EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE INQUIRI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE INQUIRI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN"

Transkripsi

1 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE INQUIRI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VIII B SMPN 2 SATU ATAP JAMBON KABUPATEN PONOROGO TAHUN SKRIPSI Dajukan Untuk Memenuh Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata Satu (S-1) Dalam Ilmu Penddkan Kewarganegaraan Pada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Penddkan Unverstas Muhammadyah Ponorogo Oleh DANI PUPUT AVRILIANTO NIM JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO 2013

2 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE INQUIRI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VIII B SMPN 2 SATU ATAP JAMBON KABUPATEN PONOROGO TAHUN SKRIPSI Dajukan Untuk Memenuh Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata Satu (S-1) Dalam Ilmu Penddkan Kewarganegaraan Pada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Penddkan Unverstas Muhammadyah Ponorogo Oleh DANI PUPUT AVRILIANTO NIM JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO 2013

3

4

5 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... ABSTRAK... v MOTTO... v HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GRAFIK... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Permasalahan... 5 C. Pemecahan Masalah... 7 D. Rumusan Masalah... 8 E.. Tujuan Peneltan... 9 F.. Manfaat Peneltan... 9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajan Tentang Inqur B. Pengertan Motvas Belajar Sswa... 16

6 1.. Pengertan Belajar Jens-Jens Belajar Teor-Teor Belajar Prnsp-Prnsp Belajar C. Pembelajaran Penddkan Kewarganegaraan (PKn) D. Hakkat Peneltan Tndakan Kelas (PTK) E. Tahap-Tahap PTK F.. Hpotess BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan B.. Tempat dan Waktu Peneltan C.. Subyek Peneltan D. Prosedur Peneltan E.. Instrument Peneltan F.. Lembar observas G. Tehnk Analss Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Stuas Dan KondsTempat Peneltan Pelaksanaan peneltan dan penyajan data ). Sklus I a) Perencanaan b) Pelaksanaan c) Pengamatan Aktvtas Sswa... 60

7 2.1 Aktvtas sswa dalam PBM Hasl Belajar d) Refleks Sklus I ). Sklus II a. Perencanaan b. Pelaksanaan c. Pengamatan d. Refleks Slus II B. Pembahasan Tap Sklus dan Antar Sklus Pembahasan konds awal Pembahasan tap sklus a Sklus I b Sklus II Pembahasan antar sklus BAB V PENUTUP A. Kesmpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

8 ABSTRAK Avrlanto Puput, Dan Efektvtas penggunaan metode Inqur dalam menngatkan motvas belajar sswa Pada Mata Pelajaran PKn Kelas VIII B SMPN 2 Satu Atap Jambon Tahun Pelajaran 2013 / Skrps Program Stud Penddkan Kewarganegaraan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Penddkan Unverstas Muhammadyah Ponorogo, Pembmbng: l Drs. Mahmud Isro I,M.Pd :2 Yog Prastyo, S. Pd. SH. MH Kata Kunc: Motvas Belajar dan Metode Inqur Pembelajaran PKn sebenarnya mempunya peran sangat pentng terhadap sswa dengan pelajaran PKn akan mampu membawa peserta ddk untuk bsa memaham berbaga karakter yang harus dtanamkan pada generas muda saat n. Hasl observas awal yang dlakukan d Sswa Kelas VIII B SMPN 2 Satu Atap Jambon Tahun Pelajaran 2013 / 2014 proses pembelajaran yang berlangsung mash menggunakan metode ceramah dan sswa mash terlhat pasf dalam mengkut pelajaran. Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu dterapkan pendekatan pembelajaran yang dapat membuat stuas berbeda d dalam proses pembelajaran, pembelajaran yang dmaksud yatu Inqur. Subjek peneltan adalah sswa kelas Kelas VIII B SMPN 2 Satu Atap Jambon dengan jumlah sswa 35 sswa. Pokok bahasan yang dgunakan adalah Pancasla sebaga dasar Negara dan deology negara, karena berdasarkan pengamatan penelt sswa kurang memaham makna pancasla sebaga dasar Negara dan deology negara. Tujuan peneltan n adalah untuk menngkatkan prestas sswa dalam pelajaran PKn, mengetahu bagamana skap sswa terhadap pergaulan sehar-har dan sswa dapat aktf dalam pembelajaran, mengetahu apakah sswa dapat mengungkapkan pendapat, mengetahu apakah sswa mempunya wawasan yang luas tentang pelajaran PKn selama mengkut pembelajaran dengan menggunakan Inqur. Berdasarkan hasl pengamatan aktvtas belajar sswa bak motvas belajar, aktvtas belajar kelompok mengalam penngkatan yatu dar sklus I 65,3 dan sklus II 90 sedangkan observas prestas sswa juga mengalam penngkatan yatu dar sklus I 60 dan sklus II 89,3 Serta hasl belajar sswa juga mangalam penngkatan yatu dar sklus I 76,1 dan sklus hal n berart bahwa pembelajaran menggunakan metode nqur efektf dalam menngkatkan motvas belajar sswa kelas VIII B SMPN 2 Satu Atap Jambon

9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penddkan bag kehdupan umat manusa merupakan kebutuhan mutlak yang harus dpenuh sepanjang hayat. Tanpa penddkan mustahl suatu kelompok manusa dapat hdup berkembang sejalan dengan aspras (cta-cta) untuk maju, sejahtera dan bahaga menurut konsep pandangan hdup mereka. Penddkan sebaga usaha manusa untuk menumbuhkan dan mengembangkan potens-potens pembawaan bak jasman maupun rohan sesua dengan nlanla yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. Penddkan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan dr yang beragam dar seg agama, sosokultural, bahasa, usa dan suku bangsa untuk menjad warga negara yang cerdas, terampl, dan berkarakter yang damanatkan oleh Pancasla dan UUD Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31, bawasanya setap warga Negara berhak mendapatkan penddkan yang layak, dan wajb mengkut penddkan yang telah dprogramkan oleh pemerntah. Penddkan Kewarganegaraan (PKn) mengalam perkembangan sejarah yang sangat panjang, yang dmula dar Penddkan Moral Pancasla (PMP), Penddkan Pancasla dan Kewarganegaraan (PPKn), sampa yang terakhr

10 pada Kurkulum 2004 berubah namanya menjad mata pelajaran Penddkan Kewarganegaraan (PKn). Penddkan Kewarganegaraan (PKn) sebaga wahana untuk mengembangkan dan melestarkan nla luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesa yang dharapkan dapat dwujudkan dalam bentuk perlaku kehdupan sehar-har peserta ddk sebaga ndvdu, anggota masyarakat dalam kehdupan berbangsa dan bernegara. Landasan penddkan kewarganegaraan (PKn) adalah Pancasla dan UUD 1945, yang berakar pada nla-nla agama, kebudayaan nasonal Indonesa, tanggap pada tuntutan perubahan zaman, serta Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sstem Penddkan Nasonal. Menmbang : 1) bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republk Indonesa tahun 1945 mengamanatkan Pemerntah Negara Indonesa yang melndung segenap bangsa Indonesa dan seluruh tumpah darah Indonesa dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehdupan bangsa, dan kut melaksanakan ketertban duna yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaan abad dan keadlan sosal; 2) bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republk Indonesa Tahun1945 mengamanatkan Pemerntah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sstem penddkan nasonal yang menngkatkan kemanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha

11 Esa serta akhlak mula dalam rangka mencerdaskan kehdupan bangsa yang datur dengan undang-undang; 3) bahwa sstem penddkan nasonal harus mampu menjamn pemerataan kesempatan penddkan, penngkatan mutu serta relevans dan efsens manajemen penddkan untuk menghadap tantangan sesua dengan tuntutan perubahan kehdupan lokal, nasonal, dan global sehngga perlu dlakukan pembaharuan penddkan secara terencana, terarah, dan berkesnambungan; 4) bahwa Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sstem Penddkan Nasonal tdak memada lag dan perlu dgant serta perlu dsempurnakan agar sesua dengan amanat perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republk Indonesa Tahun 1945; 5) bahwa berdasarkan pertmbangan sebagamana dmaksud pada 1, 2, 3, dan 4 perlu membentuk Undang-Undang tentang Sstem Penddkan Nasonal. Setap lmu harus memlk syarat-syarat lmah, yatu mempunya objek, metode, sstem, dan bersfat unversal. Objek pembahasan setap lmu harus jelas, bak objek materal maupun objek formalnya. Pengajaran Penddkan Kewarganegaraan (PKn) pada sekolah menengah pertama yakn membahas segala hal yang berkatan dengan warganegara bak emprk maupun nonemprk, yang melput wawasan, skap dan perlaku warganegara dalam kesatuan bangsa dan negara. Sebaga objek formalnya mencakup dua

12 seg, yatu seg hubungan antara warganegara dan negara dan seg pembelaan negara. Penddkan kewarganegaraan (PKn) adalah suatu bahan ajar yang bersnggungan dengan wawasan kenegaraan, skap dan prlaku warganegara. Akan tetap hal tersebut menjad kendala dalam proses kegatan belajar mengajar. Sementara menurut beberapa sswa motvas belajar mereka kurang karena menganggap PKn sebaga mata pelajaran yang membosankan bahkan cenderung tdak dsuka karena mater dan metodenya tdak menantang sswa secara ntelektual metodenya cenderung doktrner dan maternya cenderung ekslusf tersolas dar mata pelajaran lan.selan tu gaya mengajar guru yang kuran menark dmana kelas mash berfokus pada guru sebaga sumber pengetahuan,kemudan ceramah menjad plhan utama strateg belajar. Kurangnya member waktu berfkr kepada sswa,dan kurangnya penguatan berupa reward (hadah) yang dberkan guru kepada sswa yang aktf maupun hukuman terhadap sswa yang lala dalam pembelajaran. Berdasarkan observas penelt bahwa sswa memerlukan metode yang baru dalam pembelajaran untuk menngkatkan motvas pada pelajaran Penddkan Kewarganegaraan (PKN). Untuk tu penuls melaksanakan Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan tndakan kelas dapat djadkan salah satu cara mengatas permasalahan pada guru ketka mengajar dkelas.peneltan tndakan kelas adalah peneltan tndakan yang dlakukan dengan tujuan memperbak mutu pratk pembelajaran dkelasnya. (Arnkunto.2008:58)

13 B. Permasalahan Berdasarkan latar belakang permasalahan utama dar peneltan n adalah kurangya motvas belajar sswa terutama pada pelajaran PKN d kelas VII A SMPN 2 Satu Atap Jambon Kabupaten Ponorogo Tahun Hal tu dapat terlhat ketka guru sedang memberkan penjelasan mater banyak sswa malah asyk mengobrol dengan teman sebangkunya,dan juga ketka guru memberkan pertanyaan atau kesempatan bertanya beberapa orang saja yang terlbat dalam pembelajaran dan yang terakr ketka dber tugas lala dalam mengerjakan. Ada dua faktor yang mempengaruh yatu faktor nternal dar sswa tu sendr dan faktor eksternal dar guru. Masalah tersebut harus segera dpecahkan karena motvas belajar merupakan salah satu hal prnsp yang harus dperhatkan dalam pengelolaan pembelajaran sebagamana tertuang dalam Bab IV Pasal 19 peraturan No 19 tahun 2005 yang menyatakan proses pembelajaran pada satuan penddkan harus dselenggarakan secara nteraktf, nspratf, menyenangkan, menantang. Selan hal tersebut memotvas merupakan salah satu elemen kesuksesan proses dan hasl belajar peserta ddk. Seorang sswa yang memlk motvas tngg memungknkan untuk mencapa bak dar pada sswa yang memlk motvas yang rendah. Sswa belajar karena ddorong oleh kekuatan mentalnya.kekuatan mental tu berupa kengan,perhatan,kemauan atau cta-cta. Kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah atau tngg. Ada ahl pskolog penddkan yang menyebutkan kekuatan mental yang mendorong terjadnya belajar

14 tersebut sebaga motvas belajar. Motvas dpandang sebag dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan perlaku manusa, termasuk perlaku pelajar. Dalam motvas terkandung adanya kengnagan dan mengaktfkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan skap dan pelaku ndvdu belajar. Karena selama n sekolah hanyalah memberkan kemampuan untuk menghafal dan untuk berfkr secara kreaktf haslnya anak-anak menjad kurang termotvas dalam belajar dan juga penddkan kta tdak mempunya makna.untuk tu dalam pembelajaran Penddkan Kewarganegaraan harus mengembangkan tga pokok yang sesua dengan fungs dan tujuan kewarganegaraan yatu Cvcs Knowledge (membentuk warga Negara yang cerdas yang memlk pengetahuan kewarganegaraan) Cvc Skll (warga yang terampl berfkr krts dan berpartspas) dan Cvcs Dspostons (warga negara yang memlk karakter loyal terhadap bangsa dan Negara dengan merefleskan dr dalam kebasaan berfkr dan bertndak sesua Pancasla,UUD 1945,dan dapat hdup dengan bangsa-bangsa lan). Melhat begtu banyaknya permasalahan dkelas maka menurut pandangan penelt, peneltan tndakan kelas dapat djadkan salah satu cara mengatas permasalahan guru kerka mengajar dkelas.peneltan tndakan kelas adalah peneltan yang dlakukan dengan tujuan memperbak mutu praktek pembelajaran dkelasnya (Arkunto : 58).

15 C.Pemecahan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan bahwa membangktkan motvas sswa dalam pembelajaran bukan hal yang mudah,dalam hal tersebut guru harus berhat-hat dalam menumbuhkan dan memberkan motvas bag sswanya.salah satu cara yang dapat dtempuh oleh seorang guru untuk membangktkan motvas belajar dalam proses pembelajaran adalah dengan mencptakan suatu proses yang dapat menumbukan motvas belajar dengan mencptakan suatu proses yang dapat menumbuhkan motvas belajar dengan memenuh syarat sebaga berkut:sswa berpusat sswa, bermanfaat, manusaw, demokrats dan menyenangkan. Hal tu dapat dwujudkan melalu penggunaan metode Inqur dalam proses pembelajaran PKn. Pembelajaran menggunakan metode nqur berupaya menanamkan dasar-dasar berfkr dan sswa akan dhadapkan pada suatu permasalahan yang harus damat, dpelajar dan dcermat, yang pada pada akhrnya menngkatkan pemahman konsep mater pelajaran dan kegatan pembelajaran. Sswa benarbenar dtempatkan sebaga subyek yang belajar. Peranan guru dalam pembelajaran dengan metode nqur adalah sebag pembmbng dan fasltator. Tugas guru adalah memlh masalah yang perlu dsampakan kepada sswa untuk dpecahkan. Namun dmungknkan juga bahwa masalah yang akan dpecahkan dplh oleh sswa. Tugas guru selanjutnya adalah menyedakan sumber belajar bag sswa dalam rangka memecahkan masalah. Bmbngan dan pengawasan guru mash dperlukan, tetap ntervens terhadap kegatan sswa dalam pemecahan masalah harus dkurang.

16 Metode nqur memlk 5 komponen yatu queston pembelajaran basanya dmula dengan sebuah pertanyaan pembuka yang memancng rasa ngn tahu sswa dan kekaguman sswa akan suatu fenomena, Student Engangement (keterlbatan sswa aktf), Cooperatve Interacton (sswa dmnta untuk berkomunkas, bekerja berpasangan atau dalam kelompok dan mendskuskan berbaga gagasan), Performance Evoluson (membuat sebuah produk yang dapat menggambarkan pengetahuannya mengetahu permashan yang sedang dpecahkan), dan Varaty of Resources. Kelma komponen tersebut tercakup dalam langkah-langkah metode nqur yatu Orentas, Merumuskan Masalah, Merumuskan Hpotess Mengumpulkan Data, Menguj Hpotess, Merumuskan Kesmpulan. (Wna Sanjaya,2008) D.Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan permasalan tersebut datas maka rumusan masalah dar peneltan tndakan kelas n adalah: 1. Bagamana penerapan metode Inqur dalam pembelajaran PKn kelas VIII B SMPN 2 Satu Atap Jambon Kabupaten Ponorogo Tahun ? 2. Bagamana Motvas belajar sswa pada mata pelajaran PKn kelas VIII B SMPN 2 Satu Atap Jambon Kabupaten Ponorogo Tahun ? 3. Bagamana pelaksanaan metode Inqur dapat menngkatkan motvas belajar sswa pada mata pelajaran penddkan kewarganegaraan (PKn) kelas VII A SMPN 2 Satu Atap Jambon kabupaten Ponorogo tahun ?

17 E.Tujuan Peneltan Berdasarkan rumusan masalah peneltan, tujuan peneltan n adalah: 1. Untuk mengetahu metode Inqur dalam menngkatkan belajar sswa pada mata pelajaran PKn kelas VIII B SMPN 2 Satu Atap Jambon Kabupaten Ponorogo Tahun Untuk mengetahu motvas sswa pada mata pelajaran PKn metode Inqury kelas VIII B SMPN 2 Satu Atap Jambon Kabupaten Ponorogo Tahun Untuk mengetahu metode Inqur dalam penngkatkan Motvas belajar sswa pada mata pelajaran PKn kelas VIII B SMPN 2 Satu Atap Jambon kabupaten Ponorogo tahun F.Manfaat Peneltan Peneltan yang dlakukan memlk kontrbus yang besar bak bag guru mata pelajaran PKn,bag lembaga tempat peneltan serta bag penelt secara khususnya. Kontrbus pada masng-masng komponen dapat djelaskan sebaga berkut: 1. Bag guru mata pelajaran PKn Dengan penerapan metode pembelajaran Inqur merupakan sebuah metode pembelajaran yang komplek yang mampu membawa pembaharuan dalam proses pembelajaran PKn d SMPN 2 Satu Atap Jambon. Oleh sebab tu penggunaan metode pembelajaran n merupakan masukan yang dapat membangun karakter proses pembelajaran yang berfkr krts dan merupakan pengalaman baru dar guru mata pelajarn PKn. Dar

18 penggunaan metode pembelajaran Inqury tersebut selan menambah pengalaman baru bag penddk dalam mevaraskan proses pembelajaran juga menngkatkan kualtas proses belajar dan hasl belajar sswa dsekolah menjad lebh bak. 2. Bag lembaga tempat peneltan Bag lembaga tempat peneltan dan jurusan PKn SMP merupakan masukan yang bak. Hasl dar peneltan dapat djadkan sebaga acuan dan dapat dtngkatkan kerjasama antar lembaga. 3. Bag Pelajar. Manfaat peneltan n bag para pelajar dapat menngkatkan pemahaman dan penngkatan hasl belajar pada mata pelajaran Penddkan Kewarganegaraan (PKn). Serta menumbuhkan motvas belajar sswa dalam pembelajaran Penddkan kewarganegaraan (PKn). 4. Bag Jurusan. Dharapkan manfaat peneltan n bag jurusan adalah agar nsttus lembaga jurusan Penddkan Kewarganegaraan (PKn) yang ada d Unverstas Muhammadyah Ponorogo kaya akan pengembangan dan peneltannya tentang metode-metode pembelajaran yang ada, sesua dengan karakterstk sswa. 5. Bag penelt Dengan melakukan peneltan dsekolah penelt mendapatkan pengalaman baru dan wawasan mengena penerapan metode pembelajaran serta dapat langsung mengaplkaskan dalam proses pembelajaran. Dar hasl peneltan

19 penelt dapat menyusun suatu rancangan pengajaran PKn yang lebh menark mnat motvas belajar dan penngkatan hasl belajar sswa dengan berbaga konds sekolah yang ada.

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DALAM RANGKA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII A PADA MATA PELAJARAN

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DALAM RANGKA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII A PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DALAM RANGKA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII A PADA MATA PELAJARAN PKn SMP NEGERI 1 KECAMATAN PUDAK KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2011-2012 SKRIPSI Dajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYUSUN KARANGAN BERDASARKAN RANGKAIAN GAMBAR SERI MELALUI METODE PENUGASAN DAN LATIHAN PADA SISWA KELAS V SDN JAMBEAN 03 SEMESTER 1 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT KELAS I SDN JAMBEAN 03 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF SISWA KELAS II SDN ANGKATAN LOR 02 KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN 2011 / 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konds persangan dalam berbaga bdang ndustr saat n dapat dkatakan sudah sedemkan ketatnya. Persangan dalam merebut pasar, adanya novas produk, mencptakan kepuasan pelanggan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR Pancasila Berdasarkan Landasan Yuridis SETIYAWAN S1TI-12 Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

TUGAS AKHIR Pancasila Berdasarkan Landasan Yuridis SETIYAWAN S1TI-12 Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. TUGAS AKHIR Pancasla Berdasarkan Landasan Yurds SETIYAWAN 11.11.5490 11-S1TI-12 Abdarn Rosd, Dr, M.Ma. KATA PENGANTAR Puj syukur kam panjatkan kehadrat Allah SWT yang telah memberkan rahmat dan hdayahnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan suatu aspek kehdupan yang sagat pentng. Bag masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, bak dalam rangka memperoleh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara

lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara BAB V KESMPULAN, MPLKAS DAN REKOMENDAS A. Kesmpulan Berdasarkan hasl peneltan yang telah durakan sebelumnya kesmpulan yang dsajkan d bawah n dtark dar pembahasan hasl peneltan yang memjuk pada tujuan peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAIQ NURHIDAYAH Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

BAIQ NURHIDAYAH Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) BERBASIS METODE RESITASI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII.1 SMPN 1 PRAYA BARAT PADA MATERI POKOK KUBUS

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN t PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACTAN NOMOR 17 TAHUN 2001 [ TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang : bahwa untuk meaksanakan

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Laporan n Dsusun Guna Sebaga Pertanggungjawaban Pelaksanaan Praktk Pengalaman Lapangan (PPL) Tahun Akademk 2014/2015 Lokas PPL Nama Sekolah : SMA N 2

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Dajukan Sebaga Salah Satu Syarat Untuk menyelesakan Program Sarjana ( S1) Pada Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Nahdlatul

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT KELAS VII D SMP NEGERI 7 JEMBER TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

Jurnal Bakti Saraswati Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN :

Jurnal Bakti Saraswati Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : Jurnal Bakt Saraswat Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : 2088-2149 PEMANFAATAN PROGRAM APLIKASI MAPLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KALKULUS I MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA NGEMBAG PONOROGO SKRIPSI

ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA NGEMBAG PONOROGO SKRIPSI ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA NGEMBAG PONOROGO SKRIPSI dajukan untuk memenuh tugas dan melengkap sebagan syarat-syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Program Strata Satu (S-1) Progam Stud Manajemen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KEPERGURUAN TINGGI DI SMA XAVERIUS II KOTA JAMBI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KEPERGURUAN TINGGI DI SMA XAVERIUS II KOTA JAMBI 1 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KEPERGURUAN TINGGI DI SMA XAVERIUS II KOTA JAMBI Shanmada Smanjuntak 1), Dr.Hj. Farda Kohar, MP ), St Syuhada, S.Pd.

Lebih terperinci

Ari Semayang dan Rahmatsyah Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Ari Semayang dan Rahmatsyah Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI CAHAYA DI KELASVIII SMP NEGERI 1 PANTAI CERMIN T.P. 2013/2014 Ar Semayang dan Rahmatsyah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI Yuwta Srmela 1 Fazr Zuzano 1 Nnwat 1 1 Jurusan Penddkan Matematka dan IPA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anema adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobn (HB) atau proten pembawa oksgen dalam sel darah merah berada d bawah normal,anema dalam kehamlan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN TENTANO PENTELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA I

BUPATI PACITAN TENTANO PENTELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA I BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 3g TAHUN 2012 TENTANO PENTELENGGARAAN PENDDKAN NKLUSF D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang a. bahwa peseta ddk yang memlk

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI POWER OF TWO DI KELAS V SDN BADEGAN 02 PATI TAHUN 2013

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI POWER OF TWO DI KELAS V SDN BADEGAN 02 PATI TAHUN 2013 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI POWER OF TWO DI KELAS V SDN BADEGAN 02 PATI TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuh sebagan persyaratan Guna mencapa derajat Sarjana S-1 PGSD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH

SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH Dw Wra Prawaty 110502294 PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

Potensi dan Pengembangan Kawasan Wisata Desa Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Studi Kasus Obyek Wisata Rawa Jombor Dan Bukit Sidagora

Potensi dan Pengembangan Kawasan Wisata Desa Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Studi Kasus Obyek Wisata Rawa Jombor Dan Bukit Sidagora Potens dan Pengembangan Kawasan Wsata Desa Kraktan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Stud Kasus Obyek Wsata Rawa Jombor Dan Bukt Sdagora LAPORAN TUGAS AKHIR Dajukan untuk memenuh sebagan persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah: 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Sugyono (008:56) menjelaskan metode peneltan deskrptf adalah: Rumusan masalah deskrptf adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan

Lebih terperinci

PENERAPAN INQUIRY MINDS WHAT TO KNOW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATERI PECAHAN DI MTsN LANGSA SKRIPSI MUKHLIS SYAHPUTRA

PENERAPAN INQUIRY MINDS WHAT TO KNOW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATERI PECAHAN DI MTsN LANGSA SKRIPSI MUKHLIS SYAHPUTRA PENERAPAN INQUIRY MINDS WHAT TO KNOW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATERI PECAHAN DI MTsN LANGSA SKRIPSI Dajukan Oleh : MUKHLIS SYAHPUTRA Mahasswa Sekolah Tngg Agama Islam Neger

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK CHANGE OF PAIRS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK CHANGE OF PAIRS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK CHANGE OF PAIRSUNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL-SOAL SUB POKOK BAHASAN LUAS TRAPESIUM KELAS VII A SMP NEGERI 7 JEMBER TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

Analisis Indikator Makroekonomi Negara Tujuan Ekspor terhadap Kinerja Ekspor Non Migas Indonesia: Studi Kasus Lima Negara Tujuan Utama Ekspor

Analisis Indikator Makroekonomi Negara Tujuan Ekspor terhadap Kinerja Ekspor Non Migas Indonesia: Studi Kasus Lima Negara Tujuan Utama Ekspor Analss Indkator Makroekonom Negara Tujuan Ekspor terhadap Knerja Ekspor Non Mgas Indonesa: Stud Kasus Lma Negara Tujuan Utama Ekspor Skrps Dajukan Sebaga Kelengkapan dan Syarat Untuk Menyelesakan Program

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA

LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI KLASIFIKASI BENDA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BAGI SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 3 SIMO TIM PENGUSUL:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Pengembangan Peneltan n merupakan jens peneltan pengembangan yang dkenal dengan stlah Research and Development ( R& D ). Menurut Sukmadnata (2005:164), peneltan pengembangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM Aula Rahmatka Dew, Wdjanto, Dw Haryoto Unverstas Neger Malang e-mal:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MEDIA MANIPULATIF PADA SISWA KELAS V SDN KEDUNGWANGI II SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MEDIA MANIPULATIF PADA SISWA KELAS V SDN KEDUNGWANGI II SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MEDIA MANIPULATIF PADA SISWA KELAS V SDN KEDUNGWANGI II SKRIPSI Oleh: FATARUL TRI WAHYUNI NIM : 201010480321028 PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN GURU DALAM JABATAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat

BABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat BABl PENDAHULUAN 1.1. LAT AR BELAKANG PERMASALAHAN ndonesa merupakan negara yang sedang berkembang dengan tngkat populas yang cukup besar. Dengan jumlah penduduk dewasa n mencapa lebh dar 180 juta jwa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

PENGARUH COOPERATIVE LEARNING TEKNIK STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS IV SDN 01 RASAU JAYA

PENGARUH COOPERATIVE LEARNING TEKNIK STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS IV SDN 01 RASAU JAYA PENGARUH COOPERATIVE LEARNING TEKNIK STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS IV SDN 01 RASAU JAYA ARTIKEL PENELITIAN Oleh SULINDA NIM. F37008001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada sswa kelas XI d SMA Neger Gorontalo, Kota Gorontalo waktu peneltan dlaksanakan d mula pada bulan Oktober 03 sampa bulan Desember

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 9 BENGKALIS KABUPATEN BENGKALIS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 9 BENGKALIS KABUPATEN BENGKALIS AKADEMIKA: VOLUME 13. No.2 Desember 2017 171 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 9 BENGKALIS KABUPATEN BENGKALIS SITI KHOTIMAH, S.Pd. SD SD

Lebih terperinci

Oleh : WIWIN HENDRIYANI NIM

Oleh : WIWIN HENDRIYANI NIM PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MENJUMLAHKAN BILANGAN BULAT POSITIF DAN NEGATIF MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN MATEMATIKA KELAS IV SDN TANJUNG II PEGANTENAN KAB.PAMEKASAN Oleh : WIWIN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Matematika. Oleh:

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Matematika. Oleh: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN HANDS ON MATHEMATICS DENGAN PEMANFAATAN LKPD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI POKOK LUAS SEGI EMPAT PESERTA DIDIK KELAS VII MTs NEGERI 0 SEMARANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

---- ~,~ _~-

---- ~,~ _~- ---- ~,~-----..---..._~- BABV SMPULAN, MPLKAS DAN SARAN A. Smpulan ~... f. Smpulan-smpulan yang dapat dtark dar kajan peneltan adalah sebaga berkut: v. (:.Q / Pertama, kegatan pembelajaran yang dlaksanakan

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Negosas Negosas dapat dkategorkan dengan banyak cara, yatu berdasarkan sesuatu yang dnegosaskan, karakter dar orang yang melakukan negosas, protokol negosas, karakterstk dar nformas,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Profil Sekolah Dasar di Kecamatan Posigadan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Profil Sekolah Dasar di Kecamatan Posigadan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan a. Profl Sekolah Dasar d Kecamatan Posgadan Kecamatan Posgadan merupakan salah satu kecamatan yang ada d wlayah Kabupaten Bolaang Mongondow

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Dr. Marzuk, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY Pembelajaran PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 1 KURIKULUM 2006 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Penerbt dan Percetakan MEDIATAMA Meda Mencapa Prestas Jl. Adsumarmo No. 331 Surakarta

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

LAPORAN PENGUKURAN INDEK PENERAPAN NILAI BUDAYA KERJA (IPNBK) TAHUN 2017

LAPORAN PENGUKURAN INDEK PENERAPAN NILAI BUDAYA KERJA (IPNBK) TAHUN 2017 LAPORAN PENGUKURAN NDEK PENERAPAN NLA BUDAYA KERJA (PNBK) TAHUN 2017 KEMENTERAN PERTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANAN BALA BESAR PELATHAN PERTANAN KETNDAN MALANG - JAWA 2017 TMUR KATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah RINGKASAN OPTIMALISASI PELAKSANAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN GROUP RESUME DAN CONCEPT MAP DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN EKONOMI Oleh: Endang Mulyan Daru Wahyun Peneltan n bertujuan

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci