OPINI PUBLIK KAUM IBU TENTANG WANITA BEKERJA DI BIDANG PERHOTELAN. Rehia K. I. Barus 1, Frida Tetty 1
|
|
- Doddy Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JURAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISS : OPII PUBLIK KAUM IBU TETAG WAITA BEKERJA DI BIDAG PERHOTELA Rehia K. I. Barus 1, Frida Tetty rehia_kibarus@yah.c.id Jl. Klam 1 Kampus Universitas Medan Area-Prdi Ilmu Kmunikasi-FISIPOL 2 frida.tetty@yah.c.id Jl. Klam 1 Kampus Universitas Medan Area-Prdi Ilmu Kmunikasi-FISIPOL Diterima 21 Agustus 2012/ Disetujui 30 Agustus 2012 Abstrak Penelitian ini ingin mengamati pini publik tentang perempuan yang bekerja di bidang perhtelan. Masalah tentang bekerja di htel adalah jam kerja, kadangkadang di siang hari, tetapi juga malam hari. Kndisi membuat persepsi negatif tentang perempuan yang bekerja di bidang perhtelan. Ini adalah penelitian analisis deskriptif. Hasilnya menunjukkan bahwa kebanyakan rang memiliki respn psitif tentang perempuan yang bekerja di bidang perhtelan karena meningkatkan pendapatan keluarga. Kata kunci: Opini publik, Perempuan, Bekerja, Bisnis htel Abstract The research wants t bserve public pinin abut wmen wh wrk in htel affairs. The prblem abut wrking in htel is the wrking hur, smetimes in day time, but als night time. The cnditin make negative perceptin abut wrking wmen in htel affairs. This is descriptive analysis research. The result shws that mst peple have psitive respnse abut wrking wmen in htel affairs because it increase family incme. Keywrds: Public pinin, Wmen, Wrking, Htel business PERSPEKTIF/ VOLUME 5/ OMOR 2/ OKTOBER
2 JURAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISS : PEDAHULUA Kta Medan adalah pintu gerbang Indnesia bagian barat serta pintu gerbang utama para wisatawan untuk menuju bjek wisata yang ada di Prvinsi Sumatera Utara, seperti Danau Tba, Berastagi, Bukit Lawang, dll. Selain itu, Medan juga memiliki berbagai tempat wisata seperti Istana Maimun, Mesjid Raya Medan, Museum Tjng Afie, Taman Buaya, Menara Air, dll. Oleh karena itulah makan industri perhtelan berkembang pesat di kta Medan. Selain htel berbintang, hadir pula jenis penginapan yang menawarkan harga yang jauh lebih murah seperti guest huse, budget htel, dan hme stay. Menjamurnya htel di Medan juga seiring dengan naiknya tingkat hunian htel yang mencapai 75%. Hal tersebut mengakibatkan di beberapa titik di kta Medan, seperti di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru banyak dibangun penginapan tipe keluarga bertarif murah namun dengan layanan seperti halnya htel pada umumnya. Fasilitas yang ditawarkan meliputi kamar dengan tempat tidur standar, AC, televisi dan tilet. Maraknya industri perhtelan di Kelurahan Babura terlihat dari jumlah htel yang semula hanya 3 meningkat menjadi 13 di tahun Semua htel ini tentu saja membutuhkan tenaga kerja, baik laki-laki maupun perempuan. Khususnya di bidang perhtelan, tenaga kerja perempuan lebih diutamakan karena memiliki daya tarik tersendiri. Hal ini berkaitan dengan bisnis perhtelan yang merupakan bisnis hspitality yang mengutamakan pelayanan yang ramah. Pekerja perempuan di bidang perhtelan ada yang lajang maupun sudah menikah. Bagi para wanita ini, bekerja di bidang perhtelan berarti beban ganda dan memiliki masalah tersendiri karena jam kerja di industri perhtelan adalah 24 jam yang terbagi PERSPEKTIF/ VOLUME 5/ OMOR 2/ OKTOBER 2012 dalam 3 shift yaitu: mrning shift ( ); evening shift ( ); dan night shift ( ). Pesatnya perkembangan htel di daerah pemukiman membuat pr dan kntra. Pihak yang pr menganggap bahwa keberadaan htel akan membuat ramai daerah mereka dan menciptakan peluang bisnis. Sementara pihak yang kntra menilai bahwa pembangunan htel akan mempersempit areal jalan di sekitar pemukiman dan membuat masyarakat sekitar tidak nyaman. Sementara itu, keberadaan wanita yang bekerja di malam hari berptensi menciptakan persepsi yang beragam pula. Ada yang menilai bahwa wanita yang bekerja di bidang perhtelan memiliki sifat kemandirian, berani, dan tangguh. Sementara di sisi lain, ada pula persepsi negatif, terutama di kalangan para ibu yang belum bisa menerima wanita yang bekerja pada malam hari. Melihat fenmena tersebut, maka penelitian ini fkus untuk meneliti pini publik kaum ibu tentang wanita yang bekerja di bidang perhtelan. Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi para pihak yang berkaitan dengan bidang perhtelan di Kta Medan. Untuk dapat memahami pini publik, Abelsn (dalam Ruslan, 1998) menyebutkan bahwa pini publik harus dikaitkan dengan unsur-unsru berikut ini: 1. Kepercayaan mengenai suatu hal (belief). 2. Apa yang sebenarnya dirasakan atau menjadi sikapnya (attitude). 3. Persepsi (perceptin), yaitu suatu prses memberikan makna yang berakar dari berbagai faktr, yaitu: Latar belakang budaya, kebiasaan, dan adat istiadat yang dianut seserang atau masyarakat. Pengalaman masa lalu seserang / kelmpk tertentu 82
3 JURAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISS : menjadi landasan atau pendapat atau pandangan. ilai yang dianut (mral, etika, dan keagamaan yang dianut atau nilai-nilai yang berlaku di masyarakat). Berita-berita dan pendapatpendapat berkembang yang kemudian mempunyai pengaruh terhadap pandangan seserang. Bila diartikan berita-berita yang dipublikasikan itu dapat sebagai pembentuk pini publik. King dalam Sunarj (2001) mengemukakan bahwa pengertian pini publik adalah penilaian ssial mengenai suatu persalan penting dan berarti, berdasarkan prses pertukaran pikiran yang sadar dan rasinal leh publiknya. Dengan demikian maka pini publik berhubungan erat dengan sikap manusia secara pribadi maupun sebagai bagian dari anggta kelmpk. Dd dalam Sunarj (2001) juga mengemukakan bahwa pini publik bersifat laten (tersembunyi) dan baru akan memperlihatkan sikap yang aktif apabila suatu isu timbul dalam kelmpk atau lingkungan. Opini publik akan berkembang dan menjadi kuat apabila didukung leh beberapa kelmpk sehingga pini publik ini sangat mudah digerakkan. Berikut ini prses pembentukan pini publik (Ruslan, 1997). Gambar 1. Prses Pembentukan Opini Publik (Ruslan (1997) Faktr Penentu - Latar belakang budaya - Pengalaman masa lalu - ilai-nilai yang dianut - Berita yang berkembang persep si sikap Sikap pini pini knsen us - Affect - Behavir - Cgnitin PERSPEKTIF/ VOLUME 5/ OMOR 2/ OKTOBER 2012 pini Opin Sementara untuk menganalisis fenmena wanita bekerja, tidak dapat dilepaskan dari mtivasi yang mendrngnya untuk bekerja. Mtivasi kerja bagi perempuan merupakan suatu knsep yang menguraikan tentang kekuatan yang ada dalam diri individu yang memulai dan mengarahkan individu untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu sesuai dengan mtivasi kerja yang mampu meningkatkan semangat individu dalam melakukan berbagai aktivitas termasuk dalam bekerja (Gibsn dalam Satiadarma dkk, 2004). METODE PEELITIA Ppulasi pada penelitian ini adalah kaum ibu di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru. Ada perempuan di kelurahan tersebut. Maka dalam penelitian ini pengambilan sampel berpedman pada pendapat Arikunt dan Suharsimi (2002) yang menyatakan apabila ppulasi kurang dari 100, lebih baik diambil semua menjadi sampel, sehingga penelitian merupakan penelitian ppulasi. Selanjutnya jika subjeknya lebih besar, dapat diambil sampel antara 0-9% dan 10-15% atau 20-25% atau lebih. Sampel pada penelitian ini berjumlah 25 rang. Teknik pengambilan data dilakukan dengan studi kepustakaan dan penelitian lapangan. Analisis data dilakukan dengan analisis data dan interpretasi data. HASIL DA PEMBAHASA Berikut ini pini kaum ibu tentang keberadaan htel-htel di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru. Tabel 1. Pendapat tentang Keberadaan Htel-htel di Kelurahan Babura 1 Sangat mengganggu Mengganggu
4 JURAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISS : Kurang mengganggu Tidak mengganggu Tabel 2. Pengarauh Keberadaan Htelhtel terhadap Remaja Puteri 1 Sangat mempengaruhi Mempengaruhi Kurang mempengaruhi Tidak mempengaruhi Tabel 3. Perlunya Manajemen Htel Melakukan Ssialisasi 1 Sangat perlu Perlu Kurang perlu Tidak perlu - - Tabel 4. Kemampuan Htel Meningkatkan Pendapatan Masyarakat 1 Sangat mampu Mampu Kurang mampu Tidak mampu - - Berikut ini pini para ibu tentang wanita bekerja di bidang perhtelan. Tabel 5. Opini Kaum Ibu tentang Wanita yang Bekerja di Bidang Perhtelan PERSPEKTIF/ VOLUME 5/ OMOR 2/ OKTOBER Psitif egatif 7 28 Opini psitif terhadap wanita yang bekerja di bidang perhtelan disebabkan leh beberapa hal berikut ini: a. Kaum ibu mempunyai pandangan yang luas dan selalu bepergian ke luar kta dengan mempergunakan fasilitas htel, sehingga mereka tahu benar tentang keadaan wanita yang bekerja di bidang perhtelan. b. Sebagian wanita yang menikah dapat membantu pereknmian keluarga sehingga mempunyai kehidupan yang lebih mapan dari kehidupan yang sebelumnya. c. Mempunyai netwrking yang luas. Sementara pini negatif dari 28% respnden muncul karena hal-hal berikut ini: a. Kaum wanita tersebut dapat saja tergda karena umumnya tamunya adalah laki-laki. b. Kehidupan wanita yang bekerja di htel selalu kelihatan glamr. Tabel 6. Kebutuhan Rasa Aman bagi Wanita yang Bekerja di Bidang Perhtelan 1 Sangat membutuhkan Membutuhkan Kurang membutuhkan Tidak membutuhkan - - Tabel 7. Penampilan Wanita yang Bekerja di Bidang Perhtelan 84
