Keywords; job performance; job satisfaction; career development; work environment

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Keywords; job performance; job satisfaction; career development; work environment"

Transkripsi

1 Media Sudi Ekonomi ISSN (Online) ISSN (Paper) Vol.20 No.1, Januari Juni Jurnal Online Inernasional & Nasional Universias 17 Agusus 1945 Jakara =================================================================== PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INETRVENING PADA PERUSAHAAN SINJARAGA SANTIKA SPORT Doddy Asya Budy Harini Program Sudi Manajemen Universias 17 Agusus 1945 Jakara hariniiin19@yahoo.co.id ABSTRAK Peneliian ini adalah enang Pengaruh Pengembangan Karir Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja sebagai variabel inervening pada perusahaan Sinjarga Sanika Spor. Variabel dependen dalam peneliian ini adalah Kinerja Karyawan. Variabel Inervening dalam peneliian ini adalah Kepuasan Kerja. Dan variabel independen erdiri dari Pengembangan Karir dan Lingkungan Kerja. Jumlah populasi responden yang dielii di PT. Sinjaraga Sanika Spor adalah 70 Karyawan sedangkan unuk meode pengambilan sampel yang saya gunakan adalah Meode sensus, dimana seluruh anggoa populasi sebanyak 70 karyawan diberikan kesempaan yang sama unuk menjadi responden. Peneliian dilakukan dengan beberapa ahapan, unuk ahap yang perama adalah unuk memahami erori lebih dalam yang diambil dari pusaka aau dengan saisik deskripif dan pengumpulanan daa dari objek yang dirise. Tahap yang kedua adalah unuk uji kelayakan daa dengan menggunakan uji validias dan uji reliabilias. Dan unuk ahap erakhir adalah ahap dengan pengujian hipoesis dengan menggunakan uji dan uji F unuk pengujian hipoesis secara parsial maupun simulan. Selanjunya dihiung koefisien deerminasi yang disesuikan sera pembeukan persamaan regresi. Hasil ini membukikan : pengembangan karir berpengaruh signifikan erhadap kepuasan kerja. Lingkungan kerja berpengaruh signifikan erhadap kepuasan kerja. Moderasi pengaruh dari Kepuasan kerja erhadap pengembangan karir idak dapa berpengaruh erhadap kinerja karyawan. Moderasi pengaruh kepuasan kerja erhadap lingkungan kerja idak dapa menambah kekuaan erhadap kinerja karyawan. Kaa kunci : Kinerja karyawan; Kepuasan kerja; Pengembangan karir; Lingkungan kerja. Absrac This research is abou "Influence of Career Developmen and Work Environmen on Employee Performance Wih job saisfacion as an inervening variable in companies SinjargaSanika Spor. The dependen variable in his research is employee performance. Inervening variable in his research is job saisfacion. And he independen variables consis of Career Developmen and Work Environmen. Toal populaion respondens surveyed in he PT. SinjaragaSanika Spor was 70 employees, whil for The sampling mehod was census mehod, which is where all members of a populaion of 70 people given he same opporuniy o he respondens. Research carried ou by several phases, he firs phase is o undersand he deeper erori aken from he lieraure or by descripive saisics and daa from he objec researched. The second sep is o es he feasibiliy of daa using validiy and reliabiliy es. And for he las sage is he sage wih hypohesis esing using es and F es o es he hypohesis parially or simulaneously. Furhermore calculaed he adjused coefficien of deerminaion and he formaion of a regression equaion. These resuls prove: career developmen significan effec on job saisfacion. Work environmen have a significan effec on job saisfacion. Moderaion effec of job saisfacion on career developmen can no affec he performance of he employee. Moderaion influence job saisfacion on he work environmen can no add srengh o he performance of employees. Keywords; job performance; job saisfacion; career developmen; work environmen 63

2 1. Pendahuluan Pada era gelobalisasi sekarang ini, perkembangan eknologi yang begiu pesa sera adanya perdagangan bebas yang akan dilakukan anar negara negara yang ermasuk dalam anggoa ASEAN dan salah saunya adalah negara Indonesia yang akan membawa perubahan dalam kehidupan dan perkembangannya idak dapa kia hindarkan. Hal seperi ini mengakibakan banyak organisasi yang idak bisa melanjukan kegiaan operasonalnya karena keidakmampuanya secara kualias. Salah sau permasalahan pening yang dihadapi oleh para pimpinan adalah bagaimana perusahaan dapa meningkakan kinerja karyawannya, dengan kinerja yang baik perusahaan dapa meraih suau ujuan yang ingin dicapai sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Sumber daya yang dimiliki perusahaan idak akan memberikan hasil yang opimal apabila idak didukung oleh sumber daya manusia yang mempunyai kinerja yang opimum.kinerja menuru Amsrong dan Baron dalam Irham fahmi ( ) merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kua dengan ujuan sraegis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan konribusi ekonomi. Dari definisi ersebu bahwa, kinerja karyawan di nilai dari hasil kerja baik secara kulias maupun kuanias yang dicapai oleh seiap karyawan dalam melaksanakan ugasnya sesuai anggung jawab yang diberikan perusahaan. Berdasarkan laar belakang di aas, maka penulis erarik unuk melakukan peneliian guna menyelesaikan ugas akhir perkuliahan dengan judul : Pengaruh Pengembangan karir dan Lingkungan kerja Terhadap Kinerja karyawan dengan Kepuasan kerja sebagai Variabel Inervening pada Perusahaan Sinjaraga Sanika Spor. Berdasarkan uraian diaas, maka perumusan masalah dalam peneliian ini, anara lain (1) Apakah pengembangan karir berpengaruh erhadap kinerja karyawan pada PT. Sinjaraga Sanika Spor?, (2) Apakah lingkungan kerja berpengaruh erhadap kinerja karyawan pada PT. Sinjaraga Sanika Spor?, (3) Apakah pengembangan karir dan lingkungan kerja secara bersama sama dapa mempengaruhi kinerja karyawan pada PT. Sinjaraga Sanika Spor?, (4) Apakah Kepuasan kerja dapa memediasi pengaruh dari pengembangan karir erhadap kinerja karyawan pada PT. Sinjarga Sanika Spor?, (5) Apakah kepuasan kerja dapa memediasi pengaruh dari lingkungan kerja erhadap kinerja karyawan PT. Sinjarga Sanika Spor? 2. Tinjauan Teoriis dan Hipoesis A. Performance Theory Job Performance heory (Bernardin dan Russel dalam Ruky, 2002:15) yang mengaakan bahwa: performance is defined as he record of oucomes produced on a specified job funcion or aciviy during ime period. Presasi aau kinerja adalah caaan enang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan erenu aau kegiaan selama kurun waku erenu. Teori ini menekankan, esensi dari sebuah performance adalah himpunan perilaku karyawan yang berkonribusi dalam pencapaian suau ujuan organisasi perusahaan. Dalam mewujudkan pencapaian ujuan suau organisasi, perusahaan mampu memberikan lingkungan kerja yang kondusif bagi karyawanya dan dilakukannya pengembangan karir agar ercipanya kepuasan dalam bekerja. Kepuasan kerja merupakan sikap umum bagi seiap individu erhadap pekerjaannya, seseorang yang memiliki ingka kepuasan kerja yang inggi dapa menunjukan sikap yang posiif erhadap pekerjaannya, sehingga dapa berpengaruh erhadap peningkaan kinerja karyawan. Dengan demikian ujuan organisasi akan ercapai, eori ini yang mendasari penulis memilih variabel pengembangan karir, lingkungan kerja, kepuasan kerja, dan kinerja 64

3 karyawan sebagai variabel yang perlu dielii, karena keempa variabel ersebu sanga berpengaruh erhadap pencapaian suau ujuan organisasi. B. Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan Mondy (2008) menyaakan bahwa pengembangan karir adalah pendekaan formal yang digunakan organisasi unuk memasikan bahwa orang dengan kualifikasi dan pengalaman yang epa ersedia jika dibuuhkan. Sedangkan menuru Rivai dan Sagala (2009) menyaakan bahawa pengembangan karir adalah proses peningkaan kemampuan kerja individu yang dicapai dalam rangka mencapai karir yang diinginkan. Menuru peneliian yang dilakukan oleh Sebasian dan Suyoo (2011) mengenai pengaruh kompensasi, pengembangan karir dan kepuasan kerja erhadap kinerja karyawan di Ria Bakery Purwokero menghasilkan kesimpulan bahwa pengembangan karir berpengaruh signifikan erhadap kinerja karyawan sehingga dieapkan hipoesis perama yang di ajukan dalam peneliian ini adalah H 1 : Pengembangan karir berpengaruh signifikan erhadap Kinerja karyawan pada PT. Sinjaraga Sanika Spor Majalengka. C. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Menuru Vezhal (2004: 165) bahwa lingkungan Kerja adalah keseluruhan sarana dan Prasarana yang ada di sekiar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan iu sendiri. Lingkungan Kerja ini Melipui : empa kerja, fasilias, dan ala banu pekerjaan, kebersihan, pencahayaan, keenangan ermasuk juga hubungan anara orang orang yang ada di lingkungan perusahaan. Menuru Sedarmayani (2011:2) lingkungan kerja adalah keseluruhan ala perkakas dan bahan yang dihadapan, lingkungan sekiarnya dimana seseorang bekerja, mehode kerjanya, sera pengauran kerjanya baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok. Secara garis besar, jenis lingkungan kerja erbagi menjadi dua yaiu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik. Lingkungan kerja sangalah berpengaruh erhadap pekerjaan yang dilakukan seiap karyawan. Sehingga seiap perusahaan haruslah mengusahakan lingkungan kerja yang sedemikian rupa agar memberikan pengaruh posiif erhadap pekerjaan yang dilakukan seiap karyawan. Menuru peneliian yang dilakukan oleh Sofyan (2013) mengenai pengaruh lingkungan kerja erhadap kinerja kerja pegawai BAPPEDA menghasilkan kesimpulan bahwa lingkungan kerja berpengaruh signifikan erhadap kinerja karyawan. Sehingga dieapkan hipoesis ke dua yang di ajukan dalam peneliian ini adalah H 2 : Lingkungan kerja berpengaruh signifikan erhadap kinerja karyawan pada PT. Sinjaraga Sanika Spor di Majalengka. D. Pengaruh Pengembangan Karir dan Lingkungan Kerja Secara bersama sama berpengaruh erhadap Kinerja Karyawan. Menuru peneliian yang dilakukan oleh Suyoo (2011) mengenai pengaruh kompensasi, pengembangan karir dan kepuasan kerja erhadap kinerja karyawan, menghasilkan kesimpulan bahawa pengembangan karir berpengaruh posiif dan signifikan erhadap kinerja karyawan. Adapun menuru peneliian yang dilakukan oleh Wahyuningyas (2013) mengenai pengaruh lingkungan kerja dan kepuasan kompensasi erhadap kinerja karyawan mengasilkan kesimpulan bahawa Lingkungan kerja berpengaruh signifikan erhadap kinerja karyawan. Sehingga dieapkan hipoesis ke iga yang di ajukan dalam peneliian ini adalah H 3 : Pengembangan karir dan lingkungan kerja secara bersama sama dapa berpengaruh signifikan erhadap kinerja karyawan PT. Sinjaraga Sanika Spor di Majalengka. 65

4 E. Kepuasan Kerja mampu Memediasi Pengaruh dari Pengembangan Karir erhadap Kinerja Karyawan. Rivai dan Mulyadi (2012: 141), menyaakan kepuasan kerja sebagai sebuah scury feeling aau rasa aman karyawan erhadap pekerjaan baik dari segi sosial ekonomi (gaji dan jasmani sosial ) sera segi pisikologi seperi kesempaan unuk maju. Berdasarkan peneliian yang dilakukan oleh Haryani (2011) meyimpulkan bahwa kepuasan kerja dapa menambah kekuaan pengaruh dari Pengembangan karir erhadap kinerja karyawan. Sehingga dieapkan hipoesis ke empa yang di ajukan dalam peneliian ini adalah H 4 : kepuasan Kerja mampu memediasi pengaruh pengembangan karir erhadap kinerja karyawan PT.Sinjaraga Sanika Spor di Majalengka. F. Kepuasan Kerja Mampu Memediasi Pengaruh dari Lingkungan kerja erhadap Kinerja karyawan. Menuru Sedarmayani (2011 : 28) Suau kondisi lingkungan dikaakan baik aau sesuai apabila manusia dapa melaksanakan kegiaannya secara opimal, seha, aman, dan nyaman. Karyawan yang bekerja dalam kondisi lingkungan kerja yang baik akan mencipakan produkivias yang inggi, sehingga akan melaksanakan pekerjaannya epa waku dan bisa mencapai arge sehingga karyawan dapa meningkakan kepuasan karyawan dalam bekerja. Definisi di aas bahawa lingkungan kerja bagi karyawan dalam suau organisasi memegang peranana pening unuk meningkakan kinerja karyawan. Bahkan, hal ini menjadi salah sau perimbangan uama bagi seseorang unuk melamar bekerja di sebuah perusahaan. Berdasarkan peneliian yang dilakukan oleh Yunanda (2012) mengenai pengaruh lingkungan kerja erhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan, mengasilkan kesimpulan bahwa kepuasan kerja dapa menambah kekuaan pengaruh dari lingkungan kerja erhadap kinerja karyawan. Sehingga dieapkan hipoesis kelima yang di ajukan dalam peneliian ini adalah H 5 : Kepuasan kerja mampu memediasi pengaruh lingkungan kerja erhadap kinerja karyawan PT. Sinjaraga Sanika Spor di Majalengka. 3. Meode Peneliian Meode ini menggunakan pendekaan kuaniaif dengan cara menyebarkan kuesioner yang di ajukan kepada seluruh karyawan PT. Sinjaraga Sanika Spor dengan menggunakan analisis deskripif, pengujian kualias daa, pengujian hipoesis dan analisis regresi berganda. Analisis iem dilakukan dengan menggunakan progaram SPSS 16. Populasi dalam peneliian ini adalah seluruh karyawan dari PT. Sinjaraga Sanika Spor sebanyak 70 karyawan. Jumlah sample yang diperoleh dengan menggunakan meode sensus, dimana seluruh anggoa populasi yaiu sebanyak 70 orang diberikan kesempaan yang sama unuk menjadi responden. 66

5 4. HASIL PENELITIAN Hasil peneliian dirangkum secara keseluruahan dalam abel beriku: Tabel I ANOVA X 1 dan X 2 erhadap Y ANOVA b Sum of Squares Df Mean Square F 1 Regression a Residual Toal a. Predicors: (Consan), X2= lingkungan kerja, X1 = pengembangan karir b. Dependen Variable: Y= kinerja karyawan a Unsandardized T 1 (Consan) X1 = pengembangan karir X2= lingkungan kerja a. Dependen Variable: Y= kinerja karyawan Pembukian Hipoesis Perama (H 1 ) H 1 : Pengembangan Karir berpengaruh secara signifikan erhadap Kinerja Karyawan. Tabel Coefficien pada kolom sig. menunjukkan bahwa Pengembangan Karir (X 1 ) erhadap Kinerja Karyawan (Y) adalah signifikan, Karena Sig 0,000 < 0,05. Hasil hiung menunjukkan bahwa hiung 6,393 > abel 1,995. Hal ini berari bahwa secara parsial (secara individu) variabel Pengembangan karir (X 1 ) berpengaruh signifikan erhadap Kinerja Karyawan (Y). Hasil abel sebesar 1,995 dapa diliha dari abel disribusi suden uji dua arah, pada kolom 0,05 aau (5%) dan pada baris 68 (70-2). Nilai hiung unuk variabel (X 1 ) pada oupu coefficien adalah sebesar 6,393. Karena hiung lebih besar dari abel (6,393> 1,995), maka dapa disimpulkan bahwa variabel Pengembangan karir (X 1 ) berpengaruh signifikan erhadap variabel Kinerja Karyawan (Y).Pembukian hipóesis perama ini mendukung peneliian erdahulu Pengaruh Kompensasi, Pengembangan Karir dan kepuasan kerja erhadap kinerja karyawan (Dalam peneliian Nasy an Syaugi dan Suyoo (2013)). Berdasarkan pembukian ini maka dapa disimpulkan Hipoesis Perama (H 1 ) dierima. Pembukian Hipoesis Kedua (H 2 ) H 2 : Lingkungan Kerja berpengaruh secara signifikan erhadap kinerja karyawan. Tabel Coefficien pada kolom sig. menunjukkan bahwa pengaruh Lingkungan kerja (X 2 ) erhadap Kinerja karyawan (Y) adalah berpengaruh signifikan, Karena Sig 0,010< 0,05. Hasil hiung menunjukkan bahwa hiung 2,634> abel 1,995. Hal ini berari bahwa secara parsial (secara individu) variabel Lingkungan kerja (X 2 ) berpengaruh signifikan erhadap Y. Hasil abel sebesar 1,995 dapa diliha dari abel disribusi suden uji dua arah, pada kolom 0,05 aau (5%) dan pada baris 68 (jumlah sampel dikurangi jumlah variabel bebas). Nilai hiung unuk variabel Lingkungan kerja (X 2 ) pada oupu coefficien adalah sebesar 2,634.Karena hiung lebih besar dari abel (2,634 > 1,995), maka dapa disimpulkan bahwa variabel Lingkungan kerja (X 2 ) berpengaruh signifikan erhadap variabel Kinerja karyawan (Y).Pembukian hipóesis perama ini mendukung peneliian erdahulu bahwa Lingkungan kerja posiif 67

6 signifikan erhadap Kinerja karyawan (Dalam peneliian Sofyan (2013)).Berdasarkan pembukian ini maka dapa disimpulkan Hipoesis Kedua (H 2 ) dierima. Pembukian Hipoesis Keiga (H 3 ) H 3 : Pengembangan karir dan Lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan erhadap Kinerja karyawan. Pembukian hipoesis keiga secara simulan dapa diliha pada abel Anova pada kolom sig. 0,000 < 0,05 yang berari bahwa variabel Pengembangan karir dan Lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan erhadap Kinerja karyawan. Cara yang kedua adalah dengan membandingkan anara F hiung dengan F abel. Kolom F hiung sebesar 68,481 >F abe l 3,13 yang berari bahwa variabel pengembangan karir dan Lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan erhadap Kinerja karyawan. Hasil F abel 3,13 dapa diliha pada abel disribusi F, pada kolom 2 (oal seluruh variabel dikurangi jumlah variabel erika) pada baris ke 67 (oal sampel dikurangi jumlah variabel). Kesimpulannya adalah bahwa pengembangan karir dan Lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan erhadap Kinerja karyawan. Pembukian hipóesis keiga ini mendukung peneliian erdahulu bahwa Pengembangan karir dan Lingkungan kerja secara bersama- sama berpengaruh erhadap Kinerja karyawan (Dalam peneliian Fahonah (2010)).Berdasarkan pembukian ini maka dapa disimpulkan Hipoesis alernaif Keiga (H 3 ) dierima. Pembukian Hipoesis Keempa (H 4 ) Hipoesis keempa dalam peneliian ini dialakukan beberapa ahap unuk membukikan hipoesis H 4, diampilkan oupu SPSS sebagai beriku : 1) Pengaruh Pengembangan Karir (X1) erhadap Kepuasan Kerja (Z) adalah sebagai beriku: Tabel II Oupu Coefficien X1 erhadap Z a Unsandardized 1 (Consan) X1 = pengembangan karir a. Dependen Variable: Z = kepuasan kerja Berdasarkan abel Coefficien pada kolom sig. menunjukkan bahwa pengaruh pengmbangan karir (X 1 ) erhadap Kepuasan Kerja (Z) adalah berpengaruh signifikan, Karena Sig 0,011 < 0,05. 2) Pengaruh lingkungan kerja (X 1 ) erhadap kinerja karyawan (Y) adalah sebagai beriku: Tabel III Oupu Coefficien X1 Terhadap Y a Unsandardized 1 (Consan) X1 = pengembangan karir a. Dependen Variable: Y= kinerja karyawan 68

7 Berdasarkan abel Coefficien pada kolom sig. menunjukkan bahwa pengaruh pengembangan karir (X 1 ) erhadap Kinerja karyawan (Y) adalah berpengaruh signifikan, Karena Sig 0,000 < 0,05. 3) Pengaruh pengembangan karir (X 1 ) erhadap kinerja karyawa (Y) melalui kepuasan kerja (Z) adalah sebagai beriku: Tabel IV Oupu Coefficien X1 Terhadap Y Melalui Z a Unsandardized 1 (Consan) Z = kepuasan kerja X1 = pengembangan karir a. Dependen Variable: Y= kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengolahan daa diaas maka dikeahui variabel Kepuasan Kerja (Z) adalah variabel inervening karena pada ahap keiga keika Pengembangan karir (X 1 ) dan Kepuasan Kerja (Z) di uji secara bersama-sama erhadap Kinerja Karyawan (Y) kedua variabel ersebu signifikan dengan Sig 0,000 > 0,05 Arinya variabel Z idak memediasi secra mulak. Hal ini berbeda dengan peneliian erdahul bahawa pengaruh Pengembangan karir dan Kepuasan kerja berpengaruh erhadap Kinerja karyawan (dalam peneliian Suyoo (2013)). Berdasarkan pembukian ini maka dapa disimpulkan Hipoesis alernaif Keempa (H 4 ) diolak. Pembukian Hipoesis Kelima (H 5 ) Hipoesis kelima dalam peneliian ini ada beberapa ahap unuk membukikan hipoesis H 5, diampilkan oupu SPSS sebagai beriku : 1) Pengaruh Lingkungan kerja (X2) erhadap Kepuasan Kerja (Z) adalah sebagai beriku : Tabel V Oupu Coefficien X2 Terhadap Z a Unsandardized 1 (Consan) X2= lingkungan kerja a. Dependen Variable: Z = kepuasan kerja Berdasarkan abel XIX Coefficien pada kolom sig. menunjukkan bahwa pengaruh Lingkungan Kerja (X2) erhadap Kinerja Karyawan (Y) adalah berpengaruh signifikan, Karena Sig 0,013 < 0,05. 2) Pengaruh pengembangan karier (X2) erhadap kepuasan kerja (Y) adalah sebagai beriku : 69

