentukan alternatf-alternatf mana yang akan dplh sebaga suatu keputusan akhr dalam pemlhan paket nternet androd sesua dengan kebutuhan. 2. METODE PENELITIN 2.1. Sstem Pendukung Keputusan Sstem pendukung keputusan atau decson support sstem (DSS) merupakan sstem nformas nterakf yang menyedakan nformas, pemodelan, dan pemanpulasan data. Sstem Pendukung keputusan merupakan suatu perangkat sstem yang mampu memecahkan masalah secara efsen dan efektf, yang bertujuan untuk membantu pengamblan keputusan memlh berbaga alternatf keputusan yang merupakan hasl pengolahan nformas yang dperoleh dengan menggunakan model pengamblan keputusan[1] 2.2. Metode nalytc Herarchy Process (HP) Pada dasarnya SPK drancang untuk mendukung seluruh tahap pengamblan keputusan mula dar mengdentfkaskan masalah, memlh data yang relevan, menentukan pendekatan yang dgunakan dalam proses pengamblan keputusan, sampa mgevaluas pemlhan[2]. Sstem Pendukung Keputusan menggunakan konsep keputusan terprogram dan tdak terprogram dengan phase pengamblan keputusan yang mereflekskan terhadap pemksan Decson Support Systems (DSS) saat n. Sstem tersebut adalah suatu sstemyang berbass komputer yang dtujukan untuk membantu pengambl keputusan denganmemanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbaga persoalan yang tdakterstruktur.permasalahan pengamblan keputusan dapat menjad kompleks karena adanya pelbatan beberapa tujuan maupun krtera. Salah satu tool (alat bantu) yang cocok dgunakan untuk pemlhan kanddat atau pengurutan prortas adalah nalytc Herarchy Process (HP) yang dkembangkan oleh Thomas L. Saaty []. Secara umum pengamblan keputusan dengan metode HP ddasarkan pada langkah langkah berkut: 1. Mendefnskan masalah dan menentukan solus yang dngnkan. 2. Membuat struktur hrark yang dawal dengan tujuan umum, dlanjutkan dengan krtera krtera dan alternaf alternatf plhan yang ngn d rangkng.. Membentuk matrks perbandngan berpasangan yang menggambarkan kontrbus relatf atau pengaruh setap elemen terhadap masng masng tujuan atau krtera yang setngkat datasnya. Perbandngan dlakukan berdasarkan plhan atau judgement dar pembuat keputusan dengan menla tngkat tngkat kepentngan suatu elemen dbandngkan elemen lannya.. Menormalkan data yatu dengan membag nla dar setap elemen d dalam matrks yang berpasangan dengan nla total dar setap kolom. 5. Menghtung nla egen vector dan menguj konsstensnya, jka tdak konssten maka pengamblan data (preferens) perlu dulang. Nla egen vector yang dmaksud adalah nla egen vector maksmum yang dperoleh dengan menggunakan matlab maupun dengan manual. 6. Mengulang langkah,, dan 5 untuk seluruh tngkat hrark. 7. Menghtung egen vector dar setap matrks perbandngan berpasangan. Nla egen vector merupakan bobot setap elemen. Langkah n untuk mensntess plhan dalam penentuan prortas elemen elemen pada tngkat hrark terendah sampa pencapaan tujuan. 8. Menguj konsstens hrark. Jka tdak memenuh dengan CR <, 1; maka penlaan harus dulang kembal [].

3 Metode n adalah sebuah kerangka untuk mengambl keputusan dengan efektf atas persoalan dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pengamblan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut kedalam baganbagannya, menata bagan atau varabel n dalam suatu susunan hrark, member nla numerk pada pertmbangan subjektf tentang pentngnya tap varabel dan mensntess berbaga pertmbangan n untuk menetapkan varabel yang mana yang memlk prortas palng tngg dan bertndak untuk mempengaruh hasl pada stuas tersebut [5-7]. Tabel 1. Skala Saaty (Saaty, 198)[5] Intenstas Keterangan Kepentngan 1 Kedua elemen sama pentngnya Elemen yang satu lebh pentng darpada lannya Elemen yang satu esensal atau sangat 5 pentng darpada elemen yang lannya Satu elemen jeles lebh pentng dar 7 elemen lannya Satu elemen mutlak lebh pentng 9 darpada elemen lannya Nla-nla tengah dantara 2 2,, 6, 8 kebalkannya pertmbangan yang berdekatan Jka untuk aktftas mendapat satu angka bla dbandngkan dengan satu aktftas j, maka j mempunya nla kebalkannya bla dbandngkan dengan aktftas 2.. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah Peneltan Kuanttatf, karena menggunakan pengukuran data dan statstk objektf melalu perhtungan lmah berasal dar sampel masyarakat dengan memberkan jawaban atas sejumlah pertanyaan yang dtuangkan ke dalam kuesoner menggunakan metode pendekatan nalytcal Herarchy Process (HP). 2.. Pemlhan Sampel Responden yang dambl dalam pemlhan sampel n adalah responden ahl yang berasal dar masyarakat khususnya yang akan membel dan sudah mempunya paket nternet androd. Dsn penuls mengambl sampel sebanyak orang.pengumpulan data peneltan dlakukan dengan cara pengsan kusoner untuk memperoleh data sesua dengan tujuan peneltan.kuesoner dsusun dalam bentuk pertanyaan dengan mengacu kepada herark yang telah dbuat dar krtera-krtera.. HSIL DN PEMBHSN.1. Struktur Hrark HP Gambar 1. Struktur Hrark dalam Pemlhan Paket Internet Keterangan :. Terdapat krtera, yatu : 1) Kualtas Koneks (1) 2) Harga (2) ) Masa ktf ()

4 ) Layanan () B. Terdapat alternatf, yatu : 1) Smpat 2) xs ) XL ) IM.2. Perhtungan Faktor Pembobotan Hrark Untuk Semua Krtera Tabel 2. Matrks Faktor Pembobotan Hrark untuk Semua Krtera / / 1/ 1/ 1/ 1/ Tabel. Matrks Faktor Pembobotan Hrark untuk Semua Krtera yang dsederhanakan 1 2 1,, 5, 1 7,, 1, 2, 2,,2,5 1, 2,,1 2 1,67 5,,8,5 8,5 1, 1, Tabel.Matrks Faktor Pembobotan Hrark untuk Semua Krtera yang dnormalkan 1 2 Egen Vector 1,597,621,588,58 2,,587 2,199,27,25,21,872,218,199,1,118,15,9,12,85,69,59,77,289,72 Nla egen maksmum (λmaksmum) dapat dcar dengan cara menjumlahkan hasl perkalan jumlah kolom dengan vektor egen. Maka nla egen maksmum yang dapat dperoleh yatu : max ( 1,675 x,587 ) + (,8 x,218 ) + ( 8,5X,12 ) + (1, x,72 ), ,5 + 1,5 +,91,26 max n CI n 1,26,9

5 Tabel 5.Nla Random Indeks (RI) n RI,,,58,9 1,12 1,2 1,2 1,1 1,5 1,9 Untuk n, RI.9 (tabel Saaty), maka: CI CR RI,9,9.1 Karena CR <,1 berart preferens responden adalah konssten... Vektor Prortas Tabel 6. Matrks Faktor Pembobotan Hrark untuk Semua Krtera ,, 5, 7, 2, 1, 2,,,2,5 1, 2,,1, 2 Dengan demkan dapat dperoleh vektor possnya, yatu : 1x x 5x 7,21, x 1x 2x 1,188,2 x,5 x1 x2,668,12 x, x,5 x1,92 5,9 Vektor Prortasnya :,21 : 5,9,587 1,188 : 5,9,218,668 : 5,9,12,92: 5,9,72,5 1,.. Perhtungan Faktor Evaluas untuk Krtera Kualtas Koneks Tabel 7. Matrks Faktor Evaluas untuk Krtera Kualtas Koneks Smpat x s X L IM Smpat 1 1/ 1/ 2 xs XL 1/2 1 2 IM 1/2 1/2 1/2 1 Tabel 8. Matrks Faktor Evaluas untuk Krtera Kualtas Koneks yang dsederhanakan Smpat xs XL IM Smpat 1,,, 2,

6 xs, XL, IM,5 7,5 1,,5,5 2, 2, 1,,5,8 2, 2, 1, 7, Tabel 9. Matrks Faktor Evaluas untuk Krtera Kualtas Koneks yang dnormalkan Smpat xs XL IM Vector Egen Smpat,1,8,28,6, ,162 xs,,2,52,28 1, ,9 XL,,21,26,28 1, ,29 IM,67,21,1,1,55,19 Nla egen maksmum (λmaksmum) dapat dcar dengan cara menjumlahkan hasl perkalan jumlah kolom dengan vektor egen. Maka nla egen maksmum yang dapat dperoleh yatu : max ( 7,5 x,162 ) + ( 2, x,9 ) + (,8 x,29 ) + (7, x,19 ) 1,217 +,95 + 1,11 +,97,25 max n CI n 1,25,8 Untuk n, RI.9 (tabel Saaty), maka: CI CR RI,8,9,9 Karena CR <,1 berart preferens responden adalah konssten..5. Perhtungan Faktor Evaluas untuk Krtera Harga Tabel 1. Matrks Faktor Evaluas untuk Krtera Harga Smpat x s X L IM Smpat xs 1/2 1 2 XL 1/5 1/ 1 1/ IM 1/5 1/2 1 Tabel 11. Matrks Faktor Evaluas untuk Krtera Harga yang dsederhanakan

7 Smpat Smpat 1, xs,5 XL,2 IM,2 1,9 xs XL IM 2, 1,,25,5,75 5,, 1,, 1, 5, 2,, 1, 8, Tabel 12. Matrks Faktor Evaluas untuk Krtera Harga yang dnormalkan Smpat xs XL IM Egen Vector Smpat,5,8,6 2,,526 5,511 xs,26,26,,2 1, ,269 XL,15,6,7,, ,72 IM,15,1,2,12,58 1 9,17 Nla egen maksmum (λmaksmum) dapat dcar dengan cara menjumlahkan hasl perkalan jumlah kolom dengan vektor egen. Maka nla egen maksmum yang dapat dperoleh yatu : max (1,9 x,511 ) + (,75 x,269 ) + ( 1, x,72 ) + (8, x,17 ), ,1 +,99 + 1,228,18 max n CI n 1,18,9 Untuk n, RI.9 (tabel Saaty), maka: CI CR RI,9,9,55 Karena CR <,1 berart preferens responden adalah konssten..6. Perhtungan Faktor Evaluas untuk Krtera Masa ktf Tabel 1. Matrks Faktor Evaluas untuk Krtera Masa ktf Smpat x s X L IM Smpat

8 xs 1/5 1 2 XL 1/5 1/2 1 IM 1/7 1/ 1/ 1 Tabel 1. Matrks Faktor Evaluas untuk Krtera Masa ktf yang dsederhanakan Smpat xs XL IM Smpat 5, 5, 1, 7, 1, 2, xs,2,,5 1, XL,2,,, IM,1 1, 1,5 6,8 8, 1, Tabel 15. Matrks Faktor Evaluas untuk Krtera Harga yang dnormalkan Smpat xs XL IM Egen Vector Smpat,7,6,5 2,8,68 2,62 xs,1,1,2,21,7 6,18 XL,1,7,12,21,5 7,1 IM,9,,,7,25 9 1,6 Nla egen maksmum (λmaksmum) dapat dcar dengan cara menjumlahkan hasl perkalan jumlah kolom dengan vektor egen. Maka nla egen maksmum yang dapat dperoleh yatu : max (1,5 x,62 ) + (6,8 x,18 ) + (8, x,1 ) + ( 1, x,6 ), ,28 + 1,119 +,885,28 max n CI n 1,28,69 Untuk n, RI.9 (tabel Saaty), maka: CI CR RI,69,9,77 Karena CR <,1 berart preferens responden adalah konssten.

9 .7. Perhtungan Faktor Evaluas untuk Krtera Layanan Tabel 16. Matrks Faktor Evaluas untuk Krtera Layanan Smpat x s X L IM Smpat / xs ½ 1 1/2 1/5 XL ½ 2 1 1/ IM 5 1 Tabel 17. Matrks Faktor Evaluas untuk Krtera Layanan yang dsederhanakan Smpat xs XL IM Smpat 2,, 1, 2,,5,2 xs,5 1, 1,, XL,5 2,, 1, IM, 5, 5, 1, 6,5 1,87 6 Tabel 18. Matrks Faktor Evaluas untuk Krtera Layanan yang dnormalkan Smpat xs XL IM Egen Vector Smpat,2,,17,88, ,222 xs,1,1,7,1,8 7 7,96 XL,1,2,15,17,6 9 2,158 IM,6,5,6,5 2, ,52 Nla egen maksmum (λmaksmum) dapat dcar dengan cara menjumlahkan hasl perkalan jumlah kolom dengan vektor egen. Maka nla egen maksmum yang dapat dperoleh yatu : max (5, x,222) + (1, x,96) + (6,5 x,158) + (1,876 x,52) 1,18 +,96 + 1,28 +,979,7 max n CI n 1,7,25 Untuk n, RI.9 (tabel Saaty), maka: CI CR RI

10 ,25,9,28 Karena CR <,1 berart preferens responden adalah konssten..8. Perhtungan Total Rankng / Prortas Global Tabel 19. Matrks Hubungan antara Krtera dengan lternatf 1 2 Smpat,16,62,22, ,,26,18,9 xs 9 9 6,29,7,1,15 XL IM,1 9 2,1 7,6 8,52.9. Total Rankng Langkah selanjutnya yatu mencar total rangkng untuk masng-masng paket nternet dengan cara mengalkan faktor evaluas masng-masng alternatf dengan faktor bobot Tabel 2. Total Rangkng untuk Smpat Faktor Evaluas Faktor Bobot Bobot Evaluas Kualtas Koneks,162,587,95 Harga,511,218,111 Masa ktf,62,12,76 Layanan,222,72,16 1,,299 Tabel 21.Total Rangkng untuk xs Faktor Faktor Evaluas Bobot Bobot Evaluas Kualtas Koneks,9,587,2 Harga,269,218,59 Masa ktf,18,12,2 Layanan,96,72,7 1,,28 Tabel 22. Total Rangkng untuk XL Faktor Faktor Evaluas Bobot Bobot Evaluas Kualtas Koneks,29,587,17 Harga,72,218,16 Masa ktf,1,12,16 Layanan,158,72,11 1,,21 Tabel 2. Total Rangkng untuk IM Faktor Faktor Bobot

11 Evaluas Bobot Evaluas Kualtas Koneks,19,587,82 Harga,17,218,2 Masa ktf,6,12,8 Layanan,52,72,8 1,,159 Setelah dlakukan perhtungan maka pada masng-masng tabel dperoleh hasl : Smpat,299 xs,28 XL,21 IM,159 Dar hasl datas dapat dsmpulkan bahwa paket nternet yang banyak dplh oleh masyarakat dalam memenuh kebutuhan nya yatu : xs, Smpat, XL, IM. KESIMPULN Setelah dlakukannya peneltan n dengan responden maka dapat dketahu total rankng masng-masng paket nternet dan urutan prortas dapat dbuat berdasarkan total rankng paket nternet yang dsuka masyarakat dlhat dar : Urutan Prortas Kualtas Koneks Harga Masa ktf Layanan 1 xs Smpat Smpat IM 2 XL xs xs Smpat Smpat IM XL XL IM XL IM xs Sedangkan untuk urutan prortas dalam pemlhan paket nternet yang dmnat mahasswa dengan mempertmbangkan seluruh krtera yatu : 1. xs :,28 (2,8 %) 2. Smpat :,299 (29,9 %). XL :,21 (21, %). IM :,159 (15,9 %) DFTR PUSTK [1] gus Perdana Wndarto, Implementas Metode Topss Dan Saw Dalam Memberkan Reward Pelanggan, Klk-Kumpulan Jurnal Ilmu Komputer, (1), pp [2] Suryad. K, Ramdhan., 22, Sstem Pendukung Keputusan Suatu Wacana Struktural Idealsas Dan Implementas Konsep Pengamblan Keputusan, PT. Rosdakarya, Bandung. [] Latfah, St. 25. Prnsp prnsp dasar nalytcal Herarchy Process. Jurnal Stud Kasus Fakultas Pertanan, Unverstas Sumatera Utara (USU), Medan. [] Mulyono. 2. P5. Prnsp dasarnalytcal Herarchy Process (HP) [5] lonso, J.., dan Lamata, M. T., 26, Concstency In The nalytcal Herarchy Process: New pproach, Internatonal Journal of Uncertanty, no, volume 1, hal.5-59 [6] Prasetyo, B., Laksto, W., & Sswant,S. (21). Sstem Pendukung Keputusan Pemlhan Paket Internet Operator Telekomunkas Dengan Metode hp (nalytcal Herarchy Process). Jurnal TIKomSN, [7] Susla, W dan Munad, Ernawat. 27. Penggunaan nalytc Herarchy Process Untuk Penyusunan Prortas Proposal Peneltan, Jurnal Informatka Pertanan Vol. 16, No. 2. Departemen Pertanan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam memlh sesuatu, mula yang memlh yang sederhana sampa ke hal yang sangat rumt yang dbutuhkan bukanlah berpkr yang rumt, tetap bagaman berpkr secara sederhana. AHP

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan dalam Merekomendasikan Smartphone untuk Kalangan Pemula dengan Metode TOPSIS

Sistem Pendukung Keputusan dalam Merekomendasikan Smartphone untuk Kalangan Pemula dengan Metode TOPSIS Sstem Pendukung Keputusan dalam Merekomendaskan Smartphone untuk Kalangan Pemula dengan Metode TOPSIS Karmla 1, Muhammad dwan 2, In Parlna 3, Heru Satra 3 1,2,3 Jurusan Sstem Informas, STIKOM Tunas Bangsa,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB Putr Har Ikhtarn ), Bety Nurltasar 2), Hafdz Alda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Meda Informatka, Vol. 2, No. 2, Desember 2004, 57-64 ISSN: 0854-4743 PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Sr Kusumadew Jurusan Teknk Informatka, Fakultas

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS PADA KASUS UMKM

PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS PADA KASUS UMKM PERBANINGAN METOE SAW AN TOPSIS PAA KASUS UMKM Muh. Alyazd Mude al.mude@yahoo.com Teknk Informatka Unverstas Muslm Indonesa Abstrak alam pengamblan keputusan terhadap masalah berdasarkan sebuah analsa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

Preferensi untuk alternatif A i diberikan Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan

Lebih terperinci

Ardi Kurniawan 1), Kusrini 2) Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta 2)

Ardi Kurniawan 1), Kusrini 2) Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta 2) Semnar Nasonal Teknolog Informas dan Multmeda 2016 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februar 2016 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE

Lebih terperinci

METODE OPTIMASI 11/13/2015. Capaian Pembelajaran

METODE OPTIMASI 11/13/2015. Capaian Pembelajaran 2 Capaan Pembelajaran METODE OPTIMASI N. Tr Suswanto Saptad Mahasswa dapat memaham dan mampu mengaplkaskan beberapa metode untuk menyelesakan masalah dengan alternatfalternatf dalam jumlah yang relatf

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN SANGKAR BURUNG MENGGUNAKAN METODE SMART SKRIPSI

PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN SANGKAR BURUNG MENGGUNAKAN METODE SMART SKRIPSI Artkel Skrps PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN SANGKAR BURUNG MENGGUNAKAN METODE SMART SKRIPSI Dajukan Untuk Memenuh Sabagan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) Pada Jurusan Teknk Informatka

Lebih terperinci

Model SPK. Model optimasi (2) Model optimasi (1) Metode-metode Optimasi dengan Alternatif Terbatas 4/30/2017. Tujuan.

Model SPK. Model optimasi (2) Model optimasi (1) Metode-metode Optimasi dengan Alternatif Terbatas 4/30/2017. Tujuan. 4/0/207 Tujuan Metode-metode Optmas dengan Alternatf Terbatas N O V R I N A Mahasswa dapat memaham dan mampu mengaplkaskan beberapa metode untuk menyelesakan masalah dengan alternatf-alternatf dalam jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen

Lebih terperinci

Implementasi Teori Keputusan Penentuan Penerimaan Beasiswa Bagi Mahasiswa FMIPA Universitas Sulawesi Barat

Implementasi Teori Keputusan Penentuan Penerimaan Beasiswa Bagi Mahasiswa FMIPA Universitas Sulawesi Barat JURNAL SAINTIFIK OL.3 NO., JANUARI 07 Implementas Teor Keputusan Penentuan Penermaan Beasswa Bag Mahasswa FMIPA Unverstas Sulawes Barat Hrman Rachman *, Nzar, Unverstas Sulawes Barat emal: manksman0@gmal.com,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Kualitas Dosen

TINJAUAN PUSTAKA Kualitas Dosen 4 TINJAUAN PUSTAKA Kualtas Dosen Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesa (KBBI) tahun 2002, kualtas dartkan sebaga : (1) tngkat bak buruknya sesuatu atau kadar; (2) derajat atau taraf (kepandaan, kecakapan,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d Sunga Sak, Kota Pekanbaru, Provns Rau. Penentuan lokas dlakukan secara tertuju (purposve) karena sunga n termasuk dalam 13 sunga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konds persangan dalam berbaga bdang ndustr saat n dapat dkatakan sudah sedemkan ketatnya. Persangan dalam merebut pasar, adanya novas produk, mencptakan kepuasan pelanggan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN MEREK DAN TIPE SEPEDA MOTOR BERBASIS WEB DENGAN METODE TOPSIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN MEREK DAN TIPE SEPEDA MOTOR BERBASIS WEB DENGAN METODE TOPSIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN MEREK DAN TIPE SEPEDA MOTOR BERBASIS WEB DENGAN METODE TOPSIS Lnda Purnama Sar (0911103) Mahasswa Program Stud Teknk Informatka, STMIK Buddarma Medan Jl. Ssmangaraja

Lebih terperinci

VI. PEMODELAN SISTEM

VI. PEMODELAN SISTEM VI. PEMODELN SISTEM 6. Konfguras Model Model strateg pengembangan klaster agrondustr unggulan daerah drancang dalam bentuk perangkat lunak Sstem P enunjang Keputusan (SPK berbass komputer yang dber nama

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIBIT UBI KAYU MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (Studi Kasus : PT. Hutahaean)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIBIT UBI KAYU MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (Studi Kasus : PT. Hutahaean) Majalah Ilmah Informas dan Teknolog Ilmah (INTI ISSN : 3390X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIBIT UBI KAYU MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (Stud Kasus : PT. Hutahaean Relska Elfrda Capah (086 Mahasswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

PEMILIHAN LAHAN TERBAIK UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

PEMILIHAN LAHAN TERBAIK UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Semnar Nasonal Inovas Dan Aplkas Teknolog D Industr 2017 ISSN 2085-4218 ITN Malang, 4 Pebruar 2017 PEMILIHAN LAHAN TERBAIK UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Helza

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan. menggantikan penilaian mereka. Dss ditujukan untuk keputusan keputusan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan. menggantikan penilaian mereka. Dss ditujukan untuk keputusan keputusan yang 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Sstem Pendukung Keputusan Lttle (1970) mendefnskan DSS sebaga sekumpulan prosedur berbass model untuk data pemrosesan dan penlaan guna membantu para manajer mengambl

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tnjauan Pustaka Dar peneltan yang dlakukan Her Sulstyo (2010) telah dbuat suatu sstem perangkat lunak untuk mendukung dalam pengamblan keputusan menggunakan

Lebih terperinci

UJI SENSITIVITAS METODE WP, SAW DAN TOPSIS DALAM MENENTUKAN TITIK LOKASI REPEATER INTERNET WIRELESS

UJI SENSITIVITAS METODE WP, SAW DAN TOPSIS DALAM MENENTUKAN TITIK LOKASI REPEATER INTERNET WIRELESS UJI SENSITIVITAS METODE WP, SAW DAN TOPSIS DALAM MENENTUKAN TITIK LOKASI REPEATER INTERNET WIRELESS Davd Ahmad Effendy 1), Rony Her Irawan 2) 1) Sekolah Tngg Agama Islam Kedr (STAIN Kedr) 2) Unverstas

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Manurung (2010) menerapkan sistem pendukung keputusan seleksi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Manurung (2010) menerapkan sistem pendukung keputusan seleksi BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tnjauan Pustaka Manurung (2010) menerapkan sstem pendukung keputusan seleks penerma beasswa dengan metode Analtcal Herarcy Process (AHP) dan Technque Order Preference by Smlarty

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Negosas Negosas dapat dkategorkan dengan banyak cara, yatu berdasarkan sesuatu yang dnegosaskan, karakter dar orang yang melakukan negosas, protokol negosas, karakterstk dar nformas,

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN PERANGKAT KOMPUTER DENGAN METODE TOPSIS (Studi Kasus: CV. Triad)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN PERANGKAT KOMPUTER DENGAN METODE TOPSIS (Studi Kasus: CV. Triad) Jurnal Informatka Mulawarman Vol. 10 No. 2 September 2015 1 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN PERANGKAT KOMPUTER DENGAN METODE TOPSIS (Stud Kasus: CV. Trad) Bunga Annete Bennng 1), Indah Ftr Astut 2),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.. KERANGKA ANALISIS Kerangka analss merupakan urutan dar tahapan pekerjaan sebaga acuan untuk mendapatkan hasl yang dharapkan sesua tujuan akhr dar kajan n, berkut kerangka

Lebih terperinci

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting Peramalan Produks Sayuran D Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcastng Esrska 1 dan M. M. Nzam 2 1,2 Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, UIN Sultan Syarf Kasm Rau Jl. HR. Soebrantas No. 155

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia) PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV PEMBAHASAN MODEL BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN By: Rn Halla Nasuton, ST, MT MERANCANG JARINGAN SC Perancangan jarngan SC merupakan satu kegatan pentng yang harus

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Pemasok Bahan Baku Menggunakan Metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Pemasok Bahan Baku Menggunakan Metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution Jurnal Integras Vol. 8, No. 1, Aprl 2016, 56-60 p-issn: 2085-3858 Artcle Hstory Receved February, 2016 Accepted March, 2016 Sstem Pendukung Keputusan Pemlhan Pemasok Bahan Baku Menggunakan Metode Technque

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

Bab III Analisis Rantai Markov

Bab III Analisis Rantai Markov Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada

Lebih terperinci

Penerapan Metode AHP-TOPSIS Untuk Penyeleksian Permohonan Kredit Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia

Penerapan Metode AHP-TOPSIS Untuk Penyeleksian Permohonan Kredit Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Jurnal Sstem Informas Bsns 01(2015) Onlne : http://ejournal.undp.ac.d/ndex.php/jsnbs 33 Penerapan Metode AHPTOPSIS Untuk Penyeleksan Permohonan Kredt Pada Koperas Pegawa Republk Indonesa Hlmansyah Gan

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS SENTIMEN PENGGUNA JEJARING SOSIAL MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE

ANALISIS SENTIMEN PENGGUNA JEJARING SOSIAL MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE ANALISIS SENTIMEN PENGGUNA JEJARING SOSIAL MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE M. Fachrurroz, M.T. 1, Nov Yuslan, M.T. 2 1,2 Jurusan Teknk Informatka Fakultas Ilmu Komputer, Unverstas Srwjaya 1 obetsobets@gmal.com,

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter

Lebih terperinci

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

Nama : Crishadi Juliantoro NPM : ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci