IGNATIUS HARYANTO MEDIA DAN PENGAWALAN DEMOKRASI DALAM PILKADA Ignatius Haryanto

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IGNATIUS HARYANTO MEDIA DAN PENGAWALAN DEMOKRASI DALAM PILKADA Ignatius Haryanto"

Transkripsi

1 Media dan Pengawalan Demkrasi dalam Pilkada 2015 Ignatius Haryant Abstract: It is a matter f fact that tday there is almst n independent jurnalism all ver Indnesia. As a cnsequence jurnalists dependently rely n plitical cnditins led by thse wh have ecnmic surces t pay fr news and advertisements. It is nt wrng at all when the Press Publishers annunced in their statement that nly 30 % f press release remains independent frm plitical pwer and mney. This is the real cnditin challenging mass media t attain respect frm the readers. The questin is therefre wh is respnsible when news becmes a cmmdity f exchange? That is why the general electin becmes a litmus test fr independent news t exist. Key Wrd: Independent jurnalism, plitical pwer, ecnmic reasn, and prfessinalism Abstrak: Tidak bisa dipungkiri kalau sekarang ini media massa di berbagai wilayah tak bisa berperasi sebagai perusahaan yang sehat sehingga tampak tidak prfesinal dan lebih menunjukkan ketergantungannya pada dinamika yang terjadi dalam plitik lkal (mulai dari sal langganan kran leh kantr-kantr pemerintah, iklan ucapan selamat kepada pejabat, hingga berbagai bentuk suap lainnya). Bukan berlebihan pula jika Serikat Penerbit Pers melntarkan pernyataan bahwa perusahaan pers yang sehat hanya sekitar 30 persen dari ttal pers yang ada. Hal ini memberikan kndisi yang membuatnya sulit menjadi media yang ideal, independen dan tak terpengaruh dari kebutuhan eknmi perusahaan pers tersebut. Pertanyaannya siapa mendidik siapa kalau media massa berkawan setali tiga uang dengan yang berani bayar? Ujiannya ada antara ada di saat penyelenggaraan pemilihan umum. Kata Kunci: pers independen, kuasa plitik, masalah eknmi, dan prfesinalisme RESPONS vlume 20 n. 01 (2015): PPE-UNIKA ATMA JAYA, Jakarta 29 Respns ISSN: 20 (2015)

2 RESPONS JULI PENDAHULUAN Lebih dari sepuluh tahun lalu, penulis telah menulis masalah ini dalam dua artikel di Harian Kmpas, yang menyangkut masalah pers, pemilihan kepala daerah dan masalah demkratisasi. 1 Ketika membaca masalah yang telah penulis ulas 10 tahun lalu itu, penulis tersadar bahwa tak banyak yang berubah dari knstalasi yang ada saat ini. Sejumlah pint yang pernah penulis angkat sepuluh tahun yang lalu ketika Pilkada baru saja dimulai adalah: 1. Ada sejumlah pihak mendirikan media di berbagai wilayah Indnesia dengan aneka mtif di belakangnya: memberikan paskan infrmasi kepada warga masyarakat, menjadikan media sebagai institusi bisnis, atau menjadikan media sebagai alat plitik guna kepentingan tertentu 2. Kita pun sempat melihat Indnesia sempat mengalami knflik ssial berkepanjangan di akhir masa kekuasaan Suhart hingga awal masa Refrmasi (tahun ) mulai di Jawa, Kalimantan, Maluku, Sulawesi, Aceh hingga Papua. 3. Dengan arah menuju transisi plitik menuju negara yang demkratis, Jack Snyder, serang guru besar ilmu plitik dari Clumbia University, dalam bukunya Frm Vting t Vilence (Dari Pemilihan Umum ke Pertumpahan Darah, terj 2003) menunjukkan bahwa media massa memiliki peran yang besar dalam prses transisi plitik dari zaman tritarianisme menuju arah demkratisasi. Patut dicatat bahwa Snyder menunjukkan prses transisi ini tak berjalan dengan mudah karena ada banyak jebakan untuk sampai Respns 20 (2015) 01 30

3 pada situasi demkratis, dan salah satunya adalah kndisi di mana para elite plitik menjalankan plitik nasinalisme sempit atau nasinalisme kesukuan (ethn-natinalism). Snyder sangat menekankan bagaimana peran dari media sebagai pembuat pini publik yang bisa menykng kepentingan para nasinalis sempit tadi. Mereka bisa mengbarkan kepentingannya yang sangat terbuka, terutama karena pada masa awal demkratisasi terjadi, suasana berpendapat bebas terjadi, pers lebih mudah didirikan, dan semuanya bisa menjadi alat bagi para maniak kekuasaan untuk menaikkan psisinya. Namun jika media massa cukup prfesinal, mereka bisa jadi pengimbang atas kepentingan-kepentingan para elite plitik, dan media tak perlu jatuh menjadi crng kepentingan elite plitik tadi. 4. Di sini lalu muncul pertanyaan kepada para pengella pers di berbagai wilayah: seberapa kntribusi yang telah (juga sedang dan akan) diberikan leh para pembuat pini publik tersebut untuk menykng prses demkratisasi di berbagai daerah, terutama dengan mmen pemilihan langsung kepala daerah ini. Apakah pers ini menunjukkan peran yang signifikan untuk mendrng prses demkratisasi; di mana masyarakat sebagai knstituen plitik utama diberi infrmasi yang wajar dan berimbang atas berbagai kandidat plitik tersebut-lepas dari berbagai perbedaannya dengan kntestan lain? Ataukah pers akan jatuh pada suatu pemihakan kepada salah satu caln dengan berbagai alasan di belakangnya? 31 Respns 20 (2015) 01

4 RESPONS JULI Menjadi suatu praktik umum di mana media massa di berbagai wilayah tak bisa berperasi sebagai perusahaan yang sehat, tidak prfesinal, dan menunjukkan ketergantungan yang sangat besar pada dinamika yang terjadi dalam plitik lkal (mulai dari sal langganan kran leh kantr-kantr pemerintah, iklan ucapan selamat kepada pejabat, hingga berbagai bentuk suap lainnya). Jika mengutip pernyataan dari Serikat Penerbit Pers maka perusahaan pers yang sehat hanya sekitar 30 persen dari ttal pers yang ada. Hal ini memberikan kndisi yang membuatnya sulit menjadi media yang ideal, independen dan tak terpengaruh dari kebutuhan eknmi perusahaan pers tersebut. Kndisi seperti ini rupanya juga akan terulang dalam sepuluh tahun kemudian, ketika pemilihan kepala daerah berlangsung secara serentak. Mari sekarang kita melihat bagaimana kndisi yang seharusnya dimiliki leh sebuah media. 2. KEMBALI PADA FONDASI DASAR: ALASAN KITA BER-ME DIA Jhn C. Merril dan S. Jack Odell, menyebutkan, Filsafat, menurut pendapat kami, harusnya menjadi fndasi dasar dari jurnalisme mdern yaitu suatu usaha yang merujuk pada para praktisinya, sebagai suatu usaha untuk mendapatkan kebenaran (truth) dan memberikan realitas yang bisa dipercaya dan menarik, atau setidaknya merupakan sebagian dari realitas yang bisa mempengaruhi banyak kehidupan dan kebutuhan kita 2 Respns 20 (2015) 01 32

