BAB II KERANGKA TEORI & FOCUS OF INTEREST. Kerja Media (KKM) di PT. Rumah Atsiri Indonesia saja. Namun dalam menulis

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KERANGKA TEORI & FOCUS OF INTEREST. Kerja Media (KKM) di PT. Rumah Atsiri Indonesia saja. Namun dalam menulis"

Transkripsi

1 8 BAB II KERANGKA TEORI & FOCUS OF INTEREST Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis tidak hanya menulis berdasarkan pengalaman yang penulis dapatkan selama malaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di PT. Rumah Atsiri Indnesia saja. Namun dalam menulis tugas akhir ini juga didasarkan dari beberapa teri. Berikut beberapa teri yang penulis ambil sebagai referensi pembuatan tugas akhir : A. Definisi Public Relatins Oemi Abdurrachman (1884:11) Public Relatins merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini, dimana rang-rangnya bergerak di dalam berbagai bidang misalnya, dalam bidang industri, perusahaan, pendidikan, pemerintahan, kerhanian, ssial eknmi, plitik, dan lain sebagainya. Dari para ahli sejarah, sebagian yang menyatakan bahwa public relatins yang terrganisir walaupun secara sederhana sekali timbul pada zaman Gilda di erpa. Hal tersebut dikarenakan pada waktu itu di Erpa terdapat perkumpulan dagang dalam bidang perniagaan yang sejenis, mereka masing-masing berusaha meningkatkan prduksinya dan memperluas pasarannya kepada publik tentang kwalitasnya, kemanfaatannya, dan sebagainya. Dengan jalan demikian, mereka dapat dikatakan telah menunjukkan juga pelayanannya (service) kepada publik sehingga atas dasar pelayanannya itu, dengan menyediakan barang-bareang yang baik dan manfaat untuk publik ada yang berhasil merebut pasaran bagi barang-barang yang 8

2 9 mereka hasilkan. Kegiatan yang telah dilakukan leh anggta Gilda tadi menimbulkan pendapat bahwa public relatins yang terrganisir dimulai pada zaman mereka. Namun sebagian rang menganggap bahwa penemu public relatins mdern adalah Ivy Lee, karena pada tahun 1921 Ia sudah mulai dengan secara reguler menerbitkan sebuah buletin yang berjudul Public Relatins di New Yrk. Sebelumnya nama Ivy Lee juga sudah dikenal di kalangan luas karena jasa-jasanya yang diberikan pada perusahaan kereta api Pensylvania Railrad. Perkembangan public relatins di Amerika Serikat dimulai pada awal abad ke 20. Ivy Lee yang memulai karirnya sebagai serang publicist telah membuka kantr di New Yrk yang kegiatannya memberikan advice and cuncel dalam bidang public relatins. Sehubungan dengan sukses yang telah ia capai dalam Pensylvania Railrad, ia telah menjadi perebutan perusahaanperusahaan besar di Amerika Serikat. Hingga beberapa tahun kemudian menjabat sebagai perwakilan pers bagi satu perusahaan batu bara dan kereta api. Ivy Lee menerbitkan suatu Pernyataan Prinsip ( Declaratin f principles) yang menyatakan bahwa ia dan perusahaan akan bersikap terbuka dan jujur dalam berhubungan dengan khalayak. Strategi itu pun akhirnya berhasil untuk mengatasi masalah yang terjadi akibat pemgkan massal. a. Menurut Jhn E. Marstn, dalam bukunya Mdern Public Relatins (New Yrk: Mc Graw-Hill, 1979) mendifinisikan public relatins sebagai Public relatins is planned, persuasive cmmunicatin de signed t influence significsnt public Kmunikasi public relatins yang

3 10 direncanakan tersebut dirancang lebih menekankan aspek persuasifnya, sehingga dikenal dengan kmunisuasif dalam upaya mempengaruhi pini publiknya. (Rsadi Ruslan, 2001:7) b. Definisi Hward Bnham, Vice Chaiman, American Natinal Red Crss menyatakan Public relatins is the art f bringing abut better public understanding which breeds greater public cnfidence fr any individual r rganizatin. Public relatins adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan public terhadap seserang atau suatu rganisasi atau badan (Oemi Abdurrachman, 1986:25) c. Prf. Jhn Marstn, mendefinisikan Public Relatins is the management functin which evaluates public attitudes, identifies the plicies and prcedures f an rganizatin with thw public interest, and executes a prgram f actin and cmmunicatin t earn public understanding and acceptance Public Relatins adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara sebuah rganisasi demi kepentingan publik, dan melaksanakan prgram kegiatan dan kmunikasi untuk meraih pengertian umum dan dukungan publik (Onng Uchjana Effendy, 1993:117) d. Dr. Rex Harlw dengan definisinya Public relatins is a distinctive management functin which helps establish and maintain mutual lines f cmmunicatin, understanding, acceptance, and cperatin between and rganizatin and its publics; help mnagement t keep infrmed n and

4 11 respnsive t public pinin ; defines and emphasizes the respnsibility f management t serve the public interest; helps management t keep abreast f and effectively utilize change, serving as an early warning system t help anticipate trends, and used research and sund and ethical cmmunicatin techniques as its principal tls Public relatins adalah fungsi manajemen yang khas yang mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara rganisasi dengan publiknya mengenai kmunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama; melibatkan manajemen dalam permasalahan atau persalan; membantu manajemen mengetahui dengan tanggap terhadap pini publik; menetapkan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan publik; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam membantu mengantisipasi kecenderungan; dan menggunakan penelitian serta teknik kmunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama (Onng Uchjana Effendy, 1993: ) e. Definisi Glenn dan Denny Griswld, didalam bukunya Yur Public Relatins Public Relatins is the management functin which evaluates public attitudes, indentifies the plicies and prcedures f an individual r rganizatin with the public interest, and executes a prgram f actin t earn public understanding and acceptance Public Relatins adalah suatu fungsi management yang menilai sikap publik, menunjukkan kebijaksanaan dan prsedur dari individu atau rganisasi atas dasar

5 12 kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerja untuk memperleh pengertian dan pengakuan dari publik. (Oemi Abdurrachman, 1984:26) B. Fungsi Public Relatins Public relatins memiliki fungsi penting bagi sebuah perusahaan atau rganisasi. Berikut uraian beberapa fungsi public relatins dari beberapa ahli : a. Menurut Prf. Drs. Onng Uchjana Effendy, M.A. dalam bukunya Hubungan Masyarakat Suatu Kmuniklgis adalah sebagai berikut : Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan rganisasi Membina hubungan harmnis antara rganisasi dengan publik internal dan publik eksternal Menciptakan kmunikasi dua arah dengan menyebarkan inrfrmasi dari rganisasi kepada publiknya dan menyalurkan pini publik kepada rganisasi Melayani publik dan menasihati rganisasi demi kepentingan umum Operasinalisasi dan rganisasi public relatins adalah bagaimana membina hubungan baik antara rganisasi dengan publiknya (Rsadi Ruslan, 2007:9-10) b. Dalam buku yang berjudul Kiat Sukses Public Relatins menyebutkan keberadaan public relatins diperuntukkan :

6 13 Menciptakan reputasi bagi perusahaan-perusahaan dan rganisasi rganisasi menciptkan reputasi para individual sebagai ahli di bidang yang dipilihnya meningkatkan kesadaran terhadap prduk dan layanan pada rganisasi yang mengadakan Mempertinggi nama baik dari suatu kedudukan masyarakat atau nama baik perusahaan Mengadakan kampanye untuk mencapai tujuan tertentu, dengan kata lain public relatins bertujuan untuk membuat masyarakat berpikir lebih tinggi tentang anda dan rganisasi anda (Tny Greener, 2002:4) c. Cutlip & Centre, and Canfield pakar Humas Internasinal, merumuskan fungsi public relatins adalah sebagai berikut : Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama Membina hubungan yang harmnis antara badan/rganisasi dengan publiknya, sebagai khalayak sasarannya Mengidentifikasi pini, persepsi, dan tanggapan masyarakat terhadap badan/rganisasi yang diwakilinya, atau sebaliknya Melayani keinginan publiknya dan memberikan saran kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama

7 14 Menciptakan kmunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus infrmasi, publikasi serta pesan dari badan/rganisasi ke publiknya atau terjadi sebaliknya demi tercapainya citra psitif dari kedua belah pihak (Rsadi Ruslan, 2002:20) d. Secara umum fungsi public relatins menurut DR. Rex F. Harlw, dalam bukunya A Wrking Definitin dibagi menjadi dua, yaitu : Public Relatins sebagai methde f cmmunicatin Hubungan fungsinal antara public relatins dan rganisasi adalah sebagai metde kmunikasi, yaitu mengefektifkan dan mengefisienkan upaya-upaya pencapaian tujuan rganisasi Public relatins sebagai state f being Perwujudan suatu kegiatan kmunikasi yang dilembagakan kedalam bentuk bir, bagian, devisi atau seksi itulah yang dimaksudkan sebagai state f being dalam sistim manajemen kehumasan. Artinya terdapat rang yang memimpin atau pejabat public relatins suatu kelmbagaan tertentu (Rsadi Ruslan, 2002 : 34) e. Bertrand R. Canfield dalam bukunya Public Relatins Principles and Prblems mengemukakan tiga fungsi public relatins : It shuld serve the public s interest Mengabdi kepada kepentingan umum Maintain gd cmmunicatin Memelihara kmunikasi yang baik

8 15 And stress gd mrals and manner Menitik-beratkan mral dan tingkah laku yang baik (Onng Uchjana Effendy, 1993:137) C. Peranan Public Relatins Peranan praktisi public relatins dalam rganisasi merupakan salah satu kunci untuk memahami fungsi public relatins dan kmunikasi rganisasi, selain itu juga merupakan kunci untuk pengembangan peranan praktisi PRO dan pencapaian prfesinal dalam public relatins. Menurut Dzier & Brm (1995) peranan public relatins dibagi menjadi empat kategri dalam suatu rganisasi, yaitu sebagai berikut : a. Expert Prescriber Sebagai praktisi public relatins yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu untuk mencari slusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public relatinship). Hubungan praktisi ahli public relatins dengan manajemen rganisasi seperti hubungan antara dkter dengan pasiennya, sehingga pihak manajemen bertindak pasif untuk menerima atau mempercayai apa yang telah disarankan atau usulan dari praktisi PR (expert prescriber) yang memiliki pengalaman dan keterampilan tinggi dalam mengatasi persalan public relatins yang telah dihadapi leh rganisasi bersangkutan.

9 16 b. Cmmunicatin Fasilitatr Praktisi public relatins bertindak sebagai kmunikatr atau mediatr untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diingikan dan diharapkan leh publiknya dari rganisasi bersangkutan, sekaligus harus mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan rganisasi kepada publiknya. Dengan kmunikasi timbal balik tersebut yang dilaksanakan leh public relatins bersangkutan dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai dan tleransi yang baik dari kedua belah pihak. c. Prblem Slving Prcess Fasilitatr Peranan praktisi public relatins dalam prses pemecahan persalan public relatins, merupakan bagian tim manajemen untuk membantu pimpinan rganisasi baik sebagai penasihat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasinal dan prfesinal. Dalam menghadapi krisis yang terjadi, dibentuk suatu tim yang dikrdinir praktisi ahli public relatins dengan melibatkan berbagai departemen dan keahlian dalam satu tim khusus untuk membantu rganisasi, perusahaan dan prduk yang tengah menghadapi serta mengatasi persalan krisis tertentu. d. Cmmunicatin Technician Peran cmmunicatin technician sebagai jurnalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis kmunikasi atau dikenal dengan

10 17 methde f cmmunicatin in rganizatin dan sistem kmunikasi dalam rganisasi tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan, yaitu secara teknis kmunikasi, media kmunikasi dipergunakan dari tingkat pimpinan dengan bawahan akan berbeda dari bawahan ke tingkat atasan. Begitu juga arus media kmunikasi antara satu level, misalnya kmunikasi antar karyawan satu departemen dengan lainnya (Rsadi Ruslan, 2002 : 21-23) Berdasarkan peran PR diatas, maka ruang lingkup public relatins dalam sebuh rganisasi atau lembaga menurut Cutlip Center Brm dalam bukunya Effective Public Relatins, ruang l;ingkup PR mutakhir mencangkup tujuh bidang pekerjaan yaitu publisitas, iklan, press agentry, public affairs, manajemen isu, lbi, dan hubungan investr. D. Aktivitas Public Relatins Sebagai serang public relatins yang prfesinal agar tujuan dapat tercapai public relatins memiliki aktivitas yang sudah terrganisir dengan baik, berikut adalah aktivitas dari serang public relatins : a. Fact Finding Merupakan kegiatan pencarian fakta dan permasalahan yang terjadi pada suatu lembaga, rganisasi atau perusahaan b. Planning (Perencanaan) Serang praktisi public relatins dalam melakukan setiap kegiatan harus dimulai dengan melakukan perencanaan yang matang, karena

11 18 perencanaan itulah yang akan dijadikan acuan dalam menyelesaikan suatu kegiatan public relatins c. Cmmunicatin (Kmunikasi) Praktisi public relatins harus mampu menjalin kmunikasi baik dengan pihak internal maupun eksternal. Karena dengan aktivitas kmunikasi hubungan antara perusahaan/rganisasi dengan publiknya akan berjalan dengan baik d. Evaluating ( Evaluasi) Serang praktisi public relstins setelah melakukan semua kegiatan harus diakhiri dengan evaluasi, dari evaluasi tersebut kita bisa mengetahui apakah ada kesalahan ataupun kekurangan yang dilakukan rganisasi/perusahaan (Rsadi Ruslan, 2002:37) E. Media Public Relatins Media public relatins atau media perusahaan berfungsi sebagai saluran dan sarana kmunikasi yang sering dipergunakan leh praktisi public relatins dalam menyampaikan pesan kepada publiknya, antara lain: a. Huse Jurnal Media internal dipergunakan leh public relatins untuk keperluan publikasi atau sebagai sarana kmunikasi yang ditujukan kepada kalangan terbatas, seperti Karyawan, Relasi bisnis, Nasabah atau Knsumen. Biasanya berbentuk News Letter, Magazine, Tablid, Buletin, Cmpany Prfile, dan lain sebagainya.

12 19 b. Printed Material Barang cetakan untuk tujuan publikasi public relatins dalam upaya penyampaian pesan-pesannya yang berbentuk, seperti : Brchure, Leaflet, Bklet, Kartu nama, Kartu ucapan selamat, dan lain sebagainya. c. Media Pertemuan (Event) Media pertemuan secara langsung dengan para audience-nya melalui tatap muka (face t face), misalnya Presentasi, Diskusi Panel, Seminar, Pameran, dan lain sebagainya. d. Bradcasting Media Publikasi public relatins yang disiarkan melalui stasiun TV/RRI milik pemerintah dan stasiun TV Kmersial atau Siaran Radi Kmersial. e. Media Sarana Public Relatins Media public relatins yang berkaitan dengan penampilan identitas perusahaan (crprate identity) yang merupakan simbl nama perusahaan, lg, kemasan prduk, penampilan karyawan, pakaian seragam (unifrm) yang sekaligus merupakan citra penampilan perusahaan yang khas sebagai pembeda dengan kmpetitr lainnya. f. Media Persnal Media public relatins yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengadakan pertemuan secara langsung (face t face cntact) untuk mengadakan pendekatan persnal atau me-lbby dan kemudian

13 20 meningkat untuk bernegsiasi sehingga kedua belah pihak yang terlibat akan mencapai kata sepakat ( Rsadi Ruslan, 2002 : 210) F. Kegiatan Public Relatins Kegiatan public relatins dalam sebuah perusahaan sangatlah beragam, dan seluruh kegiatan yang dilakukan memiliki tujuan baik bagi perusahaan. Sebagai tujuan umum dari segala kegiatan yang dilakukan public relatins di lapangan adalah menciptakan hubungan yang harmnis antara perusahaan dengan publik atau stakehlder perusahaan. Selain itu, bagi perusahaan kegiatan public relatins juga akan membantu dalam peningkatan prfit perusahaan atau peningkatan knsumen. Tanpa adanya kegiatan atau upaya yang dilakukan leh public relatins perusahaan akan kesulitan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. Berikut beberapa kegiatan yang dilakukan leh praktisi public relatins : a. Melakukan Publikasi Serang praktisi public relatins yang prfesinal harus mampu untuk melakukan publikasi kepada publik sasarannya. Publikasi yang dilakukan leh public relatins selalu berkaitan dengan tujuan dari perusahaan itu sendiri, misalnya suatu perusahaan akan launcing sebuah prduk baru, sebagai public relatins bertugas untuk mengenalkan prduk tersebut ke pihak-pihak yang bersangkutan. Dalam melakukan publikasi biasanya melalui : Media ssial Mengadakan press cnference

14 21 Melakukan presentasi kepada setiap knsumen yang hadir b. Membuat Artikel (Sesn, 1995:101) Artikel adalah suatu bentuk tulisan istimewa yang jauh berbeda debfab feature. Artikel sebuah tulisan yang isinya fakta berikut masalah yang tidak hanya satu tetapi beberapa sekaligus yang saling berkait, diikuti pendirian siubjektif yang disertai argumentasi berdasarkan teri keilmuan dan bukti berupa data statistik yang mendukung pendirian itu. (Sleh Semirat dan Elvinar Andriant, 2012:71) Sebagai praktisi public relatins juga dituntut untuk mampu menulis dan membuat tulisan, salah satunya adalah membuat artikel. Artikel yang dibuat leh serang public relatins biasanya berisi tentang perkembangan perusahaan/rganisasi, infrmasi-infrmasi terbaru dari perusahaan/rganisasi tersebut, dan peluncurun prduk dan prgram baru perusahaan. Artikel yang ditulis leh public relatins didalam perusahaan/rganisasi tersebut bertujuan untuk memudahkan knsumen dalam memahami suatu perkembangan yang terjadi didalam perusahaan/rganisasi. c. Membuat Press Release Press release adalah infrmasi dalam bentuk berita yang dibuat public relatins suatu rganisasi perusahaan yang disampaikan kepada pengella pers/redaksi media massa uuntuk dipublikasikan dalam

15 22 media massa tersebut (Sleh Semirat, dan Elvinar Andriant, 2012:23). Press release dalam kegiatan kehumasan digunakan sebagai sarana untuk menyebarkan berita atau infmasi dari seuah perusahaan yang disampaikan kepada pers atau wartawan. Dengan adanya press release akan mampu membatasi wartawan dalam mengella berita yang nantinya akan diterbitkan ke surat kabar. Tanpa adanya press release dapat membuat wartawan kesulitan dalam memperleh infrmasi dan berakibat kurang akuratnya berita yang dibuat dengan kegiatan perusahaan. d. Mengella Ssial Media Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media ssial sebagai "sebuah kelmpk aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar idelgi dan teknlgi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated cntent". Berkembangnya era WEB 2.0 atau yang kerap disebut ssial media, di mana teknlgi kmunikasi telah berkembang menjadi sebuah kmunitas yang interaktif dan mampu mempengaruhi pengambilan keputusan dengan cepat hanya dengan tmbl ENTER maka semakin lengkaplah kebutuhan terhadap public relatins yang memang ikut berubah secara cepat. Dunia maya yang dulu hanya dihubungkan dengan situs web statis, kini telah terhubung sebagai

16 23 sebuah kmunitas aktif (Silih Agung Wasesa, Jim Macnamara, 2013:3). Pada saat ini banyaknya pemakai ssial media menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk ikut andil dalam menggunakannya sebagai media publikasi. Media ssial menjadi salah satu media publikasi yang efektif dalam penyampaikan infrmasi kepada publik. Sebagian besar masyarakat yang memiliki perangkat handphne tidak akan pernah lepas dengan media ssial. Ditambah lagi dengan semakin banyaknya media ssial yang diciptakan semakin mempermudah untuk mengakses infrmasi. Ragam ssial media yang hadir saat ini menjadi peluang baik bagi para pelaku bisnis dalm melakukan kegiatan prmsi secara gratis. Terlebih lagi target yang sangat luas membuat ssial media sangat efektif digunakan. Melalui ssial media pula sebuah perusahaan atau prduk dapat lebih dikenal dengan cepat. e. Membuat Huse Jurnal Huse jurnal merupakan salah satu bentuk media kmunikasi public relatins yang paling tua. Pada dasarnya huse jurnal memiliki fungsi sebagai sarana kmunikasi perusahaan dengan publiknya, baik internal maupun eksternal. Frank Jefkins menyebutkan lima bentuk utama dari huse jurnal : 1. The Sales Bulletin

17 24 Sebuah bulletin sebagai media kmunikasi regular antara serang sales manajer dengan salesman-nya di lapangan. 2. The Newsletter Berisi pkk-pkk berita yang diperuntukkan bagi pembaca yang sibuk. 3. The Magazine Berisikan tulisan berbentuk future, artikel dan gambar, ft, diterbitkan setiap bulan atau kurun waktu tertentu 4. The Tablid Newspaper Mirip surat kabar ppular (umum) dan berisikan pkk-pkk berita yang sangat penting, artikel pendek, dan ilustrasi yang diterbitkan pada kurun waktu yang telah ditentukan. 5. The Wall Newslatter Bentuk media kmunikasi staf/karyawan di suatu perusahaan, atau yang sering dikenal dengan majalah dinding (Sleh Semirat dan Elvinar Andriant, 2012:23).

18 25

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Terjalinnya hubungan baik dalam sebuah perusahaan dengan publiknya baik internal maupun eksternal merupakan salah satu kunci dalam mewujudkan visi dan misi sebuah perusahaan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. keilmuwan maupun dalam aspek aspirasi masyarakat terhadap Public Relations

BAB 2 LANDASAN TEORI. keilmuwan maupun dalam aspek aspirasi masyarakat terhadap Public Relations BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umum Perkembangan Public Relations atau PR saat ini baik pada ranah praktis, keilmuwan maupun dalam aspek aspirasi masyarakat terhadap Public Relations sangat menggembirakan.

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI 5.1 Kerangka Identitas MEDIOR 1. Dasar Pemikiran Kelmpk Media Olahraga (MEDIOR) merupakan anggta KKG (Kelmpk Kmpas Gramedia) yang bertujuan untuk ikut

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Pengenalan Image, Jenis-jenis Image serta fungsi dan peranan Image. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM

PROFESSIONAL IMAGE. Pengenalan Image, Jenis-jenis Image serta fungsi dan peranan Image. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Pengenalan Image, Jenis-jenis Image serta fungsi dan peranan Image Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Deskripsi

Lebih terperinci

MODUL LIMA KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

MODUL LIMA KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK MODUL LIMA KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK Istilah pini publik sering diterjemahkan pini umum atau pini masyarakat. Hal ini kurang tepat, karena istilah masyarakats lebih mengarah kepada pengertian sciety.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Suatu organisasi atau perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa dukungan dan citra publik yang berkaitan dengan aktivitas dan perkembangan organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Komunikasi Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan dalam Bahasa latin berasal dari kata Communicatus yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Humas (Public Relations) Menurut Sirait (1970;16) dalam Suhandang (2012:46) public relations sebagai aktivitas yang dilakukan oleh industri, perserikatan, perusahaan, perhimpunan,

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3. KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS Kuliah ke-3 1 The key words for PR Management function Planed Relationship Goodwill Understanding Acceptance Public

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM IMC

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM IMC Perspektif Pemasaran Untuk mengerti IMC, kita harus memahami pengertian dasar dari pemasaran, karena fungsifungsi IMC sendiri berada dibawah payung pemasaran. Seperti halnya pemasaran, IMC sendiri merupakan

Lebih terperinci

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS presented by : B.Natalia Sari Pujiastuti, S.Psi, M.Si Exclusive for YAYASAN PENDIDIKAN NASIONAL KARANGTURI SEMARANG 2015 KONSEP DASAR PUBLIC RELATIONS

Lebih terperinci

Technology Solution PENDAHULUAN

Technology Solution PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN INAMO tech merupakan penyedia Jasa Knsultansi dalam bidang Teknlgi Infrmasi yang telah berpengalaman dan diakui sejak tahun 2013 leh perusahaan dari kalangan besar maupun kecil, berasal dari

Lebih terperinci

PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS

PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS Iman Mulyana Dwi Suwandi Www.e iman.uni.cc Seri Manajemen Pemasaran Halaman 1 Promosi merupakan salah satu komponen bauran pemasaran. William J. Stanton memberikan definisi,

Lebih terperinci

OLEH PROF. DR. JAMALUDDIN, M.ED KOORDINATOR WILAYAH XIII ACEH

OLEH PROF. DR. JAMALUDDIN, M.ED KOORDINATOR WILAYAH XIII ACEH LOKAKARYA KEHUMASAN DALAM MEMBANGUN CITRA PTS DAN KOPERTIS OLEH PROF. DR. JAMALUDDIN, M.ED KOORDINATOR WILAYAH XIII ACEH 15/03/2017 HUMAS (YY) 2 15/03/2017 HUMAS (YY) 3 15/03/2017 HUMAS (YY) 4 15/03/2017

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hubungan masyarakat memiliki peranan penting dalam keberlangsungan hidup suatu perusahaan, sekaligus harus mampu menjembatani dan mempertahankan citra positif

Lebih terperinci

BAB II. Landasan Teori. public yang dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi. Terdapat banyak

BAB II. Landasan Teori. public yang dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi. Terdapat banyak BAB II Landasan Teori 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 Pengertian Public Relations Pada dasarnya Public Relations merupakan kegiatan komunikasi yang melibatkan seluruh anggota organisasi untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Public Relations sebagai salah satu bentuk interaksi dalam kegiatan komunikasi yang di maksudkan untuk membangun citra positif Hal tersebut di perjelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin majunya teknologi. Hal tersebut mendorong para produsen dalam

BAB I PENDAHULUAN. semakin majunya teknologi. Hal tersebut mendorong para produsen dalam BAB I PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang Pada saat ini masyarakat semakin berkembang, yang disebabkan leh semakin majunya teknlgi. Hal tersebut mendrng para prdusen dalam menciptakan barang dan jasa, untuk

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations HUMAS SEBAGAI PROFESI ETIS Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pengantar Public Relations memiliki karakteristik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai wujud keseriusan PT CahayaSurya IndahBusana Jakarta untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai wujud keseriusan PT CahayaSurya IndahBusana Jakarta untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pameran Polo Ralph Lauren adalah event rutin tahunan yang diselenggrakan di hampir seluruh cabang Polo Ralph Lauren di Indonesia. Dengan tujuan untuk dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian Humas (Public Relations)

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian Humas (Public Relations) BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Hubungan Masyarakat (Humas) 2.1.1 Pengertian Humas (Public Relations) (Cutlip, Center dan Broom, 2009:4) menyatakan bahwa, Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah menunjukan masa keemasannya dan semua perusahaan yang menyadari tentang begitu besarnya peranan media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI Oleh: Lena Satlita Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional Kehumasan Pendidikan ( Perguruan Tinggi Negeri, Dinas Pendidikan Provinsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi memiliki banyak arti yang berbeda-berbeda. Laswell yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi memiliki banyak arti yang berbeda-berbeda. Laswell yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi adalah topik yang sering diperbincangkan, tidak hanya oleh para ilmuwan komunikasi, melainkan juga dikalangan awam. Sehingga komunikasi memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan teknlgi infrmasi khususnya jaringan internet sudah banyak dikenal leh masyarakat secara luas. Penggunaan internet dari tahun ke tahun meningkat di seluruh

Lebih terperinci

DEFINISI KOMUNIKASI UNSUR KOMUNIKASI. 1. Sumber/komunikator. 2. Isi pesan. 3. Media/saluran. 4. Penerima/komunikan ORGANISASI

DEFINISI KOMUNIKASI UNSUR KOMUNIKASI. 1. Sumber/komunikator. 2. Isi pesan. 3. Media/saluran. 4. Penerima/komunikan ORGANISASI DEFINISI KOMUNIKASI Sebuah prses penyampaian pikiran atau infrmasi dari seserang kepada rang lain melalui suatu cara tertentu sehingga rang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud leh penyampai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi, perusahaan bahkan pemerintahan. Kebutuhan dan. elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi, perusahaan bahkan pemerintahan. Kebutuhan dan. elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Public Relations atau Humas Pada dasarnya Public Relations atau disebut juga Humas merupakan bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya komunikasi di dalam kehidupan ini sangatlah penting. Dengan komunikasi kita bisa membentuk sebuah relasi dengan individu maupun kelompok lainnya. Dalam

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : IX (Sembilan) Topik/Pokok Bahasan : Press Release Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Press

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ibis Hotel Jakarta Slipi) maka penulis menggunakan teori-teori dasar yang berkaitan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ibis Hotel Jakarta Slipi) maka penulis menggunakan teori-teori dasar yang berkaitan 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dengan judul Peranan Public Relations dalam proses pencitraan (Studi Kasus : Ibis Hotel Jakarta Slipi) maka penulis menggunakan teori-teori dasar yang berkaitan diantaranya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara.

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara. BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Publisitas menjadi sangat penting dalam aktivitas humas di organisasi, banyak sekali media yang bisa digunakan untuk menunjang publikasi humas. Salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki peranan yang ampuh dalam menyebarkan informasi kepada khalayak. Membina hubungan baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesan yang disampaikan. Public relations 1 sangat identik dengan proses. komunikasi secara internal maupun eksternal.

BAB I PENDAHULUAN. pesan yang disampaikan. Public relations 1 sangat identik dengan proses. komunikasi secara internal maupun eksternal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan proses timbal balik pertukaran sinyal untuk memberi informasi, membujuk, atau memberi perintah, berdasarkan makna yang sama dan dikondisikan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang berdiri sendiri maupun melebur dengan bagian yang lain. Misalnya di Pemkot Batu, Humas dilebur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk menyampaikan pesan kepada pihak terkait dan membentuk citra dan opini yang baik agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi memungkinkan publik untuk berkomunikasi dengan mudah. Banyaknya berbagai tantangan dan

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations KESALAHAN ETIKA Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations Kesalahan Etika Modul 5 Syerli Haryati, SS. M.Ikom 0812-966 2614 Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi serta komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi serta komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu aktivitas dasar manusia, dengan adanya proses komunikasi manusia dapat saling berhubungan satu dengan lainnya baik dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Humas

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Humas BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Humas Menurut Broom, dkk. (2000:6) Humas adalah fungsi manajemen yang mengidentifikasi, membangun, dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan Televisi Republik Indnesia (TVRI) merupakan lembaga penyiaran pertama di Indnesia. Berdiri pada tanggal 24 Agustus 1962,

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak

Produksi Media PR Cetak Produksi Media PR Cetak Modul ke: 07Fakultas FIKOM Humas dan Audiens Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertugas

Lebih terperinci

Teknik Reportase dan Wawancara

Teknik Reportase dan Wawancara Modul ke: 04 Fakultas FIKOM Teknik Reportase dan Wawancara Penulisan dan Penyajian Mintocaroko. S.Sos. Program Studi HUMAS Latar Belakang Bagaimana caranya menulis suatu berita, artikel atau feature dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Keberadaan Humas dalam sebuah instansi atau organisasi terus berkembang pesat, meskipun belum ada standarisasi yang jelas dan baku bagi mereka yang akan menggeluti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Perusahaan besar memiliki bagian Humas dan memiliki fungsi dan peran penugasannya dalam mensosialisasikan dan menginformasikan programprogram kebijakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Strategi Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: 1) Pengertian Umum Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus

Lebih terperinci

PENULISAN PUBLIC RELATIONS

PENULISAN PUBLIC RELATIONS Modul ke: PENULISAN PUBLIC RELATIONS Pengantar dan Siginifikansi Penulisan dalam Public Relations Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations Deskripsi Mata Kuliah Membahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha mengembangkan potensi dan memimpin seluruh tim (karyawan) dalam organisasi dalam satu kesatuan,

Lebih terperinci

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih!

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih! Ini adalah Cnth: Jika ada yang berminat dengan Frmat *.Dc Silahkan kntak: Telp/SMS : 085 255 989 455 email : sedarmn.s@gmail.cm Terima kasih! PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA STANDAR KOMPETENSI DAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan. (source) kepada komunikan (receiver) melalui suatu media, yang kemudian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan. (source) kepada komunikan (receiver) melalui suatu media, yang kemudian 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Periklanan Sebagai Strategi Kmunikasi Periklanan umumnya mengandung nilai kmunikasi, karena periklanan adalah suatu kmunikasi massa dan harus dibayar untuk menarik kesadaran,

Lebih terperinci

TEORI KOMUNIKASI. Pendekatan-Pendekatan Dalam Keilmuan Komunikasi MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

TEORI KOMUNIKASI. Pendekatan-Pendekatan Dalam Keilmuan Komunikasi MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN TEORI KOMUNIKASI Pendekatan-Pendekatan Dalam Keilmuan Kmunikasi Fakultas Prgram Studi Tatap Muka Kde MK Disusun Oleh Ilmu Kmunikasi Ilmu Kmunikasi 1 85004 Abstract Ilmu Kmunikasi adalah

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Profesi Humas. Edited by: Sumartono, S.Sos., MSI

Standar Kompetensi Profesi Humas. Edited by: Sumartono, S.Sos., MSI Standar Kompetensi Profesi Humas Edited by: Sumartono, S.Sos., MSI Di era globalisasi sekarang ini sebuah profesi harus memiliki muatan standar yang jelas Maka dari itu disusunlah Standar Kompetensi Public

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Analisa-analisa yang penulis telah lakukan pada bab sebelumnya memiliki tujuan untuk dapat memberikan kesimpulan pada bab ini mengenai masalah-masalah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHUAN A. Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antar

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar atau Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi merupakan kegiatan pertukaran informasi/ pesan yang dilakukan oleh komunikator (pengirim pesan) dan komunikan (penerima pesan).

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS 29 BAB II KAJIAN TEORITIS A. KAJIAN PUSTAKA 1. Konsepsi Dasar Public Relations a. Pengertian Publik Relation Pada hakekatnya Public Relations ini merupakan metode komunikasi yang meliputi berbagai teknik

Lebih terperinci

EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA (Analisis Isi Perbandingan Press Release dan Pemberitaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta di Media Cetak Periode Januari 2012 Juni 2013) Agata Sri Krisdiyati

Lebih terperinci

MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS

MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS Tujuan Pembelajaran: Mampu membedakan kmunikasi verbal & nn verbal Mampu menjelaskan terjadinya prses kmunikasi Mampu mengidentifikasikan sebab-sebab munculnya kesalahpahaman

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II. Tinjauan Pustaka BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Public Relations (PR) PR berupaya menciptakan hubungan yang harmonis antara suatu organisasi dengan khalayaknya untuk mendukung manajemen mencapai tujuan melalui proses komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teori Uses and Gratification merupakan teori yang menjelaskan bahwa adanya keterkaitan publik sebagai alasan mengapa sebuah media dibutuhkan. Menurut West and Turner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah semakin menjamur dan sepertinya hukum di Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah semakin menjamur dan sepertinya hukum di Indonesia tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dewasa ini, kian meningkatnya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda. Sehingga maraknya penyimpangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pers menurut Ronald D. Smith adalah

BAB I PENDAHULUAN. pers menurut Ronald D. Smith adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Press release atau yang dalam bahasa Indonesianya disebut sebagai siaran pers menurut Ronald D. Smith adalah a communication format commonly used by organization to

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PUBLIC RELATIONS 2.1.1 PENGERTIAN PUBLIC RELATIONS Pada hakekatnya Public Relations ini merupakan metode komunikasi yang meliputi berbagai teknik komunikasi. Dimana didalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Public Relations Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations yang dipakai dalam penelitian ini. Berikut pendapat para ahli mengenai definisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasif, edukatif dan informatif. Komunikasi

Lebih terperinci

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI Modul ke: 05Fakultas Frenia KOMUNIKASI ETIKA PROFESI Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas Triasiholan A.D.S.Nababan Program Studi Hubungan Masyarakat Bagian Isi Tugas dan Fungsi Humas Manfaat Etika

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS. determinan perilaku. Determinan perilaku adalah faktor-faktor yang membedakan

BAB II. LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS. determinan perilaku. Determinan perilaku adalah faktor-faktor yang membedakan 7 BAB II LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teri 2.1.1 Teri Penetapan Tujuan (Gal Setting) Teri penetapan tujuan adalah prses kgnitif membangun tujuan dan merupakan determinan perilaku.

Lebih terperinci

Produksi Media PR AVI

Produksi Media PR AVI Produksi Media PR AVI Modul ke: Pengantar dan Signifikanasi Produksi Media PR AVIl Fakultas Fakultas Ilmu KOmunikasi Hendrata Yudha S.sos, M.ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Tolok

Lebih terperinci

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan Jenis Infrmasi yang Terbuka dan Dikecualikan Kelmpk Infrmasi Publik yang diatur dalam UU KIP mencakup Infrmasi Publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; Infrmasi Publik yang wajib diumumkan

Lebih terperinci

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling 1. Marketing Communication Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Magelang, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Dengan adanya perencanaan strategi yang matang, maka seorang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Magelang, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Dengan adanya perencanaan strategi yang matang, maka seorang 80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan tentang strategi Public Relations untuk meningkatkan citra perusahaan di Grand Artos Hotel & Convention Magelang, maka dapat diambil kesimpulan:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis di antaranya :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis di antaranya : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori dasar/umum Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis di antaranya : 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Pengertian Public Relations Menurut Scott M. Cutlip, Allen

Lebih terperinci

Human Relations. Public Relations dan Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat

Human Relations. Public Relations dan Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat Human Relations Modul ke: Public Relations dan Human Relations Fakultas Ilmu Komunikasi Amin Shabana Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana.ac.id Public Relations dalam Manajemen Manusia adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai teori-teori umum yang menjadi landasan dalam penelitian, diantaranya: 2.1.1 Komunikasi Publik 2.1.1.1 Definisi Komunikasi Publik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menerima dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN. mampu menerima dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan suatu tindakan yang memungkinkan kita untuk mampu menerima dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan. Komunikasi menjembatani

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Teori Komunikasi 2.1.1.1 Definisi Komunikasi Istilah komunikasi telah banyak didefinisikan oleh pakar, akademisi, dan praktisi. Setiap ahli memasukkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN

PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 702~705 PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN 702 Rawit Sartika AKOM BSI Jakarta rawit.rwk@bsi.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang modern ini humas atau public relation menjadi suatu hal yang sangat penting untuk perusahaan. Dimana posisi public relation sudah sangat dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB II PETUGAS HUMAS DAN WARTAWAN DI KABUPATEN BREBES. Tanpa komunikasi, masyarakat akan mengalami ketertinggalan informasi,

BAB II PETUGAS HUMAS DAN WARTAWAN DI KABUPATEN BREBES. Tanpa komunikasi, masyarakat akan mengalami ketertinggalan informasi, 1 BAB II PETUGAS HUMAS DAN WARTAWAN DI KABUPATEN BREBES 2.1 Petugas Humas Kmunikasi dan infrmasi telah menjadi salah satu kebutuhan dasar mausia. Tanpa kmunikasi, masyarakat akan mengalami ketertinggalan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 64 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria ptimasi yang digunakan dalam menganalisis kelayakan usaha adalah dengan studi kelayakan bisnis yang berdasarkan beberapa aspek,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha mengembangkan potensi dan memimpin seluruh tim (karyawan) dalam organisasi dalam satu kesatuan,

Lebih terperinci

V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi media relations yang

V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi media relations yang V. Kesimpulan dan Saran V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi media relations yang dilakukan oleh Public Relations PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, di mana analisis ini dilakukan

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak

Produksi Media PR Cetak Modul ke: Produksi Media PR Cetak Media PR Fakultas Ilmu Komunikasi Novida Irawan, M.Si Program Studi Public Relations http://www.mercubuana.ac.id Media Public Relations Gambar : Public Relations Tools

Lebih terperinci

Teknik Dasar Penulisan PR

Teknik Dasar Penulisan PR Modul ke: 03Fakultas Haililah FIKOM Teknik Dasar Penulisan PR Sabtu, 15 Maret 2014 Tri Gandhiwati,S.S.,S.Si.,M.M. Program Studi Hubungan Masyarakat Definisi Menulis Menulis adalah keterampilan yang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Masyarakat atau sekarang dikenal dengan Public Relations.

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Masyarakat atau sekarang dikenal dengan Public Relations. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial. Ia tidak dapat hidup sendiri melainkan harus hidup dengan orang lain. Manusia hidup secara bermasyarakat dan melakukan hubungan baik dengan

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Profesi Humas

Standar Kompetensi Profesi Humas Standar Kompetensi Profesi Humas Pertemuan 9 by: Sumartono, MSi Tim inti Penyusunan Standar Kompetensi PR Indonesia (kerjasama PERHUMAS dan BAKOHUMAS) telah menyusun beberapa pokok pikiran tentang Standar

Lebih terperinci

Teknik Reportase dan Wawancara

Teknik Reportase dan Wawancara Modul ke: 01Fakultas FIKOM Teknik Reportase dan Wawancara Media Dan Humas (Pengantar Teknik Reportase dan Wawancara) Mintocaroko. S.Sos. Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam menjalankan strategi komunikasi sangat tergantung dari faktor pendukung yang berada dibelakangnya, yaitu publik internal yang terdiri dari karyawan, pemegang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan modern perkembangan masyarakat telah memasuki era globalisasi, seiring perkembangan era globalisasi berinteraksi dengan orang lain (berkomunikasi)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan melibatkan masyarakat umum atau khalayak luas, biasanya diperlukan kegiatan Media Relations ( Menjalin Hubungan

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Layanan Purna Jual Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indnesia N. 634/MPP/Kep/9/2002 tentang ketentuan dan tata cara pengawasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Pada beberapa buku yang biasanya mengkritik PR (atau kadang pada esai tentang PR yang dibuat mahasiswa) sering kali memulai isinya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dalam hal ini pemerintah dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan. menyebabkan suatu permasalahan yang baru.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dalam hal ini pemerintah dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan. menyebabkan suatu permasalahan yang baru. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya komunikasi bagi manusia tidak dapat dipungkiri, begitu juga halnya bagi suatu organisasi, dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dalam hal ini

Lebih terperinci