Data Sosial Ekonomi. Masyarakat Kabupaten Bandung Tahun 2008 (Publikasi Hasil SUSEDA 2008) Kerjasama Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Data Sosial Ekonomi. Masyarakat Kabupaten Bandung Tahun 2008 (Publikasi Hasil SUSEDA 2008) Kerjasama Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung"

Transkripsi

1 Data Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Bandung Tahun 2008 (Publikasi Hasil SUSEDA 2008) Kerjasama Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung dengan Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Bandung

2 Data Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Bandung Tahun 2008 ISBN : Nomor Publikasi : Nomor Katalog : Ukuran Buku Jumlah Halaman : 25,7 cm x 18,2 cm : xix Naskah Gambar kulit dan seting Diterbitkan : Seksi Statistik Sosial : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

3 Bupati Bandung Kata Sambutan Assalamu alaikum Warohmatullohi wabarokatuh, Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT sang pencipta alam semesta, atas perkenan dan rahmat-nya, buku publikasi hasil Survei Sosial Ekonomi Daerah (SUSEDA) Kabupaten Bandung Tahun 2008 telah dapat kita manfaatkan. Sejalan dengan semangat otonomi daerah yang menganut strategi pembangunan yang lebih fokus pada sasaran wilayah yang lebih kecil, gambaran kondisi sosial-ekonomi penduduk Kabupaten Bandung yang diirinci menurut kecamatan merupakan informasi yang penting untuk dicermati. Terbitnya edisi kedelapan buku Survei Sosial Ekonomi Daerah (SUSEDA) Kabupaten Bandung ini merupakan hasil kerjasama Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung. Akhirnya, saya ucapkan selamat atas dipublikasikannya buku SUSEDA Kabupaten Bandung Tahun Saya harapkan publikasi ini dapat diterbitkan secara berkesinambungan setiap tahun dengan data yang up to date guna kepentingan evaluasi serta mempermudah perumusan perencanaan dan kebijakan pembangunan yang berkelanjutan sehingga tujuan yang kita cita-citakan bersama dapat tercapai. Wassalamu alaikum Warohmatulloh Wabarokatuh Soreang, Desember 2008 Bupati Bandung H. OBAR SOBARNA, S.IP

4 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, dengan perkenan dan Ridho-Nya, hasil Survei Sosial Ekonomi Daerah (SUSEDA) Kabupaten Bandung Tahun 2008 dapat kami publikasikan. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bandung dengan Badan Perencanaan Daerah (BAPEDA) Kabupaten Bandung. Informasi penting mengenai keadaan kependudukan, ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan dan fertilitas disajikan secara rinci menurut jenis kelamin maupun kecamatan. Disamping itu juga dilengkapi informasi mengenai sosial budaya, perumahan dan lingkungan serta pengeluaran rumah tangga. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terbitnya publikasi ini. Semoga informasi yang disajikan dapat dapat bermanfaat bagi pembangunan di Kabupaten Bandung. Publikasi ini masih belum sempurna, untuk perbaikan publikasi selanjutnya, tanggapan dan saran-saran dari para pengguna sangat diharapkan. Soreang, Desember 2008 KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG, SOEGIRI SOETARDI, M.A NIP SUSEDA Tahun 2008 ii

5 DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL i ii iii iv BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Jenis Data Yang Dikumpulkan Sistematika Penyajian 5 BAB II. METODOLOGI Ruang Lingkup Kerangka Sampel Rancangan Sampel Metode Pengumpulan Data Pengolahan Data Referensi Waktu Survei 8 BAB III. KONSEP DAN DEFINISI Blok Sensus Rumahtangga dan Anggota Rumahtangga Kesehatan Pendidikan Angkatan Kerja Fertilitas Perumahan Konsumsi dan Pengeluaran 14 TABEL-TABEL SUSEDA Tahun 2008 iii

6 DAFTAR TABEL I. KEPENDUDUKAN Tabel 1.1 Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin 16 Tabel 1.2 Tabel 1.3 Tabel 1.4 Tabel 1.5 Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Keompok Umur (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur Dibedakan Atas Kecamatan dan Jenis Kelamin (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin, dan Status Perkawinan (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) Persentase Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Status Perkawinan (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) Tabel 1.6 Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Status Perkawinan (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) Tabel 1.7 Tabel 1.8 Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Status Perkawinan (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) Penduduk Perempuan Usia Tahun Menurut Kecamatan dan Kelompok Umur Tabe 1.9 Persentase Penduduk Perempuan Usia Tahun Menurut Kelompok Umur Dibedakan Atas Kecamatan Tabel 1.10 Penduduk Perempuan Usia Tahun Yang Pernah Kawin Menurut Kecamatan dan Kelompok Umur Tabel 1.11 Persentase Penduduk Perempuan Usia Tahun Yang Pernah Kawin Menurut Kelompok Umur Dibedakan Atas Kecamatan Tabel 1.12 Penduduk Perempuan Tahun Yang Berstatus Kawin Menurut Kecamatan dan Kelompok Umur SUSEDA Tahun 2008 iv

7 Tabel 1.13 Tabel 1.14 Tabel 1.15 Tabel 1.16 Tabel 1.17 Persentase Penduduk Peempuan Usia Tahun Yang Berstatus Kawin Menurut Kelompok Umur Dibedakan Atas Kecamatan Penduduk Menurut Kecamatan, Kelompok Umur dan Jenis Kelamin (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur Dibedakan atas Kecamatan dan jenis Kelamin (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) Penduduk usia 5-24 Tahun Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Kelompok Umur (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) Persentase Penduduk usia 5-24 Tahun Menurut Kelompok Umur Dibedakan Atas Kecamatan dan Jenis Kelamin (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) II. KESEHATAN Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Penduduk Menurut Kecamatan dan Keluhan Kesehatan Utama Yang Dialami Sebulan Yang Lalu (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) Penduduk Yang Menderita Sakit Selama Sebulan Yang Lalu Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Jumlah Hari Sakit (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) Persentase Penduduk Yang Menderita Sakit Selama Sebulan Yang Lalu Menurut Jumlah Hari Sakit Dibedakan Atas Kecamatan dan Jenis Kelamin (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) Penduduk Yang Mengalami Keluhan Kesehatan Sebulan Yang Lalu Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Apakah Pernah Mengobati Sendiri (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) Penduduk Yang Mengalami Keluhan Kesehatan Sebulan Yang Lalu Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Apakah Pernah Berobat jalan (Lakilaki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) SUSEDA Tahun 2008 v

8 Tabel 2.6 Penduduk Yang Berobat Sendiri Menurut Kecamatan dan Jenis Obat Yang Digunakan (Lakilaki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) Tabel 2.7 Tabel 2.8 Tabel 2.9 Tabel 2.10 Persentase Penduduk Yang Berobat Sendiri Menurut Kecamatan dan Jenis Obat Yang Digunakan (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) Balita Menurut Kecamatan dan Penolong Pertama Kelahiran (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) Persentase Balita Menurut Kecamatan da Penolong Pertama Kelahiran (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) Balita Menurut Kecamatan dan Penolong Terakhir Kelahiran (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) Tabel 2.11 Persentase Balita Menurut Kecamatan dan Penolong Terakhir Kelahiran (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) Tabel 2.12 Tabel 2.13 Balita Menurut Kecamatan dan Apakah Pernah Diberi Air Susu Ibu (ASI) (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) Balita Yang Pernah Disusui Menurut Lamanya Disusui Dibedakan Atas Kecamatan dan Jenis Kelamin (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) Tabel 2.14 Persentase Balita Yang Pernah Disusui Menurut Lamanya Disusui Dibedakan Atas Kecamatan dan Jenis Kelamin (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) III. PENDIDIKAN Tabel 3.1 Penduduk Usia 5 Tahun ke Atas Menurut Kecamatan dan Partisipasi Sekolah (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) 105 Tabel 3.2 Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Menurut 108 SUSEDA Tahun 2008 vi

9 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Kecamatan dan Partisipasi Sekolah (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) Jumlah Penduduk 10 Tahun ke Atas Menurut Kecamatan dan Ijasah Tertinggi Yang Dimiliki (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas Menurut Kecamatan dan Ijasah Tertinggi Yang Dimiliki (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Menurut Kecamatan dan Kemampuan Membaca dan Menulis (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Menurut Kelompok Umur dan Partisipasi Sekolah (Lakilaki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) Penduduk 10 Tahun ke Atas Menurut Kecamatan dan Ijasah Tertinggi yang Dimiliki (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) Persentase Penduduk 10 Tahun ke Atas Menurut Kecamatan dan Ijasah Tertinggi yang Dimiliki (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) IV. KETENAGAKERJAAN Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Penduduk 10 Tahun Ke Atas Menurut Kecamatan dan Kegiatan Utama Seminggu Yang Lalu (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas Menurut Kecamatan dan Kegiatan Utama Seminggu Yang Lalu (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) Penduduk 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Kecamatan dan Lapangan Usaha (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) SUSEDA Tahun 2008 vii

10 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Kecamatan dan Lapangan Usaha Utama (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) Penduduk 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Kecamatan dan Status Pekerjaan (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Kecamatan dan Status Pekerjaan (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) V. FERTILITAS DAN KELUARGA BERENCANA Tabel 5.1 Tabel 5.2 Tabel 5.3 Tabel 5.4 Tabel 5.5 Tabel 5.6 Perempuan 10 Tahun Ke Atas Yang Pernah Kawin Menurut Kecamatan dan Umur Perkawinan Pertama Persentase Perempuan 10 Tahun Ke Atas Yang Pernah Kawin Menurut Kecamatan dan Umur Perkawinan Pertama Perempuan Tahun Ke Atas Yang Pernah Kawin Menurut Kecamatan dan Pernah/Tidaknya Menggunakan Alat KB Perempuan Tahun ke Atas Serta Berstatus Kawin Menurut Kecamatan dan Pernah tidaknya Menggunakan alat KB Perempuan Tahun ke Atas Serta Berstatus Kawin Menurut Kecamatan dan Sedang Tidaknya Menggunakan alat KB Persentase Perempuan Tahun ke Atas Serta Berstatus Kawin Menurut Kecamatan dan Prevalensi KB SUSEDA Tahun 2008 viii

11 VI. PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN Tabel 6.1 Tabel 6.2 Rumahtangga Menurut Kecamatan dan Luas Lantai Rumah Persentase Rumahtangga Menurut Kecamatan dan Luas Lantai Rumah Tabel 6.3 Rumahtangga Menurut Kecamatan dan Sumber Air Minum Tabel 6.4 Persentase Rumahtangga Menurut Kecamatan dan Sumber Air Minum Tabel 6.5 Rumahtangga Menurut Kecamatan dan Sumber Air Minum Bersih Tabel 6.6 Tabel 6.7 Tabel 6.8 Tabel 6.9 Rumahtangga Menurut Kecamatan dan Jarak Ke Penampungan Persentase Rumahtangga Menurut Kecamatan dan Jarak Ke Penampungan Rumahtangga Menurut Kecamatan dan Jarak Ke Tempat Buang Air Besar Persentase Rumahtangga Menurut Kecamatan dan Jarak Ke Tempat Buang Air Besar Tabel 6.10 Rumahtangga Menurut Kecamatan dan Sumber Penerangan Tabel 6.11 Persentase Rumahtangga Menurut Kecamatan dan Sumber Penerangan VII. PENGELUARAN RUMAHTANGGA Tabel 7.1 Pengeluaran Rata-rata Perkapita Sebulan Untuk Sub Golongan Makanan dan Bukan Makanan Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan (Rupiah) 167 Tabel 7.2 Persentase Pengeluaran Rata-rata Perkapita 168 SUSEDA Tahun 2008 ix

12 Sebulan Untuk Sub Golongan Makanan dan Bukan Makanan Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan (%) SUSEDA Tahun 2008 x

13 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang dalam operasionalnya memerlukan dukungan ketersediaan data yang memadai. Kebutuhan terhadap data (salah satunya adalah data statistik) telah dirasakan penting oleh berbagai pihak pengguna data, baik instansi pemerintah ataupun swasta dan kalangan akademis. Data statistik sebagai input pembangunan telah banyak digunakan dalam perencanaan, monitoring dan evaluasi untuk menyusun program dan kebijakan pembangunan, karena data statistik mengungkapkan gambaran dari kondisi yang ada. Dengan data statistik yang berkualitas, penentu kebijakan dan pembuat keputusan dapat menggunakan ukuran yang objektif dan bukan berdasarkan pada persepsi individu didalam membuat suatu keputusan. Program-program yang dihasilkan dari proses pembuatan keputusan yang tepat, cenderung akan lebih berhasil dalam pencapaian sasaran pembangunan, yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Indikator sosial merupakan salah satu dari beberapa statistik sosial, adalah suatu produk dari pemilihan, kompilasi dan penghitungan statistik yang ada untuk membentuk statistik. Sebagai suatu ukuran yang ringkas tentang tingkat, kondisi dan trend kesejahteraan keluarga, indikator sosial sangat berguna sekali untuk memberikan informasi kepada perencana, penentu kebijaksanaan dan pembuat keputusan, tentang masalah dan ketimpang sosial dan juga untuk memonitor perkembangannya dari waktu ke waktu. SUSEDA Tahun

14 Survei Sosial Ekonomi Daerah (Suseda) di Kabupaten Bandung menyediakan data yang dapat digunakan untuk membuat berbagai kepentingan statistik dan indikator yang dapat merefleksikan apa yang sedang terjadi dalam berbagai aspek kesejahteraan masyarakat. Cakupan dalam Suseda dirancang sedemikian sehingga indikator utama dari tujuh bidang pembangunan dapat disusun secara tahunan. Selain itu diperoleh informasi yang lebih rinci dari rumahtangga sample tentang berbagai karakteristik seperti karakter demografi, kesehatan, pendidikan yang ditamatkan, lingkungan sosial budaya, kesejahteraan rumahtangga, keadaan perumahan, konsumsi dan pengeluaran. Pengumpulan data Suseda Kabupaten Bandung yang dilakukan oleh BPS Kabupaten Bandung dalam perjalanannya akan selalu terus dikembangkan baik dalam jumlah sample maupun cakupan datanya, disesuaikan dengan kebutuhan sehingga dapat memberikan ragam informasi data sosial ekonomi yang reliable kepada para perencana, pembuat kebijaksanaan dan pembuat keputusan Tujuan Ada lima tujuan umum dari tersedianya data Suseda 2008 yaitu : 1. Untuk mengumpulkan secara lengkap, akurat dan runtun waktu data tentang berbagai karakteristik penting keadaan kependudukan, terutama yang sangat erat kaitannya dengan pengukuran tingkat kesejahteraan masyarakat berbagai kelompok penduduk sehingga fakta tentang keadaan penduduk tersedia bagi kepentingan pemerintah, lembaga dunia, lembaga pendidikan, dunia swasta/pengusaha dan masyarakat umum pengguna data statistik yang berkeinginan untuk mengukur SUSEDA Tahun

15 perkembangan kesejahteraan masyarakat atau untuk menganalisa dan menguji berbagai masalah d bidang sosial. 2. Untuk menghitung estimasi tentang berbagai fenomena kependudukan secara umum sedemikian rupa sehingga prevalensi dari sejumlah kejadian dalam masyarakat dapat diketahui. 3. Untuk merangsang masyarakat menggunakan statistikstatistik yang menjadi bidang kerja mereka dengan menyajikan statistik-statistik tersebut sehingga penggunaan statistik dalam perencanaan, penentuan kebijaksanaan, evaluasi dan pemantauan akan menjadi hal yang biasa. 4. Dengan Suseda akan dikumpulkan data yang tetap dari rumahtangga serta disediakan data yang cukup memadai untuk melakukan pengujian terhadap berbagai masalah di bidang sosial. 5. Dengan Suseda modul konsumsi akan digunakan sebagai data dasar untuk perhitungan kemampuan daya beli masyarakat (Pucrhasing Power Parity) untuk perhitungan IPM dan dapat digunakan sebagai dasar angka pembanding penentuan batas garis kemiskinan dalam menghitung angka kemiskinan. Penyusunan Data Sosial Ekonomi Daerah senantiasa mengikuti dan memenuhi kebutuhan data spesifik daerah, sebagai salah satu upaya memperkaya kuantitas dan kualitas data yang disajikan. Setiap terbitan hasil SUSEDA Tahun

16 Suseda diharapkan dapat memberikan solusi bagi kebutuhan data yang semakin beragam. Dari banyaknya manfaat yang dapat diperoleh, maka penyusunan SUSEDA diharapkan dapat dilaksanakan setiap tahun sebagai penyediaan data pokok sosial ekonomi masyarakat Kabupaten Bandung yang menyeluruh dan berkesinambungan Jenis Data yang dikumpulkan Di samping data pokok kesejahteraan rakyat yang selama ini senantiasa disajikan, ditampilkan pula beberapa informasi terbaru sebagai upaya pemenuhan kebutuhan data bagi perencanaan pembangunan. Beberapa jenis data yang senantiasa disajikan secara runtun dan berkelanjutan diantaranya adalah : a. Keterangan umum anggota rumahtangga yang berkaitan dengan jenis kelamin, umur, dan status perkawinan. b. Keterangan umum kesehatan dan pendukung kesehatan yang disajikan secara lebih luas. c. Keterangan pendidikan anggota rumahtangga. d. Keterangan anggota rumahtangga berumur 10 tahun keatas tentang kegiatan ekonominya. e. Keterangan fertilitas bagi anggota rumahtangga wanita yang pernah kawin dan keterangan Keluarga Berencana (KB) dari anggota rumahtangga yang berstatus kawin. f. Keterangan yang menyangkut karakteristik bangunan tempat tinggal, fasilitas perumahan dan lingkungan. g. Keterangan tentang rata-rata konsumsi rumahtangga dan pengeluaran rumahtangga, dan SUSEDA Tahun

17 h. Keterangan sosial ekonomi lainnya, merupakan informasi yang sangat bernilai bagi pemenuhan kebutuhan data yang semakin beragam dan up to date Sistematika Penyajian Penyajian data/tabel dalam publikasi ini dikelompokkan ke dalam tujuh bagian. Bagian pertama, memaparkan masalah kependudukan, termasuk jumlah penduduk dan angka-angka persentase, diantaranya mengenai penduduk menurut jenis kelamin, umur, status perkawinan. Bagian kedua, menyajikan tentang kondisi kesehatan penduduk yang mencakup keluhan kesehatan utama, penolong kelahiran dan pemberian ASI pada bayi dan balita. Bagian ketiga, menampilkan kondisi pendidikan penduduk yang mencakup partisipasi sekolah, status pendidikan, tingkat pendidikan, melek huruf, dan kemampuan berbahasa Indonesia. Ketenagakerjaan ditampilkan pada bagian keempat, yang mencakup kegiatan utama penduduk, jam kerja, lapangan pekerjaan, dan status pekerjaan. Bagian kelima, memuat gambaran mengenai fertilitas disajikan pada bagian kelima. Bagian keenam, menyajikan data indikator makro mengenai perumahan. Bagian ketujuh menampilkan pengeluaran rumahtangga. SUSEDA Tahun

