JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARRBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M/1436 H

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARRBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M/1436 H"

Transkripsi

1 KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MADRASAH TSANAWIYAH TA LIM AL-MUBTADI CIPONDOH SKRIPSI Diajukan kepada Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh : ALIFA HANUM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARRBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M/1436 H

2 LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MADRASAH TSANAWIYAH TA LIM AL-MUBTADI CIPONDOH SKRIPSI Diajukan kepada Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh : Alifa Hanum Di bawah Bimbingan Masan. AF, M.Pd NIP JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARRBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 i

3 LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi yang berjudul Krelasi Antara Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Al-Qur an Hadits Di Madrasah Tsanawiyah Ta lim Al- Mubtadi Cipndh disusun leh Alifa Hanum, NIM: , Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuen yang ditetapkan leh fakultas. Jakarta, 29 Nvember 2014 Yang Mengesahkan Pembimbing Skripsi Masan. AF, M.Pd NIP ii

4 LEMBAR PENGESAHAN Skripsi berjudul : Krelasi Antara Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Al-Qur an Hadist Di Madrasah Tsanawiyah Ta lim Al- Mubtadi Cipndh. Disusun leh Alifa Hanum Nmr Induk Mahasiswa , diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 10 Januari 2015, dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperleh gelar Sarjana S1 (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam. Panitia Ujian Munaqasah Jakarta, 10 Januari 2015 Ketua Panitia (Ketua/Sekretaris Jurusan) Tanggal Tanda tangan Dr. H. Abdul Majid Khn, M.Ag... NIP : Penguji 1 Dra. Djunaidatul Munawarh, M.Ag.... NIP : Penguji 2 DR. Sururin, MA..... NIP : Mengetahui Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Dra. Nurlena Rifa i, Ma., Ph.D NIP : iii

5 SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIM Jurusan Alamat : Alifa Hanum : : Pendidikan Agama Islarn : Gg. Halimah N. 64 RT. 002/001 Cipndh Kta Tangerang MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUIINYA Bahwa skripsi ya:rg berjudul Krelasi Antara Minat Belajar Dengan prestasi Belajar Dalam Mata Pelajaran Al-Qur'an Hadifs Di Madrasah rsanawiyah Ta'lim Al-Mubtadi cipndh adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dsen: Nama Pembimbing NIP Jurusan/Prgram Studi : Masan. AF, M.Pd : s : Pendidikan Agama Islam Demikian $rat penyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya siap menerima segala knsekuensinya apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri. Jakarta, 29 Nvember 2014 Yang Menyatakan Alifa Hanum tv

6 ABSTRAK Alifa Hanum ( ) Krelasi Antara Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Al-Qur an Hadits Di Madrasah Tsanawiyah Ta lim Al-Mubtadi Cipndh. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Minat adalah suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat juga merupakan suatu faktr yang berperan sebagai penggerak yang mendrng individu melakukan sesuatu atau tertarik kepada suatu bjek. Dalam belajar rminat berperan sebagai mtivating frce yaitu sebagai kekuatan yang mendrng siswa untuk belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan seberapa besar minat siswa dalam belajar Al-Qur an Hadits dan hubungan nya dengan prestasi belajar siswa tersebut, khususnya di Madrasah Tsanwiyah Ta lim Al-Mubtadi. Penelitian ini menggunakan metde penelitian deskriptif krelatif dengan metde survey tehnik krelasinal, yaitu memusatkan perhatian pada pengumpulan data dalam kndisi dan waktu tertentu dari kedua variabel yang diteliti, kemudian dikrelasikan guna menjawab masalah yang telah dirumuskan. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa/siswi Kelas VIII MTs Ta lim Al- Mubtadi Cipndh Kta Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014 yang seluruhnya berjumlah 61 siswa. Dari penelitian yang penulis lakukan, dapat diperleh kesimpulan bahwa terdapat krelasi akan tetapi krelasi itu sangat lemah atau sangat rendah terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur an Hadits. Setelah r xy diknsultasikan dengan r table baik pada taraf signifikansi 5% maupun taraf signifikansi 1% teryata nilai r xy lebih rendah. Oleh karena itu pengujian hiptesis ini menerima H 0 dan menlak H a. ALIFA HANUM (PAI) v

7 KATA PENGANTAR Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia, rahmat, hidayah, inayah serta kasih sayang yang berlimpah dan tiada batas kepada penulis sehingga skripsi ini dapat tersusun dan terselesaikan. Shlawat dan salam senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah menjadi sinar terang dalam perjalanan hidup umat manusia, semga kita semua mendapatkan syafaatnya kelak di hari akhir...aamiin... Penyusunan skripsi ini merupakan kajian singkat tentang Krelasi Antara Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Al-Qur an Hadits Di Madrasah Tsanawiyah Ta lim Al-Mubtadi. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini ada pihak-pihak yang telah berkntribusi memberikan bantuan, pengarahan, inspirasi serta d a dan dukungannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Nurlena Rifa i, Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Abdul Madjid Khn, M.A, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Masan. AF, M.Pd, selaku dsen pembimbing skripsi yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga dan fikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini. 4. Bapak dan ibu dsen jurusan PAI yang telah mentransfer ilmu selama perkuliahan. 5. Misun, S.Pd.I, Kepala MTs Ta lim Al-Mubtadi, paraguru,staf, dan siswa/siswi MTs Ta lim Al-Mubtadi Cipndh Kta Tangerang yang telah memberikan izin penelitian dan kerjasama yang baik dalam memberikan data-data yang diperlukan penulis dalam penelitian ini. 6. Kepada Ayah Bunda tercinta, penulis mengucapkan terima kasih yang sedalamdalamnya, karena sudah mengasuh, membimbing, memtivasi serta mend akan dalam setiap langkah. vi

8 7. Suami tercinta dan anakku tersayang yang selalu menjadi sumber penyemangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Sahabat dan teman-teman seperjuangan di DMS Jurusan Tarbiyah, semua teman PAI kelas Angkatan 2011 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas kebersamaan dan persaudaraan selama ini serta mtivasi dan semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini. 9. Terima kasih juga kepada semua pihak yang turut serta membantu dalam kelancaran penyusunan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan semua pihak didalamnya, penulis hanya mampu mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, semga kebaikannya mendapatkan balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Mudah mudahan skripsi ini mampu memberikan manfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca skripsi ini. Penulis Alifa Hanum vii

9 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN... LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii iii iv v vi viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah... 6 C. Pembatasan Masalah... 7 D. Perumusan Masalah... 7 E. Tujuan Penelitian... 7 F. Kegunaan Peneitian... 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar : Pengertian, Aspek-aspek/Dimensi, Faktr dan Indikatr Minat Belajar... 9 B. Prestasi Belajar C. Pembelajaran Al-Qur an Hadits di Madrasah Tsanawiyah D. Kerangka Berfikir E. Hiptesis BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan WaktuPenelitian B. Ppulasi dan Sampel C. Metde Penelitian D. Teknik Pengumpulan Data E. Teknik Analisis Data F. Hiptesis Statistik BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambar Lkasi Pendidikan 41 B. Deskripsi Minat Belajar Siswa C. Deskripsi Prestasi Belajar Siswa D. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hiptesis E. Pembahasan Hasil Penelitian F. Keterbatasan Penelitian viii

10 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Implikasi C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP ix

11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap berkat latihan dan pengalaman. Belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia dan yang membedakannya dengan binatang. Belajar yang dilakukan leh manusia merupakan bagian dalam hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja, dan di mana saja, baik di kampus, di kelas, di jalanan dalam waktu yang tak dapat ditentukan sebelumnya. Namun demikian, satu hal yang sudah pasti bahwa belajar yang dilakukan leh manusia senantiasa dilandasi leh iktikad dan maksud tertentu. Berbeda halnya dengan kegiatan yang dilakukan leh binatang. Dalam knteks merancang sistem belajar, knsep belajar ditafsirkan berbeda. Belajar dalam hal ini harus dilakukan dengan sengaja, direncanakan sebelumnya dengan struktur tertentu. Maksudnya agar prses belajar dan hasil-hasil yang dicapai dapat dikntrl secara cermat. Guru dengan sengaja menciptakan kndisi dan lingkungan yang menyediakan kesempatan belajar kepada para siswa untuk mencapai tujuan tertentu, dan diharapkan memberikan hasil tertentu pula kepada siswa. Hal ini dapat diketahui melalui sistem penilaian yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut menurut Oemar Hamalik dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang span menjadi span, dan lain-lain. 1 Belajar yang merupakan prses kegiatan untuk mengubah tingkah laku si subyek belajar, ternyata banyak faktr yang mempengaruhinya. Dari sekian 1 Oemar Hamalik, Pelaksanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), Cet. I, h. 54 1

12 2 banyak faktr yang mempengaruhi itu, secara garis besar dapat dibagi dalam klasifikasi faktr intern (dari dalam) diri si subyek belajar dan faktr ekstern (dari luar) si subyek belajar. Faktr internal ini menyangkut faktr-faktr fisilgis dan faktr psiklgis. Tetapi relevan dengan persalan reinfrcement, maka tinjauan mengenai faktr-faktr intern akan dikhususkan pada faktr-faktr psiklgis. Kehadiran faktr-faktr psiklgis dalam belajar akan memberikan andil cukup penting. Faktr-faktr psiklgis akan senantiasa memberikan landasan dan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan belajar secara ptimal, sebaliknya tanpa kehadiran faktr psiklgis secara ptimal bisa jadi memperlambat prses belajar, bahkan dapat pula menambah kesulitan dalam belajar. Faktr-faktr psiklgis yang dikatakan memiliki peranan penting itu, dapat dipandang sebagai cara-cara berfungsinya pikiran siswa dalam hubungannya dengan pemahaman bahan pelajaran, sehingga penguasaan terhadap bahan yang disajikan lebih mudah dan efektif. Dengan demikian, sebagaimana dikatakan leh Sardiman bahwa prses belajar mengajar itu akan berhasil baik, kalau didukung leh faktr-faktr psiklgis dari si pelajar. Salah satu faktr psiklgis adalah minat. 2 Minat dapat berfungsi sebagai pendrng usaha dan pencapaian prestasi. Seserang melakukan suatu usaha karena adanya mtivasi. Adanya minat yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya minat, maka seserang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Di dalam kegiatan belajar mengajar, peranan minat baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan minat, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara dalam melakukan kegiatan belajar. 2 Sardiman, Interaksi dan Mtivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafind Persada, 2004), Cet. II, h

13 3 Minat merupakan faktr dminan yang mendrng individu untuk melakukan kegiatan yang diinginkan. Dalam prses belajar mengajar, kebutuhan berprestasi menggerakkan dan mengarahkan perbuatan, menpang tingkah laku dan menyeleksi perbuatan individu yang berrientasi kepada keberhasilan. Untuk itu guru harus berupaya menimbulkan dan mempertahankan perhatian dan drngan siswa melakukan kegiatan belajar. Upaya memberikan perhatian dan drngan belajar kepada siswa dilakukan guru sebelum mengajar dimulai, dan waktunya menurut Nana Sudjana yaitu saat berlangsungnya prses belajar mengajar terutama pada saat siswa melakukan kegiatan belajar dan pada saat kndisi belajar mengalami kemunduran. 3 Kepiawaian guru dalam penguasaan strategi pembelajaran merupakan salah satu variabel yang patut dipertimbangkan. Setiap guru memiliki kelebihan dan keterbatasan pribadi. Sebagai cnth di lapangan kadangkadang ada guru yang jika menerangkan pelajaran sangat menarik perhatian dan jelas. Sementara ada guru lain yang walaupun menggunakan strategi pembelajaran yang sama dengan guru yang tadi, akan tetapi ia tidak mampu menarik perhatian siswa, bahkan cenderung membsankan. Hal ini terjadi mungkin karena guru yang pertama tadi memiliki kelebihan dalam hal seni mengajar. Untuk belajar sangat diperlukan adanya minat. Hasil belajar akan menjadi ptimal, kalau ada minat. Semakin kuat minat yang dimiliki, akan semakin berhasil pula pelajaran itu. Jadi minat akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Sudah disadari baik leh guru, siswa dan rang tua, bahwa dalam belajar di seklah intelegensi (kemampuan intelektual) memainkan peranan penting, khususnya berpengaruh kuat terhadap tinggi rendahnya prestasi belajar siswa. Ini bermakna, semakin tinggi kemampuan intelegensi serang siswa, maka semakin besar peluangnya untuk berprestasi. Sebaliknya, semakin 3 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesind, 1995), Cet. III, h. 160

14 4 rendah kemampuan intelegensi serang siswa, maka semakin kecil peluangnya untuk memperleh prestasi. Meskipun peranan intelegensi sedemikian besar, namun perlu diingat bahwa faktr-faktr lain pun tetap berpengaruh. Di antara faktr-faktr tersebut adalah minat. Dalam belajar, minat berperan sebagai mtivating frce yaitu sebagai kekuatan yang mendrng siswa untuk belajar. Siswa yang berminat sikapnya senang terhadap pelajaran dan akan tampak terdrng terus untuk tekun belajar. Sedangkan siswa yang kurang mempunyai minat sikapnya hanya menerima pelajaran. Mereka hanya tergerak untuk mau belajar tetapi sulit untuk terus bisa tekun karena tidak ada pendrngnya. Ada beberapa hal yang mendasari pentingnya membahas minat dalam hubungannya dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Al-Qur an Hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta lim Al-Mubtadi Cipndh Kta Tangerang. Pertama, bahwa pelajaran Al-Qur an Hadits merupakan salah satu pelajaran ilmu agama Islam yang diajarkan leh guru di setiap Madrasah Tsanawiyah, khususnya di Madrasah Tsanawiyah Ta lim Al-Mubtadi. Masalahnya pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Al-Qur an Hadits di madrasah tersebut dinilai berjalan kurang efektif dengan adanya berbagai alasan, sehingga hasil prestasi belajar kurang maksimal. Kedua, bahwa dalam kegiatan belajar mengajar, minat merupakan faktr yang sangat penting, karena bagi siswa yang memiliki minat yang kuat akan mempunyai energi untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sehingga bleh jadi siswa yang memiliki intelegensi yang cukup tinggi menjadi gagal karena kurangnya minat, sebab hasil belajar itu akan ptimal bila terdapat minat yang tepat. Karenanya, bila siswa mengalami kegagalan dalam belajar, hal ini bukanlah semata-mata kesalahan siswa, tetapi mungkin saja guru tidak berhasil dalam menumbuhkan minat yang mampu membangkitkan semangat dalam kegiatan siswa untuk belajar. Adapun kenyataan yang ada di Madrasah Tsanawiyah Ta lim Al- Mubtadi, tidak semua siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap mata

15 5 pelajaran Al-Qur an Hadits dengan berbagai alasan dan latar belakang, sehingga hasil prestasi belajar mereka pun berbeda-beda, tergantung seberapa besar kadar minat belajar mereka terhadap pelajaran tersebut. Ketiga, bahwa di dalam kegiatan belajar mengajar, peranan mtivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan mtivasi, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara dalam melakukan kegiatan belajar. Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan mtivasi adalah bermacam-macam. Tetapi untuk mtivasi ekstrinsik kadangkadang tepat, dan kadang-kadang juga kurang sesuai. Oleh karena itu, guru harus hati-hati dalam menumbuhkan dan memberi mtivasi bagi kegiatan belajar para anak didik. Sebab mungkin maksudnya memberikan mtivasi tetapi justru tidak menguntungkan perkembangan belajar siswa. Kurangnya atau ketiadaan mtivasi, baik yang bersifat intrinsik maupun yang bersifat ekstrinsik, akan menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam melakukan prses pembelajaran materi-materi pelajaran baik di seklah maupun di rumah. Keempat, bahwa kepiawaian guru dalam penguasaan strategi pembelajaran merupakan salah satu variabel yang patut dipertimbangkan. Sebab setiap guru memiliki kelebihan dan keterbatasan pribadi masingmasing. Sebagai cnth di MTs Ta lim Al-Mubtadi, kadang-kadang ada guru yang jika menerangkan pelajaran sangat menarik perhatian dan jelas. Sementara ada guru lain yang walaupun menggunakan strategi pembelajaran yang sama dengan guru yang tadi, akan tetapi ia tidak mampu menarik perhatian siswa, bahkan cenderung membsankan. Hal ini terjadi mungkin karena guru yang pertama tadi memiliki kelebihan dalam hal seni mengajar. Kelima, bahwa lingkungan ssial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah rang tua dan keluarga itu sendiri. Sifat-sifat rang tua, praktek pengellaan keluarga, ketegangan keluarga, dan demgrafi keluarga (letak rumah), semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap

16 6 kegiatan belajar dan hasil yang dicapai leh siswa. 4 Sebagai cnth: kebiasaan yang diterapkan rang tua siswa dalam mengella keluarga yang keliru, seperti kelalaian rang tua dalam memnitr kegiatan anak, dapat menimbulkan dampak lebih buruk lagi. Dalam hal ini, bukan saja anak tidak mau belajar melainkan ia cenderung berperilaku menyimpang. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis ingin mengetahui lebih dalam lagi dan menuangkannya dalam bentuk skripsi dengan mengambil judul: KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MADRASAH TSANAWIYAH TA LIM AL-MUBTADI B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka masalah yang diidentifikasi adalah sebagai berikut: 1. Kurangnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Al-Qur an Hadits. 2. Kurangnya mtivasi dari guru untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajara Al-Qur an Hadits. 3. Pelaksanaan pembelajaran Al-Qur an Hadits di MTs Ta lim Al-Mubtadi kurang efektif. 4. Kurangnya fasilitas pembelajaran yang tersedia, sehingga guru tidak dapat menumbuhkan minat belajar kepada siswa dengan maksimal. 5. Ketidaktepatan metde yang digunakan guru dalam pembelajaran Al- Qur an Hadits, sehingga berpengaruh terhadap minat belajar siswa. 6. Lingkungan yang kurang mendukung, baik dari rang tua (keluarga) atau lingkungan pergaulan (di luar rumah). 7. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur an Hadits belum memuaskan. 4 Muhibbin Syah, Psiklgi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rsdakarya, 1996), cet. III, h. 138

17 7 C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari terlalu luasnya pembahasan masalah dalam skripsi ini, dan agar pembahasannya terarah maka penulis memberikan batasanbatasan yaitu pada masalah: 1. Minat belajar siswa MTs Ta lim Al-Mubtadi, hasil angket yang disebar pada siswa/siswi MTs Ta lim Al-Mubtadi 2. Prestasi belajar siswa MTs Ta lim Al-Mubtadi, hasil belajar siswa yang diambil dari nilai raprt. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas ada yang signifikan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana minat siswa dalam mata pelajaran Al-Qur an Hadits? 2. Bagaimana prestasi siswa dalam mata pelajaran Al-Qur an Hadits? 3. Adakah hubungan antara minat belajar siswa Madrasah Tsanawiyah Ta lim Al-Mubtadi dengan prestasi hasil belajar Al-Qur an Hadits mereka? E. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui seberapa besar minat belajar siswa Madrasah Tsanawiyah Ta lim Al-Mubtadi terhadap mata pelajaran Al-Qur an Hadits. 2. Untuk mengetahui seberapa besar prestasi minat belajar siswa Madrasah Tsanawiyah Ta lim Al-Mubtadi terhadap mata pelajaran Al-Qur an Hadits. 3. Untuk mengetahui adakah hubungan antara minat siswa terhadap mata pelajaran Al-Qur an Hadits dengan prestasi belajar siswa. F. Kegunaan Penelitian 1. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi rekanrekan agar menjadi bahan bacaan yang akan lebih disempurnakan

18 8 2. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi seklah dalam meningkatkan kualitas prestasi belajar siswa di seklah

19 BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar 1. Pengertian Minat Belajar Setiap individu mempunyai kecenderungan fundamental untuk berhubungan dengan sesuatu yang berada dalam lingkungannya. Apabila sesuatu itu memberikan kesenangan pada dirinya, kemungkinan ia akan berminat terhadap sesuatu itu. Minat timbul apabila tertarik kepada sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya atau merasakan bahwa sesuatu yang akan dipelajari dirasakan berarti bagi dirinya dan ia pun akan berniat untuk mempelajarinya. Dari segi bahasa minat berarti perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas, pekerjaan atau bjek itu berharga atau berarti bagi individu. 1 Menurut H.C Whiteringtn minat adalah kesadaran seserang bahwa suatu bjek, suatu sal atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. 2 Minat itu akan timbul jika suatu bjek yang dihadapi seserang berguna bagi kebutuhan hidupnya. Pendapat lain dikemukakan leh W.S Winkel bahwa minat diartikan sebagai kecenderungan subjek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi pkk bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu. 3 Jadi menurut pendapatnya kecenderungan dan kesadaran subjek yang sudah menetap dalam dirinya akan menyebabkan timbulnya minat dan merasa senang mempelajari materi yang diberikan. 1 J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psiklgi, (Jakarta: PT. Raja Grafind Persada, 2004), cet. 1, h H.C. Whiteringtn, Psiklgi Pendidikan, Terjemah: M. Buchri, (Bandung: Aksara Baru, 1978), h W.S Winkel, Psiklgi Pengajaran, (Jakarta: Grasind, 1996), cet. 4, h

20 10 Selanjutnya Alisuf Sabri mengatakan bahwa minat adalah suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang berminat kepada sesuatu berarti ia sikapnya senang kepada sesuatu itu. 4 Jadi aspek-aspek/dimensi-dimensi minat tersebut sebagai berikut: a. Kgnisi Infrmasi byek, melahirkan ketertarikan pada byek yang dipelajari. b. Emsi Perasaan senang pada byek yang dipelajari. c. Knasi Hasrat atau kemauan untuk memperhatikan pelajaran dan melakukan kegiatan belajar. Ahmad D. Marimba berpendapat bahwa minat adalah kecenderungan jiwa kearah sesuatu, karena sesuatu itu mempunyai arti bagi kita. Sesuatu itu dapat memenuhi kebutuhan kita dan dapat menyenangkan kita. 5 Selanjutnya, Drs. Mahfudh Shalahuddin menyatakan bahwa minat adalah perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan. Minat merupakan suatu sikap yang menyebabkan seserang berubah aktif dalam suatu pekerjaan, dengan kata lain minat dapat menjadi sebab dari suatu kegiatan. 6 Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa minat itu merupakan kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat secara terus menerus terhadap sesuatu (rang, benda atau kegiatan) yang 4 M. Alisuf Sabri, Op, cit, h Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Al-Ma rif, 1989), cet. VIII, h Mahfudh Shalahuddin, Pengantar Psiklgi Pendidikan, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1990), h. 95

21 11 disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajari serta membuktikannya lebih lanjut. 2. Aspek-Aspek Minat Aspek-aspek minat yang termasuk dimensi minat adalah: Crw and Crw sebagaimana dikutip Abd. Rachman Abrr, mengatakan bahwa minat atau interest bisa berhubugan dengan daya gerak yang mendrng cenderung atau merasa tertarik pada rang, benda, kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman yang afektif yang dirangsang leh kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain minat dapat menjadi penyebab kegiatan dan partisipasi dalam kegiatan. Minat mengandung unsur kgnisi (mengenal), emsi (perasaan), dan knasi (kehendak). Unsur kgnisi maksudnya yaitu, minat itu didahului pengalaman dan infrmasi mengenal bjek yang dituju leh minat tersebut. Unsur emsi yaitu perasaan tertentu (biasanya perasaan senang). Sedang unsur knasi merupakan kelanjutan dari kedua unsure tersebut, yaitu yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan. 7 Jadi aspek-aspek/dimensi-dimensi minat tersebut sebagai berikut: a. Kgnisi Infrmasi byek, melahirkan ketertarikan pada byek yang dipelajari. b. Emsi Perasaan senang pada byek yang dipelajari. c. Knasi Hasrat atau kemauan untuk memperhatikan pelajaran dan melakukan kegiatan belajar. 3. Macam-macam Minat Minat dapat diglngkan menjadi beberapa macam, antara lain berdasarkan timbulnya minat dan berdasarkan arahnya minat. a. Berdasarkan timbulnya, minat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1) Minat Primitif 7 Abd. Rachman Abrr, Psiklgi Pendidikan, (Ygyakarta: PT. Tiara Wacana Ygya, 1993), cet. 4 h. 122

22 12 Minat primitif adalah minat yang timbul karena kebutuhan bilgis atau jaringan-jaringan tubuh, misalnya kebutuhan makanan, perasaan enak atau nyaman, kebebasan beraktifitas dan seks. 2) Minat Ssial Minat ssial adalah minat yang timbulnya karena prses belajar. Minat ini tidak secara langsung berhubungan dengan diri kita. 8 Misalnya minat belajar, individu punya pengalaman bahwa masyarakat atau lingkungan akan lebih menghargai rang-rang terpelajar dan pendidikan tinggi, sehingga hal ini akan menimbulkan minat individu untuk belajar dan berprestasi agar mendapat penghargaan dari lingkungan, hal ini mempunyai arti yang sangat penting bagi harga dirinya. b. Berdasarkan arahnya, minat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1) Minat Intrinsik Minat intrinsik adalah minat yang langsung berhubugan dengan aktifitas itu sendiri, ini merupakan minat yang lebih mendasar. Misalnya seserang belajar karena memang pada ilmu pengetahuan atau karena memang senang membaca, bukan karena ingin mendapatkan pujian atau penghargaan. 2) Minat Ekstrinsik Minat ekstrinsik adalah minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari kegiatan tersebut, apabila tujuannya sudah tercapai ada kemungkinan minat tersebut hilang. Misalnya sesrang belajar dengan tujuan agar menjadi juara kelas Fungsi Minat Dalam Belajar Dalam prses belajar minat merupakan salah satu faktr psiklgis yang penting dalam belajar, minat mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam belajar, sebab dengan minat seserang akan melakukan sesuatu 8 Abdul Rahman Shaleh & Muhbib Abdul Wahab, Psiklgi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, (Jakarta: Kencana, 2004), h Ibid., h. 266

23 13 yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat seserang tidak akan mungkin melakukan sesuatu. Misalnya serang anak menaruh minat terhadap bidang studi agama islam, maka ia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang agama. Fungsi minat besar sekali terhadap kegiatan belajar, karena minat mempunyai andil yang sangat besar dalam menunjang keberhasilan. Seserang akan memetik hasil dari belajarnya ketika ia berminat terhadap sesuatu yang ia pelajari dan dengan sendirinya ia akan menunjukkan keaktifannya dalam mengikuti pelajaran. Sebagaimana seperti yang dikatakan leh William James (1980) melihat bahwa minat siswa merupakan faktr utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. 10 Minat merupakan faktr pendrng bagi anak didik dalam melaksanakan usahanya untuk mencapai keberhasilan dalam belajar. Dengan demikian jelas terlihat bahwa minat sangat penting dalam pendidikan, karena merupakan sumber usaha anak didik. 11 Minat mendrng seserang untuk melakukan suatu pekerjaan. Minat akan mengarahkan dalam memilih macam pekerjaan yang akan dilakukan. Minat juga akan mengarahkan seserang terhadap apa yang disenangi dan dikerjakannya. 12 Dengan demikian, kewajiban seklah dan para guru untuk menyediakan lingkungan yang dapat merangsang minat siswa terhadap banyak kegiatan yang bermanfaat, khususnya yang berlangsung dalam prses belajar mengajar. Guru harus pintar-pintar menarik minat siswa agar hasil kegiatan belajar mengajar memuaskan. Dengan adanya minat, maka prses belajar mengajar akan berjalan lancar, dan tujuan pendidikan akan tercapai, sesuai dengan yang 10 Usman Uzer, Menjadi Guru Prfesinal, (Bandung: Remaja Rsda Karya, 1997), cet. 20, h Wayan Nurkancana dan Sumartana, Evaluasi Pendidikan, (Srabaya: Usaha Nasinal, 1986), cet. IV, h Singgih D. Gunarsa dan NY. Singgih D. Gunarsa, Psiklgi Perawatan, (Jakarta: Gunung Mulia, 1989), h. 68

24 14 diharapkan. Karena minat sangat penting peranannya dalam pendidikan, maka yang harus mempunyai minat bukan hanya siswa, melainkan guru juga harus mempunyai minat untuk mengajar. Karena kesiapan keduanya merupakan penunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar. 5. Faktr-faktr Yang Mempengaruhi Minat Minat sebagai salah satu pendrng dalam prses belajar tidak muncul dengan sendirinya, akan tetapi banyak faktr yang dapat menimbulkan minat siswa terhadap beberapa mata pelajaran yang diajarkan leh guru bidang studi. Faktr-faktr tersebut antara lain adalah sebagai berikut: a. Mtivasi Minat seserang akan semakin tinggi bila disertai mtivasi, baik yang bersifat internal ataupun eksternal. Minat merupakan perpaduan keinginan dan kemampuan yang dapat dikembangkan jika ada mtivasi. 13 b. Bahan Pelajaran Bahan pelajaran yang menarik minat siswa akan sering dipelajari leh siswa. Sebaliknya bahan pelajaran yang tidak menarik siswa akan dikesampingkannya, sebagaimana yang telah disinyalir leh Slamet bahwa: Minat mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. 14 c. Sikap Guru Sikap guru yang diperlihatkan kepada siswa ketika mengajar memegang peranan penting dalam membangkitkan minat dan 13 DP. Tampubln, Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada Anak, (Bandung: Angkasa, 1993), h Slamet, Belajar dan Faktr-faktr yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Bina Aksara, 1988), h. 59

25 15 perhatian siswa. Guru yang tidak disukai murid akan sukar merangsang timbulnya minat dan perhatian siswa. 15 d. Pengalaman Sebagaimana yang diungkapkan leh Singgih D. Gunarsa dan NY. Singgih D. Gunarsa bahwa: Keberhasilan dalam suatu aktifitas atau kegiatan menimbulkan perasaan yang menyenangkan atau menambah aktifitas. Sedangkan kegagalan justru menyebabkan kehilangan minat dan pengurangan aktifitas. Dari pengalaman jelaslah bahwa aktifitas memerlukan usaha untuk menyelesaikan dan dalam penyelesaian aktifitas tersebut minat sangat mempengaruhi. 16 e. Keluarga Orang tua adalah rang yang terdekat dalam keluarga. Oleh karenanya sangat berpengaruh dalam menentukan minat serang siswa terhadap pelajaran. Apa yang diberikan leh keluarga sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan jiwa anak. Dalam prses perkembangan minat diperlukan dukungan, perhatian dan bimbingan dari keluarga, khususnya rang tua. f. Cita-cita Setiap manusia memiliki cita-cita di dalam hidupnya, termasuk para siswa. Cita-cita juga mempengaruhi minat belajar siswa, bahkan cita-cita juga dapat dikatakan sebagai perwujudan dari minat seserang dalam prspek kehidupan kehidupan di masa yang akan datang. Citacita ini senantiasa dikejar dan diperjuangkan, bahkan tidak jarang meskipun mendapat rintangan, seserang tetap berusaha untuk mencapainya. 6. Tanda-Tanda Anak Berminat Tanda-tanda anak berminat dapat diukur melalui: 15 Kurt Singer, Membina Hasrat Belajar di Seklah, Terjemah: Bergman Sitrus, (Bandung: CV. Remadja Karya, 1987), h Singgih D Gunarsa dan NY. Singgih D. Gunarsa, Op. cit, h. 68

26 16 a. Kesukaan Pada umumnya individu yang suka pada sesuatu disebabkan karena adanya minat. biasanya apa yang paling disukai mudah sekali untuk diingat. Sama halnya dengan siswa yang berminat pada suatu mata pelajaran tertentu akan menyukai pelajaran itu. Kesukaan ini tampak dari kegairahan dan inisiatifnya dalam mengikuti pelajaran tersebut. Kegairahan dan inisiatif ini dapat diwujudkan dengan berbagai usaha yang dilakukan untuk menguasai ilmu pengetahuan yang terdapat dalam mata pelajaran tersebut dan tidak merasa lelah dan putus asa dalam mengembangkan pengetahuan dan selalu bersemangat, serta bergembira dalam mengerjakan tugas ataupun sal yang berkaitan dengan pelajaran yang diberikan guru di seklah. b. Ketertarikan Seringkali dijumpai beberapa siswa yang merespn dan memberikan reaksi terhadap apa yang disampaikan guru pada saat prses belajar mengajar di kelas. Tanggapan yang diberikan menunjukkan apa yang disampaikan guru tersebut menarik perhatiannya, sehingga timbul rasa ingin tahu yang besar. c. Perhatian Semua siswa yang mempunyai minat terhadap pelajaran tertentu akan cenderung memberikan perhatian yang besar terhadap pelajaran itu. Melalui perhatiannya yang besar ini, serang siswa akan mudah memahami inti dari pelajaran tersebut. d. Keterlibatan Keterlibatan, keuletan, dan kerja keras yang tampak melalui diri siswa menunjukkan bahwa siswa tersebut ada keterlibatannya dalam belajar di mana siswa selalu belajar lebih giat, berusaha menemukan hal-hal yang baru yang berkaitan dengan pelajaran yang diberikan guru di seklah. Dengan demikian, siswa akan memiliki keinginan untuk memperluas pengetahuan, mengembangkan diri, memperleh kepercayaan diri, dan memiliki rasa ingin tahu.

27 17 B. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Istilah prestasi belajar diberikan kepada keadaan yang menggambarkan tentang hasil ptimal suatu aktifitas belajar. Bagi serang siswa prestasi belajar biasanya yang diperhitungkan adalah hasilhasil yang dicapai leh siswa dalam mempelajari mata pelajaran yang diajarkan di seklah. Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indnesia prestasi diartikan menjadi hasil yang telah dicapai dari yang telah ditetapkan. 17 Kata prestasi dalam Kamus Besar Indnesia berarti hasil yang telah dicapai dari yang telah dilaksanakan. 18 Sedangkan yang dimaksud prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar. Dengan kata lain, prestasi belajar siswa dapat diartikan sebagai penguasaan siswa terhadap materi pelajaran tertentu yang diperleh dari tes hasil belajar. Biasanya prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf atau kalimat dan terdapat dalam setiap peride tertentu Faktr-faktr yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Menurut Muhibbin Syah secara umum faktr-faktr yang mempengaruhi prestasi belajar pada diri seserang atau individu terdiri atas dua bagian, yaitu faktr internal dan faktr eksternal. 20 a. Faktr Internal Faktr internal (faktr dari dalam diri siswa), yakni keadaan/kndisi jasmani dan rhani siswa. Faktr yang berasal dari diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yakni fisilgis (yang bersifat jasmaniah) dan aspek psiklgis (yang bersifat rhaniah). 17 Sardiman A. M, Interaksi dan mtivasibelajar Mengajar, (Jakarta: PT,Raja Grafind Persada, 2003), cet. 10, h Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indnesia Mdern, (Jakarta: Pustaka Amanai, tt), h Sutratinah Tirtnegr, Anak Supernrmal dan Prgram Pendidikannya, (Jakarta: PT. Bina Aksara, tt), h Muhibbin Syah, Psiklgi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rsdakarya, 2004), cet. 9, h. 132

28 18 Faktr kndisi fisilgis siswa terdiri dari kesehatan dan kebugaran fisik dan kndisi panca inderanya terutama penglihatan dan pendengaran. Adapun faktr psiklgis yang akan mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktr: (1) minat, (2) bakat, (3) intelegensi, (4) mtivasi. 21 1) Minat Menurut Slamet minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. 22 Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena jika bahan pelajaran yang dipelajarinya tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa itu sendiri harus berusaha mencintai setiap bahan pelajaran yang diberikan. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat menangkap semua bahan pelajaran tersebut dengan baik. 2) Bakat Bakat adalah salah satu kemampuan manusia untuk melakukan suatu kegiatan dan sudah ada sejak manusia itu ada. 23 Hal ini dekat dengan persalan intelegensi yang merupakan struktur mental yang melahirkan kemampuan untuk memahami sesuatu. Bakat pada diri siswa dapat dilatih dan dikembangkan sesuai denan ptensi yang dimilikinya dengan baik. Dengan demikian, bakat itu dapat mempengaruhi belajar siswa, khususnya berkenaan dengan keberhasilan atau prestasi belajar siswa itu sendiri. 3) Intelegensi Menurut Reber yang dikutip Muhibbin Syah intelegensi dapat diartiakan sebagai kemampuan psik-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. 24 Jadi, intelegensi sebenarnya bukan persalan kualitas tak saja, h Alisuf Sabri, Psiklgi Pendidikan, (Jakarta: Pedman Ilmu Jaya, 1996), cet.2, h Slamet, Belajar dan Faktr yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rieneka Cipta, 1995), 23 Sardiman, Op. cit, h Muhibbin Syah, Op. cit, h. 133

29 19 melainkan juga kualitas rgan-rgan tubuh lainnya. Akan tetapi, memang harus diakui bahwa peran tak dalam hubungannya dengan intelegensi manusia lebih mennjl dari pada peran-peran rgan tubuh lainnya, lantaran tak merupakan menara pengntrl hampir seluruh aktifitas manusia. Tingkat kecerdasan atau intelegensi yang dimiliki siswa merupakan wadah bagi kemungkinan tercapainya prestasi belajar. Dengan demikian, siswa yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi akan lebih berhasil dari pada siswa yang memiliki tingkat kecerdasan yang rendah. 4) Mtivasi Seserang itu akan berhasil dalam belajar, jika pada dirinya sendiri terdapat keinginan untuk belajar. Keinginan atau drngan untuk belajar inilah yang disebut dengan mtivasi. Dalam knsep pembelajaran mtivasi berarti seni mendrng peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. James O. Whittaker memberikan pengertian secara umum mengenai penggunaan istilah mtivatin di bidang psiklgi. Ia mengatakan bahwa mtivasi adalah kndisi-kndisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi drngan kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan leh mtivasi tersebut. 25 Mtivasi belajar pada dasarnya mempengaruhi tingkah laku belajar. Mtivasi belajar menentukan jumlah waktu yang digunakan siswa dalam belajar dan jumlah waktu yang digunakan ini merupakan salah satu peramal yang dapat dipercaya bagi pencapaian prestasi belajar siswa. Jadi, bila kita membandingkan dua rang siswa yang mempunyai kecerdasan yang sama, maka siswa yang mempunyai mtivasi belajar tinggi akan menghabiskan waktu belajar lebih sedikit untuk belajar sehingga prestasi belajarnya akan lebih tinggi dari pada 25 Semant, Op. cit., h. 205.

30 20 siswa dengan mtivasi rendah. Selain mempengaruhi jumlah waktu yang digunakan, mtivasi belajar yang menimbulkan keinginan untuk belajar serta menentukan banyaknya materi yang akan dimiliki banyak energi untuk belajar sehingga prestasinya menjadi lebih tinggi. b. Faktr Eksternal Faktr eksternal adalah faktr yang ada di luar individu. Seperti faktr internal siswa, faktr eksternal juga terdiri atas dua macam, yakni faktr lingkungan ssial dan faktr lingkungan nn ssial. 1) Lingkungan Ssial Lingkungan ssial seklah seperti para guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar serang siswa. Selanjutnya, yang termasuk lingkungan ssial siswa adalah masyarakat, tetangga juga teman-teman sepermainan disekitar perkampungan siswa tersebut. Lingkungan ssial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar adalah rang tua dan keluarga siswa tersebut. Sifat-sifat rang tua, praktik pengellaan keluarga dan ketegangan keluarga semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai leh siswa. 2) Lingkungan Nnssial Faktr yang termasuk lingkungan nnssial ialah gedung seklah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alatalat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktr-faktr ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Sebagai cnth, kndisi rumah yang berantakan dan sempit serta perkampungan yang terlalu padat dan tidak memiliki sarana umum untuk kegiatan remaja (seperti lapangan vli) akan mendrng siswa berkeliaran ke tempat-tempat yang sebenarnya tidak pantas untuk dikunjungi. Kndisi rumah dan perkampungan yang seperti itu jelas berpengaruh buruk terhadap kegiatan belajar siswa.

31 21 3. Jenis/Bentuk Prestasi Belajar Jenis/bentuk prestasi belajar adalah: a. Penjelasan Dimaksudkan sebagai kemampuan untuk menguraikan atau merinci suatu materi atau bahan menjadi kmpnen-kmpnen atau bagianbagian agar struktur rganisasinya dapat dipahami. Ini mencakup identifikasi bagian-bagian, mengkaji (menganalisis) hubungan antar bagian-bagian dan mengenali prinsip-prinsip rganisasi yang terlibat. b. Pengetahuan Pengetahuan didefinisikan sebagai ingatan tentang materi-materi atau bahan yang telah dipelajari sebelumnya. Ini mencakup mengingat semua hal, dari fakta khusus sampai pada teri-teri yang lengkap mencakup pemikiran tentang infrmasi yang bermanfaat. c. Penguasaan Pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan (pengetahuan, kepandaian, dsb). d. Keterampilan Dimaksudkan sebagai kemampuan untuk menggabungkan bagianbagian untuk membentuk suatu keseluruhan yang baru. Ini mencakup prduksi dari satu kmunikasi yang unit, suatu rencana perasi atau seperangkat hubungan-hubungan yang abstrak. Penekanannya pada tingkah laku yang kreatif sebagai hasil belajar. Namun dengan penekanan utama pada frmulasi pla-pla dan struktu-struktur baru. e. Penguasaan Sikap kemampuan atau kesanggupan untuk mengendalikan perilaku dan tindakan yang sesuai dengan nrma-nrma agama. f. Nilai Dimaksudkan sebagai kemampuan memberikan penilaian atau pertimbangan terhadap suatu gejala, byek atau tingkah laku tertentu, seperti menerima, menlak, atau tidak menghiraukan.

32 22 4. Sumber Data Prestasi Belajar Sumber data prestasi belajar dapat diperleh dari: a. Pengetahuan tes b. Latihan nn tes C. Pembelajaran Al-Qur an Hadits di Madrasah Tsanawiyah 1. Pengertian Al-Qur an Hadits a. Al-Qur an Al-Qur an berasal dari bahasa Arab, dari kata qara a yang berarti mengumpulkan dan menghimpun, yaitu menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapi. 26 Ada beberapa definisi tentang al-qur an yang disebutkan leh para Ulama diantaranya adalah Kalam Allah berbahasa Arab diturunkan kepada Rasulullah SAW yang dinilai ibadah membacanya, yang menantang untuk membuat tandingan surah terpendek darinya, diawali dengan surah al-fatihah dan ditutup dengan surah an-nas. 27 Allah SWT berfirman: Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu. (Q.S. al-qiyamah: 17-18) 26 Manna Khalil al Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Qur an, (Jakarta: PT Pustaka Litera Antar Nusa, 2004), cet 13, h Rasyad Hasan Khalil, Tarikh Tasyri, (Jakarta: Amzah, 2010), cet 2, h. 139

33 23 Dan apabila dibacakan Al Quran, Maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. (Q.S. al-a raf: 204) M. Quraish Shihab mengutip Dr. Shubhi Shalih dalam bukunya Mabahits fi Ulum Al-Qur an sebagai berikut: Kalam Allah yang mengandung mukjizat, diturunkan kepada Nabi SAW, tertulis pada mushhaf, diriwayatkan secara mutawatir dan yang dinilai ibadah dengan membacanya. 28 Dari definisi di atas secara sederhana dapat dijelaskan bahwa: a. Al-Qur an adalah firman Allah, bukan sabda Nabi, bukan perkataan manusia dan bukan pula perkataan malaikat. b. Al-Qur an mengandung mukjizat seluruh kandungannya sekalipun sekecil huruf dan titiknyapun yang dapat mengalahkan lawanlawannya. c. Al-Qur an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW (tentunya melalui Malaikat Jibril) secara mutawatir (diriwayatkan banyak rang yang mustahil sepakat bhng). d. Membaca al-qur an dinilai ibadah (membaca satu huruf dari al-qur an dibalas 10 kebaikan sebagaimana keterangan dalam hadits Nabi). Selain nama al- Qur an, kitab suci ini juga memperkenalkan dirinya dengan beberapa nama, antara lain sebagai berikut: a. Al-Kitab, berarti buku atau tulisan. b. Al-Furqan, berarti pembeda yang baik dan yang buruk. c. Al-Dzikr, berarti pengingat atau pemberi peringatan. d. At-Tanzil, berarti yang diturunkan. Al-Qur an sebagai wahyu tidak sama dengan hadits qudsi, yang terkadang dianggap sebagian ulama sebagai wahyu. Bedanya ialah bahwa al-qur an itu dari Allah, baik lafal maupun maknanya. Maka ia adalah wahyu, baik dalam lafal atau pun maknanya. Sedangkan M. Quraish Shihab, Sejarah dan Ulumul Al-Qur an (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000), h.

34 24 hadits qudsi maknanya saja yang dari Allah, sedang lafalnya dari Rasulullah s.a.w. 29 Wahyu itu sendiri berasal dari kata waha yang berarti turunan dari Tuhan yang ditujukan kepada makhluknya, yang disampaikan melalui para Rasul. Di dalam al-qur an kata wahyu mempunyai arti antara lain: 1) Isyarat 2) Ilham 3) Bisikan 4) Pesan Sebagian ulama membedakan antara wahyu dengan ilham. Wahyu ditujukan kepada Nabi, sedangkan ilham ditujukan kepada umat manusia secara umum. al-qur an sebagai wahyu Ilahi disampaikan kepada Muhammad Saw melalui prses yang disebut inzal, yaitu prses perwujudan al-qur an dengan cara Allah mengajarkan kepada malaikat jibril, kemudian Jibril menyampaikannya kepada Nabi Muhammad SAW. 30 Wahyu diturunkan melalui beberapa prses, antara lain berupa ilham, inspirasi dalam bentuk mimpi, seperti kisah Nabi Ibrahim menerima perintah lewat mimpi untuk menyembelih putranya, Ismail. Bentuk lahir al-qur an berbahasa Arab, karena itu kedudukan bahasa Arab menjadi penting. Bahasa Arab dimuliakan bukan karena ia sebagai bahasa kultural atau bahasa ilmiah, sebab dalam hal ini bahasa Persia juga memegang peranan penting, tetapi tidak sama psisinya dengan bahasa Arab. Diturunkannya al-qur an secara berangsur-angsur mempunyai beberapa hikmah. Diantaranya sebagai berikut: 1. Untuk meneguhkan hati Nabi Muhammad SAW. Mengingat keras watak masyarakat yang dihadapi Nabi, dengan diturunkannya al- Qur an secara berangsur-angsur memperkuat hati Nabi. Cet 2, h Manna Khalil al-qattan, Op. cit, h M. Quraish Shihab, Sejarah dan Ulum Al-Qur an, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000),

35 25 2. Sebagai mu jizat. Mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi Nabi dari kaum kafir, termasuk pertanyaan-pertanyaan yang bernada memjkan, seperti tentang hal-hal gaib, Nabi merasa terbantu dengan diturunkanya ayat yang menjelaskan pertanyaanpertanyaan tersebut. 3. Untuk memudahkan hafalan dan pemahaman al-qur an. Sekiranya al-qur an diturunkan sekaligus, sulit untuk dihafal dan dipahami isinya. 4. Untuk menerapkan hukum secara bertahap. Penghapusan beberapa tradisi masyarakat Arab secara serentak amat sulit dilakukan. Dengan prses pentahapan, lambat laun masyarakat tersebut lebih bisa menerima hukum-hukum baru dari al-qur an. 5. Sebagai bukti bahwa al-qur an adalah bukan rekayasa Nabi Muhmmad atau manusia biasa. b. Hadits Istilah Arab Hadits = baru, tidak lama, ucapan, pembicaraan, cerita. Menurut ahli Hadits segala ucapan, perbuatan, dan keadaan Nabi Muhammad SAW atau segala berita yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW berupa ucapan, perbuatan, takrir (peneguhan kebenaran dengan alasan), maupun deskripsi sifat-sifat Nabi Muhammad SAW. Menurut ahli Ushul Fiqh segala perkataan, perbuatan, dan takrir Nabi Muhammad SAW yang bersangkut paut dengan hukum. 31 Istilah lain untuk sebutan hadits ialah sunnah, khabar, dan atsar. Menurut sebagian ulama, cakupan sunnah lebih luas karena ia diberi pengertian segala yang dinukilkan dari Nabi Muhammad SAW, baik berupa perkataan, perbuatan, takrir, maupun pengajaran, sifat, kelakuan, perjalanan hidup, dan baik itu terjadi sebelum masa kerasulan maupun sesudahnya. Selain itu titik berat penekanan sunah adalah kebiasaan nrmatif Nabi Muhammad SAW. 31 Ensiklpedi Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru van Heve, 1994), cet. 3, h. 41

36 26 2. Perbedaan Hadits Qudsi dan Hadits Nabawi Secara umum perbedaan antara hadits qudsi dan hadits nabawi adalah sebagai berikut: a. Pada hadits nabawi Rasul SAW menjadi sandaran sumber pemberitaan, sedang pada hadits qudsi beliau menyandarkannya kepada Allah SWT. Pada hadits qudsi, Nabi memberitakan apa yang disandarkan kepada Allah SWT dengan menggunakan redaksinya sendiri. b. Pada hadits qudsi Nabi hanya memberitakan perkataan atau qawli sedang pada hadits nabawi pemberitaannya meliputi perkataan (qawli), perbuatan (fi li), dan persetujuan (taqriri). c. Hadits nabawi merupakan penjelasan dari kandungan wahyu, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Maksud wahyu yang tidak secara langsung, Nabi berijtihad terlebih dahulu dalam menjawab suatu masalah. Jawaban itu terkadang sesuai dengan wahyu dan adakalanya tidak sesuai dengan wahyu. Jika tidak sesuai dengan wahyu, maka datanglah wahyu untuk meluruskannya. Hadits qudsi wahyu langsung dari Allah SWT. d. Hadits nabawi lafal dan maknanya dari Nabi menurut sebagian pendapat, sedang hadits qudsi maknanya dari Allah redaksinya disusun leh Nabi. e. Hadits qudsi selalu menggunakan ungkapan rang pertama (dhamir mutakallim) : Aku (Allah) Hai hamba-ku sedang hadits nabawi tidak menggunakan ungkapan tersebut. 3. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Bidang Studi Al-Qur an Hadits di Madrasah Tsanawiyah Mata pelajaran al-qur an dan Hadits merupakan unsur mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Madrasah yang memberikan pendidikan kepada peserta didik untuk memahami dan mencintai al-qur an dan Hadits sebagai sumber ajaran Islam dan mengamalkan isi kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.

37 27 a. Tujuan Mata pelajaran al-qur an hadits bertujuan untuk: 1) Meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap al-qur an dan hadits 2) Membekali peserta didik dengan dalil-dalil yang terdapat dalam al-qur an dan hadis sebagai pedman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan 3) Meningkatkan pemahaman dan pengamalan isi kandungan al- Qur an dan hadis yang dilandasi leh dasar-dasar keilmuan tentang al-qur an dan hadis. b. Ruang Lingkup Al-Qur an Hadits 1) Masalah dasar-dasar ilmu al-qur an dan al-hadits, meliputi: a) Pengertian al-qur an menurut para ahli, pengertian Hadits, sunnah, khabar, atsar dan hadits qudsi. b) Bukti ketentikan al-qur an ditinjau dari segi keunikan redaksinya, kemukjizatannya, dan sejarahnya. c) Isi pkk ajaran al-qur an dan pemahaman kandungan ayatayat yang terkait dengan isi pkk ajaran al-qur an. d) Fungsi al-qur an dalam kehidupan e) Fungsi hadits terhadap al-qur an f) Pengenalan kitab-kitab yang berhubungan dengan cara-cara mencari surat dan ayat dalam al-qur an g) Pembagian hadis dari segi kuantitas dan kualitasnya 2) Tema-tema yang ditinjau dari perspektif al-qur an dan al-hadits, yaitu: a) Manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi b) Demkrasi c) Keikhlasan dalam beribadah d) Nikmat Allah dan cara mensyukurinya e) Perintah menjaga kelestarian lingkungan hidup f) Pla hidup sederhana dan perintah menyantuni para dhuafa

38 28 g) Berkpentensi dalam kebaikan h) Amar ma ruf nahi munkar i) Ujian dan cbaan manusia j) Tanggung jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat k) Berlaku adil dan jujur l) Tleransi dan etika pergaulan m) Ets kerja n) Makanan yang halal dan baik ) Ilmu pengetahuan dan teknlgi (disalin dari lampiran peraturan Menteri Agama RI Nmr 2 tahun 2008 tentang Standar Kmpetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah) c. Indikatr Prestasi Belajar Al-Qur an Hadits di MTs 1) Menjelaskan pengertian al-qur an menurut para ahli, pengertian Hadits, sunnah, khabar, atsar dan hadits qudsi. 2) Menunjukkan cnth bukti-bukti keautentikan al-qur an ditinjau dari segi keunikan redaksinya, kemukjizatannya, dan sejarahnya. 3) Memahami isi pkk ajaran al-qur an. 4) Memahami kandungan ayat-ayat yang terkait dengan isi pkk ajaran al-qur an. 5) Memahami fungsi al-qur an dalam kehidupan 6) Memahami fungsi hadits terhadap al-qur an 7) Mendeskripsikan pembagian hadis dari segi kuantitas dan kualitasnya d. Fungsi Mata pelajaran Al-Qur an dan Hadits pada Madrasah memiliki fungsi sebagai berikut: 1) Pemahaman, yaitu menyampaikan ilmu pengetahuan cara membaca dan menulis al-qur an serta kandungan al-qur an dan Hadits.

39 29 2) Sumber Nilai, yaitu memberikan pedman hidup untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat 3) Sumber Mtivasi, yaitu memberikan drngan untuk meningkatkan kualitas hidup beragama, bermasyarakat, dan bernegara. 4) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik dalam meyakini kebenaran ajaran Agama Islam, melanjutkan upaya yang telah dilaksanakan dalam lingkungan keluarga maupun jenjang pendidikan sebelumnya. 5) Perbaikan, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam keyakinan, pemahaman dan pengamalan ajaran Islam peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. 6) Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungan atau budaya lain yang dapat membahayakan diri peserta didik dan menghambat perkembangannya menuju manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Pembiasaan, yaitu menyampaikan pengetahuan, pendidikan dan penanaman nilai-nilai al-qur an dan Hadits pada peserta didik sebagai petunjuk dan pedman dalam seluruh kehidupannya. D. Kerangka Berfikir Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan-kegiatan yang diminati seserang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. Karena tidak ada daya tarik baginya, ia malas untuk belajar dan tidak memperleh kepuasan dari belajar itu. Bahan pelajaran yang menarik siswa lebih mudah dihafalkan dan disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar. Minat merupakan salah satu faktr yang dapat mempengaruhi belajar dan hasilnya. Maka minat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar

40 30 siswa dalam bidang-bidang tertentu. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah. Maka apabila serang siswa mempunyai minat yang besar terhadap suatu bidang studi ia akan memusatkan perhatian lebih banyak dari teman-temannya. Kemudian karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang tinggi dalam bidang studi tersebut. Demikian pula hasilnya dengan minat siswa terhadap bidag studi Al-Qur an Hadits, apabila srang siswa mempunyai minat yang besar terhadap bidang studi Al-Qur an Hadits maka siswa tersebut akan memusatkan perhatiannya terhadap bidag studi Al-Qur an Hadits dan lebih giat dalam mempelajari bidang studi itu dan prestasinya pun akan lebih baik atau memuaskan. E. Hiptesis Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, minat dengan prestasi belajar ada hubungannya. Maka hiptesisnya sebagai berikut: Ha : Ada hubungan psitif yang signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Al-Qur an Hadits di MTs Ta lim Al-Mubtadi Cipndh H : Tidak ada hubungan psitif yang signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Al-Qur an Hadits di MTs Ta lim Al-Mubtadi Cipndh

41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Ta lim Al-Mubtadi Kta Tangerang, Jl. Maulana Hasanudin N. 37 RT: 03/03 Sipn kelurahan Cipndh Kecamatan Cipndh Kta Tangrang Prvinsi Banten. Objek penelitian ini, yaitu peserta didik kelas VIII Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan sekitar dua bulan, terhitung mulai bulan April sampai Mei Izin Observasi 04 April 2014 Melakukan bservasi 14 April 2014 Angket 05 Mei 2014 Variable Penelitian Kata variabel berasal dari bahasa Inggris Variable dengan arti ubahan, faktr tak tetap, atau gejala yang dapat diubah-ubah. Variabel pada dasarnya bersifat kualitatif namun dilambangkan dengan angka. 1 Variabel penelitian ini, dikaji hubungan antara variabel bebas dengan terikat. Yang dimaksud variabel bebas adalah minat belajar mata pelajaran Al-Qur an Hadits (X), sedangkan variabel terikat adalah prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur an Hadits (Y). Nilai ini diambil dari hasil belajar siswa yang meliputi nilai harian, nilai mingguan, nilai mid semester ganjil, kemudian nilai tersebut dilah menjadi nilai raprt semester. 2011), h Anas Sujin, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafind Persada, 31

42 32 B. Ppulasi dan Sampel 1. Ppulasi Ppulasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: byek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan leh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 2 Dalam penelitian ini ppulasinya adalah seluruh siswa MTs Ta lim Al- Mubatadi kelas VII sampai dengan kelas IX Tahun Pelajaran 2013/2014 berjumlah 179 siswa, dengan perincian sebagai berikut: Tabel 3.1 Ppulasi Siswa Kelas VIII s/d IX KELAS POPULASI VII 66 VIII 61 IX 52 JUMLAH Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki leh ppulasi tersebut. Bila ppulasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada ppulasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk ppulasi. Untuk itu sampel yang diambil dari ppulasi harus betul-betul representative (mewakili). Sampelnya adalah seluruh siswa kelas VIII, berjumlah 61 siswa. Penulis mengambil sampel pada kelas VIII dengan alasan bahwa siswa kelas 2 Sugiyn, Metde Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), cet. 11, h. 297

43 33 VIII relatif lebih dewasa dibandingkan dengan siswa kelas VII. Mereka bisa berfikir lebih baik dan lebih jernih sehingga mereka tahu apa yang mereka mau. Siswa kelas VIII telah melewati prses belajar Al-Qur an Hadits cukup lama khususnya sewaktu di kelas VII. Pengalaman belajar Al-Qur an Hadits di kelas VII sedikit banyak akan berpengaruh terhadap minat belajar mereka pada mata pelajaran tersebut. Pengalaman belajar Al-Qur an Hadits di kelas VII yang menyenangkan atau tidak menyenangkan akan berdampak juga terhadap minat belajar pada mata pelajaran tersebut. Semakin nyaman dan menyenangkan pengalaman belajar pada mata pelajaran tersebut maka siswa akan semakin besar memiliki minat terhadap pelajaran itu sehingga hasil belajar yang diperleh akan semakin maksimal. C. Metde Penelitian Penelitian ini, menggunakan pendekatan kuantitatif. Metde yang digunakan adalah survey dengan teknik krelasinal. Pendekatan Kuantitatif adalah metde penelitian yang berlandaskan pada filsafat psitivisme, digunakan untuk meneliti pada ppulasi atau sampel tertentu, teknik sampling, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik" 3 dengan tujuan untuk menguji hiptesis yang telah ditetapkan. Metde survey adalah pemeriksaan atau penelitian secara kmprehensif. Metde survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesiner, tes, wawancara terstruktur dan sebagainya. Sedang krelasinal adalah suatu penelian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel. Adanya hubungan antara variabel Cet. 1, h Syamsudin, Statistik Deskriptif, (Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2002),

44 34 ini penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Jenis penelitian ini biasanya melibatkan ukuran statistik/tingkat hubungan yang disebut dengan krelasi. Penelitian krelasinal menggunakan instrument untuk menentukan apakah, dan untuk tingkat apa, terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih yang dapat dikuantitatifkan. Dengan menggunakan metde ini, penulis berharap: dapat menggambarkan apakah terdapat hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar Al-Qur an Hadits siswa kelas VIII MTs Ta lim Al-Mubtadi Kta Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014. Mengetahui bagaimanakah hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar Al-Qur an Hadits siswa kelas VIII MTs Ta lim Al-Mubtadi Kta Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014. D. Teknik Pengumpulan Data Tenik pengumpulan data dari penelitian ini, penulis menggunakan berbagai cara: a. Observasi Observasi atau pengamatan adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan dengan teliti serta pencatatan secara sistematis. Penulis dalam penelitian ini, menggunakan bservasi partisipan, yaitu bservasi yang dilakukan leh pengamat, tetapi dalam pengamatan itu pengamat memasuki dan mengikuti kegiatan kegiatan kelmpk yang sedang diamati. Observasi partisipan dilaksanakan sepenuhnya. Jika pengamat benar-benar mengikuti kegiatan kelmpk, bukan hanya pura-pura. Dengan demikian, ia dapat menghayati dan merasakan seperti apa yang dirasakan rang-rang dalam kelmpk yang diamati. Pada tahap ini, penulis melakukan pengamatan terhadap seklah dan bjek penelitian.

45 35 b. Kuesiner Kuesiner sering juga dikenal sebagai angket. Pada dasarnya, kuesiner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi leh rang yang akan diukur (respnden). 4 Dengan kuesiner ini, rang dapat diketahui tentang keadaan/data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya, dan lain-lain. Ditinjau dari segi siapa yang menjawab, maka ada bentuk kuesiner langsung dan tidak langsung. Dalam hal ini, penulis menggunakan kuesiner langsung yaitu kuesiner tersebut dikirim dan diisi langsung leh siswa yang terpilih sebagai respnden. Selanjutnya, ditinjau dari segi menjawabnya maka dibedakan atas kuesiner tertutup dan terbuka. Dalam hal ini, penulis menggunakan kuesiner tertutup yaitu kuesiner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih. Tujuan dari kuesiner ini, yaitu dapat mengukur minat belajar dan prestasi belajar Al-Qur an Hadits siswa MTs Ta lim Al-Mubtadi Kta Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014. Jenis angket yang digunakan adalah pilihan ganda dengan empat pilihan, yaitu: Selalu, Sering, Kadang-kadang, dan Tidak Pernah. Penskran yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Penskran untuk Pernyataan Psitif Alternatif Pilihan Skr Selalu 4 Sering 3 Kadang-kadang 2 Tidak Pernah 1 4 Sugiyn, Op cit., h. 199

46 36 Untuk variabel Y, prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al- Qur an Hadits tidak menggunakan angket data. Untuk variabel Y diambil dari nilai raprt semester I melalui wali kelas VIII MTs Ta lim Al- Mubtadi. Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Variabel X N Dimensi Indikatr N Item 1 Kgnisi Emsi Knasi Faktr- Faktr - Mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari - Mtivasi dari keluarga - Menerima pelajaran dengan senang - Cara guru menyampaikan pelajaran - Rasa ingin tahu - Mendapatkan prestasi yang baik - Mengerjakan tugas dari guru - Memberikan fasilitas yang baik - Memberi kesempatan untuk bertanya 25 24, 30 5, 26, 27, 4, 6, 15, 16, 17, 11, 12, 18, 22 2, 14, 21, 28 3, 8, 13, 19 9, , 23 7, 29 E. Teknik Analisis Data Setelah data yang diperlukan terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Menganalisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk menguraikan data yang diperleh agar dapat dipahami bukan hanya leh

47 37 rang yang meneliti tetapi juga leh rang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian. Untuk menganalisa data, penelitian menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Editing Editing merupakan pemeriksaan kembali jawaban daftar pertanyaan yang diserahkan leh respnden. Kemudian angket tersebut diperiksa satu persatu, tujuannya untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada pada daftar pertanyaan yang telah diselesaikan. Jika ada jawaban yang diragukan atau tidak dijawab, maka penulis menghubungi respnden yang bersangkutan untuk menyempurnakan jawabannya. 2. Skring Skring yaitu merupakan tahap pemberian skr terhadap butir-butir pernyataan yang terdapat dalam angket. Pada setiap pernyataan dalam angket terdapat 4 butir jawaban yaitu : selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah yang harus dipilih leh respnden. a. Selalu : 4 b. Sering : 3 c. kadang-kadang : 2 d. tidak pernah : 1 3. Tabulating Tabulating adalah perhitungan terhadap hasil skr yang telah ada. Berdasarkan sifat masalah dan jenis data dalam penelitian ini, maka penulis menganalisa data dengan menggunakan teknik analisa krelasinal. Teknik analisa krelasinal adalah teknik analisa statistic mengenai hubungan antara dua fariabel atau lebih. Untuk mengetahui apakah ada krelasi antara minat dengan prestasi belajar siswa, disini penulis menggunakan rumus krelasi antara dua variabel, yaitu sebagai berikut:

48 38 a. Analisis Tes Student Analisis ini digunakan untuk menilai scr variabel X (minat belajar) dan variabel Y (prestasi belajar): 1) Nilai minimal maksimal 2) Mean 3) Median 4) Mdus Bleh dilakukan kategri skr berdasarkan rentang distribusi frekuensi data (skr): 1) Kurang/Rendah 2) Sedang 3) Tinggi b. Krelasi Tujuan dari krelasi adalah untuk mengetahui apakah benar terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y atau sebaliknya. Adapun langkah-langkah sebagai berikut: 1) Tabel Kerja a) Klm 1 = Subjek Penelitian b) Klm 2 = Skr Variabel X c) Klm 3 = Skr Variabel Y d) Klm 4 = Hasil Pengkuadratan X 2 e) Klm 5 = Hasil Perkalian Y 2 f) Klm 6 = Hasil Perkalian Skr X dan Y (XY) 2) Mencari angka indeks krelasi r dengan menggunakan rumus krelasi Prduct Mment: r xy { n n XY ( X )( Y ) X ( X ) }{ n Y ( Y ) 2 }

49 39 Keterangan: X Y r xy N XY X Y = Minat siswa dalam bidang studi Al-Qur an Hadits = Prestasi belajar yang diperleh siswa di seklah = Angka Indeks Krelasi r prduct mment = Number f Cases = Jumlah hasil perkalian antara skr X dan skr Y = Jumlah seluruh skr X = Jumlah seluruh skr Y 3) Memberikan interpretasi terhadap rxy yaitu: Setelah nilai r xy diketahui, untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang sedang diteliti, penulis berpatkan pada tingkat kefisien krelasi (r), yaitu: Tabel 3.4 Kefisiensi Krelasi Besar r Prduct Mment Besarnya r prduct mment (r xy ) 0,00-0,20 0,20-0,40 0,40-0,70 0,70-0,90 Interpretasi Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat krelasi, akan tetapi krelasi itu sangan lemah atau sangat rendah sehingga krelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada krelasi antara variabel X dan Variabel Y). Antara variabel X dan variabel Y terdapat krelasi yang lemah atau rendah. Antara variabel X dan Variabel Y terdapat krelasi yang sedang atau cukupan Antara variabel X dan variabel Y terdapat krelasi yang kuat atau tinggi.

50 40 0,90-1,00 Antara variabel X dan Y terdapat krelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi. 5 F. Hiptesis Statistik Pada bagian akhir bab II telah dijelaskan tentang hiptesis penelitian. Pengujian hiptesis dirumuskan dalam bentuk hiptesis nl (H ) dan hiptesis alternatif (H a ). Pada penelitian ini dapat dirumuskan hiptesis penelitiannya sebagai berikut: Ha : Ada hubungan psitif yang signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Al-Qur an Hadits di MTs Ta lim Al-Mubtadi Cipndh H : Tidak ada hubungan psitif yang signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Al-Qur an Hadits di MTs Ta lim Al-Mubtadi Cipndh Berdasarkan hiptesis penelitian di atas dapat dirumuskan dengan menggunakan hiptesis statistiknya yaitu: H a : ρ 0 H : ρ > 0 H adalah hiptesis penelitian, sedangkan H a adalah negasi atau ingkaran dari H yang akan diuji melalui data sampel secara statistic. Jadi dalam pengujian hiptesis yang diuji adalah H a. sedangkan kesimpulan mengenai H adalah knsekuensi lgis dari hasil pengujian H a. Hal ini mengandung arti jika H ditlak maka H a diterima dan sebaliknya. 5 Anas Sujin, Op. cit., h. 193

51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan hasil penglahan data penelitian dalam bentuk deskripsi data, penguji persyaratan analisis data dan pengujian hiptesis, pembahasan hasil penelitian, dan keterbatasan penelitian. A. Sekilas Gambaran Lkasi Pendidikan 1. Sekilas Tentang MTs Ta lim Al-Mubtadi Cipndh Madrasah Tsanawiyah Ta lim Al-Mubtadi didirikan pada tahun Secara gegrafis, letak MTs Ta lim Al-Mubtadi berada di Jl. Maulana Hasanudin Cipndh Kta Tangerang Banten. Madrasah ini berada di tengah-tengah perumahan penduduk yang bleh dikatakan cukup padat dan terletak di atas tanah seluas 2500 meter dengan halaman yang dilengkapi lapangan bulu tangkis serta lapangan basket. Dilingkungan seklahpun terdapat masjid sebagai sarana ibadah siswa, sehingga sejak dini siswa terbiasa melakukan ibadah terutama shalat lima waktu. Suasana kehidupan kepribadian seklah tercermin dari prilaku siswa dan gurunya dalam berbagai kegiatan, mulai dari kegiatan keagamaan, sampai kegiatan pengamatan dan teknlgi yang menunjang kegiatan belajar mengajar, dari pembelajaran dikelas sampai diskusi-diskusi dikalangan siswa/siswinya serta prtfli dan publikasinya didukung leh budaya mutu yang dilandasi leh sifat teliti, tekun, rajin, sabar, tabah dan ulet serta tuntas dan didukung suasana yang kndusif dalam mendrng pendidikan siswanya yang dikenal dengan tujuh prinsip MTs Ta lim Al- Mubtadi yaitu belajar dan mendidik sebagai suatu panggilan yang mulia, berlaku jujur dan adil, kasih sayang dan cinta pada sesama, kerjasama dengan keselarasan untuk melayani, peka terhadap perubahan dan cepat menyesuaikan diri kemajuan zaman, kmitmen terhadap mutu, bersyukur dan berterima kasih. Tujuan Madrasah Tsanawiyah Ta lim Al-Mubtadi adalah memberikan pendidikan yang bermutu kepada masyarakat dalam 41

52 42 menghadapi situasi persaingan glbal, dan membentuk pribadi yang mampu belajar sepanjang hayat dan berkarakter, yang dikella leh sumber daya manusia prfesinal dan berkmpeten. 2. Visi dan MTs Ta lim Al-Mubtadi a. Visi MTs Ta lim Al-Mubtadi Menjadi madrasah unggulan terpadu yang berkarakter dan berwawasan glbal. b. Misi Mts Ta lim Al-Mubtadi 1) Menyelenggarakan Pendidikan Islam dalam suasana yang nyaman dan menyenangkan. 2) Mempersiapkan generasi yang berakhlak mulia, berkarakter dan mempunyai kreatifitas berfikir tinggi, berjiwa ssial dan mandiri. 3) Mengembangkan keterampilan kepemimpinan (leadership) dan kewirausahaan (entrepreneurship). 4) Membidangi lahirnya peserta didik yang unggul dan mampu menghadapi persaingan dan kerjasama glbal. B. Deskripsi Minat Belajar Siswa Skr minat belajar siswa yang telah dilah menghasilkan hasil perhitungan yaitu skr terendah 63 dan skr tertinggi 98. Diperleh rata-rata skr (mean) sebesar 86,23, mdus 87, dan median 85,5. Data selengkapnya distribusi frekuensi disajikan sebagai berikut : Tabel 4.1. Minat Belajar Siswa Resp Nilai Resp Nilai Resp Nilai

53 Σ 5260 Mean Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Minat Belajar Siswa Berdasarkan Peringkat Resp Nilai Resp Nilai Resp Nilai

54 Σ 5260 Tabel 4.3. Mean Prestasi Belajar Siswa X F Fx X F fx

55 Σ Mᵪ Dari tabel di atas dapat diketahui hasil sebagai berikut: Mean (rata-rata) = Nilai di bawah rata-rata sebanyak 27 siswa Nilai di atas rata-rata sebanyak 34 siswa Hasil penelitian memperlihatkan bahwa siswa yang memiliki minat belajar yang paling tinggi pada mata pelajaran Al-Qur an Hadits di seklah sebanyak 34 siswa yang memperleh nilai pada interval 86-98, siswa yang kurang berminat pada mata pelajaran Al-Qur an Hadits diseklah sebanyak 27 siswa yang memperleh nilai pada interval C. Deskripsi Prestasi Belajar Siswa Skr minat belajar siswa yang telah dilah menghasilkan hasil perhitungan yaitu skr terendah 60 dan skr tertinggi 90. Diperleh rata-rata skr (mean) sebesar 76.56, mdus 80, dan median 75,5. Data selengkapnya distribusi frekuensi disajikan sebagai berikut : Tabel 4.4. Nilai Respnden Prestasi Belajar Siswa Resp Nilai Resp Nilai Resp Nilai

56 Σ 4670 Mean Tabel 4.5. Rekapitulasi Nilai Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan Peringkat Resp Nilai Resp Nilai Resp Nilai

57 Σ 4670 Tabel 4.6. Mean Prestasi Belajar Siswa X F fx X f fx Σ Mᵪ Dari tabel di atas dapat diketahui hasil sebagai berikut: Mean (rata-rata) = Nilai di bawah rata-rata sebanyak 32 siswa Nilai di atas rata-rata sebanyak 29 siswa

58 48 Hasil penelitian memperlihatkan bahwa siswa yang memiliki prestasi belajar yang paling tinggi pada mata pelajaran Al-Qur an Hadits di seklah sebanyak 29 siswa yang memperleh nilai pada interval 76-90, siswa yang kurang berprestasi pada mata pelajaran Al-Qur an Hadits diseklah sebanyak 32 siswa yang memperleh nilai pada interval D. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hiptesis 1. Uji Nrmalitas Pengujian nrmalitas terhadap variabel penelitian menggunakan uji Lillefrs (L0). Perhitungan hasil uji nrmalitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 2, 3, dan 6, rangkuman hasil analisis disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 4.7. Hasil Uji Nrmalitas Data N. Variabel L0 L table Kesimpulan 1. X 9,612 0,886 Nrmal 2. Y 5,518 0,886 Nrmal Keterangan Variabel : X : Minat Belajar Siswa Y : Prestasi Belajar Siswa Hasil perhitungan tersebut menunjukan seluruh nilai L0 lebih kecil dari Ltabel, yaitu : pada X harga L0 =9,612 Ltabel = 0,886, maka diketahui bahwa data nrmal, dan pada Y harga L0 = 5,518 Ltabel = 0,886 dengan demikian data berdistribusi nrmal. 2. Uji Hmgenitas Dalam perhitungan penelitian ini dilakukan uji hmgenitas seperti terdapat pada lampiran 4 Hasil selengkapnya dapat disajikan dalam tabel berikut :

59 49 Tabel 4.8. Hasil Uji Hmgenitas Data Sampel N db=(n-2) F hitung = F tabel = Minat ,01 144,35 Prestasi Diperleh bahwa nilai F hitung= 0,01 < F tabel = 144,35 dengan demikian data berdistibusi hmgen. 3. Uji Hiptesis Penelitian Berdasarkan hasil analisis data diperlehlah hasil x= 5260, y= 4670, xy= , x 2 = , y 2 = , ( x) 2 = , ( y) 2 = , data lengkap akan dilampirkan pada lampiran 5 sehingga di knsultasikan dalam rumus krelasi prduct mmentyaitu: Tabel 4.9. Aplikasi Perhitungan Kefisien Krelasi Dengan Rumus Krelasi Prduct Mment Resp X Y x2 y2 xy Resp X Y x2 y2 xy

60 Σ rxy N xy x y N x 2 x N y 2 y 2 2 Dengan perhitungan : 61 x (5260)(4670) rxy = 61 x (457394) 2 61 x (361082)2 = [233434] [217102] = = ,942

61 51 r xy = 0, atau 0,12 Maka diperlelah r xy = 0,12, r xy ini kemudian diknsultasikan dengan r tabel pada derajat kebebasan (n-2) = 59. Untuk taraf signifikansi 5% diperleh sebesar 0,266 dan pada taraf signifikansi 1% diperleh sebesar 0,345. Dengan demikian r xy < r tabel 5% (0,266), r xy < r tabel 1% (0,345) atau (0,12 < 0,266 < 0,345). Setelah r xy diknsultasikan dengan r tabel baik pada taraf signifikansi 5% maupun taraf signifikansi 1% ternyata nilai r xy lebih rendah. Oleh karena itu pengujian hiptesis ini menerima H 0 dan menlak H a sehingga dapat dikatakan bahwa minat belajar siswa pada mata pelajaran al-qur an Hadits memiliki krelasi yang sangat rendah atau tidak signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran al-qur an Hadits. E. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan pengujian hiptesis yang dilakukan sebelumnya diperleh bahwa H a ditlak. Dengan H 0 diterima yang menyatakan minat belajar siswa pada mata pelajaran al-qur an Hadits tidak terdapat krelasi psitif atau terdapat krelasi akan tetapi krelasi itu sangat lemah atau sangat rendah terhadap prestasi belajar siswa pada taraf signifikansi 5 % atau 0,05. Artinya, walaupun minat merupakan faktr yang sangat penting dan berpengaruh terhadap prestasi belajar seserang tapi kurangnya dukungan dari seklah, para guru atau pembina dan rang tua di seklah dalam memtivasi siswa agar memiliki minat yang tinggi terhadap mata pelajaran al-qur an Hadits. Sehingga pada akhirnya minat siswa yang kurang mendapat dukungan tersebut tidak memiliki pengaruh yang kuat bagi prestasi belajar siswa pada mata pelajaran al-qur an Hadits. F. Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari penelitian belum sempurna, dikarenakan penelitian ini mempunyai keterbatasan diantaranya : 1. Penelitian ini hanya meneliti krelasi antara minat dan prestasi belajar pada mata pelajaran al-qur an Hadits siswa kelas VIII MTs Ta lim Al- Mubtadi Cipndh Kta Tangerang, dan keadaan hubungan krelasi

62 52 tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini tidak sampai pada tahap perbaikan prestasi belajar siswa. 2. Instrumen yang digunakan dalam pengambilan maupun penglahan data masih sederhana, sehingga belum dapat menjamin untuk mengungkap seluruh aspek yang akan diteliti, bahkan kemungkinan besar instrument kurang variabel dan reliable. 3. Dan penelitian ini masih sangat terbatas dikarenakan keterbatasan biaya, waktu dan tenaga.

63 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian, keterangan, dan analisis dari bab-bab terdahulu, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dari nilai angket yaitu dengan nilai rata-rata 86.23, menunjukkan bahwa siswa/siswi MTs Ta lim Al-Mubtadi mempunyai minat yang tinggi terhadap mata pelajaran al-qur an Hadits. 2. Prestasi belajar Al-Qur an Hadits yang diperleh siswa/siswi MTs Ta lim Al-Mubtadi dari nilai raprt yaitu dengan nilai rata-rata 76,5. Ini menunjukkan bahwa prestasi tersebut merupakan prestasi yang cukup baik dan perlu adanya perbaikan peningkatan ke arah yang lebih baik lagi. 3. Terdapat krelasi akan tetapi krelasi itu sangat lemah atau sangat rendah terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur an Hadits. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus krelasi prduct mment Maka diperlelah r xy = 0,12, r xy ini kemudian diknsultasikan dengan r tabel pada derajat kebebasan (n-2) = 59. Setelah r xy diknsultasikan dengan r tabel baik pada taraf signifikansi 5% maupun taraf signifikansi 1% ternyata nilai r xy lebih rendah. Oleh karena itu pengujian hiptesis ini menerima H 0 dan menlak H a. 4. Walaupun secara lgika kurang masuk akal kesimpulan yang diperleh khususnya tentang hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar pada mata pelajaran al-qur an Hadits, akan tetapi demikianlah hasil penelitian ini bila menggunakan rumus prduct mment. B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan di atas, bahwa pada hasil penelitian ini hubungan antara prestasi belajar dan minat belajar siswa sangat lemah atau bisa dikatakan tidak ada hubungan. Padahal prestasi belajar Al-Qur an Hadits harus ditingkatkan. Oleh karena itu perlu adanya pendekatan lain selain 53

64 54 minat, misalnya pendekatan keteladanan, mtivasi, atau peningkatan sarana dan prasarana yang mendukung terlaksananya pembelajaran Al-Qur an Hadits dengan baik. C. Saran 1. Hendaknya guru dan rang tua berusaha agar selalu meningkatkan minat belajar siswa. Karena telah dibuktikan pada peneliti ini semakun tinggi minat siswa untuk belajar semakin tinggi prestasi yang dicapai. Selain itu hendaknya guru dalam mengajar harus mempresentasikan faktr-faktr yang harus ada pada diri serang guru seperti kmpetensi dalam mengajar, keadaan eknmi, latar belakang pendidikan, pengalaman, kesehatan jasmani dan rhani dan sebagainya. Dan kesemuanya itu akan mempengaruhi siswa dalam prses belajar mengajar. 2. Hendaknya pihak seklah lebih meningkatkan lagi sarana dan prasarana belajar yang kurang memadai untuk menambah wawasan siswa khususnya dalam mata pelajaran Al-Qur an Hadits. 3. Untuk mengembangkan minat dan prestasi belajar para siswa/siswi MTs Ta lim Al-Mubtadi Cipndh hendaknya diberi kesempatan lebih banyak untuk mengembangkan aktifitas belajar mereka. Sehingga dalam diri mereka tumbuh suatu inisiatif untuk meningkatkan kreatifitas belajar baik secara individu maupun kelmpk.

65 DAFTAR PUSTAKA Abrr, Abd. Rachman, Psiklgi Pendidikan, Ygyakarta: PT. Tiara Wacana Ygya, Ali, Muhammad, Kamus Lengkap Bahasa Indnesia Mdern, Jakarta: Pustaka Amanai, tt. Arifin, M, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Seklah Dengan Rumah Tangga, Jakarta: Bulan Bintang, Chaplin, J.P, Kamus Lengkap Psiklgi, Jakarta: PT. Raja Grafind Persada, Dalyn, M, Psiklgi Pendidikan, Jakarta:PT. Rineka Cipta, Ensiklpedi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru van Heve, Gunarsa, Singgih D dan Gunarsa, NY. Singgih D, Psiklgi Perawatan, Jakarta: Gunung Mulia, Hamalik, Oemar, Prses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara, Khalil, Rasyad Hasan, Tarikh Tasyri, Jakarta: Amzah, Marimba, Ahmad D, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: PT. Al- Ma rif, Masith, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Direktrat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, Nasutin, S, Teknlgi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, Nurkancana, Wayan dan Sumartana, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasinal, Sabri, Alisuf, Psiklgi Pendidikan, Jakarta: Pedman Ilmu Jaya, Sardiman, Interaksi dan mtivasibelajar Mengajar, Jakarta: PT,Raja Grafind Persada, 2003 Shalahuddin, Mahfudh, Pengantar Psiklgi Pendidikan, Surabaya: PT. Bina Ilmu, Shaleh, Abdul Rahman & Wahab, Muhbib Abdul, Psiklgi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencana, 2004.

66 Shihab, M. Quraish, Sejarah dan Ulum Al-Qur an, Jakarta: Pustaka Firdaus, Singer, Kurt, Membina Hasrat Belajar di Seklah, Terjemah: Bergman Sitrus, Bandung: CV. Remadja Karya, Slamet, Belajar dan Faktr yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rieneka Cipta, , Belajar dan Faktr-faktr yang Mempengaruhinya, Jakarta: Bina Aksara, Semant, Wasty, Psiklgi Pendidikan, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 1998 Sugiyn, Metde Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, Sujin, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafind Persada, Syah, Muhibbin, Psiklgi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rsdakarya, , Psiklgi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rsda Karya, Syamsudin, Statistik Deskriptif, Surakarta: Muhammadiyah University Press, Syarifudin, Tatang, Landasan Pendidikan, Jakarta: Direktrat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, Tampubln, DP, Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada Anak, Bandung: Angkasa, Tirtnegr, Sutratinah, Anak Supernrmal dan Prgram Pendidikannya, Jakarta: PT. Bina Aksara, tt. Uzer, Usman, Menjadi Guru Prfesinal, Bandung: Remaja Rsda Karya, Whiteringtn, H.C, Psiklgi Pendidikan, Terjemah: M. Buchri, Bandung: Aksara Baru, Winkel, W.S, Psiklgi Pengajaran, Jakarta: Grasind, Al Qattan, Manna Khalil, Studi Ilmu-Ilmu Qur an, Jakarta: PT Pustaka Litera Antar Nusa, 2004.

67 LEMBAR LTJI REFERENSI Nama : Alifa Hanum NIM : Jurusan Judul Skripsi : Pendidikan Agama Islam : Krelasi Antara Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Al-Qur'an Hadits Di Madrasah Tsanawiyah Ta'lim Al-Mubtadi N I Judul dan llalaman Buku/ Referensi BAB I Wasty Semant, Psikktgi Pendidikan, (Jakarta, PT. RinekaCipta, 1998), cet.4,h. 104 Paraf Pembimbins 2 Masith, Strat e gi P emh el aj aran, (J akarta: Direklrat Jenderai Pendidikan Islam Departemen Agama R[, 2009), h. 3 a J Tatang Syarifudin, Landasan Pendidikan. (Jakarta: Direktrat Jenderal Pendidikan Islam Depar.temen Agama RI, 2009), cet. 1, h Muhibbin Syah, Psiklgi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rsda Karya, 1996), cet, 3. h M. Arifin, Hubungesn T'imbal Balik Pendidikan Agama di Seklah Dengan Rumah Tangga, {Jakarta: Bulan

68 Bintang, 1976),h.173 Oemar Hamalik, Prases Belajar Mengalar, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2003), cet. 2, h. 50 S. Nasutin, Teknlgi Pendid.ikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1999), cet. 2, h. 43 Sardiman A. M, Interaksi dan mtivasibelajar Mengajar, (Jakarta: PT,Raja Grafind Persada, 2003), cet. 10, h. 38 Muhammad Ali, Kamus Lengkap Balzasa Indnesia Mdern, (Jakarta: Pustaka Amanai, ItJ,h Sutratinah Tirtnegr, Anak Supernrmal d{rn P r gr am P e nd i d i kanny a, $ akarta'. PT. Bina Aksara, tt), h Muhibbin Syah, Psiklgi Pendiclikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rsdakarya, 2004), cet. 9, h Alisuf Sabri, Psiklgi Pendidikan (Jakarta: Pedman Ilmu Jaya, 1996), cet.2, h. 60 l3 Slamet, Belaiar dan Faktr yang Mempengaruhinya, (Jakarta. Rieneka Cipta, 1995), h I M. Dalyn, I'siklgi Pendidikan, (Jakarta:PT. Rineka Cipta, 1997), cet. 1, h. 54

69 15 J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psiklgi, (Jakarta: PT. Raja Grafind Persada,2AA4), cet. 1, h H.C. Whiteringtn, P,tiklgi Pendidikan, Terjemah: M. Buchri, (Bandung: Aksara Baru, 1978), h W.S Winkel, Psiklgi Pengajaran, (Iakarta: Grasind, 1996),ce,t.4,h. 188 l8 Abd. Rachman Abrr, Psiklgi Pendidikan, (Ygyakarta: PT. Tiara Wacana Ygya, 1993), cet. 4 h. t22 19 Ahmad D. Marimba, Pengantar trilsafat Pendidikan Islam, (Bandung:PT. Al-Ma'rif, 1989), cet. VIII, h Mahfudh Shalahuddin, Pengantar Psiklgi Pendidikan, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1990), h Abdul Rahman Shaleh 8. Muhbib Abdul Wahab, Psiklgi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, (Jakarta: Kencana, 2A04), h Usman Uzer, Menladi Guru Prfesinal, (Bandung: Remaja Rsda Karya, 1997), cet. 20,h Wayan Nurkancana dan Sumartana, Evaluasr Pendidikan, (Srabaya: Usaha Nasinal, 1986), cet. IV, h Singgih D. Gunarsa dan NY. Singgih D. Gunarsa, Psiklgi Perawatan, (Jakarta: Gunung Mulia, 1989), h. 68

70 25 I DP. Tampubln, Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada Anak, (Bandung: Angkasa, i993), h Slamet, Belalar dan F-ahr-.faktr yeng Mempengaruhinya, (Jakarta: Bina Aksara, 1988), h Kurt Singer, Membina Hasrat Belajar di Seklalt, Terjemah: Bergman Sitrus, (Bandung: CV. Remadja Karya,1987), h Manna Khalil al Qattan, Studi IImu-IImu Qur'an, (Jakarta: PT Pustaka Litera Antar Nusa, 2004), cet 13, h. l6 29 Rasyad Hasan Khalil, Tarikh Tasyri ', (Jakarta: Amzah, 2010), cet2,h M. Quraish Shihab, Sejarah dan Uum Al-Qlff'an, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000), Cet 2, h. 18 3l I Ensiklapedi Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru van Heve, 1994), cet. 3, h. 41 BAB II 32 Anas Sujin, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafind Persada,2011), h Sugiyn, Metde Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), cet. 1 1, h.297 1^d \r

71 34 Syamsudin, Statistik Deskriptif, (Surakarta: Muhammadiyah University Press, 20A2)" Cet. 1, h. 10 Jakarta, 29 Nvember 2014 Pembirnbing Skripsi M4san. AF. M.Pd NrP s

72 dffi ffi, : * xr**{ i i%s*#$i KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK Jl. lr. H. Juanda N 95 Apubt thdnesia FORM {FR} SURAT BIMBINGAN SKRIPSI N. Dkumen ; FITK-FR-AKD-081 Tgl. Terbit : 1 Maret 2010 N. Revisi: : 01 Nnrr : Un.01/F.l/KM.01.3/1p7, Jakarta,2 April 2014 Lamp. :- Hal : Bimbingan Skripsi Kepada Yth. Mqsan 4I'" M.A Pembimbing Skripsi Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN syarif Hidayatullah Jakarta. A s s al amu' al aikum wr. wb. Dengan ini diltarapkan kesediaan Saudara untuk rnenjadi pembimbing I/ll (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa: Nama Tempat & Tanggal Lahir NIM Jurusan Semester Judul Skripsi Alifu Hanum Surabaya, T Aprll Pendidikan Agama Islam VIII HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DBNGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN ALQURAN IIADIS DI MTS TA'LIM AL.MUBTADI Judul tersebut telah disetujui leh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 29 Maret 2014, abstraksi/rtline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksinal pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mhn pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dalrulu. Birnbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. LVas s al amu' al ai ku m wr. vs b. a"n: Dekan Kajur ikan Agama Islam Dr. H. $ Nre. r I Majid Khn, M.Ag r00s Tembusan: l. Dekan FITK 2. Mahasiswa,vbs.

73 KEMENTERIAN AGAMA e_ffi]l%' UtN JAKARTA w.6,-,; FlrK Jl lr. H Juanda Na 95 Culal tndanesta FORM (FR) SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN N. Dkumen : FITK-FR-AKD-082 Tgl. Terbit 1 Maret 2010 N. Revisi: : 01 Hal 1t1 Nmr : Un 01/F 1iKM 01 lt?\frazoq Lamp.. Outline/Prpsal Hal. Permhnan lzin Penelitian Jakarta, 2 April2014 Kepada Yth. Kepala MTs Ta'lim Al-Mubtadi di Tempat Assalam u' ala iku m wr.wb. Dengan hrmat kami sampaikan bahwa, Nama :Alifa Hanum NIM :80111' Jurusan : Pendidikan Agama lslam Semester : Vlll Judul Skripsi : Krelasi Antara Minat Belajar Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Al-Qur'an Hadits Di Madrasah Tsanawiyah Ta'lim Al-Mubtadi adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi/seklah/madrasah yang Saudara pimpin. Untuk itu kami mhn Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassal am u' alaiku m wr.wb. Ka didikan Agama [slarr-r Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan : Afd\l Majid Khn, M.Ag r

74 I l, ir^}i',y a-ijlj bjdt d," a*,' 3A YAYASAN PETDIDIKAN ISLAM TA'LTM AL.MUBTADI {YASPITA) Mts. TA'LIM AL- MUBTADI Jl. KH. Majlana Hasanudin, Sipn Cipndah - Kta Tangerang 15t48. Tetp. (021) SI]RAT I(ETERAI\GAI{ Nmr : 033/MTs-YPT lvuzal4 Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala MTs Ta'lim Al-Mubtadi Cipndh Kta Tangerang Prvinsi Banten, menerangkan bahwa : Nama : Alifa Hanum Ternpat dan Tanggal Lahir : Surabaya, 07 April 1973 NIM Fakultas Jurusan :8011i :FITK UIN Syarif Hidayatullah : Pendidikan Agama Islam Telah melaksanakan penelitian di MTs Ta'lim Al-Mubtadi dari bulan April sid Juni 2A14, untuk mengumpulkan data dalam penyusunan skripsi yang berjudul: KORELASI ANTARA MINAT BELA'AR DENGAN PRESTASI BEWAR SISWA DAIAM MATA PEWARAN AL.QUR'AN HADITS DI MADRASAH TSANAWIYAH TA'LIM AL. MUBTADI Demikian surat keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

75 ANGKET KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MADRASAH TSANAWIYAH TA LIM AL-MUBTADI CIPONDOH KOTA TANGERANG Nama :.. Kelas :.. Petunjuk: 1. Isilah nama dan kelas pada tempat yang telah disediakan 2. Bacalah dengan baik dan teliti setiap sal berikut pilihlah jawabannya sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam angket ini 3. Jawablah sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya 4. Berilah tanda pada klm S, SR, KD, atau TP sesuai dengan minat atau yang kamu lakukan! Keterangan S = Selalu KD = Kadang-kadang SR = Sering TP = Tidak Pernah NO PERNYATAAN S SR KD TP 1 Buku paket Al-Qur an Hadits yang saya perlukan tersedia diperpustakaan 2 Ketika guru menyampaikan materi Al-Qur an Hadits saya ikuti dengan tekun 3 Saya bertanya kepada guru terhadap materi yang belum saya pahami 1

76 4 Saya menyukai psisi duduk paling depan pada saat pelajaran Al-Qur an Hadits berlangsung 5 Saya memperhatikan guru dengan sungguh-sungguh pada saat guru menerangkan pelajaran Al-Qur an Hadits 6 Saya mencatat penjelasan guru yang saya anggap penting 7 Pertanyaan yang saya ajukan di jawab leh guru dengan memuaskan 8 Saya tetap berada di kelas dan membaca buku pelajaran Al-Qur an Hadits walaupun guru Al-Qur an Hadits tidak hadir 9 Saya diberi hadiah leh guru apabila nilai pelajaran Al- Qur an Hadits saya bagus 10 Saya mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan leh guru Al-Qur an Hadits 11 Saya mengerjakan sendiri dalam menyelesaikan Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan leh guru Al- Qur an Hadits 12 Saya mengalami kesulitan dalam belajar Al-Qur an Hadits 13 Saya rajin mempelajari pelajaran Al-Qur an Hadits karena saya ingin sekali mengetahui pelajaran itu 2

77 14 Guru kurang jelas dalam menerangkan sehingga menyebabkan saya mengalami kesulitan belajar Al- Qur an Hadits 15 Salah satu usaha saya untuk mengatasi kesulitan belajar Al-Qur an Hadits adalah dengan memperbanyak membaca buku/majalah tentang Al-Qur an Hadits 16 Salah satu cara saya dalam meningkatkan prestasi belajar Al-Qur an Hadits adalah dngan membaca buku setiap hari 17 Salah satu usaha saya dalam meningkatkan prestasi belajar adalah berknsultasi dengan guru Al-Qur an Hadits/ wali kelas saya 18 Usaha yang saya lakukan untuk mendapatkan prestasi belajar Al-Qur an Hadits yang ptimal adalah dengan memperbaiki cara belajar saya 19 Saya merasa puas dengan nilai yang saya perleh dalam pelajaran Al-Qur an Hadits 20 Saya ingin berprestasi dalam belajar agar mendapatkan peluang untuk melanjutkan studi yang lebih tinggi tanpa tes 21 Guru selalu memberikan semangat belajar keras kepada saya dalam rangka mencapai prestasi belajar yang tinggi 22 Sarana yang diberikan kepada saya cukup menunjang prestasi belajar 3

78 23 Seklah menyediakan fasilitas belajar yaitu, perpustakaan, cmputer, buku teks, dan lain-lain 24 Apabila keadaan eknmi keluarga saya rendah, saya tidak malu dan tetap semangat untuk belajar 25 Pelajaran Al-Qur an Hadits merupakan pelajaran yang harus saya praktekkan dalam kehidupan sehari-hari 26 Apabila guru Al-Qur an Hadits memberikan ulangan mendadak, maka saya siap 27 Pelajaran Al-Qur an Hadits adalah pelajaran yang sangat banyak memberikan manfaat buat saya 28 Setiap kali pertemuan guru memberi pertanyaan tentang pelajaran yang sudah dipelajari 29 Apabila saya belum mengerti guru memberi kesempatan bertanya kepada saya tentang pelajaran yang sudah dipelajari 30 Apabila saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan PR, maka keluarga membantu mengerjakannya 4

79 rl r- a- a!f, q\ F. t 6 00 c a F-- t-- F- dr F a F. a-' t F- c ȯ + c.l!t tf, <t N -tr + l d + -n!l. =t d rf * tl d N I * -+ d t -l N d!+ N a an + ai cl N -t a^l 6t -it +!t d.+ N d d d N N T F-" at A) d at i * + '+ ' !t -t!t!t =l t {t + -i.+.+ d d d cl d d -{t l '+ '+ + c.l.+ d d rt at,+ d rt + N d d d d d N e.l d ra) N d r+ c.l.+ =t.+ -l.+,$ + d d * =f r.l t E.i c.l '+ d d c.l d ty. rd z ā f.l ;) v F - & gl z.a rd v & z z e.l N r+ af,.+!t -f ti -t.+ d <t.+ -+ d t t q d "+ '+ d (.r al al ti.+ + 1t.+ rf - -t N.+ q t t N + qf, +.+ -$ <t d a^l s at al N at d -t $ d * * d!f, s N!t d t c..t =l ct N FI rt rt tt + -f qt a $ -l d t tt rf, <t!t tf rt (\ GI d!+ <f, -t -f *.+ q rl =t d d.+ N rf * rf, rf N <i 6 F N <t t N -i -J.+.+ t s t t v <t d.+ ri rt d c.t a.l an <t n.f, t an r+ -f c.l an -t d.+ '+ a.l!t t d lt.t cl.+ t!t!?.i it a.l ri +.+ N l { f a t N <.t an N N N d N d an c.l.+ N N N an rf an N d GI N -t <l t d N d N d + -+ N d!l N c.l l al + el at e.t cl c.l v) I l' N -i N d al <f { N d rlf r* ct ct <t a.l 6t =f, c.l + e.t n a d an cl d c.l c.l d c.t at c.t at c.l.i a.l 5l 6 GI 4 a at N + -{ :i r+ c.t.+ $ tf c.l d <t al r,l + cl c'l l -+ at { CI rf c.t!f e.l c.t!i N t e.l l e.l al e.t c.l 6l!+ N -t :f qt (\ rt al at e.l al =t al.f, e.l + cil d ct + c.t l a\!t <t at t\ -t + t!t * d + a.l c.l e'l d + e.t a,l + c^l t c.l tf, e.l an = al c.l CA a.l N al a.l l al d 6t $ al a.l ct 6l e.l { d et 6t d (\ c.l d (\ ct FI at c.t c.l al al s t+ { +.l a^t F O ct at c.l c.l N al al al a.l al c.l N a.,l N l a.l al N l a.l a N !i a,l cl e.l c.l l <i c.l t ri -+!t * cl =f, n!+ a.l t.+ + a,l.+ N + + an <t c.l c.t.+ (\ rt rf d!f, c.l d.+ * d B a.l + + l <t * t c^l l ci =t rl d d al N l -f d + cl d N {t: e.i c.l tf, e.t -t a at cl tt!t d al -f, al!!t N <t!t al.+.+ d d s e{ a tt rt + + <t + r+ rf, c.l d '+.+ s =+ ri + * d.+ + s d s + N.+ -t + =t N!t d d -t + $.+ <t s d =t cl d ad L a J z f-l z g rt) Erl & z l a * z z r z z z 2 c{ z <f, r-.l 2 d a z z 2 z 2 z d!f f.r * l rt a- 0a c^l d a.l al a.l d f.l z -+ c.l z e.l a.l 2 d -+ N d d t- a.t 2 F. at z 6 6l GT c.l 2 a d z a\

80 00 (r-' I.. F- r & t, 00 =l r 6 a Fr 00 c\ 0\ t-- 6 N r d t-, - a r 6 +!i a{ N a { d d d LZ',C 0I'' L'l piie^ c.l rt * al { + d + v d <f 90'c s6'i L,I ptf.+.+ N d =i ri t {.f 0z'0 6n't L'l piie^ d d { t <l =t!f,.+ g!t * t d t t + d 8Z'0 nz't L'l PII"A d { d + N q!f, v s q d $ { ct t <t sf 'c E,.S L'l PIIs^ :f,.+ d + <i.+ + "+ T st a - <l -+ r+ r+ + rf + l 9 '0 z6't L'l PITE^ + e.l + N tt.+ rf,.+ R + + <f, N LZ'0 zt't L'l PIIs^!t.+ -+ d d.+ s +.+ t + tl + i+!l 9 '0 96'V L'l PIIB.{ + <t tn.+.+ t rf T g <t.+ t + :l -+ al 6E'0 8I'S L'T pi[u^ rt i* N d -+ -t -f -f!f, '+ d d + t N r+ at at 6g'0 zzs L'l PIIB^ t \t $ =! rl v N =f N * a.t 0g'0 6 'f L'l prc^.+ + <t N.if <f, d + 6l.+ $ N =t t r+ 8Z'0 t(,'t L'l p!p^ N s E t d t N d + q + N $ d =f at 8E'0 ti's Ll PIIB^ N N d N d d al ei t a.l c^l It'0 8e 's L'I pll?^ N s N f -+ d N N N cl.+ (\ e.l + <f!l N a -+ c.l e.l 8 '0 T,t'9 LI prs^ d a d $ at at tf, l d ct =+ 90'0 sl'l L'l PIIB^ N v t+ { a.l t d <f rt al r* e.t e.l -+ =i <t +.i 6t c{ cl 6t1) Lt'9 L'l p!ie^ t N d +!l s m lf a{ { + t * -+ al 90'0 f6'i L'l plie^ N d rt d <t =f!i an al c.l <t <f c.t + Ie '0 00's L'l PIIEA d at ct d c.l e.t ct al c{ rt' ai d + c.l.+ N 6I',(] 8 L'l plp^ l t at =t d 6l a.l d e,l N al e^l.f, '+ <t 8Z'0 9Z'n L'l PIIs^ (\ c,l.+ a.l al d l.l l c.t N a.l f{ d Et'0 L9't L'1 plls^ <t + al N c.t rf c.l l c.t a,l cl t,r d 8t-{ ri's L'1 PITB^ e.l + d.t + t 6l =t d rt tz't LL'T L'1 p{e^ a.t a.t N + 6t c.l + tt!t <l -t +.+ t N 0t'( tt'5 1,1 pii ^ a^l + 6l!t t al + r+ c.l '+ =f, a! a.l OT al a.l d a.l rt + N ts'( b9'9 L'l PITB^!f, al + a{ -+ + a.t tt <f, + FI!t 6l t * d *t -t N 0t'( I ['E L'l p!p^ + d tf, tf, -t.+.+!f, + lf!t *.+ r+ '+ + + <f * d tt't 0r's L'l piis^ t <t * rt t =f i+ +!+.tr N =t + N r+ { N 6n'(. fl'9 L'l P[e,\ z.+ 2 z 2 ar z a 6 2 rt 2 if e d rt =f + r* e 2 <t : a, { it z z!t a.f, 2 z r) 2 cl a =t 2 2 z a- z z b h 0 - a! V lt r <t!tr {.* + + -l.+ t-- * + + al rt \c F-

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang bersifat mu jizat, diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rasul dengan perantaraan malaikat Jibril, diriwayatkan kepada kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Al-Quran merupakan ayat-ayat Allah yang berupa kalamullah yang diturunkan dengan bahasa arab, yaitu satu-satunya bahasa yang terjaga dengan baik. Hal ini semata-semata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh Nana Sudjana, dalam proses belajar mengajar guru memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. oleh Nana Sudjana, dalam proses belajar mengajar guru memegang peranan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru dalam proses belajar mengajar tidak hanya sebatas sebagai penyampai ilmu semata, namun lebih dari itu ia bertanggung jawab atas seluruh perkembangan pribadi siswanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya, termasuk di dalamnya belajar Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya, termasuk di dalamnya belajar Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat kehidupan mereka. Belajar bukanlah suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB II PENGERTIAN ALQURAN

BAB II PENGERTIAN ALQURAN BAB II PENGERTIAN ALQURAN A. Alquran Menurut Bahasa secara bahasa diambil dari kata: قر ا - يقرا- قراة- وقرانا yang berarti sesuatu yang dibaca. Arti ini mempunyai makna anjuran kepada umat Islam untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membacanya ibadah dan tidak ditolak kebenarannya (Al-hafidz, 2005: 1).

BAB I PENDAHULUAN. membacanya ibadah dan tidak ditolak kebenarannya (Al-hafidz, 2005: 1). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang bersifat mu jizat, diturunkan kepada nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril, diriwayatkan secara mutawatir, membacanya ibadah

Lebih terperinci

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Prestasi Belajar a. Pengertian prestasi belajar Belajar adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangka mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al Qur an adalah Kalam Allah yang mu jiz, diturunkan kepada Nabi dan Rosul pengahabisan dengan perantaraan Malaikat Jibril, tertulis dalam mushaf yang dinukilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah kitab suci bagi umat Islam, di dalamnya berisi sejumlah ajaran yang mengandung petunjuk untuk meraih keselamatan dan kesejahteraan hidup, lahir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia mulai dari kandungan sampai beranjak dewasa kemudian tua. Manusia mengalami proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan pendidikan. Pendidikan dalam lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan Negara. Maju mundurnya suatu bangsa yang ditentukan oleh maju mundurnya

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan Negara. Maju mundurnya suatu bangsa yang ditentukan oleh maju mundurnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari pendidikan, karena pendidikan mempunyai peranan dan kedudukan yang tinggi baik individu, keluarga, masyarakat,

Lebih terperinci

Pengantar Ulumul Quran. (Realitas Al-Quran)

Pengantar Ulumul Quran. (Realitas Al-Quran) Pengantar Ulumul Quran (Realitas Al-Quran) Definisi Ulumul Quran Ulûm al-qur ân didefinisikan sebagai pembahasan yang berkaitan dengan al-qur an, dari aspek turunnya, kemukjizatan, pengumpulan, sistematika,

Lebih terperinci

STUDI KORELASI MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL DI

STUDI KORELASI MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL DI STUDI KORELASI MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL DI MTs TARBIYATUL ISLAMIYAH KLAKAHKASIHAN GEMBONG PATI TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar sistematis, dilakukan orang-orang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan

Lebih terperinci

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI GURU DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 GAMBUT KABUPATEN BANJAR

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI GURU DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 GAMBUT KABUPATEN BANJAR PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI GURU DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 GAMBUT KABUPATEN BANJAR OLEH: NORLIA FATMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ANTASARI BANJARMASIN

Lebih terperinci

BAB I. masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya. berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.

BAB I. masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya. berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945. BAB I A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional dibidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertakwa, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di antaranya adalah masalah belajar. Permasalahan belajar dapat dipengaruhi oleh dua faktor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan pedoman yang abadi untuk kemaslahatan umat manusia, merupakan benteng pertahanan syari at Islam yang utama serta landasan sentral bagi tegaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pendidikan Islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan Islam. Islam adalah nama agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Islam berisi seperangkat ajaran tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar pada dasarnya merupakan proses usaha aktif seseorang untuk memperoleh sesuatu sehingga terbentuk perilaku baru menuju arah yang lebih baik. Kenyataannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi dan cita-cita untuk maju. tidak akan mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi dan cita-cita untuk maju. tidak akan mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bagi umat manusia merupakan kekuatan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil kelak manusia dapat hidup berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada bagaimana peroses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. 1

BAB I PENDAHULUAN. kepada bagaimana peroses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar secara keseluruhan dalam proses pendidikan di sekolah, merupakan kegiatan yang paling pokok dan asas terpenting dalam belajar untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SRONO BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SRONO BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SRONO BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Oleh: Ellys Wahyu Ningsih NIM. 084 121 004 INSTITUT AGAMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu-ilmu al-quran Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 37.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu-ilmu al-quran Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 37. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Muhammad Ali al-shabuni dalam kitab al-tibyan fi Ulum al-qur an sebagaimana yang dikutip oleh Mohammad Nor Ichwan mendefinisikan, bahwa al-qur an adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan keyakinan orang mukmin dan penegasan Allah SWT, Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai Allah dan diperintahkan kepada manusia untuk memeluknya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang suatu ilmu. Pendidikan juga mempermudah seseorang menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan adalah suatu hal yang sangat mendasar bagi suatu bangsa karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KELEKATAN ORANG TUA DENGAN PENGAMALAN AKHLAK PESERTA DIDIK. DI MTs MUHAMMADIYAH WONOSARI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KELEKATAN ORANG TUA DENGAN PENGAMALAN AKHLAK PESERTA DIDIK. DI MTs MUHAMMADIYAH WONOSARI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KELEKATAN ORANG TUA DENGAN PENGAMALAN AKHLAK PESERTA DIDIK DI MTs MUHAMMADIYAH WONOSARI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Guna memperoleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pengertian Minat Belajar 2.1.1.1 Pengertian Minat Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang

Lebih terperinci

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an adalah wahyu Allah SWT yang disampaikan melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw. yang di bukukan, kemurnian dan eksistensinya serta pemeliharaannya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri BAB II KAJIAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan dan reaksi untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Sejak manusia lahir ke dunia, telah dibekali Allah SWT dengan adanya rasa ingin tahu. Adapun wujud dari keingintahuan ini adalah adanya akal. Dengan akal, manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus sebagai modal dasar pembangunan Bangsa. Salah satu potensi yang dikaruniai Allah kepada manusia yakni potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai makhluk sosial. Dalam hidup bermasyarakat, manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai makhluk sosial. Dalam hidup bermasyarakat, manusia sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dilahirkan di muka bumi ini selain menjadi makhluk individu juga sebagai makhluk sosial. Dalam hidup bermasyarakat, manusia sebagai makhluk sosial harus

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE RESITASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN FIQH TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE RESITASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN FIQH TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE RESITASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN FIQH TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SWASTA (MTsS) AL-IKHLAS TANAH TERBAN KECAMATAN KARANG BARU KABUPATEN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK MA ARIF 1 WATES Diajukan Kepada Fakultas Teknik

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN FIQH DENGAN PENGAMALAN IBADAH PUASA RAMADHAN SISWA KELAS 3 MI NURUL HIKMAH KALIBUNTU LOSARI BREBES

HUBUNGAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN FIQH DENGAN PENGAMALAN IBADAH PUASA RAMADHAN SISWA KELAS 3 MI NURUL HIKMAH KALIBUNTU LOSARI BREBES HUBUNGAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN FIQH DENGAN PENGAMALAN IBADAH PUASA RAMADHAN SISWA KELAS 3 MI NURUL HIKMAH KALIBUNTU LOSARI BREBES SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama ajaran islam yang menjadi petunjuk kehidupan umat manusia yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi

Lebih terperinci

INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016 M/1437 H

INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016 M/1437 H PENGGUNAAN REWARD DAN PUNISHMENT DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA PADA KELAS III DI MADRASAH IBTIDAIYAH NI MATUL AZIZ JELAPAT 1 KECAMATAN TAMBAN KABUPATEN BARITO KUALA OLEH: MIFTAH INSITUT AGAMA ISLAM

Lebih terperinci

JURUSAN PGMI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON 2012 M/1434 H

JURUSAN PGMI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON 2012 M/1434 H PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI ALTERNATIF MELALUI MEDIA ALAT PERAGA SEDERHANA PADA MATA PELAJARAN SAINS BAGI SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH AL WASHLIYAH PERBUTULAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN CIREBON

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 1433 H/2012 M

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 1433 H/2012 M UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA INVESTIGATIF PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 LANGSA TAHUN AJARAN 2011-2012 SKRIPSI Diajukan Oleh: NURLAILI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA AL- QUR AN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF AL-QUR AN SANTRI TPQ DARUSSALAM KELURAHAN KEMBANG ARUM KECAMATAN SEMARANG BARAT TAHUN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH KETAATAN BERIBADAH SISWA TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA KELAS VIII DI SMP NU 07 BRANGSONG KENDAL SKRIPSI

PENGARUH KETAATAN BERIBADAH SISWA TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA KELAS VIII DI SMP NU 07 BRANGSONG KENDAL SKRIPSI PENGARUH KETAATAN BERIBADAH SISWA TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA KELAS VIII DI SMP NU 07 BRANGSONG KENDAL SKRIPSI Disusun guna memenuhi tugas dan melengkapi syarat Guna memperoleh gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd Disusun Oleh : Sahri Ramadani SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL IBROHIMY TANJUNGBUMI BANGKALAN 2012 KATA

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh berkembang secara harmonis dan optimal sehingga mampu. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.

I. TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh berkembang secara harmonis dan optimal sehingga mampu. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. I. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani adalah suatu prses pendidikan yang diarahkan untuk mendrng, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan jasmaniah dan rhaniah

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG Disusun Oleh : Mas udi NIM: 093111368 FAKULTAS TARBIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah kalam Allah yang menjadi mukjizat, diturunkan kepada Nabi sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril, tertulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, hlm Endang Poerwanti, dkk, Perkembangan Peserta didik, Malang: UMM Press, 2002, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, hlm Endang Poerwanti, dkk, Perkembangan Peserta didik, Malang: UMM Press, 2002, hlm. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pengertian UU SISDIKNAS NO 20

Lebih terperinci

PENGARUH PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS VII SMP 2 KISMANTORO TAHUN 2012/2013

PENGARUH PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS VII SMP 2 KISMANTORO TAHUN 2012/2013 PENGARUH PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS VII SMP 2 KISMANTORO TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo Oleh : ISKANDAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau pondok pesantren pada prinsipnya dalam rangka menanamkan dasar-dasar keimanan dan ketaqwaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi kalam Allah yang digunakan sebagai pedoman dan petunjuk bagi kehidupan umat Islam. Adapun definisi Al-Qur

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dijadikan pedoman (petunjuk umum) agar kompetensi sebagai tujuan pembelajaran dapat

BAB II KAJIAN TEORI. dijadikan pedoman (petunjuk umum) agar kompetensi sebagai tujuan pembelajaran dapat BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Strategi Pengelompokan Siswa a. Pengertian Strategi Pengelompokan Siswa Strategi merupakan pola umum yang berisi tentang rentetan kegiatan yang dapat dijadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pembelajaran merupakan upaya sengaja dan bertujuan yang berfokus kepada kepentingan, karakteristik, dan kondisi orang lain agar peserta didik dapat belajar dengan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ONE DAY ONE AYAT PADA SANTRI DALAM MENGHAFAL AL-QUR AN DI RUMAH TAHFIDZ AL WAFA PALANGKA RAYA SKRIPSI

PENERAPAN METODE ONE DAY ONE AYAT PADA SANTRI DALAM MENGHAFAL AL-QUR AN DI RUMAH TAHFIDZ AL WAFA PALANGKA RAYA SKRIPSI PENERAPAN METODE ONE DAY ONE AYAT PADA SANTRI DALAM MENGHAFAL AL-QUR AN DI RUMAH TAHFIDZ AL WAFA PALANGKA RAYA SKRIPSI Di ajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendididkan sangat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi orang tua bahkan lebih khusus lagi bagi anak-anak generasi penerus bangsa. Karena munculnya berbagai

Lebih terperinci

Al-Qur an Al hadist Ijtihad

Al-Qur an Al hadist Ijtihad Al-Qur an Al hadist Ijtihad Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia hingga akhir zaman (Saba'

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ranah kognitif merupakan ranah psikologis siswa yang terpenting. Dalam perspektif psikologi, ranah kognitif yang berkedudukan pada otak ini adalah sumber sekaligus pengendali

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERANAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BELAJAR ANAK USIA DINI. Cut Venny Luciana TK ANNISA MEDAN

HUBUNGAN PERANAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BELAJAR ANAK USIA DINI. Cut Venny Luciana TK ANNISA MEDAN HUBUNGAN PERANAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BELAJAR ANAK USIA DINI Cut Venny Luciana lucianavenny@yahoo.co.id TK ANNISA MEDAN ABSTRAK Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: Sumber Ajaran Islam Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Dian Febrianingsih, M.S.I Pengantar Ajaran Islam adalah pengembangan agama Islam. Agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa bangsa yang berada dalam tahap pembangunan dan perkembangan,

BAB I PENDAHULUAN. bahwa bangsa yang berada dalam tahap pembangunan dan perkembangan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai salah satu aspek dari program pemerintah yang perlu mendapat perhatian yang serius dalam pengembangan dewasa ini. Perlu disadari bahwa bangsa

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK MUHAMMADIYAH 3 BANJARMASIN

IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK MUHAMMADIYAH 3 BANJARMASIN IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK MUHAMMADIYAH 3 BANJARMASIN OLEH AHMAD HUMAIDI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2015/1437 H i IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH: PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS VII DI SMPN 1 BANYAKAN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan yang tergantung dari bakat dan lingkungan. 2

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan yang tergantung dari bakat dan lingkungan. 2 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam proses belajar mengajar, salah satu faktor yang penting adalah faktor siswa. Seorang siswa diharapkan memiliki pengetahuan dan kecakapan yang baik, maksudnya memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam dari sumber utamanya yaitu Al-Qur an dan Hadits, melalui kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Islam dari sumber utamanya yaitu Al-Qur an dan Hadits, melalui kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertakwa, dan berakhlak

Lebih terperinci

NOTA DINAS. Pembimbing : Najmul Hayat, S.Ag., M.Pd.I Pembimbing : A. Rahim Saidek, S.Sos.I. Kuala Tungkal, Januari 2010

NOTA DINAS. Pembimbing : Najmul Hayat, S.Ag., M.Pd.I Pembimbing : A. Rahim Saidek, S.Sos.I. Kuala Tungkal, Januari 2010 Pembimbing : Najmul Hayat, S.Ag., M.Pd.I Pembimbing : A. Rahim Saidek, S.Sos.I Kuala Tungkal, Januari 2010 Kepada Yth. Bapak Ketua STAI An-Nadwah Kuala Tungkal Di_ KUALA TUNGKAL NOTA DINAS Assalamu alaikum

Lebih terperinci

PERSETUJUAN. : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidiyah/Strata 1 (S1) Alamat : Jln. Tugu Hamayung 02 Januari 1949 Kec. Daha Utara. Kab.

PERSETUJUAN. : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidiyah/Strata 1 (S1) Alamat : Jln. Tugu Hamayung 02 Januari 1949 Kec. Daha Utara. Kab. PERSETUJUAN Skripsi yang berjudul : Kemampuan Siswa Dalam Penerapan Hukum Mad Dalam Pembelajaran Alquran Hadis di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Hamayung Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu tajwid adalah ilmu yang dipergunakan untuk mengetahui tempat keluarnya huruf (makhraj) dan sifat serta bacaan-bacaannya. Hal ini juga termasuk memberikan huruf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang diturunkan oleh-nya, melalui malaikat Jibril kepada nabi Muhammad SAW, sebagai pedoman serta tuntunan bagi manusia, Al-Qur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan sengaja oleh orang dewasa agar seseorang menjadi dewasa. 1 Menurut Ki Hajar

BAB I PENDAHULUAN. dengan sengaja oleh orang dewasa agar seseorang menjadi dewasa. 1 Menurut Ki Hajar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan atau paedagogi berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar seseorang menjadi dewasa. 1 Menurut Ki Hajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Untuk itu, masalah pendidikan sejak dahulu hingga sekarang mendapat perhatian sekaligus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. istilah tersebut adalah pendidikan dan pengajaran. Pengajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. istilah tersebut adalah pendidikan dan pengajaran. Pengajaran merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam khazanah pemikiran pendidikan Islam, ada dua istilah penting yang saling memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain. Dua istilah tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Faturrahman Dkk, Pengantar Pendidikan, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2012, hlm 2

BAB I PENDAHULUAN. Faturrahman Dkk, Pengantar Pendidikan, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2012, hlm 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan kehidupan masyarakat. Perkembangan kemajuan ini ditandai dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: ABDUL AZIZ Nim :

SKRIPSI. Oleh: ABDUL AZIZ Nim : STUDI KORELASI ANTARA PELAKSANAAN IBADAH SHALAT DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HUDA SIDOKUMPUL GUNTUR DEMAK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Agung Cahyono NIM. G

Agung Cahyono NIM. G HUBUNGAN KEMAMPUAN HAFALAN AL-QUR'AN DENGAN PRESTASI PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS I MTs AL IRSYAD TENGARAN TAHUN PELAJARAN 2005/2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PEREMPUAN DALAM MENENTUKAN KEBIJAKAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM (STUDI KASUS DI MTS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO) TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian; motivasi; keaktifan siswa; mengalami sendiri; pengulangan; materi

BAB I PENDAHULUAN. perhatian; motivasi; keaktifan siswa; mengalami sendiri; pengulangan; materi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah pendidikan, proses belajar memegang peranan yang sangat vital. Belajar merupakan proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang. Perubahan yang

Lebih terperinci

PERANAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENUMBUHKAN MINAT SISWA UNTUK MEMANFAATKAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU DI MTS NEGERI TARIK SIDOARJO SKRIPSI

PERANAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENUMBUHKAN MINAT SISWA UNTUK MEMANFAATKAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU DI MTS NEGERI TARIK SIDOARJO SKRIPSI PERANAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENUMBUHKAN MINAT SISWA UNTUK MEMANFAATKAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU DI MTS NEGERI TARIK SIDOARJO SKRIPSI Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel

Lebih terperinci

ABSTRAK Amang Guntur Hidayat Jajuli. Prestasi Belajar Aqidah Ahlak Hubungannya Dengan Ahlak Sehari-Hari (Penelitian Pada Siswa Kelas IV dan V di MI

ABSTRAK Amang Guntur Hidayat Jajuli. Prestasi Belajar Aqidah Ahlak Hubungannya Dengan Ahlak Sehari-Hari (Penelitian Pada Siswa Kelas IV dan V di MI ABSTRAK Amang Guntur Hidayat Jajuli. Prestasi Belajar Aqidah Ahlak Hubungannya Dengan Ahlak Sehari-Hari (Penelitian Pada Siswa Kelas IV dan V di MI Nurul Huda Margaluyu Tanjungsari Sumedang ) Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan masalah yang selalu aktual untuk diperbincangkan tidak saja untuk masa sekarang, bahkan mungkin sepanjang zaman. Hal ini disebabkan karena pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS. Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang

BAB II KAJIAN TEORETIS. Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Pengertian Motivasi Belajar Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam mempunyai pedoman ajaran yag sempurna dan rahmat bagi seluruh alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- Qur an merupakan kitab

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah.

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah. PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQH KOMPETENSI DASAR MEMPRAKTIKKAN SHALAT TARAWIH DAN WITIR SISWA KELAS III SEMESTER II DI MI NU 01 ROWOBRANTEN KECAMATAN RINGINARUM

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

Lebih terperinci

Lampiran 1 DAFTAR TERJEMAH

Lampiran 1 DAFTAR TERJEMAH 104 Lampiran 1 DAFTAR TERJEMAH No. BAB Hal. Kutipan Terjemah 1. I 2 Q.S. Al-Hijr: 9 Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Alquran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. 2. I 3 Q.S. Al-Baqarah:

Lebih terperinci

MODUL 02 MEMAHAMI KEAGUNGAN AL-QUR AN DAN HIDUP BAHAGIA DENGAN AL-QUR AN

MODUL 02 MEMAHAMI KEAGUNGAN AL-QUR AN DAN HIDUP BAHAGIA DENGAN AL-QUR AN MODUL 02 MEMAHAMI KEAGUNGAN AL-QUR AN DAN HIDUP BAHAGIA DENGAN AL-QUR AN Drs. M. Subkhy Hasby, M.Ag. Universitas Brawijaya/ UIN Malang A. Ikhtisar Al-Qur an adalah Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi

Lebih terperinci

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KONSEP DIRI POSITIF PESERTA DIDIK MI TSAMROTUL HUDA II JATIROGO BONANG DEMAK SKRIPSI

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KONSEP DIRI POSITIF PESERTA DIDIK MI TSAMROTUL HUDA II JATIROGO BONANG DEMAK SKRIPSI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KONSEP DIRI POSITIF PESERTA DIDIK MI TSAMROTUL HUDA II JATIROGO BONANG DEMAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN A. Analisis Pelaksanaan Program Pembelajaran BTQ di SMP Negeri 12 Pekalongan Alquran merupakan kitab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebahagiaan dunia dan akhirat. Dakwah sebagai aktifitas umat Islam dalam. metode maupun media yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. kebahagiaan dunia dan akhirat. Dakwah sebagai aktifitas umat Islam dalam. metode maupun media yang digunakan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan aktifitas mengajak, memanggil dan menyeru orang lain agar mengikuti perintah dan petunjuk Allah agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB II KERANGKA TEORETIS 9 BAB II KERANGKA TEORETIS A. Konsep Teoretis 1. Pengertian Apersepsi Apersepsi adalah suatu gejala jiwa yang kita alami apabila suatu kesan baru masuk dalam kesadaran kita dan berassosiasi/bertautan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rangka mewujudkan dinamika peradaban yang dinamis.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mewujudkan dinamika peradaban yang dinamis. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang urgen bagi kehidupan manusia. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan. Untuk itu manusia berpacu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama samawi yang sempurna dan paripurna. Sudah seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian yang sempurna ( insan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PROFESIONALISME GURU DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

HUBUNGAN PROFESIONALISME GURU DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM HUBUNGAN PROFESIONALISME GURU DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN FIQHUN NISA DI MTS MIFTAHUL ULUM WIROWONGSO KECAMATAN AJUNG KABUPATEN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2014/2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN FIQHUN NISA DI MTS MIFTAHUL ULUM WIROWONGSO KECAMATAN AJUNG KABUPATEN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2014/2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN FIQHUN NISA DI MTS MIFTAHUL ULUM WIROWONGSO KECAMATAN AJUNG KABUPATEN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: SULASTRI NIM: 084 101 030 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Lebih terperinci

Mukadimah. Pengkajian

Mukadimah. Pengkajian Mukadimah Pembahasan tentang pengertian al-qur an (ta riful Qur an) mencakup tiga bagian pembahasan yaitu: definisi al-qur an, nama-nama al-qur an, dan fungsi atau kedudukan Al-Qur an Pemahaman kaum muslimin

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. ini sejalan dengan pendapat yang mengatakan bahwa: dengan menggunakan kartu yang dipasangkan.

BAB II KAJIAN TEORI. ini sejalan dengan pendapat yang mengatakan bahwa: dengan menggunakan kartu yang dipasangkan. BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoretis 1. Teknik Index Card Match a. Pengertian Teknik Index Card Match Index Card Match merupakan salah satu teknik belajar aktif yang dapat membantu siswa mengingat apa

Lebih terperinci

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi) Muhammad SAW adalah seorang nabi terakhir yang diutus ke bumi oleh Allah SWT. Sebagai seorang nabi dan rasul, nabi Muhamad SAW membawakan sebuah risalah kebenaran yaitu sebuah agama tauhid yang mengesakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah serta sarana dan prasarana sekolah. mencapai tujuan pembelajaran. Motivasi dalam kegiatan belajar memegang

BAB I PENDAHULUAN. sekolah serta sarana dan prasarana sekolah. mencapai tujuan pembelajaran. Motivasi dalam kegiatan belajar memegang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal

Lebih terperinci