5 Merril dan Odell mengajukan sejumlah tpik filsfis yang kerap diajukan dalam kaitan dengan praktek kmunikasi menyangkut masalah: Rasinalitas, Makna (Meaning), Kebenaran (Truth) dan Etik 3. Sementara itu untuk mengawali bukunya, Etika Kmunikasi: Manipulasi Media, Kekerasan dan Prngrafi, Haryatmk menulis demikian: Media memiliki idealisme, yaitu memberikan infrmasi yang benar. Dengan idealisme semacam itu, media ingin berperan sebagai sarana pendidikan. Pemirsa, pembaca, dan pendengar akan semakin memiliki sikap kritis, kemandirian, dan kedalaman berpikir. Hanya, realitas sering mempunyai arah yang berlawanan. Derap-derap realitas sangat diwarnai leh struktur pemaknaan eknmi yang dirasakan menghambat idealisme itu. Dinamisme kmersial seakan menjadi kekuatan dminant penentu makna pesan dan keindahan. Lgika pasar mengarahkan pengrganisasian sistem infrmasi. 4 Betulkah eknmi menjadi hal yang paling penting dan mendasari seluruh mtif dari kegiatan kita ber-media ini? Tidakkah ada alternatif dari rejim berpikir seperti ini? Betulkah tidak ada cara berpikir lain di luar kerangka eknmi ini? Penulis percaya bahwa masih ada alternatif di luar itu, dengan kembali pada dasar bahwa media hadir untuk merekatkan hubungan antara manusia satu dengan lainnya, dan media adalah alat untuk makin mempertinggi harkat martabat manusia. Selain itu praktik media massa yang dilakukan tetap penting untuk mempertimbang aspek etika di dalamnya. Bermedia dengan beretika adalah satu tarikan nafas yang akan membuat media jadi lebih punya wibawa di mata public dan juga akan membuat ia bertahan lebih lama. 33 Respns 20 (2015) 01

6 RESPONS JULI 2015 Haryatmk dalam bagian lain bukunya juga menyebut fenmena determinisme teknlgi yang menuju pada adanya kultus teknlgi. Yang terakhir ini (kultus teknlgi IH) semakin memacu rasinalitas instrumental dimana sarana lebih menjadi lebih priritas daripada tujuan. Presentasi atau penyutradaraan makna infrmasi menjadi lebih penting daripada pesan infrmasi itu sendiri. Kultus teknlgi akhirnya mengalahkan tujuan dan idealisme media. Dalam situasi seperti itu yang akan dirugikan adalah masyarakat, meskipun bukan tidak mungkin bahwa ada persetujuan diam-diam dari mereka ETIKA MEDIA DAN HAK ASASI MANUSIA Cees J. Hamelink, prfessr bidang Kmunikasi Internasinal dari Universitas Amsterdam bertanya dalam sebuah tulisan: Bisakah Hak Asasi Manusia (HAM) menjadi fndasi dari Etika Media? 6 Prf. Hamelink menyebutkan bahwa HAM adalah instrumen internasinal yang telah mendapat kesepakatan sebagian besar warga dunia, dan telah menjadi panduan mral bagi perilaku bangsa-bangsa di dunia selama ini. Pada ketentuan HAM ini pula tersebut ada sejumlah prinsip dasar yang mencakup hal tentang penlakan terhadap praktek diskriminasi, penlakan terhadap pengrusakan terhadap integritas manusia secara sengaja, dan hak untuk mendapatkan kebebasan. Sejumlah hak yang terkandung dalam Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia yang disahkan pada tahun 1948 itu mencakup: the right t life (hak hidup) the right nt t be trtured (hak untuk tidak disiksa) Respns 20 (2015) 01 34

7 the right nt t be arbitrarily arrested (hak untuk tidak ditangkap secara sewenang-wenang) the right t fd (hak untuk mendapatkan makanan) the right t health care (hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan) the right nt t be discriminated against (hak untuk tidak mengalami diskriminasi) the right t due prcess f law (hak untuk mendapatkan kesamaan di depan hukum) the right t educatin (hak untuk mendapatkan pendidikan) the right t plitical participatin (hak untuk berpartisipasi secara plitik) the right t fair wrking cnditins (hak untuk kndisi kerja yang fair) the right t freedm f assciatin (hak untuk membentuk assiasi kelmpk) the right t freedm f expressin (hak untuk menyampaikan pendapat / berekspresi) Dengan demikian kita melihat bahwa sejumlah hak yang telah diatur dalam Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia bisa menjadi panduan untuk mempertimbangkan masalah etika dalam media massa. Pencarian ini telah menunjukkan pada kita bahwa praktek kmunikasi yang ada selama ini dari para pekerja bidang kmunikasi, ataupun para industriawan yang terlibat di dalamnya harus mempertimbangkan sejumlah 35 Respns 20 (2015) 01

8 RESPONS JULI 2015 nilai dasar, dimana praktek kerja kmunikasi harus tetap mempertimbangkan hal tentang etika, hal tentang makna dasar dari hubungan antar manusia. Alasan utama yang kerap diajukan pada masalah eknmi bukanlah hal yang jadi satusatunya alasan untuk industri ini bekerja. Alasan etis, alasan dasar keberadaan media kmunikasi, dan alasan kemanusiaan harus selalu pertimbangan. 4. MEDIA DALAM KONTEKS PILKADA SERENTAK Ada tuntutan yang demikian kuat agar media yang ada melakukan fungsi pendidikan plitik kepada warga, bersikap imparsial kepada para caln, dan bersikap netral dalam peliputan terhadap para caln ini. Pertanyaannya, apakah semua itu mungkin dilakukan leh media yang sudah sedemikian terknsentrasi, terbalut kepentingan pemiliknya, dan menjadi institusi bisnis yang kerap merampas ruang publik dan akal sehat publik? Untuk tidak terjebak pada pemikiran yang nihilisme atau jatuh pada pesimisme akut, maka kita bisa melihat sejumlah titik terang dari masih adanya media-media yang cukup independen, cukup bisa dipercaya, dan tidak masuk dalam kepentingan para ligarki yang menguasai berbagai daerah. Caln Belum lama ini Jaring mengadakan suatu pelatihan jurnalisme investigasi kepada 16 rang jurnalis di Indnesia (mewakili tak kurang dari 12 prpinsi) terkait dengan pilkada ini. Pilkada ini dilakukan di 270 tempat (prvinsi, kabupaten dan kta) dan tak kurang dari 167 caln adalah petahana (incumbent pejabat yang sedang memerintah). Dari kndisi ini maka hal yang perlu diwaspadai dari petahana adalah : 7 Respns 20 (2015) 01 36

9 - plitisasi birkrasi - penggelembungan dana anggaran (khususnya dana bantuan ssial, dana desa, dana keistimewaan di Ygyakarta) untuk kepentingan pilkada (baca: pemenangan kembali) - naiknya kekayaan petahana dilihat dari Lapran Harta Kekayaan Pejabat Negara yang dicatat leh Kmisi Pemberantas Krupsi - banyaknya keluar perijinan yang terkait dengan pembukaan lahan perkebunan (kelapa sawit cnthnya), pertambangan (emas, batubara, nikel dll) - kita pun menemukan adanya banyak mata anggaran yang dipersalkan leh Badan Pemeriksa Keuangan walaupun hal ini tak langsung berarti sebagai krupsi. Kita tentu berharap bahwa media akan kembali pada salah satu fungsi dalam demkrasi yaitu melakukan check and balances terhadap kekuasaan, serta untuk knteks di Indnesia mendrng arah demkratisasi yang lebih sejati, dan memunculkan adanya semakin banyak pemimpin daerah yang berkualitas, bersih, dan mengemban kepercayaan publik. Tentu media massa bukanlah satu-satu pihak yang biasa melakukan hal tersebut, karena seluruh pelaku dalam pilkada ini (KPU, Bawaslu, Panwaslu, kelmpk pemantau dari masyarakat sipil, netizen) punya peluang yang sama untuk mengarah pada tujuan di atas. Media di sini berfungsi kmplementer namun juga strategis sebagai suatu mekanisme early warning system bagi masyarakat. Betapa mengenaskan jika kita mendengar berita tentang suatu prvinsi yang dalam empat peride kepemimpinan yang berbeda, seluruhnya adalah tersangka kasus krupsi di prvinsi tersebut. 37 Respns 20 (2015) 01

10 RESPONS JULI 2015 Pendeknya media harusnya menjadi slusi dari prblem pilkada ini, dan bukan merupakan bagian dari masalah. Baru-baru ini Dewan Pers pun telah membuat surat edaran sal keberpihakan yang harusnya dihindari leh media dalam pilkada. Kita berharap media pun dikntrl atau diawasi leh masyarakat agar media tetap kita bisa harapkan sebagai slusi dari prblem pilkada ini untuk mengawasi jalannya pilkada dengan jujur, tidak berpihak dan memberikan infrmasi selengkap mungkin kepada publik. Media yang sebaliknya menjadi prblem dalam pilkada akan kehilangan kepercayaan dari publik, dan pada akhirnya akan menuju kemunduran bahkan kematian. Media adalah bisnis kepercayaan yang tak mudah dibangun, namun sangat mudah untuk merusaknya. (*) CATATAN AKHIR 1 Pers Lkal dan Pilkada, Harian Kmpas 9 Februari 2005, dan Pers Lkal dan Demkratisasi, Harian Kmpas 30 Juni Jhn C. Merrill dan S. Jack Odell, Philsphy and Jurnalism, New Yrk: Lngman, 1983, hal.ix. 3 Misalnya hal ini dibahas leh S. Jack Odell, yang menulis buku bersama Jhn C. Merrill, Philsphy and Jurnalism, New Yrk & Lndn: Lngman, Haryatmk, Etika Kmunikasi: Manipulasi Media, Kekerasan dan Prngrafi, Ygyakarta: Kanisius, 2007, hal.9 5 Haryatmk 2007, hal Can Humanrights be a fundatin fr media ethics? dalam Bart Pattyn (ed), Media Ethics: Opening Scial Dialgue, Leuven: Peeters, Dari hasil diskusi dalam pelatihan JARING Pelatihan Jurnalisme Investigasi Berbasis Data dalam Pilkada 2015 di Jakarta 3-5 Nvember Respns 20 (2015) 01 38

11 KEPUSTAKAAN Haryatmk, Etika Kmunikasi: Manipulasi Media, Kekerasan dan Prngrafi, Ygyakarta: Kanisius. Merrill, Jhn C. dan S. Jack Odell, Philsphy and Jurnalism, New Yrk: Lngman. Pattyn, Bart (ed), Media Ethics: Opening Scial Dialgue, Leuven: Peeters. 39 Respns 20 (2015) 01

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT Dkumen ini mendefinisikan misi, tujuan, tata kella, dan prinsip-prinsip perasinal Pantau Gambut yang perlu disepakati bersama leh para rganisasi mitra.

Lebih terperinci

MATRIK PERUBAHAN UNDANG UNDANG NO 2 TAHUN 2008 KE UNDANG UNDANG NO 2 TAHUN 2011 TENTANG PARTAI POLITIK

MATRIK PERUBAHAN UNDANG UNDANG NO 2 TAHUN 2008 KE UNDANG UNDANG NO 2 TAHUN 2011 TENTANG PARTAI POLITIK MATRIK PERUBAHAN UNDANG UNDANG NO 2 TAHUN 2008 KE UNDANG UNDANG NO 2 TAHUN 2011 TENTANG PARTAI POLITIK Pasal UU 2 tahun 2008 UU 2 tahun 2011 Penjelasan Pasal 1 Departemen adalah Departemen yang Kementerian

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 Lampiran 1 RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 PENDAHULUAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) merupakan dkumen pembangunan yang disusun untuk kurun waktu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan Televisi Republik Indnesia (TVRI) merupakan lembaga penyiaran pertama di Indnesia. Berdiri pada tanggal 24 Agustus 1962,

Lebih terperinci

MODUL LIMA KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

MODUL LIMA KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK MODUL LIMA KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK Istilah pini publik sering diterjemahkan pini umum atau pini masyarakat. Hal ini kurang tepat, karena istilah masyarakats lebih mengarah kepada pengertian sciety.

Lebih terperinci

Indonesia Bagaimana Pemohon Bisa Memanfaatkan Hak atas Informasi. Manual untuk Peserta

Indonesia Bagaimana Pemohon Bisa Memanfaatkan Hak atas Informasi. Manual untuk Peserta Indnesia Bagaimana Pemhn Bisa Memanfaatkan Hak atas Infrmasi Manual untuk Peserta June 2011 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...II MANUAL UNTUK PESERTA TRAINING BAGAIMANA PEMOHON BISA MEMANFAATKAN HAK ATAS INFORMASI

Lebih terperinci

Notulensi Rapat Kerja Pencanangan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemda Birawa Bidakara, 28 Mei 2013

Notulensi Rapat Kerja Pencanangan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemda Birawa Bidakara, 28 Mei 2013 Ntulensi Rapat Kerja Pencanangan Pelaksanaan Refrmasi Birkrasi Pemda Birawa Bidakara, 28 Mei 2013 Peserta : Kepala Daerah dan Ketua DPRD seluruh Indnesia Agenda : Pencanangan Pelaksanaan Refrmasi Birkrasi

Lebih terperinci

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan Jenis Infrmasi yang Terbuka dan Dikecualikan Kelmpk Infrmasi Publik yang diatur dalam UU KIP mencakup Infrmasi Publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; Infrmasi Publik yang wajib diumumkan

Lebih terperinci

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih!

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih! Ini adalah Cnth: Jika ada yang berminat dengan Frmat *.Dc Silahkan kntak: Telp/SMS : 085 255 989 455 email : sedarmn.s@gmail.cm Terima kasih! PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA STANDAR KOMPETENSI DAN

Lebih terperinci

PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA. Drs. Rasudyn Ginting, M.Si

PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA. Drs. Rasudyn Ginting, M.Si Rasudyn Gtg, Penegakan HAM di Indnesia. PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA Drs. Rasudyn Ginting, M.Si Abstract: Human rights includes the rights f life, the right f freedm and the right f belnging.

Lebih terperinci

BUKU INDIKASI KAWASAN HUTAN & LAHAN YANG PERLU DILAKUKAN REHABILITASI TAHUN 2003

BUKU INDIKASI KAWASAN HUTAN & LAHAN YANG PERLU DILAKUKAN REHABILITASI TAHUN 2003 BUKU INDIKASI KAWASAN HUTAN & LAHAN YANG PERLU DILAKUKAN REHABILITASI TAHUN 2003 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki nilai eknmi, eklgi dan ssial

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI 5.1 Kerangka Identitas MEDIOR 1. Dasar Pemikiran Kelmpk Media Olahraga (MEDIOR) merupakan anggta KKG (Kelmpk Kmpas Gramedia) yang bertujuan untuk ikut

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu

Lebih terperinci

SILABUS. Mendeskripsikan kedudukan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Menguraikan pengertian bangsa dan unsur terbentuknya bangsa

SILABUS. Mendeskripsikan kedudukan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Menguraikan pengertian bangsa dan unsur terbentuknya bangsa SILABUS Nama Seklah : SMA 78 Jakarta Mata Pelajaran : Pendidikan Kewargaan Kelas/Semester : X/I Standar Kmpetensi :1. Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik (NKRI) Alkasi waktu : 8 X 45 Menit

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kde / Nama Mata Kuliah : A22.53511/ Pancasila Revisi ke : 2 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 1 Juli 2013 Jml Jam kuliah dalam seminggu :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah populasi jiwa serta kepadatan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah populasi jiwa serta kepadatan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah ppulasi 8.389.443 jiwa serta kepadatan penduduk sebesar 12.682,1/ 2 km, diperkirakan akan terus bertambah. Pertumbuhan penduduk

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS. determinan perilaku. Determinan perilaku adalah faktor-faktor yang membedakan

BAB II. LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS. determinan perilaku. Determinan perilaku adalah faktor-faktor yang membedakan 7 BAB II LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teri 2.1.1 Teri Penetapan Tujuan (Gal Setting) Teri penetapan tujuan adalah prses kgnitif membangun tujuan dan merupakan determinan perilaku.

Lebih terperinci

PENGERTIAN, ASAS DAN TUJUAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

PENGERTIAN, ASAS DAN TUJUAN PERLINDUNGAN KONSUMEN PENGERTIAN, ASAS DAN TUJUAN PERLINDUNGAN KONSUMEN Oleh : FAUZUL A FAKULTAS HUKUM UPN VETERAN JAWA TIMUR kamis, 17 Maret 2011 BAHASAN Pengertian Azas Perlindungan knsumen Tujuan Perlindungan knsumen Hikmah

Lebih terperinci

Peran Auditing Akuntan Publik. Bidang Bisnis:

Peran Auditing Akuntan Publik. Bidang Bisnis: Materi Perkuliahan 1. Auditing dan Prfesi Akuntan Pubiik 2. Audit Lapran Keuangan dan Tanggung jawab Audit 3. Etika Prfesi dan Kewajiban Hukum Auditr 4. Tinjauan Atas Prses Audit 5. Sasaran Audit, Bukti

Lebih terperinci

BAB II PETUGAS HUMAS DAN WARTAWAN DI KABUPATEN BREBES. Tanpa komunikasi, masyarakat akan mengalami ketertinggalan informasi,

BAB II PETUGAS HUMAS DAN WARTAWAN DI KABUPATEN BREBES. Tanpa komunikasi, masyarakat akan mengalami ketertinggalan informasi, 1 BAB II PETUGAS HUMAS DAN WARTAWAN DI KABUPATEN BREBES 2.1 Petugas Humas Kmunikasi dan infrmasi telah menjadi salah satu kebutuhan dasar mausia. Tanpa kmunikasi, masyarakat akan mengalami ketertinggalan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PERDA 2012 PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2012 ABSTRAK: -bahwa untuk memenuhi ketentuan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (DPRD) KABUPATEN GROBOGAN TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

RENCANA KERJA (DPRD) KABUPATEN GROBOGAN TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH RENCANA KERJA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) KABUPATEN GROBOGAN TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TAHUN 2014 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

Amnesti Pajak materi lengkap diperoleh dari pajak.go.id

Amnesti Pajak materi lengkap diperoleh dari pajak.go.id Amnesti Pajak materi lengkap diperleh dari pajak.g.id Jul 2016 - Frm: www.itkind.rg (free pdf - Manajemen Mdern dan Kesehatan Masyarakat) 1 Daftar Isi Ruang Lingkup (ringkas)... 3 Tarif... 4 Repatriasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lazim disebut classroom action research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13)

BAB III METODE PENELITIAN. lazim disebut classroom action research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13) 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau lazim disebut classrm actin research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13) penelitian tindakan

Lebih terperinci

Keunggulan. Pemilu Berpengalaman melakukan survei opini publik secara nasional, rata-rata

Keunggulan. Pemilu Berpengalaman melakukan survei opini publik secara nasional, rata-rata Cmpany Prfile Keunggulan Prediksi survei Pemilu Legislatif dan Presiden paling knsisten dengan hasil Pemilu 2009. Juga sebelumnya, di Pemilu 2004. Quick Cunt Pemilu Legislatif dan Presiden paling akurat,

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP)

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP) PETUNJUK OPERASIONAL MONITORING & EVALUASI KEGIATAN PELATIHAN BDSP LEMBAGA/INDIVIDU Pelaksanaan kegiatan PNPM Agribisnis Perdesaan

Lebih terperinci

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. IlMU POllTIK UNIVERSITAS AIAlANGGA TERHADAP KRISIS EKONOMI- POLITIK, REFORMASI EKONOMI, POLITIK DAN HUKUM

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. IlMU POllTIK UNIVERSITAS AIAlANGGA TERHADAP KRISIS EKONOMI- POLITIK, REFORMASI EKONOMI, POLITIK DAN HUKUM PERSEPSI MAHASISWA FAKUlTAS IlMU SOSIAl DAN IlMU POllTIK UNIVERSITAS AIAlANGGA TERHADAP KRISIS EKONOMI- POLITIK, REFORMASI EKONOMI, POLITIK DAN HUKUM kb -its P, ~ fqf}. SKRIPSI ~f'tl,... r I OLE H : SIDIK

Lebih terperinci

SEKRETARIAT NASIONAL KETERBUKAAN PEMERINTAH (OPEN GOVERNMENT INDONESIA) & !

SEKRETARIAT NASIONAL KETERBUKAAN PEMERINTAH (OPEN GOVERNMENT INDONESIA) & ! ROAD MAP SEKRETARIAT NASIONAL KETERBUKAAN PEMERINTAH (OPEN GOVERNMENT INDONESIA) 2017-2019 & 2020-2024 Direktrat Aparatur Negara Kedeputian Plitik Hukum Pertahanan dan Keamanan Kementerian PPN/Bappenas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta

BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta kemampuan kerja yang didasari leh pengetahuan, sikap, keterampilan dan mtivasi dalam menghasilkan

Lebih terperinci

Octavery Kamil, Irwanto, Ignatius Praptoraharjo, Anindita Gabriella, Emmy, Siska Natalia Gracia Simanullang, Natasya Evalyne Sitorus, Sari Lenggogeni

Octavery Kamil, Irwanto, Ignatius Praptoraharjo, Anindita Gabriella, Emmy, Siska Natalia Gracia Simanullang, Natasya Evalyne Sitorus, Sari Lenggogeni Octavery Kamil, Irwant, Ignatius Praptraharj, Anindita Gabriella, Emmy, Siska Natalia Gracia Simanullang, Natasya Evalyne Sitrus, Sari Lengggeni Jumlah kasus AIDS yang tercatat adalah sebesar 33.364 rang

Lebih terperinci

DUKUNGAN OJK ATAS PROGRAM INVESTASI DI LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

DUKUNGAN OJK ATAS PROGRAM INVESTASI DI LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA DUKUNGAN OJK ATAS PROGRAM INVESTASI DI LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA Disampaikan leh Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK Pada acara Indnesia Eximbank Investr Gathering 2017 Jakarta, 7 Februari 2017

Lebih terperinci

Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman;

Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman; 1. Pengertian Keuangan Negara Keuangan Negara Menurut UU RI Nmr 17 tahun 2003, keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang

Lebih terperinci

TUGAS ARTIKEL RENCANA WIRAUSAHA

TUGAS ARTIKEL RENCANA WIRAUSAHA TUGAS ARTIKEL RENCANA WIRAUSAHA Oleh : MOCH AFIF BAHTIYAR NIM : 04113029 PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 1. ALASAN PENDIRIAN USAHA Mendirikan usaha sendiri

Lebih terperinci

MEMBANGUN E-GOVERNMENT

MEMBANGUN E-GOVERNMENT 1 MEMBANGUN E-GOVERNMENT 1. Pendahuluan Di era refrmasi ini, kebutuhan masyarakat akan transparansi pelayanan pemerintah sangatlah penting diperhatikan. Perkembangan teknlgi infrmasi menghasilkan titik

Lebih terperinci

PERANAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT. (Suatu Studi di Desa Tondei Kecamatan Motoling Barat) Oleh : Clinton Ridel Kumayas.

PERANAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT. (Suatu Studi di Desa Tondei Kecamatan Motoling Barat) Oleh : Clinton Ridel Kumayas. PERANAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Suatu Studi di Desa Tndei Kecamatan Mtling Barat) Oleh : Clintn Ridel Kumayas Abstraksi Seperti yang menjadi masalah di desa Tndei saat ini adalah

Lebih terperinci

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG 009-013 I BAB I LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG 009-013 A. VISI DAN MISI DAERAH V isi merupakan gambaran bersama mengenai masa depan, berupa kmitmen murni,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PEMBINAAN PETUGAS HUMAS DALAM MENYEBARLUASKAN INFORMASI KEPADA MASYARAKAT DI KABUPATEN KARAWANG

RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PEMBINAAN PETUGAS HUMAS DALAM MENYEBARLUASKAN INFORMASI KEPADA MASYARAKAT DI KABUPATEN KARAWANG e ISSN : 8-069 RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PEMBINAAN PETUGAS HUMAS DALAM MENYEBARLUASKAN INFORMASI KEPADA MASYARAKAT DI KABUPATEN KARAWANG BANUARA NADEAK banuaranadeak@gmail.cm FEB UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Seklah : Mata Pelajaran : Pendidikan Kelas : XII Semester : 2 Prgram Studi : Ilmu Alam, Ilmu Ssial Bahasa Standar Kmpetensi : 3. Mengevaluasi peranan pers demkrasi Alkasi waktu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Gatot (1999), ekowisata mulai menjadi isu nasional di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Gatot (1999), ekowisata mulai menjadi isu nasional di Indonesia 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekwisata 2.1.1 Perkembangan Ekwisata di Indnesia Menurut Gatt (1999), ekwisata mulai menjadi isu nasinal di Indnesia semenjak Seminar dan Lkakarya (Semilka) Nasinal yang diselenggarakan

Lebih terperinci

DANA BANTUAN LANGSUNG - DBL

DANA BANTUAN LANGSUNG - DBL DANA BANTUAN LANGSUNG - DBL Sebagai alternatif pengellaan subsidi bantuan untuk peningkatan mutu pendidikan Oleh : Danny Meirawan Bahan News Letter Kantr Dinas Pendidikan Jawa Barat A. LATAR BELAKANG Wajib

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-I PENGENALAN STUDIO PROSES PERENCANAAN

PERTEMUAN KE-I PENGENALAN STUDIO PROSES PERENCANAAN PERTEMUAN KE-I PENGENALAN STUDIO PROSES PERENCANAAN Pengertian Studi Studi erupakan pengenalan lapangan atas bagian kegiatan prses perencanaan yang akan diajarkan akan dipraktekan leh mahasiswa. Studi

Lebih terperinci

Panduan Pelaksanaan Kompetisi Proposal Penelitian Jurnal Antikorupsi Integritas Komisi Pemberantasan Korupsi

Panduan Pelaksanaan Kompetisi Proposal Penelitian Jurnal Antikorupsi Integritas Komisi Pemberantasan Korupsi Panduan Pelaksanaan Kmpetisi Prpsal Penelitian Jurnal Antikrupsi Integritas Kmisi Pemberantasan Krupsi LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PARAMADINA 2017 DAFTAR ISI Daftar

Lebih terperinci

STANDARDISASI KONSULTAN PERPUSTAKAAN

STANDARDISASI KONSULTAN PERPUSTAKAAN STANDARDISASI KONSULTAN PERPUSTAKAAN Blasius Sudarsu Pustakawan Madya PDII-LIPI LA TAR BELAKANG Di Indnesia prgram pembangunan perpustakaan pasca kemerdekaan dimulai sejak awal 1950-an. Penggunaan knsultan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perubahan Scial Budaya Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi menjadi dua slidaritas, yaitu masyarakat dari berslidaritas mekanik

Lebih terperinci

BAB III PROFIL RESPONDEN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III PROFIL RESPONDEN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III PROFIL RESPONDEN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Prfil Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT.Tiara Utffar Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang industri pertambangan mineral

Lebih terperinci

Laporan Hasil Akhir Penelitian Hibah Mahasiswa Program Doktor

Laporan Hasil Akhir Penelitian Hibah Mahasiswa Program Doktor Lapran Hasil Akhir Penelitian Hibah Mahasiswa Prgram Dktr a. Sampul Muka Gunakan sampul warna Cklat Muda(sama dg prpsal), tulis semua nama peneliti, lengkap dengan gelar akademik harus ditulis. N. Kntrak

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3 PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan dengan

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Seklah : Mata Pelajaran : Pendidikan Kewargaan Kelas : X Semester : 1 Standar :1. Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik (NKRI) waktu : 8 X 45 Menit Dasar Indikatr

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Seklah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pkk Alkasi Waktu : SMAN 47 Jakarta : Kimia : XI/2 : Larutan Penyangga : 3 Minggu x 4 Jam pelajaran @ 45 Menit A. Kmpetensi Inti

Lebih terperinci

ETIKA JURNALISTIK IJTI JURNALISME POSITIF

ETIKA JURNALISTIK IJTI JURNALISME POSITIF ETIKA JURNALISTIK IJTI JURNALISME POSITIF 1 Haris Jauhari IKN (Institut Komunikasi Nasional) Materi Internal Pelatihan Jurnalistik IJTI JURNALISTIK TV Jurnalistik ialah kegiatan meliput, mengolah, dan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA PENAYANGAN IKLAN SENSUS EKONOMI 2016 (SE2016) DI MEDIA CETAK

KERANGKA ACUAN KERJA PENAYANGAN IKLAN SENSUS EKONOMI 2016 (SE2016) DI MEDIA CETAK KERANGKA ACUAN KERJA PENAYANGAN IKLAN SENSUS EKONOMI 2016 (SE2016) DI MEDIA CETAK BADAN PUSAT STATISTIK 2016 1 PENAYANGAN IKLAN SENSUS EKONOMI 2016 (SE2016) DI MEDIA CETAK BADAN PUSAT STATISTIK I. Latar

Lebih terperinci

Desain Proyek Efektif: Menggunakan Pengetahuan Pemecahan Masalah

Desain Proyek Efektif: Menggunakan Pengetahuan Pemecahan Masalah Desain Pryek Efektif: Menggunakan Pengetahuan Pemecahan Masalah Menciptakan Slusi Menyelesaikan masalah mengambil tempat di mana pun kita dihadapi leh halangan atau tantangan untuk mencapai sebuah cita-cita.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sejarah Singkat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sejarah Singkat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Direktrat Jenderal Bea dan Cukai 2.1.1 Sejarah Singkat Direktrat Jenderal Bea dan Cukai Bea dan Cukai merupakan institusi glbal yang hampir semua negara

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( RPS )

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( RPS ) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( RPS ) BIOTEKNOLOGI MIKROBA BIO 4510 (3 sks) Semester VI Pengampu Mata Kuliah : Dr. Fuji Astuti Febria Dr. Antni Agustien JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebebasan pers Indonesia ditandai dengan datangnya era reformasi dimulai

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebebasan pers Indonesia ditandai dengan datangnya era reformasi dimulai BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebebasan pers Indonesia ditandai dengan datangnya era reformasi dimulai tahun 1998 setelah peristiwa pengunduran diri Soeharto dari jabatan kepresidenan. Pers Indonesia

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Manajemen

Manajemen Proyek. Manajemen Manajemen Pryek Manajemen Aktivitas yang meliputi perencanaan, pengrganisasian, pelaksanaan dan kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengellaan sumber daya yang dimiliki suatu rganisasi untuk mencapai

Lebih terperinci

2 2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1607); MEMUTU

2 2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1607); MEMUTU No.547, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DPR-RI. Kode Etik. PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DENGAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN JURNALIS TELEVISI INDONESIA (IJTI)

ANGGARAN DASAR IKATAN JURNALIS TELEVISI INDONESIA (IJTI) 1 ANGGARAN DASAR IKATAN JURNALIS TELEVISI INDONESIA (IJTI) MUKADDIMAH Bahwa sesungguhnya kemerdekaan berpendapat, kemerdekaan menyampaikan dan memperoleh informasi, serta kemerdekaan berserikat adalah

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 64 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria ptimasi yang digunakan dalam menganalisis kelayakan usaha adalah dengan studi kelayakan bisnis yang berdasarkan beberapa aspek,

Lebih terperinci

Berbagai penelitian menyimpulkan bahwa studi tur jangka pendek bagi kalangan profesional dewasa memberikan pengalaman berharga yang mengubah hidup

Berbagai penelitian menyimpulkan bahwa studi tur jangka pendek bagi kalangan profesional dewasa memberikan pengalaman berharga yang mengubah hidup Berbagai penelitian menyimpulkan bahwa studi tur jangka pendek bagi kalangan prfesinal dewasa memberikan pengalaman berharga yang mengubah hidup mereka, yang kemudian berujung pada pengenalan dan pengetahuan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL TELEVISI KABUPATEN SINJAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL TELEVISI KABUPATEN SINJAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL TELEVISI KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. proyek media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. proyek media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV 61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat TVRI 60 Pada tahun 1961, Pemerintah Indnesia memutuskan untuk memasukkan pryek media massa televisi ke

Lebih terperinci

Penerimaan Peserta Didik Baru

Penerimaan Peserta Didik Baru Penerimaan Peserta Didik Baru 2017 2018 SMKN 1 Dlanggu adalah Seklah Menengah Kejuruan Negeri yang berbasis Teknlgi dan Pariwisata untuk mencetak lulusan yang siap menjadi prfessinal muda di bidang teknlgi

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO GAGAK RIMANG KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER L1 LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri A. Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri 1. Pada lingkup industri

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM IMC

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM IMC Perspektif Pemasaran Untuk mengerti IMC, kita harus memahami pengertian dasar dari pemasaran, karena fungsifungsi IMC sendiri berada dibawah payung pemasaran. Seperti halnya pemasaran, IMC sendiri merupakan

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi Skema Reviewer : Fakultas Kedkteran Universitas Brawijaya : A : 1. Siti Aminah TSE 2. Segiant Ali 1. Kmentar Umum Pelaksanaan PHK-PKPD leh Fakultas Kedkteran

Lebih terperinci

Kebijakan tentang Benturan Kepentingan dan Benturan Komitmen

Kebijakan tentang Benturan Kepentingan dan Benturan Komitmen Kebijakan tentang Benturan Kepentingan dan Benturan Kmitmen Versi 29 Juni 2009 I. Pendahuluan Partisipasi aktif atau kegiatan staf akademik SBM dalam berbagai kegiatan yang berperan dalam meningkatkan

Lebih terperinci

KODE ETIK KONTEN MULTIMEDIA INDONESIA

KODE ETIK KONTEN MULTIMEDIA INDONESIA Kde Etik Knten Multimedia Indnesia Departemen Kmunikasi dan Infrmatika, RI KODE ETIK KONTEN MULTIMEDIA INDONESIA (Dikeluarkan melalui Peraturan Menteri Kmunikasi dan Infrmatika, Republika Indnesia - Draft

Lebih terperinci

Apa yang seharusnya dilaporkan dengan menggunakan prosedur Angkat Bicara! ini?

Apa yang seharusnya dilaporkan dengan menggunakan prosedur Angkat Bicara! ini? Tanya jawab tentang pelapran Mengapa AkzNbel mengntrak EthicsPint? Apa peran EthicsPint? Apa yang seharusnya dilaprkan dengan menggunakan prsedur Angkat Bicara! ini? Bagaimana jika hal ini merupakan kndisi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang 80 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016 Pengadilan Tinggi Agama Grntal Jl. Tinalga N. 5 Kta Grntal Telp. 0435-831591 Fax. 0435-831625 E-mail: admin@pta-grntal.g.id KATA PENGANTAR Assalamualaikum

Lebih terperinci

SURVEI NASIONAL MENJELANG PEMILU TEMUAN UTAMA, INDONESIA

SURVEI NASIONAL MENJELANG PEMILU TEMUAN UTAMA, INDONESIA SURVEI NASIONAL MENJELANG PEMILU TEMUAN UTAMA, INDONESIA March 2014 Semua dana USAID berasal dari dukungan masyarakat Amerika. I F E S 2 5 Y E A R S LECTORAL SYSTEMS EINTERNATIONAL FOUNDATION FOR Indnesia,

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaranserta Strategi Pencapaian 1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran Prgram

Lebih terperinci

CERDAS ber-media SOSIAL SERI DIGITAL LITERASI RELAWANTIK INDONESIA

CERDAS ber-media SOSIAL SERI DIGITAL LITERASI RELAWANTIK INDONESIA CERDAS ber-media SOSIAL SERI DIGITAL LITERASI RELAWANTIK INDONESIA KOMPOSISI PENGGUNA INTERNET 132,7 JUTA 24% 25-34 29% 35-44 28% > 45 7.8% PEMULA 16.2% IBU RT 62% PRODUKTIF 20,8 SUMATERA 7,7 KALIMANTAN

Lebih terperinci

PENGUMUMAN. Dalam rangka menunjang pelaksanaan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD

PENGUMUMAN. Dalam rangka menunjang pelaksanaan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD PENGUMUMAN Nmr : 29/SDM.02.1-UP/3510/Sek-KabII/2018 TENTANG REKRUITMEN TENAGA PENDUKUNG TAHAPAN PEMILU 2019 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANYUW ANGI UNTUK TAHUN ANGGARAN 2018 Jl. Kh. Agus salim N. 07

Lebih terperinci

BAGIAN I Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di NAD.. 1

BAGIAN I Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di NAD.. 1 DAFTAR ISI BAGIAN I Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di NAD.. 1 1.Pendahuluan 1 2.Latar Belakang Plitik 4 3.Pla pelanggaran HAM yang sudah terbentuk dengan baik 6 3.1 Milisia dan pertahanan sipil...

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Layanan Purna Jual Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indnesia N. 634/MPP/Kep/9/2002 tentang ketentuan dan tata cara pengawasan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN BANK SAMPAH MALANG

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN BANK SAMPAH MALANG SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN BANK SAMPAH MALANG Haryati Wattimena Danang Aditya Nugraha 1 Manajemen Infrmatika,Universitas Kanjuruhan Malang, haryati.watimena@gmail.cm 2 Teknik Infrmatika, Universitas Kanjuruhan

Lebih terperinci

SOHO. Design competition. SOHO Design Competition. TERMS OF REFFRENCE (KERANGKA ACUAN KERJA) untuk Peserta A. LATAR BELAKANG

SOHO. Design competition. SOHO Design Competition. TERMS OF REFFRENCE (KERANGKA ACUAN KERJA) untuk Peserta A. LATAR BELAKANG TERMS OF REFFRENCE (KERANGKA ACUAN KERJA) untuk Peserta SOHO Design cmpetitin A. LATAR BELAKANG SOHO adalah sebuah hunian (Apartemen ataupun Rumah), yang didalamnya dilengkapi berbagai macam fasilitas

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.747, 2014 KPU. Kampanye. Pemilu Presiden. Wakil Presiden. Perubahan. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KOMISI PEMILIHAN

Lebih terperinci

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG ~ 1 ~ SALINAN BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO KAYONG UTARA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO GEMILANG KABUPATEN MAGELANG

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO GEMILANG KABUPATEN MAGELANG BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO GEMILANG KABUPATEN MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG, Menimbang

Lebih terperinci

Teknik Analisis Informasi dengan Metode/Teknik PRA

Teknik Analisis Informasi dengan Metode/Teknik PRA 7 Teknik Analisis Infrmasi dengan Metde/Teknik PRA TEKNIK ANALISA MASING-MASING METODE/TEKNIK PRA Seperti yang telah dijelaskan pada tulisan Gambaran Umum Metde/Teknik PRA, sebenarnya tidak ada suatu bentuk

Lebih terperinci

Kata Pengantar... Daftar Isi... Peraturan Desa... Rencana Kerja Pemerintah Desa Cermee...

Kata Pengantar... Daftar Isi... Peraturan Desa... Rencana Kerja Pemerintah Desa Cermee... KATA PENGANTAR Dengan Mengucapkan Syukur Alhamdulilah kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas RahmatNya sehingga telah terselesaikan pembuatan Dkumen Rencana Kerja Pembanguanan Desa ( RKP Desa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 NOMOR : 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 NOMOR : 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 NOMOR : 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO GEMILANG KABUPATEN MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI & FOCUS OF INTEREST. Kerja Media (KKM) di PT. Rumah Atsiri Indonesia saja. Namun dalam menulis

BAB II KERANGKA TEORI & FOCUS OF INTEREST. Kerja Media (KKM) di PT. Rumah Atsiri Indonesia saja. Namun dalam menulis 8 BAB II KERANGKA TEORI & FOCUS OF INTEREST Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis tidak hanya menulis berdasarkan pengalaman yang penulis dapatkan selama malaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di PT.

Lebih terperinci

HAK PUBLIK MEMPEROLEH INFORMASI DAN KEBEBASAN PERS Oleh Ashadi Siregar

HAK PUBLIK MEMPEROLEH INFORMASI DAN KEBEBASAN PERS Oleh Ashadi Siregar 1 HAK PUBLIK MEMPEROLEH INFORMASI DAN KEBEBASAN PERS Oleh Ashadi Siregar ( 1 ) Ruang hidup bagi media pers/jurnalisme secara ideal menuntut landasan nilai kebebasan pers. Secara ideal normatif, nilai ini

Lebih terperinci

Lomba Penyiar Radio dan Workshop 2016 (Radio Announcer Competition)

Lomba Penyiar Radio dan Workshop 2016 (Radio Announcer Competition) Lmba Penyiar Radi dan Wrkshp 2016 (Radi Annuncer Cmpetitin) Tema Lmba Penyiar 2016 Gen Y Ay Bangkit! Radi Annuncer Cmpetitin adalah salah satu mata lmba dari Cmmunicatin Interest Festival (Cmminfest) 2016

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI. dan tujuan KUK yang sebenarnya. Seringkali penyaluran KUK semata-mata didasarkan

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI. dan tujuan KUK yang sebenarnya. Seringkali penyaluran KUK semata-mata didasarkan BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI A. Sejarah singkat Kperasi Kampar Mitra Mandiri Sejak bank-bank diwajibkan menyalurkan 22,5% dari prtepel kreditnya untuk Kredit Usaha Kecil (KUK), maka vlume kredit yang

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. peneliti menemukan makna-makna atas pelanggaran-pelanggaran kode etik

BAB IV PENUTUP. peneliti menemukan makna-makna atas pelanggaran-pelanggaran kode etik BAB IV PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dan dianalisis menggunakan metode semiotika Charles Sanders Peirce mengenai representasi etika jurnalistik dalam drama Pinocchio,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Psikologi, Retnaningsih, SPsi., MPsi.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Psikologi, Retnaningsih, SPsi., MPsi. KATA PENGANTAR Dalam era infrmasi ini, tantangan yang dihadapi Prgram Studi Psiklgi Fakultas Psiklgi Universitas Gunadarma dirasakan semakin menuntut langkah-langkah strategis agar Studi Psiklgi tetap

Lebih terperinci

USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH SEBAGAI DINAMISATOR DAN STABILISATOR PEREKONOMIAN INDONESIA

USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH SEBAGAI DINAMISATOR DAN STABILISATOR PEREKONOMIAN INDONESIA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH SEBAGAI DINAMISATOR DAN STABILISATOR PEREKONOMIAN INDONESIA Sunars Fakultas Eknmi Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRACT Indnesia just cnvalesce frm ecnmic crisis

Lebih terperinci

KOMPETENSI PUSTAKAWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA YANG DIPERSYARATKAN MAMPU BERSAING DALAM MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)

KOMPETENSI PUSTAKAWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA YANG DIPERSYARATKAN MAMPU BERSAING DALAM MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN) KOMPETENSI PUSTAKAWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA YANG DIPERSYARATKAN MAMPU BERSAING DALAM MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN) Oleh: Kurniasih Yuni Pratiwi* Pratiwikurnia399@gmail.cm Pustakawan Pertama

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat 101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan : Terdapat hubungan yang mderat antara persepsi tentang perilaku seksual pada tayangan

Lebih terperinci

Publikasi layanan publik Kepolisian menyangkut layanan pengurusan SIM, STNK/BPKB Surat Keterangan Catatan Kepolisian SKCK

Publikasi layanan publik Kepolisian menyangkut layanan pengurusan SIM, STNK/BPKB Surat Keterangan Catatan Kepolisian SKCK 1 P1A1K1 Mendrng layanan publik di Keplisian RI P1A1K2 P1A1K3 2 P1A2 Mendrng Transparansi Akuntabilitas Layanan Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Indnesa di luar negri 3 P1A3 Mendrng partisipasi pelaksanaan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2016 N.28/05/63/Tahun XX/4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2016 Jumlah angkatan kerja mencapai 2,05 juta jiwa, berkurang sebanyak 16,2 ribu jiwa dibandingkan 2015. Jumlah pekerja

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Silabus Kelas 7 SMP Negeri 4 Brebes Seklah Mata Pelajaran Kelas /Semester Standar : SMP Negeri 4 Brebes : Bahasa Indnesia : VII (Tujuh) /2 (Dua) : Mendengarkan 9. Memahami wacana lisan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci