RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS Jumlah (1) (2) (3) (4) Penduduk yang Mengalami keluhan Sakit. Angka Kesakitan 23,93 21,38 22,67
|
|
- Adi Sonny Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS 2015 Dalam kaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan, meningkatnya derajat kesehatan penduduk di suatu wilayah, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas penduduk tersebut yang pada akhirnya mencapai kesejahteraan. Oleh karena itu, untuk mengukur status kesehatan digunakan indikator kesakitan. Tabel 1. Angka Kesakitan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2015 Keluhan Kesehatan Jenis kelamin Laki-Laki Perempuan (3) (4) Penduduk yang Mengalami keluhan Sakit 43,28 43,11 43,20 Angka Kesakitan 23,93 21,38 22,67 Pada tahun 2015 banyaknya penduduk yang mengalami keluhan kesehatan adalah sebesar 43,20 persen. Angka kesakitan memberi gambaran bahwa penduduk Kabupaten Kendal pernah mengalami gangguan kesehatan yang mengganggu kegiatan sehari-hari sebulan yang lalu. Angka kesakitan Kabupaten Kendal tahun 2015 adalah sebesar 22,67, angka kesakitan laki-laki 23,93 dan perempuan sebesar 21,38. Pemanfaatan obat dan fasilitas kesehatan oleh masyarakat yang mengalami keluhan kesehatan menunjukkan upaya masyarakat untuk menyembuhkan penyakitnya. Tabel 2. Penduduk yang Menderita Sakit Selama Sebulan yang Lalu Menurut cara Berobat Jenis kelamin Cara Berobat Laki-Laki Perempuan (3) (4) Berobat Jalan 53,90 58,11 55,97 Berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa 55,97 persen penduduk di Kabupaten Kendal berobat jalan untuk menyembuhkan keluhan kesehatannya. Apabila dibedakan menurut jenis kelamin, penduduk laki-laki yang berobat jalan lebih banyak jika dibanding penduduk perempuan yakni 53,90% berbanding 58,11%.
2 penduduk yang berobat jalan menurut tempat/cara berobat disajikan pada Tabel 3.4. Sebanyak 54,28 persen masyarakat berobat jalan ke praktek dokter/bidan, hal ini mengisyaratkan masyarakat di Kabupaten Kendal sudah sadar akan pentingnya kesehatan. Kemudian sebanyak 29,51 persen berobat ke puskesmas/pustu, puskesmas lebih dipilih oleh penduduk dikarenakan akses untuk menjangkau tempat ini lebih mudah dan lebih dekat dibandingkan dengan fasilitas kesehatan lainnya. Tabel 3 Penduduk Yang Berobat Jalan Menurut Tempat/Cara Berobat Tempat/Cara Berobat Persen-tase RS Pemerintah RS Swasta Praktek Dokter/Bidan Klinik/Praktek Dokter Bersama Puskesmas/Pustu UKBM/Usaha Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat Lainnya 3,76 2,59 54,28 7,82 29,51 4,28 1,47 Tabel 4 menunjukkan persentase balita menurut tenaga penolong kelahiran, dimana penolong kelahiran dibedakan menjadi tenaga medis dan tenaga non medis. Sebagian besar masyarakat lebih banyak memanfaatkan bidan sebagai penolong kelahiran yaitu sekitar 66,95 persen. Sementara itu pada tahun 2015 masyarakat Kabupaten Kendal yang menggunakan tenaga persalinan non medis seperti dukun beranak sudah tidak ada. Dokter Bidan Tenaga medis lain Dukun bersalin Lainnya Tabel 4. Balita Menurut Penolong Kelahiran Terakhir Tahun 2015 Penolong Kelahiran (%) (3) 19,43 77,33 0,00 2,98 0,26 Tenaga kesehatan 31,89 66,95 1,16 0,00 0,00 / 100,00 balita yang diberikan ASI selama 0-5 bulan sebesar 27,19 persen, kemudian balita yang diberikan ASI selama 6-11 bulan adalah 30,69 persen. Kemudian untuk bayi yang diberi ASI selama bulan sebesar 23,52 persen sedangkan balita yang diberikan ASI selama bulan ada sekitar 18,60 persen. Dari tabel 5 dibawah ini dapat
3 disimpulkan bahwa kesadaran ibu untuk menyusui balita dan pentingnya manfaat ASI bagi balita sudah cukup tinggi. Tabel 5. Balita Berumur 0 23 Bulan Menurut Lama Pemberian ASI Lama Pemberian ASI (bulan) , , , ,60 / Dilihat dari jenis imunisasinya diketahui bahwa dari semua balita yang telah mendapat imunisasi sekitar 97,21 persen telah diimunisasi BCG, kemudian balita yang telah mendapat imunisasi DPT sebesar 97,93 persen dan yang telah diimunisasi polio sekitar 98,23 persen. Di Kabupaten Kendal balita yang telah mendapatkan imunisasi campak sekitar 81,44 persen dan yang sudah diimunisasi hepatitis sekitar 97,49 persen. Secara umum balita di Kabupaten Kendal yang sudah mendapatkan imunisasi lengkap sekitar 83,36 persen. Tabel 6. Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi Menurut Jenis Imunisasi Jenis Imunisasi BCG 97,21 DPT Polio Campak/Morbili Hepatitis B 97,93 98,23 81,44 97,49 Berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh penduduk 15 tahun ke atas, terlihat lebih dari separuh penduduk di Kabupaten Kendal hanya memiliki ijazah SD sederajat ke bawah, yakni 56,79 persen. Sedangkan penduduk yang menamatkan pendidikannya sampai dengan jenjang SMP/sederajat sebesar 18,75 persen, kemudian yang menamatkan pendidikan sampai SMA/SMK/sederajat baru mencapai 19,35 persen. Kemudian penduduk Kabupaten Kendal yang berumur 15 tahun ke atas yang memiliki ijazah sampai tingkat perguruan tinggi hanya sebesar 5,12 persen.
4 Tabel 7. Penduduk Berumur 15 Tahun ke atas Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Pendidikan Tertinggi Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan (3) (4) Tidak/Belum Pernah Sekolah 5,79 12,53 9,18 Tidak Tamat SD/sederajat 17,24 19,95 18,61 SD/Sederajat 30,68 27,33 29,00 SMP/Sederajat 19,05 18,45 18,75 SMA/SMK/Sederajat 22,14 16,60 19,35 Perguruan tinggi 5,10 5,14 5,12 100,00 100,00 100,00 Dari status partisipasi sekolah, terlihat bahwa persentase penduduk 5 tahun ke atas yang tidak/belum pernah bersekolah adalah 5,57 persen. Program sekolah gratis yang dilaksanakan oleh pemerintah bertujuan untuk menurunkan angka ini, sehingga pada akhirnya angka partisipasi sekolah akan semakin tinggi. Sementara jika dilihat menurut jenis kelamin, masih terlihat kesenjangan antara penduduk laki-laki dan penduduk perempuan, dimana proporsi perempuan yang tidak/belum pernah sekolah sebesar 11,86 persen masih lebih tinggi dibandingkan laki-laki yang sebesar 6,74 persen. Tabel 8. Penduduk Berumur 5 Tahun Ke Atas Menurut Partisipasi Sekolah Tahun 2015 Partisipasi Sekolah Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan (3) (4) Tidak/Belum Pernah 6,74 11,86 9,30 Sekolah Masih Bersekolah 25,59 22,41 24,00 SD/MI 49,45 53,02 51,23 SMP/MTs 24,44 20,36 22,39 SMU/SMK 20,66 21,54 21,10 D1-Univ 5,45 5,08 5,27 Tidak Sekolah Lagi 67,67 65,73 66,70 100,00 100,00 100,00
5 Angka partisipasi sekolah penduduk Kabupaten Kendal pada kelompok umur 7-12, 13-15, dan tahun masih bersekolah dapat dilihat dari tabel di bawah. Selain itu, juga terlihat semakin tinggi kelompok umur tersebut semakin kecil persentase mereka yang bersekolah. Hal ini perlu mendapatkan perhatian serius mengapa mereka tidak bersekolah lagi terutama untuk kelompok umur tahun dalam rangka mensukseskan program wajib belajar 12 Tahun. Tabel 9. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun 2015 Umur Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan (3) (4) ,00 100,00 100, ,96 94,57 95, ,95 71,31 72, ,14 12,83 19,29 100,00 100,00 100,00 Angka partisipasi sekolah kelompok umur 7-12 tahun 100 persen artinya adalah daya serap lembaga pendidikan terhadap anak usia 7-12 tahun sudah 100 persen, sementara itu pada kelompok umur dan tahun, partisipasi sekolah anak laki-laki lebih besar dibandingkan dengan partisipasi perempuan. Dari angka tersebut dapat tergambar bahwa pada kelompok umur tahun ada 4,70 persen yang tidak sekolah, sedangkan pada kelompok umur tahun penduduk yang tidak bersekolah ada ada sekitar 27,39 persen. Angka partisipasi sekolah kelompok umur 7-12 tahun 100 persen artinya adalah daya serap lembaga pendidikan terhadap anak usia 7-12 tahun sudah 100 persen, sementara itu pada kelompok umur dan tahun, partisipasi sekolah anak laki-laki lebih besar dibandingkan dengan partisipasi perempuan. Dari angka tersebut dapat tergambar bahwa pada kelompok umur tahun ada 4,70 persen yang tidak sekolah, sedangkan pada kelompok umur tahun penduduk yang tidak bersekolah ada ada sekitar 27,39 persen. Pada tahun 2015 APK SD mencapai 110,80, artinya di tingkat sekolah dasar terdapat 110,80 persen penduduk Kabupaten Kendal yang bersekolah. Ini berarti bahwa jumlah murid sekolah pada jenjang sekolah dasar lebih besar daripada jumlah penduduk usia 7-12 tahun atau ada 10,80 persen penduduk di luar usia SD (7-12 tahun) yang bersekolah di jenjang
6 pendidikan SD. Pada jenjang SMU APK mencapai 99,75, hal ini menunjukkan bahwa kesadaran penduduk akan pendidikan sudah baik. Tabel 10. Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten Kendal Tahun 2015 Jenjang Jenis Kelamin Pendidikan Laki-Laki Perempuan (3) (4) SD 109,99 111,71 110,80 SMP 99,74 79,33 90,05 SMU 107,76 92,00 99,75 Perguruan Tinggi 13,06 11,38 12,26 APM untuk jenjang SD sebesar 96,06 persen, interprestasi dari angka ini adalah terdapat 96,06 persen anak usia 7-12 yang bersekolah di jenjang pendidikan SD. Sedangkan APM SMP sebesar 77,33 persen dan APM SMU adalah 62,55 persen. Kemudian APM untuk perguruan tinggi nilainya paling kecil yaitu 9,14 persen, artinya penduduk Kabupaten Kendal usia tahun yang bersekolah di perguruan tinggi hanya 9,83 persen. Tabel 11. Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Kendal Tahun 2015 Jenjang Jenis Kelamin Pendidikan Laki-Laki Perempuan (3) (4) SD 93,36 99,11 96,06 SMP 81,58 72,63 77,33 SMU 64,30 60,85 62,55 Perguruan Tinggi 10,51 7,64 9,14 Angka melek huruf menunjukkan banyaknya penduduk 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis. Pencapaian angka melek huruf Kabupaten Kendal pada tahun 2015 adalah sebesar 93,40 persen. Dengan kata lain mayoritas penduduk di Kabupaten Kendal sudah dapat menikmati pendidikan dengan baik, minimal untuk kemampuan membaca dan menulis. Angka melek huruf laki-laki lebih tinggi dari kaum perempuan, dari data yang tersedia angka melek huruf penduduk laki-laki sebesar 96,03 persen lebih tinggi dibanding dengan angka buta huruf perempuan yang sebesar 90,76 persen.
7 Tabel 12. Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Kemampuan Baca Tulis dan Kelompok Umur Tahun 2015 Kelompok umur Kemampuan Baca & Tulis Laki-laki Perempuan (3) (4) ,03 90,76 93, ,00 98,00 90,62 99,26 96,44 78,49 99,63 97,24 84,48 penduduk ditinjau menurut kelompok umur, dapat dilihat bahwa buta huruf banyak terjadi pada kelompok umur tua, yaitu diatas usia 45 tahun. Pada kelompok umur tahun persentase melek hurufnya sudah mencapai angka 99,63 persen, kemudian kelompok umur tahun angka melek huruf sebesar 97,24 persen. Sedangkan pada kelompok umur diatas 45 tahun angka melek hurufnya mencapai 84,48 persen. Tabel 13 menunjukkan persentase wanita 10 tahun ke atas yang pernah kawin menurut umur perkawinan pertama di Kabupaten Kendal tahun terbanyak wanita melakukan perkawinan pertama pada usia tahun yaitu mencapai 64,11 persen, disusul pada usia tahun sebesar 17,29 persen. usia perkawinan pertama wanita terendah adalah pada wanita usia kurang dari 17 tahun yaitu sekitar 7,69 persen. Tabel 13. Wanita Berumur 10 Tahun Keatas yang Pernah Kawin Menurut Umur Perkawinan Pertama Tahun 2015 Umur Perkawinan Pertama < ,69 17,29 64,11 10,91 100,00 Salah satu cara menekan laju pertumbuhan penduduk adalah melaui program keluarga berencana (KB). Penggunaan alat kontrasepsi mempunyai pengaruh terhadap jumlah anak yang dilahirkan. Tabel 5.2 menunjukkan bahwa wanita usia subur yang berstatus kawin sebagian besar sudah pernah menggunakan alat/cara KB dengan kisaran mencapai 79,54
8 persen. Hal ini menunjukkan cukup tingginya kesadaran masyarakat dalam mengendalikan jumlah kelahiran anak melalui penggunaan alat kontrasepsi. Tabel 14. Wanita Berumur Tahun yang Berstatus Kawin dan Status KB Tahun 2015 Status KB Aktif 11,50 Tidak Aktif 68,04 Tidak Pernah memakai 20,46 Di Kabupaten Kendal alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah suntikan KB sebesar 60,77 persen disusul pil KB sebesar 13,15 persen dan susuk KB sekitar 9,79 persen. Sedangkan alat kontrasepsi yang paling jarang digunakan adalah kondom dan cara KB tradisional hanya sebesar 2,86 persen. Kecenderungan memakai suntikan KB dan pil KB mungkin karena alasan kepraktisan dan ketersediaan yang mencukupi serta kemudahan akses untuk mendapatkan alat kontrasepsi tersebut. Tabel 15. Proporsi Wanita/Pasangan Berumur Tahun Yang pernah dan Sedang Memakai Alat KB Menurut Kelompok Umur Tahun 2015 Jenis/Cara KB MOW/MOP 9,61 AKDR/IUD/spiral 3,82 Suntikan KB 60,77 Susuk KB/norplan/implanon 9,79 Pil KB 13,15 Kondom/cara KB lainnya 2,86 Tabel 16 memperlihatkan status penguasaan tempat tinggal di Kabupaten Kendal tahun Di Kabupaten Kendal, persentase rumah tangga yang menempati rumah milik sendiri sebesar 89,73 persen. rumah tangga yang menempati rumah bebas sewa sebesar 9,08 persen. Sedangkan persentase rumah tangga yang menempati rumah dengan sistem kontrak atau sewa sebesar 1,19 persen.
9 Tabel 16. Rumah Tanggat Dirinci Menurut Status Penguasaan Tempat Tinggal Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal Milik Sendiri 89,73 Kontrak/Sewa 1,19 Bebas sewa 9,08 Dinas 0,00 Lainnya 0,00 Tabel 17 memperlihatkan bahwa di Kabupaten Kendal masih ada 0,13 persen rumah tangga memiliki tempat tinggal yang luas lantainya kurang dari 20 m 2. luas lantai tertinggi di Kabupaten Kendal adalah m 2 yakni sebesar 58,74 persen. Tabel 17. Rumah Tangga Menurut Luas Lantai Bangunan Tempat Tinggal Luas Lantai Bangunan Tempat Tinggal (m 2 ) < 20 0, , , , ,32 Tabel 18. Rumah Tangga Menurut Jenis Lantai Terluas Bangunan Tempat Tinggal Jenis lantai terluas (%) Marmer/keramik/granit 43,42 Tegel/teraso 15,45 Semen 16,92 Kayu kualitas Tinggi 0,12 Kayu Kualitas Rendal 0,46 Tanah 23,2 Lainnya 0,43
10 Mayoritas jenis lantai terluas bangunan tempat tinggal di Kabupaten Kendal menggunakan lantai marmer/keramik/granit dengan persentase sebesar 43,42 persen, kemudian diikuti dengan lantai tanah sebesar 23,20 persen. Sedangkan jenis lantai dengan persentase terkecil adalah lantai kayu kualitas tinggi dengan persentase sebesar 0,12 persen. Tabel 19. Rumah Tangga Menurut Jenis Atap Terluas Bangunan Tempat Tinggal Jenis Atap Terluas (%) Beton 0,93 Genteng keramik 0,87 Genteng metal 0,33 Genteng tanah liat tradisional 92,46 Asbes 4,18 Seng 1,23 Apabila dilihat dari tabel 19 jenis atap terluas bangunan tempat tinggal di Kabupaten Kendal tahun 2015 sebagian besar tempat tinggal di Kabupaten Kendal menggunakan atap jenis genteng sebesar 93,66 persen. Kemudian yang menggunakan atap jenis asbes sebesar 4,18 persen dan atap jenis seng sebesar 1,23 persen sedangkan atap jenis beton hanya 0,93 persen Jenis dinding terluas bangunan tempat tinggal di Kabupaten Kendal sebagian besar menggunakan tembok sebesar 58,30 persen, kemudian disusul oleh dinding kayu sebesar 39,72 persen. Sedangkan persentase dinding terkecil menggunakan anyaman bambu sekitar 0,80 persen. Angka ini menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Kendal sudah menuju ke arah yang lebih baik. Tabel 20. Rumah Tangga Menurut Jenis Dinding Terluas Bangunan Tempat Tinggal Jenis dinding terluas Tembok 58,30 Kayu 39,72 Anyaman Bambu 0,80 Lainnya 1,18
11 Tabel 21 Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum Sumber air minum Air kemasan bermerk 3,62 Air isi ulang 13,88 Leding 24,06 Sumur bor/pompa 14,96 Sumur terlindung 19,19 Sumur tak terlindung 0,63 Mata air terlindung 19,16 Mata air tak terlindung 4,36 Lainnya 0,14 Pada tabel di atas terlihat bahwa penggunaan fasilitas air bersih pada tahun 2015 sebagian besar menggunakan sumber air minum dari ledeng/pdam yaitu sebesar 24,06 persen, kemudian disusul oleh sumur terlindung sebesar 19,19 persen dan mata air terlindung sebesar 19,16 persen. Tabel 22. Rumah Tangga Menurut Fasilitas Tempat Buang Air Besar Fasilitas Tempat Buang Air Besar Sendiri 77,06 Bersama 6,58 MCK komunal 0,15 Umum 0,84 Tidak ada 15,37 Dari tabel 22 terlihat bahwa 77,06 persen rumah tangga di Kabupaten Kendal sudah memiliki tempat buang air besar sendiri dan 6,58 persen menggunakannya secara bersama dengan rumah tangga lain, sedangkan yang menggunakan toilet umum sekitar 0,84 persen. Kemudian sebanyak 15,37 persen rumah tangga di Kabupaten Kendal belum menggunakan toilet untuk buang air besar mungkin langsung ke laut/sungai/kebun.
12 Tabel 23. Rumah Tangga Menurut Jenis Bahan Bakar Utama Untuk Memasak Daya Listrik terpasang Tidak memasak di rumah 0,81 Listrik 1,00 Elpiji 5,5 kg/bluegaz 0,70 Elpiji 12 kg 1,93 Elpiji 3 kg 69,31 Gas kota/biogas 0,00 Minyak tanah 0,13 Arang 0,00 Kayu bakar 26,12 Lainnya 0,00 Pada tahun 2015 masyarakat Kabupaten Kendal sebagian besar memasak menggunakan bahan bakar elpiji 3 kg sebesar 69,31 persen. Kemudian rumah tangga yang memasak menggunakan kayu bakar sebesar 26,12 persen. Hal ini menunjukkan bahwa program konversi minyak tanah ke gas elpiji di Kabupaten Kendal sudah berhasil. Tabel 24. Distribusi Rata-rata Pengeluaran Rumah Tangga Per Bulan Distribusi Pengeluaran Rata-rata perkapita (%) (Rp) (3) Makanan ,06 Non Makanan ,94 Di Kabupaten Kendal pola pengeluaran konsumsi non makanan sekitar Rp ,00 atau mencapai 53,94 persen sedangkan pengeluaran untuk konsumsi makanan sebesar Rp ,00 atau sekitar 46,06 persen.
INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN : Bappeda Kabupaten Paser bekerjasama dengan. Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser
INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN 2012 Ukuran buku : 21 cm x 29,7 cm Jumlah halaman : 60 + ix halaman Naskah : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser Penyunting : Badan Pusat Statistik
Lebih terperinciINDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014
12 IndikatorKesejahteraanRakyat,2013 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014 No. ISSN : 0854-9494 No. Publikasi : 53522.1002 No. Katalog : 4102004 Ukuran Buku Jumlah Halaman N a s k a
Lebih terperinciINDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G /
Katalog BPS : 4103.5371 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G 2 0 0 5 / 2 0 0 6 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KUPANG INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2005/2006 No. Publikasi : 5371.0612
Lebih terperinciBoleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya
INDIKATOR KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PROVINSI ACEH 2016 Nomor Publikasi : 11522.1605 Katalog BPS : 4102004.11 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : xvii + 115 Halaman Naskah Gambar Kulit Diterbitkan
Lebih terperinciI. KETERANGAN TEMPAT. 1 Provinsi. 2 Kabupaten/Kota *) 3 Kecamatan. 4 Desa/Kelurahan *) 5 Klasifikasi desa/kelurahan 1. Perkotaan 2.
RAHASIA VSENP09.K Dibuat set untuk BPS Provinsi SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2009 KETERANGAN POKOK RUMAH TANGGA DAN ANGGOTA RUMAH TANGGA [ SUSENAS PANEL MARET 2009 ] BADAN PUSAT STATISTIK I. KETERANGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan. Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Paser dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Paser dan merupakan Kabupaten urutan ke-13 dari 14 Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan
Lebih terperinciINDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008
Katalog BPS : 4103.3375 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 Kerjasama BAPPEDA KOTA PEKALONGAN Dengan BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PEKALONGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN
Lebih terperinciKATALOG DALAM TERBITAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT TAHUN 2017
KATALOG DALAM TERBITAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT TAHUN 2017 Nomor ISBN : 979-599-884-6 Nomor Publikasi : 52085.11.08 Ukuran Buku : 18.2 x 25.7cm Jumlah Halaman : 50 Halaman Naskah : Dinas Komunikais
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv ix BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar
Lebih terperinciKUESIONER PERAN IBU. Lampiran:
Lampiran: KUESIONER PERAN IBU Petunjuk Pengisian 1. Untuk pertanyaan A, B, C, D diharapkan mengisi jawaban sesuai kolom yang tersedia dan memilih satu jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban
Lebih terperinciIndikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2013
Indikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2013 INDIKATOR SOSIAL KABUPATEN PULAU MOROTAI 2013 Jumlah Halaman : ix + 77 halaman Naskah : BPS Kabupaten Pulau Morotai Diterbitkan Oleh : BAPPEDA Kabupaten Pulau
Lebih terperinciKATA PENGANTAR Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Kor merupakan salah satu kegiatan tahunan yang diselenggarakan BPS untuk memenuhi kebutuhan data sosial ekonomi. Data yang dihasilkan Susenas Kor
Lebih terperinciBADANPUSATSTATISTIKPROVINSILAMPUNG
KatalogBPS:4102004.18 Kerjasama BadanPerencanaanPembangunanDaerahLampung dan BadanPusatStatitistikProvinsiLampung BADANPUSATSTATISTIKPROVINSILAMPUNG INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PROVINSI LAMPUNG 2012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah utama yang dihadapi oleh pemerintah pusat dan daerah dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat saat ini adalah masih tingginya angka kemiskinan dan
Lebih terperinci(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber
I. Pendahuluan Salah satu tujuan Millenium Development Goals (MDGs) dari delapan tujuan yang telah dideklarasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2000 adalah mendorong kesetaraan gender dan
Lebih terperincihttps://rotendaokab.bps.go.id
KATA PENGANTAR Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 disusun guna memenuhi kebutuhan pengguna data statistik khususnya data statistik sosial. Oleh karena itu BPS Kabupaten
Lebih terperinciBUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN
BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN 2006 2010 BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN 2006 2010 Nomor Publikasi: 16522.11.04 Katalog BPS: 3101017.16 Naskah: Seksi Statistik
Lebih terperinciINDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PANDEGLANG
INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PANDEGLANG 2 0 1 3 ISSN: 2085-6016 Katalog BPS : 4101002.3601 Ukuran Buku : 21 cm x 15 cm Jumlah Halaman : 86 + xiii Halaman Naskah: Seksi Statistik Sosial Gambar Kulit:
Lebih terperinciINDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2011
INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2011 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2011 No. Publikasi : 5371.1012 Katalog BPS : 4103.5371 Ukuran Buku : 15 cm x 21 cm Jumlah Halaman : 122 Halaman
Lebih terperincimadiunkota.bps.go.id
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Madiun Tahun 2015 Nomor Publikasi : 35770.1610 Katalog BPS : 3101001.3577 Naskah oleh : Seksi Statistik Sosial Gambar Kulit oleh : Seksi Statistik Sosial Diterbitkan
Lebih terperinciPENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008
PENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008 Kerjasama Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2008 PENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA
Lebih terperinciii DATA DAN INDIKATOR GENDER di INDONESIA
ii Kata Pengantar i DAFTAR ISI Kata Pengantar...i Daftar Isi... iii Daftar Tabel...v Daftar Gambar...xi Bab I KEPENDUDUKAN... 1 Bab II INDIKATOR GENDER... 9 1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/Human Development
Lebih terperinciPROFIL KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013
i PROFIL KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013 ii KATA PENGANTAR Profil Kesejahteraan Rakyat Kota Palangka Raya Tahun 2013 ini adalah merupakan publikasi yang diterbitkan oleh Badan Pusat
Lebih terperinciINIJIKATDR RAKYAT. ~~QI!i. l~e~ejaht&raan. Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekalongan dengan Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan
INIJIKATDR l~e~ejaht&raan RAKYAT ~~QI!i Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekalongan dengan Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN 2015
Lebih terperinciPENDATAAN KELUARGA TAHUN 2015
PENDATAAN TAHUN 2015 Disampaikan oleh: Direktur Pelaporan dan Statistik Drs. Sjafrul, MBA PENDATAAN TAHUN 2015 GAMBARAN UMUM HASIL PK2015 NO SUMBER DATA JUMLAH KK % 1. PROYEKSI KK 2015 70.148.171 2. TERDATA
Lebih terperinciFORM WAWANCARA PROGRAM KELUARGA HARAPAN 2011
F4 PEWAWANCARA FORM WAWANCARA PROGRAM KELUARGA HARAPAN 2011 Fasilitator mengisi satu set form ini untuk setiap pendaftar. A. INFORMASI UMUM A.01. Provinsi 16. Sumatera Selatan 18. Lampung 33. Jawa Tengah
Lebih terperinciPENANGGULANGAN KEMISKINAN
I N A N T A INOVASI KETAHANAN KOMUNITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN TANA TORAJA Penanggulangan Kemiskinan APA ITU adalah kebijakan dan program pemerintah pusat serta pemerintah daerah yang dilakukan
Lebih terperinciIndikator Kesejahteraan Rakyat 2014
Kabupaten Pinrang 1 Kabupaten Pinrang 2 Kata Pengantar I ndikator Kesejahteraan Rakyat (Inkesra) Kabupaten Pinrang tahun 2013 memuat berbagai indikator antara lain: indikator Kependudukan, Keluarga Berencana,
Lebih terperinci39 Apakah menyebabkan terganggu pekerjaan,sekolah, kegiatan seh
Layout Susenas Kor 2012 Trw 1_Individu Variable Position B1R1 1 Provinsi B1R2 2 Kabupaten/kota B1R3 3 Kecamatan B1R4 4 Desa/Kelurahan B1R5 5 Klasifikasi desa/kelurahan B1R7 6 Nomor kode sampel B1R8 7 Nomor
Lebih terperinciVERIFIKASI HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 UNTUK PENDUDUK ASAL TIMOR TIMUR 2013
REPUBLIK INDONESIA WB-ATT RAHASIA 1 Kabupaten/Kota *) 2 Kecamatan 3 Desa/Kelurahan *) VERIFIKASI HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 UNTUK PENDUDUK ASAL TIMOR TIMUR 2013 KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA DAN PERUMAHAN
Lebih terperinciPublikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Mamuju merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan BPS Kabupaten Mamuju. Publikasi ini memuat
Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Mamuju merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan BPS Kabupaten Mamuju. Publikasi ini memuat gambaran umum tentang keadaan kesejahteraan di Kabupaten
Lebih terperinciSTATISTIK GENDER 2011
STATISTIK GENDER 211 STATISTIK GENDER 211 ISBN: 978-979 - 64-46 - 9 No. Publikasi: 421.111 Katalog BPS: 21412 Ukuran Buku: 19 cm x 11 cm Naskah: Sub Direktorat Statistik Rumah tangga Gambar Kulit: Sub
Lebih terperinciIndikator Kemiskinan
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG Indikator Kemiskinan berdasarkan: Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) Tahun 2015 Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Malang, Nopember 2016 Dasar Hukum
Lebih terperinciSehat berarti kondisi fisik dan mental yang normal tanpa gangguan, baik gangguan dari luar maupun dari dalam tubuh sendiri
INDIKATOR KESEHATAN Sehat berarti kondisi fisik dan mental yang normal tanpa gangguan, baik gangguan dari luar maupun dari dalam tubuh sendiri 3 RSUD Muaradua, Kabupaten OKU Selatan Salah satu aspek terpenting
Lebih terperinciAnalisis Data Kesejahteraan Petani
Analisis Data Kesejahteraan Petani Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian 2014 ii Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Analisis Data Kesejahteraan Petani Ukuran Buku : 10,12
Lebih terperinciStatistik Kesejahteraan Rakyat
Katalog BPS : 3101001.3577.id Statistik Kesejahteraan Rakyat m ad iu nk ot a. bp s. go 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MADIUN Statistik Kesejahteraan Rakyat Madiun Tahun 2016 Nomor Publikasi : 35772.1701
Lebih terperincidari target 28,3%. dari target 25,37%. dari target 22,37%. dari target 19,37%.
b. 2010 target penurunan 5.544 RTM (3,00%) turun 18.966 RTM (10,26%) atau menjadi 40.370 RTM (21,85 %) dari target 28,3%. c. 2011 target penurunan 5.544 RTM (3,00%) turun 760 RTM (2,03%) atau menjadi 36.610
Lebih terperinciIkhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Indikator
Page 1 Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Uraian Jumlah Jumlah Akan Perlu Perhatian Khusus Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan 12 9 1 2 Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semua
Lebih terperinciBAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT
BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT 2.1. Gambaran Umum 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu Kabupaten di Pulau Sumba, salah satu
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG INDIKATOR KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN BANYUWANGI
1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG INDIKATOR KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, Menimbang : a.
Lebih terperinciSTATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN BANYUMAS 2015 No. Publikasi : 33020.1658 Katalog BPS : 4101002.3302 Ukuran Buku : 14,8 cm x 21 cm Jumlah Halaman : xiii + 48 halaman Naskah : BPS Kabupaten Banyumas
Lebih terperinciSENSUS PENDUDUK 1980
SP 80 - s TANPA RANGKAP DAFTAR RUMAH TANGGA REPUBLIK INDONESIA BIRO PUSAT STATISTIK SENSUS PENDUDUK 1980 PENCACAHAN SAMPLE RAHASIA I PENGENALAN TEMPAT KODE 1. Propinsi 1 2. Kabupaten / Kotamadya *) 3 3.
Lebih terperinciLAMPIRAN DATA INDONESIA
LAMPIRAN DATA LAPORAN NEGARA PIHAK SESUAI PASAL 44 KONVENSI LAPORAN PERIODIK KETIGA DAN KEEMPAT NEGARA PIHAK TAHUN 2007 INDONESIA - 1 - DAFTAR TABEL DAN GRAFIK TABEL Tabel 1. Jumlah Penduduk menurut Golongan
Lebih terperinciFORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA
FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA A. DATA DASAR KELUARGA 1. Nama Kepala Keluarga :... 2. Umur :... 3. Agama :... 4. Pendidikan :... 5. Pekerjaaan :... 6. Suku :...
Lebih terperinciINDIKATOR KESEJAHTERAAN WANITA 2014 ISSN : No. Publikasi : 5314.1420 Katalog BPS : 2104003.5314 Ukuran Buku : 16 x 21 cm Jumlah Halaman : xiv + 31 halaman Naskah : BPS Kabupaten Rote Ndao Penyunting :
Lebih terperinciRINGKASAN SDKI 2007 PROVINSI SULAWESI BARAT
RINGKASAN SDKI 2007 PROVINSI SULAWESI BARAT Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 merupakan survey yang berskala Nasional, sehingga untuk menganalisa tingkat propinsi perlu dilakukan suatu
Lebih terperinciSURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2008 KETERANGAN POKOK RUMAH TANGGA DAN ANGGOTA RUMAH TANGGA [ SUSENAS JULI 2008 ]
BADAN PUSAT STATISTIK VSEN008.K Dibuat set untuk BPS Kab/Kota RAHASIA SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 008 KETERANGAN POKOK RUMAH TANGGA DAN ANGGOTA RUMAH TANGGA [ SUSENAS JULI 008 ] I. KETERANGAN TEMPAT
Lebih terperincigizi buruk. Ketenagakerjaan meliputi rasio penduduk yang bekerja. Secara jelas digambarkan dalam uraian berikut ini.
gizi buruk. Ketenagakerjaan meliputi rasio penduduk yang bekerja. Secara jelas digambarkan dalam uraian berikut ini. a. Urusan Pendidikan 1) Angka Melek Huruf Angka melek huruf merupakan tolok ukur capaian
Lebih terperinciAkhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr.
KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi baik untuk jajaran manajemen kesehatan maupun untuk masyarakat umum perlu disediakan suatu paket data/informasi kesehatan yang ringkas
Lebih terperinciDATA SIPBM Kabupaten Mamuju, 2015
DATA SIPBM Kabupaten Mamuju, 2015 JUMLAH PENDUDUK PER KECAMATAN DAN JENIS KELAMIN HASIL PENDATAAN SIPBM KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2015 Kerjasama Pemerintah Kabupaten Mamuju, Unicef dan Yayasan Karampuang
Lebih terperinciINDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA TANGERANG SELATAN 2 0 1 4 ISSN : 2089-4619 Katalog BPS : 4102004.3674 Ukuran Buku : 25 cm x 17,6 cm Jumlah Halaman : x + 76 Halaman / pages Naskah: Badan Pusat Statistik
Lebih terperinciPARTISIPASI KASAR ( APK ) MENURUT JENJANG PENDIDIKAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN
No III. BIDANG PENDIDIKAN TABEL 3.1.a ANGKA PARTISIPASI KASAR ( APK ) MENURUT JENJANG PENDIDIKAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN TAHUN 2015 KECAMATAN SD SLTP SLTA L P L + P L P L+P L P L+P 1.365 1.191 2.556
Lebih terperinciprancis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis 2016 No. Publikasi: 14080.1620 Katalog: 4101002.1408 Ukuran Buku: 25,7 cm x 18,2 cm Jumlah Halaman: xi + 117 halaman Naskah: Seksi Statistik Sosial
Lebih terperinciProfile Perempuan Indonesia
Profile Perempuan Indonesia PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebangkitan nasional sebagai awal perjuangan perempuan yang terorganisir, ditandai dengan diselenggarakannya Kongres Perempuan Indonesia tingkat
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. iii. Alfatah Sibua, S.Ag, M.Hum. Indikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2015
KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas kehendaknya Publikasi tahunan Indikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2015 dapat diselesaikan dengan baik. Publikasi ini mencakup informasi
Lebih terperinciSTATISTIK PEMUDA BLORA TAHUN 2015
No. 16/07/33/16/Th.I, 16 Juli 2017 STATISTIK PEMUDA BLORA TAHUN 2015 Pemuda adalah bagian dari penduduk usia produktif yaitu berumur 16-30 tahun. Jumlah pemuda di Kabupaten Blora adalah 167.881 jiwa atau
Lebih terperinciINDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN GUNUNGKIDUL WELFARE INDICATORS OF GUNUNGKIDUL REGENCY 2015
INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN GUNUNGKIDUL WELFARE INDICATORS OF GUNUNGKIDUL REGENCY 2015 No. ISBN ISBN Number : 4102004.3403 No. Publikasi Publication Number : 3403.16.066 Naskah Manuscript
Lebih terperinciMILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003
MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003 MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (TUJUAN PEMBANGUNAN MILENIUM) 1. Menanggulangi Kemiskinan
Lebih terperinciMengeluarkan uang dalam rangka membiayai proses pendidikan adalah investasi yang sangat menguntungkan dan dapat dinikmati selama-lamanya.
INDIKATOR PENDIDIKAN Mengeluarkan uang dalam rangka membiayai proses pendidikan adalah investasi yang sangat menguntungkan dan dapat dinikmati selama-lamanya. 4 Lokasi: Kantor Bupati OKU Selatan Pemerintah
Lebih terperinciRANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4
RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat
Lebih terperinciINDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA BONTANG KOTA BONTANG
KATALOG BPS : 4013.6474 2012 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA BONTANG KOTA BONTANG Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Bontang Badan Pusat Statistik Kota Bontang INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT
Lebih terperinciKatalog BPS:
Katalog BPS: 4103.1409 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT (INKESRA) KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2013 No. Katalog : 4103.1409 Ukuran Buku Jumlah Halaman Naskah Gambar Kulit dan Setting Diterbitkan Oleh Kerjasama
Lebih terperinciKatalog BPS : Badan Pusat Statistik Kab. Tapanuli Tengah Jl. N. Daulay, Pandan Telp. (0631)
Katalog BPS : 4101014.1204 Badan Pusat Statistik Kab. Tapanuli Tengah Jl. N. Daulay, Pandan Telp. (0631) 371082 PERKEMBANGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN TAHUN 2010-2011 PERKEMBANGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN
Lebih terperinciINDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PANDEGLANG
INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PANDEGLANG 2 0 1 1 ISSN: 2085 6016 Katalog BPS : 4101002.3601 Ukuran Buku : 22 cm x 16,5 cm Jumlah Halaman : 96 + xiii Halaman Naskah: Seksi Statistik Sosial Gambar Kulit:
Lebih terperinciPEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DI INDONESIA 2013
PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DI INDONESIA 2013 ISBN: 978-979 - 064-666 - 7 No. Publikasi: 04210.1310 Katalog BPS: 2104010 Ukuran Buku: 11 cm x 19 cm Jumlah Halaman: vii + 48 Naskah: Subdirektorat Statistik
Lebih terperinciSTATISTIK SOSIAL DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2016
Katalog : 4101014.53 STATISTIK SOSIAL DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR ht tp :// n tt.b ps.g o. id TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR ps.b tt tp :// n ht id o..g
Lebih terperincipareparekota.bps.go.id
INDIKATOR SOSIAL KOTA PAREPARE TAHUN 2015 ISSN : 2460-2450 Nomor Publikasi : 73720.1503 Katalog BPS : 4102004.7372 Ukuran Buku : 21 cm x 15 cm Jumlah Halaman : 87 Naskah : Seksi Statistik Sosial BPS Kota
Lebih terperinciPenduduk: Usia: Status Perkawinan: Anak Lahir Hidup:
Penduduk: Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap.
Lebih terperinciBupati Kepulauan Anambas
Bupati Kepulauan Anambas KATA SAMBUTAN Assalammulaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera Untuk Kita Semua Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya kepada kita semua dan tak lupa dihaturkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Semarang, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SEMARANG K e p a l a, BADAN PUSAT STATISTIK KOTA SEMARANG.
KATA PENGANTAR Disadari bahwa istilah kesejahteraan sebenarnya mencakup bidang - bidang kehidupan yang sangat luas yang tidak semua aspeknya dapat diukur. Isi dari publikasi ini hanya mencakup pada aspek-aspek
Lebih terperinciANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013
ANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013 ANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013 No. Publikasi : 62520.1404 Katalog BPS : 4102004.62 Ukuran Buku Jumlah Halaman :15 cm x 21 cm :
Lebih terperinciTabel 1.1. Banyaknya Penduduk menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin di Provinsi Jambi. Perkotaan Perdesaan Perkotaan & Perdesaan.
Tabel 1.1. Banyaknya Penduduk menurut dan Jenis Kelamin di Provinsi Jambi Perkotaan Perdesaan Perkotaan & Perdesaan Laki-laki Perempuan L + P Laki-Laki Perempuan L + P Laki-laki Perempuan L + P 1501 Kerinci
Lebih terperinciDEMOGRAFI KOTA TASIKMALAYA
1. Gambaran Umum Demografi DEMOGRAFI KOTA TASIKMALAYA Kondisi demografi mempunyai peranan penting terhadap perkembangan dan pertumbuhan suatu wilayah karena faktor demografi ikut mempengaruhi pemerintah
Lebih terperinciKATALOG BPS :
KATALOG BPS : 3101013.6303 i INDIKATOR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017 No. Publikasi : 63030.1724 Katalog BPS: 3101013.6303 Ukuran Buku: 17.60 cm x 25.00 cm Jumlah Halaman: xiv +
Lebih terperinciIndikator Kesejahteraan Rakyat Kota Tual
Katalog BPS : 4102004.8172 Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Tual 2012 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MALUKU TENGGARA Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Tual Tahun 2012 ISSN : 0216.4769 Katalog BPS
Lebih terperinciDAFTAR PARAMETER DASAR KEPENDUDUKAN TINGKAT NASIONAL, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
LAMPIRAN 1. DAFTAR PARAMETER DASAR KEPENDUDUKAN TINGKAT NASIONAL, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA No Tabel A KUANTITAS 1 Jumlah penduduk Banyaknya orang yang sudah SP (2000, SP (2000, SP (2000, BPS Sensus
Lebih terperinciKERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG
KATALOG BPS : 4102004.3322 KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG KATALOG BPS : 4102004.3322 KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN 2009
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN 2009 No. Katalog BPS : 4102002.05 Ukuran Buku : 21 cm x 28 cm Jumlah Halaman : x + 70 Naskah : Badan Pusat Statistik Propinsi Kepulauan Riau
Lebih terperinciDATA KULON. kulonprogokab.bps.go.id MENCERDASKAN BANGSA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KULON PROGO BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KULON PROGO
Katalog : 4101002.3401 STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN KULON PROGO s. go..b p go ka b on pr o ku l tp :// ht MENCERDASKAN BANGSA STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN KULON PROGO 2015 DATA
Lebih terperinciRINGKASAN DARI BLOK IV Banyaknya ART Banyaknya ART umur 0-4 th Banyaknya ART umur 10+ th
NAME LABEL VALUE LABELS BLOK I KETERANGAN TEMPAT B1R1 Propinsi B1R2 Kabupaten/kota B1R3 Kecamatan B1R4 Desa/Kelurahan B1R5 Klasifikasi desa/kelurahan 1. Perkotaan 2. Perdesaan B1R6 Letak geografis desa/kelurahan
Lebih terperinciPROFIL KESEHATAN KABUPATEN BLORA 2015
No. 17/12/33/16/Th.VIII, 29 Desember 2016 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BLORA 2015 Susenas 2015 mencatat penduduk Kabupaten Blora yang mengalami keluhan kesehatan dalam satu bulan terakhir yaitu sebesar 35,62
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17
DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel
Lebih terperinciBAB IV PRIORITAS INTERVENSI KEBIJAKAN
BAB IV PRIORITAS INTERVENSI KEBIJAKAN Prioritas intervensi kebijakan ditentukan dengan menganalisis determinan kemiskinan atau masalah pokok kemiskinan dalam bidang-bidang yang berhubungan dengan kondisi
Lebih terperinciNO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat
Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN 2015 Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat Sasaran 1 : Meningkatnya
Lebih terperinci4203002 2 Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2012 PROFIL KESEHATAN ffiu DAN ANAK 2012 Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2012 ISSN: 2087-4480 No. Publikasi: 04230.1202 Katalog BPS: 4203002 Ukuran Buku: 18,2 cm x
Lebih terperinciPenilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP
Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP Sejak tahun 2000, Indonesia telah meratifikasi Millenium Development Goals (MDGs) di bawah naungan Persatuan Bangsa- Bangsa.
Lebih terperinciSambutan... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Tabel.. iv Daftar Gambar.. iv
DAFTAR ISI halaman Sambutan... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Tabel.. iv Daftar Gambar.. iv BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang... 1 2. Pengertian Indikator... 2 3. Indikator Kesejahteraan
Lebih terperinciLampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016
Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 NO INDIKATOR KINERJA Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat Sasaran 1 : Meningkatnya Aksesibilitas dan
Lebih terperinciINDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2011/2012
INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2011/2012 WELFARE INDICATORS OF KALIMANTAN TENGAH 2011/2012 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2011/2012 WELFARE INDICATORS OF KALIMANTAN
Lebih terperinciKATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3
DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciLampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA
1 Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penduduk. Permasalahan yang sangat menonjol adalah jumlah penduduk yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara terbesar keempat di dunia dalam hal jumlah penduduk. Permasalahan yang sangat menonjol adalah jumlah penduduk yang semakin meningkat, penyebaran
Lebih terperinci4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR
44 Keterbatasan Kajian Penelitian PKL di suatu perkotaan sangat kompleks karena melibatkan banyak stakeholder, membutuhkan banyak biaya, waktu dan tenaga. Dengan demikian, penelitian ini memiliki beberapa
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross-sectional dimana pengukuran variabel-variabel baik bebas maupun terikat dilakukan dalam satu waktu. 34 3.2 Tempat
Lebih terperinciPERENCANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS-DATA MEMPERTAJAM INTERVENSI KEBIJAKAN
PERENCANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS-DATA MEMPERTAJAM INTERVENSI KEBIJAKAN RAPAT KERJA TEKNIS TKPK TAHUN 2015 KERANGKA ANALISIS SITUASI KEMISKINAN KOMPONEN ANALISIS Perubahan akibat intervensi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross-sectional untuk mengetahui kelengkapan imunisasi dasar pada anak balita dan hubungannya dengan faktor-faktor yang
Lebih terperinciLampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA
Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada
Lebih terperinciProfil Gender dan Anak Sumbar 2016 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan hidayah-nya kepada kita semua, sehingga Tim Penulis dapat menyelesaikan penyusunan buku Profil Gender dan
Lebih terperinci3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun
3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat di Mandar 2007-2009 Indikator 2 3 4 5 6 7 8 9 0 2 3 4 5 6 7 8 9 20 Tujuan Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan Menurunkan Proporsi
Lebih terperincihttp://www.papuabarat.bps.go.id
INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PROVINSI PAPUA BARAT 2012 WELFARE INDICATORS OF PAPUA BARAT PROVINCE 2012 ISSN : 2089-1652 No. Publikasi/Publication Number : 91522.1305 Katalog BPS/BPS Catalogue : 4102004.9100
Lebih terperinci