SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Matematika. Oleh:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Matematika. Oleh:"

Transkripsi

1 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN HANDS ON MATHEMATICS DENGAN PEMANFAATAN LKPD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI POKOK LUAS SEGI EMPAT PESERTA DIDIK KELAS VII MTs NEGERI 0 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 00/0 SKRIPSI Dajukan untuk Memenuh Sebagan Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Penddkan Matematka Oleh: Oleh: TENY HANDAYANI NIM: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 0

2

3

4 v

5 v

6 ABSTRAK Judul : Efektvtas Model Pembelajaran Hands on Mathematcs dengan pemanfaatan LKPD terhadap Hasl Belajar Matematka pada Mater Pokok Luas Seg Empat Peserta Ddk Kelas VII MTs Neger 0 Semarang Tahun Pelajaran 00/0 Penuls : Teny Handayan NIM : Berdasarkan penuturan salah satu guru matematka d MTs Neger 0 Semarang, menyatakan bahwa selama n pembelajaran matematka pada mater luas seg empat, guru langsung mengnformaskan rumus luas seg empat yang akan dajarkan. Peserta ddk jarang sekal, bahkan tdak pernah dajak untuk mencar dan menemukan sendr rumus dar luas seg empat tersebut. Peneltan n merupakan peneltan ekspermen yang berdesan posttest-only control desgn. Peneltan n bertujuan untuk mengetahu apakah model pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD efektf terhadap hasl belajar matematka mater pokok luas seg empat pada peserta ddk kelas VII semester genap MTs Neger 0 Semarang tahun pelajaran 00/0. Populas dalam peneltan n adalah seluruh peserta ddk kelas VII yang terdr dar 9 kelas dengan jumlah peserta ddk 307, dengan kelas VII F yang terdr dar 35 peserta ddk sebaga kelas ekspermen dan kelas VII G yang terdr dar 3 peserta ddk sebaga kelas kontrol. Teknk pengumpulan data dlakukan dengan metode dokumentas dan metode tes. Sebelum dber perlakuan kedua kelas duj kesembangannya dengan uj normaltas dan homogentas dengan menggunakan nla ulangan bersama matematka kelas VII semester gasal. Kemudan kedua kelas dber perlakuan yang berbeda, kelas ekspermen menggunakan model pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD dan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran ekspostor. Setelah data hasl belajar dar perlakuan yang berbeda dperoleh, maka dlakukan analss prasyarat yatu uj normaltas dan homogentas. Dalam uj hpotess penelt menggunakan uj t-test. Berdasarkan perhtungan t- test dengan taraf sgnfkan 5% dperoleh t htung 3,07, sedangkan t tabel,00. Karena t htung > t tabel maka berart rata-rata hasl belajar matematka peserta ddk yang dajar dengan model pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD lebh bak darpada peserta ddk yang dajar dengan metode pembelajaran ekspostor. Berdasarkan data yang dperoleh rata-rata nla tes akhr kelas ekspermen 77,086 dan kelompok kontrol 67,788, sehngga dapat dsmpulkan bahwa model pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD efektf terhadap penngkatan hasl belajar Matematka peserta ddk pada mater pokok luas seg empat kelas VII semester genap MTs Neger 0 Semarang Pelajaran 00/0. v

7 KATA PENGANTAR Dengan menyebut Asma Allah SWT yang Maha pengash lag Maha Penyayang. Penuls panjatkan puj syukur dengan hat yang tulus dan pkran yang jernh, tercurahkan kehadrat Allah SWT, atas lmpahan rahmat, hdayah, taufk serta nayahnya sehngga penuls dapat menyusun dan menyelesakan skrps dengan judul Efektvtas Model Pembelajaran Hands on Mathematcs dengan Pemanfaatan LKPD terhadap Hasl Belajar Matematka pada Mater Pokok Luas Seg Empat Peserta Ddk Kelas VII MTs Neger 0 Semarang Tahun Pelajaran 00/0 dengan bak. Shalawat serta salam penuls haturkan kepada junjungan kta Nab Muhammad SAW yang telah membawa rsalah slam sehngga dapat menjad bekal hdup berupa lmu pengetahuan kta bak d duna maupun d akhrat. Skrps n yang merupakan tugas dan syarat yang wajb dpenuh guna memperoleh gelar sarjana strata satu (S) d Fakultas Tarbyah IAIN Walsongo Semarang. Penuls dalam menyelesakan skrps n mendapat bantuan bak morl maupun materl dar berbaga phak, maka dalam kesempatan n dengan rasa hormat penuls mengucapkan terma kash kepada:. Dr. Suja, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbyah Insttut Agama Islam Neger Walsongo Semarang, yang telah memberkan jn peneltan dalam rangka penyusunan skrps n.. H. Mursyd, M.Ag., selaku Sekretars Jurusan Tadrs Matematka Fakultas Fakultas Tarbyah Insttut Agama Islam Neger Walsongo Semarang, yang telah memberkan jn peneltan dalam rangka penyusunan skrps. 3. Samnanto, M.Sc., Dosen pembmbng I yang telah memberkan bmbngan dan arahan dalam penyusunan skrps n. 4. H. Abdul Kholq, M.Ag., Dosen pembmbng II yang telah memberkan bmbngan dan arahan dalam penyusunan skrps n. v

8 5. Hj. Mnhayat Shaleh, M.Sc., selaku dosen wal yang memotvas dan member arahan selama kulah. 6. Dosen, pegawa, dan seluruh cvtas akademka d lngkungan Fakultas Tarbyah Insttut Agama Islam Neger Walsongo Semarang yang telah memberkan bekal lmu pengetahuan. 7. Drs. Amruddn Azs, M.Pd., Kepala MTs Neger 0 Semarang yang telah memberkan jn dalam pelaksanaan peneltan. 8. Tarmn, S.Pd, Guru pengampu mata pelajaran matematka MTs Neger 0 Semarang yang telah berkenan member bantuan, nformas, dan kesempatan waktu untuk melakukan peneltan. 9. Peserta ddk kelas VIIF, VIIG, VIIIE MTs Neger 0 Semarang yang telah membantu dalam proses pelaksanaan peneltan. 0. Bapak dan bu tercnta yang telah memberkan kash sayang, doa dan motvas serta bantuan lan bak morl maupun sprtul kepada penuls.. Teman-teman mahasswa Tadrs Matematka Angkatan 007 yang selalu member motvas dan semangat.. Semua phak yang telah memberkan bantuan bak langsung maupun tdak langsung dalam penyelesaan skrps n yang tdak dapat penuls sebutkan satu persatu. Penuls menyadar bahwa penulsan skrps n mash jauh dar sempurna, karena tu saran dan pendapat yang konstruktf sangat penuls harapkan dem perbakan dan penyempurnaan skrps n. Penuls berharap semoga skrps n dapat bermanfaat bag penuls sendr dan para pembaca. Semarang, 3Me 0 Penuls, Teny Handayan NIM : v

9 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... PERNYATAAN KEASLIAN... PENGESAHAN... NOTA PEMBIMBING... v ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... x BAB I BAB II : PENDAHULUAN A. Latar Belakang... B. Penegasan Istlah... 4 C. Rumusan Masalah... 5 D. Tujuan dan Manfaat Peneltan... 5 : MODEL PEMBELAJARAN HANDS ON MATHEMATICS DENGAN PEMANFAATAN LKPD A. Kajan Pustaka Pembelajaran Matematka Model Pembelajaran Hands On Mathematcs dengan Pemanfaatan LKPD Seg Empat Aplkas Model Pembelajaran Hands on Mathematcs dengan Pemanfaatan LKPD pada Mater Pokok Luas Seg Empat... B. Kajan Peneltan yang Relevan... 4 C. Efektvtas Model Pembelajaran Hands on Mathematcs dengan Pemanfaatan LKPD pada Mater Pokok Luas Seg Empat... 4 D. Rumusan Hpotess... 8 x

10 BAB III BAB IV BAB V : METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan... 9 B. Tempat dan Waktu Peneltan... 3 C. Populas dan Sampel Peneltan... 3 D. Varabel Peneltan E. Pengumpulan Data Peneltan F. Analss Data Peneltan : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan... 5 B. Analss Data... 5 C. Pembahasan Hasl Peneltan... 6 D. Keterbatasan Peneltan : PENUTUP A. Smpulan B. Saran C. Penutup DAFTAR PUSTAKA DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP x

11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematka merupakan lmu yang mendasar perkembangan teknolog modern mempunya peran pentng dalam berbaga dspln, dan memajukan daya pkr manusa. Sampa saat n matematka sebaga salah satu lmu dasar, telah berkembang pesat bak mater maupun kegunaannya. Hal n dtunjukkan dengan, matematka dgunakan oleh hampr semua lapsan masyarakat dan telah mula dajarkan dar jenjang penddkan dasar. Dengan demkan setap pembelajaran matematka sekolah haruslah selalu berupaya untuk mempertmbangkan perkembangan matematka, bak penerapan dan penggunaan maupun untuk menyelesakan permasalahan sehar-har. Sebagamana yang tercantum dalam kurkulum matematka sekolah bahwa tujuan dberkannya matematka antara lan untuk membekal peserta ddk dengan kemampuan berpkr logs, analts, sstemats, krts, dan kreatf, serta kemampuan bekerja sama. Hal n jelas merupakan tuntutan sangat tngg yang tdak mungkn bsa dcapa hanya melalu hafalan serta proses pembelajaran basa. Untuk menjawab tuntutan tujuan yang demkan tngg, maka perlu dkembangkan mater serta proses pembelajarannya yang sesua. Mater luas seg empat merupakan mater geometr yang dajarkan d SMP/MTs Kelas VII semester genap. Pada mater n peserta ddk akan mengenal beberapa bangun seg empat yatu perseg panjang, perseg, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesum. Dalam mempelajar luas seg empat, peserta ddk bukan hanya sekadar menghafal rumus akan tetap mereka harus mengetahu darmana dperoleh rumus tersebut. Selan tu, juga dperlukan alat peraga untuk mengkonkretkan mater sehngga peserta ddk lebh memaham konsep luas seg empat. Berdasarkan observas d MTs. Neger 0 Semarang, pada tanggal 4 November 00 dperoleh nformas bahwa selama n pembelajaran matematka pada mater luas seg empat, guru langsung mengnformaskan rumus luas seg

12 empat yang akan dajarkan. Peserta ddk jarang sekal, bahkan tdak pernah dajak untuk mencar dan menemukan sendr rumus dar luas seg empat tersebut. Defns, rumus dan contoh soal dberkan dan dkerjakan oleh guru. Peserta ddk hanya menyaln apa yang dtuls guru d depan papan tuls. Peserta ddk belum dajarkan untuk lebh aktf dan menemukan berbaga hal yang terkat dengan pembelajaran bak pemahaman konsep, penalaran maupun pemecahan masalah. Permasalahan d atas membuat peserta ddk bosan mengkut pelajaran matematka dan membuat penguasaan peserta ddk terhadap mater luas seg empat mash rendah. Hal n terlhat dar mash banyaknya nla ulangan peserta ddk yang belum mencapa KKM (Krtera Ketuntasan Belajar) yang sudah dtetapkan Madrasah sebesar 60. Untuk mengatas permasalahan d atas, seorang guru harus mampu memaham dan mengembangkan berbaga metode keteramplan dan strateg dalam pembelajaran matematka. Tujuannya adalah agar guru dapat mencptakan pembelajaran yang efektf, tepat sasaran dan dapat memotvas peserta ddk agar mereka belajar dengan antusas. Lebh dar tu agar peserta ddk merasa benarbenar kut ambl bagan atau berpartspas aktf dalam kegatan belajar mengajar. Model pembelajaran hands on mathematcs merupakan salah satu alternatf yang tepat untuk mengatas permasalahan d atas. Dalam pembelajaran n peserta ddk dajarkan berekspermen atau kerja praktk dengan alat peraga yang telah dsedakan untuk memperoleh pengetahuan sendr. Dengan adanya benda-benda truan ataupun obyek-obyek konkret, akan membantu peserta ddk dalam mengkonstruks pengertan atau kesmpulan. Selan tu, model pembelajaran hands on mathematcs akan membuat peserta ddk merasa benar-benar kut ambl bagan dan berperan aktf dalam kegatan belajar mengajar. D dalam pembelajaran n, ada tga kegatan yang akan dlakukan oleh peserta ddk yatu kegatan eksploras, nvestgas dan konklus. Hal n sangat pentng pada mater pokok luas seg empat, terlebh untuk memecahkan masalah-masalah yang berkatan dengan kehdupan sehar-har. Lembar Kerja Peserta Ddk (LKPD) merupakan salah satu alternatf pembelajaran yang tepat bag peserta ddk untuk menambah nformas tentang konsep yang dpelajar melalu kegatan belajar

13 secara sstemats. LKPD dsn merupakan alat bantu bag peserta ddk untuk mencapa kesmpulan rumus luas seg empat. Teor belajar yang relevan dalam peneltan n adalah teor belajar konstruktvsme, teor penemuan Jerume Bruner, dan teor Ausubel. Menurut teor kontruktvsme, peserta ddk harus menemukan sendr dan mentransformaskan nformas kompleks, mengecek nformas baru dengan aturan-aturan lama dan merevsnya apabla aturan-aturan tu tdak sesua lag. Tugas utama guru adalah memperlancar peserta ddk dengan cara mengajarkan cara-cara membuat nformas bermakna dan relevan dengan peserta ddk, memberkan kesempatan kepada peserta ddk untuk menemukan atau menerapkan gagasannya sendr dan menanamkan kesadaran belajar dan menggunakan strateg belajarnya sendr. Dsampng tu guru harus mampu mendorong peserta ddk untuk memperoleh pemahaman yang lebh bak terhadap mater yang dpelajar. Sedangkan Bruner menganggap bahwa belajar penemuan sesua dengan pencaran pengetahuan secara aktf oleh manusa, dan dengan sendrnya member hasl yang palng bak. Berusaha sendr untuk mencar pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertanya, menghaslkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Berdasarkan uraan d atas, maka penuls mencoba melakukan peneltan ekspermen dengan judul Efektvtas Model Pembelajaran Hands On Mathematcs dengan Pemanfaatan LKPD terhadap Hasl Belajar Matematka pada Mater Pokok Luas Seg Empat Peserta Ddk Kelas VII MTs. Neger 0 Semarang Tahun Pelajaran 00/0. Dengan model pembelajaran hands on mathematcs dharapkan hasl belajar peserta ddk kelas VIII MTs. Neger 0 Semarang dapat menngkat. Dra. Catharna Tr Ann, M. Pd., Pskolog Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 004), hlm. 50. Tranto, S. Pd., M. Pd., Model-Model Pembelajaran Inovatf Berorentas Konstruktvstk, (Jakarta: Prestas Pustaka, 007), hlm. 3. 3

14 B. Penegasan Istlah Dalam peneltan n ada beberapa stlah yang perlu djelaskan agar tdak terjad salah penafsran. Adapun stlah-stlah yang perlu djelaskan antara lan:. Efektvtas Efektvtas berasal dar kata efektf yang artnya ada efeknya, (pengaruhnya, akbatnya, kesannya). 3 Sehngga Efektvtas dartkan adanya kesesuaan antara yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang akan dcapa. 4 Efektvtas dalam peneltan n adalah keberhaslan usaha atau tndakan dalam pembelajaran yang telah dlakukan guru dengan model pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD.. Model Pembelajaran Hands on Mathematcs Hands on mathematcs merupakan kegatan pengalaman belajar dalam rangka penemuan konsep atau prnsp matematka melalu kegatan eksploras, nvestgas dan konklus yang melbatkan aktvtas fsk, mental dan emosonal LKPD (Lembar Kerja Peserta Ddk) LKPD adalah lembaran-lembaran yang bers tugas yang harus dkerjakan oleh peserta ddk. 6 Dalam peneltan n LKPD yang dgunakan berupa langkahlangkah penemuan rumus luas seg empat. 4. Hasl belajar Hasl belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dmlk peserta ddk setelah a menerma pengalaman belajar Mater Pokok Luas Seg Empat Mater pokok luas seg empat merupakan salah satu mater pelajaran matematka yang dajarkan kepada peserta ddk d MTs. Neger 0 Semarang 3 Tm Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesa, (Jakarta: Bala Pustaka, 007), Eds 3, hlm E. Mulyasa, Manajemen Berbass Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 007), hlm Al. Krsmanto, Beberapa Teknk, Model, dan Strateg dalam Pembelajaran Matematka, (Yogyakarta: Departemen penddkan nasonal Drektorat Jendral Penddkan Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG) matematka Yogyakarta, 003), hlm Abdul Majd, Perencanaan Pembelajaran (Bandung: Rosda Karya, 008) hlm Nana Sudjana, Penlaan Hasl Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 00), hlm.. 4

15 semester genap. Jad peneltan dengan judul Efektvtas Model Pembelajaran Hands On Mathematcs dengan Pemanfaatan LKPD terhadap Hasl Belajar Matematka pada Mater Pokok Luas Seg Empat Peserta Ddk Kelas VII MTs. Neger 0 Semarang Tahun Pelajaran 00/0, berart dalam peneltan akan dterapkan model pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD agar hasl belajar peserta ddk dapat menngkat pada mater pokok luas seg empat dengan cara mengubah model pengajarannya. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang d atas maka permasalahan dalam peneltan n adalah apakah pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD efektf terhadap hasl belajar matematka pada mater pokok luas seg empat peserta ddk kelas VII MTs. Neger 0 Semarang tahun pelajaran 00/0? D. Tujuan dan Manfaat Peneltan Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan peneltan yang hendak dcapa penuls adalah untuk mengetahu efektvtas model pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD terhadap hasl belajar matematka pada mater pokok luas seg empat peserta ddk kelas VII MTs. Neger 0 Semarang tahun pelajaran 00/0. Peneltan n dharapkan dapat memberkan manfaat sebaga berkut :. Manfaat Bag Peserta Ddk a. Dengan pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD, peserta ddk dapat lebh aktf dan kreatf dalam pembelajaran matematka. b. Hasl belajar peserta ddk kelas VII MTs. Neger 0 Semarang pada mater Luas Segempat dapat menngkat.. Manfaat Bag Guru a. Menngkatkan kreatftas guru dalam memlh strateg pembelajaran yang sesua dan bervaras. b. Memberkan wacana untuk menambah varas mengajar. 5

16 3. Manfaat Bag Penelt a. Mengetahu efektvtas pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD terhadap hasl belajar matematka peserta ddk pada mater pokok Luas Segempat. b. Dapat mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan yang dperoleh selama perkulahan ke dalam kegatan pembelajaran matematka. 4. Manfaat Bag Sekolah Dapat member sumbangan yang bak untuk sekolah dalam rangka memperbak proses pembelajaran untuk menngkatkan prestas peserta ddk. 6

17 BAB II MODEL PEMBELAJARAN HANDS ON MATHEMATICS DENGAN PEMANFAATAN LKPD A. Kajan Pustaka. Pembelajaran Matematka a. Belajar dan Pembelajaran Banyak defns belajar yang dkemukakan oleh para ahl yang berbeda. Perbedaan n dsebabkan karena sudut pandang masng-masng ahl berbeda. ) Slameto mendefnskan, belajar adalah suatu proses yang dlakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tngkah laku yang baru secara keseluruhan, sebaga hasl pengalamannya sendr dalam nteraks dengan lngkungan. ) L. D. Crow and Alce Crow mengungkapkan: Learnng s the acquston of habts, knowledge, and atttude. Belajar adalah perolehan kebasaan, pengetahuan, dan skap. 3) Menurut Harold Spears, sebagamana dkutp oleh Mustaqm: Learnng s to observe, to read, to mtate, to try somethng themselves, to lsten, to follow drecton. 3 Belajar adalah mengamat, membaca, menru, mencoba sendr tentang sesuatu, mendengarkan, mengkut petunjuk. 4) Menurut Dr. Mushtofa Fahm, sebagamana dkutp oleh Mustaqm, إ ن التعلم عبارةعن عمليةتغيراوتعديل فى 4.السل&وك اوالخبرة Sesungguhnya belajar adalah (ungkapan yang menunjuk) aktvtas (yang menghaslkan) perubahan-perubahan tngkah laku atau pengalaman. 995), hlm.. Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhnya, (Jakarta: Rneka Cpta, Lester D. Crow and Alce Crow, Educatonal Psychology, (New York, Amercan Book Company, 958), resved edton, p. 5 3 Mustaqm, Pskolog Penddkan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 00), hlm Mushtofa Fahm, Skulujyah At-Ta lm, (Mesr : Dar Mesr Lththaba, t.t.), hlm. 4. 7

18 Dar defns para ahl d atas, dapat dsmpulkan bahwa pengertan belajar adalah suatu proses yang dlakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tngkah laku yang baru secara keseluruhan yang dtampakkan dalam penngkatan kecakapan pengetahuan, skap, kebasaan, pemahaman, keteramplan, daya pkr, dan kemampuan lan, sebaga hasl pengalamannya sendr dalam nteraks dengan lngkungannya, dmana perubahan tersebut harus relatf menetap. Sedangkan pembelajaran merupakan upaya mencptakan klm dan pelayanan terhadap kemampuan peserta, potens, mnat, bakat, dan kebutuhan peserta ddk yang beragam agar terjad nteraks yang optmal antara guru dengan peserta serta antara peserta ddk dengan peserta ddk. 5 b. Pembelajaran Matematka Menurut undang-undang no. 0 tahun 003, pembelajaran adalah proses nteraks peserta ddk dengan penddk dan sumber belajar pada suatu lngkungan belajar. Amn Suytno mengungkapkan, pembelajaran merupakan upaya mencptakan klm dan pelayanan terhadap kemampuan peserta, potens, mnat, bakat, dan kebutuhan peserta ddk yang beragam agar terjad nteraks yang optmal antara guru dengan peserta serta antara peserta ddk dengan peserta ddk. 6 Dar pengertan-pengertan tersebut, maka pembelajaran merupakan suatu aktvtas yang dengan sengaja dlakukan dengan mencptakan berbaga konds yang darahkan untuk mencapa tujuan, yatu tujuan kurkulum. Matematka secara etmolog, stlah mathematcs (Inggrs), mathematc (Jerman), mathematque (Perancs), matematco (Ital), matematcesk (Rusa), atau mathematc/wskunde (Belanda), berasal dar bahasa Latn mathematca, yang mulanya dambl dar bahasa Yunan mathematke, yang berart relatng to learnng. Mathema yang berart pengetahuan atau lmu (knowledge, 5 Amn Suytno, CTL dan Model Pembelajaran Inovatf serta Penerapannya pada SD/SMP CI-BI, (Semarang: Unverstas Neger Semarang, 5 Februar 00), hlm.. 6 Amn Suytno, CTL dan Model Pembelajaran Inovatf serta Penerapannya pada SD/SMP CI-BI, (Semarang: Unverstas Neger Semarang, 5 Februar 00), hlm.. 8

19 scence). Kata mathematke sangat berhubungan erat dengan sebuah kata lannya yang serupa, yatu mathanen yang mengandung art belajar (berfkr). 7 Menurut Hamzah B. Uno, matematka adalah sebaga suatu bdang lmu yang merupakan alat pkr, berkomunkas, alat untuk memecahkan berbaga persoalan prakts, yang unsur-unsurnya logka dan ntus, analss dan konstruks, generaltas dan ndvdualtas serta mempunya cabang-cabang antara lan artmetka, aljabar, geometr, dan analss. 8 Sedangkan Hudojo menyatakan bahwa matematka adalah lmu yang berkenaan dengan gagasan berstruktur yang hubungan-hubungannya datur secara logs. 9 Dar pengertan d atas terdapat cr-cr khusus atau karakterstk yang dapat merangkum pengertan secara umum. Beberapa karakterstk matematka tersebut adalah sebaga berkut: 0 ) Memlk objek kajan abstrak. ) Bertumpu pada kesepakatan. 3) Berpola pkr deduktf. 4) Memlk smbol yang kosong dar art. 5) Memperbak semesta pembcaraan. 6) Konssten dalam sstemnya. Jad pembelajaran matematka adalah aktvtas yang sengaja dlakukan untuk mencapa tujuan matematka yang d dalamnya terkandung upaya untuk menngkatkan klm dan pelayanan terhadap kemampuan potens, mnat, bakat dan kebutuhan peserta ddk tentang matematka yang amat beragam agar terjad nteraks optmal antara guru dengan peserta ddk serta antara peserta ddk dengan peserta ddk. 7 Erman Suherman, et. al., Strateg Pembelajaran Matematka Kontemporer, (Bandung: JICA, 003), hlm Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Mencptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatf dan Efektf, (Jakarta : Bum Aksara, 007), hlm Herman Hudojo, Pengembangan Kurkulum dan Pembelajaran matematka, (Malang:Unverstas Neger Malang, 005), hlm R.Soedjad, Kat Pembelajaran Matematka d Indonesa, (Jakarta: Dretoral Jendral Penddkan Tngg, Departemen Penddkan Nasonal, 999/000), hlm. 3. 9

20 Berdasarkan PERMENDIKNAS No. Tahun 006, Mata pelajaran matematka bertujuan agar peserta ddk memlk kemampuan berkut: ) Memaham konsep matematka, menjelaskan keterkatan antarkonsep dan mengaplkaskan konsep atau algortma, secara luwes, akurat, efsen, dan tepat, dalam pemecahan masalah. ) Menggunakan penalaran pada pola dan sfat, melakukan manpulas matematka dalam membuat generalsas, menyusun bukt, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematka 3) Memecahkan masalah yang melput kemampuan memaham masalah, merancang model matematka, menyelesakan model dan menafsrkan solus yang dperoleh 4) Mengomunkaskan gagasan dengan smbol, tabel, dagram, atau meda lan untuk memperjelas keadaan atau masalah 5) Memlk skap mengharga kegunaan matematka dalam kehdupan, yatu memlk rasa ngn tahu, perhatan, dan mnat dalam mempelajar matematka, serta skap ulet dan percaya dr dalam pemecahan masalah. c. Teor Pembelajaran Matematka Adapun beberapa teor yang mendukung pembelajaran hands on mathematcs dalam pembelajaran matematka, antara lan yatu )Teor belajar konstruktvsme Teor konstruktvs n menyatakan bahwa peserta ddk harus menemukan sendr dan mentransformaskan nformas kompleks, mengecek nformas baru dengan aturan-aturan lama dan merevsnya apabla aturan-aturan tu tdak lag sesua. Menurut teor n, satu prnsp yang palng pentng dalam pskolog penddkan adalah bahwa guru tdak hanya sekedar memberkan pengetahuan kepada peserta ddk. Peserta ddk harus membangun sendr Badan Standar Nasonal Penddkan, Standar Kompetens dan Kompetens Dasar Mata Pelajaran Matematka ( Jakarta:006), hlm Tranto, Model-Model Pembelajaran Inovatf Berorentas Konstruktvstk,(Jakarta: Prestas Pustaka, 007), hlm. 3. 0

21 pengetahuan d dalam benaknya. Dalam pembelajaran hands on mathematcs, peserta ddk dajak untuk berekspermen untuk menemukan sendr konsep luas seg empat. Dengan adanya alat peraga akan mempermudah peserta ddk untuk membangun sendr defns mengena luas seg empat. Guru berperan sebaga fasltator dan mencptakan klm yang kondusf. )Teor Penemuan Jerome Bruner Bruner menganggap, bahwa belajar penemuan sesua dengan pencaran pengetahuan secara aktf oleh manusa, dan dengan sendrnya member hasl yang palng bak. Berusaha sendr untuk mencar pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertanya, menghaslkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. 3 Teor n mendukung pembelajaran hands on mathematcs karena dalam pembelajaran n merupakan kegatan pengalaman belajar dalam rangka penemuan konsep atau prnsp matematka melalu kegatan eksploras, nvestgas, dan konklus. D sn peserta ddk belajar lebh aktf untuk menemukan prnsp-prnsp dan mendapatkan pengalaman. Bruner sebagamana dkutp oleh Erman, mengemukakan bahwa dalam proses belajarnya anak melewat 3 tahap, yatu: 4 a) Tahap enaktf Dalam tahap n anak secara langsung terlhat dalam memanpulas (mengotak-atk) objek. b) Tahap konk Dalam tahap n kegatan yang dlakukan anak berhubungan dengan mental, yang merupakan gambaran dar objek-objek yang dmanpulasnya. Anak tdak langsung memanpulas objek sepert yang dlakukan peserta ddk dalam tahap enaktf. 3 Tranto, Model-Model Pembelajaran Inovatf Berorentas Konstruktvstk,(Jakarta: Prestas Pustaka, 007), hlm. 6 4 Erman Suherman, et. al., Strateg Pembelajaran Matematka Kontemporer, (Bandung: JICA, 003), hlm. 44

22 c) Tahap smbolk Dalam tahap n anak memanpulas smbol-smbol atau lambanglambang objek tertentu. Anak tdak lag terkat dengan objek-objek pada tahap sebelumnya. Peserta ddk pada tahap n sudah mampu menggunakan notas tanpa ketergantungan terhadap objek rl. 3)Teor Pembelajaran Edgard Dale Edgar Dale mengemukakan tentang Kerucut pengalaman (Cone of experence) sepert dsajkan dalam gambar berkut n : 5 Lambang Verbal Lambang Vsual Rado, Rekaman, Gambar Mat Gambar Hdup Pameran Karyawsata Dramatsas Demonstras Pengalaman Buatan Pengalaman Langsung Gambar. Kerucut Pengalaman Dale Dar gambar tersebut dapat kta lhat rentangan tngkat pengalaman dar yang bersfat langsung hngga ke pengalaman melalu smbol-smbol komunkas, yang merentang dar yang bersfat kongkret ke abstrak, dan tentunya memberkan mplkas tertentu terhadap pemlhan metode dan bahan pembelajaran, khususnya dalam pengembangan Teknolog Pembelajaran. Pemkran Edgar Dale tentang Kerucut Pengalaman (Cone of Experence) n merupakan upaya awal untuk memberkan alasan atau dasar tentang keterkatan antara teor belajar dengan komunkas audo-vsual. 5 Teor Edgard Dale dalam pembelajaran, Scrbd.com/doc., dakses 6 Jun 0

23 Kerucut Edgar Dale n memberkan gambaran pada kta bahwa proses pengalaman belajar yang dperoleh peserta ddk dapat melalu proses perbuatan atau mengalamnya langsung, melalu proses pengamatan dan mendengarkan melalu meda tertentu atau mungkn hanya melalu proses mendengarkan melalu bahasa. Model pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD merupakan model pembelajaran yang memberkan pengalaman belajar peserta ddk melalu pengalaman langsung, yang akan memberkan hasl belajar yang kongkret. Dengan adanya alat peraga kertas berpetak yang berbentuk perseg panjang, perseg, jajargenjang, belah ketupat, layanglayang dan trapesum maka mater luas seg empat menjad tdak abstrak lag. Semakn keatas dar kerucut pengalaman Edgar Dale n, maka pengalaman belajar yang dperoleh peserta ddk akan semakn abstrak. Semakn konkret peserta ddk mempelajar bahan pengajaran, maka semakn banyaklah pengalaman belajar yang dperolehnya. 4)Teor Ausubel Int dar teor Ausubel tentang belajar adalah belajar bermakna. Belajar bermakna merupakan suatu proses dkatkannya nformas baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kogntf seseorang. Dengan demkan agar terjad belajar bermakna, konsep baru atau nformas baru harus dkatkan dengan konsep-konsep yang sudah ada dalam struktur kogntf peserta ddk. 6 Salah satu wujud kebermaknaan yang dkatkan model pembelajaran hands on mathematcs adalah peserta ddk dberkan kesempatan untuk menemukan konsep luas seg empat melalu kerja praktk. Melalu kerja praktk, peserta ddk dharapkan dapat aktf melbatkan drnya dalam menemukan konsep luas seg empat. Dengan demkan peserta ddk dapat memaham konsep luas seg empat dengan bak, daya ngat tentang mater luas seg empat akan lebh kuat dan tahan lama, serta peserta ddk akan mampu menggunakan konsep tersebut dalam konteks yang lan. 6 Tranto, Model-Model Pembelajaran Inovatf Berorentas Konstruktvstk, (Jakarta: Prestas Pustaka, 007), hlm. 5. 3

24 d. Hasl Belajar Menurut Sudjana, hasl belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dmlk peserta ddk setelah mereka menerma pengalaman belajarnya. 7 Klasfkas hasl belajar dar Benyamn Bloom secara gars besar membagnya menjad tga ranah yatu: 8 ) Ranah kogntf Ranah kogntf berkenaan dengan skap hasl belajar ntelektual yang terdr dar enam aspek, yang melput pengetahuan, pemahaman, penerapan, analss, sntess, dan evaluas. ) Ranah afektf Ranah afektf berkenaan dengan skap yang terdr dar 5 aspek yatu penermaan, jawaban atas reaks, penlaan, organsas dan nternalsas. 3) Ranah pskomotork Ranah pskomotork berkenaan dengan sklls (keteramplan) dan kemampuan bertndak. Ada enam aspek ranah pskomotors, yakn gerakan refleks, keteramplan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonsan atau ketepatan, gerakan keteramplan kompleks, dan gerakan ekspresf dan nterpretatf. Dar sekan banyak faktor yang mempengaruh hasl belajar menurut Muhbbn Syah, dapat dgolongkan menjad tga macam yatu: 9 ) Faktor Internal Faktor-faktor d dalam ndvdu melput; kematangan, usa, kronologs, perbedaan jens kelamn, pengalaman sebelumnya, kapastas mental, konds kesehatan jasman, konds kesehatan rohan dan motvas. ) Faktor Eksternal Segala sesuatu d luar ndvdu yang merangsang ndvdu untuk mengadakan reaks atau perbuatan belajar dkelompokkan dalam faktor 7 Nana Sudjana, Penlaan Hasl Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 00), hlm. 8 Nana Sudjana, Penlaan Hasl Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 00), hlm. 9 Muhbbn Syah, Pskolog Penddkan dengan Pendekatan Baru,(Bandung: Remaja Rodaskarya, 008), hlm. 3. 4

25 eksternal antara lan; panjangnya bahan pelajaran, kesultan bahan pelajaran, berartnya bahan pelajaran, berat rngannya tugas dan suasana lngkungan eksternal. 3) Faktor Pendekatan Belajar (Approach to Learnng) Faktor n berkatan dengan jens upaya belajar peserta ddk yang melput strateg dan metode yang dgunakan peserta ddk untuk melakukan kegatan pembelajaran mater-mater pelajaran. Metode belajar yang dpaka guru sangat mempengaruh metode belajar yang dpaka oleh s pelajar. Faktor-faktor d atas salng berkatan dan mempengaruh satu sama lan. Berdasarkan uraan d atas menunjukan bahwa pemlhan model pembelajaran yang sesua memlk peran yang sangat pentng untuk mencapa hasl belajar yang maksmal. Salah satu model pembelajaran yang tepat dgunakan dalam mater luas seg empat adalah model pembelajaran hands on mathematcs. Model pembelajaran n menuntut peserta ddk berpartspas aktf dalam pembelajaran. Peserta ddk melakukan ekspermen dengan alat peraga seg empat yang berbentuk perseg panjang, perseg, jajargenjang, belahketupat, layang-layang dan trapesum yang telah dsedakan oleh guru untuk menemukan konsep sendr mengena luas seg empat.. Model Pembelajaran Hands On Matemathcs dengan pemanfaatan LKPD Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dgunakan sebaga pedoman dalam merencanakan pembelajaran d kelas atau pembelajaran dalam tutoral dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk d dalamnya buku-buku, flm, komputer dan lan-lan. 0 Hands on mathematcs atau matematka dengan sentuhan tangan atau mengutak-atk obyek dengan tangan. Hands on mathematcs n merupakan kegatan pengalaman belajar dalam rangka menemukan konsep atau prnsp 0 Tranto, Model-Model Pembelajaran Inovatf Berorentas Konstruktvstk,(Jakarta: Prestas Pustaka, 007), hlm. 5. 5

26 matematka melalu kegatan eksploras, nvestgas dan konklus yang melbatkan aktftas fsk, mental dan emosonal. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesa, eksploras artnya kegatan atau penyeldkan atas sesuatu untuk memperoleh pengalaman baru dar stuas yang baru dalam. Investgas dsn maksudnya adalah peserta ddk dtuntut untuk lebh aktf mengembangkan skap dan pengetahuannya tentang matematka khususnya mater luas seg empat sesua dengan kemampuan masng-masng sehngga akbatnya memberkan hasl belajar yang lebh bermakna pada peserta ddk. Sedangkan konklus dsn maksudnya peserta ddk menark kesmpulan, memberkan alasan atau bukt terhadap kebenaran solus. Paul B. Dedrch menggolongkan jens-jens aktvtas kegatan peserta ddk dalam belajar yang antara lan sebaga berkut. 3 a. Vsual actvtes, yang termasuk d dalamnya sepert membaca, memperhatkan gambar, mengamat ekspermen, pameran, demonstras, dan percobaan. b. Oral actvtes, sepert mengemukakan suatu fakta atau prnsp, menghubungkan suatu kejadan, mengajukan pertanyaan, member saran, mengemukakan pendapat, mengadakan wawancara, dskus dan nterups. c. Lstenng actvtes, sebaga contoh mendengarkan penyajan bahan, mendengarkan percakapan atau dskus kelompok. d. Wrtng actvtes, sepert menuls certa, menuls laporan, memerksa karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengs angket. e. Drawng actvtes, sepert menggambar, membuat grafk, dagram, dan pola. f. Motor actvtes, yang termasuk d dalamnya antara lan melakukan percobaan, memlh alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, dan menyelenggarakan permanan. Al. Krsmanto, Beberapa Teknk, Model, dan Strateg dalam Pembelajaran Matematka, (Yogyakarta: Departemen penddkan nasonal Drektorat Jendral Penddkan Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG) matematka Yogyakarta, 003), hlm. 9. Tm Penyusun Kamus, Tm Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesa, (Jakarta: Bala Pustaka, 007), Eds 3, hlm Sardman, Interaks dan Motvas Belajar-Mengajar, (Jakarta : PT Raja Grafndo Persada, 00), hlm

27 g. Mental actvtes, msalnya mengngat, memecahkan masalah, menganalss, melhat hubungan-hubungan, dan mengambl keputusan. h. Emotonal actvtes, sepert mnat, merasa bosan, beran, tenang, gugup, gembra,bersemangat. Dengan adanya benda-benda truan ataupun obyek konkrt yang secara sengaja dsapkan untuk lebh merangsang pkran peserta ddk dalam mengkonstruks pengertan. Benda-benda truan n basa dsebut dengan alat peraga. D dalam pembelajaran n, peserta ddk melakukan percobaan dengan alat peraga secara ndvdual atau kelompok. Teknknya sama dengan teknk demonstras, perbedaannya adalah bahwa dalam hal n peserta ddk lebh aktf dan dharapkan mereka menemukan berbaga hal yang terkat dengan pembelajaran bak pemahaman konsep penalaran dan komunkas maupun pemecahan masalah. Model pembelajaran hands on mathematcs mempunya beberapa kelebhan yatu a. Peserta ddk berpartspas aktf d dalam kegatan belajar, sebab mereka tdak hanya sekadar mendengarkan nformas atau lmu pengetahuan. b. Peserta ddk benar-benar dapat memaham suatu konsep atau rumus, sebab peserta ddk mengalam sendr proses untuk mendapatkan konsep atau rumus tu. c. Model pembelajaran hands on mathematcs menmbulkan semangat ngn tahu dar peserta ddk. d. Dengan adanya alat peraga, dapat mengkonkrtkan mater yang akan dpelajar. Sedangkan kelemahan model pembelajaran Hands on mathematcs yatu model pembelajaran n membutuhkan waktu yang lama dan tdak dapat dgunakan untuk setap topk dalam pelajaran matematka. Hands on mathematcs d sn bukan hanya guru yang mendemonstraskan suatu alat peraga, tetap peserta ddk yang secara langsung melakukan percobaan dengan alat peraga secara berkelompok. 7

28 Lembar kerja peserta ddk (LKPD) adalah lembaran-lembaran bers tugas yang harus dkerjakan oleh peserta ddk. 4 Lembar kegatan dalam peneltan n bers bers langkah-langkah untuk mencapa kesmpulan mengena rumus luas perseg panjang, perseg, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesum. Peserta ddk melakukan percobaan sesua dengan langkah-langkah yang tertera d LKPD. Dengan bantuan LKPD, dharapkan dapat memudahkan peserta ddk dalam menemukan kesmpulan tentang luas seg empat. Adapun alat peraga yang akan dgunakan yatu jajargenjang, perseg panjang, perseg, trapesum, belah ketupat dan layang-layang. Keuntungan adanya lembar kerja peserta ddk adalah memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, Sedangkan bag peserta ddk adalah agar mereka dapat belajar secara mandr dan belajar memaham serta dapat menjalankan suatu tugas tertuls. Dalam menyapkan lembar kerja peserta ddk, guru harus cermat dan memlk pengetahuan dan ketramplan yang memada, karena sebuah lembar kerja harus memenuh palng tdak krtera yang berkatan dengan tercapa/tdaknya sebuah kompetens dasar dkuasa oleh peserta ddk. Langkah-langkah model pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD antara lan: a. Pembentukan kelompok yang masng-masng terdr dar 5-6 peserta ddk b. Peserta ddk menggunakan alat peraga dan dbantu dengan LKPD yang ddalamnya bers langkah-langkah untuk mencapa suatu kesmpulan yang dharapkan. c. Peserta ddk melakukan kegatan Eksploras, Investgas dan Konklus. Eksploras merupakan kegatan penyeldkan yang dlakukan oleh peserta ddk. Investgas merupakan kegatan dmana peserta ddk dtuntut untuk lebh aktf mengembangkan skap dan pengetahuannya tentang matematka khususnya mater luas seg empat sesua dengan kemampuan masng-masng sehngga akbatnya memberkan hasl belajar yang lebh bermakna pada peserta ddk. Sedangkan konklus dsn maksudnya peserta ddk menark kesmpulan, memberkan alasan atau bukt terhadap kebenaran solus. 4 Abdul Majd, Perencanaan Pembelajaran (Bandung: Rosda Karya, 008), hlm

29 d. Setelah kesmpulan yang dperoleh danggap vald, maka salah satu anggota kelompok mempresentaskan hasl penemuannya kepada peserta ddk yang lan. 3. Seg Empat Seg empat yang akan dbahas adalah sebaga berkut: a. Jajargenjang Jajargenjang adalah seg empat yang dbentuk dar sebuah segtga dan bayangannyayang dputar setengah putaran pada ttk tengah salah satu ssnya. 5 Gambar. Jajargenjang Luas daerah jajargenjang a x t b. Perseg panjang Perseg panjang adalah Seg empat yang memlk dua pasang ss sejajar dan memlk empat sudut sku-sku. 6 D O C A B Gambar.3 Perseg Panjang Luas daerah perseg panjang p l 5 Syamsul Junad dan Eko Sswono, Matematka SMP untuk Kelas VII, (Surabaya: Gelora Aksara Pratama, 006), hlm Syamsul Junad dan Eko Sswono, Matematka SMP untuk Kelas VII, (Surabaya: Gelora Aksara Pratama, 006), hlm

30 c. Perseg Perseg adalah seg empat yang keempat ssnya sama panjang dan keempat sudutnya sku-sku. 7 S s s R s P s Q Gambar.4 Perseg Luas perseg d. Belah ketupat Belah ketupat adalah seg empat dengan ss yang berhadapan sejajar, keempat ssnya sama panjang, dan kedua dagonalnya salng tegak lurus dan berpotongan d tengah-tengah. 8 A D P B C Gambar.5 Belah Ketupat Luas daerah belah ketupat.dagonal. dagonal lannya e. Trapesum 7 Syamsul Junad dan Eko Sswono, Matematka SMP untuk Kelas VII, (Surabaya: Gelora Aksara Pratama, 006), hlm Syamsul Junad dan Eko Sswono, Matematka SMP untuk Kelas VII, (Surabaya: Gelora Aksara Pratama, 006), hlm

31 Trapesum adalah seg empat yang memlk tepat sepasang ss berhadapan sejajar. 9 D q C t A p B Gambar.6 Trapesum Luas daerah trapesum x jumlah ss sejajar x tngg x ( p + q) xt f. Layang-layang Layang-layang adalah seg empat yang dbentuk dar gabungan dua buah segtga sama kak yang alasnya sama panjang dan bermpt. 30 D A O C B Gambar.7 Layang-layang Luas daerah layang-layang.dagonal. dagonal lannya 9 Syamsul Junad dan Eko Sswono, Matematka SMP untuk Kelas VII, (Surabaya: Gelora Aksara Pratama, 006), hlm Syamsul Junad dan Eko Sswono, Matematka SMP untuk Kelas VII, (Surabaya: Gelora Aksara Pratama, 006), hlm. 48

32 4. Aplkas Model Pembelajaran Hands On Mathematcs dengan Pemanfaatan LKPD pada Mater Pokok Luas Seg Empat Hands on mathematcs atau matematka dengan sentuhan tangan atau mengutak-atk obyek dengan tangan. Hands on mathematcs n merupakan kegatan pengalaman belajar dalam rangka menemukan konsep atau prnsp matematka melalu kegatan eksploras, nvestgas dan konklus yang melbatkan aktftas fsk, mental dan emosonal. Dalam pembelajaran hands on mathematcs, peserta ddk tdak hanya dam dan pasf menerma konsep-konsep luas seg empat dar guru, melankan dlath untuk menemukan konsep tersebut dengan bantuan alat peraga kertas berpetak yang berbentuk perseg panjang, perseg, jajargenjang, belah ketupat, layanglayang serta trapesum, LKPD dan guru sebaga fasltator. Dengan demkan, peserta ddk tdak mudah lupa dan dharapkan lebh mudah menerapkan konsep yang telah d dapat ke dalam pemecahan masalah. Dengan bantuan LKPD, dharapkan dapat memudahkan peserta ddk dalam menemukan suatu penemuan atau kesmpulan tentang luas seg empat. Peserta ddk melakukan percobaan sesua dengan petunjuk yang ada d LKPD. Adapun alat peraga yang dgunakan antara lan perseg panjang, perseg, jajargenjang, trapesum, belah ketupat, dan layang-layang. Langkah-langkah pembelajaran matematka dalam peneltan n adalah a. Membentuk kelompok dan mengatur tempat duduk peserta ddk agar setap peserta ddk dapat salng bertatap muka. Setap kelompok terdr dar 5-6 orang. Eksploras b. Guru membagkan kertas berpetak yang berbentuk perseg panjang, perseg, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang serta trapesum dan LKPD kepada tap-tap kelompok, yang mana kelompok satu dengan yang lannya mendapatkan bangun seg empat yang berbeda. c. Guru menyuruh peserta ddk untuk mengamat gambar seg empat yang ada d LKPD sesua dengan kelompok masng-masng.

33 Investgas d. Peserta ddk menghtung luas dar bangun seg empat yang telah dbagkan dengan cara menghtung banyak perseg kecl yang ada d dalam bangun seg empat tersebut. e. Guru memantau jalannya dskus dan membantu jka ada peserta ddk yang kesultan. konklus f. Guru menyuruh peserta ddk mengerjakan soal yang tertera d LKPD untuk mencapa kesmpulan mengena rumus luas seg empat. ) Jka perseg panjang panjangnya p dan lebarnya l maka luas daerahnya adalah L....x.... ) Jka suatu perseg, panjang ss pertamanya s dan ss keduanya s, maka luas daerahnya adalah L....x.... 3) Jka jajargenjang alas dan tnggnya berturut-turut a dan t maka luas daerah jajar genjang tersebut adalah L....x.... 4) Jka belah ketupat panjang dagonalnya berturut-turut p dan q, maka luas daerahnya adalah L x....x.... 5) Jka suatu layang-layang dengan panjang dagonal mendatarnya p dan panjang dagonal tegaknya q, maka Luas daerahnya x....x.... 6) Jka trapesum dengan ss sejajarnya adalah a dan b, serta tnggnya t maka Luas daerahnya x ( ) x.... g. Setelah kesmpulan dperoleh, maka perwaklan masng-masng kelompok mempresentaskan hasl dskus d depan kelas. h. Guru memberkan apresas terhadap kelompok telah mempresentaskan hasl dskus.. Guru bersama peserta ddk membahas temuan dan jawaban peserta ddk. j. Guru bersama peserta ddk meympulkan tentang luas seg empat. 3

34 k. Guru memberkan lathan soal sebaga aplkas dar rumus luas seg empat. B. Kajan Peneltan Yang Relevan Berdasarkan peneltan yang dlakukan oleh Sw Dw Utam Syarfah, 009, dengan judul bantuan Keefektfan pembelajaran hands on mathematcs berbantuan LKS pada pencapaan kompetens dasar luas seg empat peserta ddk kelas VII semester I SMPN Karangtengah Kabupaten Demak tahun pelajaran 008/009, ternyata pembelajaran dengan pembelajaran hands on mathematcs menunjukkan adanya penngkatan hasl belajar. Berdasarkan peneltan yang dlakukan oleh Tran Andrat, 008, dengan judul Menngkatkan hasl belajar peserta ddk kelas VII SMPN 5 Semarang dalam sub mater pokok luas seg empat melalu ekspermen dan hands on mathematcs berbantuan LKS tahun pelajaran 007/008, peneltan n menunjukkan adanya penngkatan hasl belajar. Dar hasl peneltan tersebut, penelt tertark untuk menggunakan model pembelajaran hands on mathematcs berbantuan LKPD dalam pembelajaran Matematka d MTs. Neger 0 Semarang pada mater pokok luas seg empat. Dengan penggunaan model pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD, dharapkan akan menngkatkan hasl belajar peserta ddk pada mater pokok luas seg empat. C. Efektvtas Model Pembelajaran Hands on Mathematcs dengan Pemanfaatan LKPD terhadap Hasl Belajar Matematka pada Mater Pokok Luas Seg Empat Pembelajaran yang ada pada umumnya yang dlakukan dsekolah mash ddomnas oleh guru dan peserta ddk pasf. Peserta ddk hanya datang, duduk, mendengarkan, berlath dan lupa. Pada pembelajaran matematka khususnya mater luas seg empat, Guru hanya memberkan rumus luas seg empat dan peserta ddk hanya menghafal rumus yang dberkan, sehngga guru sebaga pemegang peranan pentng dalam pemberan nformas. Defns, rumus dan contoh soal dberkan dan dkerjakan oleh guru. Peserta ddk hanya menyaln apa yang dtuls guru d depan papan tuls. Peserta ddk belum dajarkan untuk lebh 4

35 aktf dan menemukan berbaga hal yang terkat dengan pembelajaran bak pemahaman konsep, penalaran maupun pemecahan masalah. Selan tu guru tdak pernah menggunakan meda pembelajaran sepert alat peraga sehngga peserta ddk terkadang tdak dapat membedakan antara panjang, lebar, alas, serta tngg dar suatu seg empat Permasalahan d atas membuat peserta ddk bosan mengkut pelajaran matematka dan membuat penguasaan peserta ddk terhadap mater luas seg empat mash rendah. Hal n terlhat dar nla rata-rata ulangan peserta ddk yang belum mencapa KKM (Krtera Ketuntasan Belajar). Untuk tu perlu dpkrkan bagamana pandangan yang sepert telah djabarkan d atas, tdak lag dlaksanakan dalam pembelajaran matematka, agar ddapatkan hasl pembelajaran yang maksmal dan sesua tujuan yang ngn dcapa. Untuk mengatas masalah pembelajaran sepert tu dperlukan perubahan terutama dalam sstem pembelajaran dan metode yang dgunakan supaya terjad proses nteraks antara guru dan peserta ddk sebaga mana yang dkehendak. D dalam pembelajaran perlu dperkenalkan Model pembelajaran yang tepat dan menark perhatan yang akan membawa peserta ddk larut dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan dan memudahkan peserta ddk menyerap dengan bak mater yang dajarkan, serta dapat menngkatkan hasl belajar peserta ddk. Mater pokok luas seg empat merupakan mater yang banyak menggunakan rumus dan sangat pentng pemahamannya untuk mater berkutnya yatu mater pokok bangun ruang.oleh karena tu dperlukan pemahaman konsep dan ngatan yang kuat, tdak sekedar menerma atau menghafal, peserta ddk harus kut aktf dalam menemukan konsep, membangun konsep mereka sendr sehngga daya ngat tentang mater atau konsep akan lebh kuat dan tahan lebh lama yang akan sangat membantu pada pemahaman konsep berkutnya. Menurut teor kontruktvsme, peserta ddk harus menemukan sendr dan mentransformaskan nformas kompleks, mengecek nformas baru dengan aturan-aturan lama dan merevsnya apabla aturan-aturan tu tdak sesua lag. Tugas utama guru adalah memperlancar peserta ddk dengan cara mengajarkan cara-cara membuat nformas bermakna dan relevan dengan peserta ddk, 5

36 memberkan kesempatan kepada peserta ddk untuk menemukan atau menerapkan gagasannya sendr dan menanamkan kesadaran belajar dan menggunakan strateg belajarnya sendr. Dsampng tu guru harus mampu mendorong peserta ddk untuk memperoleh pemahaman yang lebh bak terhadap mater yang dpelajar. 3 Sedangkan Bruner menganggap bahwa belajar penemuan sesua dengan pencaran pengetahuan secara aktf oleh manusa, dan dengan sendrnya member hasl yang palng bak. Berusaha sendr untuk mencar pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertanya, menghaslkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. 3 Hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD merupakan pembelajaran yang dapat mempermudah dalam mengkonkrtkan mater luas seg empat yang bersfat abstrak. LKPD merangsang peserta ddk untuk menggunakan lebh dar satu ndera sehngga akan lebh menngkatkan kemampuan pemahaman konsep peserta ddk pada mater luas seg empat. Hands on mathematcs dapat dsajkan dalam bentuk lathan dan praktk, permanan, serta pemecahan masalah sehngga menjadkan peserta ddk lebh tertark dalam pembelajaran dan pembelajaran menjad lebh bermakna. Pembelajaran Hands on mathematcs pada mater pokok luas seg empat, peserta ddk dtuntut untuk aktf sehngga dalam pembelajaran peserta ddk mampu memecahkan masalah yang berkatan dengan luas seg empat dengan kemampuan mereka sendr. Selan tu, peserta ddk dajarkan melakukan percobaan dengan menggunakan kertas berpetak yang berbentuk perseg panjang, perseg, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang serta trapesum untuk mencar dan menemukan sendr rumus dar luas seg empat tersebut. Dengan adanya alat peraga kertas berpetak yang berbentuk perseg panjang, perseg, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang, trapesum serta LKPD, peserta ddk dapat membedakan antara panjang, lebar, alas, serta tngg dar suatu seg empat. Selan tu, pembelajaran n juga dapat menghlangkan kejenuhan dan 3 Dra. Catharna Tr Ann, M. Pd., Pskolog Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 004), hlm Tranto, S. Pd., M. Pd., Model-Model Pembelajaran Inovatf Berorentas Konstruktvstk, (Jakarta: Prestas Pustaka, 007), hlm. 3. 6

37 menngkatkan semangat serta aktvtas peserta ddk karena peserta ddk dapat berekspermen dengan alat peraga sehngga mereka akan lebh memaham mater. Peserta ddk tdak hanya menggunakan rumus akan tetap peserta ddk juga dapat mengetahu bagamana rumus tu terjad. Dengan demkan, tujuan pembelajaran akan tercapa dan hasl belajar peserta ddk dapat dtngkatkan. Untuk memperjelas kerangka berpkr d atas dsajkan dalam bagan dbawah n. Pembelajaran ddomnas guru dan peserta ddk pasf Ceramah dan penekanan hanya pada pengetahuan Kurang kerjasama antar peserta ddk Mater luas seg empat mash abstrak Peserta ddk mendapatkan rumus nstan dar guru Perubahan sstem pembelajaran dan metode Adanya kerja sama peserta ddk dalam kelompok Pemahaman konsep luas seg empat Peserta ddk aktf melalu kerja praktk Kelas lebh hdup Pembelajaran dengan alat peraga Pembelajaran berorentas pada kegatan eksploras, nvestgas dan konklus Dskus kelompok Model pembelajaran hands on mathematcs Pemanfaatan LKPD Efektf dalam menngkatkan hasl belajar Gambar.7 Bagan Kerangka Berfkr 7

38 D. Rumusan Hpotess Berdasarkan masalah dan kajan pustaka yang telah penelt kemukakan, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut: Model pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD efektf menngkatkan hasl belajar matematka pada mater pokok luas seg empat peserta ddk kelas VII MTs. Neger 0 Semarang tahun pelajaran 00/0. 8

39 BAB III METODE PENELITIAN Metode Peneltan dapat dartkan sebaga cara lmah untuk mendapatkan data yang vald dengan tujuan dapat dtemukan, dkembangkan, dan dbuktkan, suatu pengetahuan tertentu sehngga pada glrannya dapat dgunakan untuk memaham, memecahkan, dan mengantspas masalah. Adapun dalam metode peneltan n akan durakan jens peneltan, tempat dan waktu peneltan, populas dan sambel peneltan, varabel peneltan, teknk pengumpulan data dan teknk analss data. A. Jens Peneltan Peneltan n menggunakan metode peneltan ekspermen. Metode peneltan ekspermen adalah metode peneltan yang dgunakan untuk mencar pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lan dalam konds yang terkendalkan. Bentuk ekspermen dalam peneltan n adalah true expermental desgn (ekspermental sungguhan) jens posttest-only control desgn. Dalam bentuk n terdapat dua kelompok yang masng-masng dplh secara random (R). Kelompok pertama dber perlakuan (X) dan kelompok yang lan tdak. Kelompok pertama dber perlakuan model pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD dsebut kelompok ekspermen, dan kelompok kedua dber perlakuan model pembelajaran ekspostor dsebut kelompok kontrol. R X O R O Gambar 3. Desan Peneltan Kuanttaf Sugyono, Metode Peneltan Penddkan, (Bandung: Alfabeta, 008), hlm 6. Sugyono, Metode Peneltan Penddkan, (Bandung: Alfabeta, 008), hlm 07. 9

40 Skema peneltan n dapat dgambarkan sebaga berkut: Data nla ulangan bersama kelas VII Semester gasal MTs Neger 0 Semarang Uj normaltas, dan homogentas Dengan cluster random samplng dplh satu kelas ekspermen dan satu kelas kontrol Untuk duj kesamaan rata-rata Kelas ekspermen dengan model pembelajaran Hands on Mathematcs Kelas kontrol dengan model pembelajaran Ekspostor Kelas VIII E sebaga kelas uj coba Proses belajar mengajar Uj coba nstrumen tes Tes evaluas Analss untuk menentukan nstrumen tes Analss tes evaluas Membandngkan hasl tes evaluas dar kelas ekspermen dan kelas kontrol Menyusun hasl peneltan Gambar 3. Bagan Peneltan 30

41 B. Tempat dan Waktu Peneltan. Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d MTs Neger 0 Semarang yang terletak d Jl. Fatmawat Kec. Pedurungan Semarang.. Waktu peneltan Dalam peneltan n, waktu yang dgunakan penelt untuk mula mengadakan peneltan sampa menyelesakannya adalah selama dua bulan mula tanggal Februar sampa 3 Maret 0. C. Populas, dan Sampel. Populas Populas adalah wlayah generalsas yang terdr atas objek/subjek yang mempunya kualtas dan karaktrerstk tertentu yang dtetapkan oleh penelt untuk dpelajar dan kemudan dtark kesmpulannya. 3 Populas yang dgunakan dalam peneltan n adalah semua peserta ddk kelas VII MTs Neger 0 Semarang tahun pelajaran 009/00 yang terdr dar 9 kelas.. Sampel Sampel adalah sebagan atau wakl populas yang dtelt. 4 Dalam peneltan n akan dambl sampel sebanyak dua kelas. Sampel akan dambl dengan teknk cluster random samplng yatu teknk yang dgunakan untuk menentukan sampel bla obyek yang akan dtelt atau sumber data sangat luas. Pengamblan dlakukan dengan cara undan karena keadaan dar masng-masng kelas relatf sama. Pengamblan sampel dalam peneltan n dlakukan dengan pertmbangan bahwa peserta ddk mendapatkan mater berdasarkan kurkulum yang sama, peserta ddk yang menjad objek peneltan duduk pada kelas yang sama, dan dalam pembagan kelas tdak ada kelas unggulan. Sebelum menentukan sampel perlu dlakukan uj normaltas dan homogentas. Data nla awal yang dgunakan adalah nla ulangan bersama 3 Sugyono, Metode Peneltan Penddkan, (Bandung: Alfabeta, 008), hlm Suharsm Arkunto, Prosedur Peneltan suatu pendekatan praktek, (Jakarta: Rneka Cpta, 006),,hlm. 3. 3

42 matematka kelas VII semester gasal. Tujuan dua analss tersebut sebaga uj prasyarat dalam menentukan sampel peneltan. a. Uj Normaltas Uj normaltas dlakukan dengan uj ch kuadrat dengan menggunakan nla ulangan bersama matematka kelas VII semester gasal. Hpotess yang dgunakan untuk uj nomaltas: H o data berdstrbus normal H a data tdak berdstrbus normal Dengan krtera pengujan adalah H o dterma jka χ htung < χ tabel dengan taraf nyata α 5% dan dk (k-) dengan k adalah banyaknya kelas nterval. Dengan perhtungan ch kuadrat dperoleh hasl perhtungannya sebaga berkut: Tabel 3. Hasl Perhtungan Ch Kuadrat Nla Awal No Kelas χ htung χ tabel Keterangan VII A 4,8334,070 Tdak Normal VII B 5,75 9,488 Normal 3 VII C 5,03,070 Normal 4 VII D 0,8654,070 Normal 5 VII E 95,5808,59 Tdak Normal 6 VII F 6,0,070 Normal 7 VII G 7,434,070 Normal 8 VII H 5,548,59 Tdak Normal 9 VII I 56,36,070 Tdak Normal Berdasarkan hasl perhtungan ch kuadrat nla awal, dperoleh lma kelas yang berdstrbus normal yatu kelas VII B, VII C, VII D, VII F, dan VII G. Adapun perhtungan selengkapnya dapat dlhat pada lampran -0. b. Uj Homogentas 3

43 Analss prasyarat selanjutnya adalah uj homogentas yang menggunakan uj Bartlett. Hpotess yang dgunakan dalam uj n adalah sebaga berkut. H o kelma kelas berasal dar populas dengan varans homogen H a kelma kelas berasal dar populas dengan varans tdak homogen Dengan krtera pengujan adalah H o dterma jka < χ ( α ) ( k ) χ, dmana χ ( α ) ( k ) ddapat dar daftar dstrbus ch kuadrat dengan peluang ( α ), dan dk k. 5 Data yang dgunakan hanya data nla awal dar kelas yang normal. D bawah n dsajkan sumber data nla awal. Tabel 3. Sumber Data Homogentas Sumber varas VII B VII C VII D VII F VII G Jumlah N x 7,79 69,08 66,97 67,74 68,063 Varans ( s ) 83,4 5,599 30,599 83,6 47,544 Standar devas ( s) 6,830,353,48 3,55,47 Perhtungan uj Barlett dperoleh χ htung 6, 565 dan χ tabel 9,488 dengan α 5% dan dk (5 ) 4. Dengan demkan χ htung < χ tabel. In berart kelma kelas memlk varans yang homogen. Untuk perhtungan selengkapnya dapat dlhat pada lampran. Berdasarkan uj normaltas dan homogentas, dperoleh lma kelas yang berdstrbus normal dan homogen. Secara cluster random samplng dperoleh dua kelas sebaga sampel peneltan yatu VII F sebaga kelas ekspermen dan VII G sebaga kelas kontrol. 5 Sudjana, Metode Statstka., (Bandung: Tarsto, 005), hlm

44 D. Varabel Peneltan Ada dua macam varabel dalam peneltan n, yatu varabel bebas (ndependen) dan varabel terkat (dependen).. Varabel Bebas (Independen) Varabel bebas merupakan varabel yang mempengaruh atau yang menjad sebab perubahannya atau tmbulnya varabel dependen. 6 Dalam peneltan n varabel bebasnya adalah model pembelajaran yang terdr dar model pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD dan metode pembelajaran ekspostor.. Varabel Terkat (Dependen) Varabel terkat adalah varabel yang dpengaruh atau yang menjad akbat karena adanya varabel bebas. 7 Dalam peneltan n yang menjad varabel terkat adalah hasl belajar matematka pada mater pokok luas seg empat peserta ddk kelas VII MTs Neger 0 Semarang tahun pelajaran 00/0. E. Pengumpulan Data Peneltan. Metode Dokumentas Metode dokumentas berart cara mengumpulkan data dengan mencatat data yang sudah ada mengena hal-hal atau varabel yang berupa catatan, transkrp, buku, surat kabar, majalah, prasast, notulen rapat, lengger, agenda dan sebaganya. 8 Metode dokumentas dalam peneltan n dgunakan untuk memperoleh data mengena nama-nama dan nla ulangan bersama matematka kelas VII semester gasal peserta ddk kelas ekspermen dan kelas kontrol. Data yang dperoleh danalss untuk menentukan normaltas, homogentas, dan kesamaan rata-rata antara kelas ekspermen dan kelas kontrol. 6 Sugyono, Metode Peneltan Penddkan, (Bandung: Alfabeta, 008), hlm 6. 7 Sugyono, Metode Peneltan Penddkan, (Bandung: Alfabeta, 008), hlm 6. 8 Suharsm Arkunto, Prosedur Peneltan suatu pendekatan praktek, (Jakarta: Rneka Cpta, 006), hlm

45 b. Metode Tes Tes adalah cara (yang dapat dpergunakan) atau prosedur (yang perlu dtempuh) dalam rangka pengukuran dan penlaan d bdang penddkan. 9 Metode n dgunakan untuk memperoleh data hasl belajar peserta ddk kelas ekspermen dan kelas kontrol pada mater pokok luas seg empat. Tes yang dberkan pada peserta ddk dalam peneltan n berbentuk uraan sehngga dapat dketahu sejauh mana tngkat pemahaman peserta ddk terhadap mater pokok luas seg empat. Tes n merupakan tes akhr yang dadakan secara terpsah terhadap masngmasng kelas (kelas ekspermen dan kelas kontrol) dalam bentuk tes yang sama. Akan tetap sebelum tes dujkan, terlebh dahulu dujkan kepada kelas uj coba untuk mengetahu taraf kesukaran soal, daya beda soal, valdtas butr soal dan relabltas soal. Setelah terpenuh maka dapat dujkan ke kelas ekspermen dan kelas kontrol. Tes yang dberkan berupa tes uraan. Data n dgunakan untuk menjawab permasalahan dalam peneltan. ) Bentuk tes Jens tes yang dgunakan adalah tes yang berbentuk essay atau uraan. Soal-soal bentuk essay n dbuat dengan pertmbangan: 0 a) Mudah dsapkan dan dsusun b) Tdak member banyak kesempatan untuk berspekulas dan untunguntungan c) Mendorong peserta ddk untuk beran mengemukakan pendapatnya d) Member kesempatan peserta ddk untuk menyelesakan dengan caranya sendr e) Dapat dketahu sejauh mana peserta ddk mendalam sesuatu masalah yang dteskan 9 Anas Sudjono, Pengantar Evaluas Penddkan, (Jakarta: PT Raja Grafndo Persada, 006 ), hlm Suharsm Arkunto, Dasar-dasar Evaluas Penddkan, (Jakarta: Bum Aksara, 003), hlm

46 ) Metode penyusunan Perangkat Tes a) Melakukan pembatasan mater yang dujkan Dalam peneltan n mater yang akan dteskan adalah mater pokok luas seg empat dengan kompetens dasar Menghtung kellng dan Luas bangun segtga dan seg empat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah. b) Menentukan tpe soal Tpe soal yang dgunakan dalam peneltan n adalah tpe uraan. c) Menentukan jumlah butr soal Jumlah butr soal yang dgunakan dalam peneltan n adalah 3 butr. d) Menentukan waktu mengerjakan soal Waktu yang dgunakan untuk mengerjakan soal n adalah x jam pelajaran atau 80 ment. F. Analss Data Peneltan. Analss prasyarat a. Uj Normaltas Uj normaltas dgunakan untuk menentukan statstk yang akan dgunakan dalam mengolah data, yang palng pentng adalah untuk menentukan penggunaan statstk parametrk atau non parametrk. Uj normaltas dlakukan dengan uj ch kuadrat dengan menggunakan nla ulangan bersama matematka kelas VII semester gasal tahun pelajaran 00/0. Hpotess yang dgunakan untuk uj nomaltas: H o data berdstrbus normal H a data tdak berdstrbus normal Langkah-langkah uj normaltas data sebaga berkut. ) Menyusun data dan mencar nla tertngg dan terendah. ) Menentukan banyak kelas dan panjang kelas nterval. 3) Membuat tabulas data ke dalam nterval kelas. 4) Menghtung rata-rata dan smpangan baku. 36

47 x O x O dan s n O x ( O x n( n ) 5) Menghtung nla z dar setap batas kelas dengan rumus sebaga berkut. ) z x s x 6) Mengubah harga z menjad luas daerah kurva normal dengan menggunakan tabel. 7) Menghtung frekuens harapan berdasarkan kurva dengan rumus sebaga χ k O berkut. ( E ) E dengan : χ O E k ch kuadrat frekuens pengamatan frekuens yang dharapkan banyaknya kelas nterval 8) Membandngkan harga χ htung dengan χ tabel dengan α 5% dan dk (k-). 9) Menark kesmpulan yatu jka χ htung < χ tabel normal. Dengan krtera pengujan adalah H o dterma jka dengan taraf nyata α 5% dan dk (k-). b. Uj Homogentas, maka data berdstrbus χ htung < χ tabel Uj homogentas dlakukan untuk memperoleh asums bahwa sampel peneltan berawal dar konds yang sama atau homogen, yang selanjutnya untuk menentukan statstk t yang akan dgunakan dalam pengujan hpotess. Uj homogentas dlakukan dengan menyeldk apakah kedua sampel Sudjana, Metode Statstka., (Bandung: Tarsto, 005), hlm

48 mempunya varans yang sama atau tdak. Untuk menguj homogentas dgunakan rumus uj Bartlett. Hpotess yang dgunakan dalam uj n adalah sebaga berkut. H o kedua kelas berasal dar populas dengan varans homogen H a kedua kelas berasal dar populas dengan varans tdak homogen Untuk uj homogentas n dgunakan uj Bartlett, dengan rumus: ) menentukan varans gabungan dar semua sampel s ( n ) s ( n ) ) menentukan harga satuan B 3) menentukan statstka ( log s ) ( n ) B χ χ { n log s } ( ln0) B ( ) dengan : ln 0,306,dsebut logartma asl dar blangan 0 Dengan krtera pengujan adalah H o dterma jka < χ ( α ) ( k ) dmana χ ( α ) ( k ) ( α ), dan dk k. 3 c. Uj Kesamaan Dua Rata-Rata χ, ddapat dar daftar dstrbus ch kuadrat dengan peluang Uj kesamaan rata-rata pada tahap awal dgunakan untuk menguj apakah ada kesamaan rata-rata antara kelas ekspermen dan kelas kontrol. Langkah-langkah uj kesamaan dua rata-rata adalah sebaga berkut. ) Menentukan rumusan hpotessnya yatu: H o : µ µ H a : µ µ (tdak ada perbedaan rata-rata awal kedua kelas sampel) (ada perbedaan rata-rata awal kedua kelas sampel) Sudjana, Metode Statstka., (Bandung: Tarsto, 005), hlm Sudjana, Metode Statstka., (Bandung: Tarsto, 005), hlm

49 ) Menentukan statstk yang dgunakan yatu uj t dua phak. 3) Menentukan taraf sgnfkan yatu α 5%. 4) Krtera pengujannya adalah terma H o apabla t tabel < thtung < ttabel, d mana tabel t dperoleh dar daftar dstrbus Student dengan peluang ( α ) dan dk n + n. 5) Menentukan statstk htung: adalah: Jka varans kedua kelas sama ( σ ), rumus yang dgunakan σ t dengan s x n x + n s ( n ) s + ( n n + n ) s Keterangan: x x n n s s s : skor rata-rata dar kelompok ekspermen : skor rata-rata dar kelompok kontrol. : banyaknya subyek kelompok ekspermen : banyaknya subyek kelompok kontrol : varans kelompok ekspermen : varans kelompok kontrol : varans gabungan Jka varans kedua kelas berbeda ( σ ), rumus yang dgunakan: 4 σ t' s x n x s + n 4 Sudjana, Metoda statstka, (Bandung: Tarsto, 005), hlm

50 6) Menark kesmpulan yatu jka t tabel < thtung < ttabel, maka kedua kelas mempunya rata-rata sama. 5. Analss Instrumen Tes Instrumen yang telah dsusun dujcobakan untuk mengetahu valdtas, relabltas, daya pembeda dan tngkat kesukaran soal. Uj coba dlakukan pada peserta ddk yang pernah mendapatkan mater tersebut (bukan peserta ddk yang menjad sampel). Tujuannya untuk mengetahu apakah tem-tem tersebut telah memenuh syarat tes yang bak atau tdak. a. Valdtas Valdtas atau kesahhan adalah ketepatan mengukur yang dmlk oleh sebutr tem (yang merupakan bagan tak terpsahkan dar tes sebaga suatu totaltas), dalam mengukur apa yang seharusnya dukur lewat butr tem tersebut. 6 Jad suatu nstrumen (soal) dkatakan vald apabla nstrumen tersebut mampu mengukur apa yang hendak dukur. Rumus yang dgunakan untuk menghtung valdtas tes tem adalah korelas product moment. 7 r xy XY ( X )( Y ) ( X ) N Y { N X }{ ( Y ) } N Keterangan: r xy N koefsen korelas tap tem banyaknya subyek uj coba X jumlah skor tem Y X jumlah skor total jumlah kuadrat skor tem 5 Sudjana, Metode Statstka., (Bandung: Tarsto, 005), hlm Anas Sudjono, Pengantar Evaluas Penddkan, (Jakarta: PT Raja Grafndo Persada, 006 ), hlm.8. 7 Anas Sudjono, Pengantar Evaluas Penddkan, (Jakarta: PT Raja Grafndo Persada, 006 ), hlm

51 Y XY jumlah kuadrat skor total jumlah perkalan skor tem dan skor total Setelah dperoleh nla r xy selanjutnya dbandngkan dengan hasl r pada tabel product moment dengan taraf sgnfkan 5%. Butr soal dkatakan vald jka r > r. htung tabel Berdasarkan uj coba soal yang telah dlaksanakan dengan N 37 dan taraf sgnfkan 5% ddapat r tabel 0,35. Jad tem soal dkatakan vald jka r > 0,35. htung berkut. Berdasarkan hasl perhtungan valdtas butr soal dperoleh hasl sebaga Tabel 3.3 Analss Valdtas Butr Soal Butr Soal r htung Krtera. 0,473 Vald. 0,658 Vald 3. 0,606 Vald 4. 0,455 Vald 5. 0,75 Tdak Vald 6. 0,738 Vald 7. 0,663 Vald 8. 0,87 Vald 9a. 0,70 Vald 9b. 0,537 Vald 9c. 0,664 Vald 0. 0,839 Vald. 0,705 Vald. 0,689 Vald 3. 0,554 Vald Berdasarkan tabel analss valdtas d atas dperoleh satu soal yang tdak vald. Untuk tu dperlukan analss valdtas tahap kedua. Berdasarkan hasl perhtungan valdtas butr soal tahap kedua dperoleh hasl sebaga berkut. Tabel 3.4 Analss Valdtas Butr Soal 4

52 Butr Soal r htung Krtera. 0,484 Vald. 0,660 Vald 3. 0,609 Vald 4. 0,473 Vald 6. 0,738 Vald 7. 0,665 Vald 8. 0,963 Vald 9a. 0,69 Vald 9b. 0,530 Vald 9c. 0,669 Vald 0. 0,835 Vald. 0,704 Vald. 0,69 Vald 3. 0,558 Vald b. Relabltas Seperangkat tes dkatakan relabel apabla tes tersebut dapat memberkan hasl tes yang tetap, artnya apabla tes tersebut dkenakan pada sejumlah subjek yang sama pada waktu lan, maka haslnya akan tetap sama atau relatf sama. Analss relabltas tes pada peneltan n dukur dengan menggunakan rumus Alpha sebaga berkut. 8 n S n S t r Keterangan: r Koefsen relabltas tes n Banyaknya butr tem yang dkeluarkan dalam tes Blangan konstan S jumlah varans skor dar tap-tap butr tem S t varans total 8 Anas Sudjono, Pengantar Evaluas Penddkan, (Jakarta: PT Raja Grafndo Persada, 006 ), hlm

53 Rumus varans tem soal yatu: 9 S X ( N X ) N N Keterangan: banyaknya responden Rumus varans total yatu: 0 S t X t ( N X N t ) X t Dengan: jumlah skor tem ( X ) t jumlah kuadrat skor tem N banyaknya responden Berdasarkan tabel pada lampran 9 dperoleh: S 75,60 S t 40,009 n 4 Maka, n S n S t r 4 75,58 r ( )( ) 4 40,009 9 Anas Sudjono, Pengantar Evaluas Penddkan, (Jakarta: PT Raja Grafndo Persada, 006 ), hlm Anas Sudjono, Pengantar Evaluas Penddkan, (Jakarta: PT Raja Grafndo Persada, 006 ), hlm.. 43

54 r 0,876. Pada α 5% dengan N 37 dperoleh r tabel 0,35. Dar perhtungan d atas dperoleh r 0,876. Karena r > r tabel, maka dapat dsmpulkan bahwa nstrumen tersebut relabel. c. Tngkat Kesukaran Soal yang bak adalah soal yang tdak terlalu mudah atau terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tdak merangsang peserta ddk untuk mempertngg usaha memecahkannya, sebalknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta ddk menjad putus asa dan tdak mempunya semangat untuk mencoba lag karena d luar jangkauannya. Untuk mengetahu tngkat kesukaran soal dapat dgunakan rumus: P P Keterangan: x N. S m tngkat kesukaran soal x Jumlah skor tem N S m Jumlah seluruh peserta ddk peserta tes Skor maksmum Cara menafsrkan angka tngkat kesukaran menurut Robert L. Thorndke dan Elzabeth Hagen dalam bukunya yang berjudul Measurement and Evaluaton n Psychology and Educaton adalah sebaga berkut: Tabel 3.5 Klasfkas Tngkat Kesukaran Besarnya TK Interpretas Kurang dar 0,30 Terlalu sukar 0,30-0,70 Cukup (sedang) Lebh dar 0,70 Terlalu mudah Sumarna Supranata, Analss, Valdtas, Relabltas dan Interpretas Hasl Tes, mplementas Kurkulum 004, (Bandung: Remaja Rosdakarya,005), hlm.. Anas Sudjono, Pengantar Evaluas Penddkan, (Jakarta: PT Raja Grafndo Persada, 006 ), hlm

55 Tabel 3.6 Analss Tngkat Kesukaran Butr Soal Butr Tngkat Soal Kesukaran Krtera. 0,805 Mudah. 0,805 Mudah 3. 0,670 Sedang 4. 0,789 Mudah 5. 0,83 Mudah 6. 0,549 Sedang 7. 0,684 Sedang 8. 0,68 Sedang 9a. 0,86 Sukar 9b. 0,48 Sedang 9c. 0,74 Mudah 0. 0,454 Sedang. 0,800 Mudah. 0,89 Sukar 3. 0,600 Sedang Contoh perhtungan tngkat kesukaran dapat dlhat pada lampran. d. Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta ddk yang berkemampuan tngg dengan peserta ddk yang berkemampuan rendah. Teknk yang dgunakan untuk menghtung daya pembeda untuk tes berbentuk uraan adalah dengan menghtung perbedaan dua buah rata-rata (mean) yatu antara mean kelompok atas dan mean kelompok bawah untuk tap-tap tem soal. Rumus yang dgunakan adalah sebaga berkut. Dengan A B D P P P A A n. S A m P B B n. S B m 45

56 Keterangan: D : Indeks daya pembeda A : Jumlah skor tem kelompok atas B : Jumlah skor tem kelompok bawah S m n A n B : Skor maksmum tap soal : Jumlah peserta tes kelompok atas : Jumlah peserta tes kelompok bawah Cara menafsrkan daya beda adalah: 3 Tabel 3.7 Klasfkas Besarnya Daya Beda Besarnya DB Klasfkas Kurang dar 0, 0 Poor (jelek) 0, 0,40 Satsfactory (cukup) 0, Good (bak) 0,7,00 Excellent (bak sekal) Bertanda negatf Butr soal dbuang Tabel 3.8 Analss Daya Pembeda Butr Soal No. Daya Keterangan Butr Pembeda. 0,9 Cukup. 0,70 Cukup 3. 0,3 Cukup 4. 0,304 Cukup 5. -0,888 Jelek 6. 0,408 Bak 7. 0,06 Cukup 3 Anas Sudjono, Pengantar Evaluas Penddkan, (Jakarta: PT Raja Grafndo Persada, 006 ), hlm

57 8. 0,48 Bak 9a. 0, Cukup 9b. 0,093 Jelek 9c. 0,85 Cukup 0. 0,78 Cukup. 0,8 Cukup. 0,8 Cukup 3. 0,368 Cukup Contoh perhtungan daya pembeda dapat dlhat pada lampran 3. No. Valdtas Tabel 3.9 Hasl Analss Tes Tngkat Daya Beda Keterangan Butr Kesukaran. Vald Mudah Cukup Dpaka. Vald Mudah Cukup Dpaka 3. Vald Sedang Cukup Dpaka 4. Vald Mudah Cukup Dpaka 5. Tdak Vald Mudah Jelek Tdak dpaka 6. Vald Sedang Bak Dpaka 7. Vald Sedang Cukup Dpaka 8. Vald Sedang Bak Dpaka 9a. Vald Sukar Cukup Dpaka 9b. Vald Sedang Jelek Tdak dpaka 9c. Vald Mudah Cukup Dpaka 0. Vald Sedang Cukup Dpaka. Vald Mudah Cukup Dpaka. Vald Sukar Cukup Dpaka 3. Vald Sedang Cukup Dpaka Berdasarkan hasl analss valdtas, tngkat kesukaran dan daya pembeda dperoleh 3 butr soal uraan yang dterma sebaga nstrumen tes. Soal uraan yang dterma adalah soal nomor,, 3, 4, 6, 7, 8, 9a, 9c, 0,,, dan Pengujan Hpotess Setelah kedua sampel dber perlakuan yang berbeda, maka dlaksanakan tes akhr. Dar hasl tes akhr n akan dperoleh data yang dgunakan sebaga dasar dalam menguj hpotess peneltan, yatu hpotess dterma atau dtolak. Sebelum dlakukan uj hpotess, dlakukan uj normaltas dan homogentas nla posttest 47

58 kelas ekspermen dan kelas kontrol. Uj hpotess yang dgunakan adalah uj perbedaan rata-rata hasl tes yatu uj satu phak (uj phak kanan). Peneltan n dkatakan efektf, jka t htung > ttabel dan t htung berada dalam daerah penolakan H o. Hpotess yang dgunakan dalam pengujan hpotess adalah H o : µ µ H a : µ > µ dengan: µ rata-rata hasl belajar peserta ddk kelas VII F yang dajar dengan model pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD. µ rata-rata hasl belajar peserta ddk kelas VII G yang dajar dengan metode pembelajaran ekspostor., a. Jka varans kedua kelas sama ( σ ) Uj perbedaan rata-rata dlakukan σ dengan menggunakan rumus sebaga berkut. t s x + n x n dengan: s ( n ) s n + + ( n n ) s Keterangan: x x n n s s s : skor rata-rata dar kelompok ekspermen : skor rata-rata dar kelompok kontrol. : banyaknya subyek kelompok ekspermen : banyaknya subyek kelompok kontrol : varans kelompok ekspermen : varans kelompok kontrol : varans gabungan 48

59 Krtera pengujan: H o dtolak jka t htung t tabel dengan dk n + n dan peluang ( α ) dan H o dterma untuk harga t lannya. 4 b. Jka varans kedua kelas berbeda ( σ ), rumus yang dgunakan: 5 σ t ' s x n x s + n Keterangan: x x n n s s : skor rata-rata dar kelompok ekspermen : skor rata-rata dar kelompok kontrol. : banyaknya subyek kelompok ekspermen : banyaknya subyek kelompok kontrol : varans kelompok ekspermen : varans kelompok kontrol Krtera pengujan: 6 wt + wt H o dterma jka: t' < dan w + w H o dtolak jka t w t w + + wt w. s dengan w n s, w n, t t (- α n )( -), dan t t (- α n )( -). 4 Sudjana, Metode Statstka., (Bandung: Tarsto, 005), hlm Sudjana, Metode Statstka., (Bandung: Tarsto, 005), hlm Sudjana, Metode Statstka., (Bandung: Tarsto, 005), hlm

60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Kegatan peneltan n dmula Februar 0 dengan mendata namanama peserta ddk dan nla sebelum ekspermen, sedangkan kegatan pembelajaran mula dlaksanakan pada tanggal Maret 0 sampa dengan 3 Maret 0. Sebelum pelaksanaan peneltan, penelt melakukan observas terhadap proses pembelajaran dan hasl belajar peserta ddk d MTs Neger 0 Semarang, menguj normaltas dan homogentas populas kelas VII yang terdr dar 9 kelas. Setelah dlakukan uj normaltas dan homogentas terhadap populas, dperoleh lma kelas yang berdstrbus normal dan homogen, kemudan dengan cluster random samplng dperoleh dua sampel yatu kelas VII F sebaga kelas ekspermen dan kelas VII G sebaga kelas kontrol. Sebelum proses kegatan pembelajaran, penelt menyusun nstrumen pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas ekspermen dan kelas kontrol, dan soal tes uj coba. Mater pokok dalam peneltan n adalah luas seg empat. Pembelajaran yang dterapkan dalam kelas ekspermen adalah model pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD dan dalam kelas kontrol dterapkan metode pembelajaran ekspostor. Berdasarkan peneltan yang telah dlakukan, dperoleh data hasl peneltan. Data n kemudan danalss untuk mendapatkan kesmpulan dar hasl peneltan. B. Analss Data. Uj prasyarat a. Uj Normaltas Uj Normaltas dgunakan untuk mengetahu apakah kelas VII F dan VII G berdstrbus normal atau tdak. Uj normaltas dlakukan dengan uj ch kuadrat dengan menggunakan nla ulangan bersama matematka kelas VII semester gasal tahun pelajaran 00/0. 5

61 Hpotess yang dgunakan untuk uj nomaltas: H o data berdstrbus normal H a data tdak berdstrbus normal Dengan krtera pengujan adalah H o dterma jka χ htung < χ tabel dengan taraf nyata α 5% dan dk (k-). Data yang dgunakan adalah data nla ulangan haran matematka mater sebelumnya dar kelas VII. Dengan perhtungan ch kuadrat dperoleh hasl perhtungannya sebaga berkut: Tabel 4. Hasl Perhtungan Ch-Kuadrat Kelas ekspermen dan Kelas Kontrol No Kelas χ htung χ tabel Keterangan Ekspermen 6,0,070 Normal Kontrol 7,434,070 Normal Berdasarkan tabel d atas dapat dsmpulkan bahwa data kelas ekspermen dan kelas kontrol berdstrbus normal. Adapun perhtungan selengkapnya dapat dlhat pada lampran 7 dan 8. b. Uj Homogentas Uj Homogentas dgunakan untuk mengetahu apakah data yang dperoleh dar nla ulangan bersama matematka semester gasal tahun pelajaran 00/0 pada kelas VII F dan VII G berasal dar populas dengan varans yang sama atau tdak. Untuk menguj homogentas dgunakan rumus uj Bartlett. Hpotess yang dgunakan dalam uj n adalah sebaga berkut. H o kedua kelas berasal dar populas dengan varans homogen H a kedua kelas berasal dar populas dengan varans tdak homogen Dengan krtera pengujan adalah H o dterma jka < χ ( α ) ( k ) χ, dmana χ ( α ) ( k ) ddapat dar daftar dstrbus ch kuadrat dengan peluang ( α ), dan dk k dengan k adalah banyaknya sampel peneltan. Data 5

62 yang dgunakan hanya data nla awal dar kelas yang normal. D bawah n dsajkan sumber data nla awal. Tabel 4. Sumber Data Homogentas Sumber varas Ekspermen Kontrol Jumlah N 35 3 x 67,74 68,063 Varans ( s ) 83,6 47,544 Standar devas ( s) 3,55,47 Perhtungan uj Barlett dperoleh χ htung 0, 56 dan χ tabel 3,84 dengan α 5% dan dk ( ). Jad χ htung < χ tabel berart kedua kelompok memlk varans yang homogen. Untuk perhtungan selengkapnya dapat dlhat pada lampran. c. Uj Kesamaan Dua Rata-Rata Dar hasl uj normaltas dan uj homogentas dperoleh 5 sampel. Secara cluster random samplng dplh dua kelas sebaga sampel peneltan yatu kelas VIIF sebaga kelompok ekspermen dan kelas VII G sebaga kelompok kontrol. Untuk mengetahu apakah kedua kelompok berttk awal sama sebelum dkena treatment dlakukan uj kesamaan rata-rata. 53

63 Krtera pengujannya adalah H o dterma apabla t < t < t htung dmana t dperoleh dar daftar dstrbus t- α α α student dengan dk n + n dan peluang ( α ). Tabel 4.3 Hasl uj kesamaan dua rata-rata Kelas n Mnmal Maksmum Mean Ekspermen ,74 Kontrol ,063 Dengan perhtungan t-test dperoleh t htung 0, dan t tabel t ( 0,975) ( 65),00 dengan taraf sgnfkan α 5%, dk n + n , peluang ( α ) -0,050,975. Sehngga dapat dketahu bahwa t < t < t. Maka berdasarkan uj kesamaan dua rata-rata (uj t) tabel htung tabel kemampuan peserta ddk kelas VII F dan VII G tdak berbeda secara sgnfkan. Perhtungan selengkapnya dapat dlhat pada lampran 3. Dengan demkan kelompok ekspermen dan kontrol berangkat dar ttk awal yang sama, sehngga jka terjad perbedaan sgnfkan semata-mata karena perbedaan treatment. Daerah penolakan Ho Daerah penermaan Ho Daerah penolakan Ho -,00 0,,00 Gambar 4. Grafk Penermaan dan penolakan H o. Pengujan Hpotess a. Uj Normaltas Nla Posttest 54

64 Uj Normaltas, dgunakan untuk mengetahu kelas VII F dan VII G yang dperoleh dar nla ulangan matematka pada mater luas seg empat berdstrbus normal atau tdak. Uj normaltas menggunakan uj ch-kuadrat. Hpotess yang dgunakan untuk uj nomaltas: H o data berdstrbus normal H a data tdak berdstrbus normal Tabel 4.4 Data Nla Posttest Kelas Ekspermen dengan Model Pembelajaran Hands on Mathematcs dengan Pemanfaatan LKPD No. KODE NAMA NILAI F-0 Abdul Gan 75 F-0 Agus Lukman 75 3 F-03 Ahmad Roby Auzn 74 4 F-04 Anas Manaw 75 5 F-05 Arf Apryanto 83 6 F-06 Bella Andryan 9 7 F-07 Destka Rahman Putr Hapsar 58 8 F-08 Dew Purwant 83 9 F-09 Dhana Febr Rzkyant 9 0 F-0 Djonatha Ad Sapur A. T. 75 F- Egdhea Salma B. 66 F- Eko Ad Prasetyo 58 3 F-3 Ercham Dhulatf 67 4 F-4 Ftr Lalatul Ls. 9 5 F-5 Ftka Nur Khasanah 75 6 F-6 Henry Setawan Haryanto 56 7 F-7 Iqbal Yusuf Raf 67 8 F-8 Irfan Syafqul Huda 74 9 F-9 Irma Mafatahussaadah 55 0 F-0 Kamajaya 83 F- Kevn Rahmandka Arumbnan 56 F- Kurna Wj Lestar 60 3 F-3 Mega Patmasar 9 4 F-4 Mohammad Rkhza 80 5 F-5 Muhammad Fanan 67 6 F-6 Nadya Frdha Shahara 96 55

65 7 F-7 Nava Handayan 75 8 F-8 Pandu Husen 90 9 F-9 Rezal Saputra F-30 Ro Adtya 83 3 F-3 Rzky Nurhayate 75 3 F-3 Sept Rsky Reksa Wanata F-33 Sska Ayu Ardla F-34 Suryanngsh 9 35 F-35 Yasmn St Ramadant 96 Jumlah 696 Rata-rata 77,09 Tabel 4.5 Data Nla Posttest Kelas kontrol dengan metode pembelajaran ekspostor No. Kode Nama Peserta Ddk Nla G-0 Abdul Majd 75 G-0 Aft Gunawan 74 3 G-03 Ahmad Fajar 58 4 G-04 Ahmad Jamaluddn Masud 8 5 G-05 Ahmad Khols 75 6 G-06 Ajeng Agustn 59 7 G-07 Azzah Dew Saftr 90 8 G-08 Dany Aulya Fahm 74 9 G-09 Dah Ayu Kusuma Wardhan 83 0 G-0 Dw Kurna Sar Ps 58 G- Dzulkfl Rasyd Hendard 75 G- Indra Tr Kurnawan 65 3 G-3 Ivon Cntantya Raska 75 4 G-4 Keza Anggranto Putra 5 5 G-5 Kresna Bayu Sulstyono 74 6 G-6 Lala Rosydah 5 7 G-7 Lakar Prana 55 8 G-8 Lntang Ramadhan 7 9 G-9 M. Hanf Burhanudn 7 0 G-0 M. Ryannata Bahy Hadwjaya 50 G- Muhammad Chorul Umam 56 G- Muhammad Ibnu Khars 50 3 G-3 Nur Fazah 65 4 G-4 Nurul An 65 5 G-5 Rdho Aj Pamungkas 83 6 G-6 Rn Samanta 60 7 G-7 Rzal Ivantr Kurnawan 70 8 G-8 Rr. Fka Habbah Hartanto Putr 58 56

66 9 G-9 Sof Nurul Ikhsan G-30 Ull Absor 65 3 G-3 Zun Azmah 76 3 G-3 Zunatun Adawyah 75 Jumlah 67 Rata-rata 67,79 ) Uj Normaltas nla posttest Kelas Ekspermen Berdasarkan perhtungan uj normaltas kelas ekspermen dperoleh χ htung 3,8584. Harga n dkonsultaskan dengan χ tabel dmana dalam mencar χ tabel menggunakan α 5% atau taraf kepercayaan 95% dan dk 6-5. Setelah dlakukan perhtungan ternyata dperoleh (3,8584) < χ tabel,070. Jad χ htung χ tabel (,070), sehngga data hasl peneltan tersebut berasal dar populas yang berdstrbus normal. Daerah penermaan H o Daerah penolakan Ho 3,8584,070 Gambar 4. Grafk Penermaan dan Penolakan Ho Karena χ htung berada pada daerah penermaan H o, maka data tersebut berdstrbus normal. Tabel 4.6 Hasl Perhtungan Uj Normaltas Kelas Ekspermen Kelas χ htung dk tabel χ Krtera Smpulan VII F 3,8584 5,070 χ htung < χ tabel H o dterma Hasl perhtungan secara rnc dapat dlhat pada lampran 5. ) Uj Normaltas nla posttest Kelas Kontrol 57

67 Berdasarkan perhtungan uj normaltas kelas kontrol dperoleh χ htung 6,655. Dengan menggunakan α 5% atau taraf kepercayaan 95% dan dk 6 5 dperoleh χ ( 0,95) ( 5),070. Jad sehngga H o dterma. χ htung (6,655) < χ tabel (,070), Daerah penermaan H o Daerah penolakan Ho 6,655,070 Gambar 4.3 Grafk Penermaan dan Penolakan Ho Karena χ htung berada pada daerah penermaan Ho, maka data tersebut berdstrbus normal. Tabel 4.7 Hasl Perhtungan Uj Normaltas Kelas Kontrol Kelas χ htung Dk tabel χ Krtera Smpulan VII G 6,655 5,070 χ htung < χ tabel H o dterma Hasl perhtungan secara rnc dapat dlhat pada lampran 5. b. Uj Homogentas Uj homogentas dlakukan dengan menyeldk apakah kelas ekspermen dan kontrol mempunya varans yang sama atau tdak. Untuk uj homogentas n dgunakan uj Bartlett. Hpotess yang dgunakan dalam uj n adalah sebaga berkut: H o kedua kelas berasal dar populas dengan varans homogen H a kedua kelas berasal dar populas dengan varans tdak homogen Berdasarkan hasl perhtungan dperoleh varans gabungan (s ) 40, 58

68 94 dan B 39,685 sehngga ddapatkan χ htung 0,77. Dar tabel Ch- kuadrat dengan α 5 % dan dk, dperoleh χ ( 0,95) ( ) 3, 84. Daerah penermaan H o Daerah penolakan Ho 0,77 3,84 Gambar 4.4 Grafk Penermaan dan Penolakan Ho Karena χ < χ ( 0,95) ( ), maka H o dterma. Sehngga dapat dsmpulkan bahwa kedua kelompok mempunya varans yang sama (homogen). Hasl perhtungan secara rnc dapat dlhat pada lampran 53. Tabel 4.8 Perhtungan Uj Barlett Sampel dk k- dk log s dk logs 34 0,094 6,33, ,067 s ( ) 3 0,036 8,53,07 64, , ,3505 B s log s χ 40,94,49 39,685 0,77 c. Uj t Setelah kedua sampel dber perlakuan yang berbeda, maka dlaksanakan tes akhr. Dar hasl tes akhr n akan dperoleh data yang dgunakan sebaga dasar dalam menguj hpotess peneltan, yatu hpotess dterma atau dtolak. 59

69 Uj hpotess yang dgunakan adalah uj perbedaan rata-rata hasl tes yatu uj satu phak (uj phak kanan). Karena varans kedua kelas sama ( σ ), dengan rumus uj hpotessnya adalah sebaga berkut. σ dengan: H o : µ µ H a : µ > µ µ rata-rata hasl belajar peserta ddk kelas VII F yang dajar dengan model pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD. µ rata-rata hasl belajar peserta ddk kelas VII G yang dajar melalu metode pembelajaran ekspostor. Uj perbedaan rata-rata dlakukan dengan menggunakan rumus sebaga berkut. t s x + n x n dengan: s ( n ) s n + + ( n n ) s Krtera pengujan: Jka t < t, d mana t tabel ddapat dar daftar dstrbus t, dengan htung tabel dk (n + n -), α 5% dan peluang ( α ), maka H o dterma. (35 )6,33 + (3 )8,53 s , , , ,945 60

70 s,87 t 77,069-67,79, ,87 9,35 0,09 + 0,03 9,35 3, 07,87 0,45 Untuk α 5% dan dk ( ) 65, dperoleh t tabel,00 t htung 3,07 Daerah penermaan Ho,00 Daerah penolakan Ho 3, Gambar 4.5 Grafk Penermaan dan Penolakan Ho Karena t htung > ttabel dan t htung berada dalam daerah penolakan H o maka dapat dsmpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata yang sgnfkan antara kedua kelas. Hal n berart hasl belajar peserta ddk pada kelas ekspermen lebh efektf darpada kelas kontrol. C. Pembahasan Hasl Peneltan Peneltan n dlaksanakan d MTs Neger 0 Semarang. Populas dalam peneltan n yatu seluruh peserta ddk kelas VII yang terdr dar 9 kelas yatu kelas VII A sampa dengan VII I. Sebelum mengambl sampel peneltan, terlebh 6

71 dahulu dlakukan uj analss prasyarat yang melput uj normaltas dan uj homogentas. Data yang dgunakan untuk uj analss prasyarat adalah data nla ulangan bersama matematka semester gasal tahun pelajaran 00/0. Pada analss prasyarat dperoleh data yang menunjukkan bahwa ada lma kelas yang berdstrbus normal dan berdstrbus homogen. Hal n berart sampel berasal dar konds yang sama. Berdasarkan hasl analss pendahuluan kemudan dlakukan cluster random samplng dperoleh dua kelas sebaga kelas sampel yatu kelas VII F sebaga kelas ekspermen yatu kelas yang dkena model pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD terdr atas 35 peserta ddk, kelas VII G sebaga kelas kelas kontrol yatu kelas yang dkena metode pembelajaran ekspostor terdr dar 3 peserta ddk. Sebelum dber perlakuan, dlakuan uj kelayakan soal yatu untuk mengetahu valdtas soal, tngkat kesukaran soal, daya beda soal dan relabltas soal. Soal n dberkan pada kelas uj coba yatu kelas VIII E. Setelah dber perlakuan berbeda, pada kelas ekspermen dan kelas kontrol kemudan dber tes akhr. Ketka pembelajaran, peneltan n menggunakan waktu dua kal pertemuan (empat jam pelajaran) dan satu kal pertemuan (dua jam pelajaran) untuk tes akhr. Setelah dlakukan pembelajaran pada dua kelas yatu kelas ekspermen menggunakan model pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD dan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran ekspostor maka dberkan tes akhr. Berdasarkan tes akhr terlhat bahwa hasl belajar kedua kelas tersebut berbeda, terbukt dar hasl uj t htung 3,07 dan t tabel,00. Daerah penermaan H o adalah jka t htung <,00, jelas bahwa H o dtolak. Hal n berart hasl belajar peserta ddk pada kelas ekspermen lebh efektf darpada kelas kontrol. Hal n juga dtunjukkan dengan nla rata-rata kelas ekspermen (77,09) lebh tngg darpada rata-rata kelas kontrol (67,79). Pembelajaran matematka dalam kelas ekspermen, dengan model pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD efektf terhadap hasl belajar peserta ddk karena peserta ddk dtuntut untuk aktf sehngga dalam pembelajaran peserta ddk mampu memecahkan masalah yang berkatan dengan luas seg empat dengan kemampuan mereka sendr. pembelajaran n juga dapat 6

72 menghlangkan kejenuhan dan menngkatkan semangat serta aktvtas peserta ddk karena peserta ddk dapat berekspermen dengan alat peraga sehngga mereka akan lebh memaham mater. Peserta ddk tdak hanya menggunakan rumus akan tetap peserta ddk juga dapat mengetahu bagamana rumus tu terjad. D. Keterbatasan Peneltan Dalam peneltan yang telah dlakukan tentunya mempunya keterbatasanketerbatasan antara lan :. Keterbatasan waktu peneltan waktu peneltan yang cukup sngkat termasuk sebaga salah satu faktor yang dapat mempersempt ruang gerak peneltan. Sehngga dapat berpengaruh terhadap hasl peneltan yang penuls lakukan.. Keterbatasan Tempat Peneltan Peneltan yang telah dlakukan terbatas pada satu tempat, yatu MTs Neger 0 Semarang sebaga tempat peneltan. 3. Keterbatasan Mater Peneltan n terbatas pada mater luas seg empat kelas VII semester genap. 4. Keterbatasan baya, tenaga maupun pkran yang dmlk oleh penelt. 63

73 BAB V PENUTUP A. Smpulan Berdasarkan hasl peneltan skrps dengan dengan judul, Efektvtas Model Pembelajaran Hands on Mathematcs dengan Pemanfaatan LKPD terhadap Hasl Belajar Matematka pada Mater Pokok Luas Seg Empat Peserta Ddk Kelas VII MTs Neger 0 Semarang Tahun Pelajaran 00/0, dapat dsmpulkan bahwa pembelajaran matematka dengan model pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD efektf terhadap hasl belajar peserta ddk pada mater pokok luas seg empat kelas VII semester genap MTs Neger 0 Semarang Tahun Pelajaran 00/0. Besar keefektfannya terbukt dar hasl uj t htung 3,07 dan t tabel,00. Daerah penermaan H o adalah jka t htung <,00, jelas bahwa H o dtolak. Hal n berart hasl belajar peserta ddk pada kelas ekspermen lebh efektf darpada kelas kontrol. Hal n juga dtunjukkan dengan nla ratarata kelas ekspermen (77,09) lebh tngg darpada rata-rata kelas kontrol (67,79). B. Saran-Saran Hasl peneltan dharapkan dapat memberkan sedkt sumbangan pemkran sebaga usaha menngkatkan kemampuan dalam bdang penddkan dan khususnya bdang matematka. Saran yang dapat penuls dkemukakan menyangkut model pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD adalah sebaga berkut:. Bag penddk a. Dalam proses belajar mengajar penddk hendaknya mampu mencptakan suasana belajar yang menyenangkan, yang mampu membuat peserta ddk menjad aktf, antara lan dengan menerapkan metode pembelajaran yang bervaras, salah satunya yatu dengan model pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD. 64

74 b. Penddk dapat menerapkan model pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD pada mater pokok yang lannya.. Bag peserta ddk a. Peserta ddk dharapkan selalu berskap aktf dalam proses pembelajaran. b. Peserta ddk hendaknya selalu menngkatkan prestas belajarnya dengan maksmal. C. Penutup Dengan mengucap syukur Alhamdulllah ke hadrat Allah SWT yang telah melmpahkan kekuatan, kesehatan, dan kemudahan sehngga penuls dapat menyelesakan pembuatan skrps n. Penuls menyadar sepenuhnya bahwa mash banyak kekurangan dalam penulsan skrps n, untuk tu kepada para pembaca skrps n, sumbang saran krtk penuls harapkan, khususnya krtk dan saran yang sfatnya postf dan rekonstruktf. Akhrnya penuls berharap, semoga skrps n membawa manfaat bag penuls khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amn 65

75 DAFTAR PUSTAKA Arkunto, Suharsm, Dasar-dasar Evaluas Penddkan, Jakarta: Bum Aksara, 003. Arkunto, Suharsm, Prosedur Peneltan suatu pendekatan praktek, Jakarta: Rneka Cpta, 006. Badan Standar Nasonal Penddkan, Standar Kompetens dan Kompetens Dasar Mata Pelajaran Matematka, Jakarta: BNSP, 006. Crow, Lester D. and Crow, Alce, Educatonal Psychology, New York: Amercan Book Company, 958. Fahm, Mushtofa, Skulujyah At-Ta lm, Mesr : Dar Mesr Lththaba, t.t. Hudojo, Herman, Pengembangan Kurkulum dan Pembelajaran matematka, Malang:Unverstas Neger Malang, 005. Junad, Syamsul dan Eko Sswono, Matematka SMP untuk Kelas VII, (Surabaya: Gelora Aksara Pratama, 006. Krsmanto, Al., Beberapa Teknk, Model, dan Strateg dalam Pembelajaran Matematka, Yogyakarta: Departemen penddkan nasonal Drektorat Jendral Penddkan Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG) matematka Yogyakarta, 003. Majd, Abdul, Perencanaan Pembelajaran (Bandung: Rosda Karya, 008) Mulyasa, E., Manajemen Berbass Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 007. Mustaqm, Pskolog Penddkan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 00. Sardman, Interaks dan Motvas Belajar-Mengajar, Jakarta : PT Raja Grafndo Persada, 00. Slameto, Belajar dan Faktor faktor yang mempengaruhnya, Jakarta: Rneka Cpta, 003. Soedjad, R., Kat Pembelajaran Matematka d Indonesa, Jakarta: Dretoral Jendral Penddkan Tngg, Departemen Penddkan Nasonal, 999/000. Sudjono, Anas, Pengantar Evaluas Penddkan, Jakarta: PT Raja Grafndo Persada, 006.

76 Sudjana, Metoda statstka, Bandung: Tarsto, 005. Sudjana, Nana, Penlaan Hasl Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 999. Sugyono, Metode Peneltan Penddkan, Bandung: Alfabeta, 008. Suherman, Erman, et. al., Strateg Pembelajaran Matematka Kontemporer, Bandung: JICA, 003. Sumarna Supranata, Analss, Valdtas, Relabltas dan Interpretas Hasl Tes, mplementas Kurkulum 004, Bandung: Remaja Rosdakarya,005. Suytno, Amn, CTL dan Model Pembelajaran Inovatf serta Penerapannya pada SD/SMP CI-BI, (Semarang: Unverstas Neger Semarang, 5 Februar 00). Syah, Muhbbn, Pskolog Penddkan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 008. Tm Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesa, Eds 3, Jakarta: Bala Pustaka, 007. Tr Ann, Catharna, dkk, Pskolog Belajar, Semarang: UPT MKK UNNES, 005. Tranto, Model-model pembelajaran Inovatf berorentas Konstruktvstk, Jakarta: Prestas Pustaka, 007. Uno, Hamzah B., Model Pembelajaran Mencptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatf dan Efektf, Jakarta : Bum Aksara, Scrbd.com/doc., dakses 6 Jun 0

77 RIWAYAT HIDUP A. Identtas Dr. Nama Lengkap : Teny Handayan. Tempat & Tgl. Lahr : Demak, 6 Maret NIM : Alamat Rumah : Pucanggadng gang Sngosar Rt 0 RW 0, Kel. Batursar, Kec. Mranggen, Kab. Demak HP : E-mal : t3_nny@yahoo.com B. Rwayat Penddkan a. SD Neger Plamongan Sar 0 lulus tahun 000 b. SMP Neger 4 Semarang lulus tahun 003 c. SMA Neger 0 Semarang lulus tahun 006 d. Fakultas Tarbyah IAIN Walsongo Semarang semester VIII tahun 0 Semarang, 3 Me 0 Teny Handayan NIM :

78 Lampran DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN MATEMATIKA No VII VII B VII C VII D VII E VII F VII G VII H VII I A , x 7 7,79 69,08 66,97 73,58 67,74 68,063 64,697 68,84

79 Lampran Hpotess Uj Normaltas Nla Awal Kelas VII A H 0 : Data berasal dar populas yang berdstrbus normal Ha : Data berasal dar populas yang tdak berdstrbus normal Rumus χ k ( O E ) Krtera Pengujan H 0 dterma jka Pengujan Hpotess E Nla maksmal 96 Nla mnmal 40 Rentang nla (R) Banyaknya kelas (k) + 3,3 log 3 Panjang kelas χ htung < χ tabel + 3,3 (,505) 5, ,333 0 Tabel Mencar Rata-Rata dan Standar Devas No. x x x ( ) x x

80 Rata-rata: x x n Standar devas: s,598 ( x x) n 58,7

81 Kelas Bk Daftar nla frekuens observas kelas VII A Z P ( ) Z Luas Daerah O E ( O E ) 39,5 -,58 0, ,038,076 0, ,5 -,79 0, ,44 0 3,9808 3, ,5-0,99 0, ,596 8,307 0,879 69,5-0,0 0, ,465 4,688 8, ,5 0,60 0, ,99 5 6,408 0,9 89,5,39 0, ,0677 3,664 0,308 99,5,8 0, χ 4,8334 E Keterangan: Bk batas kelas bawah 0,5 Z Bk x s P ( Z ) nla Z pada tabel luas d bawah lengkung kurva normal standar dar O s/d Z Luas Daerah P ( Z ) P ( Z ) O E Luas daerah x n f Dengan α 5% dan dk 6 5, Dperoleh χ ( α )(5),070, χ htung 4,8334. Karena χ htung > tabel χ, maka data tersebut tdak berdstrbus normal.

82 Lampran 3 Uj Normaltas Nla Awal Kelas VII B Hpotess H 0 : Data berasal dar populas yang berdstrbus normal Ha : Data berasal dar populas yang tdak berdstrbus normal Rumus χ k ( O E ) Krtera Pengujan H 0 dterma jka E χ htung < χ tabel Pengujan Hpotess Nla maksmal 97 Nla mnmal 5 Rentang nla (R) Banyaknya kelas (k) + 3,3 log 3 + 3,3 (,505) 5, Panjang kelas 5 4,4 4 Tabel Mencar Rata-Rata dan Standar Devas No. x x x ( ) x x. 56-5,79 47, ,79 47, ,79 45, ,8 0, ,79, ,79, ,79, ,8 05, ,8 0, ,79 3, ,8 54, ,8 68,579

83 ,79 47, ,8 39, ,79, ,8 4, ,79 45, ,8 639, ,79 45, ,79 84, ,79 47, ,8 0, ,8 7, ,79 45, ,8 334, ,8 589, ,8 0, ,79 8, ,8 45, ,8 53, ,8 37, ,79 37, ,469 Rata-rata: x x n ,79 Standar devas: s 6,830 ( x x) n 8780, , ,4

84 Kelas Bk Daftar nla frekuens observas kelas VII B Z P ( ) Z Luas Daerah O E ( O E ) 4,5 -,8 0, ,056 0,89 0, ,5 -,9 0, ,58 4 4,056 0,000 54,5 -,0 0, , ,408 0,6 69,5-0,3 0, ,47 3 7,904 4, ,5 0,76 0, ,74 7 5,57 0, ,5,65 0, χ 5,75 E Keterangan: Bk batas kelas bawah 0,5 Z Bk x s P ( Z ) nla Z pada tabel luas d bawah lengkung kurva normal standar dar O s/d Z Luas Daerah P ( Z ) P ( Z ) O E Luas daerah x n f Dengan α 5% dan dk 5 4, Dperoleh χ ( α )(4) 9,488, χ htung 5,75. Karena χ htung < tabel χ, maka data tersebut berdstrbus normal.

85 Lampran 4 Hpotess Uj Normaltas Nla Awal Kelas VII C H 0 : Data berasal dar populas yang berdstrbus normal Ha : Data berasal dar populas yang tdak berdstrbus normal Rumus χ k ( O E ) Krtera Pengujan H 0 dterma jka Pengujan Hpotess E Nla maksmal 90 Nla mnmal 40 Rentang nla (R) Banyaknya kelas (k) + 3,3 log 36 Panjang kelas χ htung < χ tabel + 3,3 (,556) 6, ,333 9 Tabel Mencar Rata-Rata dan Standar Devas No. x x x ( ) x x. 55-4,444 08, ,556, ,556 4, ,556, ,444 08, ,444 89, ,444 08, ,556 4, ,444 89,98

86 ,556, ,556 30, ,444 89, ,556 30, ,444 89, ,556 4, ,556 0, ,444 9, ,556, ,556 0, ,556 0, , , ,556 0, , , ,556, ,556, ,556 0, ,556 0, ,556, ,556 0, ,444 89, ,556 4, ,444 89, ,556, ,556 0, ,444 89, ,556 0, ,97 Rata-rata: x x n ,08

87 Standar devas: Kelas Bk Daftar nla frekuens observas kelas VII C Z P ( ) Z Luas Daerah O E ( O E ) 39,5 -,39 0, ,040,4436 0,45 48,5 -,66 0, ,77 3 4,597 0, ,5-0,93 0, ,445 8,80 0, ,5-0,0 0, ,9 8 4,9 3,054 75,5 0,5 0, , ,054 0,73 84,5,5 0, ,087 4,94 0,38 93,5,98 0,476 Keterangan: s Bk batas kelas bawah 0,5 Z,353 ( x x) n 5340, , ,599 Bk x s 36 χ 5,03 P ( Z ) nla Z pada tabel luas d bawah lengkung kurva normal standar dar O s/d Z Luas Daerah P ( Z ) P ( Z ) E

88 O Luas daerah x n E f Dengan α 5% dan dk 6 5, Dperoleh χ ( α )(5),070, χ htung 5,03. Karena χ htung < tabel χ, maka data tersebut berdstrbus normal.

89 Lampran 5 Hpotess Uj Normaltas Nla Awal Kelas VII D H 0 : Data berasal dar populas yang berdstrbus normal Ha : Data berasal dar populas yang tdak berdstrbus normal Rumus χ k ( O E ) Krtera Pengujan H 0 dterma jka Pengujan Hpotess E Nla maksmal 97 Nla mnmal 47 Rentang nla (R) Banyaknya kelas (k) + 3,3 log 36 Panjang kelas χ htung < χ tabel + 3,3 (,556) 6, ,333 9 Tabel Mencar Rata-Rata dan Standar Devas No. x x x ( ) x x. 60-6,97 48, ,97 8, ,08 64, ,08 49, ,97 0, ,97 35, ,97 0, ,97 0, ,97 4,73

90 ,97 63, ,97 8, ,08 35, ,08 9, ,97 0, ,97 3, ,08 9, ,08 5, ,08 56, ,08 90, ,97 88, ,97 8, ,08 69, ,97 398, ,08 64, ,08 5, ,08 5, ,08 9, ,97 0, ,97 398, ,08 9, ,08 530, ,97 35, ,08, ,97 35, ,97 33, ,08 49, ,97 Rata-rata: x x n ,97

91 Standar devas: Kelas Bk s,48 ( x x) n 4570, , ,599 Daftar nla frekuens observas kelas VII D Z P ( ) Z Luas Daerah O E ( O E ) 46,5 -,79 0, , 4 4,39 0, ,5 -,00 0, ,54 9,5 0, ,5-0, 0, ,86 4,696 8,7658 8,5 0,57 0, , ,064 0,644 9,5,36 0, ,07 3,5596 0, ,5,5 0, ,04 0,5076 0, ,5,93 0, χ 0,8654 E Keterangan: Bk batas kelas bawah 0,5 Z Bk x s P ( Z ) nla Z pada tabel luas d bawah lengkung kurva normal standar dar O s/d Z

92 Luas Daerah P ( Z ) P ( Z ) O E Luas daerah x n f Dengan α 5% dan dk 6 5, Dperoleh χ ( α )(5),070, χ htung 0,8654. Karena χ htung < tabel χ, maka data tersebut berdstrbus normal.

93 Lampran 6 Hpotess Uj Normaltas Nla Awal Kelas VII E H 0 : Data berasal dar populas yang berdstrbus normal Ha : Data berasal dar populas yang tdak berdstrbus normal Rumus χ k ( O E ) Krtera Pengujan H 0 dterma jka Pengujan Hpotess E Nla maksmal 98 Nla mnmal 50 Rentang nla (R) Banyaknya kelas (k) + 3,3 log 36 Panjang kelas χ htung < χ tabel + 3,3 (,556) 6,36 6 atau ,857 7 Tabel Mencar Rata-Rata dan Standar Devas No. x x x ( ) x x. 50-3,58 553, ,47 0, ,58 0, ,58 0, ,58 83, ,47 0, ,47 6, ,58, ,47,67

94 ,47 89,73. 75,47, ,58 0, ,47 598, ,47 89, ,47 0, ,47 598, ,58 343, ,58 3, ,58, ,47, ,58 56, ,58 83, ,58, ,58, ,47 598, ,47 0, ,58, ,47 89, ,47 55, ,58 0, ,47 4, ,58, ,47 46, ,58, ,58, ,47 6, ,97 Rata-rata: x x n ,58

95 Standar devas: Kelas Bk s,746 ( x x) n 488, , ,97 Daftar nla frekuens observas kelas VII E Z P ( ) Z Luas Daerah O E ( O E ) 49,5 -,05 0, ,0533,988 0, ,5 -,45 0, ,4 8 4,47, ,5-0,85 0, , ,89 0, ,5-0,6 0, ,0305,098 89,984 77,5 0,34 0, , ,865 0, ,5 0,93 0, ,3 4,075,3059 9,5,53 0, ,0464 4,6704 3, ,5,3 0, χ 98,898 E Keterangan: Bk batas kelas bawah 0,5 Z Bk x s

96 Luas Daerah P ( Z ) P ( Z ) O E Luas daerah x n f Dengan α 5% dan dk 7 6, Dperoleh χ ( α )(6),59, χ htung 95,5808. Karena χ htung > tabel χ, maka data tersebut tdak berdstrbus normal.

97 Lampran 7 Hpotess Uj Normaltas Nla Awal Kelas VII F H 0 : Data berasal dar populas yang berdstrbus normal Ha : Data berasal dar populas yang tdak berdstrbus normal Rumus χ k ( O E ) Krtera Pengujan H 0 dterma jka Pengujan Hpotess E Nla maksmal 9 Nla mnmal 4 Rentang nla (R) Banyaknya kelas (k) + 3,3 log 35 Panjang kelas χ htung < χ tabel + 3,3 (,544) 6, ,33 9 Tabel Mencar Rata-Rata dan Standar Devas No. x x x ( ) x x. 66 -,74, ,74 33, ,86 05, ,74 94, ,86 5, ,86 50, ,74 350, ,86 0,08

98 9. 9 3,86 54, ,86 05, ,74 3, ,74 47, ,86 50, ,86 0, ,74 3, ,74 59, ,74 47, ,74 73, ,74 3, ,86 7, ,74 66, ,74, ,74, ,74 94, ,86 50, ,86 37, ,86 50, ,86 8, ,86 0, ,86 0, ,74 3, ,86 50, ,86 334, ,86 0, ,86 496, ,43 Rata-rata: x x n ,74

99 Standar devas: Kelas Bk Daftar nla frekuens observas kelas VII F Z P ( ) Z Luas Daerah O E ( O E ) 40,5-0 0, ,0679 5,3765,896 49,5 -,34 0, ,58 3 5,5335,600 58,5-0,68 0, , ,533 0, ,5-0,0 0, ,34 7 8,97 0,748 76,5 0,65 0, ,67 8 5,6945 0, ,5,3 0, ,07 4,49 0,95 94,5,98 0,476 Keterangan: s Bk batas kelas bawah 0,5 Z 3,55 ( x x) n 643, , ,6 35 χ 6,0 Bk x hg s P ( Z ) nla Z pada tabel luas d bawah lengkung kurva normal standar dar O s/d Z Luas Daerah P ( Z ) P ( Z ) E

100 O Luas daerah x n E f Dengan α 5% dan dk 6 5, Dperoleh χ ( α )(5),070, χ htung 6,0. Karena χ htung < χ tabel, maka data tersebut berdstrbus normal.

101 Lampran 8 Hpotess Uj Normaltas Nla Awal Kelas VII G H 0 : Data berasal dar populas yang berdstrbus normal Ha : Data berasal dar populas yang tdak berdstrbus normal Rumus χ k ( O E ) Krtera Pengujan H 0 dterma jka Pengujan Hpotess E Nla maksmal 96 Nla mnmal 50 Rentang nla (R) Banyaknya kelas (k) + 3,3 log 3 Panjang kelas χ htung < χ tabel + 3,3 (,505) 5, ,67 8 Tabel Mencar Rata-Rata dan Standar Devas No. x x x ( ) x x. 74 5,938 35, ,938 48, ,063 36, ,938 35, ,063 0, ,938 94, ,938 35, ,063 0,54

102 9. 90,938 48, ,938 3, ,063 0, ,063 36, ,063 9, ,063 0, ,938 3, ,938 3, ,938 35, ,063 36, ,938 35, , , ,938 3, ,063 0, ,938 3, ,063 4, ,063 0, ,063 4, ,063 0, ,063 4, ,938 35, ,063 36, ,063, ,063 65, ,875 Rata-rata: x x n ,063

103 Standar devas: s,47 ( x x) n 4573, , ,544 Kelas Bk Daftar nla frekuens observas kelas VII G Z P ( ) Z Luas Daerah O E ( O E ) 49,5 -,53 0, ,9 5 4,344 0,8 57,5-0,87 0, ,46 7 7,87 0,005 65,5-0, 0, ,0904 7,898 5,83 73,5 0,45 0, ,99 7 6,78 0, 8,5, 0, , ,076 0,30 89,5,76 0, ,034,0048 0,986 97,5,4 0,49 3 χ 7,434 E Keterangan: Bk batas kelas bawah 0,5 Z Bk x s

104 P ( Z ) nla Z pada tabel luas d bawah lengkung kurva normal standar dar O s/d Z Luas Daerah P ( Z ) P ( Z ) O E Luas daerah x n f Dengan α 5% dan dk 6 5, Dperoleh χ ( α )(5),070, χ htung 7,434. Karena χ htung < tabel χ, maka data tersebut berdstrbus normal.

105 Lampran 9 Uj Normaltas Nla Awal Kelas VII H Hpotess H 0 : Data berasal dar populas yang berdstrbus normal Ha : Data berasal dar populas yang tdak berdstrbus normal Rumus ( ) k O E χ E Krtera Pengujan H 0 dterma jka Pengujan Hpotess Nla maksmal 80 Nla mnmal 50 Rentang nla (R) χ htung < χ tabel 30 Banyaknya kelas (k) + 3,3 log ,3 (,585) 6,0 7 Panjang kelas ,9 5 Tabel Mencar Rata-Rata dan Standar Devas No. x x x ( ) x x. 70 5,303 8,. 60-4,697, ,697,06

106 Rata-rata: ,303 0, ,303 06, ,697, ,303 8, ,303 0, ,697 6, ,303 8,. 70 5,303 8,. 60-4,697, ,697, ,697, ,697, ,697, ,303 8, ,303 8, ,697, ,697, ,697, ,303 8, ,303 8, ,697, ,303 8, ,303 34, ,303 8, ,697, ,303 8, ,697, ,697, ,697, ,303 8, 35 46,970 x x n ,697

107 Standar devas: s 6,4 ( x x) n 46, , ,968 Kelas Bk Daftar nla frekuens observas kelas VII H Z P ( ) Z Luas Daerah O E ( O E ) 49,5 -,43 0, ,044,4553 0,4 54,5 -,63 0, ,57 0 5,006 5,006 59,5-0,83 0, , ,395 4,643 64,5 0,03 0, ,674 8,84 5,77 69,5 0,77 0, ,64 5,359 8,9 74,5,57 0, ,0493,669 0,4 79,5,37 0, ,008 0,673,008 84,5 3,7 0, χ 5,548 E Keterangan: Bk batas kelas bawah 0,5 Z Bk x s

108 P ( Z ) nla Z pada tabel luas d bawah lengkung kurva normal standar dar O s/d Z Luas Daerah P ( Z ) P ( Z ) O E Luas daerah x n f Dengan α 5% dan dk 7 6, Dperoleh χ ( α )(6),59, χ htung 5,548. Karena χ htung > tabel χ, maka data tersebut tdak berdstrbus normal.

109 Lampran 0 Hpotess Uj Normaltas Nla Awal Kelas VII I H 0 : Data berasal dar populas yang berdstrbus normal Ha : Data berasal dar populas yang tdak berdstrbus normal Rumus χ k ( O E ) Krtera Pengujan H 0 dterma jka Pengujan Hpotess E Nla maksmal 80 Nla mnmal 60 Rentang nla (R) Banyaknya kelas (k) + 3,3 log 34 Panjang kelas χ htung < χ tabel + 3,3 (,535) 6, ,333 4 Tabel Mencar Rata-Rata dan Standar Devas No. x x x ( ) x x. 70,76, ,76 4, ,84 77, ,76 4, ,76 38, ,84 77, ,76, ,84 4,69

110 9. 80,76 4, ,76, ,76 4,93. 70,76, ,84 4, ,84 4, ,76, ,76, ,76, ,84 4, ,76, ,84 77, ,84 77, ,84 4, ,76, ,84 77, ,76, ,76 4, ,76 38, ,84 77, ,76, ,84 4, ,76, ,84 4, ,76, ,84 4, ,938 Rata-rata: x x n ,84

111 Standar devas: s 6,45 ( x x) n 86, , ,998 Kelas Bk Daftar nla frekuens observas kelas VII I Z P ( ) Z Luas Daerah O E ( O E ) 59,5 -,49 0, ,96 6 4,4064 0, ,5-0,85 0, ,9 8 7,4494 0, ,5-0, 0, ,083 3,888 36,574 7,5 0,43 0, ,93 6,504 3,9 75,5,07 0, , ,3558 3, ,5,7 0, ,034 5,68,666 83,5,35 0, χ 56,36 E Keterangan: Bk batas kelas bawah 0,5 Z Bk x s

112 P ( Z ) nla Z pada tabel luas d bawah lengkung kurva normal standar dar O s/d Z Luas Daerah P ( Z ) P ( Z ) O E Luas daerah x n f Dengan α 5% dan dk 6 5, Dperoleh χ ( α )(5),070, χ htung 56,36. Karena χ htung > tabel χ, maka data tersebut tdak berdstrbus normal.

113 Lampran UJI HOMOGENITAS DATA NILAI AWAL Hpotess: H 0 : σ σ (kelma kelas berasal dar populas dengan varans homogen) H a : σ σ ( kelma kelas berasal dar populas dengan varans tdak homogen) Krtera yang dgunakan: Ho dterma jka χ htung < χ ( α )( k ), dmana χ ( α )( k ) ddapat dar daftar dstrbus ch-kuadrat dengan peluang ( α ) dan dk k Pengujan Hpotess: Untuk uj homogentas n dgunakan uj Bartlett adalah sebaga berkut: Sumber Data Sumber varas VII B VII C VII D VII F VII G Jumlah n x 7,79 69,08 66,97 67,74 68,063 Varans ( ) Standart devas ( s) Sampel s 83,4 5,599 30,599 83,6 47,544 dk n- 6,830,353,48 3,55,47 dk Tabel Uj Barlett s Log s dk. Log s dk. s VII B 3 0, ,4, , ,47 VII C 35 0,0857 5,599, , ,97 VII D 35 0, ,599,594 74, ,965 VII F 34 0,094 83,6, , ,48 VII G 3 0,036 4,544, , , , , ,45

114 Langkah-langkah uj Barlett:. Menentukan varans gabungan s ( n ) s ( n ) 9354, ,834. menentukan harga satuan B ( log s ) ( n ) B, , menentukan statstka χ dengan : χ { } ( ln0) B ( n ) log s,306. { 373, ,45 },306.,85 6,565 ln 0,306,dsebut logartma asl dar blangan 0 Dengan α 5% dan dk 5 4, Dperoleh χ χ htung 6,565 ( 0.95)( 4) 9, 488 Karena χ htung < tabel χ, maka data tersebut homogen.

115 Lampran UJI HOMOGENITAS KELAS EKDPERIMEN DAN KELAS KONTROL Hpotess: H 0 : σ σ (kedua kelas berasal dar populas dengan varans homogen) H a : σ σ ( kedua kelas berasal dar populas dengan varans tdak homogen) Krtera yang dgunakan: Ho dterma jka χ htung < χ ( α )( k ), dmana χ ( α )( k ) ddapat dar daftar dstrbus ch-kuadrat dengan peluang ( α ) dan dk k Pengujan Hpotess: Untuk uj homogentas n dgunakan uj Bartlett adalah sebaga berkut: Sumber varas Sumber Data Ekspermen (VII F) Kontrol (VII G) Jumlah N 35 3 x 67,74 68,063 Varans ( ) Standart devas ( s) s 83,6 47,544 3,55,47 Sampel dk n- dk Tabel Uj Barlett s Log s dk. Log s dk. s Ekspermen (VII F) 34 0,094 83,6, , ,48 Kontrol (VII G) 3 0,036 4,544, , , , , ,0

116 Langkah-langkah uj Barlett:. Menentukan varans gabungan s ( n ) s ( n ) 066, ,03. menentukan harga satuan B Log 64,03,49 ( log s ) ( n ) B, ,97 3. menentukan statstka χ dengan : χ { } ( ln0) B ( n ) log s,306. { 43,97 43,746 },306.0,4 0,56 ln 0,306,dsebut logartma asl dar blangan 0 Dengan α 5% dan dk, Dperoleh χ χ htung 0,56 ( 0.95)( ) 3, 84 Karena χ htung < tabel χ, maka data tersebut homogen.

117 Lampran 3 Hpotess: H 0 : µ µ H a : µ µ dengan: UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL µ tdak ada perbedaan rata-rata nla awal kedua kelas sampel µ ada tdak ada perbedaan rata-rata nla awal kedua kelas sampel Sumber Data No Sampel n s VIIF 35 67,74 83,6 VIIG 3 68,063 47,544 Rumus yang dgunakan: t x x, dengan s ( ) ( ) n s + n s s + n n n + n Krtera pengujan: Jka t < t < tabel htung t tabel, d mana t tabel ddapat dar daftar dstrbus t, dengan dk (n + n -) dan peluang α, maka H 0 dterma. Perhtungan: s (35 )83,6 + (3 )47, , , , ,46

118 s,9 t 68,063-67,74, ,9 0,349 0,09 + 0,03 0,349,9 0,45 0, Untuk α 5% dan dk ( ) 65, dperoleh t tabel,00 t htung 0, Karena t < t < tabel htung t tabel, maka dapat dsmpulkan bahwa tdak ada perbedaan rata-rata yang sgnfkan antara kedua kelas.

119 VALIDITAS, RELIABILITAS, TINGKAT KESUKARAN, DAN No Kode a U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ X (X²) abltas Valdtas XY ( X)² rxy 0,473 0,658 0,606 0,455 0,75 0,738 0,663 0,87 0,70 r tabel Dengan taraf sgnfkan 5% dan N 37 d peroleh rtabel krtera VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID ( X)² RATA 600, ,070 45, ,08 3, , ,08 75,989 S ²,344,864,7955,768,7904 9,487 3,40,975 (S ²) 75,600

120 Rel Tngkat Kesukaran Daya Beda (St ²) 40,0088 r 0,87 Krtera RELIABEL B JS RATA 4,07 4,07 3,35 3,946 4,6 5,486 6,838 3,405,43 TK 0,805 0,805 0,670 0,789 0,83 0,549 0,684 0,68 0,86 Krtera Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sukar BA BB JA JB PA 4,737 4,684 3,895 4,684 3,947 7,474 7,84 4,4,947 PB 3,78 3,333,778 3,67 4,389 3,389 5,778,333 0,889 DB 0,9 0,70 0,3 0,304-0,088 0,408 0,06 0,48 0, Krtera Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Bak Cukup Bak Cukup Keterangan Dterma Dterma Dterma Dterma Dbuang Dterma Dterma Dterma Dterma S

121 N DAYA BEDA BUTIR SOAL 9b 9c 0 3 Y Y² ( Y)² ,537 0,664 0,839 0,705 0,689 0,554 0,35 VALID VALID VALID VALID VALID VALID ,08 485,973 76,808 59, ,434 33,0000 3,594 3,7487 6,484,6 5,3937 9,070

122 ,405 3,6 4,54 4,000,89 6,000 0,48 0,74 0,454 0,800 0,89 0,600 Sedang Mudah Sedang Mudah Sukar Sedang ,63 4,36 5,895 4,684 4,63 7,789,67,889 3, 3,78,444 4, 0,093 0,85 0,78 0,8 0,8 0,368 Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Dbuang Dterma Dterma Dterma Dterma Dterma

123 Lampran 5 KISI-KISI TES Mata Pelajaran : Matematka Satuan Penddkan : MTs. Neger 0 Semarang Kelas / Semester : VII/II Mater Pokok : Segtga dan Seg empat Alokas Waktu : x 40 ment Jumlah Soal : 3 Standar Kompetens : Memaham konsep segempat dan segtga serta menentukan ukurannya Kompetens Dasar Indkator Jumlah Butr Soal Perlaku yang No. Soal Bentuk tes dukur Menghtung kellng dan luas bangun segtga dan segempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah menghtung kellng dan luas segtga menyelesakan masalah yang berkatan dengan kellng dan luas segtga

124 3 menghtung kellng perseg panjang, perseg, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesum 4 menyelesakan masalah yang berkatan dengan kellng perseg panjang, perseg, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesum 5 menemukan rumus luas perseg panjang, perseg, dan jajargenjang 6 menghtung luas perseg panjang, perseg, dan jajargenjang 7 menyelesakan masalah yang 3 3 Pengetahuan Pemahaman Penerapan,, 9b, 3 7, 0, Uraan Uraan Uraan

125 berkatan dengan luas perseg panjang, perseg, dan jajargenjang 8 menemukan rumus luas belah ketupat, layang-layang dan trapesum 9 menghtung luas belah ketupat, layang-layang dan trapesum 0 menyelesakan masalah yang berkatan dengan luas belah ketupat, layang-layang dan trapesum 3 Pengetahuan Pemahaman Penerapan 8, 9a, 9c 4, 5 6, 3 Uraan Uraan Uraan

126 Lampran 6 SOAL TES UJI COBA Mata Pelajaran : Matematka Kelas : VII Semester : Sekolah : MTs NEGERI 0 SEMARANG Alokas Waktu : 80 ment Kerjakanlah soal-soal d bawah n dengan benar dan telt!. Htunglah luas perseg panjang yang mempunya ukuran panjang cm dan lebar 6 cm.. Panjang ss perseg adalah 8 cm. Htunglah luas perseg tersebut! 3. Suatu jajargenjang memlk luas 50 cm, jka tngg jajar genjang 0 cm. Tentukan alas jajargenjang tersebut! 4. Panjang dagonal belah ketupat berturut-turut adalah 6 cm dan cm. Htunglah luas belah ketupat tersebut! 5. Panjang dagonal sebuah layang- layang adalah 4 cm dan 6 cm. Tentukan luas layang-layang tersebut! 6. E 40 cm D F 35 cm 90 cm C A B Gambar d atas merupakan sebuah meja antk pak Andra yang berbentuk seg enam. Jka dperhatkan, bentuk meja tersebut merupakan gabungan dua trapesum yang kongruen. Tentukan luas meja antk mlk pak Andra tersebut! 7. Seorang petan mempunya sebdang sawah berbentuk perseg panjang. Setap m sawah dber 5 gram pupuk. Sawah tu berukuran panjang 60 m dan lebar 40 m. Tentukan banyaknya pupuk yang dbutuhkan petan tu.

127 8. D Htunglah luas layang-layang pada gambar d 3 cm sampng! A 8 cm C cm B 9. Tentukan luas dar masng-masng seg empat pada gambar berkut 8 cm 0 cm 9 cm 4 cm cm (a) (b) 4 cm 6 cm (c) 0. Gambar d bawah n menunjukkan rencana arstek untuk bagan depan suatu rumah. Htunglah luas bagan depan rumah tu! 3 m 5 m 6 m 9 m. Luas sebuah perseg panjang adalah 96 cm. Jka panjang perseg panjang tersebut adalah cm, berapakah lebar perseg panjang tersebut?. Atap sebuah rumah akan dber genteng yang berbentuk jajargenjang dengan alas 30 cm dan tngg 0 cm. Jka luas atap 0 m, berapa banyak genteng yang dbutuhkan untuk menutup atap rumah tersebut?

128 3. Sebuah halaman rumah bagan tengahnya berbentuk belah ketupat yang ukuran dagonalnya 6 m dan 4 m. Bagan tengah halaman rumah tersebut akan dtanam rumput. Jka harga rumput Rp /m, htunglah baya yang dperlukan untuk menanam rumput tersebut! SELAMAT MENGERJAKAN

129 Lampran 7 JAWABAN SOAL UJI COBA NO JAWABAN SKOR. Dketahu panjang perseg panjang cm Lebar 6 cm 5 Dtanya luas perseg panjang? Jawab Luas p l x 6 35 cm Jad, luas perseg panjang tersebut adalah 35 cm. Dketahu panjang ss perseg 8 cm Dtanya Luas perseg? Jawab Luas perseg s s cm Jad, Luas perseg adalah 34 cm 3. Dketahu Luas jajargenjang 50 cm Tngg 0 cm Dtanya Luas jajargenjang? Jawab Luas a t 50 a 0 a cm Jad, alas jajargenjang tersebut adalah 5 cm. 4. Dketahu D cm O A 8cm 8cm C 5 Dtanya Luas belahketupat? Jawab Luas belahketupat d d B

130 6 96 cm Jad, luas belahketupat tersebut adalah 96 cm 5. Dketahu Layang-layang d 6 cm, d 4 cm Dtanya luas layang-layang? Jawab Luas layang-layang d d cm 5 Jad, luas layang-layang tersebut adalah 4 cm 6. Dketahu meja berbentuk seg enam 0 E 40 cm D F 35 cm 90 cm C A B Dtanya Luas meja Jawab Luas meja Luas trapesum a + b t cm Jad, luas meja antk tersebut adalah cm 7. Dketahu Sawah berbentuk perseg panjang Panjang 60 m Lebar 40 m Setap m sawah dber 5 g pupuk. 0

131 Dtanya Banyaknya pupuk yang dbutuhkan petan? Jawab Luas p l m Banyaknya pupuk yang dbutuhkan g Jad, banyaknya pupuk yang dbutuhkan petan adalah 000 g 8. Dketahu Layang-layang d 8 cm, d 5 cm Dtanya Luas layang-layang? Jawab Luas layang-layang d d cm 5 9. Jad, luas layang-layang tersebut adalah 60 cm a + b (a) L t cm Jad, Luas trapesum tersebut 88 cm (b) L a t 9 08 cm Jad, Luas jajargenjang tersebut 08 cm (c) L d d cm Jad, Luas belahketupat tersebut 9 cm 5

132 0. Dketahu 5 m 3 m 0 6 m Dtanya Luas bangun? Jawab Luas bangun luas trapesum + luas perseg panjang 9 m a + b t) ) + ( p l) + ( 6 9) 47, ,5 m Jad, luas bangun d atas adalah 9,5 m. Dketahu Luas perseg panjang 96 cm Panjang cm Dtanya lebar...? Jawab Luas perseg panjang p l p L l cm Jad, lebar perseg panjang tersebut adalah 8 cm. Dketahu Luas atap rumah 0 m Genteng berbentuk jajargenjang, dengan Alas 30 cm Tngg 0 cm Dtanya banyak genteng yang dbutuhkan untuk menutup atap rumah tersebut Jawab Luas atap rumah 0 m cm Luas genteng a t

133 600 cm Banyaknya genteng yang dbutuhkan Jad, banyaknya genteng yang dbutuhkan untuk menutup atap rumah adalah 000 genteng 3 Dketahu halaman rumah yang tengahnya berbentuk belah ketupat dengan d 6 cm d 4 cm bagan tengah halaman rumah akan dtanam rumput. Harga rumput Rp /m 0 Dtanya baya yang dperlukan untuk menanam rumput tersebut Jawab Luas belah ketupat d d m Baya yang dperlukan untuk menanam rumput Jad, baya yang dperlukan untuk menanam rumput tersebut adalah Rp ,00 Skor total 00 s

134 Lampran 8 DAFTAR NILAI ULANGAN MATERI POKOK LUAS SEGI EMPAT KELAS UJI COBA(VIIIE) No. Nama Nla Adam Rehadan 55 Adha Fauz Yunaz 65 3 Adtya Marta Dnata Sarosa 7 4 Ahmat Khabb Aulyak 73 5 Ana Rosala Farkham 74 6 Amalya Nurul An 69 7 Apranto Aj Setawan 78 8 Ayu Istqomah 70 9 Bma Chorul Umam 5 0 Des Kumalasar 54 Dan Amrul Wahyunngtyas 53 Eka Ar Handayan 96 3 Erwn Maryanto 75 4 Frdano El Fazam Muhtad 7 5 Frmansyah Maward 8 6 Gust Agung Sr Setyawan 73 7 Ilham Ikhwanul Anam 4 8 Imam Aj Prasetyo 76 9 Iqbal Eka Adransyah 5 0 Irmayant 70 Lael Ulfa Sherly Hdayat 68 Lsa Octavana 53 3 Makrfatul Khasanah 69 4 Malya Sar 95 5 Marhaban Wbsono 35 6 Muchls Nurul Huda 5 7 Muhammad Ade Prasetyo 59 8 Putr Efa Marta Etka 8 9 Rahmat Catur Rva Rna Yulan 45 3 Rzka Eka Putr Yulana 5 3 Rof Imartan Hafz 5 33 Rosda Amala Putr Sa adah Amatllah Sholhah St Naena Asfah Sugto 9 37 Yoyok Supryad 83 Jumlah 5 Rata-rata Kelas 60,4

135

136 ANALISIS BUTIR SOAL TAHAP KEDUA VALIDITAS, RELIABILITAS, TINGKAT KESUKARAN, DAN DAYA BEDA BUTIR SOAL No Kode a 9b 9c 0 3 Y Y² U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_

137 6 U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ X (X²) ( Y)² XY ( X)² rxy 0,484 0,660 0,609 0,473 0,738 0,665 0,963 0,69 0,530 0,669 0,835 0,704 0,69 0,558 Valdtas r tabel Dengan taraf sgnfkan 5% dan N 37 d peroleh rtabel 0,35 krtera VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID ( X)² RATA 600,07 600,07 45, ,08 3,757 79,973 49,08 75,99 4,08 485,97 76,8 59, ,43 33,000 S ²,34,864,795,77,790 9,487 3,4,975 3,59 3,749 6,48,6 5,394 9,07 (S ²) 75,60 (St ²) 39,053 Relabltas r 0,870 Krtera Relabel B JS Tngkat kesukaran

138 RATA 4,07 4,07 3,35 3,946 5,486 6,838 3,405,43,405 3,6 4,54 4,000,89 6,000 TK 0,805 0,805 0,670 0,789 0,549 0,684 0,68 0,86 0,48 0,74 0,454 0,800 0,89 0,600 Krtera Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Mudah Sedang Mudah Sukar Sedang BA BB JA JB PA 4,737 4,684 3,895 4,684 7,474 7,84 4,4,947,63 4,36 5,895 4,684 4,63 7,789 PB 3,78 3,333,778 3,67 3,389 5,778,333 0,889,67,889 3, 3,78,444 4, Daya Beda DB 0,9 0,70 0,3 0,304 0,408 0,06 0,48 0, 0,093 0,85 0,78 0,8 0,8 0,368 Krtera Cukup Cukup Cukup Cukup Bak Cukup Bak Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Keterangan Dterma Dterma Dterma Dterma Dterma Dterma Dterma Dterma Dbuang Dterma Dterma Dterma Dterma Dterma

139 ANALISIS BUTIR SOAL (VALIDITAS, RELIABILITAS, TINGKAT KESUKARAN, DAN DAYA BEDA BUTIR SOAL) Lampran 9 No Kode a 9b 9c 0 3 Y Y² U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_

140 6 U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ X (X²) ( Y)² XY ( X)² rxy 0,473 0,658 0,606 0,455 0,75 0,738 0,663 0,87 0,70 0,537 0,664 0,839 0,705 0,689 0,554 Valdtas r tabel Dengan taraf sgnfkan 5% dan N 37 d peroleh rtabel 0,35 krtera VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID ( X)² RATA 600,07 600,07 45, ,08 3,76 79,97 49,08 75,99 4,08 485,97 76,8 59, ,43 33 S ²,34,864,795,77,790 9,487 3,4,975 3,59 3,749 6,48,6 5,394 9,07 (S ²) 75,60 (St ²) 40,009 Relabltas r 0,876 Krtera Relabel X N Tngkat Kesukar an

141 Sm TK 0,805 0,805 0,670 0,789 0,83 0,549 0,684 0,68 0,86 0,48 0,74 0,454 0,800 0,89 0,600 Krtera Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Mudah Sedang Mudah Sukar Sedang A B na nb PA 4,737 4,684 3,895 4,684 3,947 7,474 7,84 4,4,947,63 4,36 5,895 4,684 4,63 7,789 PB 3,78 3,333,778 3,67 4,389 3,389 5,778,333 0,889,67,889 3, 3,78,444 4, DB 0,9 0,70 0,3 0,304-0,088 0,408 0,06 0,48 0, 0,093 0,85 0,78 0,8 0,8 0,368 Krtera Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Bak Cukup Bak Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Keterangan dterma dterma dterma dterma dbuang dterma dterma dterma dterma dbuang dterma dterma dterma dterma dterma Daya Beda

142 Lampran 0 PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR SOAL Rumus: r xy { N Krtera: Butr soal vald jka N XY ( X )( Y ) X ( X ) }{ N Y ( r r xy tabel Y ) Berkut n contoh perhtungan valdtas soal nomor, untuk butr soal yang lan dhtung dengan cara yang sama dan dperoleh haslnya sepert pada tabel analss butr soal lampran 9. } Valdtas Butr Soal Nomor No Kode X X Y Y XY U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_

143 5 U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ Berdasarkan tabel datas dperoleh: N 37 X 679 X 49 XY 9473

144 Y 5 Y ( X ) 0 ( Y ) r xy r xy r xy XY ( X )( Y ) ( X ) N Y { N X }{ ( Y ) } N 37( 9473) ( 49)( 5) ( 679) ( 49) { 37 }{ ( ) ( ) } { 53 0}{ } r xy r xy ,4 0,473 Berdasarkan uj coba soal yang telah dlaksanakan dengan N 37 dan taraf sgnfkan 5% dperoleh r tabel 0,39. Karena jka r xy > rhtung, maka dapat dsmpulkan bahwa butr soal nomor vald.

145 Lampran PERHITUNGAN RELIABILITAS BUTIR SOAL Rumus: n S n S t r Krtera: Instrumen dkatakan relabel jka r > rtabel D bawah n adalah perhtungan relabltas nstrumen tes. Berdasarkan tabel pada lampran 9 dperoleh: S 75,60 S t 40,009 n 4 Maka, n S n S t r r 4 4 r 0, ,58 40,009 Pada α 5% dengan N 37 dperoleh r tabel 0,35. Dar perhtungan d atas dperoleh r 0,876. Karena r > r tabel, maka dapat dsmpulkan bahwa nstrumen tersebut relabel.

146 Lampran PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN BUTIR SOAL URAIAN Rumus: Keterangan: x P N. S m P x N tngkat kesukaran soal Jumlah skor tem Jumlah seluruh peserta ddk peserta tes S m Skor maksmum Krtera: Besarnya TK Kurang dar 0,5 Interpretas Terlalu sukar 0,5-0,75 Cukup (sedang) Lebh dar 0,75 Terlalu mudah Berkut n contoh perhtungan tngkat kesukaran pada butr soal nomor, untuk butr soal yang lan dhtung dengan cara yang sama, dan dperoleh haslnya sepert pada tabel analss butr soal (lampran 9). No Kode X U_ 5 U_4 5 3 U_ U_ U_5 5 6 U_8 5

147 7 U_7 5 8 U_8 5 9 U_3 5 0 U_5 5 U_6 5 U_4 5 3 U_8 5 4 U_0 5 5 U_6 5 6 U_3 5 7 U_ 5 8 U_ 5 9 U_7 5 0 U_ 4 U_0 4 U_ 3 U_9 4 U_ 5 U_3 6 U_3 4 7 U_9 5 8 U_6 9 U_35 30 U_33 3 U_30 3 U_ U_5

148 Berdasarkan tabel d atas, dperoleh: x 49 N 37 S 5 m 34 U_ U_ U_ U_3 49 P x N. S m ,805 Berdasarkan krtera yang dtentukan maka soal no termasuk soal dengan klasfkas mudah. Untuk soal lannya adalah dengan menggunakan cara yang sama.

149 Lampran 3 PERHITUNGAN DAYA BEDA BUTIR SOAL Rumus: Dengan D P A P B P A n. A A S m P B B n. S B m Keterangan: D A B S m n A n B : Indeks daya pembeda : Jumlah skor tem pada kelompok atas : Jumlah skor tem kelompok bawah : Skor maksmum tap soal : Jumlah peserta tes kelompok atas : Jumlah peserta tes kelompok bawah Krtera: Besarnya DB Klasfkas Kurang dar 0, 0 Poor (jelek) 0, 0,40 Satsfactory (cukup) 0, Good (bak) 0,7,00 Excellent (bak sekal) Bertanda negatf Butr soal dbuang

150 Berkut n contoh perhtungan daya pembeda pada butr soal nomor, untuk butr soal yang lan dhtung dengan cara yang sama, dan dperoleh haslnya sepert pada tabel analss butr soal. Data Kelompok Atas Data Kelompok Bawah No peserta Kode X No peserta Kode X ddk ddk U_ 5 0 U_ 4 U_4 5 U_0 4 3 U_34 5 U_ 4 U_ U_9 5 U_5 5 4 U_ 6 U_8 5 5 U_3 7 U_7 5 6 U_3 4 8 U_8 5 7 U_9 5 9 U_3 5 8 U_6 0 U_5 5 9 U_35 U_ U_33 U_4 5 3 U_30 3 U_8 5 3 U_7 5 4 U_ U_5 5 U_ U_4 5 6 U_ U_9 5 7 U_ 5 36 U_ U_ 5 37 U_3 9 U_7 5 Jumlah 90 Jumlah 59

151 Berdasarkan tabel d atas dapat dketahu A 90 B 59 S m 5 n A 9 n B 8 90 P A P B 8.5 0,948 0,656 DB P A PB 0,948 0,656 0,9 Dar perhtungan d atas dapat dsmpulkan bahwa daya pembeda butr soal nomor adalah cukup.

152 Lampran 4 DAFTAR NAMA DAN KODE KELAS EKSPERIMEN (VII F) No Nama Kode Abdul Gan F-0 Agus Lukman F-0 3 Ahmad Roby Auzn F-03 4 Anas Manaw F-04 5 Arf Apryanto F-05 6 Bella Andryan F-06 7 Destka Rahman Putr Hapsar F-07 8 Dew Purwant F-08 9 Dhana Febr Rzkyant F-09 0 Djonatha Ad Sapur A. T. F-0 Egdhea Salma B. F- Eko Ad Prasetyo F- 3 Ercham Dhulatf F-3 4 Ftr Lalatul Ls. F-4 5 Ftka Nur Khasanah F-5 6 Henry Setawan Haryanto F-6 7 Iqbal Yusuf Raf F-7 8 Irfan Syafqul Huda F-8 9 Irma Mafatahussaadah F-9 0 Kamajaya E-0 Kevn Rahmandka Arumbnan F- Kurna Wj Lestar F- 3 Mega Patmasar F-3 4 Mohammad Rkhza F-4 5 Muhammad Fanan F-5 6 Nadya Frdha Shahara F-6 7 Nava Handayan F-7 8 Pandu Husen F-8 9 Rezal Saputra F-9 30 Ro Adtya F-30 3 Rzky Nurhayate F-3 3 Sept Rsky Reksa Wanata F-3 33 Sska Ayu Ardla F Suryanngsh F Yasmn St Ramadant F-35

153 Lampran 5 DAFTAR NAMA DAN KODE KELAS KONTROL (VII G) No. Nama Kode Abdul Majd G-0 Aft Gunawan G-0 3 Ahmad Fajar G-03 4 Ahmad Jamaluddn Masud G-04 5 Ahmad Khols G-05 6 Ajeng Agustn G-06 7 Azzah Dew Saftr G-07 8 Dany Aulya Fahm G-08 9 Dah Ayu Kusuma Wardhan G-09 0 Dw Kurna Sar Ps G-0 Dzulkfl Rasyd Hendard G- Indra Tr Kurnawan G- 3 Ivon Cntantya Raska G-3 4 Keza Anggranto Putra G-4 5 Kresna Bayu Sulstyono G-5 6 Lala Rosydah G-6 7 Lakar Prana G-7 8 Lntang Ramadhan G-8 9 M. Hanf Burhanudn G-9 0 M. Ryannata Bahy Hadwjaya G-0 Muhammad Chorul Umam G- Muhammad Ibnu Khars G- 3 Nur Fazah G-3 4 Nurul An G-4 5 Rdho Aj Pamungkas G-5 6 Rn Samanta G-6 7 Rzal Ivantr Kurnawan G-7 8 Rr. Fka Habbah Hartanto Putr G-8 9 Sof Nurul Ikhsan G-9 30 Ull Absor G-30 3 Zun Azmah G-3 3 Zunatun Adawyah G-3

154 Lampran 6 DAFTAR NAMA KELOMPOK EKSPERIMEN Kelompok : Abdul Gan Dhana Febr Rzkyant Kevn Rahmandka A. Nadya Frdha S. Suryanngsh Ro Adtya Kelompok 4: Bella andrya Irma mafatahussaadah Muhammad rkhza Mega patmasar Muhammad fanan Agus lukman Kelompok : Eko ad prasetyo Ftr lalatul Ls Pandu husan Dew purwant Rezal saputra Henry setawan haryanto Kelompok 5: Ahmad roby auzn Irfan syafqul huda Nava handayan Destka rahman PH Kurna wj lestar Rzky nurhayat Kelompok 3: Anas munaw Ercaham dhulatf Ftrka nur khasanah Kamajaya Sska ayu ardla Yasmn st ramadant Kelompok 6: Iqbal yusuf raf Djonatha ad sapur A T Arf apryanto Egdhea salma B Sept rzky reksa wanata

155 Lampran 7 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP KELAS EKSPERIMEN) Satuan Penddkan Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokas Waktu Standar Kompetens : MTs Neger 0 Semarang : Matematka : VII/ : x 40 ment : Memaham konsep segempat dan segtga serta menentukan ukurannya Kompetens Dasar : Menghtung kellng dan Luas bangun segtga dan segempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah Indkator : menghtung kellng dan luas segtga menyelesakan masalah yang berkatan dengan kellng dan luas segtga 3 menghtung kellng perseg panjang, perseg, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesum 4 menyelesakan masalah yang berkatan dengan kellng perseg panjang, perseg jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesum 5 menemukan rumus luas perseg panjang, perseg, dan jajargenjang 6 menghtung luas perseg panjang, perseg, dan jajargenjang 7 menyelesakan masalah yang berkatan dengan luas perseg panjang, perseg, dan jajargenjang 8 menemukan rumus luas belah ketupat, layang-layang dan trapesum 9 menghtung luas belah ketupat, layang-layang dan trapesum 0 menyelesakan masalah yang berkatan dengan luas perseg panjang, perseg, dan jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesum PERTEMUAN KE-: (ndkator 5, 6, dan 7) I. Tujuan Pembelajaran: Dengan model pembelajaran hands on mathematcs, peserta ddk dapat menemukan rumus dan menghtung luas perseg panjang, perseg, jajargenjang, serta dapat menyelesakan masalah yang berkatan dengan luas seg empat tersebut dengan benar. II. Mater Ajar: Luas perseg panjang, perseg, danjajar genjang a. Perseg panjang Perseg panjang adalah suatu jajar genjang yang salah satu sudutnya sku-sku.

156 D C O A B Luas daerah perseg panjang p l b. Perseg Perseg adalah perseg panjang yang dua ss yang berurutan sama panjang. S s R s s P s Q Luas perseg s x s c. Jajar genjang Jajar genjang adalah segempat dengan ss-ssnya sepasangsepasang sejajar. Luas daerah jajar genjang a x t

157 III. Model Pembelajaran: Hands On Mathematcs IV. Langkah-langkah Pembelajaran: No Kegatan Pembelajaran Pengorgansasan Sswa Waktu Kegatan Awal Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam K ment dan berdoa Guru mengabsen K ment 3 Guru mengngatkan kembal unsur-unsur perseg K 5 ment panjang, perseg dan jajargenjang 4 Guru menyampakan tujuan pembelajaran, dan manfaat mater pembelajaran dalam kehdupan sehar-har K 5 ment Kegatan Int Eksploras: 5 Membentuk kelompok dan mengatur tempat duduk peserta ddk agar setap peserta ddk dapat salng bertatap muka. Setap kelompok terdr dar 5-6 orang. (kegatan eksploras) 6 Guru membagkan kertas berpetak yang berbentuk perseg panjang, perseg, jajargenjang dan LKPD kepada tap-tap kelompok, yang mana kelompok satu dengan yang lannya mendapatkan bangun seg empat yang berbeda. (kegatan eksploras) 7 Guru menyuruh peserta ddk untuk mengamat gambar seg empat yang ada d LKPD sesua dengan kelompok masng-masng. (kegatan eksploras) Elaboras 8 Peserta ddk menghtung luas dar bangun seg empat yang telah dbagkan dengan cara menghtung banyak perseg kecl yang ada d dalam bangun seg empat tersebut. (kegatan Investgas) 9 Peserta ddk mengubah bentuk jajar genjang menjad perseg panjang, dengan memotong bagan-bagan tertentu sesua dengan gambar yang ada d LKPD. Kemudan haslnya dtempel pada kertas karton yang telah dsedakan. (kegatan nvestgas) 0 Guru menyuruh peserta ddk mengerjakan soal yang K G G G 55 ment

158 tertera d LKPD untuk mencapa kesmpulan mengena rumus luas seg empat. (konklus) Guru memantau jalannya dskus dan membantu jka ada peserta ddk yang kesultan. Konfrmas: Guru memnta perwaklan masng-masng kelompok untuk mempresentaskan penemuannya kepada temantemannya 3 Guru memberkan kesempatan kepada peserta ddk untuk mengajukan pertanyaan dan memberkan tanggapan dar presentas kelompok tad 4 Guru mengoreks pekerjaan peserta ddk secara bersama dan member reward. 5 Guru menyuruh peserta ddk untuk kembal ke tempat duduk semula G G I K K Penutup 6 Peserta ddk dpandu oleh guru menympulkan tentang K 6 ment mater yang telah dpelajar. 7 Guru memberkan tugas rumah (terlampr) I 5 ment 8 Guru Mengucapkan salam dan berdoa. K ment Keterangan: Indvdual; g group; k klaskal. V. Bahan ajar: Buku paket matematka kelas VII, Karton, LKPD perseg, LKPD perseg panjang, LKPD Jajargenjang, kertas berpetak yang berbentuk perseg panjang, perseg, dan jajargenjang, guntng, lem. VI. Penlaan:. Prosedur Tes: - Tes awal : ada - Tes Proses : ada - Tes Akhr : ada. Jens Tes: - Tes awal : lsan - Tes Proses : Pengamatan dan secara tertuls dalam LKPD - Tes Akhr : tertuls 3. Alat Tes: - Tes awal: a. Sebutkan benda-benda yang berbentuk perseg panjang, perseg dan jajargenjang yang ada d sektar kta?

159 - Tugas Rumah : (Terlampr) Semarang, Maret 0 Mengetahu, Guru Matematka VII F, Penelt, Tarmn, S. Pd. Teny Handayan NIP NIM Kepala MTs Neger 0 Semarang, Drs. Amruddn Azs, M.Pd NIP

160 Lampran 9 PEKERJAAN RUMAH. Htunglah Luas gambar d bawah n! a. 0 cm 0 cm b. cm cm c. 4 cm 0 cm. Kebun pak And berbentuk perseg panjang berukuran 0 m x 4 m. D dalam kebun tersebut akan dbuat kolam kan yang berbentuk perseg yang panjang ssnya 5 m, dan ssanya dtanam rumput. Berapakah luas kebun yang dtanam rumput? 3. Pekarangan rumah pak Seto berbentuk jajar genjang sepert gambar dbawah n. Jka pekarangan tersebut akan dtanam rumput dengan harga Rp ,00 per meter perseg, berapakah baya untuk penanaman rumput seluruhnya? 5 m 8 m 4. Sebuah lanta berbentuk perseg dengan panjang ssnya 6 m. Lanta tersebut akan dpasang ubn berbentuk perseg berukuran 30cm x 30cm. Tentukan banyaknya ubn yang dperlukan untuk menutup lanta.

161 Lampran 30 JAWABAN PEKERJAAN RUMAH No Jawaban Skor. a. Luas perseg panjang panjang lebar cm b. Luas perseg ss ss 44 cm c. Luas jajar genjang alas tngg cm. Dketahu : kebun berbentuk perseg panjang, berukuran 0m x 4m. D dalamnya terdapat kolam kan berukuran 5m x 5m Dtanya : Luas kebun berumput setelah dbuat kolam kan (Luas akhr) Jawab : 5m 0 m 4m Luas akhr Luas kebun Luas Kolam ( 0 4) ( 5 5) Jad, Luas kebun berumput setelah dbuat kolam kan adalah 5 m 6 3. Dketahu : 5 m 6 8 m akan dtanam rumput dengan harga Rp ,00/m

162 Dtanya : Berapa baya untuk penanaman rumput seluruhnya? Jawab : 6 Luas jajar genjang alas tngg m Baya penanaman rumput seluruhnya Jad, baya penanaman rumput seluruhnya adalah Rp ,00 4. Dketahu : Lanta berbentuk perseg 6m 7 6m Dtanya : Jawab : Lanta tersebut akan dpasang ubn berbentuk perseg dengan ukuran 30cm x 30cm. lanta? Luas ubn 6m 600cm Luas Lanta Banyaknya ubn yang dperlukan untuk menutup ss ss cm ss ss cm

163 Banyak ubn yang dperlukan Luas lanta Luas ubn Jad banyaknya ubn yang dperlukan untuk menutup lanta adalah ubn Jumlah Skor : 5 Penlaan Jumlah skor 4

164 Lampran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP KELAS EKSPERIMEN) Satuan Penddkan Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokas Waktu Standar Kompetens : MTs Neger 0 Semarang : Matematka : VII/ : x 40 ment : Memaham konsep segempat dan segtga serta menentukan ukurannya Kompetens Dasar : Menghtung kellng dan Luas bangun segtga dan segempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah Indkator : menghtung kellng dan luas segtga menyelesakan masalah yang berkatan dengan kellng dan luas segtga 3 menghtung kellng perseg panjang, perseg, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesum 4 menyelesakan masalah yang berkatan dengan kellng perseg panjang, perseg, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesum 5 menemukan rumus luas perseg panjang, perseg, dan jajargenjang 6 menghtung luas perseg panjang, perseg, dan jajargenjang 7 menyelesakan masalah yang berkatan dengan luas perseg panjang, perseg, dan jajargenjang 8 menemukan rumus luas belah ketupat, layang-layang dan trapesum 9 menghtung luas belah ketupat, layang-layang dan trapesum 0 menyelesakan masalah yang berkatan dengan luas perseg panjang, perseg, dan jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesum PERTEMUAN KE-: (ndkator 8, 9 dan 0) I. Tujuan Pembelajaran: Dengan model pembelajaran hands on mathematcs, peserta ddk dapat menemukan rumus dan menghtung luas luas belah ketupat, layang-layang dan trapesum, serta dapat menyelesakan masalah yang berkatan dengan luas seg empat tersebut dengan benar. II. Mater Ajar: Luas belah ketupat, layang-layang dan trapesum a. Belah ketupat Belah ketupat adalah segempat dengan ss yang berhadapan sejajar, keempat ssnya sama panjang, dan kedua dagonalnya salng tegak lurus dan berpotongan d tengah-tengah.

165 A D P B C Luas daerah belah ketupat.dagonal. dagonal lannya b. Trapesum Trapesum adalah segempat yang memlk sepasang ss berhadapan sejajar. D q C t t t A p B Luas daerah trapesum jumlah ss sejajar tngg ( p + q) t c. Layang-layang Layang-layang adalah segempat yang dbentuk dar gabungan dua buah segtga sama kak yang alasnya sama panjang dan bermpt. D A O C B

166 Luas daerah layang-layang.dagonal. dagonal lannya III. Model Pembelajaran: Hands On Mathematcs IV. Langkah-langkah Pembelajaran: No Kegatan Pembelajaran Pengorgansasan Sswa Waktu Kegatan Awal Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam K ment dan berdoa Guru mengabsen K ment 3 Aperseps : membahas PR K 0 ment 4 Guru menyampakan tujuan pembelajaran, dan manfaat mater pembelajaran dalam kehdupan sehar-har K 5 ment Kegatan Int Eksploras: 5 Membentuk kelompok dan mengatur tempat duduk peserta ddk agar setap peserta ddk dapat salng bertatap muka. Setap kelompok terdr dar 5-6 orang. (kegatan eksploras) 6 Guru membagkan kertas berpetak yang berbentuk belah ketupat, trapesum, layang-layang dan LKPD kepada tap-tap kelompok, yang mana kelompok satu dengan yang lannya mendapatkan bangun seg empat yang berbeda. (kegatan eksploras) 7 Guru menyuruh peserta ddk untuk mengamat gambar seg empat yang ada d LKPD sesua dengan kelompok masng-masng. (kegatan eksploras) Elaboras 8 Peserta ddk menghtung luas dar bangun seg empat yang telah dbagkan dengan cara menghtung banyak perseg kecl yang ada d dalam bangun seg empat tersebut. (kegatan Investgas) 9 Peserta ddk mengubah bentuk belah ketupat, trapesum dan layang-layang menjad perseg panjang, dengan memotong bagan-bagan tertentu sesua dengan K G G G 50 ment

167 gambar yang ada d LKPD. Kemudan haslnya dtempel pada kertas karton yang telah dsedakan. (kegatan nvestgas) 0 Guru menyuruh peserta ddk mengerjakan soal yang tertera d LKPD untuk mencapa kesmpulan mengena rumus luas seg empat. (konklus) Guru memantau jalannya dskus dan membantu jka ada peserta ddk yang kesultan. Konfrmas: Guru memnta perwaklan masng-masng kelompok untuk mempresentaskan penemuannya kepada temantemannya 3 Guru memberkan kesempatan kepada peserta ddk untuk mengajukan pertanyaan dan memberkan tanggapan dar presentas kelompok tad 4 Guru mengoreks pekerjaan peserta ddk secara bersama dan member reward. 5 Guru menyuruh peserta ddk untuk kembal ke tempat duduk semula G G I K K Penutup 6 Peserta ddk dpandu oleh guru menympulkan tentang K 6 ment mater yang telah dpelajar. 7 Guru memberkan tugas rumah (terlampr) I 5 ment 8 Guru Mengucapkan salam dan berdoa. K ment Keterangan: Indvdual; p berpasangan; g group; k klaskal. V. Bahan ajar: Buku paket matematka kelas VII, Karton, LKPD belah ketupat, LKPD trapesum, LKPD layang-layang, kertas berpetak yang berbentuk belah ketupat, trapesum, dan layang-layang, guntng, lem. VI. Penlaan: a. Prosedur Tes: - Tes awal : ada - Tes Proses : ada - Tes Akhr : ada b. Jens Tes: - Tes awal : lsan - Tes Proses : Pengamatan dan secara tertuls dalam LKPD - Tes Akhr : tertuls

168 c. Alat Tes: - Tes awal: Tulskan rumus dar perseg, perseg panjang dan jajar genjang? - Pekerjaan rumah: (terlampr) Mengetahu, Semarang, Maret 0 Guru Matematka VII F, Penelt, Tarmn, S. Pd. Teny Handayan NIP NIM Kepala MTs Neger 0 Semarang, Drs. Amruddn Azs, M.Pd NIP

169 Lampran 33 PEKERJAAN RUMAH. Htunglah Luas gambar d bawah n! a. 5cm 8cm b. 3cm 4cm 5cm 9cm. Bu Nta memlk sebdang tanah berbentuk trapesum, sepasang ss yang sejajar masng-masng panjangnya 35m dan 45m. Jka jarak kedua ss sejajar tu 0 m, htunglah luas tanah Bu Nta? 3. Taman bunga mlk Bu Asyah berbentuk trapesum dengan jarak ss sejajarnya 5m dan ss sejajarnya berturut-turut adalah 3m dan 7m. D dalam taman bunga tersebut akan dbuat kolam berbentuk belah ketupat dengan panjang dagonal pertama dan kedua berturut-turut adalah 3m dan 0m, ssanya dtanam bunga. Berapakah Luas taman bunga mlk Bu Asyah yang dtanam bunga? 4. Wahyu akan membel kertas untuk membuat layang-layang dengan panjang dagonal berturut-turut adalah 60cm dan 40cm. Berapa meter perseg kertas yang dbutuhkan Wahyu?

170 Lampran 34 JAWABAN PEKERJAAN RUMAH No Jawaban Skor. 6 a. Luas layang-layang.dagonal. dagonal cm Jad, Luas layang-layang tersebut adalah 80 cm b. Luas Luas belah ketupat + Luas trapesum (.d. d ) + ( x jumlah ss sejajar x tngg) ( x 8 x 6 ) + ( x 4 x 4) cm Jad, Luas bangun tersebut adalah 5 cm. Dketahu : 35m 6 0m Dtanya 45m : Luas kebun Bu Nta? Jawab : Luas trapesum x jumlah ss sejajar x tngg x ( 35+45) x Jad Luas kebun bu Nta adalah 800m

171 3. Dketahu : 3m 8 5m 7 m Belah ketupat dengan dagoal dan dagonal berturut-turut adalah 3m dan 0m Dtanya : Berapa Luas taman bu Asyah yang dtanam bunga? Jawab : Luas Luas trapesum - Luas belah ketupat ( x jumlah ss sejajar x tngg) - (.d. d ) ( x 30 x 5 ) - ( x 3 x 0) cm Jad Luas taman bunga mlk bu Asyah yang dtanam bunga adalah 60 cm 4 Dketahu : D 5 A O C B Layang-layang dengan dagonal berturut-turut adalah 60cm dan 40cm Dtanya : Berapa cm kertas yang dperlukan untuk membuat layang-layang?

172 Jawab : Luas layang layang dagonal dagonal Jad kertas yang dperlukan untuk membuat layang-layang adalah.00cm Jumlah Skor : 5 Penlaan Jumlah skor 4

173 Lampran 8 Nama anggota kelompok: Indkator: Peserta ddk dapat menemukan rumus Luas perseg panjang Dskuskan dengan kelompok! Apa yang dapat kalan ketahu tentang perseg panjang? l () () () p. Amblah perseg panjang sepert pada gambar (), (), (). Perhatkan setap daerah perseg panjang yang telah kalan ambl, kemudan slah tabel berkut. Daerah perseg Panjang Lebar Luas panjang Gb. () x 6 Gb. () x... Gb. () x 3. Dar kegatan tersebut apakah yang dapat kalan smpulkan? KESIMPULAN Jka perseg panjang dengan panjang p,, lebarnya l,, maka Luas daerahnya L x

174 Lampran 8 Nama anggota kelompok: Indkator: Peserta ddk dapat menemukan rumus Luas perseg Dskuskan dengan kelompok! a s () () () (v) a s. Buatlah perseg sepert pada Gb. (), (), (), (v). Perhatkan setap perseg yang kalan ambl, kemudan slah tabel berkut. Daerah perseg Panjang ss Panjang ss Luas daerah (L) Gb. () x... Gb. () x... Gb. () a x Gb. (v) s x 3. Dar kegatan tersebut, apakah yang dapat kalan smpulkan? KESIMPULAN Jka suatu perseg, panjang ss pertamanya s dan ss keduanya s, maka Luas daerahnya L x atau L ( )

175 Lampran 8 Nama anggota kelompok: Indkator: Peserta ddk dapat menemukan rumus Luas daerah jajar genjang panjang l lebar p Luas daerah perseg panjang x Perhatkan alat peraga jajar genjang! alas t tngg a Potonglah jajar genjang tersebut menurut salah satu gars tngg, kemudan geser salah satu potongan tersebut ke ss yang berseberangan t a. Bangun apakah yang terjad?. Panjang 3. Lebarnya 4. Berapakah Luas daerahnya? 5. Apakah Luas daerah perseg panjang sama dengan Luas daerah jajar genjang? KESIMPULAN Jka jajar genjang alas dan tnggnya berturut-turut a dan t, dan Luas daerahnya L, maka Luas daerah jajar genjang tersebut adalah L x

176 Lampran 3 Nama anggota kelompok: Indkator: Peserta ddk dapat menemukan Luas daerah belah ketupat Kegatan nt p q p ½q p ½q () () (). Amblah daerah belah ketupat I dan II sepert pada Gb. () dan (). Amat kemudan hmptkan kedua bangun tersebut a. Apakah kedua bangun tersebut kongruen? b. Apakah kedua bangun tersebut Luasnya sama? 3. Perhatkan model I yang telah kalan ambl a. Berapakah panjang dameter yang mendatar? b. Berapakah panjang dameter yang tegak? 4. Jka Gb. () dubah bentuknya menjad Gb. () a. Bangun apakah yang terbentuk? b. Apakah Luas daerahnya sama? c. Mengapa? 5. Perhatkan Gb. () a. Panjang daerah tersebut adalah? b. Lebar daerah tersebut adalah? c. Luas daerah tersebut adalah?

177 Sehngga: Luas daerah belah ketupat Luas daerah perseg panjang Luas daerah belah ketupat x lebar Luas daerah belah ketupat q KESIMPULAN: Jka belah ketupat panjang dameternya berturut-turut p dan q, maka Luas daerahnya, L atau L

178 Lampran 3 Nama anggota kelompok: Indkator: Sswa dapat menemukan rumus Luas daerah layang-layang q p ½q p p p ½q () () (). Amblah model daerah layang-layang I dan II sepert pada Gb. () dan (). Amat kemudan hmptkan kedua bangun tersebut 3. Perhatkan model daerah layang-layang I yang telah kalan ambl. a. Panjang dagonal mendatarnya adalah b. Panjang dagonal tegaknya adalah c. Jka model I dpotong menurut dameter datar dan setengah dar dameter tegak sepert Gb. (), maka panjang dagonal mendatar adalah dan panjang dagonal tegaknya adalah 4. Ubahlah model II menjad bangun sepert Gb. () a. Bangun apakah yang terjad? b. Panjang daerah tersebut adalah c. Lebar daerah tersebut adalah d. Luas daerah tersebut adalah e. Apakah model I dan model II Luas daerahnya sama?

179 Sehngga: Luas daerah layang-layang Luas daerah perseg panjang Luas daerah layang-layang x lebar Luas daerah layang-layang q KESIMPULAN: Jka suatu layang-layang dengan panjang dagonal mendatarnya d dan panjang dagonal tegaknya d, maka Luasnya adalah L

180 Lampran 3 Nama anggota kelompok: Indkator: Sswa dapat menemukan Luas daerah trapesum b b t ½t ½t a a a () () () b. Amblah model daerah belah ketupat I dan II sepert pada Gb. () dan (). Amat kemudan hmptkan kedua bangun tersebut a. Apakah kedua bangun tersebut kongruen? b. Apakah kedua bangun tersebut Luasnya sama? 3. Perhatkan model I yang telah kalan ambl a. Berapakah panjang dameter yang mendatar? b. Berapakah panjang dameter yang tegak? 4. Jka Gb. () dubah bentuknya menjad Gb. () a. Bangun apakah yang terbentuk? b. Apakah Luas daerahnya sama? c. Mengapa? 5. Perhatkan Gb. () a. Panjang daerah tersebut adalah b. Lebar daerah tersebut adalah c. Luas daerah tersebut adalah

181 Sehngga: Luas daerah trapesum Luas daerah perseg panjang Luas daerah trapesum panjang x Luas daerah trapesum ( + ) x ½ Luas daerah trapesum ( )... KESIMPULAN: Jka trapesum dengan ss sejajarnya adalah a dan b, tnggnya t, maka Luas daerahnya adalah L ( )...

182 Lampran 35 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP KELAS KONTROL) Satuan Penddkan Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokas Waktu Standar Kompetens : MTs Neger 0 Semarang : Matematka : VII/ : x 40 ment : Memaham konsep segempat dan segtga serta menentukan ukurannya Kompetens Dasar : Menghtung kellng dan Luas bangun segtga dan segempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah Indkator : menghtung kellng dan luas segtga menyelesakan masalah yang berkatan dengan kellng dan luas segtga 3 menghtung kellng perseg panjang, perseg, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesum 4 menyelesakan masalah yang berkatan dengan kellng perseg panjang, perseg jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesum 5 menemukan rumus luas perseg panjang, perseg, dan jajargenjang 6 menghtung luas perseg panjang, perseg, dan jajargenjang 7 menyelesakan masalah yang berkatan dengan luas perseg panjang, perseg, dan jajargenjang 8 menemukan rumus luas belah ketupat, layang-layang dan trapesum 9 menghtung luas belah ketupat, layang-layang dan trapesum 0 menyelesakan masalah yang berkatan dengan luas perseg panjang, perseg, dan jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesum PERTEMUAN KE-: (ndkator 5, 6, dan 7) I. Tujuan Pembelajaran: Dengan metode pembelajaran ekspostory, peserta ddk dapat menemukan rumus dan menghtung luas perseg panjang, perseg, jajargenjang, serta dapat menyelesakan masalah yang berkatan dengan luas seg empat tersebut dengan benar. II. Mater Ajar: Luas perseg panjang, perseg, danjajar genjang a. Perseg panjang Perseg panjang adalah suatu jajar genjang yang salah satu sudutnya sku-sku.

183 D C O A B Luas daerah perseg panjang p l b. Perseg Perseg adalah perseg panjang yang dua ss yang berurutan sama panjang. S s R s s P s Q Luas perseg s s c. Jajar genjang Jajar genjang adalah segempat dengan ss-ssnya sepasangsepasang sejajar. Luas daerah jajar genjang a x t III. Metode Pembelajaran: Ekspostory

184 IV. Langkah-langkah Pembelajaran: No. Kegatan Pembelajaran Pengorgansasan Peserta Waktu ddk Kegatan Awal. Do a dan presens k ment. Aperseps, motvas, dan menyampakan tujuan Aperseps: mengngatkan kembal sfat-sfat perseg panjang, perseg dan jajargenjang Motvas Menyampakan tujuan: Peserta ddk dapat menghtung rumus luas dan menggunakannya dalam pemecahan masalah yang berkatan dengan kehdupan sehar-har k 0 ment Kegatan Int Eksploras 3. Guru menjelaskan tentang rumus luas perseg k 30 ment panjang, perseg dan jajar genjang. Kemudan memberkan contoh soal. 4. Peserta ddk membuat catatan k 0 ment Elaboras 5. Guru memberkan soal (terlampr) k 5 ment 6. Peserta ddk mengerjakan soal 5 ment Konfrmas 7. Peserta ddk dpandu oleh guru mengoreks hasl pekerjaan k 5 ment Penutup 8. Merevew mater k ment 9. Memberkan PR k ment Keterangan: Indvdual; g group; k klaskal.

185 V. Bahan ajar: Buku paket matematka kelas VII, LKS. VI. Penlaan:. Prosedur Tes: - Tes awal : ada - Tes Proses : - - Tes Akhr : -. Jens Tes: - Tes awal : lsan - Tes Proses : - - Tes Akhr : - 3. Alat Tes: - Tes awal: a. Sebutkan benda-benda yang berbentuk perseg panjang, perseg dan jajargenjang yang ada d sektar kta? - Tugas Rumah : (Terlampr) Mengetahu, Semarang, Maret 0 Guru Matematka VII G, Penelt, Tarmn, S. Pd. Teny Handayan NIP NIM Kepala MTs Neger 0 Semarang, Drs. Amruddn Azs, M.Pd NIP

186 Lampran 36 SOAL LATIHAN. Sebuah perseg yang panjang ssnya 5 cm, tentukan: a. Sketsa/gambar b. Luas perseg. Htunglah luas jajargenjang yang mempunya alas 4 cm dan tngg 9 cm! 3. Htunglah Luas bangun d bawah n: a. A cm B 6 cm C D b. K L L 4 cm 3 cm M

187 Lampran 37 JAWABAN SOAL LATIHAN No Jawaban. Dketahu : perseg, panjang ssnya 5 cm Dtanya : a. Sketsa b. Luas...? Jawab : a. sketsa A B 5 cm C D b. Luas perseg s s cm Jad, luas perseg tersebut adalah 5 cm. Dketahu : jajargenjang, alas 4 cm Dtanya Jawab : Tngg 9 cm : Luas jajargenjang...? Luas jajargenjang a t cm Jad, luas perseg tersebut adalah 6 cm 3. a. Luas daerah perseg panjang p l 6 7 cm Jad, Luas perseg panjang tersebut adalah 7 cm

188 b. Luas jajargenjang a t cm Jad, luas perseg tersebut adalah 5 cm

189 Lampran 38 PEKERJAAN RUMAH. Kebun bu Um berbentuk perseg panjang berukuran 0m x 4m, d dalam kebun tersebut dgal kolam kan berbentuk perseg yang ssnya 4m, ssanya dtanam rumput. Berapakah Luas kebun yang dtanam rumput?. Pekarangan rumah pak Abdullah berbentuk jajar genjang sepert gambar d bawah n. Jka pekarangan tersebut akan dtanam rumput dengan harga Rp 3.000,00 per meter perseg, berapakah baya untuk penanaman rumput seluruhnya? m 5 m 3. Sebuah lanta berbentuk perseg dengan panjang ssnya 6m. Lanta tersebut akan dpasang ubn berbentuk perseg berukuran 30cm x 30cm. Tentukan banyaknya ubn yang dperlukan untuk menutup lanta.

190 Lampran 39 JAWABAN PEKERJAAN RUMAH No Jawaban Skor. Dketahu : Kebun berumput berukuran 0m x 4m 6 Ddalamnya terdapat kolam kan berukuran 4mx 4m Dtanya : Luas kebun berumput setelah dgal kolam kan? Jawab : 0m 4m 4m 4m Luas akhr Luas kebun Luas kolam ( 0 x 4 ) ( 4 x 4 ) Jad Luas rumput setelah dgal kolam kan adalah 64m. Dketahu : 7 m 5m Gambar d atas adalah pekarangan rumah yang dtanam rumput Baya penanaman rumput adalah Rp 3.000,00/m Dtanya : Berapa baya untuk penanaman rumput seluruhnya? Jawab : Luas a x t 5 x 55 m

191 Baya penanaman rumput seluruhnya 55 x Jad baya penanaman rumput seluruhnya adalah Rp ,00 3. Dketahu : Lanta berbentuk perseg 7 6m 6m Dtanya : Jawab : Lanta tersebut akan dpasang ubn berbentuk perseg dengan ukuran 30cm x 30cm. lanta? Banyaknya ubn yang dperlukan untuk menutup Luas ubn s x s 6 x m 600cm Luas Lanta s x s Banyak 600 x ubn yang dperlukan Luas lanta Luas ubn Jad banyaknya ubn yang dperlukan untuk menutup lanta adalah ubn Jumlah Skor : 0 Penlaan Jumlah skor 5

192 Lampran 40 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP KELAS KONTROL) Satuan Penddkan Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokas Waktu Standar Kompetens : MTs Neger 0 Semarang : Matematka : VII/ : x 40 ment : Memaham konsep segempat dan segtga serta menentukan ukurannya Kompetens Dasar : Menghtung kellng dan Luas bangun segtga dan segempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah Indkator :. menghtung kellng dan luas segtga. menyelesakan masalah yang berkatan dengan kellng dan luas segtga 3. menghtung kellng perseg panjang, perseg, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesum 4. menyelesakan masalah yang berkatan dengan kellng perseg panjang, perseg jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesum 5. menemukan rumus luas perseg panjang, perseg, dan jajargenjang 6. menghtung luas perseg panjang, perseg, dan jajargenjang 7. menyelesakan masalah yang berkatan dengan luas perseg panjang, perseg, dan jajargenjang 8. menemukan rumus luas belah ketupat, layang-layang dan trapesum 9. menghtung luas belah ketupat, layang-layang dan trapesum 0. menyelesakan masalah yang berkatan dengan luas perseg panjang, perseg, dan jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesum PERTEMUAN KE-: (ndkator 8, 9, dan 0) I. Tujuan Pembelajaran: Dengan metode pembelajaran ekspostory, peserta ddk dapat menemukan rumus dan menghtung luas luas belah ketupat, layang-layang dan trapesum, serta dapat menyelesakan masalah yang berkatan dengan luas seg empat tersebut dengan benar. II. Mater Ajar: Luas belah ketupat, layang-layang dan trapesum a. Belah ketupat Belah ketupat adalah segempat dengan ss yang berhadapan sejajar, keempat ssnya sama panjang, dan kedua dagonalnya salng tegak lurus dan berpotongan d tengah-tengah.

193 A D P B C Luas daerah belah ketupat.dagonal. dagonal lannya b. Trapesum Trapesum adalah segempat yang memlk sepasang ss berhadapan sejajar. D q C t t t A p B Luas daerah trapesum jumlah ss sejajar tngg ( p + q) t c. Layang-layang Layang-layang adalah segempat yang dbentuk dar gabungan dua buah segtga sama kak yang alasnya sama panjang dan bermpt. D A O C B

194 Luas daerah layang-layang.dagonal. dagonal lannya III. Metode Pembelajaran: Ekspostory IV. Langkah-langkah Pembelajaran: No. Kegatan Pembelajaran Pengorgansasan Peserta Waktu ddk Kegatan Awal. Do a dan presens k 5 ment. Aperseps, motvas, dan menyampakan k 7 ment tujuan Aperseps: Membahas PR Motvas Menyampakan tujuan: peserta ddk dapat menghtung rumus luas dan menggunakannya dalam pemecahan masalah yang berkatan dengan kehdupan sehar-har Kegatan Int Eksploras 3. Guru menjelaskan tentang rumus luas belah ketupat, trapesum dan layang-layang. Kemudan memberkan contoh soal. k 5 ment Elaboras 4. Guru memberkan soal (terlampr) k 5 ment 5. Peserta ddk mengerjakan soal 3 ment Konfrmas 6. Peserta ddk dpandu oleh guru mengoreks hasl pekerjaan k 0 ment Penutup 7. Merevew mater k 3 ment 8. Memberkan PR (terlampr) k ment Keterangan: Indvdual; g group; k klaskal. V. Bahan ajar: Buku paket matematka kelas VII, LKS.

195 VI. Penlaan:. Prosedur Tes: - Tes awal : ada - Tes Proses : - - Tes Akhr : -. Jens Tes: - Tes awal : lsan - Tes Proses : - - Tes Akhr : - 3. Alat Tes: a. Tes awal: - Tulskan rumus luas perseg panjang, perseg dan jajargenjang! b. Tugas Rumah : (Terlampr) Mengetahu, Semarang, Maret 0 Guru Matematka VII G, Penelt, Tarmn, S. Pd. Teny Handayan NIP NIM Kepala MTs Neger 0 Semarang, Drs. Amruddn Azs, M.Pd NIP

196 Lampran 4 SOAL LATIHAN. Dagonal suatu belah ketupat berturut-turut adalah 4 cm dan 5 cm. Htunglah luas belah ketupat tersebut!. Htunglah Luas bangun d bawah n : a. 8 cm 4 cm b. D 6 cm A cm O C 4 cm B 3. Luas sebuah layang-layang adalah 4 cm dan panjang salah satu dagonalnya 6 cm. Htunglah panjang dagonal yang lan.

197 Lampran 4 JAWABAN SOAL LATIHAN No Jawaban. Dketahu : belah ketupat, d 4 cm d 5 cm Dtanya : Luas...? Jawab : Luas belah ketupat d d cm Jad, luas belah ketupat tersebut adalah 80 cm. a. ( a + b) t Luas trapesum cm Jad, Luas trapesum tersebut adalah 56 cm b. Luas layang-layang d d cm Jad, luas perseg tersebut adalah 480 cm 3. Dketahu : Layang-layang, Luasnya 4 cm d 6 cm Dtanya : d...? Jawab :

198 Luas layang-layang d d 4 6 d d Jad, Panjang dagonal layang-layang yang lannya adalah 4 cm

199 Lampran 43 PEKERJAAN RUMAH. Htunglah Luas gambar d bawah n! a. 5cm 8cm b. 3cm 4cm 5cm 9cm. Luas daerah trapesum adalah 450 m, jka panjang ss sejajarnya berturutturut adalah m dan 9m, htunglah jarak antara kedua ss sejajar tersebut! 3. Abdullah membuat layang-layang dengan panjang salah satu dagonalnya 6 cm. Htunglah panjang dagonal yang lan jka luas layang-layang tersebut 9 cm.

200 Lampran 44 JAWABAN PEKERJAAN RUMAH No Jawaban Skor. 6 a. Luas belah ketupat.dagonal. dagonal cm Jad, Luas belah ketupat tersebut adalah 80 cm b. Luas Luas belah ketupat + Luas trapesum (.d. d ) + ( x jumlah ss sejajar x tngg) ( x 8 x 6 ) + ( x 4 x 4) cm Jad, Luas bangun tersebut adalah 5 cm. Dketahu : Luas trapesum 450m 7 Panjang ss sejajarnya m dan 9m Dtanya : tngg? Jawab : Luas trapesum t t jumlah 30 t 5 t m ss sejajar tngg Jad jarak antara kedua ss sejajar tersebut adalah 30 m.

201 3. Dketahu : Layang-layang, luasnya 9 cm Dtanya : d...? Jawab : d 6 cm Luas layang-layang d d 9 6 d d Jad, Panjang dagonal layang-layang yang lannya adalah 4 cm Jumlah Skor : 0 Penlaan Jumlah skor 5

202 Lampran 45 KISI-KISI TES Mata Pelajaran : Matematka Satuan Penddkan : MTs. Neger 0 Semarang Kelas / Semester : VII/II Mater Pokok : Segtga dan Seg empat Alokas Waktu : x 40 ment Jumlah Soal : 3 Standar Kompetens : Memaham konsep segempat dan segtga serta menentukan ukurannya Kompetens Dasar Indkator Jumlah Butr Soal Perlaku yang No. Soal Bentuk tes dukur Menghtung kellng dan luas bangun segtga dan segempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah menghtung kellng dan luas segtga menyelesakan masalah yang berkatan dengan kellng dan luas segtga

203 3 menghtung kellng perseg panjang, perseg, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesum 4 menyelesakan masalah yang berkatan dengan kellng perseg panjang, perseg, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesum 5 menemukan rumus luas perseg panjang, perseg, dan jajargenjang 6 menghtung luas perseg panjang, perseg, dan jajargenjang 7 menyelesakan masalah yang 3 3 Pengetahuan Pemahaman Penerapan,, 9b, 3 7, 0, Uraan Uraan Uraan

204 berkatan dengan luas perseg panjang, perseg, dan jajargenjang 8 menemukan rumus luas belah ketupat, layang-layang dan trapesum 9 menghtung luas belah ketupat, layang-layang dan trapesum 0 menyelesakan masalah yang berkatan dengan luas belah ketupat, layang-layang dan trapesum Pengetahuan Pemahaman Penerapan 8, 9a 4 6, 3 Uraan Uraan Uraan

205 Lampran 46 SOAL ULANGAN Mata Pelajaran : Matematka Kelas : VII Semester : Sekolah : MTs NEGERI 0 SEMARANG Alokas Waktu : 80 ment Kerjakanlah soal-soal d bawah n dengan benar dan telt!. Htunglah luas perseg panjang yang mempunya ukuran panjang cm dan lebar 6 cm.. Panjang ss perseg adalah 8 cm. Htunglah luas perseg tersebut! 3. Suatu jajargenjang memlk luas 50 cm, jka tngg jajar genjang 0 cm. Tentukan alas jajargenjang tersebut! 4. Panjang dagonal belah ketupat berturut-turut adalah 6 cm dan cm. Htunglah luas belah ketupat tersebut! 5. E 40 cm D F 35 cm 90 cm C A B Gambar d atas merupakan sebuah meja antk pak Andra yang berbentuk seg enam. Jka dperhatkan, bentuk meja tersebut merupakan gabungan dua trapesum yang kongruen. Tentukan luas meja antk mlk pak Andra tersebut! 6. Seorang petan mempunya sebdang sawah berbentuk perseg panjang. Setap m sawah dber 5 gram pupuk. Sawah tu berukuran panjang 60 m dan lebar 40 m. Tentukan banyaknya pupuk yang dbutuhkan petan tu.

206 7. D Htunglah luas layang-layang pada gambar d 3 cm sampng! A 8 cm C cm B 8. Tentukan luas dar masng-masng seg empat pada gambar berkut N 8 cm M S 0 cm P 6 cm 4 cm R K L 4 cm Q (a) (b) 9. Gambar d bawah n menunjukkan rencana arstek untuk bagan depan suatu rumah. Htunglah luas bagan depan rumah tu! 3 m 5 m 6 m 9 m 0. Luas sebuah perseg panjang adalah 96 cm. Jka panjang perseg panjang tersebut adalah cm, berapakah lebar perseg panjang tersebut?. Atap sebuah rumah akan dber genteng yang berbentuk jajargenjang dengan alas 30 cm dan tngg 0 cm. Jka luas atap 0 m, berapa banyak genteng yang dbutuhkan untuk menutup atap rumah tersebut?. Sebuah halaman rumah bagan tengahnya berbentuk belah ketupat yang ukuran dagonalnya 6 m dan 4 m. Bagan tengah halaman rumah tersebut akan dtanam rumput. Jka harga rumput Rp /m, htunglah baya yang dperlukan untuk menanam rumput tersebut! SELAMAT MENGERJAKAN

207 Lampran 47 JAWABAN SOAL POSTTEST NO JAWABAN SKOR. Dketahu panjang perseg panjang cm lebar 6 cm 5 Dtanya luas perseg panjang? Jawab Luas perseg panjang p l x 6 35 cm Jad, luas perseg panjang tersebut adalah 35 cm. Dketahu panjang ss perseg 8 cm Dtanya Luas perseg? Jawab Luas perseg s s cm Jad, luas perseg adalah 34 cm 3. Dketahu Luas jajargenjang 50 cm Tngg 0 cm Dtanya Luas jajargenjang? Jawab Luas a t 50 a 0 a cm Jad, alas jajargenjang tersebut adalah 5 cm. 4. Dketahu D cm O A 8cm 8cm C 5 Dtanya Luas belah ketupat? Jawab B

208 Luas belah ketupat d d 6 96 cm Jad, luas belah ketupat tersebut adalah 96 cm 5. Dketahu meja berbentuk seg enam E 40 cm D F 35 cm 90 cm C A B Dtanya Luas meja...? Jawab Luas meja Luas trapesum a + b t cm Jad, luas meja antk tersebut adalah cm 6. Dketahu Sawah berbentuk perseg panjang Panjang 60 m Lebar 40 m Setap m sawah dber 5 g pupuk. Dtanya Banyaknya pupuk yang dbutuhkan petan...? Jawab Luas p l m Banyaknya pupuk yang dbutuhkan g Jad, banyaknya pupuk yang dbutuhkan petan adalah 000 g

209 7. Dketahu Layang-layang d 8 cm, d 5 cm Dtanya Luas layang-layang? Jawab Luas layang-layang d d cm 5 8. Jad, luas layang-layang tersebut adalah 60 cm a + b (a) L t cm Jad, Luas trapesum tersebut 88 cm (b) L d d cm Jad, Luas belahketupat tersebut 9 cm 0 9. Dketahu 5 m 3 m 6 m Dtanya Luas bangun? Jawab Luas bangun luas trapesum + luas perseg panjang a + b t) + ( p l) 9 m ) 47, ( 6 9)

210 9,5 m Jad, luas bangun d atas adalah 9,5 m 0. Dketahu Luas perseg panjang 96 cm Panjang cm Dtanya lebar...? Jawab Luas perseg panjang p l p L l cm Jad, lebar perseg panjang tersebut adalah 8 cm. Dketahu Luas atap rumah 0 m Genteng berbentuk jajargenjang, dengan Alas 30 cm Tngg 0 cm Dtanya banyak genteng yang dbutuhkan untuk menutup atap rumah tersebut Jawab Luas atap rumah 0 m cm Luas genteng a t cm Banyaknya genteng yang dbutuhkan Jad, banyaknya genteng yang dbutuhkan untuk menutup atap rumah adalah 000 genteng Dketahu halaman rumah yang tengahnya berbentuk belah ketupat dengan d 6 cm d 4 cm bagan tengah halaman rumah akan dtanam rumput. Harga rumput Rp /m Dtanya baya yang dperlukan untuk menanam rumput tersebut Jawab

211 Luas belah ketupat d d m Baya yang dperlukan untuk menanam rumput Jad, baya yang dperlukan untuk menanam rumput tersebut adalah Rp ,00 Skor total 00

212 Lampran 48 DAFTAR NILAI ULANGAN MATERI POKOK LUAS SEGI EMPAT KELAS EKSPERIMEN Tahun Pelajaran 00/0 No Kode Nama Nla Keterangan F-0 Abdul Gan 75 Tuntas F-0 Agus Lukman 75 Tuntas 3 F-03 Ahmad Roby Auzn 74 Tuntas 4 F-04 Anas Manaw 75 tuntas 5 F-05 Arf Apryanto 83 Tuntas 6 F-06 Bella Andryan 9 Tuntas 7 F-07 Destka Rahman Putr Hapsar 58 Tdak tuntas 8 F-08 Dew Purwant 83 Tuntas 9 F-09 Dhana Febr Rzkyant 9 Tuntas 0 F-0 Djonatha Ad Sapur A. T. 75 Tuntas F- Egdhea Salma B. 66 Tuntas F- Eko Ad Prasetyo 58 Tdak tuntas 3 F-3 Ercham Dhulatf 67 Tuntas 4 F-4 Ftr Lalatul Ls. 9 Tuntas 5 F-5 Ftka Nur Khasanah 75 Tuntas 6 F-6 Henry Setawan Haryanto 56 Tdak tuntas 7 F-7 Iqbal Yusuf Raf 67 Tuntas 8 F-8 Irfan Syafqul Huda 74 Tuntas 9 F-9 Irma Mafatahussaadah 55 Tdak tuntas 0 F-0 Kamajaya 83 Tuntas F- Kevn Rahmandka Arumbnan 56 Tdak tuntas F- Kurna Wj Lestar 60 Tuntas 3 F-3 Mega Patmasar 9 Tuntas 4 F-4 Mohammad Rkhza 80 Tuntas 5 F-5 Muhammad Fanan 67 Tuntas 6 F-6 Nadya Frdha Shahara 96 Tuntas 7 F-7 Nava Handayan 75 Tuntas 8 F-8 Pandu Husen 90 Tuntas 9 F-9 Rezal Saputra 75 Tuntas 30 F-30 Ro Adtya 83 Tuntas 3 F-3 Rzky Nurhayate 75 Tuntas 3 F-3 Sept Rsky Reksa Wanata 94 Tuntas 33 F-33 Sska Ayu Ardla 95 Tuntas 34 F-34 Suryanngsh 9 Tuntas 35 F-35 Yasmn St Ramadant 96 Tuntas Jumlah 696 Rata-rata 77,09

213 Lampran 49 DAFTAR NILAI ULANGAN MATERI POKOK LUAS SEGI EMPAT KELAS KONTROL Tahun Pelajaran 00/0 No. Kode Nama Peserta Ddk Nla Keterangan G-0 Abdul Majd 75 Tuntas G-0 Aft Gunawan 74 Tuntas 3 G-03 Ahmad Fajar 58 Tdak Tuntas 4 G-04 Ahmad Jamaluddn Masud 8 Tuntas 5 G-05 Ahmad Khols 75 Tuntas 6 G-06 Ajeng Agustn 59 Tdak Tuntas 7 G-07 Azzah Dew Saftr 90 Tuntas 8 G-08 Dany Aulya Fahm 74 Tuntas 9 G-09 Dah Ayu Kusuma Wardhan 83 Tuntas 0 G-0 Dw Kurna Sar Ps 58 Tdak Tuntas G- Dzulkfl Rasyd Hendard 75 Tuntas G- Indra Tr Kurnawan 65 Tuntas 3 G-3 Ivon Cntantya Raska 75 Tuntas 4 G-4 Keza Anggranto Putra 5 Tdak Tuntas 5 G-5 Kresna Bayu Sulstyono 74 Tuntas 6 G-6 Lala Rosydah 5 Tdak Tuntas 7 G-7 Lakar Prana 55 Tdak Tuntas 8 G-8 Lntang Ramadhan 7 Tuntas 9 G-9 M. Hanf Burhanudn 7 Tuntas 0 G-0 M. Ryannata Bahy Hadwjaya 50 Tdak Tuntas G- Muhammad Chorul Umam 56 Tdak Tuntas G- Muhammad Ibnu Khars 50 Tdak Tuntas 3 G-3 Nur Fazah 65 Tuntas 4 G-4 Nurul An 65 Tuntas 5 G-5 Rdho Aj Pamungkas 83 Tuntas 6 G-6 Rn Samanta 60 Tuntas 7 G-7 Rzal Ivantr Kurnawan 70 Tuntas 8 G-8 Rr. Fka Habbah Hartanto Putr 58 Tdak Tuntas 9 G-9 Sof Nurul Ikhsan 77 Tuntas 30 G-30 Ull Absor 65 Tuntas 3 G-3 Zun Azmah 76 Tuntas 3 G-3 Zunatun Adawyah 75 Tuntas Jumlah 67 Rata-rata 67,788

214 Lampran 50 KETUNTASAN BELAJAR Rumus: ketuntasan belajar banyaknya peserta banyaknya peserta ddk ddk yang tuntas 00% yang kut tes Krtera: Pembelajaran dkatakan berhasl jka ketuntasan belajar mencapa 75% Perhtungan: Krtera ketuntasan mnmal 75% a. Kelompok Ekspermen Dar lampran 48 dperoleh: Banyaknya peserta ddk yang tuntas 30 Banyaknya peserta ddk yang kut tes 35 Sehngga 30 ketuntasan belajar 00% 35 85,7 b. Kelompok Kontrol Dar lampran 49 dperoleh: Banyaknya peserta ddk yang tuntas Banyaknya peserta ddk yang kut tes 3 Sehngga ketuntasan belajar 00% 3 65,65 Kesmpulan Ketuntasan belajar kelompok ekspermen mencapa 85,7% > 75%. Jad dapat dsmpulkan proses pembelajaran yang dlaksanakan dnyatakan berhasl. Ketuntasan belajar kelompok kontrol mencapa 65,65 %< 75 %. Jad dapat dsmpulkan proses pembelajaran yang dlaksanakan dnyatakan tdak berhasl.

215 Lampran 5 Hpotess Uj Normaltas Nla Posttest Kelas VII F H 0 : Data berasal dar populas yang berdstrbus normal Ha : Data berasal dar populas yang tdak berdstrbus normal Rumus χ k ( O E ) Krtera Pengujan H 0 dterma jka Pengujan Hpotess E Nla maksmal 96 Nla mnmal 55 Rentang nla (R) Banyaknya kelas (k) + 3,3 log 35 Panjang kelas χ htung < χ tabel + 3,3 (,544) 6, ,83 7 Tabel Mencar Rata-Rata dan Standar Devas No. x x x ( x x). 75 -,09 4, ,09 4, ,09 9, ,09 4, ,97 35, ,97 95, ,09 36, ,97 35, ,97 95, ,09 4,5

216 Rata-rata:. 66 -,09, ,09 36, ,09 00, ,97 95, ,09 4, ,09 44, ,09 00, ,09 9, ,09 485, ,97 35, ,09 44, ,09 89, ,97 95, ,97 8, ,09 00, ,97 359, ,09 4, ,97 68, ,09 4, ,97 35, ,09 4, ,97 88, ,97 3, ,97 95, ,97 359, ,97 x x n ,086 Standar devas: s,70 ( x x) n 5484, , ,33

217 Kelas Bk Daftar nla frekuens observas kelas VII F Z P ( ) Z Luas Daerah O E ( O E ) 54,5 -,77 0, ,078 5,548,3596 6,5 -, 0, ,40 5 4,907 0, ,5-0,67 0, , ,08,568 75,5-0, 0, ,86 5 4,5 0,7365 8,5 0,43 0, ,70 6 5,9535 0, ,5 0,98 0, , ,575 0, ,5,53 0, χ 3,8584 Keterangan: Bk batas kelas bawah 0,5 Bk x Z s P ( Z ) nla Z pada tabel luas d bawah lengkung kurva normal standar dar O s/d Z Luas Daerah P ( Z ) P ( Z ) Luas daerah x n O E f Dengan α 5% dan dk 6 5, Dperoleh χ ( α )(5),070, χ htung 3,8584. Karena χ htung < tabel χ, maka data tersebut berdstrbus normal. E

218 Lampran 5 Hpotess Uj Normaltas Nla Awal Kelas VII G H 0 : Data berasal dar populas yang berdstrbus normal Ha : Data berasal dar populas yang tdak berdstrbus normal Rumus χ k ( O E ) Krtera Pengujan H 0 dterma jka Pengujan Hpotess E Nla maksmal 90 Nla mnmal 50 Rentang nla (R) Banyaknya kelas (k) + 3,3 log 3 Panjang kelas χ htung < χ tabel + 3,3 (,505) 5, ,67 7 Tabel Mencar Rata-Rata dan Standar Devas No. x x x ( x x). 75 7,8 53, ,8 39, ,79 94, ,8 03, ,8 53, ,79 76, ,8 496, ,8 39, ,8 33, ,79 94, ,8 53,07

219 . 65 -,79 7, ,8 53, ,79 79, ,8 39, ,79 79, ,79 6, ,8 8, ,8 0, ,79 33, ,79 37, ,79 33, ,79 7, ,79 7, ,8 33, ,79 59, ,8 5, ,79 94, ,8 86, ,79 7, ,8 68, ,8 53, ,469 Rata-rata: x x n ,788 Standar devas: s 0,887 ( x x) n 3674, , ,53

220 Kelas Bk Daftar nla frekuens observas kelas VII G Z P ( ) Z Luas Daerah O E ( O E ) 49,5 -,67 0, ,6 5 4,035 0,3 57,5-0,94 0, ,47 7 7,907 0,04 65,5-0,0 0, ,6 7 3,93,43 73,5 0,53 0, ,96 7 6,75 0,084 8,5,7 0, ,079 4,5344 0,848 89,5,00 0, ,097 0,6304,976 97,5,74 0, χ 6,655 E Keterangan: Bk batas kelas bawah 0,5 Z Bk x s P ( Z ) nla Z pada tabel luas d bawah lengkung kurva normal standar dar O s/d Z Luas Daerah P ( Z ) P ( Z ) O E Luas daerah x n f Dengan α 5% dan dk 6 5, Dperoleh χ ( α )(5),070, χ htung 6,655. Karena χ htung < tabel χ, maka data tersebut berdstrbus normal.

221 Lampran 53 UJI HOMOGENITAS NILAI AKHIR KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL Hpotess: H : σ σ (data homogen) o H a : σ σ (data tdak homogen) Krtera yang dgunakan: H o dterma jka χ htung < χ ( α )( k ), dmana χ ( α )( k ) ddapat dar daftar dstrbus ch-kuadrat dengan peluang ( α ) dan dk k Pengujan Hpotess: Untuk uj homogentas n dgunakan uj Bartlett adalah sebaga berkut: Sampel dk n- Sumber Data Sumber varas VII F VII G Jumlah N 35 3 x Varans ( ) Standart devas ( s) 77,089 67,79 s 6,33 8,53 dk,70 0,887 Tabel Uj Barlett s Log s dk. Log s dk. s VII F 34 0,094 6,330,077 75, ,98 VII G 3 0,033 8,530, , , ,067 39, ,443

222 Langkah-langkah uj Bartlett:. Menentukan varans gabungan s ( n ) s ( n ) 959, ,94. menentukan harga satuan B Log 40,94,49 ( log s ) ( n ) B, , menentukan statstka χ { } ( ln0) B ( n ) log s,306. { 39,685 39,3505 } χ dengan :,306.0,3345 0,77 ln 0,306,dsebut logartma asl dar blangan 0 Dengan α 5% dan dk, Dperoleh χ χ htung 0,77. Karena χ htung < χ tabel, maka H o dterma. Sehngga dapat dsmpulkan bahwa kedua kelas mempunya varans yang sama (homogen). ( 0.95)( 4) 3, 84

223 Lampran 54 UJI HIPOTESIS ( t-test) Hpotess: H o : µ µ H a : µ > µ dengan: µ rata-rata hasl belajar peserta ddk kelas VII F yang dajar dengan model pembelajaran hands on mathematcs dengan pemanfaatan LKPD. µ rata-rata hasl belajar peserta ddk kelas VII G yang dajar melalu metode pembelajaran ekspostor. Sumber Data No Sampel N s VIIF 35 77,086 6,33 VIIG 3 67,788 8,53 Rumus yang dgunakan: t x x, dengan s ( ) ( ) n s + n s s + n n Krtera pengujan: Jka htung tabel n + n t < t, d mana t tabel ddapat dar daftar dstrbus t, dengan dk (n + n -), α 5% dan peluang ( α ), maka H o dterma. Perhtungan: s (35 )6,33 + (3 )8, , , , ,945

224 s,8707 t 77,086-67,788,8707, ,35 3 0, ,03 9,3098,8707 0,4458 3,07 Untuk α 5% dan dk ( ) 65, dperoleh t tabel,00 t htung 3,07 Karena t > t, maka dapat dsmpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata htung tabel yang sgnfkan antara kedua kelas. Hal n berart hasl belajar peserta ddk pada kelas ekspermen lebh bak darpada kelas kontrol.

225 Lampran 56 DAFTAR NILAI PERSENTIL UNTUK DISTRIBUSI χ dk Tabel Sgnfkans χ χ 0.99 χ χ Sumber: Sudjana, Metode Statstka, (Bandung: Tarsto, 005), hlm.49.

226 Lampran 56 DAFTAR NILAI PERSENTIL UNTUK DISTRIBUSI χ dk Tabel Sgnfkans 50% 30% 0% 0% 5% % 0,455,074,64,706 3,84 6,635,386,408 3,9 4,605 5,99 9,0 3,366 3,665 4,64 6,5 7,85,34 4 3,357 4,878 5,989 7,779 9,488 3,7 5 4,35 6,064 7,89 9,36,070 5, ,348 7,3 8,558 0,645,59 6,8 7 6,346 8,383 9,803,07 4,067 8, ,344 9,54,030 3,36 5,507 0, ,343 0,656,4 4,684 6,99, ,34,78 3,44 5,987 8,307 3,09 0,34,899 4,63 7,75 9,675 4,5,340 4,0 5,8 8,549,06 6,7 3,340 5,9 6,985 9,8,36 7, ,339 6, 8,5,064 3,685 9,4 5 4,339 7,3 9,3,307 4,996 30, ,338 8,48 0,465 3,54 6,96 3, ,338 9,5,65 4,769 7,587 33, ,338 0,60,760 5,989 8,869 34, ,338,689 3,900 7,04 30,44 36,9 0 9,337,775 5,038 8,4 3,40 37,566 0,337 3,858 6,7 9,65 3,67 38,93,337 4,939 7,30 30,83 33,94 40,89 3,337 6,08 8,49 3,007 35,7 4, ,337 7,096 9,553 33,96 35,45 4, ,337 8,7 30,675 34,38 37,65 44,34 6 5,336 9,46 3,795 35,563 38,885 45,64 7 6,336 30,39 3,9 36,74 40,3 46, ,336 3,39 34,07 37,96 4,337 48,78 9 8,336 3,46 35,39 39,087 4,557 49, ,336 33,530 36,50 40,56 43,773 50,89 Sumber: Sugyono, Statstka untuk Peneltan, (Bandung: Alfabeta, 007), hlm. 376.

227 Lampran 57 Nla-Nla r Product Moment Taraf Sgnfkan Taraf Sgnfkan Taraf Sgnfkan N N N 5% % 5% % 5% % Sumber: Sugyono, Statstka untuk Peneltan, (Bandung: Alfabeta, 007), hlm. 373.

228 Lampran 55 Luas d bawah Lengkungan Normal Standar dar 0 Ke Z (Blangan dalam badan daftar menyatakan desmal) z Sumber : Sudjana, Metode Statstka, (Bandung: Tarsto, 005), hlm. 490

229 Lampran 58 DAFTAR NILAI PERSENTIL UNTUK DISTRIBUSI t Dk t t 0.99 t t 0.95 t Sumber: Sudjana, Metode Statstka, (Bandung: Tarsto, 005), hlm.49

230 DAFTAR NILAI PERSENTIL UNTUK DISTRIBUSI F Taraf sgnfkans 5% dk penyebut dk pemblang Sumber: Sudjana, Metode Statstka, (Bandung: Tarsto, 005), hlm

231 Hpotess Ho : H : σ σ Sampel dk n- (data homogen) (data tdak homogen) VII F 34 0,094 83,6, , ,48 VII G 3 0,036 4,544, , , , , ,0 s log s B 64,03,493 43,97 0,565 64,03 Keterangan : s σ σ dk ( n ). s ( n ) Uj Homogentas s s log ( dk) logs χ dk* s B χ ( log s ) ( n ) ( ln ) B ( ) { n log s } 0 Krtera : Jka χ htung < χ ( α )( k ) maka Ho dterma. Dperoleh : χ htung 0,5 3,84 χ ( 0.95 )( ) Jad, χ htung < χ ( 0.95 )( ) Ho dterma, n berart data homogen.

232 VALIDITAS, RELIABILITAS, TINGKAT KESUKARAN, DAN DAYA BEDA B No Kode a 9b 9c U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ U_ X (X²) abltas Valdtas XY ( X)² rxy 0,484 0,660 0,609 0,473 0,738 0,665 0,963 0,69 0,530 0,669 r tabel Dengan taraf sgnfkan 5% dan N 37 d peroleh rtabel 0,35 krtera VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID ( X)² RATA 600,07 600,07 45, ,08 3,757 79,973 49,08 75,99 4,08 485,97 S ²,34,864,795,77,790 9,487 3,4,975 3,59 3,749 (S ²) 75,60

233 Rel Tngkat Kesukaran Daya Beda (St ²) 39,053 r 0,870 Krtera Relabel B JS RATA 4,07 4,07 3,35 3,946 5,486 6,838 3,405,43,405 3,6 TK 0,805 0,805 0,670 0,789 0,549 0,684 0,68 0,86 0,48 0,74 Krtera Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Mudah BA BB JA JB PA 4,737 4,684 3,895 4,684 7,474 7,84 4,4,947,63 4,36 PB 3,78 3,333,778 3,67 3,389 5,778,333 0,889,67,889 DB 0,9 0,70 0,3 0,304 0,408 0,06 0,48 0, 0,093 0,85 Krtera Cukup Cukup Cukup Cukup Bak Cukup Bak Cukup Jelek Cukup Keterangan Dterma Dterma Dterma Dterma Dterma Dterma Dterma Dterma Dbuang Dterma

234 BUTIR SOAL 0 3 Y Y² ( Y)² ,835 0,704 0,69 0,558 VALID VALID VALID VALID ,8 59, ,43 33,000 6,48,6 5,394 9,07

235 ,54 4,000,89 6,000 0,454 0,800 0,89 0,600 Sedang Mudah Sukar Sedang ,895 4,684 4,63 7,789 3, 3,78,444 4, 0,78 0,8 0,8 0,368 Cukup Cukup Cukup Cukup Dterma Dterma Dterma Dterma

236 Uj Kesamaan Rata-Rata Hpotess Ho : µ H : µ µ µ Rumus : t s x x + n n s ( n ) s + ( n ) n + n s Krtera : t Ho dterma jka ( ) < t < t α ( α ) dengan α 5% dan dk n + n 65 Sampel x s n s t 6 77,0860 6,330 35,8707 3, ,788 8,530 3 Dperoleh : t 3,07 htung t tabel,00 Jad, t htung > t ( )( 65 ) Karena t berada pada daerah penolakan, maka dapat dsmpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata yang sgnfkan.

237 DAFTAR TABEL Tabel 3. Hasl Perhtungan Ch-Kuadrat Nla Awal, 3. Tabel 3. Sumber Data Homogentas, 33. Tabel 3.3 Analss Valdtas Butr Soal, 4. Tabel 3.4 Analss Valdtas Butr Soal Tahap Kedua, 4. Tabel 3.5 Klasfkas Tngkat Kesukaran, 45. Tabel 3.6 Analss Tngkat Kesukaran Butr Soal, 45. Tabel 3.7 Klasfkas Besarnya Daya Beda, 47. Tabel 3.8 Analss Daya Pembeda Butr Soal, 47. Tabel 3.9 Hasl Analss Tes, 48. Tabel 4. Hasl Perhtungan Ch-Kuadrat Kelas ekspermen dan Kelas Kontrol, 5. Tabel 4. Sumber Data Homogentas, 53. Tabel 4.3 Hasl Uj Kesamaan Dua Rata-rata, 53. Tabel 4.4 Tabel 4.5 Data Nla Posttest Kelas Ekspermen dengan Model Pembelajaran Hands On Mathematcs, 55. Data Nla Posttest Kelas Kontrol dengan Metode Pembelajaran Ekspostor, 56. Tabel 4.6 Hasl Perhtungan Uj Normaltas Kelas Ekspermen, 58. Tabel 4.7 Hasl Perhtungan Uj Normaltas Kelas Kontrol, 58. Tabel 4.8 Perhtungan Uj Barlett, 59.

238 DAFTAR GAMBAR Gambar. Kerucut Pengalaman Dale,. Gambar. Jajargenjang, 9. Gambar.3 Perseg Panjang, 9. Gambar.4 Perseg, 0. Gambar.5 Belah Ketupat, 0. Gambar.6 Trapesum,. Gambar.7 Layang-layang,. Gambar.8 Bagan Kerangka Berpkr, 7. Gambar 3. Desan Peneltan Kuanttaf, 9. Gambar 3. Bagan Peneltan, 30. Gambar 4. Grafk Penermaan dan penolakan H o (uj kesamaan rata-rata), 54. Gambar 4. Gambar 4.3 Grafk Penermaan dan Penolakan H o (Normaltas Akhr Kelas Ekspermen), 57. Grafk Penermaan dan Penolakan H o (Normaltas Akhr Kelas Kontrol), 58. Gambar 4.4 Grafk Penermaan dan Penolakan H o (Uj homogentas akhr), 59. Gambar 4.5 Grafk Penermaan dan Penolakan H o (uj t akhr), 6.

239 DAFTAR LAMPIRAN Lampran Daftar Nla Ulangan Haran Matematka Kelas VII Lampran Uj Normaltas Nla Awal Kelas VII A Lampran 3 Uj Normaltas Nla Awal Kelas VII B Lampran 4 Uj Normaltas Nla Awal Kelas VII C Lampran 5 Uj Normaltas Nla Awal Kelas VII D Lampran 6 Uj Normaltas Nla Awal Kelas VII E Lampran 7 Uj Normaltas Nla Awal Kelas VII F Lampran 8 Uj Normaltas Nla Awal Kelas VII G Lampran 9 Uj Normaltas Nla Awal Kelas VII H Lampran 0 Uj Normaltas Nla Awal Kelas VII I Lampran Uj Homogentas Data Nla Awal Lampran Uj Homogentas Kelas Ekspermen dan Kelas Kontrol Lampran 3 Uj Kesamaan Dua Rata-rata Kelas ekspermen dan kelas Kontrol Lampran 4 Daftar Peserta Ddk Kelas Uj Coba Evaluas Lampran 5 Ks-ks Soal Uj Coba Lampran 6 Soal uj Coba Evaluas Lampran 7 Kunc Jawaban Soal Uj Coba Evaluas Lampran 8 Daftar Nla Ulangan Mater Pokok Luas Seg Empat Kelas Ujcoba Lampran 9 Analss Item Soal Uj Coba Lampran 0 Perhtungan Valdtas Butr Soal Uj Coba Lampran Perhtungan Relabltas Soal Uj Coba Lampran Perhtungan Tngkat Kesukaran Butr Soal Uj Coba Lampran 3 Perhtungan Daya Beda Butr Soal Uj Coba Lampran 4 Daftar Nama Peserta Ddk Kelas Ekspermen Lampran 5 Daftar Nama Peserta Ddk Kelas Kontrol Lampran 6 Daftar Nama Peserta Ddk Kelas Ekspermen Dalam Kelompok Lampran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ekspermen (Pertemuan )

240 Lampran 8 Lembar Kerja Peserta Ddk (Pertemuan ) Lampran 9 Pekerjaan Rumah (Pertemuan ) Lampran 30 Kunc Jawaban Pekerjaan Rumah (Pertemuan ) Lampran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ekspermen (Pertemuan ) Lampran 3 Lembar Kerja Peserta Ddk (Pertemuan ) Lampran 33 Pekerjaan Rumah (Pertemuan ) Lampran 34 Kunc Jawaban Pekerjaan Rumah (Pertemuan ) Lampran 35 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol (Pertemuan ) Lampran 36 Soal Lathan (Pertemuan ) Lampran 37 Jawaban Soal Lathan (Pertemuan ) Lampran 38 Pekerjaan Rumah (Pertemuan ) Lampran 39 Kunc Jawaban Pekerjaan Rumah (Pertemuan ) Lampran 40 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol (Pertemuan ) Lampran 4 Soal Lathan (Pertemuan ) Lampran 4 Jawaban Soal Lathan (Pertemuan ) Lampran 43 Pekerjaan Rumah (Pertemuan ) Lampran 44 Kunc Jawaban Pekerjaan Rumah (Pertemuan ) Lampran 45 Ks-Ks Soal Evaluas Lampran 46 Soal Evaluas Lampran 47 Kunc Jawaban Soal Evaluas Lampran 48 Daftar Nla Hasl Belajar Kelas Ekspermen Lampran 49 Daftar Nla Hasl Belajar Kelas Kontrol Lampran 50 Ketuntasan Belajar Lampran 5 Uj Normaltas Akhr Kelas Ekspermen Lampran 5 Uj Normaltas Akhr Kelas Kontrol Lampran 53 Uj Homogentas Akhr Kelas Ekspermen dan Kontrol Lampran 54 Uj Hpotess (t-test) Lampran 55 Tabel Luas Dbawah lengkungan Normal Standar dar 0 ke Z Lampran 56 Tabel Nla-nla Ch Kuadrat

241 Lampran 57 Tabel Nla-nla r Product Moment Lampran 58 Tabel Nla-nla dalam Dstrbus t Lampran 59 Surat Keterangan dar Lab Matematka Lampran 60 Pagam KKN Lampran 6 Nla Ko. Kurkuler Lampran 6 Surat Penunjukan Pembmbng Lampran 63 Surat Izn Pra Rset Lampran 64 Surat Izn Rset Lampran 65 Surat Keterangan Peneltan Lampran 66 Dokumentas Model Pembelajaran Hands On Mathematcs dengan pemanfaatan LKPD

242 RIWAYAT HIDUP A. Identtas Dr. Nama Lengkap : Teny Handayan. Tempat & Tgl. Lahr : Demak, 6 Maret NIM : Alamat Rumah : Pucanggadng gang Sngosar Rt 0 RW 0, Kel. Batursar, Kec. Mranggen, Kab. Demak HP : E-mal : t3_nny@yahoo.com B. Rwayat Penddkan a. SD Neger Plamongan Sar 0 lulus tahun 000 b. SMP Neger 4 Semarang lulus tahun 003 c. SMA Neger 0 Semarang lulus tahun 006 d. Fakultas Tarbyah IAIN Walsongo Semarang semester VIII tahun 0 Semarang, 3 Me 0 Teny Handayan NIM :

243 DOKUMENTASI PENELITIAN KELAS EKSPERIMEN Guru menyampakan tujuan pembelajaran Peserta ddk mengguntng alat peraga sesua dengan petunjuk yang tertera d LKPD Peserta ddk berdskus mengerjakan LKPD Peserta ddk menempel alat peraga pada karton yang telah d sedakan Peserta ddk mempresentaskan hasl dskus Guru dan peserta ddk menympulkan tentang mater yang telah dpelajar

244 DOKUMENTASI PENELITIAN KELAS KONTROL Guru menjelaskan mater luas seg empat Peserta ddk mencatat penjelasan dar guru Guru memberkan Lathan Soal Peserta ddk mengerjakan soal d depan kelas Peserta ddk dpandu oleh guru mengoreks hasl pekerjaan yang ada d papan tuls Guru dan peserta ddk menympulkan tentang mater yang telah dpelajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT KELAS VII D SMP NEGERI 7 JEMBER TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF SISWA KELAS II SDN ANGKATAN LOR 02 KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN 2011 / 2012

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYUSUN KARANGAN BERDASARKAN RANGKAIAN GAMBAR SERI MELALUI METODE PENUGASAN DAN LATIHAN PADA SISWA KELAS V SDN JAMBEAN 03 SEMESTER 1 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Dajukan Sebaga Salah Satu Syarat Untuk menyelesakan Program Sarjana ( S1) Pada Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Nahdlatul

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT KELAS I SDN JAMBEAN 03 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin, dan memajukan daya pikir manusia. Sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan suatu aspek kehdupan yang sagat pentng. Bag masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, bak dalam rangka memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Produk model pengembangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan teman sejawat dan permanan. Pemberdayaan teman

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konds persangan dalam berbaga bdang ndustr saat n dapat dkatakan sudah sedemkan ketatnya. Persangan dalam merebut pasar, adanya novas produk, mencptakan kepuasan pelanggan

Lebih terperinci

Oleh: SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika

Oleh: SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika PENGARUH KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP, PENALARAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS VIII PADA MATERI POKOK PYTHAGORAS DI SMP NUSA BANGSA DEMAK TAHUN PELAJARAN 00/0 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI Yuwta Srmela 1 Fazr Zuzano 1 Nnwat 1 1 Jurusan Penddkan Matematka dan IPA,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka

Lebih terperinci

Ari Semayang dan Rahmatsyah Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Ari Semayang dan Rahmatsyah Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI CAHAYA DI KELASVIII SMP NEGERI 1 PANTAI CERMIN T.P. 2013/2014 Ar Semayang dan Rahmatsyah

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM Aula Rahmatka Dew, Wdjanto, Dw Haryoto Unverstas Neger Malang e-mal:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko, dkk. Komparas Hasl Belajar Sswa... 99 KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

Kadek Lia Wahyuni Parinu 1, I Gede Mahendra Darmawiguna 2, Dessy Seri Wahyuni 3

Kadek Lia Wahyuni Parinu 1, I Gede Mahendra Darmawiguna 2, Dessy Seri Wahyuni 3 Kumpulan Artkel Mahasswa Penddkan Teknk Informatka Pengaruh Model Pembelajaran Cooperatve Integrated Readng and Composton (CIRC)Terhadap Hasl Belajar TIK Sswa Kelas VII (Stud Kasus : SMP Neger 4 Sngaraja)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI POWER OF TWO DI KELAS V SDN BADEGAN 02 PATI TAHUN 2013

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI POWER OF TWO DI KELAS V SDN BADEGAN 02 PATI TAHUN 2013 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI POWER OF TWO DI KELAS V SDN BADEGAN 02 PATI TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuh sebagan persyaratan Guna mencapa derajat Sarjana S-1 PGSD

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah: 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Sugyono (008:56) menjelaskan metode peneltan deskrptf adalah: Rumusan masalah deskrptf adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Pengembangan Peneltan n merupakan jens peneltan pengembangan yang dkenal dengan stlah Research and Development ( R& D ). Menurut Sukmadnata (2005:164), peneltan pengembangan

Lebih terperinci

Teori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sebagai koleksi (pengelompokan) dari objek-objek yang

Teori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sebagai koleksi (pengelompokan) dari objek-objek yang Modul 1 Teor Hmpunan PENDAHULUAN Prof SM Nababan, PhD Drs Warsto, MPd mpunan sebaga koleks (pengelompokan) dar objek-objek yang H dnyatakan dengan jelas, banyak dgunakan dan djumpa dberbaga bdang bukan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DALAM RANGKA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII A PADA MATA PELAJARAN

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DALAM RANGKA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII A PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DALAM RANGKA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII A PADA MATA PELAJARAN PKn SMP NEGERI 1 KECAMATAN PUDAK KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2011-2012 SKRIPSI Dajukan Untuk

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KEPERGURUAN TINGGI DI SMA XAVERIUS II KOTA JAMBI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KEPERGURUAN TINGGI DI SMA XAVERIUS II KOTA JAMBI 1 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KEPERGURUAN TINGGI DI SMA XAVERIUS II KOTA JAMBI Shanmada Smanjuntak 1), Dr.Hj. Farda Kohar, MP ), St Syuhada, S.Pd.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Peneltan Penuls melaksanakan peneltan terlebh dahulu membuat surat zn peneltan yang dtujukan pada SMK Neger 1 Cmah, dengan waktu pelaksanaan peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodolog adalah salah satu faktor yang sangat pentng dalam sebuah peneltan, juga sedkt banyak tergantung pada ketepatan metode yang dgunakan. A. Jens Peneltan Berdasarkan rumusan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai 3 BAB III METODELOGIPENELITIAN 3. Lokas dan Waktu Peneltan 3.. Lokas Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger Bonepanta pada kelas X pada semester genap tahun ajaran 0/03. 3.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat, Subek, Waktu dan Jens Peneltan Pada bagan n akan dbahas tentang tempat peneltan, waktu peneltan dar perencanaan sampa penulsan hasl peneltan, serta ens peneltan n.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh 44 BAB III METODE PENELITIAAN A. Jens Peneltaan Jens peneltaan n adalah peneltan kuanttatf, karena data yang dperoleh berupa data kuanttatf. Dsampng tu jens peneltan n adalah peneltaan ekspermen, karena

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada sswa kelas XI d SMA Neger Gorontalo, Kota Gorontalo waktu peneltan dlaksanakan d mula pada bulan Oktober 03 sampa bulan Desember

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

Jurnal Bakti Saraswati Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN :

Jurnal Bakti Saraswati Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : Jurnal Bakt Saraswat Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : 2088-2149 PEMANFAATAN PROGRAM APLIKASI MAPLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KALKULUS I MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci