PET,OMAN IDENTIFIKASI. Bar$wry frfiexmh. dfrn
|
|
- Suryadi Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PT,OMA IDTIFIKASI Bar$wry riexmh rn iarilwiwru# KMTRIA PRTAIA DIRKTORAT DRAL HORTIKULTURA 2017
2 Pengarah Dr. lr. Spunik Sujn K. MM arasumber Pr. Dr. lr. Ariin r Sugiart, M.Sc Pr. Dr. lr. 5bir, M.Si Dr. k Pinilih, SB MP lr. Rsita Sipayung, MP Dr. lr. nang Sulistyaningsih, M.Sc lr. Paulina vy Retnaning Praharini, MP lr. Mariati, M.Sc Dr. Dra. Denny Sbarini, MP Kusuma Darma, SP, M.Si nang Gunawan, SB M.Si Penyunting I r. Sri Wijayanti Yusu, M.Agr,Sc lr. Yasi Tauik, MMA lr. Yanuari, MM Dr. Sarw hy, SP, MM lr. Liliek Sri Utami, M.Sc lr. Sukarman Sta Penyunting lr. Siti Bibah lnrajati, M.Sc lr. Achma Wi Heru, M.Sc lr. Anastasia Prmsiana, MS Tmmy Sulistyai, S.TB M.A, M.c.Dev Htman Fajar Simanjuntak, SP, MM Santi Ariani, S lna gana aha, SH Lismawati Drayani, SP Wihiyanti ugraheni, S.Si, M.S. ursai, S.Si Siti Sulika Peman lentirkasi Bawang Merah an Bawang Bmbai
3 I{aa?enqnnlnr Kmitas aneka bawang telah menjai salah satu kmitas hrtikultura yang penting an sensiti terhaap aspek ssial, eknmi an plitiki I nnesia. lmpr bawang bmbai (Allium cepa var cep) itengarai menjai celah masuknya bawang merah (Allium cepa var ggregatum Sin Allium ascalnicum) secara terselubung isebabkan leh kemiripan penampakan isilvmrlgi antara bawang bmbai an bawang merah yang secara praktis sulit ibeakan i lapangan. Oleh karena itu, iperlukan aanya suatu acuan atau peman praktis, implementati, cepat, akurat, eekti an apat i pertan ggu ngjawa bkan secara i I mia h bagi petugas. Pema n ini iharapkan apat mempermuah an memperjelas para pelaksana atau petugas/aparat yang terkait i lapangan alam membeakan Bawang Merah atau Bawang Bmbai. Peman ini iberlakukan sejak tanggal itetapkan. Dengan berlakunya peman ini, maka segala bentuk ketetapan lainnya, baik alam bentuk surat keinasan maupun petunjuk teknis, inyatakan tiak berlaku. i'+-:ti:l:ai.4-.i-'':+----::, 3 anuari 2017 ral Hrtikultura, Sujn K., Peman lentiikasi Bawang Merah an Bawang Bmbai
4 B
5 laemii*ruiambibaaruq 1. Keterangan Umum a. lentiikasi umbi bawang ilakukan untuk memastikan kebenaran jenis umbi bawang yang imasukkan ke alam wilayah negara Republik lnnesia; b. Mete ientiikasi umbi bawang secara cepat apat ilakukan engan mengamati karakter mrlginya yaitu, siung an agregat umbi. Ciri mrlgi bawang merah an bawang bmbaiapat ilihat sebagaimana yang isajikan paa Tabel 1. Tabel 1. Ciri Mrlgi Umbi Bawang Merah an Bawang Bmbai Peman lentiikasi Bawang Merah an Bawang Bmbai
6 ",' Bahan an AIat lentiikasi Untuk keperluan ientiikasi, beberapa peralatan an bahan yang iperlukan antara lain: a. Sampel bawang sesuai ketentuan berlaku; b. Pisau ptng; c. angka srng/ mikrmeter/penggaris. Kaca pembesar e. Timbangan igital + 0,19;. Alat tulis; g. Kamera. Prseur Prseur ientiikasi umbi bawang aalah sebagaiberikut: 1) Ambil sampel umbi bawang (n) ari cntainer sesuai prseur pengambilan sampel yang itetapkan leh instansi berwenang. 2) Tentukan bersiung atau tiak, jika: a) Bersiung, ikategrikan sebagai kelmpk bawang merah (cnth gambar 2a). b) Tiak bersiung, ikatakan sebagai:iuga kelmpk bawang bmbai (cnth gambar, 2b.);,.umlah sampel bawang tiak bersiung aalah,m.. 3) Hitung persentase jumlah bawang tiakbersiung AtTxL00 A Persentase jumlah bawang tiak bersiung paa Ulangan / m n umlah bawang tiak bersiung umlah sampelawalulangan ke- I Peman lentiikasi Bawang Merah an Bawang Bmbai
7 4) Ptng umbi yang tiak bersiung (prseur 2b) untuk melihat prsi agregat engan membuat irisan melintang (crss sectin) paa bagian tengah iameter terbesar. s) ) Ukur iameter umbi (,) an iameter agregat (,). Cnth paa garnbar 3. Hitung perbaningan r/, terhaap, (R/), jika: a. R 2 50/, ikategrikan sebagai kelmpk bawang merah. b. R < 50/, ikategrikan sebagai kelmpk bawang bmbai. 7) Hitung persentase jumlah bawang engan i < 500/ (C) C, *x 100 B) e) Cr persentase jumlah bawang engan R < 50l paa ulangan I p umlah bawang engan R < 50/ t1t umlah bawang tiak bersiung Ulangi prseur (1) s. (7) sesuai engan jumlah ulangan sampel (u) Hitung rata-rata persentase jumlah bawang tiak bersiung. B * Z1qei * u A1* A2*...*Au u B n_ I Rata - rata persentasejumlah bawang tiakbersiuang Persentase jumlah bawang tiak bersiung paa ulangan I umlah ulangan sampel Peman lentiikasi Bawang Merah an Bawang Bmbai
8 10) Hitung rata-rata persentase bawang engan R < 50/. sll n - zi-1li - u C1* C2+...,...,,.*C, u D Rata - rata persentase bawang engan R < 50/ C Persentase jumlah bawang tiak bersiung paa ulangan i z umlah ulangan sampel 1 1) Hitung hasil pengukuran (X) tiak bersiung an agregat v_.l- B+D 2 12) B Rata - rata persentasejumlah bawang tiak bersiuang D Rata - rata persentase bawang engan R < 50/ Kesimpulan : ika X < 70/, maka termasuk bawang merah ika X >- 7 0/, maka termas u k bawa n g bm bai Peman lentiikasi Bawang Merah an Bawang Bmbai
9 lentii kasi Umbi Bawang Peman lentiikasi Bawang Merah an Bawang Bmbai
10 Gambar 2. Keragaan bentuk umbi bawang merah an bawang bmbai: (a) umbi lapis bersiung jamak (cluster bulbs) bawang merah; (b) umbitunggal Gambar3. Penampang melintang umbi lapis (1: iameter umbi terluar); 2: iameter agregat) Peman lentiikasi Bawang Merah an Bawang Bmbai
11 Peman Ientiikasi Bawang Merah an Bawang Bmbai
12 +4F*'1+t.$F (g c, r) F\ t r! g) Ll) s {! tl tt ut (q lt ) m (- (9 z c0 a!( IL F z TU e tt I F z G 5 ' t! (u p 5 -c I G b H lrt <i (n D if C ( C G - O: * 5v a.9 I t! G.t -9 i rl ) r + Y G { bi ' - c@v C, F c{ r] x. tr rc bn.s. cg - C] a m O bt c ' 3 ) -. 5 >e Ol &, x c G t CL (, &, s x tr ' G! c (9 z s :z Peman lentiikasi Bawang Merah an Bawang Bmbai
13 00 \rn l-. <.j l-. q'i (Yt l! lt lt b.! tt tr.9 tr Fl Fl Fl c r) Fi ( s H a{ GI O) l-. + cll r) u'l F- c <) Fl s ri l-- m- l-. ) r n Fl F\ F{ rtl s (, z tl l < ryt Fl :,.' O F{ Fl Fl ( r],.tr t! b c l! tt.!.t at, r a.l s ( a{ u) c ( u! tr 3 l! r 5 l #::'.:.,. i.,.', r:. tl ::l ir":..:{!iii' :::i.l r:.(4..:ir:.u ;1 vt t (l l (.:,::(li lit.. ::e' G..i,: ta' i{!i.(u :l:-.,:i ilr 2 :: il G G bi q.:(u' i5 ir,cl a..,,l F \ e. F-l g (' :bi.c i Ė] ṣ c, a. :.::. : c{ c 'bi Q] -ctr Iri ' :-., s. s x,re 't bi { - l! &, l! G, vr G 5 P a, 'i, '.! I :. :, v Peman lentiikasi Bawang Merah an Bawang Bmbai
14 .\l &, 1,) ll <, lt bi t1 r) 3 lt g O) :l.9 tr.l FI c F\ ri F\ ( ( H c ' O - 1/) r) ( j F\ (\ O Ol + rn r) Fl l-- <t F-- F\ Fi ) <t -i 1 F{ r s x I a UI I z lrl + l (Y) F{ l-- u! Fi Fl l rjl lt -9 -c n O) c < c (Y) b! t! c lt : -Y c(u g I (u c(u r i, b!,}z () : y s.f bi ' O -. I c) F s. rl c{ - bx G - 0.) - Fl c bi, (u - vg >e &, s x ht CL, ( t! g - tr s at Peman lentiikasi Bawang Merah an Bawang Bmbai
15 Peman lentiikasi Bawang Merah an Bawang Bmbai
16
PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014
N. 12/8/Th.III, 3 Agustus 215 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 214 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 3.348 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 6.819 TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR 369 TON A. CABAI
Lebih terperinciVIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP 8.. Penahuluan Lubang aalah bukaan paa ining atau asar tangki imana zat cair mengalir melaluinya. Lubang tersebut bisa berbentuk segi empat, segi tiga, ataupun lingkaran.
Lebih terperinciIV. ANALISA RANCANGAN
IV. ANALISA RANCANGAN A. Rancangan Fungsional Dalam penelitian ini, telah irancang suatu perontok pai yang mempunyai bentuk an konstruksi seerhana an igerakkan engan menggunakan tenaga manusia. Secara
Lebih terperinciF = M a Oleh karena diameter pipa adalah konstan, maka kecepatan aliran di sepanjang pipa adalah konstan, sehingga percepatan adalah nol, d dr.
Hukum Newton II : F = M a Oleh karena iameter pipa aalah konstan, maka kecepatan aliran i sepanjang pipa aalah konstan, sehingga percepatan aalah nol, rr rr( s) rs rs( r r) rrs sin o Bentuk tersebut apat
Lebih terperinciDAFTAR NOTASI. : Tinggi blok tegangan persegi ekuivalen. : Koefisien momen lapangan arah x. : Koefisien momen tumpuan arah y
DAFTAR NOTASI 1. Perencanaan Pelat (Lantai) As a b clx cty fc fy h ly lx Mlx Mtx : Luas tulangan : Tinggi blok tegangan persegi ekuivalen : Panjang memanjang pelat : Koefisien momen lapangan arah x : Koefisien
Lebih terperinciANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI
ANALISAPERITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI Nurnilam Oemiati Staf Pengajar Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammaiyah Palembang Email: nurnilamoemiatie@yahoo.com Abstrak paa
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. Halaman
DAFTAR LAMPIRAN Halaman LAMPIRAN 1... 148 a. Instrumen Uji Coba Penelitian... 149 b. Data Uji itas dan Uji Reliabilitas... 157 c. Hasil Uji itas dan Uji Reliabilitas... 161 LAMPIRAN 2... 165 a. Daftar
Lebih terperinciMAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n
MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n Oleh : JOHANES ARIF PURWONO 105 100 00 Pembimbing : Drs. Suhu Wahyui, MSi 131 651 47 ABSTRAK Graph aalah suatu sistem
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN
BB III PROSES PERNCNGN DN PERHITUNGN 3.1 Diagram alir penelitian MULI material ie an material aluminium yang iekstrusi Perancangan ie Proses pembuatan ie : 1. Pemotongan bahan 2. Pembuatan lubang port
Lebih terperinci11/4/2011 KOHERENSI. koheren : memiliki θ yang tetap (tidak berubah terhadap waktu) y 1 y 2
11/4/011 1 11/4/011 KOHERENSI koheren : memiliki θ yang tetap (tiak berubah terhaap waktu) θ = π y 1 y θ = 0 y 1 y 11/4/011 INTERFERENSI CELAH GANDA G G T 4 T 3 T G T 1 T pusat T 1 G T T 3 T 4 Cahaya bersifat
Lebih terperinciLAMPIRAN A VISI & MISI PDAM TIRTA BUMI SERASI KAB. SEMARANG
LAMPRA A VS & MS PDAM TRTA BUM SRAS KAB. SMARAG VS & MS VS Terwujudnya PDAM Kabupaten Semarang mandiri, berwawasan glbal dengan kinerja ptimal dan terukur MS Memberikan keuntungan dan pertumbuhan yang
Lebih terperinciKombinasi Gaya Tekan dan Lentur
Mata Kuliah Koe SKS : Perancangan Struktur Beton : CIV-204 : 3 SKS Kombinasi Gaya Tekan an Lentur Pertemuan 9,10,11 Sub Pokok Bahasan : Analisis an Desain Kolom Penek Kolom aalah salah satu komponen struktur
Lebih terperinciJabatan : Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi Bali. Jabatan : Plt. Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan. Jakarta, Februari 2016
KMTRA DALAM R RPUBLK DOSA PRAA KRA TAHU 201 BRO PMRTAHA SKRTARAT DARAH PROVS BAL Dalam ranka mewujudkan manajemen pemerintahan yan efektif, transparan, dan akuntabel serta berrientasi pada hasil, kami
Lebih terperinci2.3 Perbandingan Putaran dan Perbandingan Rodagigi. Jika putaran rodagigi yang berpasangan dinyatakan dengan n 1. dan z 2
.3 Perbaningan Putaran an Perbaningan Roagigi Jika putaran roagigi yang berpasangan inyatakan engan n (rpm) paa poros penggerak an n (rpm) paa poros yang igerakkan, iameter lingkaran jarak bagi (mm) an
Lebih terperinciBAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH
BAB 3 MODEL DASA DINAMIKA VIUS HIV DALAM TUBUH 3.1 Moel Dasar Moel asar inamika virus HIV alam tubuh menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut: Mula-mula tubuh alam keaaan tiak terinfeksi virus atau
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian
METODE PENELITIAN Data Inonesia merupakan salah satu negara yang tiak mempunyai ata vital statistik yang lengkap. Dengan memperhatikan hal tersebut, sangat tepat menggunakan Moel CPA untuk mengukur tingkat
Lebih terperinciFlowchart FP-GROWTH. Dataset Contoh
Flwchart FP-GROWTH Dataset Cnth Ti items 1 2,3,4,5,6 2 1,3 3 2,7 4 1,2,3,4 5 1,2,4 6 3,4,5 7 1,2,4,5 8 2,3,4,8 9 2,3,4,5,6 1 2,3,4,5 Minimal supprt : 3 % Penerapan Algritma FP-grwth Berikut ini urutan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Tampilan Aplikasi IV.1.1 Tampilan Aplikasi untuk Pengguna 1. Halaman Home Halaman ini merupakan halaman pertama saat pengguna membuka aplikasi. Gambar IV.1 Tampilan
Lebih terperinciPERENCANAAN PENULANGAN LENTUR DAN GESER BALOK PERSEGI MENURUT SNI 03-847-00 Slamet Wioo Staf Pengajar Peniikan Teknik Sipil an Perenanaan FT UNY Balok merupakan elemen struktur yang menanggung beban layan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN PEMILIHAN TALI BAJA PADA ELEVATOR BARANG. Q = Beban kapasitas muatan dalam perencanaan ( 1 Ton )
BAB III PERENCANAAN PEMILIHAN TALI BAJA PADA ELEVATOR BARANG 3.1 Perencanaan Beban Total Paa Elevator Barang Q total = Q + WM + WO ( Persamaan 2.1.10 ) Q = Beban kapasitas muatan alam perencanaan ( 1 Ton
Lebih terperinciBAB 7 P A S A K. Gambar 1. Jenis-Jenis Pasak
BAB 7 P A S A K Pasak atau keys merupakan elemen mesin yang igunakan untuk menetapkan atau mengunci bagian-bagian mesin seperti : roa gigi, puli, kopling an sprocket paa poros, sehingga bagian-bagian tersebut
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan baja. Kombinasi
16 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Umum Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton an baja. Kombinasi keuanya membentuk suatu elemen struktur imana ua macam komponen saling bekerjasama alam menahan beban
Lebih terperinci1 Kapasitor Lempeng Sejajar
FI1201 Fisika Dasar IIA Kapasitor 1 Kapasitor Lempeng Sejajar Dosen: Agus Suroso Paa bab sebelumnya, telah ibahas mean listrik i sekitar lempeng-yang-sangat-luas yang bermuatan, E = σ 2ε 0 ˆn, (1) engan
Lebih terperinciPEMODELAN Deskripsi Masalah
PEMODELAN Deskripsi Masalah Sebelum membuat penjawalan perkuliahan perlu iketahui semua mata kuliah yang itawarkan, osen yang mengajar, peserta perkuliahan, bobot sks an spesifikasi ruang yang iperlukan.
Lebih terperinci3. Kegiatan Belajar Medan listrik
3. Kegiatan Belajar Mean listrik a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, iharapkan Ana apat: Menjelaskan hubungan antara kuat mean listrik i suatu titik, gaya interaksi,
Lebih terperinciDIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA
DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA Salah satu metoe yang cukup penting alam matematika aalah turunan (iferensial). Sejalan engan perkembangannya aplikasi turunan telah banyak igunakan untuk biang-biang rekayasa
Lebih terperinciBAB IV ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR. 1 basement. Denah bangunan hotel seperti terlihat pada gambar 4.1 : Gambar 4.1.
BAB IV ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR 4.1. Denah Bangunan Dalam tugas akhir ini penulis akan merancang geung hotel 7 lantai an 1 basement. Denah bangunan hotel seperti terlihat paa gambar 4.1 : Gambar
Lebih terperinci1.1. Sub Ruang Vektor
1.1. Sub Ruang Vektor Dalam membiarakan ruang vektor, tiak hanya vektoer-vektornya saja yang menarik, tetapi juga himpunan bagian ari ruang vektor tersebut yang membentuk ruang vektor lagi terhaap operasi
Lebih terperinci3. Turunan Fungsi Trigonometri, Trigonometri Inversi, Logaritmik, Eksponensial
Darpublic Nopember 03.arpublic.com 3. Turunan Fungsi Trigonometri, Trigonometri Inversi, Logaritmik, Eksponensial 3.. Turunan Fungsi Trigonometri Jika sin maka sin sin( + ) sin sin cos + cos sin sin Untuk
Lebih terperinciUrn^ry/ Jakarta, Februari 2016
KMNTRAN DALAM NR RPUBLK NDONSA PRJANJAN KNRJA TAHUN 201 BADAN PNLOLA PRBATASAN PROVNS RAU Dalam rangka mewujukan manajemen pemerintahan yang efektif, ansparan, an akuntabel serta berrientasi paa hasil,
Lebih terperinciDETEKSI JENIS WARNA KULIT WAJAH UNTUK KLASIFIKASI RAS MANUSIA MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WARNA
DETEKSI JENIS WARNA KULIT WAJAH UNTUK KLASIFIKASI RAS MANUSIA MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WARNA Murinto, Eko Aribowo, Wahyu Nurhiayati Program Stui Teknik Informatika Universitas Ahma Dahlan Jogjakarta rintokusno@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini mengalami peningkatan yang pesat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan unia usaha saat ini mengalami peningkatan yang pesat. Peningkatan itu isebabkan karena kebutuhan an keinginan konsumen yang semakin bervariasi. Aanya
Lebih terperinci1 Kapasitor Lempeng Sejajar
FI1201 Fisika Dasar IIA Kapasitor 1 Kapasitor Lempeng Sejajar Dosen: Agus Suroso Paa bab sebelumnya, telah ibahas mean listrik i sekitar lempeng-yang-sangat-luas yang bermuatan, E = σ 2ε 0 ˆn, (1) engan
Lebih terperinciBAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA
BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA 3.1 Spesifikasi kamera Kamera yang igunakan alam percobaan paa tugas akhir ini aalah kamera NIKON Coolpix 7900, engan spesifikasi sebagai berikut : Resolusi maksimum :
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR. Analisis Teknik Penyambungan Secara Fusi Pada Serat Optik Ragam Tunggal. Oleh : Nama : Agus Setiyawan Nim : L2F
MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR Analisis Teknik Penyambungan Secara Fusi Paa Serat Optik Ragam Tunggal Oleh : Nama : Agus Setiyaan Nim : LF 31 419 Kebutuhan akan serat optik yang tinggi serta kompleksitas
Lebih terperinciNAMA : FAISHAL AGUNG ROHELMY NIM:
FUNGSI PERMINTAAN, PENAWARAN, & KESEIMBANGAN PASAR NAMA : FAISHAL AGUNG ROHELMY NIM: 115030207113012 FUNGSI PERMINTAAN, PENAWARAN, & EKUILIBRIUM PASAR Fungsi Permintaan Pasar Fungsi permintaan pasar untuk
Lebih terperinciKEPUTUSAI[ 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (LN No. 158 Tahun 2012, Tambahan LN No" 5336 Tahun 2Ol2);
KTR RST, TKOOG PK TGG URSTS RGG KUTS PRK KUT KmuC UiJl, uly - Suby 0115 Tl, (031) 5911451,. (031) 595741 wbit : htt://uuyl ui..t -m : f @ ui,c,i KPUTUS[ K KUTS PRK KUT URSTS,RflGG m : 18 /U3.1"1lKPlO7
Lebih terperinciBAB VI. FUNGSI TRANSENDEN
BAB VI. FUNGSI TRANSENDEN Fungsi Logaritma Natural Fungsi Balikan (Invers) Fungsi Eksponen Natural Fungsi Eksponen Umum an Fungsi Logaritma Umum Masalah Laju Perubahan Seerhana Fungsi Trigonometri Balikan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
34 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hirarki Pusat-Pusat Pelayanan i Kecamatan Leuwiliang Analisis hirarki pusat-pusat pelayanan i Kecamatan Leuwiliang ilakukan engan menggunakan metoe skalogram berbobot berasarkan
Lebih terperinciLampiran 1. Data penekukan plat
a. Perhitungan tekukan Lampiran 1. Data penekukan plat L = La + Lb + Lp Lp = Rn = Rd + X La = Lb = L1 (Rd + S) Keterangan : L = Panjang bahan sebelum penekukan Lp = Bend allowance ( pertambahan panjang
Lebih terperinciRobot Cerdas Pemadam Api Dan Robot Cerdas Pemain Bola
Uivt Mdiy Ml Lt Bl ci200..c.id Id tl d bb li Kt Rbt Id (KRI), di y bi wil Id t iti t bt tit itl y dil di bb A ti J, Tild, K Slt, Ci, Mly, Vit d li-li. B l t t y wili Id d t 200 yit ti B-C di PENS (Pliti
Lebih terperinciBAB IV PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV ERCOBAAN DAN ENGOLAHAN DATA Untuk mengetahui unjuk kerja ari alat uji yang telah ibuat, maka perlu ilakukan pengujian paa alat uji tersebut. Data-ata yang iapat melalui pengujian kemuian ianalisis,
Lebih terperinciPENGARUH KECEPATAN ANGIN TERHADAP EVAPOTRANSPIRASI BERDASARKAN METODE PENMAN DI KEBUN STROBERI PURBALINGGA
PENGARUH KECEPATAN ANGIN TERHADAP EVAPOTRANSPIRASI BERDASARKAN METODE PENMAN DI KEBUN STROBERI PURBALINGGA Nurhayati Fakultas Sains an Teknologi, UIN Ar-Raniry Bana Aceh nurhayati.fst@ar-raniry.ac.i Jamru
Lebih terperinciSuatu persamaan diferensial biasa orde n adalah persamaan bentuk :
PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA PERSAMAAN DIFERENSIAL Suatu persamaan iferensial biasa ore n aalah persamaan bentuk : F n, ', '', ''',......, 0 Yang menatakan hubungan antara, fungsi () an turunanna ', '',
Lebih terperinciBAB III INTERFERENSI SEL
BAB NTEFEENS SEL Kinerja sistem raio seluler sangat ipengaruhi oleh faktor interferensi. Sumber-sumber interferensi apat berasal ari ponsel lainya ialam sel yang sama an percakapan yang seang berlangsung
Lebih terperinciPANJANG PENYALURAN TULANGAN
131 6 PANJANG PENYALURAN TULANGAN Penyauran gaya seara sempurna ari baja tuangan ke beton yang aa i sekeiingnya merupakan syarat yang muthak harus ipenuhi agar beton bertuang apat berfungsi engan baik
Lebih terperinciANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT
ANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 1 Safa at Yulianto, Kishera Hilya Hiayatullah 1, Ak. Statistika Muhammaiyah Semarang
Lebih terperinciPERSAMAAN DIFFERENSIAL. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika
PERSAMAAN DIFFERENSIAL Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika Disusun oleh: Aurey Devina B 1211041005 Irul Mauliia 1211041007 Anhy Ramahan 1211041021 Azhar Fuai P 1211041025 Murni Mariatus
Lebih terperinciPengaruh Perubahan Sisi Elektrode Sangkar Delta pada Nilai Resistans Satu Batang Pentanah
462 Pengaruh Perubahan Sisi Elektroe Sangkar Delta paa Nilai Resistans Satu Batang Pentanah Harnoko Stephanus 1 Abstract Grouning ro is more practical than grouning plate or grouning strip. Grouning resistance
Lebih terperinciBAB VI PERENCANAAN TEKNIS
BAB I PERENCANAAN TEKNIS I.1. Umum Paa Bab telah ipilih satu alternatif jalur penyaluran an sistem pengolahan air buangan omestik Ujung Berung Regency. Paa bab ini akan itentukan imensi jaringan pipa,
Lebih terperinciTEKNIK PEMBESIAN PELAT FONDASI
TEKNIK PEMBESIAN Hotma Prawoto Sulistyai Program Diploma Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas Gajah Maa 1 UPPER STRUCTURE Bagian bangunan yang beraa i atas permukaan tanah SUB STRUCTURE Bagian bangunan
Lebih terperinciSTANDARDISASI PELAYANAN ADMINISTRASI PERMOHONAN GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN
DIUNDANGKAN DI JAKARTA PADA TANGGAL 1 JULI 212 k KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 212, TENTANG STANDARDISASI PELAYANAN ADMINISTRASI
Lebih terperinciJurnal Teknika ISSN : Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.2 Tahun 201
akultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.2 Tahun 20 PEMBUATAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI POTENSIAL DENGAN METODE PROMETHEE II Ahma Jalaluin )
Lebih terperinciPENGUKURAN UNTUK MENDETEKSI DEFORMASI BANGUNAN SIPIL
Pengukuran untuk Meneteksi Deformasi angunan Sipil PENGUKURAN UNUK MENDEEKSI DEFORMASI ANGUNAN SIPIL Sutomo Kahar 1 ASRAC Deformation for territory will impact to above the builing stability an also will
Lebih terperincirjt. Kayoon No. 20 J Surabaya P F
L Fl- L{ L_!-! b t-{ t- f- L-- L bl_ tr l{ Lt L- 1- l-t L_rtr l.{ blfl- L- Fll L- Fll t- g Ll- t- g t-rg Lg l-- M T.T) MAD SUDARMA. TOMAS.. DT R C STRD'PUBLC ACCOU+T^NTS Na KP-43i/Krr.5/2AAs N.: AU-1 2ffrvTD/MLGru/zOt
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN PENGGILING DAGING. Azwar Fathoni D3 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
PERANCANGAN MEIN PENGGILING DAGING Azwar Fathoni D3 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri urabaya E-mail: azwarfathoni@gmail.com Buiharjo Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciSolusi Tutorial 6 Matematika 1A
Solusi Tutorial 6 Matematika A Arif Nurwahi ) Pernyataan benar atau salah. a) Salah, sebab ln tiak terefinisi untuk 0. b) Betul. Seerhananya, titik belok apat ikatakan sebagai lokasi perubahan kecekungan.
Lebih terperinci1, 1 PENANGKAPAN IKAN DENGAN PURSE SEINE
P O L A P E M B I A Y A A N U S A H A K E C I L ( P P U K ) P E N A N G K A P A N I K A N D E N G A N P U R S E S E I N E P O L A P E M B I A Y A A N U S A H A K E C I L ( P P U K ) P E N A N G K A P A
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud 1.2 Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksu 1.1.1 Memisahkan fraksi butiran seimen paa ukuran (iameter) butir tertentu. 1.1.2 Menentukan nilai koefisien sortasi, skewness an kurtosi baik secara grafis maupun matematis.
Lebih terperinciPraktikum Total Quality Management
Moul ke: 09 Dr. Fakultas Praktikum Total Quality Management Aries Susanty, ST. MT Program Stui Acceptance Sampling Abstract Memberikan pemahaman tentang rencana penerimaan sampel, baik satu tingkat atau
Lebih terperinci.t POS. POS Posisi Desember 2016
LAPORA RACA PUBLKAS PT BPR BAK KRTAWA Tanggal : 31 Desember 2016.t POS. POS Psisi Desember 2016 Aset W Kas 1.045.002 1.O28.46C Kas dalam Valuta Asing 0 C Surat Berharga 0 C Pendapatan Bunga yang Akan Diterima
Lebih terperinciStudi Perbandingan antara Gaya Menggantung dengan Gaya Jalan Di Udara terhadap Perestasi Lompat Jauh Pada Siswa putra Kelas VIII Putra SMPN 1 Sape
Stui Perbaningan antara Gaya Menggantung engan Gaya Jalan Di Uara terhaap Perestasi Lompat Jauh Paa Siswa putra Kelas VIII Putra SMPN 1 Sape Irfan., M.Or. Program Stui Penjaskesrek STKIP Taman Siswa Bima
Lebih terperinci4 E 6? E 2988*e8. e * +es $ st. ,5 ^ Sl El. E $' Cg3ss il? fa E d-.$.el. o g *l= E ie titsl. B"HF-A x 5 HC 9. H ; sef. f I F E.
P G c e cl & 11 3 il il & ] u ) ] 4.' \l 1 1 \ { e i \ f l C,) 1 l ( (,) q { \'D c1 Tl 8 g *l l?). ( x \ fi Y &Ē. 38 \l l S e ili,5 ^ Sl l 3 R f.$.l ie i $' Cg3 il?.;x \l e * +e$ 4 6? 2988*e8 ; ci cci+b..2
Lebih terperinciSURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR Sesuai engan persetujuan ari Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha, melalui surat 812/TA/FTS/UKM/III/2004 tanggal 9 Februari 2004, engan
Lebih terperinciDIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA
DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA Tujuan instruktusional khusus : Diharapkan mahasiswa apat memahami konsep iferensial an memanfaatkannya alam melakukan analisis bisnis an ekonomi yang berkaitan engan masalah
Lebih terperinciUN SMA IPA 2009 Matematika
UN SMA IPA 009 Matematika Koe Soal P88 Doc. Name: UNSMAIPA009MATP88 Doc. Version : 0-0 halaman 0. Perhatikan premis-premis berikut ini : :Jika Ai muri rajin maka Ai muri panai :Jika Ai muri panai maka
Lebih terperinciPEMODELAN PENJADWALAN LINIER DENGAN ALOKASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PERUMAHAN. Hedwig A Tan 1, Ratna S Alifen 2
PEMODELAN PENJADWALAN LINIER DENGAN ALOKASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PERUMAHAN Hewig A Tan, Ratna S Alifen ABSTRAK: Metoe penjawalan linier cocok untuk proyek engan aktivitas seerhana, an repetitif
Lebih terperinciANALISIS TEKNIK DAN FINANSIAL UNIT PENANGKAPAN MUROAMI DI PERAIRAN KEPULAUAN SERIBU Technic and Financial Analysis of Muroami in Seribu Islands Waters
ANALISIS TEKNIK DAN FINANSIAL UNIT PENANGKAPAN MUROAMI DI PERAIRAN KEPULAUAN SERIBU Technic an Financial Analysis of Muroami in Seribu Islans Waters Oleh: Mochamma Prihatna Sobari 1 * an Isnaini 2 Diterima:
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Diferensiasi. Darpublic
Suaratno Suirham Stui Maniri Diferensiasi ii Darpublic BAB 3 Turunan Fungsi-Fungsi (3 (Fungsi-Fungsi Trigonometri, Trigonometri Inersi, Logaritmik, Eksponensial 3.. Turunan Fungsi Trigonometri Jika maka
Lebih terperinciMACAM-MACAM SAMBUNGAN BAJA
MACAM-MACAM SAMBUNGAN BAJA 1. PENGETAHUAN DASAR a. Fungsi / Tujuan Sambungan Baja Suatu konstruksi bangunan baja aalah tersusun atas batang-batang baja yang igabung membentuk satu kesatuan bentuk konstruksi
Lebih terperinciKOM341 Temu Kembali Informasi
