Statistik Kesejahteraan Rakyat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Statistik Kesejahteraan Rakyat"

Transkripsi

1 Katalog BPS : id Statistik Kesejahteraan Rakyat m ad iu nk ot a. bp s. go 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MADIUN

2 Statistik Kesejahteraan Rakyat Madiun Tahun 2016 Nomor Publikasi : Katalog BPS : Naskah oleh : Seksi Statistik Sosial Gambar Kulit oleh : Seksi Statistik Sosial Diterbitkan oleh : Badan Pusat Statistik Madiun Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya.

3 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Dengan memanjatkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas nikmat dan hidayahnya semata maka Badan Pusat Statistik Madiun dapat menerbitkan Statistik Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Madiun Tahun Laporan ini memuat informasi tentang beberapa indikator kesejahteraan rakyat meliputi Kependudukan, Pendidikan, Kesehatan, Perumahan, Pengeluaran per Kapita dan Sosial Ekonomi Rumahtangga. Sumber data berasal dari SUSENAS tahun Untuk memudahkan interpretasi, publikasi ini disajikan dalam bentuk ulasan ringkas yang dilengkapi dengan tabel dan grafik, dengan harapan para pengguna data secara cepat dan mudah dapat memahaminya. Akhirnya, ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak hingga terwujudnya buku ini. Saran dan kritik dari pemakai data sangat diharapkan untuk perbaikan penulisan yang akan datang Wasalamu aikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Madiun, Juli 2017 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MADIUN KEPALA FIRMAN BASTIAN NIP.: i

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI i ii PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan Penulisan Metodologi KEPENDUDUKAN 2.1. Pertumbuhan Penduduk dan Sex Ratio Struktur Umur Kepemilikan Akte Kelahiran dan Nomor Induk Kependudukan Penduduk Menurut Status Perkawinan Umur Perkawinan Pertama Keluarga Berencana... 4 KESEHATAN 3.1. Keluhan Utama Kesehatan dan Upaya Pengobatan Kesehatan Balita Penolong Kelahiran Pemberian ASI Kebiasaan Merokok 6 PENDIDIKAN 4.1. Angka Melek Huruf Partisipasi Sekolah Penduduk Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 8 PERUMAHAN 5.1. Kualitas Bangunan Tempat Tinggal Fasilitas Tempat Tinggal Teknologi dan Informasi PENGELUARAN PERKAPITA 6.1. Distribusi Pengeluaran Pola Pengeluaran SOSIAL EKONOMI RUMAHTANGGA 7.1. Pelayanan Kesehatan Gratis Beras untuk Masyarakat Miskin (Raskin) Kredit Usaha Bantuan Siswa Miskin PENUTUP LAMPIRAN 15 ii

5 1 PENDAHULUAN D alam rangka memenuhi kebutuhan data sosial ekonomi, maka Badan Pusat Statistik (BPS) Madiun berupaya menerbitkan indikator sosial ekonomi yang bersumber dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2016 yang mencakup data Kependudukan, Pendidikan, Ketenagakerjaan, Perumahan dan Pengeluaran per Kapita. Statistik Kesejahteraan Rakyat (Kesra) ini disajikan untuk memenuhi kebutuhan para pemakai data terutama pemerintah agar dengan mudah mengetahui kondisi sosial ekonomi wilayahnya secara cepat untuk pengambilan keputusan dan perencanaan pembangunan. 1.1 Latar Belakang K ebutuhan data sosial ekonomi di suatu daerah sangatlah diperlukan. Dengan demikian dapat diketahui dengan cepat tingkat keberhasilan pembangunan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah khususnya Pemerintah Madiun. Salah satu data series yang mencakup keadaan sosial ekonomi adalah data Susenas karena dilaksanakan secara tahunan oleh Badan Pusat Statistik di seluruh Indonesia, yang meliputi aspek kependudukan, kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, perumahan dan pengeluaran per kapita. 1.2 Tujuan Penulisan A dapun penulisan buku ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para pemakai data terutama pemerintah daerah agar dengan mudah mengetahui kondisi sosial ekonomi di wilayah Madiun sehingga diharapkan dapat mengambil kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat. 1.3 Metodologi S ampel Susenas 2016 di Madiun tersebar di seluruh kecamatan dalam wilayah Madiun. Pelaksanaan lapangan dilakukan dengan wawancara langsung antara petugas survei dengan responden terpilih. Sebelum pelaksanaan Susenas diadakan Pelatihan petugas dan saat pendataan petugas pencacah dan pengawas bersamasama turun kelapangan untuk mempercepat pelaksanaan dan menjaga kualitas serta keakuratan data yang dikumpulkan. Statistik Kesra Madiun Tahun

6 2 KEPENDUDUKAN S alah satu masalah mendasar dalam pembangunan yang perlu mendapat perhatian adalah kependudukan. Jumlah penduduk yang besar merupakan sumber daya manusia yang menguntungkan jika diimbangi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia Pertumbuhan Penduduk dan Sex Ratio P ertumbuhan penduduk tahun 2016 sebesar 0,350 persen, sedikit mengalami penuruan di banding tahun 2015 yaitu sebesar 0,357 persen. Jumlah penduduk perempuan sedikit lebih besar dibanding penduduk laki-laki. Persentase penduduk laki-laki tahun 2016 sebesar 48,34 persen dan perempuan 51,66 persen. Nilai sex ratio tahun 2016 sebesar 93,59, tahun 2015 sebesar 93,60 dan tahun 2014 sebesar 93,65. Nilai sex rasio ini menunjukkan perbandingan antara penduduk laki-laki dan perempuan. Di tahun 2016 nilai sex ratio menunjukkan bahwa setiap 100 orang perempuan ada 93 orang laki-laki. TABEL 2.1: Persentase Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun Jenis Kelamin Laki-laki 48,36 48,35 48,34 Perempuan 51,64 51,65 51,66 Sex Ratio 93,65 93,60 93, Struktur Umur S truktur umur penduduk Madiun menggambarkan bahwa dari tahun 2014 sampai 2016, persentase penduduk berusia produktif tahun lebih besar dibanding kelompok umur lainnya yaitu 69,12 persen pada tahun 2014, 69,98 persen pada tahun 2015 dan 70,38 persen pada tahun Jika dibandingkan antara penduduk laki-laki dan perempuan terdapat pola yang sama sehingga relatif tidak ada perbedaan persentase kelompok umur berdasarkan jenis kelaminnya. Tabel Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun L 24,33 68,95 6,72 P 21,61 69,28 9,11 L+P 22,92 69,12 7, L 23,39 70,07 6,54 P 20,85 69,88 9,27 L+P 22,07 69,98 7, L 22,48 70,41 7,11 P 20,04 70,35 9,61 L+P 21,22 70,38 8,40 Angka ketergantungan (Depedency Ratio) di Madiun sebesar 44,66 tahun 2014, 42,91 tahun 2015 dan 42,08 tahun Nilai ini menunjukkan perbandingan jumlah penduduk usia non produktif (0-14 tahun dan 65+) terhadap penduduk usia produktif (15-64 tahun). Semakin rendahnya angka ketergantungan ini diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat karena beban yang ditanggung relatif semakin berkurang. Sedangkan rasio ketergantungan anak (Child Depedency Ratio) tahun 2015 sebesar 30,15 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya (31,55 di tahun 2015). Hal ini berbanding terbalik dengan adanya sedikit kenaikan nilai rasio ketergantungan lanjut usia (Old Statistik Kesra Madiun Tahun

7 Depedency Ratio) pada tahun 2016 sebesar 11,94 sedikit mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 11,36. Angka Depedency Ratio ini dapat diartikan setiap 100 orang usia produktif menanggung 31 anak dan 11 orang lanjut usia. Tabel Dependency Ratio menurut Kelompok Umur Tahun Keterangan Dependency Ratio 44,66 42,91 42,08 Child Dependency 33,16 31,55 30,15 Ratio Old Dependency Ratio 11,50 11,36 11, Kepemilikan Akte Kelahiran dan Nomor Induk Kependudukan Grafik Persentase Kepemilikan Akte Kelahiran Tahun Tidak memiliki Ya tidak dapat ditunjukkan Ya dapat ditunjukkan 4,43 1,27 9,28 4,48 23,38 22,78 23,89 20,04 72,19 75,94 64,83 75, (2016) 0-17 (2015) 0-4 (2016) 0-4 (2015) Kepemilikan Akte kelahiran mencapai 88,72 persen di tahun 2016 turun jika dibandingkan tahun 2015 sebesar 95,52 persen untuk penduduk umur 4 tahun keatas. Sedangkan untuk penduduk umur 17 tahun keatas sebesar 95,57 persen di tahun 2016 turun dibandingkan tahun 2015 sebesar 98,72 persen. Tabel Persentase Kepemilikan NIK Tahun Umur ,35 94, ,19 99, ,81 99,89 Kepemilikan NIK penduduk Madiun tahun 2016 yang berumur 17 tahun keatas mencapai 99,89 persen, sedangkan untuk umur 5 tahun keatas mencapai 99,78 persen dan untuk penduduk berumur 0-4 tahun mencapai 94,48 persen. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami sedikit peningkatan. Hal ini harus terus ditingkatkan karena seharusnya seluruh penduduk mempunyai NIK yang unik. 2.4.Penduduk Menurut Status Perkawinan S tatus perkawinan sebagian besar penduduk Madiun adalah berstatus kawin yaitu 57,99 persen, untuk penduduk laki-laki sebesar 60,52 persen dan perempuan 55,66 persen. Sedangkan perbedaan yang significant terdapat antara penduduk laki-laki dan perempuan yang berstatus cerai mati, lakilaki sebesar 3,55 persen sedangkan perempuan mencapai 15,53 persen. Tabel Penduduk Usia 10 Tahun keatas Menurut Jenis Kelamin dan Status Perkawinan Tahun 2016 Jenis Kelamin Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati L 33,69 60,52 2,24 3,55 P 26,15 55,66 2,66 15,53 L + P 29,76 57,99 2,46 9, Umur Perkawinan Pertama S alah satu komponen yang ber pengaruh besar dalam pertumbuhan penduduk adalah kelahiran. Sedangkan jumlah kelahiran dipengaruhi beberapa faktor antara lain umur perkawinan pertama, penerapan cara pengaturan kelahiran, kondisi lingkungan, pendidikan dan ekonomi keluarga. Umur perkawinan pertama perempuan di Madiun sebagian besar pada usia tahun yaitu 69,14 persen, hal tersebut sudah sesuai dengan anjuran Statistik Kesra Madiun Tahun