5 JURAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISS : Sangat span Span Kurang span Tidak span - - Opini tentang penampilan span para wanita yang bekerja di bidang perhtelan ini disebabkan leh: a. Mdel seragam yang bagus dan fashinable. b. Penampilan yang menarik seperti gaya, rapi, span dengan tutur kata yang baik. c. Pada saat bicara dengan tamu selalu tersenyum tanpa beban karena yang ditnjlkan di htel adalah pelayanan. d. Memberikan imej yang span pada saat tamu akan check in di htel tersebut. e. Baju kasual tidak bleh dipakai pada saat bekerja khusunya di frnt line. Tabel 8. Ketertarikan terhadap Prfesi Wanita di Bidang Perhtelan 1 Sangat tertarik Tertarik Kurang tertarik Tidak tertarik - - Ketertarikan terhadap prfesi di bidang perhtelan disebabkan leh halhal berikut ini: 1. Mampu berbahasa asing. 2. Mampu menciptakan penampilan menarik. 3. Mampu beramah-tamah. 4. Mempunyai jaringan yang luas. Tabel 9. Perasaan terhadap Wanita yang Bekerja di Bidang Perhtelan PERSPEKTIF/ VOLUME 5/ OMOR 2/ OKTOBER Sangat simpati Simpati Kurang simpati Tidak mampu - - Tabel 10. Izin bagi Puterinya untuk Bekerja di Bidang Perhtelan 1 Sangat mengizinkan Mengizinkan Kurang mengizinkan Tidak mampu % respnden yang menyatakan mengizinkan puterinya bekerja di bidang perhtelan, dengan alasan: a. Mempunyai wawasan yang luas. b. Mempunyai banyak teman dan netwrking yang luas. c. Mempunyai span-santun yang bagus. d. Bisa berkmunikasi dengan dunia luar karena apabila bekerja di bidang perhtelan, salah satu syaratnya adalah harus mampu berbahasa Inggris. e. Selalu berpenampilan menarik, supel, dan gaul. Sementara 40% respnden yang menyatakan kurang mengizinkan puterinya untuk bekerja di industri perhtelan dengan alasan berikut: a. Takut puterinya tergda dengan tamu-tamu yang iseng. b. Bekerja di malam hari. PEUTUP Secara umum, pini publik tentang perkembangan perhtelan di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru adalah psitif. Industri perhtelan dinilai mampu meningkatkan pereknmian masyarakat. Hal ini selaras dengan pini kaum ibu terhadap 85
6 JURAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISS : perempuan yang bekerja di bidang perhtelan. Sebagian besar para ibu (72%) memberikan penilaian psitif. Sementara untuk pribadi wanita yang bekerja di bidang perhtelan dinilai psitif dan ada juga negatif. Di sisi psitif, serang wanita yang bekerja di bidang perhtelan dianggap memiliki karakter tersendiri baik itu bagi dirinya maupun keluarganya. Sementara yang menilai negatif, wanita yang bekerja di bidang perhtelan dinilai akan selalu memanfaatkan peluang, termasuk peluang negatif. Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi para penggiat bisnis perhtelan dan pariwisata secara umum agar lebih memperhatikan pegawainya, terutama perempuan, pini masyarakat di sekitarnya, dan lingkungan tempat berdirinya htel tersebut. DAFTAR PUSTAKA Arikunt dan Suharsimi Prsedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Ruslan, R Manajemen dan Manajemen Kmunikasi. Jakarta: Raja Grafind Persada. Satiadarma, dkk Interaksi dan Mtivasi. Jakarta: Raja Grafind Persada. Sunarj, D. S Opini Publik. Jakarta: Liberty. PERSPEKTIF/ VOLUME 5/ OMOR 2/ OKTOBER
OPINI PUBLIK PELANGGAN TENTANG KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM PENINGKATAN HUNIAN KAMAR DI HOTEL GARUDA PLAZA MEDAN
JURAL ILMU SOSIALFAKULTAS ISIPOL UMA ISS : 2085 0328 OPII PUBLIK PELAGGA TETAG KOMUIKASI OVERBAL DALAM PEIGKATA HUIA KAMAR DI HOTEL GARUDA PLAZA MEDA ina Siti Salmaniah Siregar 1, Hafiza venda 2 1 Email:
Lebih terperinciPERANAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK PADA HUBUNGAN PERSAHABATAN REMAJA
JURAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISS : 2085 0328 PERAA KOMUIKASI ITERPERSOAL DALAM MEYELESAIKA KOFLIK PADA HUBUGA PERSAHABATA REMAJA Muhammad Alfikri 1, Abedneg Edy Suranta Tarigan 2 1 Email: muhammad_alfikri@yah.c.id
Lebih terperinciANALISIS ISI FOTO BERITA PADA RUBRIK JEPRET DI HARIAN POS METRO MEDAN. Taufik Walhidayat 1, Novri Maulana 2
JURAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISS : 208 0328 AALISIS ISI FOTO BERITA PADA RUBRIK JEPRET DI HARIA POS METRO MEDA Taufik Walhidayat 1, vri Maulana 2 1 Email: taufik_walhidayatuma@yah.c.id Jl. Klam
Lebih terperinciMODUL LIMA KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
MODUL LIMA KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK Istilah pini publik sering diterjemahkan pini umum atau pini masyarakat. Hal ini kurang tepat, karena istilah masyarakats lebih mengarah kepada pengertian sciety.
Lebih terperinciPemahaman Etika Secara Umum
Pemahaman Etika Secara Umum By : Aini Zahra 08650027 Fathan Trikurniawan 08650033 Ummi Athiyah 09650039 Pengertian Etika Etika/etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti nilai-nilai, kaidah-kaidah
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA KOMUNIKASI INTERNET TERHADAP POLA PERILAKU ANAK DI BAWAH 17 TAHUN. Syafruddin Ritonga 1, Wira Andhika 2
PEGARUH MEDIA KOMUIKASI ITERET TERHADAP POLA PERILAKU AAK DI BAWAH 1 TAHU Syafruddin Ritnga 1, Wira Andhika 2 1 Email: syafruddin.ritnga@yah.c.id Jl. Klam 1 Kampus Universitas Medan Area-Prdi Ilmu Kmunikasi-FISIPOL
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat
101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan : Terdapat hubungan yang mderat antara persepsi tentang perilaku seksual pada tayangan
Lebih terperinciDEFINISI KOMUNIKASI UNSUR KOMUNIKASI. 1. Sumber/komunikator. 2. Isi pesan. 3. Media/saluran. 4. Penerima/komunikan ORGANISASI
DEFINISI KOMUNIKASI Sebuah prses penyampaian pikiran atau infrmasi dari seserang kepada rang lain melalui suatu cara tertentu sehingga rang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud leh penyampai
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah perkembangan hotel Natama Padangsidimpuan Sumatera Utara
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah perkembangan htel Natama Padangsidimpuan Sumatera Utara Pada awal berdirinya, Htel Natama hanyalah sebuah lsmen dengan nama Adian Natama yang dimiliki leh keluarga
Lebih terperinciLatar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perkembangan persaingan bisnis di indonesia adalah salah satu fenomena yang sangat menarik untuk kita simak, terlebih dengan adannya globalisasi dalam bidang ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring dengan peningkatan peradapan manusia menyebabkan persaingan semakin katat. Dengan adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin majunya teknologi. Hal tersebut mendorong para produsen dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang Pada saat ini masyarakat semakin berkembang, yang disebabkan leh semakin majunya teknlgi. Hal tersebut mendrng para prdusen dalam menciptakan barang dan jasa, untuk
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Analisa-analisa yang penulis telah lakukan pada bab sebelumnya memiliki tujuan untuk dapat memberikan kesimpulan pada bab ini mengenai masalah-masalah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu industri yang berkembang sangat pesat dan mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Lebih terperinciJenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan
Jenis Infrmasi yang Terbuka dan Dikecualikan Kelmpk Infrmasi Publik yang diatur dalam UU KIP mencakup Infrmasi Publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; Infrmasi Publik yang wajib diumumkan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. tamu sangatlah ditentukan oleh siapakah yang melayani tamu tersebut. Penampilan
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pelayanan Hotel Baltika Bandung Hotel yang baik secara umum dapat kita nilai dari kenyamanan, kebersihan, dan kualitas pelayanan dari hotel tersebut. Dalam memberikan pelayanan terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan bagian yang sangat penting dalam knteks keberlanjutan suatu bangsa. Anak merupakan penentu kualitas sumber daya manusia serta kemajuan di masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Krisis utama
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Krisis utama yang dialami remaja adalah pencarian identitas diri. Menurut psiklg perkembangan remaja, Erik
Lebih terperinciRSUD Ratu Zalecha, Jl. Menteri Empat, Martapura, Kalimantan Selatan
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Faktr Risik Kehamilan di Puskesmas Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan Tahun 2010 Descriptin f Pregnant Mther s Knwledge Abut
Lebih terperinciD LAM PENDI D D I I D K I A K N
PERSPEKTIF PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN PERSPEKTIF BEHAVIORISME PERSPEKTIF KOGNITIF PERSPEKTIF HUMANISME (FENOMENOLOGIS) PERSPEKTIF BEHAVIORISME (Thrndike dan Skinner) Perkembangan perilaku manusia akibat
Lebih terperinciFAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS MONGOLATO KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2013
Summary FAKTOR- FAKTOR YAG BERHUBUGA DEGA KUJUGA ATEATAL CARE DI PUSKESMAS MOGOLATO KECAMATA TELAGA KABUPATE GOROTALO TAHU 03 Rabi atul Adawiyah Su ng IM 84409063 Prgram Studi Ilmu Keperawatan, Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya
Lebih terperinciGAMBARAN SIKAP IBU DALAM PENYAPIHAN BALITA USIA KURANG 2 TAHUN DI DESA TANGGALREJO KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG ABSTRAK
GAMBARA SIKAP IBU DALAM PEYAPIHA BALITA USIA KURAG TAHU DI DESA TAGGALREJO KECAMATA MOJOAGUG KABUPATE JOMBAG ia andini A, Yulichati,Mnika sawitri Prgram Studi S Keperawatan STIKES Pemkab Jmbang Prgram
Lebih terperinciBAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN
BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Layanan Purna Jual Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indnesia N. 634/MPP/Kep/9/2002 tentang ketentuan dan tata cara pengawasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terus menerus tanpa dibatasi oleh waktu (Kasmir,2004:131). Tidak terkecuali pada persaingan usaha perhotelan di Indonesia.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan persaingan bisnis di Indonesia adalah salah satu fenomena yang sangat menarik untuk kita simak, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sebagai negara agraris, Indnesia memiliki kekayaan alam dan hayati yang sangat beragam yang jika dikella dengan tepat, kekayaan tersebut mampu diandalkan menjadi andalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara sekaligus kota
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara sekaligus kota terbesar di Pulau Sumatera. Karena letak kota Medan yang strategis dilintasi oleh jalan raya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Medan dikenal dengan nama Tanah Deli dengan keadaan tanah berawa-rawa kurang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Medan merupakan ibu kota dari provinsi Sumatera Utara. Pada awalnya kota Medan dikenal dengan nama Tanah Deli dengan keadaan tanah berawa-rawa kurang lebih
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA TEGAL BULAN DESEMBER 2015 TPK HOTEL 32,84 PERSEN
BPS KOTA TEGAL 25 Januari 2016 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA TEGAL BULAN DESEMBER 2015 TPK HOTEL 32,84 PERSEN Pada bulan Desember 2015 ini secara umum, hampir semua indikator produktivitas
Lebih terperinciBAB I. mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai upaya dalam memenuhi. Persaingan dalam dunia industri sebagai dampak dari beragamnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin pesatnya perkembangan zaman diberbagai bidang, berdampak pada semakin kompleksnya kebutuhan akan barang dan jasa. Hal inilah yang mendorong tumbuhnya
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT
BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 58/10/76/Th. X, 3 Oktober TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG AGUSTUS MENCAPAI 61,93 PERSEN Tingkat Penghunian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berbagai pengaruh perubahan yang terjadi akibat reformasi menuntut organisasi untuk berinovasi guna menghadapi tuntutan perubahan dan berupaya menyusun
Lebih terperinciDESKRIPSI KINERJA GURU BIOLOGI YANG TELAH SERTIFIKASI DAN YANG BELUM SERTIFIKASI DI SMA / SEDERAJAT DI KECAMATAN TAMBUSAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016
DESKRIPSI KIERJA GURU BIOLOGI YAG TELAH SERTIFIKASI DA YAG BELUM SERTIFIKASI DI SMA / SEDERAJAT DI KECAMATA TAMBUSAI TAHU PEMBELAJARA 0/0 ) Melisa Sri Berliana, urul Afifah ) Ety Meirina Brahmana ) Fakultas
Lebih terperinciISSN No Jurnal Sangkareang Mataram 33
ISSN N. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram 33 PENGARUH THERAPI AKTIFITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RSJ MUTIARA SUKMA PROPINSI NTB Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi atau barang jadi menjadi barang dengan nilai lebih atau barang jadi menjadi
Lebih terperinciMENILAI TINGKAT KERAGAMAN RUANG PUBLIK PADA TAMAN IMAMe BONJOL DI KOTA PADANG SEBAGAI MASUKAN DALAM PERBAIKAN KUALITAS RUANG
MEILAI TIGKAT KERAGAMA RUAG PUBLIK PADA TAMA IMAMe BOJOL DI KOTA PADAG SEBAGAI MASUKA DALAM PERBAIKA KUALITAS RUAG Oleh : Erit Zaky Aljsha 1), Tmi Eriawan 2) dan Hamdi ur 3) 1) Mahasiswa Jurusan Perencanaan
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN. Psikologi Umum 2. Psikologi Sosial. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10
MODUL PERKULIAHAN Psiklgi Ssial Fakultas Prgram Studi Tatap Muka Kde MK Disusun Oleh Psiklgi Psiklgi 10 61017 Abstract Materi tentang sikap, prasangka, diskriminasi, agresi, atribusi, knfrmitas, skema,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan pada sektr industri di Semarang semakin meningkat seiring dengan perkembangan kta. Salah satunya di Kecamatan Pedurungan, Semarang. Di wilayah ini tingkat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. lazim disebut classroom action research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13)
44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau lazim disebut classrm actin research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13) penelitian tindakan
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN HOTEL BINTANG DI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2011
No. 40/08/33/Th.V, 01 Agustus 2011 TINGKAT PENGHUNIAN HOTEL BINTANG DI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2011 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Jawa Tengah periode Juni 2011 tercatat sebesar 44,18
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL JULI 43,98 PERSEN
No. 16/3373/4/08/16/Th.VIII, 22 Agustus 2016 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL JULI 43,98 PERSEN Bertepatan dengan hari raya idul fitri 1437 H, pada bulan Juli 2016
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL MARET 37,13 PERSEN
No. 08/3373/4/04/16/Th.VIII, 20 April PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL MARET 37,13 PERSEN Pada bulan seluruh indikator produktivitas usaha hotel/jasa akomodasi di
Lebih terperinciOleh : Yuli Nurmayanti 1, Dini Rochdiani 2, Cecep Pardani 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
RESPO PETAI TERHADAP PEERAPA USAHATAI JAGUG HIBRIDA (Zea Mays spp.) POLA TUMPAGSARI (Studi Kasus di Desa Sagalaherang Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis) Oleh : Yuli urmayanti, Dini Rchdiani, Cecep
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Perancangan
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perancangan Seiring perkembangan manusia yang semakin pesat, maka kebutuhan yang dibutuhkan oleh manusia menjadi bertambah dan bervariasi. Terlebih lagi di industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan berupaya untuk menunjukan keunggulankeunggulannya agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, dimana perusahaan dituntut
Lebih terperinciPERANAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT. (Suatu Studi di Desa Tondei Kecamatan Motoling Barat) Oleh : Clinton Ridel Kumayas.
PERANAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Suatu Studi di Desa Tndei Kecamatan Mtling Barat) Oleh : Clintn Ridel Kumayas Abstraksi Seperti yang menjadi masalah di desa Tndei saat ini adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata memiliki potensi cukup besar dalam usaha meningkatkan devisa negara. Pariwisata menjadi suatu kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan tidak
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2014
No. 59/10/71/Th.VIII, 1 Oktober 2014 PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2014 WisMan yang datang ke Sulawesi Utara bulan Agustus 2014 sebanyak 1.854 orang. WisMan yang datang bulan
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT JULI 2016
Pr BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 54/09/76/Th.X, 1 SEPTEMBER TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT JULI Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Sulawesi Barat periode mencapai 33,61
Lebih terperinciBPS PROVINSI SULAWESI BARAT
BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 63/11/76/Th. X, 1 November TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG SEPTEMBER MENCAPAI 34,37 PERSEN Tingkat Penghunian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini, tingkat kebutuhan manusia akan wisata kian berkembang dan menjadi lebih mudah orang-orang melakukan perjalanan. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TINGKAT HUNIAN KAMAR HOTEL JULI 28,55 PERSEN
No. 16/3373/4/08/13/Th.V, 16 Agustus 2013 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TINGKAT HUNIAN KAMAR HOTEL JULI 28,55 PERSEN Pada bulan 2013 ini dari semua indikator produktivitas
Lebih terperinciPERSEBARAN DAN POTENSI OBJEK WISATA DI KOTA MEDAN. Oleh : Mbina Pinem dan Imelda Natalia Abstrak
PERSEBARAN DAN POTENSI OBJEK WISATA DI KOTA MEDAN Oleh : Mbina Pinem dan Imelda Natalia Abstrak Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) merupakan modal utama yang sangat penting dalam kepariwisataan suatu daerah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekian lama bangsa Indonesia diguncang krisis yang berkepanjangan. Pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sektor pariwisata Indonesia saat ini mulai tumbuh kembali, setelah sekian lama bangsa Indonesia diguncang krisis yang berkepanjangan. Pemerintah
Lebih terperinciPERANAN PEMBERIAN KREDIT PERTANIAN BANK BRI TERHADAP PENDAPATAN PETANI WORTEL DI KELURAHAN RURUKAN KECAMATAN TOMOHON TIMUR
PERANAN PEMBERIAN KREDIT PERTANIAN BANK BRI TERHADAP PENDAPATAN PETANI WORTEL DI KELURAHAN RURUKAN KECAMATAN TOMOHON TIMUR Rianita Omega Rares Jachim N.K Dumais Charles R. Ngangi Nrtje M. Benu ABSTRACT
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perubahan Scial Budaya Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi menjadi dua slidaritas, yaitu masyarakat dari berslidaritas mekanik
Lebih terperinci49 Media Bina Ilmiah ISSN No
9 Media Bina Ilmiah ISS. 978-3787 PEERAPA PEMBELAJARA KOOPERATIF DEGA PETA KOSEP UTUK MEIGKATKA MOTIVASI DA HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS VII D DI SMP EGERI 8 MATARAM SEMESTER GEAP TAHU PELAJARA 20/20.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. media atau saluran tertentu. (A. Muis, 2001 : 37) Masyarakat dapat mendengarkan informasi tentang kesehatan, pendidikan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Radio merupakan media massa auditif, yakni dikonsumsi telinga atau pendengaran. Radio sebagai sarana komunikasi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat Lampung sebagai wisatawan khususnya yang menginginkan tempat wisata dengan berbagai
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL AGUSTUS 45,38 PERSEN
Wsw, No. 18/3373/4/09/16/Th.VIII, 20 September 2016 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL AGUSTUS 45,38 PERSEN Pada bulan Agustus 2016 ini beberapa indikator produktivitas
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL SEPTEMBER 40,86 PERSEN
No. 20/3373/4/10/16/Th.VIII, 20 Oktober 2016 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL SEPTEMBER 40,86 PERSEN Pada bulan September 2016 ini secara umum beberapa indikator produktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat memberikan nilai kepuasan lebih terhadap pelanggan. Pelanggan umumnya mengharapkan produk berupa
Lebih terperinciLudi Hartono. 1) MA Wanadadi Banjarnegara ABSTRAK. Kata kunci: Pemahaman konsep IPA, pembelajaran kooperatif tipe TSTS.
PEERAPA PEMBELAJARA KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UTUK MEIGKATKA PEMAHAMA KOSEP IPA MATERI BUYI PADA SISWA KELAS VIII MTs COKROAMIOTO WAADADI Ludi Hartn 1) MA Wanadadi Banjarnegara Ludyhartn21@yahcid
Lebih terperinciTaman edukasi profesi dan Rekreasi anak medan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sewaktu kita anak-anak, kita memiliki cita-cita yang kita impikan. Kita sering membayangkan bagaimana kalau ketika sudah dewasa nanti kita akan bekerja ataupun menekunin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk etnis Arab yang mempengaruhi Negara Indonesia sejak 100 tahun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara multikultural yang memiliki keberagaman budaya, termasuk etnis Arab yang mempengaruhi Negara Indonesia sejak 100 tahun sebelum
Lebih terperinciSTATISTIK PERHOTELAN KOTA BATU TAHUN 217 ISSN : No. Publikasi : 3579.17.5 Katalog BPS : 8435.3579 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 17,6 cm x 25 cm : IV + 42 Halaman Penyunting Naskah : Seksi Statistik Distribusi
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Knsep ekwisata pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan (sustainable develpment). Pembangunan berkelanjutan merupakan aktivitas
Lebih terperinciBAB IV KURIKULUM PROGRAM STUDI
BAB IV KURIKULUM PROGRAM STUDI 4.1 PRODI MATEMATIKA 4.1.1 Visi Prdi Matematika Menjadi pusat pengkajian dan pengembangan ilmu matematika terkemuka pada tahun 2025 yang mensinergikan ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkawinan merupakan gerbang terbentuknya keluarga dalam kehidupan masyarakat, bahkan kelangsungan hidup suatu masyarakat dijamin dalam dan oleh perkawinan. 1 Setiap
Lebih terperinciKOTA BATU KATALOG BPS : 35794. 15.01 KOTA BATU ISSN : No. Publikasi : 35794.14.01 Katalog BPS : Ukuran Buku : 21 cm x 28 cm Jumlah Halaman : V + 30 Halaman Naskah : Seksi Statistik Distribusi Kota Batu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2013
PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2013 No. 58/10/33/Th.VII, 01 Oktober 2013 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Jawa Tengah melalui pintu masuk bandara Adi Sumarmo
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL (TPK) Perub. September terhdp er 2017 er KLASIFIKASI HUNIAN. Perub. September. Agustus 2017.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Bulan September BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI BARAT Tingkat Penghunian Kamar Hotel (TPK) Di Provinsi Sulawesi Barat September, TPK Hotel Bintang sebesar 30,61 persen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat menarik, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang ekonomi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan persaingan bisnis di Indonesia adalah salah satu fenomena yang sangat menarik, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang ekonomi yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan kota medan tidak dapat dilepaskan dari perkebunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan kota medan tidak dapat dilepaskan dari perkebunan tembakau. Tanah yang cocok untuk ditanami tembakau, itulah yang menjadikan Medan ramai dikunjungi
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN
PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN OKTOBER 2014
PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN OKTOBER 2014 No. 73/12/33/Th.VIII, 01 Desember 2014 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Jawa Tengah melalui pintu masuk bandara Adi Sumarmo
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar Hotel di Provinsi Maluku No. 04/11/81/Th. VIII, 1 November BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI MALUKU PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI PROVINSI MALUKU SEPTEMBER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikategorikan sebagai perjalanan wisata yang bertitik tolak dari pemikiran bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang mempunyai berbagai keanekaragaman, memiliki peluang yang cukup besar dalam pengembangan sektor kepariwisataan dalam upaya mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan persaingan bisnis di Indonesia merupakan salah satu fenomena
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan persaingan bisnis di Indonesia merupakan salah satu fenomena yang sangat menarik untuk kita simak, terlebih lagi dengan adanya globalisasi dalam bidang
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Seklah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pkk Alkasi Waktu : SMAN 47 Jakarta : Kimia : XI/2 : Larutan Penyangga : 3 Minggu x 4 Jam pelajaran @ 45 Menit A. Kmpetensi Inti
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada era informasi ini seakan tidak dapat dilepaskan dari kehidupan masyarakat. Media massa memberikan arti yang sangat penting bagi masyarakat. Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah terkaya jika di bandingkan dengan negeri-negeri muslim lainya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia jumlah muslimnya terbesar dan keanekaragaman budaya daerah terkaya jika di bandingkan dengan negeri-negeri muslim lainya. Oleh karena itu konsep
Lebih terperinciPengaruh Infrastruktur terhadap Properti Komersial
Cldwell Banker Cmmercial Kawasan Bisnis Granadha, 12 th B Flr Jl. Jenderal Sudirman Kav. 50 Jakarta 12930 Indnesia Phne : +62 21 255 39 388 Fax : +62 21 255 39 399 1 PENGARUH INFRASTRUKTUR TERHADAP PROPERTI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semuanya memberikan nuansa tersendiri dan mampu memunculkan nilai estetis
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari hari penulis sering menjumpai taman. Taman merupakan sebuah areal yang berisikan komponen material keras dan lunak yang saling mendukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis dibidang fashion semakin meningkat. Gaya hidup berbelanja. hanya bagi perempuan saja, laki-laki bahkan tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan bertambahnya pusat perbelanjaan dengan menawarkan berbagai macam produk yang ditawarkan akan menambah persaingan yang semakin ketat didunia
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI PUSKESMAS KERTAPATI PALEMBANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI PUSKESMAS KERTAPATI PALEMBANG 2013 leh Rika Oktapianti Dsen Prgram Studi Kebidanan STIK Bina Husada ABSTRAK Menurut dari hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dengan adanya kemajuan teknologi dan fenomena global village yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dengan adanya kemajuan teknologi dan fenomena global village yang membuat hubungan antar manusia lebih terbuka, serta arus globalisasi membuat Indonesia,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tempat tinggal adalah salah satu kebutuhan primer manusia. Tempat tinggal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tempat tinggal adalah salah satu kebutuhan primer manusia. Tempat tinggal dapat bersifat permanent (tetap) dan temporary (sementara). Rumah, apartement dan residence
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan masyarakat, yang juga merupakan ekspresi yang besifat universal seperti halnya bahasa. Bagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Sehingga terjadilah persaingan antar produsen
Lebih terperinciKOMPARASI KOMPETENSI IPA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN SNOWBALL THROWING PADA KELAS VII SMPN 11 PADANG
PILLAR OF PHYSICS EDUCATIO, Vl. 8. Oktber 2016, 57-64 KOMPARASI KOMPETESI IPA SISWA ATARA MODEL PEMBELAJARA KOOPERATIF TIPE THIK-PAIR-SHARE (TPS) DEGA SOWBALL THROWIG PADA KELAS VII SMP 11 PADAG Yana Ramadhani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suku. Suku-suku di Indonesia pada umumnya mempunyai ciri dan budaya tersendiri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indnesia adalah bangsa yang besar yang mempunyai beragam bahasa dan suku. Suku-suku di Indnesia pada umumnya mempunyai ciri dan budaya tersendiri termasuk
Lebih terperinciD.Persepsi Kedalaman ( Depth Perception )
D.Persepsi Kedalaman ( Depth Perceptin ) Persepsi kedalaman merupakan kemampuan indera penglihatan untuk mengindera ruang. Akan tetapi ruang berdimensi tiga, sedang kan penginderaan visual kita hanya berdimensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Kota Medan adalah salah satu tempat dimana para wisatawan lokal dan mancanegara berdatangan untuk menghabiskan waktu mereka untuk berlibur. Banyak tempat tempat wisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dekade ke depan. Dengan pertumbuhan wisatawan yang berkisar 4. persen dalam 10 tahun ke depan, diprediksi akan ada sekitar 400 juta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bisnis hotel di Indonesia sepertinya akan terus maju dan membuka peluang cukup lebar untuk para pengembang atau investor hotel dalam dekade ke depan. Dengan
Lebih terperinciPENGARUH DESA WISATAA KANDRI TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KELURAHAN KANDRI KOTA SEMARANG (Studi Kasus: Kelurahan Kandri Semarang)
Jurnal Teknik PWK Vlume 3 Nmr 4 2014 Online : http://ejurnal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk PENGARUH DESA WISATAA KANDRI TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KELURAHAN KANDRI KOTA SEMARANG (Studi
Lebih terperinciAnalisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggroe Aceh Darussalam dengan Metode Life Table
Vl. 6, N.1, 1-14, Juli 29 Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggre Aceh Darussalam dengan Metde ife Table Miftahuddin Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA TEGAL TPK HOTEL JANUARI 28,02 PERSEN
BPS KOTA TEGAL 27 Februari 2015 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA TEGAL TPK HOTEL JANUARI 28,02 PERSEN Pada bulan ini secara umum, hampir semua indikator produktivitas usaha hotel/jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah populasi jiwa serta kepadatan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah ppulasi 8.389.443 jiwa serta kepadatan penduduk sebesar 12.682,1/ 2 km, diperkirakan akan terus bertambah. Pertumbuhan penduduk
Lebih terperinci