Islam dan Sekularisme. dan. Dualisme dalam Pendidikan. Sekular bermakna yang berkaitan dengan keduniaan dan tidak berkaitan dengan keagamaan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Islam dan Sekularisme. dan. Dualisme dalam Pendidikan. Sekular bermakna yang berkaitan dengan keduniaan dan tidak berkaitan dengan keagamaan."

Transkripsi

1 Islam dan Sekularisme dan Dualisme dalam Pendidikan Sekularisme 1. Kamus Dewan:- Sekular bermakna yang berkaitan dengan keduniaan dan tidak berkaitan dengan keagamaan. Sekularisme bermakna faham, dktrin atau pendirian yang menlak nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan ssial manusia Dari Latin: saeculum - masa dan tempat Masa = Sekarang dan Tempat = Dunia Idelgi yang pisahkan urusan dunia dari akhirat. fasl al-dîn wa al-daulah Tidak terhad pada plitik sahaja, termasuk eknmi, ssial, kebudayaan dan pendidikan 2. Asal Knsep Sekularisme Sekularisme muncul pertama kali di Barat pada Abad Pertengahan. Agama (Gereja) dikuasai leh para pendeta, berkuasa abslut. Yang bertentangan dengan pendeta, dianggap bertentangan dengan agama (Tuhan). Penafsiran-penafsiran teks Injil dan Bible dimnpli, dan penafsiran lain di luar itu, dianggap telah menyimpang. Berimplikasi negatif terhadap seluruh aspek kehidupan ssial, termasuk perkembangan ilmu. Agama pada akhirnya menjadi penghalang bagi penemuan-penemuan ilmiah.

2 Beberapa ilmuwan, diantaranya Galile, harus mengakhiri hidupnya (dalam tahanan di rumah) hanya karena ia berani mengemukakan teri yang bertentangan dengan Injil bumi bukan pusat alam semesta. Secara glbal, kndisi ssial itu dapat kita gambarkan ke dalam beberapa pin di bawah ini: 1. Pemikiran zuhud, anti prfan. 2.Kekuasaan abslut di tangan Pendeta. Mereka adalah rang-rang suci, dimana perkataannya dianggap sebagai titah Tuhan yang harus dilaksanakan. Sehingga, bentuk pemerintahan yang berlangsung adalah pemerintahan tekratis. 3.Gereja yang selalu bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Keadaan ini meresahkan masyarakat, khususnya kaum intelekual. Pada akhirnya mereka terdrng untuk melakukan pembaharuan (al-ishlâh al-dîniy). Knsep yang diusung leh para pembaharu tersebut adalah bagaimana membatasi kekuasaan Gereja (pendeta) pada hal-hal yang bersifat religius dan ritual, tidak pada hal-hal yang bersifat keduniawian (prfan). Urusan-urusan di luar itu, termasuk urusan kenegaraan, ditangani sendiri leh masyarakat, tanpa campur tangan agama ataupun pendeta. Slgan utama - berikanlah untuk Tuhan apa yang yang menjadi urusannya, dan berikanlah untuk kaisar apa yang menjadi urursannya. Knsep inilah yang selanjutnya kita kenal dengan sekularisme. 3. Ciri-iri Utama Sekularisme Disenchantment f nature: Tidak lagi berminat menganggap alam sebagai sesuatu yang dicipta Tuhan Desacralizatin f plitics: Menghapuskan unsur agama (yang suci dan asas) daripada kuasa plitik. Decnsecreatin f Values: Tidak lagi menggap nilai-nilai agama dalam sistem nilai, dan dalam nilai-nilai kebudayan sebagai mutlak. 3.1 Disenchantment f nature: Tidak lagi berminat menganggap alam sebagai sesuatu yang dicipta Tuhan Bebaskan alam dari agama, menidakkan adanya atau adanya hubungan anamisme, makhluk ghaib, tuhan dengan alam. Memisahkannya dari Tuhan Membezakan manusia dengan alam supaya manusia tidak lagi mengaggap alam sebagai sesuatu yang dicipta tuhan.

3 Memblehkan manusia melakukan sesuka hatinya terhadap alam supaya dapat membuat perubahan sejarah dan kemajuan. Salah dari segi Islam - percaya adanya Tuhan sahaja tidak cukup Sebab Allah itu Rabul Alami, Rahman, Rahim dan Samad. Yang memerintah dan tadbirkan alam. Manusia tidak bleh bertindak sesuka hati terhadap alam. Ada adab, tidak bleh zalimi atau musnahkan alam, kerana ia akan musnahkan manusia. (cnth: zne dan imbangan eklgi) 3.2. Desacralizatin f plitics : Menghapuskan unsur agama (yang suci dan asas) daripada kuasa plitik. Suatu prasyarat bagi perubahan plitik dan perubahan scial. Ia memblehkan munculnya prses sejarah. Salah dari segi Islam : Allah mentadbir alam. Manusia memerintah alam sebagai Khalifah dan dengan Amanah. 3.1 Decnsecreatin f Values: Tidak lagi menganggap nilai-nilai agama dalam sistem nilai, dan dalam nilai-nilai kebudayan, sebagai mutlak. Manusia bleh ubah, cipta, & libatkan diri dalam prses evlusi dan buat perubahan mengikut yang difikirkan sesuai. Salah dari segi Islam : Nilai agama Mutlak Akhlak Islami dituntut. Zina dulu dsa, sekarang dsa dan akan datang pun dsa. Dalam sekularisme, sekarang zina diterima sebagai biasa 4. Sikap Islam terhadap Sekularisme 4.1 Agama Fitrah Beragama merupakan salah satu fitrah manusia. Manusia tidak bisa dipisahkan dengan fitrah tersebut. Ia memiliki fungsi universalnya, yaitu memberikan petunjuk kepada sekalian manusia dan alam untuk mencapai kebahagiaan hidup, dan menjadi sumber mralitas manusia secara individu maupun ssial. Islam, telah ikut menyumbangkan kemajuan peradaban manusia dengan ajaran-ajarannya yang universal dan kmprehensif.

4 4.2 Interpretasi Tetapi, pada perjalanannya, agama Islam mengalami berbagai perubahan atau perkembangan dalam hal pemahaman dan interpretasi. Sebagian kalangan Islam menginterpretasi Islam dengan pla pikir fundamentalistik, atau pikir liberalistik. Banyak permasalahan yang menjadi sumber knflik antara kedua kelmpk pemikiran tersebut, salah satunya adalah isu sekularisme. Apa beza sekularisme dan sekular Apa dia sekularisme dalam pemerintahan. Apakah sekularisme benar-benar bisa diterapkan sebagai idelgi suatu masyarakat atau negara? Apa dia masyarakat, budaya dan eknmi yang sekular? Apa dia pendidikan sekular? 4.3 Sekularisme Agama sebagai wilayah privat, tidak dapat dipadukan dengan negara atau kekuasaan yang berada di wilayah publik. Dari makna ini, seakan-akan dunia hendak dipisahranjangkan dari agama. Agama tidak berhak masuk ke dalam ruang-ruang publik, yaitu ruang ssial, masyakarat, bangsa dan negara. Dalam tataran ini, jelas bahwa agama kemudian kehilangan fungsinya sebagai salah satu unsur perubahan ssial atau transfrmasi ssial. Agama yang menjadi sumber mralitas masyarakat, disempitkan pada praktik-praktik ritual; berhubungan dengan Tuhan saja tanpa berkaitan dengan sesama manusia. Negara sekular tentunya akan membentuk sumber daya manusia yang hanya sleh secara pribadi, tidak sleh secara ssial. 4.4 Islam Menlak Sekularisme Dengan pengertian di atas, secara nyata kita ketahui bahwa knsep ini bertentangan dengan Islam sebagai agama ssial dan kemanusiaan.

5 Ia menginginkan balance antara kedua aspek, dunai dan akhirat. Islam juga tidak mengenal knsep kekuasaan mutlak dan abslut para ulama sebagai rijâl aldîn (pendeta). Perintah ketaatan yang ada hanyalah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, serta para pemimpin. Taat kepada pemimpin pun diikuti dengan catatan bahwa, masyarakat sebagai kntrl ssial, tidak wajib mentaatinya jika mereka menyimpang dari ketaatan Allah dan Rasul. Intinya, dalam Islam, para penguasa tidak memiliki kedaulatan mutlak seperti keadaan Gereja pada Abad Pertengahan tersebut. Hal ini berimplikasi psitif terhadap pertumbuhan ilmu pengetahuan maupun perubahan ssial lainnya, ditambah dengan knsep kebebasan berpikir yang sangat ditekankan dalam ajaran Islam. Mengenai plitik, benarkah negara Turki, misalnya, yang mengaku mempraktekkan paham sekularisme, secara ttal dapat memisahkan urusan negara. Negara-negara sekular itu tidak benar-benar bisa memisahkan agama dari negara secara mutlak. Mengenai pendidikan, negara sekular beranggapan bahwa, pendidikan merupakan salah satu urusan negara, agama tidak bleh ikut campur, sampai-sampai, mata pelajaran agama tidak dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan frmal, sebab itu dianggap sebagai tindak kriminal. Tetapi, apakah dengan begitu, berarti agama, dalam ajaran-ajarannya, tidak mendukung pendidikan Walaupun secara implisit ajaran agama tidak mengatur detail metde pendidikan, tetapi semangat itu adalah salah satu substansi ajaran agama. Begitu juga dalam bidang plitik, budaya, eknmi dan lainnya. Jadi, tidak bisa memilah secara tegas mana yang agama (al-dîniy) dan mana yang bukan agama (allâ dîniy). Dan sekaligus ini menunjukkan bahwa Islam menlak sekularisme. Sampai di sini, sekularisme menemukan kntasi negatifnya, karena ia menjadikan agama sebagai lawan negara. Inilah beberapa alasan mengapa Islam, mengambil sikap bertentangan dengan paham sekularisme.

6 Salah satu slusi yang ditawarkan sebagai terapi atas kemunduran dan keterbelakangan umat Islam, adalah kembali kepada Qur an dan Sunnah. Secara eksplisit hal ini berarti bahwa, yang harus kita perbaiki adalah pemahaman kita kepada nash-nash tersebut. Pemahaman yang benar, bagi penulis, bukan dengan usaha meniru apa yang telah dipraktikkan masyarakat muslim (salaf shâlih) pada abad pertama itu, tanpa kreksi dan penyesuaian terhadap tuntutan realita. Sebab pemahaman bersifat dinamis (mutaghayyir), yang statis (tsâbit) adalah keterkaitan wahyu dengan Tuhan dan disampaikan melalui rang tertentu, yaitu Rasul.

Islam dan Sekularisme

Islam dan Sekularisme Islam dan Sekularisme Mukaddimah Mengikut Kamus Dewan:- sekular bermakna yang berkaitan dengan keduniaan dan tidak berkaitan dengan keagamaan. Dan sekularisme pula bermakna faham, doktrin atau pendirian

Lebih terperinci

BAB 2 PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN DEFINISI AGAMA DEFINISI AGAMA. Manusia dan Agama (IDA 102) 1/10/2013. Maruwiah Ahmat 1

BAB 2 PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN DEFINISI AGAMA DEFINISI AGAMA. Manusia dan Agama (IDA 102) 1/10/2013. Maruwiah Ahmat 1 1 2 BAB 2 MANUSIA DAN AGAMA Pendahuluan Definisi agama Keperluan manusia kepada agama Agama samawi dan agama budaya Agama samawi dan kitab-kitab suci Kesimpulan Maruwiah Ahmat IDA 102 MANUSIA DAN AGAMA

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan 1. Secara Umum Konsep pendidikan yang Islami menurut Mohammad Natsir menjelaskan bahwa asas pendidikan Islam adalah tauhid. Ajaran tauhid manifestasinya

Lebih terperinci

K O N S T I T U S I. A. Pengertian Konstitusi

K O N S T I T U S I. A. Pengertian Konstitusi B A B VI K O N S T I T U S I A. Pengertian Knstitusi Knstitusi = cnsituer ( Perancis ) = cnstitutin ( Inggris ) = grundwet ( Belanda) Artinya membentuk = UUD Jadi knstitusi adalah peraturan dasar/awal

Lebih terperinci

MASALAH PEMBARUAN PEMIKIRAN DALAM ISLAM

MASALAH PEMBARUAN PEMIKIRAN DALAM ISLAM MASALAH PEMBARUAN PEMIKIRAN DALAM ISLAM Oleh Nurcholish Madjid Pendahuluan Reaksi-reaksi spontan telah dikemukakan oleh beberapa orang. Tetapi, tentu, reaksi-reaksi itu belum terumuskan dengan baik. Namun,

Lebih terperinci

Islam: pemikiran kenegaraan & pemerintahan. Sinopsis:

Islam: pemikiran kenegaraan & pemerintahan. Sinopsis: Islam: pemikiran kenegaraan & pemerintahan Sinopsis: Perbincangan yang dikemukakan dalam buku ini menyentuh aspek pemikiran politik kenegaraan Islam yang berbeza dengan corak pemikiran politik kenegaraan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Penelitian mengenai perbandingan konsep pendidikan Islam menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya terhadap pendidikan

Lebih terperinci

SILABUS. Mendeskripsikan kedudukan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Menguraikan pengertian bangsa dan unsur terbentuknya bangsa

SILABUS. Mendeskripsikan kedudukan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Menguraikan pengertian bangsa dan unsur terbentuknya bangsa SILABUS Nama Seklah : SMA 78 Jakarta Mata Pelajaran : Pendidikan Kewargaan Kelas/Semester : X/I Standar Kmpetensi :1. Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik (NKRI) Alkasi waktu : 8 X 45 Menit

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah (Prg Keagamaan) Bentuk Sal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran

Lebih terperinci

Disediakan Oleh : Safaee b. Zakaria GC Tasawwur Islam SMK Jelawat, Bachok, Kelantan

Disediakan Oleh : Safaee b. Zakaria GC Tasawwur Islam SMK Jelawat, Bachok, Kelantan NAMA :. TING : Disediakan Oleh : Safaee b. Zakaria GC Tasawwur Islam SMK Jelawat, Bachok, Kelantan Pelajaran 1 Konsep Ketuhanan 2 Pelajaran 2 Konsep Kerasulan 6 Pelajaran 3 Konsep Insan 11 Pelajaran 4

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perubahan Scial Budaya Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi menjadi dua slidaritas, yaitu masyarakat dari berslidaritas mekanik

Lebih terperinci

BAHAGIAN A (20 markah)

BAHAGIAN A (20 markah) 5226/1 BAHAGIAN A (20 markah) Kertas soalan ini mengandungi dua bahagian : Bahagian A dan Bahagian B. Jawab semua soalan Bahagian A dan Bahagian B 1. Allah s.w.t. berkuasa memberi sesuatu mengikut kehendaknya

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA. Kurikulum Bersepadu Sekolah Menengah TASAWWUR ISLAM

KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA. Kurikulum Bersepadu Sekolah Menengah TASAWWUR ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA Kurikulum Bersepadu Sekolah Menengah Sukatan Pelajaran TASAWWUR ISLAM 2000 RUKUN NEGARA BAHAWASANYA negara kita Malaysia mendukung citacita hendak mencapai perpaduan yang

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Kajian ini telah membincangkan mengenai topik-topik yang berkaitan dengan konsep

BAB 5 PENUTUP. Kajian ini telah membincangkan mengenai topik-topik yang berkaitan dengan konsep BAB 5 PENUTUP 5.1 Pendahuluan Kajian ini telah membincangkan mengenai topik-topik yang berkaitan dengan konsep qada dan qadar serta beberapa isu yang berkaitan menurut pandangan Ibn al-qayyim dalam kitabnya

Lebih terperinci

Pentadbiran pusat yang lemah Kelembapan dalam ilmu pengetahuan Kegiatan ekonomi yang terhad. Sifat gereja yang mengongkong

Pentadbiran pusat yang lemah Kelembapan dalam ilmu pengetahuan Kegiatan ekonomi yang terhad. Sifat gereja yang mengongkong SEJARAH TINGKATAN 4 SOALAN DAN JAWAPAN BAB 9 : PERKEMBANGAN DI EROPAH Tajuk : Zaman Gelap Salan Struktur (a) Apakah ciri-ciri utama Zaman Gelap di Erpah? (Ruj : Buku Teks Sejarah Tingkatan Empat ms. 215-216)

Lebih terperinci

Pemahaman Etika Secara Umum

Pemahaman Etika Secara Umum Pemahaman Etika Secara Umum By : Aini Zahra 08650027 Fathan Trikurniawan 08650033 Ummi Athiyah 09650039 Pengertian Etika Etika/etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti nilai-nilai, kaidah-kaidah

Lebih terperinci

MATERI PERTEMUAN II. Kerangka Dasar Agama Islam Dan Ajaran Hukum Islam (Bagian Pertama)

MATERI PERTEMUAN II. Kerangka Dasar Agama Islam Dan Ajaran Hukum Islam (Bagian Pertama) MATERI PERTEMUAN II Kerangka Dasar Agama Islam Dan Ajaran Hukum Islam (Bagian Pertama) Tujuan Instruksional Umum: Agar mahasiswa memahami Kerangka dasar Agama Islam dan Hukum Islam serta keterkaitan keduanya

Lebih terperinci

"PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR"

PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR "PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR" Saya menyeru agar kita bersama-sama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan melaksanakan segala perintah-nya dan meninggalkan segala larangan-nya. Kepimpinan di

Lebih terperinci

BAB 16 SALAH FAHAM TERHADAP ISLAM

BAB 16 SALAH FAHAM TERHADAP ISLAM BAB 16 SALAH FAHAM TERHADAP ISLAM Pendahuluan Islam adalah agama yang sering disalahtafsir oleh orang bukan Islam dan orang Islam Menyebabkan keunggulan Islam tidak terserlah dan indah s/a dari segi ilmiah

Lebih terperinci

A. Persamaan Pemikiran Imam Mawardi dengan Ali Abdul Raziq tentang Konsep

A. Persamaan Pemikiran Imam Mawardi dengan Ali Abdul Raziq tentang Konsep BAB IV PERBANDINGAN KONSEP NEGARA MENURUT PEMIKIRAN IMAM MAWARDI DENGAN ALI ABDUL RAZIQ A. Persamaan Pemikiran Imam Mawardi dengan Ali Abdul Raziq tentang Konsep Negara Dalam tulisan ini hampir semua pemikiran

Lebih terperinci

KONSEP ILMU DAN PENDIDIKAN SEPADU

KONSEP ILMU DAN PENDIDIKAN SEPADU KONSEP ILMU DAN PENDIDIKAN SEPADU 1. KONSEP ILMU 1.1 Ilmu dari Allah dan Sepadu 1. Ilmu daripada Allah S.W.T, ditanzilkan kepada rasul-rasul pilihan dan melalui alam ciptaan-nya, termasuklah manusia, yang

Lebih terperinci

Akidah dalam kehidupan Muslim: analisis aspek aspek penyelewengan. Sinopsis:

Akidah dalam kehidupan Muslim: analisis aspek aspek penyelewengan. Sinopsis: Akidah dalam kehidupan Muslim: analisis aspek aspek penyelewengan Sinopsis: Perbincangan buku ini berkisar di sekitar posisi akidah dalam kehidupan Muslim. Akidah sering kali dianggap oleh sesetengah orang

Lebih terperinci

ASAS-ASAS ISLAM. Agama Islam Iman & Taat Kenabian Pentafsiran Iman Ibadat-ibadat Agama & Syariah Hukum Syariah

ASAS-ASAS ISLAM. Agama Islam Iman & Taat Kenabian Pentafsiran Iman Ibadat-ibadat Agama & Syariah Hukum Syariah ASAS-ASAS ISLAM Agama Islam Iman & Taat Kenabian Pentafsiran Iman Ibadat-ibadat Agama & Syariah Hukum Syariah Agama lain Nama seseorang/umat Agama Masehi (Al-Maseh) Agama Budha (Gautama) Zarathustra (Zarathustra)

Lebih terperinci

PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

PRINSIP-PRINSIP KOPERASI KOD ETIKA KOPERASI KANDUNGAN PRA KATA PENDAHULUAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI AMALAN TERBAIK DALAM ETIKOP I. Yakin dan kmited untuk mendukung prinsip kperasi. II. Bertindak dalam batasan dan kawalan perundangan.

Lebih terperinci

BAB 6: ETIKA KRISTIAN

BAB 6: ETIKA KRISTIAN BAB 6: ETIKA KRISTIAN Konsep tritunggal yang menjadi asas kepada kepercayaan agama Kristian terdiri daripada perhubungan tiga hala antara Tuhan dan manusia. Agama Kristian Agama Kristian adalah agama monotheis

Lebih terperinci

Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan

Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan c Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan d Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan Oleh Tarmidzi Taher Tema Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan di Indonesia yang diberikan kepada saya

Lebih terperinci

TEORI KOMUNIKASI. Pendekatan-Pendekatan Dalam Keilmuan Komunikasi MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

TEORI KOMUNIKASI. Pendekatan-Pendekatan Dalam Keilmuan Komunikasi MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN TEORI KOMUNIKASI Pendekatan-Pendekatan Dalam Keilmuan Kmunikasi Fakultas Prgram Studi Tatap Muka Kde MK Disusun Oleh Ilmu Kmunikasi Ilmu Kmunikasi 1 85004 Abstract Ilmu Kmunikasi adalah

Lebih terperinci

UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA STATUS DAN TANGGUNGJAWAB MANUSIA

UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA STATUS DAN TANGGUNGJAWAB MANUSIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA STATUS DAN TANGGUNGJAWAB MANUSIA OBJEKTIF Membincangkan peranan manusia dan faktor kemuliaannya. Menjelaskan matlamat penciptaan manusia. Membincangkan etika dan nilai manusia

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS. determinan perilaku. Determinan perilaku adalah faktor-faktor yang membedakan

BAB II. LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS. determinan perilaku. Determinan perilaku adalah faktor-faktor yang membedakan 7 BAB II LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teri 2.1.1 Teri Penetapan Tujuan (Gal Setting) Teri penetapan tujuan adalah prses kgnitif membangun tujuan dan merupakan determinan perilaku.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjalanan umat Islam dari periode Nabi Muhammad Saw. diutus sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan dan kemunduran yang dialami

Lebih terperinci

BAB 6 : PEMBENTUKAN KERAJAAN ISLAM DAN SUMBANGANNYA

BAB 6 : PEMBENTUKAN KERAJAAN ISLAM DAN SUMBANGANNYA SEJARAH TINGKATAN 4 SOALAN DAN JAWAPAN BAB 6 : PEMBENTUKAN KERAJAAN ISLAM DAN SUMBANGANNYA Tajuk : Khalifah Salan Struktur Selepas Nabi Muhammad s.a.w wafat pada tahun 632 M, sistem pemerintahan kerajaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Abdurrachman Mas ud dkk, Paradigma Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001, hal. 139.

BAB I PENDAHULUAN. Abdurrachman Mas ud dkk, Paradigma Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001, hal. 139. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Islam merupakan suatu proses pengembangan potensi kreatif peserta didik untuk menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berkepribadian muslim,

Lebih terperinci

ISLAM MENJADI SUMBER MOTIVASI PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

ISLAM MENJADI SUMBER MOTIVASI PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI Jusmarwan Nacing, SP ISLAM MENJADI SUMBER MOTIVASI PENGEMBANGAN ILMU PENG ISLAM MENJADI SUMBER MOTIVASI PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI Jusmarwan Nacing, SP Bogor, 21 Mei 2010 Manusia, ilmu

Lebih terperinci

2 SULIT 5226/1 Bahagian A [20 markah]

2 SULIT 5226/1 Bahagian A [20 markah] 2 SULIT 5226/ Bahagian A [20 markah] Mengakui bahawa Allah s.w.t. yang Maha Esa yang layak disembah, dipatuhi dan ditaati secara mutlak. Pernyataan di atas menerangkan A Uluhiyyah B Rububiyyah C Asma Wa

Lebih terperinci

JSU SET 4 KERTAS 1 JADUAL SPESIFIKASI UJIAN TASAWWUR ISLAM KERTAS 1 SPM SET 4

JSU SET 4 KERTAS 1 JADUAL SPESIFIKASI UJIAN TASAWWUR ISLAM KERTAS 1 SPM SET 4 BAB 1 : ASAS PEMIKIRAN ISLAM PELAJARAN 1 : KONSEP KETUHANAN, KERASULAN, INSAN DAN ALAM 2 Fitrah beragama 1 1 1 3 Perbezaan antara orang beragama dengan tidak beragama 1 1 1 4 Peranan agama dalam membina

Lebih terperinci

Perlindungan insurans yang disediakan termasuklah manfaat sekiranya berlaku kematian, hilang upaya dan penyakit kritikal.

Perlindungan insurans yang disediakan termasuklah manfaat sekiranya berlaku kematian, hilang upaya dan penyakit kritikal. Insurans berkaitan pelaburan Pengenalan Ini merupakan panduan sebagai pengenalan untuk membantu anda memahami perlindungan insurans berkaitan pelaburan. Ia memberikan anda maklumat asas untuk membantu

Lebih terperinci

IMAN KRISTEN DAN RELATIVISME

IMAN KRISTEN DAN RELATIVISME Iman Kristen dan Relativisme Snny Prayitn IMAN KRISTEN DAN RELATIVISME Snny Prayitn Apa itu Relativisme? Perlu diketahui leh pembaca, bahwa sekarang ini kita hidup di suatu masa yang disebut dengan pst-mdernisme.

Lebih terperinci

Artikel keperawatan sebagai ilmu

Artikel keperawatan sebagai ilmu Artikel keperawatan sebagai ilmu Artikel ini disusun guna memenuhi tugas Knsep Dasar Keperawatan Dsen pengampu: Ns.Dera Alfiyanti, S.Kep Di susun leh: Nama : Agung Siswy Nim : G0A011002 FIKKES DIII KEPERAWATAN

Lebih terperinci

KONSEP SAINS DAN TEKNOLOGI DALAM ISLAM

KONSEP SAINS DAN TEKNOLOGI DALAM ISLAM KOD KURSUS : CTU 211 SAINS DAN TEKNOLOGI ISLAM TA ARUF SILIBUS KURSUS RANCANGAN PENGKULIAHAN SEPANJANG SEMESTER JULAI-NOVEMBER 2007 SKIMA PEMARKAHAN CTU 211 ESSEI = 15% PEMBENTANGAN = 10 % UJIAN = 15 %

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yakni tingginya angka korupsi, semakin bertambahnya jumlah pemakai narkoba,

BAB I PENDAHULUAN. yakni tingginya angka korupsi, semakin bertambahnya jumlah pemakai narkoba, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini bukan hanya mengenai ekonomi, keamanan dan kesehatan, tetapi juga menurunnya kualitas sumber daya

Lebih terperinci

SEKTOR PENDIDIKAN ISLAM JABATAN PELAJARAN KELANTAN

SEKTOR PENDIDIKAN ISLAM JABATAN PELAJARAN KELANTAN NAMA : TINGKATAN :.. SEKTOR PENDIDIKAN ISLAM JABATAN PELAJARAN KELANTAN MODUL LATIH TUBI SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2013 TASAWWUR ISLAM KERTAS 1 SET 3 1 ¼ jam Satu jam lima belas minit JANGAN BUKA KERTAS

Lebih terperinci

MENJADI MUSLIM DI NEGARA SEKULER

MENJADI MUSLIM DI NEGARA SEKULER l Edisi 001, Oktober 2011 Edisi 001, Oktober 2011 P r o j e c t i t a i g D k a a n MENJADI MUSLIM DI NEGARA SEKULER Ihsan Ali Fauzi 1 Edisi 001, Oktober 2011 Informasi Buku: Abdullahi Ahmed An- Na`im,

Lebih terperinci

PEPERIKSAAN PERCUBAAN SPM

PEPERIKSAAN PERCUBAAN SPM Tasawwur Islam 5226/1 Kertas 1 Percubaan SPM 2014 1 ¼ jam SMK BUKIT GARAM II, KOTA KINABATANGAN SABAH PEPERIKSAAN PERCUBAAN SPM TASAWWUR ISLAM KERTAS 1 Satu Jam Lima Belas Minit Satu jam lima belas minit

Lebih terperinci

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi) Muhammad SAW adalah seorang nabi terakhir yang diutus ke bumi oleh Allah SWT. Sebagai seorang nabi dan rasul, nabi Muhamad SAW membawakan sebuah risalah kebenaran yaitu sebuah agama tauhid yang mengesakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesungguhnya usia anak merupakan usia yang paling subur dan panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang pendidik untuk menanamkan pondasi-pondasi

Lebih terperinci

AYAT ASAS Oleh Nurcholish Madjid

AYAT ASAS Oleh Nurcholish Madjid c Demokrasi Lewat Bacaan d AYAT ASAS Oleh Nurcholish Madjid Manusia menurut fitrahnya adalah makhluk agama. Sifat itu berpangkal dari naluri alamiahnya untuk menyembah atau mengabdi kepada suatu obyek,

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh berkembang secara harmonis dan optimal sehingga mampu. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.

I. TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh berkembang secara harmonis dan optimal sehingga mampu. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. I. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani adalah suatu prses pendidikan yang diarahkan untuk mendrng, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan jasmaniah dan rhaniah

Lebih terperinci

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin A. Pendahuluan TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM --------------------------------------------------------------------- Oleh : Fahrudin Tujuan agama Islam diturunkan Allah kepada manusia melalui utusan-nya

Lebih terperinci

Sekolah vernakular Cina terus kekal dan bersetuju dengan sistem pendidikan kebangsaan

Sekolah vernakular Cina terus kekal dan bersetuju dengan sistem pendidikan kebangsaan Cadangan Lapran Barnes semua seklah vernakular Melayu, Cina dan Tamil dibubarkan Digantikan dengan seklah kebangsaan Pada peringkat seklah rendah bahasa pengantar ialah bahasa Melayu Pada peringkat seklah

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Seklah : Mata Pelajaran : Pendidikan Kelas : XII Semester : 2 Prgram Studi : Ilmu Alam, Ilmu Ssial Bahasa Standar Kmpetensi : 3. Mengevaluasi peranan pers demkrasi Alkasi waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah SWT menciptalan manusia dengan kemampuan yang luar biasa, manusia dapat mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi karena manusia dianugrahi akal. Akal menjadikan

Lebih terperinci

BAHAGIAN A. (20 MARKAH) Jawab semua soalan Masa yang dicadangkan untuk bahagian ini ialah 30 minit.

BAHAGIAN A. (20 MARKAH) Jawab semua soalan Masa yang dicadangkan untuk bahagian ini ialah 30 minit. Tasawwur Islam kertas HGIN (20 MRKH) Jawab semua soalan Masa yang dicadangkan untuk bahagian ini ialah 30 minit.. erikut adalah rasul-rasul yang mendapat gelaran Ulul-zmi kecuali Nabi Isa a.s. Nabi Idris

Lebih terperinci

KETENTUAN AGUNG ( THE GOLDEN RULE ) Suparno Satira

KETENTUAN AGUNG ( THE GOLDEN RULE ) Suparno Satira KETENTUAN AGUNG ( THE GOLDEN RULE ) Suparn Satira Suparn_satira@yah.cm 1 JENJANG / HIRARKI Falsafah Visi Idelgi / Dktrin Misi Aturan / Knsep Dasar Anggaran Dasar / ART Perumusan dinamika / Gejala Peraturan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metde Penilaian Investasi Metde Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan penambahan gudang pada PT. Prima Lintas Express dapat dikatakan layak

Lebih terperinci

MODUL LIMA KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

MODUL LIMA KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK MODUL LIMA KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK Istilah pini publik sering diterjemahkan pini umum atau pini masyarakat. Hal ini kurang tepat, karena istilah masyarakats lebih mengarah kepada pengertian sciety.

Lebih terperinci

HAKIKAT DAN TUJUAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM. Oleh: Hambali ABSTRAK

HAKIKAT DAN TUJUAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM. Oleh: Hambali ABSTRAK HAKIKAT DAN TUJUAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Hambali ABSTRAK Manusia adalah makhluk yang sangat penting, karena dilengkapi dengan pembawaan dan syarat-syarat yang diperlukan

Lebih terperinci

KONVENSION KEBANGSAAN ANJURAN MPN, AKEPT, PPSK (USM), PETALING JAYA HILTON HOTEL, SELANGOR, MEI 2013

KONVENSION KEBANGSAAN ANJURAN MPN, AKEPT, PPSK (USM), PETALING JAYA HILTON HOTEL, SELANGOR, MEI 2013 KONVENSION KEBANGSAAN ANJURAN MPN, AKEPT, PPSK (USM), PETALING JAYA HILTON HOTEL, SELANGOR, 20-21 MEI 2013 M. Kamal Hassan, ISTAC, IIUM, 20 MEI 2013 MASYARAKAT SEJAHTERA: MAKNA DAN IMPLIKASI Sejahtera:

Lebih terperinci

HERMENEUTIKA. Mengapa Diperlukan?

HERMENEUTIKA. Mengapa Diperlukan? (Yayasan bina awam) 109 PRINSIP MENAFSIR Pada bagian terdahulu, kita mempelajari garis besar isi dan latar belakang kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, dan mencba mengerti ISI ALKITAB dalam

Lebih terperinci

Asas Filsafat Nilai Dasar, Nilai Instrumental, Prinsip-prinsip, dan Faktor-Faktor Ekonomi Islam

Asas Filsafat Nilai Dasar, Nilai Instrumental, Prinsip-prinsip, dan Faktor-Faktor Ekonomi Islam . Asas Filsafat Nilai Dasar, Nilai Instrumental, Prinsip-prinsip, dan Faktor-Faktor Ekonomi Islam 2 Pengertian Sistem Ekonomi Islam adalah sistem pemenuhan kebutuhan hidup manusia untuk mencapai kesejahteraan

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Agama Bobot Mata Kuliah : 2 Sks Deskripsi Mata Kuliah : Mengkaji aspek-aspek yang berhubungan dengan makhluk, mengkaji sifat dan kekuasaan Allah

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Agama Bobot Mata Kuliah : 3 Sks Deskripsi Mata Kuliah : Mengkaji aspek-aspek yasng berhubungan dengan makhluk, mengkaji sifat dan kekuasaan Allah

Lebih terperinci

ISLAM DAN DEMOKRASI. UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. MATA KULIAH AGAMA ISLAM. Modul ke: 13Fakultas.

ISLAM DAN DEMOKRASI. UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. MATA KULIAH AGAMA ISLAM. Modul ke: 13Fakultas. ISLAM DAN DEMOKRASI Modul ke: 13Fakultas MATA KULIAH AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. Program Studi A. Ajaran Islam Tentang Kesehatan Kata demokrasi yang dalam bahasa

Lebih terperinci

BAB IV. asusila di Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya. kegiatan maupun praktik asusila, baik yang dilakukan di jalan-jalan yang

BAB IV. asusila di Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya. kegiatan maupun praktik asusila, baik yang dilakukan di jalan-jalan yang BAB IV ANALISIS FIQH SIYASAH TERHADAP PERDA NOMOR 7 TAHUN 1999 SERTA IMPLEMENTASI PERDA NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN MENGGUNAKAN BANGUNAN ATAU TEMPAT UNTUK PERBUATAN ASUSILA DI KOTA SURABAYA A.

Lebih terperinci

Menerangkan kepentingan akhlak dalam kehidupan. Menerangkan ciri-ciri akhlak Islam. Menjelaskan perbezaan antara akhlak, moral dan etika

Menerangkan kepentingan akhlak dalam kehidupan. Menerangkan ciri-ciri akhlak Islam. Menjelaskan perbezaan antara akhlak, moral dan etika BAB 2 : PERBEZAAN ANTARA AKHLAK, MORAL DAN ETIKA HASIL PEMBELAJARAN Menerangkan kepentingan akhlak dalam kehidupan Menerangkan ciri-ciri akhlak Islam Menjelaskan perbezaan antara akhlak, moral dan etika

Lebih terperinci

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih!

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih! Ini adalah Cnth: Jika ada yang berminat dengan Frmat *.Dc Silahkan kntak: Telp/SMS : 085 255 989 455 email : sedarmn.s@gmail.cm Terima kasih! PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA STANDAR KOMPETENSI DAN

Lebih terperinci

(a) Nyatakan bentuk penentangan yang dilakukan oleh orang Arab Quraisy terhadap dakwah Islamiyah di Makkah.

(a) Nyatakan bentuk penentangan yang dilakukan oleh orang Arab Quraisy terhadap dakwah Islamiyah di Makkah. SEJARAH TINGKATAN 4 SOALAN DAN JAWAPAN BAB 5 : KERAJAAN ISLAM DI MADINAH Tajuk : Hijrah Salan Struktur Oleh sebab penyebaran dakwah Islamiyah di Makkah menghadapi pelbagai rintangan dan mendapat tentangan

Lebih terperinci

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN 7.1. Ringkasan Temuan

BAB VII KESIMPULAN 7.1. Ringkasan Temuan BAB VII KESIMPULAN Bab ini merupakan akhir dari Disertasi dengan judul Nilai-nilai Keislaman dalam Rumah Tinggal, Studi Kasus Kampung Kauman Kudus, Kampung Kauman Solo, dan Perumahan Muslim Darussalam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. memadukan antara aql dan naql, namun pada dasarnya pemikiran. Muhammad Abduh lebih cenderung kepada aql daripada naql.