18 BAB II METODOLOGI 2.1. Ruang Lingkup Suseda 2008 dilakukan diseluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Bandung dengan ukuran sampel sekitar rumahtangga. Rumahtangga yang tinggal dalam blok sensus khusus dan rumahtangga khusus yang tinggal di blok sensus biasa tidak dipilih dalam sampel Kerangka Sampel Kerangka sampel untuk pemilihan sampel blok sensus Suseda 2008 terdiri dari kerangka sampel untuk pemilihan desa/kelurahan, kerangka sampel untuk pemilihan blok sensus, kerangka sampel untuk sub blok sensus (khusus blok sensus yang mempunyai jumlah rumahtangga lebih besar dari 150 rumahtangga), dan kerangka sampel untuk pemilihan rumahtangga dalam blok sensus terpilih/sub blok sensus terpilih. Kerangka sampel untuk pemilihan desa/kelurahan di daerah adalah daftar desa/kelurahan dalam setiap kecamatan yang telah diurutkan menurut letak geografis dan dibedakan menurut status perkotaan dan pedesaan. Kerangka sampel untuk pemilihan blok sensus di daerah perkotaan adalah daftar blok sensus yang dibedakan menurut blok sensus yang yang terletak di kota besar, kota sedang dan kota kecil di setiap kecamatan. Sedangkan kerangka sampel untuk pemilihan blok sensus di daerah SUSEDA Tahun

19 perdesaan adalah daftar blok sensus yang terdapat dalam setiap desa/kelurahan terpilih. Kerangka sampel untuk pemilihan sub blok sensus adalah daftar sub blok sensus dalam blok sensus terpilih yang mempunyai jumlah rumahtangga lebih besar dari 150 rumahtangga Rancangan Sampel Rancangan sampel Suseda 2008 adalah rancangan sampel bertahap dua untuk blok sensus yang tidak dibentuk sub blok sensus dan rancangan sampel bertahap tiga untuk blok sensus yang dibentuk sub blok sensus, baik untuk daerah perkotaan maupun daerah perdesaan. Pemilihan sampel untuk daerah perkotaan dan daerah perdesaan dilakukan secara terpisah. Setiap tahap dalam rancangan pemilihan sampel adalah sebagai berikut: o Untuk blok sensus yang tidak dibentuk sub blok sensus, tahap pertama, dari kerangka sampel blok sensus dipilih sejumlah blok sensus secara linier sistemik sampling dengan size banyaknya rumahtangga hasil listing di setiap blok sensus yang merupakan gabungan hasil sensus serta hasil Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk Berkelanjutan (P4B). Tahap kedua, dari sejumlah rumahtangga hasil listing di setiap blok sensus terpilih dipilih 16 rumahtangga juga secara linier sistematik sampilng. o Untuk blok sensus yang dibentuk sub blok sensus, tahap pertama, dari kerangka sampel blok sensus dipilih sejumlah blok sensus secara probability proportional to size, dengan size banyaknya rumahtangga hasil listing di setiap blok sensus hasil P4B. Tahap kedua, dari setiap blok sensus terpilih dipilih sejumlah sub blok sensus, selanjutnya SUSEDA Tahun

20 dipilih satu sub blok sensus secara pps dengan size banyaknya rumahtangga hasil listing P4B di setiap sub blok sensus. Dan tahap ketiga, dari sejumlah rumahtangga hasil listing di setiap sub blok sensus terpilih dipilih 16 rumahtangga juga secara linier sistematik sampling Metoda Pengumpulan Data Pengumpulan data dari rumahtangga terpilih dilakukan melalui wawancara tatap muka antara pencacah dengan responden yang sesuai. Untuk pertanyaan yang bersifat individu dilakukan wawancara dengan individu yang bersangkutan. Sedangkan keterangan tentang rumahtangga dapat dikumpulkan melalui wawancara dengan kepala rumahtangga, suami/istri kepala rumahtangga, atau anggota rumahtangga lain yang mengetahui tentang karakteristik yang ditanyakan Pengolahan Data Pengolahan data, mulai perekaman data (data entri), pemeriksaan konsistensi antar isian dalam kuesioner sampai dengan tahap tabulasi, sepenuhnya dilakukan dengan menggunakan komputer. Sebelum tahap ini dimulai, terlebih dahulu dilakukan reciving, batching, cek awal atas kelengkapan isian daftar pertanyaan, pengkodean (coding), penyuntingan (editing) terhadap isian yang tidak wajar termasuk hubungan keterkaitan (konsistensi) antara satu jawaban dengan jawaban yang lainnya Referensi Waktu Survei Dalam Suseda 2008, referensi waktu survei yang digunakan untuk pengumpulan data adalah suatu periode yang berakhir sehari sebelum tanggal pencacahan rumahtangga. SUSEDA Tahun

21 a. Keterangan kegiatan anggota rumahtangga berumur 10 tahun keatas, dan konsumsi makanan dengan referensi waktu survei seminggu yang lalu. b. Keterangan kesehatan dengan referensi waktu survei sebulan yang lalu. c. Pengeluaran untuk barang-barang bukan makanan dengan referensi waktu survei sebulan dan setahun yang lalu. SUSEDA Tahun

22 BAB III KONSEP DAN DEFINISI 3.1. Blok sensus Blok sensus adalah bagian dari suatu wilayah desa/kelurahan yang merupakan daerah kerja seorang petugas pencacah. Blok sensus membagi habis desa/kelurahan dan harus mempunyai batas-batas (alam/buatan) yang jelas. Batas satuan lingkungan setempat (SLS) seperti rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), dusun atau lingkungan diutamakan sebagai batas blok sensus bila batas SLS tersebut jelas. Satu blok sensus harus terletak pada satu hamparan tidak boleh terpisah oleh blok sensus lain Rumahtangga dan Anggota Rumahtangga Rumahtangga dalam hal ini dibedakan menjadi dua, yaitu rumahtangga biasa dan rumahtangga khusus. 1) Rumahtangga biasa adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan biasanya makan bersama dari satu dapur. Yang dimaksud dengan makan dari satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehariharinya dikelola bersama menjadi satu. Selain rumahtangga biasa yang terdiri dari bapak, ibu dan anak, yang juga dianggap rumahtangga biasa antara lain: a. Seseorang yang menyewa kamar atau sebagian bangunan sensus dan mengurus makanannya secara sendiri. SUSEDA Tahun

23 b. Keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan sensus tapi makannya dari satu dapur asal kedua bangunan sensus tersebut masih dalam satu segmen. c. Suatu rumahtangga yang menerima pondokan dengan makan (indekos) yang pemondoknya berjumlah kurang dari 10 orang. d. Pengurus asrama, panti asuhan, lembaga pemasyarakatan dan sejenisnya yang tinggal sendiri maupun bersama anak, istri serta anggota rumahtangga lainnya, makan dari satu dapur yang terpisah dari lembaga yang diurusnya. e. Beberapa orang yang bersama-sama mendiami satu kamar dalam satu bangunan sensus walaupun mengurus makannya sendiri-sendiri dianggap satu rumahtangga biasa. 2) Rumahtangga khusus, yaitu orang-orang yang tinggal di asrama, tangsi, panti asuhan, lembaga pemasyarakatan, rumah tahanan, dan sekelompok orang yang mondok dengan makan (indekos) dan berjumlah 10 orang atau lebih tidak dicakup dalam Susenas. Anggota rumahtangga adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumahtangga, baik yang berada di rumah pada waktu pencacahan maupun sementara tidak ada. Anggota rumahtangga yang telah bepergian 6 bulan atau lebih, dan anggota rumahtangga yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan pindah/akan meninggalkan rumah 6 bulan atau lebih, tidak dianggap sebagai anggota rumahtangga. Orang yang telah tinggal di suatu rumahtangga 6 bulan atau lebih atau yang telah tinggal di suatu rumahtangga kurang dari 6 bulan, tetapi berniat menetap di rumahtangga tersebut dianggap sebagai anggota rumahtangga. Kepala rumahtangga adalah seseorang dari sekelompok anggota rumahtangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari SUSEDA Tahun

24 rumahtangga tersebut atau orang yang dianggap/ditunjuk sebagai kepala di dalam rumahtangga tersebut. 3.3 Kesehatan Sakit adalah menderita penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan yang menyebabkan aktifitas kerja terganggu. Walaupun seseorang mempunyai keluhan kesehatan (misalnya masuk angin atau pilek) tetapi bila tidak terganggu kegiatannya sehari-hari maka ia dianggap tidak sakit. 3.4 Pendidikan Sekolah adalah sekolah formal mulai dari pendidikan dasar, menengah dan tinggi, termasuk pendidikan yang disamakan. Tidak/belum pernah sekolah adalah mereka yang tidak atau belum pernah sekolah. Termasuk mereka yang tamat/belum tamat Taman Kanak-kanak yang tidak melanjutkan ke SD. Masih bersekolah adalah mereka yang terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan di pendidikan dasar, menengah atau tinggi. Tidak sekolah lagi adalah mereka yang pernah mengikuti pendidikan dasar, menengah atau tinggi, tetapi pada saat pencacahan tidak lagi terdaftar dan tidak lagi aktif. Jenjang pendidikan tertinggi yang pernah/sedang diduduki adalah jenjang pendidikan yang pernah diduduki oleh seseorang yang sudah tidak sekolah lagi atau sedang diduduki oleh seseorang yang masih sekolah. SUSEDA Tahun

25 3.5 Angkatan Kerja Angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun keatas dan selama seminggu yang lalu mempunyai pekerjaan, baik bekerja maupun sementara tidak bekerja karena suatu sebab seperti yang sedang menunggu panen, pegawai yang sedang cuti dan pekerja bebas profesional (dukun, dalang) yang sedang menunggu pekerjaan berikutnya. Disamping itu mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari pekejaan/mengharapkan dapat pekerjaan juga termasuk dalam kelompok angkatan kerja. Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun keatas dan selama seminggu yang lalu hanya bersekolah, mengurus rumahtangga, melakukan kegiatan lainnya dan tidak melakukan suatu kegiatan yang dapat dimasukkan dalam kategori bekerja, sementara tidak bekerja atau mencari pekerjaan. Kegiatan yang terbanyak dilakukan adalah kegiatan yang menggunakan waktu terbanyak dibandingkan dengan kegiatan lainnya. Waktu terbanyak diperhitungkan dengan membandingkan waktu yang digunakan untuk bekerja, sekolah, mengurus rumahtangga dan lainnya (olah raga, kursus, piknik, dan kegiatan sosial). Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan selama paling sedikit satu jam dalam seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut dan tidak boleh terputus (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang membantu dalam usaha/kegiatan ekonomi). Penghasilan atau keuntungan mencakup upah/gaji termasuk semua tunjangan dan bonus uang atau barang termasuk bagi pengusaha. SUSEDA Tahun

26 Punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan/usaha tetapi selama seminggu yang lalu tidak bekerja karena sesuatu sebab seperti sakit, cuti, menunggu panen atau mogok kerja. 3.6 Fertilitas Anak lahir hidup adalah anak yang pada waktu dilahirkan menunjukkan tanda-tanda kehidupan walaupun mungkin hanya beberapa saat saja seperti jantung berdenyut, bernapas, dan menangis. Anak yang pada waktu lahir tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan disebut lahir mati. 3.7 Perumahan Luas lantai adalah luas lantai yang ditempati dan digunakan untuk keperluan sehari-hari. Bagian-bagian yang digunakan bukan untuk keperluan sehari-hari tidak dimasukkan dalam perhitungan luas lantai seperti lumbung padi, kandang ternak, jemuran, dan warung (sebatas atap). Dinding adalah sisi luar/batas dari suatu bangunan atau penyekat dengan rumahtangga atau bangunan lain. Atap adalah penutup bagian atas suatu bangunan sehingga orang yang mendiami di bawahnya terlindung dari teriknya matahari, hujan, dan sebagainya. Untuk bangunan bertingkat, atap yang dimaksud adalah bagian teratas dari bangunan tersebut. 3.8 Konsumsi pengeluaran Rumahtangga Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan adalah rata-rata biaya yang dikeluarkan rumahtangga sebulan untuk konsumsi semua anggota SUSEDA Tahun

27 rumahtangga dibagi dengan banyaknya anggota rumahtangga. Pengeluaran atau konsumsi rumahtangga dibedakan menjadi dua yaitu konsumsi makanan dan bukan makanan tanpa memperhatikan asal barang dan terbatas pada pengeluaran untuk kebutuhan rumahtangga saja, tidak termasuk konsumsi pengeluaran untuk keperluan usaha rumahtangga atau yang diberikan kepada pihak lain. Pengeluaran untuk konsumsi makanan ditanyakan selama seminggu yang lalu, sedangkan pengeluaran untuk bukan makanan setahun yang lalu. Baik konsumsi makanan maupun bukan makanan selanjutnya dikonversikan ke dalam pengeluaran rata-rata sebulan. SUSEDA Tahun

28 Tabel 1.1. Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin No Kecamatan Laki - laki + Laki - laki Perempuan Perempuan N % N % N % 1 Ciwidey 40, , , Rancabali 27, , , Pasirjambu 40, , , Cimaung 35, , , Pangalengan 71, , , Kertasari 33, , , Pacet 53, , , Ibun 37, , , Paseh 59, , , Cikancung 39, , , Cicalengka 56, , , Nagreg 24, , , Rancaekek 81, , , Majalaya 82, , , Solokanjeruk 40, , , Ciparay 73, , , Baleendah 92, , , Arjasari 47, , , Banjaran 54, , , Cangkuang 31, , , Pameungpeuk 33, , , Katapang 49, , , Soreang 50, , , Kutawaringin 42, , , Margaasih 63, , , Margahayu 61, , , Dayeuhkolot 62, , , Bojongsoang 42, , , Cileunyi 67, , , Cilengkrang 21, , , Cimenyan 49, , , ,570, ,556, ,127,

29 Tabel 1.2. Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Kelompok Umur No Kecamatan Kelompok Umur Laki - laki Jumlah 1 Ciwidey 12,320 27,235 1,297 40,852 2 Rancabali 8,619 16,576 1,989 27,184 3 Pasirjambu 14,599 23,889 2,322 40,810 4 Cimaung 9,631 24,681 1,505 35,817 5 Pangalengan 22,840 44,708 3,888 71,436 6 Kertasari 10,098 20,485 2,885 33,468 7 Pacet 19,580 32,152 2,061 53,793 8 Ibun 13,845 22,225 1,457 37,527 9 Paseh 17,856 39,949 2,118 59, Cikancung 12,302 25,463 1,717 39, Cicalengka 22,127 31,132 3,345 56, Nagreg 7,642 15,920 1,061 24, Rancaekek 20,082 57,090 4,303 81, Majalaya 24,229 54,748 3,727 82, Solokanjeruk 11,421 27,300 1,672 40, Ciparay 21,883 47,609 4,140 73, Baleendah 29,066 58,434 5,450 92, Arjasari 20,584 25,730 1,286 47, Banjaran 14,048 39,156 1,794 54, Cangkuang 9,462 20,860 1,075 31, Pameungpeuk 9,052 22,896 1,065 33, Katapang 14,057 32,970 2,300 49, Soreang 16,214 33,201 1,287 50, Kutawaringin 12,105 28,569 1,695 42, Margaasih 15,781 45,369 2,630 63, Margahayu 15,619 43,909 2,357 61, Dayeuhkolot 16,955 40,953 4,174 62, Bojongsoang 12,120 29, , Cileunyi 18,724 46,132 2,985 67, Cilengkrang 4,334 16, , Cimenyan 15,831 31,984 1,938 49, ,026 1,026,665 71,301 1,570,992

30 Tabel 1.2. Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Kelompok Umur No Kecamatan Kelompok Umur Perempuan Jumlah 1 Ciwidey 13,617 24,641 1,297 39,555 2 Rancabali 6,256 17,265 1,501 25,022 3 Pasirjambu 10,570 29,360 1,174 41,104 4 Cimaung 11,870 24,897 2,026 38,793 5 Pangalengan 23,812 44,222 3,887 71,921 6 Kertasari 9,233 25,102 2,596 36,931 7 Pacet 17,107 31,328 2,473 50,908 8 Ibun 13,501 24, ,393 9 Paseh 21,163 34,326 2,581 58, Cikancung 11,829 24,936 2,238 39, Cicalengka 16,981 32,419 2,059 51, Nagreg 7,854 15,284 1,061 24, Rancaekek 23,718 55,751 3,668 83, Majalaya 21,666 51,719 3,261 76, Solokanjeruk 11,422 27,022 1,671 40, Ciparay 21,883 52,637 2,661 77, Baleendah 29,368 64,792 2,423 96, Arjasari 14,795 27,660 2,251 44, Banjaran 15,842 38,260 3,288 57, Cangkuang 9,677 17,419 1,936 29, Pameungpeuk 10,383 20,767 2,396 33, Katapang 9,905 35,092 1,981 46, Soreang 16,729 33,200 2,059 51, Kutawaringin 15,979 25,664 3,148 44, Margaasih 14,137 47,013 2,630 63, Margahayu 15,029 43,614 2,358 61, Dayeuhkolot 13,042 41,736 3,391 58, Bojongsoang 12,525 27,962 1,165 41, Cileunyi 17,096 43,147 4,885 65, Cilengkrang 4,333 15,758 1,576 21, Cimenyan 13,246 31,015 2,907 47, ,568 1,028,056 73,392 1,556,016

31 Tabel 1.2. Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Kelompok Umur No Kecamatan Kelompok Umur Laki-laki + Perempuan Jumlah 1 Ciwidey 25,937 51,876 2,594 80,407 2 Rancabali 14,875 33,841 3,490 52,206 3 Pasirjambu 25,169 53,249 3,496 81,914 4 Cimaung 21,501 49,578 3,531 74,610 5 Pangalengan 46,652 88,930 7, ,357 6 Kertasari 19,331 45,587 5,481 70,399 7 Pacet 36,687 63,480 4, ,701 8 Ibun 27,346 46,273 2,301 75,920 9 Paseh 39,019 74,275 4, , Cikancung 24,131 50,399 3,955 78, Cicalengka 39,108 63,551 5, , Nagreg 15,496 31,204 2,122 48, Rancaekek 43, ,841 7, , Majalaya 45, ,467 6, , Solokanjeruk 22,843 54,322 3,343 80, Ciparay 43, ,246 6, , Baleendah 58, ,226 7, , Arjasari 35,379 53,390 3,537 92, Banjaran 29,890 77,416 5, , Cangkuang 19,139 38,279 3,011 60, Pameungpeuk 19,435 43,663 3,461 66, Katapang 23,962 68,062 4,281 96, Soreang 32,943 66,401 3, , Kutawaringin 28,084 54,233 4,843 87, Margaasih 29,918 92,382 5, , Margahayu 30,648 87,523 4, , Dayeuhkolot 29,997 82,689 7, , Bojongsoang 24,645 57,150 2,155 83, Cileunyi 35,820 89,279 7, , Cilengkrang 8,667 31,910 2,364 42, Cimenyan 29,077 62,999 4,845 96, ,594 2,054, ,693 3,127,008

32 Tabel 1.3. Persentase Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur No Kecamatan Kelompok Umur Laki - laki Jumlah 1 Ciwidey Rancabali Pasirjambu Cimaung Pangalengan Kertasari Pacet Ibun Paseh Cikancung Cicalengka Nagreg Rancaekek Majalaya Solokanjeruk Ciparay Baleendah Arjasari Banjaran Cangkuang Pameungpeuk Katapang Soreang Kutawaringin Margaasih Margahayu Dayeuhkolot Bojongsoang Cileunyi Cilengkrang Cimenyan

33 Tabel 1.3. Persentase Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur No Kecamatan Kelompok Umur Perempuan Jumlah 1 Ciwidey Rancabali Pasirjambu Cimaung Pangalengan Kertasari Pacet Ibun Paseh Cikancung Cicalengka Nagreg Rancaekek Majalaya Solokanjeruk Ciparay Baleendah Arjasari Banjaran Cangkuang Pameungpeuk Katapang Soreang Kutawaringin Margaasih Margahayu Dayeuhkolot Bojongsoang Cileunyi Cilengkrang Cimenyan

34 Tabel 1.3. Persentase Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur No Kecamatan Laki-laki + Perempuan Kelompok Umur Jumlah Ciwidey Rancabali Pasirjambu Cimaung Pangalengan Kertasari Pacet Ibun Paseh Cikancung Cicalengka Nagreg Rancaekek Majalaya Solokanjeruk Ciparay Baleendah Arjasari Banjaran Cangkuang Pameungpeuk Katapang Soreang Kutawaringin Margaasih Margahayu Dayeuhkolot Bojongsoang Cileunyi Cilengkrang Cimenyan

35 Tabel 1.4. Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Status Perkawinan Laki - laki Status Kawin No Kecamatan Jumlah Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati 1 Ciwidey 21,399 18,156-1,297 40,852 2 Rancabali 13,924 12, ,184 3 Pasirjambu 20,239 19, ,810 4 Cimaung 15,350 19, ,817 5 Pangalengan 32,914 37, ,436 6 Kertasari 14,137 18, ,468 7 Pacet 31,328 20, ,237 53,793 8 Ibun 20,767 15, ,527 9 Paseh 29,054 29, , Cikancung 23,460 15, , Cicalengka 29,331 25, ,030 56, Nagreg 11,675 12, , Rancaekek 36,147 43, ,008 81, Majalaya 44,730 35,644 1, , Solokanjeruk 20,614 19, , Ciparay 35,485 36, ,479 73, Baleendah 42,993 47, ,514 92, Arjasari 26,373 21, , Banjaran 26,004 27, , Cangkuang 15,053 15, , Pameungpeuk 16,507 15, , Katapang 24,791 23, , Soreang 23,935 25, , Kutawaringin 21,063 21, , Margaasih 30,575 32, , Margahayu 29,469 30, ,474 61, Dayeuhkolot 30,780 29,737-1,565 62, Bojongsoang 23,004 18, , Cileunyi 36,091 31, , Cilengkrang 9,455 11, , Cimenyan 24,553 23, , , ,255 13,621 19,916 1,570,992

36 Tabel 1.4. Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Status Perkawinan Perempuan Status Kawin No Kecamatan Jumlah Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati 1 Ciwidey 15,563 18,156 2,594 3,242 39,555 2 Rancabali 8,007 14,763 1,001 1,251 25,022 3 Pasirjambu 12,918 24, ,741 41,104 4 Cimaung 18,528 19, ,793 5 Pangalengan 28,914 36,932 1,944 4,131 71,921 6 Kertasari 14,138 18,466 2,020 2,307 36,931 7 Pacet 24,419 21,315 1,656 3,518 50,908 8 Ibun 18,986 17,720-1,687 38,393 9 Paseh 28,648 25,551 1,549 2,322 58, Cikancung 17,264 17,264 1,279 3,196 39, Cicalengka 23,157 25, ,058 51, Nagreg 10,826 12, , Rancaekek 38,145 37,656 2,445 4,891 83, Majalaya 34,945 34,712 1,631 5,358 76, Solokanjeruk 16,436 19,222 1,671 2,786 40, Ciparay 34,303 36,373 1,479 5,026 77, Baleendah 40,571 47,837 2,725 5,450 96, Arjasari 18,654 22, ,895 44, Banjaran 23,913 26,304 2,092 5,081 57, Cangkuang 10,753 15, ,505 29, Pameungpeuk 14,377 16, ,129 33, Katapang 16,131 26, ,962 46, Soreang 24,450 24, ,316 51, Kutawaringin 19,336 22, ,958 44, Margaasih 26,301 32,219 2,630 2,630 63, Margahayu 26,227 30,648 1,179 2,947 61, Dayeuhkolot 23,737 30, ,391 58, Bojongsoang 17,185 21, ,330 41, Cileunyi 28,765 32,564 1,357 2,442 65, Cilengkrang 7,879 12, ,182 21, Cimenyan 17,123 23, ,169 47, , ,064 38,735 91,618 1,556,016

37 Tabel 1.4. Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Status Perkawinan No Kecamatan Laki-laki + Perempuan Status Kawin Jumlah Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati 1 Ciwidey 36,962 36,312 2,594 4,539 80,407 2 Rancabali 21,931 27,581 1,443 1,251 52,206 3 Pasirjambu 33,157 43,906 1,778 3,073 81,914 4 Cimaung 33,878 39, ,610 5 Pangalengan 61,828 73,991 2,919 4, ,357 6 Kertasari 28,275 36,643 2,886 2,595 70,399 7 Pacet 55,747 42,131 2,068 4, ,701 8 Ibun 39,753 33, ,051 75,920 9 Paseh 57,702 55,513 1,852 2, , Cikancung 40,724 33,000 1,279 3,482 78, Cicalengka 52,488 51,458 1,029 3, , Nagreg 22,501 24, ,273 48, Rancaekek 74,292 80,689 2,732 6, , Majalaya 79,675 70,356 3,029 6, , Solokanjeruk 37,050 38,722 1,671 3,065 80, Ciparay 69,788 72,745 1,775 6, , Baleendah 83,564 95,372 3,633 6, , Arjasari 45,027 43, ,895 92, Banjaran 49,917 53,504 2,989 5, , Cangkuang 25,806 31,828 1,290 1,505 60, Pameungpeuk 30,884 32,215 1,065 2,395 66, Katapang 40,922 50,088 1,077 4,218 96, Soreang 48,385 49,930 1,287 3, , Kutawaringin 40,399 43, ,201 87, Margaasih 56,876 64,438 2,630 3, , Margahayu 55,696 60,706 2,063 4, , Dayeuhkolot 54,517 59, , , Bojongsoang 40,189 40,062 1,121 2,578 83, Cileunyi 64,856 63,771 1,900 2, , Cilengkrang 17,334 24, ,182 42, Cimenyan 41,676 47,814 1,615 5,816 96,921 1,441,799 1,521,319 52, ,534 3,127,008

38 Tabel 1.5. Persentase Penduduk Menurut Status Perkawinan Dibedakan Atas Kecamatan dan Jenis Kelamin No Kecamatan Status Kawin Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati Laki - laki Jumlah 1 Ciwidey Rancabali Pasirjambu Cimaung Pangalengan Kertasari Pacet Ibun Paseh Cikancung Cicalengka Nagreg Rancaekek Majalaya Solokanjeruk Ciparay Baleendah Arjasari Banjaran Cangkuang Pameungpeuk Katapang Soreang Kutawaringin Margaasih Margahayu Dayeuhkolot Bojongsoang Cileunyi Cilengkrang Cimenyan

39 Tabel 1.5. Persentase Penduduk Menurut Status Perkawinan Dibedakan Atas Kecamatan dan Jenis Kelamin No Kecamatan Status Kawin Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati Perempuan Jumlah 1 Ciwidey Rancabali Pasirjambu Cimaung Pangalengan Kertasari Pacet Ibun Paseh Cikancung Cicalengka Nagreg Rancaekek Majalaya Solokanjeruk Ciparay Baleendah Arjasari Banjaran Cangkuang Pameungpeuk Katapang Soreang Kutawaringin Margaasih Margahayu Dayeuhkolot Bojongsoang Cileunyi Cilengkrang Cimenyan

40 Tabel 1.5. Persentase Penduduk Menurut Status Perkawinan Dibedakan Atas Kecamatan dan Jenis Kelamin Laki-laki + Perempuan Status Kawin No Kecamatan Jumlah Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati 1 Ciwidey Rancabali Pasirjambu Cimaung Pangalengan Kertasari Pacet Ibun Paseh Cikancung Cicalengka Nagreg Rancaekek Majalaya Solokanjeruk Ciparay Baleendah Arjasari Banjaran Cangkuang Pameungpeuk Katapang Soreang Kutawaringin Margaasih Margahayu Dayeuhkolot Bojongsoang Cileunyi Cilengkrang Cimenyan

41 Tabel 1.6. Penduduk 10 Tahun keatas Menurut Kecamatan,Jenis Kelamin, Status Perkawinan No Kecamatan Status Kawin Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati Laki - laki Jumlah 1 Ciwidey 13,625 18,167-1,298 33,090 2 Rancabali 8,171 12, ,421 3 Pasirjambu 8,621 19, ,180 4 Cimaung 8,430 19, ,904 5 Pangalengan 19,288 37, ,864 6 Kertasari 9,228 18, ,548 7 Pacet 19,169 20, ,237 41,636 8 Ibun 11,655 15, ,408 9 Paseh 17,551 29, , Cikancung 14,303 15, , Cicalengka 14,913 25, ,029 42, Nagreg 6,365 12, , Rancaekek 24,968 43, ,009 70, Majalaya 33,997 35,627 1, , Solokanjeruk 12,536 19, , Ciparay 19,539 36, ,480 57, Baleendah 26,346 47, ,514 76, Arjasari 11,266 21, , Banjaran 18,528 27, , Cangkuang 9,257 15, , Pameungpeuk 10,377 15, , Katapang 16,105 23, , Soreang 13,385 25, , Kutawaringin 14,761 21, , Margaasih 21,352 32, , Margahayu 20,048 30, ,474 52, Dayeuhkolot 19,556 29,725-1,564 50, Bojongsoang 14,341 18, , Cileunyi 24,965 31, , Cilengkrang 6,695 11, , Cimenyan 13,251 23, , , ,302 13,621 19,914 1,272,429

Katalog BPS: TAHUN 2010 KERJASAMA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG DENGAN BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG

Katalog BPS: TAHUN 2010 KERJASAMA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG DENGAN BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG Katalog BPS: 4716.3204 SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2010 KERJASAMA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG DENGAN BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011

SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011 SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011 ISBN : 979 486 6199 Nomor Publikasi : 3204.1136 Nomor Katalog : 4716.3204 Ukuran Buku Halaman : 25,7 cm x 18,2 cm : 172 + ix Naskah Gambar kulit

Lebih terperinci

KERJASAMA : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BANDUNG DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG

KERJASAMA : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BANDUNG DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG KERJASAMA : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BANDUNG DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG ISBN : 979.486.906.6 No. Publikasi : 3273.0608 Katalog BPS : 4716.3273 Ukuran Buku : 28,0 x 21,5

Lebih terperinci

Jumlah penduduk Kabupatent Bandung berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 3,17 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 2,56 persen per tahun

Jumlah penduduk Kabupatent Bandung berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 3,17 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 2,56 persen per tahun Jumlah penduduk Kabupatent Bandung berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 3,17 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 2,56 persen per tahun Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16

Lebih terperinci

Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Cirebon 2012 Kerjasama : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Cirebon Dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Cirebon Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Cirebon

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANDUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG BUPATI BANDUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung mempunyai tugas pokok merumuskan kebijaksanaan teknis dan melaksanakan kegiatan teknis operasional

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS PENENTUAN LOKASI KAWASAN INDUSTRI TEMBAKAU

STRATEGI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS PENENTUAN LOKASI KAWASAN INDUSTRI TEMBAKAU Pekerjaan Jasa Konsultansi STRATEGI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS PENENTUAN LOKASI KAWASAN INDUSTRI TEMBAKAU Pada bagian ini akan dijelaskan analisis mengenai analisis strategi pengembangan kawasan industri

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG sebagai Dokumen ROADMAP KECAMATAN, dimana, berdasarkan (1) luas, (2) jumlah desa dan (3) jumlah penduduk. LANDASAN PENYUSUNAN ROADMAP Pasal 223 Desa/kelurahan.

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG, Menimbang :

Lebih terperinci

KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG

KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG KATALOG BPS : 4102004.3322 KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG KATALOG BPS : 4102004.3322 KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TAHUN Naskah dan gambar kulit : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung

EXECUTIVE SUMMARY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TAHUN Naskah dan gambar kulit : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung EXECUTIVE SUMMARY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2009 Katalog BPS : 3204.0908 Ukuran Buku : 25,7 cm x 18,2 cm Jumlah Halaman : 15 + iv Naskah dan gambar kulit : Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Indonesia Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Indonesia Tahun 2013 sebanyak rumah tangga Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Indonesia Tahun 2013 sebanyak 141.553 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Indonesia Tahun 2013 sebanyak 41 Perusahaan Jumlah perusahaan tidak

Lebih terperinci

GINI RASIO KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2008

GINI RASIO KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2008 GINI RASIO KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2008 Nomor Publikasi : 3204 0810 Nomor Katalog : 4716 3204 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 18,21 cm x 25,7 cm : 50 + vi Naskah Gambar kulit dan seting Diterbitkan : Seksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan adalah proses yang dilakukan secara sadar dan berkelanjutan mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan subsektor peternakan sehingga menjadi sumber pertumbuhan baru

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan subsektor peternakan sehingga menjadi sumber pertumbuhan baru 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan sektor pertanian yang memiliki nilai strategis, antara lain dalam memenuhi kebutuhan pangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pemerintah Kabupaten Bandung, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pemerintah Kabupaten Bandung, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek penelitian Penelitian ini dilakukan di Pemerintah Kabupaten Bandung, dengan asumsi bahwa Pemerintah Kabupaten telah melaksanakan kebijakan pendelegasian wewenang Bupati

Lebih terperinci

UU No.23 Tahun Indikator. 6 Dimensi 28 Aspek. Pelimpahan Kewenangan

UU No.23 Tahun Indikator. 6 Dimensi 28 Aspek. Pelimpahan Kewenangan UU No.23 Tahun 2014 3 Indikator - Jumlah Penduduk - Luas Wilayah - Jumlah Desa/Kelurahan Klasifikasi : Tipe A (beban besar) Tipe B (beban kecil) 6 Dimensi 28 Aspek (Kreasi Tim: Pemetaan Pembanguna) Intervensi

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PERWUJUDAN VISI...SINERGI PEMBANGUNAN PERDESAAN... DALAM SIKLUS PERENCANAAN TAHUNAN UU 25/2004; PP 8/2008 & PMDN 54/2010 Penetapan

Lebih terperinci

pareparekota.bps.go.id

pareparekota.bps.go.id INDIKATOR SOSIAL KOTA PAREPARE TAHUN 2015 ISSN : 2460-2450 Nomor Publikasi : 73720.1503 Katalog BPS : 4102004.7372 Ukuran Buku : 21 cm x 15 cm Jumlah Halaman : 87 Naskah : Seksi Statistik Sosial BPS Kota

Lebih terperinci

DAFTAR KEGIATAN SKPD YANG DILAKSANAKAN DI WILAYAH TAHUN ANGGARAN Besaran Satuan Kecamatan Desa

DAFTAR KEGIATAN SKPD YANG DILAKSANAKAN DI WILAYAH TAHUN ANGGARAN Besaran Satuan Kecamatan Desa DAFTAR KEGIATAN SKPD YANG DILAKSANAKAN DI WILAYAH TAHUN ANGGARAN 2015 Kode Rekening Nama Kegiatan/ Sub Kegiatan 1 14 01 15 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja 1 14 01 15 02 Pendidikan

Lebih terperinci

INDIKATOR SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2009

INDIKATOR SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2009 INDIKATOR SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2009 Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kutai Kartanegara Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kutai Kartanegara

Lebih terperinci

Katalog :

Katalog : Katalog : 4102004.7372 KATA PENGANTAR Penyusunan buku Indikator Sosial Kota Parepare 2013 ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tingkat kesejahteraan yang telah dicapai di Kota Parepare, dan sebagai

Lebih terperinci

STATISTIK KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI 2014 ISSN : 2355-2964 Katalog BPS : 2301104.51 Nomor Publikasi : 51521.1502 Ukuran Buku : 14,8 cm x 21 cm Jumlah Halaman : xi + 75 halaman Naskah : BPS Provinsi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 20 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 20 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 20 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS FESTIVAL NASYID KAB. BANDUNG 2015 A. KETENTUAN PESERTA

PETUNJUK TEKNIS FESTIVAL NASYID KAB. BANDUNG 2015 A. KETENTUAN PESERTA PETUNJUK TEKNIS FESTIVAL NASYID KAB. BANDUNG 2015 A. KETENTUAN PESERTA 1. Peserta wajib mengisi formulir pendaftaran dengan lengkap; 2. Formulir yang sudah dilengkapi dapat langsung dikirimkan ke koordinator

Lebih terperinci

Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2015 Kabupaten Bandung

Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2015 Kabupaten Bandung Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2015 Kabupaten Bandung Dinas Tenaga Kerja NO PELATIHAN LOKASI KECAMATAN DESA volume (org) Pagu 1 2 3 4 5 6 1 LAS LISTRIK ARJASARI KECAMATAN

Lebih terperinci

ANALISIS LUAS LAHAN GARAPAN PER RUMAH TANGGA PETANI DI SELURUH KECAMATAN DAS CITARUM HULU

ANALISIS LUAS LAHAN GARAPAN PER RUMAH TANGGA PETANI DI SELURUH KECAMATAN DAS CITARUM HULU Analisis Luas Garapan Petani di DAS Citarum Hulu May 15, 2011 1. Pendahuluan ANALISIS LUAS LAHAN GARAPAN PER RUMAH TANGGA PETANI DI SELURUH KECAMATAN DAS CITARUM HULU Oleh: D.K. Kalsim 1 dan M. Farid Rahman

Lebih terperinci

METODE ANALISIS YANG DIGUNAKAN DALAM PENENTUAN PUSAT PELAYANAN

METODE ANALISIS YANG DIGUNAKAN DALAM PENENTUAN PUSAT PELAYANAN 163 METODE ANALISIS YANG DIGUNAKAN DALAM PENENTUAN PUSAT PELAYANAN A.1 METODE ANALSISIS STURGESS Dalam mencari rangking untuk faktor penduduk penulis terlebih dahulu menentukan kelas wilayah yang dan melakukan

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Maret (KOR)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Maret (KOR) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Maret (KOR) Laporan ditulis pada: January 28, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

Umum Dalam pelaksanaan tugasnya, Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral maupun lintas sektoral. Untuk melihat keadaan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya memiliki matapencaharian dalam sektor pertanian. Oleh karena itu, sektor pertanian merupakan sektor yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Simpulan

BAB V PENUTUP Simpulan BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan Tingginya peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas perekonomian di Kota Bandung mengakibatkan lahan di wilayah tersebut kian terbatas. Keterbatasan lahan di Kota Bandung mengakibatkan

Lebih terperinci

Katalog BPS : Badan Pusat Statistik Kab. Tapanuli Tengah Jl. N. Daulay, Pandan Telp. (0631)

Katalog BPS : Badan Pusat Statistik Kab. Tapanuli Tengah Jl. N. Daulay, Pandan Telp. (0631) Katalog BPS : 4101014.1204 Badan Pusat Statistik Kab. Tapanuli Tengah Jl. N. Daulay, Pandan Telp. (0631) 371082 PERKEMBANGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN TAHUN 2010-2011 PERKEMBANGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

VISI DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BANDUNG

VISI DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BANDUNG VISI DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BANDUNG 2011-2015 TUJUAN Menumbuhkembangkan sistem manajemen terpadu antar komoditas pertanian dan wilayah sentra produksi Menciptakan sistem produksi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Kor merupakan salah satu kegiatan tahunan yang diselenggarakan BPS untuk memenuhi kebutuhan data sosial ekonomi. Data yang dihasilkan Susenas Kor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anisa Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anisa Lestari, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Untuk dapat bersaing di era globalisasi saat ini dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Dimana bahwa perkembangan dan kemajuan suatu Negara

Lebih terperinci

H. DADANG M. NASER., SH., S.Ip BUPATI BANDUNG

H. DADANG M. NASER., SH., S.Ip BUPATI BANDUNG Kota Cimahi Kota Bandung Margaasih Cileunyi Kab.Sumedang Dayeuhkolot Margahayu Bojongsoang Rancaekek Kutawaringin Cicalengka Katapang Solokanjeruk Kab. Bandung Barat Baleendah Ciparay Cikancung Nagreg

Lebih terperinci

Lampiran 1 Indikator dari Pembangunan yang Berkelanjutan (CSD 2001)

Lampiran 1 Indikator dari Pembangunan yang Berkelanjutan (CSD 2001) LAMPIRAN Lampiran 1 Indikator dari Pembangunan yang Berkelanjutan (CSD 2001) SOSIAL TEMA SUBTEMA INDIKATOR Persen penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan Kemiskinan Indeks gini dari ketidaksamaan

Lebih terperinci

BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN

BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN 2006 2010 BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN 2006 2010 Nomor Publikasi: 16522.11.04 Katalog BPS: 3101017.16 Naskah: Seksi Statistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebijakan penting yang menjadi prioritas utama pemerintah Kabupaten Bandung adalah pembangunan yang seimbang antara pembangunan fisik dan pembangunan sumber

Lebih terperinci

KONSEP DASAR DAPODIK EMPAT BAGIAN PENTING KONSEP DASAR DAPODIK

KONSEP DASAR DAPODIK EMPAT BAGIAN PENTING KONSEP DASAR DAPODIK SELAMAT PAGI Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan KONSEP DASAR DAPODIK EMPAT BAGIAN PENTING KONSEP DASAR DAPODIK DAPODIK adalah suatu konsep pengelolaan Data Pendidikan yang bersifat Relational dan Longitudinal,

Lebih terperinci

Katalog BPS: Katalog BPS:

Katalog BPS: Katalog BPS: Katalog BPS: 2204009 Katalog BPS: 2204009 PROFIL MIGRAN HASIL SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2011 2012 ISBN : 978-979-064-620-9 Katalog BPS : 2204009 No. Publikasi : 04140.1301 Ukuran Buku : 17,6 cm

Lebih terperinci

Katalog BPS No

Katalog BPS No Katalog BPS No. 2302003.1218 KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2012 Katalog BPS : 2302003.1218 No. Publikasi : 12182.12.007 Ukuran Buku : 13.50 X 19.50 Jumlah Halaman : v + 23 Naskah / Gambar Kulit : Seksi

Lebih terperinci

Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan PROGRAM DAN KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan PROGRAM DAN KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan RENCANA STRATEGIS PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN : Bappeda Kabupaten Paser bekerjasama dengan. Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN : Bappeda Kabupaten Paser bekerjasama dengan. Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN 2012 Ukuran buku : 21 cm x 29,7 cm Jumlah halaman : 60 + ix halaman Naskah : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser Penyunting : Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN DAN TINGKAT KEBAHAGIAAN MASYARAKAT KABUPATEN KARIMUN

PEMBANGUNAN DAN TINGKAT KEBAHAGIAAN MASYARAKAT KABUPATEN KARIMUN PEMBANGUNAN DAN TINGKAT KEBAHAGIAAN MASYARAKAT KABUPATEN KARIMUN HASIL SURVEI PENGUKURAN TINGKAT KEBAHAGIAAN TAHUN 2014 KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN KARIMUN DENGAN BPS KABUPATEN KARIMUN PEMBANGUNAN DAN

Lebih terperinci

Penduduk: Usia: Status Perkawinan: Anak Lahir Hidup:

Penduduk: Usia: Status Perkawinan: Anak Lahir Hidup: Penduduk: Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap.

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM

BAB III GAMBARAN UMUM BAB III GAMBARAN UMUM 3.1 Letak Geografis Letak Geografis Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung terletak pada koordinat 107 0 14 107 0 56 bujur timur dan 6 0 49 7 0 18 lintang selatan. Kecamatan Pasirjambu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv ix BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR) Laporan ditulis pada: December 14, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 C. Ruang Lingkup... 3 D. Pengertian Umum... 3

A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 C. Ruang Lingkup... 3 D. Pengertian Umum... 3 15 16 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 C. Ruang Lingkup... 3 D. Pengertian Umum... 3 BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN BANDUNG... 10 A. Geografis... 10 B. Demografis...

Lebih terperinci

(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber

(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber I. Pendahuluan Salah satu tujuan Millenium Development Goals (MDGs) dari delapan tujuan yang telah dideklarasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2000 adalah mendorong kesetaraan gender dan

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN PRUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2012

DOKUMEN PELAKSANAAN PRUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2012 Urusan Pemerintah: 1. 13. Urusan Wajib Sosial Organisasi : 1. 13. 01. Dinas Sosial Program Kode Kegiatan DOKUMEN PELAKSANAAN PRUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Kabupaten Bandung Tahun Anggaran

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G /

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G / Katalog BPS : 4103.5371 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G 2 0 0 5 / 2 0 0 6 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KUPANG INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2005/2006 No. Publikasi : 5371.0612

Lebih terperinci

Bab III. Capaian Pembangunan Manusia

Bab III. Capaian Pembangunan Manusia Bab III. Capaian Pembangunan Manusia Pembangunan suatu wilayah secara kasat mata lebih mudah dilihat dari pertumbuhan fisik atau perekonomiannya. Sehingga sering pembangunan fisik atau ekonomi dijadikan

Lebih terperinci

Rencana Umum Pengadaan

Rencana Umum Pengadaan Rencana mum Pengadaan (Melalui Penyedia) K/L/D/I : Satuan Kerja : DINAS PERMAHAN, PENATAAN RANG DAN KEBERSIHAN Tahun Anggaran : 2015 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Penyusunan Kebijakan Manajemen Pengelolaan

Lebih terperinci

TINJAUAN KEBIJAKAN TERKAIT

TINJAUAN KEBIJAKAN TERKAIT TINJAUAN KEBIJAKAN TERKAIT Pada bagian ini akan dibahas mengenai kebijakan yang terkait dengan pengembangan industri tembakau, yang terdiri dari : 1) Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR: 68/Kpts/KPU-Kab /2015

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR: 68/Kpts/KPU-Kab /2015 SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG NOMOR: 68/Kpts/KPU-Kab-011.329047/2015 TENTANG PEMBERIAN SANKSI KEPADA PASANGAN CALON, PETUGAS KAMPANYE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menempati tempat yang penting dalam pembangunan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menempati tempat yang penting dalam pembangunan bangsa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan menempati tempat yang penting dalam pembangunan bangsa karena tujuannya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dengan sumber daya

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2013

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2013 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral

Lebih terperinci

PENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008

PENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008 PENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008 Kerjasama Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2008 PENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

STATISTIK PENDUDUK LANJUT USIA 2011 ISSN. 2086 1036 No Publikasi : 04220.1202 Katalog BPS : 4104001 Ukuran Buku : 28 Cm x 21 Cm Jumlah Halaman : xviii + 148 Halaman Naskah : Subdirektorat Statistik Pendidikan

Lebih terperinci

No. Katalog :

No. Katalog : No. Katalog : 23303003.3375 No. Katalog: 2303003.3375 PROFIL KETENAGAKERJAAN KOTA PEKALONGAN 2014 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PEKALONGAN PROFIL KETENAGAKERJAAN KOTA PEKALONGAN 2014 ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014 12 IndikatorKesejahteraanRakyat,2013 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014 No. ISSN : 0854-9494 No. Publikasi : 53522.1002 No. Katalog : 4102004 Ukuran Buku Jumlah Halaman N a s k a

Lebih terperinci

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAKASSAR

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAKASSAR Katalog BPS : 4103.7371 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAKASSAR KATA PENGANTAR BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAKASSAR Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Makassar 2015 disusun sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Millennium Development Goals (MDGs) adalah Komitmen Negara terhadap rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Millennium Development Goals (MDGs) adalah Komitmen Negara terhadap rakyat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Millennium Development Goals (MDGs) adalah Komitmen Negara terhadap rakyat Indonesia dan Komitmen Indonesia kepada masyarakat global yang merupakan suatu kesepakatan

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH. Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG. Katalog BPS nomor :

STATISTIK DAERAH. Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG. Katalog BPS nomor : Katalog BPS nomor : 9213.3273.240 RSUP HASAN SADIKIN BANDUNG KECAMATAN SUKAJADI MAJU STATISTIK DAERAH Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN

Lebih terperinci

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Data ketenagakerjaan yang dihasilkan BPS dikumpulkan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berpotensi untuk mengembangkan sektor pertanian hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berpotensi untuk mengembangkan sektor pertanian hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia berpotensi untuk mengembangkan sektor pertanian hal ini disebabkan karena Indonesia memiliki faktor geografis yang baik untuk membudidayakan tanaman

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN WANITA 2014 ISSN : No. Publikasi : 5314.1420 Katalog BPS : 2104003.5314 Ukuran Buku : 16 x 21 cm Jumlah Halaman : xiv + 31 halaman Naskah : BPS Kabupaten Rote Ndao Penyunting :

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2010 Semester 1 (Panel)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2010 Semester 1 (Panel) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2010 Semester 1 (Panel) Laporan ditulis pada: December 18, 2014 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 September (Modul)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 September (Modul) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 September (Modul) Laporan ditulis pada: November 28, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 Modul (Gabungan)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 Modul (Gabungan) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 Modul (Gabungan) Laporan ditulis pada: November 29, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

Laporan Tahunan Tahun 2014 Edisi Terbit Tahun 201

Laporan Tahunan Tahun 2014 Edisi Terbit Tahun 201 Laporan Tahunan Tahun 2014 Edisi Terbit Tahun 201 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah S.W.T. atas rahmat dan karunia- Nya, Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung tahun

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN 2015 E D I S I T E R B I T T A H U N DINKES KAB BDG DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

LAPORAN TAHUNAN 2015 E D I S I T E R B I T T A H U N DINKES KAB BDG DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG LAPORAN TAHUNAN 2015 E D I S I T E R B I T T A H U N 2 0 1 6 DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah S.W.T. atas rahmat dan karunia- Nya, Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anggaran pemerintah yang cukup karena oil boom untuk membiayai berbagai

BAB I PENDAHULUAN. anggaran pemerintah yang cukup karena oil boom untuk membiayai berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di negara berkembang seperti negara Indonesia sektor pertanian mempunyai peran yang sangat penting dalam pertumbuhan perekonomian. Banyaknya tenaga kerja yang

Lebih terperinci

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL BUKU III SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL [ SUSENAS JULI 2009 ] PEDOMAN PENCACAHAN KOR (Untuk Pencacah dan Kortim) BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i I. PENDAHULUAN 1 1.1 Umum

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan A. SEJARAH Rumah Sakit Daerah Soreang adalah salah satu Rumah Sakit Pemerintah yang berada di wilayah Kabupaten Bandung yang berdiri pada tahun 1996

Lebih terperinci

BAB III PENDIDIKAN DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN (Belajar dari Pengalaman) A. Kabupaten Bandung dalam Catatan Sejarah

BAB III PENDIDIKAN DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN (Belajar dari Pengalaman) A. Kabupaten Bandung dalam Catatan Sejarah Master Plan Pendidikan ikan Kabupaten Bandung 2008- BAB III PENDIDIKAN DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2003-2006 (Belajar dari Pengalaman) A. Kabupaten Bandung dalam Catatan Sejarah Sejarah mencatat bahwa Kabupaten

Lebih terperinci

madiunkota.bps.go.id

madiunkota.bps.go.id Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Madiun Tahun 2015 Nomor Publikasi : 35770.1610 Katalog BPS : 3101001.3577 Naskah oleh : Seksi Statistik Sosial Gambar Kulit oleh : Seksi Statistik Sosial Diterbitkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lahan merupakan salah satu sumberdaya alam yang dibutuhkan umat

BAB I PENDAHULUAN. Lahan merupakan salah satu sumberdaya alam yang dibutuhkan umat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahan merupakan salah satu sumberdaya alam yang dibutuhkan umat manusia. Pengertian lahan dari FAO (1976) yang dikutip oleh Sitorus (1998), yaitu : Lahan merupakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana arah RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010 2015 dan RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2012, Kabupaten Bandung berupaya melakukan akselerasi pembangunan daerah yang akan

Lebih terperinci

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya INDIKATOR KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PROVINSI ACEH 2016 Nomor Publikasi : 11522.1605 Katalog BPS : 4102004.11 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : xvii + 115 Halaman Naskah Gambar Kulit Diterbitkan

Lebih terperinci

Buku V SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) PANEL MARET 2008 PEDOMAN PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN (KONSISTENSI) BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA

Buku V SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) PANEL MARET 2008 PEDOMAN PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN (KONSISTENSI) BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA Buku V SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) PANEL MARET 2008 PEDOMAN PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN (KONSISTENSI) BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA DAFTAR ISI Halaman BAB I. PENDAHULUAN 1 1.1 Umum 1 1.2

Lebih terperinci

STRUKTUR DATA BPS DAN PROSEDUR MENDAPATKAN DATA DI BPS Hady Suryono 8 Maret 2016

STRUKTUR DATA BPS DAN PROSEDUR MENDAPATKAN DATA DI BPS Hady Suryono 8 Maret 2016 STRUKTUR DATA BPS DAN PROSEDUR MENDAPATKAN DATA DI BPS Hady Suryono 8 Maret 2016 Data dan Informasi (1) Data a. Data adalah fakta berupa angka, karakter, simbol, gambar, tanda-tanda, isyarat, tulisan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan dan pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan,

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan dan pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengelolaan dan pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan, karakteristik lahan dan kaidah konservasi akan mengakibatkan masalah yang serius seperti

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUKAJADI 2016 ISSN : - No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUKAJADI 2016 ISSN : - No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman Katalog BPS nomor : 9213.3273.240 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUKAJADI 2016 ISSN : - No. Publikasi : 3273. 1660 Katalog BPS : 9213.3273.240 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25

Lebih terperinci

Indonesia - Sensus Penduduk 1980

Indonesia - Sensus Penduduk 1980 Katalog Mikrodata - Badan Pusat Statistik Indonesia - Sensus Penduduk 1980 Laporan ditulis pada: October 2, 2014 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php 1 Identifikasi

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN BANDUNG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN BANDUNG LAMPIRAN PERATURAN DAERAH NOMOR : 7 TANGGAL : 20 Juni 2011 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2005-2025 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam tesis ini merupakan data sekunder gabungan yang berasal dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2007 (Susenas 2007) dan

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK Katalog BPS : 4102004.1111 Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Utara Jl. T. Chik Di Tiro No. 5 Telp/Faks. (0645) 43441 Lhokseumawe 24351 e-mail : bpsacehutara@yahoo.co.id, bps1111@bps.go.id BADAN PUSAT

Lebih terperinci

Pengembangan Kawasan Perkebunan Teh di Kabupaten Bandung

Pengembangan Kawasan Perkebunan Teh di Kabupaten Bandung 1 Pengembangan Kawasan Perkebunan Teh di Kabupaten Bandung Dimas Darmawansyah dan Sardjito Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 74 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Bandung 4.1.1. Keadaan Goegrafis Wilayah Kabupaten Bandung secara geografis terletak pada koordinat 107 0 22-108 0 5 Bujur Timur dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pubertas Siklus Menstruasi

TINJAUAN PUSTAKA Pubertas Siklus Menstruasi TINJAUAN PUSTAKA Pubertas Pubertas adalah masa awal pematangan seksual, yaitu suatu periode dimana seorang anak mengalami perubahan fisik, hormonal dan seksual serta awal masa reproduksi. Kejadian yang

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PROVINSI JAWA BARAT 2012

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PROVINSI JAWA BARAT 2012 Katalog BPS : 4102004.32 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PROVINSI JAWA BARAT 2012 Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat Indikator Kesejahteraan Rakyat Jawa Barat 2012 Nomor Publikasi : 32520.1201 Katalog

Lebih terperinci

BAHAN TAYANGAN MATERI SOSIALISASI

BAHAN TAYANGAN MATERI SOSIALISASI BAHAN TAYANGAN MATERI SOSIALISASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 SAMPAI TAHUN 2036 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN

Lebih terperinci