Katalog BPS : Badan Pusat Statistik Kab. Tapanuli Tengah Jl. N. Daulay, Pandan Telp. (0631)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Katalog BPS : Badan Pusat Statistik Kab. Tapanuli Tengah Jl. N. Daulay, Pandan Telp. (0631)"

Transkripsi

1 Katalog BPS : Badan Pusat Statistik Kab. Tapanuli Tengah Jl. N. Daulay, Pandan Telp. (0631)

2

3 PERKEMBANGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN TAHUN PERKEMBANGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT Kabupaten Tapanuli Tengah No.Katalog : No. Publikasi : Ukuran Buku : 21 x 15 cm Jumlah Halaman : VI + 79 Naskah/Gambar Kulit : Seksi Statistik Sosial Tim Penyusun Naskah : Penanggung Jawab Umum : Sunanto, SE Editor dan Penanggung Jawab Teknis : Arida, SE Penulis/Pengolah Data : 1. Syaiful Amry, SE. 2. Andi L. P. Panggabean, SST Diterbitkan Oleh : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah Jl. N. Daulay Pandan Telp Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH

4 PERKEMBANGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN TAHUN KATA PENGANTAR Untuk memenuhi kebutuhan konsumen data statistik, khususnya data statistik Sosial Ekonomi Penduduk, Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah, menerbitkan publikasi Perkembangan Indikator Kesejahteraan Rakyat Tahun Publikasi ini menyajikan informasi mengenai aspek kehidupan sosial ekonomi penduduk, antara lain mengenai keadaan kependudukan, pendidikan dan sosial budaya, kesehatan, ketenagakerjaan, perumahan dan lingkungan serta pengeluaran penduduk perkapita/bulan yang disajikan berupa ulasan ringkas dan tabel sederhana sehingga pengguna data, dapat melihat tingkat kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Tapanuli Tengah. Kami menyadari dalam penyusunan publikasi ini masih banyak terdapat kelemahan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pemakai data demi penyempurnaan publikasi ini di masa yang akan datang. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian dan bantuan sehingga memungkinkan terbitnya publikasi ini.. Pandan, 2012 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah SUNANTO, SE NIP BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH i

5 PERKEMBANGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN TAHUN DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii - vii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Sistematika Penyajian II. METODE SURVEI Ruang Lingkup Pengolahan Data Konsep dan Definisi III. KESEJAHTERAAN RAKYAT Kependudukan Kesehatan Pendidikan Angkatan Kerja Tingkat Kelahiran dan Keluarga berencana Perumahan dan Lingkungan IV. TINGKAT DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN / PENGELUARAN Perkembangan Tingkat Pendapatan / pengeluaran Keadaan Sosial Ekonomi Rumahtangga lainnya BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TAPANULI TENGAH ii

6 PERKEMBANGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN TAHUN DAFTAR TABEL I. KEPENDUDUKAN Jumlah Penduduk menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun Persentase Penduduk menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin Tahun Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas menurut Status Perkawinan dan Jenis Kelamin Tahun II. KESEHATAN Persentase Penduduk Yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Sebulan Yang Lalu menurut Jenis Keluhan dan Jenis Kelamin Tahun Persentase Penduduk Yang Sakit Selama Sebulan Yang Lalu menurut Jumlah Hari Sakit dan Jenis Kelamin Tahun Persentase Balita menurut Penolong Kelahiran Terakhir Tahun Persentase Balita menurut Jenis Immunisasi Yang sudah Diberikan tahun Persentase Balita Yang Pernah Disusui menurut Lama Disusui (bulan) Tahun III. PENDIDIKAN Persentase Penduduk menurut Kelompok Umur dan Partisipasi Sekolah serta Jenis Kelamin Tahun BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TAPANULI TENGAH iii

7 PERKEMBANGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN TAHUN Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas menurut Status Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas menurut Ijazah/STTB Tertinggi Yang Dimiliki dan Jenis Kelamin Tahun Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas menurut Kemampuan Membaca/Menulis dan Jenis Kelamin Tahun Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas yang Mengakses Internet menurut Jenis Kelamin Tahun Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas yang Mengakses Internet menurut Lokasi dan Jenis Kelamin Tahun Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) Sesuai dengan Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun IV. KETENAGAKERJAAN Penduduk 15 Tahun Ke Atas menurut Kegiatan Selama Seminggu Yang Lalu dan Jenis Kelamin Tahun Persentase Penduduk 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin Tahun Penduduk 15 Tahun Keatas Yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin Tahun BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TAPANULI TENGAH iv

8 PERKEMBANGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN TAHUN Penduduk 15 Tahun Keatas Yang Termasuk Angkatan Kerja menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin Tahun V. FERTILITAS DAN KELUARGA BERENCANA Persentase Wanita Usia 10 Tahun Keatas Yang Pernah Kawin menurut Umur Perkawinan Pertama Tahun Persentase Wanita 10 Tahun Keatas Yang Pernah Kawin menurut Jumlah Anak Yang Dilahirkan Hidup, Yang Masih Hidup dan Yang Telah Meninggal Tahun Persentase Wanita Umur Tahun Berstatus Kawin menurut Status Penggunaan Alat KB Tahun Persentase Wanita Berumur Tahun dan Berstatus Kawin menurut Alat / Cara KB Yang Digunakan Tahun VI. PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN Persentase Rumah Tangga menurut Status Bangunan Tempat Tinggal yang ditempati Tahun Persentase Rumahtangga menurut Luas Lantai (m²) Tahun Persentase Rumahtangga menurut Jenis Dinding Terbanyak Tahun Persentase Rumahtangga menurut Jenis Atap Terbanyak Tahun Persentase Rumahtangga menurut Jenis Lantai Terluas Tahun BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TAPANULI TENGAH v

9 PERKEMBANGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN TAHUN Persentase Rumahtangga menurut Jenis Sumber Penerangan Tahun Persentase Rumahtangga menurut Jenis Sumber Bahan Bakar Utama untuk Memasak Tahun Persentase Rumahtangga menurut Fasilitas Air Minum Tahun Persentase Rumahtangga menurut Sumber Air Minum Tahun Persentase Rumahtangga menurut Fasilitas Tempat Buang Air Besar Tahun Per9entase Rumahtangga menurut Jenis Kloset Tahun Persentase Rumahtangga menurut Tempat Pembuangan Akhir Buang Air Besar Tahun VII. TINGKAT DAN DISTRIBUSI PENGELUARAN Persentase Penduduk menurut Golongan Pengeluaran Perkapita Sebulan Tahun Persentase Pengeluaran menurut Golongan Pengeluaran Perkapita Sebulan Tahun Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha menurut Jenis Kredit Tahun Persentase Rumah Tangga yang Mempunyai Pembiayaan/ Asuransi Kesehatan menurut Jenis Kelamin Tahun 2010/ Rata-rata Pengeluaran Perkapita Sebulan menurut Jenis Konsumsi Tahun BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TAPANULI TENGAH vi

10 PERKEMBANGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN TAHUN Persentase Rumahtangga yang menerima Bantuan dan Subsidi Pemerintah dalam Program Pengentasan Kemiskinan Tahun Persentase Rumahtangga yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Gratis menurut Kartu/Fasilitas yang digunakan Tahun VIII. PENGUASAAN TEKNOLOGI Persentase Rumah Tangga yang Menguasai Telepon, Handphone, Personal Computer, dan Laptop BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TAPANULI TENGAH vii

11 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sistematika Penulisan

12 Bab 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dalam tugasnya melakukan kegiatan statistik di berbagai bidang, Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas ketersediaan data dan informasi pembangunan secara berkesinambungan, guna menopang perencanaan pembangunan. Kebutuhan data sosial, khususnya mengenai tingkat kesejahteraan rakyat perlu dipenuhi untuk mengetahui apakah hasil-hasil pembangunan telah dapat mencapai seluruh lapisan masyarakat, terutama yang menyangkut berbagai aspek kebutuhan hidup seperti disebut di atas. Data sosial yang dihasilkan BPS dikumpulkan melalui beberapa kegiatan, antara lain: Sensus Penduduk (SP), Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS), Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), dan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS). Namun demikian, karena begitu luasnya cakupan bidang kesejahteraan rakyat maka tidak semua jenis data dapat dikumpulkan setiap tahun, BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 2

13 padahal hasil pembangunan perlu dipantau setiap tahun agar kemajuan program dapat diketahui dan di evaluasi.untuk itu perlu suatu penyempurnaan dalam sistem pengumpulan data kesejahteraan rakyat. Dari survei-survei yang diselenggarakan BPS, Susenas yang mempunyai cakupan data sosial paling luas. Data yang dikumpulkan antara lain menyangkut kependudukan, kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, sosial budaya, fertilitas dan keluarga berencana, perumahan dan lingkungan, serta konsumsi dan pengeluaran Sistematika Penulisan Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Tapanuli Tengah disajikan dalam 4 (empat) Bab : Bab 1 : Pendahuluan, yang menguraikan tentang latar belakang, dan sistematika penyajian. Bab 2 : Metode Survey, yang menguraikan tentang ruang lingkup, kerangka sampel,rancangan sampel Susenas,pengolahan data serta konsep dan defenisi. Bab 3 : Kesejahteraan Rakyat, yang berisi gambaran Kependudukan, Kesehatan, Pendidikan, Angkatan BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 3

14 kerja, Tingkat kelahiran dan Keluarga berencana, Perumahan dan Lingkungan. Bab 4 : Tingkat dan distribusi pendapatan/ pengeluaran, yang berisi gambaran perkembangan tingkat pendapatan/ pengeluaran dan keadaan sosial ekonomi rumah tangga lainnya. BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 4

15 BAB II Metode Survey Ruang Lingkup Pengolahan Data Konsep dan Definisi

16 Bab 2. METODE SURVEY 2.1. Ruang Lingkup Survei Sosial Ekonomi Nasional dilaksanakan di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah dengan unit sampelnya adalah rumah tangga baik yang ada di daerah perkotaan maupun pedesaan. Pelaksanaan susenas mulai tahun 2011 dilaksanakan secara triwulanan, yaitu pada bulan Maret, Juni, September dan Desember. Data hasil pencacahan triwulanan dapat disajikan baik untuk tingkat nasional maupun provinsi, sedangkan dari kumulatif pelaksanaan pencacahan selama empat triwulan maka datanya dapat disajikan sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota Pengolahan Data Pengolahan data, mulai dari tahap perekaman data (data entri), pemeriksaan konsistensi antar isian dalam kuesioner sampai dengan tahap tabulasi, sepenuhnya dilakukan dengan menggunakan komputer. Sebelum tahap ini dimulai, terlebih dahulu dilakukan cek awal atas kelengkapan isian daftar pertanyaan, penyuntingan (editing) terhadap BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 6

17 isian yang tidak wajar, termasuk hubungan keterkaitan (konsistensi) antara satu jawaban dengan jawaban yang lain Konsep dan Definisi Rumahtangga dan Anggota Rumahtangga Rumahtangga dalam hal ini dibedakan menjadi dua, yaitu rumahtangga biasa dan rumahtangga khusus : 1). Rumahtangga biasa adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan biasanya makan bersama dari satu dapur. Yang dimaksud dengan makan dari satu dapur adalah jika penggunaan kebutuhan sehari-harinya dikelola bersama menjadi satu. Selain rumahtangga biasa yang terdiri dari bapak, ibu, dan anak, yang juga dianggap sebagai rumahtangga biasa antara lain : Seseorang yang menyewa kamar atau sebagian bangunan sensus dan mengurus makanannya secara sendiri. Keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan sensus tetapi makannya dari satu dapur asal kedua bangunan tersebut masih dalam satu segmen. BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 7

18 Suatu rumahtangga yang menerima pondokan dengan makan (indekos) yang pemondoknya kurang dari 10 orang. Pengurus asrama, panti asuhan, lembaga pemasyarakatan dan sejenisnya yang tinggal sendiri maupun bersama anak, istri serta anggota rumahtangga lainnya, makan dari satu dapur yang terpisah dari lembaga yang diurusnya. Masing-masing orang yang bersama-sama menyewa kamar atau sebagian bangunan sensus tetapi mengurus makannya sendiri. 2). Rumahtangga khusus, yaitu orang-orang yang tinggal di asrama, tangsi, panti asuhan. lembaga pemasyarakatan, rumah tahanan, sekelompok orang yang mondok dengan makan (indekos) dan berjumlah 10 orang atau lebih, tidak dicakup dalam survei ini Kesehatan Sakit adalah menderita penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan yang menyebabkan aktifitas kerja terganggu. BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 8

19 Walaupun seseorang mempunyai keluhan kesehatan (misalnya masuk angin atau pilek) tetapi bila tidak mengganggu kegiatannya sehari-hari maka ia dianggap tidak sakit Pendidikan Sekolah adalah sekolah formal mulai dari pendidikan dasar, menengah, dan tinggi, termasuk juga pendidikan yang disamakan. Tidak/belum pernah sekolah adalah mereka yang tidak atau belum pernah sekolah. Termasuk mereka yang tamat/belum tamat Taman Kanak-kanak yang tidak melanjutkan ke SD Masih sekolah adalah mereka yang sedang mengikuti pendidikan di pendidikan dasar, menengah atau perguruan tinggi. Tidak sekolah lagi adalah mereka yang pernah mengikuti pendidikan dasar, menengah atau perguruan tinggi, tetapi pada saat pencacahan tidak sekolah lagi. Jenjang pendidikan tertinggi yang pernah/sedang diduduki (ditamatkan) adalah jenjang pendidikan yang pernah diduduki (ditamatkan) oleh seorang yang sudah tidak sekolah lagi atau sedang diduduki oleh seseorang yang masih sekolah. BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 9

20 Angkatan Kerja Angkatan kerja adalah mereka yang berumur 15 tahun keatas dan selama seminggu yang lalu mempunyai pekerjaan, dan bekerja paling sedikit 1 jam selama seminggu yang lalu maupun sementara tidak bekerja karena suatu sebab seperti petani yang sedang menunggu panen, pegawai yang sedang sakit atau cuti dan pekerja bebas profesional (dukun, dalang) yang sedang menunggu pekerjaan, dan seseorang yang sedang mencari pekerjaan. Mengharapkan dapat pekerjaan juga termasuk dalam kelompok angkatan kerja. Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 15 tahun ke atas dan selama seminggu yang lalu hanya bersekolah, dan atau mengurus rumahtangga, dan tidak melakukan suatu kegiatan yang dapat dimasukkan dalam kategori bekerja, sementara tidak bekerja atau mencari pekerjaan. Kegiatan yang terbanyak dilakukan adalah kegiatan yang menggunakan waktu terbanyak dibandingkan dengan kegiatan lainnya. Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan selama paling sedikit satu jam dalam seminggu yang lalu. Bekerja BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 10

21 selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut dan tidak boleh terputus-putus (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang membantu dalam usaha/kegiatan ekonomi). Punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, adalah mempunyai pekerjaan tetapi selama seminggu yang lalu tidak bekerja karena suatu sebab seperti sakit, cuti, menunggu panen dan mogok. Termasuk mereka yang sudah diterima bekerja tetapi selama seminggu yang lalu belum mulai bekerja Tingkat Kelahiran Anak lahir hidup adalah anak yang pada waktu dilahirkan menunjukkan tanda tanda kehidupan walaupun mungkin hanya beberapa saat saja seperti jantung berdenyut, bernafas dan menangis. Anak yang pada waktu lahir tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan disebut lahir mati Perumahan dan Lingkungan Luas lantai adalah luas lantai yang ditempati dan digunakan untuk keperluan sehari-hari. Bagian-bagian yang digunakan bukan untuk keperluan sehari-hari tidak dimasukkan dalam penghitungan luas lantai BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 11

22 seperti lumbung padi, kandang ternak, jemuran, dan warung (sebatas atap). Dinding adalah sisi luar batas dari suatu bangunan atau penyekat dengan rumahtangga atau bangunan lain. Atap adalah penutup bagian atau suatu bangunan sehingga orang yang mendiami di bawahnya terlindung dari teriknya matahari, hujan, dan sebagainya. Untuk bangunan bertingkat, atap yang dimaksud adalah bagian teratas dari bangunan tersebut Konsumsi/Pengeluaran Pengeluaran rata-rata perkapita/bulan adalah rata-rata biaya yang dikeluarkan rumahtangga sebulan untuk konsumsi semua anggota rumahtangga dibagi dengan banyaknya anggota rumahtangga. BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 12

23 BAB III Gambaran Kesejahteraan Rakyat Kependudukan Kesehatan Pendidikan Angkatan Kerja Tingkat Kelahiran dan Keluarga Berencana Perumahan dan lingkungan

24 Bab 3. KESEJAHTERAAN RAKYAT 3.1. Kependudukan Perkiraan penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah pada Tahun 2011 adalah sebesar jiwa. Dilihat menurut jenis kelamin maka jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan, dengan angka rasio jenis kelamin (sex ratio) sebesar 101,04 persen dengan demikian dari penduduk perempuan terdapat penduduk laki-laki (Tabel 1.1). Seiring dengan Otonomi Daerah, Wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Tapanuli Tengah pada Tahun 2011, terdiri dari 20 Kecamatan dan julmah desa/kelurahan sebayak 177 desa/kel. Struktur umur atau komposisi penduduk menurut kelompok umur merupakan salah satu variabel penting dalam demografi. Hampir semua pembahasan mengenai masalah kependudukan melibatkan variabel umur. Struktur umur penduduk antar satu daerah dengan daerah lain tidak sama karena dipengaruhi oleh tiga variabel demografi, yakni kelahiran, kematian, dan migrasi. BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 14

25 Struktur penduduk menurut umur menunjukkan bahwa persen penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan penduduk usia produktif, sedangkan sebanyak 41,41 persen dari total penduduk berumur kurang dari 15 tahun dan 3,38 persen berumur 65 tahun atau lebih kedua kelompok umur tersebut merupakan kategori umur yang tidak produktif. keadaan ini menggambarkan besarnya ketergantungan penduduk usia tidak produktif terhadap penduduk usia produktif. Komposisi penduduk menurut status perkawinan (Tabel 1.3) menunjukkan bahwa penduduk perempuan yang berstatus cerai hidup lebih besar dibandingkan dengan penduduk laki-laki. Hal ini diduga karena perempuan lebih tahan untuk tidak kawin lagi setelah bercerai dibandingkan dengan laki-laki, dalam arti status janda. Penduduk perempuan berstatus cerai hidup maupun cerai mati mencapai 12,11 persen dari total perempuan yang berumur lebih dari 10 tahun. Sementara kategori yang sama untuk penduduk laki-laki hanya sebesar 2.56 persen. Pada tahun 2010 Penduduk perempuan yang cerai hidup sebesar 2.24 persen dan pada tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 2,18 persen, Total penduduk laki-laki dan wanita yang berumur lebih dari 10 BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 15

26 tahun yang berstatus cerai hidup mengalami penurunan dari 1.46 persen di tahun 2010 menjadi 1.37 persen pada tahun 2011, yang berarti bahwa tingkat perceraian mengalami penurunan hal ini disebabkan pengetahuan masyarakat yang tinggi dalam membentuk keluarga Kesehatan Keadaan kesehatan penduduk merupakan salah satu modal bagi keberhasilan pembangunan bangsa, karena dengan penduduk yang sehat, pembangunan diharapkan dapat berjalan dengan lancar. Dari hasil Susenas tahun 2011, di Kabupaten Tapanuli Tengah terdapat beberapa keluhan kesehatan yang dialami penduduk selama sebulan yang lalu. Keluhan yang biasanya dialami oleh penduduk adalah pilek, sakit kepala, diare dan batuk yang jumlahnya masing-masing mencapai 15,68 persen, 6,94 persen 2,20 persen dan 15,68 persen (Tabel 2.1). Penolong persalinan bayi dapat dijadikan salah satu indikator kesehatan, terutama dalam hubungannya dengan tingkat kesejahteraan ibu melahirkan dan pelayanan kesehatan secara umum. Dilihat dari segi kesehatan ibu dan bayi saat melahirkan, bahwa persalinan yang BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 16

27 ditangani oleh tenaga medis seperti dokter atau bidan dapat dianggap lebih baik daripada penolong kelahiran yang lain (dukun dan Famili). Dari hasil Susenas tahun 2011 diketahui bahwa sebagian besar penolong kelahiran di Kabupaten Tapanuli Tengah adalah Bidan yaitu sebesar 73,43 persen, kemudian dukun sebesar 10,45 persen, sedangkan dokter hanya sekitar 7,18 persen. Jika dibandingkan antara tahun 2010 dan 2011, penolong kelahiran tenaga bidan mengalami kenaikan sebesar 4,12 persen yakni dari 69,31 persen tahun 2010 menjadi 73,43 persen tahun 2011, untuk persalinan yang ditangani oleh dukun juga mengalami penurunan sebesar 1.83 persen. Sementara untuk penolong kelahiran yang ditangani oleh dokter justru mengalami penurunan dari sebesar 13,26 persen tahun 2010 menjadi 7,18 persen tahun keadaan ini dapat menggambarkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang pertolongan saat melahiran sudah meningkat dan ketersediaan pelayanan persalinan oleh tenaga bidan semakin semakin baik, juga pelayanan persalinan tenaga dokter (Tabel 2.3). Salah satu faktor penting dalam proses pertumbuhan anak adalah pemberian air susu ibu (ASI). ASI merupakan zat yang sempurna untuk pertumbuhan bayi dan dapat menambah berat badan lebih cepat. BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 17

28 Selain itu ASI mengandung zat penolong/pencegah penyakit serta memberikan kepuasan serta mendekatkan hati ibu dan anak sebagai sarana menjalin hubungan kasih sayang. Seperti yang terlihat pada Tabel 2.4, diketahui bahwa dari total balita yang pernah disusui, terdapat sebanyak persen balita yang disusui dengan rata-rata lama pemberian ASI antara bulan, sedangkan pemberian ASI untuk balita dengan lama pemberian selama 2 tahun keatas, adalah sebesar persen. Sementara jumlah balita yang tidak pernah disusui/kurang dari sebulan disusui, terdapat sebesar 1.17 persen. Hal ini menunjukkan peningkatan dalam pemberian ASI untuk balita, hampir semua balita mendapat ASI sebagai sumber gizi dan pertumbuhan bayi, keadaan ini berbeda dengan tahun tahun 2010 dimana jumlah balita yang tidak pernah/kurang dari sebulan disusui, sebesar 2.55 persen, selanjutnya pada tahun 2011 berkurang menjadi sebesar 1.17 persen Pendidikan Salah satu amanat yang diemban pemerintah menurut UUD 1945 adalah upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sejauh mana amanat ini dilaksanakan, tercermin antara lain dari profil pendidikan BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 18

29 penduduk, diantaranya kemampuan baca-tulis penduduk, tingkat pendidikan (formal) yang dicapai, status pendidikan, dan kemampuan berbahasa Indonesia. Tabel 3.1 menyajikan aktivitas pendidikan menurut kelompok umur tertentu. Persentase penduduk berusia 10 tahun ke atas yang seharusnya pernah sekolah tetapi pada kenyataannya tidak/belum pernah sekolah di Kabupaten Tapanuli Tengah adalah 4,26 persen. Sedangkan bila dilihat berdasarkan jenis kelamin, penduduk laki-laki yang tidak/belum pernah sekolah lebih rendah dibandingkan penduduk perempuan. Hal ini terlihat dari persentase penduduk laki-laki yang tidak/belum pernah sekolah adalah 2,10 persen sedangkan persentase penduduk perempuan yang tidak/belum pernah sekolah yaitu sebesar 6,40 persen. Partisipasi Sekolah Gambar 1. Partisipasi Sekolah menurut Kelompok Umur Selanjutnya bila dilihat dari Gambar 1 terlihat bahwa partisipasi sekolah pada kelompok umur 7-12, 13-15, Tapteng Sumut BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 19

30 dan tahun di Kabupaten Tapanuli Tengah secara umum masih berada di bawah rata-rata Provinsi Sumatera Utara, yakni sebesar 96,99; 87,51; 66,43 dan 19,92 persen. sedangkan untuk tingkat Provinsi Sumatera Utara masing-masing sebesar 98,33; 89,10; 67,54 dan 16,42 persen. Tingginya tingkat pendidikan yang dapat dicapai oleh rata-rata penduduk suatu daerah mencerminkan taraf intelektualitas daerah tersebut (Tabel 3.3). Di Kabupaten Tapanuli Tengah persentase penduduk berumur 10 tahun keatas yang tamat setingkat SD relatif tinggi sebanyak 26,52 persen; SLTP sebesar 19,76 persen dan tingkat SLTA Umum sebesar 13,39 SLTA Kejuruan 4,59 persen sedangkan untuk jenjang perguruan tinggi masing-masing Diploma I/II sebesar 0,34 persen; Diploma III 1,14 persen serta sarjana/div sebesar 3,28 persen. Gambaran tingkat kecerdasan penduduk suatu daerah dapat dilihat dari kemampuan/kepandaian baca-tulis sering disebut dengan melek huruf dan ketidakmampuan baca-tulis disebut buta huruf. Berdasarkan hasil Susenas tahun 2011 dari total penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah yang berumur 10 tahun keatas, terdapat BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 20

31 sebesar 94,24 persen yang melek huruf sedangkan penduduk yang buta huruf masih ada sekitar 5,76 persen. Ditinjau menurut jenis kelamin, bahwa penduduk perempuan yang buta huruf lebih banyak dari penduduk laki-laki. hal ini dapat ditunjukkan dengan persentase buta huruf perempuan sebesar 8,05 persen sedangkan laki-laki hanya sebesar 3,46 persen. Menarik untuk dikaji, mengapa masih ada penduduk usia 10 tahun keatas yang buta huruf di Kabupaten Tapanuli Tengah. Salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah penduduk lanjut usia yang lahir di saat pembangunan belum sebaik sekarang ini. Meskipun pemerintah melaksanakan program pengentasan buta huruf tetapi kondisi penduduk pada usia lanjut sudah mempunyai keterbatasan baik fisik maupun daya tangkap sehingga pengentasan buta huruf tidak maksimal tercapai Angkatan Kerja Penduduk usia 15 tahun keatas dikategorikan sebagai penduduk usia kerja. Penduduk usia kerja terdiri dari Angkatan kerja dan bukan Angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja akan berkembang sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk suatu daerah. BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 21

32 Angkatan kerja didefinisikan sebagai penduduk usia 15 tahun keatas yang bekerja dan atau sedang mencari kerja/pengangguran. Pada tahun 2011 penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah yang bekerja sebanyak orang, sedangkan yang mencari kerja/pengangguran sebanyak orang. (Tabel 4.1). Perbandingan antara angkatan kerja dan penduduk usia kerja disebut Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Semakin besar jumlah angkatan kerja dari total penduduk usia kerja menyebabkan semakin besarnya nilai TPAK. Pada tahun 2011, TPAK Kabupaten Tapanuli Tengah adalah sebesar 74,03 persen. Dilihat menurut jenis kelamin, TPAK laki-laki lebih tinggi dari TPAK perempuan yakni masing-masing 74,03 persen dan 74,03 persen. Hal ini dinilai wajar dalam hal ini berarti kesetaraan gender berhasil dengan baik walaupun wanita tetap saja pada kodratnya yaitu menjadi tanggungan suami karena mengurus rumah tangga. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Pengangguran terbuka adalah mereka yang tidak punya pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2011 adalah sebesar 5,22 persen dari total angkatan kerja. BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 22

33 Secara umum lapangan pekerjaan yang ditekuni oleh sebagian besar penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2011 adalah sektor pertanian yakni sebesar 68,77 persen disusul oleh sektor perdagangan sebesar 5,60 pesen dan sektor jasa sebesar 25,63 persen. Selanjutnya bila dilihat menurut jenis kelamin, tiga sektor lapangan usaha lebih dominasi oleh pekerja perempuan dibanding lakilaki yaitu sektor pertanian, perdagangan dan sektor jasa, masing-masing: 68,02 persen; 17,45 persen dan 11,01 persen sedangkan pekerja laki-laki untuk ketiga sektor tersebut masing-masing: 64,72 persen; 7,85 persen; dan 8,62 persen. (Tabel 4.2). Tabel 4.3 menunjukkan komposisi penduduk yang bekerja menurut status pekerjaan. Dari total penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah tahun Di Kabupaten Tapanuli Tengah penduduk berusia 15 tahun keatas yang bekerja mempunyai status sebagai bekerja dibantu buruh tidak tetap/anggota rumahtangga sebesar 22,51 persen; buruh/karyawan 19,30 persen; berusaha sendiri tanpa bantuan orang lain sebesar 27,01 persen dan pekerja tak dibayar sebesar24,44 persen. Ditinjau menurut pendidikan yang ditamatkan, Angkatan kerja Kabupaten Tapanuli Tengah masih tergolong berpendidikan rendah. Hal BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 23