KOM341 Temu Kembali Informasi KULIAH #3 Inverte Inex?? o Apa persamaan pokok bahasan antara Rijbergen Ch.2 engan Manning Ch.2? o Apa perbeaannya? 1 Inverte inex construction perkebunan, pertanian, an kehutanan
Lebih terperinciPEMODELAN EMPIRIS COST 231-WALFISCH IKEGAMI GUNA ESTIMASI RUGI-RUGI LINTASAN ANTENA RADAR DI PERUM LPPNPI INDONESIA
PROSIDING SEMINAR NASIONA MUTI DISIPIN IMU &CA FOR PAPERS UNISBANK KE-3(SENDI_U 3) 217 PEMODEAN EMPIRIS COST 231-WAFISCH IKEGAMI GUNA ESTIMASI RUGI-RUGI INTASAN ANTENA RADAR DI PERUM PPNPI INDONESIA Ria
Lebih terperinciMETODE MENGIKAT KEBELAKANG
METODE MENGIKAT KEBELAKANG Metoe mengikat ke belakang aalah menentukan suatu titik baru engan jalan mengaakan pengukuran suut paa titik yang tiak iketahui koorinatnya. Ketentuan yang harus ipenuhi aalah
Lebih terperinciBESARNYA KOEFISIEN HAMBAT (CD) SILT SCREEN AKIBAT GAYA ARUS DENGAN MODEL PELAMPUNG PARALON DAN KAYU
BESARNYA KOEFISIEN HAMBAT (CD) SILT SCREEN AKIBAT GAYA ARUS DENGAN MODEL PELAMPUNG PARALON DAN KAYU Davi S. V. L Bangguna 1) 1) Staff Pengajar Program Stui Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sintuwu
Lebih terperinciAnalisis Stabilitas Lereng
Analisis Stabilitas Lereng Lereng Slope Stability Dr.Eng.. Agus Setyo Muntohar, S.T.,M.Eng.Sc. Faktor Keamanan (Factor of Safety) Faktor aman (FS): nilai baning antara gaya yang menahan an gaya yang menggerakkan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan tempat dalam penelitian ini adalah Tempat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Loasi an Watu Penelitian 3.1.1 Loasi penelitian Loasi yang ijaian tempat alam penelitian ini aalah Tempat Pelelangan Ian (TPI) Kota Gorontalo. 3.1. Watu penelitian Penelitian
Lebih terperinciKAPASITOR. Pengertian Kapasitor
7/3/3 KAPASITOR Pengertian Kapasitor Dua penghantar berekatan yang imaksukan untuk iberi muatan sama tetapi berlawanan jenis isebut kapasitor. Sifat menyimpan energi listrik / muatan listrik. Kapasitas
Lebih terperinciDETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB
ISSN: 1693-6930 17 DETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB Kartika Firausy, Yusron Saui, Tole Sutikno Program Stui Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Inustri, Universitas Ahma Dahlan
Lebih terperincidan E 3 = 3 Tetapi integral garis dari keping A ke keping D harus nol, karena keduanya memiliki potensial yang sama akibat dihubungkan oleh kawat.
E 3 E 1 -σ 3 σ 3 σ 1 1 a Namakan keping paling atas aalah keping A, keping keua ari atas aalah keping B, keping ketiga ari atas aalah keping C an keping paling bawah aalah keping D E 2 muatan bawah keping
Lebih terperinciUJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS/KALKULUS1
Jurusan Matematika FMIPA IPB UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS/KALKULUS1 Sabtu, 4 Maret 003 Waktu : jam SETIAP NOMOR MEMPUNYAI BOBOT 10 1. Tentukan: (a) (b) x sin x x + 1 ; x (cos (x 1)) :. Diberikan fungsi
Lebih terperinciUSAHA KONVEKSI PAKAIAN JADI
P O L A P E M B I A Y A A N U S A H A K E C I L S Y A R I A H ( P P U K -S Y A R I A H ) U S A H A K O N V E K S I P A K A I A N J A D I P O L A P E M B I A Y A A N U S A H A K E C I L S Y A R I A H (
Lebih terperinciOleh. εc=teg batas. εc=0,003. K 3 fc K 1. c h. As fs. T=Asfy. T=Asfy. C=k 1 k 3 fc bc. C=0.85fc ab. Penampang Balok Bertulang Tunggal
ε=0,003 ε=teg atas K 3 f h K 1 C=k 1 k 3 f K 1 C=0.85f a As fs T=Asfy As T=Asfy Penampang Balok Bertulang Tunggal Distriusi Regangan Atual Distriusi Tegangan Atual Distriusi Tegangan Persegi Ekivalen Oleh
Lebih terperinciI z. s\3 ; E AEE 7 2 J8EE. 3 Ai 3o:: bheee .E E 2,98. s.9 H. fii.f 5 E EE-O. FHi. ts R,E ;Kg ? J, F. I (l. lg.e. E ra E = E ^6 FI. qp = 3 E E E 49, ;
c..l cn b >l h/n ; i 46 C.) 96 bb C.)! G' ( ]! ] &! c). ] l u.9 cc' h0 c. ' * il Q ) 3 Ri.f, cn.. _ ;. 2,98.,1c4 R, ;K?, (..6 l. jcc cc> c6 " l < > ifi i< h l l (n 7 2 8. ;i.. 16S i.! i,?p66 63 j n 6 9!
Lebih terperinciPERSAMAAN SCHRODINGER YANG BERGANTUNG WAKTU
PERSAMAAN SCHRODINGER YANG BERGANTUNG WAKTU Perbeaan pokok antara mekanika newton an mekanika kuantum aalah cara menggambarkannya. Dalam mekanika newton, masa epan partikel telah itentukan oleh keuukan
Lebih terperinciHukum Coulomb. a. Uraian Materi
Hukum oulomb a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar, iharapkan ana apat: - menjelaskan hubungan antara gaya interaksi ua muatan listrik, besar muatan-muatan, an jarak pisah
Lebih terperinciPENGENALAN IRIS MATA MENGGUNAKAN PENCIRIAN MATRIKS KO-OKURENSI ARAS KEABUAN Aditya Angga Kusuma 1, R. Rizal Isnanto 2, Imam Santoso 2.
Makalah Tugas Akhir PENGENALAN IRIS MATA MENGGUNAKAN PENCIRIAN MATRIKS KO-OKURENSI ARAS KEABUAN Aitya Angga Kusuma 1, R. Rizal Isnanto 2, Imam Santoso 2 Abstract Human iris has a very unique pattern which
Lebih terperincir<< =r-er >4 " ,VA? <cap it <{ r-] r- :l Fl $ : e=el 42 F sshe; il il s d j geflgh $E :l xt efe 6=i-i9 Il;s (.) ,t) Fq) C\ F- c.t v c.
c3 C G' : c &f '1 f ''l l'1 & 1 ] O. 'l R.l l n< i,.i p<
Lebih terperincimatriks A. PENGERTIAN MATRIKS Persija Persib baris
Kolom 1. Pengertian Matriks matriks A. PENGERTIAN MATRIKS Dalam kehiupan sehari-hari an alam matematika, berbagai keterangan seringkali isajikan alam bentuk matriks. Contoh 1: Hasil pertaningan grup I
Lebih terperinciAx b Cx d dan dua persamaan linier yang dapat ditentukan solusinya x Ax b dan Ax b. Pada sistem Ax b Cx d solusi akan
SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINIER PADA ALJABAR MAX-PLUS Bui Cahyono Peniikan Matematika, FSAINSTEK, Universitas Walisongo Semarang bui_oplang@yahoo.com Abstrak Dalam kehiupan sehari-hari seringkali kita menapatkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1 Planetary Gearbox Untuk pengertian secara umumnya sistem roa gigi planet aalah sebuah sistem roa gigi yang teriri ari sun gear, carrier gear an ring gear atau internal gear Satu
Lebih terperinci, serta notasi turunan total ρ
LANDASAN TEORI Lanasan teori ini berasarkan rujukan Jaharuin (4 an Groesen et al (99, berisi penurunan persamaan asar fluia ieal, sarat batas fluia ua lapisan an sistem Hamiltonian Penentuan karakteristik
Lebih terperincie qh' {r Tanggal Cetak : 21-Oktober :45:53 AM LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BFR BAHTER,I MASYARAKAT Tanggal : 30 r 2016 Aset
LAPORA RACA PUBLKAS PT BFR BAHTR, MASYARAKAT Tanggal : 30 r 2016 (Ribuan Rpi Aset Kas 221,201?84,A1 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 4,90,801 2,82,22 Penempatan
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA Per 1 Februari 2014 DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
STRUKTUR ORGANISASI JENDERAL HORTIKULTURA Per 1 Februari 2014 JENDERAL HORTIKULTURA SEKRETARIAT JENDERAL Bagian Perencanaan 1. Subbag. Program 2. Subbag. Anggaran 3. Subbag. Kerjasama Bagian Keuangan &
Lebih terperinciPENGARUH INSENTIF TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK MUAMALAT CABANG GORONTALO Tbk. Jurusan Manajemen ABSTRAK
PENGARUH INENTIF TERHADAP PRETAI KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK MUAMALAT CABANG GORONTALO Tbk Maria Junita Hasana Irwan Yantu.P M.i Robiyati Poungge.P M.AP 3 Jurusan Manajemen ABTRAK MARIA JUNITA HAANA NIM.
Lebih terperinciBAB _ III DATA YANG DIGTTNAKAN. 3.1 Dat* Angin
BAB _ III DATA YANG DIGTTNAKAN 3.1 Dat* Angin Data angin ini adalah data yang diperlukan untuk meramal tinggi cian Perioda gelombang dengan cara SPM (Shore Protection Manual) tahun 1984. Data angin yang
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham. Diferensiasi
Suaratno Suirham Diferensiasi Bahan Kuliah Terbuka alam format pf terseia i.buku-e.lipi.go.i alam format pps beranimasi terseia i.ee-cafe.org Pengertian-Pengertian 0-0 Kita telah melihat baha kemiringan
Lebih terperinciWALIKOTA l.ladiut{ PERATURAN WALXKOTA MADIUN. NOMOR s3 TAHUN TEilTANG WALIKOTA MADIUN' Susunan Perangkat Daerah maka perlu menjabarkan
WALIKOTA l.ladiut{ PERATURAN WALXKOTA MADIUN NOMOR s3 TAHUN 2016 TEilTANG KEOUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TU AS DAN TATA KERJA KELURAHAN WALIKOTA MADIUN' Menimbang : a. b. bahwa sebagai tindak lanjut
Lebih terperinciMENTER! PEMUDA DAN OLAHRAGA
-.cs- MENTER! PEMUDA DAN OLAHRAGA PERATURAN MENTER! PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 216 TENT ANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA NOMOR 186 TAHUN 215 TENTANG INDIKATOR
Lebih terperinciPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division)
Pengaruh Moel Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Stuent Teams Achievement Division) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
Lebih terperinciArus Melingkar (Circular Flow) dalam Perekonomian 2 Sektor
Perekonomian suatu negara igerakkan oleh pelaku-pelaku kegiatan ekonomi. Pelaku kegiatan ekonomi secara umum ikelompokkan kepaa empat pelaku, yaitu rumah tangga, perusahaan (swasta), pemerintah an ekspor-impor.
Lebih terperinci