Penambahan Angkatan Kerja Baru di Provinsi Jawa Tengah
|
|
- Sudirman Hardja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Penambahan Angkatan Kerja Baru di Provinsi Jawa Tengah Erisman, M.Si, Kabid Statistik Sosial, BPS Provinsi Jawa Tengah Data Penduduk Yang Digunakan Mulai tahun 2014 angka penduduk yang digunakan adalah angka penduduk berdasarkan Angka Proyeksi Penduduk berdasarkan Sensus Penduduk 2010 (SP2010) yang telah di launching oleh Bapak Presiden RI pada tanggal 29 Januari Sebelumnya data penduduk yang digunakan tahun 2013 ke bawah baik berupa Publikasi maupun Berita Resmi Statistik (BRS) masih menggunakan angka estimasi penduduk berdasarkan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) tahun 2000 ke Sehingga jika ingin membandingkan angka penduduk tahun 2014 dengan tahun sebelumnya agar apple to apple harus menggunakan hasil back casting penduduk dari hasil proyeksi penduduk yang telah dibuatkan oleh BPS RI untuk berbagai keperluan analisis data, baik untuk data ketenagakerjaan maupun kemiskinan atau data lainnya yang masih terkait dengan data penduduk, yakni dengan menghitung angka proyeksi penduduk mundur ke belakang. Hal tersebut perlu dilakukan apabila ingin membandingkan dengan data tahun Walaupun pengertian back casting data sebelum data tahun 2014 tidak semua tahun merupakan back casting murni proyeksi penduduk, karena untuk data sudah tersedia data proyeksi penduduknya, yang murni back casting dapat dikatakan adalah data penduduk sebelum tahun 2010.
2 Secara umum untuk perbedaan data estimasi dengan data proyeksi nampak pada penyajian data yang bersifat jumlah atau nilai absolut, tetapi untuk data yang bersifat ukuran statistik atau indikator cenderung tidak terlalu berbeda nyata, seperti angka persentase, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan indikator lainnya yang relatif hasilnya tidak berbeda jauh. Struktur Data Ketenagakerjaan Data ketenagakerjaan merupakan salah satu data strategis yang perlu dikaji lebih jauh untuk monitoring dan evaluasi kebijakan dan program serta bahan perencanaan pembangunan terutama bidang ekonomi agar dapat berjalan dengan baik. Sesuai dengan apa yang diyakini oleh ahli ekonomi, David Ricardo, tahun 1817 yang menyebutkan faktor tenaga kerja merupakan faktor penting dalam pencapaian kemakmuran suatu Negara. Struktur data ketenagakerjaan dapat dilihat pada data usia kerja yaitu data penduduk usia 15 tahun ke atas. Selanjutnya dari data penduduk usia 15 tahun ke atas dibagi menjadi 2 bagian yaitu data angkatan kerja dan data bukan angkatan kerja. Data angkatan kerja adalah data mengenai orang yang bekerja dengan menggunakan konsep bekerja sesuai dengan konsep International Labour Organization (ILO), yakni Kegiatan bekerja didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi dengan menghasilkan barang atau jasa yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit satu jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha atau kegiatan ekonomi. Sedangkan bekerja juga dibagi menjadi dua bagian yakni bekerja penuh dan bekerja tidak penuh. Bekerja penuh adalah orang yang bekerja 35 jam atau lebih selama seminggu dan Bekerja tidak penuh adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu. Bekerja tidak penuh dibagi menjadi 2 bagian, yakni setengah menganggur dan bekerja paruh waktu. Setengah menganggur adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu tetapi masih mencari pekerjaan atau dapat dikatakan setengah menganggur terpaksa. Sedangkan orang yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu dan sudah tidak lagi mencari pekerjaan dikatakan sebagai bekerja paruh waktu atau dapat dikatakan setengah menganggur sukarela. Selebihnya dalam angkatan kerja selain bekerja adalah menganggur atau sedang mencari pekerjaan. Menganggur termasuk didalamnya adalah sedang mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan/putus asa, dan sudah diterima tetapi belum mulai bekerja. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dihitung dari rasio antara jumlah yang menganggur atau mencari pekerjaan terhadap total angkatan kerja. Sedangkan untuk bukan angkatan kerja terdiri dari penduduk usia 15 tahun ke atas dengan waktu terbanyak adalah sekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya. Rasio antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah usia kerja merupakan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Sumber data utama ketenagakerjaan adalah Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilakukan rutin setiap tahun, dimana sejak tahun 2011 dalam setahun dilakukan 4 triwulan; Triwulan I pencacahan dilakukan pada bulan Februari, Triwulan II pencacahan dilakukan pada bulan Mei, Triwulan III pencacahan dilakukan pada bulan Agustus dan Triwulan IV pencacahan dilakukan pada bulan
3 November. Khusus untuk Triwulan III ada sampel komplemen, sehingga pada triwulan ini estimasi yang dihasilkan dapat disajikan sampai dengan tingkat kabupaten/kota. Tetapi dalam rilis data ketenagakerjaan dilakukan hanya 2 kali, yakni untuk Triwulan I dan Triwulan III. Secara lebih jelas strukur data ketenagakerjaan dapat dilihat pada diagram berikut ini. Kondisi Ketenagakerjaan Jawa Tengah Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2014 dengan jumlah penduduk sebesar 33,52 juta orang (hasil proyeksi penduduk berdasarkan Sensus Penduduk 2010, kondisi 30 juni 2014) memiliki jumlah penduduk usia kerja sebanyak 25,15 juta orang, yakni penduduk yang berumur 15 tahun ke atas. Penambahan penduduk dari tahun 2013 ke tahun 2014 berdasarkan data proyeksi penduduk sebanyak 258,40 ribu orang dan penambahan penduduk tersebut pada tahun-tahun kedepan berdasarkan data proyeksi penduduk menjadi semakin berkurang. Melihat hasil rilis Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Tengah kondisi Februari 2014 dengan usia kerja sebanyak 24,98 juta orang dan jumlah angkatan kerja ada sebanyak 17,72 juta orang, ada sebanyak 5,45 persen atau 965 ribu orang merupakan penduduk yang menganggur atau mencari pekerjaan, jika dibandingkan dengan kondisi setahun terakhir, TPT terjadi sedikit penurunan sebesar 0,06 persen (TPT Februari 2013 sebesar 5,51 persen atau 963 ribu orang), walaupun secara absolut jumlah pengangguran naik sebesar 2 ribu orang. Kondisi tersebut melihat target TPT pada RPJMD Provinsi Jawa Tengah masih sedikit lebih tinggi dari target tahun 2014 yang berkisar antara 4,77-5,31 persen, artinya pencapaiannya hampir mendekati target yang ditentukan, dan jika dibandingkan dengan angka nasional yang Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 5,70 persen, menunjukkan secara relatif tingkat pengangguran di Jawa Tengah sedikit lebih rendah. Tentunya walaupun TPT Jawa Tengah lebih rendah dari angka nasional persoalan pengangguran memiliki implikasi yang cukup besar terhadap berbagai aspek pembangunan, seperti timbulnya persoalan kualitas hidup manusia yang mengakibatkan pada timbulnya kemiskinan dan kriminalitas serta terganggunya keberlangsungan pembangunan termasuk masalah lingkungan hidup. Penambahan Angkatan Kerja Salah satu penyebab masalah pengangguran adalah masalah timbulnya angkatan kerja baru yang belum ditunjang oleh ketersedian lapangan kerja yang memadai. Timbulnya angkatan kerja baru bukan hanya disebabkan oleh penambahan umur yang tadinya bukan usia kerja menjadi usia kerja yang dilihat dari perubahan kohort umur 14 ke 15 tahun, selain itu juga kemungkinan adanya pergesaran antara bukan angkatan kerja menjadi angkatan kerja. Seperti yang tadinya sekolah tahun berikutnya berhenti, yang tadinya mengurus rumah tangga menjadi harus bekerja atau mencari pekerjaan karena persolan ekonomi, atau yang tadinya telah tidak melakukan aktivitas ekonomi mungkin karena usia lanjut atau lainnya, tetapi karena kebutuhan ekonomi harus melakukan pekerjaan atau mencari pekerjaan agar dapat menunjang kehidupannya. Pergeseran yang terjadi bukan hanya perubahan dari bukan angkatan kerja ke angkatan kerja, tetapi juga dapat terjadi sebaliknya dari angkatan kerja
4 menjadi bukan angkatan kerja. Seperti yang tadinya angkatan kerja baik bekerja atau mencari pekerjaan, karena mau focus sekolah atau mengurus rumah tangga atau telah pensiun dapat berubah menjadi bukan angkatan kerja yang mungkin disebabkan karena beberapa faktor. Persoalannya adalah seberapa jauh perubahan dan pergeseran dari kondisi tersebut dapat terjadi. Angkatan Kerja Baru Untuk penambahan angkatan kerja yang dikarenakan penambahan usia kerja dapat dihitung dari data yang ada pada proyeksi umur tunggal bahwa rata-rata perubahan penduduk kohort usia 14 tahun menjadi 15 tahun rata-rata per tahun dalam 3 tahun terakhir adalah sebesar 575,13 ribu orang. Kemungkinan tidak seluruh dari jumlah usia kerja baru tersebut masuk angkatan kerja tetapi dapat menjadi bukan angkatan kerja, terutama pada usia tersebut dapat dikatakan masih usia sekolah ditingkat SLTP kelas 3 atau SLTA kelas 1. Tetapi untuk perubahan penduduk usia kerja dari umur 14 ke 15 tahun yang sekolah ke tidak sekolah lebih besar kemungkinannya menjadi pengangguran atau mencari pekerjaan. Sedangkan untuk perubahan usia kerja 14 ke 15 tahun yang mengkibatkan yang tadinya tidak mengurus rumah tangga ke mengurus rumah tangga kemungkinan kecil dapat terjadi, mengingat pada usia tersebut dirasakan masih terlalu dini untuk dilangsungkan pernikahan, walaupun bagi kaum wanita. Apalagi perubahan usia kerja 14 ke 15 tahun untuk kondisi yang lainnya seperti tidak melakukan aktivitas, pensiun atau lainnya menjadi melakukan aktivitas atau mencari pekerjaan, hal tersebut lebih kecil lagi kemungkinannya, paling yang mungkin terjadi bersifat post majure yakni karena kecacatan sehingga tidak dapat melakukan aktivitas ekonomi. Secara umum kondisi setahun terakhir yang terjadi jumlah usia kerja bertambah sebesar 195 ribu orang (Februri 2013 sebesar 24,78 juta orang dan Februari 2014 sebesar 24,98 juta orang). Jadi nampak bahwa terjadi kondisi perubahan demografis untuk penduduk usia 15 tahun ke atas yang rata-rata sebesar 380 ribu orang (selisih antar penambahan usia kerja pertahun dari 14 tahun ke 15 tahun dengan data enpiris kenaikan usia kerja) setahun terakhir yang kemungkinan disebabkan oleh migrasi keluar dan penduduk yang meninggal terutama usia tua (dari data proyeksi umur tunggal penduduk berumur 75+ yang rata-rata per tahun berjumlah 898,6 ribu jiwa). Pergeseran Bukan Angkatan Kerja ke Angkatan Kerja Atau Sebaliknya Dilihat dari pergeseran bukan angkatan kerja ke angkatan kerja kondisi setahun terakhir di Jawa Tengah memang nampak cukup dinamis. Pada Februari 2013 jumlah angkatan kerja ada sebanyak 17,47 juta orang meningkat 249 ribu orang menjadi 17,72 juta orang pada Februari 2014, atau naik sebesar 1,43 persen. Sedangkan jumlah bukan angkatan kerja pada Februari 2013 berjumlah 7,32 juta orang menurun 54 ribu orang menjadi 7,26 juta orang, atau turun 0,74 persen. Jika dilihat lebih dalam perubahan dari bukan angkatan kerja ke angkatan kerja dapat ditunjukkan sumber yang paling dominan penurunannya terjadi pada penduduk dengan kondisi lainnya yaitu dari 1,23 juta orang di Februari 2013 menjadi 1,15 juta orang pada Februari 2014 atau menurun sebesar 87 ribu orang (7,05 persen). Kondisi lainnya kemungkinan karena sudah tua/pensiun atau tidak mencari pekerjaan lagi karena sudah cukup dan
5 melakukan aktivitas sosial dan organisasi serta orang-orang yang tidak dapat melakukan aktivitas karena cacat. Sebagai gambaran jika dilihat jumlah PNS yang kemungkinan setiap tahunnya akan ada yang pensiun di Jawa Tengah jumlah PNS pada tahun 2012 ada sebanyak 487,86 ribu jiwa, tentunya angka ini cukup besar dengan persentase yang pensiun diasumsikan sekitar 1,5 persen setiap tahun maka akan terjadi perubahan dari angkatan kerja ke bukan angkatan kerja sekitar 7,32 ribu orang. Dilanjutkan dengan kondisi mengurus rumah tangga yang terjadi penurunan sebesar 7 ribu orang (0,17 persen) dari 4,24 juta orang pada Februari 2013 menjadi 4,23 juta orang pada Februari Sebagai tambahan data dari Kanwil Agama Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 jumlah catatan nikah ada 338,33 ribu kejadian dan yang talak dan cerai ada 73,35 ribu kejadian, hal tersebut dapat berpotensi yang tadinya angkatan kerja ke bukan angkatan kerja pada kejadian menikah, sedangkan untuk kejadian talaq dan cerai dapat berpotensi dari bukan angkatan kerja ke angkatan kerja. Kondisi tersebut berbeda untuk bukan angkatan kerja karena sekolah, terjadi sedikit peningkatan selama setahun terakhir yakni dari 1,84 juta orang pada Februari 2014 naik sebesar 40 ribu orang (2,17 persen) menjadi 1,88 juta orang pada Februari Menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2012 menunjukkan angka putus sekolah atau tidak sekolah lagi untuk kelompok umur sebesar 9,47 persen menurun jika dibandingkan dengan tahun 2011 yang sebesar 11,37 persen. Sedangkan untuk kelompok umur tahun angka putus sekolah atau tidak sekolah lagi pada tahun 2012 sebesar 37,77 persen menurun jika dibandingkan dengan data tahun 2011 yang sebesar 41,21 persen. Kemudian untuk kondisi umur angka putus sekolah atau tidak sekolah lagi tahun 2012 yang paling tinggi yakni sebesar 82,86 persen dan sedikit menurun dibandingkan dengan tahun 2011 yang sebesar 84,49 persen. Kondisi penduduk yang putus sekolah atau tidak sekolah lagi pada usia sekolah menunjukkan bahwa secara umum dari semua jenjang pendidikan cenderung angka tidak sekolah terjadi penurunan dan semakin tinggi tingkat pendidikan angka putus sekolah atau tidak sekolah juga semakin besar, walaupun penurunannya juga semakin kecil. Besarnya angka tidak sekolah lagi akan merubah dari tadinya bukan angkatan kerja menjadi angkatan kerja, atau tetap menjadi bukan angkatan kerja tetapi dengan kondisi lainnya seperti mengurus rumah tangga atau lainnya. Hal ini secara umum pergeseran bukan angkatan kerja ke angkatan kerja dapat juga dilihat melalui data Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang meningkat sebesar 0,45 persen dari 70,48 persen pada Februari 2013 menjadi 70,93 persen pada Februari Angka Pengangguran Penambahan Angkatan Kerja Baru dimungkinkan karena adanya penambahan usia kerja dan pergeseran dari bukan angkatan kerja ke angkatan kerja. Secara absolut tadi telah dijelaskan bahwa secara global penambahan usia kerja dari 14 tahun ke 15 tahun rata-rata selama tiga terakhir sebesar 575,13 ribu jiwa dan pergeseran bukan angkatan kerja ke angkatan kerja selama setahun terakhir ada sebesar 54 ribu jiwa. Sedangkan jumlah pengangguran secara absolut bertambah 2 ribu jiwa selama setahun terakhir dengan posisi terakhir jumlah pengangguran pada Februari 2014 sebesar 965 ribu jiwa, hal ini menunjukkan besarnya pengangguran lebih banyak kemungkinan
6 terjadi pada penambahan usia kerja baru yang sudah terkoreksi oleh factor demografi (Tingkat Migrasi Risent Netto per tahun sebesar -2,1 persen/709,25 ribu orang ke luar Provinsi Jawa Tengah dan Tingkat Kematian Kasar 6,8 yang artinya dalam penduduk setahun sekitar 6,8 orang meninggal atau per tahun meninggal ratarata sekitar 229,70 ribu jiwa) yang sebesar 195 ribu jiwa, dimana jumlah angkatan kerja juga bertambah selama setahun terakhir sebesar 249 ribu orang (Februari 2013 sebesar 17,47 juta jiwa dan Februari 2014 sebesar 17,72 juta jiwa). Dilihat dari besaran penambahan angkatan kerja yang terserap bekerja ada sebanyak 247 ribu jiwa sedangkan yang tidak terserap ada 2 ribu orang yang otomatis menjadi penambahan jumlah pengangguran atau mencari pekerjaan. Walaupun secara relatif jumlah pengangguran turun tetapi secara absolut sedikit bertambah. Dari uraian yang ada nampak memang faktor utama yang perlu diantisipasi adanya penambahan usia kerja baru yang berimplikasi pada penambahan angkatan kerja dan jika tidak tertangani akan mengakibatkan angka pengangguran yang cukup tinggi. Mengingat penambahan usia kerja jika dihitung rasionya memberikan kontribusi sebesar 60 persen dari jumlah penganggur. Persoalan pengangguran di atas masih dilihat dalam bentuk kuantitatif, belum dilihat secara kualitatif. Seperti bagaimana pengangguran dilihat dari aspek demografi yakni struktur umur, jenis kelamin dan status perkawinan. Kemudian perlu juga diketahui bagaimana pengangguran dilihat dari tingkat pendidikan dan status dalam keluarga baik sebagai kepala keluarga atau bukan atau jumlah tanggungan dalam keluarga. Lebih lanjut juga dapat dilihat bukan hanya TPT tetapi juga jumlah penduduk setengah pengangguran artinya dari penduduk usia kerja yang merupakan angkatan kerja yang bekerja yang kurang dari 35 jam seminggu dan masih mencari pekerjaan, sejauh mana hal tersebut terjadi dan bagaimana karakteristiknya. Mungkin hal ini dapat menjadi persoalan lain yang perlu mendapatkan perhatian. Mengingat setengah menganggur merupakan refleksi dari penduduk yang belum puas dalam pekerjaannya dan belum optimal bekerja, sehingga kemungkinan taraf hidupnya dirasakan belum memadai. Di Provinsi Jawa Tengah masih ada pekerja dengan kondisi setengah penganggur yang cukup besar yakni 1,18 juta orang pada kondisi Februari 2014, dan terjadi penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 1,90 juta orang. Walaupun dari sisi pekerja paruh waktu, yakni pekerja dengan jam kerja kurang dari 35 jam seminggu selama setahun terakhir meningkat dari 4,73 juta orang pada Februari 2013 menjadi 4,85 juta orang pada Februari 2014, tentunya hal ini akan mempengaruhi produktivitas yang selanjutnya juga akan berdampak pada pendapatan pekerja. Secara ringkas data ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada tabel di atas.
KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN
BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 67/11/34/Th.XVII, 5 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA AGUSTUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN Hasil Survei Angkatan Kerja
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN
BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 31/05/34/Th.XVII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN Jumlah penduduk yang bekerja
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2016 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,81 PERSEN
BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 28/05/34/Th.XVIII, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2016 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,81 PERSEN Jumlah penduduk yang bekerja
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 54/11/31/Th. XVII, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015 TPT DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS 2015 SEBESAR 7,23 PERSEN Jumlah angkatan kerja pada Agustus
Lebih terperinciTINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN
BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 04/01/34/Th.XI, 05 Januari 2009 No. 47/12/34/Th.XI, 01 Desember 2009 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN (Di
Lebih terperinciKetenagakerjaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Katalog BPS : 2301003.34 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Statistik BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2017 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,84 PERSEN
q BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No.29/05/34/Th.XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2017 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,84 PERSEN Pada Februari 2017, Penduduk
Lebih terperinciTINGKAT PENGANGGURAN TERTINGGI DI KOTA YOGYAKARTA, NAMUN JUMLAH PENGANGGUR TERBANYAK
BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 03/01/34/Th.X, 02 Januari 2008 SAKERNAS AGUSTUS 2007 MENGHASILKAN ANGKA PENGANGGURAN PERBANDINGAN ANTAR KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI DIY : TINGKAT PENGANGGURAN TERTINGGI
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Keadaan Ketenagakerjaan Yogyakarta Agustus 2017 No. 65/11/34/Thn.XIX, 6 Nopember 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI D.I YOGYAKARTA Keadaan Ketenagakerjaan Yogyakarta Agustus 2017
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI DIY PADA AGUSTUS 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,97 PERSEN
BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 04/01/34/Th.XI, 05 Januari 2009 No. 52/11/34/Th.XIV, 5 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI DIY PADA AGUSTUS 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,97
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012
No.28/05/63/Th XVI/07 Mei 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012 Jumlah penduduk angkatan kerja pada 2012 sebesar 1,887 juta jiwa. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 2,55
Lebih terperinciKETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
No. 76/11/19/Th.XIV, 7 November 2016 KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Jumlah angkatan kerja Agustus 2016 mencapai 705.173 orang, bertambah sebanyak 17.525 orang dibandingkan jumlah angkatan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 23/05/31/Th. XVI, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2016 SEBESAR 5,77 PERSEN Jumlah angkatan kerja pada Februari
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2016
No. 66/11/36/Th.X, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2016 Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2016 mencapai 5,6 juta orang, naik sekitar 253 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 25/05/32/Th. XVI, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,66 PERSEN Tingkat partisipasi angkatan kerja
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016
BPS PROVINSI SULAWESI BARAT KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS No. 69/11/76/Th.X, 7 November AGUSTUS : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SULAWESI BARAT SEBESAR 3,33 PERSEN Penduduk usia kerja di Sulawesi Barat
Lebih terperinciKONDISI KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2010
No. 60/12/33/Th.IV, 1 Desember 2010 KONDISI KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2010 Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) dilaksanakan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Februari
Lebih terperinciBPS PROVINSI DKI JAKARTA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 55/11/31/Th.XVI, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2014 AGUSTUS 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,47 PERSEN Jumlah angkatan kerja di
Lebih terperinciTINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2008 SEBESAR 6,04 PERSEN
BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2008 SEBESAR 6,04 PERSEN No. 17/05/34/Th. X, 15 Mei 2008 Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional
Lebih terperinciKeadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat
Keadaan Ketenagakerjaan No. 69/11/76/Th. XI, 6 November BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI BARAT Keadaan Ketenagakerjaan Di Provinsi Sulawesi Barat : Tingkat Pengangguran Terbuka di Sulawesi Barat
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2016
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 65/11/12/Th. XIX, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,84 PERSEN angkatan kerja di Sumatera
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2014
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 06/05/18/Th.VII, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,05 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016
No.62/11/ 63/Th XX/07 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016 Jumlah angkatan kerja mencapai 2,08 juta orang atau terjadi penambahan sebesar 91,13 ribu orang dibanding Agustus
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2011
No.027/05/63/Th XV, 5 Mei 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2011 Jumlah penduduk angkatan kerja pada 2011 sebesar 1,840 juta jiwa. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 0,36
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2014 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,16 PERSEN
BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 29/05/34/Th.XVI, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2014 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,16 PERSEN Jumlah penduduk yang bekerja
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT FEBRUARI No. 24/05/61/Th. XIII, 10 Mei Berdasarkan Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), jumlah angkatan kerja
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI
BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI No.90/01/1/Th.IV, 5 Januari 009 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROPINSI KEPRI, KEADAAN SAMPAI DENGAN AGUSTUS 008 Pada Agustus 008, jumlah angkatan kerja mencapai 666.000
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPRI, KEADAAN SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2009
BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No.113/05/21/Th.IV, 15 Mei 2009 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPRI, KEADAAN SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2009 Jumlah angkatan kerja pada bulan Februari 2009 mencapai 668.510
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015
BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 42/05/21/Th. X, 4 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 9,05 PERSEN Jumlah angkatan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015
KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 No. 31/5/13/Th XVIII, 05 Mei 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,99 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sumatera Barat pada Februari 2015 mencapai
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Keadaan Ketenagakerjaan Sumatera Barat Agustus 2017 No. 62/11/13/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Sumatera Barat Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka
Lebih terperinciSTATISTIK KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI 2014 ISSN : 2355-2964 Katalog BPS : 2301104.51 Nomor Publikasi : 51521.1502 Ukuran Buku : 14,8 cm x 21 cm Jumlah Halaman : xi + 75 halaman Naskah : BPS Provinsi
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017 AGUSTUS 2017 TINGKAT PENGANGGUR- AN TERBUKA SEBESAR 4,33 PERSEN Penduduk yang bekerja pada Agustus 2017 berkurang
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA, FEBRUARI 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,09 PERSEN
BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 04/01/34/Th.XI, 05 Januari 2009 No. 23/05/34/Th.XIV, 7 Mei 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA, FEBRUARI 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017
KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No. 28/5/13/Th XX, 05 Mei 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,80 PERSEN Angkatan kerja Sumatera Barat pada Februari 2017 sebanyak 2,62 juta,
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014
BADAN PUSAT STATISTIK KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,70 PERSEN No. 38/05/Th. XVII, 5 Mei 2014 Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari
Lebih terperinciKeadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah Agustus 2017
No. 08/11/62/Th.XI, 6 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Agustus 2017 Agustus 2017, Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN FEBRUARI 2017
No. 29/05/36/Th.XI, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN FEBRUARI 2017 Jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2017 sebesar 5,51 juta orang, meningkat sekitar 273 ribu pekerja jika dibandingkan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2012
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No.51/11/31/Th. XIV, 5 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS Jumlah angkatan kerja di Provinsi DKI Jakarta pada mencapai 5,37 juta orang, bertambah 224,74 ribu
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. 220/12/21/Th. V, 1 Desember 20 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN AGUSTUS 20 TINGKAT PENGANGGURAN KEPRI SEMAKIN TURUN Jumlah angkatan
Lebih terperinciKETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
No. 34/05/19/Th.XIV, 4 Mei 2016 KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Jumlah angkatan kerja Februari 2016 mencapai 687.648 orang, bertambah sebanyak 21.806 orang dibandingkan jumlah angkatan
Lebih terperinciTINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN
BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 20/05/34/Th. XI, 15 Mei 2009 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009
BADAN PUSAT STATISTIK No. 75/12/Th. XII, 1 Desember 2009 KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009 Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2009 mencapai 113,83 juta orang, bertambah 90 ribu
Lebih terperinciBPS PROVINSI JAWA TENGAH
BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 05/05/33/Th.III, 15 Mei 2009 KONDISI KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN JAWA TENGAH FEBRUARI 2009 Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) dilaksanakan dua kali dalam setahun,
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN
No.015/05/63/Th XII, 15 Mei 2009 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2009 JUMLAH PENDUDUK YANG DIKATEGORIKAN SEBAGAI ANGKATAN KERJA PADA FEBRUARI 2009 SEBESAR 1,75 juta jiwa. Jumlah tersebut
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO AGUSTUS 2016
No. 64/11/75/Th.X, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO AGUSTUS 2016 - Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2016 mencapai 562.196 orang, berkurang 1.206 orang dari keadaan Februari
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2014
No.66 /11/ 63 / Th XVIII / 05 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2014 Pada bulan Agustus 2014, jumlah angkatan kerja mencapai 1,94 juta orang atau terjadi penambahan sebesar
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015
KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 No. 31 /05/17/Th IX, 5 Mei 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,21 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Februari 2015 mencapai
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 31/05/32/Th. XVII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,40 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015
KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 No. 66/11/13/Th XVIII, 05 November 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,89 PERSEN Angkatan kerja Sumatera Barat pada Agustus 2015 sebanyak 2,35
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. xxx/05/21/th. V, 10 Mei 2010 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2010 TINGKAT PENGANGGURAN KEPRI TERENDAH DALAM EMPAT TAHUN
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT AGUSTUS 2014
No. 66/11/13/Th XVII, 5 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT Jumlah angkatan kerja di Sumatera Barat pada Agustus mencapai 2,33 juta orang, naik 110 ribu orang dibandingkan dengan jumlah angkatan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011
BADAN PUSAT STATISTIK No. 74/11/Th. XIV, 7 November 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011 AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,56 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
No. 74/11/35/Th.XV, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR Keadaan Ketenagakerjaan Jawa Timur Agustus 2017 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jawa Timur sebesar
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 No. 64/11/32/Th. XIX, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Agustus 2017 : Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2008
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 04/01/31/Th. XI, 5 Januari 2009 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2008 Jumlah angkatan kerja di Provinsi DKI Jakarta pada Agustus 2008 mencapai 4,77 juta orang,
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2015
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 71/11/12/Th. XVIII, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,71 PERSEN angkatan kerja di
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017
KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No.29 /05/17/XI, 5 Mei 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,81 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Februari 2017 sebanyak
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN AGUSTUS 2009
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 152/12/21/Th.IV, 1 Desember 2009 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN AGUSTUS 2009 TINGKAT PENGANGGURAN KEPRI KEMBALI NAIK
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, FEBRUARI 2013
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 34/05/35/Th. XI, 6 Mei 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, FEBRUARI 2013 FEBRUARI 2013 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA JAWA TIMUR SEBESAR 4,00 PERSEN Jumlah angkatan kerja
Lebih terperinciBPS PROVINSI JAWA BARAT
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 29/05/32/Th.XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT FEBRUARI 2017 Angkatan kerja pada Februari 2017 sebanyak 22,64 juta orang, naik sekitar 0,46 juta orang
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016
KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016 No. 29 /05/17/Th X, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,84
Lebih terperinciKeadaan Ketenagakerjaan Banten Agustus 2017
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BANTEN Keadaan Ketenagakerjaan Banten Agustus 2017 Tingkat Pengangguran Banten Agustus 2017 sebesar 9,28 persen Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2017 sebesar 5,08
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 30/05/12/Th. XX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,41 PERSEN angkatan kerja di Sumatera
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2016
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 74/11/35/Th. XIV, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA JAWA TIMUR SEBESAR 4,21 PERSEN Jumlah angkatan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016
No. 29 /05/17/Th X, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,84 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Februari
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2013
No.65/11/63/Th XVII/6 November 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2013 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kalimantan Selatan keadaan Agustus 2013 sebesar 69,08 persen. Mengalami
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK. Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,32 persen
Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus 2017 No. 74/11/Th. XI, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus 2017 Agustus 2017:
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. 69/11/21/Th. VI, 7 November 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN AGUSTUS 2011 TINGKAT PENGANGGURAN KEPRI = 7,80 PERSEN Jumlah angkatan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2017
KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2017 No. 28/05/75/Th. XI, 5 Mei 2017 - Jumlah angkatan kerja pada Februari 2017 mencapai 590.063 orang, bertambah 27.867 orang dari keadaan Agustus 2016
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013
No.29/05/63/Th XVII/06 Mei 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013 Jumlah penduduk angkatan kerja pada 2013 sebesar 1.937.493 jiwa. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 2,65
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015
No.36/05/52/Th. IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,69 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Nusa Tenggara Barat pada Agustus 2015 mencapai
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH
No.53/11/TH.XIX, 7 November 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 7,57 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015
BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 33 /05/76/Th.IX, 5 Mei KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI FEBRUARI : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SULAWESI BARAT SEBESAR 1,81 PERSEN Pada bulan, jumlah angkatan kerja di Sulawesi
Lebih terperinciBPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 26/05/31/Th. XVI, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2015 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2015 SEBESAR 8,36 PERSEN Jumlah angkatan kerja di DKI Jakarta
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015
BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 71 /11/76/Th.IX, 5 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS AGUSTUS : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SULAWESI BARAT SEBESAR 3,35 PERSEN Jumlah penduduk usia kerja di Sulawesi
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016
No. 66/11/13/Th XIX, 07 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,09 PERSEN Angkatan kerja Sumatera Barat pada Agustus 2016 sebanyak 2,47 juta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini Indonesia sedang menghadapi ASEAN Economic Community atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini Indonesia sedang menghadapi ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA merupakan bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016
No. 06/11/53/Th. XIX, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,25 % Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTT Agustus 2016 mencapai
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2013
No. 27/5/75 Th VII, 6 Mei 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2013 - Jumlah angkatan kerja pada Februari 2013 mencapai 480.382 orang, bertambah 14.309 orang dari keadaan Agustus 2012
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2015
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 78//35/Th. XIII, 5 November 05 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 05 AGUSTUS 05: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA JAWA TIMUR SEBESAR 4,47 PERSEN Jumlah angkatan kerja di
Lebih terperinciBPS PROVINSI JAWA TENGAH
BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 05/01/33/Th.III, 5 Januari 2009 KONDISI KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2008 Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) dilaksanakan dua kali dalam setahun,
Lebih terperinciINDIKATOR KETENAGAKERJAAN PROVINSI MALUKU UTARA FEBRUARI 2016 ISBN : No. Publikasi : 82520.1609 Katalog BPS : 2302003.82 Ukuran Buku : B5 (17,6 x 25 cm) Jumlah Halaman : 27 Naskah : Bidang Statistik Sosial
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016
BPS PROVINSI JAWA TIMUR KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 No. 33/05/35/Th.XIV, 4 Mei 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,14 PERSEN Penduduk usia 15 tahun ke atas di Jawa Timur
Lebih terperinciINDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014
12 IndikatorKesejahteraanRakyat,2013 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014 No. ISSN : 0854-9494 No. Publikasi : 53522.1002 No. Katalog : 4102004 Ukuran Buku Jumlah Halaman N a s k a
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. 31/05/21/Th. VI, 5 Mei 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2011 TINGKAT PENGANGGURAN KEPRI SEBESAR 7,04 PERSEN Jumlah
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015
No. 67/11/15/Th.VIII, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,34 PERSEN Angkatan kerja Provinsi Jambi pada Agustus 2015 sebanyak
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2015
No. 06/11/53/Th. XV, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,83 % Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTT Agustus 2015 mencapai
Lebih terperinciNo. 03/05/81/Th.XVIII, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU 2017 Jumlah Angkatan Kerja di Provinsi Maluku pada Februari 2017 mencapai 769.108 orang, bertambah sebanyak 35.771 orang dibanding angkatan
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tenggara Agustus 2017 No. 63/11/Th. XI, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Provinsi Sulawesi Tenggara Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tenggara Agustus 2017 Agustus
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 28/05/61/Th. XIV, 7 Mei 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT 2012: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Sebesar 3,4 persen Jumlah angkatan kerja pada 2012
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015
No. 56/11/36/Th.IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015 Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2015 mencapai 5,34 juta orang, turun sebesar tiga ribu orang dibandingkan jumlah angkatan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016
No.36/05/52/Th. IX, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,66 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Nusa Tenggara Barat pada Februari 2016 mencapai
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN NOVEMBER 2014
No. 55/11/36/Th.VIII, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN NOVEMBER 2014 Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2014 mencapai 5,3 juta orang, bertambah sebesar 156 ribu orang dibandingkan jumlah
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2014
BPS PROVINSI DKI JAKARTA KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2014 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2014 SEBESAR 9,84 PERSEN No. 26/05/31/Th. XVI, 5 Mei 2014 Jumlah angkatan kerja pada Februari
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 64/11/32/Th.XVIII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,89 PERSEN Provinsi Jawa Barat mengalami kenaikan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH
No.37/05/33/Th.IX, 05 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH FEBRUARI2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,31 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Februari 2015 yang sebesar 18,29 juta
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2015
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 35/05/12/Th XVIII, 05 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SUMATERA UTARA SEBESAR 6,39 PERSEN. angkatan
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH
No.57/11/TH.XVIII, 5 November 2015 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 9,93 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH
No.70 /11/33/Th.VIII, 05 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,68 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2014 yang sebesar
Lebih terperinci