34 ini ditunjukkan dengan hasil Sakernas tahun 2011 sebagai berikut: tamat SLTP sebesar 26,39 persen; tidak/belum tamat SD sebesar 23,36 persen; tamat SD sebesar 22,06 persen dan tamat SLTA sebesar 19,82 persen sedangkan untuk tingkat Diploma dan Sarjana masing-masing sebesar 2,45 persen dan 2,24 persen. 3.5 Tingkat Kelahiran dan Keluarga Berencana Usia perkawinan wanita mempunyai pengaruh bagi perkembangan penduduk suatu wilayah, karena akan berpengaruh terhadap tingkat kelahiran. Selain itu usia perkawinan juga berpengaruh terhadap keadaan kesehatan suatu keluarga, terutama kesehatan ibu melahirkan dan anak yang dilahirkan. Pada tahun 2011, rata-rata usia perkawinan wanita di Kabupaten Tapanuli Tengah adalah kelompok usia antara tahun yaitu sebesar 57,43 persen dan kelompok usia tahun sebesar 20,09 persen, angka ini menunjukkkan penurunan dibanding tahun 2010 yang masing-masing sebesar 59,09 persen dan 18,86 persen, namun untuk kelompok usia perkawinan dibawah umur 17 tahun masih relatif tinggi, yaitu sebesar 7,32 persen, angka ini meningkat dibanding tahun 2010 yang hanya 7,00 persen. (Tabel 5.1) BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 24

35 Upaya menekan laju pertumbuhan penduduk erat kaitannya dengan program keluarga berencana. keberhasilan pelaksanaan program KB dapat ditunjukkan dari tingkat partisipasi KB pada wanita usia tahun yang berstatus kawin. Di kabupaten Tapanuli Tengah pada tahun 2011 wanita berumur tahun berstatus kawin yang sedang menggunakan alat KB ada sebanyak 34,49 persen, angka ini mengalami kenaikan dibanding keadaan tahun 2010 yang sebesar 21,12 persen. Sementara untuk wanita yang pernah menggunakan KB tetapi tidak menggunakan lagi sebanyak 22,44 persen dan yang sama sekali tidak pernah menggunakan sebesar 43,07 persen. (Tabel 5.3) Gambar 3. Persentase Wanita Kawin Umur Tahun menurut Alat Kontrasepsi Yang digunakan Tahun 2010 Pada Gambar 3 dapat dilihat Pil KB, Susuk13.6 Tradision al, 1,4 KB Suntik43,78 penggunaan alat KB wanita kawin usia tahun, yang paling banyak adalah menggunakan alat KB suntik sebesar 47,49 persen, kemudian PIL KB sebesar BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 25

36 pesen, dan pengguna SUSUK KB sebanyak 17,04 persen, dan KB secara tradisional sebanyak 1,47 persen. 3.6 Perumahan dan Lingkungan Di samping kebutuhan akan pangan dan sandang, perumahan juga merupakan salah satu kebutuhan pokok penduduk yang cukup vital. Keadaan tempat tinggal rumahtangga dapat menggambarkan keberhasilan pembangunan khususnya di bidang perumahan, dan sampai seberapa jauh program perumahan nasional dapat menjangkau golongan masyarakat yang memerlukan perumahan. Apabila masyarakat telah mampu menempati rumah yang layak, mungkin prioritas program pemerintah di bidang perumahan dapat diturunkan, begitu pula sebaliknya. Informasi penting mengenai keadaan perumahan yang dikumpulkan dalam Susenas ini antara lain adalah luas lantai, jenis dinding, sumber penerangan, sumber air minum, dan fasilitas air minum. Pada tahun 2011, modus luas lantai rumah yang ditempati rumahtangga-rumahtangga di Kabupaten Tapanuli Tengah berkisar antara m 2, yaitu sebanyak 14,68 persen, sementara persentase BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 26

37 rumahtangga yang menempati luas lantai dibawah 20 m 2 masih terdapat sebesar 83,66 persen. (Tabel 6.1). Ditinjau berdasarkan jenis dinding rumah, tampak bahwa persentase rumahtangga yang menggunakan dinding dari kayu, lebih besar dibandingkan dari bahan tembok, bambu atau lainnya yaitu kayu sebesar 68,67 persen; tembok sebesar 30,48 persen (Tabel 6.2). Hal ini menggambarkan bahwa kondisi perumahan rakyat di Tapanuli Tengah cukup baik. Jenis atap rumah yang paling banyak digunakan di Kabupaten Tapanuli Tengah adalah terbuat dari seng, persentase rumahtangga yang menggunakan atap seng tahun 2011 yakni sebanyak 87,98 persen, meningkat dibanding tahun 2011 sebesar 87,81 persen. (Tabel 6.3). Dilihat dari segi sumber penerangan rumahtangga, sebahagian besar rumahtangga di Kabupaten Tapanuli Tengah sudah mendapatkan fasilitas penerangan listrik yaitu sebesar 77,70 persen. Namun demikian masih terdapat rumahtangga yang belum menikmati sumber penerangan listrik, yaitu rumah tangga pengguna petromak/aladin sebesar 2,08 persen dan rumahtangga pengguna pelita/sentir/obor yaitu sebesar 10,14 persen. BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 27

38 Fasilitas perumahan lainnya yang merupakan kebutuhan pokok bagi rumahtangga adalah sumber Air, baik untuk digunakan sebagai air minum maupun untuk keperluan mencuci dll. Dari hasil Susenas tahun 2011, menunjukkan bahwa sebesar 27,24 persen rumahtangga di Tapanuli Tengah menggunakan mata air terlindung sebagai sumber air minum, yang menggunakan ledeng/air dalam kemasan sebesar 0,23 persen, sementara untuk pengguna sumur tak terlindung dan mata air tak terlindung masing-masing sebesar 23,12 persen dan 11,95 persen. Dari gambaran diatas terlihat bahwa masih banyak masyarakat Tapanuli Tengah belum mendapatkan fasilitas sarana dan prasarana air bersih, terutama masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. Namun demikian pemerintah terus menggalakkan pembangunan pedesaan terutama yang berkaitan dengan prasarana air minum melalui program PNPM pedesaan, sehingga terlihat bahwa masyarakat penggunan mata air terlindung sebagai sumber air minum menurun periode tahun 2010 ke 2011 yakni sebesar 33,29 persen di tahun 2010 menjadi 27,24 persen tahun Ketersediaan fasilitas tempat buang air besar sangat erat hubungannya dengan kesehatan rumahtangga dan lingkungan. Dari hasil BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 28

39 Susenas tahun 2011 diperoleh informasi bahwa sebesar 5,44 persen rumah tangga di Kabupaten Tapanuli Tengah belum mempunyai fasilitas buang air besar, dan sebesar 94,56 persen yang menggunakan/memiliki. Ditinjau berdasarkan tempat pembuangan akhir/tinjau, dapat kita ketahui bahwa yang menggunakan tangki sebagai tempat penampungan tinja hanya sebesar 33,90 persen. Selanjutnya ada yang kolam/sawah sebesar 1,36 persen; sungai/danau sebesar 34,09 persen dan lainnya (membuang sembarangan) sebesar 30,64 persen. BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 29

40 BAB IV Tingkat Pendapatan Dan Distribusi Pengeluaran Perkembangan Tingkat Pendapatan/Pengeluaran Perkapita Keadaan Sosial Ekonomi Rumahtangga Lainnya

41 Bab 4. TINGKAT DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN / PENGELUARAN 4.1. Perkembangan Tingkat Pendapatan/Pengeluaran Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) suatu daerah belum dapat menggambarkan keadaan real, perkembangan tingkat pendapatan rumahtangga/penduduk, walaupun pendapatan rumahtangga merupakan bagian dari PDRB yang diterima oleh rumahtangga. Oleh karena itu perlu suatu pendekatan yang lebih rinci untuk mengetahui perkembangan pendapatan perkapita. Berikut ini gambaran pengeluaran perkapita Kabupaten Tapanuli Tengah berdasarkan hasil Susenas tahun 2011 Distribusi penduduk menurut golongan pengeluaran perkapita sebulan dapat menunjukkan modus besaran pengeluaran yang dikeluarkan oleh setiap penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada tahun 2011 di Kabupaten Tapanuli Tengah terdapat sebanyak 24,97 persen dari total penduduk dengan tingkat pengeluaran selama sebulan sebesar Rp Keadaan ini meningkat dibanding tahun 2010 yaitu sebesar 29,01 persen pada kelompok pengeluaran yang sama. (tabel 7.1) BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 31

42 Distribusi pengeluaran menurut golongan pengeluaran perkapita sebulan, menunjukkan setengah lebih (51,59 persen) dari total pengeluaran perkapita Kabupaten Tapanuli Tengah berada di kelompok pengeluaran keatas. Selanjutnya distribusi pengeluaran perkapita Rp Rp sebesar 21,67 persen; antara Rp Rp sebesar 11,24 persen dan pengeluaran Rp Rp sebesar 30,20 persen. Gambar 4. Distribusi Pengeluaran Perkapita Periode Persentase > Dari grafik diatas terlihat trend pengeluaran perkapita penduduk periode tahun 2010 ke 2011 yang mana kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan adalah besaran Rp Rp , Rp. BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 32

43 Rp dan Rp sedangkan untuk kelompok Rp Rp justru mengalami penurunan. Distribusi pengeluaran menurut jenis konsumsi makanan dan non makanan juga dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan penduduk. Semakin tinggi persentase pengeluaran non makanan, berarti tingkat kesejahterahan penduduk semakin meningkat. Dari grafik 5 disamping Gbr. 5 Persentase Pengeluaran Perkapita Tahun 2011 dapat kita ketahui bahwa Non Makanan 38.08% Makanan 61,92 % pengeluaran Kabupaten penduduk Tapanuli Tengah, masih didominasi untuk kebutuhan makanan yaitu sebesar 61,92 persen, sedangkan untuk non makanan (kesehatan; pendidikan; hiburan dll) masih tergolong relatif kecil yaitu sebesar 38,08 persen. Dibandingkan dengan keadaan tahun sebelumnya tingkat pengeluaran penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah relatif turun sebesar 2,44 persen yaitu dari sebesar Rp menjadi Rp tahun 2011, namun sangat disayangkan kenaikan tersebut juga di ikuti oleh BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 33

44 pengeluaran yang non makanan mengalami kenaikan dari Rp di tahun 2010 menjadi Rp tahun sedangkan untuk untuk pengeluaran makanan justru mengalami penurunan dari Rp tahun 2010 menjadi Rp tahun Keadaan ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat semakin menurun sementara biaya hidup/kebutuhan sehari-hari, semakin meningkat. hal tersebut menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat semakin menurun Keadaan Sosial Ekonomi Rumahtangga Lainnya Program Pemerintah dalam pengentasan kemiskinan, dilaksanakan melalui program pelayanan kesehatan gratis, pembelian beras raskin dan program pemberian kredit usaha. Upaya pemerintah dalam pengentasan kemiskinan dibidang kesehatan dilakukan dengan menerbitkan kartu yang dapat digunakan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis atau subsidi seperti Askeskin/Jamkesmas, KKB, Kartu Sehat, Surat miskin dan JPK Gakin. Berdasarkan hasil susenas 2011, di Tapanuli Tengah terdapat 13,84 persen rumahtangga yang mendapat pelayanan kesehatan gratis, dan pada umumnya kartu yang digunakan adalah Askeskin/Jamkesmas yaitu sebesar 55,82 persen. BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 34

45 Selanjutnya dalam hal pembelian raskin, sebanyak 69,03 persen rumahtangga pernah membeli raskin selama 3 (tiga) bulan terakhir. jika dibanding tahun 2010, jumlah rumahtangga penerima beras raskin di Tapanuli Tengah mengalami penurunan yaitu dari sebesar 71,98 persen menjadi 69,03 persen atau berkurang sebesar 4.10 persen. Untuk meningkatkan perekonomian rakyat kecil pemerintah membuat program pemberian Kredit Usaha kepada masyarakat yang dapat berusaha dengan syarat tertentu. Data Susenas 2011 menunjukkan bahwa jumlah rumahtangga penerima kredit usaha di Kabupaten Tapanuli Tengah adalah sebesar 10,90 persen, angka tersebut meningkat dibanding tahun 2010 yang hanya sebesar 7,98 persen. BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 35

46 Lampiran Tabel

47 Tabel 1.1 Jumlah Penduduk menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun Kecamatan Pria Wanita Total Pria Wanita Total (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pinangsori 11,262 11,288 22,550 11,338 11,411 22, Badiri 11,161 10,812 21,973 11,283 10,923 22, Sibabangun 8,122 8,273 16,395 8,192 8,336 16, Lumut 5,554 5,606 11,160 5,624 5,682 11, Suka Bangun 1,457 1,409 2,866 1,458 1,410 2, Pandan 24,149 22,957 47,106 24,630 23,398 48, Tukka 5,647 5,729 11,376 5,677 5,763 11, Sarudik 10,768 10,208 20,976 11,013 10,426 21, Tapian Nauli 9,283 9,176 18,459 9,322 9,217 18, Sitahuis 2,540 2,500 5,040 2,555 2,512 5, Kolang 8,563 8,394 16,957 8,589 8,407 16, Sorkam 7,854 8,139 15,993 7,883 8,175 16, Sorkam Barat 7,210 7,524 14,734 7,234 7,550 14, Pasaribu Tobing 3,222 3,246 6,467 3,238 3,260 6, Barus 7,872 7,773 15,645 7,887 7,781 15, Sosor Godang 6,218 6,243 12,461 6,246 6,267 12, Andam Dewi 6,929 7,128 14,057 6,958 7,156 14, Barus Utara 2,047 2,108 4,155 2,055 2,113 4, Manduamas 9,762 9,687 19,449 9,844 9,767 19, Sirandorung 6,757 6,656 13,413 6,805 6,707 13,512 Jumlah 156, , , , , ,142 Sumber : Proyeksi Penduduk 2010, BPS. Kabupaten Tapanuli Tengah BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 37

48 Kelompok Umur Tabel 1.2 Persentase Penduduk menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin Tahun Pria Wanita Total Pria Wanita Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) ,08 12,47 12,78 12,75 12,15 12, ,81 13,00 13,40 13,72 12,90 13, ,87 12,63 12,74 12,73 12,49 12, ,75 10,00 10,38 10,72 9,97 10, ,78 7,17 7,47 7,95 7,31 7, ,52 7,41 7,46 7,28 7,17 7, ,92 6,62 6,68 7,05 6,74 6, ,28 6,18 6,22 6,30 6,20 6, ,37 5,69 5,52 5,40 5,72 5, ,72 4,99 4,86 4,81 5,08 4, ,92 4,28 4,10 3,98 4,34 4, ,74 3,02 2,88 2,90 3,19 3, ,69 2,16 1,92 1,83 2,35 2, ,14 1,67 1,40 1,12 1,64 1, ,71 1,19 0,94 0,84 1,39 1, ,69 1,51 1,10 0,62 1,35 0,90 Jumlah Sumber : Proyeksi Penduduk 2010, BPS. Kabupaten Tapanuli Tengah BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 38

49 Tabel 1.3 Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas menurut status Perkawinan dan Jenis Kelamin Tahun Status Perkawinan Pria Wanita Total Pria Wanita Total (1) (2) (3) (4) (3) (4) (5) - Belum Kawin ,09 36,62 41,34 - Kawin ,35 51,27 51,31 - Cerai Hidup ,55 2,18 1,37 - Cerai Mati ,01 9,93 5,98 Jumlah Sumber : Susenas , BPS. Kabupaten Tapanuli Tengah BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 39

50 Tabel 2.1 Persentase Penduduk Yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Selama Sebulan Yang Lalu menurut Jenis Keluhan,dan Jenis Kelamin Tahun Tahun 2010 Tahun 2011 Jenis Keluhan Pria Wanita Total Pria Wanita Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Panas ,43 14,34 14,39 Sakit Kepala/Pusing ,24 7,64 6,94 Batuk ,24 15,11 15,68 Pilek ,24 15,12 15,68 Diare/Buangbuang Air ,16 2, Asma/Sesak Napas ,61 1,45 2,03 Sakit Gigi ,12 4,75 4,44 Lainnya ,09 10,17 9,13 Jumlah Sumber : Susenas , BPS. Kabupaten Tapanuli Tengah BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 40

51 Tabel 2.2 Persentase Penduduk Yang Menderita Sakit Selama Sebulan Yang Lalu menurut Jumlah Hari Sakit dan Jenis Kelamin Tahun Jumlah Hari Sakit Pria Wanita Total Pria Wanita Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) ,83 58,99 56, ,85 28,69 29, ,71 5,00 4, ,01 2,68 2, ,59 4,63 6,16 Jumlah Sumber : Susenas , BPS. Kabupaten Tapanuli Tengah BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 41

52 Tabel 2.3 Persentase Balita menurut Penolong Kelahiran Terakhir Tahun Penolong Persalinan (1) (2) (3) 1. Dokter ,18 2. Bidan ,43 3. Tenaga Medis ,87 4. Dukun ,45 5. Famili ,06 6. Lainnya ,00 Tapanuli Tengah Sumber : Susenas , BPS. Kabupaten Tapanuli Tengah BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 42

53 Tabel 2.4 Persentase Balita menurut Jenis Immunisasi Yang Sudah Diberikan menurut jenis kelamin Tahun 2011 Jenis Immunisasi 2011 (1) (2) 1. BCG 60,12 2. DPT 58,87 3. POLIO 64,50 4. CAMPAK 43,88 5. HEPATITIS B 46,34 % Balita yang Immunisasi Sumber : Susenas 2011, BPS. Kabupaten Tapanuli Tengah BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 43

54 Tabel 2.5 Persentase Balita Yang Pernah Disusui menurut Lama Disusui Tahun Lama Disusui (1) (2) (3) 0 Bulan , Bulan , Bulan , Bulan , Bulan ,72 > 23 Bulan ,86 Jumlah Sumber : Susenas , BPS. Kabupaten Tapanuli Tengah BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 44

55 Tabel 3.1 Persentase Penduduk menurut Kelompok Umur dan Partisipasi Sekolah Serta Jenis Kelamin Tahun 2011 Partisipasi Sekolah Kelompok Umur Pria Wanita Jumlah (1) (2) (3) (4) PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS Tidak/Belum Pernah sekolah Masih Sekolah Tidak Sekolah Lagi Penduduk Usia 7-12 Tahun Penduduk Usia Tahun Penduduk Usia Tahun Penduduk Usia Tahun 19, Penduduk Usia 7 15 Tahun Penduduk Usia 7-24 Tahun Sumber : Susenas 2011, BPS. Kabupaten Tapanuli Tengah BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 45

56 Tabel 3.2 Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas menurut Status Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun Status Pendidikan Pria Wanita Total Pria Wanita Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) - Tidak/Belum Pernah Sekolah SD SMTP SMTA Diploma/Sarjana Tidak Bersekolah Lagi Jumlah Sumber : Susenas , BPS. Kabupaten Tapanuli Tengah BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 46

57 Tabel 3.3 Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas menurut Ijazah/STTB Tertinggi Yang Dimiliki dan Jenis Kelamin Tahun 2011 Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Persentase Pria Wanita Jumlah (1) (2) (3) (4) Tidak/Belum Pernah Sekolah Tidak/Belum Tamat SD SD SMTP SMTA Umum SMTA Kejuruan Diploma I/II Diploma III Diploma IV/Sarjana Sumber : Susenas 2011, BPS. Kabupaten Tapanuli Tengah BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 47

58 Tabel 3.4 Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas menurut Kemampuan Membaca / Menulis dan Jenis Kelamin Tahun Kepandaian Membaca dan Menulis Pria Wanita Total Pria Wanita Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) - Huruf Latin Huruf Arab Huruf Lainnya Melek Huruf Buta Huruf Sumber : Susenas 2011, BPS. Kabupaten Tapanuli Tengah BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 48

59 Tabel 3.5 Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Yang mengakses Internet menurut jenis Kelamin Tahun 2011 Mengakses Internet Persentase Pria Wanita Jumlah (1) (2) (3) (4) Sumber : Susenas 2011, BPS. Kabupaten Tapanuli Tengah BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 49

60 Tabel 3.6 Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Yang mengakses Internet menurut Lokasi dan jenis Kelamin Tahun 2011 Lokasi Mengakses Internet Persentase Pria Wanita Jumlah (1) (2) (3) (4) Rumah Warnet Kantor Sekolah HP Lainnya Yang mengakses Internet Sumber : Susenas 2011, BPS. Kabupaten Tapanuli Tengah BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 50

61 Tabel 3.7 Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) sesuai dengan pendidikann dan Jenis Kelamin Tahun 2011 Tingkat Pendidikan APK APM Pria Wanita Total Pria Wanita Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) - SD SMP SMTA Diploma/Sarjana Sumber : Susenas 2011, BPS. Kabupaten Tapanuli Tengah BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 51

62 Tabel 4.1 Penduduk berumur 15 Tahun Ke Atas menurut Kegiatan Selama Seminggu Yang Lalu dan Jenis Kelamin Tahun 2011 Kegiatan Utama Jumlah Pria Wanita Jumlah (1) (2) (3) (4) Angkatan Kerja Bekerja Mencari Kerja / Pengangguran Bukan Angkatan Kerja Sekolah Mengurus Rumahtangga Lainnya Tapanuli Tengah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Sumber : Sakernas 2011, BPS. Kabupaten Tapanuli Tengah BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 52

63 Tabel 4.2. Penduduk 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin Tahun 2011 Lapangan Usaha Jumlah Pria Wanita Jumlah (1) (2) (3) (4) 1. Pertanian Industri Perdagangan/Rumah Makan Dan Jasa Akomodasi 4. Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 5. Lainnya Tapanuli Tengah Sumber : Sakernas 2011, BPS. Kabupaten Tapanuli Tengah BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 53

64 Tabel 4.3 Persentase Penduduk 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin Tahun 2011 Status Pekerjaan Utama Jumlah Pria Wanita Jumlah (1) (2) (3) (4) 1 Berusaha sendiri tanpa bantuan orang lain 2 Berusaha dengan dibantu anggota rumahtangga atau buruh tidak tetap , Berusaha dengan buruh tetap Buruh/karyawan Pekerja Bebas di Pertanian Pekerja Bebas di Non Pertanian Pekerja Tak dibayar Tapanuli Tengah Sumber : Sakernas 2011, BPS. Kabupaten Tapanuli Tengah BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH 54

Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Cirebon 2012 Kerjasama : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Cirebon Dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Cirebon Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Cirebon

Lebih terperinci

pareparekota.bps.go.id

pareparekota.bps.go.id INDIKATOR SOSIAL KOTA PAREPARE TAHUN 2015 ISSN : 2460-2450 Nomor Publikasi : 73720.1503 Katalog BPS : 4102004.7372 Ukuran Buku : 21 cm x 15 cm Jumlah Halaman : 87 Naskah : Seksi Statistik Sosial BPS Kota

Lebih terperinci

Katalog :

Katalog : Katalog : 4102004.7372 KATA PENGANTAR Penyusunan buku Indikator Sosial Kota Parepare 2013 ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tingkat kesejahteraan yang telah dicapai di Kota Parepare, dan sebagai

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014 12 IndikatorKesejahteraanRakyat,2013 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014 No. ISSN : 0854-9494 No. Publikasi : 53522.1002 No. Katalog : 4102004 Ukuran Buku Jumlah Halaman N a s k a

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN : Bappeda Kabupaten Paser bekerjasama dengan. Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN : Bappeda Kabupaten Paser bekerjasama dengan. Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN 2012 Ukuran buku : 21 cm x 29,7 cm Jumlah halaman : 60 + ix halaman Naskah : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser Penyunting : Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS Jumlah (1) (2) (3) (4) Penduduk yang Mengalami keluhan Sakit. Angka Kesakitan 23,93 21,38 22,67

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS Jumlah (1) (2) (3) (4) Penduduk yang Mengalami keluhan Sakit. Angka Kesakitan 23,93 21,38 22,67 RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS 2015 Dalam kaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan, meningkatnya derajat kesehatan penduduk di suatu wilayah, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG

KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG KATALOG BPS : 4102004.3322 KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG KATALOG BPS : 4102004.3322 KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN

Lebih terperinci

KERJASAMA : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BANDUNG DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG

KERJASAMA : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BANDUNG DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG KERJASAMA : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BANDUNG DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG ISBN : 979.486.906.6 No. Publikasi : 3273.0608 Katalog BPS : 4716.3273 Ukuran Buku : 28,0 x 21,5

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN WANITA 2014 ISSN : No. Publikasi : 5314.1420 Katalog BPS : 2104003.5314 Ukuran Buku : 16 x 21 cm Jumlah Halaman : xiv + 31 halaman Naskah : BPS Kabupaten Rote Ndao Penyunting :

Lebih terperinci

(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber

(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber I. Pendahuluan Salah satu tujuan Millenium Development Goals (MDGs) dari delapan tujuan yang telah dideklarasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2000 adalah mendorong kesetaraan gender dan

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G /

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G / Katalog BPS : 4103.5371 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G 2 0 0 5 / 2 0 0 6 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KUPANG INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2005/2006 No. Publikasi : 5371.0612

Lebih terperinci

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya INDIKATOR KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PROVINSI ACEH 2016 Nomor Publikasi : 11522.1605 Katalog BPS : 4102004.11 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : xvii + 115 Halaman Naskah Gambar Kulit Diterbitkan

Lebih terperinci

BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN

BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN 2006 2010 BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN 2006 2010 Nomor Publikasi: 16522.11.04 Katalog BPS: 3101017.16 Naskah: Seksi Statistik

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK Katalog BPS : 4102004.1111 Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Utara Jl. T. Chik Di Tiro No. 5 Telp/Faks. (0645) 43441 Lhokseumawe 24351 e-mail : bpsacehutara@yahoo.co.id, bps1111@bps.go.id BADAN PUSAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah utama yang dihadapi oleh pemerintah pusat dan daerah dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat saat ini adalah masih tingginya angka kemiskinan dan

Lebih terperinci

KATALOG DALAM TERBITAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT TAHUN 2017

KATALOG DALAM TERBITAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT TAHUN 2017 KATALOG DALAM TERBITAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT TAHUN 2017 Nomor ISBN : 979-599-884-6 Nomor Publikasi : 52085.11.08 Ukuran Buku : 18.2 x 25.7cm Jumlah Halaman : 50 Halaman Naskah : Dinas Komunikais

Lebih terperinci

SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011

SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011 SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011 ISBN : 979 486 6199 Nomor Publikasi : 3204.1136 Nomor Katalog : 4716.3204 Ukuran Buku Halaman : 25,7 cm x 18,2 cm : 172 + ix Naskah Gambar kulit

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 Katalog BPS : 4103.3375 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 Kerjasama BAPPEDA KOTA PEKALONGAN Dengan BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PEKALONGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN

Lebih terperinci

Katalog BPS : Badan Pusat Statistik Kab. Tapanuli Tengah Jl. N. Daulay, Pandan Telp. (0631)

Katalog BPS : Badan Pusat Statistik Kab. Tapanuli Tengah Jl. N. Daulay, Pandan Telp. (0631) Katalog BPS : 4102002.1204 Badan Pusat Statistik Kab. Tapanuli Tengah Jl. N. Daulay, Pandan Telp. (0631) 371082 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Tapanuli Tengah 2011 No. Katalog : 4102002.1204 No.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv ix BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

Indikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2013

Indikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2013 Indikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2013 INDIKATOR SOSIAL KABUPATEN PULAU MOROTAI 2013 Jumlah Halaman : ix + 77 halaman Naskah : BPS Kabupaten Pulau Morotai Diterbitkan Oleh : BAPPEDA Kabupaten Pulau

Lebih terperinci

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAKASSAR

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAKASSAR Katalog BPS : 4103.7371 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAKASSAR KATA PENGANTAR BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAKASSAR Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Makassar 2015 disusun sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

madiunkota.bps.go.id

madiunkota.bps.go.id Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Madiun Tahun 2015 Nomor Publikasi : 35770.1610 Katalog BPS : 3101001.3577 Naskah oleh : Seksi Statistik Sosial Gambar Kulit oleh : Seksi Statistik Sosial Diterbitkan

Lebih terperinci

STATISTIK GENDER 2011

STATISTIK GENDER 2011 STATISTIK GENDER 211 STATISTIK GENDER 211 ISBN: 978-979 - 64-46 - 9 No. Publikasi: 421.111 Katalog BPS: 21412 Ukuran Buku: 19 cm x 11 cm Naskah: Sub Direktorat Statistik Rumah tangga Gambar Kulit: Sub

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan. Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Paser dan

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan. Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Paser dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Paser dan merupakan Kabupaten urutan ke-13 dari 14 Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Kor merupakan salah satu kegiatan tahunan yang diselenggarakan BPS untuk memenuhi kebutuhan data sosial ekonomi. Data yang dihasilkan Susenas Kor

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perempuan Indonesia memiliki peranan dan kedudukan sangat penting sepanjang perjalanan sejarah. Kiprah perempuan di atas panggung sejarah tidak diragukan lagi. Pada tahun

Lebih terperinci

INIJIKATDR RAKYAT. ~~QI!i. l~e~ejaht&raan. Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekalongan dengan Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan

INIJIKATDR RAKYAT. ~~QI!i. l~e~ejaht&raan. Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekalongan dengan Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan INIJIKATDR l~e~ejaht&raan RAKYAT ~~QI!i Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekalongan dengan Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN 2015

Lebih terperinci

STATISTIK KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI 2014 ISSN : 2355-2964 Katalog BPS : 2301104.51 Nomor Publikasi : 51521.1502 Ukuran Buku : 14,8 cm x 21 cm Jumlah Halaman : xi + 75 halaman Naskah : BPS Provinsi

Lebih terperinci

Profile Perempuan Indonesia

Profile Perempuan Indonesia Profile Perempuan Indonesia PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebangkitan nasional sebagai awal perjuangan perempuan yang terorganisir, ditandai dengan diselenggarakannya Kongres Perempuan Indonesia tingkat

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2011

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2011 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2011 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2011 No. Publikasi : 5371.1012 Katalog BPS : 4103.5371 Ukuran Buku : 15 cm x 21 cm Jumlah Halaman : 122 Halaman

Lebih terperinci

PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DI INDONESIA 2013

PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DI INDONESIA 2013 PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DI INDONESIA 2013 ISBN: 978-979 - 064-666 - 7 No. Publikasi: 04210.1310 Katalog BPS: 2104010 Ukuran Buku: 11 cm x 19 cm Jumlah Halaman: vii + 48 Naskah: Subdirektorat Statistik

Lebih terperinci

PENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008

PENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008 PENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008 Kerjasama Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2008 PENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT 2.1. Gambaran Umum 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu Kabupaten di Pulau Sumba, salah satu

Lebih terperinci

Katalog BPS:

Katalog BPS: Katalog BPS: 4103.1409 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT (INKESRA) KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2013 No. Katalog : 4103.1409 Ukuran Buku Jumlah Halaman Naskah Gambar Kulit dan Setting Diterbitkan Oleh Kerjasama

Lebih terperinci

Katalog BPS: TAHUN 2010 KERJASAMA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG DENGAN BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG

Katalog BPS: TAHUN 2010 KERJASAMA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG DENGAN BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG Katalog BPS: 4716.3204 SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2010 KERJASAMA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG DENGAN BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Tual

Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Tual Katalog BPS : 4102004.8172 Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Tual 2012 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MALUKU TENGGARA Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Tual Tahun 2012 ISSN : 0216.4769 Katalog BPS

Lebih terperinci

STATISTIK PENDUDUK LANJUT USIA 2011 ISSN. 2086 1036 No Publikasi : 04220.1202 Katalog BPS : 4104001 Ukuran Buku : 28 Cm x 21 Cm Jumlah Halaman : xviii + 148 Halaman Naskah : Subdirektorat Statistik Pendidikan

Lebih terperinci

Data Sosial Ekonomi. Masyarakat Kabupaten Bandung Tahun 2008 (Publikasi Hasil SUSEDA 2008) Kerjasama Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung

Data Sosial Ekonomi. Masyarakat Kabupaten Bandung Tahun 2008 (Publikasi Hasil SUSEDA 2008) Kerjasama Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung Data Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Bandung Tahun 2008 (Publikasi Hasil SUSEDA 2008) Kerjasama Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung dengan Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Bandung Data Sosial

Lebih terperinci

Profil LANSIA Jawa tengah 2014

Profil LANSIA Jawa tengah 2014 Katalog BPS : 4201003.33 Profil LANSIA Jawa tengah 2014 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH PROFIL LANSIA JAWA TENGAH 2014 ISSN : 2407-3342 Nomor Publikasi : 33520.1511 Katalog BPS : 4104001.33

Lebih terperinci

Katalog BPS No

Katalog BPS No Katalog BPS No. 2302003.1218 KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2012 Katalog BPS : 2302003.1218 No. Publikasi : 12182.12.007 Ukuran Buku : 13.50 X 19.50 Jumlah Halaman : v + 23 Naskah / Gambar Kulit : Seksi

Lebih terperinci

Indikator Kesejahteraan Rakyat 2014

Indikator Kesejahteraan Rakyat 2014 Kabupaten Pinrang 1 Kabupaten Pinrang 2 Kata Pengantar I ndikator Kesejahteraan Rakyat (Inkesra) Kabupaten Pinrang tahun 2013 memuat berbagai indikator antara lain: indikator Kependudukan, Keluarga Berencana,

Lebih terperinci

Ketenagakerjaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Ketenagakerjaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Katalog BPS : 2301003.34 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Statistik BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Kata pengantar. Tanjungpinang, September 2014 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau

Kata pengantar. Tanjungpinang, September 2014 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau Kata pengantar Publikasi Statistik Sosial Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2014 merupakan publikasi yang berisi data penduduk, ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan, kemiskinan, dan Indeks Demokrasi Indonesia

Lebih terperinci

Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Mamuju merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan BPS Kabupaten Mamuju. Publikasi ini memuat

Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Mamuju merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan BPS Kabupaten Mamuju. Publikasi ini memuat Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Mamuju merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan BPS Kabupaten Mamuju. Publikasi ini memuat gambaran umum tentang keadaan kesejahteraan di Kabupaten

Lebih terperinci

Katalog BPS: Katalog BPS:

Katalog BPS: Katalog BPS: Katalog BPS: 2204009 Katalog BPS: 2204009 PROFIL MIGRAN HASIL SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2011 2012 ISBN : 978-979-064-620-9 Katalog BPS : 2204009 No. Publikasi : 04140.1301 Ukuran Buku : 17,6 cm

Lebih terperinci

No. Katalog :

No. Katalog : No. Katalog : 23303003.3375 No. Katalog: 2303003.3375 PROFIL KETENAGAKERJAAN KOTA PEKALONGAN 2014 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PEKALONGAN PROFIL KETENAGAKERJAAN KOTA PEKALONGAN 2014 ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA BONTANG KOTA BONTANG

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA BONTANG KOTA BONTANG KATALOG BPS : 4013.6474 2012 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA BONTANG KOTA BONTANG Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Bontang Badan Pusat Statistik Kota Bontang INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PROVINSI JAWA BARAT 2012

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PROVINSI JAWA BARAT 2012 Katalog BPS : 4102004.32 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PROVINSI JAWA BARAT 2012 Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat Indikator Kesejahteraan Rakyat Jawa Barat 2012 Nomor Publikasi : 32520.1201 Katalog

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Profil Penduduk Lanjut Usia 2009

KATA PENGANTAR. Profil Penduduk Lanjut Usia 2009 25 KATA PENGANTAR Struktur penduduk dunia termasuk Indonesia saat ini menuju proses penuaan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah dan proporsi penduduk lanjut usia. Meningkatnya jumlah penduduk lanjut

Lebih terperinci

I. KETERANGAN TEMPAT. 1 Provinsi. 2 Kabupaten/Kota *) 3 Kecamatan. 4 Desa/Kelurahan *) 5 Klasifikasi desa/kelurahan 1. Perkotaan 2.

I. KETERANGAN TEMPAT. 1 Provinsi. 2 Kabupaten/Kota *) 3 Kecamatan. 4 Desa/Kelurahan *) 5 Klasifikasi desa/kelurahan 1. Perkotaan 2. RAHASIA VSENP09.K Dibuat set untuk BPS Provinsi SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2009 KETERANGAN POKOK RUMAH TANGGA DAN ANGGOTA RUMAH TANGGA [ SUSENAS PANEL MARET 2009 ] BADAN PUSAT STATISTIK I. KETERANGAN

Lebih terperinci

BADANPUSATSTATISTIKPROVINSILAMPUNG

BADANPUSATSTATISTIKPROVINSILAMPUNG KatalogBPS:4102004.18 Kerjasama BadanPerencanaanPembangunanDaerahLampung dan BadanPusatStatitistikProvinsiLampung BADANPUSATSTATISTIKPROVINSILAMPUNG INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PROVINSI LAMPUNG 2012

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PANDEGLANG

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PANDEGLANG INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PANDEGLANG 2 0 1 3 ISSN: 2085-6016 Katalog BPS : 4101002.3601 Ukuran Buku : 21 cm x 15 cm Jumlah Halaman : 86 + xiii Halaman Naskah: Seksi Statistik Sosial Gambar Kulit:

Lebih terperinci

3.1. Kualitas Sumberdaya Manusia

3.1. Kualitas Sumberdaya Manusia 3.1. Kualitas Sumberdaya Manusia Manusia pada hakekatnya merupakan mahluk Tuhan yang sangat kompleks, dimana secara hirarki penciptaan manusia dilatarbelakangi adanya asal usul manusia sebagai mahluk yang

Lebih terperinci

ANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013

ANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013 ANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013 ANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013 No. Publikasi : 62520.1404 Katalog BPS : 4102004.62 Ukuran Buku Jumlah Halaman :15 cm x 21 cm :

Lebih terperinci

Kata pengantar. Tanjungpinang, Oktober 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau

Kata pengantar. Tanjungpinang, Oktober 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau Kata pengantar Publikasi Data Sosial Ekonomi Kepulauan Riau 2013 merupakan publikasi kedua yang berisi data penduduk, ketenagakerjaan, pendidikan, kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan indikator keuangan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Salatiga, Oktober Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Salatiga, Oktober Tim Penyusun KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan review dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015 No. 06/05/53/Th. XV, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,12% Angkatan kerja NTT pada Februari 2015 mencapai 2.405.644 orang, bertambah

Lebih terperinci

Penduduk: Usia: Status Perkawinan: Anak Lahir Hidup:

Penduduk: Usia: Status Perkawinan: Anak Lahir Hidup: Penduduk: Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap.

Lebih terperinci

KONDISI PEREMPUAN DAN ANAK DI INDONESIA, 2010

KONDISI PEREMPUAN DAN ANAK DI INDONESIA, 2010 ISSN 2087-7633 KONDISI PEREMPUAN DAN ANAK DI INDONESIA, 2010 KERJASAMA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KONDISI PEREMPUAN DAN ANAK DI INDONESIA, 2010

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN GUNUNGKIDUL WELFARE INDICATORS OF GUNUNGKIDUL REGENCY 2015

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN GUNUNGKIDUL WELFARE INDICATORS OF GUNUNGKIDUL REGENCY 2015 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN GUNUNGKIDUL WELFARE INDICATORS OF GUNUNGKIDUL REGENCY 2015 No. ISBN ISBN Number : 4102004.3403 No. Publikasi Publication Number : 3403.16.066 Naskah Manuscript

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 29/05/32/Th.XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT FEBRUARI 2017 Angkatan kerja pada Februari 2017 sebanyak 22,64 juta orang, naik sekitar 0,46 juta orang

Lebih terperinci

Data Sosial Ekonomi Kepulauan Riau 2012

Data Sosial Ekonomi Kepulauan Riau 2012 Kata pengantar Publikasi Data Sosial Ekonomi Kepulauan Riau 2012 merupakan publikasi perdana yang berisi data penduduk, ketenagakerjaan, pendidikan, kemiskinan, pertumbuhan ekonomi dan indikator keuangan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 31/05/32/Th. XVII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,40 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA TANGERANG SELATAN 2 0 1 4 ISSN : 2089-4619 Katalog BPS : 4102004.3674 Ukuran Buku : 25 cm x 17,6 cm Jumlah Halaman : x + 76 Halaman / pages Naskah: Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

STATISTIK SOSIAL DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2016

STATISTIK SOSIAL DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2016 Katalog : 4101014.53 STATISTIK SOSIAL DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR ht tp :// n tt.b ps.g o. id TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR ps.b tt tp :// n ht id o..g

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 4102004.8104 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BURU INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN BURU TAHUN 2015 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN BURU TAHUN 2014 ISBN : Nomor Publikasi

Lebih terperinci

Statistik Daerah. Kecamatan Sarudik. Katalog BPS :

Statistik Daerah. Kecamatan Sarudik. Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.1204.032 Statistik Daerah Kecamatan Sarudik Pelabuhan Perikanan Nusantara Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah Jalan N. Daulay No. Pandan, Telp. 371082 Email : bps1204@bps.go.id

Lebih terperinci

INDIKATOR SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2009

INDIKATOR SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2009 INDIKATOR SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2009 Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kutai Kartanegara Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kutai Kartanegara

Lebih terperinci

Analisis Data Kesejahteraan Petani

Analisis Data Kesejahteraan Petani Analisis Data Kesejahteraan Petani Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian 2014 ii Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Analisis Data Kesejahteraan Petani Ukuran Buku : 10,12

Lebih terperinci

STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN BANYUMAS 2015 No. Publikasi : 33020.1658 Katalog BPS : 4101002.3302 Ukuran Buku : 14,8 cm x 21 cm Jumlah Halaman : xiii + 48 halaman Naskah : BPS Kabupaten Banyumas

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014 No. 06/05/53/Th. XV, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 1,97% Angkatan kerja NTT pada Februari 2014 mencapai 2.383.116 orang, bertambah

Lebih terperinci

Statistik Daerah. Kecamatan Barus Utara. Katalog BPS :

Statistik Daerah. Kecamatan Barus Utara. Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.1204.073 Statistik Daerah Kecamatan Barus Utara Makam Tuan Ambar Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah Jalan N. Daulay No. Pandan, Telp. 371082 Email : bps1204@bps.go.id

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.12.04 Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah STATISTIK DAERAH KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2012 No Publikasi : 12045.12.02 Katalog BPS : 101002.1204 Ukuran Buku : 17,6

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PANDEGLANG

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PANDEGLANG INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PANDEGLANG 2 0 1 1 ISSN: 2085 6016 Katalog BPS : 4101002.3601 Ukuran Buku : 22 cm x 16,5 cm Jumlah Halaman : 96 + xiii Halaman Naskah: Seksi Statistik Sosial Gambar Kulit:

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2016 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 65/11/12/Th. XIX, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,84 PERSEN angkatan kerja di Sumatera

Lebih terperinci

Indikator Ketenagakerjaan KABUPATEN WAROPEN TAHUN Oleh : Muhammad Fajar

Indikator Ketenagakerjaan KABUPATEN WAROPEN TAHUN Oleh : Muhammad Fajar KABUPATEN WAROPEN TAHUN 2014 Oleh : Muhammad Fajar KATA PENGANTAR Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik mengamanatkan Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas perstatistikan di

Lebih terperinci

BPS KABUPATEN BULUNGAN No. 03/10/65/XIX, 4 Oktober 2016 KONDISI PERUMAHAN KABUPATEN BULUNGAN 2015 88,9 PERSEN PENDUDUK BULUNGAN MENGGUNAKAN LISTRIK PLN Rumah yang ditempati rumah tangga Kabupaten Bulungan

Lebih terperinci

Keadaan Sosial Ekonomi dan Kependudukan Kota Balikpapan Tahun 2015

Keadaan Sosial Ekonomi dan Kependudukan Kota Balikpapan Tahun 2015 Keadaan Sosial Ekonomi dan Kependudukan Kota Balikpapan Tahun 2015 Nomor Katalog : 3101011.6471 Nomor Publikasi : Ukuran Buku Jumlah Halaman : 165 mm x 216 mm : 79 Halaman Penyunting : BPS Kota Balikpapan

Lebih terperinci

Statistik Kesejahteraan Rakyat

Statistik Kesejahteraan Rakyat Katalog BPS : 3101001.3577.id Statistik Kesejahteraan Rakyat m ad iu nk ot a. bp s. go 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MADIUN Statistik Kesejahteraan Rakyat Madiun Tahun 2016 Nomor Publikasi : 35772.1701

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 4102004.1306 Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Padang Pariaman 2013 ii INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT (INKESRA) KABUPATEN PADANG PARIAMAN 2013 Katalog BPS : 4102004.1306 No ISBN :

Lebih terperinci

https://rotendaokab.bps.go.id

https://rotendaokab.bps.go.id KATA PENGANTAR Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 disusun guna memenuhi kebutuhan pengguna data statistik khususnya data statistik sosial. Oleh karena itu BPS Kabupaten

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2011/2012

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2011/2012 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2011/2012 WELFARE INDICATORS OF KALIMANTAN TENGAH 2011/2012 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2011/2012 WELFARE INDICATORS OF KALIMANTAN

Lebih terperinci

STATISTIK PEMUDA INDONESIA 2011 ISSN: 2086-1028 No. Publikasi/Publication Number: 04220.1201 Katalog BPS/BPS Catalogue: 4103008 Ukuran Buku/Book Size: 28 cm x 21 cm Jumlah Halaman/Pages: xxv + 190 halaman/pages

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 30/05/12/Th. XX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,41 PERSEN angkatan kerja di Sumatera

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 28/05/32/Th. XVIII,4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,57 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SEMARANG K e p a l a, BADAN PUSAT STATISTIK KOTA SEMARANG.

KATA PENGANTAR. Semarang, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SEMARANG K e p a l a, BADAN PUSAT STATISTIK KOTA SEMARANG. KATA PENGANTAR Disadari bahwa istilah kesejahteraan sebenarnya mencakup bidang - bidang kehidupan yang sangat luas yang tidak semua aspeknya dapat diukur. Isi dari publikasi ini hanya mencakup pada aspek-aspek

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017 Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi DKI Jakarta No. 55/11/31/Th. XIX, 6 November 2017 PROVINSI DKI JAKARTA KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017 Tingkat P Terbuka (TPT) sebesar 7,14

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara sedang berkembang adalah jumlah penduduk yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 54/11/31/Th. XVII, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015 TPT DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS 2015 SEBESAR 7,23 PERSEN Jumlah angkatan kerja pada Agustus

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR 44 Keterbatasan Kajian Penelitian PKL di suatu perkotaan sangat kompleks karena melibatkan banyak stakeholder, membutuhkan banyak biaya, waktu dan tenaga. Dengan demikian, penelitian ini memiliki beberapa

Lebih terperinci

STRUKTUR DATA BPS DAN PROSEDUR MENDAPATKAN DATA DI BPS Hady Suryono 8 Maret 2016

STRUKTUR DATA BPS DAN PROSEDUR MENDAPATKAN DATA DI BPS Hady Suryono 8 Maret 2016 STRUKTUR DATA BPS DAN PROSEDUR MENDAPATKAN DATA DI BPS Hady Suryono 8 Maret 2016 Data dan Informasi (1) Data a. Data adalah fakta berupa angka, karakter, simbol, gambar, tanda-tanda, isyarat, tulisan,

Lebih terperinci

DAFTAR PARAMETER DASAR KEPENDUDUKAN TINGKAT NASIONAL, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

DAFTAR PARAMETER DASAR KEPENDUDUKAN TINGKAT NASIONAL, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN 1. DAFTAR PARAMETER DASAR KEPENDUDUKAN TINGKAT NASIONAL, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA No Tabel A KUANTITAS 1 Jumlah penduduk Banyaknya orang yang sudah SP (2000, SP (2000, SP (2000, BPS Sensus

Lebih terperinci

BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP)

BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP) 58 BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP) Bab ini mendeskripsikan karakteristik demografi individu petani

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN BURU 2016 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN BURU 2016 ISBN : Nomor Publikasi : 81040.1603 Katalog BPS : 4102004.8104 Ukuran Buku : 21,5 x 15,5 cm Jumlah

Lebih terperinci

STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2008 ISSN : No. Publikasi/Publication Number : 91522.09.12 Katalog BPS/BPS Catalog : 4101002.9100 Ukuran Buku/Book Size : 14.85x21 cm Jumlah Halman

Lebih terperinci

Penambahan Angkatan Kerja Baru di Provinsi Jawa Tengah

Penambahan Angkatan Kerja Baru di Provinsi Jawa Tengah Penambahan Angkatan Kerja Baru di Provinsi Jawa Tengah Erisman, M.Si, Kabid Statistik Sosial, BPS Provinsi Jawa Tengah Data Penduduk Yang Digunakan Mulai tahun 2014 angka penduduk yang digunakan adalah

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.6409010 Statistik Daerah Kecamatan Babulu 2015 Statistik Daerah Kecamatan Babulu No. Publikasi : 6409.550.1511 Katalog BPS : 1101002.6409010 Naskah : Seksi Statistik Neraca Wilayah

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 23/05/31/Th. XVI, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2016 SEBESAR 5,77 PERSEN Jumlah angkatan kerja pada Februari

Lebih terperinci

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PERDESAAN LAHAN KERING BERBASIS PERKEBUNAN

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PERDESAAN LAHAN KERING BERBASIS PERKEBUNAN ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PERDESAAN LAHAN KERING BERBASIS PERKEBUNAN Adi Setiyanto PENDAHULUAN Tenaga kerja merupakan motor penggerak dalam pembangunan ekonomi. Tenaga kerja sebagai sumber daya

Lebih terperinci