8 Tabel VI Oupu Coefficien X2 Terhadap Y a Unsandardized 1 (Consan) X2= lingkungan kerja a. Dependen Variable: Y= kinerja karyawan Berdasarkan abel XXII Coefficien pada kolom sig. menunjukkan bahwa pengaruh Lingkungan Kerja (X2) erhadap Kinerja Karyawan (Y) adalah berpengaruh signifikan, Karena Sig 0,000 < 0,05. 3) Pengaruh Lingkungan kerja (X2) erhadap kinerja karyawan (Y) melalui kepuasan kerja (Z) adalah sebagai beriku: Tabel VII Oupu Coefficien X2 Terhadap Y Melalui Z a Unsandardized 70 1 (Consan) Z = kepuasan kerja X2= lingkungan kerja a. Dependen Variable: Y= kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengolahan daa diaas maka dikeahui variabel Kepuasan Kerja (Z) bukan variabel inervening karena pada ahap keiga keika Lingkungan Kerja (X 2 ) dan Kepuasan Kerja (Z) di uji secara bersama-sama erhadap Kinerja Karyawan (Y) menyebabkan X 2 eap signifikan, karena Sig 0,000 < 0,05 ( sesuai dengan syara unuk menguji variabel inervening ), arinya variabel Z idak memediasi secara mulak. Hal ini berbeda dengan peneliian yang di lakukan oleh Yunanda (2012). Berdasarkan pembukian ini maka dapa disimpulkan Hipoesis alernaif Kelima (H 5 ) diolak. Koefisien Deerminasi Tabel VIII Coefficien Deerminasi Pengaruh X 1 dan X 2 erhadap Y Summary R R Square Adjused R Square Sd. Error of he Esimae a a. Predicors: (Consan), X2= lingkungan kerja, X1 = pengembangan karir summary menujukkan koefisien Deerminasi Adjused R Square sebesar 0,662 aau sebesar 66,2% yang berari bahwa kemampuan variabel pengembangan karir (X1) Lingkungan kerja (X2) dalam menjelaskan kepuasan kerja (Z) sera dampaknya erhadap Kinerja karyawan (Y) adalah sebesar 66,2 %, sedangakan sisa sebesar 33,8 % dejelaskan oleh variabel lain diluar variabel peneliian.

9 5. PEMBAHASAN Hasil dari analisis pengaruh Pengembangan Karir dan Lingkungan Kerja erhadap Kinerja karyawan pada PT. Sinjaraga Sanika Spor Majalengka dilakukan perhiungan dengan menggunakan persamaan regresi bergadanda dengan hasil akhir sebagai beriku : Tabel IX Uji Persamaan Regresi a Unsandardized 1 (Consan) X1 = pengembangan karir X2= lingkungan kerja a. Dependen Variable: Y= kinerja karyawan Dari hasil uji persamaan regresi di aas adalah Y=1, ,621x 1 + 0,256x 2 + e Arinya adalah : (1) Jika variabel Pengembangan karir (X1) dan Lingkungan Kerja (X2) adalah nol, maka variabel kinerja karyawan (Y) konsan sebesar 1,094 dan begiupun sebaliknya. (2) Jika erjadi peningkaan pada variabel Pengembangan karir (X1) sebesar 1, maka erjadi peningkaan pada variabel kinerja karyawan (Y) sebesar 0,621 dan begiupun sebaliknya. (3) Jika erjadi peningkaan pada variabel Lingkungan kerja (X2) sebesar 1, maka akan erjadi peningkaan pada variabel kinerja karyawan (Y) sebesar 0,256 begiupun sebaliknya. Bea dari hasil peneliian ini adalah posiif, arinya pengaruh yang diberikan oleh variabel Pengembangan karir (X1) dan variabel Lingkungan kerja (X2) erhadap (Y) adalah posiif, yang berari pengarunya searah. 6. KESIMPULAN 1. Sesuai dengan analisis daa yang elah dilakukan, maka dapa diarik kesimpulan sebagai beriku : (a) Hasil pengujian hipoesis perama diemukan buki empiris bahwa pengembangan karier berpengaruh signifikan erhadap Kepuasan kerja karyawan PT. Sinjaraga Sanika Spor Majalenka. Hal ini berari hipoesis perama dierima. (b) Hasil pengujian hipoesis kedua diemukan buki empiris bahwa lingkungan kerja berpengaruh signifikan erhadap Kepuasan kerja karyawan PT. Sinjaraga Sanika Spor Majalenka. Hal ini berari hipoesis kedua dierima. (c) Hasil pengujian hipoesis keiga diemukan buki empiris bahwa pengembangan karier dan lingkungan kerja, secara bersama-sama berpengaruh signifikan erhadap Kepuasan Kerja karyawan PT. Sinjaraga Sanika Spor Majalenka. Berdasarkan pembukian ini maka dapa disimpulkan hipoesis keiga dierima. (d) Hasil pengujian hipoesis keempa diemukan buki empiris bahwa Kepuasan Kerja mampu memediasi secara idak mulak pengaruh Pengembangan karir erhada kinerja karyawan PT. Sinjaraga Sanika Spor Majalengka. Berdasarkan pembukian ini maka dapa disimpulkan hipoesis keempa diolak.. Berdasarkan pembukian ini maka dapa disimpulkan hipoesis keempa diolak. (e) Hasil pengujian hipoesis kelima diemukan buki empiris bahawa Kepuasan Kerja mampu memediasi secara idak mulak pengaruh dari Lingkungan Kerja erhadap kinerja karyawan PT. Sinjaraga Sanika Spor Majalengka. Berdasarkan pembukian ini maka dapa disimpulkan hipoesis kelima diolak. 71

10 7. SARAN Berdasarkan kesimpulan yang ada, maka disarankan kepada PT. Sinjaraga Sanika Spor Majalenka dan unuk orang yang melakukan peneliian dimasa akan daang sebagai beriku: a. Diharapkan kepada pihak perusahaan, agar dapa meningkakan kinerja karyawannya, dengan memperhaikan lingkungan kerja dan memperhaikan beberapa fakor yang perlu diperhaikan kembali seperi hubungan sesama karyawan, emepraur ruangan dan prasarana yang mendukung, sehingga karyawan di perusahaan dapa memaksimalkan pekerjaannya. b. Pada pengembangan karir di PT. Sinjaraga Sanika Spor Majalengka, harus lebih di ingkakan lagi dalam kegiaan pelaihan dan pengembangan karir, agar karyawan dapa memaksimalkan dalam kegiaan perusahaan. c. Unuk meningkakan produkivias kerja yang lebih baik, disarankan pihak perusahaan dapa memperhaikan kepada fakor fakor lainnya seperi pengembangan karir dan kepuasan kerja erhadap karyawannya. d. Kepuasan kerja karyawan pada PT. Sinjaraga Sanika Spor Majalengka, berdasarkan hasil peneliian, dimana kepuasan kerja yang diberikan pihak perusahaan sudah sesuai dengan yang diharpakan oleh karyawan eapi unuk dapa meningkakan kepuasa kerja karyawan yang lebih baik lagi dengan cara lebih meningkakan hubungan kerjasama dengan rekan kerja. e. Unuk peneliian selanjunya, hendakknya penelii dapa mengembangkan peneliiannya dengan menggunakan variabel yang berbeda aau menambahkan variabel erkai dan variabel idak erkai pada peneliiannya. Dengan demikian, diharapkan hasil peneliian selanjunya ersebu akan didapakan kesimpulan yang berbeda dan dapa melengkapi hasil peneliian ini. Dafar Pusaka Amsrong. Michel Performace Managemen. Yogyakara : Tugu Plubiser. Haryani P. Yeni. Korelasi anara Pengembangan Karir dengan Moivasi Kerja dan Keinginan Unuk Pensiun dini, Jurnal Bukin Sudi Ekonomi, vol.18 No.2, Agusus Mondy, R.W., dan Noe, R. M, Human Resource Managemen. Massachuses : Prenice Rivai, Veizhal dan Mulyadi, Deddy, Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi. Jakara: PT Raja Grafindo Persada. Rivai, V., Sagala, Manajemen Sumberdaya Manusia unuk Perusahaan dari Teori ke Prakik. Jakara : PT. Raja Grafindo Persada. Ruky, Achmad S Sisem Manajemen Kinerja. Gramedia Pusaka Uama. Jakara. Sedarmayani, Taa Kerja dan Produkivias Kerja: Suau Tinjauan Dari Aspek Ergonomi Aau Anara Manusia Dengan Lingkungan Kerjanya. Ceakan Keiga. Bandung: CV Mandar Maju Sebasian Nasy an Syaugi. 2011, jurnal Pengaruh Kompensasi, Pengembangan Karir, dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Ria Bakery Purwokero. Universias Muhammadiyah Purwokero. Sii Faonah Pengaruh Kompensasi, Pengembangan Karir, Lingkungan Kerja dan Komimen Organisasi erhadap Kepuasan Kerja Pegawai Sekeraria Daerah Kabupaen Karanganyar Dengan Keyakinan Diri (Self Efficacy) Sebagai Variabel Pemoderasi.Surakara. 72

11 Sofyan Diana Khairani Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Kerja Pegawai BAPPEDA. Malikussaleh Indusrial Engineering Journal. Vol. 2 No.1 Sunyoo, Dadang Analisis Regresi dan Uji Hipoesis. Yogyakara; CAPS. Veihzal Rivai, M.B.A,2004. manajemen Sumber Daya Manusia Unuk Perusahaan. Jakara: PT. Raja Grafindo Persada Wahyuningyas Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kepuasan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan. Universias Diponegoro. Yunanda Mega Arum Jurnal Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan (Sudi pada Perum Jasa Tira I malang). Brawijaya. 73

BIJAK Volume 14, No. 02, September 2017 Majalah Ilmiah Institut STIAMI ISSN

BIJAK Volume 14, No. 02, September 2017 Majalah Ilmiah Institut STIAMI ISSN BIJAK Volume 14, No. 02, Sepember 2017 Majalah Ilmiah Insiu STIAMI PENGARUH BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI BAGIAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo) PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi

Lebih terperinci

PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ

PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ Khairunnisa aubara 1, Ir. Sugiharo Pujangkoro, MM 2, uchari, ST, M.Kes 2 Deparemen Teknik Indusri, Fakulas Teknik, Universias

Lebih terperinci

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri

Lebih terperinci

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE Indra Nurhadi Program Sudi Manajemen Ekonomi, Fakulas Ekonomi, Universias Gunadarma Jl. Akses Kelapa Dua Cimanggis,

Lebih terperinci

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional. JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Peneliian Peneliian ini adalah peneliian Quasi Eksperimenal Design dengan kelas eksperimen dan kelas conrol dengan desain Prees -Poses Conrol Group Design

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN

PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN Oong Karyono Teknik Indusri, Fakulas Teknik Universias Majalengka Email : oong_karyono@rockemail.com ABSTRAK Rumah saki umum daerah (RSUD) Kabupaen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non

Lebih terperinci

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

HUMAN CAPITAL. Minggu 16 HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PEELITIA Salah sau komponen peneliian yang mempunyai ari pening dalam kaiannya dengan proses sudi secara komprehensif adalah komponen meode peneliian. Meode peneliian menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ISSN 5-73X PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR ISIKA SISWA Henok Siagian dan Iran Susano Jurusan isika, MIPA Universias Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PRODUK

ANALISIS FAKTOR LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PRODUK ANALISIS FAKTOR LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PRODUK Oleh : Bambang Sarjono Saf Pengajar Jurusan Teknik Elekro Polieknik Negeri Semarang Jl. Prof. Sudaro SH. Tembalang. Semarang 50275 Absrak Analisis

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Jurnal Lensa Kependidikan Fisika Vol. 1 Nomor 1, Juni 13 ISSN: 338-4417 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 1/13

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa

Lebih terperinci

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI. Oleh:

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI. Oleh: Arikel Skripsi TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Diajukan Unuk Memenuhi Sebagian Syara Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan

Lebih terperinci

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan 3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

Jl. Tamansari No.1 Bandung

Jl. Tamansari No.1 Bandung Prosiding Hubungan Masyaraka ISSN: 2460-6510 Hubungan anara Komunikasi Insruksional Pembimbing dengan Moivasi Kerja Pesera Prakek Kerja Lapangan Relaion beween Insrucor Insrucional Communicaion wih Work

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber

Lebih terperinci

ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI

ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI Yusep Suparman Universias Padjadjaran yusep.suparman@unpad.ac.id ABSTRAK.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Salah sau ujuan didirikannya perusahaan adalah dalam rangka memaksimalkan firm of value. Salah sau cara unuk mengukur seberapa besar perusahaan mencipakan

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI Achmadi, Analisis Anrian Angkuan Umum Bus Anar Koa Reguler di Terminal ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI Seno Achmadi Absrak : Seiring dengan berkembangnya aku,

Lebih terperinci

Kadek Bayu Wibawa*, I Ketut Sumerta**, I Made Dharmawan***

Kadek Bayu Wibawa*, I Ketut Sumerta**, I Made Dharmawan*** PELATIHAN MENITI PAPAN JARAK 4 METER 5 REPETISI 2 SET DAN 2 REPETISI 5 SET TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 MENGWI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Kadek Bayu Wibawa*, I Keu Sumera**,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON. Oleh: Nurul Hidayati

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON. Oleh: Nurul Hidayati EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON Oleh: Nurul Hidayai Mahasiswa S1 Pendidikan Maemaika, Fakulas Keguruan dan

Lebih terperinci

EFISIENSI WAKTU PRODUKSI ES BATU SEBAGAI IMPLIKASI URUTAN PENJADWALAN KEDATANGAN JOB YANG TEPAT

EFISIENSI WAKTU PRODUKSI ES BATU SEBAGAI IMPLIKASI URUTAN PENJADWALAN KEDATANGAN JOB YANG TEPAT Jurnal Ilmiah Teknik Indusri, Vol. 11, No. 1, Juni 2012 ISSN 1412-6869 EISIENSI WKTU PRODUKSI ES BTU SEBGI IMPLIKSI URUTN PENJDWLN KEDTNGN JOB YNG TEPT Hendy Tannady 1 dan Seven 2 bsrak: Efisiensi adalah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK Oleh: Yoyo Zakaria Ansori Peneliian ini dilaarbelakangi rendahnya kemampuan memecahkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa

Lebih terperinci

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES Daa merupakan bagian pening dalam peramalan. Beriku adalah empa krieria yang dapa digunakan sebagai acuan agar daa dapa digunakan dalam peramalan.. Daa harus dapa dipercaya

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BANJAR

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BANJAR 1 PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BANJAR Maman Sulaeman 1 Sri Herdiani 2 1. Dosen Polieknik

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang

Lebih terperinci

Aplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg

Aplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg Aplikasi Meode Seismik 4D unuk Memanau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg Prillia Aufa Adriani, Gusriyansyah Mishar, Supriyano Absrak Lapangan minyak Erfolg elah dieksploiasi sejak ahun 1990 dan sekarang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERPROGRAM DALAM PEMBENTUKAN MINAT BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERPROGRAM DALAM PEMBENTUKAN MINAT BELAJAR SISWA PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERPROGRAM DALAM PEMBENTUKAN MINAT BELAJAR SISWA Erlangga Andalas Saki, Maskun, Suparman Arif. FKIP Unila Jl. Prof. Dr. Soemanri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PSIKOLOGI AUDITOR DALAM PROSES AUDIT (STUDI EMPIRIS BIG FOUR ACCOUNTING FIRM)

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PSIKOLOGI AUDITOR DALAM PROSES AUDIT (STUDI EMPIRIS BIG FOUR ACCOUNTING FIRM) PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PSIKOLOGI AUDITOR DALAM PROSES AUDIT (STUDI EMPIRIS BIG FOUR ACCOUNTING FIRM) Anon Wijaya Jl. Indusri Sandang 1 Blok D No. 7A Kemanggisan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan 40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan

Lebih terperinci

ASSESSMENT TECHNOLOGY DI DEPARTEMEN WORKSHOP PADA PT.TRIPANDU JAYA DENGAN METODE TEKNOMETRIK

ASSESSMENT TECHNOLOGY DI DEPARTEMEN WORKSHOP PADA PT.TRIPANDU JAYA DENGAN METODE TEKNOMETRIK ASSESSMENT TECHNOLOGY DI DEPARTEMEN WORKSHOP PADA PT.TRIPANDU JAYA DENGAN METODE TEKNOMETRIK Reno Indriariningias, Nachnul Anshori, dan R.Andi Surya Kusuma Teknik Indusri Universias Trunojoyo Madura Email:

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn :

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn : Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PERAMALAN VOLUME PENGGUNAAN AIR BERSIH DENGAN METODE WINTERS EPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENENTUKAN VOLUME

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DISTRIBUSI PELUANG JOHNSON SB UNTUK OPTIMASI PEMELIHARAAN MESIN

PENGGUNAAN DISTRIBUSI PELUANG JOHNSON SB UNTUK OPTIMASI PEMELIHARAAN MESIN M-6 PENGGUNAAN DISTRIBUSI PELUANG JOHNSON SB UNTUK OPTIMASI PEMELIHARAAN MESIN Enny Suparini 1) Soemarini 2) 1) & 2) Deparemen Saisika FMIPA UNPAD arhinii@yahoo.com 1) ine_soemarini@yahoo.com 2) Absrak

Lebih terperinci

ANALISIS KEHANDDALAN DAN LAJU KERUSAKAN PADA MESIN CONTINUES FRYING (STUDI KASUS : PT XYZ)

ANALISIS KEHANDDALAN DAN LAJU KERUSAKAN PADA MESIN CONTINUES FRYING (STUDI KASUS : PT XYZ) hp://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/opsi OPSI Jurnal Opimasi Sisem Indusri ANALISIS KEHANDDALAN DAN LAJU KERUSAKAN PADA MESIN CONTINUES FRYING (STUDI KASUS : PT XYZ) Ahmad Muhsin, Ichsan Syarafi Jurusan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

Bab 5 Penaksiran Fungsi Permintaan. Ekonomi Manajerial Manajemen

Bab 5 Penaksiran Fungsi Permintaan. Ekonomi Manajerial Manajemen Bab 5 Penaksiran Fungsi Perminaan 1 Ekonomi Manajerial Manajemen Peranyaan Umum Tenang Perminaan Seberapa besar penerimaan perusahaan akan berubah seelah adanya peningkaan harga? Berapa banyak produk yang

Lebih terperinci

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi. PENGUJIAN HIPOTESIS 1. PENDAHULUAN Hipoesis Saisik : pernyaaan aau dugaan mengenai sau aau lebih populasi. Pengujian hipoesis berhubungan dengan penerimaan aau penolakan suau hipoesis. Kebenaran (benar

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK

BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK Dengan memperhaikan fungsi sebaran peluang berahan dari masingmasing sebaran klaim, sebagai mana diulis pada persamaan (3.45), (3.70) dan (3.90), perhiungan numerik idak mudah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Peneliian ini ialah berujuan (1) unuk menerapkan model Arbirage Pricing Theory (APT) guna memprediksi bea (sensiivias reurn saham) dan risk premium fakor kurs, harga minyak,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini METODE PENELITIAN Kerangka Pendekaan Sudi Penaagunaan lahan kawasan pesisir di Kabupaen Kulon Progo didasarkan pada karakerisik fisik, finansial usaha ani dan pemanfaaan saa ini. Karakerisik fisik adalah

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP Halima Rosida 1, Widha Sunarno 2, Supurwoko 3 Program Sudi Pendidikan Fisika PMIPA FKIP UNS Surakara, 57126, Indonesia

Lebih terperinci

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN Brodjol Suijo Jurusan Saisika ITS Surabaya ABSTRAK Pada umumnya daa ekonomi bersifa ime

Lebih terperinci

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

Lebih terperinci

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Teori Risiko Produksi Dalam eori risiko produksi erlebih dahulu dijelaskan mengenai dasar eori produksi. Menuru Lipsey e al. (1995) produksi adalah suau kegiaan yang mengubah

Lebih terperinci

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau

Lebih terperinci

UJI MULTIKOLINEARITAS DAN PERBAIKAN MULTIKOLINEARITAS

UJI MULTIKOLINEARITAS DAN PERBAIKAN MULTIKOLINEARITAS BAHAN AJAR EKONOMETRIKA AGUS TRI BASUKI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UJI MULTIKOLINEARITAS DAN PERBAIKAN MULTIKOLINEARITAS 6.1. Uji Mulikolinearias Sebagaimana dikemukakan di aas, bahwa salah sau

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah 37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah

Lebih terperinci

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES Universias Muhammadiyah Purwokero malim.muhammad@gmail.com Absrak Pada persamaan regresi linier sederhana dimana variabel dependen dan variabel independen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Pemikiran Teoriis Pengerian proyek menuru Arifin yang dikuip dari Mariyanne (2006) adalah suau akivias di mana dikeluarkannya uang dengan harapan unuk mendapakan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang memutuskan untuk menempuh kebijakan hutang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang memutuskan untuk menempuh kebijakan hutang BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Suau negara yang memuuskan unuk menempuh kebijakan huang luar negeri biasanya didasari oleh alasan-alasan yang dianggap rasional dan pening. Huang luar negeri

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP

KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP Karakerisik Umur Produk (Sudarno) KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL Sudarno Saf Pengajar Program Sudi Saisika FMIPA UNDIP Absrac Long life of produc can reflec is qualiy. Generally, good producs

Lebih terperinci

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Supply Chain Managemen Supply chain managemen merupakan pendekaan aau meode dalam memanajemen hubungan perusahaan dengan supplier dan konsumen yang erjadi pada pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Salah sau masalah analisis persediaan adalah kesulian dalam menenukan reorder poin (iik pemesanan kembali). Reorder poin diperlukan unuk mencegah erjadinya kehabisan

Lebih terperinci

PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Studi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN)

PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Studi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN) B PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Sudi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN) Firiya Gemala Dewi, Bobby O.P. Soepangka, Nurhadi Siswano Program Pasca Sarjana Magiser Manajemen

Lebih terperinci