8 pemerintah agar menikah pada usia yang cukup dewasa sehingga akan mengurangi resiko kematian bayi. Sedangkan umur perkawinan pertama dibawah 17 tahun mengalami penurunan dari 9,67 persen ditahun 2014 menjadi 4,26 persen ditahun Hal tersebut mencerminkan sudah cukup tingginya kesadaran masyarakat untuk menunda perkawinan dan mendukung program pemerintah yaitu program wajib belajar. Tabel Persentase Perempuan 10 tahun keatas Menurut Umur Perkawinan Pertama Tahun Kel. Umur <17 1,60 10, ,19 12, ,14 47, ,06 29,46 Rata-rata usia perkawinan pertama 21,56 22,35 SMAM 24,58 24,50 Rata-rata umur perkawinan pertama merupakan salah satu indikator untuk menggambarkan tingkat fertilitas, karena semakin muda seseorang melakukan perkawinan semakin panjang masa reproduksinya, sehingga semakin besar peluang untuk melahirkan anak. Tahun 2016 rata-rata umur perkawinan pertama adalah 22,35 tahun, mengalami sedikit peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya 21,56 tahun. Singulate Mean Age Mariage (SMAM) adalah rata-rata umur perkawinan pertama yang penghitungannya dilakukan dengan cara tidak langsung. SMAM adalah rata-rata umur seorang lajang memutuskan kapan melakukan perkawinan, merupakan suatu angka perkiraan rata-rata dari jumlah tahun hidup oleh suatu kohor wanita atau lakilaki sebelum perkawinan mereka yang pertama. Karena resiko melahirkan hanya pada wanita, maka SMAM lebih sering digunakan untuk menghitung rata-rata umur perkawinan pertama wanita. SMAM di Madiun tahun 2016 sebesar 24,50 tahun, sedikit mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya sebesar 24,58 tahun. 2.6 Keluarga Berencana D engan adanya pengaturan jumlah anak diharapkan penundaan usia perkawinan pertama, penurunan dan penjarangan tingkat kelahiran dapat dirasakan. Dalam penulisan ini yang akan dibahas adalah pasangan usia subur (PUS) yang menggunakan alat/cara KB yang sedang digunakan. Tabel Persentase PUS menurut Alat/Cara KB yang Sedang Digunakan Tahun Alat/Cara KB MOW/Tubektomi 11,43 14,68 12,90 MOP/Vasektomi 1,49-1,21 IUD/Spiral 21,37 20,67 31,79 Suntikan KB 43,14 42,35 28,97 Susuk KB 7,27 1,86 4,38 Pil KB 10,57 13,06 7,31 Kondom 2,72 4,49 8,75 Tradisional 0,58 2,89 4,69 Ada pergeseran penggunaan alat/cara KB pada Pasangan usia subur (15-49 tahun) di Madiun. Jika sebelumnya terbesar menggunakan suntikan KB sebagai alat kontrasepsi maka di tahun 2016 terbanyak adalah ber KB dengan menggunakan IUD/spiral. Pengguna kondom dan KB tradisional juga mengalami peningkatan di tahun Statistik Kesra Madiun Tahun

9 3 KESEHATAN S arana dan prasarana kesehatan perlu dikembangkan dalam upaya perbaikan derajat kesehatan masyarakat yang pelaksanaannya memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat. Sasaran utama pelayanan kesehatan adalah golongan berpenghasilan rendah. Hal ini akan dapat terwujud apabila didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai seperti tersedianya fasilitas kesehatan dan tenaga medis terlatih serta mudahnya akses terhadap prasarana kesehatan tersebut oleh masyarakat Keluhan Utama Kesehatan dan Upaya Pengobatan K eluhan kesehatan yang dialami peduduk Madiun relatif tidak sedikit. Di tahun 2016 sejumlah 37,76 penduduk mempunyai keluhan kesehatan. Jika dibandingkan tahun sebelumnya ada sedikit peningkatan. Tidak ada perbedaan yang cukup significant antara penduduk laki-laki dan perempuan yang mengalami keluhan kesehatan. Tabel Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Tahun Keluhan Kesehatan Laki-laki 27,59 37,35 37,00 Perempuan 29,55 37,78 38,48 Total 30,92 37,57 37,76 Grafik Persentase Penduduk yang Berobat Jalan Tahun ,77 42,82 49,9 57,92 50,91 58,9 47,02 54,06 54,71 Lk Pr Lk+Pr Masyarakat Madiun jika berobat jalan sebagian besar ke praktek dokter yaitu sebesar 37,02 persen, ini terutama untuk segmen masyarakat menengah keatas. Sedangkan untuk segmen masyarakat menengah kebawah jika berobat jalan mereka pergi ke Puskesmas yaitu sebesar 39,41 persen. Dari hasil Susenas diketahui bahwa penduduk Madiun jika mempunyai keluhan kesehatan akan berobat jalan sebesar 54,06 persen. Jika dibanding tahun sebelumnya mengalami peningkatan. Tabel Persentase Penderita menurut Cara Berobat Jalan Tahun Fasilitas Kesehatan RS Pemerintah 19,08 14,26 17,25 RS Swasta 3,17 3,23 8,19 Praktek Dokter 34,76 43,82 37,02 Puskesmas 28,77 39,39 39,41 Statistik Kesra Madiun Tahun

10 3.2. Kesehatan Balita A nak sejak dalam kandungan sampai usia 5 tahun (balita) perlu mendapatkan perhatian khusus agar mempunyai pertumbuhan dan perkembangan yang baik. Balita sangat mudah terjangkit oleh penyakit dan sangat rawan terhadap kekurangan gizi. Faktor lain yang juga perlu diperhatikan adalah penolong kelahiran dan lamanya pemberian ASI (Air Susu Ibu) Penolong Kelahiran Di Madiun proses persalinan yang ditolong oleh bidan sangat dominan yaitu diatas 50 persen baik pada penolong persalinan pertama maupun terakhir. Tabel Persentase Balita Menurut Penolong Terakhir Kelahiran Tahun Tenaga Penolong Kelahiran Dokter 39,80 47,33 38,21 Bidan 60,20 52,67 52,78 Lainnya - - 9,01 Untuk penolong kelahiran terakhir terbanyak di tahun 2016 adalah bidan yaitu sebesar 52,78 persen. Penolong kelahiran terakhir di tahun 2016 adalah tenaga perawat Pemberian ASI ASI (Air Susu Ibu) merupakan makanan terbaik bagi bayi terutama bagi bayi di bawah 6 bulan. Program pemerintah dengan ASI Eksklusif adalah pemberian hanya ASI saja bagi bayi di bawah 6 bulan, hal ini terbukti efektif untuk mengurangi terjadinya berbagai penyakit pada bayi karena dalam ASI sudah mengandung zat imun untuk mencegah berkembangnya penyakit bagi bayi. Baduta (bawah dua tahun) di Madiun pada tahun 2016 sebagian besar yang telah diberi ASI selama 1 sd 6 bulan yaitu 52,64 persen. Lebih dari setengah baduta berhasil diberi ASI ekslusif, hal ini perlu ditingkatkan agar jumlah bayi yang sehat dan mempunyai imunitas relatif tinggi juga semakin bertambah. Grafik Persentase Baduta (Bawah dua tahun) Menurut Lamanya Diberi ASI (Bulan)Tahun ,29 62,87 58,13 16,11 24, Kebiasaan Merokok Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang sulit dihentikan, meskipun sebenarnya perokok tersebut tahu akan bahaya dari merokok. Di Madiun persentase penduduk yang tidak merokok mencapai 81,92 persen di tahun 2016 mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya yang hanya sebesar 58,13 persen. Kenaikan ini diharapkan senantiasa berlanjut sehingga jumlah perokok semakin berkurang setiap tahunnya. Perokok didominasi penduduk laki-laki. Grafik Persentase Penduduk Usia 5 Tahun Keatas yang Tidak Merokok Tembakau dalam Sebulan Terakhir Tahun ,5 99, ,92 79,77 Laki-laki Perempuan Total ,64 Statistik Kesra Madiun Tahun

11 4 PENDIDIKAN P 98,15 endidikan pada hakekatnya adalah pengembangan pribadi baik dengan pendidikan formal maupun non formal dan berlangsung seumur hidup. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka pola pikir logis akan semakin berkembang, selanjutnya kreatifitas dan produktifitas akan semakin meningkat Angka Melek Huruf A ngka Melek Huruf (AMH) adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang mempunyai kemampuan baca tulis dengan jumlah penduduk seluruhnya. AMH ini merupakan salah satu gambaran kualitas pendidikan masyarakat di suatu daerah. Grafik4.1. Angka Melek Huruf Penduduk 15 tahun keatas menurut Jenis Kelamin Tahun ,78 96,4 Laki-laki Perempuan Total Masyarakat Madiun berumur 15 tahun keatas sebagian besar dapat membaca dan menulis yaitu ditunjukkan dengan besarnya Angka Melek Huruf (AMH) sebesar 96,4 pada tahun Ada perbedaan yang cukup significant antara penduduk laki-laki dan perempuan, AMH laki-laki sebesar 98,15 sedangkan perempuan 94, Partisipasi Sekolah A ngka Partisipasi Sekolah (APS) adalah angka perbandingan antara banyak nya penduduk yang masih sekolah dalam kelompok usia tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada kelompok usia yang sama. Jika APS bernilai 100 menunjukkan bahwa seluruh anak dalam kelompok usia sekolah tertentu masih bersekolah seluruhnya. Tabel 4.2. Angka Partisipasi Sekolah menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Usia Sekolah Tahun APS SD (7-12 th) Laki-laki Perempuan Total APS SMP (13-15 th) Laki-laki Perempuan Total APS SMA (16-18 th) Laki-laki 88,54 86,79 77,87 Perempuan 75,05 88,91 97,49 Total 81,73 87,77 86,49 APS PT (19-24 th) Laki-laki 27,21 43,37 25,40 Perempuan 26,18 32,97 43,88 Total 26,67 38,10 34,69 Statistik Kesra Madiun Tahun

12 Dari tabel 4.2 diatas diketahui pada tahun 2016 untuk kelompok umur 7-12 tahun atau setingkat SD dan umur tahun atau setingkat SMP nilai APS masing-masing sebesar 100 dan untuk SMA sebesar 86,49. Sedangkan untuk nilai APS PT cenderung masih rendah yaitu 34,69. Ada perbedaan yang cukup significant untuk APS SMA dan PT laki-laki dan perempuan, dimana nilai APS perempuan cenderung lebih tinggi dibanding laki-laki, hal ini membuktikan isu gender bukanlah hal yang perlu ditakutkan di Madiun. Sedangkan penduduk yang memiliki pendidikan tertinggi di SMA sebanyak 28,64 persen, antara penduduk laki-laki dan perempuan yang memiliki pendidikan tertinggi SMA relative tidak ada perbedaan yang significant. Tabel 4.3. Persentase Penduduk 15 tahun keatas menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun ,75 17,94 16, Penduduk Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan S uatu daerah dapat dikatakan maju pendidikannya bila tingkat pendidikan yang ditamatkan oleh sebagian besar penduduk cukup tinggi. Pada tahun 2016, penduduk dengan jenjang pendidikan tertinggi SD sebesar 38,64 persen dan SMA sebesar 28,64 persen. Bila dilihat dari jenis kelamin, maka penduduk laki-laki sebesar 46,04 persen dan penduduk perempuan 36,43 persen. 29,2 Lk 9,23 41,04 4,77 Pr 28,12 8,13 36,43 9,36 28,64 8,66 38,64 7,16 Total PT SMA SMP SD Tidak Punya Statistik Kesra Madiun Tahun

13 5 PERUMAHAN P erumahan adalah kebutuhan pokok manusia setelah pangan dan sandang, oleh karena itu ketiga kebutuhan tersebut tidak dapat dipisahkan. Rumah yang baik tidak sekedar berfungsi sebagai tempat berteduh, tetapi lebih dari itu rumah harus memberikan rasa aman, nyaman dan memenuhi standart kesehatan Kualitas Bangunan Tempat Tinggal D alam membuat rumah hendaknya diperhatikan kualitas bangunan karena akan berpengaruh pada keamanan, kenyamanan dan kesehatan seluruh anggota rumahtangga. Tabel Persentase Banyaknya Rumah Tangga menurut Luas Lantai Tahun Luas lantai (m 2 ) < 20 3,73 3,84 7, ,08 18,74 16, ,49 35,16 36, ,10 20,26 16, ,60 21,99 23,30 Luas lantai rumah di Madiun terbesar adalah meter persegi, yaitu sebesar 36,27 persen di tahun Rumah dikatakan memenuhi standart jika mempunyai luas lantai lebih dari 50 meter persegi, dengan lantai bukan tanah/bambu, dinding terluas tembok dan atap layak (beton/genting/seng/asbes). Di Madiun lebih dari 75 persen perumahan mempunyai luas lantai lebih dari 50 m 2 sedangkan untuk lantai bukan tanah/bambu, dinding tembok dan beratap layak lebih dari 90 persen sudah memenuhi standart. Pada tahun 2016 sebesar 98,86 persen rumah memiliki lantai bukan tanah, 99,15 persen berdinding tembok dan 96,26 persen beratap beton/genteng. Grafik Persentase Banyaknya Rumah Tangga menurut Luas Lantai Tahun Atap Dinding tembok Lantai bukan tanah Luas lantai ,51 95,89 99,06 79,19 98,05 99,3 77,41 99,11 76,02 96,26 99,15 98, Fasilitas Tempat Tinggal R umah yang lengkap jika terdapat fasilitas perumahan seperti halnya sarana penerangan, sumber air minum dan MCK yang memadai. Di Madiun sejumlah 99,12 persen rumah menggunakan listrik PLN sebagai sumber penerangan pada tahun Sedangkan rumah yang sudah mempunyai fasilitas air bersih mencapai 100 persen. Untuk rumah yang saluran pembuangannya menggunakan tangki septik sebesar 97,92 persen. Sedangkan persentase rumah tangga yang mempunyai MCK sejumlah 98,95 persen. Statistik Kesra Madiun Tahun

14 Tabel 5.2. Persentase Rumahtangga menurut Fasilitas Tempat Tinggalnya Tahun Fasilitas Listrik PLN ,12 Air bersih 99,54 99, Tangki Septik 99,52 97,13 97,92 MCK 98,44 98,77 98, Teknologi dan Informasi Tabel 5.3. Persentase Kepemilikan/Penguasaan Sarana Teknologi Informasi Tahun Pemilikan/penguasaan Telepon Rumah 16,81 14,96 Telepon Genggan (HP) 77,48 73,52 - Laki-laki 80,88 77,56 - Perempuan 74,33 69,80 Komputer/Laptop 37,46 43,97 Akses Internet 43,63 46,77 - Laki-laki 47,08 50,69 - Perempuan 40,43 43,15 Dengan semakin pesatnya perkembangan jaman maka kemajuan dibidang teknologi dan informasi juga sangat significant. Teknologi yang maju disertai dengan sumberdaya manusia yang dapat dihandalkan akan semakin efektif dan efisien waktu serta sumber daya alam yang digunakan. Teknologi informasi yang berkembang merangsang perubahan pola pikir dan gaya hidup manusia. Jarak semakin terasa pendek dengan akses informasi yang semakin mudah. Internet merupakan salah satu teknologi informasi yang berkembang semakin pesat beberapa tahun terakhir ini. Kepemilikan telpon rumah di Madiun semakin berkurang, berbanding lurus dengan penurunan kepemilikan telepon genggam atau HP. Kepemilikan telepon rumah dari 16,81 persen di tahun 2015 menjadi 14,96 persen di tahun 2016, sedangkan kepemilikan HP dari 77,48 persen di tahun 2015 menjadi 73,52 persen di tahun Terdapat perbedaan yang cukup significant untuk kepemilikan HP laki-laki dan perempuan hal ini tidak terlepas dari fungsi utama HP untuk alat komunikasi yang bergerak/mobile sejalan dengan kodrat laki-laki yang bekerja diluar rumah yang membutuhkan HP untuk memudahkan aksesnya. Kepemilikan komputer/laptop juga semakin meningkat karena kebutuhan akses data dan memudahkan penyelesaian pekerjaan maupun untuk bahan pelajaran menuntut tersedianya alat tersebut. Kepemilikan komputer/laptop dari 37,46 persen di tahun 2015 meningkat menjadi 43,97 persen di tahun Sedangkan untuk akses internet juga mengalami peningkatan yang cukup significant dari 43,63 persen di tahun 2015 menjadi 46,77 persen di tahun Peningkatan ini merupakan dampak langsung dari perubahan gaya hidup masyarakat dimana akses informasi yang mudah merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditinggalkan. Statistik Kesra Madiun Tahun

15 6 PENGELUARAN PERKAPITA D ari segi ekonomi, kesejahteraan masyarakat dapat diukur dengan pengeluaran per kapita. Pendekatan ini digunakan karena pada umumnya untuk memperoleh data tentang pendapatan atau penerimaan penduduk masih mengalami kesulitan Distribusi Pengeluaran P ada dasarnya pendapatan penduduk dikatakan cukup jika telah dapat mencukupi kebutuhan pokok makan dan sandang. Tetapi di masa sekarang kebutuhan tersebut tidaklah cukup karena ada kebutuhan lain seperti kesehatan dan pendidikan. Tabel Persentase Rumah Tangga menurut Kelompok Pengeluaran per Kapita Sebulan Tahun Kel.Pengeluaran Perkapita (Rp) < ,50 0,00 0, ,00 1,40 2, ,92 13,36 13, ,54 19,94 20, ,91 16,07 10,27 >= ,12 49,23 52,55 Distribusi pengeluaran perkapita Madiun tahun 2016 terbesar pada kelompok pengeluaran diatas Rp ,- sebesar 52,55 persen diikuti kelompok pengeluaran Rp ,- s/d Rp ,- sebesar 20,40 persen. Untuk kelompok pengeluaran dibawah Rp ,- tidak ada. Semakin meningkatnya pengeluaran perkapita diharapkan kesejahteraan juga semakin meningkat, meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada masyarakat dengan pengeluaran perkapita dibawah garis kemiskinan tapi diharapkan perlahan namun pasti jumlahnya akan semakin berkurang Pola Pengeluaran P ola pengeluaran untuk konsumsi makanan dan non makanan dapat menunjukkan seberapa majunya masyarakat di suatu wilayah. Jika konsumsi untuk non makanan cenderung lebih besar daripada konsumsi makanan maka daerah tersebut dikatakan tipekal perkotaan dan relatif lebih maju. Rata-rata Pengeluaran perkapita sebulan penduduk Madiun tahun 2016 sebesar Rp ,- mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2015 Rp ,-. Grafik 6.2. Rata-rata Persentase Pengeluaran Rumah Tangga menurut Jenis Pengeluaran per Kapita sebulan Tahun ,97 35,66 38,15 56,03 64,34 61,85 Makanan Non Makanan Di Madiun pada tahun 2016, pengeluaran perkapita untuk makanan sebesar 38,15 persen, sedangkan untuk konsumsi non makanan sebesar 61,85 persen. Jika dibandingkan keadaan tahun sebelumnya konsumsi makanan mengalami penurunan dan sebaliknya untuk konsumsi non makanan mengalami peningkatan. Statistik Kesra Madiun Tahun

16 7 SOSIAL EKONOMI RUMAHTANGGA D ari segi sosial ekonomi rumahtangga, ada beberapa variabel yang dipakai antara lain mengenai program pengentasan kemiskinan, aset dan jaminan yang dimiliki rumahtangga, teknologi komunikasi dan informasi yang dikuasai rumahtangga serta Bantuan Siswa Miskin yang diterima masyarakat Pelayanan Kesehatan Gratis P rogram pelayanan kesehatan gratis yang dicakup adalah pemeriksaan kesehatan/berobat, pemeriksaan KB, pemasangan alat KB, melahirkan, terwasuk rawat inap yang tidak dikenakan pungutan biaya atau hanya dikenakan biaya administrasi saja. Ada sejumlah 74,44 persen penduduk Madiun pada tahun 2016 menggunakan jaminan kesehatan ang dimilikinya untuk berobat jalan. Tabel. 7.1 Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Jaminan Pembiayaan/Asuransi Kesehatan Tahun Jenis Kartu BPJS Kesehatan - 15,96 22,08 Jamkesmas 15,55 10,82 13,29 seluruh warga Madiun yang belum punya jaminan kesehatan. Tahun 2016 ada 1,08 persen masyarakat Madiun yang menerima bantuan tunai terkait pengurangan subsidi BBM oleh pemerintah dalam 6 bulan terakhir. Sedangkan rata-rata bantuan yang diterima adalah Rp , Beras untuk Masyarakat Miskin (Raskin) J umlah keluarga yang mendapatkan beras untuk masyarakat miskin (raskin) dalam 3 bulan terkhir juga di tahun 2015 sebesar 10,71 persen dengan rata-rata yang dibeli 10,39 kg seharga Rp ,- per kg. Jamkesda 11,23 39,89 45,12 JPK PNS 33,73 17,80 13,45 BPJS Ketenagakerjaan 10,82 2,06 2,96 Tahun 2016 ada penambahan jenis jaminan pembiayaan/asuransi kesehatan yaitu BPJS Kesehatan. Di Madiun tahun 2016 masyarakat terbanyak mempunyai jaminan kesehatan berupa Jamkesmasda, hal ini merupakan salah satu program Pemerintah Madiun yang menjamin kesehatan Tabel. 7.2 Persentase Penerima Raskin, Rata-rata Raskin yang Dibeli dan Rata-rata Harga per Kg Tahun Uraian Rtmg pernah membeli 34,53 27,39 10,71 Raskin (%) Rata2 raskin yang dibeli 5,19 11,40 10,39 (Kg) Rata2 harga per Kg (Rp) Statistik Kesra Madiun Tahun

17 Jika dicermati dari harga rata-rata beras raskin per kilogram yang dibeli oleh masyarakat ada sedikit penurunan harga dari Rp ,- di tahun 2014 menjadi Rp ,- di tahun Sedangkan jika dilihat dari rata-rata jumlah beras raskin yang dibeli oleh masyarakat mengalami kenaikan dari 5,19 kg di tahun 2014 menjadi 10,39 di tahun Salah satu program Pemerintah Madiun adalah penambahan penerima raskin yang disebut Raskinda, sehingga tidak terlalu timbul gejolak dimasyarakat yang merasa layak mendapat raskin tetapi tidak mendapat raskin karena ada raskinda yang mereka terima hampir bersamaan dengan penerimaan raskin dari pemerintah pusat Kredit Usaha K redit usaha yang diterima rumahtangga diharapkan bisa mendukung program pengentasan kemiskinan yang dicanangkan pemerintah. Pada tahun 2016 ada sejumlah 16,06 persen rumahtangga di Madiun yang menerima kredit usaha dalam setahun terakhir. Jika dibandingkan dengan tahun 2014 mengalami peningkatan, dimana rumahtangga yang menerima kredit usaha sebesar 15,35 persen. Kredit usaha yang banyak diterima masyarakat di tahun 2015 adalah dari Koperasi, kemudian dari program Bank selain KUR. Lainnya Perorang Koperasi Prgm KUR PNPM Grafik 7.1 Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha Tahun ,41 12,06 13,93 13,80 14,01 12,57 19,77 24,21 22,30 27,45 27,88 32, Bantuan Siswa Miskin (BSM) B antuan Siswa Miskin (BSM) merupakan salah satu program pemerintah untuk menolong siswa dari rumahtangga kurang mampu dengan harapan mengurangi angka putus sekolah dan meningkatkan angka partisipasi sekolah. Tabel. 7.4 Persentase Penerima BSM per jemjang pendidikan Tahun Jenjang pendidikan SD sederajat 34,61 50,99 SMP sederajat 41,17 41,27 SMA sederajat 26,56 26,94 Total Penerima BSM 3,47 10,21 Di Madiun sebesar 10,21 persen rumahtangga pernah menerima BSM di tahun Jika dibandingkan tahun 2015 jumlah penerima BSM mengalami peningkatan yang cukup significant hampir tiga kali lipat yaitu hanya 3,47 persen di tahun 2015 menjadi 10,21 persen di tahun Untuk BSM SD sederajat sejumlah 50,99 persen dengan rata-rata uang yang diterima Rp ,-. Untuk penerima BSM SMP sederajat sebesar 41,27 persen dengan rata-rata uang yang diterima Rp ,-, sedangkan penerima BSM SMA sederajat sebesar 26,94 persen dengan rata-rata uang yang diterima Rp ,-. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya ada peningkatan persentase rumah tangga yang menerima BSM. Demikian juga jika dibandingkan penerima BSM per jenjang pendikannya. Hal ini diharapkan angka partisipasi sekolah akan semakin meningkat juga dan angka putus sekolah dapat diminimalkan. Statistik Kesra Madiun Tahun

18 8 PENUTUP D ari informasi yang disajikan dalam publikasi ini, didapatkan suatu gambaran tentang kondisi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) di wilayah Madiun yang meliputi aspek Kependudukan, Pendidikan, Perumahan, Pengeluaran per Kapita dan Sosial Ekonomi Rumahtangga. Hal-hal yang dapat dirangkum diantaranya sebagai berikut : 1. Persentase penduduk laki-laki sebesar 48,34 persen dan perempuan 51,66 persen sedangkan nilai sex ratio 93,59 pada tahun Kepemilikan akte kelahiran sudah mencapai 95,57 persen untuk penduduk 17 tahun keatas. 3. Alat Kontrasepsi yang banyak digunakan oleh PUS (Pasangan Usia Subur) berturut-turut adalah IUD/spiral, suntikan KB, dan MOW/Tubektomi. 4. Penduduk yang berobat jalan sejumlah 54,06 persen, dan sejumlah 37,02 berobat ke praktek dokter dan 39,41 persen berobat jalan ke puskesmas. 5. Penolong kelahiran terbanyak adalah bidan, dan balita diberi ASI terbanyak selama 1-6 bulan mencapai 52,64 persen. 6. Kebiasaan tidak merokok penduduk madiun mencapai 79,77 persen. Hal ini cenderung menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya. 7. Angka Melek Huruf tahun 2016 sebesar 96,4 dengan AMH laki-laki sedikit lebih besar dibanding perempuan. 8. Angka Partisipasi Sekolah SD dan SMP sebesar 100, SMA sebesar 86,49 dan PT sebesar 34, Di Madiun lebih dari 75 persen rumah mempunyai luas lebih dari 50 m 2, pada tahun 2016 sebesar 98,86 persen rumah memiliki lantai bukan tanah, 99,15 persen berdinding tembok dan 96,26 persen sudah beratap layak (beton/genteng) 10. Akses internet oleh masyarakat Madiun sudah mencapai 46,77 persen, seiring dengan bertambahnya kepemilikan komputer/laptop yang mencapai 43,97 persen. 11. Rumahtangga di Madiun pengeluaran terbanyak pada kelompok diatas Rp ,- per bulan. Sedangkan pengeluaran untuk konsumsi non makanan mencapai 61,85 persen lebih besar dibandingkan untuk konsumsi makanan yang hanya 38,15 persen dari total pengeluaran rumah tangga. 12. Jaminan kesehatan terbanyak yang dimiliki warga Madiun di tahun 2016 adalah Jamkesda atau di diistilahkan Jamkesmasta yaitu sejumlah 45,12 persen. 13. Rumah tangga yang mendapatkan beras untuk rakyat miskin (Raskin) di tahun 2016 hanya sebesar 10,71 persen, seiring dengan penerima BSM sebesar 10,21 persen. Statistik Kesra Madiun Tahun

19 LAMPIRAN Tabel 1 Jumlah Penduduk di Karasidenan Madiun Dirinci Menurut /, Jenis Kelamin, Rumah Tangga, dan Rata-Rata Anggota Rumah Tangga, 2016 Penduduk * ) / Laki-Laki dan Laki-Laki Perempuan Perempuan (1) (2) (3) (4) 1 Pacitan Ponorogo Madiun Magetan Ngawi Madiun Ket *) : Jumlah penduduk dan Rumahtangga mengacu Hasil Proyeksi Penduduk 2016 / Rata-Rata Anggota per Jumlah Rumah Tangga) Rumah Tangga (1) (5) (6) 1 Pacitan ,56 2 Ponorogo ,53 19 Madiun ,37 20 Magetan ,58 21 Ngawi ,30 77 Madiun ,56 Ket *) : Jumlah penduduk dan Rumahtangga mengacu Hasil Proyeksi Penduduk 2016

20 Tabel 2 Jumlah Penduduk di Karasidenan Madiun Dirinci Menurut /, Jenis Kelamin dan Kelompok Umur, 2016 / / J e n i s K e l a m i n P e r e m p u a n (1) (6) (7) (8) (9) Jumlah 1 Pacitan Ponorogo Madiun Magetan Ngawi Madiun / J e n i s K e l a m i n Laki J e n i s K e l a m i n Laki - Laki (1) (2) (3) (4) (5) - Laki dan Perempuan Jumlah (1) (10) (11) (12) (13) Jumlah 1 Pacitan Ponorogo Madiun Magetan Ngawi Madiun Pacitan Ponorogo Madiun Magetan Ngawi Madiun

21 Tabel 3 Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun Ke Atas di Karasidenan Madiun Dirinci Menurut /, Kepemilikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Jenis Kelamin, 2016 / Kepemilikan NIK Laki-laki Perempuan Laki-laki dan Perempuan Ya Tidak Jumlah Ya Tidak Jumlah Ya Tidak Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 Pacitan 99,84 0,16 100,00 99,46 0,54 100,00 99,64 0,36 100,00 2 Ponorogo 99,81 0,19 100,00 99,41 0,59 100,00 99,61 0,39 100,00 19 Madiun 99,66 0,34 100,00 99,65 0,35 100,00 99,66 0,34 100,00 20 Magetan 100,00 0,00 100,00 99,92 0,08 100,00 99,96 0,04 100,00 21 Ngawi 99,68 0,32 100,00 99,82 0,18 100,00 99,76 0,24 100,00 77 Madiun 99,92 0,08 100,00 99,65 0,35 100,00 99,78 0,22 100,00

22 Tabel 4 Persentase Penduduk di Karasidenan Madiun Dirinci Menurut /, Jenis Kelamin dan Keluhan Kesehatan Selama Sebulan Terakhir, 2016 L a k i - L a k i P e r e m p u a n / Ada Keluhan Kesehatan Ada Keluhan Kesehatan Ya Tidak Jumlah Ya Tidak Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Pacitan 40,95 59,05 100,00 41,30 58,70 100,00 2 Ponorogo 28,15 71,85 100,00 33,09 66,91 100,00 19 Madiun 23,57 76,43 100,00 26,58 73,42 100,00 20 Magetan 31,43 68,57 100,00 33,50 66,50 100,00 21 Ngawi 22,34 77,66 100,00 26,07 73,93 100,00 77 Madiun 37,00 63,00 100,00 38,48 61,52 100,00 Ket : Keluhan kesehatan (Panas, Batuk, Pilek,Diare, Pusing, Penyakit Kronis dsb) / Laki-Laki + Perempuan Ada Keluhan Kesehatan Ya Tidak Jumlah (1) (8) (9) (10) 1 Pacitan 41,13 58,87 100,00 2 Ponorogo 30,62 69,38 100,00 19 Madiun 25,10 74,90 100,00 20 Magetan 32,49 67,51 100,00 21 Ngawi 24,25 75,75 100,00 77 Madiun 37,76 62,24 100,00 Ket : Keluhan kesehatan (Panas, Batuk, Pilek,Diare, Pusing, Penyakit Kronis dsb)

23 Tabel 5 Persentase Penduduk di Karasidenan Madiun Dirinci Menurut /, Berobat Jalan Selama Satu Bulan Terakhir dan Jenis Kelamin, 2016 / / Berobat Jalan Laki - Laki Perempuan Ya Tidak Jumlah Ya Tidak Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Pacitan 61,27 38,73 100,00 56,75 43,25 100,00 2 Ponorogo 59,59 40,41 100,00 60,60 39,40 100,00 19 Madiun 57,74 42,26 100,00 58,37 41,63 100,00 20 Magetan 44,01 55,99 100,00 49,30 50,70 100,00 21 Ngawi 49,36 50,64 100,00 56,41 43,59 100,00 77 Madiun 49,77 50,23 100,00 57,92 42,08 100,00 Berobat Jalan Laki-Laki + Perempuan Ya Tidak Jumlah (1) (8) (9) (10) 1 Pacitan 58,94 41,06 100,00 2 Ponorogo 60,14 39,86 100,00 19 Madiun 58,08 41,92 100,00 20 Magetan 46,81 53,19 100,00 21 Ngawi 53,23 46,77 100,00 77 Madiun 54,06 45,94 100,00

24 Tabel 6 Persentase Penduduk Usia 5 Tahun Ke atas di Jawa Timur Menurut /, Jenis Kelamin dan Aktifitas Merokok Tembakau dalam Sebulan Terakhir, 2016 / Laki-laki Ya, Setiap Hari Ya, Tidak Tidak Tidak tahu Total Setiap Hari (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Pacitan 41,24 6,45 52,07 0,24 100,00 2 Ponorogo 46,96 4,39 48,33 0,31 100,00 19 Madiun 40,91 4,58 54,45 0,06 100,00 20 Magetan 38,94 4,52 56,48 0,06 100,00 21 Ngawi 42,55 3,80 53,39 0,27 100,00 77 Madiun 32,11 5,02 62,87 0,00 100,00 / Perempuan Ya, Setiap Hari Ya, Tidak Tidak Tidak tahu Total Setiap Hari (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Pacitan 0,34 0,25 99,36 0,05 100,00 2 Ponorogo 0,40 0,16 99,34 0,09 100,00 19 Madiun 0,23 0,00 99,23 0,54 100,00 20 Magetan 0,99 0,00 99,01 0,00 100,00 21 Ngawi 0,51 0,12 99,24 0,13 100,00 77 Madiun 0,50 0,00 99,50 0,00 100,00 / Laki-laki + Perempuan Ya, Setiap Hari Ya, Tidak Tidak Tidak tahu Total Setiap Hari (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Pacitan 20,20 3,26 76,40 0,15 100,00 2 Ponorogo 23,53 2,26 74,01 0,20 100,00 19 Madiun 20,22 2,25 77,23 0,30 100,00 20 Magetan 19,37 2,19 78,41 0,03 100,00 21 Ngawi 20,76 1,89 77,14 0,20 100,00 77 Madiun 15,68 2,41 81,92 0,00 100,00

25 Tabel 7 Persentase Perempuan Pernah Kawin Usia Tahun di Karasidenan Madiun dirinci Menurut / dan Penolong Kelahiran Terakhir pada Anak Lahir Hidup Terakhir, 2016 Penolong Kelahiran Terakhir / Dokter Dokter Bidan Perawat Tenaga Dukun Lainnya Tidak Ada Jumlah Kandungan Umum Kesehatan Beranak 1 Pacitan 38,30 0,00 61,70 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00 2 Ponorogo 35,89 3,24 60,86 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00 19 Madiun 29,22 3,66 64,63 0,00 2,48 0,00 0,00 0,00 100,00 20 Magetan 44,54 0,00 55,46 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00 21 Ngawi 22,00 5,46 70,08 2,46 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00 77 Madiun 38,21 0,00 52,78 9,01 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00 Tabel 8 Persentase Anak Usia 0-23 Bulan (Baduta) di Jawa Timur Dirinci Menurut / dan Lama Pemberian ASI, 2016 / Lama Diberi ASI (bulan) Jumlah Pacitan 27,03 15,4 25,47 19,04 13,43 100,00 2 Ponorogo 43,94 18,11 6,86 23,46 7,63 100,00 19 Madiun 39,63 28,71 15,94 12,76 2,97 100,00 20 Magetan 28,07 23,13 16,54 17,59 14,67 100,00 21 Ngawi 34,97 27,67 21,78 7,05 8,53 100,00 77 Madiun 52,64 24,96 16,11 0,00 6,29 100,00

26 Tabel 9 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas di Karasidenan Madiun Dirinci Menurut /, Jenis Kelamin dan Kemampuan Membaca dan Menulis, 2016 Laki-Laki Perempuan / Dapat Baca Tulis Huruf Dapat Baca Tulis Huruf Latin, Arab, Latin, Arab, Tidak Bisa atau Lainnya Jumlah Tidak Bisa atau Lainnya Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Pacitan 4,86 95,14 100,00 11,79 88,21 100,00 2 Ponorogo 6,67 93,33 100,00 13,78 86,22 100,00 19 Madiun 7,28 92,72 100,00 13,58 86,42 100,00 20 Magetan 3,21 96,79 100,00 10,94 89,06 100,00 21 Ngawi 7,80 92,20 100,00 15,62 84,38 100,00 77 Madiun 1,85 98,15 100,00 5,22 94,78 100,00 / Laki-Laki+ Perempuan Dapat Baca Tulis Huruf Latin, Arab, Tidak Bisa atau Jumlah Lainnya (1) (2) (3) (4) 1 Pacitan 8,46 91,54 100,00 2 Ponorogo 10,26 89,74 100,00 19 Madiun 10,51 89,49 100,00 20 Magetan 7,22 92,78 100,00 21 Ngawi 11,81 88,19 100,00 77 Madiun 3,60 96,40 100,00

27 Tabel 10 Persentase Rumah Tangga di Karesidenan Madiun Dirinci Dirinci Menurut / dan Luas Lantai, 2016 / / Luas Lantai ( m 2 ) < (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Tabel 11 Persentase Rumah Tangga di Karasidenan Madiun Dirinci Menurut / dan Sumber Penerangan, 2016 Sumber Penerangan Listrik PLN Listrik Non PLN Bukan Listrik (1) (2) (3) (6) (7) Jumlah 1 Pacitan 99,70 0,20 0,09 100,00 2 Ponorogo 99,71 0,00 0,29 100,00 19 Madiun 98,56 1,20 0,24 100,00 20 Magetan 99,57 0,43 0,00 100,00 21 Ngawi 97,72 1,46 0,82 100,00 77 Madiun 99,88 0,12 0,00 100,00 Jumlah 1 Pacitan 1,15 12,67 62,02 17,10 7,06 100,00 2 Ponorogo 0,32 6,13 59,44 21,17 12,94 100,00 19 Madiun 0,23 6,38 50,17 27,84 15,38 100,00 20 Magetan 0,70 5,72 42,63 25,22 25,73 100,00 21 Ngawi 0,00 8,20 43,89 30,37 17,53 100,00 77 Madiun 7,43 16,55 36,27 16,46 23,30 100,00

28 Tabel 110 Persentase Rumah Tangga di Karasidenan Madiun Dirinci Menurut / dan Jenis Atap Rumah Terluas, 2016 Jenis Atap / Genteng Jerami/Ijuk/Daun Beton (Keramik, Metal, Asbes, Bambu, Daunan/Rumbia, Jumlah Tanah Liat) Seng Kayu, Sirap Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Pacitan 1,53 94,77 3,70 0,00 0,00 100,00 2 Ponorogo 1,19 98,72 0,10 0,00 0,00 100,00 19 Madiun 0,59 98,95 0,47 0,00 0,00 100,00 20 Magetan 0,99 98,85 0,16 0,00 0,00 100,00 21 Ngawi 0,14 99,24 0,62 0,00 0,00 100,00 77 Madiun 1,83 94,43 3,37 0,00 0,37 100,00 / Tabel 13 Persentase Rumah Tangga di Karasidenan Madiun Dirinci Menurut / dan Jenis Dinding Rumah Terluas, 2016 Jenis Dinding Terluas Plesteran Bambu/ Jumlah Tembok Anyaman Kayu/Batang Anyaman Lainnya Bambu/Kawat Kayu Bambu (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Pacitan 80,82 0,20 10,90 6,48 1,60 100,00 2 Ponorogo 92,92 0,12 1,55 5,03 0,39 100,00 19 Madiun 87,45 0,37 9,57 2,17 0,45 100,00 20 Magetan 98,04 0,00 0,65 0,99 0,32 100,00 21 Ngawi 53,17 0,18 36,66 9,68 0,31 100,00 77 Madiun 99,15 0,00 0,51 0,34 0,00 100,00

29 / Tabel 14 Persentase Rumah Tangga di Karasidenan Madiun Dirinci Menurut / dan Jenis Lantai Rumah yang Terluas, 2016 Jenis Lantai Bukan Tanah Tanah Jumlah (1) (2) (3) (4) 1 Pacitan 84,51 15,49 100,00 2 Ponorogo 87,39 12,61 100,00 19 Madiun 83,07 16,93 100,00 20 Magetan 95,23 4,77 100,00 21 Ngawi 53,61 46,39 100,00 77 Madiun 98,86 1,14 100,00 Tabel 15 Persentase Rumah Tangga di Karasidenan Madiun Dirinci Menurut / dan Luas Lantai Rumah, 2016 / / Luas Lantai ( m 2 ) < (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Tabel 16 Persentase Rumah Tangga di Karasidenan Madiun Dirinci Menurut / dan Sumber Penerangan, 2016 Sumber Penerangan Listrik PLN Listrik Non PLN Bukan Listrik (1) (2) (3) (6) (7) Jumlah 1 Pacitan 99,70 0,20 0,09 100,00 2 Ponorogo 99,71 0,00 0,29 100,00 19 Madiun 98,56 1,20 0,24 100,00 20 Magetan 99,57 0,43 0,00 100,00 21 Ngawi 97,72 1,46 0,82 100,00 77 Madiun 99,88 0,12 0,00 100,00 Jumlah 1 Pacitan 1,15 12,67 62,02 17,10 7,06 100,00 2 Ponorogo 0,32 6,13 59,44 21,17 12,94 100,00 19 Madiun 0,23 6,38 50,17 27,84 15,38 100,00 20 Magetan 0,70 5,72 42,63 25,22 25,73 100,00 21 Ngawi 0,00 8,20 43,89 30,37 17,53 100,00 77 Madiun 7,43 16,55 36,27 16,46 23,30 100,00

30 / < s/d Pengeluaran Perkapita Sebulan s/d s/d s/d (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Pacitan 0,00 0,00 2,78 11,40 27,66 2 Ponorogo 0,00 0,00 1,20 18,78 38,70 19 Madiun 0,00 0,00 0,93 6,34 33,16 20 Magetan 0,00 0,00 0,42 10,37 33,12 21 Ngawi 0,00 0,00 1,75 15,57 37,92 77 Madiun 0,00 0,00 0,00 2,87 13,93 Pengeluaran Perkapita Sebulan / s/d s/d s/d (1) (7) (8) (9) (10 (11) Jumlah 1 Pacitan 25,30 14,08 11,65 7,13 100,00 2 Ponorogo 19,50 7,74 9,10 4,98 100,00 19 Madiun 25,46 14,74 12,95 6,42 100,00 20 Magetan 22,39 15,21 9,32 9,17 100,00 21 Ngawi 23,01 9,39 7,40 4,97 100,00 77 Madiun 20,40 10,27 24,46 28,07 100,00

31 / Pengeluaran Perkapita Sebulan Rangkuman (dalam Rupiah) Persentase Pengeluaran Pengeluaran Jumlah Pengeluaran Pengeluaran Jumlah Makanan Non Makanan Makanan Non Makanan 1 Pacitan ,47 47,53 100,00 2 Ponorogo ,71 53,29 100,00 19 Madiun ,56 50,44 100,00 20 Magetan ,06 52,94 100,00 21 Ngawi ,40 43,60 100,00 77 Madiun ,15 61,85 100,00

32 .id DATA m ad iu nk ot a. bp s. go MENCERDASKAN BANGSA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MADIUN Jl. Mayjend Panjaitan 11 Madiun Telp bps3577@bps.go.id

madiunkota.bps.go.id

madiunkota.bps.go.id Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Madiun Tahun 2015 Nomor Publikasi : 35770.1610 Katalog BPS : 3101001.3577 Naskah oleh : Seksi Statistik Sosial Gambar Kulit oleh : Seksi Statistik Sosial Diterbitkan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS Jumlah (1) (2) (3) (4) Penduduk yang Mengalami keluhan Sakit. Angka Kesakitan 23,93 21,38 22,67

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS Jumlah (1) (2) (3) (4) Penduduk yang Mengalami keluhan Sakit. Angka Kesakitan 23,93 21,38 22,67 RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS 2015 Dalam kaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan, meningkatnya derajat kesehatan penduduk di suatu wilayah, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya INDIKATOR KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PROVINSI ACEH 2016 Nomor Publikasi : 11522.1605 Katalog BPS : 4102004.11 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : xvii + 115 Halaman Naskah Gambar Kulit Diterbitkan

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G /

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G / Katalog BPS : 4103.5371 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G 2 0 0 5 / 2 0 0 6 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KUPANG INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2005/2006 No. Publikasi : 5371.0612

Lebih terperinci

BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN

BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN 2006 2010 BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN 2006 2010 Nomor Publikasi: 16522.11.04 Katalog BPS: 3101017.16 Naskah: Seksi Statistik

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014 12 IndikatorKesejahteraanRakyat,2013 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014 No. ISSN : 0854-9494 No. Publikasi : 53522.1002 No. Katalog : 4102004 Ukuran Buku Jumlah Halaman N a s k a

Lebih terperinci

Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Mamuju merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan BPS Kabupaten Mamuju. Publikasi ini memuat

Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Mamuju merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan BPS Kabupaten Mamuju. Publikasi ini memuat Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Mamuju merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan BPS Kabupaten Mamuju. Publikasi ini memuat gambaran umum tentang keadaan kesejahteraan di Kabupaten

Lebih terperinci

(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber

(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber I. Pendahuluan Salah satu tujuan Millenium Development Goals (MDGs) dari delapan tujuan yang telah dideklarasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2000 adalah mendorong kesetaraan gender dan

Lebih terperinci

KATALOG DALAM TERBITAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT TAHUN 2017

KATALOG DALAM TERBITAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT TAHUN 2017 KATALOG DALAM TERBITAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT TAHUN 2017 Nomor ISBN : 979-599-884-6 Nomor Publikasi : 52085.11.08 Ukuran Buku : 18.2 x 25.7cm Jumlah Halaman : 50 Halaman Naskah : Dinas Komunikais

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan. Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Paser dan

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan. Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Paser dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Paser dan merupakan Kabupaten urutan ke-13 dari 14 Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

Profile Perempuan Indonesia

Profile Perempuan Indonesia Profile Perempuan Indonesia PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebangkitan nasional sebagai awal perjuangan perempuan yang terorganisir, ditandai dengan diselenggarakannya Kongres Perempuan Indonesia tingkat

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK Katalog BPS : 4102004.1111 Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Utara Jl. T. Chik Di Tiro No. 5 Telp/Faks. (0645) 43441 Lhokseumawe 24351 e-mail : bpsacehutara@yahoo.co.id, bps1111@bps.go.id BADAN PUSAT

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN WANITA 2014 ISSN : No. Publikasi : 5314.1420 Katalog BPS : 2104003.5314 Ukuran Buku : 16 x 21 cm Jumlah Halaman : xiv + 31 halaman Naskah : BPS Kabupaten Rote Ndao Penyunting :

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv ix BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

STATISTIK GENDER 2011

STATISTIK GENDER 2011 STATISTIK GENDER 211 STATISTIK GENDER 211 ISBN: 978-979 - 64-46 - 9 No. Publikasi: 421.111 Katalog BPS: 21412 Ukuran Buku: 19 cm x 11 cm Naskah: Sub Direktorat Statistik Rumah tangga Gambar Kulit: Sub

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN : Bappeda Kabupaten Paser bekerjasama dengan. Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN : Bappeda Kabupaten Paser bekerjasama dengan. Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN 2012 Ukuran buku : 21 cm x 29,7 cm Jumlah halaman : 60 + ix halaman Naskah : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser Penyunting : Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Kor merupakan salah satu kegiatan tahunan yang diselenggarakan BPS untuk memenuhi kebutuhan data sosial ekonomi. Data yang dihasilkan Susenas Kor

Lebih terperinci

https://rotendaokab.bps.go.id

https://rotendaokab.bps.go.id KATA PENGANTAR Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 disusun guna memenuhi kebutuhan pengguna data statistik khususnya data statistik sosial. Oleh karena itu BPS Kabupaten

Lebih terperinci

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAKASSAR

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAKASSAR Katalog BPS : 4103.7371 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAKASSAR KATA PENGANTAR BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAKASSAR Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Makassar 2015 disusun sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2011

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2011 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2011 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2011 No. Publikasi : 5371.1012 Katalog BPS : 4103.5371 Ukuran Buku : 15 cm x 21 cm Jumlah Halaman : 122 Halaman

Lebih terperinci

PROFIL KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013

PROFIL KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013 i PROFIL KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013 ii KATA PENGANTAR Profil Kesejahteraan Rakyat Kota Palangka Raya Tahun 2013 ini adalah merupakan publikasi yang diterbitkan oleh Badan Pusat

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 Katalog BPS : 4103.3375 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 Kerjasama BAPPEDA KOTA PEKALONGAN Dengan BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PEKALONGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN

Lebih terperinci

INIJIKATDR RAKYAT. ~~QI!i. l~e~ejaht&raan. Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekalongan dengan Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan

INIJIKATDR RAKYAT. ~~QI!i. l~e~ejaht&raan. Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekalongan dengan Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan INIJIKATDR l~e~ejaht&raan RAKYAT ~~QI!i Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekalongan dengan Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN 2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah utama yang dihadapi oleh pemerintah pusat dan daerah dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat saat ini adalah masih tingginya angka kemiskinan dan

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

pareparekota.bps.go.id

pareparekota.bps.go.id INDIKATOR SOSIAL KOTA PAREPARE TAHUN 2015 ISSN : 2460-2450 Nomor Publikasi : 73720.1503 Katalog BPS : 4102004.7372 Ukuran Buku : 21 cm x 15 cm Jumlah Halaman : 87 Naskah : Seksi Statistik Sosial BPS Kota

Lebih terperinci

BPS KABUPATEN BULUNGAN No. 03/10/65/XIX, 4 Oktober 2016 KONDISI PERUMAHAN KABUPATEN BULUNGAN 2015 88,9 PERSEN PENDUDUK BULUNGAN MENGGUNAKAN LISTRIK PLN Rumah yang ditempati rumah tangga Kabupaten Bulungan

Lebih terperinci

I. KETERANGAN TEMPAT. 1 Provinsi. 2 Kabupaten/Kota *) 3 Kecamatan. 4 Desa/Kelurahan *) 5 Klasifikasi desa/kelurahan 1. Perkotaan 2.

I. KETERANGAN TEMPAT. 1 Provinsi. 2 Kabupaten/Kota *) 3 Kecamatan. 4 Desa/Kelurahan *) 5 Klasifikasi desa/kelurahan 1. Perkotaan 2. RAHASIA VSENP09.K Dibuat set untuk BPS Provinsi SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2009 KETERANGAN POKOK RUMAH TANGGA DAN ANGGOTA RUMAH TANGGA [ SUSENAS PANEL MARET 2009 ] BADAN PUSAT STATISTIK I. KETERANGAN

Lebih terperinci

Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Tual

Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Tual Katalog BPS : 4102004.8172 Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Tual 2012 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MALUKU TENGGARA Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Tual Tahun 2012 ISSN : 0216.4769 Katalog BPS

Lebih terperinci

BADANPUSATSTATISTIKPROVINSILAMPUNG

BADANPUSATSTATISTIKPROVINSILAMPUNG KatalogBPS:4102004.18 Kerjasama BadanPerencanaanPembangunanDaerahLampung dan BadanPusatStatitistikProvinsiLampung BADANPUSATSTATISTIKPROVINSILAMPUNG INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PROVINSI LAMPUNG 2012

Lebih terperinci

4203002 2 Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2012 PROFIL KESEHATAN ffiu DAN ANAK 2012 Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2012 ISSN: 2087-4480 No. Publikasi: 04230.1202 Katalog BPS: 4203002 Ukuran Buku: 18,2 cm x

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG INDIKATOR KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG INDIKATOR KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN BANYUWANGI 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG INDIKATOR KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008

PENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008 PENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008 Kerjasama Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2008 PENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA TANGERANG SELATAN 2 0 1 4 ISSN : 2089-4619 Katalog BPS : 4102004.3674 Ukuran Buku : 25 cm x 17,6 cm Jumlah Halaman : x + 76 Halaman / pages Naskah: Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP)

BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP) 58 BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP) Bab ini mendeskripsikan karakteristik demografi individu petani

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.3510071 STATISTIK DAERAH KECAMATANTEGALSARI 2015 Katalog BPS : 1101002.3510071 Ukuran Buku : 18,2 cm x 25,7 cm Jumlah Halaman : vi + 16 Halaman Pembuat Naskah : Koordinator Statistik

Lebih terperinci

Indikator Kesejahteraan Rakyat 2014

Indikator Kesejahteraan Rakyat 2014 Kabupaten Pinrang 1 Kabupaten Pinrang 2 Kata Pengantar I ndikator Kesejahteraan Rakyat (Inkesra) Kabupaten Pinrang tahun 2013 memuat berbagai indikator antara lain: indikator Kependudukan, Keluarga Berencana,

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Maret (KOR)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Maret (KOR) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Maret (KOR) Laporan ditulis pada: January 28, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

KECAMATAN KALIGONDANG DALAM ANGKA 205 No. Publikasi : 33036.5.06 Katalog BPS : 0200.3303.050 Ukuran Buku Jumlah Halaman :5 x 2 cm :7 halaman Naskah Penyunting Gambar Kulit Gambar : Pribadi Santosa : Seksi

Lebih terperinci

Analisis Data Kesejahteraan Petani

Analisis Data Kesejahteraan Petani Analisis Data Kesejahteraan Petani Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian 2014 ii Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Analisis Data Kesejahteraan Petani Ukuran Buku : 10,12

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BINTAN PESISIR 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1421 Katalog BPS : 1101001.2102.063 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 12

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SEMARANG K e p a l a, BADAN PUSAT STATISTIK KOTA SEMARANG.

KATA PENGANTAR. Semarang, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SEMARANG K e p a l a, BADAN PUSAT STATISTIK KOTA SEMARANG. KATA PENGANTAR Disadari bahwa istilah kesejahteraan sebenarnya mencakup bidang - bidang kehidupan yang sangat luas yang tidak semua aspeknya dapat diukur. Isi dari publikasi ini hanya mencakup pada aspek-aspek

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perempuan Indonesia memiliki peranan dan kedudukan sangat penting sepanjang perjalanan sejarah. Kiprah perempuan di atas panggung sejarah tidak diragukan lagi. Pada tahun

Lebih terperinci

PENDAHULUAN SUMBER DATA

PENDAHULUAN SUMBER DATA PENDAHULUAN Masalah penduduk sangat mempengaruhi gerak pembangunan. KB merupakan salah satu program pembangunan di bidang kependudukan. Masalah kependudukan masih tetap mendapat perhatian yang besar dari

Lebih terperinci

PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DI INDONESIA 2013

PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DI INDONESIA 2013 PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DI INDONESIA 2013 ISBN: 978-979 - 064-666 - 7 No. Publikasi: 04210.1310 Katalog BPS: 2104010 Ukuran Buku: 11 cm x 19 cm Jumlah Halaman: vii + 48 Naskah: Subdirektorat Statistik

Lebih terperinci

ANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013

ANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013 ANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013 ANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013 No. Publikasi : 62520.1404 Katalog BPS : 4102004.62 Ukuran Buku Jumlah Halaman :15 cm x 21 cm :

Lebih terperinci

Sambutan... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Tabel.. iv Daftar Gambar.. iv

Sambutan... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Tabel.. iv Daftar Gambar.. iv DAFTAR ISI halaman Sambutan... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Tabel.. iv Daftar Gambar.. iv BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang... 1 2. Pengertian Indikator... 2 3. Indikator Kesejahteraan

Lebih terperinci

Indikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2013

Indikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2013 Indikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2013 INDIKATOR SOSIAL KABUPATEN PULAU MOROTAI 2013 Jumlah Halaman : ix + 77 halaman Naskah : BPS Kabupaten Pulau Morotai Diterbitkan Oleh : BAPPEDA Kabupaten Pulau

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA BONTANG KOTA BONTANG

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA BONTANG KOTA BONTANG KATALOG BPS : 4013.6474 2012 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA BONTANG KOTA BONTANG Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Bontang Badan Pusat Statistik Kota Bontang INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT

Lebih terperinci

Katalog BPS : Badan Pusat Statistik Kab. Tapanuli Tengah Jl. N. Daulay, Pandan Telp. (0631)

Katalog BPS : Badan Pusat Statistik Kab. Tapanuli Tengah Jl. N. Daulay, Pandan Telp. (0631) Katalog BPS : 4101014.1204 Badan Pusat Statistik Kab. Tapanuli Tengah Jl. N. Daulay, Pandan Telp. (0631) 371082 PERKEMBANGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN TAHUN 2010-2011 PERKEMBANGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

Kata pengantar. Tanjungpinang, September 2014 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau

Kata pengantar. Tanjungpinang, September 2014 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau Kata pengantar Publikasi Statistik Sosial Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2014 merupakan publikasi yang berisi data penduduk, ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan, kemiskinan, dan Indeks Demokrasi Indonesia

Lebih terperinci

Katalog :

Katalog : Katalog : 4102004.7372 KATA PENGANTAR Penyusunan buku Indikator Sosial Kota Parepare 2013 ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tingkat kesejahteraan yang telah dicapai di Kota Parepare, dan sebagai

Lebih terperinci

STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN BANYUMAS 2015 No. Publikasi : 33020.1658 Katalog BPS : 4101002.3302 Ukuran Buku : 14,8 cm x 21 cm Jumlah Halaman : xiii + 48 halaman Naskah : BPS Kabupaten Banyumas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Padang, 01 November 2016 Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Provinsi Sumatera Barat Kepala

KATA PENGANTAR. Padang, 01 November 2016 Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Provinsi Sumatera Barat Kepala KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan hidayah-nya kepada kita semua, sehingga Tim Penulis dapat menyelesaikan penyusunan buku Profil Gender dan

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PANDEGLANG

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PANDEGLANG INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PANDEGLANG 2 0 1 3 ISSN: 2085-6016 Katalog BPS : 4101002.3601 Ukuran Buku : 21 cm x 15 cm Jumlah Halaman : 86 + xiii Halaman Naskah: Seksi Statistik Sosial Gambar Kulit:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. KONDISI UMUM KOTA MAKASSAR. Luas Kota Makassar sekitar 175,77 km 2, terletak di bagian Barat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. KONDISI UMUM KOTA MAKASSAR. Luas Kota Makassar sekitar 175,77 km 2, terletak di bagian Barat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. KONDISI UMUM KOTA MAKASSAR 1. Penyebaran Penduduk Luas Kota Makassar sekitar 175,77 km 2, terletak di bagian Barat Propinsi Sulawesi Selatan dengan batas-batas

Lebih terperinci

KATALOG BPS :

KATALOG BPS : KATALOG BPS : 3101013.6303 i INDIKATOR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017 No. Publikasi : 63030.1724 Katalog BPS: 3101013.6303 Ukuran Buku: 17.60 cm x 25.00 cm Jumlah Halaman: xiv +

Lebih terperinci

Katalog BPS:

Katalog BPS: Katalog BPS: 4103.1409 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT (INKESRA) KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2013 No. Katalog : 4103.1409 Ukuran Buku Jumlah Halaman Naskah Gambar Kulit dan Setting Diterbitkan Oleh Kerjasama

Lebih terperinci

3.1. Kualitas Sumberdaya Manusia

3.1. Kualitas Sumberdaya Manusia 3.1. Kualitas Sumberdaya Manusia Manusia pada hakekatnya merupakan mahluk Tuhan yang sangat kompleks, dimana secara hirarki penciptaan manusia dilatarbelakangi adanya asal usul manusia sebagai mahluk yang

Lebih terperinci

RINGKASAN SDKI 2007 PROVINSI SULAWESI BARAT

RINGKASAN SDKI 2007 PROVINSI SULAWESI BARAT RINGKASAN SDKI 2007 PROVINSI SULAWESI BARAT Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 merupakan survey yang berskala Nasional, sehingga untuk menganalisa tingkat propinsi perlu dilakukan suatu

Lebih terperinci

KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG

KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG KATALOG BPS : 4102004.3322 KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG KATALOG BPS : 4102004.3322 KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN

Lebih terperinci

Laporan Eksekutif Pendidikan Provinsi Jawa Timur 2013 Berdasarkan Data Susenas 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR Laporan Eksekutif Pendidikan Provinsi Jawa Timur 2013 Nomor Publikasi : 35522.1402

Lebih terperinci

Keadaan Sosial Ekonomi dan Kependudukan Kota Balikpapan Tahun 2015

Keadaan Sosial Ekonomi dan Kependudukan Kota Balikpapan Tahun 2015 Keadaan Sosial Ekonomi dan Kependudukan Kota Balikpapan Tahun 2015 Nomor Katalog : 3101011.6471 Nomor Publikasi : Ukuran Buku Jumlah Halaman : 165 mm x 216 mm : 79 Halaman Penyunting : BPS Kota Balikpapan

Lebih terperinci

Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Cirebon 2012 Kerjasama : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Cirebon Dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Cirebon Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Cirebon

Lebih terperinci

Indikator Kemiskinan

Indikator Kemiskinan PEMERINTAH KABUPATEN MALANG Indikator Kemiskinan berdasarkan: Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) Tahun 2015 Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Malang, Nopember 2016 Dasar Hukum

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PANDEGLANG

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PANDEGLANG INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PANDEGLANG 2 0 1 1 ISSN: 2085 6016 Katalog BPS : 4101002.3601 Ukuran Buku : 22 cm x 16,5 cm Jumlah Halaman : 96 + xiii Halaman Naskah: Seksi Statistik Sosial Gambar Kulit:

Lebih terperinci

prancis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis 2016 No. Publikasi: 14080.1620 Katalog: 4101002.1408 Ukuran Buku: 25,7 cm x 18,2 cm Jumlah Halaman: xi + 117 halaman Naskah: Seksi Statistik Sosial

Lebih terperinci

PELAKSANAAN SPF DI PROVINSI MALUKU. Bappeda Provinsi Maluku

PELAKSANAAN SPF DI PROVINSI MALUKU. Bappeda Provinsi Maluku PELAKSANAAN SPF DI PROVINSI MALUKU Bappeda Provinsi Maluku MALUKU ADALAH PROVINSI KEPULAUAN Jumlah dan Tingkat Pertumbuhan Penduduk di Provinsi Maluku, Tahun 1961-2010 Tahun Total Tingkat Pertumbuhan Per

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2011/2012

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2011/2012 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2011/2012 WELFARE INDICATORS OF KALIMANTAN TENGAH 2011/2012 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2011/2012 WELFARE INDICATORS OF KALIMANTAN

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BALARAJA 2015 Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang Katalog BPS : 1101002.3603.130 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BALARAJA TAHUN 2015 Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH. Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG. Katalog BPS nomor :

STATISTIK DAERAH. Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG. Katalog BPS nomor : Katalog BPS nomor : 9213.3273.240 RSUP HASAN SADIKIN BANDUNG KECAMATAN SUKAJADI MAJU STATISTIK DAERAH Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN

Lebih terperinci

Katalog : pareparekota.bps.go.id

Katalog : pareparekota.bps.go.id Katalog : 1101002.7372011 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BACUKIKI BARAT TAHUN 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BACUKIKI BARAT TAHUN 2014 ISSN : Katalog BPS : 1101002.7372011 Ukuran Buku : 21 cm x 14,8 cm Jumlah

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 4102004.8104 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BURU INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN BURU TAHUN 2015 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN BURU TAHUN 2014 ISBN : Nomor Publikasi

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN GUNUNGKIDUL WELFARE INDICATORS OF GUNUNGKIDUL REGENCY 2015

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN GUNUNGKIDUL WELFARE INDICATORS OF GUNUNGKIDUL REGENCY 2015 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN GUNUNGKIDUL WELFARE INDICATORS OF GUNUNGKIDUL REGENCY 2015 No. ISBN ISBN Number : 4102004.3403 No. Publikasi Publication Number : 3403.16.066 Naskah Manuscript

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUKAJADI 2016 ISSN : - No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUKAJADI 2016 ISSN : - No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman Katalog BPS nomor : 9213.3273.240 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUKAJADI 2016 ISSN : - No. Publikasi : 3273. 1660 Katalog BPS : 9213.3273.240 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25

Lebih terperinci

ii KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, BPS Kabupaten Teluk Bintuni telah dapat menyelesaikan publikasi Distrik Weriagar Dalam Angka Tahun 203. Distrik Weriagar

Lebih terperinci

HASIL BASIS DATA TERPADU (BDT) 2015 PROVINSI BALI

HASIL BASIS DATA TERPADU (BDT) 2015 PROVINSI BALI HASIL BASIS DATA TERPADU (BDT) 2015 PROVINSI BALI Oleh: TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH (TKPKD) PROV. BALI Disampaikan Pada Acara: Verifikasi dan Validasi Basis Data Terpadu (BDT) 2015

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN SUBANG

BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN SUBANG BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN SUBANG 3.1. Kualitas Sumberdaya Manusia Manusia adalah makhluk Tuhan yang terdiri dari ruh dan jasad yang dilengkapi dengan potensi dan kelebihan dibandingkan makhluk lainnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kepadatan penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat dalam hal kepadatan penduduk,

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI 2016 ISSN : - No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI 2016 ISSN : - No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman Katalog BPS : 9312.3273.100 Statistik Daerah Kecamatan Rancasari 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI 2016 ISSN : - No. Publikasi : 3273.1642 Katalog BPS : 9213.3273.100

Lebih terperinci

Kata pengantar. Tanjungpinang, Oktober 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau

Kata pengantar. Tanjungpinang, Oktober 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau Kata pengantar Publikasi Data Sosial Ekonomi Kepulauan Riau 2013 merupakan publikasi kedua yang berisi data penduduk, ketenagakerjaan, pendidikan, kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan indikator keuangan

Lebih terperinci

Katalog BPS : STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG

Katalog BPS : STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG Katalog BPS : 9213.3273.100 STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI 2015 ISSN : - No. Publikasi : 3273.1543 Katalog BPS : 9213.3273.100

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.6409010 Statistik Daerah Kecamatan Babulu 2015 Statistik Daerah Kecamatan Babulu No. Publikasi : 6409.550.1511 Katalog BPS : 1101002.6409010 Naskah : Seksi Statistik Neraca Wilayah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan penghitungan kemiskinan multidimensi anak di Provinsi Sulawesi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan penghitungan kemiskinan multidimensi anak di Provinsi Sulawesi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Berdasarkan penghitungan kemiskinan multidimensi anak di Provinsi Sulawesi Tenggara

Lebih terperinci

Sehat berarti kondisi fisik dan mental yang normal tanpa gangguan, baik gangguan dari luar maupun dari dalam tubuh sendiri

Sehat berarti kondisi fisik dan mental yang normal tanpa gangguan, baik gangguan dari luar maupun dari dalam tubuh sendiri INDIKATOR KESEHATAN Sehat berarti kondisi fisik dan mental yang normal tanpa gangguan, baik gangguan dari luar maupun dari dalam tubuh sendiri 3 RSUD Muaradua, Kabupaten OKU Selatan Salah satu aspek terpenting

Lebih terperinci

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2008 KETERANGAN POKOK RUMAH TANGGA DAN ANGGOTA RUMAH TANGGA [ SUSENAS JULI 2008 ]

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2008 KETERANGAN POKOK RUMAH TANGGA DAN ANGGOTA RUMAH TANGGA [ SUSENAS JULI 2008 ] BADAN PUSAT STATISTIK VSEN008.K Dibuat set untuk BPS Kab/Kota RAHASIA SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 008 KETERANGAN POKOK RUMAH TANGGA DAN ANGGOTA RUMAH TANGGA [ SUSENAS JULI 008 ] I. KETERANGAN TEMPAT

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.060 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan

Lebih terperinci

KONDISI PEREMPUAN DAN ANAK DI INDONESIA, 2010

KONDISI PEREMPUAN DAN ANAK DI INDONESIA, 2010 ISSN 2087-7633 KONDISI PEREMPUAN DAN ANAK DI INDONESIA, 2010 KERJASAMA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KONDISI PEREMPUAN DAN ANAK DI INDONESIA, 2010

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk sebanyak juta jiwa penduduk (BPS, 2010).

I. PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk sebanyak juta jiwa penduduk (BPS, 2010). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah kependudukan di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar yaitu dengan jumlah penduduk sebanyak 237.641.326 juta jiwa penduduk (BPS, 2010). Di tingkat

Lebih terperinci

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr. KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi baik untuk jajaran manajemen kesehatan maupun untuk masyarakat umum perlu disediakan suatu paket data/informasi kesehatan yang ringkas

Lebih terperinci

PERKAWINAN DAN PERCERAIAN

PERKAWINAN DAN PERCERAIAN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN 1. Pendahuluan Dalam demografi pertumbuhan penduduk antara lain dipengaruhi oleh fertilitas. Perkawinan merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat

Lebih terperinci

PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2015

PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2015 PENDATAAN TAHUN 2015 Disampaikan oleh: Direktur Pelaporan dan Statistik Drs. Sjafrul, MBA PENDATAAN TAHUN 2015 GAMBARAN UMUM HASIL PK2015 NO SUMBER DATA JUMLAH KK % 1. PROYEKSI KK 2015 70.148.171 2. TERDATA

Lebih terperinci

NO KATALOG :

NO KATALOG : NO KATALOG : 1101002.3510210 STATISTIK DAERAH KECAMATAN WONGSOREJO 2013 Katalog BPS : 1101002.3510210 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 25,7 cm x 18,2 cm : vi + Halaman Pembuat Naskah : Koordinator Statistik

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TOMMO 2012 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAMUJU

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TOMMO 2012 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAMUJU STATISTIK DAERAH KECAMATAN TOMMO 2012 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAMUJU 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TOMMO 2012 ISSN : No. Publikasi : 76045.1204.033 Katalog BPS : 1202001.7604.033 Jumlah Halaman

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Syukur alhamdulilah, tahun ini buku DATA DEMOGRAFI, EKONOMI, DAN SOSIAL BUDAYA KOTA MADIUN 2017 dapat diselesaikan dengan

KATA PENGANTAR. Syukur alhamdulilah, tahun ini buku DATA DEMOGRAFI, EKONOMI, DAN SOSIAL BUDAYA KOTA MADIUN 2017 dapat diselesaikan dengan KATA PENGANTAR Syukur alhamdulilah, tahun ini buku DATA DEMOGRAFI, EKONOMI, DAN SOSIAL BUDAYA KOTA MADIUN 2017 dapat diselesaikan dengan baik. Dalam publikasi ini disajikan data-data demografi, ekonomi,

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 Katalog BPS : 1101002.6271012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

Lebih terperinci

Profil Gender dan Anak Sumbar 2016 KATA PENGANTAR

Profil Gender dan Anak Sumbar 2016 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan hidayah-nya kepada kita semua, sehingga Tim Penulis dapat menyelesaikan penyusunan buku Profil Gender dan

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji dan Syukur kita Panjatkan ke hadirat Ilahi Rabbi, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga buku Profil Perkembangan Kependudukan Kota Serang Tahun 2017 ini

Lebih terperinci

SENSUS PENDUDUK 1980

SENSUS PENDUDUK 1980 SP 80 - s TANPA RANGKAP DAFTAR RUMAH TANGGA REPUBLIK INDONESIA BIRO PUSAT STATISTIK SENSUS PENDUDUK 1980 PENCACAHAN SAMPLE RAHASIA I PENGENALAN TEMPAT KODE 1. Propinsi 1 2. Kabupaten / Kotamadya *) 3 3.

Lebih terperinci

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada

Lebih terperinci