BAB V PENUTUP. memadukan antara aql dan naql, namun pada dasarnya pemikiran. Muhammad Abduh lebih cenderung kepada aql daripada naql. 147 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Corak Pemikiran Pendidikan Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb Muhammad Abduh dalam corak pemikiran pendidikannya, memadukan antara aql dan naql, namun pada dasarnya pemikiran

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Agama Bobot Mata Kuliah : 2 Sks Deskripsi Mata Kuliah : Mengkaji aspek-aspek yang berhubungan dengan makhluk, mengkaji sifat dan kekuasaan Allah

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. 1. Korupsi diartikan : sebagai bentuk penyimpangan ketidakjujuran berupa

BAB VI PENUTUP. 1. Korupsi diartikan : sebagai bentuk penyimpangan ketidakjujuran berupa 218 213 BAB VI PENUTUP. A. KESIMPULAN 1. Korupsi diartikan : sebagai bentuk penyimpangan ketidakjujuran berupa pemberian sogokan, upeti, terjadinya pertentangan kepentingan kelalaian dan pemborosan yang

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PANDUAN PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MURID DUNIA SAINS TEKNOLOGI ELEMEN TEKNOLOGI MAKLUMAT DAN KOMUNIKASI TAHUN 1 STANDARD PRESTASI MATEMATIK TAHUN 1 2014 FALSAFAH PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PANDUAN PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MURID SEJARAH TINGKATAN 2

PANDUAN PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MURID SEJARAH TINGKATAN 2 PANDUAN PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MURID SEJARAH TINGKATAN 2 MATLAMAT KURIKULUM PENDIDIKAN SEJARAH Pendidikan Sejarah bertujuan untuk memupuk dan memperkukuh semangat setia negara dan jati diri sebagai

Lebih terperinci

Nota Sains Islam. Hasanul Arifin

Nota Sains Islam. Hasanul Arifin Nota Sains Islam 1. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan istilah Sains Islam. Untuk memahami apa yang dimaksudkan dengan Sains Islam, maka perlu ada pemahaman tentang apa yang dimaksudkan dengan Sains

Lebih terperinci

SILABUS / GARIS-GARIS BESAR PROGRAM KURSUS PRA NIKAH

SILABUS / GARIS-GARIS BESAR PROGRAM KURSUS PRA NIKAH SILABUS / GARIS-GARIS BESAR PROGRAM KURSUS PRA NIKAH Mata Kursus Kelmpk Standar Kmpetensi : Pembinaan Sakinah Bagi Peserta Kursus Pra Nikah : Dasar : 1. Kebijakan Pemerintah Tentang Pembinaan Sakinah KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan sangat berperan penting bagi kemajuan suatu bangsa, tidak hanya bagi individu yang menempuh pendidikan tersebut, tetapi juga berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

PENGATURAN PERKAWINAN SEAGAMA DAN HAK KONSTITUSI WNI Oleh: Nita Ariyulinda Naskah diterima : 19 September 2014; disetujui : 3 Oktober 2014

PENGATURAN PERKAWINAN SEAGAMA DAN HAK KONSTITUSI WNI Oleh: Nita Ariyulinda Naskah diterima : 19 September 2014; disetujui : 3 Oktober 2014 PENGATURAN PERKAWINAN SEAGAMA DAN HAK KONSTITUSI WNI Oleh: Nita Ariyulinda Naskah diterima : 19 September 2014; disetujui : 3 Oktober 2014 Membentuk suatu keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan

Lebih terperinci

KONSEP ILMU DAN PENDIDIKAN SEPADU

KONSEP ILMU DAN PENDIDIKAN SEPADU KONSEP ILMU DAN PENDIDIKAN SEPADU KONSEP ILMU Dalam Islam, ilmu sebenar datangnya daripada Allah S.W.T yang ditanzilkan kepada rasul-rasul pilihan dan melalui alam ciptaan-nya termasuklah manusia, yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah penulis mencoba melihat konstruksi Naṣr Ḥâmid Abû Zayd terhadap munâsabah antar ayat dan surat, kemudian menerapkan dan mengkritisi dapat disimpulkan sebagai berikut:

Lebih terperinci

CONTOH SOALAN IDA 152

CONTOH SOALAN IDA 152 CONTOH SOALAN IDA 152 BAHAGIAN A 1. Apakah faktor UTAMA kemajuan tamadun Islam? A Akidah Islam B Pemerintah Islam C Tentera Islam D Undang-undang Islam 2. Apakah dua sumber UTAMA tamadun Islam? A Al-Quran

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: Pendidikan dan Kompetensi Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Dian Febrianingsih, M.S.I Pengantar Islam yang terdiri dari berbagai dimensi ajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama merupakan salah satu bidang studi yang. dimasukkan dalam setiap kurikulum formal dan tingkat dasar hingga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama merupakan salah satu bidang studi yang. dimasukkan dalam setiap kurikulum formal dan tingkat dasar hingga BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pendidikan agama merupakan salah satu bidang studi yang dimasukkan dalam setiap kurikulum formal dan tingkat dasar hingga perguruan tinggi di Indonesia. Hal ini

Lebih terperinci

Lihat Musa, M. Yusuf. 1988: 131, Ya qub, Hamzah. 1988:11, Marzuki, M.Ag. Dr. 2009

Lihat Musa, M. Yusuf. 1988: 131, Ya qub, Hamzah. 1988:11, Marzuki, M.Ag. Dr. 2009 BAB V KESIMPULAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pembahasan sepanjang bab di penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: Pertama, perbedaan pandangan humanisme sekuler dengan humanisme teosentris terletak pada

Lebih terperinci

Kenapa kebencian? Apakah yang membuat seseorang itu membenci?

Kenapa kebencian? Apakah yang membuat seseorang itu membenci? HILANG KASIH SAYANG TIMBUL BENCI ISLAM sebagai ajaran lengkap dan menyeluruh dalam setiap aspek kehidupan manusia sejagat memiliki panduan yang ditetapkan Tuhan bagi menjamin kesejahteraan hidup umatnya

Lebih terperinci

Nag2oO9. Item Objektif. M.S Rajah berikut menunjukkan suasana di Madinah sebelum hijrah Nabi Muhammad s.a.w. ke Madinah.

Nag2oO9. Item Objektif. M.S Rajah berikut menunjukkan suasana di Madinah sebelum hijrah Nabi Muhammad s.a.w. ke Madinah. LATIHAN SEJARAH TINGKATAN 4 BAB 5 1 Item Objektif M.S. 118 1. Rajah berikut menunjukkan suasana di Madinah sebelum hijrah Nabi Muhammad s.a.w. ke Madinah. Madinah Tidak aman Pelbagai kaum tidak bersatu

Lebih terperinci

Kepimpinan Mengikut Perspektif Islam

Kepimpinan Mengikut Perspektif Islam Kepimpinan Mengikut Perspektif Islam Nik Karimah binti Nik Hassan Institut Aminuddin Baki, Genting Highlands Kementerian Pendidikan Malaysia Kepimpinan merealisasikan tujuan hidup manusia di muka bumi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur an, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 57.

BAB I PENDAHULUAN. Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur an, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 57. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an telah melakukan proses penting dalam pendidikan manusia sejak diturunkannya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ayat-ayat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi pengaruh dalam rangka mengembangkan potensi manusia menuju kepada kedewasaan diri agar mampu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah. Terutama menyangkut tempat tinggal yang merupakan papan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah. Terutama menyangkut tempat tinggal yang merupakan papan sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena terkait keuangan atau mashrafiyah yang terjadi pada dekade terakhir ini dapat dikatakan sangat merisaukan kalangan masyarakat menengah ke bawah. Terutama

Lebih terperinci

FUNDAMENTALISME ISLAM. 1. Ikfan Febriyana Ulul Azmi Najitama Indah Septia D.N

FUNDAMENTALISME ISLAM. 1. Ikfan Febriyana Ulul Azmi Najitama Indah Septia D.N FUNDAMENTALISME ISLAM 1. Ikfan Febriyana 10313244016 2. Ulul Azmi Najitama 10313244028 3. Indah Septia D.N 10313244029 Fundamentalisme Islam ASAL USUL & PENGERTIANNYA LAHIRNYA GERAKAN ISLAM FUNDAMENTALIS

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat 101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan : Terdapat hubungan yang mderat antara persepsi tentang perilaku seksual pada tayangan

Lebih terperinci

Islam dan Demokrasi. Disusun oleh : AL-RHAZALI MITRA ANUGRAH F FEBRIAN DELI NOVELIAWATI C.

Islam dan Demokrasi. Disusun oleh : AL-RHAZALI MITRA ANUGRAH F FEBRIAN DELI NOVELIAWATI C. Islam dan Demokrasi Disusun oleh : AL-RHAZALI 07230054 MITRA ANUGRAH F 07230068 FEBRIAN DELI 201010050311070 NOVELIAWATI C. 201010050311085 MUSLIM DEMOKRAT Islam, Budaya Demokrasi, dan Partisipasi Politik

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Mubarak. Berdasarkan dengan pandangan bahwa dalam setiap wilayah ditingkat

BAB V PENUTUP. Mubarak. Berdasarkan dengan pandangan bahwa dalam setiap wilayah ditingkat BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Skripsi ini telah menjelaskan mengenai perjuangan Ikhwanul Muslimin (IM) dalam proses Counter Hegemony terhadap sekularisme di masa pemerintahan Hosni Mubarak. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an BAB IV ANALISA Melihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa mayoritas masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an merupakan acuan moral untuk memecahkan problem

Lebih terperinci

TOPIK PERBINCANGAN. 2.2 Pandangan Semesta Tamadun Islam. 2.3 Konsep Tamadun Islam. 2.4 Sumber Tamadun Islam. 2.1 Pengenalan

TOPIK PERBINCANGAN. 2.2 Pandangan Semesta Tamadun Islam. 2.3 Konsep Tamadun Islam. 2.4 Sumber Tamadun Islam. 2.1 Pengenalan BAB 2 TAMADUN ISLAM TOPIK PERBINCANGAN 2.1 Pengenalan 2.2 Pandangan Semesta Tamadun Islam 2.3 Konsep Tamadun Islam 2.4 Sumber Tamadun Islam 2.8 Ciri-ciri Keistimewaan Tamadun Islam 2.7 Prinsip Tamadun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia sebagai satu-satunya makhluk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia sebagai satu-satunya makhluk yang memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah menciptakan manusia sebagai satu-satunya makhluk yang memiliki kesempurnaan lebih dibandingkan dengan makhluk lainnya. Dalam al-quran, Allah berfirman:

Lebih terperinci

Disediakan Oleh : En. Safaee bin Zakaria Ketua Panitia Tasawwur Islam SMK Jelawat Bachok Kelantan

Disediakan Oleh : En. Safaee bin Zakaria Ketua Panitia Tasawwur Islam SMK Jelawat Bachok Kelantan PERUNCINGAN TAJUK PENTING KERTAS 2 TASAWWUR ISLAM SPM 2013 Disediakan Oleh : En. Safaee bin Zakaria Ketua Panitia Tasawwur Islam SMK Jelawat Bachok Kelantan PERUNCINGAN TAJUK PENTING KERTAS 2 SPM 2013

Lebih terperinci

PENYUSUNAN MATERI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SENI RUPA BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENYUSUNAN MATERI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SENI RUPA BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PENYUSUNAN MATERI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SENI RUPA BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Oleh: Tri Hartiti Retnwati M.Pd Makalah disampaikan pada Wrkshp pelaksanaan Kurikulum

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010. BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Islam kultural dalam konsep Nurcholish Madjid tercermin dalam tiga tema pokok, yaitu sekularisasi, Islam Yes, Partai Islam No, dan tidak ada konsep Negara Islam atau apologi

Lebih terperinci

SISTEM EKONOMI ISLAM DAN KESEJAHTERAAN UMAT

SISTEM EKONOMI ISLAM DAN KESEJAHTERAAN UMAT SISTEM EKONOMI ISLAM DAN KESEJAHTERAAN UMAT Pengertian Ekonomi Islam Dari berbagai definisi tentang Ekonomi Islam yang ada, dapat kita simpulkan bahwa Ekonomi Islam adalah: Ilmu yang mempelajari bagaimana

Lebih terperinci